laporan kuliah lapangan

18
LAPORAN KULIAH LAPANGAN (Proses Pembuatan Beer) PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk. Disusun oleh : Restia Fardini Dirhanoe (121120051) Yuni Kartika (121120063) Tivany Amanda Heriawati (121120072) Siti Nurjannah (121120097) Rizlah Adilta Dilah (121120147) PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2015

Upload: tivany-amanda

Post on 17-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

PT. Multi Bintang Tbk

TRANSCRIPT

  • LAPORAN KULIAH LAPANGAN

    (Proses Pembuatan Beer)

    PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk.

    Disusun oleh :

    Restia Fardini Dirhanoe (121120051)

    Yuni Kartika (121120063)

    Tivany Amanda Heriawati (121120072)

    Siti Nurjannah (121120097)

    Rizlah Adilta Dilah (121120147)

    PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

    YOGYAKARTA

    2015

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    LAPORAN KULIAH LAPANGAN

    PROSES PEMBUATAN BEER

    (PT MULTI BINTANG INDONESIA)

    Disusun oleh :

    Restia Fardini Dirhanoe (121120051)

    Yuni Kartika (121120063)

    Tivany Amanda Heriawati (121120072)

    Siti Nurjannah (121120097)

    Rizlah Adilta Dilah (121120147)

    Yogyakarta, 30 Januari 2015

    Disetujui oleh

    Dosen Pembimbing

    Ir. Danang Jaya, MT

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya , sehingga kami dapaat menyelesaikan laporan

    Kuliah Lapangan dengan baik dan tepat waktu, yang berjudul Proses Pembuatan

    Beer PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

    Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkaan terima kasih kepada :

    1. Kepala Program Studi Teknik Kimia UPN Veteran Yogyakarta

    2. Dosen pembimbing

    Dengan pembuatan makalah ini kami harapkan dapat memberikan manfaat

    bagi pembaca, khususnya rekan-rekan sesama mahasiswa Teknik Kimia UPN

    Veteran Yogyakarta. Semua kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat

    kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

    Yogyakarta, 30 Januari 2015

    Penyusun

  • iv

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

    INTISARI ............................................................................................................... vi

    BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

    I. 1. SEJARAH PABRIK ................................................................................ 1

    I. 2. TOPOGRAFI PABRIK ........................................................................... 2

    BAB II. PROSES PRODUKSI ............................................................................. 3

    BAB III. PEMBAHASAN ..................................................................................... 6

    BAB IV. PENUTUP ............................................................................................... 7

    IV. 1. KESIMPULAN ...................................................................................... 7

    IV. 2. SARAN .................................................................................................. 7

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

    LAMPIRAN ............................................................................................................ 9

  • v

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Denah Pabrik PT. Multi Bintang Indonesia Tbk ........................... 2

    Gambar 2. Kondisi di Dalam Pabrik PT. Multi Bintang Indonesia Tbk ......... 2

    Gambar 3. Alur Proses Pembuatan Beer ......................................................... 3

    Gambar 4. Hasil Gilingan Kasar Biji Barley (malt grates) ............................. 3

    Gambar 5. Proses Pemasakan malt ................................................................. 4

    Gambar 6. Alat Penyaring Bubur malt (Mash Filter) ..................................... 4

    Gambar 7. Alat Proses Penjernihan wort (Whirlpool) .................................... 5

    Gambar 8. Tangki Fermentasi ........................................................................ 5

  • vi

    INTISARI

    PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yang berdiri pada tahun 1929 dengan nama

    Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen. Kini, PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah

    menjadi produsen bir terkemuka di Indonesia. Perseroan memproduksi dan

    memasarkan serangkaian produk ternama, seperti Bir Bintang, Bintang Zero,

    Heineken, Guinness Foreign Extra Stout dan Green Sands, Recharge Energy Soda,

    dan Bintang Redler.

