patologi pd anak

121
Patologi pada Anak 1

Upload: endrascribd

Post on 03-Jul-2015

580 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Patologi pd Anak

Patologi pada Anak

1

Page 2: Patologi pd Anak

Pendahuluan

• Anak bukan miniatur dewasa• Penyakit pada anak bukan hanya varian pada

penyakit pd pasien dewasa.

Page 3: Patologi pd Anak

Sebab kematian berdasar

kelompok umur

Sebab Insidensi

< 1 th 727,4

Malformasi, deformasi kongenita & anomali kromosom

Kelainan krn im-prematur & BLR

Sudden infant death syndrome (SIDS)

BBL dg ibu dg komplikasi kehamilan

BBL dg komplikasi plasenta, umbilicus & selaput amnion

BBL dg respiratory distress

Accidents ( kelalaian)

BBL dg sepsis bakterial

Hipoksia intrauteri & asfiksia persalinan

Penyekit sistem sirkulasi

1-4 th 32,6

Accidents & akibat efek samping

Malformasi, deformasi kongenita & anomali kromosom

Neoplasma maligna

Pembunuhan & akibat tindakan

Penyakit jantung

Influenza & pnemonia

5-14 th 18,5

Accidents & akibat efek samping

Neoplasma maligna

Pembunuhan & akibat tindakan

Malformasi, deformasi kongenita & anomali kromosom

Bunuh diri

Penyakit jantung

Page 4: Patologi pd Anak

Anomali Kongenital• Defek morfologik yang dibawa sejak lahir• Beberapa anomali belum tampak secara klinis

setelah bertahun kemudian, misalnya defek pada jantung dan anomali ginjal

• 3% neonatus mengalami anomali utama, berhubungan dengan kosmetik dan fungsi

• Mungkin sejak awal 20% ovum yang dibuahi sudah mengalami kelainan blighted ovum

• abortus…..stillbirth……cacat lahir…

4

Page 5: Patologi pd Anak

Penyebab anomali

Penyebab Frekuensi %

Genetik

Aberasi kromosom 10-15

Perubahan gen diwariskan 2-10

Lingkungan

Infeksi ibu/plasenta 2-3

Rubella, Toxoplasmosis, Syphilis, CMV, HIV

Penyakit ibu 6-8%

Diabetes, Phenilketonuria, endokrinopati

Obat & bahan kimia 1

Alkohol, antagonis as. folat, androgen, fenitoin, thalidomid, warfarin

Radiasi 1

Multifaktorial (multipel gen, lingkungan) 20-25

Tidak diketahui 40-60

Page 6: Patologi pd Anak

Teratologi & Teratogen

• Teratologi adalah bidang ilmu yang mempelajari anomali pertumbuhan dan perkembangan

• Teratogen adalah agen-agen kimiawi, fisik, dan biologik yang menyebabkan terjadinay anomali pertumbuhan dan perkembangan

• Teratogen terhadap hewan, dianggap berbahaya juga untuk manusia

6

Page 7: Patologi pd Anak

Penelitian/pengumpulan data teratogen untuk manusia

dengan cara:

• Survei populasi• Studi prospektif dan retrospektif

malformasi tunggal• Investigasi laporan tentang efek

samping obat atau bahan kimia lainnya

7

Page 8: Patologi pd Anak

Dasar-dasar umum teratologi

1. Kerentanan (suseptibilitas) terhadap teratogen bervariasi

2. Kerentanan terhadap teratogen bersifat spesifik untuk setiap tingkat pertumbuhan

3. Mekanisma teratogenesis spesifik untuk setiap teratogen

4. Teratogenesis tergantung pada dosis5. Teratogen menyebabkan kematian, retardasi

pertumbuhan, malformasi, dan gangguan fungsi

8

Page 9: Patologi pd Anak

Dasar-dasar umum teratologi:

1. Kerentanan (susceptibility) terhadap teratogen bervariasi

• Asumsinya determinan pokok variabilitasnya adalah genotipe fetus dan ibu

• Eksperimental: tikus inbred rentan terhadap beberapa teratogen dan yang lain tidak

• Fetal alcohol syndrome anak dari ibu alkoholik rentan sedang yang lain tidak (resisten)

9

Page 10: Patologi pd Anak

Dasar-dasar umum teratologi:

2. Kerentanan terhadap teratogen bersifat spesifik untuk setiap

tingkat pertumbuhan

• Sebagian besar agen teratogenik hanya berpengaruh terhadap stadium perkem-bangan kritikal tertentu (lihat gambar)

• infeksi rubella maternal hanya berpengaruh pada fetus saat kehamilan 3 bulan pertama

10

Page 11: Patologi pd Anak

Dasar-dasar umum teratologi:

3. Mekanisme teratogenesis spesifik untuk setiap teratogen

Obat-obat teratogenik • Menghambat aktivitas enzim penting dan reseptor• Mengganggu pembentukan spindel mitosis• Memblok produksi energi menghambat langkah

metabolisme kritikal untuk morfogenesis normal• Banyak obat dan virus berpengaruh terhadap

organ / jaringan spesifik (neurotropisme, kardiotropisme)

