laporan pendahuluan asuhan keperawatan berat badan lahir rendah

24
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) Juni 13, 2013 by semaraputraadjoezt Tinggalkan komentar Juniartha Semara Putra A. KONSEP DASAR 1. PENGERTIAN Bayi berat badan lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. (Huda dan Hardhi, NANDA NIC-NOC, 2013). Menurut Ribek dkk. (2011). Berat badan lahir rendah yaitu bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi (dihitung satu jam setelah melahirkan). Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. (Amru Sofian, 2012). Dikutip dalam buku Nanda, (2013). 2. ETIOLOGI Menurut Huda dan Hardhi dalam NANDA NIC-NOC (2013). Penyebab kelahiran bayi berat badan lahir rendah, yaitu: a. Factor genetik atau kromosom b. Infeksi c. Bahan toksik d. Insufisiensi atau disfungsi plasenta e. Radiasi

Upload: chiko-chiko

Post on 21-Nov-2015

58 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kepentingan belajar

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH(BBLR)Juni 13, 2013 by semaraputraadjoezt Tinggalkan komentar Juniartha Semara Putra A. KONSEP DASAR1. PENGERTIANBayi berat badan lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. (Huda dan Hardhi, NANDA NIC-NOC, 2013).Menurut Ribek dkk. (2011). Berat badan lahir rendah yaitu bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi (dihitung satu jam setelah melahirkan). Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. (Amru Sofian, 2012). Dikutip dalam buku Nanda, (2013).2. ETIOLOGIMenurut Huda dan Hardhi dalam NANDA NIC-NOC (2013). Penyebab kelahiran bayi berat badan lahir rendah, yaitu:a. Factor genetik atau kromosomb. Infeksic. Bahan toksikd. Insufisiensi atau disfungsi plasentae. Radiasif. Faktor nutrisig. Factor lain seperti merokok, peminum alkohol, bekerja berat pada masa kehamilan, plasenta previa, kehamilan ganda, obat-obatan, dan sebagainya.Selain penyebab diatas ada beberapa penyebab kelahiran berat badan lahir rendah yang berhubungan, yaitu :1. Faktor ibua. Paritasb. Abortus spontan sebelumnyac. Infertilitasd. Gizi saat hamil yang kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahune. Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu beratf. Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah, perokok2. Faktor kehamilana. Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartumb. Komplikasi kehamilan : preeklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini3. Faktor janina. Cacat bawaan, infeksi dalam rahim.b. Infeksi congenital (missal : rubella)4. Faktor yang masih belum diketahui3. PATOFISIOLOGIBayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. Secara umum penyebab dari bayi berat badan lahir rendah dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain gizi saat hamil yang kurang dengan umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun, jarak hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat, penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah, perokok. BBLR biasanya disebabkan juga oleh hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan, cacat bawaan, infeksi dalam rahim. Hal ini akan menyebabkan bayi lahir dengan berat 2500 gram dengan panjang kurang dari 45 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm kepala lebih besar, kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang, otot hipotonik lemah, pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea biasanya terjadi pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu.Kemungkinan yang terjadi pada bayi dengan BBLR adalah Sindrom aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, sindrom distres respirasi, penyakit membran hialin, dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35 minggu, hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak, hipotermia, hipoglikemia, hipokalsemia, anemi, gangguan pembekuan darah, infeksi, retrolental fibroplasia, necrotizing enterocolitis (NEC), bronchopulmonary dysplasia, dan malformasi konginetal