    Proses produksi minuman beer diawali dengan penggilingan malt yaitu biji

    Barley yang sudah berkecambah sehingga dihasilkan gilingan kasar yang disebut malt

    grates. Selanjutnya, malt akan dicampur dengan air dan dimasak di dalam mashtun

    dan dihasilkan bubur malt yang disebut mash. Dari proses pemasakan, mash akan

    dilewatkan melalui mash filter untuk memisahkan bubur malt dari kulit atau sekam.

    Filtrat selanjutnya dialirkan ke tangki penampung yang disebut brewing cooper dan

    dihasilkan ekstrak cairan jernih yang disebut wort.

    Pada proses pendidihan wort, getah bunga Hop ditambahkan untuk

    menciptakan rasa dan aroma khas beer. Proses penjernihan wort dilakukan di dalam

    whirlpool dimana ampas bunga Hop dan pengotor yang masih tertinggal di dalam

    wort akan terpisah sehingga dihasilkan wort jernih. Sebelum memasuki tangki

    fermentasi, wort didinginkan terlebih dahulu hingga suhunya mencapai 7-80C.

    Fermentasi dilakukan selam 7 hari dengan menggunakan ragi (yeast) pada suhu 100C.

    Fermentasi yang dilakukan akan menghasilkan beer yang dikemas dalam

    beberapa bentuk yaitu botol, kaleng, dan beer barrel. Botol yang digunakan melalui

    tahapan pencucian dan inspeksi terlebih dahulu sehingga botol yang digunakan akan

    bebas dari pengotor dan cacat botol. Setelah diisi, botol akan melewati dua tahap

    inspeksi lanjutan, tahap pasteurisasi dan tahap pelabelan. Botol berisi beer yang telah

    dinyatakan layak setelah melalui uji kualitas akan didistribusikan ke distributor.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. 1. SEJARAH PABRIK

    Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen awalnya didirikan di Medan pada

    tahun 1929 dengan sebuah pabrik bir di Surabaya. Domisili Perseroan dipindahkan ke

    Surabaya pada tahun 1936 dan pada tahun yang sama Heineken N.V. menjadi

    pemegang saham utama. Pada tahun 1951, Perseroan mengubah namanya menjadi

    Heinekens Nederlandsch- Indische Bierbrouwerijen Maatschappij N.V. Sebuah

    pabrik bir baru didirikan di Tangerang pada tahun 1972.

    Setelah beberapa kali berubah nama, Perseroan menjadi perusahaan publik

    pada tahun 1981 dan memakai nama baru, PT Multi Bintang Indonesia. Kantor

    pusatnya pun dipindahkan dari Surabaya ke Jakarta. Saham-sahamnya kini

    diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

    Kini, PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah menjadi produsen bir terkemuka

    di Indonesia. Perseroan memproduksi dan memasarkan serangkaian produk ternama,

    seperti Bir Bintang, Bintang Zero, Heineken, Guinness Foreign Extra Stout dan

    Green Sands, Recharge Energy Soda, dan Bintang Redler.

    Perseroan mengoperasikan pabrik-pabrik di Sampang Agung (Mojokerto) dan

    Tangerang, sedangkan anak perusahaannya, PT MuIti Bintang Indonesia Niaga

    memiliki kantor-kantor penjualan dan pemasaran di semua kota besar, dari Medan di

    Sumatra Utara hingga Jayapura di Papua.

    Pada awal tahun 2010, Asia Pacific Breweries Limited (APB) dari Singapura

    mengakuisisi saham yang dimiliki oleh Heineken untuk menjadi pemegang saham

    utama Perseroan. Sebagai salah satu produsen bir terbesar di kawasan Asia-Pasifik,

    APB memiliki 37 pabrik yang beroperasi di 13 negara, yaitu Singapura, Malaysia,

    Kamboja, China, Thailand, Selandia Baru, Laos, Vietnam, Papua Nugini, Sri Lanka,

    Mongolia, Indonesia dan Kaledonia Baru.

  • 2

    I. 2. TOPOGRAFI

    Pabrik Multi Bintang Indonesia yang terletak di daerah Sampang Agung

    dengan alamat lengkap Jl.Raya Mojosari - Pacet Km.50, Kecamatan Kutorejo,

    Kab.Mojokerto, Jawa Timur memiliki luas area +/- 38 ha dengan jumlah pekerja +/-

    99 orang.

