laporan praktikum · laporan praktikum pengenalan biologi dasar nematoda parasit tanaman oleh:...

20
i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149) 3. Zuli Isrokhatin (161510501161) LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

i

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN

Oleh:

Golongan A/Kelompok 3B

1. Nimas Ardia Nandini (161510501148)

2. Yoga Yudistira (161510501149)

3. Zuli Isrokhatin (161510501161)

LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Potensi Indonesia untuk menghasilkan produk pertanian cukup besar,

mengingat wilayah Indonesia yang berada pada iklim tropis. Produk pertanian

tersebut antara lain produk perkebunan, pangan, hortikultura, dan tanaman obat.

Lahan yang luas dan berpotensi untuk dijadikan area pertanian menjadikan

Indonesia mampu memproduksi bahan pangan untuk kebutuhan dalam negeri.

Faktanya, letak wilayah Indonesia yang berada pada iklim tropis juga menjadi

penghambat untuk mampu mengolah ahsil pertanian dengan baik. Hambatan

tersebut antara lain adanya hama dan penyakit tanaman yang habitatnya

berkembang baik pada iklim tropis. Permasalahan yang sulit dihadapi tentang

permasalahan hama bagi petani secara umumnya yaitu adanya nematode yang

menginfekti tanaman dan menjadi penyebab kegagalan panen pada sebagian besar

komoditas pertanian.

Nematode adalah golongan animalia yang berukuran sangat kecil dan

menyerupai cacing gilig. Nematode tidak dapat dilihan secara kasat mata,

melainkan harus menggunakan mikroskop. Ukuran nematode yang kecil sangat

mendukung untuk penyebarannya yang sangat cepat dan tidak dapat dikendalikan.

Habitat nematode antara lain di air sungai, di air laut, di air tawar, jaringan tanaman,

dan jaringan hewan. Nematode mampu menginfeksi tanaman, karena habitat

nematode yang berada di tanah atau terbawa aliran air tanah dan amsuk kedalam

jaringan tanaman. Tanaman yang diserang nematode antara lain, kopi, kakao, jeruk,

tomat, cabai, jagung, kedelai, dan tanaman pangan, hortikultura, tanaman

perkebunan lainnya.

Menurut Bathnagar (2009), nematode termasuk organisme transparan, silindris,

triploblastik dan memiliki benang pseudocoelomat simetris bilateral, atau cacing

yang mempunyai saluran pencernaan lengkap dan tidak memiliki otot melingkar

disepanjang tubuhnya. Nematode ada yang bersifat parasit dan saprofit. Nematode

parasit mampu menginfeksi tanaman dengan menggunakan stilet berupa alat tusuk

seperti jarum untuk masuk dalam jaringan tumbuhan. Nematode parasit tidak

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

2

memiliki stilet, karena hanya menumpang hidup pada tanaman inang. Nematode

dapat digolongkan menjadi dua individu, yaitu individu jantan dan individu betina.

Kedua individu tersebut memiliki perbedaan pada bentuk tubuhnya.

Nematode tidak semata-mata berebntuk lonjong seperti cacing gilig, tetapi

nematode memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap ordonya. Serangan

nematode tidak hanya pada satu tempat saja. Berdasarkan tipe serangannya,

nematode dapat digolongkan menjadi 6 macam, yaitu endo parasit berpindah, endo

parasit menetap, ekto parasit berpindah, ekto parasit menetap, ekto-endo menetap,

dan ekto-endo berpindah. Perbedaan bentuk nematode dan perbedaan serangannya

menjadikan nematode memiliki 12.000 spesies yang menginfeksi tanaman yang

berbeda, permasalahan ini menyebabkan populasi nematode sulit dikendalikan oleh

petani. Oleh karena itu laporan praktikum dilator belakangi dengan permasalahan

“Pengenalan Biologi Dasar Nematoda Parasit”.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengenali morfologi nematoda secara umum

2. Mahasiswa dapat mengetahui tipe-tipe serangan nematoda parasit pada

tanaman

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Nematoda umumnya berproduksi secara seksual yaitu pada organ kelamin

jantan dan betina yang dimana keberadaan keduanya berbeda. Nematoda betina

dewasa berbentuk seperti buah pir bersifat endoparasit yang tidak berpindah,

mempunyai leher pendek dan tanpa ekor, sedangkan nematoda jantan berbentuk

memanjang bergerak lambat didalam tanah. Proses fertilisasi terjadi secara internal

di dalam tubuh cacing betina. Telur yang sudah dibuahi memiliki cangkang yang

tebal dan keras. Telur menetas menjadi larva yang bentuknya mirip dengan induk.

