laporan tahunan brppupp palembang 2018bp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/laporan...
TRANSCRIPT
i
LAPORAN TAHUNANBRPPUPP Palembang
2018
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANBADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANANPUSAT RISET PERIKANANPUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANANBALAI RISET PERIKANAN PERAIRAN UMUM DAN PENYULUHAN PERIKANAN2018
i
LAPORAN TAHUNANBRPPUPP Palembang
2018
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANBADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANANPUSAT RISET PERIKANANPUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANANBALAI RISET PERIKANAN PERAIRAN UMUM DAN PENYULUHAN PERIKANAN2018
i
LAPORAN TAHUNANBRPPUPP Palembang
2018
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANBADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANANPUSAT RISET PERIKANANPUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANANBALAI RISET PERIKANAN PERAIRAN UMUM DAN PENYULUHAN PERIKANAN2018
ii
LAPORAN TAHUNAN BRPPUPP 2018
Sub Bagian Tata Usaha Seksi Tata Operasional Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana Prasarana Seksi Penyuluhan
BALAI RISET PERIKANAN PERAIRAN UMUM DAN PENYULUHAN PERIKANANJln. Gubernur H.A. Bastari No.8, Jakabaring - Palembang
Telp. +62711 5649598, Fax. +62711 5649599e-Mail: [email protected]
Website: www.bp3upalembang.kkp.go.id
iii
KATA PENGANTAR
engan mengucap puji syukur kehadirat ALLAH SWT, telah
tersusun Laporan Tahunan BRPPUPP periode Bulan Januari-Desember 2018.
Laporan ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan
program dan kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan Rencana Strategis
maupun Rencana Kerja Tahunan yang dituangkan dalam Rencana Operasional
Kegiatan tahun 2018.
Laporan ini merupakan hasil pencapaian kinerja BRPPUPP selama bulan
Januari-Desember TA. 2018, berisikan kegiatan dan capaian kinerja selama 1
Tahun yang ditinjau dari perkembangan kegiatan berdasarkan perkembangan
realisasi keuangan serta perkembangan kegiatan yang dilakukan.
Akhir kata, kami berharap agar laporan Tahunan ini dapat menjadi media
pertanggungjawaban kinerja dan media evaluasi serta memberikan gambaran
yang jelas dan terarah mengenai perkembangan dari pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi pada Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan
Perikanan.
Demikianlah laporan ini disusun, semoga bermanfaat.
Palembang, Desember 2018Kepala Balai
Dr. Arif Wibowo, SP., M.Si
S D
iv
DAFTAR ISI
Tim Penyusun iiKata Pengantar iiiDaftar Isi ivDaftar Tabel vDaftar Gambar viI. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 11.2. Maksud dan Tujuan 4
II. SASARAN KINERJA 52.1. Sasaran Strategis 52.2. Program Kerja 52.3. Kegiatan Prioritas 6
III. PELAKSANAAN ANGGARAN 123.1 Perkembangan Capaian Kinerja 133.2. Perkembangan Realisasi Anggaran 143.3. Perkembangan Pengadaan Barang dan Jasa 173.4. Perkembangan Sumberdaya Manusia 203.5 Perkembangan Jumlah SDM Penyuluh 23
IV. PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN4.1 PUSAT UNGGULAN IPTEK 254.2 IFRDMD/SEAFDEC 27
V. RISET KPP PUD5.1 Tujuan 305.2 Deskripsi Output 305.3 Metodologi 315.4 Capaian Kegiatan Riset KPP PUD Tahun 2018 315.4.1 KPP PUD 431 325.4.2 KPP PUD 432 335.4.3 KPP PUD 435 355.4.4 KPP PUD 436 375.4.5 KPP PUD 438 385.4.6 KPP PUD 439 42
VI. PENYULUHAN PERIKANAN 44VII. RENCANA KEGIATAN TAHUN 2019 46VIII. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT 49IX. PENUTUP 51
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Output dan Anggaran BRPPUPP 6Tabel 2. Program Prioritas BRPPUPP TA. 2018 7Tabel 3. Capaian IKU BRPPUPP 13Tabel 4. Realisasi Anggaran 14Tabel 5. Realisasi anggaran untuk Program Prioritas KKP 15Tabel 6. Perkembangan Pengadaan Barang dan Jasa 17Tabel 7. Daftar pegawai BRPPUPP yang mendapat tugas belajar
dan izin belajar 22Tabel 8.Daftar nama penyuluh yang pensiun dan meninggal 24Tabel 9. Kegiatan Riset KPP PUD 30Tabel 10. Kegiatan Riset KPP PUD tahun 2019 46Tabel 11. Kegiatan Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan
Perikanan Tahun 2019 46
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset Perikanan Perairan Umumdan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) 2
Gambar 2. Grafik komponen pegawai BRPPUPP Palembang tahun 2018 20
Gambar 3. Grafik fungsional peneliti BRPPUPP tahun 2018 21
Gambar 4. Grafik pegawai BRPPUPP menurut golongan 21
Gambar 5. Grafik pegawai BRPPUPP menurut jenjang pendidikan 22
Gambar 6. Grafik klasifikasi umur pegawai PNS BRPPUPP 23
Gambar 7. Grafik Jumlah Penyuluh PNS 24
Gambar 8. Kegiatan Assessment PUI dan PenandatangananMasterplan Pembinaan 26
Gambar 9. Rapat Koordinasi Satminkal BRPPUPP Dengan PUSLATLUH 44Gambar 10. Menghadiri acara Panen Perdana Ikan Lela Bioflok, Bantuan
KKP Di Pokdakan Air Manau Desa Sukaraja KecamatanPrabumulih Selatan, Kota Prabumulih ProvinsiSumatera Selatan. 45
Gambar 11. Pertemuan Dalam Rangka Singkronisasi Program dan Kegiatan 45
1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sektor perikanan perairan umum mempunyai kontribusi yang besar
serta memiliki peranan sangat penting khususnya dalam mendukung
ketahanan pangan dan mata pencaharian bagi masyarakat. Dengan luas
perairan umum Indonesia yang mencapai 54 juta ha, terdiri atas 12 juta ha
perairan sungai dan paparan banjirnya serta 39 juta ha perairan rawa
memiliki potensi biota perairan umum yang kaya didalamnya dan
membutuhkan pengelolaan yang lestari agar dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan.
Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan, yang
selanjutnya disingkat BRPPUPP, telah berdiri sejak tahun 1969, merupakan
Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang riset
perikanan perairan umum daratan dan penyuluhan perikanan, yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Badan Riset dan Sumber
Daya Manusia Kelautan dan Perikanan. Salah satu tugas BRPPUPP adalah
melaksanakan kegiatan riset perikanan perairan umum daratan dan
penyuluhan di 5 (lima) provinsi yaitu provinsi Sumatera Selatan, Bangka
Belitung, Jambi, Bengkulu dan Lampung dengan jumlah penyuluh sebanyak
370 orang perbulan Desember 2018. Pelaksanaan riset meliputi ekosistem
waduk, ekosistem danau, ekosistem sungai dan rawa banjiran, ekosistem
estuaria, di bidang biologi, ekologi, dinamika populasi, lingkungan sumber
daya dan plasma nutfah ikan perairan umum daratan. Kegiatan riset dan
penyuluhan BRPPUPP ini mengacu kepada Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia nomor KEP.176/MEN/KU.611/2017 tanggal 22
Desember 2016.
Dalam pelaksanaan program/kegiatan Riset perikanan dan
Penyuluhan tersebut BRPPUPP dipimpin oleh seorang pejabat eselon III
I
2
(Kepala BRPPUPP) dan dibantu oleh 4 (empat) pejabat Eselon IV dan 8
(delapan) pejabat eselon V dengan tugas dan fungsi sebagaimana
ditetapkan. Di samping jabatan struktural, di BRPPUPP terdapat kelompok
jabatan fungsional yang menjalankan fungsi riset yaitu peneliti dan teknisi
litkayasa serta funsi penyuluhan yaitu penyuluh. Untuk mewadahi
pelaksanaan tugas pejabat fungsional di bidang riset, maka sesuai dengan SK
Kepala Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
tentang Kelompok Penelitian lingkup Pusat Riset Perikanan, BRPPUPP
memiliki 2 (dua) Kelompok Penelitian (Kelti) yaitu: Kelompok Penelitian
Manajemen Perikanan dan Kelompok Penelitian Sumberdaya Ikan dan
Lingkungan.
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset Perikanan Perairan Umum danPenyuluhan Perikanan (BRPPUPP)
2
(Kepala BRPPUPP) dan dibantu oleh 4 (empat) pejabat Eselon IV dan 8
(delapan) pejabat eselon V dengan tugas dan fungsi sebagaimana
ditetapkan. Di samping jabatan struktural, di BRPPUPP terdapat kelompok
jabatan fungsional yang menjalankan fungsi riset yaitu peneliti dan teknisi
litkayasa serta funsi penyuluhan yaitu penyuluh. Untuk mewadahi
pelaksanaan tugas pejabat fungsional di bidang riset, maka sesuai dengan SK
Kepala Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
tentang Kelompok Penelitian lingkup Pusat Riset Perikanan, BRPPUPP
memiliki 2 (dua) Kelompok Penelitian (Kelti) yaitu: Kelompok Penelitian
Manajemen Perikanan dan Kelompok Penelitian Sumberdaya Ikan dan
Lingkungan.
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset Perikanan Perairan Umum danPenyuluhan Perikanan (BRPPUPP)
2
(Kepala BRPPUPP) dan dibantu oleh 4 (empat) pejabat Eselon IV dan 8
(delapan) pejabat eselon V dengan tugas dan fungsi sebagaimana
ditetapkan. Di samping jabatan struktural, di BRPPUPP terdapat kelompok
jabatan fungsional yang menjalankan fungsi riset yaitu peneliti dan teknisi
litkayasa serta funsi penyuluhan yaitu penyuluh. Untuk mewadahi
pelaksanaan tugas pejabat fungsional di bidang riset, maka sesuai dengan SK
Kepala Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
tentang Kelompok Penelitian lingkup Pusat Riset Perikanan, BRPPUPP
memiliki 2 (dua) Kelompok Penelitian (Kelti) yaitu: Kelompok Penelitian
Manajemen Perikanan dan Kelompok Penelitian Sumberdaya Ikan dan
Lingkungan.
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset Perikanan Perairan Umum danPenyuluhan Perikanan (BRPPUPP)
3
Kegiatan riset memiliki peran yang sangat besar dalam pengembangan
dan penerapan IPTEK di segala bidang termasuk bidang kelautan dan
perikanan. Peran inilah yang menjadi tupoksi Balai Riset Perikanan Perairan
Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) sejak mulai berdirinya. Selain
itu ditahun 2018 ini ada penambahan tupoksi yaitu penyuluhan di 5 (lima)
Provinsi antara lain Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi, Provinsi
Bangka Belitung, Provinsi lampung, Provinsi Bengkulu dengan jumlah
penyuluh sebanyak 370 orang sampai dengan bulan Desember 2018.
Berdasarkan mandat tersebut, BRPPUPP sangat berperan dalam menjawab
setiap permasalahan perairan umum yang ada. Sejak pertama didirikannya
BRPPUPP telah banyak memberikan masukan berupa input teknologi dan
data-data tentang kondisi perairan umum di seluruh wilayah Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan
Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) telah
menetapkan salah satu program prioritas KKP adalah melaksanakan kajian
stok ikan (stock assessment). Untuk perairan Umum Daratan program
prioritas KKP tahun 2018 adalah melaksanakan kajian stok ikan di 6 lokasi
KPP PUD (431, 432, 435, 436, 438, 439).
Dalam perannya di ASEAN, BRPPUPP bekerja sama dengan Inland
Fishery Resources Development and Management Department/ Southeast
Asian Fisheries Development Center (IFRDMD/SEAFDEC). IFRDMD
merupakan pusat pengembangan bagian dari SEAFDEC yang berperan
dalam membantu negara anggota SEAFDEC dalam mengelola sumber daya
perikanan perairan umum di kawasan ASEAN secara berkelanjutan.
Diantaranya, menyediakan sebuah forum regional untuk melakukan
konsultasi dan kerjasama, basis ilmiah dan pedoman pengelolaan yang
tepat, rekomendasi pengelolaan sumber daya perikanan perairan umum,
serta publikasi, diseminasi dan pertukaran informasi.
Dalam melaksanakan program, kegiatan riset dan pengembangan
IPTEK, setiap penyelenggaraan negara dituntut untuk dapat
4
mempertangungjawabkan kinerja atau hasil-hasilnya dari seluruh program/
kegiatannya atas penggunaan dana dan kewenangan yang diberikan.
Keberhasilan pelaksanaan atau capaian program/ kegiatan riset dan
pengembangan iptek kelautan dan perikanan tentunya harus dapat
dimonitoring dan dievaluasi. Hasil monitoring dan evaluasi selanjutnya
diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi pelaksanaan
program/kegiatan riset dan pengembangan iptek kelautan dan perikanan
selanjutnya dan sebagai perbaikan perencanaan kedepan. Dalam kaitannya
dengan hal ini, keberadaan laporan pelaksanaan program/kegiatan bidang
Riset dan pengembangan Iptek kelautan dan perikanan (laporan
bulanan/triwulan/tahunan) mutlak diperlukan.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan penyusunan laporan ini adalah memberikan gambaran singkat
mengenai program/kegiatan riset perikanan dan pelatihan dan penyuluhan
kelautan dan perikanan yang dilaksanakan oleh BRPPUPP selama tahun
2018 dalam rangka mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan. Selain itu
juga dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik
dalam memberikan informasi kepada semua pihak terkait kegiatan yang
telah dilaksanakan dan kinerja yang telah dicapai.
5
SASARAN KINERJA
2.1. Sasaran Strategis
Sasaran yang telah dicapai oleh Balai Riset Perikanan Perairan Umum
dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) pada tahun 2018 dirumuskan
sebagai berikut :
1. Tersedianya data dan informasi IPTEK mengenai stok, potensi dan
karakteristik sumber daya ikan serta inovasi teknologi
pemanfaatannya;
2. Tersebarnya data dan informasi IPTEK strategis status, pemanfaatan
dan pengelolaan sumber daya perikanan perairan umum;
3. Terbentuknya institusi riset yang menjadi pusat data dan informasi
IPTEK strategis perikanan perairan umum;
4. Tercapainya sistem manajemen administrasi dan keuangan yang
transparan, akuntable, efektif dan efisien.
