laporan praktikum biologi

24
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR “MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN” Oleh: Nama : Ayu Fahma Muyasari NIM : 150210101065 Program Studi: Pendidikan Matematika Kelompok : 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER

Upload: ayu-fahma-muyasari

Post on 08-Jul-2016

97 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jaringan hewan dan jaringan tumbuhan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum biologi

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

“MEMPELAJARI JARINGAN

PADA HEWAN DAN TUMBUHAN”

Oleh:

Nama : Ayu Fahma Muyasari

NIM : 150210101065

Program Studi: Pendidikan Matematika

Kelompok : 5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2016

Page 2: Laporan Praktikum biologi

I. JUDUL

Mempelajari Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan

II. TUJUAN

II.1 Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan

II.2 Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada tumbuhan

III. DASAR TEORI

Sel-sel eukariotik terdapat pada semua hewan dan tumbuhan, tetapi ada

sejumlah perbedaan penting antara sel-sel dari organisme-organisme dalam

kedua kingdom tersebut. Sel-sel tumbuhan hampir sellau mengandung

dinding sel ekstraseluler, yang terbuat dari selulosa. Sel-sel hewan

umumnya tidak memiliki dinding sel. Dinding sel ditemukan pula pada

fungi dan bakteri tetapi bukan terbuat dari selulosa. Plastid adalah ciri dari

kebanyakan sel tumbuhan tetapi tak ditemukan pada sel hewan. Vakuola

merupakan ciri yang cukup menonjol pada sel-sel tumbuhan tetapi jauh

lebih tidak penting atau bahkan tidak ada sama sekali pada sel-sle hewan.

Sentriol biasanya tidak ditemukan pada tumbuhan, sedangkan sel-sel hewan

selalu memiliki sepasang sentriol yang terletak tepat di luar nukleus(Fried,

2006 : 41).

Tumbuhan tersusun atas berbagai jaringan. Banyaknya pengetahuan

tentang struktur jaringan menyebabkan kesulitan dalam memberi definisi

yang tepat suatu jaringan. Definisi jaringan adalah sekelompok sel dengan

adal usul, struktur, dan fungsi yang sama. definisi ini tidak tepat untuk

semua kasus. Diperlukan definisi yang lebih tepat untuk semua kasus.

Diperlukan definisi yang lebih lentur untuk jaringan tumbuhan tingkat

tinggi. Bentuk-bentuk peralihan menimbulkan kesulitan dalam

pengelompokan jaringan. Percobaan dengan suatu pengelompokan jaringan.

Percobaan dengan suatu perlakuan dapat menyebabkan suatu tipe sel

berubah menjadi tipe sel yang lain. Sebagai contoh, sel parenkim dapat

dirangsang untuk berdiferensial menjadi unsur pembuluh. Jaringan mungkin

Page 3: Laporan Praktikum biologi

juga terdiri atas sel yang berbeda bentuk, bahkna fungsinya tetapi

susunannya selalu sama(Mulyani, 2006 : 83).

Jaringan pada tubuh tumbuhan dikelompokkan berdasarkan tempatnya

dalam tumbuhan, tipe sel, fungsi, asal-usul, dan tahap perkembangannya.

Berdasarkan jumlah tipe sel penyusunnya, jarigan dibedakan menjadi

jaringan sederhana dan jaringan rumit. Jaringan sederhana berisifat

homogen, hanya terdiri atas satu tipe sel, sedangkan jaringan rumit bersifat

heterogen, terdiri atas dua atau lebih tipe sel. Parenkim, kolenkim, dan

sklerenkim adalah jaringan sederhana, sedangkan xylem, floem dan

epidermis adalah jaringan rumit(Mulyani, 2006 : 84).

Trakeid dan trakea merupakan bagian dari xilem (kayu). Sedangkan

pembuluh tapis merupakan bagian dari floem (kulit ayu). Xilem dan floem

ini membentuk ikatan pembuluh. Macam-macam sel tersebut terorganisasi

dalam organ tumbuhan dalam pola tertentu. Pada tumbuhan yang

mempunyai jaringan pembuluh dapat dibedakan organ sebagai berikut :

a) Akar

Karena fungsi akar antara lain untuk mengisap air dengan garam-

garam yang terlarut dari tanah, maka padanya terdapat:

Rambut akar (epidermis) untuk mengisap air terdapat pada akar

muda

Lapisan terdalam dari kortex (kulit) ialah endodermis, yaitu

selapis sel-sel yang berfungsi untuk mengatur masuknya air ke

dalam jaringan pembuluh, letak xilem dan floem bergantian

b) Batang

Pada batang, jaringan pembuluh teratur dalam berkas pembuluh

dimana masing-masing berkas terdiri dari berkas xilem di dalam dan

berkas floem di luar. Dilihat dalam penampang melintang, berkas

pembuluh pada dikotil terletak dalam satu lingkaran, sedang pada

monokotil tampak tersebar. Kambium pembuluh terdapat di antara

xilem dan floempada dikotil dan akan membentuk jaringan pembuluh

baru, tidak saja di dalam ikatan pembuluh, tetapi juga diluarnya.

Page 4: Laporan Praktikum biologi

c) Daun

Merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat

fotosintesis. Klorofil merupakan faktor utama yang mempengaruhi

fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses perubahan senyawa

anorganik (CO2 dan H2O) menjadi senyawa organik (karbohidrat)

dan O2 dengan bantuan cahaya matahari. Klorofil merupakan pigmen

utama yang terdapat dalam kloroplas( Thorpe, 1984; Campbell et al.,

2003).

Secara anatomi, daun lazimnya terdiri atas jaringan epidermis atas

maupun bawah permukaan daun; jaringan ini berfungsi sebagai

pelindung. Pada jaringan epidermis umumnya terdapat stomata atau

sel-sel lain yang merupakan derivat dari jaringan epidermis(Sutrian,

1992 : 101-102).

Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel

epidermis khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat

sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat

membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan

transpirasinya, sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan

osmotik yang berhubungan dengan pergerakan sel –sel penutup. Stomata

terdapat pada semua bagian tumbuhan yang terdedah ke udara, tetapi lebih

banyak terdapat pada daun(Pandey, 1982).

Air merupakan bagian dari protoplasma dan menyusun 85-90%

dari berat keseluruhan jaringan tanaman. Air juga merupakan reagen yang

penting dalam fotosintesis dan dalam reaksi-reaksi hidrolisis. Di samping

itu air juga merupakan pelarut garam-garam, gas-gas dan zat-zat lain yang

diangkut antar sel dalam jaringan untuk memelihara pertumbuhan sel dan

mempertahankan stabilitas bentuk daun. Air juga berperan dalam

proses membuka dan menutupnya stomata (Cheeta, 2011). Jumlah air

yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman bervariasi, tergantung

pada jenis tanaman. Dalam kehidupan tanaman air berperan 1) sebagai

pelarut unsur-unsur hara yang terkandung dalam tanah, sehingga dapat

Page 5: Laporan Praktikum biologi

diambil oleh tanaman dengan mudah melalui akar dan diangkut ke bagian

tanaman yang membutuhkan (termasuk daun yang berfotosintesis) melalui

xilem;2) sebagai pelarut hasil fotosintesis untuk didistribusikan

keseluruh bagian tanaman melalui floem dan fotosintat tersebut akan

digunakan oleh tanaman untuk proses pertumbuhan(Nurwahyuni, 2006).

Jaringan yang tersusun atas sel-sel yang masih mempunyai kemampuan

membelah secara terus-menerus (sel embrionik) dikenal dalam istilah

meristem. sel dan jaringan meristematis (sifat daripada meristem) adalah

apabila pembentukan sel baru masih berlangsung dan diferensiasi masih

belum lengkap. Diferensiasi sendiri adalah suatu proses pertumbuhan dan

spesialisasi secara morfologi dan fisiologi Sel sebagai bentukan hasil oleh

meristem. Secara teoritis, diduga bahwa Jaringan yang mengalami

diferensiasi lambat laun akan kehilangan karakteristik embrioniknya pada

meristem itu dan akhirnya memperoleh keadaannya yang dewasa ( jaringan

dewasa atau permanen ). Lebih jauh lagi, perkembangan jaringan meristem

akan bermuara pada tiga golongan besar yang dinaunginya, yakni parenkim,

suatu jaringan yang menunjukkan secara relatif adanya sedikit spesialisasi

dan yang mungkin berkaitan dengan berbagai fungsi fisiologi tumbuhan,

kolenkim, suatu jaringan penunjang dalam organ yang mulai tumbuh, dan

pada tumbuhan herbal bahkan organ dewasa, dan sklerenkim, suatu jaringan

yang terbentuk dari sel-sel elastik yang telah melalui penebalan dinding

sekunder, yang berlignin atau tidak berlignin, dengan fungsi utamanya

sebagai penopang dan pelindung. Secara umum, jaringan pengangkut, yang

merupakan bagian dari jaringan dewasa, terdiri atas dua bagian besar yang

saling berkaitan, yakni xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan

kompleks karena terdiri atas beberapa tipe sel. Sel-sel terpenting adalah

unsur trakea yang merupakan sel-sel mati, yang memiliki peran dalam

pengangkutan air dengan sedikit atau banyak berfungsi sebagai

penunjang( Fahn, 1995 : 82-175 ).

