laporan praktikum biologi respirasi serangga & fotosintesis hydrilla verticillata

23
BIOLOGY LAB REPORT RESPIRASI SERANGGA & FOTOSINTESIS Prepared by : Ayu Desedtia XII A 3 ACADEMIC YEAR 2010/2011

Upload: ayu-desedtia

Post on 30-Jun-2015

1.949 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

BIOLOGY LAB REPORTRESPIRASI SERANGGA & FOTOSINTESIS

Prepared by :

Ayu Desedtia

XII A 3

ACADEMIC YEAR

2010/2011

Page 2: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya penulis

dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum “Respirasi Serangga dan Fotosintesis”.

Penulisan laporan ini adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk ujian praktek mata pelajaran

Biologi di SMA Negeri 1 Bontang.

Dalam penulisan laporan praktikum ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan

baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu

kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan

ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga

kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada Ibu

Suyanik dan Sandra Cinta yang telah memberikan pengarahan dan dorongan dalam laporan ini.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang

membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Bontang, Februari 2011

Penulis

Page 3: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

Daftar Isi

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Respirasi SeranggaPendahuluanA. Latar Belakang 1B. Tujuan 1

Dasar TeoriA. Laju Respirasi 2B. Respirometer 3C. Kaitan antara Laju Respirasi dengan Aktifitas 3

Metode PraktikumA. Alat dan Bahan 4B. Prosedur Praktikum 4

Hasil PengamatanA. Tabel Data 5B. Analisa Data 5C. Diskusi

Pertanyaan 5Penyelesaian 6

PenutupA. Kesimpulan 7B. Saran 7

FotosintesisPendahuluanA. Latar Belakang 8B. Tujuan 8

Kajian PustakaA. Fotosintesis 9B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis 9

Metode PraktikumA. Alat dan Bahan 10B. Prosedur Praktikum 10

Hasil PengamatanA. Tabel Data 11B. Analisa Data 11C. Diskusi

Pertanyaan 12Penyelesaian 13

Page 4: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

PenutupA. Kesimpulan 14B. Saran 14

Daftar Pustaka

Page 5: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Respirasi merupakan proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel tumbuhan maupun sel hewan, dan manusia. Respirasi ini dilakukan baik siang maupun malam.

Pada praktikum ini akan mempelajari respirasi pada tumbuhan kecambah kacang hijau dan hewan jangkrik, serta mengetahui tentang respirasi aerob dan anaerob.

A. Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :1. Siswa dapat mengukur laju konsumsi oksigen pada serangga.2. Mengetahui respirasi pada jangkrik.3. Menentukan banyajnya oksigen yang digunakan jangkrik selama pernapasan.

Page 6: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

KAJIAN PUSTAKA

A. Laju Respirasi

Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi.Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa; pati; asam organik; dan protein (digunakan pada keadaan & spesies tertentu). Secara umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut :

C6H12O6 + O2 6CO2 + H2O + energi

Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:1. Ketersediaan Substrat

Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat ketersediaan oksigen. Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.

2. Suhu Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana

umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan. Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trakea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Pada serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.

Page 7: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

B. Respirometer

Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan pernasan adalah respirometer. Respirometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan pernapasan beberapa macam organisme hidup seperti serangga, bunga, akar, kecambah yang segar. Jika tidak ada perubahan suhu berarti, kecepatan pernapasan dapat dinyatakan dalam ml/detik/g, yaitu banyaknya oksigen digunakan oleh makhluk percobaan tiap 1 gram berat tiap detik. Prinsip kerja respirometer adalah Alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernafasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme ada karbondioksida yang dikeluarkan olehnya. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam ruang tertutup dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat dicatat (diamati) pada pipa kapiler berskala.

B. Kaitan antara Laju Respirasi dengan Aktivitas

Aktivitas dan ukuran tubuh sangat mempengaruhi laju pernapasan, semakin banyak aktivitas maka semakin cepat pula pernapasannya. Hewan yang memiliki aktivitas lebih banyak mempengaruhi jumlah oksigen yang dibutuhkan karena volume paru-paru juga berbeda, karenanya laju respirasi yang terjadi lebih cepat.

Page 8: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Respirometer : 1 Buah2. Eosin : 5 tetes3. Kapas : secukupnya4. Stopwatch/jam : 1 buah5. Jangkrik : secukupnya6. Pipet : 1 buah7. KOH : 5 butir

B. Prosedur Praktikum

1. Bagilah tugas masing-masing anggota kelompok yang terdiri 2-4 orang untuk melakukan uji respirasi pada jangkrik.

2. Bersihkan respirometer dengan hati-hati dan letakkan respirometer dalam keadaan terbuka.3. Kemudian masukkanlah KOH kedalam respirometer setelah itu alas dengan kapas, masukkan

menggunakan pinset dengan hati-hati.4. Setelah itu, masukkan seekor jangkrik ke dalam respirometer dan tutuplah respirometer lalu beri

vaselin pada sambungannya penutupnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari udara masuk ke respirometer.