11

Page 12: Patologi pd Anak

Dasar-dasar umum teratologi:

4. Teratogenesis tergantung pada dosis

• Teoritis berarti bahwa setiap teratogen harus punya dosis aman

• Menurut pengalaman setiap perempuan hamil harus dihindarkan dari semua teratogen, karena banyaknya determinan teratogenesis dosis aman absolut tidak ada

12

Page 13: Patologi pd Anak

Dasar-dasar umum teratologi:

5. Teratogen menyebabkan kematian, retardasi pertumbuhan, malformasi, dan gangguan

fungsi

• Outcome nya tergantung pada interaksi antara pengaruh teratogenik, organ maternal, dan unit feto-placental

13

Page 14: Patologi pd Anak

Eror Morfogenesis – 1• Perkembangan intra-uteri dan post-natal tergantung

pada urutan aktivasi dan represi gena yang diturunkan dari orang tua

• Telur yang dibuahi mempunyai semua gena orang tua, tetapi hampir semuanya tidak aktif baru aktif (secara spesifik) pada saat zigot mulai membelah

• Gena yang teraktivasi secara abnormal atau berstruktur abnormal pada masa zigot dan embrio awal kematian

• Pengaruh lingkungan (toxic exposure) pada stadium pre-implantasi memberikan efek “all or nothing” konseptus mati atau selamat terus berkembang

14

Page 15: Patologi pd Anak

Eror Morfogenesis – 2

• Jejas pre-implantasi Konseptus mati sering tidak diketahui dikira menstruasi biasa

• Kalau blastomer memisah (separasi) bayi kembar• Jejas pada hari 8-10 fertilisasi separasi blastomer

inkomplet incomplete conjoined twins: craniopagus, thoracopagus, ischiopagus

• Kembar siam asimetrik satu bayi komplet dengan kembaran rudimenter atau hipoplastik (fetus in fetu)

15

Page 16: Patologi pd Anak

Eror Morfogenesis – 3

• Jejas pada masa implantasi sampai organo-genesis awal menyebabkan abnormalitas perkembangan komplek pada beberapa sistem organ

• Abnormalitas tumbuh kembang mungkin karena kesalahan aktivitas gena atau efek dari toksin eksogen

• Pembentukan sistem organ primordial paling rentan terhadap teratogenesis.

16

Page 17: Patologi pd Anak

Saat kritis perkembangan berbagai sistem organ

17

Page 18: Patologi pd Anak

Eror Morfogenesis – 4

Gangguan atau disorganisasi morfogenesis berakibat berat (mayor) atau ringan (minor) pada berbagai tingkatan:

1. Sel dan jaringan2. Organ dan sistem organ3. Regio anatomik

18

Page 19: Patologi pd Anak

Term yang dipakai untuk berbagai error (kesalahan) dalam morfogenesis

I. MalformationsII. DisruptionsIII. DeformationsIV. SequencesV. Syndromes

19

Page 20: Patologi pd Anak

Kesalahan morfogenesis:

I. Malformation - 1

• Malformasi berhubungan dengan defek morfologik atau abnormalitas organ, atau regio anatomik, akibat morfogenesis yang terganggu

• Malformasi menunjukkan kesalahan morfogenesis primer, dalam arti telah ada proses pertumbuhan / perkembangan abnormal intrinsik

20

Page 21: Patologi pd Anak

Kesalahan morfogenesis:

I. Malformation - 2

• Etiologi lebih multifaktorial dari pada defek kromosom atau gena tunggal

• Kisaran berat ringannya: insidental – letal, bisa organ tunggal atau multipel

21

Page 22: Patologi pd Anak

Polidaktili & sindaktili

22

Konsekwensi fungsional ringan

Page 23: Patologi pd Anak

Cleft lip (dengan atau tanpa cleft palate)

23

Berhubungan erat dengan ketahanan hidup bila tampil tunggal. Akan lebih berat bila ada kelainan lain yang mendasari misalnya trisomi, yang biasanya meninggal karena defek jantung berat

Page 24: Patologi pd Anak

Cleft Lip and Palate in an Infant

24

Page 25: Patologi pd Anak

Stillbirth

25

Malformasi berat dan letal, dengan struktur wajah menyatu di tengah. Biasanya hampir semua kasus berhubungan dengan kelainan internal, misalnya kesalahan perkembangan otak, defek jantung.

Page 26: Patologi pd Anak

Kesalahan morfogenesis:

II. Disruption• Akibat dari destruksi

sekunder pada organ atau sebagian dari badan, yang tadinya tumbuh normal gangguan morfogenesis ekstrinsik

• Amniotic band: contoh klasik disruption lembaran amnion dari atas ke bawah melingkari dan menekan kaki

26

Page 27: Patologi pd Anak

Kesalahan morfogenesis:

III. Deformation – 1

• Juga suatu gangguan morfogenesis ekstrinsik

• Mengenai 2% neonatus dalam berbagai derajat / tingkatan

• Patogenesis: penekanan lokal atau menyeluruh pada fetus yang sedang tumbuh oleh kekuatan biomekanikal abnormal abnormalitas struktural

27

Page 28: Patologi pd Anak

Kesalahan morfogenesis:

III. Deformation – 2 • Faktor yang mendasari: tekanan uterus, misalnya

pada kehamilan 35-38 minggu pertumbuhan bayi cepat – relatif lebih cepat dari pada uterus

• Faktor lain (maternal): uterus kecil, uterus bikornis, leiomioma.