Jaringan pada hewan, pada garis besarnya jaringan hewan dibagi menjadi

empat kelompok yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan

Page 6: Laporan Praktikum biologi

jaringan saraf. Jaringan epitel tersusun oleh sel-sel berisi dan berbentuk

banyak (poligonal) yang berhimpit padat, dengan sedikit atau tanpa

substansi interseluler diantaranya(Tambajong, 1995 : 8).

IV. METODE PRAKTIKUM

IV.1 Alat dan Bahan

IV.1.1 Alat

- Mikroskop

IV.1.2 Bahan

- Preparat jaringan ikat dan otot (jaringan hewan)

- Preparat awetan penampang melintang akar, batang, dan

daun (jaringan tumbuhan)

IV.2 Skema Kerja

4.2.1 Pengamatan Jaringan Hewan

4.2.2 Pengamatan Jaringan Tumbuhan

Menggambar dan memberi keterangan bagian-bagian yang dilihat

Memperhatikan struktur/bentuknya

Meminta petunjuk dari pembimbing apabila mengalami kesulitan

Meletakkan preparat penampang melintang bahan (daun, batang dan akar) di bawah mikroskop

Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat

Menggambar bagian yang terlihat serta memberi keterangan secara lengkap

Page 7: Laporan Praktikum biologi

1

2

1

4

3

2

V. HASIL PRAKTIKUM

Gambar : Preparat melintang daun jagung

Perbesaran : 10 x 10

Keterangan:

1. Epidermis

atas

2. Xylem

3. Floem

4. Stomata

Gambar : Preparat melintang batang jagung

Perbesaran : 4 x 10

Keterangan:

1. Xylem

2. Floem

Page 8: Laporan Praktikum biologi

1

1

2

2

3

4

5

6

Gambar : Preparat melintang akar jagung

Perbesaran : 4 x 10

Keterangan:

1. Epidermis

2. Korteks

3. Dermis

4. Xilem

5. Floem

6. Empulur

Gambar : Jaringan ikat

Perbesaran : 10 x 10

Keterangan :

1. Fibroblast

2. Serat kolagen

Page 9: Laporan Praktikum biologi

1

2

Gambar : Otot polos

Perbesaran : 4 x 10

Keterangan :

1. Inti sel

2. Sel otot polos

VI. PEMBAHASAN

Dalam praktikum kali ini akan membahas mengenai jaringan penyusun

pada hewan dan tumbuhan yang menggunakan pengamatan dengan dibawah

mikroskop. Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan

fungsi yang sama dan dari sekumpulan jaringan akan membentuk organ.

Jaringan dibedakan atas jaringan hewan dan jaringan tumbuhan. Jaringan

hewan dan tumbuhan merupakan jaringan yang terdiri atas sekumpulan sel-

sel hewan atau tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal dan fungsi yang

sama, hanya ada beberapa saja yang membedakannya. Perbedaannya yaitu

jaringan struktural hewan menggunakan mineral kalsium, sedangkan

tumbuhan menggunakan lignin, serta pada hewan terdapat jaringan

pembentuk organ pencernaan untuk memecah makromolekul menjadi

nomer-nomernya dan tidak memiliki plastid, dinding sel, vakuola tetapi

memiliki lisosom serta sentosom. Sedangkan tumbuhan memiliki fungsi

spesifik, misalnya xylem dan floem yang masing-masing untuk mentranspor

zat-zat dari akar ke daun dan dari daun ke seluruh tumbuhan, namun tidak

terdapat jaringan yang analog dengan jaringan saraf pada hewan dan

terdapat jaringan (mesofil daun) yang membentuk makromolekul dari

molekul-molekul sederhana yang diperoleh dari akar dan udara.

