88351241 laporan kuliah lapangan manoko

62
LAPORAN KULIAH LAPANGAN TAMAN MANOKO LEMBANG DAN SEKITARNYA 6 JUNI 2010 SUKU YANG DITUGASKAN : 1. CAESALPINIACEAE 2. ASTERACEAE 3. ZINGIBERACEAE 4. URTICACEAE 5. CANNACEAE 6. SAPINDACEAE KELOMPOK : 11 NENENG SARININGSIH (10060309057) MUTIARA CITRA ARIFIEN (10060309058) AYU NUR RACHMAWATI (10060309062) SITI NUR AMALIA (10060309059) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Upload: andi-lastri-opu

Post on 07-Aug-2015

414 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

TAMAN MANOKO LEMBANG DAN SEKITARNYA

6 JUNI 2010

SUKU YANG DITUGASKAN :

1. CAESALPINIACEAE

2. ASTERACEAE

3. ZINGIBERACEAE

4. URTICACEAE

5. CANNACEAE

6. SAPINDACEAE

KELOMPOK : 11

NENENG SARININGSIH (10060309057)

MUTIARA CITRA ARIFIEN (10060309058)

AYU NUR RACHMAWATI (10060309062)

SITI NUR AMALIA (10060309059)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2010

Page 2: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

PENDAHULUAN

1. Suku Caesalpiniaceae (Johar – joharan)

Klasifikasi

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Anak Kelas :

Bangsa :

Suku : Caesalpiniaceae

Ciri-ciri Morfologi Umum

Habitus : Pohon atau perdu, jarang herba, kadang – kadang memanjat, ada yang

berduri.

Batang : Bulat, berkayu.

Daun : Daun umumnya majemuk pinatus, jarang yang bipinatus,

unifoliolatus atau daun tunggal, letaknya tersebar, ada pilvinus dan ada

stipula.

Bunga / Perbungaan : Bunga dalam perbungaan rasemus, setiap bunga umumnya biseksual

dan zigomorf. Kaliks umumnya 5 sepal, korola 5 petal paling atas

letaknya lebih ke dalam dan lebih kecil dari yang lain. Stamen

umumnya 10, kadang - kadang terdapat staminodia, diskus bisa

terdapat sekeliling ovarium. Ovarium superus, terdiri dari 1 karpel, 1

ruang 1- banyak ovula pada plasenta marginal.

Buah : Buah legum, kadang – kadang menyerupai drupa atau samara.

Penyebaran

Pemanfaatan

Page 3: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

Beberapa jenis tumbuhan dari suku Caesalpiniaceae, yaitu :

1. Peltophorum pterocarpum (soga)

2. Dialium indum (asam keranji)

3. Delonix regia (flamboyan)

4. Haematoxylum campechianum

5. Cassia alata (ketepeng)

6. Cassia fistula (tengguli)

7. Cassia multijuga

8. Cassia siamea (johar)

9. Caesalpinia sappan (secang)

10. Caesal pulcherrima (kembang merak)

11. Tamarindus indicus (asam)

12. Bauhinia purpurea

13. Cassia bicapsularis

2. Suku Asteraceae (Sembung - sembungan)

Klasifikasi

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Anak Kelas : Asteridae

Bangsa : Asterales

Suku : Asteraceae

Ciri-ciri Morfologi Umum

Habitus : Herba, perdu, atau tumbuhan memanjat, jarang terdapat dalam bentuk

pohon.

Batang : Bervariasi mulai dari batang lunak herba sampai berkayu. Beberapa

berbulu. Penampang melintang batang bervariasi (segiempat, bulat,

dll). Kadang bergetah.

Daun : Daun tunggal, terbagi, atau majemuk. Filotaksis tersebar atau

dekusatus, tanpa stipula.

Bunga / Perbungaan : Perbungaan kapitulum, dikelilingi involukrum. Satu perbungaan

Page 4: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

tampak seperti satu bunga dan disebut psedantium. Setiap bunga

bi/uniseksualis, aktinomorf atau zigomorf, ada atau tidak ada braktea

berbentuk selaput (palea) atau rambut-rambut keras. Berdasarkan

letaknya, dibedakan antara bunga tepi dan bunga tengah. Korola 5

helai. Berdasarkan bentuk korola, terdapat bunga dengan korola

berbentuk tabung, berbentuk pita, atau berbibir 2. Kombinasinya

adalah bunga tepi berbentuk pita, bunga tengah berbentuk tabung,

bunga tepi dan bunga tengah berbentuk pita; bunga tepi dan bunga

tengah berbentuk tabung; bunga tepi dan bunga tengah berbibir 2.

Kaliks berubah menjadi rambut-rambut atau sisik, disebut papus.

Stamen umumnya 5, epipetal, singenesis (antera bersatu), sering

lebih dahulu masak dari pistilum (bunga protrandri). Ovarium inferus,

1 ruang, 2 karpel, 1 ovul, stilus bercabang 2.

Buah : Akhen dengan papus yang persisten (tampak seperti parasut pada saat

diterbangkan angin). Sering terdapat sel getah dan kelenjar minyak.

Penyebaran

Suku Asteraceae atau sembung-sembungan merupakan kelompok yang terdiri dari

1.100 marga yang meliputi 20.000 spesies (Cronguist, 1981:1025). Menurut Tjiroosepomo

(1996:334) suku Asteraceae terdiri dari 1.000 marga dan meliputi 14.000 spesies.

Tumbuhan suku Asteraceae dikaji dari aspek ekologi mempunyai peranan yang

penting kaitannya dengan ekosistem yang terdapat dikawasan Coban Rondo yang berperan

menjaga keseimbangan ekosistem.

Tumbuhan suku Asteraceae pada umumnya hidup menyebar keseluruh dunia,

terutama didaeah topis, Cronguist, (1981:1028) mengatakan tumbuhan suku Asteraceae pola

penyebarannya adalah kosmopolitan atau menyebar keseluruh dunia, dan tempat yang paling

cocok adalah pada wilayah yang mempunyai iklim tropis. Di Kabupaten Malang habitat

seperti ini dapat ditemui dikawasan hutan wisata Coban Rondo di Kecamatan Pujon.

Berdasarkan data kawasan Coban Rondo yang terletak di Ds. Pandesari Kec. Pujon

Kabupaten Malang Jawa Timur berada pada ketinggian kurang lebih 1200 m di atas

permukaan laut, mempunyai suhu berkisar 22-240C dengan curah hujan berkisar 1721

mm/tahun merupakan kawasan hutan tropis dan juga kawasan konservasi dan wisata.

