laporan praktikum_sdh baudcom bd-adtm
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
1/33
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Permintaan akan jaringan komunikasi yang cepat dan dalam jumlah besar
semakin meningkat. Hal ini disebabkan semakin tingginya kebutuhan manusia akan
informasi. Pada kenyataannya, jaringan komunikasi membutuhkan suatu perangkat
yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver melalui suatu sistem transmisi yang
lebih cepat dan efisien. Hal ini didukung dengan semakin meluasnya penggunaan
serat optik yang memiliki daya tampung yang sangat tinggi.Kemampuan Plesiochronous Digital Hiearchy (PDH) dan Digital Carrier
System (DC) menjadi semakin terbatas dengan kebutuhan komunikasi saatini karena tidak mampu menampung trafik komunikasi yang cukup besar.
!ntuk menja"ab kebutuhan ini maka pada tahun #$%% &'!' membuat
standar telekomunikasi baru yakni Synchronus Division Multiplexing (DH),
yang merupakan perkembangan dari Synchronous Optical Network (*+').
DH sendiri ialah sebuah teknologi jaringan yang didasarkan pada
hierarki struktur Time Division Multiplexing ('D) digital sinkron yang
bergantung kepada jaringan circuit switching untuk membangun hubungan
dalam jaringan. 'eknologi ini mampu mentransmisikan trafik yang lebih besar
ketimbang PDH karena perangkat DH kompatibel dengan standar &'!' dan
dirancang dengan sistem modular dengan dua buah #--.-/ b0s interface optik
untuk menyediakan platform multi layanan, yang fleksible.
1erlandaskan hal tersebut dan betapa pentingnya DH, maka kami selaku
mahasis"a Program tudi 'eknik 'elekomunikasi perlu memahami dan mengerti
bagaimana prinsip kerja dari transmisi DH. Praktikum kali ini adalah sistem
transmisi DH yang digunakan yaitu dengan memakai Perangkat DH 12!DC
1D2D'.
1.2 TUJUAN
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
2/33
2
Praktikum istem Komunikasi 3adio Paket 1 istem 'ransmisi DH
12!DC 1D2D' ini bertujuan untuk4
A. Kegiatan I (Identifikasi Perangkat DH BAUD!"# BD$ADT#%
#. engetahui bagianbagian perangkat DH 12!DC 1D2D'
engetahui fungsi modulmodul interface yang terpasang pada DH
12!DC 1D2D'. empelajari sistem instalasi dan konfigurasi pada DH 12!DC
1D2D'5. engetahui menumenu dan indikator alarm pada DH 12!DC
1D2D' melalui 3ay6ie" *et"ork anagement
7. engetahui parameterparameter setting yang sudah terkonfigurasi
pada DH 12!DC 1D2D'
B. Kegiatan II (Peng&k&ran Le'e Da)a Pe*an+ar ",tik dan Le'e
ensiti'itas Peneri*a ",tik serta #eng&k&r Bit Err-r Rate (BER%
dan "/e+ti'e Perf-r*an+e%
#. engetahui le8el daya dari sistem pemancar ptik
. engetahui le8el sensiti8itas dari sistem penerima ptik
5. engetahui cara mengukur0menguji 1it +rror 3ate (1+3) dan
bjecti8e Performance pada kanal 9 kanal sinyal tributary 1
!. Kegiatan III (K-*&nikasi antar Perangkat DH BAUD!"# BD$
ADT# &nt&k *-d& Et0ernet dan Re*-te DH BAUD!"# BD$
ADT#%
#. engetahui setting mode pada 6:2* anegement. engetahui konfigurasi antar perangkat DH 12!DC 1D
2D' agar dapat berkomunikasi melalui modul +thernet.5. engetahui remote antar perangkat DH 12!DC 1D2D'
1. LUARAN ANG DIHAILKAN
A. Kegiatan I (Identifikasi Perangkat DH BAUD!"# BD$ADT#%Pada Kegiatan &, mahasis"a diharapkan 4
• Dapat memahami perangkatperangkat yang digunakan sistem transmisi DH
seperti bentuk fisik, fungsi, dan spesifikasi alat. elain itu mahasis"a dapat
mengetahui sistem yang terkonfigurasi pada DH 12!DC 1D2D'
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
3/33
3
• Dapat melakukan instalasi point to point perangkat DH 12!DC 1D
2D'
• emahami menumenu dan indikator alarm pada DH 12!DC 1D
2D' melalui 3ay6ie" *et"ork anagement
B. Kegiatan II (Peng&k&ran Le'e Da)a Pe*an+ar ",tik dan Le'e
ensiti'itas Peneri*a ",tik serta #eng&k&r Bit Err-r Rate (BER% dan
"/e+ti'e Perf-r*an+e%
Pada Kegiatan &&, mahasis"a diharapkan4
• Dapat mengukur le8el daya dari sistem pemancar
• Dapat mengukur sensiti8itas penerima DH 12!DC 1D2D'
• emahami cara pengujian 1+3
!. Kegiatan III (K-*&nikasi antar Perangkat DH BAUD!"# BD$ADT#
&nt&k *-d& Et0ernet dan Re*-te DH BAUD!"# BD$ADT#)
Pada Kegiatan &&&, mahasis"a diharapkan 4
• Dapat mengkonfigurasi sistem +thernet pada perangkat DH 12!DC
1D2D'.