Berdasarkan sasaran strategis di atas, disusunlah satu peta strategis,
dimana peta tersebut merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang
memetakan Sasaran Strategis ke dalam suatu kerangka hubungan sebab
akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi BRPPUPP.
Peta strategis memudahkan BRPPUPP untuk mengkomunikasikan
keseluruhan strateginya kepada seluruh pejabat/pegawai dalam rangka
pemahaman demi suksesnya pencapaian visi, misi, dan tujuan BRPPUPP.
2.2. Program Kerja
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi serta pencapaian sasaran
strategis dari Program Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan
Perikanan yang dilaksanakan pada tahun 2018, terdapat 2 (dua) kegiatan
yaitu Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, serta Riset
II
6
Perikanan yang kemudian dijabarkan ke dalam 9 (sembilan) output dengan
total anggaran sebesar Rp. 82.196.514.000.- terdiri dari:
Tabel 1. Output dan Anggaran BRPPUPPKODE OUTPUT VOLUME ANGGARAN
2375PELATIHAN DAN PENYULUHANKELAUTAN DAN PERIKANAN 61.426.511.000
2375.003TENAGA PENYULUH YANGMELAKUKAN PENYULUHAN
385 ORANG2.986.725.000
2375.004KELOMPOK/PELAKU UTAMA/USAHAYANG MENDAPATKAN PENYULUHAN
4.467 KELOMPOK2.087.171.000
2375.950LAYANAN DUKUNGAN MANAJEMENESELON I
12 LAYANAN220.200.000
2375.994 LAYANAN PERKANTORAN 12 BULAN 56.132.415.000
2427 RISET PERIKANAN 20.770.003.000
2427.003DATA DAN INFORMASI SUMBERDAYAPERIKANAN DI PERAIRAN UMUMDARATAN (PUD) YANG DIHASILKAN
6 PAKET3.600.000.000
2427.006SARANA DAN PRASARANA RISETPERIKANAN
45 UNIT1.671.425.000
2427.008DATA DAN/ATAU INFORMASI RISETPERIKANAN
1 PAKET294.671.000
2427.950LAYANAN DUKUNGAN MANAJEMENESELON I
12 LAYANAN559.815.000
2427.994 LAYANAN PERKANTORAN 12 BULAN 14.644.092.000
2.3.Kegiatan Prioritas
Untuk tahun 2018, BRPPUPP memiliki 6 capaian program prioritas
yaitu “Stock Assesment di 6 lokasi KPP PUD (431, 432, 435, 436, 438,
439)”. Deskripsi singkat mengenai program prioritas tersebut adalah sebagai
berikut
7
Tabel 1. Program Prioritas BRPPUPP TA.2018
Output Jumlah Anggaran (Rp) PenanggungJawab
Instansi/UnitTerkait
KriteriaKeberhasilan
UkuranKeberhasilan
Ukuran KeberhasilanTriwulan
Keterangan (menerangkantingkat capaiannya,keberhasilan dankegagalan/kendala)
Jenis DataDukung
STOCKASSESSMENTKPP-PUD
6 3,600,000,000 BP3U-PusrisPerikanan,BRSDMKP
DJPT Tersedianyadata daninformasi
tentang SDI
Data daninformasi
tentang SDI di6 KPP-PUD
KPP-PUD 431,432, 435,
436, 438 439
B01: Persiapan:Informasimengenai lokasi/daerah tujuansurvey KPP-PUD431, 432, 435,436, 438 439
1. Diperoleh informasimengenai kondisi perikanandilokasi penelitian dari Dinassetempat mencakup kondisilingkungan dan aktivitasperikanan2. Koordinasi dan pemantapanmetode teknis pengambilansampel.3. Tersusunnya dokumen/keputusan pelaksana kegiatanpenelitian
1. Proposal,KAK/TOR. 2. SK
kepala balaimengenaipelaksanakegiatan
penelitian(PenanggungJawab dan
anggota tim)
B02: 1. Persiapan alatpenelitian 2.Persiapanadministrasilapangan 3.Survei stockassessment diKPP-PUD 431,432, 435, 436,438 439 trip I
1. Diperoleh data sekunder(Data produksi, data RTP, danjenis ikan) dari dinas terkait dandata lain terkait lingkungan(Peta tematik, Cuaca dsb). 2.Diperoleh data primer (datainsitu, sampel, data ikan,aktivitas tangkap dll. 3. Tenagapembantu pencatat hasiltangkapan.
Laporanperjalanan dinaskegiatan Survei.
B03: Analisa samplelaboratorium
Analisa sample laboratorium (1.Terselesaikannya analisalaboratorium 2. Penelitimenganalisa hasil awal danmenyimpulkan hasil awal yangdicapai guna menentukanlangkah dalam surveiselanjutnya. 3. Kompilasi dananalisis data hasil pencatatanpembatu lapangan.)
Hasilpemeriksaanlaboratorium
8
B04: 1.Validasi datahasil pengamatan2. Pelaporancapaian kegiatandan hasilsimpulan
1. Peneliti berkoordinasimempersiapkan laporankegiatan dan perkembangan,menganalisa resiko dan tingkatkeberhasilan pada survei 1.
Laporan capaiantriwulan I, dan
highlightkegiatan
B05: Sintesa hasilsementara
Sebagian peneliti KPP PUD 431,438, dan 439 sedangmengumpulkan data produksiserta memverifikasi datatangkapan dari enumerator.
Laporan lembarevaluasi per KPP
PUD
B06: Sintesa hasilsementara
Kompilasi hasil tangkapanpembantu lapangan
Laporan lembarevaluasi per KPP
PUDB07: Persiapan alat
penelitian.Analisis sampel laboratoriumtrip tw 1 dan 2 sudah selesai.Sebagaian besar peneiliti sedangmenghitung analisis MSY danpotensi produksi.
Laporan capaiantriwulan II, dan
highlightkegiatan.
B08: Persiapanadministrasilapangan.
Sebagian peneliti hampir 90%melakukan perhitungan estimasipotensi produksi (MSY) diketiga KPP PUD.
Laporan lembarevaluasi per KPP
PUD
B09: Survey stockassessment diKPP-PUD 431,432, 435, 436,438 439
A. 1. Diperoleh data sekunder(Data produksi, data RTP, danjenis ikan) dari dinas terkait dandata lain terkait lingkungan(Peta tematik, Cuaca dsb). 2.Diperoleh data primer (datainsitu, akustik, sampel, dataikan, aktivitas tangkap dll. 3.Tenaga pembantu pencatathasil tangkapan.B. Analisa sample laboratorium(1. Terselesaikannya analisalaboratorium 2. Penelitimenganalisa data danmenyimpulkan hasil yangdicapai guna menentukan
Laporanperjalanan dinaskegiatan Survey
dan Hasilpemeriksaanlaboratorium
9
langkah dalam surveyselanjutnya. 3. Kompilasi dananalisis data hasil pencatatanpembantu lapangan.)
B10: 1. Analisa samplelaboratorium.2. Survey stockassessment diKPP-PUD KPP-PUD 431, 432,435, 436, 438439 trip III.
1. Analisa sample laboratorium(1. Terselesaikannya analisalaboratorium 2. Penelitimenganalisa data danmenyimpulkan hasil yangdicapai guna menentukanlangkah dalam surveyselanjutnya. 3. Kompilasi dananalisis data hasil pencatatanpembantu lapangan.)2. Diperoleh data sekunder(data jumlah alat tangkap, RTP,Produksi dan market) dari dinasterkait dan data lain terkaitlingkungan (Peta tematik, Curahhujan dll). B. Diperoleh dataprimer (data insitu, sampelbiologi, data ikan, aktivitastangkap dll). C. Tenagapembantu pencatat hasiltangkapan.
1. Hasilpemeriksaanlaboratorium.
2. Laporanperjalanan dinaskegiatan Survey
10
B11: 1.Validasi datahasilpengamatan.2. Pelaporancapaian kegiatandan hasilsimpulan.3.Analisis data .
1. Kompilasi dan analisis datahasil pencatatan pembantulapangan.) 2. A. Diperolehdata sekunder (data jumlah alattangkap, RTP, Produksi danmarket) dari dinas terkait dandata lain terkait lingkungan(Peta tematik, Curah hujan dll).B. Diperoleh data primer (datainsitu, sampel biologi, dataikan, aktivitas tangkap dll). C.Tenaga pembantu pencatathasil tangkapan. 2.Analisasample laboratorium (1.Terselesaikannya analisalaboratorium
1. Laporanperjalanan dinaskegiatan Survey
2. Hasilpemeriksaanlaboratorium.Laporan tekniskegiatan risetKPP PUD TA.
2018
B12: Pelaporan Akhir Laporan Teknis
11
Kegiatan riset “Stock Assesment di 6 KPP PUD” terakomodir pada sub
output kajian stok sumber daya perikanan di Perairan Umum Daratan (PUD)
yang dihasilkan yang meliputi 431 (Jawa Tengah dan Jawa Timur), KPP PUD
432 (Jawa Barat dan Jawa Tengah), KPP PUD 435 (Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Selatan), KPP PUD 436 (Kalimantan Timur), KPP PUD 438 (Riau,
Jambi, Sumatera Selatan), KPP PUD 439 (Sumatera Utara). Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui stok ikan, potensi produksi, potensi lestari dan
tangkapan. Indikator output yang diharapkan dari penelitian ini adalah paket
data dan informasi hasil riset Kajian Stok Sebagai Dasar Untuk Pengelolaan
Sumberdaya Ikan.
Selain riset KPP PUD BRPPUPP memiliki 1 kegiatan Riset Data dan
Informasi Perikanan Perairan Umum yaitu kegiatan riset Dinamika Populasi
Ikan Sidat di Sungai Serayu (JawaTengah).
12
PELAKSANAAN ANGGARAN
Monitoring bulanan terhadap pelaksanaan program/kegiatan riset dan
pengembangan IPTEK kelautan dan perikanan merupakan suatu kebutuhan
untuk mendukung keberhasilan program/kegiatan secara efisien dan efektif.
Sebagai salah satu bentuk pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
perkembangan pencapaian target penyerapan anggaran dan pencapaian
kinerja setiap bulannya, BRPPUPP telah melakukan monitoring dengan hasil
sebagaimana diuraikan di bawah ini :
3.1. Perkembangan Capaian Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan
sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
BRPPUPP. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian
yang didasarkan pada indikator kinerja utama (IKU) yang telah diidentifikasi
agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada
penetapan kinerja BRPPUPP tahun 2018 dapat tercapai.
Pada tahun 2018 sebaran pengguna output penelitian meliputi :
1. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB)
a) Data dan informasi carrying capacity
2. Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL)
1. Data dan informasi tentang aktivitas perikanan sidat;
2. Data dan informasi tentang bioekologi ikan;
3. Konsep pengelolaan perikanan sidat.
3. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT)
Data dan informasi tentang kajian stok, potensi SDI di 6 KPP PUD
Capaian Kinerja BRPPUPP tahun 2018 sampai dengan bulan Desember
2018 pada aplikasi KINERJAKU dapat dilihat sebagai berikut:
III
13
Tabel 3. Capaian IKU BRPPUPP 2018
NO SASARAN STRATEGISNOIKU
INDIKATOR KINERJA TARGETOUTPUT
Realisasi %
STAKEHOLDER PERSPECTIVE
1Terwujudnya pengelolaan SDKP yangpartisipatif, bertanggungjawab, danberkelanjutan
1
Jumlah Pelaku Utama/Pelaku Usaha yangKompeten dan Inovatif MeningkatProduksinya melalui penyuluhanperikanan Lingkup BRPPUPP (orang)
784 14777 120
2
Jumlah kelompok pelaku utama/usahayang meningkat kelasnya dari jumlahkelompok pelaku utama/usaha yangdisuluh (kelompok)
112 134 120
COSTUMER PRESPECTIVE
2
Meningkatnya hasil penyelenggaran RisetPerikanan yang mendukung produktivitasusaha dan pendapatan negara dari sektorKP
3 Nilai PNBP BRPPUPP (Rp. Juta) 17,19 38,24 120
3
Meningkatnya hasil penyelenggaran Risetdan SDM yang mendukung produktivitasusaha dan pendapatan negara dari sektorKP
4Jumlah UMK dan koperasi Sektor KPyang dibentuk dan dilegalisasi (unit)
863 881 102,09
INTERNAL PROCESS PRESPECTIVE
4
Terselenggaranya program RisetPerikanan dan SDM KP yang mendukungtata kelola pemanfaatan SDKP yangberkeadilan dan berdaya saing
5Jumlah Data dan Informasi Hasil RisetPerikanan BRPPUPP (Paket)
7 7 100
6Jumlah sarana dan prasarana BRPPUPPyang ditingkatkan kapasitasnya(Paket/Unit)
1 1 100
7Jumlah jejaring dan/atau kerjasamaBRPPUPP yang disepakati danditindaklanjuti (Dokumen)
2 2 100
8Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) BRPPUPPyang dipublikasikan (Buah) 13 14 110
9Proporsi fungsional BRPPUPPdibandingkan total pegawai BRPPUPP(%)
51,61 51,61 100
5
Terselenggaranya program riset danpengembangan SDM mendukung
terwujudnya kedaulatan dankeberlanjutan
10
Jumlah SDM KP yang disuluh untukmendukung tata kelola pemanfaatansumber daya kelautan dan perikananyang adil berdaya saing danberkelanjutan (orang)
44670 50452 112,94
11Jumlah Penyuluh perikanan yangmemiliki kinerja baik dalam melakukanpenyuluhan dan pendampingan (orang)
70 97 120
12Tersedianya Metode PercontohanPenyuluhan KP (lokasi)
2 2 100
14
LEARN AND GROWTH PRESEPECTIVE
6Terwujudnya ASN Pusat Riset Perikananyang kompeten, profesional danberkepribadian
13Indeks Kompetensi dan IntegritasBRPPUPP (%)
90 97,30 108
7Tersedianya manajemen pengetahuanPusat Riset Perikanan yang handal danmudah diakses
14Persentase unit kerja BRPPUPP yangmenerapkan sistem manajemenpengetahuan yang terstandar (%)
65
8
Terwujudnya pranata dan kelembagaanbirokrasi Pusat Riset Perikanan yangefektif, efisien, dan berorientasi padalayanan prima
15 Nilai SAKIP BRPPUPP (Nilai) A (85) 83,52
9Terkelolanya anggaran pembangunan
Pusat Riset Perikanan secara efisien danakuntabel
16 Nilai kinerja anggaran BRPPUPP (%) Baik (86) 80,27 95
17
Batas tertinggi persentase temuan LHPBPK atas Laporan Keuangan (LK)BRPPUPP dibandingkan realisasi anggaranBRPPUPP TA 2017 (%)
1
3.2. Perkembangan Realisasi Anggaran
Perkembangan realisasi anggaran hingga bulan Desember 2018
ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 4. Realisasi serapan anggaran BRPPUPP hingga bulan Desember
TA.2018.
