laporan resmi modul_1 pbt
DESCRIPTION
Disusun oleh:Andy Purnawirawan (105)Farid Ade Wijayanto (076)Irda Rebeka (003)Khairun Rahmatullah (125)TRANSCRIPT
-
ltta, ,-odAcL
ttlrl; nHlxrtwttllttt tlllxoJoto
PRAKTIKUMPENGETAHUAN BAHAN TEKNIK
TAEUN AKADEMIK 201 5/201 6
PBT 01
NON DESTRACTIW TEST
Disusun oleh:
Kelompok 29
Irda Rebeka SimanjuntakFarid Ade WijayantoAndy Pumawirawan
Khairun Rahmatullah
( 14.04.21 1.00003)(14.04.211 .00076)( 14.04.21 1.00105)(14.04.211.00125)
ASISTEN:Puthut Prasetivo
13.04.211.00084
LABORATORIUM SISTEM MANI]FAKTURPRODI TEKNIK INDUSTRI
FAIOLTAS TEKNIKUNTVERSITAS TRUNOJOYO MADI'RA
201s
-
RINGKASAN
Rebekka Simanjuntak Irda, Ade Wijayanto Farid, Purnawirawan Andy, Rahmatullah
Khairun. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo
Madura, PBT 01 NDT, Juni 2015
Pengujian NDT merupakan suatu pengujian yang prosesnya tidak merusak baik sifat
mekanik maupun struktur dari benda ujinya. Pada praktikum pengujian NDT ini, kami
menggunakan metode Liquid penetrant inspection yang merupakan salah satu metode dari
pengujian tak merusak (NDT), dimana cara kerja dari Liquid penetrant inspectioni ini adalah
menggunakan cairan penetran yang nantinya disemprotkan pada permukaan benda uji (pada
hal ini adalah Baja ST-37). Adapun proses praktikum dimulai dari membersihkan permukaan
benda uji baja ST-37 menggunakan amplas dan cairan pembersih, kemudian disemprotkan
cairan penetran dan dibiarkan selama 5-10 menit. Setelah itu, permukaan benda uji baja ST-
37 dibersihkan dengan kain lap lalu disemprotkan cairan developer. Setelah itu akan nampak
bercak-bercak merah pada permukaan benda uji baja ST-37 yang menunjukkan bahwa pada
benda uji baja ST-37 terdapat cacat yang disebabkan dari pengelasan.
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini kebutuhan akan logam yang berkualitas pada
industri-industri sangat di butuhkan untuk pembuatan alat-alat penunjang yang di
butuhkan oleh manusia. Hampir dari semua hal ciptaan manusia di dominasi oleh
logam, mulai dari mobil, sepeda, sepeda motor, jembatan dan lain sebagainya.
Tentu saja logam yang di gunakan bukanlah satu jenis logam saja melainkan dari
banyak jenis logam. Selain pemilihan jenis logam yang di gunakan, produsen-
produsen pengguna logam juga harus memikirkan bagaimana kualitas dari logam
tersebut, apakah logam itu akan mampu menahan beban yang akan diberikan.
Oleh karena itu sebuah logam pasti melalui proses quality control atau uji
kelayakan sebelum di pasarkan.
Dalam pengujian sebuah logam kita harus memahami metode-metode yang
digunakan, salah satunya dengan metode NDT (pengujian tak merusak).
Metode NDT merupakan metode yang mudah dilakukan untuk mengetahui cacat
atau retakan yang ada pada suatu bahan. Dengan metode NDT benda uji yang
diteliti lebih mudah diketahui cacat atau retakannya yang ada pada permukaannya.
Beberapa metode NDT yang paling sering digunakan diantaranya adalah Liquid
penetrants inspection, Magnetic particle inspection, Eddy current, Visual
inspection, Leak test, Proof test (IAEA, 2000).
1.2 Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui ada atau tidaknya retakan pada suatu benda dengan
memanfaatkan NDT menggunakan metode Liquid penetrants inspection.
2. Mengetahui proses inspeksi pengujian NDT menggunakan metode Liquid
penetrants inspection.
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Non Destructive Test
Non Destructive Test adalah sebuah metode pengujian yang digunakan untuk
mengetahui adanya discontinuity (cacat) pada suatu bahan yang diuji, tetapi
proses pengujiannya bersifat tidak merusak bahan tersebut. Tujuan dilakukannya
Non Destructive Test tersebut biasanya untuk mengetahui kualitas dari bahan yang
diuji serta untuk menjamin tidak adanya kecacatan pada bahan yang dapat
mengganggu penggunaannya (Surdia T, 2005).
