laporan kkp azwar

Upload: bang-midun

Post on 06-Jul-2015

870 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Laporan Ku uliah Kerja P Profesi

SISTEM M MANAJEM MEN KETENAGAKER RJAAN PAD PERUSAHAAN DA PERK KEBUNAN P MOPOL RAYA AFDELING AIR MASI DI PT. LI A G IN KECAMA ATAN SERU UWAY KAB BUPATEN ACEH TAM MIANG PR ROVINSI ACEH

OLEH :

AZWAR NIM. 0605102010 0117

JURUS SAN SOSIA EKONOM PERTA AL MI ANIAN FA AKULTAS PERTANIA UNIVER P AN RSITAS SYI IAH KUAL LA DARUSSAL D LAM BAN NDA ACEH 2011

i

ii

ABSTRAK

Kuliah kerja profesi dilaksanakan di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin kabupaten Aceh Tamiang selama satu bulan yang dimulai pada tanggal 18 April 2011 sampai dengan 16 Mei. Kuliah kerja profesi ini bertujuan untuk menambah wawasan ilmu di lapangann yang berkaitan dengan manajemen ketenagakerjaan,. sehingga mahasiswa bisa melihat secara langsung bagaimana sistem manajemen di lapangan serta dapat mengkombinasikan dengan teori yang diperoleh di bangku kuliah. Dengan demikian, penulis tertarik untuk mengambil judul kuliah kerja profesi Sistem Manajemen Ketenagakerjaan pada Perusahaan Perkebunan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin di Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh. Pelaksanaan pembuatan laporan ini penulis dibimbing Ibu Monalisa SP, M.Si. Manajemen Ketenagakerjaan adalah : Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. Tujuan dalam pelaksanaan KKP (Kuliah Kerja Profesi) adalah untuk melihat sistem manajemen ketenagakerjaan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data secara primer dan sekunder. Pengumpulan data primer yaitu dta yangt diperoleh dengan terjun langsung ke lapangan secara dengan melihat realita yang ada. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi baik pemerintah maupun swasta yang berkaitan dengan manejemen ketenagakerjaan mengikuti seluruh kegiatan yang meliputi aspek teknis di lapangan serta aspek manajerial maupun administratif. Ruang lingkup penyusunan laporan ini adalah penelitian tentang sistem manajemen ketenagakerjaan menyangkut dengan sistem manajemen tenaga kerja, sistem perekruitan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, sistem organisasi dan uraian tugas unit kebun, aspek teknis yang menyangkut tentang kegiatan replanting yang menjadi tanggung jawab pihak ketiga, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan yang memakai tenaga kerja berjumlah 15 orang dan kegiatan panen yang memakai tenaga kerja berjumlah 29 orang. Akhir dari penulisan laporan ini oleh penulis memuat sub bab tersendiri mengenai beberapa isue penting yang terjadi dalam perkebunan kelapa sawit PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin dan memberikan solusi terhadap isue yang dianggap sebagai kendala usaha. Kata kunci : Manajemen, Tenaga Kerja, Perusahaan, Kelapa Sawit

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan izin, rahmat serta hidayahNya sehingga penulisan laporan Kuliah Kerja Profesi yang berjudul Sistem Manajemen Ketenagakerjaan pada Perusahaan Perkebunan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin di Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh dapat diselesaikan. Shalawat beserta salam penulis persembahkan ke pangkuan Nabi Besar Muhammad SAW, para sahabat serta umatNya yang setia hingga akhir zaman. Penulisan laporan Kuliah Kerja Profesi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh. Pada kesempatan ini penulis Ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Ibu Monalisa SP, M.Si selaku dosen pembimbing dan juga sebagai Staf Pengajar di Fakultas pertanian Universitas Syiah Kuala. 2. Bapak Dr.Ir.Agussabti, M.Si selaku Ketua jurusan Sosial Ekonomi Pertanian 3. Bapak Ir. Iswar selaku Manager Unit II PT. Mopoli Raya 4. Bapak Suripno selaku Asisten Afdeling Air Masin dan seluruh Staf Karyawan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin serta, 5. Rekan-rekan mahasiswa fakultas pertanian Universitas Syiah Kuala.

iv

Yang telah membantu penulis, sehingga pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi ini beserta laporannya dapat penulis selelsaikan dengan baik. Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun penulisannya, karenanya penulis senantiasa menerima dengan tangan terbuka segala kritikan dan saran yang berguna bagi kesempurnaan laporan ini. Atas bantuan, saran dan partisipasi baik semua pihak penulis hanya dapat menyampaikan terima kasih dan semoga laporan ini dapat memenuhi tujuan dan fungsinya.

Banda Aceh, 13 Mei 2011

Penulis

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................ DAFTAR TABEL ................................................................................... DAFTAR GAMBAR ............................................................................... BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ A. Latar Belakang .............................................................................. B. Identifikasi Masalah ..................................................................... C. Tujuan Penelitian........................................................................... D. Kegunaan ...................................................................................... BAB II METODE KULIAH KERJA PROFESI ................................. A. Lokasi dan Ruang Lingkup Kuliah Kerja .................................... B. Jadwal Pelaksanaan ...................................................................... C. Prosedur Kuliah Kerja ................................................................... D. Metode Pengumpulan Data .......................................................... E. Konsep dan Batasan Variabel ...................................................... F. Metode Analisis ............................................................................ G. Sistematika Penulisan .................................................................... BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ A. Gambaran Umum Lokasi Kuliah Kerja ........................................ B. Bidang Fokus KKP ....................................................................... C. Isue-Isue Penting (key issue) ......................................................... D. Solusi ............................................................................................. BAB IV PENUTUP ................................................................................. A. Kesimpulan ................................................................................... B. Pembelajaran yang Diperoleh ....................................................... DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. LAMPIRAN .............................................................................................

i iii iv v 1 1 3 4 4 5 5 5 6 7 8 9 10 11 11 16 39 41 42 42 43 44 45

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Daftar Nama Pegawai Kantor dan Lapangan Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya Aceh Tamiang

23

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Struktur Organisasi Afdeling Air Masin ............................................... 14 2. Foto Bersama Kelompok KKP di Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya.................................................................................... 45 3. Apel Pagi bersama anggota KKP dengan karyawan di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin ............................................... 45 4. Karyawan sedang menjelaskan mengenai kegiatan replenting ............. 46 5. Salah satu kegiatan tenaga kerja yaitu melakukan seleksi benih........... 46 6. Salah seorang tenaga kerja sedang membasmi hama ............................ 47 7. Pekerja sedang melakukan kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit .......................................................................................... 47 8. Pekerja sedang melakukan stek kacangan ............................................. 48 9. Salah seorang tenaga kerja sedang melakukan pemupukan kelapa sawit .......................................................................................... 48 10. Salah seorang tenaga kerja sedang melakukan kegiatan panen kelapa sawit ........................................................................................... 49 11. Seorang pekerja sedang melakukan pemisahan berondolan dari tandan ............................................................................................ 49

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Usaha perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis) sangat penting artinya bagi Indonesia. Selama kurun waktu 20 tahun terakhir kelapa sawit menjadi komoditas andalan ekspor dan komoditas yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan harkat petani pekebun serta para transmigran di Indonesia. Penyebaran perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini sudah berkembang di 22 daerah provinsi. Luas areal perkebunan kelapa sawit Indonesia pada tahun 1968 seluas 105808 ha dengan produksi 167669 ton, pada tahun 2008 telah meningkat menjadi 7.07 juta ha dengan produksi sebesar 18.08 ton CPO (Ditjenbun, 2008). Kelapa sawit (Elaeis guineensis) adalah salah satu dari beberapa palma yang menghasilkan minyak untuk tujuan komersil. Menurut para ahli tanaman ini berasal dari daerah yang terletak antara Guinea dan Anggola di Afrika Barat. Tanaman ini masuk ke indonesia pada tahun 1848 sebagai tanaman hias yang tanaman induk kelapa sawit yang sekarang sudah tersebar luas di beberapa perkebunan besar (Anonymous, 1986). Kegunaan minyak kelapa sawit adalah untuk bahan makanan seperti minyak makan, margarine dan fastfate (suatu subtitusi dari gree atau mentega yang berasal dari susu kambing). Penggunaan lain dari minyak kelapa sawit dalam bidang industri seperti industri baja, industri kawat, industri kulit, tekstil, industri