Kegiatan : Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan PerikananNo
Output Pagu(Rp)
Realisasi(Rp)
Persentase
(%)
Sisa
1 TENAGAPENYULUH YANGMELAKUKANPENYULUHAN
2.986.725.000 2.158.373.480 72,27 828.671.520
2 KELOMPOK/PELAKU UTAMA/USAHAYANGMENDAPATKANPENYULUHAN
2.087.171.000 301.351.684 14,44 1.785.819.316
3 LAYANANDUKUNGANMANAJEMENESELON I
220.200.000 189.175.600 85,91 31.024.400
4 LAYANANPERKANTORAN 56.132.415.000 55.788.577.073 99,39 451.760.501
A TOTAL 61.426.511.000 58.437.477.837 95,13 3.097.275.737
15
Kegiatan : Riset PerikananNo Output Pagu
(Rp)Realisasi
(Rp)Persentase
(%)Sisa
1 DATA DANINFORMASISUMBERDAYAPERIKANAN DIPERAIRANUMUMDARATAN (PUD)YANGDIHASILKAN
3.600.000.000 3.196.872.507 88,80 403.127.493
2 SARANA DANPRASARANARISETPERIKANAN
1.671.425.000 1.634.949.241 97,82 36.475.759
3 DATADAN/ATAUINFORMASIRISETPERIKANAN
294.671.000 278.320.298 94,45 16.350.702
4 LAYANANDUKUNGANMANAJEMENESELON I
559.815.000 513.984.366 91,81 45.830.634
5 LAYANANPERKANTORAN 14.644.092.000 14.172.644.007 96,78 475.222.293
B TOTAL 20.770.003.000 19.796.770.419 95,31 3.097.275.737
TOTAL A+B 82.196.514.000 78.234.248.256 95,18 4.074.282.618
Sumber : data realisasi E Monev DJA per tgl 31 Desember 2018, aplikasi SAS per tgl 31 Desember 2018
Total pagu anggaran program prioritas KKP PUD yang diemban
BRPPUPP T.A. 2018 adalah sebesar Rp. 3.600.000.000,-
Tabel 2. Realisasi anggaran untuk Program Prioritas KKP PeriodeSeptember 2018
Program PrioritasRealisasi Anggaran Realisasi
FisikTarget RealisasiRp. % Rp. % %
STOCKASSESSMENT KPP-PUD 431, 432, 435,436, 438, 439
B01: 0 0 0 0 0B02: 0 0 3.704.976 0,10 5B03: 600.000.000 16,67 594.560.361 16,51 5B04: 800.000.000 22,22 815.446.272 22,65 15B05: 1.200.000.000 33,33 1.257.851.145 34,94 40B06: 1.300.000.000 33,33 1.353.580.845 38 40B07: 1.400.000.000 38,88 1.426.718.245 40 40B08: 2.000.000.000 55,55 1.924.060.753 53 45B09: 2.200.000.000 61,11 2.272.134.661 63 50B10: 2.500.000.000 69,33 2.523.645.111 70 60B11: 3.490.069.499 96,94 2.882.504.693 80,06 90B12: 3.600.000.000 100 3.196.872.507 88,80 100
Sumber: ROK 2018, Form DA, smart DJA
16
Dibulan bulan Desember setiap tim riset sudah selesai melakukan
Survey lapangan , para Penanggung Jawab kegiatan riset sedang melakukan
validasi data serta pembuatan Laporan Teknis kegiatan riset KPP PUD TA.
2018, perkembangan kegiatan riset akan disajikan pada BAB kegiatan Riset
KPP PUD.
Sisa anggaran riset yang tak terserap sebesar 403.127.493 merupakan
sisa dari anggaran belanja sewa dan jasa analisa yang tidak dapat dilakukan
optimalisasi karena trip survey lapangan yang tidak dapat dilakukan lagi
dikarena anggaran perjalanan dinas sudah habis. Hal tersebut mengingat
kegiatan riset BRPPUPP bersifat kegiatan riset lapangan sehingga
membutuhkan anggaran perjalanan dinas lebih banyak agar dapat
memaksimalkan perolehan data dilapangan serta dapat melakukan validasi
data yang didapat melalui enumerator secara lebih mendalam.
17
3.3 Perkembangan Pengadaan Barang dan Jasa
Tabel 5. Perkembangan Pengadaan Barang dan Jasa
NONAMA PAKETPENGADAAN JENIS BELANJA DAN PAGU METODE PBJ YANG
DIRENCANAKAN
JADWAL TAHAPAN SESUAIMETODA (bulan)
PERMASALAHANRENCANA
PEMECAHANMASALAH
REALISASIPEMECAHAN
MASALAHRENCANA REALISASIBARANG MODAL
A Rp 100jt s.d 500jt
1Outsourcing TenagaOffice Boy/Girl
152.759.241 Pengadaan Langsung Januari Januariselesai selesai selesai
2Outsourcing TenagaCleaning ServiceGedung Jakabaring
192.007.489 Pengadaan Langsung Januari Januariselesai selesai selesai
3Outsourcing TenagaCleaning ServiceGedung Mariana
192.007.489 Pengadaan Langsung Januari Januariselesai selesai selesai
4Outsourcing TenagaPemeliharaan dindingluar gedung Jakabring
104.757.368 Pengadaan Langsung Januari Januari
selesai selesai selesai
5Outsourcing TenagaKeamanan
191.289.248 Pengadaan Langsung Januari Januari
selesai selesai selesai
6Outsourcing TenagaGardener
77.105.355 Pengadaan Langsung Januari Januariselesai selesai selesai
7 Outsourcing TenagaDriver
176.916.343 Pengadaan Langsung Januari Januariselesai selesai selesai
8Outsourcing TenagaMekanikal Elektrikal
133.797.696 Pengadaan Langsung Januari Januariselesai selesai selesai
9
Outsourcing TenagaTeam Leader untukdriver, gardener, danMekanikal Elektrikal
84.647.623 Pengadaan Langsung Januari Januari
selesai selesai selesai
18
10 Langganan internet 198.000.000 Pengadaan Langsung Maret Mei - - -
11Pembangunan Gudangpersediaan
194.320.000 Pengadaan Langsung Agustus Desemberselesai selesai selesai
12Renovasi Rumah DinasAnwar Sastro
193.000.000 Pengadaan Langsung AgustusDesember selesai selesai selesai
13Revitalisasi Kolam IkanPatratani
150.000.000 Pengadaan Langsung AgustusDesember selesai selesai selesai
14Penimbunan danPerataan Halamankantor
143.680.000PengadaanLangsung
Agustus September selesai selesai selesai
15Pembangunan pagarBRC dan pintu besi
62.000.000Pengadaan Langsung
Februari Mei selesai selesai selesai
16
Konsultan PerencanaanPembangunan gudangpersediaan danrenovasi rumah dinasanwar sastro
15.000.000
Pengadaan Langsung
Agustus September selesai selesai selesai
17Konsultan Perencanaanrevitalisasi kolam ikanPatratani
10.000.000
Pengadaan Langsung
Agustus September selesai selesai selesai
18Pengadaan peralatandan fasilitasperkantoran
106.850.000Pengadaan Langsung
Juli Agustus selesai selesai selesai
19Microscope unitcompatible internalcamera
66.000.000Pengadaan Langsung
Mei Juni selesai selesai selesai
20 Spectrophotometer 172.500.000Pengadaan Langsung
Maret April selesai selesai selesai
21 Microscope DM 500 132.000.000Pengadaan Langsung
Februari Maret selesai selesai selesai
22 Split Beam 198.000.000Pengadaan Langsung
April Mei selesai selesai selesai
19
23 DTX Adapter Assembly 53.570.000Pengadaan Langsung
JuliAgustus
selesai selesai selesai
24DTX Power BoardAssembly
81.070.000Pengadaan Langsung Juli Agustus
selesai selesai selesai
25 AC/DC Power Supply 62.480.000Pengadaan Langsung Juli Agustus
selesai selesai selesai
26Pengadaan seragamdinas kantor
191.000.000 Pengadaan Langsung Juli Agustus - selesai selesai selesai
TOTAL 1.694.287.852 1.671.425.000
Semua pengadaan Barang/Jasa telah selesai dilaksanakan, meskipun diawal tahun terhenti oleh kebijakan refining
anggaran, namun seiring pembatalan rencana refining anggaran proses pengadaan barang/Jasa dapat diselesaikan sesuai target
yang ditetapkan yaitu selesai pada Desember 2018.
20
3.4 Perkembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
BRPPUPP Palembang dikepalai oleh seorang Kepala Balai (Eselon III)
dengan 4 pejabat Eselon IV, yaitu Kepala Sub-Bagian Tata Usaha, Kepada Seksi
Tata Operasional, Kepala Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana dan Kepala Seksi
Penyuluhan, serta 8 pejabat di Eselon V. Di bawah Kepala Balai, terdapat
kelompok jabatan fungsional.
Saat ini BRPPUPP Palembang didukung oleh 63 Pegawai Negeri Sipil, 28
orang tenaga kontrak, dan 13 orang outsourcing. Total pegawai BRPPUPP
secara keseluruhan berjumlah 104 pegawai/karyawan. Tenaga kontrak dan
outsourcing berperan dalam membantu kegiatan laboratorium (kualifikasi S1
dan D3), administrasi, perpustakaan, komputer, satpam, supir, cleaning service.
Gambar 2. Grafik komponen pegawai BRPPUPP Palembang tahun 2018
Sedangkan untuk menunjang kegiatan penelitian, BRPPUPP memiliki 39
tenaga fungsional yang terdiri atas 28 peneliti dan 11 teknisi litkayasa.
Litkayasa1110,6%
Outsourcing1312,5%
Komponen Pegawai BRPPUPP PalembangTahun 2018
20
3.4 Perkembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
BRPPUPP Palembang dikepalai oleh seorang Kepala Balai (Eselon III)
dengan 4 pejabat Eselon IV, yaitu Kepala Sub-Bagian Tata Usaha, Kepada Seksi
Tata Operasional, Kepala Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana dan Kepala Seksi
Penyuluhan, serta 8 pejabat di Eselon V. Di bawah Kepala Balai, terdapat
kelompok jabatan fungsional.
Saat ini BRPPUPP Palembang didukung oleh 63 Pegawai Negeri Sipil, 28
orang tenaga kontrak, dan 13 orang outsourcing. Total pegawai BRPPUPP
secara keseluruhan berjumlah 104 pegawai/karyawan. Tenaga kontrak dan
outsourcing berperan dalam membantu kegiatan laboratorium (kualifikasi S1
dan D3), administrasi, perpustakaan, komputer, satpam, supir, cleaning service.
Gambar 2. Grafik komponen pegawai BRPPUPP Palembang tahun 2018
Sedangkan untuk menunjang kegiatan penelitian, BRPPUPP memiliki 39
tenaga fungsional yang terdiri atas 28 peneliti dan 11 teknisi litkayasa.
ADM2423%
Peneliti2827%
Litkayasa1110,6%
Kontrak2827%
Komponen Pegawai BRPPUPP PalembangTahun 2018
20
3.4 Perkembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
BRPPUPP Palembang dikepalai oleh seorang Kepala Balai (Eselon III)
dengan 4 pejabat Eselon IV, yaitu Kepala Sub-Bagian Tata Usaha, Kepada Seksi
Tata Operasional, Kepala Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana dan Kepala Seksi
Penyuluhan, serta 8 pejabat di Eselon V. Di bawah Kepala Balai, terdapat
kelompok jabatan fungsional.
Saat ini BRPPUPP Palembang didukung oleh 63 Pegawai Negeri Sipil, 28
orang tenaga kontrak, dan 13 orang outsourcing. Total pegawai BRPPUPP
secara keseluruhan berjumlah 104 pegawai/karyawan. Tenaga kontrak dan
outsourcing berperan dalam membantu kegiatan laboratorium (kualifikasi S1
dan D3), administrasi, perpustakaan, komputer, satpam, supir, cleaning service.
Gambar 2. Grafik komponen pegawai BRPPUPP Palembang tahun 2018
Sedangkan untuk menunjang kegiatan penelitian, BRPPUPP memiliki 39
tenaga fungsional yang terdiri atas 28 peneliti dan 11 teknisi litkayasa.
Komponen Pegawai BRPPUPP PalembangTahun 2018
21
Gambar 6. Grafik fungsional peneliti BRPPUPP tahun 2018
Bila dirincikan, BRPPUPP memiliki 2 orang Peneliti utama, 9 orang
Peneliti Madya, 14 orang Peneliti Muda, 3 orang Peneliti Pertama, 2 orang
Calon peneliti, serta 11 orang Teknisi Litkayasa.
