laporan tahunan 2015 kkp kelas iii bengkulu

Upload: budisetiawanbarlian

Post on 07-Jul-2018

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    1/73

     

    Kantor Kesehatan Pelabuhan Bengkulu

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    2/73

    i Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015  

    KATA PENGANTAR

    Puji sukur diucapkan atas selesainya Laporan Tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan

    Kelas III Bengkulu Tahun 2015 dapat terselesaikan, laporan tahunan ini disusun sebagai

    bentuk pelaporan kinerja program dan ketata usahaan lingkup satker KKP Kelas III

    Bengkulu.Sekaligus laporan tahunan ini mengambarkan pola dan trend kegiatan selama

    kurun waktu tertentu.

    Diharapkan dengan tersusunnya Laporan Tahunan 2015 ini dapat memberikan informasi

    kepada semua pihak untuk dapat dipergunakan sebagai pendukung bahan evaluasi dan

    perencanaan dalam pelaksanaan kegiatan progran dan ketata usahaan, sehingga pada

    akhirnya tercapai seluruh indikator dan sasaran kerja pada tingkat satker yang

    mendukung indikator dan target kinerja pada Unit Pembina Utama.

    Selain itu laporan ini diharapkan dapat menguraikan hambatan dan kendala kegiatan

    program kerja sepanjang tahun 2015 yang telah disusun dan dikerjakan oleh Sub Bagian

    Tata Usaha, Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi serta Pengendalian

    Resiko Lingkungan dan Upaya Kesehatan Lintas Wilayah.

     Akhirnya diharapkan semoga laporan ini dapat memberikan sumbangan yang berguna,

    dan kepada semua pihak yang membantu hingga selesainya laporan ini di ucapkan

    terima kasih

    Bengkulu, Februari 2016

    Kepala Kantor

    drg.Djauzi, M.KesNip 19610512 198903 1 006

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    3/73

    ii Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015  

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR …………………………….....………………………………...  i

    DAFTAR ISI…………………………………………

    ....……………

    .………………..

      ii

    BAB I  ANALISA SITUASI AWAL TAHUN …………………………………  1

     A. Hambatan Tahun Lalu.................………..………………………  1

    B. Kelembagaan ……………………............................……….…….  7

    C. Sumber Daya …………………..................................…………...  9

    BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA ..………………...…..............…….  16

     A. Dasar Hukum.................... …………...……………………….  16

    B. Tujuan,Sasaran dan Indikator ………………………...……...  17

    BAB III STRATEGI PELAKSANAAN....... ……………………………………...  21

     A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran…………………..….  21

    B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi..................................... 24

    C. Trobosan Yang dilakukan......... …………………………………  26

    BAB IV HASIL KERJA.................................................................................... 27

     A. Pencapaian Tujuan Dan Sasaran............................................... 27

    B. Seksi Pengendalian Kekarantinaan dan Surveilans

    Epidemiologi............................................................................... 34

    C. Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan dan Upaya Kesehatan

    Lintas Wilayah............................................................................ 55

    D. Subbagian Tata Usaha.............................................................. 68

    1. Kinerja Anggaran..................................................... 68

    2. Pengelolaan barang milik negara.............................. 68

    3. Pelaksanaan PNBP................................................... 69

    BAB V PENUTUP ………………………………………………………..   70

    LAMPIRAN1. Daftar barang BMN yang dihapuskan

    2. Laporan pelaksanaan rekonsiliasi pengelolaan SAI dan SIMAK

    BMN tahun 2015

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    4/73

    1 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    BAB I

    ANALISA SITUASI AWAL TAHUN

    A. Hambatan Tahun Lalu

    Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, pembangunan kesehatan

    nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup

    sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi

    tingginya dapat terwujud. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No 375/2009

    tentang RPJPK maka pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan

    perikemanusian, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta mengutamakan

    dam menfaat hal ini dapat dilaksanakan dengan meningkatkan : 1) upaya kesehatan, 2)

    pembiayaan kesehatan, 3) sumber daya manusia kesehatan, 4) terdsedianya formasi

    alat kesehatan, 5) manajemen dan informasi kesehatan, 6) pemberdayaan masyarakat

    yang disertai oleh peningkatan pengawasan dan kontrol pelaksanaan pembangunan

    bidang kesehatan.Jika dilihat dari RPJMN I (2005-2009) yang menekankan prioritas

    pembangunan kesehatan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes, lalu pada

    RPJMN II (2010-2014) mengutamakan akses bagi masyarakat terhadap yankes yang

    berkualitas dapat di simpulkan pada 10 tahun tersebut upaya kesehatan lebih difokuskan pada kegiatan kuratif preventif; sedang pada RPJMN III (2015-2019)

    menekankan pemantapan akses dan mutu yankes dan RPJMN IV (2020-2025)

    mengutamakan pemerataan yankes dan akses bagi masyarakat terhadap yankes yang

    berkualitas di seluruh wilayah Indonesia pada periode 10 tahun kedua ini mendorong

    upaya promotif preventif menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

    Sebagaimana dalam Peraturan Menkes RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang

    perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/PER/IV/2008

    tentang Organisasi dan Tata Kerja kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan

    Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya

    penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan,

    pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    5/73

    2 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali,

    bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara,

    pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Kantor Kesehatan Pelabuhan

    menyelenggarakan fungsi :

    1. Pelaksanaan kekarantinaan.

    2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan.

    3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas

    batas darat negara.

    4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensi wabah, penyakit baru dan

    penyakit yang muncul kembali.

    5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia.

    6. Pelaksanaan sentra / simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit

    yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional.

    7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan

    Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan

    matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk.

    8. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,

    pelabuhan dan lintas batas darat negara.

    9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan Obat, Makanan, Kosmetika dan Alat

    Kesehatan serta Bahan Adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan

    dokumen kesehatan OMKABA impor.

    10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya.

    11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,

    pelabuhan dan lintas batas darat negara.

    12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara,

    pelabuhan dan lintas batas darat negara.

    13. Pelaksanaan jejaring kerja dengan kemitraan bidang kesehatan di bandara,

    pelabuhan dan lintas batas darat negara.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    6/73

    3 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian Risiko lingkungan dan

    surveilans kesehatan pelabuhan.

    15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas

    batas darat negara.

    16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

    Selain itu sesuai International Health Regulation  (IHR) tahun 2005 dengan penekanan

    terhadap Public Health Emergency Of International Concern /PHIEC   (masalah

    kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian global) memberikan

    perhatian khusus untuk wilayah pelabuhan dengan menetapkan persyaratan kapasitas

    inti bagi bandara, pelabuhan dan perlintasan darat agar setiap saat. 

      Menyediakan akses pada :1. Pelayanan kesehatan yang memadai termasuk fasilitas diagnostik di

    lokasi yang dekat sehingga memungkinkan penilaian cepat dan

    perawatan bagi pelaku perjalanan yang sakit dan

    2. Staf, peralatan dan lingkungan kerja yang memadai;

      Menyediakan akses terhadap peralatan dan personel untuk pengiriman pelaku

    perjalanan yang sakit ke fasilitas kesehatan yang memadai;

      Menyediakan personel yang terlatih untuk pemeriksaan alat angkut;

      Menjamin lingkungan yang aman bagi para pelaku perjalanan yang

    menggunakan fasilitas yang ada di pintu masuk, termasuk pengadaan air minum,

    tempat makanan, fasilitas catering pesawat udara, toilet umum, fasilitas

    pembuangan sampah cair dan padat yang memadai, dan area berpotensi risiko

    lainnya, dengan melaksanakan pemeriksaan secara berkala; dan

      Menyediakan personel terlatih dan program pengendalian vektor dan reservoir di

    dalam dan di sekitar pintu masuk.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    7/73

    4 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Persyaratkan agar pelabuhan dapat merespons kejadian yang dapat menimbulkan

    PHEIC dengan kapasitasnya :

    1. Menyediakan respon emergensi kesehatan masyarakat yang memadai dengan

    menetapkan dan memantapkan rencana kontingensi emergensi kesehatan

    masyarakat, termasuk penunjukan koordinator dan contact-point   yang

    berhubungan dengan pintu masuk, layanan kesehatan masyarakat dan layanan

    agen lainnya;

    2. Melakukan Penilaian dan perawatan bagi pelaku perjalanan atau hewan yang

    terjangkit oleh pengaturan yang tepat pada fasilitas medis dan kesehatan hewan

    setempat dalam pengisolasian, pengobatan dan layanan pendukung lainnya yang

    diperlukan;

    3. Menyediakan ruangan yang memadai, dan dipisahkan dari pelaku perjalanan

    lain, untuk mewawancarai orang yang terjangkit atau tersangka;

    4. Menyediakan sarana diagnosis dan, bila perlu, karantina terhadap pelaku

    perjalanan yang diduga, lebih baik bila di sarana kesehatan yang jauh dari pintu

    masuk;

    5. Menerapkan tindakan yang direkomendasikan bila perlu untuk hapus serangga,

    hapus tikus, hapus hama, dekontaminasi atau penanganan bagasi, kargo, peti

    kemas, alat angkut, barang dan paket pos, di lokasi khusus yang ditunjuk dan

    dilengkapi untuk keperluan ini.

    6. Menerapkan pengawasan masuk dan keluarnya pelaku perjalanan;

    7. Menyediakan akses berupa peralatan yang dirancang khusus dan personel

    terlatih dengan alat pelindung diri yang memadai, dalam merujuk pelaku

    perjalanan yang membawa atau terkontaminasi penyakit menular

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    8/73

    5 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Merujuk pada amanah Peraturan Menkes RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang

    perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/PER/IV/2008 dan

    International Health Regulation  tahun 2005, banyak masalah yang ditemui dalam

    pelaksanaan kegiatan antara lain:

    a. Komitmen Lintas Sektor

    Masih kurangnya komitmen lintas sektor terhadap program kesehatan di

    pelabuhan/bandara sehingga ada beberapa peralatan kesehatan yang belum

    dapat ditempatkan di wilayah kerja pelabuhan/ bandara.

    b. Jejaring SE masih lemah

    Belum terbentuk sistem surveilans epidemiologi yang optimal antar KKP, antara

    KKP dengan sarana pelayanan kesehatan, antara KKP dengan Dinas Kesehatan,

    serta antara KKP dengan instansi lainnya di wilayah pelabuhan dan sekitarnya.

    c. Core Capacities (Penilaian IHR)

    Core Capacities  yang belum terpenuhi sesuai dengan persyaratan yang

    ditetapkan dalam IHR (International Health Regulation) tahun 2005 revisi,

    terutama pada Coordination and Comunication  dan sarana dan prasarana

    pendukung untuk pelayanan kesehatan di pintu masuk Negara.

    d. Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan

    1. Masih belum optimalnya fungsi pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan

    OMKABA ekspor dan pengawasan persyaratan dokumen kesehatan

    OMKABA impor (hal ini terkendala akibat adanya MoU antara Ditjen Bea

    Cukai dan Badan POM dalam pengawasan OMKABA di pintu masuk

    negara).