4. TANDA GEJALAMenurut Huda dan Hardhi. (2013), tanda dan gejala dari bayi berat badan lahir rendah adalah:1. Sebelum bayi lahira. Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus, dan lahir mati.b. Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan.c. Pergerakan janin pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjutd. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut seharusnya. Sering dijumpai kehamilan dengan oligradramnion gravidarum atau perdarahan anterpartum.2. Setelah bayi lahira. Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterinb. Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 mingguc. Bayi small for date sama dengan bayi retardasi pertumbuhan intrauterine.d. Bayi premature kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya.Selain itu ada gambaran klinis BBLR secara umum adalah :1. Berat kurang dari 2500 gram.2. Panjang kurang dari 45 cm.3. Lingkar dada kurang dari 30 cm.4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm.5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.6. Kepala lebih besar.7. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang.8. Otot hipotonik lemah.9. Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea.10. Eksremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus.11. Kepala tidak mampu tegak.12. Pernapasan 40 50 kali / menit.13. Nadi 100 140 kali / menit.5. KLASIFIKASI BBLRMenurut Ribek dkk. (2011), ada 3 klasifikasi dari berat badan lahir rendah, yakni:a. Berat badan lahir rendah sedang yaitu bayi lahir dengan berat badan 1501 sampai 2500 gram.b. Berat badan lahir sangat rendah yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari 1500 gram.c. Berat badan lahir sangat rendah sekali yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram.6. PENATALAKSANAANa. Medis Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigen Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arteriosus) Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik yang tepatb. Penanganan secara umum : Penanganan bayiSemakin kecil bayi dan semakin premature bayi, maka semakin besar perawatan yang diperlukan, karena kemungkinan terjadi serangan sianosis lebih besar. Semua perawatan bayi harus dilakukan didalam incubator Pelestarian suhu tubuhBayi dengan berat lahir rendah, mempunyai kesulitan dalam mempertahankan suhu tubuh. Bayi akan berkembang secara memuaskan, asal suhu rectal dipertahankan antara 35,50 C s/d 370 C.Bayi berat rendah harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan dimana suhu normal tubuhnya dipertahankan dengan usaha metabolic yang minimal. Bayi berat rendah yang dirawat dalam suatu tempat tidur terbuka, juga memerlukan pengendalian lingkungan secara seksama. Suhu perawatan harus diatas 25 0 C, bagi bayi yang berat sekitar 2000 gram, dan sampai 300C untuk bayi dengan berat kurang dari 2000 gram InkubatorBayi dengan berat badan lahir rendah, dirawat didalam incubator. Prosedur perawatan dapat dilakukan melalui jendela atau lengan baju. Sebelum memasukkan bayi kedalam incubator, incubator terlebih dahulu dihangatkan, sampai sekitar 29,4 0 C, untuk bayi dengan berat 1,7 kg dan 32,20C untuk bayi yang lebih kecil. Bayi dirawat dalam keadaan telanjang, hal ini memungkinkan pernafasan yang adekuat, bayi dapat bergerak tanpa dibatasi pakaian, observasi terhadap pernafasan lebih mudah. Pemberin oksigenEkspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi preterm BBLR, akibat tidak adanya alveolo dan surfaktan. Konsentrasi O2yang diberikan sekitar 30- 35 % dengan menggunakan head box, konsentrasi o2 yang tinggi dalam masa yang panjangakan menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat menimbulkan kebutaan Pencegahan infeksiBayi preterm dengan berat rendah, mempunyai system imunologi yang kurang berkembang, ia mempunyai sedikit atau tidak memiliki ketahanan terhadap infeksi. Untuk mencegah infeksi, perawat harus menggunakan gaun khusus, cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi. Pemberian makananPemberian makanan secara dini dianjurkan untuk membantu mencegah terjadinya hipoglikemia dan hiperbillirubin. ASI merupakan pilihan pertama, dapat diberikan melalui kateter ( sonde ), terutama pada bayi yang reflek hisap dan menelannya lemah. Bayi berat lahir rendah secara relative memerlukan lebih banyak kalori, dibandingkan dengan bayi preterm. 7. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemia Pemantauan gas darah sesuai kebutuhan Titer Torch sesuai indikasi Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi Pemantauan elektrolit Pemeriksaan sinar X sesuai kebutuhan ( misal : foto thorax )8. KOMPLIKASI Sindrom aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, sindrom distres respirasi, penyakit membran hialin Dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35 minggu Hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak Hipotermia, Hipoglikemia, Hipokalsemia, Anemi, gangguan pembekuan darah Infeksi, retrolental fibroplasia, necrotizing enterocolitis (NEC) Bronchopulmonary dysplasia, malformasi konginetalB. ASUHAN KEPERAWATAN BBLR1. PENGKAJIAN1. Data SubyektifData subyektif adalah persepsi dan sensasi klien tentang masalah kesehatan. Data subyektif terdiri dari: Biodata atau identitas pasien: meliputi nama tempat tanggal lahir jenis kelamin Orangtua meliputi : nama (ayah dan ibu, umur, agama, suku atau kebangsaan, pendidikan, penghasilan pekerjaan, dan alamat Riwayat kesehatan a. Riwayat antenatal yang perlu dikaji atau diketahui dari riwayat antenatal pada kasus BBLR yaitu:a. Keadaan ibu selama hamil dengan anemia, hipertensi, gizi buruk, merokok ketergantungan obat-obatan atau dengan penyakit seperti diabetes mellitus, kardiovaskuler dan paru. b. Kehamilan dengan resiko persalinan preterm misalnya kelahiran multiple, kelainan kongenital, riwayat persalinan preterm. c. Pemeriksaan kehamilan yang tidak kontinyuitas atau periksa tetapi tidak teratur dan periksa kehamilan tidak pada petugas kesehatan. d. Hari pertama hari terakhir tidak sesuai dengan usia kehamilan (kehamilan postdate atau preterm). e. Riwayat