Larva biasanya mengalami pergantian kulit sampai empat kali. Cacing yang sudah

dewasa tidak menggalami pergantian kulir, tetapi tubuhnya tubyh membesar. Daur

hidup dari nematoda yaitu membutuhkan satu inang ataupun lebih, contohnya

cacing filaria yang diamana ianag utamanya yaitu pada manusia dan memiliki inang

pwrantara yaitu pada nyamuk, sedangkan cacing kremi hanya membutuhkan satu

inang yaitu manusia dan tidak memiliki inang perantara ( Siddique et all., 2015).

Makanan diproduksi dari hasil pertanian, untuk mendapatkan hasil

pertanian yang maksimal perlu dilakukan kegiatan penting dalam proses usaha

pertanian agar mendapatkan hasil yang maksimal. Kegiatan tersebut diantaranya

seperti menjaga tanaman supaya tidak terserang hama dan penyakit yang akan

menyebabkan nilai ekonomis dari tanaman tersebut menurun. Nematoda

merupakan mikroorganisme tergolong ke dalam filum dunia hewan yang

merupakan salah satu kelas anggotanya berperan sebagai hama, yang menimbulkan

kerugian besar pada tanaman di daerah tropis maupun sub tropis. Nematoda

umumnya berbentuk silindris memanjang, terutama pada nematoda betina tubuhnya

seperti kantung, buah avokat atau ginjal ( Jaya dkk., 2014). Nematoda

mempengaruhi tanaman dengan cara melalui sekresi air ludah yang mengandung

enzim tertentu diinjeksikan ke dalam tubuh sewaktu nematoda makan ( Jones et

all., 2013).

Gejala kerusakan yang ditimbulkan oleh nematoda terdapat dua serangan

yaitu gejala serangan diatas permukaan tanah yang menyebabkan pertumbuhan

tidak normal yang ditimbulkan oleh luka pada tunas, titik tumbuhan dan primordial

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

4

bunga. Gejala tersebut akan menyebabkan matinya tunas atau titik tumbuh

tanaman, sehingga tanaman tidak dapat hidup dan memungkinkan batang, daun,

atau struktur lain dapat berkembang, namun perkembanganya tidak sempurna

sehingga menyebabkan terjadinya pengkerutan. Gejala penyerangan dibawah

permukaan tanah menyebabkan terjadinya pembusukan pada tanaman yang telah

terinfeksi dan menyebabkan sel-sel yang terdapat di permukaan jaringan. Keaadaan

tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan warna pada bagian yang diserang.

Akar akan berubah warana menjadi kekuningan sampai kecoklatan apabila

terinfeksi terus menerus, dan akhirnya tanaman tersebut akan mati ( Aisyah dkk.,

2015).

Mengatasi keaadan tersebut maka perlu usaha untuk mengatasinya demi

meningkatkan kualitas dan menjaga kuantitas produksi pertanian yaitu dapat

dilakukan dengan cara mengurangi kehilangan hasil yang diakibatkan oleh

serangan OPT ( Youssef and Eissa, 2014). Pengendalian dapat dilakukan dengan

cara sanitasi meliputi penggunaan bahan bahan tanaman yang bebas nematoda,

menjaga peralatan pertanian yang digunakan bersih dari nematoda, dan cara

menanam varietas tanaman tahan atau toleran terhadap nematoda. Nematoda juga

dapat dikendalikan secara kimiawi dengan penggunan nematisida baik fumigant,

Organofosfat, carbamat, maupu yang bersifat natural seperti clandosan 618 dan

nematrol, juga dapat dikendalikan dengan memanfaatkan agens hayati, baik

tergolong predator, parasit maupun pathogen terhadap nematoda ( Istiqomah dan

pradana, 2015).

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

5

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum mata kuliah Bioekologi OPT dengan judul “Pengenalan Biologi

Dasar Nematoda Parasit” dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan

Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian pada hari Senin, 16

Oktober 2017.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Compound mikroskop

2. Jarum

3.2.2 Bahan

1. Preparet Awetan

2. Akar yang terserang nematode (puru akar)

3.3 Pelaksanaan praktikum

1. Menggambar bentuk nematoda parasit serta menyebutkan bagian tubuhnya

secara umum

2. Menyebutkan ciri-ciri/morfologi umum nematoda hasil pengamatan secara

umum

3. Memfoto nematoda hasil pengamatan

3.4 Variabel Pemngamatan

1. Nematoda parasit pada tanaman berdasarkan bentuk tubuh

2. Nematoda parasit menurut kebiasaan makan ( feeding habit)

3.5 Analisi Data

Data yang didapatkan pada praktikum ini dianalisis dengan menggunakan

metode deskriptif

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

6

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Klasifikasi Nematoda Berdasarkan Kutikula

No. Gambar Keterangan

1.