Menurut Golongan
Gambar 4. Grafik pegawai BRPPUPP menurut golongan
PenelitiPertama; 3
Calon Peneliti;2
TeknisiLitkayasa616%
Fungsional Peneliti dan Teknisi Litkayasadi BRPPUPP
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Jum
lah
Pega
wai
Jumlah Pegawai Menurut Golongan
21
Gambar 6. Grafik fungsional peneliti BRPPUPP tahun 2018
Bila dirincikan, BRPPUPP memiliki 2 orang Peneliti utama, 9 orang
Peneliti Madya, 14 orang Peneliti Muda, 3 orang Peneliti Pertama, 2 orang
Calon peneliti, serta 11 orang Teknisi Litkayasa.
Menurut Golongan
Gambar 4. Grafik pegawai BRPPUPP menurut golongan
PenelitiUtama; 2
PenelitiMadya; 9
Peneliti Muda;14
Calon Peneliti;2
Fungsional Peneliti dan Teknisi Litkayasadi BRPPUPP
I II III IV
0
14
37
12
Golongan
Jumlah Pegawai Menurut Golongan
21
Gambar 6. Grafik fungsional peneliti BRPPUPP tahun 2018
Bila dirincikan, BRPPUPP memiliki 2 orang Peneliti utama, 9 orang
Peneliti Madya, 14 orang Peneliti Muda, 3 orang Peneliti Pertama, 2 orang
Calon peneliti, serta 11 orang Teknisi Litkayasa.
Menurut Golongan
Gambar 4. Grafik pegawai BRPPUPP menurut golongan
Fungsional Peneliti dan Teknisi Litkayasadi BRPPUPP
IV
12
Jumlah Pegawai Menurut Golongan
22
Dilihat pada grafik di atas, maka komposisi pegawai BRPPUPP paling
banyak pada Golongan III yaitu sebanyak 37 orang (58,73%), sedangkan
jumlah paling sedikit pada Golongan IV yaitu sebanyak 12 orang (19,05%).
Menurut Pendidikan
Gambar 5. Grafik pegawai BRPPUPP menurut jenjang pendidikan
Tergambar bahwa pegawai BRPPUPP didominasi dengan tingkat
pendidikan D4/S1 sebanyak 29 orang (46,03%), disusul dengan pendidikan
SMA sebanyak 10 orang (15,87%), pendidikan S2 sebanyak 9 orang (14,28%),
pendidikan D3 sebanyak 7 orang (11,11%), pendidikan SD sebanyak 3 orang
(4,76%).
Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, saat ini BRPPUPP
telah mengirim para peneliti untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih
tinggi melalui kegiatan tugas belajar dan izin belajar beberapa universitas di
dalam negeri. Mereka adalah:
Tabel 6. Daftar pegawai BRPPUPP yang mendapat tugas belajar dan izinbelajar:
No Nama ProdiBidang/Fakultas/Jurusan
PerguruanTinggi
KeteranganJangkaWaktu
1 Siswanta Kaban,S.Si, M.Si
S3 IlmuLingkungan
UniversitasSriwijaya
IZIN BELAJAR
No.01/SJ/KP.560/III/2016
September2015 –
Agustus 2018
051015202530
SD
3
Jum
lah
Pega
wai
Pegawai BRPPUPP Menurut Pendidikan (63 Orang)
22
Dilihat pada grafik di atas, maka komposisi pegawai BRPPUPP paling
banyak pada Golongan III yaitu sebanyak 37 orang (58,73%), sedangkan
jumlah paling sedikit pada Golongan IV yaitu sebanyak 12 orang (19,05%).
Menurut Pendidikan
Gambar 5. Grafik pegawai BRPPUPP menurut jenjang pendidikan
Tergambar bahwa pegawai BRPPUPP didominasi dengan tingkat
pendidikan D4/S1 sebanyak 29 orang (46,03%), disusul dengan pendidikan
SMA sebanyak 10 orang (15,87%), pendidikan S2 sebanyak 9 orang (14,28%),
pendidikan D3 sebanyak 7 orang (11,11%), pendidikan SD sebanyak 3 orang
(4,76%).
Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, saat ini BRPPUPP
telah mengirim para peneliti untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih
tinggi melalui kegiatan tugas belajar dan izin belajar beberapa universitas di
dalam negeri. Mereka adalah:
Tabel 6. Daftar pegawai BRPPUPP yang mendapat tugas belajar dan izinbelajar:
No Nama ProdiBidang/Fakultas/Jurusan
PerguruanTinggi
KeteranganJangkaWaktu
1 Siswanta Kaban,S.Si, M.Si
S3 IlmuLingkungan
UniversitasSriwijaya
IZIN BELAJAR
No.01/SJ/KP.560/III/2016
September2015 –
Agustus 2018
SD SMP SMA D3 D4/S1 S2
3
10 7
29
9
Jenis Pendidikan
Pegawai BRPPUPP Menurut Pendidikan (63 Orang)
22
Dilihat pada grafik di atas, maka komposisi pegawai BRPPUPP paling
banyak pada Golongan III yaitu sebanyak 37 orang (58,73%), sedangkan
jumlah paling sedikit pada Golongan IV yaitu sebanyak 12 orang (19,05%).
Menurut Pendidikan
Gambar 5. Grafik pegawai BRPPUPP menurut jenjang pendidikan
Tergambar bahwa pegawai BRPPUPP didominasi dengan tingkat
pendidikan D4/S1 sebanyak 29 orang (46,03%), disusul dengan pendidikan
SMA sebanyak 10 orang (15,87%), pendidikan S2 sebanyak 9 orang (14,28%),
pendidikan D3 sebanyak 7 orang (11,11%), pendidikan SD sebanyak 3 orang
(4,76%).
Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, saat ini BRPPUPP
telah mengirim para peneliti untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih
tinggi melalui kegiatan tugas belajar dan izin belajar beberapa universitas di
dalam negeri. Mereka adalah:
Tabel 6. Daftar pegawai BRPPUPP yang mendapat tugas belajar dan izinbelajar:
No Nama ProdiBidang/Fakultas/Jurusan
PerguruanTinggi
KeteranganJangkaWaktu
1 Siswanta Kaban,S.Si, M.Si
S3 IlmuLingkungan
UniversitasSriwijaya
IZIN BELAJAR
No.01/SJ/KP.560/III/2016
September2015 –
Agustus 2018
S3
5
Pegawai BRPPUPP Menurut Pendidikan (63 Orang)
23
No Nama ProdiBidang/Fakultas/Jurusan
PerguruanTinggi
KeteranganJangkaWaktu
2 Sevrina Asri, A.Md TeknikInformatika
S1 IlmuKomputer
UniversitasBina Darma
IZIN BELAJAR
No.206/BALITBANGKP.0/KP.560/I
/2016
November2015-
September2018
3 Freddy Supriyadi,S.Kel
- S2 TeknologiKelautan
InstitutPertanian
Bogor
- -
4 Vipen Adiansyah,S.T
- S2 Master OfPhilosopyBiology
UniversitasGajahMada
- -
Menurut Kelompok Umur
Gambar 6. Grafik klasifikasi umur pegawai PNS BRPPUPP
Jumlah pegawai menurut kelompok umur 24-34 sebanyak 18 orang,
kelompok umur 35-45 sebanyak 19 orang, kelompok umur 46-56 sebanyak 19
orang, dan kelompok umur 57-67 sebanyak 7 orang.
3.5PERKEMBANGAN JUMLAH SDM PENYULUH
Penyuluh perikanan di Satker Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan
Penyuluhan Perikanan tersebar di 5 (lima) provinsi yaitu Sumatera Selatan sebanyak
125 orang penyuluh perikanan, Lampung 60 orang penyuluh perikanan, Bangka
46-5630%
23
No Nama ProdiBidang/Fakultas/Jurusan
PerguruanTinggi
KeteranganJangkaWaktu
2 Sevrina Asri, A.Md TeknikInformatika
S1 IlmuKomputer
UniversitasBina Darma
IZIN BELAJAR
No.206/BALITBANGKP.0/KP.560/I
/2016
November2015-
September2018
3 Freddy Supriyadi,S.Kel
- S2 TeknologiKelautan
InstitutPertanian
Bogor
- -
4 Vipen Adiansyah,S.T
- S2 Master OfPhilosopyBiology
UniversitasGajahMada
- -
Menurut Kelompok Umur
Gambar 6. Grafik klasifikasi umur pegawai PNS BRPPUPP
Jumlah pegawai menurut kelompok umur 24-34 sebanyak 18 orang,
kelompok umur 35-45 sebanyak 19 orang, kelompok umur 46-56 sebanyak 19
orang, dan kelompok umur 57-67 sebanyak 7 orang.
3.5PERKEMBANGAN JUMLAH SDM PENYULUH
Penyuluh perikanan di Satker Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan
Penyuluhan Perikanan tersebar di 5 (lima) provinsi yaitu Sumatera Selatan sebanyak
125 orang penyuluh perikanan, Lampung 60 orang penyuluh perikanan, Bangka
24-3429%
35-4530%
57-6711%
Umur Pegawai
23
No Nama ProdiBidang/Fakultas/Jurusan
PerguruanTinggi
KeteranganJangkaWaktu
2 Sevrina Asri, A.Md TeknikInformatika
S1 IlmuKomputer
UniversitasBina Darma
IZIN BELAJAR
No.206/BALITBANGKP.0/KP.560/I
/2016
November2015-
September2018
3 Freddy Supriyadi,S.Kel
- S2 TeknologiKelautan
InstitutPertanian
Bogor
- -
4 Vipen Adiansyah,S.T
- S2 Master OfPhilosopyBiology
UniversitasGajahMada
- -
Menurut Kelompok Umur
Gambar 6. Grafik klasifikasi umur pegawai PNS BRPPUPP
Jumlah pegawai menurut kelompok umur 24-34 sebanyak 18 orang,
kelompok umur 35-45 sebanyak 19 orang, kelompok umur 46-56 sebanyak 19
orang, dan kelompok umur 57-67 sebanyak 7 orang.
3.5PERKEMBANGAN JUMLAH SDM PENYULUH
Penyuluh perikanan di Satker Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan
Penyuluhan Perikanan tersebar di 5 (lima) provinsi yaitu Sumatera Selatan sebanyak
125 orang penyuluh perikanan, Lampung 60 orang penyuluh perikanan, Bangka
24
Belitung 37 orang penyuluh perikanan, Jambi 59 orang penyuluh perikanan dan
Bengkulu sebanyak 88 orang penyuluh perikanan dengan jumlah Total sampai
dengan bulan Desember 2018 sebanyak 369 orang penyuluh perikanan.
Penyuluh perikanan melakukan kegiatan penyuluhan terhadap koperasi,
kelompok nelayan, kelompok pembudidaya, kelompok pengrajin olahan hasil
perikanan dan outlet penjualan hasil produk perikanan untuk dapat meningkatkan
kelas koperasi, transfer teknologi dan manajemen pemasaran.
Tenaga penyuluh yang melakukan penyuluhan di awal Bulan Januari adalah
sebanyak 382 orang penyuluh,
namun sampai dengan bulan
Desember 2018 jumlah total penyuluh
sebanyak 369 orang penyuluh
perikanan 11 diantaranya
memasukimasa pensiun dan 2 orang
meninggal dunia.
Gambar 7: Grafik Jumlah Penyuluh PNS
Tabel 7: Daftar nama penyuluh yang pensiun dan meninggal
NO Nama Provinsi Keterangan1 Harun Effendi Sumsel Pensiun2 Suhari Sumsel Pensiun3 Wawan Riswanda Sumsel Pensiun4 Abdul Haris Sumsel Pensiun5 Lammani Sumsel Pensiun6 Didin Syarifudin Sumsel Pensiun7 Gugum Gumilar Lampung Pensiun
8Victono NoviYendra Lampung
Meninggaldunia
9 Maya Sari BabelMeninggaldunia
10 Sukiman Jambi Pensiun11 Andi Hartono Jambi Pensiun12 M. Zakir Jambi Pensiun13 Uyun Basri Bengkulu Pensiun
jumlahpenyuluhawal
pensiun
meninggal
25
PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN
4.1 PUSAT UNGGULAN IPTEK (PUI)
Pusat Unggulan Iptek adalah suatu organisasi yang sudah terbentuksetidaknya 3 (tiga) tahun terakhir, baik berdiri sendiri maupun berkolaborasidengan organisasi lainnya (konsorsium) yang melaksanakan kegiatan-kegiatanriset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplindengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhanpengguna Iptek.
Pusat Unggulan Iptek memiliki slogan UNGGUL (menghasilkan lembagalitbang yang unggul dalam kegiatan riset), INOVATIF (membina lembaga litbangyang mampu menghasilkan hasil riset yang inovatif sehingga memberikanmanfaat bagi masyarakat luas) dan BERDAYA SAING (menghasilkan lembagalitbang yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional).
Tujuan pelaksanaan kegiatan pengembangan Pusat Unggulan Iptek adalahuntuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan, sumber daya danjaringan iptek dari lembaga litbang dalam bidang prioritas spesifik agar terjadipeningkatan relevansi dan produktivitas serta pendayagunaan iptek dalam sektorproduksi untuk menumbuhkan perekonomian nasional yang pada gilirannyadapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Manfaat yang akan diperoleh lembaga litbang menjadi Pusat UnggulanIptekdi antaranya adalah:
1. Memperoleh dana insentif operasional Pengembangan Pusat UnggulanIptek Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi setiap tahunselama maksimum 3 (tiga) tahun. Diharapkan lembaga litbang menyediakandana pendampingan sebesar minimum 10% dari total dana insentif yangdiperoleh.
2. Kemudahan (prioritas) mendapatkan program insentif lain yang ada diKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
3. Mendapatkan pembinaan secara kelembagaan dengan tujuan meningkatkankinerja (output) lembaga litbang dari sisi akademik dan komersialisasi hasillitbang sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam pertumbuhanekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
IV
26
4.1.1 BRPPUPP BERPROSES MENJADI PUSAT UNGGULAN IPTEK
Keikutsertaan BRPPUPP ke dalam PUI sebagai upaya untuk peningkatankapasitas kelembagaan telah melalui beberapa tahapan, yaitu penentuan fokusbidang unggulan, mengikuti seleksi, mendapatkan assessment, verifikasi data danpenandatanganan Dokumen Masterplan Pembinaan Pusat Unggulan Iptek Tahun2017. Sejak pertengahan Maret 2017, BRPPUPP berupaya semaksimal mungkindalam mengumpul data terkait SDM, SOP, kunjungan, pelatihan, publikasi dandiseminasi, kerjasama, sarana prasarana, Produk (Proff of Concept, Prototype)dan lain sebagainya. Dengan kerjasama tim yang baik membuat BRPPUPPmendapatkan predikat “DIBINA” dan melakukan penandatanganan DokumenMasterplan Pembinaan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2017 bersama dengan 29lembaga litbang lainnya berproses menjadi Pusat Unggulan Iptek (PUI) untukperiode 2018 hingga 2020.
