laporan pepp kelompok 21 kelas c (warung beras)

35
LAPORAN HASIL SURVEY PENGAMBILAN KEPUTUSAN USAHA WARUNG BERAS BERDASARKAN ANALISIS RESIKO KELOMPOK 21 KELAS C Eva Amalia Destyani 230110130221 Deni Sihabudin Pratama 230110130222 Shafwan Hariz 230110130224 FPIK 2015

Upload: shafwan-hariz

Post on 10-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LAPORAN HASIL SURVEYPENGAMBILAN KEPUTUSAN USAHAWARUNG BERASBERDASARKAN ANALISIS RESIKO

KELOMPOK 21

KELAS C

Eva Amalia Destyani230110130221Deni Sihabudin Pratama230110130222Shafwan Hariz230110130224

FPIK

2015BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBeras adalah butir padi yang telah dibuang kulit luarnya (sekamnya) yang menjadi dedak kasar (Sediotama, 1989). Kebiasaan makan beras dalam bentuk nasi terbentuk melalui sejarah yang panjang. Beras dipilih menjadi pangan pokok karena sumber daya alam lingkungan mendukung penyediaannya dalam jumlah yang cukup, mudah dan cepat pengolahannya, memberi kenikmatan pada saat menyantap, dan aman dari segi kesehatan. Dari kebutuhan yang menjadi kelebihan inilah beras menjadi sangat istimewa sebagai lading usaha. Usaha warung beras tidak mengenal musiman karena produknya yang selalu tersedia yang membuat para pengusaha menginvestasikan modal mereka ke usaha warung beras. Apalagi saat ini Jatinangor dikenal sebagai salah satu kawasan pendidikan di Jawa Barat. Pencitraan ini merupakan dampak langsung pembangunan kampus beberapa institusi perguruan tinggi di daerah ini. Seiring dengan hadirnya kampus-kampus di daerah Jatinangor, perkembangan fisik maupun social berkembang sangat pesat. Hal ini menyebabkan peluang bagi pengusaha-pengusaha terutama pengusaha atau penjual beras. Pada dasarnya manajemen harus memutuskan bagaimana mengelola sumber daya ekonomi sesuai dengan tujuan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mencapai laba yang semaksimal mungkin dengan modal seminimal mungkin. Dalam usaha tidak selamanya berjalan mulus, biasanya ada tantangan di tengah jalan berupa risiko. Risiko merupakan kemungkinan kejadian yang akan menimbulkan dampak kerugian. Dalam menjalankan suatu bisnis, setiap keputusan selalu mengandung risiko. Oleh sebab itu kejelian menanggapi dan meminimalisir risiko merupakan sesuatu yang harus dilakukan setiap perusahaan.Permasalahan yang timbul karena persaingan dalam bisnis banyak disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal perusahaan. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pelaku bisnis sebaiknya mempertimbangkan tingkat toleransi terhadap risiko. Upaya pengambilan keputusan inilah yang membedakan individu dari setiap pelaku usaha. Setiap usaha memiliki risiko yang sama, risiko yang biasa dianalisis seperti risiko terhadap penetapan tempat usaha, aspek pemasaran, aspek produksi, kinerja sumberdaya manusia dan aspek keuangan. Risiko ini akan membantu perusahaan ataupun pengusaha membuat usahanya bertahan dan berkembang. Analisis risiko produksi ini mampu meminimalisir terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan sehingga akan mengakibatkan perusahaan mampu dalam berkompetisi. Analisis produksi juga bisa dijadikan bahan evaluasi perusahaan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap konsumen.

0. TujuanTujuan laporan hasil survey ini adalah :1. Untuk mengetahui analisa risiko terhadap penempatan tempat usaha warung beras.1. Untuk mengetahui analisa risiko terhadap aspek pemasaran usaha warung beras.1. Untuk mengetahui analisa risiko terhadap aspek produksi usaha warung beras.

