laporan pendahuluan ca buli.docx

15
LAPORAN PENDAHULUAN, ASUHAN KEPERAWATAN DAN RESUME PADA TN. “N” DENGAN CA BULI DI RUANG ANAK 27 RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG OLEH : Dwi Purwanti NIM 2007610011 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Upload: preges-golix

Post on 24-Dec-2015

260 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan CA BULI.docx

LAPORAN PENDAHULUAN, ASUHAN KEPERAWATAN DAN RESUME

PADA TN. “N” DENGAN CA BULI

DI RUANG ANAK 27

RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH :

Dwi Purwanti

NIM 2007610011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2012

Page 2: Laporan Pendahuluan CA BULI.docx

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. ”N”

DENGAN CA BULI

DI RUANG ANAK 26 RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Malang, Oktober 2012Mahasiswa,

Dwi Purwanti

Mengetahui,Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

( ) ( )

Page 3: Laporan Pendahuluan CA BULI.docx

Laporan Pendahuluan

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CA BULI

Konsep Dasar

I. Pengertian.

Tumor atau karsinoma ini lebih sering mengenai laki-laki dengan

perbandingan 2,7 : 1. Biasanya dijumpai sebagai tumor superficial dan pada

umumnya belum disertai metastasis, namun rekurensinya tinggi. Merupakan

tumor maligna kedua pada system genitourinary.

II. Etiologi.

Terjadinya tumor ini dihubungkan dengan kebiasaan merokok, pemakaian

zat pemanis buatan, penggunaan siklofosfamid, trauma fisis sepeti infeksi,

instrumentasi dan batu, kontak lama dengan zat kimia pewarna, bahan-bahan

karet dan kulit. Zat karsinogen yang dipikirkan terdapat pada perokok adalah

alfa dan beta naftilamin sedangkan pada industri adalah benzidin, beta-

naftilamin dan 4-aminobefinil.

III. Jenis histology.

Jenis histology yang terbanyak adalah karsinoma sel transisional (90 %),

sedangkan jenis lain yaitu karsinoma sel skuamosa (5-10%), mixed carcinoma

(4-6 %), adenoma (<2%), undifferentiated carcinoma dan sangat jarang

dijumpai adalah adenoma, tumor karsinoid, karsinosarkoma, melanoma,

feokromositoma, limfoma, koriokarsinoma, hemangioma, sarcoma osteogenik

dan miosarkoma.

IV. Patofisiologi.

Sel tumor transisional invasi ke dinding kandung kemih. Invasi ke lamina

propia dan merusak otot sebelum masuk ke lemak perivesikal dan organ lain

lainnya. Penyebaran secara hematogen atau limfatogenous menunjukkan

metastasis tumor pada kelenjar limfe regional, paru, tulang dan hati.

Page 4: Laporan Pendahuluan CA BULI.docx

Stadium (staging) tumor kandung kemih penting untuk menentukan

program pengobatan. Klasifikasiny adalah sebagai berikut :

Ta : tumor terbatas pada epithelium.

Tis : karsinoma in situ

T1 : tumor sampai dengan lapisan subepitelium.

T2 : tumor sampai dengan lapisan otot superficial.

T3a : tumor sampai dengan otot dalam

T3b : tumor sampai dengan lemak perivesika.

T4 : tumor sampai dengan jaringan di luar kandung kemih : prostate,

uterus, vagina, dinding pelvis dan dinding abdomen.

V. Manifestasi klinis.

Keluhan yang paling utama adalah hematuri (85-90%) baik mikroskopis

maupun makroskopis tanpa disertai rasa nyeri dan intermiten. Pada masa

sebagian kecil pasien dapat dijumpai keluhan iritasi buli seperti frekuensi,

urgensi dan disuria. Keluhan obstruksi juga dapat ditemukan bila tumor

menyumbat muara uretra interna leher kandung kemih. Keluhan lanjut adalah

nyeri tulang bila terjadi metastase ke tulang atau sakit pinggang bila metastasi

retroperitoneal atau obstruksi ureter juga dapat ditemukan.

Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak dijumpai kelainan. Penebalan

dinding kandung kemih atau terabanya massa tumor baru diodapatkan dengam

perabaan bimanual.

Page 5: Laporan Pendahuluan CA BULI.docx

PATHWAYS

BULI-BULI

Ca Buli-Buli

Ulserasi

Infeksi sekunder :

- panas waktu

kencing

- merasa panas dan

tubuh lemah

- kencing campur

darah

Metastase

Invasi pada bladder

Retensio urine :

- sulit/sukar kenicing

Oklusi ureter/pelvic renal

Refluks

Hydronephrosis

- nyeri suprapubic

- nyeri pinggang

Ginjal membesar

Penatalaksanaan

Operasi

Kecemasan

Takut

Kurang pengetahuan

Radiology

Defifsit ekonomi

Tidak adequatnya terapi

Chemotherapy

Tidak adequatnya terapi

Efek samping

chemotherapy

- panas tubuh dan lemah

- nafsu makan menurun

- intoleransi aktivitas- depresi- konsep diri

Page 6: Laporan Pendahuluan CA BULI.docx

VI. Pemeriksaan penunjang dan hasil.

1. Pemeriksaan laboratorium rutin.

Biasanya tidak ditemukan selain hematuri. Anemia bila ada perdarahan

kronis atau pendesakan sel metastasi ke sumsum tulang, sedangkan uremia

dapat dijumpai bila tumor menyumbat muara ureter baik karena obstruksi

ataupun limfadenopati.

2. Pemeriksaan radiology.

Dilakukan foto polos abdomen, IVP dan foto thoraks.

3. Sistoskopi dan biopsy.

Pada persangkaan tumor kandung kemih maka pemeriksaan sistoskopi

adalah mutlak dilakukan, bila perlu dilakukan CT-scan.

VII. Penatalaksanaan medis.

Pada pasien dengan tumor superficial hanya menjalani dengan pengobatan

TUR (disertai atau tidak disetai kemoterapi intravesika), control sistoskopi

berkala mutlak dilakukan. Sedangkan pasien yang menjalani pengobatan dengan

sistektomi radikal dilakukan foto thoraks berkala.

Ringkasnya penatalaksanaan tegantung stadium tumor, yakni :

Tis : TUR diikuti imunoterapi/BCG intravesika.

Ta (single, tidak rekurens : TUR

Ta (ukuran besar, multiple, : TUR diikuti kemoterapi atau imunoterapirekurens intravesika

T1 : TUR diikuti kemoterapi/imunoterapi intra vesika

T2-T4 : - sistektomi radikal

- kemoterapi neoajuvan diikuti sistektomi rad.

- sistektomi rad. diikuti kemoterapi ajuvan

- kemoterapi neoajuvan diikuti kemoterapi dan radiasi secara bersamaan.

T apapun dengan N+, M+ : kemoterapi sistemik diikuti pembedahan atau radiasi paliatif

Page 7: Laporan Pendahuluan CA BULI.docx

Asuhan Keperawatan.

I. Pengkajian.

1. Hematuri : adanya darah dalam urine yang dapat dilihat di sertai nyeri atau

disuria.

2. Gangguan pola BAK : frekuensi kurang dari 2 jam dan urgensi dengan atau

tanpa inkontinensia.

3. Nyeri : panggul nyeri karena obstruksi ureter atau metastase retroperitoneal,

nyeri tulang kronis karena metastase tulang.

4. Limfadenopati : pemebsaran kelenjar limfe pelvis.

5. Massa abdomen : hepatomegali.

II. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan pola eliminasi BAK berhubungan dengan tumor kandung kemih

atau ca buli dan reseksi intravesika atau kemoterapi.

2. Nyeri berhubungan dengan obstruksi urine dan metastasi retroperitoneal atau

tulang.