    2. Pelaksanaan pengendalian vektor khususnya kapal belum terlaksana meski

    petugas telah dilatih.

    3. Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis terkendala oleh keterbatasan vaksin dari

    Pusat.

    4. Belum semua tupoksi dapat dijalankan karena belum ada alat dan

    pelatihannya.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    9/73

    6 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    e. Sumber Daya dan Kualitas SDM yang kompeten masih terbatas dalam

    pelaksanaan IHR 2005 sangat menuntut kemampuan dan keterampilan petugas

    dalam mengerjakan tugas-tugas rutin maupun khusus sesuai dengan standar

    yang telah ditetapkan.

    f. Koordinasi antar bidang belum optimal masih belum optimalnya koordinasi

    pelaksanaan surveilans epidemiologi bidang-bidang yang ada di KKP Kelas III

    Bengkulu.

    g. Ketidaktertiban administrasi meliputi masalah pencatatan, pelaporan,

    pengarsipan dokumen kegiatan pelayanan yang masih kurang tertib, teratur dan

    terarah.

    h. Sarana dan Prasaran masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang

    kegiatan di KKP Kelas III Bengkulu, seperti ketidaksediaan vaksin droping dari

    pusat, kendaraan operasional ke lapangan untuk kegiatan surveilans dan

    pengendalian vektor serta laboratorium yang masih belum memadai untuk

    kegiatan pemeriksaan dan peneltian kualitas lingkungan dan vektor dan binatang

    penular penyakit.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    10/73

    7 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    B. Kelembagaan

    Berdasarkan Peraturan Menkes RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang

    perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/PER/IV/2008

    tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan

    Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah unit pelaksana teknis di lingkungan

    Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

    Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dengan tugas

    melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah,

    surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan,

    pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit

    baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia danpengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat

    negara.

    Di dalam Permenkes Nomor 356 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa Kelas III Bengkulu terdiri dari Subbagian Tata

    Usaha, Seksi Pengendalian Karantina & Surveilans Epidemiologi, Seksi Pengendalian

    Risiko Lingkungan dan Upaya Kesehatan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok

    Fungsional dan Instalasi. Adapun ruang lingkup tugas masing-masing Subbag dan

    Seksi tersebut adalah sebagai berikut :

    1.  Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan

    penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi, pelaporan, urusan tata

    usaha,keuangan,penyelenggaraanpelatihan,kepegawaian,sertaperlengkapan

    danrumahtangga.

    2.  Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas

    melaksanakanperencanaan danevaluasi sertapenyusunan laporandi bidang

    kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit dan penyakit potensial wabah

    sertapenyakitbarudanpenyakityangmunculkembali,pengawasanalatangkut

    dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta

    pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan bidang kekarantinaan di

    wilayahkerjabandara,pelabuhan,danlintasbatasdaratnegara.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    11/73

    8 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    3.  Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Upaya Kesehatan Lintas Wilayah

    mempunyaitugasmelaksanakanperencanaan,pemantauan,danevaluasiserta

    penyusunan laporan di bidang pengendalian vektor dan dan binatang penular

    penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan

    pengembangan teknologi, serta pendidikandanpelatihan bidangpengendalian

    risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat

    negara,melaksanakanperencanaandanevaluasi serta penyusunan laporandi

    bidang pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan haji, kesehatan kerja,

    kesehatan matra, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja,

    kemitraan, kajian dan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang upaya

    kesehatanpelabuhandwilayahkerjabandara,pelabuhan,danlintasbatasdarat

    negara.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    12/73

    9 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

    356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu

    mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan di wilayah kerja yang meliputi:

    1. Pelabuhan Laut Pulau Baai

    2. Bandara Udara Fatmawati Soekarno

    3. Pelabuhan Laut Linau, Bengkulu Selatan

    4. Pelabuhan Laut Bantal, Bengkulu Utara

    5. Pelabuhan Laut Enggano

    Tetapi dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

    2348/MENKES/PER/XI/2011 maka terjadi perubahan terhadap wilayah kerja KKP Kelas

    III Bengkulu menjadi : 1. Bandara Fatmawati Soekarno

    2. Pelabuhan Laut Muko Muko

    3. Pelabuhan Laut Bintuhan

    4. Pelabuhan Laut Malakoni Enggano

    C Sumber Daya

    Sarana dan Prasarana :

    1. Gedung Kantor Tempat Kerja

    KKP Kelas III Bengkulu terletak di wilayah kerja Pelabuhan Laut Pulau Baai Bengkulu

    yang secar a geografis terletak di pantai barat Sumatera pada posisi antara 03” 47’ 30”

    Lintang Selatan dan 102” 15’ 04” Bujur Timur dalam wilayah administrasi Kecamatan

    Kampung Melayu Kota Bengkulu, lebih kurang 25 Km dari pusat kota. Gedung Kantor

    dibangun pada tahun 1984 dengan luas 70 M2, sejalan dengan perkembangan tahun

    demi tahun dengan mempergunakan pendanaan APBN baik itu anggaran rutin

    maupun proyek luas gedung terus ditambah sehingga tahun 2004, Saat ini luasgedung 280 M2.

    Sebagai sarana penunjang, gedung ini dilengkapi dengan gudang dan gerasi masing

    masing seluas 21 M2 yang terpisah dari gedung utama. Tetapi pada akhir tahun 2014

    aktifitas kantor induk KKP Kelas III Bengkulu telah pindah ke Jalan Dipati Payung

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    13/73

    10 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Negara serta lebih dekat ke Wilayah Kerja Bandar Udara Fatmawati Soekarno

    Bengkulu dengan luas tanah ± 1.4 Ha.

    2. Perumahan

    Perumahan yang tersedia adalah rumah dinas type c yang berlokasi Jl. Kapuas VI.

    No.03 Telp.(0736) 24253) Bengkulu. Rumah ini merupakan rumah jabatan Kepala

    Kantor. Rumah dinas ini dibangun pada tahun 1986 dan pada tahun 2004 telah

    direhabilitasi sehingga layak untuk dihuni.

    3. Sumber Daya Manusia 

    Guna mendukung pelaksanaan kegiatan program kebutuhan SDM pada saat ini

    sudah cukup memadaai untuk melaksanakan kegiatan ,tinggal memperdayakan

    Sumber daya Manusian yang ada serta mengikutsertakan dalam pelatihan

    peningkatan SDM. 

    4. Peralatan Kantor Dan Rumah Tangga

    Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ketatausahaan, peralatan yang dimiliki

    cukup memadai dapat dilihat lampiran daftar barang inpentaris barang.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    14/73

    11 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Ketenagaan

    Keadaan jumlah pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu tahun 2015

    berjumlah 42 orang, rincian data pegawai dapat dilihat pada tabel berikut :

     A. Berdasarkan Jabatan

    No Jenis Jabatan Jumlah Keterangan

    1 Struktural 4 1. Kepala Kantor/Eselon III.b

    2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha/Eselon

    IV.b

    3. Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan

    Surveilans Epidemiologi/Eselon IV.b

    4. Kepala Seksi Pengendalian ResikoLingkungan dan Kesehatan Lintas

    Wilayah/Eselon IV.b

    2

    Jabatan

    Fungsional

    Tertentu (JFT)

    1 Epidemiolog Kesehatan Penyelia

    3 Jabatan

    Fungsional Umum

    (JFU)

    37 1. Dokter (2 orang)

    2. Perencana (2 orang)

    3. Penyusun Laporan (1 orang)

    4. Epidemiolog (2 orang)

    5. Bendahara (1 orang)

    6. Administrator Kesehatan (1 orang)

    7. Penata Laporan Keuangan (1 orang)

    8. Verifikator Keuangan (1 orang)

    9. Pengelola BMN (1 orang)

    10. Pranata Laboratorium Kesehatan Pemula

    (2 orang)

    11. Pengadministrasi Umum (1 orang)

    12. Perawat Pemula (9 orang)

    13. Sanitarian Pemula (4 orang)

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    15/73

    12 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    14. Epidemiolog Pemula (5 orang)

    15. Arsiparis Pemula (3 orang)

    16. Asisten Apoteker Pemula (1 orang)

    Jumlah 42

    B. Berdasarkan Golongan

    No Golongan Jumlah

    1 Golongan IV

    1. Pembina IV/a 1 orang

    2 Golongan III

    1. Penata Muda III/a

    2. Penata Muda Tk.I III/b

    3. Penata III/c

    4. Penata Tk.I III/d

    13 orang

    9 orang

    8 orang

    5 orang

    3 Golongan II

    2. Pengatur II/c

    3. Pengatur Tk.I II/d

    4 orang

    2 orang

    Jumlah 42 rang

    C. Berdasarkan Pendidikan

    No Pendidikan Jumlah

    1 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 5 orang

    2 Diploma I 1 orang

    3 Diploma III 7 orang

    4 Sarjana (S.1) 26 orang

    5 Pasca Sarjana (S.2) 3 orang

    Jumlah 42 orang

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    16/73

    13 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    D. Berdasarkan Jenis Kelamin

    No Jenis Kelamin Jumlah

    1 Laki-laki 24 orang

    2 Perempuan 18 orang

    Jumlah 42 orang

    1)  BarangBergerak

    Barang bergerak berupa kendaraan operasional roda 4 sampai dengan 31

    Desember2015sebanyak6buahterdiridari:

      PickUp :1Unit

       Ambulance :3Unit

      MobilboardingClearance :1Unit

      MobilOperasionalTeknis :1Unit

    Sedangkankendaraanroda2sebanyak6buah.