2

1

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Analisa Resiko terhadap Penetapan Tempat UsahaTempat Usaha 1Nama Tempat Usaha : Kios Beras Ade BarokahJenis Usaha: Penjualan BerasLokasi: Pasar Resik Jatinangor, Jln. Raya JatinangorNarasumber: Bapak Ade Barokah (Pemilik)Tabel 1. Kriteria Tempat Usaha 1KriteriaABCDEDeskripsi/Keterangan

Kemudahan dijangkau konsumenSangat baik. Kios beras ini terletak di pasar bagian depan dan dekat dengan pusat pendidikan Perguruan Tinggi daerah Jatinangor.

Ketersediaan sarana dan prasarana (parkir, tempat ibadah, dll)Baik. Tersedianya peralatan penunjang seperti timbangan, kantung plastik atau karung, dan serokan serta terdapat tempat parkir yang luas.

Tingkat keinginan, kebutuhan dan daya beli masyarakat tinggiTinggi. Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok sehari-hari sehingga harus selalu terpenuhi setiap harinya, baik skala rumah tangga atau perorangan maupun skala usaha rumah makan

Terjamin faktor keamanan, ketertiban, keselamatan yang cukup tinggiCukup baik. Karena berlokasi di pasar, maka keamanan, ketertiban, dan keselamatan di tempat usaha ini cukup terjamin, seperti adanya tukang parkir yang dapat mengatur dan menertibkan para konsumen di lokasi tersebut.

Pelayanan terhadap PelangganBaik. Pelayanan yang diberikan oleh penjual terhadap pelanggan cukup ramah dan baik.

Pendistribusian yang cepat sesuai dengan keinginan pelangganBaik. Pendistribusian produk di tempat usaha tersebut baik, karena supply dilakukan secara berkala setiap 3 hari sekali.

Kemudahan-kemudahan lain bagi pelanggan seperti pemesanan, pembayaran, pengaduan dll.Cukup baik. Untuk pemesanan dan pembayaran di tempat usaha tersebut harus dilakukan secara langsung.

Penjelasan Penilaian Tempat Usaha 1 Berdasarkan Kriteria Tempat Usaha:Analisa kriteria tempat usaha Kios Beras Ade Barokah ini kami analisis dari hasil survey langsung ke lokasi tersebut dan juga hasil wawancara dengan pemilik kios, yaitu Bapak Ade. Dilihat dari penetapan tempat usaha, Kios Beras yang berlokasi di Pasar Resik Jatinangor ini memiliki keunggulan, yaitu tempat yang mudah dijangkau oleh konsumen karena berada di jalur Jalan Raya Jatinangor yang sehari-harinya cukup padat kendaraan yang melewati lokasi tersebut, baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Selain karena lokasinya yang berada di pasar bagian depan, kios ini juga terletak di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, dimana daerah ini merupakan kawasan pendidikan yang di dalamnya terdapat beberapa Perguruan Tinggi. Namun, kekurangan dari lokasi tersebut adalah keamanan, ketertiban, dan keselamatan yang kurang terjamin karena dari padatnya kendaraan yang melewati daerah tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan sedikit kemacetan saat beberapa konsumen ingin menuju pasar tersebut, tetapi hal tersebut masih dapat sedikit ditanggulangi dengan adanya tukang parkir yang dapat mengatur dan menertibkan kendaraan yang akan masuk ataupun yang akan keluar dari pasar. Dari segi sarana, di kios beras milik Bapak Ade Barokah ini tersedia timbangan, baik timbangan elektik maupun timbangan manual, serta serokan yang digunakan untuk mengambil beras, dan juga kantung plastik atau karung yang digunakan untuk membawa beras tersebut. Sementara itu, dari segi prasarana, pemilik kios beras ini juga mengelolanya dengan cukup baik karena pemilik memang membeli kios yang berada di pasar tersebut lengkap dengan lahan parkirnya sehingga baik proses jual beli maupun proses pengadaan barang yang ada di kios tersebut dapat berjalan lancar tanpa mengganggu para pedagang dan konsumen lain yang berada di pasar tersebut.Tingkat keinginan akan produk yang ada di Kios Beras Ade Barokah ini tentunya sangat tinggi, mengingat produk yang dijual adalah beras yang merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, dari hasil wawancara pemilik mengemukakan bahwa kisaran kilogram beras yang dibeli oleh konsumen perharinya adalah 2 3 kg/orang dan 20 25 kg/rumah makan yang jika dirata-ratakan menjadi 4,5 kg/konsumen sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat daya beli masyarakat akan produk beras ini tergolong agak rendah namun karena tingkat keinginan konsumen akan beras sangat tinggi, maka masyarakat pun akan tetap membeli beras setiap harinya meskipun hanya beberapa kilogram agar kebutuhan pokok akan pangannya tetap terpenuhi. Dalam proses jual beli, pelayanan terhadap pelanggan merupakan salah satu hal terpenting, begitupun pelayanan yang ada di Kios Beras Ade Barokah ini. Di Kios ini pemilik melayani pelanggan dengan baik dan ramah. Selain itu, pendistribusian produk di tempat usaha tersebut baik, karena supply dilakukan secara berkala setiap 3 hari sekali sehingga ini juga dapat meningkatkan pelayanan yang baik terhadap pelanggan dari segi ketersediaan produk. Namun untuk kemudahan-kemudahan lain bagi pelanggan seperti pemesanan, pembayaran, pengaduan, dan lain-lain masih tergolong belum terlalu baik atau masih dalam kategori cukup, hal ini terlihat dari tidak adanya nomor telepon atau handphone yang dapat dihubungi untuk pemesanan, pengaduan, ataupun hal-hal lainnya. Namun, kemudahan-kemudahan tersebut masih bisa dilakukan secara langsung saat proses jual beli berlangsung.Berdasarkan hasil analisis dari kriteria tempat usaha diatas, dapat kami simpulkan bahwa Kios Beras Ade Barokah tergolong baik dan strategis sebagai tempat usaha karena dari tujuh kriteria tempat usaha, kios beras ini telah memenuhi standar kriteria baik yang cukup banyak dan meskipun masih ada beberapa kekurangan seperti kurang terjaminnya faktor keamanan dan ketertiban, tetapi kekurangan tersebut juga masih bisa teratasi dengan baik.