3. Gangguan perfusi jaringan : perifer, kandung kemih berhubungan dengan

kanker kandung kemih atau efek radioterapi.

4. Cemas berhubungan dengan prognosis tumor kandung kemih pada tahap

lanjut.

Page 8: Laporan Pendahuluan CA BULI.docx

III. Perencanaan Keperawatan.

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan KeperawatanTujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional

Gangguan pola eliminasi BAK berhubungan dengan tumor kandung kemih atau ca buli dan reseksi intravesika atau kemoterapi.

Pola eliminasi BAK kembali normal atau pasien mempertahankan pola BAK secara teratur, kandung kemih kosong dengan kriteria tidak ada nyeri iritasi saat BAK.

1. Jelaskan pada pasein bahwa urgensi atau frekuensi disebabkan oleh tumor kadnung kemih.

2. Anjurkan pasien mempertahankan intake cairan yang adekuat (1500 ml).

3. Atur dan ajarkan pasien pmberian obat analgesik atau antispasmodik, antikolinergi sesuai pesanan.

4. Ajarkan pasien untuk BAK sesuai jadwal (+ 2) jam.

5. Jelaskan pada pasien pengaturan kemoterapi intravesikal atau sistemik imunoterapi yang akan menyebabkan gejala iritasi saat BAK. Yakinkan bahwa efek ini bersifat transient.

Tumor kandung kemih menyebabkan iritasi dinding vesika sehingga terjadi frekuensi dan urgensi serta inkontinensia.Cairan menghilangkan gejala iritasi dengan mengeluarkan sedimen/endapan dari kandung kemih dan mengurangi bakteriuriaAnalgesik mengurangi gejala iritasi kandung kemih yang tidak jelas dan antispasmodik mngurangi gejala iritasi saat BAK dan menghambat kontraksi kandung kemih yang tidak stabil.Jadwal waktu BAK digunakan atau tanpa pengobatan aantispasmodik untuk mengosongkan kandung kemih sebelum volume kandung kemih mencapai ambang batas.Kemoterapi intravesikal membunuh neoplastik dan beberapa sel normal menyebabkan dinding kandung kemih mengalami peradangan sehingga terjadi frekuensi, urgensi dan inkontinensia pada beberapa pasien.

Nyeri berhubungan dengan obstruksi urine dan metastasi retroperitoneal atau tulang.

Nyeri dapat hilang dengan kriteria melaporkan nyeri panggul hilang atau berkurang, foto rontgen tidak ada obstruksi, melaporkan nyeri tulang tidak ada.

1. Kaji nyeri : karakteristik, intensitas, lamanya dan faktor yang mempengaruhi dan menghilangkannya.

2. Persiapkan pasien untuk dilakukan reseksi tumor kandung kemih atau sistektomi sebagian atau radikal sesuai order.

3. Atur pemberian kemoterapai atau radioterapi sesuai order.

4. Atur dan ajarkan pasien pengaturan anlgesik atau narkotik untuk nyeri.

5. Beri kompres panas pada daerah yang tidak nyaman.

6. Gunakan terapi non farmakologis untuk menghilangkan nyeri seperti batasi pergerakan yang berlebihan dan posisi untuk meningkarkan kenyamaan.

Nyeri panggul disebabkan oleh obstruksi yang terjadi pada satu sisi, nyeri tidak hilang dngan perubahan posisi atau istirahat.Reseksi tumor kandung kemih menghilangkan nyeri pannggul karena sumber obstruksi dikeluarkan.

Kemoterapi atau radioteapi menghilangkan nyeri tulang dengan mengurangi atau menghilangkan tumor metastase. Terapi bisa menghilangkan nyeri panggul melalui atau dengan cara mengurangi ukuran tumor sehingga dengan begitu menghilangkan obstruksi.Pemanasan lokal bisa menghilangkan ketidaknyamanan sehubungan dengan obstruksi.Meningkatkan kenyamanan dan menghilangkan nyeri.