1

2

kosmetika dan industri tambang serta bermacam-macam industri lainnya (Rasjidin, 1995). Selain minyak ada hasil sampingan lain yang dapat dimanfaatkan seperti bungkil inti sawit (kernel chip), pellet ampas inti sawit (palm kernel pellet), dan abu janjang (Anonymous, 1992). Kegunaan yang beraneka ragam dari tanaman kelapa sawit menyebabkan tanaman menjadi salah satu penghasil devisa negara dari subsektor perkebunan, pengolahan, tanaman ini juga menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan para petani. Prospek pasar dunia untuk minyak sawit dan produknya cukup bagus, karena itu perkebunan kelapa sawit sekarang telah diperluas secara besar-besaran oleh perkebunan negara, perkebunan swasta, maupun oleh masyarakat, baik secara mandiri maupun bermitra dengan perusahaan perkebunan. Oleh sebab itu sebagian besar manusia di muka bumi indonesia menyadari bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga kerja memiliki peranan yang sangat penting sebagai pelaku (aktor) dalam mencapai tujuan pembangunan sejalan dengan itu, pembangunan ketenagakerjaan diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan kontribusi dalam pembangunan serta melindungi hak dan kepentingannya sesuai dengan harkat dan martabat manusia, pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas keterpaduan dan kemitraan. Mengingat kegunaan dan manfaat yang beranekaragam dari tanaman kelapa sawit, maka harus yang harus dilakukan adalah meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Untuk dapat menghasilkan produktivitas kelapa sawit yang tinggi, maka perlu diperhatikan manajemen ketenagakerjaan. Pengelolaan tenaga kerja pada perkebunan kelapa sawit harus dengan memperhatikan fungsi-

3

fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan tenaga kerja perlu dilaksanakan dalam menjamin terlaksananya kegiatan di lapangan dengan baik. Produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan pengertian relatif, melukiskan keadaan telah baik dibandingkan dengan suatu keadaan masa lampau atau keadaan sekarang ini. Tingkat produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : manajemen tenaga kerja, tingkat upah, pendidikan, kesehatan, latihan dan lingkungan kerja. Dengan semakin pentingnya konsep produktivitas, maka faktor faktor tadi sangat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja dapat menciptakan tingkat produktivitas yang diharapkan. Untuk mempengaruhi besar produktivitas tenaga kerja baik perorangan, persektor, maupun keseluruhan dapat dilihat dari hasil jumlah yang diperoleh (output) dibandingkan dengan jumlah yang disumbangkan (input).

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka penulisan laporan ini dapat diidentifikasi masalah antara lain adalah bagaimana gambaran umum lokasi kuliah kerja profesi, bidang fokus kuliah kerja profesi, issue-issue penting (key issue) dan solusi apa yang tepat untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada Perusahaan Perkebunan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin di Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh.

4

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen ketenagakerjaan pada perusahaan perkebunan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin. D. Kegunaan Berdasarkan tujuan penulisan di atas, maka kegunaan laporan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini adalah : 1. Bagi Penulis, berguna dalam upaya meningkatkan pengetahuan dalam bidang agribisnis khususnya untuk mempelajari tentang manajemen ketenagakerjaan pada perkebunan sawit di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin. 2. Sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan menyangkut manajemen ketenagakerjaan pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin. 3. Merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Unsyiah, selain itu juga sebagai aplikasi ilmu yang telah diperoleh di Fakultas Pertanian Unsyiah. 4. Sebagai aspek pengembangan ilmu baik bagi mahasiswa maupun bagi khalayak ramai.

BAB II METODE KULIAH KERJA PROFESI

A. Lokasi dan Ruang Lingkup Kuliah Kerja Kuliah kerja profesi ini di laksanakan di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin yang berlokasi di Desa Gedung Biara Kecamatan Seruway yang termasuk kedalam kawasan Kabupaten Aceh Tamiang. Lokasi Perkebunan dan kantor pusat PT. Mopoli Raya berjarak sekitar 5 km dengan dari jalan utama Medan-Banda dan 23 km dari Langsa. secara Geografis letak perkebunan PT. Mopoli Raya adalah sebagai berikut: Lokasi PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin dapat ditandai dengan batas wilayah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Blok 8 dan Blok 6 2. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Alur Alim 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Gedung Biara 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Blok 11 Desa Lubuk Damar. Kuliah profesi ini terfokus pada manajemen ketenagakerjaan sedangkan ruang lingkup kuliah profesi ini yaitu mencakup manajemen tenaga kerja pada perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin.

B. Jadwal Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi berlangsung selama satu bulan mulai dari tanggal 18 April 2011 sampai dengan tanggal 16 Mei 2011.

5

6

C. Prosedur Kuliah Kerja Prosedur pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi yang telah dilaksanakan di Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya sebagai berikut : 1. Penulis disalurkan oleh fakultas pertanian/jurusan ke tempat KKP. 2. Penulis melakukan observasi ketempat yang akan dilakukan Kuliah Kerja Profesi (KKP). 3. Penulis menghubungi dosen pembimbing yang telah ditentukan

jurusan/program studi untuk berkonsultasi tentang fokus kuliah kerja profesi yaitu menyangkut masalah manajemen ketenagakerjaan setelah melihat langsung kondisi perkebunan kelapa sawit PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin. 4. Jika dosen tersebut bersedia/tidak bersedia untuk membimbing,

kesedian/ketidaksediaan dituangkan dalam Form Kesedian Pembimbing. 5. Penulis meminta Surat Pengantar Izin KKP kepada ketua program/ketua jurusan melalui bagian akademik 1 bulan sebelum pelaksanaan KKP, dengan melengkapi syarat-syarat. 6. Penulis dapat melihat langsung sistem manajemen ketenagakerjaan di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin, kemudian penulis Membahas penyebab timbulnya masalah sistem manajemen ketenagakerjaan dan mecari solusi.

7

D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi ini penulis memakai dua metode yaitu ; 1. Library Research (Penelitian Kepustakaan) Pengumpulan data dilakukan berdasarkan studi kepustakaan yang bersifat teoritis sehingga dapat mendukung kebenaran penulisan Laporan Kuliah Kerja Profesi ini. Penulis juga melakukan penelaahan terhadap daftar bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan laporan Kuliah Kerja Profesi, baik berupa

buku-buku, majalah, maupun karya ilmiah lainnya. 2. Field Research (Penelitian Lapangan) Penelitian dilakukan secara langsung dilapangan melalui Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang penulis lakukan pada Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya Aceh Tamiang, dengan metode sebagai berikut : a. Observasi yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara melihat langsung objek data yang ada hubungannya dengan penulisan Laporan Kuliah Kerja Profesi ini. b. Interview (wawancara) yaitu suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi melalui tanya jawab kepada pemimpin dan para karyawan pada Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya Aceh Tamiang.