    Gambar 1. Denah Pabrik PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

    Gambar 2. Kondisi di Dalam Pabrik PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

  • 3

    BAB II

    PROSES PRODUKSI

    Proses produksi PT Multi Bintang Indonesia senantiasa menjaga kualitas

    dengan menggunakan sistem quality control dalam setiap proses produksinya.

    Berikut adalah proses produksi pada PT. Multi bintang Indonesia :

    Gambar 3. Alur Proses Pembuatan Beer

    Berikut penjelasan masing-masing proses :

    1. Proses Penggilingan

    Malt (biji barley yang telah dikecambahkan terlebih dahulu) dimasukkan

    kedalam alat penggiling, jenis alat yang digunakan adalah Hammer Mill untuk

    mendapatkan gilingan kasar (Malt Grates). Proses perkecambahan dilakukan

    dengan tujuan untuk mengaktifkan enzim-enzim pada malt dan agar dapat

    bekerja pada saat proses pemasakan.

    Gambar 4. Hasil Gilingan Kasar Biji Barley (malt grates)

  • 4

    2. Proses Pemasakan

    Setelah mendapatkan gilingan kasar malt, selanjutnya malt grates dicampur

    dengan air hangat di dalam Mashtun, proses ini disebut proses pemasakan

    dengan suhu tertentu. Pada proses pemasakan ini akan dihasilkan bubur malt

    yang disebut mash. Dalam proses ini akan terjadi proses perombakan pati atau

    karbohidrat dirombak menjadi gula sederhana sehingga dapat difermentasi.

    Selain itu juga terjadi proses perombakan protein menjadi asam amino.

    Gambar 5. Proses Pemasakan malt

    3. Proses Penyaringan mash

    Bubur malt disaring dengan menggunakan mash filter untuk memisahkan

    bubur malt dari kulit atau sekam. Filtrat selanjutnya dialirkan ke tangki

    penampung yang disebut brewing cooper dan dihasilkan ekstrak cairan jernih

    yang disebut wort.

    Gambar 6. Alat Penyaring Bubur malt (Mash Filter)

  • 5

    4. Proses Pendidihan wort

    Pada proses pendidihan wort ditambahkan getah bunga Hop untuk

    menciptakan rasa pahit dan aroma khas beer. Wort panas dipindahkan ke

    Whirlpool untuk dijernihkan. Pada proses ini protein yang telah terdenaturasi

    akan terpisah dari wort sehingga dihasilkan wort jernih.

    Gambar 7. Alat untuk Menjernihkan wort (Whirlpool)

    5. Proses Fermentasi

    Wort yang telah jernih dilewatkan pendingin hingga mencapai suhu 7-80C

    menuju tangki fermentasi. Dalam tangki fermentasi, ragi (yeast) ditambahkan

    ke dalam wort untuk memulai fermentasi. Fermentasi dilakukan selama 7 hari

    pada suhu 10 0C. Untuk menyempurnakan rasa dan aroma beer disimpan

    dalam tangki dengan suhu 0 0C selama beberapa hari.

    Gambar 8. Tangki Fermentasi

    6. Proses Pengemasan

    Kemasan yang tersedia yaitu kemasan botol, kaleng, dan beer barrel. Proses

    pengemasan pada botol yaitu :

  • 6

    a) Proses pencucian botol

    Proses pencucian botol bertujuan untuk menjamin kebersihan botol

    dan menghilangkan labelyang ada pada botol kembalian pasar. Proses

    pencucian menggunakan larutan kaustik soda.

    b) Proses inspeksi cacat pada botol

    Alat inspeksi cacat botol dilengkapi kamera yang dapat mendeteksi

    larutan kaustik soda yang masih tertinggal di dalam botol serta

    memastikan tidak ada label yang masih menempel pada botol. Apabila

    terdapat botol yang tidak sesuai dengan ketentuan secara otomatis

    akan keluar dari jalur.

    c) Proses pengisian botol dengan beer

    Setelah melalui proses inspeksi, botol-botol tersebut diisi dengan beer

    yang terdapat dalam tangki kemudian dilakukan proses penutupan

    botol. Alat yang digunakan pada proses pengisian memiliki kecepatan

    28000 botol per jam.

    d) Proses inspeksi botol yang telah berisi beer.