• Fetal: oligohidramnion, kembar banyak, presentasi abnormal

• Contoh: clubfeet, sering sebagai komponen Potter sequence

28

Page 29: Patologi pd Anak

Kesalahan morfogenesis

IV. Sequence

• Pola anomali kaskade• Kira-kira separo kasus anomali kongenital muncul

tunggal, sisanya multipel• Dalam beberapa keadaan , konstelasi anomali dapat

dijelaskan dengan aberasi lokal tunggal dalam organogenesis (malformation, disruption, atau deformation)

• Contoh yang bagus: Potter squence/complex oigohidramnion

29

Page 30: Patologi pd Anak

Patogenesis Sekuen Oligohidramnion

30

Page 31: Patologi pd Anak

Potter Sequence / Complex – 1

31

A

Page 32: Patologi pd Anak

Potter Sequence / Complex – 2

32

Page 33: Patologi pd Anak

Oligohidramnion

33

Wajah mendatar, kaki kanan membengkok (talipes equino-varus

Page 34: Patologi pd Anak

Kesalahan morfogenesis

V. Syndrome

• Konstelasi anomali kongenital yang diyakini berhubungan dengan proses patologik

• Biasanya disebabkan oleh agen etiologik tunggal misalnya infeksi virus atau abnormalitas kromosom spesifik, yang secara simultan menyerang beberapa jaringan

34

Page 35: Patologi pd Anak

Malformasi Kongenital

Bentuk-bentuk malformasi dapat sebagai: (INTRINSIK)

AgenesisAplasiaHipoplasiaAnomali dysraphicKegagalan involusiKegagalan pemisahanAtresiaDisplasiaEktopia atau heterotopiaDistopia

35

Page 36: Patologi pd Anak

Agenesis • Tidak terbentuk primordium organ (anlage)• Manifes sebagai:

- tidak didapatkan organ, mis. agenesis ginjal- tidak ada sebagian organ, misalnya korpus kalosum dalam otak- tidak adanya jaringan atau sel dalam organ, misalnya tidak adanya sel benih dalam testis (infertilitas kongenital: Sertoli cell only syndrome)

36

Page 37: Patologi pd Anak

Aplasia

• Tidak terbentuknya organ karena anlage tidak tumbuh sama sekali atau tumbuh rudimenter

• Misalnya aplasia paru artinya keadaan bronkus utama berakhir buntu di dalam jaringan ikat dengan saluran/duktus rudimenter tidak ada jaringan parenkim paru

37

Page 38: Patologi pd Anak

Hipoplasia

• Ukuran organ lebih kecil dari pada normal karena pertumbuhan yang tidak lengkap (penuh)

• Contoh : - mikroftalmia (microphthalmia) - micrognathia - microcephaly

38

Page 39: Patologi pd Anak

39

•Defek akibat kegagalan 2 bagian yang berseberangan (pasangan) untuk menyatu•Kegagalan fusi neural tube (canalis spinalis) dan tulang pendukungnya, jaringan lunak, atau kulit beberapa defek yang bervariasi dari anomali ringan misalnya spina bifida occulta, sampai anomali berat misalnya anencephaly.

Anomali Dysraphic

Page 40: Patologi pd Anak

Kegagalan involusi

• Menggambarkan persistensi struktur embrionik atau fetal pada tingkatan pertumbuhan tertentu yang seharusnya sudah hilang

• Contoh: duktus tiroglosus persisten

40

Page 41: Patologi pd Anak

Kegagalan pemisahan

• Terjadi karena pembelahan tak lengkap jaringan embrionik, ketika proses ini tergantung pada apoptosis

• Contoh: sindaktili

41

Page 42: Patologi pd Anak

Atresia

• Defek yang terjadi karena pembentukan lumen tidak lengkap

• Organ berlumen berasal dari lonjoran kumpulan sel apoptosis bagian tengah lumen

• Contoh atresia esofagus, atresia ani

42

Page 43: Patologi pd Anak

Displasia

• Proses abnormal pembentukan jaringan dari sel abnormal histogenesis

• Contoh: tuberous sclerosis: yaitu suatu pertumbuhan abnormal otak berupa benjolan berisi sel-sel otak normal dengan susunan yang tak seharusnya

43

Page 44: Patologi pd Anak

Ektopia atau Heterotopia

• Anomali berupa pertumbuhan organ di luar tempat yang seharusnya

• Contoh: pankreas ektopik, jantung ektopik, tiroid ektopik

44

Page 45: Patologi pd Anak

Distopia

• Menetapnya organ pada tempat saat awal pertumbuahan

• Contoh: - ginjal distopik- testis: undescensus testiculorum

(cryptorchydismus)