8

E. Konsep dan Batasan Variabel Konsep dan batasan variabel dalam penulisan laporan kuliah kerja profesi ini, menggunakan beberapa pendekatan variabel, bertujuan untuk memudahkan dalam penafsiran pembahasan isi pokok laporan. Adapun variabel yang digunakan dalam penulisan laporan ini antara lain adalah : 1. Tenaga kerja, yaitu orang yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan kelapa sawit yang diukur dalam orang/ha. 2. Rekruitmen (Penarikan) tenaga kerja/ karyawan baru pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin, ialah suatu upaya penjaringan melalui tenaga kerja/ karyawan lama yang dilakukan oleh pihak perusahaan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin terhadap calon tenaga kerja/ karyawan baru yang akan menggantikan tenaga kerja/ karyawan lama, baik karena telah berhenti sesuai dengan permintaan sendiri maupun diberhentikan oleh pihak perusahaan. 3. Gaji Tenaga kerja/ Karyawan, adalah sejumlah upah/ balas jasa yang diberikan oleh pihak perusahaan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin

terhadap sejumlah karyawan yang telah bekerja untuk perusahaan yang dibayar sesuai dengan pangkat dan jabatan masing-masing karyawan di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin. 3. Bonus/ Insentif/ Premi, merupakan tambahan upah atau gaji untuk pemanen dan pengawas panen. Premi panen diberikan dengan tujuan meningkatkan prestasi panen baik dalam kuantitas maupun kualitasnya. Syarat panen yang harus ditempuh oleh pekerja pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin untuk

9

mendapatkan premi yaitu tandan yang matang harus dipotong dan tidak ada yang tinggal, semua pelepah dipotong dan disusun rapi diantara barisan tanaman (gawangan), dan semua buah dan berondolan dikumpul dan dibawa ke TPH (tempat pengumpulan hasil). Pemberian premi ini diukur dalam

Rupiah/bulan. 4. Disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi dan juga merupakan suatu upaya untuk mengggerakkan pegawai dalam mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. 5. Manajemen tenaga kerja, Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lain secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu yaitu mencakup perencanaan pekerjaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan tenaga kerja. 6. Motivasi kerja, merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dalam menggerakkan suatu perusahaan/usaha.

F. Metode Analisis Penulisan laporan Kuliah Kerja Profesi ini menggunakan analisis deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya

10

( Best : 119). Selanjutnya fakta-fakta tersebut disusun dalam bentuk tabelaris dan kemudian dijelaskan dan dibahas dalam bab pembahasan.

G. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan terdiri dari beberapa sub bab, yaitu Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Tujuan dan Kegunaan. Bab II Metode Kuliah Kerja Profesi terdiri dari beberapa sub bab, yaitu Lokasi dan Ruang Lingkup Kuliah Kerja, Jadwal Pelaksanaan, Prosedur Kuliah Kerja, Metode Pengumpulan Data, Konsep dan Batasan Variabel, Metode Analisis dan Sistematika Penulisan Bab III Hasil dan Pembahasan terdiri dari beberapa sub bab, yaitu Gambaran Umum Lokasi Kuliah Kerja, Bidang Fokus KKP, Isue-Isue Penting (key issue) dan Solusi. Bab IV Penutup terdiri dari beberapa sub bab, yaitu Kesimpulan dan Pembelajaran yang Diperoleh Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Kuliah Kerja PT. Mopoli Raya merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 17 Desember 1980 atas prakarsa 3 orang pendiri utama yaitu: 1. Alm. H. A Basyah Ibrahim 2. Alm. Moh. Sati 3. Alm. Mustafa Sulaiman Nama Mopoli berasal dari suatu daerah dataran di Desa Suka Makmur Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang terletak pada 198.020 BT dan 9. 200 LU. Ditempat Inilah secara kecil-kecilan (200 ha) pertama ditanami. Tetapi pada saat ini telah tersebar menjadi dua provinsi yaitu Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam serta Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara seluas 3.053,57 ha. Dengan 26 pemegang saham perorangan dan perusahaan yang merupakan perseroan terbatas yang tidak ada mayoritas dari suatu pemegang saham pun. Bisa dikatakan bahwa PT. Mopoli Raya adalah perusahan yang sahamnya dimiliki oleh pemegang saham tunggal dan pengelolaan dari: 1. PT. H. Sulaiman Saleh yang mengelola perkebunan Damar Condong I dan Damar Condong II.

11

12

2. PT. Perapen yang mengelola perkebunan Perapen I dan Perapen II. 3. PT. Dharma Agung yang mengelola perkebunan Mopoli, Alur Hitam dan Alur Tengah. 4. PT. Puga Company yang mengelola perkebunan Kebun Bukit Raya. 5. PT. Surya Mata Ie yang mengelola perkebunan Upah 6. PT. Sumber Asih yang mengelola perkebunan Gedong Biara, Pondok Seng, Air Masin dan Paya Rambe. 7. PT. Aloer Timur yang mengelola perkebunan Alur Teh. 8. PT. Mazdah yang mengelola perkebunan Serang Jaya. 9. PT. Watu Gede Utama yang merupakan anak perusahaan baru perkebunan PT. Mopoli Raya Medan. Pada awal Tahun 1986, pabrik kelapa sawit PT. Mopoli Raya Medan dimulai dengan hasil yang diperoleh berupa minyak sawit (Crude Palm Oil) dan inti kelapa sawit (kernel). Untuk saat ini kapasitas pengolahan kelapa sawit yang terpakai hanya 45 ton tandan buah Segar (TBS) per jam. Kapasitas ini masih dapat ditingkatkan menjadi 60 ton TBS per jam suatu kepastian yang cukup untuk menampung hasil produksi 9000 ha areal tanaman kelapa sawit. Walaupun Perkebunan PT. Mopoli Raya masih berumur muda, namun telah menunjukkan keberhasilan dalam bidang perkebunan dengan memperoleh penghargaan dari pemerintah untuk perkebunan swasta nasional yang berprestasi di Indonesia. Pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Mopoli Raya terletak di Desa Gedong Biara Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Nanggroe Aceh

13

Darussalam dengan nama Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Gedong Biara. Areal yang digunakan untuk pabrik 6 ha dan terletak di daerah bukit dengan ketinggian 2255 m diatas permukaan laut. Dikarenakan PKS ini terletak di Gedong Biara maka PT. Mopoli sudah memperluas bidang usahanya yaitu mulai menambah

perkebunan karet. Untuk lebih jelas mengenai organisasi pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin, dapat dilihat pada gambar struktur organisasi di bawah ini :

14

PT. MOPOLI RAYA GROUP STRUKTUR AFDELING AIR MASINASISTENAFDELING SURIPNO

MANDOR1PRODUKSI Parlindungan

KRANIADFELING Muswadi

MANDOR1 PERAWATAN

M.LAPANGAN Supono

M.TRANSP. M.aliHarahab

KERANIPROD Fatimah.

KERANICHEK Sukiman.

KERANIGUD.

MANDORLAP. AndiIrawan

MANDORLAP M.Nasip

KERANIBUAH Hanafih

RECOLTE Perdamaian

TAPKONTROL

PEKERJA

SUPIR/ KERNET

PEKERJA

PEKERJA

Gambar 1. Struktur Organisasi Afdeling Air Masin Sumber : data Primer Afdeling Air Masin 2011

15

Struktur organisasi kebun pada PT. Mopoli Afdeling Air Masin di atas menjelaskan jabatan dan kinerja karyawan seperti Asisten Afdeling selaku penanggung jawab berjalannya roda organisasi di afdeling, dengan dibantu oleh Mandor 1 produksi yang membawahi para Mandor kecil lapangan dan Mandor 1 rawatan yang membawahi Mandor kecil perawatan. Mandor 1 produksi dan Mandor 1 perawatan yang masing-masing bertugas mengatur dan mengawasi pelaksanaan tugas- tugas Mandor lapangan dalam mengatur para pekerja untuk melaksanakan kegiatan produksi dan rawatan. Selain itu juga dibantu seorang Kerani Afdeling yang membawahi Kerani produksi, Kerani transport, Kerani ceking dan Kerani gudang yang bertugas mengatur dan mengawasi pelaksanaan administrasi dan pembuatan laporan-laporan afdeling dan menjamin ketepatan pengiriman laporan-lapaoran afdeling. Kerani produksi mempuyai bawahan yaitu kerani buah dan Kerani recorte dan Tap kontrol. .

16

B. Bidang Fokus KKP 1. Sistem Manajemen Tenaga Kerja Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lain secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, manajemen yang baik memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan dengan manajemen daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen dapat ditingkatkan. Adapun tahapan manajemen yang dijalankan di PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin yaitu mencakup tahapan Planning, Organizing, Actuating, Controling, dan Evaluating. a. Tahapan planning (perencanaan) Kegiatan jangka pendek adalah kegiatan yang akan dilakukan dengan segera, yang dilakukan pada tahapan planning pada jangka pendek di PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin ini yaitu Mandor I mengisi buku RKH (Rencana Kerja Harian) yang berisi pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan keesokan harinya dilakukan pada sore hari. Kegiatan harian yang di dalam buku harian tgl 02 april 2011, yaitu; mencakup kegiatan potong buah, rawat TBS, cuci rumput piringan, stek kacangan, membasmi oryetes, rawat jalan, rawat bibit, jaga bayi, jaga malam (kantor), dan jaga paralon. Menyangkut dengan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk hari besok langsung di tentukan oleh Mandor kebutuhan tenaga kerja dari hari ke hari tidak sama tergantung kebutuhan di lapangan.