Page 9: Laporan Pendahuluan CA BULI.docx

Gangguan perfusi jaringan : perifer, kandung kemih berhubungan dengan kanker kandung kemih atau efek radioterapi.

Hematuri hilang dengan kriteria tidak ada darah dalam urine pada urinalisis atau secara visual.

1. Ajarkan pasien memonitor urinenya dan segera lapor dokter atau perawat jika terjadi perdarahan yang berlebihan.

2. Ajarkan untuk membedakan urin yang mengandung darah yaitu berwarna pink dan darah segar yang berwarna merah terang.

3. Persiapkan pasien untuk dilakukan sistogram4. Monitor pasien setelah dilakukan tindakan

seperti hematuri, urine, Hb, Ht, dan tanda vital, persiapkan pasien untuk pemberian formalin 1-10 % secara intravesikal dibawah anastesi umum atau regional.

Hematuri bisa tejadi pada pasien dengan ca buli dan setelah TUR serta kemoterapi intravesikal.

Urine warna pink terjadi setelah kemoterapi atau reseksi, darah merah terang indikasi perdarahan yang berlebihan.Sistogram untuk mendeteksi refluks vesika ureter.Larutan formalin 1-10% dipersiapkan dari gas formalin 37 % dalam air steril.

Cemas berhubungan dengan prognosis tumor kandung kemih pada tahap lanjut.

Klien dapat mengurangi rasa cemasnya dengan kriteria rileks dan dapat melihat dirinya secara obyektif, menunjukkan koping yang efektif serta mampu berpartisipasi dalam pengobatan.

1. Tentukan pengalaman klien sebelumnya terhadap penyakit yang dideritanya.

2. Berikan informasi tentang prognosis secara akurat.

3. Beri kesempatan pada klien untuk mengekspresikan rasa marah, takut, konfrontasi. Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi yang sesuai.

4. Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping. Bantu klien mempersiapkan diri dalam pengobatan.

5. Catat koping yang tidak efektif seperti kurang interaksi sosial, ketidak berdayaan dll.

6. Anjurkan untuk mengembangkan interaksi dengan support system.

7. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.

8. Pertahankan kontak dengan klien, bicara dan sentuhlah dengan wajar.

Data-data mengenai pengalaman klien sebelumnya akan memberikan dasar untuk penyuluhan dan menghindari adanya duplikasi.Pemberian informasi dapat membantu klien dalam memahami proses penyakitnya.Dapat menurunkan kecemasan klien.

Membantu klien dalam memahami kebutuhan untuk pengobatan dan efek sampingnya.

Mengetahui dan menggali pola koping klien serta mengatasinya/memberikan solusi dalam upaya meningkatkan kekuatan dalam mengatasi kecemasan.Agar klien memperoleh dukungan dari orang yang terdekat/keluarga.Memberikan kesempatan pada klien untuk berpikir/merenung/istirahat.Klien mendapatkan kepercayaan diri dan keyakinan bahwa dia benar-benar ditolong.

Page 10: Laporan Pendahuluan CA BULI.docx

DAFTAR PUSTAKA

Lab/UPF Ilmu Penyakit Dalam, 1994, Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Lyke, Merchant Evelyn, 1992, Assesing for Nursing Diagnosis ; A Human Needs Approach,J.B. Lippincott Company, London.

Black, Joyce M & Esther Matassarin-Jacobs. 1997. Medical Surgical Nursing : Clinical Management for Continuity of Care, Edisi 5, W.B. Saunders Company, Philadelphia

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC. Jakarta.

Doenges, Marilyn E, et all. 1993. Nursing Care Plans : Guidelines for Planning and Documenting Patient Care, Edition 3, F.A. Davis Company, Philadelphia.

Gale, Danielle & Charette, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC. Jakarta.

Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah. Alih Bahasa: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran Bandung, Edisi 1, Yayasan IAPK Pajajaran, Bandung.