natalkomplikasi persalinan juga mempunyai kaitan yang sangat erat dengan permasalahan pada bayi baru lahir. Yang perlu dikaji :f. Kala I : perdarahan antepartum baik solusio plasenta maupun plasenta previa.g. Kala II : Persalinan dengan tindakan bedah caesar, karena pemakaian obat penenang (narkose) yang dapat menekan sistem pusat pernafasan.b. Riwayat post natal Yang perlu dikaji antara lain :a. Agar score bayi baru lahir 1 menit pertama dan 5 menit kedua AS (0-3) asfiksia berat, AS (4-6) asfiksia sedang, AS (7-10) asfiksia ringan.b. Berat badan lahir : Preterm/BBLR < 2500 gram, untu aterm 2500 gram lingkar kepala kurang atau lebih dari normal (34-36 cm).c. Adanya kelainan kongenital : Anencephal, hirocephalus anetrecial aesofagal. Pola nutrisiYang perlu dikaji pada bayi dengan BBLR gangguan absorbsi gastrointentinal, muntah aspirasi, kelemahan menghisap sehingga perlu diberikan cairan parentral atau personde sesuai dengan kondisi bayi untuk mencukupi kebutuhan elektrolit, cairan, kalori dan juga untuk mengkoreksi dehidrasi, asidosis metabolik, hipoglikemi disamping untuk pemberian obat intravena. Pola eliminasiYang perlu dikaji pada neonatus adalah BAB : frekwensi, jumlah, konsistensi. BAK : frekwensi, jumlah Latar belakang sosial budayaKebudayaan yang berpengaruh terhadap BBLR kebiasaan ibu merokok, ketergantungan obat-obatan tertentu terutama jenis psikotropikaKebiasaan ibu mengkonsumsi minuman beralkohol, kebiasaan ibu melakukan diet ketat atau pantang makanan tertentu. Hubungan psikologis Sebaiknya segera setelah bayi baru lahir dilakukan rawat gabung dengan ibu jika kondisi bayi memungkinkan. Hal ini berguna sekali dimana bayi akan mendapatkan kasih sayang dan perhatian serta dapat mempererat hubungan psikologis antara ibu dan bayi. Lain halnya dengan BBLR karena memerlukan perawatan yang intensif2. Data ObyektifData obyektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan dengan menggunakan standart yang diakui atau berlaku.a. Keadaan umumPada neonatus dengan BBLR, keadaannya lemah dan hanya merintih. Keadaan akan membaik bila menunjukkan gerakan yang aktif dan menangis keras. Kesadaran neonatus dapat dilihat dari responnya terhadap rangsangan. Adanya BB yang stabil, panjang badan sesuai dengan usianya tidak ada pembesaran lingkar kepala dapat menunjukkan kondisi neonatus yang baik. b. Tanda-tanda VitalNeonatus post asfiksia berat kondisi akan baik apabila penanganan asfiksia benar, tepat dan cepat. Untuk bayi preterm beresiko terjadinya hipothermi bila suhu tubuh < 36 C dan beresiko terjadi hipertermi bila suhu tubuh < 37 C. Sedangkan suhu normal tubuh antara 36,5C 37,5C, nadi normal antara 120-140 kali per menit respirasi normal antara 40-60 kali permenit, sering pada bayi post asfiksia berat pernafasan belum teratur .c. KulitWarna kulit tubuh merah, sedangkan ekstrimitas berwarna biru, pada bayi preterm terdapat lanugo dan verniks.d. KepalaKemungkinan ditemukan caput succedaneum atau cephal haematom, ubun-ubun besar cekung atau cembung kemungkinan adanya peningkatan tekanan intrakranial.e. MataWarna conjunctiva anemis atau tidak anemis, tidak ada bleeding conjunctiva, warna sklera tidak kuning, pupil menunjukkan refleksi terhadap cahaya. f. Hidung Terdapat pernafasan cuping hidung dan terdapat penumpukan lendir.g. MulutBibir berwarna pucat ataupun merah, ada lendir atau tidak.h. TelingaPerhatikan kebersihannya dan adanya kelainani. LeherPerhatikan kebersihannya karena leher nenoatus pendekj. ThoraxBentuk simetris, terdapat tarikan intercostal, perhatikan suara wheezing dan ronchi, frekwensi bunyi jantung lebih dari 100 kali per menit.k. AbdomenBentuk silindris, hepar bayi terletak 1 2 cm dibawah arcus costaae pada garis papila mamae, lien tidak teraba, perut buncit berarti adanya asites atau tumor, perut cekung adanya hernia diafragma, bising usus timbul 1 sampai 2 jam setelah masa kelahiran bayi, sering terdapat retensi karena GI Tract belum sempurna.l. UmbilikusTali pusat layu, perhatikan ada pendarahan atau tidak, adanya tanda tanda infeksi pada tali pusat.m. GenitaliaPada neonatus aterm testis harus turun, lihat adakah kelainan letak muara uretra pada neonatus laki laki, neonatus perempuan lihat labia mayor dan labia minor, adanya sekresi mucus keputihan, kadang perdarahan.n. Anus Perhatiakan adanya darah dalam tinja, frekuensi buang air besar serta warna dari faeses.o. EkstremitasWarna biru, gerakan lemah, akral dingin, perhatikan adanya patah tulang atau adanya kelumpuhan syaraf atau keadaan jari-jari tangan serta jumlahnya.p. RefleksPada neonatus preterm post asfiksia berat reflek moro dan sucking lemah. Reflek moro dapat memberi keterangan mengenai keadaan susunan syaraf pusat atau adanya patah tulang 3. Data PenunjangData penunjang pemeriksaan laboratorium penting artinya dalam menegakkan diagnosa atau kausal yang tepat sehingga kita dapat memberikan obat yang tepat pula. Pemeriksaan yang diperlukan adalah : Darah : GDA > 20 mg/dl Test kematangan paru CRP Hb dan Bilirubin : > 10 mg/dl2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Ketidakefektifan pola nafas b/d tidak adekuatnya ekspansi parub.Gangguan pertukaran gas b/d kurangnya ventilasi alveolar sekunder terhadap defisiensi surfaktanc.Resiko tinggi gangguan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.d.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya persediaan zat besi, kalsium, metabolisme yang tinggi dan intake yang kurang adekuate. Resiko tinggi hipotermi atau hipertermi b/d imaturitas fungsi termoregulasi atau perubahan suhu lingkunganf. Resiko tinggi terjadi gangguan perfusi jaringan b/d imaturitas fungsi kardiovaskulerg. Resiko tinggi injuri susunan saraf pusat b/d hipoksiah. Resiko tinggi infeksi b/d imaturitas fungsi imunologiki. Resiko tinggi gangguan integritas kulit b/d imaturitas struktur kulitj.Gangguan persepsi-sensori : penglihatan, pendengaran, penciuman, taktil b/d stimulus yang kurang atau berlebihan dari lingkungan perawatan intensif3. INTERVENSI KEPERAWATANNoDiagnosa KeperawatanTujuan/KriteriaRencana TindakanRasional