Tempat Usaha 2Nama Tempat Usaha : Toko Beras MindoJenis Usaha: Penjualan BerasLokasi: Jln. Raya Jatinangor No. 184Pemilik: Ibu HaryantiTabel 2. Kriteria Tempat Usaha 2KriteriaABCDEDeskripsi/Keterangan

Kemudahan dijangkau konsumenSangat Baik. Mudah karena berada disekitar kost kostan mahasiswa dan sisi jalan raya yang ramai.

Ketersediaan sarana dan prasarana (parkir, tempat ibadah, dll)Kurang baik, karena memiliki lahan parkir yang sempit, tidak ada sarana ibadah

Tingkat keinginan, kebutuhan dan daya beli masyarakat tinggiTinggi, meskipun berada di lingkungan mahasiswa

Terjamin faktor keamanan, ketertiban, keselamatan yang cukup tinggiKurang Terjamin, karena tidak adanya petugas keamanan yang dapat menjaga daerah tersebut

Pelayanan terhadap PelangganBaik. Penjual ramah terhadap pelanggan

Pendistribusian yang cepat sesuai dengan keinginan pelangganBaik, terlihat dari tersedianya stok beras di Toko ini

Kemudahan-kemudahan lain bagi pelanggan seperti pemesanan, pembayaran, pengaduan dll.Cukup baik, karena ketiga hal tersebut dapat dilakukan secara langsung