• Dapat melakukan trunking melalui 3ay6ie" *et"ork anagement agar
dapat terbangun sebuah ;2* yang memiliki koneksi &nternet.
BAB II
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
2.1 IDENTI3IKAI PERANGKAT DH BAUD!"# BD$ADT#
a. engetahui bagianbagian perangkat DH 12!DC 1D2D'
engidentifikasi bagian front panel untuk mengetahui fungsi dari setiap
indikator yang ada, termasuk pada saat kondisi default.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
4/33
4
b. engetahui fungsi modul 9 modul interface yang terpasang pada perangkat
DH 12!DC 1D2D'
&dentifikasi modulmodul interface yang terpasang yaitu ptical &nterface,
+'0+
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
5/33
5
2ttenuasi hingga koneksi jaringan terputus dengan memperhatikan indikator
DH 12!DC 1D2D' . engukur daya yang diterima sebagai
acuan daya terkecil yang dapat diterima perangkat.
c. engetahui cara mengukur0menguji 1it +rror 3ate (1+3) dan bjecti8e
Performance pada kanal 9 kanal sinyal tributary 1.
2. K"#UNIKAI ANTAR PERANGKAT DH BAUD!"# BD$ADT#
UNTUK #"DUL ETHERNET DAN RE#"TE #"DUL DH
BAUD!"# BD$ADT#
a. engkonfigurasi port +thernet pada DH 12!DC 1D2D' #
dan DH 12!DC 1D2D' elakukan konfigurasi :2* dan 6:2* melalui 3ay6ie" *et"ork
anagement baik pada perangkat DH 12!DC 1D2D' # maupun
DH 12!DC 1D2D' .
b. enghubungkan jaringan DH ke internet
enghubungkan salah satu port +thernet pada perangkat DH
12!DC 1D2D' # ke s"itch yang telah terkoneksi ke jaringan
internetc. engecek >aringan internet DH
enghubungkan perangkat DH 12!DC 1D2D' ke sebuah
jaringan :2* melalui port +thernet kemudian mengakses internet yang
terhubung ke perangkat DH 12!DC 1D2D' #.
d. elakukan 3emote
engakses perangkat DH 12!DC 1D2D' melalui DH
12!DC 1D2D' # yang terhubung ke 3ay6ie" *et"ork
anagement.engakses salah satu *+ dari *+ lain yang terhubung ke
3ay6ie" *et"ork anagement.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
6/33
6
BAB III
TE"RI PENDUKUNG
ultiple?ing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu informasimelalui satu saluran. &stilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. 'ujuan
utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar @
penerima (transcei8er), atau kabel optik.