    2)  PengadaanBarang

    Pengadaanyangdilaksanakansepanjangtahun2015berdasarRencanaUmum

    PengadaanTahun2015adalahsebagaiberikut:

    No Jenis Pengadaan

    1Pengadaanpakaiandinas/kerjaresmipegawai

    2Pemeliharaangedung/bangunankantorbertingkat

    3Pemeliharaanmobiloperasional

    4Pengadaanalatpengolahdata(PCdanLaptop)

    5Pengadaanmeubelairkantor(meja,kursi,lemariarsip)

    6 Pengadaanmodalperalatandanmesinpendukungprogram

    7Pembuatanmediainformasidanelektronik

    8Pengadaanbahanpengendalianvektor

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    17/73

    14 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    9PengadaanreagentestHIV

    10PengadaanalatdanreagendeteksidinidanmonitoringfaktorresikoPTM

    11 PengadaanalatdanreagendeteksidiniCaCervixmelaluiIVAtestdan

    CBEuntukCaMamae

    Semuakegiatanpengadaanpadatahun2015padaumumnyadapatterlaksanasesuai

    denganrencana,namunperlupersiapanSDMuntuktahunberikutnyakhususnyayang

    memilikisertifikatpengadaanbarangdanjasakarenasaatinimasihsedikitpegawaiKKP

    KelasIIIBengkuluyangmemilikisertifikatpengadaanbarangdanjasa.

    Denganmelihatkondisidiatasdiharapkan:

      Setiap bagianmengupayakan pegawainyauntuk turut serta dalampelatihan

    dan ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa sehingga diharapkan

    memudahkan dalam hal penunjukan panitia pengadaan barang/jasa di

    kemudianhari.Dalamhalini,pimpinandapatmengikutsertakanpegawaiyang

    lulus ujian dalam kepanitiaan pengadaan barang dan jasa. Selain itu,

    berdasarkan Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa

    Pemerintah Pasal 127, setiap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada

    Kementerian /Lembaga/Instansi lain wajib memiliki sertifikat keahlian

    pengadaanbarang/jasapalinglambat1Januari2012.

      Untuk pembentukkan ULP agar diupayakan dan diutamakan peningkatan

    pengetahuan dan keterampilan dalam proses pengadaan serta perlu

    penunjukan anggota panitia yang baru demi regenerasi di lingkungan KKP

    KelasIIIBengkulu.

      Mengikuti arah pengembangan karir seorang Aparatur Sipil Negara yang

    mendorong profesionalitas dalam pelaksanaan jabatannya maka jika dilihat

    kondisi kepegawaian di KKP Kelas III Bengkulu sangat dominan diisi oleh

    Jabatan Fungsional Umum sementara pada waktunya jabatan fungsional

    umuminiakan dihapusdigantidalam JabatanFungsionalTeknis,meskipun

    sudah diinformasikan dan diminta untuk segera masuk dalam jabatan

    fungsionalteknistertentuAparaturSipilNegaralingkupKKPKelasIIIBengkulu

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    18/73

    15 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    masih enggan meski pun sudah mengikuti diklat fungsional teknis,

    keengganan ini menurut analisa kami karena khusus jabatan diluar

    Sanitarian,Entomolog dan Epidemiolog pengampu dan pembinanya masih

    diluarDirektoratPencegahandanPengendalianPenyakitselainituuntuktiga

     jabatanterdahulupetunjukpenyusunandupakmasihbelummendekatitugas

    pokokdanfungsiKKPkarenamasihmenganutkonsepuntukKabupaten/Kota.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    19/73

    16 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    BAB II

    TUJUAN DAN SASARAN KERJA

    A. Dasar Hukum

    1.  InternationalHealthRegulation (IHR)Tahun2005

    2.  UU1Tahun1962tentangKarantinaLaut

    3.  UU2Tahun1962tentangKarantinaUdara

    4.  UU4Tahun1984tentangWabahPenyakitMenular

    5.  UU17Tahun2008tentangPelayaran

    6.  UU36Tahun2009tentangKesehatan

    7.  PP40Tahun1991tentangPenanggulanganWabahPenyakitMenular

    8.  Keputusan Presiden No 15 Tahun 1983 tentang Kebijakan Pengembangan

    Kepariwisataan

    9.  InpresNo.4Tahun1985tentangKebijaksanaanKelancaranArusBaranguntuk

    MenunjangKegiatanEkonomi

    10. PP39Tahun2001tentangPenyelenggaraanDekonsentrasi

    11. Kepmenkes 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

    Kesehatan

    12. Kepmenkes 264 Tahun 2004 tentang Kriteria Klasifikasi Kantor Kesehatan

    Pelabuhan

    13. Kepmenkes 424 Tahun 2007 tentang Pedoman Upaya Kesehatan Pelabuhan

    dalamRangkaKarantinaKesehatan

    14. Kepmenkes 425 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Karantina

    KesehatandiKantorKesehatanPelabuhan

    15. Kepmenkes 431 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Risiko

    Kesehatan Lingkungan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas dalam Rangka

    KarantinaKesehatan.

    16. Permenkes Nomor 2348 tahun 2011 tentang Organisasi & Tata KerjaKantor

    KesehatanPelabuhan

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    20/73

    17 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    17. Kepmenkes 949 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem

    KewaspadaanDiniKejadianLuarBiasa

    18. Kepmenkes 1116 Tahun 2003 tentang Pedoman penyelenggaraan Sistem

    SurveilansEpidemiologiKesehatan

    19. Kepmenkes 1479 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem

    SurveilansEpidemiologiPenyakitMenulardanPenyakitTidakMenularTerpadu

    20. Permenkes 560 Tahun 1989 tentang Jenis Penyakit Tertentu Yang Dapat

    MenimbulkanWabah

    21. Kepmenkes 340 Tahun 1985 tentang Pembantuan Taktis Operasional Satuan

    OrganisasiDitjenPPM&PLPDalamLingkunganKerjaPelabuhanLautUtama

    KeppelADPEL

    22. Kep. Dirjen PPM & PLP 351 Tahun 1995 tentang Pencatatan dan Laporan

    KantorKesehatanPelabuhan

    23. Kep. Dirjen PPM & PL No. 451 Tahun 1991 tentang Pedoman Penyelidikan

    EpidemiologidanPenanggulanganKejadianLuarBiasa

    B. Tujuan, Sasaran dan Indikator

    B.1.TujuanUmum

    Mewujudkanpelabuhansehatmelaluiupayapencegahanmasukdankeluarnya

    penyakit potensial wabah serta pengendalian faktor risiko penyakit yang

    disebabkanolehangkutandanlingkunganpelabuhan.

    B.2.TujuanKhusus

    a. Mencegahmasukdankeluarnyapenyakitpotensialwabah.

    b. Meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) penyakit menular &

    penyakitmenularpotensialwabah.

    c. Mengendalikanfaktorrisikoangkutanbesertamuatannya.

    d. Mengendalikanfaktorrisikolingkunganpelabuhan.

    e. Melindungimasyarakatpelabuhandaririsikopenularanpenyakitakibat

    lingkungantidaksehat.

    f.  Memberdayakanmasyarakatpelabuhanuntuk berperilaku hidup bersih

    dansehat.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    21/73

    18 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    B.3.SasarandanIndikator

    Sasaran yang ditetapkan sesuai sasaran kegiatan sebagaimana disusun

    dalamRencanaAksiProgramPencegahandanPengendalianPenyakit:

    1. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan

    Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan

    Matra;

    2. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber

    Binatang;

    3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular

    Langsung;

    4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular;

    Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular;

    5. Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Lingkungan;

    6. Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan

    Lingkungan.

    Indikator kinerja sasaran/kegiatan juga menyesuaikan indikator kegiatan pada

    Ditjen PencegahandanPengendalianPenyakit:

    1. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan

    Imunisasi, Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan

    Matra dengan indikator

    1.1. Persentase respon sinyal SKD dan KLB, Bencana dan Kondisi

    Matra di wilayah layanan

    1.2. Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan

    kesehatan

    1.3. Persentase Kabupaten ,Kota yang mempunyai kebijakan

    kesiapsiagaan (kontigensi) dalam penanggulangan

    Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah

    (KKMD)

    1.4. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspons

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    22/73

    19 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    2. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber

    Binatang dengan indikator :

    2.1. Persentase pelabuhan /bandara/ PLBD yang melakukan

    pengendalian vektor terpadu

    2.2. Persentase rekomendasi kajian pengendalian penyakit

    bersumber binatang

    2.3. Persentase kabupaten/kota dengan IR DBD < 49 per 100.000

    penduduk

    3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular

    Langsung dengan indikator :

    3.1. Persentase Pelabuhan / Bandara /PLBD yang melaksanakan

    kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung

    3.2. Persentase angka kasus HIV yang diobati

    3.3. Persentase kajian pengendalian penyakit menular langsung

    meningkat

    4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak

    Menular;Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak

    Menular dengan indikator :

    4.1 Persentase desa/ kelurahan yang melaksanakan kegiatan

    Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM sebesar 50%

    4.2 Persentase kabupaten /kota yang melaksanakan kebijakan

    Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

    4.3 Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini

    kanker serviks dan payudara

    4.4 Persentase Pelabuhan / bandara/ PLBD yang melaksanakan

    kegiatan skrining penyakit tidak menular

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    23/73

    20 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    5. Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Lingkungan dengan

    indikator :

    5.1. Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan

    5.2. Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat

    kesehatan

    5.3. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang

    memenuhi syarat kesehatan

    5.4. Persentase rekomendasi kajian penyehatan lingkungan

    meningkat 50 % dari jumlah rekomendasi tahun 2014

    5.5. Persentase pelabuhan / bandara/ PLBDN sehat

    6. Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan

    Lingkungan dengan indikator :

    6.1 Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh

    penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA

    6.2 Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan

    memenuhi standar

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    24/73

    21 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    BAB III

    STRATEGI PELAKSANAAN

    A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

    Strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

    1. Meningkatkan upaya Kekarantinaan

    Upaya kekarantinaan KKP Kelas III Bengkulu dilaksanakan dengan

    meningkatkan pengawasan terhadap alat angkut dan komoditi OMKA di

    pelabuhan. Upaya kekarantinaan lainnya dilakukan melalui pengetatan

    prosedur kekarantinaan dan prosedur penerbitan dukumen kesehatandengan tidak mengurangi aspek kelancaran arus orang dan barang

    (maximum protection, minimum retrection). Di samping itu juga dilakukan

    dengan meningkatkan kemampuan tenaga pemeriksa di lapangan serta

    penegakkan hukum terhadap pelanggaran UU Karantina.

    2. Mengefektifkan Surveilans Epidemilogi

     Agar upaya penanggulangan penyakit dapat dilaksanakan lebih efektif dan

    efisien dan dampaknya tidak sampai menimbulkan masalah kesehatan

    masyarakat yang luas maka deteksi dini terhadap potensi penyebaran

    penyakit menular potensi wabah perlu ditingkatkan. Upaya ini dilaksanakan

    dengan meningkatkan kemampuan petugas dalam melaksanakan surveilans

    epidemiologi melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan desiminasi

    data (Tim Surveilans Epidemiologi).