45

Page 46: Patologi pd Anak

Clinically Important Malformations Occur in Many Organs and

Have Diverse Effects

1.Anensefali dan defek canalis spinalis lain

2.Malformasi karena thalidomide

3.Sindroma hidantoin fetal4.Sindroma alkohol fetal5.Komplek Torch

46

Page 47: Patologi pd Anak

Malformasi Kongenital

EKSTRINSIK:Obat-obatan/bahan kimia:• Malformasi karena thalidomide• Sindroma hidantoin fetal• Sindroma alkohol fetalInfeksi:• TORCH• Syphilis

47

Page 48: Patologi pd Anak

48

Akibat anomali disrafi kegagalan fusi neural tube (canalis spinalis) dan tulang pendukungnya, jaringan lunak, atau kulit beberapa defek yang bervariasi dari anomali ringan misalnya spina bifida occulta, sampai anomali berat misalnya anencephaly.

Anencephaly

Page 49: Patologi pd Anak

Thalidomide Deformity of the Arms

49

Deformitas berupa pemendekantungkai dari satu sampai keempat tungkai.

Thalidomide teratogenik pada kehamilan 28-50 hari dan diketahui pertama kali th 1960an di Jerman dan Inggris.

Khas: tangan memendek menyerupai bentuk lengan lumba-2 atau anjing laut (phocomelia), atau tidak ada sama sekali (amelia)

Page 50: Patologi pd Anak

Sindroma hidantoin fetal

• Ibu epilepsi dengan pengobatan hidantoin waktu hamil sindroma hidantoin pada anaknya

• tanda:- gambaran wajah yang karakteristik- hipoplasia jari dan kuku- defek jantung kongenital

• Pada fetus ada hidrolase epoksid (suatu enzim detoksikasi mikrosomal)

50

Page 51: Patologi pd Anak

Sindroma alkohol fetal

• Ibu alkoholik• Terdiri dari:

- retardasi pertumbuhan- disfungsi CNS- dismorfologi wajah yang karakteristik

51

Page 52: Patologi pd Anak

52

Page 53: Patologi pd Anak

Imaturitas & Prematuritas

• Bayi yang lahir sebelum waktunya mempunyai morbiditas & mortalitas lebih tinggi dari pada bayi aterm risiko imaturitas organ dengan segala konsekwensinya:- RDS- transient hyperbilirubinemia (ikterus sesaat)

• Klasifikasi bayi LBW- Appropriate for gestational age (AGA)- Small for gestational age (SGA)- Large for gestational age (LGA)

53

Page 54: Patologi pd Anak

Prematuritas

• Umur kehamilan kurang dari 37 minggu (pada umumnya berat badan < 2500 g

• Penyebab terbanyak kedua (sesudah anomali kongenital) mortalitas neonatal

• Faktor predisposisi untuk terjadinya prematuritas:1. Preterm premature rupture of placental membrane (ketuban pecah awal)2. Infeksi intrauterin3. Abnormalitas struktur uterus, cervix, dan plasenta4. Kehamilan ganda (multiple gestation)

54

Page 55: Patologi pd Anak

Banyak penyebab persalinan preterm dan prematuritas yang juga menyebabkan fetal

growth restriction (FGR) fetus rentan terhadap komplikasi di bawah ini:

• Hyaline membrane disease (respiratory distress syndrome)

• Necrotizing enterocolitis• Sepsis• Intra-ventricular hemorrhage• Long-term complication, termasuk

developmental delay55

Page 56: Patologi pd Anak

1. Preterm, premature rupture of placental membrane (PPROM)

• 30%-40% dari persalinan preterm / prematur• Rupture of membrane (ROM) = ketuban pecah awal

pemajanan ruang amnion• PPROM sebelum 37 minggu• PROM sesudah 37 minggu• Faktor risiko PPROM: ibu perokok, pernah persalinan preterm,

perdarahan per-vaginam• Prognosis fetal dan maternal tergantung pada umur kehamilan

(trimester II prognosis dubia) dan profilaksis terhadap infeksi

56

Page 57: Patologi pd Anak

2. Infeksi intrauterin

• Penyebab persalinan prematur baik dengan membran utuh atau robek

• 25% dari seluruh kasus kelahiran prematur• Makin muda kehamilan makin tinggi frekwensi

infeksi intra-amniotik• Agen infeksi: Ureaplasma urealyticum,

Mycoplasma hominis, Gardnerella vaginalis, Trichomonas, gonorrhoea, Chlamydia

• Histologik: chorioamnionitis dan funisitis

57

Page 58: Patologi pd Anak

2. Infeksi intrauterin

• Dapat “silent” secara klinis, atau kultur negatif• Biasanya ada peningkatan sitokin (IL-6) atau GCSF

maternal• Sel-sel radang yang datang ke tempat radang akan

memicu persalinan preterm dengan 2 cara: - Pelepasan kolagenase & elastase ROM- Pelepasan prostaglandin induksi kontraksi otot polos