5. Setelah respirometer tertutup dengan sempurna maka tetesi ujung respirometer yang berskala dengan eosin. Hati-hati, jangan sampai eosin terserap keluar dari pipa berskala tersebut.

6. Catat waktunya dalam 2 menit beberapa cm gerakan tetes air berwarna tersebut. Lakukan pengukuran setiap 2 menit hingga seluruhnya 26 cm.

7. Bandingkan hasil pengamatanmu dengan jangkrik yang berbeda aktivitasnya.8. Buatlah kesimpulan dari laporan praktikum.

Page 9: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

HASIL PENGAMATAN

A. Hasil Pengamatan1. Percobaan 1

PercobaanSkala

2 menit 4 menit 6 menitPercobaan 1 11 cm 22 cm 29 cm

1. Percobaan 2

PercobaanSkala

2 menit 4 menit 6 menit 8 menit 10 menitPercobaan 2 6 cm 14 cm 18 cm 22,5 cm 26 m

B. Analisa Data Hasil Pegamatan

Laju konsumsi oksigen

Laju konsumsi Oksigen = vt

Percobaan 1

PercobaanVolume Oksigen per 2 menit Volume rata-rata

(cm)2 menit 4 menit 6 menitPercobaan 1 11 11 7 9,67

Percobaan 2

PercobaanVolume Oksigen per 2 menit Volume rata-rata

(cm)2 menit 4 menit 6 menit 8 menit 10 menitPercobaan 1 6 8 4 4,5 3,5 5,2

Percobaan 1

Laju konsumsi oksigen = 9,671060

= 58,02 cm/jam

Percobaan 2

Laju konsumsi oksigen = 5,21060

= 31,2 cm/jam

C. Diskusi

Pertanyaan1. Apakah fungsi dari KOH dalam percobaan tersebut ?2. Berapakah jumlah konsumsi oksigen serangga (jangkrik) tersebut ?3. Bandingkan jumlah konsumsi oksigen serangga percobaan 1 dengan percoban 2 dan lihat perbedaan

aktivitas serangganya !

Page 10: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

4. Mengapa dalam percobaan menggunakan eosin ?5. Jelaskan cara kerja dari alat respirometer tersebut !6. Apakah kesulitan kalian dalam eksperimen ini ? Beri saran untuk perbaikannya !

Penyelesaian1. Untuk mengikat CO2, sehingga pergerakan dari eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi

oksigen.2. Jumlah konsumsi oksigen

Percobaan 1 : 9,67Percobaan 2 : 5,2

3. Kita tahu bahwa jumlah oksigan yang di konsumsi oleh jangkrik pada percobaan1 lebih besar dari pada jumlah oksigen yang di konsumsi oleh jangkrik pada percobaan 2. Dengan jumlah rata-rata konsumsi oksigen pada jangkrik percobaan 1 adalah 9,67 dan pada jangkrik percobaan 2 adalah 5,2.

4. Eosin digunakan untuk mengetahui penyusutan udara dalam tabung. Kecepatan eosin yang bergerak ke dalam menunjukkan kecepataan pernapasan organisme yang diselidiki.

5. Tabung respirometer dipisahkan dari bagian yang berskala dan kedalamnya dimasukkan KOH Kristal, yang kemudian ditutup dengan kasa atau kapas agar serangga tidak tercecer. Setelah itu vaselin dimasukkan ke dalam tabung dan tabung ditutup dengan bagian yang berskala rapat-rapat.

Page 11: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Laju metabolisme biasa diketahui dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui), jumlah oksigan yang di konsumsi oleh jangkrik percobaan 1lebih besar dari pada jumlah oksigen yang di konsumsi oleh jangkrik percobaan 2. Dengan jumlah rata-rata konsumsi oksigen pada jangkrik jantan adalah 0,19 dan pada jangkrik betina adalah 0,46.

B. SaranDisarankan kepada siswa/siswi supaya dapat menguasai alat-alat praktikum dan bisa menggunakannya dengan benar sehingga dapat memperkecil kesalahan penelitian. Selain itu, untuk respirometer disarankan memilih yang masih bagus, sehingga skala pada respirometernya masih dapat dibaca.

Page 12: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada siang yang terik, panas rasanya badan ini. Betapa nikmatnya setelah berpanas-panasan, kita

berteduh di bawah pohon yang rindang nan hijau. Rasa panas terusik dengan rasa sejuk. Nyaman sekali

nafas ini kita tarik dalam-dalam. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa yang menyebabkan hal ini terjadi?