Bedasarka observasi awal pada tanggal 2-5 Mei 2006, diketahui bahwa beberapa tumbuhan

suku Asteracae yang yang dijumpai dikawasan Coban Rondo adalah Ageratum Conyzohdes,

Page 5: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

Synedrella Nodiflora, Eupatorium riparium Reg. Bidens Pilosa L. Emilia Sonchifolia (L.)

DC. Tumbuhan suku Asteraceae berperan sebagai bagian dari ekosistem di Coban Rondo

yaitu sebagai tumbuhan penutup tanah yang mempunyai pengaruh penting dalam

mempertahan keberlangsungan ekosistem. Di sisi lain pada kawasan Coban Rondo terdapat

dua zona yakni zona datar dan zona miring. Dengan adanya dua zona tersebut, maka perlu

diketahui apakah pada zona yang berbeda disuatu kawasan, memiliki karakteristik flora

dalam hal ini Asteraceae yang berbeda pula.

Pemanfaatan

Asteraceae memiliki nilai ekonomi, sebab terkait dengan fungsinya antara lain

sebagai tanaman hias, Asteraceae juga memiliki harga dipasaran yang relatif baik.

Tjiroosepomo (1996:334) juga mengemukakan bahwa tumbuhan suku Asteraceae

mempunyai mempunyai peran sebagai tanaman obat, yang untuk kondisi sekarang ini sangat

dibutuhkan sebagai alternatif solusi mengatasi mahalnya harga obat dan pengaruh zat-zat

kimia.

Kartasapoetra, dkk. (2000) mengemukakan tumbuhan Asteraceae ini berperawakan

terna atau semak dan tumbuh diantara pepohonan berperan dalam mencegah terjadinya erosi

karena tumbuhan ini mempunyai empat peran yaitu :

1. Menghalangi tumbukan-tumbukan langsung butir-butir hujan sehingga daya tumbuk butir-

butir hujan tersebut dapat direduksi.

2. Mengurangi kecepatan aliran permukaan dan melindungi pengikisan- pengikisan oleh

aliran permukaan.

3. Mendorong perkembangan biota tanah yang dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah,

dan akar-akarnya dapat mempengaruhi kapasitas infiltrasi tanah sehingga aliran air

permukaan menjadi berkurang.

4. Berperan menambah bahan organik tanah, dan resistensi tanah terhadap erosi menjadi

bertambah.

Beberapa jenis tumbuhan dari suku Asteraceae, yaitu :

1. Achillea millefolium (daun seribu)

2. Artemisia vulgaris (lokatmala)

3. Ageratum conyzoides (babadotan)

4. Anaphalis javanica (tropical edelweiss)

5. Blumea balsamifea (sembung)

6. Chrysanthemum cinerariifolium (piretrum)

Page 6: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

7. Crassocephalum crepidioides (sintrong)

8. Dahlia rosea (dahlia)

9. Eclipta prostrata (urang-aring)

10. Eupatorium inuliifolium (ki runyuh)

11. Gerbera jamesonii (herbras)

12. Eupatorium riparium (teklan)

13. Helianthus annuus (bunga matahari)

14. Lactuca sativa (selada bokor)

15. Sonchus arvensis (jombang, tempuyung)

16. Tithonia diversifolia (ki pait)

17. Cosmos caudatus (kenikir)

18. Elephantopus scaber (tapak liman)

19. Emilia sonchifolia (tempuh wuyung)

20. Gynura procumbens (daun dewa)

3. Suku Zingiberaceae (Temu - temuan)

Klasifikasi

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Anak Kelas : Zingiberidae

Bangsa : Zingiberales

Suku : Zingiberaceae

Ciri-ciri Morfologi Umum

Habitus : Herba yang aromatis, dengan rizoma simpodial yang tebal dan

beramilum.

Batang : Bulat.

Daun : Daun distikha, berpelepah (juga membentuk batang semu), petiolus

panjang atau kadang – kadang pendek atau tidak ada, lamina

menggulung waktu muda, urat daun pinatus yang sejajar satu sama

lain, terdapat ligula antara petiolus dan pelepah.

Bunga / Perbungaan : Perbungaan berupa spika atau serupa kapitulum membawa braktea –

braktea yang tersusun spiral, setiap braktea membawa bunga – bunga

Page 7: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

dalam simosa atau tunggal. Setiap bunga biseksual, zigomorf, sepal 3

bersatu di bawah membentuk tabung, petal 3, stamen fertil 1, 2

petaloid staminodium bersatu menjadi labelum, petaloid staminodium

yang lain lebih kecil, ovarium inferus, 3 karpel, 1-3 ruang, ovula

banyak stilus umumnya terletak pada celah dari filamen dan antara

kedua teka dari antera.

Buah : Buah kapsula atau baka.

Penyebaran

Pemanfaatan

Beberapa jenis tumbuhan dari suku Zingiberaceae, yaitu :

1. Hedychium hibrid

2. Boesenbergia pandurata (temu kunci)

3. Catimbium malaccensis (laja goah)

4. Curcuma aeruginosa (temu ireng)

5. Curcuma domestica (kunyit)

6. Curcuma heyneana (temu giring)

7. Curcuma mangga (temu mangga, koneng joho)

8. Curcuma purpurascens (temu tis)

9. Curcuma soloensis (temu bayi)

10. Curcuma xanthorrhiza (temu lawak)

11. Curcuma zedoria (temu putih)

12. Elettaria cardamomum (kapulaga)

13. Hedychium coronarium (gandasoli)

14. Kaempferia galanga (kencur)

15. Kaempferia rotunda (kunci pepet)

16. Languas galanga (laos)

17. Nicolaia speciosa (kecombrang)

18. Zingiber amaricans (lempuyang pahit)

19. Zingiber aromaticum (lempuyang wangi)

20. Zingiber zerumbet (lempuyang gajah)

Page 8: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

21. Zingiber officinale (jahe)

22. Zingiber purpureum (bangle)

4. Suku Urticaceae (Jelatang - jelatangan)

Klasifikasi

Divisi : Magnoliophyta

Kelas :

Anak Kelas :

Bangsa : Urtirales

Suku : Urticaceae

Ciri-ciri Morfologi Umum

Habitus :

Batang :

Daun :

Bunga / Perbungaan :

Buah :

Penyebaran

Pemanfaatan

Beberapa jenis tumbuhan dari suku Urticaceae, yaitu :

1. Boehmeria nivea (rami)

2. Laportea interrupta (jelatang)

5. Suku Cannaceae (Tasbih - tasbihan)

Klasifikasi

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Anak Kelas :

Bangsa :

Page 9: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

Suku : Cannaceae

Ciri-ciri Morfologi Umum

Habitus : Herba perenial, mempunyai rizoma.