58

Page 59: Patologi pd Anak

TORCH• Suatu komplek gejala dan tanda klinis yang

mirip satu sama lain, akibat infeksi fetal / neonatal oleh berbagai mikroorganisma:

- T – toxoplasma- R – rubella- C – cytomegalovirus- H – herpes simplex virus

59

Page 60: Patologi pd Anak

TORCH• Untuk mengingatkan klinisi bahwa

pemeriksaan salah satu penyakit harus diikuti oleh 3 yang lain (kemiripan)

• O untuk “others”: syphilis, tbc, listeriosis, leptospirosis, varicella-zoster virus, EBV, mungkin perlu ditambah dengan HIV dan B19 (human parvovirus)

60

Page 61: Patologi pd Anak

Torch Complex

61

infeksi in utero toxoplasma, rubella, CMV, atau herpes simplex virus – efek serupa.

Page 62: Patologi pd Anak

Others

SYPHILIS• Rhinitis: saddle nose• Skin: rhagade (cracks & fissures)• Visceral organs: pneumonia alba (pale

hypocrepitant lung)• Teeth: Hutchinson teeth & mulberry molars• Bones: periostitis sabel been (saber shin)

62

Page 63: Patologi pd Anak

Others

SYPHILIS• Eye: interstitial keratitis scars & opaque

blind• Nervous system:

- meningitis: convulsion, mild hydroce- phalus, mental retardation- Meningovascular syphilis: Hutchinson triad deafness, interstitial keratitis, notch incisor teeth

63

Page 64: Patologi pd Anak

3. Abnormalitas uterus, cervix, struktur plasenta

• Fibroid uterus• Cervix inkompeten• Plasenta previa• Solutio placentae

(abruptio placentae)

64

Page 65: Patologi pd Anak

Prematuritas – fetal growth restriction (FGR) - 1

• Prematur BB rendah SGA• Aterm kadang BB<2500 g• FGR = IUGR (intrauterine growth

retardation)• FGR mungkin lebih baik karena

menggambarkan patofisiologinya• USG ukuran janin: lingkar kepala,

lingkar perut, panjang lengan, dll 65

Page 66: Patologi pd Anak

Prematuritas – fetal growth restriction (FGR) - 2

Faktor etiologik:1. Fetal: gangguan kromosom, kelainan kongenital, infeksi kongenital2. Placental: kromosom mosaik3. Maternal:

- pre-eklamsia, hipertensi kronis- narkotik, alkohol, merokok, malnutrisi

66

Page 67: Patologi pd Anak

Etiologi FGR: 1. Fetal

• Faktor yang secara intrinsik mengurangi pemampuan pertumbuhan fetus selain suplai nutrien dari ibu

• Yaitu gangguan kromosom (17% dari sampling, dan 66% di antaranya ada malformasi), dalam bentuk triploidi (7%), trisomi 16 (6%), trisomi 21(1%), trisomi 13 (1%), berbagai delesi dan translokasi (2%)

• Kemungkinan infeksi harus selalu dipikirkan pada FGR

67

Page 68: Patologi pd Anak

Etiologi FGR: 2. Placental

• Insufisiensi uteroplasental (anomali vaskularisasi umbilikal-plasental: artei tunggal, insersi funikulus abnormal, hemangioma plasentaabruptio plasenta, plasenta previa, trombosis & infark, infeksi, gestasi ganda

• Kromosom mosaik (2% dari kehamilan hidup umur 9 -11 minggu)

• Suatu akibat dari mutasi genetik yang menetap yang timbul sesudah formasi zigot

68

Page 69: Patologi pd Anak

Kromosom Mosaik

69

A. General B. Terbatas plasenta C. Terbatas pada fetus

Page 70: Patologi pd Anak

Etiologi FGR: 3. Maternal

Intrinsik • Penyakit vaskular: pre-eklamsia,

hipertensi kronis

Ekstrinsik• Obat / bahan kimia: narkotik, alkohol,

merokok, malnutrisi• Malnutrisi

70

Page 71: Patologi pd Anak

IMATURITAS SISTEM ORGAN

Masalah besar yang dihadapi bayi preterm, selain berat badan (SGA, small for gestational age) juga:- imaturitas fungsional, dan kadang- imaturitas struktural berbagai organ

• Imaturitas organ bersama-sama SGA menghadapi kesulitan paling serius

71

Page 72: Patologi pd Anak

PARU

• Setengah umur fetus pembentukan sistem percabangan perpipaan dari foregut trachea, bronchi, bronchioli

• Bulan ke 7 mulai pembentukan alveoli, mulai dengan stadium glandular dengan epitel kuboid dan banyak jaringan ikat intralobular

• Minggu 26-32 perubahan epitel glandular menjadi pipih epitel alveolar tipe I dan II

• Paru lengkap umur 8 th

72

Page 73: Patologi pd Anak

Schematic Diagram of Lung Maturation

73

Page 74: Patologi pd Anak

PARU

• Sel pelapis alveoli vetal tidak berubah menjadi pneumocyte tipe I dan II sampai kehamilan akhir

• Alveoli fetal berisi cairan amnion keluar saat persalinan diganti udara … karena surfaktan