17

Untuk tahapan jangka menengah Asisten dibantu oleh Mandor 1 membuat pedoman kerja para Mandor lapangan atau Mandor kecil produksi, secara periodik Mandor 1 membuat penilaian terhadap prestasi kerja dan mengatur jadwal-jadwal cuti para bawahan. Kerani Afdeling membuat Daftar Upah Rata-Rata Karyawan SKU, memonitor apakah realisasi biaya tehnik tidak menyimpang, mengadakan koordinasi kerja dengan Mandor satu produksi dan Mandor satu perawatan. memonitor pengangkutan hasil-hasil panen ke PKS atau ke tempat yang sudah ditentukan, membuat Surat Pengantar Pengobatan Karyawan Afdeling. Tahapan perencanaan jangka panjang yang dijalankan pada PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin yaitu Asisten Afdeling membuat Anggaran Kerja Tahunan yang dibantu oleh Mandor 1 dan Mandor bawahan. b. Tahapan Organizing (pengorganisasian) Penyusunan organisasi pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin di sesuaikan menurut kepentingan dan kebutuhan untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif. Untuk mencapai sasaran ini setiap kegiatan yang ditempuh didasarkan kepada struktur organisasi dan uraian tugas, penetapan wewenang, dan tanggung jawab serta penetapan personil. Didalam struktur organisasi PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin terdapat tingkat kegiatan yang berbedabeda, telah diterapkan pembagian tugas dan tanggung jawab agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam melaksanakan tugas. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan organizing untuk target harian yaitu apel pagi yang dilakukan setiap pagi sekitar jam 06.00 wib, dalam apel

18

tersebut Asisten afdeling memberikan intruksi kepada Mandor I, kemudian Mandor 1 menyampaikan intruksi dari Asisten afdeling kepada para Mandor bawahannya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan apa yang telah disusun sebelumnya dalam RKH. Selanjutnya, para mandor melanjutkan instruksi tersebut kepada para pekerja. Pada sore harinya Mandor 1 dan mandor bawahan mengisi Buku Mandor yang berisi rincian pekerjaan dan jumlah tenaga kerja disetiap harinya untuk diserahkan ke Kerani Afdeling . c. Actuating (pelaksanaan) Dalam tahapan ini yang harus diperhatikan adalah tugas dan tanggung jawab baik Asisten, mandor sampai kepada pekerja. Pekerja melaksanakan tugas yang telah diinstruksikan oleh Mandor I baik rawatan maupun Mandor 1 produksi kepada Mandor bawahan, dan Mandor bawahan akan mengontrol langsung pekerja lapangan. Kegiatan yang dijalankan pada tahapan pemeliharaan meliputi

pemeliharaan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) dan pemeliharaan TM (Tanaman Menghasilkan). Kegiatan yang dilakukan selama Pemeliharaan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) adalah Inventarisasi tanaman, konsolidasi tanaman, penyisipan tanaman, pemeliharaan piringan pohon, pemeliharaan penutup tanah/ pengendalian gulma, pemupukan, katrasi, tunas pasir, pengendalian gulma, pengendaliaan penyakit, persiapan panen, pemeliharaan jalan dan pemeliharaan paret. Kegiatan yang dilakukan selama pemeliharaan TM (Tanaman Menghasilkan) yaitu pengendalian gulma

19

dipiringan pokok, pengendalian gulama di jalan pikul, pengendalian gulma di gawangan, penunasan pelepah dan pemupukan TM (Tanaman Menghasilkan). Pelaksanaan yang dilakukan pada kegiatan panen yaitu mengawasi kualitas TBS yang dipotong, menghitung TBS dari tiap panen dan menghitung buah yang akan dimuat ke truk. Memanen yaitu memotong TBS dari pokok kelapa sawit menggunakan dodos atau engrek, kemudian mengumpulkannya ke TPH. Pengangkutan meliputi pemuatan TBS dari TPH ke gandengan kedalam truk kemudian langsung diangkut ke TPH. d. Controlling (pengawasan) Tahapan pengawasan yang dijalankan pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin dibagi dalam dua bagian yaitu pengawasan bagian pemeliharaan dan pengawasan panen. Pada kegiatan memeliharaan tanaman pekerja Mandor 1 rawatan bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilaksanakan oleh pekerja dan dibantu oleh Mandor bawahan. Selain dikontrol oleh Mandor I dilapangan pekerja juga dikontrol oleh Kerani checking / Kerani keliling yang tugasnya mengontrol semua kegiatan yang dikerjakan oleh pekerja. Tujuan dilakukan pengawasan dalam kegiatan ini adalah untuk menghindari dari kesalahan atau ketidak hati-hatian pekerja dalam menjalankan tugasnya. Jika ini tidak diperhatikan maka akan mengakibatkan kerugian dan akan berdampak pada produksi nantinya. Pengawasan panen bertugas mengawasi kualitas TBS yang dipotong , menghitung TBS dari tiap panen dan menghitung buah yang akan dimuat ke truk. Memanen yaitu memotong TBS dari pokok kelapa sawit menggunakan

20

dodos atau engrek, kemudian mengumpulkannya ke TPH. Pengangkutan meliputi pemuatan TBS dari TPH ke gandengan kedalam truk kemudian langsung diangkut ke TPH. e. Evaluating (Evaluasi) Kerani checking / kerani keliling mencatat hasil kerja dalam buku prestasi kerja yang selanjutnya akan diperiksa oleh kerani afdeling dan terakhir akan dievaluasi oleh Asisten kebun untuk kemudian menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan-kebijakan di kebun, setiap kegiatan dari pembibitan sampai panen dihitung prestasi kerja atau norma / HK. Mandor 1 rawatan juga mengisi Buku Harian yang menyangkut prestasi kerja bagian pemeliharaan kemudian diserahkan kepada kerani Afdeling terakhir dievaluasi oleh Asisten kebun untuk melihat perubahan yang terjadi dari sebelumnya. Untuk prestasi kerja pemanen, ini menjadi tanggung jawab Mandor 1 produksi. Mandor 1 produksi tiap sorenya mengisi buku prestasi kerja yang menyangkut dengan potong buah, jumlah pekerja, jumlah buah yang siap panen, blok-blok yang dipanen kemudian diserahkan kepada kerani afdeling dan dievaluasi oleh Asisten Afdeling. Dalam menjalankan dan mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan ketenagkerjaan dan sumber daya manusia, perusahaan perlu menempatkan tenaga ahli dalam menjalankan tugasnya. Pegawai-pegawai ditempatkan sesuai dengan keahlian dan kemampuannya, tingkat kerja perusahaan tinggi, motivasi kerja tinggi, partisipasi kerja tinggi, komunikasi kerja efektif, disiplin kerja tinggi, upah dan gaji pegawai ditentukan secara adil sesuai dengan bidangnya, serta

21

tanggung jawab yang tinggi. Dengan demikian, produktivitas kerja dapat dicapai oleh perusahaan. Dalam mengatasi masalah yang menyangkut dengan ketenagakerjaan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin perlu menempatkan tenaga kerja sesuai dengan keahliannya dan kemampuannya dalam menjalankan tugasnya. Seorang Asisten harus punya kemampuan dalam mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan yang dijalankan dalam sebuah afdeling, demikian juga dengan karyawan-karyawan lain juga punya tanggung jawab dalam menjalankan kegiatan yang telah diatur menurut jenis pekerjaan masing-masing. Selain itu hal ini yang harus diterapkan untuk mengatasi masalah yang manajemen tenaga kerja. Adapun sistem manajemen tenaga kerja di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin meliputi: a. Sistem Perekruitan Tenaga Kerja / Recruitment Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan organisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification. Dalam sebuah perusahaan memerlukan tenaga kerja yang mencukupi dan memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam menjalan kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan. Pekerja yang diterima untuk bekerja di perusahaan harus memenuhi syarat-syarat tertentu. berhubungan dengan ketenagakerjaan yaitu