Batang : Bulat.

Daun : Daun terdiri dari vagina, petiolus dan lamina, tunggal, urat daun

pinatus yang satu sama lain sejajar, letak daun dalam spiral, daun

muda menggulung.

Bunga / Perbungaan : Bunga dalam perbungaan spika atau panikula, setiap bunga biseksual,

zigomorf, sepal 3 persisten, petal 3. Stamen pada dasarnya 6 helai, 3

dari lingkaran luar steril berbentuk petal disebut petaloid

staminodium, dari lingkaran dalam juga petaloid, salah satu

membawa 1 teka dari antera yang melekat di pinggir disebut stamen

setengah fertil, ovarium inferus dengan 3 karpel dan 3 ruang, ovula

beberapa tiap ruang, stilus petaloid.

Buah : Buah kapsula, eksokarp berpapila.

Penyebaran

Pemanfaatan

Beberapa jenis tumbuhan dari suku Cannaceae, yaitu :

1. Canna indica

2. Canna coccinea (tasbih)

3. Canna edulis (ganyong)

6. Suku Sapindaceae (Rambutan - rambutanan)

Klasifikasi

Divisi : Magnoliophyta

Kelas :

Anak Kelas :

Bangsa : Sapindales

Suku : Sapindaceae

Page 10: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

Ciri-ciri Morfologi Umum

Habitus :

Batang :

Daun :

Bunga / Perbungaan :

Buah :

Penyebaran

Pemanfaatan

Beberapa jenis tumbuhan dari suku Sapindaceae, yaitu :

1. Ganophyllum falcatum (mangir)

2. Fillicium decipiens (ki sabun)

3. Sapindus rarak (rerak)

4. Nephelium lappaceum (rambutan)

5. Euphoria longan (lengkeng)

6. Litchi chinensis (leci)

HASIL PENGAMATAN

Page 11: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

Daftar Jenis Tumbuhan

NO. NAMA JENIS SUKUNAMA

LOKAL

BENTUK

HIDUP

1. Sonchus arvensis Asteraceae Tempuyung Herba

2. Tithonia diversifolia Asteraceae Ki pait

3. Canna indica Cannaceae Kana

4. Artemisia vulgaris Asteraceae Lokatmala

5. Dahlia pinnata Asteraceae Dahlia

6. Chrysanthemum cinerarifolium

Asteraceae Krisan

7. Eupatorium inulifolium Asteraceae Ki rinyuh

8. Euphoria longan Sapindaceae Lengkeng

9. Taraxacum officinale Asteraceae Jombang

10. Gynura procumbens Asteraceae Sambung nyawa

11. Stevia rebandiana Asteraceae Sari manis

12. Zingiber officinale Zingiberaceae Jahe

1. Sonchus arvensis

Page 12: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

a. Nama Ilmiah : Sonchus arvensis

Indonesia : Tempuyung

Sunda : Jombang, J. lalakina, Galibug, Lempung, Rayana

Inggris : Sow thistle

Jawa : Tempuyung

China : Niu she tou

Perancis : Laitron des champs

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Bangsa : Asterales

Suku : Asteraceae

Marga : Sonchus

Spesies : Sonchus arvensis

c. Pertelaan

Jombang atau tempuyung tumbuh liar di

tempat terbuka yang terkena sinar matahari

atau sedikit terlindung, seperti di tebing-tebing,

tepi saluran air, atau tanah terlantar, kadang

ditanam sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan

yang berasal dari Eurasia ini bisa ditemukan

pada daerah yang banyak turun hujan pada

ketinggian 50 - 1.650 m dpl. Terna tahunan,

tegak, tinggi 0,6 - 2 m, mengandung getah putih, dengan akar tunggang yang kuat.

Batang berongga dan berusuk. Daun tunggal, bagian bawah tumbuh berkumpul pada

pangkal membentuk roset akar. Helai daun berbentuk lanset atau lonjong, ujung

Page 13: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

runcing, pangkal bentuk jantung, tepi berbagi menyirip tidak teratur, panjang 6 - 48 cm,

lebar 3 - 12 cm, warnanya hijau muda. Daun yang keluar dari tangkai bunga bentuknya

lebih kecil dengan pangkal memeluk batang, letak berjauhan, berseling. Perbungaan

berbentuk bonggol yang tergabung dalam malai, bertangkai, mahkota bentuk jarum,

warnanya kuning cerah, lama kelamaan menjadi merah kecokelatan. Buah kotak,

berusuk lima, bentuknya memanjang sekitar 4 mm, pipih, berambut, cokelat

kekuningan.

Ada keaneka-ragaman tumbuhan ini. Yang berdaun kecil disebut lempung, dan

yang berdaun besar dengan tinggi mencapai 2 m disebut rayana. Batang muda dan daun

walaupun rasanya pahit bisa dimakan sebagai lalap. Perbanyakan dengan biji. 

d. Kegunaan

1. Batu saluran kencing

Caranya :

a. Daun kering sebanyak 250 mg direbus dengan 250 cc air bersih sampai tersisa

150 cc. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Habiskan dalam

sehari. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

b. Daun tempuyung, daun avokad (Persea americana), daun sawi tanah (Nasturtium

montanum), seluruhnya bahan segar sebanyak 5 lembar, dan 2 jari

gula enau dicuci bersih lalu direbus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 3/4-

nya. Setelah dingin disaring. Air yang terkumpul diminum 3 kali sehari, masing-

masing 3/4 gelas.

c. Daun tempuyung dan daun keji beling (Strobilanthes crispus) segar masing-

masing 5 lembar, jagung muda 6 buah, dan 3 jari gula enau dicuci dan dipotong-

potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 3/4-nya.

Setelah dingin disaring, lalu diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

2. Batu empedu

Caranya :

Daun segar sebanyak 5 lembar dicuci lalu diasapkan sebentar. Makan sebagai lalap

bersama makan nasi. Lakukan 3 kali sehari.

3. Disentri

4. Wasir

5. Rematik goat

6. Radang usus buntu (apendisitis)

Page 14: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

7. Radang payudara (mastitis)

Caranya :

Tumbuhan segar sebanyak 15 g direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1

gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2 - 3 kali sehari.