Penjelasan Penilaian Tempat Usaha 2 Berdasarkan Kriteria Tempat Usaha:Analisa kriteria tempat usaha Toko Beras Mindo ini kami analisis dari hasil survey langsung ke lokasi tersebut dan juga hasil wawancara dengan pemilik kios, yaitu Ibu Haryanti. Sama seperti Kios Beras Ade Barokah, jika dilihat dari penetapan tempat usaha, Toko Beras Mindo yang berlokasi di Jalan Raya Jatinangor No. 184 ini juga memiliki keunggulan yaitu lokasinya yang sangat stategis, mudah dijangkau oleh konsumen, dan juga cukup banyak kendaraan yang melewati lokasi tersebut, baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Selain karena lokasinya yang berada di pinggir jalan, kios ini juga terletak di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, dimana daerah ini merupakan kawasan pendidikan yang di dalamnya terdapat beberapa Perguruan Tinggi. Namun, kekurangan dari lokasi tersebut adalah keamanan, ketertiban, dan keselamatan yang kurang terjamin karena dari padatnya kendaraan yang melewati daerah tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan sedikit kemacetan saat beberapa konsumen ingin membeli beras di toko tersebut, selain itu prasarana berupa lahan parkir yang sempit juga bisa menjadi penyebab dari kurang terjaminnya ketiga hal tersebut. Dari segi sarana, di toko beras ini tersedia timbangan elektrik, serta serokan yang digunakan untuk mengambil beras, dan juga kantung plastik atau karung yang digunakan untuk membawa beras tersebut sehingga dapat memberikan kemudahan saat proses jual beli berlangsung.Tingkat keinginan konsumen akan produk yang ada di Toko Beras Mindo ini tinggi, mengingat produk yang dijual adalah beras yang merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat termasuk mahasiswa dan warga sekitar toko tersebut, dari hasil wawancara pemilik mengemukakan bahwa kisaran kilogram beras yang dibeli oleh konsumen perharinya adalah 1 2 kg/orang dan 10 kg/rumah makan yang jika dirata-ratakan menjadi 3 kg/konsumen sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat daya beli masyarakat akan produk beras ini tergolong agak rendah namun karena tingkat keinginan konsumen akan beras yang tinggi, maka masyarakat pun akan tetap membeli beras setiap harinya meskipun hanya beberapa kilogram agar kebutuhan pokok akan pangannya tetap terpenuhi. Pelayanan terhadap pelanggan merupakan salah satu hal terpenting, begitupun pelayanan yang ada di Toko Beras ini. Di Kios ini pemilik melayani pelanggan dengan baik dan ramah. Selain itu, pendistribusian produk di tempat usaha tersebut juga tergolong baik terlihat dari adanya stok beras yang tersedia sehingga konsumen tidak akan kehabisan. Namun untuk kemudahan-kemudahan lain bagi pelanggan seperti pemesanan, pembayaran, pengaduan, dan lain-lain masih tergolong belum terlalu baik atau masih dalam kategori cukup, hal ini terlihat dari tidak adanya nomor telepon atau handphone yang dapat dihubungi untuk pemesanan, pengaduan, ataupun hal-hal lainnya.Berdasarkan hasil analisis dari kriteria tempat usaha diatas, dapat kami simpulkan bahwa Toko Beras Mindo tergolong cukup baik dan strategis sebagai tempat usaha, hanya saja kekurangan yang masih jadi pengalang di Toko ini adalah sempitnya lahan parkir yang dapat mengganggu lalu lintas dan mengurangi ketertiban serta keamanan konsumen.

2.2Analisa Resiko terhadap Aspek Pemasaran2.2.1Resiko terhadap Potensi PasarPotensi pasar adalah seluruh penjualan yang mungkin tersedia bagi seluruh perusahaan dalam industri selama periode tertentu dengan tingkat usaha pemasaran tertentu yang dilakukan industri yang bersangkutan dalam kondisi lingkungan tertentu. Berikut ini adalah hasil survey potensi pasar dari kedua tempat penjualan warung beras. Warung Beras 1 : Jumlah pembeli per hari = 55 OrangJumlah kg yang habis per hari= 250 kgJumlah rata-rata kg yang dibeli oleh satu pelanggan= 4.5 kgHarga per kg = Rp.9.500,-Sehingga dapat dihitung Estimasi Potensi Pasar Total sebagai berikut : Q = n . p . q= 55 . 4,5 . 9.500Q= Rp 2.351.250 Warung Beras 2 :Jumlah pembeli per hari = 60 OrangJumlah kg yang habis per hari= 180kgJumlah rata-rata kg yang dibeli oleh satu pelanggan= 3 kgHarga per kg = Rp.10.000,-Sehingga dapat dihitung Estimasi Potensi Pasar Total sebagai berikut : Q = n . p . q= 60 . 3 . 10.250Q= Rp 1.845.000Penjelasan : Perhitungan estimasi potensi pasar menunjukkan bahwa warung beras 1 memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan warung beras 2. Lebih tingginya estimasi pasar pada warung beras 1 disebabkan karena lokasinya yang berada di Pasar sehingga lebih banyak pembeli yang membeli dalam jumlah banyak, dengan rata-rata 4,5 kg/konsumen yang jika dijumlahkan perharinya dapat mencapai 2,5 kuintal atau 250 kg, selain itu banyak juga orang yang beranggapan jika berbelanja di pasar lebih murah dibandingkan di pertokoan seperti pada lokasi warung beras 2, terbukti dengan harga rata-rata per kg beras pada warung beras 2 lebih mahal dengan selisih Rp.500,-.