Kedepannya, fokus terhadap pemenuhan target-target yang ditetapkan olehKEMENRISTEKDIKTI menjadi sangat penting agar BRPPUPP bisa naik level.Akreditasi Laboratorium, KNAPP, Paten dan Diseminasi harus diperkuat diBRPPUPP. Selain itu, berproses menjadi PUI membuat BRPPUPP harus mampumencetak para peneliti yang bisa menghasilkan publikasi internasional,menghasilkan prototype, dan bisa menghasilkan suatu inovasi. Produk-produkyang dihasilkan BRPPUPP juga harus bisa dihilirisasikan serta dikomersialisasikan.
Berproses menjadi lembaga yang ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI)membuat BRPPUPP menjadi tertantang dalam meningkatkan kapabilitas lembagadan mutu dari hasil penelitiannya
Gambar 8. Kegiatan Assessment PUI dan Penandatanganan MasterplanPembinaan
27
4.1.2 TAHAPAN PEMBINAAN
Pembinaan dilakukan bagi lembaga yang telah lolos seleksi awal.Untuk itu dilakukan pembinaan selama maksimal 3 tahun, di mana didalamnya terdapat tahap supervisi, dan fasilitasi, sehingga lembagamemiliki kompetensi yang layak untuk ditetapkan sebagai Pusat UnggulanIptek.
Dalam masa pembinaannya, Pusat Unggulan Iptek akanmengembangkan 3 (tiga) kapasitas kelembagaan yang mencakup kapasitaslembaga mengakses informasi (Sourcing Capacity), kapasitasriset (Research and Development Capacity), dan kapasitasdiseminasi (Disseminating capacity).
4.2 SEAFDEC
SEAFDEC (South East Asian Fisheries Development Centre) adalahorganisasi antar Negara otonom di Asia Tenggara di bawah organisasibadan dunia FAO (Food Agriculture Organization), bergerak di bidangPerikanan. SEAFDEC berdiri pada bulan Desember tahun 1967. Bertujuanuntuk mempromosikan pengembangan perikanan yang berkelanjutan diAsia Tenggara (for the purpose of promoting sustainable fisheriesdevelopment in the region).
Pada tahun 2009 setelah melalui pertemuan sebanyak 41kali, SEAFDEC mempunyai mandat yaitu mengelola dan mengembangkanperikanan dengan cara rasionalisasi pemanfaatan sumberdaya perikananuntuk ketahanan pangan dan kesehatan pangan bagi manusia (food securityand safety) melalui transfer teknologi baru, penelitian dan desiminasi.
SEAFDEC terdiri dari 11 negara anggota : Brunei Darussalam, Kamboja,Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, danVietnam. Pusat ini beroperasi melalui Sekretariat yang berada di Thailand danmemiliki lima Departemen Teknis, yaitu: Departemen Pelatihan (TD);Departemen Penelitian Perikanan Laut (MFRD); Departemen Akuakultur(AQD); Departemen Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya PerikananLaut (MFRDMD); dan Departemen Pengembangan dan Pengelolaan SumberDaya Perikanan Perairan Darat (IFRDMD).
Untuk bidang Pengelolaan Sumberdaya Ikan di Perairan UmumDaratan didirikan kota di Palembang, Propinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Nama Depertemen SEAFDEC tersebut adalah ” Inland Fishery ResourcesDevelopment and Management Departement (IFRDMD).
28
IFRDMD didirikan pada tahun 2014 sebagai Departemen Teknis KelimaSEAFDEC, yang bertempat di Palembang, Indonesia. IFRDMD merupakanlembaga kerjasama Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Badan Riset danSumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan, denganSEAFDEC.
Ruang lingkup kerjasamanya, antara lain :
1. Menyiapkan forum kerja sama dan konsultasi regional dalam bidangpenelitian, pengelolaan dan konservasi sumberdaya perairan darat danpemberdayaan masyarakat nelayan
2. Melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan program penelitian untukmendukung pengembnagan berkelanjutan, pengelolaan dan konservasisumberdaya perikanan darat negara anggota SEAFDEC
3. Menyelenggarakan pelatihan pendugaan besaran stok ikan,pengelolaan dan konservasi untuk peningkatan kapasitas negara-negaraanggota SEAFDEC dalam rangka pengembangan berkelanjutansumberdaya perikanan darat
4. Melaksanakan publikasi, diseminasi dan pertukaran informasi
IFRDMD bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan untukmendukung pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan perikanan tangkapperairan darat di kawasan Asia Tenggara. Perikanan darat merupakan salah satukomponen penting untuk pertumbuhan ekonomi di suatu kawasan danmemberikan kontribusi bagi masyarakat pedesaan, serta berperan sangat pentingdalam pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan dan kesejahteraan gizi.Kelestarian perikanan tangkap perairan darat sangat bergantung pada kualitashabitat dan ekosistem perairan. Perikanan darat dan akuakultur air tawar diwilayah Asia Tenggara, sebagai produsen ikan utama, telah menyediakanberbagai jenis produk ikan ke pasar dunia.
Dalam melaksanakan kegiatannya, SEAFDEC bekerjasama denganbeberapa organisasi donor seperti JTF (Japan Trust Fund), JAIF (Japan -ASEAN Integrated Fund), ACIAR (Australian Centre for InternationalAgricultural Research), dan lain sebagainya.
Kegiatan IFRDMD juga mencakup pengembangan metodologipengumpulan data, pemantauan dan penilaian sumber daya perikanan daratuntuk memberikan dasar ilmiah bagi pengembangan dan pengelolaan perikanan.
Ditahun 2018 ini, kegiatan penelitian yang dilakukan oleh IFRDMD, yaituPromotion of responsible utilization of inland fisheries in Southeast Asia,IFRDMD telah melakukan 3 kegiatan pada tahun 2018, dengan
29
menyelenggarakan satu lokakarya, melakukan survei lapangan di Indonesia,Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan PDR Laos, mengirim para peneliti ke KomisiSungai Mekong, menghadiri beberapa pelatihan dan mengatur pelatihan in-house. IFRDMD juga mengumpulkan data biologi ikan, kegiatan perikanan dansosial ekonomi di Sungai Barito dan Waduk Koto Panjang Indonesia; Tonle SapGreat Lake Cambodia dan Reservoir Nam Xouang Lao PDR. Melalui survei,wawancara, dan pengumpulan informasi melalui literatur, laporan negara, daninternet, kami memahami dan berbagi situasi saat ini, fitur, dan isu-isu bahwa kitaharus mengambil tindakan apa pun pada perikanan tangkapan darat di AMS.
Studi lima tahun ini (2015-2019) bertujuan untuk:1. Meninjau kegiatan dan metodologi untuk mempromosikan perikanan
darat di AMS dan menemukan jalan ke depan untuk pengembanganperikanan darat yang berkelanjutan;
2. Meninjau kegiatan dan metodologi untuk mempromosikan perikanandarat di AMS dan menemukan jalan ke depan untuk pengembanganperikanan darat yang berkelanjutan;
3. Mempelajari dan mengembangkan konservasi habitat dan langkah-langkah peningkatan sumber daya yang cocok untuk wilayah tersebut.
30
RISET KPP PUD
Pada tahun 2018, BRPPUPP melaksanakan 6 (enam) paket kegiatan riset
KPP PUD. Kegiatan riset ini merupakan kegiatan baru maupun lanjutan dari
tahun sebelumnya dengan lokasi tersebar di seluruh Indonesia. Di mana program
kegiatan ini merupakan salah satu program prioritas KKP yang langsung diemban
oleh BRPPUPP.
Tabel 8. Kegiatan Riset KPP PUD Tahun 2018
NO JUDUL RISET Target
1 Kajian Stok dan Potensi Sumberdaya Ikan di KPP PUD 431 1 Kegiatan
2 Kajian Stok dan Potensi Sumberdaya Ikan di KPP PUD 432 1 Kegiatan
3 Kajian Stok dan Potensi Sumberdaya Ikan di KPP PUD 435 1 Kegiatan
Kajian Stock dan Potensi Sumberdaya Ikan di Sungai Barito 1 Sub kegiatan
Kajian Stock dan Potensi Sumberdaya Ikan di Sungai Kapuas 1 Sub kegiatan
4 Kajian Stok dan Potensi Sumberdaya Ikan di KPP PUD 436 1 Kegiatan
5 Kajian Stok dan Potensi Sumberdaya Ikan di KPP PUD 438 1 Kegiatan
Kajian Stock dan Potensi Sumberdaya Ikan di Sungai Kampar 1 Sub kegiatan
Kajian Stock dan Potensi Sumberdaya Ikan di Sungai Batanghari 1 Sub kegiatan
Kajian Stock dan Potensi Sumberdaya Ikan di Sungai Musi 1 Sub kegiatan
6 Kajian Stok dan Potensi Sumberdaya Ikan di KPP PUD 439 1 Kegiatan
5.1 Tujuan
Mendapatkan stok ikan dan potensi perikanan di KPP-PUD 431, 432,
435, 436, 438, 439
Sebagai masukan untuk pengelolaan sumberdaya perikanan di
masing-masing lokasi
5.2 Deskripsi Output
a) Data dan informasi tentang standing stok dan dinamika populasi.
b) Data dan informasi tentang potensi produksi
V
31
c) Data dan informasi tentang potensi lestari
d) Data dan informasi tentang hasil tangkapan
e) Data dan infromasi tentang daya dukung perairan untuk KJA
5.3 Metodologi
Survey lapangan, analisa lab, wawancara, quesioner, sampling.
Penentuan dari stock yang ada terkait erat dengan tipe habitat yang
ditemui pada setiap lokasi penelitian. Adapun beberapa langkah dalam
penentuan stock dan potensi pada setiap habitat mengacu pada
metode dibawah ini :
Standing Stok
Pendugaan kepadatan ikan dengan akustik dilakukan dengan peralatan
Biosonic DT-X scientific echosounder yang dioperasikan pada frekuensi
200 kHz
Potensi Produksi Ikan
Potensi produksi ditentukan dengan metode leger Huet’s
Potensi Lestari (MSY)
Penentuan potensi lestari dihitung dari data statistic perikanan (5 tahun
terakhir) mengenai total tangkapan, jenis alat tangkap, produksi alat
tangkap dan penentuan MSY dihitung dengan persamaan Linear-
Scaefer.
Total Tangkapan (Catch)
Total tangkapan diperoleh dari nelayan dan enumerator yang
ditetapkan
5.4 Capaian Kegiatan Riset KPP PUD Tahun 2018
Dibulan Desember data hasil riset dimasing-masing lokasi sudah ditungkan
Kedalam laporan teknis riset masing-masing kegiatan dan mulai dikompilasi
kedalam matrik data. Berikut ini disajikan dalam masing-masing lokasi kegiatan data 4
parameter yang diperoleh dari masing-masing penanggungjawab kegiatan.
32
5.4.1 KPP-PUD 431:
Kajian stok dan potensi sumber daya ikan di KPP-PUD 431 pada 2018 akan
dilakukan di Sungai Bengawan Solo yang terletak di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Sungai Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di Pulau Jawa, Indonesia
dengan panjang sekitar 548,53 km. Wilayah Sungai Bengawan Solo terletak di Propinsi
Jawa Tengah dan Jawa Timur, pada 110°18' BT sampai 112°45' BT dan 6°49' LS sampai
8°08' LS, beriklim tropis dengan suhu udara dan kelembaban yang tinggi. Sungai ini
mengalir dari dua hulu sungai yaitu dari daerah Pegunungan Sewu, Wonogiri dan
Ponorogo, selanjutnya bermuara di Laut Jawa utara Surabaya. Wilayah Sungai
Bengawan Solo secara administratif terletak di 20 kabupaten / kota di Provinsi Jawa
Tengah dan Provinsi Jawa Timur, mencakup wilayah seluas 20.125 km², terdiri dari DAS
Bengawan Solo Hulu, DAS Kali Grindulu & Kali Lorog, DAS Kali Madiun, DAS Bengawan
Solo Hilir, DAS Pantura Gelangban (Gresik-Lamongan-Tuban) dan DAS Kali Lamong. Di
sepanjang Bengawan Solo telah ditemukan lebih dari 38 jenis ikan. Ikan tebaran seperti
ikan nila (Oreochromis niloticus), Jambal siam (Pangasius hypophthalmus), Tawes
(Barbodes gonionotus), banyak terdapat di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri.
Bengawan Solo bagian tengah di daerah Solo – Sragen dan sekitarnya banyak terdapat
ikan Sapu -sapu (Liposarcus pardalis).Bengawan Solo bagian hilir Bojonegoro, Tuban,
Babat banyak jenis ikan asli yaitu Jambal lokal (Pangasius djambal), Tagih (Mystus
nemurus), Wagal (Pangasius polyuranodon), Lumbet (Cryptopterus spp) dan lain-lain.
Data hasil riset yang diperoleh yaitu sebagai berikut:
Parameter/Provinsi/LokasiKPP PUD-431JAWA TENGAH DAN JAWA TIMURSungai Bengawan Solo
Standing Stok 48 (Sweapt area) Kg/Ha59 (Hidroaqustik) Kg/Ha
Potensi Produksi Ikan 105-136 Kg/ Ha/ TahunEstimasi Potensi Lestari-MSY -
Produksi Hasil Tangkapan -
Pagu Keuangan KPP PUD 431 yaitu: Rp 370.000.000,-
Realisasi keuangan KPP PUD 431 yaitu : Rp 294.418.767 (79.57%)
33
5.4.2 KPP-PUD 432:
Kajian stok dan potensi sumber daya ikan di KPP PUD 432 pada tahun 2018 akan
dilakukan di Sungai Citanduy. DAS Citanduy terdiri dari tiga bagian yaitu bagian hulu,
tengah dan hilir. Hulu Sungai Citanduy berasal dari provinsi Jawa Barat dan bermuara di
Jawa Tengah. Pada bagian hulu merupakan wilayah pegunungan dengan tutupan lahan
buatan dan cagar alam dengan titik tertinggi Gunung Galunggung, bagian hulu juga
merupakan wilayah dengan curah hujan tertinggi dengan intensitas 3000-5500
mm/tahun. Pada bagian tengah dan hilir memiliki curah hujan tahunan berkisar antara
2500-4000 mm dengan tutupan lahan kebun campuran dan wilayah pemukiman.