8. Bisul

Caranya :

Batang dan daun tempuyung segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus.

Air perasannya digunakan untuk mengompres bisul.

9. Beser mani (spermatorea)

10. Darah tinggi (hipertensi)

11. Luka bakar

12. Pendengaran kurang (tuli)

Caranya :

Herba tempuyung segar dicuci bersih lalu dibilas dengan air masak. Giling sampai

halus, lalu diperas dengan kain bersih. Airnya diteteskan pada telinga yang tuli.

Lakukan 3-4 kali sehari.

13. Memar

e. Kandungan kimia

1. oc – laktuserol

2. P – laktuserol

3. Manitol

4. Inositol

5. Silika

6. Kalium

7. Flavonoid

8. Taraksasterol

f. Ekologi

Tempuyung tumbuh liar di tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau

sedikit terlindung, seperti di tebing-tebing, tepi saluran air, atau tanah terlantar, kadang

ditanam sebagai tumbuhan obat

Page 15: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

g. Frekuensi

Banyak.

h. Status

Tidak dilindungi.

i. Penyebaran Geografi

Tumbuhan yang berasal dari Eurasia ini bisa ditemukan pada daerah yang banyak

turun hujan pada ketinggian 50 - 1.650 m dpl.

j. Cara Tanam

Page 16: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

2. Tithonia diversifolia

a. Nama Ilmiah : Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray

Indonesia : Kembang bulan

Inggris : Tree marigold

Cina : Wang ye kui

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Tithonia

Spesies : Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray

c. Pertelaan

Habitus tumbuhan ini perdu, tinggi ± 5 m.

Batangnya tegak, bulat berkayu, hijau. Tunggal,

berseling, panjang 26-32 cm, ujung dan pangkal

runcing,tulang daun menyirip. Bunganya

majemuk, di ujung ranting, tangkai bulat,

kelopak berbentuk tabung, mahkota lepas.

Tithonia diversifolia, semak menahun

dengan stolon di dalam tanah, tinggi hingga

mencapai 9 m. Daun berseling, berbentuk bulat telur sampai bulat telur-belah ketupat,

atau bulat telur-memanjang, tepi daun bergerigi. Perbungaan tumbuh pada bagian

aksiler atau terminal dan soliter, bunga berbentuk tabung, mahkota bunga berwarna

kuning, kepala sari berwarna hitam dan di bagian atasnya berwarna kuning.

Page 17: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

d. Kegunaan

1. Sakit perut kembung

Caranya :

± 7 gram daun segar kembang bulan, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 25

menit, setelah dingin disaring, hasil saringan diminum.

e. Kandungan kimia

1. Saponin

2. Polifenol

3. Flavonoida

f. Ekologi

Tithonia diversifolia tumbuh pada ketinggian 200—1500 m dpl., tumbuhan ini

toleransi pada pemangkasan yang berlebihan.

g. Frekuensi

h. Status

Tidak dilindungi

i. Penyebaran Geografi

Tithonia diversifolia merupakan tumbuhan asli dari Meksiko dan Amerika

Tengah; tumbuhan ini telah diintroduksi di sebagian besar negara-negara tropis, dan

telah dapat tumbuh alami di Indonesia dan negara lain di Asia Tenggara.

j. Cara Tanam

Page 18: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

3. Canna indica

a. Nama Ilmiah : Canna indica L.

Indonesia : Bunga kana, Bunga tasbih, Ganyong hutan

Inggris : Canna, Poloke, Indian-shot

Philipina : Tikas

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Cannaceae 

Genus : Canna

Spesies : Canna indica L.

c. Pertelaan

Terna besar, tahunan, tinggi mencapai 2 m.,

dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti ubi.

Daun besar dan lebar, nyirip jelas warna hijau (ada yang

berwarna tengguli). Bunga besar dengan warna-warna

cerah (merah, kuning) tersusun dalam rangkaian

berbentuk tandan. Buah berupa buah kendaga, biji

banyak, bulat. Hampir selalu ditanam sebagai tanaman

hias, tapi tumbuh liar di hutan dan daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 dari

permukaan laut. Jenis lain, Canna edulis Ke Gawl. (Ganyong) mempunyai kelopak

bunga lebih kecil, daun hijau tengguli dengan ping lebih tengguli. Ditanam sebagai

tanaman hias, rimpangnya dapat dimakan, di Australia sebagai penghasil tepung yang

dikenal sebagai "arrowroot of Queensland".

Page 19: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

d. Kegunaan

1. Acute Icteric Hepatitis

Minum rebusan akar 60-120 gr (dosis maksimal 20 gr) sehari. Bagi untuk 2 kali

minum (selama 20 hari, maksimal 47 hari).

2. Menghentikan pendarahan

10-15 gr bunga direbus lalu diminum airnya.

3. Keputihan

15-30 gr akar, ketan dan daging ayam di tim.

4. Penurun panas

5. Hipertensi

6. Disentri

7. Sakit kuning

8. Batuk darah

9. Luka berdarah

10. Radang kulit bernanah

11. Jerawat

12. Haid banyak

e. Kandungan kimia

1. 6 substansi phenol

2. 2 terpene

3. 4 coumarin

4. Pati

5. Glukosa

6. Lema alkaloid

7. Getah

f. Ekologi

g. Frekuensi

h. Status

i. Penyebaran Geografi

Kana merupakan tanaman hias yang berasal dari daerah tropis. Tanaman ini

dapat dijumpai hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sebutan lain yang ditujukan untuk

Page 20: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

bunga kana antara lain "bunga tasbih" atau "kembang ganyong".

j. Cara Tanam

Page 21: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

4. Artemisia vulgaris

a. Nama Ilmiah : Artemisia vulgaris L.

Indonesia : Lokatmala, Baru Cina

Inggris : Mugwort, Common wormwood, Felon

Thailand : Ngai curu

Philipina : Damong Maria

China : Ai ye

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Bangsa : Asterales

Suku : Asteraceae

Marga : Artemisia

Spesies : Artemisia vulgaris L.

c. Pertelaan

Tanaman semak menahun, tinggi 30-90 cm.

Batang berkayu, bulat, bercabang, warna putih kotor.