2.2 Macam-Macam Metode Pengujian Non Destructive Test
Ada beberapa metode pengujian yang saat ini banyak digunakan
sepert Magnetic particle inspection, Liquid penetrant inspection, Eddy current,
Visual test, Ultrasonic inspection, Radiographic inspection, Leak test, Proof test
dan sebagainya. Metode-Metode tersebut mempunyai kegunaannya masing-
masing, sehingga metode-metode tersebut dapat digunakan untuk meneliti
macam-macam bahan dengan proses yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa
penjelasan tentang jenis-jenis metode NDT yang umum digunakan: (Wibowo,
2012 : 7).
2.2.1 Magnetic Particle Inspection
Pada metode Magnetic particle inspection logam yang mempunyai cacat
diletakkan dalam medan magnit akan terjadi kebocoran magnit, dan bila pada
cacat ditaburkan serbuk besi maka serbuk besi akan mengikuti pola medan
magnit. Kepekaan menurun bila cacat berbentuk bulat atau sejajar dengan arah
medan magnit. Bila arah cacat tidak diketahui, maka perlu diadakan pengujian
dari dua arah.
Gambar 1.2.1 Dasar pengujian dengan serbuk magnit (Wibowo H, 2012 : 7).
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 3
2.2.2 Liquid Penetrants Inspection
Liquid penetrants inspection merupakan salah satu metode pengujian NDT,
pengujian ini adalah cara yang paling peka untuk menentukan cacat halus pada
permukaan, seperti retak, lubang halus atau kebocoran. Cara ini menggunakan
cairan berwarna yang dapat menembus cacat. Setelah cairan yang ada di
permukaan dibersihkan maka cacat akan kelihatan dengan jelas. Berikut gambar
cara kerja Liquid penetrants inspection (Wibowo H, 2012 : 1-13).
Gambar 1.2.2 Proses tahapan Liquid penetrant inspection (IAEA, 2000 : 4).
2.2.3 Eddy Current
Eddy current merupakan metode yang secara luas dipergunakan untuk
mendeteksi cacat permukaan, untuk mengurutkan materi, dan hanya untuk
mengukur tembok tipis dari satu permukaan, untuk mengukur lapisan pembalut
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 4
tipis dan di beberapa aplikasi untuk mengukur kedalaman kasus. Pada metode
eddy current pengaplikasiannya memanfaatkan induksi arus listrik (Wibowo H,
2012 : 1-13).
2.2.4 Visual Inspection
Visual inspection umum dilakukan sebelum melakukan inspeksi lainnya, dan
pengaplikasiannya hanya menggunakan mata tetapi dapat menggunakan alat bantu
seperti kaca pembesar, fiberscopes, borescopes dan sebagainya (Wibowo H, 2012
: 1-13).
2.2.5 Ultrasonic Inspection
Ultrasonic inspection memanfaatkan gelombang ultrasonik 1-5 MHz yang
merambat dalam bahan dan memantul di tempat cacat dari deteksi gelombang
pemantulan tersebut dapat dietahui adanya kecacatan dalam suatu bahan.
Gelombang ultrasonik dapat memantul 100% dari celah dan retakan suatu bahan
oleh karena itu, kepekaan pengamatan sangat tinggi dibandingkan dengan
pengujian yang lain (Surdia T, 2005).
2.2.6 Leak Test
Leak test merupakan metode pengujian terhadap suatu bahan yang mana
pengujian yang dilakukan adalah dengan menguji kebocoran. Kebocoran yang
biasa terjadi di batas tekanan atau kumpulan komponen bahan teknik, pipa atau
komponen pipa. Tidak hanya pengujian, metode ini juga dapat digunakan untuk
mendeteksi letak kebocoran pada suatu bahan (IAEA, 2000).
2.2.7 Proof Test
Proof test adalah pengujian bahan terhadap tekanan dan kebocoran
menggunakan tekanan hidrostatis. Perlu diperhatikan bahwa udara yang
terperangkap pengujian ini harus dikeluarkan karena bisa membahayakan
(KAPAL, 2007).
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode NDT
2.3.1 Kelebihan
Kelebihan dari masing-masing metode NDT dibawah ini sebagai berikut:
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 5
1. Magnetic particle inspection kelebihannya praktis, peka terhadap kecacatan
kecil dan dalam mendeteksi cacat pada permukaan maupun bawah permukaan
relatif cepat.
2. Liquid penetrants inspection kelebihannya praktis, peka terhadap kecacatan
yang sangat kecil, dan pengujiannya kurang dari 30 menit.