    3. Meningkatkan Upaya Sanitasi dan Dampak Risiko Lingkungan

    Upaya sanitasi dan dampak risiko lingkungan meliputi :

    a. Pengawasan penyediaan air bersih, serta pengamanan makanan dan

    minuman.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    25/73

    22 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Salah satu upaya dalam pengendalian risiko lingkungan adalah

    mengawasi kualitas air, mulai dari sumber hingga pada si pemakai

    (konsumen). Langkah pengawasan akan dilakukan melalui pemeriksaan

    kualitas air di darat dan di kapal. Pemeriksaan air di darat dilakukan

    dengan pemeriksaan rutin sebulan sekali dan lebih sering bila ada hal-hal

    yang perlu perbaikan. Hal ini dilakukan pada reservoir dan hydran.

    Sedangkan pengawasan air di kapal ditujukan pada sisa air di kapal

    sebelum kapal mengisi air di pelabuhan. Untuk mencegah dan menjaga

    agar makanan tidak menjadi sumber penularan penyakit yang pada

    akhirnya dapat menimbulkan KLB, langkah yang akan dilakukan adalah

    meningkatkan pengawasan makanan di darat dan di kapal penumpang.

    Pengawasan makanan di darat dilakukan dengan melaksanakan

    pemeriksaan kesehatan terhadap para penjamah makanan, keadaan

    sanitasi rumah makan dan kualitas makanan yang dihidangkan. Untuk

    menunjang kegiatan ini akan dilakukan grading rumah makan dan

    pemberian sertifikat laik kesehatan

    b. Pengawasan hygiene dan sanitasi lingkungan gedung/bangunan.

    c. Pengawasan pencemaran udara, air dan tanah

    d. Pemeriksaan dan pengewasan hygiene dan sanitasi kapal di lingkungan

    pelabuhan dan lintas batas darat Negara

    4. Meningkatkan Upaya Pemberantasan Vektor dan Binatang Penular

    Penyakit

    Upaya Pemberantasan vektor dan binatang penular penyakit meliputi :

    a. Pemberantasan Tikus di Darat dan di Kapal

    b. Pemberantasan Serangga

    c. Pengawasan Air Bersih

    5. Meningkatkan Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah

    Peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu dilakukan guna menjaga

    eksistensi KKP di masa yang akan datang, agar pandangan masyarakat

    tetap positif terhadap keberadaan KKP.

    Langkah yang akan dilakukan adalah :

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    26/73

    23 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    a. Melaksanakan pelayanan kesehatan terbatas, rujukan dan gawat darurat

    medik di wilayah pelabuhan dan lintas batas darat negara.

    b. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan

    matra di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas darat Negara.

    c. Melakukan pengujian kesehatan nahkoda dan anak buah kapal serta

    penjamah makanan.

    d. Vaksinasi dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional

    e. Pengawasan pengangkutan orang sakit dan jenazah di wilayah

    pelabuhan dan lintas batas darat negara, serta ketersediaan obat-

    obatan/peralatan P3K Kapal

    6. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)

    Upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) akan terus dilakukan

    guna meningkatkan profesionalitas pegawai agar mampu menjawab

    tantangan dan permasalahan yang dihadapi dengan cepat dan tepat.

    Langkah yang akan dilakukan adalah mengadakan analisis kebutuhan

    tenaga secara komprehensif, mengefektifkan pembinaan ke wilayah kerja,

    memberikan kesempatan bagi pegawai yang memenuhi syarat untuk

    mengikuti pendidikan formal dan informal, serta pendidikan penjejangan

    sesuai kebutuhan organisasi.

    7. Melengkapi sarana dan prasarana

    Guna menjamin keberhasilan dan kelancaran dalam operasional kegiatan,

    langkah yang akan dilaksanakan oleh KKP Kelas III Bengkulu antara lain

    melengkapi sarana untuk keperluan rutin, keperluan teknis dan sarana

    penunjang berupa komputer, radio komunikasi (marine radio), menambah

    kendaraan operasional baik roda dua (motor) maupun roda empat (mobil)

    dan mengoptimalkan anggaran sesuai dengan usulan kegiatan serta

    peralatan lain pendukung kegiatan.

    8. Mengadakan koordinasi, kemitraan dan jejaring kerja

    Upaya untuk mempercepat pencapaian program akan dilakukan dengan

    mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor. Koordinasi lintas

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    27/73

    24 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    program dilaksanakan setiap bulan sekali sedangkan lintas sektor

    dilaksanakan pada saat coffee morning   yang diadakan Adpel (Administrasi

    Pelabuhan). Di samping itu akan dilaksanakan kemitraan dan jejaring kerja

    antar instansi yang ada di pelabuhan Medan, guna menyamakan persepsi

    dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang berkembang.

    9. Melaksanakan promosi kesehatan

    Sebagaimana  kata pepatah  “Tak kenal maka tak sayang” maksud dari

    pepatah tersebut adalah orang t idak akan membeli atau menggunakan suatu

    produk kalau orang itu tidak mengenal dan mengetahui produk tersebut. KKP

    tidak akan dikenal oleh kalangan masyarakat kalau KKP sendiri tidak

    berusaha memperkenalkannya. Sependapat dengan hal ini KKP akan

    melakukan promosi kesehatan. Promosi ini dilakukan melalui pembuatan

    brosur dan leaflet, mengadakan penyuluhan tentang kesehatan, pembuatan

    buletin yang berisi tentang masalah kesehatan dan perkembangan KKP.

    10. Memperkuat Instalasi

    Untuk mendukung tugas pokok, KKP Kelas III Bengkulu akan memperkuat

    instalasi yang sudah ada yaitu instalasi farmasi dan instalasi laboratorium.

    Langkah yang dilakukan dalam memperkuat Instalasi laboratorium dilakukan

    dengan menambah peralatan dan bahan laboratorium, sehingga cakupan

     jenis pelayanan dapat diperluas.

    B. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI

    a. Komitmen Lintas Sektor

    Masih kurangnya komitmen lintas sektor terhadap program kesehatan di

    pelabuhan/bandara sehingga ada beberapa peralatan kesehatan yang belum

    dapat ditempatkan di wilayah kerja pelabuhan/ bandara.

    b. Jejaring SE masih lemah

    Belum terbentuk sistem surveilans epidemiologi yang optimal antar KKP, antara

    KKP dengan sarana pelayanan kesehatan, antara KKP dengan Dinas Kesehatan,

    serta antara KKP dengan instansi lainnya di wilayah pelabuhan dan sekitarnya.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    28/73

    25 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    c. Core Capacities (Penilaian IHR)

    Core Capacities  yang belum terpenuhi sesuai dengan persyaratan yang

    ditetapkan dalam IHR (International Health Regulation) tahun 2005 revisi,

    terutama pada Coordination and Comunication dan sarana dan prasarana

    pendukung untuk pelayanan kesehatan di pintu masuk Negara.

    d. Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan

    - Masih belum optimalnya fungsi pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan

    OMKABA ekspor dan pengawasan persyaratan dokumen kesehatan OMKABA

    impor (hal ini terkendala akibat adanya MoU antara Ditjen Bea Cukai dan

    Badan POM dalam pengawasan OMKABA di pintu masuk negara).

    - Pelaksanaan pemeriksaan terhadap calon pelaut masih terkendala karena

    belum mendapat izin dari BKKP (Balai Kesehatan Kerja Pelayaran).

    - Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis terkendala oleh keterbatasan vaksin dari

    Pusat.

    - Belum semua tupoksi dapat dijalankan karena belum ada alat dan

    pelatihannya.

    e. Sumber Daya dan Kualitas SDM yang kompeten masih terbatas

    Dalam pelaksanaan IHR 2005 sangat menuntut kemampuan dan keterampilan

    petugas dalam mengerjakan tugas-tugas rutin maupun khusus sesuai dengan

    standar yang telah ditetapkan.

    f. Koordinasi antar bidang belum optimal

    Masih belum optimalnya koordinasi pelaksanaan surveilans epidemiologi bidang-

    bidang yang ada di KKP Kelas III Bengkulu.

    g. Ketidaktertiban administrasiMeliputi masalah pencatatan, pelaporan, pengarsipan dokumen kegiatan

    pelayanan yang masih kurang tertib, teratur dan terarah.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    29/73

    26 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    h. Sarana dan Prasarana

    Masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan di KKP Kelas III

    Bengkulu, seperti ketidaksediaan vaksin droping dari pusat, kendaraan

    operasional ke lapangan untuk kegiatan surveilans dan pengendalian vektor serta

    laboratorium yang masih belum memadai untuk kegiatan pemeriksaan dan

    penelitian kualitas lingkungan dan vektor dan binatang penular penyakit.

    C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN

    1. Rekrutmen tenaga kesehatan berupa tenaga medis, honor, dan tenaga sukarela.

    2. Pengadaan tambahan obat-obatan, bahan habis pakai secara swadana dan

    koordinasi dengan lintas sektor.

    3. Melakukan pelatihan yang berkesinambungan tentang pencatatan dan pelaporan

    bagi petugas kesehatan yang bekerja di lapangan.

    4. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dengan instansi terkait.

    5. Mengirim petugas KKP Kelas III Bengkulu untuk mengikuti diklat keahlian,

    menghadiri workshop dan pelatihan,peningkatan jumlah petugas yang memiliki

    sertifikat keahlian (bendahara dan barang jasa).

    6. Melaksanakan pertemuan penguatan pelaksanaan tusi di internal KKP Kelas III

    Bengkulu dan melakukan advokasi terhadap stakeholder.

    7. Melakukan kegiatan yang bersifat melibatkan lintas sektor/program di wilayah

    kerja KKP Kelas III Bengkulu.

     

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    30/73

    27 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    BAB IV

    HASIL KERJA

    A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

    BerdasarkanRencanaKerjaTahunanyangtelahditetapkan,sasaranyangdicapaipada

    tahun2015adalahsebagaiberikut:

    RencanaKerjaTahun2015

    KantorKesehatanPelabuhanKelasIIIBengkulu

    NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

    1 Menurunnya angka kesakitan

    akibat penyakit yang dapat

    dicegah dengan Imunisasi,

    Peningkatan Surveilans,

    Karantina Kesehatan dan

    Kesehatan Matra.

    1 Persentase respon sinyal

    SKD dan KLB, Bencana dan

    Kondisi Matra di wilayah

    layanan

    100

    2 Persentase alat angkut sesuai

    dengan standar

    kekarantinaan kesehatan

    95

    3 Persentase Kabupaten ,Kota

    yang mempunyai kebijakan

    kesiapsiagaan (kontigensi)

    dalam penanggulangan

    Kedaruratan Kesehatan

    Masyarakat yang Berpotensi

    Wabah (KKMD)

    90

    4 Persentase sinyal

    kewaspadaan dini yang

    direspons

    90

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    31/73

    28 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    2 Meningkatnya Pencegahan dan

    Penanggulangan Penyakit

    Bersumber Binatang.