Daun tunggal, tersebar berbulu, panjang 8-12 cm, lebar

6-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan atas hijau,

permukaan bawah keputih-putihan. Bunga majemuk,

bentuk malai di ketiak daun dan di ujung batang, kecil,

warna cokelat 

d. Kegunaan

1. Nyeri Haid

Page 22: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

Ramuan

Herba Baru Cina 2 gram

Daun Poko 3 gram

Rimpang Teki 3 gram

Hcrba Jung Rahab 2 gram

Air 110 ml

Cara pembuatan

Dibuat infus, diseduh atau dipipis

Cara pemakaian

Diminum 1 kali sehari, 100 ml

Lama pengobatan

Diulang selama 3 hari

2. Haid Tidak Teratur

Ramuan

Herba Baru Cina 2 gram

Daun Poko 3 gram

Rimpang Teki 3 gram

Hcrba Jung Rahab 2 gram

Air 110 ml

Cara pembuatan

Dibuat infus, diseduh atau dipipis

Cara pemakaian

Diminum 1 kali sehari, 100 ml

Lama pengobatan

Diulang selama 3 hari

3. Wasir

Ramuan

Herba Baru Cina segar 2 gram

Daun Wungu segar 7 lembar

Herba Patikan Cina segar 3 gram

Daun Duduk 3 gram

Herba Pegagan segar 1 genggam

Page 23: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

Air 110 ml

Cara pembuatan

Dibuat infus, dipipis atau pil

Cara pemakaian

Dipipis, dimnium 1 kali sehari 1/4 cangkir. Pil, diminum 3 kali sehari 9 pil

Lama pengobatan

Diulang selama 14 hari

4. Kencing manis

Ramuan

Umbi bawang merah 4 gram

Buah buncis (dirajang)15 gram

Daun salam (dirajang) 10 helai

Air 120 ml

Cara pembuatan

Dibuat infus

Cara pemakaian

Diminum sehari 1 kali 100 ml

Lama pengobatan

Diulang selama 14 hari

5. Demam pada anak-anak

Ramuan

Umbi bawang merah secukupnya

Minyak kelapa secukupnya

Minyak kayu putih secukupnya

Cara pembuatan

Diremas-remas

Cara pemakaian

Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan, kaki, dan

tangan pada anak yang demam

6. Perut kembung pada anak-anak

e. Kandungan kimia

1. Minyak atsiri

2. Zat pahit artemisin

Page 24: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

3. Kuebrakit,

4. Tauremisin

5. Sitosterina

6. Adenina

7. Tetrakosanol

8. Fcrneol

9. Stigmasterina

10. Amirin

11. Tanin

12. Resin

f. Ekologi

Tumbuh liar pada ladang dan perkebunan pada daerah ketinggian 500-3000 m

dpl. Tumbuhan ini menyenangi tanah yang cukup lembab dan kaya humus, tumbuh liar

di hutan dan ladang.

g. Frekuensi

h. Status

i. Penyebaran Geografi

j. Cara Tanam

Page 25: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

5. Dahlia pinnata

a. Nama Ilmiah : Dahlia pinnata Cav.

Indonesia : Dahlia

Inggris : Dahlia

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

 Famili : Asteraceae 

 Genus : Dahlia

 Spesies : Dahlia pinnata Cav.

c. Pertelaan

Page 26: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

d. Kegunaan

e. Kandungan kimia

f. Ekologi

g. Frekuensi

h. Status

i. Penyebaran Geografi

Tanaman ini berasal dari pegunungan Meksiko. Dahlia termasuk tanaman hias

yang terlambat dibudidayakan. Di Eropa budidaya dimulai tahun 1789, dari Royal

Botanical Garden di Madrid, Spanyol dan menyebar ke seluruh Eropa Barat. Walaupun

perkembangannya sangat lambat, pada tahun 1841 sudah terdapat 1.200 varietas.

Dahlia didatangkan ke Jawa Barat dari negeri Belanda pada masa penjajahan di abad ke

19. Saat ini dahlia menjadi komoditi bunga potong/bunga pot yang penting di berbagai

belahan dunia. Di luar negeri, bunga ini mempunyai prospektif sehingga dibentuk

kelompok pemerhati bunga dahlia seperti Dahlia Society of India, National Dahlia

Society of United kingdom dan American Dahlia Society.

j. Cara Tanam

Syarat Pertumbuhan

1. Iklim

Tanaman ini memerlukan sinar matahari yang berlimpah tanpa naungan.

2. Media Tanam

1. Tanaman dapat tumbuh di setiap tanah lempung berpasir yang mengandung

humus, memiliki tata udara baik dan gembur.

2. Keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini antara pH=6,0-8,0.

5.3. Ketinggian Tempat

Tanaman dapat tumbuh baik pada daratan tinggi dengan ketinggian optimum 700-

1.000 m dpl.

Pedoman Budidaya

1. Pembibitan

Teknik Penyemaian Bibit

1. Perbanyakan generatif dengan benih   : Dilakukan pada dahlia mini untuk

mendapatkan warna bunga yang baru dan lebih bervariasi. Benih berasal dari

tanaman dahlia yang sehat berumur 5 bulan. Benih langsung disemai di atas

Page 27: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

persemaian yang telah disiapkan. Bedengan persemaian dibuat di atas tanah

dengan lebar 1 m dan panjang tergantung besar lahan dengan arah Utara-Selatan.

Bedengan dibuat dari campuran humus, pupuk kandang sapi dan tanah yang

subur dengan perbandingan 1:1:1. Tinggi bedengan 5 cm. Bibit disebarkan merata

di atas bedengan dan ditutup tipis-tipis dengan tanah. Pada musim kemarau

bedengan ditutup dengan daun pisang yang telah dicuci atau karung goni yang

bersih agar kelembaban bedengan terjaga. Bedengan perlu diberi naungan bila

persemaian dilakukan pada musim hujan. Naungan berupa plastik transparan

setinggi 80 cm di sisit timur dan 60 cm di sisi barat. Setelah benih berkecambah

dan berdaun dua helai, penutup (daun pisang/karung goni) dibuka. Bibit

dipelihara dipersemaian sampai berdaun sempurna 2 buah, pada stadia ini akar

tanaman belum menyentuh dasar bedengan dan dipindahtanamkan ke polibag

transparan 18x15 cm berisi campuran sekam dan pupuk kandang sapi (6:1).

Setelah tanaman berdaun 6 helai, dilakukan pindahtanam kedua ke dalam polybag

transparan 30x20 cm berisi media yang sama. Di dalam polybag ini tanaman

dipelihara sampai berbunga selama 1,5-2 bulan dan siap untuk dijual.