3. Eddy current kelebihannya peka terhadap kecacatan yang kecil dan tipis,
pengujiannya juga lumayan cepat.
4. Visual inspection kelebihannya sangat praktis karena hanya menggunakan
media penglihatan mata.
5. Ultrasonic inspection kelebihannya praktis, peka terhadap kecacatan yang
sangat kecil, lebar dan tebal bahan dapat terinspeksi.
6. Leak test kelebihannya sangat peka terhadap kecacatan seperti bocor karena
pengujiannya menggunakan cairan fluorescents.
7. Proof test kelebihannya sangat peka dalam mendeteksi kecacatan karena
medianya menggunakan tekanan hidrostatis (Engineers Edge, 2015).
2.3.2 Kekurangan
(Engineers Edge, 2015) Kekurangan dari masing-masing metode NDT
dibawah ini sebagai berikut:
1. Magnetic particle inspection kekurangannya permukaan harus bisa diakses
secara langsung, butuh persiapan cukup lama.
2. Liquid penetrants inspection kekurangannya permukaan harus benar-benar
bersih dari porosi. Memerlukan tenaga yang cukup untuk menggosok
permukaan supaya benar-benar bersih.
3. Eddy current kekurangannya permukaan benda kerja harus bisa diakses
langsung oleh aliran listrik pada saat diuji.
4. Visual inspection kekurangannya kurang peka terhadap kecacatan karena
mengandalkan penglihatan mata.
5. Ultrasonic inspection kekurangannya membutuhkan keahlian yang sangat
tinggi karena menggunakan alat yang canggih.
6. Leak test kekurangannya membutuhkan cairan mengandung fluorescents
yang harganya lumayan mahal.
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 6
7. Proof test kekurangannya membutuhkan alat penekan hidrostatis yang
harganya cukup mahal, pengerjaannya tidak praktis dan membahayakan
terhadap benda yang diuji apabila ada udara yang terperangkap tidak
dikeluarkan.
2.4 Pengertian Baja ST-37
Pelat baja ST-37 merupakan bahan bangunan yang sangat kuat dan liat
dengan struktur butir yang halus, dan dapat dilakukan pengerjaan dalam keadaan
panas dan dingin. Arti dari ST itu sendiri adalah singkatan dari steel (baja)
sedangkan angka 37 berarti menunjukkan batas minimum untuk kekuatan tarik 37
km/mm2
(Kuswanto B, 2010).
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah:
1. Benda uji Baja St 37
2. Liquid penetrant (cairan penetran)
3. Developer
3.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Kertas gosok (amplas)
2. Kain lap halus
3. Pembersih (cleaner)
4. Jangka sorong
5. Kamera
3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Prosedur praktikum PBT modul 1 adalah sebagai berikut:
1. Membersihkan bagian permukaan benda kerja menggunakan kain lap.
2. Membersihkan permukaan benda kerja dengan menyemprotkan cleaner.
3. Menghapus cleaner dengan kain pada permukaan benda kerja dan ditunggu
sampai kering.
4. Menyemprotkan cairan penetrant pada daerah yang diselidiki dan
membiarkannya selama 5-10 menit.
5. Menghapus cairan penetrant dari permukaan benda kerja dengan kain.
6. Menyemprotkan developer pada permukaan benda kerja, membiarkannya
beberapa saat.
7. Mengamati garis-garis merah atau bercak-bercak merah maka pada garis-
garis atau bercak-bercak inilah terdapat keretakan.
8. Gambarkan hasil pengamatan yang diperoleh.
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 8
3.4 Flowchart Pelaksanaan Praktikum
Berikut merupakan tahapan proses pelaksanaan praktikum yang kami susun
dalam bentuk flowchart:
Gambar 1.3.3 Flowchart pelaksanaan praktikum
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 9
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambar AutoCAD 2D dan 3D Spesimen
Benda kerja yang dipakai dalam praktikum NDT ini adalah Baja ST-37.
Untuk gambaran benda kerja akan dituangkan dalam 2 versi bentuk, yaitu versi
2D dan 3D.