Dalam sistem tranmisi, terdapat proses multiple? yaitu penggabungan
beberapa ncar terbagi menjadi yaitu, proses analog dan digital. Dalam sistem
multiple? digital dikenal teknik multiple? yaitu4
%& PDH ' Pleisiochronous Digital Hierarchy &
(& DH ' Synchoronous Digital Hierarchcy &
DH merupakan hirarki multiple?ing yang berbasis pada transmisi sinkron
yang telah ditetapkan oleh &'!'. Dalam dunia telekomunikasi, sejumlah
multiple?ing sinyalsinyal dalam transmisi menimbulkan masalah dalam hal
pencabangan dan penyisipan 'a)rop& yang tidak mudah serta keterbatasan untuk
memonitor dan mengendalikan jaringan transmisinya. Hirarki multiple?ing DH
dapat dilihat pada Aambar 5.#.
Aambar 5.# Multiplexing SDH
DH memiliki dua keuntungan pokok yaitu fleksibilitas yang demikian tinggi
dalam hal konfigurasi kanal pada simpulsimpul jaringan dan meningkatkan
kemampuan manajemen jaringan baik untuk payload trafficnya maupun elemen
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
7/33
7
elemen jaringan. ecara bersamasama, kondisi ini akan memungkinkan jaringannya
untuk dikembangkan dari struktur transport yang bersifat pasif pada PDH ke dalam
jaringan lain yang secara aktif mentransportasikan dan mengatur informasi. elain
dua keuntungan tersebut, DH juga memiliki beberapa keuntungan lainnya ,
diantaranya adalah4
#. Sel#*healing , yakni pengarahan ulang 'rerouting& lalu lintas komunikasi secara
otomatis tanpa interupsi layanan.
. 2kses yang fleksibel, manajemen yang fleksibel dari berbagai lebar pita tetap
ke tempattempat pelanggan.
5. Kemampuan memberikan informasi 'etail alarm& dalam menganalisis
masalah yang terjadi pada sistem.
7. enempatkan sinyal unipolar *3B pada containernya masingmasing 4
a. C# untuk sinyal ./7% Kbps b. C5 untuk sinyal 57.5% Kbps
c. C7 untuk sinyal #5$.7 Kbps
-. elengkapi sinyalsinyal C#, C5 dan C7 dengan bytebyte 4a. 8er Head (PH)
b. Pointer
. enggabungkan sinyalsinyal yang sudah dilengkapi dengan bytebyte 8er
Head dan pointer menjadi satu deretan sinyal serial.
. engubah sinyal hasil multiple?ing menjadi 4
a. inyal 1ipolar C& untuk '# yang dikirimkan melalui3adio Aelombang ikro Digital DH atau melalui le8el
DH yang lebih tinggi.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
8/33
8
b. inyal dengan daya optik untuk '# yang dikirimkan
melalui kabel optik.
.1 HIRARKI DAN K"#P"NEN PADA DH
ebelum munculnya DH, hirarki pemultiplekan sinyal digital untuk
2merika0Kanada, >epang dan +ropa berbedabeda seperti dinyatakan pada tabel #.
Dengan adanya DH, hirarkinya diseragamkan menjadi seperti terlihat pada Aambar
5..
Aambar 5. Perbandingan Hierarki 2ntara PDH dengan DH
'abel 5.# Hirarki inyal Digital di 2merika, >epang dan +ropa
Le'e 0irarki ke5 A*erika6kanada (#,s% Je,ang (#,s% Er-,a (#,s%
#
5
7
-
#,-77
,5#
77,5
7,#
#,-77
,5#
5,/7
$,%
5$,//
,/7%
,77
57,5%
#5$,7
-/,%7/
.2 TRUKTUR 3RA#E DH
truktur frame terendah yang didefinisikan dalam standar DH adalah '#
'Synchronous Transport Moule level %& dengan laju bit #--,-/ bit0s (#-- bps).
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
9/33
9
&ni berarti '# terdiri dari 75/ byte dengan durasi frame #-Es. 1it rate atau
kecepatan transmisi untuk le8el '* yang lebih tinggi juga telah distandarisasi
sebagai kelipatan bulat (#, 7, # dan 7) dari * ? #--,-/ bps, seperti yang terdapat
pada 'abel .