Sungai Citanduy sebagian besar membelah tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Ciamis,
Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Cilacap. Sebagian sungai ini menjadi batas
wilayah alami antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah.
Das Citanduy merupakan salah satu DAS prioritas di Jawa. Hal ini disebabkan
karena Sungai Citanduy merupakan sumber air untuk aktivitas pertanian dan perikanan
sebagain besar masyarakat sekitar. Selain itu di hulu Sungai Citanduy terdapat ekosistem
mangrove yang unik yang terancam keberadaannya karena proses pendangkalan oleh
sedimen sungai Citanduy. Beberapa keragaman jenis ikan yang tercatat di Sungai
Citanduy di antaranya nilem, tawes, balar, dan lele. Salah satu masalah yang selalu
terjadi pada ekosistem sungai adalah kemungkinan adanya sedimentasi yang tinggi dan
beban polutan. Limbah buangan dari lingkungan sekitar yaitu dari kegiatan pertanian,
perkebunan dan industri yang airnya mengalir ke badan air sangat mempengaruhi
kualitas perairan. Penelitian mengenai stock dan potensi ikan di suatu badan perairan
dibutuhkan untuk menelaah berapa jumlah ikan dan potensi ikan yang dimanfaatkan
agar tetap lestari. Diharapkan data dan infomasi ini penting guna memberikan opsi
pengelolaan DAS Sungai Citanduy.
Data hasil riset yang diperoleh yaitu sebagai berikut:
Parameter/Provinsi/LokasiKPP PUD-432JAWA BARAT DAN JAWA TENGAHSungai Citanduy
Standing Stok 190 kg/ha
Potensi Produksi Ikan 23,52 kg/ha atau 2352,63 kg/km2.
Estimasi Potensi Lestari-MSY 4186,35 ton/tahun
Produksi Hasil Tangkapan -
34
Pagu Keuangan KPP PUD 432 yaitu: Rp 365.000.000,-Realisasi keuangan KPP PUD 432 yaitu : Rp 222.645.524,- (60.99%)
Kesimpulan KPP PUD 432Berdasarkan uraikan hasil penelitian “Pendugaan Stok dan Potensi Perikanan Kawasan
Pengelolaan Perikanan (KPP) Perairan Umum Daratan (PUD) 432 Jawa Barat (DAS
Citanduy)”, diatas dapat ditarik kesimpulan :
1. Stok ikan di S. Citanduy bagian hilir sebesar 25 kg/ha, sedangkan Segara Anakan
sebesar 165 kg/ha.
2. Potensi Produksi Perikanan di perairan S. Citanduy sebesar 23,52 kg/ha atau
2352,63 kg/km2.
3. Potensi Lestari perairan S. Citanduy berdasarkan analisa data adalah 4186,35
ton/tahun, optimum effort = 13,65 (STD). Kegiatan penangkapan ikan masih di
bawah optimum effort. Produksi hasil tangkapan juga masih di bawah potensi
lestari (MSY), yang berarti penangkapan tersebut belum membahayakan
kelestarian.
4. Aktifitas perikanan di S. Citanduy masih tergolong pasif. Umumnya hasil
tangkapan hanya dimanfaatkan sebagai konsumsi pribadi dan atau langsung
dijual ke tegkulak. Terdapat empat alat tangkap utama di S. Citanduy bagian
hulu dan tengah, yaitu: pancing (hook line), sair, jala (cast net) dan serok (scop
net). Sedangkap pada ekosistem tertutup sekitar S. Citanduy, alat jaring (gill net),
jala dan pancing merupakan alat tangkap yang dominan. Hasil tangkapan ikan S.
Citanduy menggunakan jala didominasi oleh ikan balar (Mystacoleucus
marginatus), bebeong (Hemibragus nemurus), nilem (Osteochilus vittatus), dan
gabus (Channa striata). Hasil tangkapan ikan dengan sair berupa hampal
(Hampala macrolepidota), sedangkan jaring berupa belanak (Moolgarda seheli).
5. Kondisi kualitas air pada perairan S. Citanduy tergolong cukup untuk kehidupan
ikan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kisaran nilai yang masuk ke dalam
kategori peruntukan Baku Mutu Air Kelas II PP No. 82/2001.
Saran
1. Perlu dilakukan penebaran jenis ikan asli.
2. Pengembangan usaha perikanan disarankan berupa penebaran ikan asli yang
dapat memanfaatkan pakan alami.
35
5.4.3 KPP-PUD 435:
Kajian stok dan potensi sumber daya ikan di KPP PUD 435 pada tahun 2018 akan
dilakukan di Sungai Kapuas dan Barito, Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah
dan kalimantan Selatan.
Tanah Kalimantan termasuk formasi tertier yang amat tebal, yang mulai terbentuk
di bawah permukaan laut pada zaman purbakala. Formasi ini menyebabkan tanah
Kalimantan banyak mengandung batubara dan batu karang di kaki gunung bekas pesisir.
Pada waktu ketinggian permukaan air laut berkurang, formasi tertier ter-erosi hingga
terpotong-potong dan bergelombang menjadikannya daratan yang terputus-putus
dengan bukit-bukit dan sungai-sungai kecil. Pada umumnya tanah seperti ini kurang
subur dan sukar diairi untuk dijadikan sawah dan hanya berair pada waktu hujan.
Karenanya daerah ini hanya cocok untuk tumbuhan yang hidup di tanah kering.
Sungai Kapuas (bagian hilirnya disebut Sungai Kapuas Murung) adalah sungai yang
terletak di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Sungai ini memanjang dari
Desa Tumbang Bukoi, Kecamatan Mandau Talawang sampai Desa Batanjung,
Kecamatan Kapuas Kuala. Sungai ini bertemu dengan Sungai Kapuas Murung di Kuala
Kapuas. Sungai Kapuas bagian hulu dari sungai ini merupakan daerah yang cukup tinggi
daratannya, namun sungainya tidak terlalu lebar. Sehingga bila hujan pada daerah hulu
cukup banyak, maka ketinggian air akan naik, bahkan bisa menggenangi jalan-jalan di
desa. Makin ke hilir, daratannya makin rendah, bahkan ketinggian daratan ada yang
hanya mencapai 0-5 meter di atas permukaan laut. Meskipun demikian lebar sungai
makin besar, sehingga kenaikan ketinggian air tidak terlalu besar. Sungai ini sejak dulu
sudah dijadikan sebagai tempat penambangan emas. Penambangan emas di sungai ini
masih berlangsung sampai sekarang, sehingga menyebabkan sungai ini menjadi tercemar
dengan air raksa dan menjadi keruh.
Sungai Barito dengan panjang 900 km merupakan sungai utama di Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah, bermuara ke laut Jawa dikenal dengan muara Banjar
atau kuala banjar. Aktivitas penangkapan di perairan ini sangat berkembang,
menggunakan macam jenis alat tangkap, metoda penangkapan dan hasil tangkapan
yang bervariasi. Sungai-sungai di perairan umum pedalaman secara garis besar
terbagi dalam beberapa daerah aliran sungai (DAS), daerah aliran sungai menurut
definisinya adalah suatu daerah yang dibatasi atau dikelilingi oleh garis ketinggian
air dimana setiap air yang jatuh dipermukaan tanah akan dialirkan melalui satu
outlet. Beberapa jenis ikan dan udang yang bernilai ekonomis tinggi dari zona hulu
36
sampai zona muara (estuari) daerah alairan sungai Barito antara lain: udang galah, ,
ikan Patin, ikan Betutu , ikan Baung, ikan Lais, bermacam jenis ikan dari famili
Cyprinidae, bermacam jenis udang Penaidae, ikan Sembilang, Kakap, Gulama, Pari dan
ikan Duri.
Data hasil riset yang diperoleh yaitu sebagai berikut:
Parameter/Provinsi/Lokasi
KPP PUD-435
Kalimantan Barat, Tengah dan Selatan
Sungai Kapuas Sungai Barito
Standing Stok 245,45 kg/ha 48,5 kg/ha
Potensi Produksi Ikan 96,4 kg/ha/tahun 882.08 Kg/ha
Estimasi Potensi Lestari-MSY - 22,12 kg/ha
Produksi Hasil Tangkapan - -
Pagu Keuangan KPP PUD 435 yaitu: Rp 840.000.000,-
Realisasi keuangan KPP PUD 435 yaitu : Rp 707.596.513 (84.23%)
KESIMPULAN
Kesimpulan utama dari penelitian di sungai Kapuas adalah:
1. Standing stock perairan Sungai Kapuas dengan metode aquistic (sounder) densitas
rata-rata Kapuas bagian tengah adalah 23.2 kg/ha dan bagian hilir adalah 56.3
kg/ha. Sedangkan dengan metode swept area pada perairan rawa banjiran
mencapai 342.61 kg/ha
2. Potensi produksi rata-rata sungai Kapuas berdasarkan benthos adalah 96.39
kg/ha/th, sedangkan untuk Danau dengan berdasarkan khlorofil-a adalah 74.14
kg/ha/th.
3. Potensi Lestari (MSY) Perairan Umum Daratan berdasarkan data statistic Dinas
Kelautan dan Perikanan Prov. Kalimantan Barat didapatkan nilai MSY sebesar
45.966 ton/th dengan 5.730 unit armada.
4. Alat tangkap didominasi oleh jaring (gill net) produktifitas rata-rata 5 kg/hari,
sering dioperasikan di inlet sungai dengan hasil tangkapan didominasi oleh ikan
Baung (Hemibgrus), Lais (Chriptopterus) dan Ruan / Gabus (Channa) dan Sepat
(Tricogaster Pectoralis), yang merupakan ikan asli dari perairan Sungai Kapuas .
37
5. Perairan Sungai Kapuas tergolong perairan yang sangat ideal mendukung
kehidupan ikan dan organisme perairan lainnya sebagai makanan ikan berdasarkan
parameter kualitas air (fisika dan kimia).
6. Jenis plankton yang didapatkan pada Sungai Kapuas terdiri dari 12 jenis
fitoplankton dan 6 jenis zooplankton. Jenis fitoplankton terbanyak adalah
Diatoma, sedangkan zooplankton terbanyak adalah Phacus.
7. Jenis bentos ada 8 kelas, didominasi oleh kelas Oligochaeta
Kesimpulan utama dari penelitian di sungai Barito adalah:
1. Biomass ikan di Sungai Barito berdasarkan hidroakustik (stok) sebesar 48,5 kg/ha.
2. Potensi Produksi Ikan (PPI) di Danau Bangkau rata rata 633,75 kg/ha. PPI di Sungai
Barito (Hulu dan Hilir) sebesar 248,33 kg/ha.
3. Potensi Lestari (PL) di Sungai Barito sebesar 22,12 kg/ha.
4. Jumlah Tangkapan yang diperbolehkan (JTB) di Sungai Barito adalah 17,69 kg/ha.
5.4.4 KPP-PUD 436
Kajian stok dan potensi sumber daya ikan di KPP PUD 436 pada tahun 2018
akan dilakukan di Sungai Mahakam Provinsi Kalimantan Timur dan Tengah. Daerah
Aliran Sungai (DAS) Mahakam merupakan salah satu kawasan di Kalimantan Timur yang
memiliki luas 8,2 juta hektar atau sekitar 41% dari luas wilayah Propinsi Kalimantan
Timur. Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam dangan luas : 77.095.460 ha meliputi
wilayah kabupaten Kutai Barat, Kutai Timur, Malinau, Kutai Kertanegara dan kota
Samarinda. Bahkan daerah tangkapan airnya tidak hanya di propinsi Kalimantan Timur,
namun juga di propinsi Kalimantan Tengah dan diduga sebagian kecil di Serawak yang
merupakan Negara Bagian Malaysia (Mislan dan Naniek, 2005). Sungai Mahakam ini
terletak di daerah Samarinda Kalimantan timur. Sungai Mahakam terletak pada garis
lintang 0035’0”Sdan 117017’0”E dan panjang sungai ini mencapai 920 km dengan
luasnya 149.227 km serta memiliki lebar antara 300-500 meter Sungai ini melewati
wilayah kabupaten Kutai Barat bagian hulu hingga kabupaten Kutai Kertanegara dan
Samarinda dibagian hilirnya. Sungai Mahakam adalah sungai utama yang membelah
Kota Samarinda.
38
Data hasil riset yang diperoleh yaitu sebagai berikut:
Parameter/Provinsi/Lokasi
KPP PUD-436
Kalimantan Timur dan Tengah
Sungai Mahakam
Standing Stok 95,85 kg/ha
Potensi Produksi Ikan 118,97 kg/ha/tahun
Estimasi Potensi Lestari-MSY -
Produksi Hasil Tangkapan -
Kesimpulan:
1) Standing stok perairan di Sungai Mahakam diperoleh densitas/kepadatan ikan
total 95.85 kg/ha sedangkan di Rawa Banjiran Danau Semayang 647 kg/ha.
2) Potensi Produksi rata-rata di Sungai Mahakam diperoleh nilai 56.43 kg/ha/tahun,
sedangkan di Rawa Banjiran Danau Semayang potensi produksi rata-rata 1,43-
622,96 kg/ha/tahun.
3) Alat tangkap didominasi oleh jaring (gill net) produktifitas rata-rata 14 kg/hari di
Sungai Mahakam.