4.1.1 Gambar AutoCAD 2D
Dibawah ini merupakan gambar benda kerja 2D menggunakan proyeksi
Amerika yang digambar dengan aplikasi AutoCAD:
Gambar 1.4.4 Gambar benda kerja 2D
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 10
4.1.2 Gambar AutoCAD 3D
Dibawah ini merupakan gambar benda kerja 3D menggunakan proyeksi
Amerika yang digambar dengan aplikasi AutoCAD:
Gambar 1.4.5 Gambar benda kerja 3D
4.2 Proses Pengujian
Tahapan-Tahapan beserta dokumentasi proses pengujian yang kami lakukan
selama praktikum NDT dengan menggunakan metode Liquid penetrant inspection
adalah sebagai berikut:
1. Mengukur panjang, lebar dan tebal benda kerja yang akan diuji.
Gambar 1.4.6 Proses pengukuran benda kerja
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 11
2. Membersihkan permukaan benda kerja menggunakan kertas gosok.
Gambar 1.4.7 Proses penggosokan benda kerja menggunakan kertas gosok
3. Membersihkan permukaan benda kerja menggunakan kain lap kemudian
menyemprotkan cleaner.
Gambar 1.4.8 Proses penyemprotan cleaner
4. Membersihkan lagi permukaan benda kerja dengan kain lap kemudian
menyemprotkan cairan penetrant dan diamkan selama 5-10 menit. Dianjurkan
untuk didiamkan ditempat yang terik untuk hasil yang maksimal.
Gambar 1.4.9 Proses penyemprotan cairan penetrant
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 12
5. Membersihkan lagi permukaan benda kerja dengan kain lap kemudian
menyemprotkan developer.
Gambar 1.4.10 Proses penyemprotan developer
6. Mengamati hasil tahapan pengujian
Setelah permukaan benda kerja disemprot developer, diamkan beberapa menit
kemudian diamati apakah pada permukaan benda kerja tersebut terdapat bercak
merah atau tidak, kalau misalnya ada berarti pada permukaan benda kerja tersebut
terdapat discontinuity atau kecacatan.
4.3 Analisa Kecacatan
Setelah semua tahapan pengujian selesai, ternyata pada permukaan benda
kerja (Baja ST-37) ketika diamati terdapat bercak merah yang menunjukkan
bahwa pada permukaan benda kerja tersebut terdapat kecacatan. Bercak merah
tersebut timbul karena pada permukaan benda kerja ada retakan ataupun lubang
sehingga ketika disemprotkan cairan penetrant itu masuk semua pada permukaan
yang retak atau berlubang tersebut. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar di
bawah ini.
Gambar 1.4.11 Gambar permukaan Baja ST-37 yang terdapat kecacatan
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan-kesimpulan dari praktikum NDT yang telah
kami lakukan:
1. Dari praktikum NDT dengan memanfaatkan metode Liquid penetrants
inspection yang sudah kami lakukan terhadap benda kerja (Baja ST-37) dapat
diketahui bahwa pada permukaan benda kerja tersebut terdapat kecacatan
berupa lubang dan retakan, karena ketika disemprotkan cairan penetrants
kemudian disemprotkan developer ternyata pada permukaan benda kerja
timbul bercak merah.
2. Dapat diketahui bahwa proses inspeksi pengujian NDT dengan menggunakan
metode Liquid penetrant inspection prosesnya sangat mudah, praktis dan
dalam mendeteksi kecacatan pada permukaan benda kerja sangat peka
meskipun ukuran kecacatannya sangat kecil, selain itu waktu inspeksinya
juga relatif cepat yaitu kurang dari satu jam.
3. Metode NDT banyak diaplikasikan dalam dunia industri perlogaman/baja
untuk mendeteksi kecacatan pada logam/baja yang dihasilkan, karena metode
NDT sangat efektif dalam mendeteksi kecacatan yang terdapat pada
logam/baja. Selain itu biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian
dengan metode NDT murah dan bahannya mudah didapat.
5.2 Saran
Sebaiknya pada praktikum selanjutnya lebih dipersiapkan lagi terutama pada
bahan dan peralatan diusahakan semua kelompok kebagian semua supaya
jalannya praktikum dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
-
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 14
DAFTAR PUSTAKA
Engineers Edge. 2015. Advantages and Disadvantages of Selected Non-
Destructive Inspection Method.
IAEA. 2000. Liquid penetrants and Magnetic particle testing at level 2. Februari
2000, Vienna, Austria.
KAPAL.Vol. 4. No.1, Februari 2007.
Kuswanto, B. 2010. Perubahan Harga Tegangan Tarik Yield Material Baja
Karbon Rendah Setelah Melalui Proses Pack Carburizing. Fakultas Teknik
Universitas Wahid Hasyim Semarang. 2010, Semarang, Indonesia. Halaman
14-19.
Surdia T., Saito S. 2005. Pengetahuan bahan teknik. Edisi 4. PT. Pradnya
Paramita. Jakarta.
Wibowo, H. 2012. Pengujian las. Universitas Negeri Yogyakarta. 08, Februari
2012, Yogyakarta, Indonesia. Halaman 1-13.