2.2.2Resiko terhadap Ketidakpuasan PelangganWarung Beras 1Tabel 3. Hasil Analisis Resiko terhadap Ketidakpuasan Pelanggan pada Warung Beras 1Nilai bagi PelangganBiaya bagi PelangganDeskripsi

ProdukUangHarga yang dipasarkan masih sesuai dengan harga beras pada umumnya

PelayananWaktuPelayanan yang dilakukan cukup tanggap dan cepat

PersonelTenagaJumlah personel ada 2 orang, yang terdiri dari 1 pemiliknya dan 1 orang lainnya pekerja

CitraPikiranCitra di mata konsumen tergolong sangat baik

Warung Beras 2Tabel 4. Hasil Analisis Resiko terhadap Ketidakpuasan Pelanggan pada Warung Beras 2Nilai bagi PelangganBiaya bagi PelangganDeskripsi

ProdukUangHarga yang dipasarkan masih sesuai dengan harga beras pada umumnya

PelayananWaktuPelayanan yang dilakukan kurang tanggap

PersonelTenagaJumlah personel ada 1 orang, yaitu hanya pemiliknya saja

CitraPikiranCitra di mata konsumen tergolong cukup baik

Penjelasan :Dalam menilai kepuasan pelanggan diperlukan perbandingan antara nilai bagi pelanggan terhadap biaya bagi pelanggan. Aspek pertama yang dibahas adalah perbandingan antara produk yang dibeli dan uang yang dikeluarkan oleh pelanggan, dan dari tabel 3 dan 4 menunjukkan bahwa harga yang harus dibayar untuk per kg beras di kedua warung beras masih normal atau masih sesuai dengan harga beras pada umumnya. Namun, jika dari segi pelayanan terhadap waktu, pelayanan di warung 2 kurang tanggap. Hal ini bisa diakibatkan karena hanya ada 1 personel di warung tersebut sehingga tenaga yang dibutuhkan juga lebih besar. Dalam segi citra, warung beras 1 memiliki citra yang sangat baik terlihat dari estimasi potensi pasar yang tinggi, sementara itu untuk citra warung beras 2 masih tergolong cukup baik. Perbedaan citra pada kedua warung ini, bisa diakibatkan karena pemilihan lokasi dan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di kedua warung tersebut.2.2.3Resiko terhadap PesaingTempat Usaha 1Tabel 5. Hasil Analisis Perbandingan Pesaing UsahaKeriteria

PelayananKualitas ProduksiHargaKemudahan AksesKetersediaan Sarana dan PrasaranaKebersihan Tempat