22

Persyaratan tenaga kerja yang masuk bekerja pada pada PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin adalah sebagai berikut: 1) Melampirkan surat lamaran 2) Phaspoto ukuran 3x4 1 lembar 3) Melampirkan fotokopi KTP 1 lembar 4) Melampirkan fotokopi Kartu Keluarga 1 lembar (Bagi yang sudah menikah). 5) Melampirkan surat nikah (Bagi yang sudah menikah). Semua persyaratan diatas harus di bawa pada saat seorang calon karyawan sudah diterima di perkebunan dan dimasukkan dalam map. Bagi karyawan yang sudah memenuhi persyaratan diatas sudah bisa bekerja sesuai dengan pekerjaan yang ditugaskan oleh Asisten kebun melalui Mandor 1 dan diteruskan kepada Mandor bawahan. Masalah yang terjadi dilapangan, sebagian pekerja tidak bekerja dengan maksimal, hal ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan dari Mandor yang bertanggung jawab atas pekerjaan yang dikerjakan pekerja. b. Penempatan Tenaga Kerja PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin dipimpin oleh Asisten yaitu Bapak Suripno, pegawai di Afdeling ini dibagi atas pegawai kantor dan pegawai lapangan yang terdiri dari pegawai bulanan dan SKU yang memiliki jabatan dan gaji yang berbeda. Karyawan SKU adalah karyawan yang statusnya telah menjadi karyawan tetap harian atau bulanan yang tergabung dalam serikat kerja unit. Sedangkan tenaga kerja BHL adalah tenaga kerja yang diambil tanpa kesepakatan kerja seperti ketetapan karyawan tetap, Pekerja BHL bisa berubah status menjadi SKU

23

apabila perusahaan memang membutuhkan dan ada pekerja BHL yang layak untuk dijadikan pekerja SKU. Mengenai Daftar pegawai Kantor dan Pegawai

Lapangan dapat di lihat pada tabel 1.Tabel 1. Daftar Nama Pegawai Kantor dan Lapangan Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya Aceh Tamiang.No Urut MASUK PAGI NAMA JABATAN JAM PARAF JAM PARAF MASUK SIANG KELUAR SORE JAM PARAF

KET

PEGAWAI BULANAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ir. Parlindungan Yulfizar Muswadi Fatimah Sukiman Hanafiah Kudus M. Ali Harahab Afrizal Mandor 1 Produksi Mandor 1 Rawatan Kerani Afdeling Kerani Produksi Kerani Ceking Kerani Buah Kerani Buah Kerani Trasport Perawatan SKU 1 2 3 4 5 6 7 8 Marji Supono Andi Irawan Hamidah Perdamaian M. Nasib Borari Sakminan Mandor Panen Mandor Panen Mandor Rawatan Mando Rawatan Recorte Kepala Sensus Kepala Tukang Mandor Tunasan

Sumber : Kantor Afdelling Air Masin, 2011 Tabel 1. memperlihatkan daftar nama pegawai kantor dan pegawai Lapangan di Afdeling Air masin, dari tabel di atas dapat dilihat bahwa karyawan kebun yang ada di Afdeling Masin ada sembilan orang yang terdiri dari Mandor 1 produksi, Mandor 1 perawatan, Kerani afdeling, Kerani produksi, Kerani ceking, 2 orang Kerani buah, Kerani transport dan mandor kecil rawatan. Untuk karyawan

24

SKU

berjumlah delapan orang yang terdiri dari Mandor Panen,

Mandor

Rawatan, Recorte, Kepala Sensus, Kepala Sensus, dan Mandor Tunasan. Adapun jumlah keseluruhan tenaga pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin berjumlah 75 orang, yang terdiri 50 orang tenaga kerja SKU laki-laki, 15 orang tenaga kerja SKU perempuan ditambah dengan 3 orang tenaga kerja BHL laki-laki dan 8 orang pegawai kantoran. Pembagian tenaga kerja pada di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin yaitu mencakup tiga kegiatan yaitu bagian Replanting, bagian Pemeliharan dan bagian Panen. 1) Kegiatan Replanting Kegiatan Replanting mencakup tumbang ciping, rencek rumpuk kelapa sawit, melubang tanaman yang mati, penanaman penutup tanah (kacangan) pemancangan dan , penanaman. Tahapan ini menjadi tanggung jawab pihak ketiga dengan sistem kerja borongan. 2) Kegiatan Pemeliharaan Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan pemeliharaan berjumlah 13 orang, diawasi oleh tiga kemandoran yang terdiri dari dua Mandor laki-laki dan satu Mandor perempuan. Ketiga yang bertanggung jawab atas masingmasing bagian pekerjaan termasuk didalamnya bagian pengendalian HPT (Hama dan Penyakit). 3) Kegiatan panen Menurut Mubyarto (1994) produktivitas merupakan perbandingan antara hasil kegiatan (output) dari segenap pengorbanan untuk mencapai suatu hasil atau

25

(input). Pentingnya produktivitas dalam tenaga kerja didasari dengan nyata karena tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak mendapatkan keuntungan dari pendapatan produktivitas. Oleh karena itu salah satu usaha yang konkrit untuk mendorong peningkatan tenaga kerja manusia adalah dengan cara meningkatkan pendidikan dan keterampilan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pula produktivitas tenaga kerja. Pengelolaan tenaga kerja panen dengan memperhatikan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan tenaga kerja panen perlu dilaksanakan dalam menjamin terlaksananya panen dengan baik. Perencanaan tenaga kerja PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin yang telah ditetapkan oleh pihak kebun, kebutuhan

tenaga kerja panen tiap hari dapat dihitung berdasarkan kondisi buah yang ada di lapang. Kebutuhan tenaga kerja panen dapat dihitung berdasarkan angka kerapatan panen. Tenaga kerja SKU target panen harus mencapai 60 tandan per orang, hasil perhitungan tenaga kerja panen kebun PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin tenaga kerja panen kebun dua kemandoran dengan satu orang Kerani buah Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan panen berjumlah 27 orang yang dimandori oleh 2 orang Mandor panen, tenaga kerja yang panen ini terdiri dari 19 orang tenaga kerja SKU dan 6 orang tenaga kerja BHL. Untuk kegiatan panen apabila terjadi keterlambatan pusingan panen PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin juga memakai tenaga kerja borongan yang dikenal dengan istilah kontanan, dikatakan terlambat pusingan apabila pusingan panen lebih

26

dari 7 pusingan (7 hari). Kontanan panen adalah pembayaran langsung upah pekerja setelah pekerjaan selesai dilakukan. c. Sistem Organisasi dan Uraian Tugas Unit Kebun Jabatan : Mandor Satu Perawatan Hubungan Organisasi 1) Atasan Langsung : Asisten Afdeling 2) Membawahi Ikhtisar Pekerjaan Mengatur dan mengawasi pelaksanaan tugas- tugas mandor lapangan dalam mengatur para pekerja untuk melaksanakan perawatan terhadap tanaman. Uraian Tugas : 1) Mengatur pembagian tugas para bawahan dan memberikan pengarahan kepada bawahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 2) Membantu atasan dalam menyusun Rencana Anggaran Tahunan Afdeling. 3) Membuat pedoman kerja para Mandor kecil perawatan berdasarkan Rencana Kerja Bulanan Asisten. 4) Mengatur tiap pekerja dan blok untuk setiap mandor lapangan Mandor kecil perawatan. 5) Membuat permintaan barang-barang atau bahan untuk keperluan perawatan tanaman untuk diajukan ke Asisten. 6) Mengisi Buku Mandor yang berisi rincian pekerjaan dan jumlah tenaga kerja disetiap harinya untuk diserahkan ke Kerani Afdeling pada sore harinya. atau : Para Mandor lapangan (kecil) Perawatan.