'abel 5. tandar =rame dan Kecepatan DH
tandar 3ra*e tandar Ke+e,atan
' 9 # #--,-/ bps (#-- bps)
' 9 7 ,/%/ bps ( bps)
' 9 # .7%%,5/ bps (,- Abps)
' 9 7 $.$-5,%/ bps (#/ Abps)
. ARITEKTUR JARINGAN DH
>aringan DH biasanya menggunakan kabel serat optik (=iber ptic, =
cable) sebagai media transmisinya. >aringan dapat dikonfigurasi sebagai point to
point , konfigurasi linear (chain), topologi mesh atau ring dan topologi multi ring .
Pada jaringan DH point to point hanya terdapat dua terminal multiple?er yang
masingmasing terminal berada di kedua ujung saluran = seperti yang diperlihatkan
pada Aambar 5.5. truktur jaringan ini dapat dikonfigurasi sebagai protecte link
atau unprotecte link+ dua kabel = ekstra dicadangkan untuk proteksi apabila terjadi
kegagalan sistem.
Aambar 5.5 >aringan Point to Point
Pada jaringan linear atau jaringan chain, node DH 2D ( , Drop
Multiplexer& dihubungkan dalam bentuk linear dimana dua terminal multiple?er
terdapat pada kedua ujung link = seperti yang diperlihatkan pada Aambar 5.7.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
10/33
10
'opologi ini menyediakan kemampuan rop dan insert ke semua elemen jaringan
'network element&. Pada jaringan dengan sistem tanpa proteksi (unprotected link)
dibutuhkan dua inti kabel = untuk menghubungkan antara node 2D atau dengan
sistem proteksi (protected link) membutuhkan empat inti kabel = dimana dua inti
kabel = beroperasi sementara dua ini lainnya sebagai backup atau cadangan. Pada
jaringan linear, meskipun dua kabel = digunakan untuk proteksi antara dua node
2D, mungkin saja terjadi dimana ke empat inti kabel = tersebut putus pada saat
yang bersamaan.
Aambar 5.7 >aringan :inear atau >aringan Chain
>adi jaringan yang paling banyak digunakan adalah jaringan dengan arsitektur
ring atau berantai dimana topologi ini menyediakan saluran alternati8e apabila terjadi
putus pada kabel = yang menghubungkan antara dua node 2D seperti yang
diperlihatkan pada Aambar 5.-.
Aambar 5.- >aringan 3ing
BAB I4
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
11/33
11
#ET"D"L"GI
7.1 IDENTI3IKAI PERANGKAT DH BAUD!"# BD$ADT#
engidentifikasi perangkat DH 12!DC 1D2D' dan memahami
konfigurasi antar perangkat DH 12!DC 1D2D' berdasarkan !ser
Handbook 1D2' yang digunakan. &dentifikasi dilakukan dengan cara memahami
alarm 0 indikator pada kedua perangkat. elanjutnya, ketika perangkat menunjukan
indikator yang sesuai (tanpa alarm), lalu kita dapat melakukan pengujian &nterface
+; 'Engineering Orer !ire&.Pengujian &nterface +; dilakukan dengan cara menghubungkan dua
perangkat DH 12!DC 1D2D' secara point to point melalui kabel fiber
optik. eperti ditunjukan Aambar 7.#. Perangkat DH 12!DC 1D2D'
memiliki *+ 2ddress, pada *+ # F ///#/#// F (#7) #/ dan *+ memiliki *+
2ddress F ///#/#/# F (#-)#/. Pada masingmasing perangkat DH 12!DC 1D
2D' dipasang sebuah pesa"at telepon.
Aambar 7.# etup +;
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
12/33
12
7.2 PENGUKURAN LE4EL DAA PE#AN!AR "PTIK DAN LE4EL
ENITI4ITA PENERI#A "PTIK ERTA #ENGUKUR BIT ERR"R
RATE (BER% DAN "BJE!TI4E PER3"R#AN!E
!ntuk mengukur le8el daya pada pemancar optik, alat ukur yang digunakan
Po"er ptic eter. 2lat ukur po"er optic meter dihubungkan ke ouput P3' 2 dari
perangkat DH 12!DC 1D2D' sebagai titik C dan optic meter sebagai
titik =C seperti Aambar 7.. Kemudian atur sensiti8itas optik melalui alat ukur optic
pada λ #5#/nm.