1.Ketidakefektifan pola nafas b/d tidak adekuatnya ekspansi paruPola nafas yang efektifKriteria : Kebutuhan oksigen menurun Nafas spontan, adekuat Tidak sesak. Tidak ada retraksi Berikan posisi kepala sedikit ekstensi Berikan oksigen dengan metode yang sesuai. Observasi irama, kedalaman dan frekuensi pernafasan. Melancarkan jalan nafas Memenuhi kecukupan oksigen dalam tubuh Mengetahui irama, kedalaman dan frekuensi pernafasan.

2Gangguan pertukaran gas b/d kurangnya ventilasi alveolar sekunder terhadap defisiensi surfaktanPertukaran gas adekuatKriteria : Tidak sianosis. Analisa gas darah normal Saturasi oksigen normal. Lakukan isap lendir kalau perlu Berikan oksigen dengan metode yang sesuai. Observasi warna kulit. Ukur saturasi oksigen Observasi tanda-tanda perburukan pernafasan Lapor dokter apabila terdapat tanda-tanda perburukan pernafasan.Mendapatkan tindakan yang tepat. Kolaborasi dalam pemeriksaan analisa gas darah. Melancarkan jalan nafas. Memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh Mengetahui adanya sianosis. Memantau kebutuhan saturasi oksigen Mengetahui adanya tanda-tanda perburukan pernafasan. Mendapatkan tindakan yang tepat.