Pagu Keuangan KPP PUD 436 yaitu: Rp 440.000.000,
Realisasi keuangan KPP PUD 436 yaitu : Rp 349.268.474 (66.86%)
5.4.5 KPP-PUD 438
Kajian stok dan potensi sumber daya ikan di KPP PUD 438 pada tahun 2018
dilakukan di sungai Kampar Provinsi Riau, sungai Batanghari Provinsi jambi dan sungai
Musi Provinsi sumatera Selatan. Potensi perairan umum di sumatera (Riau, Jambi,
Sumatera Selatan) mempunyai potensi PUD yang sangat besar jika dilihat dari segi luasan
dan keanekaragaman hayati khususnya Ikan. Jenis ikan pada wilayah ini diperkirakan
lebih dari 200 jenis ikan dan beberapa jenis ikan yang potesnial sebagai ikan hias dan
ikan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Untuk itu perlu dilakukan kajian stok
yang dilakukan dengan menggunakan metode analitik (data lebih rinci dan dugaan yang
lebih dipercaya) serta metode holistik (data lebih sederhana). Metode holistik sederhana
tidak menggunakan struktur umur atau panjang dan menganggap stok sebagai suatu
biomassa yang homogen. Dua tipe metode sederhana yaitu metode ‘swept area’ yang
didasarkan atas “hasil tangkapan per satuan area” untuk menduga biomassa dan MSY.
Metode “model produksi surplus” menggunakan hasil tangkapan per satuan upaya.
Informasi penting yang dapat dijadikan dasar pengelolaan sumber daya ikan secara
39
rasional, antara lain adalah diketahuinya besaran potensi (magnitude) dari sumber daya,
penyebaran, dan perilakunya (behaviour) menurut tempat dan waktu (spasial dan
temporal). Beberapa aspek dinamika populasi yang penting antara lain adalah struktur
populasi/komunitas, komposisi ukuran (panjang, berat), laju pertumbuhan (growth
rate), dan laju kematian (mortality rate). Kegiatan penelitian ini digunakan untuk
mengeluarkan angka stok secara menyeluruh dari setiap provinsi di Indonesia adalah
sesuatu yang sangat penting bagi pembangunan perikanan perairan umum Indonesia.
Penelitian ini akan melakukan assessment menyeluruh pada semua habitat, kegiatan
penangkapan dan potensi perikanan yang ada di wilayah KPP-PUD 438. Data dan
informasi yang dihasilkan dapat menjadikan acuan dalam pengembangan dan
sumbangan informasi mengenai potensi dan produksi PUD kepada perikanan nasional.
Kegiatan ini akan difokuskan pada tiga sungai utama yaitu sungai Kampar,
Batanghari dan Sungai Musi. Pada aliran Sungai Kampar Kanan menelusuri Lima Puluh
Kota dan Kampar, sedangkan aliran Sungai Kampar Kiri melewati Sijunjung, Kuantan
Singingi dan Kampar, kemudian kedua aliran sungai tersebut berjumpa di Pelalawan.
Sungai Kampar Kanan bermata air dari Gunung Gadang, memiliki luas daerah tangkapan
air 5.231 km². Alur utama semula mengalir ke utara kemudian berbelok ke timur,
bertemu dengan anak sungai Batang Kapur Nan Gadang, mengalir dengan kemiringan
sedang melalui lembah Batu bersurat. Selanjutnya bertemu dengan anak sungai Batang
Mahat, mengalir ke arah timur. Para penduduk didaerah Danau Bingkuang kerap
melakukan penambangan batu dan pasir secara ilegal sehingga terjadi pengikisan tepian
sungai. Sungai Kampar Kiri bermata air dari Gunung Ngalautinggi, Gunung Solokjanjang,
Gunung Paninjauan Nan Elok, memiliki luas daerah tangkapan air 7.053 km². Dua anak
sungai besar bernama Batang Sibayang dan Batang Singingi. Semakin ke hilir, badan
sungai dan volume airnya semakin membesar karena ditambah dengan berbagai anak
sungai lainnya. Sungai ini dikenal dengan gelombang Bono-nya, yaitu gelombang tinggi
yang diakibatkan pertemuan air sungai dengan air laut.
Sungai Batanghari di Provinsi Jambi masuk dalam Empat wilayah Kabupaten
yaitu zona hulu di Kabupaten Batanghari, Zona Tengah di Kabupaten Muaro Jambi dan
Kota Jambi, zona hilir dan estuaria di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Aktivitas
perikanan tangkap merupakan salah satu usaha andalan selain sektor pertanian,
perkebunan, industri dan perikanan budidaya. Sungai Batanghari berasal dari
Pegunungan Bukit Barisan dari 2 lokasi sebagai awalnya sungai yaitu Danau Kerinci
(Jambi) dari arah selatan menuju ke utara-timur menjadi Sungai Batang Tembesi dan
40
Danau Kembar dari arah utara (Sumbar) menuju selatan-timur yang menjadi Sungai
Batanghari Hulu. Kedua sungai tersebut bertemu di Kota Muara Tembesi dan
selanjutnya mengalir ke timur menuju ke timur bernama Sungai Batanghari melewati
Kota Jambi menuju laut di Selat Berhala.
Jenis-Jenis ikan perairan umum jambi terdiri dari 14 ordo, 24 famili dan 131
spesies. Jenis ikan ini di dominasi oleh ordo Ostariophysi dengan 7 famili yang di
dominasi dari family cpyrinidae (49 spesies). Beberapa jenis ikan yang mempunyai
penyebaran yang luas adalah ikan kepras (Puntius tawarensis) dan beberapa jenis ikan
perairan jambi di duga akan terancam punah seperti Ridik angus (Balantiocheilus
melanopterus), Botia (Botia macracanthus) dan Keleso atau Arwana (Scleropages
formosus) pada beberapa anak Sungai Batanghari. (Anonim, 1993)
Perairan umum daratan di Propinsi Sumatera selatan sangat berperan sebagai
lahan usaha perikanan tangkap, sumber pendapatan nelayan dan sumber protein
hewani dan peran ini telah banyak dimanfaatkan serta memberi sumbangan yang berarti
bagi kehidupan masyarakat khususnya nelayan. Perairan estuari (muara sungai)
merupakan wilayah peralihan dari ekosistem air tawar ke ekosistem air payau, pengaruh
campuran masa air tawar dan air laut dengan salinitas tinggi menghasilkan suatu kondisi
lingkungan dan komunitas biota yang khas dan dinamis. Perairan yang relatif dangkal,
dasar yang relatif rata dan berlumpur merupakan daerah penangkapan sumberdaya ikan
demersal.
Gambar . Lokasi Riset KPP PUD 438
Data hasil riset yang diperoleh yaitu sebagai berikut:
KPP PUD Ekosistem Stok (Kg/Ha)Potensi Produksi
(Kg/Ha/Tahun)
KPP PUD 438
(Provinsi Jambi)Sungai 162 192
40
Danau Kembar dari arah utara (Sumbar) menuju selatan-timur yang menjadi Sungai
Batanghari Hulu. Kedua sungai tersebut bertemu di Kota Muara Tembesi dan
selanjutnya mengalir ke timur menuju ke timur bernama Sungai Batanghari melewati
Kota Jambi menuju laut di Selat Berhala.
Jenis-Jenis ikan perairan umum jambi terdiri dari 14 ordo, 24 famili dan 131
spesies. Jenis ikan ini di dominasi oleh ordo Ostariophysi dengan 7 famili yang di
dominasi dari family cpyrinidae (49 spesies). Beberapa jenis ikan yang mempunyai
penyebaran yang luas adalah ikan kepras (Puntius tawarensis) dan beberapa jenis ikan
perairan jambi di duga akan terancam punah seperti Ridik angus (Balantiocheilus
melanopterus), Botia (Botia macracanthus) dan Keleso atau Arwana (Scleropages
formosus) pada beberapa anak Sungai Batanghari. (Anonim, 1993)
Perairan umum daratan di Propinsi Sumatera selatan sangat berperan sebagai
lahan usaha perikanan tangkap, sumber pendapatan nelayan dan sumber protein
hewani dan peran ini telah banyak dimanfaatkan serta memberi sumbangan yang berarti
bagi kehidupan masyarakat khususnya nelayan. Perairan estuari (muara sungai)
merupakan wilayah peralihan dari ekosistem air tawar ke ekosistem air payau, pengaruh
campuran masa air tawar dan air laut dengan salinitas tinggi menghasilkan suatu kondisi
lingkungan dan komunitas biota yang khas dan dinamis. Perairan yang relatif dangkal,
dasar yang relatif rata dan berlumpur merupakan daerah penangkapan sumberdaya ikan
demersal.
Gambar . Lokasi Riset KPP PUD 438
Data hasil riset yang diperoleh yaitu sebagai berikut:
KPP PUD Ekosistem Stok (Kg/Ha)Potensi Produksi
(Kg/Ha/Tahun)
KPP PUD 438
(Provinsi Jambi)Sungai 162 192
40
Danau Kembar dari arah utara (Sumbar) menuju selatan-timur yang menjadi Sungai
Batanghari Hulu. Kedua sungai tersebut bertemu di Kota Muara Tembesi dan
selanjutnya mengalir ke timur menuju ke timur bernama Sungai Batanghari melewati
Kota Jambi menuju laut di Selat Berhala.
Jenis-Jenis ikan perairan umum jambi terdiri dari 14 ordo, 24 famili dan 131
spesies. Jenis ikan ini di dominasi oleh ordo Ostariophysi dengan 7 famili yang di
dominasi dari family cpyrinidae (49 spesies). Beberapa jenis ikan yang mempunyai
penyebaran yang luas adalah ikan kepras (Puntius tawarensis) dan beberapa jenis ikan
perairan jambi di duga akan terancam punah seperti Ridik angus (Balantiocheilus
melanopterus), Botia (Botia macracanthus) dan Keleso atau Arwana (Scleropages
formosus) pada beberapa anak Sungai Batanghari. (Anonim, 1993)
Perairan umum daratan di Propinsi Sumatera selatan sangat berperan sebagai
lahan usaha perikanan tangkap, sumber pendapatan nelayan dan sumber protein
hewani dan peran ini telah banyak dimanfaatkan serta memberi sumbangan yang berarti
bagi kehidupan masyarakat khususnya nelayan. Perairan estuari (muara sungai)
merupakan wilayah peralihan dari ekosistem air tawar ke ekosistem air payau, pengaruh
campuran masa air tawar dan air laut dengan salinitas tinggi menghasilkan suatu kondisi
lingkungan dan komunitas biota yang khas dan dinamis. Perairan yang relatif dangkal,
dasar yang relatif rata dan berlumpur merupakan daerah penangkapan sumberdaya ikan
demersal.
Gambar . Lokasi Riset KPP PUD 438
Data hasil riset yang diperoleh yaitu sebagai berikut:
KPP PUD Ekosistem Stok (Kg/Ha)Potensi Produksi
(Kg/Ha/Tahun)
KPP PUD 438
(Provinsi Jambi)Sungai 162 192
41
Danau 60.41 307
Waduk - -
Rawa Banjiran 558.6 167-669
1. Nilai standing stok ikan yang ditentukan dengan pendekatan akustik di sungai
Batanghari diperoleh sebesar 162 Kg/Ha.
2. Nilai Standing stok ikan yang di dapatkan dengan pendekatan swept area dan
mark-
recapture di rawa banjiran di Provinsi jambi di dapatkan sebesar 558.6 Kg/Ha.
3. Potensi produksi di Sungai Batanghari yang di tentukan dengan metode leger Huet’s
methods berkisar antara 9.3 – 720.8 Kg/Ha dengan rata-rata 192.2 Kg/Ha.
Saran
Perlunya pengetahuan lebih lanjut mengenai beberapa ikan dominan seperti halnya ikan
baung, ikan lais, ikan belida dan ikan botia serta pengembangan reservat pada beberapa
DAS Batanghari untuk peningkatan pengelolaan berdasarkan aspek biologis, ekologis
dan sosial ekonomis serta melakukan pengembangbiakan dan domestikasi beberapa ikan
yang sudah jarang ditemukan di Sungai Batanghari.
B. Kesimpulan Sementara KPP PUD 438 (Provinsi Riau)
KPP PUD Ekosistem Stok (Kg/Ha)Potensi Produksi
(kg/Ha/Tahun)
KPP PUD (438/
DAS Kampar)
Sungai 34 kg/ha 198
Danau 30,6 kg/ha 280.08
Waduk 74 kg/ha 179.05
Rawa Banjiran 89,98 kg/ha 86.01
42
C. Kesimpulan Sementara KPP PUD 438 (Provinsi Sumatera Selatan)
KPP PUD Ekosistem Stok (Kg/Ha) Potensi Produksi(Kg/Ha/Tahun)
KPP PUD 438(Sumatera Selatan)
Sungai 2-10 964,76
Danau 64 128.57
Waduk - -
Rawa Banjiran 12 115
Pagu Keuangan KPP PUD 438 yaitu: Rp 1.215.000.000,-
Realisasi keuangan KPP PUD 438 yaitu : Rp 976.189.287 (80.34%).
5.4.6 KPP-PUD 439
Kajian stok dan potensi sumber daya ikan di KPP PUD 439 pada tahun 2018 akan
dilakukan di Sungai Asahan Provinsi Sumatera Utara. Provinsi Sumatera Utara dengan
luas daratan 72.981.23 km2 terdiri dari 25 Kabupaten dan 8 Kota memiliki produksi
perikanan pada Tahun 2013 tercatat 756.922,3 ton yang terdiri dari 510.551,6 ton
perikanan laut dan 52.580,7 ton perikanan PUD. Sumatera Utara memiliki tiga wilayah
kawasan yaitu pantai Barat, dataran tinggi dan pantai Timur. Sungai yang terpanjang di
kawasan pantai Timur adalah Sungai Asahan yang bermuara di pantai Timur Sumatera
yang bagian hulu Sungai ini merupakan outet Danau Toba. Sungai Asahan berada pada
empat Kabupaten yaitu Kabupaten Toba Samosir dengan sektor dominan adalah sektor
industri, Kabupaten Simalungun dengan sektor dominan sektor pertanian, Kabupaten
Asahan dengan sektor dominan adalah sektor industri dan Kota Tanjung Balai dengan
sektor dominan adalah sektor perikanan.