    1 Persentase pelabuhan

    /bandara/ PLBD yang

    melakukan pengendalian

    vektor terpadu

    90

    2 Persentaserekomendasi

    kajian pengendalian penyakit

    bersumber   binatang 

    90

    3 Persentase kabupaten/kota

    dengan IR DBD < 49 per

    100.000 penduduk

    90

    3 Menurunnya angka kesakitan

    dan kematian akibat Penyakit

    Menular Langsung

    1 Persentase Pelabuhan /

    Bandara /PLBD yang

    melaksanakan kegiatan

    deteksi dini penyakit menular

    langsung

    90

    2 Persentase angka kasus HIV

    yang diobati

    40

    3 Persentase kajian

    pengendalian penyakit

    menular langsung meningkat

    80

    4 Menurunnya angka kesakitan

    dan kematian akibat Penyakit

    Tidak Menular;

    Meningkatnya Pencegahan dan

    Penanggulangan Penyakit

    Tidak Menular

    1 Persentase desa/kelurahan 

    yang  melaksanakan kegiatan

    Pos Pembinaan Terpadu

    (Posbindu) PTM sebesar 50% 

    50

    2 Persentase  kabupaten /kota 

    yang melaksanakan kebijakan

    Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 

    90

    3 Persentase perempuan usia

    30-50 tahun yang dideteksi

    dini kanker serviks dan

    payudara

    80

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    32/73

    29 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    4 Persentase Pelabuhan /

    bandara/ PLBD yang

    melaksanakan kegiatan

    skrining penyakit tidak

    menular

    100

    5 Meningkatnya Penyehatan dan

    Pengawasan Lingkungan

    1 Persentase sarana air minum

    yang dilakukan pengawasan

    80

    2 Persentase Tempat Tempat

    Umum yang memenuhi syarat

    kesehatan

    80

    3 Persentase Tempat

    Pengelolaan Makanan (TPM)

    yang memenuhi syarat

    kesehatan

    90

    4 Persentase rekomendasi

    kajian penyehatan lingkungan

    meningkat 50 % dari jumlah

    rekomendasi tahun 2014

    100

    5 Persentase pelabuhan /

    bandara/ PLBDN sehat

    100

    6 Meningkatnya Dukungan

    Manajemen Dan Pelaksanaan

    Tugas Teknis Lainnya Pada

    Program Pengendalian Penyakit

    Dan Penyehatan Lingkungan

    1 Persentase Satker Program

    PP dan PL yang memperoleh

    penilaian SAKIP dengan hasil

    minimal AA

    93

    2 Persentase Satker Pusat dan

    Daerah yang ditingkatkan

    memenuhi standar

    90

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    33/73

    30 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Penilaian Pencapaian Kinerja KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015 :

    NOSASARAN

    STRATEGISINDIKATOR KINERJA

    TARGET

    2015

    REALISASI

    2015

    %

    capaian

    1 Menurunnya

    angka kesakitan

    akibat penyakit

    yang dapat

    dicegah dengan

    Imunisasi,

    Peningkatan

    Surveilans,

    Karantina

    Kesehatan dan

    Kesehatan

    Matra.

    1 Persentase respon

    sinyal SKD dan KLB,

    Bencana dan Kondisi

    Matra di wilayah

    layanan

    100% 100% 100 %

    2 Persentase alat

    angkut sesuai

    dengan standar

    kekarantinaan

    kesehatan

    95% 93,2% 98,1%

    3 Persentase

    Kabupaten ,Kota

    yang mempunyai

    kebijakan

    kesiapsiagaan

    (kontigensi) dalam

    penanggulangan

    Kedaruratan

    Kesehatan

    Masyarakat yang

    Berpotensi Wabah

    (KKMD)

    90% 100% 111,1% 

    4 Persentase sinyal

    kewaspadaan dini

    yang direspons

    90% 100% 111,1% 

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    34/73

    31 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    2 Meningkatnya

    Pencegahan dan

    Penanggulangan

    Penyakit

    Bersumber

    Binatang.

    1 Persentase

    pelabuhan /bandara/

    PLBD yang

    melakukan

    pengendalian vektor

    terpadu

    90% 40% 44,4%

    2 Persentase

    rekomendasi kajian

    pengendalian

    penyakit bersumber  

    binatang 

    90% 40% 44,4%

    3 Persentase

    kabupaten/kota

    dengan IR DBD < 49

    per 100.000

    penduduk

    90% 100% 111,1% 

    3 Menurunnya

    angka kesakitan

    dan kematianakibat Penyakit

    Menular

    Langsung

    1 Persentase

    Pelabuhan / Bandara

    /PLBD yangmelaksanakan

    kegiatan deteksi dini

    penyakit menular

    langsung

    90% 75% 83,3%

    2 Persentase angka

    kasus HIV yang

    diobati

    40% 40% 100%

    3 Persentase kajian

    pengendalian

    penyakit menular

    langsung meningkat

    80% 66,7% 83,4%

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    35/73

    32 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    4 Menurunnya

    angka kesakitan

    dan kematian

    akibat Penyakit

    Tidak Menular

    serta

    meningkatnya

    Pencegahan dan

    Penanggulangan

    Penyakit Tidak

    Menular

    1 Persentase

    desa/kelurahan yang 

    melaksanakan

    kegiatan Pos

    Pembinaan Terpadu

    (Posbindu) PTM

    sebesar 50%

    50% 62,5% 125%

    2 Persentase 

    kabupaten /kota yang 

    melaksanakan

    kebijakan Kawasan

    Tanpa Rokok (KTR)

    90% 83,3% 92,6%

    3 Persentase

    perempuan usia 30-

    50 tahun yang

    dideteksi dini kanker

    serviks dan payudara

    80% 29% 36,25%

    4 Persentase

    Pelabuhan / bandara/

    PLBD yang

    melaksanakan

    kegiatan skrining

    PTM.

    100% 100%  100% 

    5 Meningkatnya

    Penyehatan dan

    Pengawasan

    Lingkungan

    1 Persentase sarana

    air minum yang

    dilakukan

    pengawasan

    80% 80% 100%

    2 Persentase Tempat

    Tempat Umum yang

    memenuhi syarat

    kesehatan

    80% 77,8% 97,25% 

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    36/73

    33 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    3 Persentase Tempat

    Pengelolaan

    Makanan (TPM) yang

    memenuhi syarat

    kesehatan

    90% 100% 111,1% 

    4 Persentase

    rekomendasi kajian

    penyehatan

    lingkungan

    meningkat 50 % dari

     jumlah rekomendasi

    tahun 2014

    100% 100% 100%

    5 Persentase

    pelabuhan / bandara/

    PLBDN sehat

    100% 100% 100%

    6 Meningkatnya

    Dukungan

    Manajemen Dan

    Pelaksanaan

    Tugas Teknis

    Lainnya Pada

    Program

    Pengendalian

    Penyakit Dan

    Penyehatan

    Lingkungan

    1 Persentase Satker

    Program PP dan PL

    yang memperoleh

    penilaian SAKIP

    dengan hasil minimal

     AA

    93% 93,6% 100,6% 

    2 Persentase Satker

    Pusat dan Daerah

    yang ditingkatkan

    memenuhi estándar

    90% 100% 111,1% 

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    37/73

    34 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Pencapaiankegiatanyangdilaksanakanolehmasing-masingbidangyangadadiKKP

    KelasIIIBengkuludapatdilihatsebagaimanaberikut:

    B SEKSI PENGENDALIAN KEKARANTINAAN DAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

    B. 1. Pengendalian Karantina

    Kegiatan Pengendalian Karantina di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

    Bengkulu dilakukan dengan melaksanakan pengawasan alat angkut dan

    muatannya. Jenis kegiatan dan keluarannya dapat dipaparkan sebagai berikut:

    1. Pengawasan Dokumen Kesehatan Kapal

    a. Pengawasan Certificate of Pratique

    Merupakan kegiatan pemeriksaan kapal dan penerbitan dokumen yangdiisi berdasarkan dokumen kesehatan kapal yang dimiliki serta

    berdasarkan hasil pemeriksaan P3K dan sanitasi kapal, berupa

    pernyataan terbebasnya kapal dari faktor risiko PHEIC selama perjalanan.

    Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui ada/tidaknya faktor risiko

    PHEIC terhadap kapal dan penumpang/ABK.Pemeriksaan dilakukan

    dengan cara boarding  ke kapal yang datang dari Luar Negeri.

    Hasil Pengawasan Dokumen Certificate of Pratique

    Tahun 2015

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    38/73

    35 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Dari grafik diatas dapat dilihat pemeriksaan dan penerbitan Certificate of

    Pratique (COP) pada tahun 2015 sebanyak 127 dokumen. Berdasarkan

    grafik diatas juga dapat dilihat pengawasan dan penerbitan dokumen COP

    tertinggi adalah pada bulan Juni, yaitu sebanyak 16 dokumen (12,60%)

    dari seluruh dokumen COP yang diterbitkan. Hasil pemeriksaan

    menunjukkan bahwa seluruh kapal dan penumpang/ABK yang datang dari

    luar negeri yang masuk wilayah Bengkulu bebas dari faktor risiko dan

    penyakit menular potensial wabah PHEIC.

    b. Pengawasan Sertifikat Port Health Quarantine Clearence 

    Merupakan kegiatan pemeriksaan dan penerbitan sertifikat Port HealthQuarantine Clearence (PHQC) terhadap kapal yang berangkat ke dalam

    dan luar negeri. Sampai dengan tahun 2015 terdapat 1.491 dokumen

    yang diterbitkan. Penerbitan sertifikat PHQC merupakan akhir rangkaian

    kegiatan pengawasan terhadap kapal yang akan berangkat ke dalam dan

    luar negeri agar kegiatan pengawasan kapal memenuhi persyaratan yang

    ditentukan. Aspek yang diawasi meliputi pengawasan terhadap dokumen

    Buku kesehatan kapal, sertifikat air bersih, SSCEC/SSCC, P3k kapal,

    notifikasi kondisi kesehatan Anak Buah Kapal (ABK), serta riwayatperjalanan kapal. Jika dokumen yang dipersyaratkan dapat dipenuhi dan

    masih berlaku dan sesuai persyaratan, maka diterbitkan Sertifikat Port

    Healt Quarantine Clearence (PHQC).