Tubuh nematoda dibungkus kutikula

yang umumnya halus. Memiliki

tubuh yang bersifat transparan (tak

berwarna), terdiri dari 3 lapisan yaitu

kortek luar, matrik tengah, dan

lapisan basal bagian dalam

2.

Tubuh nematoda pendek, tertutup

oleh kutikla yang bertekstur kasar,

terlihat seperti ruas. Kutikula

transparan dan bergerigi

4.1.2 Klasifikasi nematoda berdasarkan bentuk

No. Gambar Keterangan

1.

Bentuk Silindris memanjang

Spesies Pratylenchus

2

Bentuk silinder spiral

Spesies helicotylenchus

3

Bentuk pendek

Spesies criconema

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

7

4

Bentuk swollen menyerupai lemon

Spesies globodera

5

Bentuk swollen menyerupai alpkukat

Spesies meloydogyne

6

Benruk swollen

Spesies nacobbus

4.1.3 klasifikasi nematoda berdasarkan jantan/ betina

No. gambar Keterangan

1

Nematoda betina

berbentuk seperti buah

pir, bersifat endoparasit

yang tidak berpindah

Berbentuk silinder

memanjang memiliki

fulfa di bagian tengah

dan ovarium

2

Nematoda jantan

berbentuk memanjang (

variatif) dan kepalanya

berlekuk, panjang stilet

hampir 2 kali stilet

betina

4.1.4 klasifikasi nematoda berdasarkan alat mulut

No. gambar Keterangan

1

Jenis nematoda dengan

tipe odontostilet, stilet

berbentuk seperti pisau

pada bagian pangkal

(tanpa knobb)

Terdapat pada ordo

dorylamyida

Contoh xiphinema

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

8

2

Jenis nematoda engan

tipe stomatostilet

Berbentuk pisau dengan

knobb pada bagian

pangkal

Terdapat pada ordo

tylenchida

4.2 Pembahasan

4.2.1 Nematoda Berdasarkan Bentuk

Nematoda adalah hewan invertebrata kecil berukuran sekitar panjang 0,15-

5 mm dan lebar 2-100 /m, dengan bobot 20-60 ng. Hewan ini tidak kasat mata, bila

ingin mengamatinya diperlukan alat bantu mikroskop. Pada perbesanan 100 kali di

bawah mikroskop, nematoda tampak seperti belut, tidak bersegmen. Rongga tubuh

nematoda tergolong rongga tubuh semu yang dilengkapi dengan berbagai organ

dalam kecuali sistem pernapasan dan sistem peredaran darah. Dinding tubuh

nematoda berlapis-lapis, lapisan paling luar berupa kutikula sehingga dalam

perkembangan untuk menjadi dewasa ia mengalami empat kali ganti kulit.

Nematoda menghuni hampir semua tempat di muka bumi ini yaitu dari daerah kutub

sampai dengan daerah tropika.

Nematoda meloidogyne spp. adalah menatoda yang menyerang akar.

Nematoda puru akar (meloidigyne spp) merupakan parasit penting yang banyak

menyerang tanaman lahan pengembahna maupun lahan pembenihan, sehinga

banyak menimbulkan kerugian bagi petani karena erjadi penurunan

produktivitasnya. Nematoda ini mempunyai beberapa spesies. Antara spesies dapat

dibedakan dengan melihat ciri fisik dari nematoda tersevur.

4.2.2 Nematoda berdasarkan kutikula

Nematoda memiliki tiga lapisan embrionik yaitu ektoderm, mesoderm, dan

endoderm. Tubuhnya memiliki tubuh semu, permukaan tubuh ditutupi oleh lapisan

kutikula yang keras dan transparan. Cacing yang hidup parasit di saluranpencernaan

inang memiliki lapisan kutikula lebih tebal dibanding cacing yang hidup ebas. Di

bawah lapisan kutikula cacing, terdapat epidermis yang biasanya terdiri atas sel-sel.