    Pada proses ini dilakukan pengecekan untuk memastikan tidak ada

    logam ataupun benda asing yang terikut serta memastikan semua botol

    telah memiliki tutup.

    e) Proses pasteurisasi

    Proses pasteurisasi dilakukan untuk menjamin tidak ada

    mikroorganisme yang terdapat dalam botol.

    f) Proses labelisasi

    Pada proses ini dilakukan pelabelan beserta kode produksi yang

    mencantumkan waktu dan tanggal produksi dan batas kadaluarsa.

    g) Proses inspeksi tahap akhir

    Inspeksi tahap akhir dilakukan untuk memastikan botol memiliki label

    yang letaknya simetris, terdapat kode produksi, level cairan telah

    sesuai dan tidak ada kebocoran pada tutup botol. Setelah melalui

  • 7

    proses inspeksi tahap akhir, secara otomatis botol-botol akan tersusun

    dalam krat/karton dan melalui proses penimbangan. Selanjutnya krat

    botol tersebut akan memasuki ruang penyimpanan (storage).

    h) Distribusi

    Sistem distribusi pada pabrik ini menggunakan prinsip FIFO (first in

    first out), yaitu produk yang masuk pertama kali akan dipasarkan

    terlebih dahulu. Produk dapat didistribusikan setelah melalui uji

    kualitas.

  • 8

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Pada proses pembuatan bir bintang terdapat proses perkecambahan yang harus

    dilakukan sebelum lanjut ke proses penggilingan,hal ini bertujuan agar lebih mudah

    dicerna,membantu memecah struktur dinding sel dan untuk mengembangkan enzim

    untuk memodifikasi granula pati yang dapat larut.

    Setelah proses perkecambahan atau disebut proses malting, dilakukan proses

    penggilingan dimana menghasilkan gilingan kasar. Alat yang digunakan adalah jenis

    Hammer Mill. Proses yang terjadi dalam alat ini yaitu rotor berputar di bagian dalam

    mesin akan menggerakkan mesin penepung. Bahan baku yang telah diproses oleh

    mesin akan keluar sesuai besar ukuran yang telah dipilih melalui saringan.

    Setelah proses penggilingan terjadi proses pemasakan yang akan

    menghasilkan mash ,lalu dilakukan penyaringan dengan menggunakan mash filter

    menghasilkan wort. Wort masuk dengan kecepatan tinggi ke dalam whirlpool

    sehingga menimbulkan pusaran yang dapat menghisap ampas buah Hop serta ampas-

    ampas lain yang masih tertinggal di dalam wort. Dari proses ini dihasilkan wort jernih

    yang siap difermentasi. Sebelum masuk pada tahap fermentasi, wort didinginkan

    terlebih dahulu untuk mencapai suhu ideal bagi yeast untuk memulai proses

    frementasi.

    Pada proses pengemasan, botol bir yang digunakan berwarna gelap, hal ini

    memiliki tujuan yaitu dengan mengaplikasikan warna gelap pada botol produk

    mampu mencegah rusaknya isi produk akibat terkena paparan sinar matahari. Karena

    dengan warna gelap mampu menghalangi sinar yang masuk.

  • 9

    BAB IV

    PENUTUP

    IV. 1. Kesimpulan

    Di Pabrik PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. yang berdiri sejak tahun 1929

    tersebut, para mahasiswa mendapatkan penjelasan tentang skema produksi, sejak

    pengambilan bahan baku hingga proses distribusi yang mengedepankan ketelitian,

    higienitas dan quality control.

    PT Multi Bintang Indonesia Tbk. telah menjadi produsen bir terkemuka di

    Indonesia. Perseroan memproduksi dan memasarkan serangkaian produk ternama,

    seperti Bir Bintang, Bintang Zero, Heineken, Guinness Foreign Extra Stout dan

    Green Sands, Recharge Energy Soda, dan Bintang Redler.