27

7) Mengisi Buku Preatasi Kerja Harian yang berisi prestasi kerja masingmasing tenaga kerja untuk diserahkan ke Kerani Afdeling pada sore harinya. 8) Mengontrol apakah pelaksanaan tugas-tugas perawatan tanaman telah sesuai dengan Rencana Kerja Afdeling. 9) Mengadakan koordinasi kerja dengan para Kerani atau lainnya yang terkait dalam perawatan kebun. 10) Secara periodik membuat penilaian terhadap prestasi kerja yang mengatur jadwal-jadwal cuti para bawahan. 11) Memberi masukan-masukan kepada atasan dalam hal perawatan tanaman dan usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja. 12) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintah oleh atasan sesuai dengan fungsinya. Jabatan : Mandor Satu Produksi Hubungan Organisasi 1) Atasan Langsung 2) Membawahi Iktisar pekerjaan Mengatur dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas para Mandor lapangan dalam mengatur para pekerja untuk melaksanakan panen. Uraian Tugas : 1) Mengatur pembagian tugas para bawahan dan memberikan pengarahan kepada bawahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. : Asisten Afdeling : Para Mandor Lapangan

28

2) Membantu atasan dalam menyusul Rencana Angaran Tahunan Afdeling. 3) Membuat pedoman kerja para Mandor lapangan atau Mandor kecil produksi berdasarkan Rencana Kerja Bulanan. 4) Mengatur jumlah para pekerja dan blok-blok untuk setiap Mandor lapangan atau Mandor kecil produksi. 5) Membuat permintaan barang-barang atau keperluan panen untuk diajukan kepada Asisten. 6) Mengisi Buku Mandor yang berisikan rincian pekerjaan dan jumlah tenaga kerja pada setiap harinya untuk diserahkan ke Kerani Afdeling pada sore harinya. 7) Mengisi Buku Prestasi Kerja Harian yang berisikan prestasi kerja masing-masing tenaga kerja untuk diserahkan ke Kerani Afdeling pada sore harinya. 8) Mengontrol apakah pelaksanaan panen dan mutu hasil panen telah sesuai dengan ketentuan. 9) Mengadakan koordinasi kerja dengan para Kerani yang terkait dalam bidang hasil panen. 10) Secara periodik membuat penilaian terhadap prestasi kerja dan mengatur jadwal-jadwal cuti para bawahan. 11) Memberi masukan-masukan kepada atasan dalam hal perawatan tanaman dan usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja. 12) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintah oleh atasan sesuai dengan fungsinya.

29

Jabatan : Kerani Afdeling Hubungan Organisasi 1) Atasan Langsung 2) Membawahi : - Asisten Afdeling : - Kerani Transport - Kerani Produksi - Kerani Ceking dan Kerani Gudang Ikhtisar Pekerjaan : Mengatur dan mengawasi pelaksanaan administrasi dan pembuatan laporanlaporan afdeling dan menjamin ketepatan pengiriman laporan-lapaoran afdeling. Uraian Tugas : 1) Mengatur pembagian tugas para bawahan dan memberikan pengarahan kepada bawahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 2) Bersama bawahan membantu atasan dalam menyusun usulan Anggaran Tahunan Afdeling. 3) 4) Membantu Asisten afdeling dalam menyusun Rencana Kerja Bulanan. Mengontrol persedian barang-barang atau bahan yang diperlukan kantor afdeling. 5) Membuat permintaan barang- barang atau bahan yang dikeperluan kantor afdeling. 6) Membuat Laporan Harian untuk Asisten berdasarkan buku Mandor baik rawatan maupun panen.

30

7)

Membuat Laporan Harian Prestasi Kerja Harian untuk Asisten berdasarkan buku Mandor baik rawatan maupun panen.

8) 9)

Membuat Laporan Bulanan Afdeling baik rawatan maupun panen. Mengontrol absensi dan membuat laporannya ke kantor Manajer Unit.

10) Membuat daftar/Buku gaji bulanan termasuk rincian premi dan lembur. 11) Membuat Daftar Upah Rata-Rata Karyawan SKU. 12) Memonitor apakah realisasi biaya tehnik tidak menyimpang dari Anggaran yang sudah ditetapkan. 13) Mengadakan koordinasi kerja dengan Mandor satu produksi dan Mandor satu perawatan. 14) Memonitor pengangkutan hasil-hasil panen ke PKS atau ke tempat yang sudah ditentukan. 15) Membuat Surat Pengantar Pengobatan Karyawan Afdeling. 16) Secara periodik membuat penilaian terhadap prestasi kerja dan mengatur jadwal-jadwal cuti para bawahan. 17) Memberikan masukan kepada Asisten dalam hal-hal yang berkaitan dengan penyempurnaan administrasi dan laporan-laporan Afdeling. 18) Melaksanakan tugas-tugas lain yang di perintahkan atasan sesuai dengan fungsinya. Jabatan : Kerani Transport Hubungan Organisasi 1) Atasan Langsung 2) Koordinasi : Kerani Afdeling : Kerja Mandor 1

31

3) Membawahi Ikhtisar Pekerjaan

: Para Mandor Lapangan

Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengangkutan, hasil panen, bahan-bahan dan tenaga kerja di afdeling. Uraian Tugas : 1) Membuat Rencana Kerja Harian yang disesuaikan dengan Rencana Kerja Harian Mandor 1. 2) Membantu Kerani Afdeling dalam menyusun anggaran biaya trasportasi afdeling. 3) Memonitori alat-alat trasportasi afdeling 4) Mengadakan koordinasi kerja dengan Mandor 1.

5) Mengatur pengangkutan bahan-bahan dan tenaga kerja ke masing-masing blok. 6) Mengatur pengangkutan hasil panen dari TPH-TPH ketempat tujuan yang telah ditetapkan. 7) Membuat surat pengantar atas hasil panen yang akan diangkut atau diantar. 8) Membuat laporan harian jumlah angkutan hasil panen per truk yang dilampiri dengan bukti-buktinya dan kemudian diserahkan kepada Kerani Afdeling. 9) Membuat penghitungan premi yang berkaitan dengan hasil panen. 10) Melapor kepada Kerani Afdeling apabila menemukan kejanggalan dalam hal fisik barang yang diangkut.

32

Jabatan : Kerani Produksi Hubungan Organisasi 1) Atasan Langsung 2) Koordinasi Kerja 3) Membawahi : Asisten Afdeling : Mandor 1 : - Kerani Buah (Khusus kebun.Sawit) - Kerani Recolte (Khusus kebun Sawit) - Tap kontrol (khusus kebun karet) Ikhtisar Pekerjaan :

Bertanggung jawab atas pembuatan laporan-laporan yang berkaitan dengan panen berdasarkan laporan dari Kerani Buah, Recolte ataupun Tap Kontrol. Uraian Tugas : 1) Mengatur kerja para Kerani Buah, Kerani Recolte ataupun Tap sesuai dengan Rencana Kerja Harian Mandor 1 Produksi 2) Membantu Kerani Afdeling dalam menyusun Anggaran Biaya Panen Afdeling. 3) Mengadakan koordinasi kerja dengan Mandor 1 produksi tentang pelaksanaan tugas-tugas kerani buah, Kontrol. 4) Menerima dan memeriksa Catatan Harian Tukang Potong Buah yang diisi oleh Kerani Buah. a) Menerima dan memerikasa Buku Penerimaan TBS yang dibuat secara harian oleh Kerani Buah. Kerani Recolte ataupun Tap Kontrol

33

b) Menerima dan memeriksa buku Transaksi Produksi Harian TBS dan TBS Siap Borong yang dibuat secara harian oleh Kerani Buah. c) Menerima dan memeriksa Laporan Hasil Potong Buah dan Mutu Buah yang dibuat setiap hari oleh Kerani Recorte. d) Membuat Laporan Bulanan Pusingan Potong Buah. e) Membuat Laporan Bulanan Produksi f) Membuat Perhitungan Premi tukang buah 5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan kerani Afdeling sesuai dengan fungsinya. Jabatan : Kerani Ceking Hubungan Organisasi 1) Atasan Langsung : Asisten Afdeling 2) Koordinasi Kerja : mandor 1 Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas- tugas mandor lapangan dalam mengatur para pekerja untuk melaksanakan perawatan terhadap tanaman. Uraian Tugas : 1) Membuat Rencana Kerja Harian yang disesuaikan dengan Rencana Kerja Harian Mandor 1. 2) Melaksanakan pemeriksaan secara harian terhadap Buku Mandor. 3) Mencatat jumlah tenaga kerja untuk masing-masing jenis pekerjaan yang ada dalam Buku Mandor. 4) Mengontrol dan mencocokkan jumlah tenaga kerja yang di lapangan dengan jumlah yang tertara dalam Buku Mandor.