Page 10: Laporan Praktikum biologi

Selain itu, dalam praktikum juga membahas macam-macam jaringan

yang terdapat pada hewan dan tumbuhan. Jaringan pada hewan yaitu

jaringan epitel yang susunannya rapat, sehingga tidak terdapat ruang antar

sel. Jaringan epitel ini terdiri atas: epitel kubus selapis, epitel pipih selapis

(squamosa biasa) dan epitel kolumner atau memanjang. Selain itu ada

jaringan ikat yang letak selnya itu berjauhan satu sama lain dan dibedakan

menjadi : jaringan ikat padat, jaringan ikat longgar, jaringan lemak, jaringan

rawan, jaringan tulang dan darah. Ada jaringan otot yang selnya itu

memanjang serta berbentuk serabut yang terdiri dari 3 macam yaitu otot

polos, otot bergaris lintang dan otot jantung. Serta yang terakhir yaitu

jaringan saraf yang terdiri atas neuron dan neuroglia. Pada sel saraf terdiri

dari dendrit untuk menerima dan mengantarkan rangsang ke badan sel, inti

sel, akson dan selbung myelin yang melindungi akson dan memberi nutrisi.

Sedangkan pada jaringan tumbuhan yaitu saat praktikum menggunakan

jaringan pada daun jagung (Zea mays), batang jagung (Zea mays), dan daun

jagung (Zea mays). Jaringan itu diantaranya jaringan dasar, jaringan

pelindung, jaringan pengangkut, jaringan penguat dan jaringan sekretori.

Akan tetapi bagian dari jaringan tumbuhan kebanyakan memiliki bagian

yang sama dengan yang lainnya seperti, terdiri dari stomata yang berfungsi

sebagai tempat fotosintesis, epidermis yang berfungsi sebagai pelindung

jaringan dibawahnya, xylem yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat

hara, floem yang berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dan spons

berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Pada penyusun tumbuhan

dapat digolongkan berdasarkan umur, komposisi, dan fungsinya.

Berdasarkan umur dapat dibedakan menjadi jaringan muda karena masih

bisa membelah diri dan bisa berkembang menjadi jaringan lagi disebut juga

jaringan meristem yang berfungsi sebagai mitosis dan jaringan dewasa.

Berdasarkan komposisinya, dibedakan menjadi jaringan sederhana yang

terdiri atas satu macam sel misalnya pada parenkim yang berdinding tipis

dan biasanya mempunyai vakuola di tengah dan dilengkapi plastid yang

berfungsi sebagai gudang makanan dan kolenkim yang berdinding tebal

Page 11: Laporan Praktikum biologi

yang selnya ini member tunjangan mekanis bagi tumbuhan.dan berdasarkan

fungsinya jaringan tumbuhan digolongkan menjadi jaringan dasar, jaringan

pelindung, jaringan pengangkut, jaringan penguat dan jaringan sekretori.

Jaringan tersebut menyusun satu organ pada tumbuhan.

Pengamatan yang pertama adalah pengamatan batang, akar dan daun

jagung (Zea mays) yang menggunakan preparat awetan. Untuk

pengamatan preparat batang menggunakan preparat awetan batang jagung

dengan menggunakan perbesaran mikroskop 40 kali. Pada batang

tumbuhan jagung terdapat berbagai macam jaringan, diantaranya

epidermis yang berperan sebagai pelindung organ dalam tumbuhan;

korteks yang berfungsi sebagai jaringan penyokong tumbuhan; jaringan

xylem dan floem yang keduanya berperan sebagai jaringan pengangkut

yang secara berturut-turut mengangkut air dan garam mineral dari akar

kedaun dan mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.

Untuk pengamatan daun, menggunakan preparat awetan daun jagung.

Pengamatan ini menggunakan perbesaran 100 kali. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa jaringan daun tersusun atas jaringan epidermis atas

dan bawah, palisade, xylem, dan floem. Daun itu berfunsi sebagai tempat

fotosintesis. Daun terdiri dari jaringan epidermis sebagai pelindung. Daging

daun terdiri atas jaringan klorenkim memiliki dua bentuk yaitu memanjang

dan tersusun rapat yang disebut dengan jaringan palisade dan berbentuk

tidak beraturan, kurang rapat disebut dengan jaringan spons atau jaringan

bunga karang dan jaringan berkas pengangkut.

Untuk pengamatan akar, menggunakan preparat awetan akar jagung.