Aambar 7. Pengukuran :e8el Daya Pemancar
ensiti8itas penerima optik di ukur dengan cara menghubungkan input P3' 2
perangkat DH 12!DC 1D2D' H # ke attenuator dengan menghubungkan
fiber obtik konektor C to =C. Kemudian ujung dari attenuator optik dihubungkan ke
output P3' 1 perangkat DH 12!DC 1D2D' . Kemudian atur redaman
hingga alarm *P1 di perangkat DH 12!DC 1D2D' menyala.
Pengaturan "iring dapat dilihat pada Aambar 7.5 berikut.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
13/33
13
Aambar 7.5 Pengukuran ensiti8itas Penerima
!ntuk mengetahui efek redaman terhadap jumlah eror yang ditimbulkan, maka
dilakukan lah pengukuran -it Error .ate (1+3). Pada sistem transmisi DH 1+3
dapat diukur dengan membuat hubungan point to point kemudian hubungkan
'ributari port +# 9 # Gin perangkat DH 12!DC 1D2D' # ke port Gout
perangkat ca/le simulation. Kemudian port +# 9 # Gout perangkat DH 12!DC
1D2D' # ke port Gin perangkat ca/le simulation$eperti Aambar 7.7
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
14/33
14
Aambar 7.7 Pengukuran 1+3
etelah itu akses perangkat DH 12!DC 1D2D' melalui menu
G1+3' pada 3ay6ie" *et"ork anagement. Dengan cara 4
a. Pada hirarki na8igasi pada kolom sebelah kiri kotak dialog, pilih config
Port anager 'ributary port +# Port
Aambar 7.- +# Port
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
15/33
15
b. Click G1+3' tabc. !bah kolom transmit ke +## begitu juga port 3eci8e +##. :alu tekan start
untuk memulai pengujian
Aambar 7. 1+3'
d. Kemudian naikan redaman pada ca/le simulation lalu lihat dan catat
perubahan error yang terjadi.hingga muncul alarm G:
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
16/33
16
Aambar 7. :oss 1+3'
e. :akukan langkah yang sama untuk tributary lainnya.
7. K"#UNIKAI ANTAR PERANGKAT DH BAUD!"# BD$ADT#
UNTUK #"DUL ETHERNET DAN RE#"TE #"DUL DH
BAUD!"# BD$ADT#
alah satu fitur pada sistem komunikasi DH ialah port +thernet. Port +thernetuntuk digunakan untuk membangun sebuah ;2* yang terkoneksi ke internet. Hal itu
dapat dilakukan dengan cara membuat jaringan point to point dengan fiber optik.
Kemudian hubungkan port +thernet pada perangkat DH 12!DC 1D2D' #
ke sebuah jaringan &nternet dan perangkat DH 12!DC 1D2D' ke sebuah
PC untuk mengecek konektifitas internet. eperti Aambar 7.% di ba"ah ini4
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
17/33
17
Aambar 7.% enghubungkan Perangkat ke &nternet
etelah itu langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi port +thernet
melalui 3ay6ie" *et"ork anagement baik pada perangkat DH 12!DC 1D2D' # maupun perangkat DH 12!DC 1D2D' 4
a. Pada hirarki na8igasi pada kolom sebelah kiri kotak dialog, pilih config
Port anager 'ributary port +thernet Port
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
18/33
18
Aambar 7.$ +thernet Port
b. Klik kanan pada tabel +thernet Port pilih Port config.
Aambar 7.#/ Physical Port
c. Pada kotak dialog Config pilih tab 6:2* 6:2* ettings
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
19/33
19
Aambar 7.## 6:2* ettings
d. Pada tab Port mirroring di 6:2* ettings, pilih mode -. :alu klik button
Config.
Pada prakteknya sistem komunikasi DH ditempatkan pada posisi dengan jarak
yang cukup jauh dari pengirim ke penerimanya. !ntuk itu diperlukan sebuah sistem
remote. !ntuk dapat melakukan remote dapat dilakukan dengan cara membuat
koneksi point to point dengna fiber optik. :alu atur perangkat DH 12!DC 1D
2D' # sebagai pengirim melalui 3ay6ie" *et"ork anagement dengan cara 4
#) Click kanan pada root na8igasi
) Pilih Gne" subnet lalu pada kotak dialog yang muncul, masukan
label subnet (DH Kanan) untuk perangkat DH 12!DC 1D
2D' # dan deksripsi (optional).