• Pada bayi imatur tidak mampu mengeluarkan cairan mati jalan napas berisi sel-sel pipih dan lanugo

• Surfaktan menjaga supaya alveoli tetap terbuka• Surfaktan terdiri dari: beberapa fosfolipid, 75%

fosfatidilkholin (lecithin), dan 10% fosfatidil-gliserol (muncul sesudah kehamilan minggu 36)

74

Page 75: Patologi pd Anak

Changes in amniotic fluid composition during pregnancy

75

Surfaktan dilepaskan ke dalam cairan amnion sample amniocenthesis untuk mengukur ratio lecithin sphyngomyelin maturitas paru (2:1)

Fosfatidilgliserol muncul sesudah minggu 35

Page 76: Patologi pd Anak

Retensi cairan amnion pada paru

bayi prematur

76

Pengembangan paru inkomplit, sel epitel skuamous -dari kulit bayi

Page 77: Patologi pd Anak

Respiratory Distress Syndrome

• Nama lain: Hyaline membrane disease• Pada neonatus menggambarkan defisiensi

surfaktan• Mortalitas keseluruhan: 15%• Sepertiga neonatus dengan umur kehamilan < 30

minggu meninggal

77

Page 78: Patologi pd Anak

Patogenesis RDS

78

Page 79: Patologi pd Anak

The Lung in RDS of the Neonate

79

Atelektasis alveoli dan dilatasi duktus alveolaris dilapisi membran hialin kaya fibrin (panah)

Page 80: Patologi pd Anak

Komplikasi RDS

Perdarahan otak intraventrikular• Vena di daerah periventrikular berdinding tipis

mudah robekPaten Ductus Arteriosus • left to right shunt gagal jantung kongestif

perlu koreksi duktus Enterokolitis Necrotikans• Ischemia mukosa intestinal nekrosis kolonisasi

bakteri Clostridium difficile• Lesi: enterokolitis pseudomembranosa, sampai

gangren dan perforasi

80

Page 81: Patologi pd Anak

Komplikasi RDS

Displasia bronkhopulmonar• Umumnya pada bayi <1500g dengan respirator

toksisitas oksigen hipoksia, asidosis, keter-gantungan oksigen, gagal jantung kanan

• Mikroskopik: hiperplasi epitel bronkus, metaplasi di bronki dan bronkioli, atelektasis, edema interstitial, dan penebalan membrana basalis alveoli

81

Page 82: Patologi pd Anak

Intraventricular Hemorrhage in the premature infat with RDS

82

Page 83: Patologi pd Anak

Ginjal

• Pada bayi prematur dini pembentukan glomeruli belum lengkap glomeruli primitif zona subkapsular organoid (dengan epitel kuboid)

• Glomeruli yang lebih dalam terbentuk lebih sempurna dapat/mampu menyokong fungsi ginjal survival

83

Page 84: Patologi pd Anak

Enterokolitis Necrotikans

84

Seluruh usus halus menggembung dengan bagian dinding yang menipis yang dapat mengalami perforasi (panah)

Page 85: Patologi pd Anak

Enterokolitis Necrotikans

85

•Daerah kongestif tampak sebagai infark hemoragik dan nekrosis transmural•Tanda panah menunjukkan pneumatosis intestinalis (gelembung gas submukosa)

Page 86: Patologi pd Anak

HATI

• Pada bayi prematur ukurannya relatif besar• Fungsi liver kurang dibanding ukuran atau

maturitasnya• Banyak fungsi hati yang tak dapat dipenuhi (tidak

adekuat)• Hampir setiap bayi baru lahir terutama BBLR

mengalami perioda sesaat ikterus fisiologik pada minggu pertama kehamilan terjadi karena penghancuran eritrosit fetal dan fungsi ekskretorik empedu sel hati tidak adekuat

86

Page 87: Patologi pd Anak

OTAK

• Belum berkembang penuh pada bayi prematur dini• Permukaan masih halus, tidak seperti pada dewasa• Substansi otak lunak, gelatinous, mudah hancur • Mielinisasi serabut syaraf masih belum lengkap• Pusat otak yang vital sudah cukup berkembang

bahkan pada bayi immatur cukup dapat memelihara fungsi CNS

87

Page 88: Patologi pd Anak

OTAK

• Homeostasis belum sempurna kesulitan memelihara:- batas temperatur normal yang konstan- pengendalian vasomotor jelek- respirasi tak teratur- kelumpuhan (kelemahan) otot- sedikit keringat

88

Page 89: Patologi pd Anak

Apgar Score

• Penetapan maturitas neonatal secara klinis dapat ditentukan pada menit 1 dan 5 pos-partum

• Parameter yang dipakai diperkenalkan oleh Virginia Apgar Apgar score

• Makin tinggi angka penilaian (score) makin baik kondisi klinisnya

• Apgar 1 menit index asfiksia perlu bantuan ventilasi atau tidak

• Apgar 5 menit kerusakan neurologik persisten- BB<200g, AS:9 MR<5%- AS:3 MR 80%

89

Page 90: Patologi pd Anak

APGAR Score

90

Page 91: Patologi pd Anak

Tumor & Lesi seperti tumor pada Anak

• Hanya 2% keganasan anak• Leukemia: penyebab kematian terbanyak pada umur

4-14 tahun• Neoplasia: 9% dari semua kematian di cohort ini• Perbedaan/pemisahan antara tumor asli dan lesi

laksana tumor: heterotopia and hamartoma• Malignansi pada anak di bawah 15 tahun: 1.3 per