Kita semua telah tahu tumbuhan merupakan makhluk autrorof (mengolah bahan makanan sendiri).

Untuk memperoleh makanannya, tumbuhan harus melakukan proses fotosintesis. Berasal dari kata foton =

cahaya, sintesis = penyusunan. Fotosintesis adalah proses penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik

(air, karbondioksida) dengan pertolongan cahaya dan terjadi pada kloroplas.

Pada dasarnya proses fotosintesis merupakan kebalikan dari proses respirasi. Proses respirasi

bertujuan memecah gula menjadi karbon dioksida, air, dan energi. Sebaliknya proses proses fotosintesis

mereaksikan air dan karbondioksida menjadi gula dengan energi matahari. Proses fotosintesis umumnya

hanya berlangsung pada tumbuhan berklorofil pada waktu siang hari.

B. Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :1. Dapat melakukan percobaan Ingenhousz dengan menginteraksikan macam warna cahaya dan suhu.2. Membuktikan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan oksigen (O2).3. Mengamati pengaruh cahaya dan suhu terhadap pembentukan oksigen pada tanaman hydrilla.

Page 13: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

KAJIAN PUSTAKA

A. FotosintesisFotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun.Jadi

fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda.

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida .

Berbeda dengan organisme heterotrof, organisme autotrof menggunakan energi yang berasal dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut kemoautotrof, karena menggunakan zat – zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik dari senyawa non-organik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis

Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut. 1. Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara, semakin tinggi konsentrasi CO2 di udara, maka laju

fotosintesis semakin meningkat. 2. Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung semakin

cepat. Pembentukan klorofil memerlukan cahaya matahari. Kecambah yang ditumbuhkan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna. Kecambah ini dikatakan mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat (lebih tinggi/panjang dari seharusnya) dan batang dan daunnya tampak bewarna pucat karena tidak mengandung klorofil. Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.

3. Cahaya, intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar fotosintesis berlangsung dengan efisien. 4. Air, ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena air merupakan bahan baku dalam proses

ini. 5. Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis akan meningkat, demikian juga sebaliknya.

Namun bila suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena enzimenzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara efisien.

Page 14: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Bejana Kaca 1000 ml2. Corong Kaca3. Tabung Reaksi4. Tanaman Hidrilla verticillata5. Sungkup plastik mika (merah, kuning, hijau, biru, ungu) 6. Termometer7. Kawat

B. Prosedur Praktikum

1. Rancang alat dan bahan seperti pada percobaan Ingenhousz.2. Beri sungkup mika berwarna pada corong (warna sesuai kelompok).3. Letakkan perangkat pada intensitas cahaya yang sama (pada semua kelompok).4. Amati selama 10 menit.5. Naikkan suhu air dengan cara memanaskan perangkat pada pembakar spiritus hingga suhu naik 59. Bersihkan respirometer dengan hati-hati dan letakkan respirometer dalam keadaan terbuka.10. Kemudian masukkanlah KOH kedalam respirometer setelah itu alas dengan kapas, masukkan

menggunakan pinset dengan hati-hati.11. Setelah itu, masukkan seekor jangkrik ke dalam respirometer dan tutuplah respirometer lalu beri

vaselin pada sambungannya penutupnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari udara masuk ke respirometer.

12. Setelah respirometer tertutup dengan sempurna maka tetesi ujung respirometer yang berskala dengan eosin. Hati-hati, jangan sampai eosin terserap keluar dari pipa berskala tersebut.

13. Catat waktunya dalam 2 menit beberapa cm gerakan tetes air berwarna tersebut. Lakukan pengukuran setiap 2 menit hingga seluruhnya 26 cm.

14. Bandingkan hasil pengamatanmu dengan jangkrik yang berbeda aktivitasnya.15. Buatlah kesimpulan dari laporan praktikum.

Page 15: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Hasil Pengamatan

No. Perlakuan WaktuSuhu

awal (°C) Gelembung

1Sungkup warna

merah 10 menit 28 -

2Sungkup warna

kuning 10 menit 25 -

3Sungkup warna

hijau muda 10 menit 27 -

4Sungkup warna

hijau tua 10 menit 27 -

5Sungkup warna

biru muda 10 menit 29 -

6Sungkup warna

biru tua 10 menit 28 -

7Sungkup warna

ungu 10 menit 27 -

B. Analisa Data Hasil Pegamatan

1. Sungkup Warna Ungu

No Waktu(menit) Suhu (°C) Gelembung

1 10 awal 32 (++)2 10 ke-2 37 (++)3 10 ke-3 42 (+++)4 10 ke-4 47 (++++)