2. Perbanyakan vegetatif dengan stek   : Dilakukan pada dahlia mini untuk

mendapatkan bunga dengan warna dan bentuk yang sama dan untuk dahlia besar

yang tidak dapat berbiji. Bahan stek diambil dari tunas ketiak yang berukuran 7-

10 cm. Untuk menghindari penyakit, gunakan pisau stek/pisau tajam yang bersih

untuk memotong tunas. Pembibitan dilakukan di polybag transparan 30x20 cm

berisi campuran sekam padi dan pupuk kandang (6:1) dan dipelihara sampai siap

jual tanpa dipindahtanam selama 3 hari.

3. Perbanyakan vegetatif dari ubi   : Dilakukan pada dahlia kaktus dan semi kaktus.

Ubi diambil dari tanaman berumur 7 bulan. Untuk mendapatkan ubi, batang

tanaman yang telah habis masa berbunga pertamanya dipotong sampai 10 cm dari

permukaan tanah.Tanah digali dan ubi diangkat bersama dengan batang

utamanya.

2. Pemeliharaan Penyemaian

1. Tanaman di Persemaian   : Selama persemaian tanaman disiram satu hari sekali

dan tidak diberi pupuk karena makanan sudah cukup banyak didapatkan dari

bedengan. Penyiangan gulma harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak

merusak bibit yang masih mudah rusak.

Page 28: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

2. Tanaman di dalam polibag  : Tanaman disiram 1-2 hari sekali (pagi-sore) kecuali

jika hari hujan. Gulma jarang tumbuh, jika ada disiangi dengan cara dicabut atau

diambil dengan cangkul kecil Untuk mencegah hama/penyakit, tanaman

disemprot dengan pestisida antracol/Basudin 2 minggu sekali di saat pergantian

musim kemarau-hujan dan musim hujan. Pupuk daun Gandasil dan 1 gram NPK

diberikan 1 minggu sekali.

Pengolahan Media Tanam

1. Penanaman di Polybag (dahlia mini dan dahlia besar)

2. Media tanam berupa sekam dan pupuk kandang (6:1) dicampur merata.

3. Masukkan media ke dalam polybag 30 x 20 cm sampai mengisi 90 prosen

volume.

4. Buat lubang tanam ditengah media, tambahkan 1 gram pupuk NPK.

5. Masukkan bibit dari polybag kecil dan padatkan media di sekitar batang. Siram

sampai lembab.

6. Selanjutnya tanaman diberi pupuk NPK sebanyak 1 gram setiap dua minggu.

Penyemprotan dengan pestisida Antracol dan Basudin dilakukan jika terlihat

gejala serangan penyakit.

7. Pemangkasan daun perlu dilakukan agar bunga yang dihasilkan berkualitas

baik. penjarangan bunga bertujuan untuk mendapatkan bunga dengan ukuran

maksimal. Kriteria penjarangan bunga adalah :

Di setiap pucuk lateral hanya terdapat 6 kuntum bunga dihitung sampai buku

ke tiga untuk tanaman Dahlia mini.

Di setiap pucuk utama dan pucuk lateral hanya terdiri atas 3 kuntum bunga

untuk tanaman Dahlia yang besar.

Pembentukan Bedengan : Bedengan dibuat dengan lebar 70 cm, tinggi 15 cm

dan panjang sesuai dengan kondisi lahan dan jarak antar bedengan 55 cm.

Setelah bedengan terbentuk, tanah diolah sedalam 45 cm beberapa kali

dengan cangkul. Tambahkan pupuk kandang setebal 15 cm (10-15 ton/ha)

dan campur dengan 45 cm tanah bedengan. Haluskan tanah bedengan sampai

kedalaman 15 cm. Rapikan kembali bedengan.

Teknik Penanaman

1. Pembuatan Lubang Tanam : Lubang tanam dibuat sedalam 20 x 20 x 20 cm pada

jarak tanam 65-75 cm.

Page 29: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

2. Cara Penanaman Ubi : Ubi diletakkan mendatar di dasar lubang dan tutup dengan

tanah setebal 5 cm. Dari tunas yang tumbuh hanya satu atau dua yang dibiarkan

tetap tumbuh.

Pemeliharaan Tanaman

1. Penjarangan dan Penyulaman : Untuk mendapatkan pertumbuhan yang seragam

dapat dilakukan sampai tanaman berumur 3 minggu. Biasanya bibit tidak tumbuh

sempurna jika pengairan terlambat dilakukan terutama jika udara panas.

Penjarangan bunga perlu dilakukan terutama jika jumlah bunga dalam satu tangkai

terlalu banyak supaya diameter bunga mencapai maksimum. Pada dahlia kaktus

(putih) hanya satu bunga yang dibiarkan hidup pada satu tangkai, sedangkan pada

dahlia semi kaktus dapat 5 - 6 bunga.

2. Penyiangan : Dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma dan pada saat

pemupukan serta pembumbunan. Pencegahan tumbuhnya gulma dapat dilakukan

dengan menghamparkan mulsa organik di antara tanaman. Ketika tanaman

mencapai 1 m, tanaman dibumbun dan disangga dengan 2 batang bambu agar tidak

rebah.

3. Pemupukan : ilakukan setiap 10 hari dengan urea, SP-36 dan KCl masing-masing 2

gram atau NPK sebanyak 5 gram. Pemberian pertama 10 hari setelah pindah

tanam. Pupuk diberikan di dalam larikan sejauh 15 cm dari pangkal batang. Tutup

pupuk dengan tanah.

4. Pengairan dan penyiraman : Dilakukan sesuai pertumbuhan tanaman. Di awal

pertumbuhannya, tanah di sekitar pangkal batang sampai titik terluar tajuk jangan

sampai mengering. Pada saat itu, jika perlu tanaman disiram 2-3 kali sehari

tergantung dari keadaan cuaca. Setelah itu penyiraman dapat dilakukan setiap 5

hari. Penyiraman juga perlu dilakukan setelah pemberian pupuk.

Page 30: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

6. Chrysanthemum cinerariaefolium

a. Nama Ilmiah : Chrysanthemum cinerariaefolium Trev

Indonesia : Piretrum, Krisan

Inggris : Pyrethrum

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Chrysanthemum

Spesies : Chrysanthemum cinerariaefolium Trev

c. Pertelaan

d. Kegunaan

Page 31: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

e. Kandungan kimia

f. Ekologi

g. Frekuensi

h. Status

i. Penyebaran Geografi

j. Cara Tanam

Page 32: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

7. Eupatorium inulifolium

a. Nama Ilmiah : Eupatorium inulifolium Kunth

Indonesia : Ki rinyuh

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae 

Genus : Eupatorium

Spesies : Eupatorium inulifolium Kunth

c. Pertelaan

d. Kegunaan

e. Kandungan kimia

f. Ekologi

g. Frekuensi

h. Status

i. Penyebaran Geografi

j. Cara Tanam

Page 33: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

8. Euphoria longan

a. Nama Ilmiah : Euphoria longana (Lour.) Steud.