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    39/73

    36 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Hasil Pengawasan Sertifikat PHQC

    Tahun 2015

    Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat pengawasan dan penerbitan

    sertifikat PHQC pada tahun 2015 di KKP Kelas III Bengkulu mencapai

    1.491 sertifikat, tertinggi adalah pada bulan Maret yaitu sebanyak 154

    dokumen (10,33%) dari seluruh dokumen PHQC yang diterbitkan dan

    seluruh kapal yang diperiksa dan diterbitkan dokumen PHQC

    dinyatakan bebas dari faktor risiko PHEIC

    c. Pengawasan Ship Sanitation Control Excemption of Sertificate (SSCEC)

    Merupakan dokumen yang harus dimiliki oleh setiap kapal. Masa

    berlaku sertifikat SSCEC adalah 6 bulan sejak tanggal diterbitkan.

    Sampai dengan tahun 2015 terdapat 79 dokumen yang diterbitkan.

    Penerbitan sertifikat SSCEC merupakan salah satu rangkaian kegiatan

    pengawasan terhadap kapal agar kegiatan pengawasan kapal

    memenuhi persyaratan yang ditentukan. Aspek yang diawasi meliputi

    pengawasan terhadap dokumen dan pengawasan Buku kesehatan

    kapal, sertifikat air bersih, P3k kapal, notifikasi kondisi kesehatan Anak

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    40/73

    37 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Buah Kapal (ABK), sanitasi kapal serta keberadaan vektor di kapal.

    Jika dokumen yang dipersyaratkan dapat dipenuhi dan masih berlaku

    dan sesuai persyaratan, maka diterbitkan Sertifikat Ship Sanitation

    Control Excemption of Sertificate (SSCEC).

    Hasil Pengawasan Sertifikat SSCEC

    Tahun 2015

    Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat penerbitan sertifikat SSCEC

    pada tahun 2015 di KKP Kelas III Bengkulu mencapai 79 sertifikat,

    tertinggi pada bulan Maret dan April yaitu sebanyak 14 dokumen

    (17,72%) dari seluruh dokumen SSCEC yang diterbitkan. Seluruh kapal

    yang diperiksa dan diterbitkan dokumen SSCEC dinyatakan bebas dari

    faktor risiko PHEIC.

    d. Pengawasan dan Penerbitan Sertifikat Ship Sailing Permit/ One Month

    Extention (OME)

    Merupakan dokumen yang diberikan terhadap kapal sebagai SSCEC

    sementara dikarenakan dalam pemeriksaan ditemukan vektor dan di

    pelabuhan tempat bersandar kapal tidak dapat dilakukan

    pemberantasan vektor. Masa berlaku sertifikat OME adalah 1 kaliperjalanan/ 1 bulan sejak tanggal diterbitkan.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    41/73

    38 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Penerbitan sertifikat Sailing Permit diberikan terhadap kapal dari dalam

    negeri dan OME diberikan terhadap kapal dari luar negeri.

    Hasil Pengawasan Sertifikat Sailing Permit/OME

    Tahun 2015

    Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat sampai dengan tahun 2015

    terdapat 1 dokumen Sailing Permit yang diterbitkan yaitu pada bulan

    September.

    e. Pengawasan dan Penerbitan Buku Kesehatan Kapal

    Merupakan dokumen yang harus dimiliki oleh setiap kapal. Buku

    kesehatan Kapal diterbitkan apabila dalam pemeriksaan dokumen

    kesehatan ditemukan kapal yang tidak ada atau belum mempunyai

    buku kesehatan dan atau lembaran buku kesehatan tersebut telah

    habis, juga dapat diterbitkan bagi kapal yang berganti nama atau hilang

    buku kesehatannya.

    Penerbitan Buku Kesehatan Kapal merupakan salah satu rangkaian

    kegiatan pengawasan terhadap kapal agar kegiatan pengawasan kapal

    memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Buku kesehatan kapal

    diterbitkan dengan sebelumnya Nahkoda atau agen kapal

    menyampaikan surat permohonan secara tertulis untuk penerbitan

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    42/73

    39 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Buku Kesehatan Kapal kepada Kepala KKP Kls III Bengkulu, selanjutya

    kepala KKP Kelas III Bengkulu mendisposisikan surat permohonan

    kepada Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans

    Epidemiologi untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan dokumen

    kesehatan kapal.

    Hasil Pengawasan dan penerbitan Buku Kesehatan Kapal

    Tahun 2015

    Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat sampai dengan tahun 2015

    terdapat 41 kapal yang diperiksa serta diterbitkan dokumen buku

    kesehatan kapal dan tertinggi adalah pada bulan Februari yaitu

    sebanyak 8 dokumen (19,51%) dari seluruh dokumen Buku Kesehatan

    Kapal yang diterbitkan.

    2. Pengawasan dan Penerbitan Dokumen Kesehatan ABK dan Penumpang

    Kegiatan yang dilakukan adalah pengawasan terhadap dokumen

    International Certificate Vaccination  (ICV) terhadap ABK dan penumpang

    yang datang dari luar negeri.Kegiatan ini dilakukan pada saat petugas KKP

    Kelas III Bengkulu melakukan pemeriksaan terhadap kapal yang datang dari

    luar negeri dengan cara melihat dan memeriksa dokumen kesehatan yang

    dimiliki oleh ABK dan atau penumpang kapal.

    a. Pemeriksaan Dokumen ICV Meningitis.

    Pemeriksaan dokumen ICV Meningitis dilakukan terhadap ABK dan atau

    penumpang kapal dari Arab Saudi. Kegiatan ini bertujuan memastikan

    apakah ABK dan atau penumpang tersebut telah divaksinasi meningitis.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    43/73

    40 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Pada tahun 2015 di wilayah pelabuhan Pulau Baai Bengkulu tidak ditemukan

    kedatangan kapal dari negara endemis Meningitis, sehingga data ABK dan

    atau penumpang yang memiliki status vaksinasi Meningitis adalah NOL.

    b. Pemeriksaan Dokumen ICV Yellow Fever  

    Pemeriksaan dokumen ICV Yellow Fever dilakukan terhadap ABK dan atau

    penumpang kapal yang datang dari negara endemis Yellow Fever. Kegiatan

    ini bertujuan memastikan apakah ABK dan atau penumpang tersebut telah

    divaksinasi Yellow Fever.. Negara endemis Yellow Fever   dimaksud adalah

     Afrika (Angola, Benin, Burkina Faso, Burundi, Cameroon, Central African

    Republic, Chad, Congo, Cote d'Ivoire, Democratic Republic of the Congo,

    Ethiopia, Equatorial Guinea, Gabon, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea

    Bissau, Kenya, Liberia, Mali, Niger, Nigeria, Rwanda, Sao Tome and

    Principe, Sierra Leone, Senegal, Somalia, Sudan, Tanzania, Uganda,

    Zambia) dan Amerika Selatan (Bolivia, Brazil, Colombia, Ecuador, French

    Guiana, Guyana, Panama, Peru, Surinam, Venezuela).Pada tahun 2015 di

    wilayah pelabuhan Pulau Baai Bengkulu tidak ditemukan kedatangan kapal

    dari negara endemis Yellow Fever, sehingga data ABK dan atau penumpang

    yang memiliki status vaksinasi Yellow Fever adalah NOL.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    44/73

    41 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    3. Pengawasan Lalu Lintas Jenazah

    Pengawasan lalu lintas jenazah dilakukan untuk mengetahui jenis

    penyakit yang diderita/ penyebab kematian jenazah. Jika ditemukan

    penyakit yang berisiko menular potensial wabah, bisa segera

    dilaksanakan tindakan pencegahan penyebarannya. Kegiatan ini

    dilakukan dengan cara memeriksa dokumen penyerta jenazah untuk

    mengetahui penyebab kematian.

    Hasil Pengawasan dan penerbitan Surat izin Angkut Jenazah

    Tahun 2015

    Tabel di atas memperlihatkan hasil Pengawasan dokumen jenazah di KKP

    Kelas III Bengkulu pada tahun 2015, terdapat 9 dokumen jenazah. Lalu

    lintas jenazah yang ditemukan dan dikeluarkan surat izin angkut jenazahnya adalah dari penerbangan dalam negeri dan tidak ditemukan

     jenazah dengan penyakit menular potensial wabah PHEIC.

    4. Pengawasan Lalu Lintas Obat Makanan/Minuman, Kosmetik, Alat

    Kesehatan dan Bahan Berbahaya (OMKABA) Ekspor dan Impor

    Pengawasan lalu lintas OMKABA dilakukan terhadap muatan (cargo) dan

    barang bawaan yang termasuk komoditi OMKABA. Pengawasan ini

    bertujuan agar OMKABA yang masuk maupun keluar melalui Badara

    Fatmawati Soekarno dan pelabuhan Pulau Baai Bengkulu tidakmembahayakan kesehatan masyarakat.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    45/73

    42 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    a. Pengawasan OMKABA Impor

    Dilakukan penerbitan Surat Keterangan Kesehatan OMKABA, setelah

    sebelumnya dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen. dan

    persyaratan yang dibutuhkan meliputi :

      AWB ( Air Way Bill )/HAWB (House Airway Bill )

      Invoice

      Surat pernyataan/keterangan penggunaan sendiri/sampel

      Jumlah/volume kecil (pemakaian sendiri/sampel dan sewajarnya)

      Kesesuaian jumlah fisik barang dengan invoice

    Dan jika tidak memenuhi syarat maka tidak akan diterbitkan.

    b. Pengawasan OMKABA Ekspor

    Dilakukan penerbitan Sertifikat Kesehatan OMKABA ekspor,setelah

    sebelumnya dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen.

    Kelengkapan dokumen dan persyaratan yang dibutuhkan meliputi :

      AWB ( Air Way Bill )/HAWB (House Airway Bill )

      Invoice

      COA (Certificate of Analysis)

      Surat registrasi dari Badan POM/Ditjen Yanfar

      Jumlah/volume besar  Kesesuaian jumlah fisik barang dengan invoice

    Dan jika tidak memenuhi syarat maka tidak akan diterbitkan surat

    keterangan kesehatan OMKABA impor maupun sertifikat OMKABA

    ekspor.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    46/73

    43 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Hasil Pengawasan Dokumen Kesehatan OMKABA

    Tahun 2015

    Dari grafik diatas dapat dilihat hasil pengawasan dokumen lalu lintas

    OMKABA di KKP Kelas III Bengkulu tahun 2015 yang diterbitkan sebanyak

    79 dokumen kesehatan OMKABA dan yang tertinggi adalah pada bulan

    Januari dan Juni yaitu sebanyak 9 dokumen (11,39%).