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

9

Dinding tubuh nematoda tersusun atas otot longitudinal yang kontraksinya

menghasilkan gerakan memukul seperti cemeti. Pseudoselom berisi cairan yang

berfungsi sebagai rangka hidrostatik dan menunjang gerakan meliuk-liuk.

4.2.3 Nematoda Berdasarkan Alat Mulut

Nemtoda memiliki sistem percernaan yang lengkao, mulai dari mulut, farig,

esofagus, usus, dan anus. Mulut terletak di ujung akferior dan di sekitarnya terapat

tiga atau enam bibir, papila, dan seta. Mulut berhubungan dengan rongga mulut

yang terkadang dilengkapi dengan rahang yang kuat. Nematoda karnivor atau

herbivor memiliki dtilet yang berbentuk seperti jarun suntik atau gigi didalam

rongga mulutnya, yang berfungsi untuk menusuk dan menghisap sari makanan dari

tanaman atau inangnya. Nematoda memiliki usus panjang sebegai temat

penyerapan sari makanan, rektumnya pendek, dan diakhiri oleh anus yang terletak

di bagian posterior.

4.2.4 Nematoda berdasarkan Kebiasaan Makan ( Feeding Habit)

1. Nematoda Ektoparasit.

Nematoda jenis ini memiliki siklus hidup yang terdiri dari fase telur, larva , dan

dewasa. Pada saat bertelur, jenis nematod ini meletakkan telurnya di bagian akar,

setelah menetas larva akan keluar dan berkembang hingga menjadi nematoda

dewasa. Salah satu contoh nematoda jenis ekto parasit adalah Belonolaimus.

Nematoda ini hidup di luar tubuh inang dan menginfeksi dengan cara menusuk dan

menghisap bagain inang, misalnya akar pada tanaman. Nematoda ektoparasit

dibedakan menjadi 2 yaitu, ektoparasit menetap dan ektoparasit berpindah.

2. Nematoda Endoparasit

Berbeda dengan nematoda ektoparasit yang hidup bebas di luar tubuh inangnya,

nematoda endoparasit memiliki siklus hidup yang hampir seluruhnya terjadi di

dalam tubuh inaang. Salah satu contohnya adalah spesies Pratylenchus coffeae yang

menyerang akar tanaman kopi. Nematoda ini menjalani siklus hidup nya dengan

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

10

menyerap sari makanan dari inang dan ttinggal di tubuh inang. Contoh lain adalah

spesies meloidogyne spp yang menyerang tanaman tomat dan menyababkan puru

akar. Nematoda jenis ini menginfeksi inangnya dengan menyarap unsur akar dan

merangang petumbuhan puru/bulatan di akar, sehingga menyababkan metabolisme

yang terjadi diakarmenjadi tidak normal, dan akhirnya menghambat pertumbuhan

tanaman.

3. Namatoda Semi Endoparasit

Nematoda jenis ini memiliki siklus hidup yang lebih panjang dibanding

nematoda jenis ektoparasit dan endoparasir. Hal ini dijarenakan siklus hidup

nematoda semi endoparasit ini bisa trjadi di luar ataupun di dalam tubuh inang

sesuai dengan kondisi lingkungan. Salah satu contohnya adalaj Rotylenchus

reniformis yang meneyrang akar tanaman cabai. Akibat dari serangan nematoda

jenis semi endoparasit ini adalah rusaknya jaringan stele akar yag berdampak pada

sistem metabolisme akar.

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

11

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Nematoda merupakan organisme mikroskopis yang memiliki entuk tubuh

menyeruai cacing. Nematoda dibadakan menjadi nematoda parasit dan namatoda

saprofit. Nematoda parasit merupana nematoda yang bersifat merugikan bagi inang

terutama tanaman. Nematoda parasit biasa menginfeksi inang/tamana degan

menusuk dan menghisap sari-sari makanan dari tubuh inang. Sedangkan nematoda

saprofit merupakn nematoda yang hanya menumpang hidup dalam tubuh organisme

lain atau hidup bebas di alam. Dalam perannya, nematoda ini juga dapat menjadi

musuh alami bagi beberapa jenis organisme.

5.2 Saran

Praktikum yang dilaksanakan berjalan sesuai prosedur praktikum, akan tetapi

media/objek yang diamati tidak menunjukkan adanya nematoda, sehingga

praktikan kurang memahami bentuk dari nematoda yang menyerang akar tanaman.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

12

DAFTAR PUSTAKA

Asyiah, I. N., S. Wiryadiputra., I. Fauzi, dan R. Harni. 2015. Populasi Pratylenchus

coffeae (Z.) dan Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika Akibat Inokulasi

Pseudomonas diminuta L. and Bacillus subtilis (C.). Pelita Perkebunan,

31(1): 30-40.