10,000 per tahun

91

Page 92: Patologi pd Anak

Keganasan tersering pada bayi dan anak

0 – 4 years 5 – 9 years 10 – 14 years

Leukemia Leukemia

Retinoblastoma Retinoblastoma

Neuroblastoma Neuroblastoma

Wilms tumor

Hepatoblastoma Hepatocarcinoma Hepatocarcinoma

Soft tissue sarcoma (especially rhabdo-myosarcoma)

Soft tissue sarcoma

Teratomas

CNS tumors CNS tumors

Ewing sarcoma

Lymphoma Osteogenic sarcoma

Thyroid carcinoma

Hodgkin disease 92

Page 93: Patologi pd Anak

Neoplasma terbanyak pada anak<10 th

1. Leukemia (principally ALL)2. Neuroblastoma3. Wilms tumor4. Hepatoblastoma5. Retinoblastoma6. Rhabdomyosarcoma7. Teratoma8. Ewing sarcoma9. Juvenile astrocytoma10. Medulloblastoma11. Ependymoma 93

Page 94: Patologi pd Anak

Pemisahan antara tumor asli dari lesi laksana tumor

Hamartoma • Pertumbuhan berlebihan jaringan/sel fokal, berasal dari

tempat yang sama• Elemennya matur dan identik, tetapi tidak membentuk

kambali arsitektur normal jaringan sekitarnya• Hamartoma dapat dianggap sebagai penghubung antara

malformasi dan neoplasma sehingga garis antara hamartoma dan neoplasma jinak sering kabur multi interpretasi

• Contoh: hemangioma, lymphangioma, rhabdomyoma jantung, adenoma hati, kista ginjal, paru, atau pankreas

94

Page 95: Patologi pd Anak

Pemisahan antara tumor asli dari lesi laksana tumor

Heterotopia (choristoma)

• Istilah untuk adanya (mikroskopik) sel/jaringan normal di tempat / lokasi abnormal

• Heterotopia biasanya tidak /sedikit mempunyai signifikansi klinis, tetapi sering membingungkan

• Jarang sekali ditemukan di lokasi asal neoplasma asli• Conrtoh: sisa jaringan pankreas di dinding gaster atau

usus, jaringan adrenal di ginjal, paru, ovarium

95

Page 96: Patologi pd Anak

Hemangioma

• Tumor paling banyak pada bayi & anak• Dapat kavernosa dan kapilar hemangioma • Hemangioma kapilare selular dari pada dewasa

sering menguatirkan karena dikira ganas• Terutama lokasi di kulit (wajah & kepala)• Dapat melebar bersama pertumbuhan anak,

kebanyakan malah regresi spontan• Dapat merupakan bagian dari suatu kelainan:

penyakit von Hippel-Lindau

96

Page 97: Patologi pd Anak

Hemangioma

97

Hemagioma kapilare kongenital, pada saat lahir

Kasus yang sama umur 2 tahun, regresi spontan

Page 98: Patologi pd Anak

Capillary Hemangioma

98

Page 99: Patologi pd Anak

Lymphatic Tumors

• Sebagai kelainan hamartomatous atau neoplastik

• Sebagian lagi sebagai lymphangiectasis • Lymphagioma:

- biasanya cavernous- dapat di kulit, yang lebih penting di daerah yang lebih dalam: leher, axilla, mediastinum, jaringan retroperi- toneal, dll

• Makros: pembengkakan difus problem

99

Page 100: Patologi pd Anak

Teratoma

Jenis Teratoma mature(75%)• Benign, well differentiated cystic lesionTeratoma immature• Lesions of indeterminate potentialTeratoma malignant (12%)• Admixed with other germ cell tumor

endodermal sinus tumorTwo peaks in incidence• The first: approximately 2 years of age• The second: late adolescent / early adulthood

100

Page 101: Patologi pd Anak

Sacrococcygeal teratoma

101

•Teratoma terbanyak pada anak (40%)•Freq: 1 dalam 20-40,000 kelahiran hidup•Perempuan : laki 4:1•75% - teratoma matur terutama pada anak yang lebih kecil •12%, teratoma malignan, lethal•Lokasi lain: testis, ovarium, mediastinum, retroperitoneum, kepala, leher

Page 102: Patologi pd Anak

Tumor Ganas

Kanker anak/bayi berbeda dengan kanker yang sama pada yang lebih tua / dewasa dalam hal:

• Insidene dan tipe tumor• Relatif lebih sering ada hubungan antara pertumbuhan

abnormal (teratogenesis) dan induksi tumor (onkogenesis)• Prevalensi dari etiologi yang mendasari: familial atau

aberasi genetik• Tendensi adanya malignitas fetal and neonatal untuk

regresi spontan atau mengalami sitodiferensiasi• Tumor anak / bayi meningkat survivalnya atau bisa

disembuhkan102

Page 103: Patologi pd Anak

Neuroblastic Tumors

• Tumors ganglia simpatik dan medula adrenal (sisa sel neural primordial)

• Terbanyak kedua sesudah tumor otak• 7-10% dair semua tumor anak• 50% dari semua keganasan anak• Umur median 22 months• Amerika putih > Amerika hitam• Umur dan stadium prognosis• Infant kecenderungan prognosis

lebih baik dari pada umur lebih tua103

Page 104: Patologi pd Anak

Neuroblastoma

• Pada anak: 40% di medula adrenal• Sisanya di sepanjang rantai simpatik regio

paravertebral abdomen (25%) and mediastinum posterior(15%)

• Makroskopik dari nodul kecil (tumor in situ) sampai sebesar 1kg atau lebih

• Neuroblastomas in situ 40X lebih banyak dari pada tumor yang jelas / nyata

104

Page 105: Patologi pd Anak

Neuroblastoma

• Histologi: neuroblastoma klasik terdiri dari kelompok-kelompok sel kecil, tampak primitif, dengan inti gelap, dan batas sel tidak jelas

• Mitosis, karyorrhexis, pleomorfisme• Pseudorosette Homer-Wright • Background: material eosinofilik fibrilar

(neurophil)

105

Page 106: Patologi pd Anak

Neuroblastoma

• Beberapa sel besar tampak seperti sel ganglion (inti veikular dan anak inti jelas) representasi sel ganglion dalam beragai stadium dapat bercampur dengan neuroblas primitif ganglio-neuroblastoma

• Ada yang dengan diferensiasi lebih baik sel matur lebih banyak dengan sedikit atau tanpa neuroblas ganglioneuroma

106

Page 107: Patologi pd Anak

Metastasis of Neuroblastoma

• Infiltrasi dan penyebaran limfogen• Tendensi menyebar hematogen ke

hati, paru, sumsum tulang, dan tulang• Staging system: the International

Neuroblastoma Staging System

107

Page 108: Patologi pd Anak

Adrenal Neuroblastoma(in 6-month-old infant)

108

Tumor berkapsul sebagian, hemoragik, tampak mendesak ginjal dan melibatkan aorta dan a. renalis kiri

aorta

Page 109: Patologi pd Anak

Adrenal Neuroblastoma

109

Tumor tersusun oleh sel kecil dalam matrix fibrilar halus.

Rossete

Page 110: Patologi pd Anak

Wilms tumor

• 10 kasus / sejuta anak (umur di bawah 15 th)• Diagnosis ditegakkan biasanya pada umur 2-5 tahun• 5-10% mengenai 2 ginjal sekaligus atau bergantian• Tumor bilateral onset pada median umur 10 bulan,

lebih awal pada tumor 1 ginjal• Pathogenesis : akibat kelainan genetik

110

Page 111: Patologi pd Anak

Wilms tumor: Risk Factors

WAGR syndrome

Ditandai dengan:• Aniridia• Anomali Genital • Retardasi Mental 33% kemungkinan terjadi Wilms tumor• Gena yang berhubungan: WT1

111

Page 112: Patologi pd Anak

Wilms tumor

112

Tumor di pole bawah ginjal, abu-abu pucat, berbatas tegas

Ureter

Page 113: Patologi pd Anak

Wilms tumor

113

Triphasic histology: the stromal component is comprised of spindle-shaped cells, the immature tubule in the center (epithelial component), and the tightly packed blue cells (blastemal element)

Page 114: Patologi pd Anak

Retinobastoma

114

Tumor cells appear viable when in proximityof blood vessels, but necrosis is seen as the distance from the vessel increases

Dystrophic calcification (dark arrow), rosette formation (white arrow)

Page 115: Patologi pd Anak

CANCER SUPPRESSOR GENES:

Rb gene

115

Paradigm of:

two hit hypothysis of carcinogenesis

Page 116: Patologi pd Anak

Hepatoblastoma

• The most common liver tumor in young childhood• Usually fatal within a few years if not resected• Anatomic variants:

- epithelial type- mixed epithelial and mesenchymal type

• Striking feature: frequent activation of Wnt/β-catenin signaling pathway cacrcinogenesis

116

Page 117: Patologi pd Anak

The frequency of osteosarcoma

according to the site/location

117

Page 118: Patologi pd Anak

Osteosarcomaproximal tibia

118

Tumor: putih, pucat, memenuhi cavum meduler (metafisis dan proximal diafisis)

Tumor sudah menginfiltrasi cortex & mengangkat periosteum (masa di kedua sisi)

Page 119: Patologi pd Anak

Osteosarcoma femur distal

119

Periosteum terangkat Codman triangle

Page 120: Patologi pd Anak

Osteosarcoma

120

Coarse, lacelike pattern of neoplastic bone produced by anaplastic tumor cells. Note the mitotic figure.

Page 121: Patologi pd Anak

TERIMA KASIH