34

5) Membuat laporan harian hasil kontrol untuk disampaikan kepada Kerani Afdeling. 6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Kerani Afdeling. 2. Sistem Pemberian Upah Masalah pokok yang sering dihadapi oleh setiap perusahaan adalah mengenai upah yang dikeluarkan sebagai dana operasional perusahaan. Adanya kerjasama dalam suatu perusahaan maka timbullah hak-hak dan kewajibankewajiban masing-masing-masing pihak majikan dengan pekerja. Seterusnya yang menjadi kewajiban majikan adalah membayar sejumlah upah pekerjanya. Lebih lanjut masalah upah ini mendapat intervensi dari pihak-pihak terkait lainnya antara lain pemerintah, agar upah yang dibayar itu sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang sesuai pula dengan kemampuan yang dimiliki perusahaan yang dibuatnya perjanjian-perjanjian usaha yang ditetapkan. Menurut Asud (1991:92) menyatakan bahwa upah merupakan harga balas jasa yang diberikan seseorang kepada orang lain. Sedangkan Ranusanpojo (1993: 129) menyatakan bahwa : Dewan Penelitian Pengupahan Nasional, memberikan definisi upah adalah suatu penerimaan kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan, berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi pekerja atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang dan peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjiaan kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja.

35

Manullang (1992:157) menyatakan bahwa : Sistem upah dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu (1) sistem upah menurut waktu, (2) sistem upah menurut unit hasil dan (3) sistem upah premi atau disebut tingkat upah dorongan. Sistem pemberian Pemberian upah pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin digolongkan dalam bentuk gaji pokok, tunjangan dan bonus. Gaji pokok tunjangan dan bonus dibayarkan setiap bulannya baik kepada karyawan operasional maupun karyawan manajerial. Besarnya gaji yang diberikan tergantung pada jabatan, masa kerja, pendidikan, loyalitas karyawan tersebut. Untuk tunjangan yang diberikan terdiri dari Tunjangan Hari Raya (THL) yang diberikan kepada semua karyawan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin, baik itu karyawan operasional maupun karyawan manajerial. Tunjangan Hari Raya di berikan setiap menjelang hari raya dan besarnya ditentukan kebijakan manajemen perusahaan. Jumlah tunjangan hari raya diberikan berfluktuasi setiap tahunnya, hal ini diakibatkan oleh perubahan jumlah karyawan perusahaan dan kebijakan perusahaan. Untuk Asisten gaji disalurkan melalui via Bank, sedangkan untuk mandor, karyawan dan pekerja pemberian gaji disalurkan melalui kantor Afdeling. Pemberian gaji atau upah pegawai bulanan tergantung golongan. Status golongan pegawai di PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin yaitu golongan 1V/6-8, golongan 1V/O, golongan 111/2, golongan 111/1, golongan 11/9, golongan 11/7, dan golongan 118.

36

3. a.

Pemberian Premi pekerja dan Mangkir Kerja Pemberian premi Premi merupakan tambahan upah atau gaji untuk pemanen dan pengawas

panen. Premi panen diberikan dengan tujuan meningkatkan prestasi panen baik dalam kuantitas maupun kualitasnya. Syarat panen yang harus ditempuh oleh pekerja pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin untuk mendapatkan premi yaitu tandan yang matang harus dipotong dan tidak ada yang tinggal, semua pelepah dipotong dan disusun rapi diantara barisan tanaman (gawangan), dan semua buah dan berondolan dikumpul dan dibawa ke TPH (tempat pengumpulan hasil). Pemberian premi untuk pekerja pada PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin meliputi prermi siap borong adalah Rp 2300, harga lebih borong Rp. 325/ tandan, premi kereta sorong Rp. 450 dan ditambah dengan kebersihan angcak Rp. 100/kg b. Mangkir Kerja Yang masuk dalam pekerja mangkir antara lain sebagai berikut : 1) P1 : mangkir kerja dengan alasan yang tidak logis dan tidak tercantum dalam KKB (Kesepakatan Kerja Bersama), (gaji dan jatah beras pada hari itu tidak diberikan) 2) P4 : tidak masuk kerja dengan alasan yang logis dan tercantum dalam KKB, (Gaji dan jatah beras pada hari itu tetap diberikan) 3) H1 : Tidak masuk kerja karena haid (khusus perempuan), hanya 1 hari, (Gaji dan jatah beras tetap diberikan)

37

4) H2 : tidak masuk kerja karena melahirkan (khusus perempuan). Tidak masuk kerja selama 3 bulan (1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan), (Gaji dan jatah beras tetap diberikan) 5) M : tidak masuk kerja tanpa alasan., (Gaji dan jatah beras tidak diberikan pada hari itu dan hari minggu) 4. Kepuasan pekerja Tujuan dari motivasi kerja ini adalah untuk mencapai produksi yang optimum. (Anwar Prabu Mangkunegar (2000:93). Dalam hal ini perusahaan sangat memperhatikan hal-hal apa saja yang sangat dibutuhkan oleh pegawai, sehingga dalam menjalankan kegiatan produksi selalu berjalan dengan lancar. Adapun motivasi yang diberikan oleh PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin terhadap pegawainya yaitu berupa tunjangan/bonus sehingga pegawai dalam melakukan kegiatan produksi. Selain itu untuk mencapai kepuasan pekerja atau karyawan perusahaan PT. Mopoli Raya Afdeling Air Masin juga menyediakan berbagai hal yang dibutuhkan oleh pekerja atau karyawan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari antara lain : a. Fasilitas Fasilitas yang ada di PT. Mapoli Raya afdeling Air Masin, termasuk perumahan pekerja, bangunan mesjid, lapangan volley ball, bangunan perkantoran dan jalan. b. Transportasi Bentuk transportasi memakai kendaraan pribadi, selain itu transportasi hanya dapat dilihat pada kegiatan produksi sawit. Hal ini transportasi karyawan

38

belum tersedia dengan maksimal, kebanyakan para karyawan memakai kendaraan pribadi ke areal kebun. c. Sanitasi Yang tergolong sebagai sanitani umum di PT. Mapoli Raya Air Masin adalah WC umum, tersedianya air bersih yang berasal dari sumur bor, adanya parit sebagai drainase perkampungan dan lain sebagainya. Untuk memperoleh air bersih yang bersumber dari sumur bor para karyawan atau keluarga yang memakai air harus mengeluarkan biaya untuk membayar air tersebut. d. Puskesmas PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin dilengkapi dengan adanya puskesmas pembantu, sebagai pusat pelayaan kesehatan karyawan dari inisiatif perusahaan dan bukan subsidi pemerintah. Puskesmas ini dapat berjalan dilengkapi oleh seorang petugas kesehatan yang dikenal di daerah setempat adalah mantri kesehatan. 5. Disiplin kerja Ada dua bentuk disiplin kerja yang diterapkan oleh perusahaan yaitu: a. Disiplin preventif Disipilin preventif merupakan suatu upaya untuk mengggerakkan pegawai dalam mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan.