Bhatnagar, M.C., and G. Bansal. 2009. Non-Chordata (Invertebrate Zoologi).

Khishna Prakashan Media: Delhi, India

Jaya, I. B. M. D., M. Sritamin, dan N. M. Puspawati. 2014. Uji Efektifitas Ekstrak

Daun dari Beberapa Jenis Tanaman untuk Mengendalikan Nematoda Puru

Akar Meloidogyne spp. pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum L).

Agroekoteknologi Tropika, 3(2): 104-113.

Istiqomah, D. dan A. P. Pradana. 2015. Teknik Pengendalian Nematoda Puru Akar

(Meloidogyne spp.) Ramah Lingkungan. Universitas Muhammadiyah

Purwokerto, 3(2): 1 10.

Jones, J. T., A. Haegemen, E. G. J. Danchin, H. S. Gaur, J. Helder, M. G. K. Jones,

T. Kikuchi, R. M. Lopez, J. E. Palomaresrius, W. M. L. Wesemael, dan R. N.

Perr. 2013. Top 10 Plant-Parasitic Nematodes in Molecular Plant Pathology.

Molecular Plant Pathology, 14(9): 946–961.

Siddique, S., Z S. Radakovic, C M. De La Torre, D. Chronis, O. Novak, E.

Ramireddy, J. Holbein, C. Matera, M. Hutten, P. Gutbrod, M.S. Anjam, E.

Rozanska, S. Habash, 2015. A Parasitic Nematode Releases Cytokinin that

Controls Cell Division and Orchestrates Feeding Site Formation in Host Plant.

PNAS. 112(41): 12669-12674.

Youssef M.M.A,. dan Eissa M.F.M. 2014. Biofertilizers and Their Role in

Management of Plant Parasitic Nematodes. Biotechnology and

Pharmaceutical Research, 5(1): 1-6.

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

13

Lampiran

Bhatnagar, M.C., and G. Bansal. 2009. Non-Chordata (Invertebrate Zoologi).

Khishna Prakashan Media: Delhi, India

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

14

Asyiah, I. N., S. Wiryadiputra., I. Fauzi, dan R. Harni. 2015. Populasi Pratylenchus

coffeae (Z.) dan Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika Akibat Inokulasi

Pseudomonas diminuta L. and Bacillus subtilis (C.). Pelita Perkebunan,

31(1): 30-40.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

15

Istiqomah, D. dan A. P. Pradana. 2015. Teknik Pengendalian Nematoda Puru Akar

(Meloidogyne spp.) Ramah Lingkungan. Universitas Muhammadiyah

Purwokerto, 3(2): 1-10.

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

16

Jaya, I. B. M. D., M. Sritamin, dan N. M. Puspawati. 2014. Uji Efektifitas Ekstrak

Daun dari Beberapa Jenis Tanaman untuk Mengendalikan Nematoda Puru

Akar Meloidogyne spp. pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum L).

Agroekoteknologi Tropika, 3(2): 104-113.

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

17

;

Jones, J. T., A. Haegemen, E. G. J. Danchin, H. S. Gaur, J. Helder, M. G. K. Jones,

T. Kikuchi, R. M. Lopez, J. E. Palomaresrius, W. M. L. Wesemael, dan R. N.

Perr. 2013. Top 10 Plant-Parasitic Nematodes in Molecular Plant Pathology.

Molecular Plant Pathology, 14(9): 946–961.

LITERATUR

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

18

Siddique, S., Z S. Radakovic, C M. De La Torre, D. Chronis, O. Novak, E.

Ramireddy, J. Holbein, C. Matera, M. Hutten, P. Gutbrod, M.S. Anjam, E.

Rozanska, S. Habash, 2015. A Parasitic Nematode Releases Cytokinin that

Controls Cell Division and Orchestrates Feeding Site Formation in Host Plant.

PNAS. 112(41): 12669-12674.

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM · LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR NEMATODA PARASIT TANAMAN Oleh: Golongan A/Kelompok 3B 1. Nimas Ardia Nandini (161510501148) 2. Yoga Yudistira (161510501149)

19

Youssef M.M.A,. dan Eissa M.F.M. 2014. Biofertilizers and Their Role in

Management of Plant Parasitic Nematodes. Biotechnology and

Pharmaceutical Research, 5(1): 1-6.