5) 2tur alamat &P perangkat DH 12!DC 1D2D' # dengan
&P (#$.#%./.#-) atur gate"ay type sebagai Aate"ay.
7) Kemudian ulangi langkah # dan untuk perangkat DH
12!DC 1D2D' dengan nama (Kanan).
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
20/33
20
Aambar 7.# 3emote #
-) 2tur alamat &P perangkat DH 12!DC 1D2D' dengan
&P yang satu net"ork dengan perangkat DH 12!DC 1D
2D' # (#$.#%./.#-
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
21/33
21
Aambar 7.#5 3emote
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
22/33
22
BAB 4
HAIL DAN PE#BAHAAN
8.1 IDENTI3IKAI PERANGKAT DH BAUD!"# BD$ADT#
Hasil identifikasi perangkat DH 12!DC 1D2D' adalah terdapat
0ront Panel yang terdiri dari lampu indikator, ptikal &nterface, +'0+
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
23/33
23
+lement anagement. Pada de8ices yang berbeda dan dalam satu
net"ork tidak bisa diset dengan 2ddress yang sama.
'abel -. &ndikator :+D pada 0ront Panel
NA#A DEKRIPI KETERANGAN
P;3
&ndikator daya. *yala :+D ber"arna hijau.
*4 Po"er supply normal
==4 Po"er mati atau ada gangguan yang berhubungan dengan itu
3!*
&ndikator .unning . *yala :+D ber"arna hijau.
1+3K+D&P4 2lat bekerja dengan normal
* atau ==4 2da yang tidak normal saat alat bekerja
!2:
&ndikator !rgent alarm , *yala :+D ber"arna merah.
*4 'erdapat urgent alarm
==4 'idak terdapat urgent alarm
D2:
&ndikator *onurgent alarm, *yala :+D ber"arna kuning.
*4 'edapat *onurgent alarm
==4 'idak terdapat nonurgent alarm
*P201
&ndikator loss sinyal optik, *yala :+D ber"arna merah.
*4 'erjadi loss sinyal optik pada Port 201
==4 =P bekerja normal atau tidak terdapat modul =P pada
socket.
3PD201
&ndikator remote de8ice po"erdo"n, *yala :+D ber"arna
kuning.
*4 3emote po"er matiC23D#, C23D,
C23D5
&ndikator keberadaan C23D#00. *yala :+D ber"arna hijau.
*4 Card ada dan sudah terdeteksi.
==4 Card yang bersangkutan tidak ada atau tidak terdeteksi oleh
mikroprosesor. 2da yang salah pada Port serialnya.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
24/33
24
'2:#, '2:,
'2:5
&ndikator general alarm untuk card#005 (termasuk ': dari Port
+# dan :&*KD;* dari Port +thernet). *yala :+D ber"arna
merah.
*4 alarm ': atau alarm :&*KD;* terdeteksi pada
beberapa Port +#0+thernet dari card yang bersangkutan.
==4 alarm ': atau alarm :&*KD;* tidak terdeteksi.
2:
&ndikator 2:. *yala :+D ber"arna hijau.
*4 =ungsi 2: diaktifkan pada kedua interface optik melaui
soft"are.
==4 =ungsi 2: tidak diaktifkan pada kedua interface optic
melalui soft"are.
1!I
&ndikator +;. *yala :+D ber"arna hijau.
*4 +; berada pada status sibuk (/usy).
==4 +; berada pada status ile.
'able -.5 &ndikator &nterface +!
NA#A DEKRIPI KETERANGAN
:&*K02C'&6+
&ndikator +thernet link. *yala :+D ber"arna hijau.
*4 :ink normal, tidak ada data yang dikirim atau di terima.
1+3K+D&P4 :ink normal, terdapat data yang dikirim dan di
terima.
==4 :ink tidak ada atau interface dalam kondisi rusak.
P++D
&nidkator kecepatan +thernet. , *yala :+D ber"arna kuning.