Beberapa penelitian yang dilakukan di Sungai Asahan bagian hulu mendapatkan
31 spesies ikan yang terdiri dari 11 famili dan 22 Genus dengan spesies yang
mendominasi dari famili Cyprinidae. Spesies yang hidup di Sungai Asahan bagian tengah
dan bagian hilir belum banyak diketahui. Untuk tahun 2018, penelitian KPP PUD 439
difokuskan pada ekosistem sungai yang meliputi penelitian potensi ikan, karakteristik
habitat dan biota perairan. Potensi perikanan PUD sangat penting dikaji untuk
43
ketahanan pangan masyarakat yang tinggal disekitar perairan umum daratan, potensi
ikan langka dan potensi ikan hias yang menjadi kebanggaan suatu daerah.
Data hasil riset yang diperoleh yaitu sebagai berikut:
Parameter/Provinsi/LokasiKPP PUD-439 Sumatera Utara
Sungai Asahan
Standing Stok 29,77 kg/ha
Potensi Produksi Ikan 225,39 kg/ha/tahun
Estimasi Potensi Lestari-MSY -
Produksi Hasil Tangkapan -
KPP PUD Ekosistem Stok (Kg/Ha) Potensi Produksi(Kg/Ha/Tahun)
439 SungaiAsahan
Sungai 29.77 180.71-225.4
Danau 66 135.45
Waduk 146 87.36
Rawa Banjiran - -
Pagu Keuangan KPP PUD 439 yaitu: Rp 370.000.000,-
Realisasi keuangan KPP PUD 439 yaitu : Rp 332.386.128 (89.83%)
44
PENYULUHAN PERIKANAN
Sejak diterbitkannya Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah, maka urusan penyelenggaraan penyuluhan perikananselanjutnya menjadi urusan Pemerintah Pusat yakni Kementerian Kelautan danPerikanan (KKP). Setelah melalui serangkaian proses identifikasi dan verifikasiPersonel, Pendanaan, Prasarana dan Dokumen (P3D), maka sejak Oktober 2016seluruh penyuluh perikanan pengangkatan daerah secara status akan berubahmenjadi penyuluh pusat. Penyuluh perikanan resmi bergabung dengan BRPPUPPpada tahun 2017.
Terbitnya PERMEN KP RI Nomor 24/PERMEN-KP/2017 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan PenyuluhanPerikanan membuat struktur Organisasi BRPPUPP Palembang Tahun 2017melebar dengan bertambahnya Seksi Penyuluhan. Seksi Penyuluhan sendiriterdiri atas 2 subseksi yaitu Subseksi Kelembagaan Kelompok dan SubseksiPenyelenggaraan.
BRPPUPP berperan sebagai Satuan Administrasi Pangkalan (SATMINKAL)yang membawahi 5 Provinsi di Pulau Sumatera yaitu Provinsi Sumatera Selatan,Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung dan Lampung. Sampai dengan Desember 2018sebanyak 369 PNS Penyuluh Perikanan tergabung kedalam SATMINKALBRPPUPP. Peran penting yang dimiliki Penyuluh Perikanan membuat BRPPUPPberharap diseminasi hasil riset yang dihasilkan dapat berjalan lebih optimal.
Gambar 9.Rapat Koordinasi Satminkal BRPPUPP Dengan PUSLATLUH
VI
45
Gambar 10. Menghadiri acara Panen Perdana Ikan Lela Bioflok, Bantuan KKP DiPokdakan Air Manau Desa Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan, KotaPrabumulih Provinsi Sumatera Selatan.
Gambar 11. Pertemuan Dalam Rangka Singkronisasi Program dan Kegiatan
Kegiatan pelatihan dan penyuluhan perikanan tahun 2018 di SATMINKALBRPPUPP Palembang selain melakukan kegiatan operasional rutin sepertipembayaran gaji dan tunjangan penyuluh perikanan PNS, Pembayaran BOP,layanan ketatausahaan, penatausahaan kepegawaian dan monitoring danevaluasi, SATMINKAL BRPPUPP juga melakukan upaya-upaya dalam mencapaitarget IKU yang ditetapkan.
46
KEGIATAN TAHUN 2019 VIITabel 9. Kegiatan Riset Perikanan Tahun 2019
NO JUDUL RISET Target
1Kajian Stok dan Potensi Sumber Daya Ikan di KPP PUD 411(PAPUA)
1 Kegiatan
2Kajian stok dan potensi sumber daya ikan di KPP PUD 421(SULAWESI)
1 Kegiatan
3Kajian stok dan potensi sumber daya ikan di KPP PUD 422(NTB) 1 Kegiatan
4Kajian stok dan potensi sumber daya ikan di KPP PUD 437(KALTRA)
1 Kegiatan
5Kajian stok dan potensi sumber daya ikan di KPP PUD 434(JATENG & JATIM)
Estimasi stok dan potensi perikanan di Provinsi Jawa Tengah1 Sub
KegiatanDinamika populasi ikan sidat di Kabupaten Pacitan ( JawaTimur )
1 SubKegiatan
6Kajian stok dan potensi sumber daya ikan di KPP PUD 439(SUMBAR)
1 Kegiatan
7Riset Data dan/atau Informasi Perikanan Perairan Umum(Kegiatan Riset Antisipatif)
1 Kegiatan
Tabel 10. Kegiatan Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Tahun
2019
NO OUTPUT Volume
1 Tenaga Penyuluh Yang Melakukan Penyuluhan 603 orang
2 Kelompok pelaku utama/usaha yang mendapatka penyuluhan4.590
Kelompok
3Satuan Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan PerikananYang terstandar (Gedung dan Bangunan)
1 Unit
4 Layanan Dukungan Manajemen Satker 12 Layanan5 Layanan Perkantoran 1 Layanan
47
Selain kegiatan riset dan Penyuluhan isu penting lainnya bagi BRPPUPP di
tahun 2019, yaitu sebagai berikut :
7.1 Riset :
1. Pengawalan pengusulan rekomendasi untuk penerbitan KEPMEN KPterkait KPP PUD sebagai payung hukum dalam pengelolaan perikananPUD di Indonesia.
2. Pelaksanaan Riset dalam pengambilan data primer di 6 KPP PUD daninisiasi untuk penerbitan KEPMEN KP tentang potensi ikan di KPP PUDIndonesia.
3. Optimalisasi kelembagaan SEAFDEC/IFRDMD sebagai organisasi risetregional Asia Tenggara yang terintegrasi dengan BRPPUPP (koordinasi,penganggaran, kepegawaian dan tata administrasi yang baik). Hal inidiperlukan untuk meningkatkan peran lembaga ini di level regional.
7.2 Kelembagaan BRPPUPP :
4. Peningkatan status PUI BRPPUPP dari di bina menjadi ditetapkan sebagaiPusat Unggulan IPTEK pengelolaan PUD di Indonesia olehKemenristekdikti.
- Pengakuan BRPPUPP sebagai institusi riset yang terakreditasi KNAPP,
- Pengakuan sistem manajemen BRPPUPP dalam ISO 19001 :
- Penambahan ruang lingkup laboratorium terakreditasi KAN (KomiteAkreditasi Nasional).
7.3 SDM :
1) Peningkatan kapasitas SDM peneliti BRPPUPP melalui pendidikan formaldalam dan luar negeri terutama pada level strata 2 (Magister),menggingat sebanyak 62 % peneliti BRPPUPP bergelar sarjana (S1). Halini menjadi sangat penting dengan berlakunya aturan peneliti baru,yangmenyatakan peneliti madya minimal memiliki ijazah setara denganMagister dan akan memasuki masa pensiun peneliti senior yang memilikijenjang peneliti madya dan peneliti utama.
7.4 Penyuluhan :
2) Optimalisasi integrasi fungsi penyuluhan perikanan dan riset prioritasperikanan PUD di BRPPUPP serta monitoring dan evaluasi kegiatanpenyuluhan di 5 Provinsi.
48
Proyeksi pencapaian program BRPPUPP di tahun 2018 meliputi :
7.5 Riset :
1) Diharapkan terbit KEPMEN KP terkait KPP PUD sebagai payung hukumdalam pengelolaan perikanan PUD di Indonesia.
2) Selesainya pengambilan data primer di 6 KPP PUD dan usulanrekomendasi dari BRPPUPP untuk penerbitan KEPMEN KP tentangpotensi ikan di KPP PUD Indonesia.
7.6 Kelembagaan :
3) Kelembagaan SEAFDEC/IFRDMD yang optimal dan peran lembaga iniyang nyata sebagai organisasi riset regional Asia Tenggara yang terintegrasidengan BRPPUPP yang memiliki jalur koordinasi, penganggaran,kepegawaian dan tata dministrasi yang baik. Hal ini diperlukan untukmeningkatkan peran lembaga ini di level regional.
4) Kelembagaan BRPPUPP, Peningkatan status PUI BRPPUPP dari di binamenjadi ditetapkan sebagai Pusat Unggulan IPTEK pengelolaan PUD diIndonesia oleh Kemenristekdikti.
- BRPPUPP sebagai institusi riset yang terakreditasi KNAPP
- Sistem manajemen BRPPUPP yang terakreditasi dalam ISO 19001
- Penambahan 5 ruang lingkup laboratorium terakreditasi KAN (KomiteAkreditasi Nasional) (Laboratorium Kimia (2 parameter), laboratoriumhidrobiologi (2 parameter) dan Laboratorium biologi ikan (1parameter).
7.7 SDM :
5) Peningkatan kapasitas SDM peneliti BRPPUPP melalui pendidikan formalsebanyak 3 orang pada level strata 2 (Magister).
7.8 Penyuluhan :
6) Integrasi fungsi penyuluhan perikanan dan riset perikanan PUD diBRPPUPP, meningkatkan optimalisasi serapan anggaran seksi penyuluhan
7.9 SARPRAS :
7) Penetapan status penggunaan (PSP) pada semua BMN BRPPUPP danpemeliharaan asset BRPPUPP yang optimal.
49
PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT
Riset KPP PUD merupakan riset yang perolehan data nya tergantung pada
seberapa banyak intensitas survey yang dapat dilakukan, kondisi yang ada saat ini hanya
memungkinkan melakukan survey kelokasi riset sebanyak 3-4 kali saja dalam 1 tahun.
Kondisi ini dikarenakan anggaran yang terbatas serta pembatasan alokasi perjalanan
dinas dalam struktur anggaran yang sebesar 20-22 % dalam 1 kegiatan riset, sehingga
jumlah tim dan waktu pelaksanaan kegiatan menjadi lebih sedikit. Kondisi seperti ini
menjadi satu permasalahan dalam memaksimalkan perolehan data. Namun demikian
dalam memaksimalkan capaian output KPP PUD telah diupayakan dengan melakukan
monitoring capaian data stok ikan oleh kepala kelompok peneliti dan seksi tata
operasional dalam rangka menjamin data yang diserahkan penanggungjawab kegiatan
valid. Kedepan diperlukan kebijakan khusus untuk riset KPP PUD ini agar dapat
mengalokasikan anggaran perjalanan dinas di kisaran 35-40% dalam rangka
meningkatkan mutu dan kualitas data hasil riset.
Salah satu faktor keberhasilan yang menunjang dalam perolehan data stok ikan
adalah peralatan akustik. BRPPUPP memiliki 2 alat akustik namun hanya 1 yang dapat
beroperasi dikarenakan 1 alat mengalami kerusakan. Biaya perbaikan yang cukup mahal
menjadi kendala oleh karena itu perlu penambahan anggaran pemeliharaan khusus
untuk alat akustik.
Disisi lain jumlah SDM juga menjadi hambatan dalam beberapa tahun yang akan
datang, mengingat beberapa peneliti senior sudah akan pensiun ditahun depan
sedangkan penambahan tenaga PNS peneliti yang baru belum ada. Demikian halnya
dengan tenaga administrasi, seiring dengan penambahan tugas dan fungsi penyuluhan
ditahun 2018 ini yang membawahi sebanyak 369 orang penyuluh perikanan di 5
provinsi, tidak diimbangi dengan penambahan jumlah tenaga administrasi.
Penyuluh perikanan yang tersebar di 5 provinsi Sumatera Selatan, Lampung,
Bangka belitung, jambi dan Bengkulu menjadi salah satu permasalahan dalam kontrol
kinerja dan aktivitas masing-masing penyuluh, belum ada mekanisme yang dapat
mengontrol secara pasti setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap penyuluh mengingat
VIII
50
jarak yang berjauhan apalagi kegiatan penyuluhan kebanyakan dilakukan dipelosok-
pelosok desa yang belum terjangkau oleh teknologi informasi. Kedepan kami berharap
para pemangku kebijakan dapat memberikan solusi terkait hal tersebut.
51
PENUTUP IXSampai dengan bulan Desember 2018 seluruh kegiatan riset sudah selesai
dilakukan, laporan teknis masing-masing kegiatan riset telah disusun. Data stok
ikan pada lokasi KPP PUD yang diteliti pada tahun 2018 dimasing masing
wilayah akan dikompilasi menjadi satu data stok nasional, namun data tersebut
belum mencakup seluruh wilayah KPP PUD di Indonesia, ditahun 2019 akan
dilakukan penelitian di 6 wilayah KPP PUD lagi untuk melengkapi data yang
sudah ada ditahun sebelumnya.
Seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa telah dapat dilaksanakan sesuai
target. Meskipun sempat terjadi penundaan pelaksanaan pengadaan dikarenakan
refining anggaran, namun hal tersebut masih dapat diantisipasi dengan
melakukan percepatan rencana pengadaan barang/jasa pada saat rencana
refining anggaran dibatalkan.
Untuk mencapai pelaksanaan yang baik dan hasil yang optimal, BRPPUPP
akan terus melakukan evaluasi secara rutin untuk memonitoring progres kegiatan
dan mengevaluasi hasil-hasil yang diperoleh, mendiskusikan masalah/kendala,
serta solusi pemecahannya.
Semoga ditahun mendatang BRPPUPP dapat lebih meningkatkan kinerja
dan meningkatkan capaian-capaian positif baik bagi BRSDMKP, KKP maupun
bagi masyarakat perikanan Indonesia.