39

b. Disiplin korektif Disiplin korektif merupakan suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peratuaran dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. 6. Komunikasi Seorang pemilik perusahaan yang merasa tidak memiliki cukup waktu dan kemampuan untuk mengelola sendiri semua kegiatan perusahaan akan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawabnya (sebagian) kepada orang lain. Namun bersamaan dengan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, kebutuhan untuk senantiasa mengawasi pelaksanaan kegiatan dan hasil yang di capai oleh pelaksana akan muncul. Dalam perusahaan perkebunan komunikasi yang baik antara Asisten dengan bawahan sangat diperlukan karena komunikasi yang baik akan mendukung kesuksesan atau tercapainya target pekerjaan secara maksimal.

C. Isue-Isue Penting (key issue) Penyimpangan yang sering terjadi di pekebunan sawit PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin antara lain adalah : 1. Adanya sekelompok pencuri sawit (ninja sawit) yang melakukan pencurian sawit, hal ini dilakukan oleh ninja sawit dikeranakan oleh rendah dan kurangnya pengawasan dari pihak perkebunan. Motivasi ninja sawit melakukan pencurian sawit pada malam hari disebabkan oleh ketidak puasan gaji dengan kerja yang dilakukan oleh para pekerja. Faktor lain dari

40

kejadian ini adalah karena tingkat kemiskinan yang dirasakan oleh penduduk setempat. 2. Adanya istilah PKB (persatuan kutip brondolan), yang dilakukan oleh kaum ibu-ibu baik dari pihak ibu-ibu di perkebunan, maupun ibu-ibu dari kampung setempat. Sasaran PKB ini adalah brondolan buah sawit yang sudah jatuh dan tidak sempat dikutip oleh para karyawan bagian pengutipan brondolan sawit. 3. Adanya pengutipan pupuk (pupuk KCL) yang sudah ditabur pada batang sawit, karena pemberian pupuk ini ada yang dilakukan dengan cara ditabur, maka dengan mudah oleh sebagian orang (orang kampung setempat) mengutip kembali pupuk tersebut dijadikan sebagai pupuk pribadi di kebun mereka masing-masing. Faktor penyebab terjadinya kasus ini adalah karena mereka tidak mampu membeli pupuk untuk kebun mereka. 4. Pekerja kurang disiplin dalam kegiatan pemanenan sawit karena kurangnya pengawasan dari pihak kebun. 5. Berdasarkan pengamatan penulis, sistem pemberian bonus/ premi oleh pihak perusahaan kepada karyawan belum transparan, hal ini dibuktikan bahwa perusahaan hanya memberikan premi kepada tenaga pemanen. 6. Pekerja lapangan khusus pekerja bagian panen merasa belum sesuai antara pekerjaan yang dilakukan dengan upah/ gaji yang diterima.

41

D. Solusi Melihat banyaknya kasus yang terjadi di lapangan, maka penulis melalui penulisan laporan kuliah kerja profesi ini akan memberikan solusi-solusi yang dapat membantu kelancaran usaha produksi sawit pada PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin antaran lain adalah : 1. Meningkatkan keamanan di lingkungan perkebunan, yaitu dengan cara meningkatkan teknik keamanan (security) kebun, penambahan Mandor pengawasan, baik dari pihak kebun sendiri atau dengan adanya pembentukan badan keamanan sendiri dari pihak penduduk setempat, dengan meningkatkan intensif bagi para petugas keamanan. 2. Melibatkan penduduk setempat dalam kegiatan perkebunan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penduduk setempat pada kegiatan perkebunan. Hal ini dapat menekan pengangguran yang terjadi di masyarakat, sehingga dapat mengurangi kemiskinan yang dikhawatirkan dapat menghambat peningkatan produksi perkebunan sawit. 3. Meningkatkan pengawasan baik pemeliharaan tanaman maupun

pengawasan panen agar produksi selalu meningkat dan menghindari dari kesalahan dalam proses panen. 4. Perlu adanya upaya dari pihak perusahaan untuk mendorong perbaikan dari sisi upah, agar sesuai gaji yang diperoleh dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan di atas dapat di ambil beberapa kesimpulan yaitu: 1. Pemakaian tenaga kerja pada PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin dibagi dalam tiga bagian yaitu, bagian pemeliharaan, kantor afdeling dan panen, sedangkan untuk pembibitan dan replanting menjadi tanggung jawab pihak ketiga. 2. Dalam menjalankan dan mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan ketenagkerjaan, perusahaan perlu menempatkan tenaga ahli dalam menjalankan tugasnya. Pegawai-pegawai ditempatkan sesuai dengan keahlian dan kemampuannya, tingkat kerja perusahaan tinggi, motivasi kerja tinggi, partisipasi kerja tinggi, komunikasi kerja efektif, disiplin kerja tinggi, upah dan gaji pegawai ditentukan secara adil sesuai dengan bidangnya, serta tanggung jawab yang tinggi. Dengan demikian, produktivitas kerja dapat dicapai oleh perusahaan. 3. Upah yang diberikan perusahaan PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin untuk gaji/upah pekerja diberikan berbeda-beda tergantung golongan, masingmasing golongan mempunyai jumlah upah/gaji yang diterima tiap bulannya. Semakin tinggi golongan semakin tinggi gaji/upah yang di terima.

42

43

B. Pembelajaran yang Diperoleh Dengan melakukan kuliah kerja profesi ini banyak pelajaran yang penulis dapatkan antara lain sebagai berikut : 1. Penulis dapat melihat langsung menyangkut sistem manajeman

ketenagakerjaan yang dijalankan pada PT. Mapoli Raya Afdeling Air Masin, dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi serta mencari solusi untuk masing-masing masalah. 2. Perlu adanya upaya dari pihak perusahaan untuk mendorong perbaikan dari sisi premi/bonus dan sejumlah fasilitas sosial lainnya. hal ini perlu dilakukan agar kartawan/ pekerja lapangan semangat dalam bekerja dan dapat bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. 3. Perusahaan perlu memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tinggal di lingkungan setempat yang berminat bekerja di kebun. Hal ini untuk membantu masyarakat setempat dalam memperoleh pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan juga dapat mengurangi tingkat pengangguran.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 1976. Pedoman Bercocok Tanam Kelapa Sawit. Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertaniaan. Jakarta. 1982. Pedoman Bercocok Tanam kelapa Sawit. Edisi II. Lembaran Teknis BPP Medan. 1983. Pedoman Teknis Kesesuaian Tanah Dan Iklim Untuk Tanaman Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Marihat. Pematang Siantar. Alex S, Nitisemito. 1996. Wawasan Sumber Daya Manusia. PT. Anem Kosong Anem Jakarta. Manullang. M, Drs dan Manullang, Marihot. S. E, M. M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT BPFE. Yokyakarta. Mubyarto, 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta. Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Asdi Mahasatya. Jakarya. Prabu Mangkunegara, Anwar. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Pardamean Maruli. 2008. Pengolahan Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan. Randall S, Schuler dan Susan E. Jacson. 199. Manajemen Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad Ke-21. Erlangga. Jakarta. Sastrohadiwiryo. Siswanto B. Dr 2001. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Bumi Aksara Jakarta. Siagian Renville. 2003. Pengentar Manajemen Agribisnis. Gaja Mada University Press. Yogyakarta. Tirtosudarmo, Riwanto. 1993. Dinamika Pendidikan Dan ketenagakerjaan Pemuda dan Perkotaan Indonesia. PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia. Jakarta.

44

LAMPIRAN

Gambar 1. Foto Bersama Kelompok KKP di Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya

Gambar 2. Foto Apel Pagi penulis bersama anggota KKP dan karyawan di Afdeling Air Masin PT. Mopoli Raya

45

46

Gambar 3. Karyawan sedang menjelaskan mengenai kegiatan replenting

Gambar 4. Salah satu kegiatan tenaga kerja yaitu melakukan seleksi benih

47

Gambar 5. Salah seorang tenaga kerja sedang membasmi hama

Gambar 6. Pekerja sedang melakukan kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit

48

Gambar 7. Pekerja sedang melakukan stek kacangan

Gambar 8. Salah seorang tenaga kerja sedang melakukan pemupukan kelapa sawit

49

Gambar 9. Salah seorang tenaga kerja sedang melakukan kegiatan panen kelapa sawit

Gambar 10. Seorang pekerja sedang melakukan pemisahan berondolan dari tandan