Memantau hasil laboratorium.

3Risiko tinggi gangguan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolitHidrasi baikKriteria: Turgor kulit elastik Tidak ada edema Produksi urin 1-2 cc/kgbb/jam Elektrolit darah dalam batas normal Observasi turgor kulit. Catat intake dan output. Kolaborasi dalam pemberian cairan intra vena dan elektrolit. Kolaborasi dalam pemeriksaan elektrolit darah Mengetahui keadaan turgor kulit. Memantau cairan masuk dan cairan keluar. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Memantau hasil pemeriksaan elektrolit darah.

4Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya persediaan zat besi, kalsium, metabolisme yang tinggi dan intake yang kurang adekuatNutrisi adekuatKriteria : Berat badan naik 10-30 gram / hari Tidak ada edema Protein dan albumin darah dalam batas normal Berikan ASI/PASI dengan metode yang tepat. Timbang berat badan setiap hari Catat intake dan output Kolaborasi dalam pemberiantotal parenteral nutrition kalau perlu. Memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Mengetahui peningkatan / penurunan berat badan. Memantau jumlah cairan masuk dan keluar. Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi.

5Risiko tinggi hipotermi atau hipertermi b/d imaturitas fungsi termoregulasi atau perubahan suhu lingkunganSuhu bayi stabilKreteria: Suhu 36,5 0C -37,5 0C Akral hangat Rawat bayi dengan suhu lingkungan sesuai. Hindarkan bayi kontak langsung dengan benda sebagai sumber dingin/panas. Ukur suhu bayi setiap 3 jam atau kalau perlu. Ganti popok bila basah. Menurunkan risiko hipotermi / hipertermi. Menurunkan risiko hipotermi / hipertermi. Memantau terjadinya peningkatan / penurunan suhu tubuh. Menghindarkan kontak langsung dengan kelembaban.

6Risiko tinggi terjadi gangguan perfusi jaringan b/d imaturitas fungsi kardiovaskulerPerfusi jaringan baikkreteria: Tekanan darah normal Pengisian kembali kapiler