Indonesia : Lengkeng, Kelengkeng

Inggris : Longan, Cat’s eyes

Melayu : Lengkeng

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Kelas : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Sub Kelas : Magnoliopasida (Berkeping dua / dikotil)

Bangsa : Rosidae

Suku : Sapindales

Marga : Euphoria

Jenis : Euphoria longana (Lour.) Steud.

c. Pertelaan

Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga

sekitar 1 m. Berdaun majemuk, dengan 2-4(-6) pasang anak daun, sebagian besar

berbulu rapat pada bagian aksialnya. Tangkai daun 1-20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5

cm. Anak daun bulat memanjang, panjang lk. 1-5 kali lebarnya, bervariasi 3-45 × 1,5-

20 cm, mengertas sampai menjangat, dengan bulu-bulu kempa terutama di sebalah

bawah di dekat pertulangan daun.

Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), 4-80 cm panjangnya, lebat

dengan bulu-bulu kempa, bentuk payung menggarpu. Mahkota bunga lima helai,

panjang hingga 6 mm.

Buah bulat, coklat kekuningan, hampir gundul; licin, berbutir-butir, berbintil

kasar atau beronak, bergantung pada jenisnya. Daging buah (arilus)tipis berwarna putih

Page 34: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

dan agak bening. Pembungkus biji berwarna coklat kehitaman, mengkilat. Terkadang

berbau agak keras.

d. Kegunaan

e. Kandungan kimia

1. Saponin

2. Quercetin 

3. Quercitrin

4. Polifenol

5. Tanin

6. Glukosa

f. Ekologi

g. Frekuensi

h. Status

i. Penyebaran Geografi

j. Cara Tanam

Page 35: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

9. Taraxacum officinale

a. Nama Ilmiah : Taraxacum officinale Wiggers

Indonesia : Rapak dara, Jombang

Inggris : Common dandelion

Philipina : Dandelion

Cina : Ou chan pu gong ying

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae 

Genus : Taraxacum

Spesies : Taraxacum officinale Wiggers

c. Pertelaan

d. Kegunaan

e. Kandungan kimia

f. Ekologi

g. Frekuensi

h. Status

i. Penyebaran Geografi

Page 36: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

j. Cara Tanam

10. Gynura procumbens

a. Nama Ilmiah : Gynura procumbens (Lour.) Merr.

Indonesia : Sambung nyawa

Melayu : Sambung nyawa, Akar sebiak

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae 

Genus : Gynura

Spesies : Gynura procumbens (Lour.) Merr.

c. Pertelaan

d. Kegunaan

e. Kandungan kimia

f. Ekologi

g. Frekuensi

h. Status

i. Penyebaran Geografi

j. Cara Tanam

Page 37: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

11. Stevia rebandiana

a. Nama Ilmiah : Stevia rebandiana Bertonii M

Indonesia : Stevin, Sari manis

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae 

Genus : Stevia

Spesies : Stevia rebandiana Bertonii M

c. Pertelaan

d. Kegunaan

e. Kandungan kimia

f. Ekologi

g. Frekuensi

h. Status

i. Penyebaran Geografi

j. Cara Tanam

Page 38: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

12. Zingiber officinale

a. Nama Ilmiah : Zingiber officinale Roscoe

Nama Lokal

Indonesia : Jahe

Inggris : Ginger

Melayu : Helia, halia, aliya

Vietnam : Cay gung

Thailand : Khing

Pilipina : Luya, laya, giya

Cina : Jiang

Jepang : Shouga

b. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae (suku jahe - jahean)

Genus : Zingiber

Spesies : Zingiber officinale Roscoe

c. Pertelaan

Zingiber officinale merupakan tumbuhan herbal menahun yang tumbuh liar di

ladang-ladang berkadar tanah lembab dan memperoleh banyak sinar matahari.

Batangnya tegak, berakar serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Tumbuhan

Page 39: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

semak berbatang semu ini tingginya bisa mencapai 30 cm - 1 m. Rimpang jehe berkulit

agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan berwarna coklat beraroma

khas. Bentuk daun bulat panjang dan tidak lebar. Berdaun tunggal, berbentuk lanset

dengan panjang antara 15 - 28 mm. Bunganya memiliki 2 kelamin dengan 1 benang sari

dan 3 putik bunga. Bunga ini muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk. Biasanya

jahe di tanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi (daerah subtropis & tropis) di

ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Akarnya akar serabut. 

Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer

sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang

menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton

bernama zingeron. Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100

cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga

kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm

dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus. Bunga jahe tumbuh dari

dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga

1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau

kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.

d. Kegunaan

e. Kandungan kimia

1. Minyak atsiri

2. Damar

3. Mineral sineol

4. Fellandren

5. Kamfer

6. Borneol

7. Zingiberin

8. Zingiberol

9. Gigerol ( misalnya di bagian-bagian merah)

10. Zingeron

11. Lipidas

Page 40: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

12. Asam aminos

13. Niacin

14. Vitamin A

15. Vitamin B1

16. Vitamin C

17. Protein

Minyak jahe berwarna kuning dan kental. Minyak ini kebanyakan mengandung :

1. Terpen

2. Fellandren

3. Dextrokamfen

4. Bahan sesquiterpen yang dinamakan zingiberen, zingeron damar, pati. 

f. Ekologi

Biasanya jahe di tanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi (daerah

subtropis & tropis) di ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Jahe hanya bisa

bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya hanya bsia dilakukan di daerah

katulistiwa seperi Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika.