Warung Beras 1baikbaikTerjangkauSangat baikbaikbaik

Warung Beras 2cukupbaikTerjangkauSangat baikcukupbaik

Penjelasan :Resiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya di pasar, yang salah satunya terdiri dari kesamaan produk yang dijual. Hasil analisis perbandingan pesaing usaha ini pun didapatkan dengan membandingkan usaha sejenis di daerah yang sama. Warung beras 1 dan warung beras 2 sama-sama menjual produk yang sama yaitu beras dan juga berlokasi di Jatinangor. Hal-hal yang dijadikan perbandingan dari kedua tempat usaha tersebut adalah pelayanan, kualitas produksi, harga, kemudahan akses, ketersediaan sarana dan prasarana, serta kebersihan tempat. Pelayanan yang ada di warung beras 1 tergolong baik karena ketanggapan dari penjual serta adanya pekerja yang dapat membantu proses jual beli menjadi lebih cepat dan mudah, sementara pelayanan di warung beras 2 masih bisa digolongkan cukup baik meskipun penjual terlihat masih kerepotan saat melayani pembeli. Selain dari pelayanan, dari segi ketersedian sarana dan prasarananya pun warung 1 lebih unggul, terlihat dari lokasinya yang berada di pasar dengan lahan parkir yang luas serta alat penunjang jual beli seperti timbangan elektrik dan manual dengan ukuran yang besar, sementara itu lokasi di warung 2 hanya dapat menampung sebanyak-banyaknya 3 motor atau 1 mobil di lahan parkirnya sehingga hal inilah yang menjadi kekurangan dari warung beras 2. Namun jika dilihat dari kualitas harga produk, dan kebersihan tempat, kedua warung sama-sama memiliki kualitas produk yang baik dan harga yang masih terjangkau serta tempat yang bersih. Hal ini lah yang bisa menjadi persaingan antara 2 warung beras tersebut, dimana persaingan itu bisa terjadi karena adanya suatu hal yang sama sehingga kedua penjual tersebut harus mencari hal lain yang dapat diungguli dari produk yang mereka jual. Kemudahan akses menuju warung 1 dan warung 2 tergolong sangat mudah, karena kedua warung terletak di pinggir jalan utama Jatinangor sehingga dapat terlihat dengan mudah oleh konsumen yang melewati jalan tersebut. Selain itu, banyaknya kendaraan umum yang melewati jalan tersebut juga dapat menambah kemudahan akses bagi pelanggan yang ingin menuju kedua warung tersebut. Dapat disimpulkan, warung beras 1 (Kios Beras Ade Barokah) memiliki resiko pesaing yang lebih kecil jika dibandingkan dengan warung beras 2 (Toko Beras Mindo) karena warung beras 1 memiliki beberapa keunggulan yang lebih yaitu ketersediaan sarana dan prasarana yang sangat baik, dan juga ketanggapan pelayanan yang baik.

2.3 Analisa Resiko terhadap Aspek ProduksiMenghitung Biaya Persediaan Warung Beras 1Tabel 7. Persediaan Barang untuk Proses Produksi Warung Beras 1No.Bahan BakuJumlah yang dibutuhkan per HariHarga Pembelian per kgHarga penjualan per kg

1Beras 125 kgRp. 8000Rp. 8.500

2Beras 250 kgRp. 8500Rp. 9000

3Beras 3125 kgRp. 9.500Rp. 10.000

4Beras 450 kgRp. 10.000Rp. 10.500

Rata-RataRp. 9000Rp. 9.500

Menghitung Biaya Persediaan Warung Beras 2Tabel 8. Persediaan Barang untuk Proses Produksi warung Beras 2No.Bahan BakuJumlah yang dibutuhkan per HariHarga Pembelian per kgHarga Penjualan per kg

1Beras 125 kgRp. 9000Rp. 9.500

2Beras 2100 kgRp. 9.500Rp. 10.000

3Beras 330 kgRp. 10.000Rp. 10.500

4Beras 425 kgRp. 10.500Rp. 11.000

Rata-RataRp. 9.750Rp. 10.250

Resiko terhadap biaya persediaan Keputusan yang optimal atas biaya persediaan yang mampu meminimumkan jumlah biaya-biaya persediaan adalah : Biaya memperoleh persediaan Biaya penyimpanan persediaan per kg Biaya kekurangan atau keterlambatan dalam memenuhi kebutuhan produksi

Rumus untuk mendapatkan keputusan paling ekonomis persediaan / Bulan adalah :

Keterangan :q =Jumlah persediaan ekonomisR= Jumlah kebutuhan setahunS= Biaya pemesanan per tahunC= Biaya bahan baku per kgI= Interest rate/suku bunga bank

Jumlah Persediaan Pertahun:

TC = Jumlah biaya Persediaan per tahun Keputusan paling ekonomis pesediaan/bulan toko 1Di ketahui :R = 250 x 365 = 91.250S = Rp. 150.000 x 12 = Rp. 1.800.000C = Rp. 9.000 (Rata-rata harga pembelian beras) I = 18 % : 12 = 1.5 % = 0,015

q = q = q = q = Maka, jumlah keputusan paling ekonomis persediaan tiap kali memesan adalah 49328,82 kg, sehingga dalam 1 tahun melakukan pemesanan sebanyak 2 kali (setiap 6 bulan sekali).

jumlah persediaan pertahun toko 1

= Rp 827.909.392Maka, jumlah persediaan yang dibutuhkan untuk di produksi selama 1 tahun 91.250 Kg dengan biaya minimal Rp 827.909.392

Penjualan= Jumlah pembeli/hari x Harga jual per unit x 365 (1 tahun)= 55 x 9.500(4.5kg) x 365= Rp 873.810.000

Keuntungan = Penjualan TC= 873.810.000 - 827.909.392= Rp 45.900.608Dilihat dari hasil diatas didapatkan keutungan sebesar Rp 45.900.608 setelah penghitungan penjualan dengan TC, jadi usaha tersebut tidak mengalami kerugian.