2. Sungkup Warna Biru Tua

No Waktu(menit) Suhu (°C) Gelembung

1 10 awal 33 (+)2 10 ke-2 38 (+++)3 10 ke-3 43 (++++)4 10 ke-4 48 (++++)

3. Sungkup Warna Merah

No Waktu(menit) Suhu (°C) Gelembung

1 10 awal 33 (+)2 10 ke-2 38 (+)3 10 ke-3 43 (+)

Page 16: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

4 10 ke-4 48 (+)4. Sungkup Warna Hijau 1

No Waktu(menit) Suhu (°C) Gelembung

1 10 awal 32 (+)2 10 ke-2 37 (++)3 10 ke-3 42 (++)4 10 ke-4 47 (++++)

5. Sungkup Warna Hijau 2

No Waktu(menit) Suhu (°C) Gelembung

1 10 awal 32 (+)2 10 ke-2 37 (+)3 10 ke-3 42 (+)4 10 ke-4 47 (+)

6. Sungkup Warna Biru Muda

No Waktu(menit) Suhu (°C) Gelembung

1 10 awal 34 (+)2 10 ke-2 39 (++)3 10 ke-3 41 (++)4 10 ke-4 46 (++++)

7. Sungkup Warna Kuning

No Waktu(menit) Suhu (°C) Gelembung

1 10 awal 38 (+)2 10 ke-2 43 (+++)3 10 ke-3 53 (++++)4 10 ke-4 58 (++++)

Keterangan:

- bila tidak ada gelembung +++ Bila banyak gelembung

+ bila sedikit gelembung ++++ Bila sangat banyak gelembung

++ Bila jumlah gelembung sedang

C. Diskusi

Pertanyaan1. Berdasarkan kegiatan di atas, tentukan : Variabel bebas, Variabel terikat, dan Variabel kontrolnya!2. Perlakuan mana yang menghasilkan gelembung udara paling banyak? Mengapa?

Page 17: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

3. Perlakuan mana yang menghasilkan gelembung udara paling sedikit? Mengapa? Urutkan perlakuan berdasarkan banyaknya gelembung udara!

4. Gelembung apakah yang dihasilkan dari percobaan terebut? Bagaimana cara membuktikannya?5. Apakah tujuan penggunaan warna sungkup yang berbeda?6. Berdasarkan kegiatan di atas tentukan faktor apakah yang mempengaruhi proses fotosintesis?7. Berdasarkan percobaanmu warna cahaya manakah yang paling efektif untuk proses fotosintesis?

Penyelesaian1. Variabel bebas : sungkup plastik mika

Variabel terikat : tanaman Hydrilla verticillataVariabel kontrolnya : air, cahaya

2. Sungkup warna ungu. Karena warna ungu memiliki panjang gelombang yang pendek dan sangat cepat mempengaruhi laju fotosintesis sehingga menghasilkan banyak gelembung gas.

3. Yang menghasilkan gelembung udara paling sedikit adalah sungkup warna merah. Karena warna merah memiliki panjang gelombang yang panjang dan sangat lambat mempengaruhi laju fotosintesis sehingga menghasilkan sedikit gelembung gas. Urutan perlakuan berdasarkan banyaknya gelembung udara dari yang paling banyak adalah sungkup warna ungu, biru tua, biru muda, hijau 1, hijau 2, kuning, dan merah.

4. Gelembung gas yang dihasilkan dari percobaan tersebut adalah oksigen. Cara membuktikannya adalah dengan reaksi :

6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi

5. Penggunaan warna sungkup yang berbeda bertujuan untuk mengetahu panjang gelombang cahaya. Warna yang memiliki panjang gelombang pendek sangat cepat mempengaruhi laju fotosintesis sehingga menghasilkan banyak gelembung gas.

6. 1. Konsentrasi karbon dioksikda (CO2) di udara5. Klorofil6. Cahaya7. Air8. Suhu

7. Sungkup warna ungu adalah yang paling efektif untuk proses fotosintesis.

Page 18: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan

memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.

2. Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.s

3. Intensitas cahaya matahari dan suhu ikut mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses ini.4. Faktor suhu juga mempengaruhi fotosintesis.

C. SaranSebaiknya dalam melakukan percobaan ini , daun yang akan digunakan ditutup dengan sebaik – baiknya, agar hasil yang diperoleh tidak berlawanan dengan hasil yang diharapkan. Memasukkan sungkup ke dalam corong juga harus dengan hati-hati.

Page 19: Laporan Praktikum Biologi Respirasi Serangga & Fotosintesis Hydrilla verticillata

Daftar Pustaka

Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.

Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.

Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid I. ITB, Bandung.