Pengamatan ini menggunakan perbesaran 100 kali. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa akar jagung tersusun atas jaringan epidermis, korteks,

dermis, xylem, floem, dan empulur. akar yang berfungsi sebagai

pengangkut air dan mineral dari dalam tanah. Yang tersusun atas epidermis,

korteks, endodermis, dan jaringan pengangkut.

Pada pengamatan kedua adalah mengamati jaringan penyusun pada

hewan, pengamatan ini menggunakan preparat awetan jaringan ikat padat

Page 12: Laporan Praktikum biologi

teratur. Perbesaran yang digunakan untuk mengamati adalah 100 kali. Hasil

pengamatan menunjukkan susunan dari jaringan ikat padat teratur yaitu

elastin dan serat kolagen. Serabut kolagen adalah penyusun utama pada

jaringan ikat padat. Jaringan ikat padat teratur berfungsi menghubungkan

antara otot dan tulang (tendon), serta menghubungkan tulang dengan tulang

(ligamen).

Untuk pengamatn jaringan penyusun hewan yang kedua adalah

menggunakan preparat awetan jaringan otot polos. Perbesaran yang

digunakan adalah 40 kali. Hasil pengamatan menunjukkan otot polos terdiri

atas inti sel dan sel otot polos. Inti pada otot polos berada di tengah yang

berfungsi mengatur semua aktifitas yang dilakukan oleh otot ini.

VII. PENUTUP

VII.1Kesimpulan

VII.1.1 Jaringan penyusun pada hewan antara lain jaringan epitel

yaitu jaringan yang susunannya rapat sehingga tidak ada

ruang antar sel. Jaringan epitel terdiri dari epitel pipih selapis,

epitel kubus selapis, dan epitel kolumner. Jaringan ikat

adalah jaringan yang letak selnya berjauhan, jaringan ini

dibedakan menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat,

jaringan lemak, jaringan rawan, tulang, dan darah. Jaringan

otot merupakan jaringan yang selnya memanjang berbentuk

serabut. Ada tiga macam jaringan otot yaitu otot polos, otot

bergaris lintang, dan otot jantung. Jaringan saraf yakni

jaringan yang terdiri dari neuron dan neuroglia.

VII.1.2 Jaringan penyusun pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu jaringan maristem ( embrional ) dan jaringan

dewasa. Jaringan maristem sel sel penyusunnya masih muda

dan mudah melakukan pembelahan diri. Sedang jaringan

dewasa, sel sel penyusunnya sudah terdiferensiasi menjadi

jaringan tertentu yang memiliki fungsi tertentu. Jaringan

Page 13: Laporan Praktikum biologi

dewasa terdiri dari jaringan pelindung, jaringan dasar,

jaringan penguat dan jaringan pengangkut.

VII.2Saran

Sebaiknya assisten lebih tepat waktu agar praktikum dapat

berjalan sebagaimana mestinya. Serta bahan praktikum lebih

disiapkan lagi agar memperoleh hasil praktikum yang memuaskan.

Page 14: Laporan Praktikum biologi

DAFTAR PUSTAKA

Fahn, Abraham. 1995. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press

Fried, Ph.D,George H.,Hademenos, Ph.D.,George J. 2006. Biologi Edisi Kedua.

Jakarta : Erlangga.

Hariyanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun beberapa Spesies

Tanaman Dikotil dan Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol

XVIII. No 2. 21-22.

Mulyani E.S., Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Nurwahyuni, Isnaini & Elimasni. 2006. Jurnal Biologi Sumatera. Pertumbuhan

dan Perkembangan Kultur Jaringan Kemenyan Sumatrana. Volume 1.

Nomor 2. Halaman 27-34. ISSN.

Subowo. 1992. Histologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

Tambajong, Jan. 1995. Sinopsis Histologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Page 15: Laporan Praktikum biologi

COVER BUKU

Page 16: Laporan Praktikum biologi

LAMPIRAN ABSTRAK

Abstract

The growth and development of the tissue culture of Sumatrana benzoin (styrax

benzoin Dryander) is explained. The research was performed to obtain the best

technique for propagation of the benzoin. The study was carried out by using

completed random design (CRD) with two treatment factors. The results indicated

that the growth is varies between 50-83%, in which the highest was found 83% in

D1B0 and D2B0 respectively. The weight of the callus was 0.319 g that was

found in D3B3. The average number of the root produced D3B0 was 5.50 in

which the root was produced separately from shoot, and there was no platlet

observed in the culture.