*4 beroperasi dengan kecepatan #//
==4 beroperasi dengan kecepatan #/
'abel -.7 &nterface lainnya pada 0ront Panel
NA#A DEKRIPI KETERANGAN
P'201Port untuk kabel fiber optik 2 dan 1.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
25/33
25
35
&nterface channel untuk user (konektor 3>7-),
le8el 35, digunakan untuk mengirimkan
informasi user control.
C*:+ &nterface untuk mengelola jaringan serial(konektor 3>7-), untuk pengelolaan C:&.
+!
&nterface untuk mengelola jaringan +thernet
(konektor 3>7-), untuk pengelolaan jaringan
DH.
PH*+ &nterface untuk +; (konektor 3>##).
edangakan pada bagian -ack Panel terdapat dua bagian yaitu slot po"er card
dan slot ser8ice card. eperti ditunjukan pada Aambar -.
Aambar -. 3ear Panel pada 1D2D'
'abel -.- 1agian 3ear panel 1D2D'
NA#A DEKRIPI KETERANGAN
lot Po"er
Card
'erdapat dua slot po"er card, satu untuk 2C / 6 dan
satu lagi untuk DC 7% 6.
"itch po"erJ&4 Po"er dihidupkan
J4 Po"er dimatikan
CK+'#
( &nterface +#)
&nterface +# mengadopsi konektor D15 sebagai interface
fisiknya, yang berhubungan dengan adapter kabel D15=
1*C%+# untuk -L.
&nt. +thernet&nterface +#
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
26/33
26
Aambar -.5 2dapater kabel D15=1*C%+#
CK+'5
( &nterface
+thernet)
'erdapat 7 buah Port +thernet (#7) yang tersedia pada
interface +thernet.
E"9 (Engineering "rder 9ire%
Pengujian interface +; berhasil dengan indikator perangkat DH
12!DC 1D2D' *+# dapat berkomunikasi dengan perangkat DH
12!DC 1D2D' *+, begitu sebaliknya. Pada nyatannya di lapangan,
perangkat DH 12!DC 1D2D' yang satu dengan perangkat DH
12!DC 1D2D' yang lainnya akan ditempatkan secara berjauhan. Dalam
melakukan konfigurasi perangkat DH 12!DC 1D2D', komunikasi antar
teknisi yang satu dengan teknisi yang lain sangat diperlukan. Dengan adanya
komunikasi +; antar perangkat DH 12!DC 1D2D' ini akan sangat
bermanfaat. ehingga, antar teknisi dapat saling berkomunikasi. Dengan catatan
bah"a nomor atau address dari perangkat DH 12!DC 1D2D' telah di atur
dan diketahui oleh masingmasing teknisi yang melakukan konfigurasi.
8.2 PENGUKURAN LE4EL DAA PE#AN!AR "PTIK DAN LE4EL
ENITI4ITA PENERI#A "PTIK ERTA #ENGUKUR BIT ERR"R
RATE (BER% DAN "BJE!TI4E PER3"R#AN!E
8.2.1 Le'e Da)a Pe*an+ar ",tik
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
27/33
27
Didapat hasil le8el daya pemancar optik F $:;27 dB* untuk *+ # dan $
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
28/33
28
'abel -. Hasil Pengukuran 1+3 inyal 'ributary 1
Atten&at-r
(dB%
Re+ei'ed Bit
Err-r E1>1
Re+ei'e
d Bit Err-r
E1>2
Re+ei'ed Bit
Err-r E1>
? / / /
1 # # #
2 - -
$ - 5
7 $ 5
8 $ %
@ #5 #- $
: # #$ ##
< % / 75
= 57 / 75
1? 7 - 7%
11 #/ / --
12 %$/ #% 7-5
1 ##$## 5/ $/5
17 ##$## 5/ $$/
18 ##$## 5/ $$/
Ketika redaman bernilai # d1, untuk sinyal tributary 1 +## indikator
'2: menyala merah, ini berarti sambungan antar perangkat DH sudah tidak
terhubung. ama halnya dengan yang terjadi pada sinyal tributary 1 +# status
loss terjadi pada redaman bernilai # d1, dan pada sinyal tributary 1 +#5 status
patern loss pada redaman #7 d1. Hasil pengukuran 1+3 akan lebih akurat jika
terdapat hasil pengukuran 1+3 dengan menggunakan 2cterna +# and Data 'ester
+D' 55- sebagai pembanding.