Juga tanaman jahe biasanya ditanam di daerah beriklim panas, terutama di

tanah gembur, kering dan subur. Jahe yang amat baik dihasilkan di Jamaika, Sri Langka

dan Cina. Tanaman jahe bisa dipanen apabila daunnya telah menguning.

g. Frekuensi

Banyak.

h. Status

Tidak dilindungi.

i. Penyebaran Geografi

Tumbuhan ini berasal dari Asia Selatan (India)dan RRC, kini ditemukan di

wilayah tropis dan subtropis, contohnya di Indonesia.

j. Cara Tanam

Page 41: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

Daftar jenis tumbuhan yang ditemukan di lapangan

NO

.NAMA JENIS NAMA SUKU NAMA LOKAL

1. Dracaena fragrans Agavaceae Ki beusi

2. Costus spiralis Costaceae Pacing

3. Psidium guajava Myrtaceae Jambu batu

4. Citrus sp. Rutaceae Jeruk

5. Swietenia macrophylla Meliaceae Mahoni

6. Amaranthus sp. Amaranthaceae Bayam

7. Rhoeo discolor Commelinaceae Nanas kerang

8. Fragraria x ananasa Rosaceae Strawberry

9. Dracaena godseviana Agavaceae Florida beauty

10. Coleus blumei Lamiaceae Jawer kotok hias

11. Spathiphyllum wallichii Araceae Peace lily

12. Bougainvillea spectabilis Nyctaginaceae Bugenvil

13. Cordyline terminalis Agavaceae Hanjuang merah

14. Vanda tricolor Orchidaceae Vanda

15. Hydrangea macrophylla Hydrangeaceae Panca warna

16. Syngonium aureum Araceae Syngonium

17. Ipomoea tricolor Convolvulaceae Ipomoea

18. Sonchus arvensis Asteraceae Tempuyung

19. Tithonia diversifolia Asteraceae Ki pait

20. Persea americana Lauraceae Alpuket

21. Toona sureni Meliaceae Suren

22. Canna coccinea Cannaceae Kana

23. Cestrum nocturnum Solanaceae Kembang dayang

24. Arenga pinnata Arecaceae Aren

25. Maesopsis emenii Rhamnaceae Kayu Afrika

Page 42: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

26. Musa x paradisiaca Musaceae Pisang

27. Artocarpus heterophyllus Moraceae Nangka

28. Iresine herbstii Amaranthaceae Burih ayam

29. Hedera helix Araliaceae Hedera

30. Sedum morganianum Cactaceae Kaktus anggur

31. Eucalyptus alba Myrtaceae Kayu putih

32. Gigantochloa verticilata Poaceae Bambu gombong

33. Malvaviscus arboreus Malvaceae Kembang wera

34. Cinnamomum burmanni Lauraceae Kayu manis

35. Pinus merkusii Pinaceae Pinus

36. Calathea zebrina Maranthaceae Kalatea

37. Artemisia vulgaris Asteraceae Lokatmala

38. Hibiscus sabdariffa Malvaceae Rosela

39. Dahlia rosea Asteraceae Dahlia

40. Peristrophe hyssopifolia Acanthaceae Bubukaan

41. Epidendrum ibaguense Orchidaceae Epidendrum

42.Chrysanthemum

cinerarifoliumAsteraceae Krisan

43. Duranta erecta Verbenaceae Anak nakal

44. Rhododendron mucronatum Ericaceae Azalea

45. Eupatorium inulifolium Asteraceae Ki rinyuh

46. Euphorbia hirta Euphorbiaceae Nanangkaan

47. Sericocalyx crispus Acanthaceae Keji beling

48. Alium fistulosum Aliaceae Bawang daun

49. Melaleuca bracteata Myrtaceae Kayu putih

50. Hypeastrum splendens Liliaceae Bakung

51. Bambusa vulgaris Poaceae Bambu kuning

52. Zephyranthes candida Liliaceae Kembang coklat

53. Hibiscus rosasinensis Malvaceae Kembang sepatu

54. Cycas rumphii Cycadaceae Pakis haji

55. Bixa orellana Bixaceae Galinggem

56. Cuphea hyssopifolia Lythraceae Taiwan beauty

57. Excoecaria cochinchinensis Euphorbiaceae Sambang darah

58. Macadamia ternifolia Proteaceae Makadamia

Page 43: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

59. Evodia suaveolens Zodia

60. Euphoria longan Sapindaceae Lengkeng

61. Alamanda cathartica Apocynaceae Alamanda

62. Angelica kei-kei Apiacaeae Seledri Jepang

63. Acalypha wilkesiana Euphorbiaceae Dawolong

64. Philodendron bipinatifidum Araceae Philodendron

65. Aloe succotrina Aloaceae Lidah buaya

66. Euphorbia pulcherrima Euphorbiaceae Kastuba

67. Lavandula angustifolia Lamiaceae Lavender

68. Ficus elastica Moraceae Karet munding

69. Solanum pseudocapsicum Solanaceae Leunca walanda

70. Alternanthera strigossa Amaranthaceae

71. Centella asiatica Apiacaeae Antanan

72. Cymbopogon nardus Poaceae Sereh

73. Rivinia humilis Phytolaccaceae Dadarahan

74. Anredera cordifolia Basellaceae Binahong

75. Geranium homeanium Geraniaceae Geranium

76. Tinospora crispa Menispermaceae Brotowali

77. Cleome sp. Capparidaceae Kumis kucing

78. Pogostemon cablin Lamiaceae Nilam

79. Ortosiphon aristatus Lamiaceae Kumis kucing

80. Talinum paniculatum Portulacaceae Som jawa

81. Taraxacum officinale Asteraceae Jombang

82. Gardenia jasminoides Rubiaceae Kaca piring

83. Cataranthus roscus Apocynaceae Tapak dara

84. Piper betle Piperaceae Sirih

85. Melaleuca leucadendia Myrtaceae Kayu putih

86. Aloe vera Aloaceae Lidah buaya

87. Eleutherine palmifolia Iridaceae Bawang sabrang

88. Coleus amboinius Lamiaceae Daun jinten

89. Gynura procumbens Asteraceae Sambung nyawa

90. Mesona pallustris Lamiaceae Cincau hitam

Page 44: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

91. Chloranthus elatior Chloranthaceae

92. Pandanus conoideus Pandanaceae Buah merah

93. Ruta angustifolia Rutaceae Inggu

94. Brugmansia suaveolens Solanaceae Kecubung

95. Piper nigrum Piperaceae Merica

96. Stevia rebaudiana Asteraceae Sari manis

97. Zingiber officinale Zingiberaceae Jahe

98. Polygala monocephala Polygalaceae Akar wangi

99. Kalanchoe pinnata Crassulaceae Cocor bebek

100

.Guazama ulmifolia Verbenaceae Jati Belanda

101

.Mentha piperita Lamiaceae Mint

102

.Cyperus kyllingia Cyperaceae Teki

103

.Drymaria cordata Caryophyllaceae Jukut ibun

Page 45: 88351241 Laporan Kuliah Lapangan Manoko

DAFTAR PUSTAKA