    B.2. Surveilans Epidemiologi 

    1. Faktor Faktor Risiko PHEIC

     Alat angkut/pesawat dan kapal, orang (penumpang/crew/ABK), dan barang

    dapat menjadi faktor risiko penyebaran penyakit potensial wabah. Oleh

    karena itu perlu dilakukan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) Public Health

    Emergency of International Concern  (PHEIC) untuk mendeteksi dan

    merespon secara cepat setiap kejadian yang berkaitan dengan kesehatan.

    Kegiatan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) Public Health Emergency of

    International Concern  (PHEIC) di Bandara Fatmawati Bengkulu dilakukan

    sejak dimulainya penerbangan hingga penerbangan berakhir setiap harinya.

    Sedangkan di wilayah kerja Pelabuhan Pulau Baai pengawasan dilakukan

    sejak jam 07.30 WIB hingga 16.00 WIB.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    47/73

    44 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    a. Data lalu lintas Alat angkut/ Pesawat dan Kapal

    1) Jumlah pesawat yang dilakukan pengawasan sampai dengan tahun

    2015 adalah sebagai berikut :

    Jumlah Pesawat Yang Dilakukan Pengawasan Oleh KKP Kelas III Bengkulu

    Tahun 2015 Menurut Asal/Negara Tujuan

    Dari grafik diatas dapat dipaparkan hal-hal sebagai berikut :Jumlah pesawat yang dilakukan pengawasan tahun 2015 sebanyak 7.321

    pesawat yang terdiri dari 3.671 pesawat yang datang dan 3.650 pesawat

    yang berangkat. Aktivitas kedatangan dan keberangkatan pesawat di

    Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu terlihat meningkat pada bulan Juli

    dikarenakan pada bulan tersebut ada libur nasional berkaitan dengan Hari

    Iedul Fitri 1436 H.

    2) Jumlah kapal yang dilakukan pengawasan sampai dengan tahun 2015

    adalah sebagai berikut :

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    48/73

    45 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah kapal yang datang dari dalam negeri

    adalah lebih banyak dari kedatangan kapal luar negeri, dan yang

    terbanyak adalah pada bulan Maret 2015, yaitu sebanyak 120 kapal

    (10,34%) dari seluruh kedatangan kapal.

    Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah kapal yang berangkat ke dalam

    negeri adalah lebih banyak dari kedatangan kapal luar negeri, dan yang

    terbanyak adalah pada bulan September 2015, yaitu sebanyak 121 kapal

    (8,07%) dari seluruh keberangkatan kapal.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    49/73

    46 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    b. Data lalu lintas orang.

    Jumlah penumpang dan crew pesawat, pada keberangkatan/kedatangan

    domestik adalah sebagai berikut :

    Jumlah Penumpang dan Crew Pada Penerbangan

    Domestik Tahun 2015

    Dari grafik diatas dapat diuraikan keterangan sebagai berikut :

    1). Jumlah penumpang kedatangan sebanyak 405.840 orang.

    2). Jumlah penumpang keberangkatan sebanyak 416.668 orang2). Jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang terlihat meningkat

    pada bulan Desember dikarenakan ada hari libur nasional berkaitan

    dengan Hari Natal dan Tahun baru.

    3). Tidak ditemukan penumpang pesawat dengan penyakit menular

    potensial wabah.

    c. Data lalu lintas barang 

    Pengawasan terhadap barang yang diduga terkontaminasi

    kuman/nubika dilakukan bila ada kasus penyakit potensial wabah/nubikadi pesawat. Selama tahun 2015 tidak dilaporkan adanya kasus penyakit

    potensial wabah/nubika.

    2. Penyakit

    Surveilans epidemiologi penyakit dilakukan dengan cara :

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    50/73

    47 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    a. Laporan kejadian KLB ( Laporan 1X 24 Jam )Selama tahun ini tidak

    ada yang melaporkan kejadian KLB di wilayah bandara Fatmawati

    Soekarno Bengkulu dan Wilayah Kerja Pulau Baai.

    b. La poran rutin bulanan pada data kunjungan poliklinik KKP dan

    poliklinik non KKP yang berada di wilayah Bandara Fatmawati

    Bengkulu dan Wilayah Kerja Pulau Baai.

    c. Laporan pemeriksaan HIV/AIDS pada ABK di pelabuhan Pulau Baai

    sebanyak 41 orang dengan hasil negative.

    Surveilans epidemiologi penyakit dilakukan pada data kunjungan poliklinik

    KKP dan poliklinik non KKP yang berada di wilayah Bandara Fatmawati

    Bengkulu dan Wilayah Kerja Pulau Baai, hal ini dapat terlehat pada tabel :

    Distribusi penyakit Menular di Poliklinik

    KKP Kelas III Bengkulu dan Non KKP Tahun 2015

    No Nama Penyakit

    Tahun 2015

    KKP

    Bengkulu% Non KKP %

    1 Infeksi Meningitis 0 0 0 0

    2 Meningitis 0 0 0 0

    3 TBC Paru 0 0 7 0.93

    4 Disentri Amoeba 0 0 4 0.535 Thypoid 9 25 171 22.68

    6 Enteritis 7 19,44 276 36.6

    7 Keracunan Makanan

    akibat bakteri

    0 0 0 0

    8 Lepra 0 0 0 0

    9 Hepatitis Infektiosa 0 0 0 0

    10 Malaria 20 55,56 285 37,80

    11 HIV 0 0 0 0

    12 Varicella 0 0 2 0

    13 Encephalitis 0 0 0 0

    14 Observasi Febris 0 0 0 0

    15 DHF 0 0 9 1.19

    Jumlah 36 100 754 100

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    51/73

    48 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kasus penyakit menular tertinggi

    untuk Poliklinik KKP Kelas III Begkulu adalah :

    1) Malaria 20 kasus (55,56%)

    2) Thypoid 9 kasus (25%)

    3) Enteritis 7 kasus (19,44%)

    Untuk Poliklinik Non KKP kasus penyakit menular tertinggi adalah:

    1) Malaria 285 kasus (37,84%)

    2) Enteritis 276 kasus (36,6%)

    3) Thypoid 171 kasus (22,68%)

    d. Kasus Kematian

    Tidak terdapat kasus kematian di Bandara Fatmawati Bengkulu dan

    wilayah kerja Pulau Baai selama tahun 2015

    e. Analisa dan Diseminasi Kejadian Penyakit Menular dan Nubika

    Untuk tahun 2015 kegiatan ini belum dapat dilaksanakan. Kegiatan

    dimaksud adalah dalam rangka sistem kewaspadaan dini PHEIC, tiap

    minggu mengakses website WHO untuk mengetahui kejadian penyakit

    yang berkembang di dunia melalui informasi WER (Weekly Epidemiology

    Report ) yang kemudian disebarluaskan kepada klinik-klinik di sekitar

    Bandara Fatmawati Bengkulu dan Wilayah kerja Pulau Baai

    3. Laporan Embarkasih Haji 1436 Hijriah / 2015 M

    a. Data Jamaah dan Risti Penyakit

    ASALJMLH

    KLOTER

    RISTISUB

    TOTAL

    SEHATSUB

    TOTAL

    TOTAL

    TOTA

    L

    L P L P L P

    Bengkulu 3 476 687 1.207 98 36 1. 101 574 723 1.297

    dari tabel diatas diketahui , jumlah risti jemaah asal Propinsi Bengkulu adalah

    1.207 (93,06%) dari seluruh calon jamaah haji yang masuk asrama haji Propinsi

    Bengkulu. Untuk itu pada saat penyerahan pramanifest dan rekap risti kepada

    TKHI kloter (terdokumentasi di Buku) diberikan rekomendasi untuk lebih

    memperhatikan kondisi kesehatan jamaah dan mengecek kebutuhan obat-

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    52/73

    49 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    obatan yang dibawa oleh para jamaah maupun petugas, juga penempatan

     jamaah yang Risti selama di asrama haji maupun di Arab Saudi disarankan

    dekat dengan tim kesehatan.

    Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah calon jamaah haji asal

    Propinsi Bengkulu dengan jenis kelamin perempuan adalah lebih banyak dari

    calon jamaah haji laki-laki, yaitu berjumlah 723 orang (56%) dari total jamaah.

    Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa calon jamaah haji asal Propinsi

    Bengkulu berjenis kelamin perempuan dengan kelompok umur 50-59 thn adalah

    yang paling banyak, yaitu sebanyak 23% dari total jamaah. Sedangkan yang

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    53/73

    50 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    paling sdikit adalah calon jamaah haji berjenis kelamin laki-laki dengan

    kelompok umur ≤ 40 thn sebanyak 3% dari total jamaah. 

    Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa calon jamaah haji laki-laki asal

    Propinsi Bengkulu dengan risti Lansia (R.54) adalah yang terbanyak jika dilihat

    dari 10 besar CJH risti laki-laki, yaitu sebanyak 263 orang.

    Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa calon jamaah haji perempuan

    asal Propinsi Bengkulu dengan risti Lansia (R.54) adalah yang terbanyak jika

    dilihat dari 10 besar CJH risti perempuan, yaitu sebanyak 276 orang.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    54/73

    51 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat jumlah jamaah risti laki-laki yang

    berasal dari kota Bengkulu adalah yang terbanyak, yaitu sebanyak 61 orang

    (5,05%) dari total risti. Dan yang paling sedikit adalah jamaah risti laki-laki

    yang berasal dari Kabupaten Lebong, yaitu sebanyak 19 orang (1,57%).

    Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat jumlah jamaah risti perempuan yang

    berasal dari kota Bengkulu adalah yang terbanyak, yaitu sebanyak 94 orang

    (7,88%) dari total risti. Dan yang paling sedikit adalah jamaah risti perempuan

    yang berasal dari Kabupaten Kepahiang, yaitu sebanyak 30 orang (2,48%).

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    55/73

    52 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    b. Data BKJH

    ASAL

    JMLH JAMAAH +

    PETUGAS

    JMLH

    JAMAAH +

    PETUGAS

    SEHAT TOTAL

    PENGGANT

    IAN BKJH 

    L L L P L P

    Bengkulu 574 574 1.207 574 723 1.297 0 0

    Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah penggantian BKJH dari seluruh

    calon jamaah haji asal Propinsi Bengkulu yang masuk asrama haji tidak

    ditemukan. Penggantian BKJH.

    c. Data Kunjungan Klinik Kesehatan

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    56/73

    53 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat jumlah calon jamaah haji laki-laki dengan

    penyakit Hipertensi (I.10) adalah yang terbanyak jika dilihat dari distribusi 5 besar

    penyakit CJH laki-laki yang berkunjung ke klinik Asrama Haji Propinsi Bengkulu

    pada Embarkasi Haji tahun 1436 H/ 2015 M, yaitu sebanyak 14 orang.

    Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat jumlah calon jamaah haji perempuan

    dengan penyakit Hipertensi (I.10) adalah yang terbanyak jika dilihat dari distribusi 5

    besar penyakit CJH perempuan yang berkunjung ke klinik Asrama Haji Propinsi

    Bengkulu pada Embarkasi Haji tahun 1436 H/ 2015 M, yaitu sebanyak 34 orang.

    Berdasarkan hasil rekapitulasi jamaah risti yang masuk asrama haji Propinsi

    Bengkulu didominasi oleh penyakit sistem sirkulasi , untuk itu perlu kiranya

    direkomendasikan :

    1. Kepada unit klinik untuk memperhatikan jumlah dan jenis persediaan obat-

    obatan di asrama haji disesuaikan dengan jenis risti yang ada.

    2. Penyakit sistem sirkulasi erat hubungannya dengan pola makan, kebiasaan

    merokok dan aktifitas fisik (olah raga) seseorang, untuk itu perlu kiranyadilakukan promosi kesehatan kepada jemaah haji oleh petugas kesehatan

    dan TKHI Kloter tentang perilaku hidup sehat.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    57/73

    54 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    d. Laporan penyakit menular dan KLB

    N

    O

    KELOMPOK

    PENYAKIT

    POLIKLINIK

    JAMAAH PETUGAS

    ≤40 41-

    49

    51-

    59

    60

    JU

    M

    LA

    H

    ≤40 41-

    49

    51-

    59≥60 

    JUM

    LAH

    L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P

    1Meningitis

    2 Pneumonia

    3 Diare ≥4x  1 1

    4 Thypoid

    5Konjungtiviti

    s

    6 Leprae

    7 Hepatitis

    8 Varicella

    9 TBC (BTA-)

    1

    0

    TBC (BTA+)

    1

    1

    DHF

    JUMLAH 1 1

    Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kunjungan jamaah yang berobat ke

    poliklinik asrama haji dengan penyakit menular potensial wabah tidak ditemukan,

    terdapat 1 orang jamaah dengan diare, namun telah dinyatakan sembuh.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    58/73

    55 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    C. SEKSI PENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGAN DAN UPAYA KESEHATAN

    LINTAS WILAYAH

    Kegiatan/programSeksiPengendalianRisikoLingkungandanUpayaKesehatan

    LintasWilayahKantorKesehatanPelabuhanKelasIIIBengkulupadatahun2015

    adalahsebagaiberikut:

     

    1. Pengendalian Nyamuk ( Fogging ) di Pelabuhan/ Bandara

    Pengendalian nyamuk (fogging) pada KKP Kelas III Bengkulu di wilayah

    pelabuhan/bandara pada tahun 2015 seluas 24 Ha dan jumlah pemakaian

    Xinop 288 liter.

    Berdasarkan data tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :

    Volume xinop yang digunakan untuk 1 Ha = 2 LiterLuas area seluruh wilayah kerja KKP Kelas III Bengkulu yang difogging adalah

    = 6 Ha

    Jadi jumlah volume xinop yang dibutuhkan untuk pelaksanaan fogging di

    seluruh wilayah kerja KKP Kelas III Bengkulu adalah = 12 x 24 Ha = 288 Liter

    2. Pengendalian Lalat di Pelabuhan / Bandara 

    Rata-rata tingkat kepadatan lalat pada KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    sebanyak 1.559 ekor, tindakan penyemprotan seluas 24.000 m2,

    penggunaan insectisida sebesar 300 liter.

     Analisis :

    Volume insektisida (zeta cypermethrin) yang dibutuhkan setiap 1 m2 adalah :

    0,05 liter

    Luas area tindakan penyemprotan adalah 24.000 m2.

    Jadi insektisida yang dibutuhkan untuk tindakan penyemprotan lalat : 50 ml x

    24.000 m2 = 1.200 liter

    3. Jumlah bangunan dan container yang diperiksa di Pelabuhan/Bandara

    Jumlah bangunan yang diperiksa di pelabuhan/bandara pada tahun 2015

    sebanyak .2.607 buah dan jumlah container yang diperiksa pada tahun 2015

    sebanyak 8.503 buah., dimana bangunan yang diperiksa terbanyak di

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    59/73

    56 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Pelabuhan Laut Pulau Baai dan terendah di Bandara Fatmawati Soekarno,

    sedangkan untuk pemeriksaan container terbanyak yang diperiksa terbanyak

    di Pelabuhan Pulau Baai Banyaknya container yang diperiksa di 7.075

    menunjukkan bahwa di wilayah Pelabuhan Pulai Baai banyak masyarkat

    penduduk yang bermukim di wilayah Pelabuhan Pulau Baai.

    4. Tingkat Kepadatan House Index (HI) dan Container Index (CI) di

    Pelabuhan/Bandara

    GambaranTingkatKepadatanHouseIndexdanContainerIndexdiKKPKelas

    III Bengkulu dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Distribusi House Index

    wilayahPerimeterdanBufferdiKKPKelasIIIBengkuluTahun2015

     

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    60/73

    57 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Distribusi Container Index wilayah Perimeter dan Buffer di KKP Kelas III

    BengkuluTahun2015

    Dari grafik di atas terlihat Tingkat Kepadatan House Index ( HI) rata-rata

    daerah perimeter pada tahun 2015 di Pelabuhan/Bandara pada Kantor

    KesehatanPelabuhanKelasIIIBengkuluadalah0,85danHouseIndex(HI)

    daerahbufferadalah1,54TingkatKepadatanContainer Index (CI)daerah

    perimeter pada tahun 2015 adalah 0,97 dan Container Index ( CI) pada

    daerahbufferadalah1,19

    Menurutdatadiatas,HIdanCImasihbelummencapaistandardyaitu:

    HIdanCIharus=0(nol)didaerahperimeter;HIdanCIharuskurangdari1

    (

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    61/73

    58 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    919 ekor dan tidak ditemukan pinjal. Pemakaian umpan pada pemasangan

    perangkap tersebut sebanyak 48 kg

    Distribusi Pengendalian Tikus dan Pinjal di KKP Kelas III Bengkulu Tahun2015

     

    Pemasangan perangkap tikus dilakukan pada tempat-tempat yang merupakan

    tempat keberadaan tikus, seperti di gudang terutama tempat penyimpanan

    bahan baku makanan, restoran/kantin, gedung/bangunan perkantoran,

    terminal penumpang, dan lain-lain. Dari grafik diatas terlihat bahwa selama

    tahun 2015 perangkap yang dipasang sebanyak 3.122 buah dengan tikus

    yang tertangkap 919 ekor dan pemakain umpan sebanyak 48 kg.

    6. Pengawasan Hygiene Sanitasi Alat Angkut di Pelabuhan /Bandara 

    Jumlah pemeriksaan sanitasi kapal dalam rangka penerbitan SSCEC/ SSCC

    dan Jumlah pemeriksaan sanitasi kapal/ pesawat tahun 2015 sebanyak 77

    Hasil pemeriksaan Hygiene dan Sanitasi Alat Angkut yang dilaksanakan pada

    tahun 2015 dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Distribusi Pengawasan

    Hygiene dan Sanitasi Alat Angkut di KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    62/73

    59 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    7. Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM)

    Jumlah Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan tahun 2015 sebanyak 46

    pemeriksaan. Distribusi pengawasan TPM di KKP Kelas III Bengkulu seperti

    terlihat di bawah ini. Distribusi Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan

    (TPM) di KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    63/73

    60 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    8. Pemberian Sertifikat Laik Bahan Makanan Di Pelabuhan/Bandara

    Jumlah Pemberian Sertifikat Laik Bahan Makanan di Pelabuhan /Bandara

    dapat sebanyak 2 sertifikat

    9. Pemeriksaan Air Bersih Secara Bakteriologi 

    Distribusi Pemeriksaan Air Bersih Secara Bakteriologi di KKP Kelas III

    Bengkulu Tahun 2015

    10. Pengawasan Inspeksi Sanitasi Sarana Penyediaan Air Bersih (SPAB)

    Pengawasan Inspeksi Sanitasi Sarana Penyediaan Air Bersih pada tahun

    2015 sebanyak 48 buah

    11. Pengawasan Sanitasi Gedung, Bangunan, Perusahaan dan Lingkungan

    Pelabuhan/Bandara (GBPL)

    Pengawasan Sanitasi Gedung, Bangunan, Perusahaan dan Lingkungan

    Pelabuhan/Bandara (GBPL) pada tahun 2015 sebanyak 30 buah.

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    64/73

    61 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    12. Kunjungan Poliklinik

    Distribusi Kunjungan Poliklinik di KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    Dari data kunjungan poliklinik selama tahun 2015 dapat juga dilihat jenis

    penyakit apa yang terbanyak berkunjung. Gambaran kunjungan poliklinik

    berdasarkan jenis penyakit dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini.

    Distribusi 10 Jenis Penyakit di KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    65/73

    62 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

     

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    66/73

    63 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    13. Penerbitan Surat Keterangan Berbadan Sehat

    Distribusi Penerbitan Surat Keterangan Berbadan Sehat di KKP Kelas III

    Bengkulu

     

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    67/73

    64 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    14. Pemeriksaan Laboratorium Klinik Dasar

    Distribusi Pemeriksaan Laboratorium Klinik Dasar di KKP Kelas III

    Bengkulu Tahun 2015

    15. Screening Kasus HIV

    Distribusi Screening Kasus HIV di KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    68/73

    65 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    16. Pelayanan Vaksin Meningitis di KKP kelas III Bengkulu

    Distribusi Pelayanan Vaksin Meningitis di KKP kelas III Bengkulu Tahun

    2015

    17 Peneribitan Surat Ijin Angkut Orang Sakit di Bandara

    Distribusi Penerbitan Surat Ijin Angkut Orang Sakit di KKP Kelas III

    Bengkulu wilayah kerja Bandar Udara Fatmawati Soekarno

    Bengkulu Tahun 2015

  • 8/19/2019 LAPORAN TAHUNAN 2015 KKP KELAS III BENGKULU

    69/73

    66 Laporan Tahunan KKP Kelas III Bengkulu Tahun 2015

    18 Peneribitan Surat Ijin Angkut Jenazah

    Distribusi Penerbitan Surat Ijin Angkut Jenazah di KKP Kelas III

    Bengkulu wilayah kerja Bandar Udara Fatmawati Soekarno

    Bengkulu Tahun 2015

    19. Pengeluaran Surat Keterangan Layak Terbang

    Distribusi Pengeluaran Surat Keterangan Layak Terbang di KKP Kelas

    III Bengkulu wilayah kerja Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu

    Tahun 2015