    IV. 2. Saran

    Pada bagian akhir laporan ini, penulis bermaksud mengucapkan terima kasih

    atas kesempatan yang diberikan oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. karena telah

    memperkenankan penulis untuk melihat secara langsung proses produksi beer yang

    terletak di Sampang Agung, Mojokerto.

    Selain itu penulis juga mengharapkan PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

    berkenan memberikan kesempatan untuk melakukan kerja praktek di perusahaan

    PT.Multi Bintang Indonesia Tbk untuk memenuhi salah satu syarat studi yang

    berlaku di Teknik Kimia Univeristas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

  • 10

    DAFTAR PUSTAKA

    Multi Bintang Indonesia Website, Company Profile Internet:

    http://www.multibintang.co.id/ [Januari, 2015]

    Youtube, Bir Bintang Making Internet:

    https://www.youtube.com/watch?v=EgUY4BOe3vM [Januari, 2015]

    Verronica Verly, Laporan Kuliah Lapangan PT.Air Mancur Internet:

    http://verronicaverly.blogspot.com/2013/12/laporan-kuliah-lapangan-ke-pt-air-

    mancur.html [Januari, 2015]

    http://www.multibintang.co.id/https://www.youtube.com/watch?v=EgUY4BOe3vMhttp://verronicaverly.blogspot.com/2013/12/laporan-kuliah-lapangan-ke-pt-air-mancur.htmlhttp://verronicaverly.blogspot.com/2013/12/laporan-kuliah-lapangan-ke-pt-air-mancur.html

  • 11

    LAMPIRAN

    Pertanyaan dan Jawaban

    1. Dianita Aulia (121120003)

    Mengapa biji Barley yang digunakan sebagai bahan baku harus melalui

    tahap perkecambahan terlebih dahulu ?

    Jawaban :

    Proses perkecambahan bertujuan mengaktifkan enzim-enzim pada malt agar

    dapat merombak pati atau karbohidrat menjadi gula sederhana pada proses

    pemasakan.

    2. Gemal Kurniawan (121120132)

    Mengapa wort yang akan masuk ke dalam tangki fermentasi harus

    didinginkan terlebih dahulu ?

    Jawaban :

    Proses pendinginan dilakukan agar wort mencapai suhu ideal bagi

    mikroorganisme (yeast) untuk memulai fermentasi.

    3. Khanif Fuady (121120129)

    Alat apa yang digunakan pada proses pengilingan biji Barley ?

    Jawaban :

    PT. Multi Bintang Indonesia Tbk menggunakan Hammer Mill sebagai

    penggiling biji Barley.

    4. Elwin Putra Sitinjak (121120122)

    Proses apa yang terjadi di dalam whirlpool yang digunakan untuk

    menjernihkan wort ?

    Jawaban :

    Pada proses penjernihan, wort akan masuk ke dalam whirlpool dengan

    kecepatan tinggi sehingga timbul pusaran yang menghisap ampas bunga Hop

    dan pengotor yang masih tertinggal di dalam wort.

  • 12

    5. Yanuar Andhang Dwiatmaja (121120140)

    Mengapa kemasan botol yang digunakan berwarna gelap ?

    Jawaban :

    Kemasan botol berwarna gelap yang digunakan bertujuan untuk

    meminimalisir sinar matahari yang masuk karena dapat merusak komposisi

    beer.

    6. Maya Engelin Manopo (121132002)

    Selain memproduksi beer, PT Multi Bintang Indonesia Tbk juga

    membuat produk minuman bebas alkohol. Apa yang membedakan

    proses pembuatan kedua produk tersebut ?

    Jawaban :

    Yang membedakan proses pembuatan produk minuman beralkohol dan yang

    bebas alkohol adalah pada pembuatan minuman bebas alkohol tidak dilakukan

    proses fermentasi melainkan proses karbonasi dan tidak ada penambahan

    getah bunga Hop.