8. K"#UNIKAI ANTAR PERANGKAT DH BAUD!"# BD$ADT#UNTUK #"DUL ETHERNET DAN RE#"TE #"DUL DH
BAUD!"# BD$ADT#
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
29/33
29
!ntuk komunikasi +thernet pada sistem komunikasi DH 12!DC 1D
2D' tersedia beberapa - tipe komunikasi ethernet yang disebut mode, tiap mode
memiliki penjaluran port yang berbeda atau trunking.
Aambar -.7 6:2* etting pada ode -
ode - menunjukan bah"a access Port pada :2* dapat diakses pada seluruh
"an begitu juga sebaliknya. Percobaan kali ini digunakan mode - pada 6:2*
etting untuk melakukan komunikasi antar modul karena pada mode - semua access
Port dan trunk Port tersedia. 2rtinya ke empat Port +thernet yang ada baik pada
modul *+# maupun *+ dapat melakukan sharing.
Komunikasi antar modul DH 12!DC 1D2D' untuk perangkat
+thernet dapat dilakukan dan berhasil.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
30/33
30
Aambar -.- &P 2ddress yang didapatkan Client #
Aambar -. !ji koneksi Client # ke Client
Aambar -. Hasil 1ro"sing pada Client #
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
31/33
31
Aambar -.% Hasil 1ro"sing pada Client
Pada dasarnya perangkat DH berbasi '? 3? atau client ser8er. ehingga,
pada keadaan default seharusnya perangkat DH client dapat diakses dan
dimonitoring oleh perangkat DH ser8er. =ungsi tersebut dapat dilakukan dan
tersedia pada perangkat DH 12!DC 1D2D'. Hal ini dapat dilakukan
dengna mengandalkan jaringan optic. 1erikut hasil dari remote pada perangkat DH
12!DC 1D2D' # melalui DH 12!DC 1D2D'.
Aambar -.$ &ndikator 1D2D'MK2*2* (*+) dan 1D2D'MK2*2* (*+#)
ber"arna hijau
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
32/33
32
BAB 4I
KEI#PULAN
1. Pada kegiatan mengidentifikasi perangkat DH 12!DC 1D2D',
pertama kali menyalakan perangkat, alarm '2: # dan '2: 5 menyala, kami
mencoba melakukan loop back pada tributary +# dan alarm '2: # kembali
normal. !ntuk '2: 5 kami menonaktifkan port +thernet melalui soft"are 3ay6ie" anagement. ehingga dapat disimpulkan bah"a apabila portport pada
DH 12!DC 1D2D' (pada kasus ini Port +# dan +thernet) diaktifkan
tetapi tidak digunakan (loop back) alarm akan menyala.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum_SDH BAUDCOM BD-ADTM
33/33
33
2. :e8el daya output yang di dapatkan yaitu sebesar ,7 d1m yang artinya le8el
daya output maksimal untuk perangkat *+# masih sesuai dengan le8el daya yang
ditunjukan Technical Speci#ication sedangkan untuk perangkat *+ didapat
le8el %,$ d1m artinya le8el daya output maksimal dari perangkat DH sudah
memburuk dari le8el daya yang ditunjukan oleh Technical Speci#ication yaitu
sebesar % d1m.
. Ketika perangkat DH *+ # dan *+ di setting pada &P yang sama, maka akan
terjadi &P Conflict yang menyebabkan user tidak dapat mengakses perangkat
DH melalui soft"are 3ay6ie" *et"ork anagement. !ntuk itu &P 2ddress *+
TIDAK B"LEH di setting pada &P yang sama.
4. istem remote net"ork pada sistem komunikasi DH dapat dilakukan dengan
syarat &P dari kedua *+ merupakan &P satu net"ork, dan berada pada satu subnet
yang sama. alah satu *+ bertindak sebagai gate"ay (ser8er) yang meremote *+
lainnya yang bertindak sebagai client. >adi ser8er yang dapat diakses oleh client
hanya satu di"aktu yang sama, sehingga tidak memungkinkan untuk meremote
dua perangkat DH di"aktu yang bersamaan.