Keputusan paling ekonomis pesediaan/bulan toko 2Diketahui :R = 180 x 365 = 65.700S = Rp. 60.000 x 12 = Rp. 720.000C = Rp. 9.750 (Rata-rata harga pembelian beras) I = 18 % : 12 = 1,5 % = 0,015

q = q = q = q =

Maka, jumlah keputusan paling ekonomis persediaan tiap kali memesan adalah 25.434,07 kg, sehingga dalam 1 tahun melakukan pemesanan sebanyak 3 kali (setiap 4 bulan sekali).

Jumlah persediaan pertahun toko 2

= Rp 644.294.734Maka, jumlah persediaan yang dibutuhkan untuk di produksi selama 1 tahun 65.700 Kg dengan biaya minimal Rp 644.294.734

Penjualan= Jumlah pembeli/hari x Harga jual per unit x 365 (1 tahun)= 60 x 10.250(3 kg) x 365= Rp 673.425.000

Keuntungan = Penjualan TC= Rp 673.425.000 - 644.294.734= Rp 29.302.266Dilihat dari hasil diatas didapatkan keutungan sebesar Rp. 29.302.266 setelah penghitungan penjualan dengan TC, jadi usaha tersebut mengalami keuntungan5

BAB IIIKESIMPULAN

Dari analisis beberapa resiko di atas, dapat kami simpulkan Berdasarkan kriteria tempat usaha warung beras 1 dengan warung beras 2 warung beras 1 memiliki keunggulan yaitu berada pada suatu pasar kemudian memiliki fasilitas seperti lahan parkir luas , petugas keamanan dan akses yang mudah untuk pembeli sedangkan warung beras 2 lahan parkir yang sempit dan berada di pinggir jalan Berdasarkan potensi pasar dari kedua warung beras tersebut keduanya berada di wilayah pendidikan tinggi dan dikelilingi warung warung makanan bila dilihat dari hasil terjual perhari warung 1 memiliki kelebihan yaitu 250 untuk warung 2 hanya 150 kg saja tetapi untuk penghitungan banyaknya pembeli lebih banyak pada warung 2 karena pembeli yang kebanyakan notabene mahasiswa atau rumah tangga tidak seperti warung 1 yang didaerah pasar pembelian perorangannya lebih banyak. Dari aspek ketidakpuasan pelanggan yang lebih baik pada warung 1 karena pelayanan yang ramah, cepat dan tepat berbeda dengan warung 2 yang kurang tanggap karena hanya memiliki 1 penjaga Resiko tehadap penyimpanan pada warung 1 dan 2 persediaan paling ekonomis warung 1 yaitu bisa dalam setahun 2 kali atau 6 bulan sekali berbeda dengan warung 2 dalam waktu 3 kali setahun atau 4 bulan sekali , untuk keuntungan dari penjualan lebih tinggi warung 1 dibandingkan warung 2 karena warung 1 memiliki skala penjualan yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Sediaoetama, A.D. 1989. Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa. Jakarta: Dian Rakyat

LAMPIRANLampiran 1. Warung Beras 1

Gambar 1. Kios Beras Ade Barokah(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2. Pelanggan yang datang di Kios Beras Ade Barokah(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3. Lahan Parkir yang Luas yang ada di Kios Beras Ade Barokah(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 4. Kelompok 21 beserta Pemilik Kios (Bapak Ade)(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Lampiran 2. Warung Beras 2

Gambar 1. Toko Beras Mindo(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2. Kelompok 21 dan Pemilik Toko Beras Mindo (Ibu Haryanti)(Sumber: Dokumentasi Pribadi)