laporan kuliah kerja lapangan 2012.docx

19
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Pertama – tama, marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan perjalanan mengenai “Kuliah Kerja Lapangan” dalam bentuk maupun ini yang sederhana. Selain itu tidak lupa juga penulis ucapkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan kita semua. Pada kesempatan ini juga kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak yang terlibat khususnya dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan menjadi sukses yakni : - Dosen pembimbing bapak Dono Guntoro - Senior pembimbing - Rekan – rekan satu angkatan Dengan adanya laporan ini penulis berharap dapat menambah wawasan bagi pembaca maupun penulis sendiri. Laporan ini pun tidak luput dari banyaknya kekurangan baik dalam segi penulisan maupun informasi yang diberikan, maka mohon sedianya bagi para membaca untuk memberikan kritik maupun saran yang membangun agar kedepannya penulis dapat membuat laporan yang lebih baik lagi.

Upload: octo-fredy

Post on 22-Jan-2016

265 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Pertama – tama, marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan perjalanan

mengenai “Kuliah Kerja Lapangan” dalam bentuk maupun ini yang sederhana.

Selain itu tidak lupa juga penulis ucapkan shalawat serta salam kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan kita semua.

Pada kesempatan ini juga kami mengucapkan terima kasih yang sebesar

– besarnya kepada pihak yang terlibat khususnya dalam kegiatan Kuliah Kerja

Lapangan menjadi sukses yakni :

- Dosen pembimbing bapak Dono Guntoro

- Senior pembimbing

- Rekan – rekan satu angkatan

Dengan adanya laporan ini penulis berharap dapat menambah wawasan

bagi pembaca maupun penulis sendiri. Laporan ini pun tidak luput dari

banyaknya kekurangan baik dalam segi penulisan maupun informasi yang

diberikan, maka mohon sedianya bagi para membaca untuk memberikan kritik

maupun saran yang membangun agar kedepannya penulis dapat membuat

laporan yang lebih baik lagi.

Bandung,

Penulis

Page 2: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertambangan merupakan segala upaya yang dilakukan untuk

mengambil dan memanfaatkan semua bahan galian dari muka bumi yang

mempunyai nilai ekonomi yang rangkaian kegiatannya dimulai dari penyelidikan

bahan galian sampai pemasaran bahan galian. Dan dalam hal metoda ada 2

metoda yang biasa dikenal yaitu metoda tambang terbuka dan metode tambang

bawah tanah.

Selain itu kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini juga merupakan proses

pembelajaran dalam memahami dunia pertambangan sehingga para mahasiswa

bisa mengenal dunia tambang tersebut secara lebih dekat. Dan juga dapat

mengetahui bagaimana keadaan yang sebenarnya dilapangan. Melalui

perusahaan-perusahaan tambang yang di indonesia khususnya PT. Semen

Padang, PT. BA UPO

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini juga disertai dengan training di Balai

Diklat Tambang Bawah Tanah, Sawahlunto. Adapun materi yang diajarkan pada

training tersebut yakni Rescue, First Aid, pengeboran untuk peledakan, dan

Penyanggaan tambang bawah tanah. Bukan hanya itu saja, masih banyak

materi-materi yang lainnya.

Selain hal tersebut diatas adanya perkembangan dan kemajuan bidang

pertambangan menuntut seorang mahasiswa pertambangan memahami dan

mengikuti perkembangan kemajuan, dengan begitu perlu adanya tambahan

bekal penunjang dalam kaitannya dengan profesi yang akan dihadapi di masa

mendatang. Oleh sebab itu, pentingnya dilakukannya kegiatan Kuliah Kerja

Lapangan ini.

Page 3: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari pembuatan laporan ini yaitu untuk memenuhi salah satu

syarat dalam mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dan untuk memahami,

melihat bagaimana dunia pertambangan terhadap kondisi yang ada dilapangan.

Sehingga mahasiswa secara lebih dekat mengenal dunia pertambangan tersebut

dan bisa lebih terbiasa dengan keadaan dilapangan sebenarnya.

Selain itu pada kegiatan ini kita melakukan kunjungan ke perusahaan-

perusahaan khususnya yang ada di Sumatera Barat yakni: PT. Semen Padang,

PT. Bukit Asam UPO. Selain itu juga mengikuti training di Balai Diklat Tambang

Bawah Tanah guna meningkatkan tingkat kompetensi mahasiswa.

1.2.2 Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu:

1. Menambah pengetahuan, kemampuan dan wawasan mahasiswa dalam

bidang pertambangan

2. mahasiswa dapat mengenal dunia pertambangan dengan keadaan

sebenarnya dilapangan.

3. mahasiswa dapat mengetahui prosuder kerja dalam sebuah perusahaan

tambang.

Page 4: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

BAB II

KEGIATAN

2.1 Pemberangkatan

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini dilakukan selama 10 hari pada

tanggal 5 Mei 2015 sampai dengan 15 Mei 2015 di Kota Sawahlunto, Sumatera

Barat Kegiatan diawali pada tanggal 5 Mei 2015 hari jumat. Dimulai dengan

acara pelepasan mahasiswa dalam mengikuti Kuliah Kerja Lapangan.

Keberangkatan peserta menggunakan 3 armada Bus Pariwisata dengan Jumlah

peserta Kuliah Kerja Lapangan yang ikut sebanyak 117 orang dengan

didampingi oleh dosen pembimbing berjumlah 1 orang serta senior pembimbing

sebanyak 2 orang. Adapun pemberangkatan dari Bandung ke kota Sawahlunto

ditempuh ± 48 jam dengan diselangi pemberhentian untuk istrahat makan, shalat,

dan kegiatan lainnya.

2.2 Kegiatan di BDTBT Sawahlunto

Kegiatan ini akan berlangsung selama 4 hari dimulai pada hari senin dan

berakhir pada hari jum’at. Dalam kegiatan ini pihak universitas bekerjasama

dengan pihak panitia Balai Diklat Tambang Bawah Tanah untuk berlangsungnya

pendidikan dan pelatihan seperti pemberian materi-materi hingga praktek kondisi

yang dibuat sama dengan keadaan aslinya oleh tenaga ahli dari Balai Diklat

Tambang Bawah Tanah tersebut. Adapun kegiatan yang dilakukan para peserta

adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Training di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah

2. Kunjungan ke PT. Semen Padang

3. Kunjungan ke PT. Bukit Asam UPO

Sebelum melakukan beberapa rangkaian kegiatan diatas, para peserta

terlebih dahulu mengikuti acara pembukaan. Kegiatan acara pembukaan

tersebut dikuti oleh semua peserta Kuliah Kerja Lapangan, Dosen Pembimbing

serta Staf dari Balai Diklat Tambang Bawah Tanah.

Page 5: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

2.2.1 Pemboran Untuk Peledakan

Training Pemboran dilakukan pada tanggal 8 Mei 2015. Pengeboran

untuk peledakan biasanya dlakukan pada titik – titik yang telah ditentukan. Titik –

titik tersebut diberi tanda dengan pilok atau alat penanda lainnya. Dalam

melakukan pemboran terdapat berbagai jenis alat bor. Meskipun demikian secara

prinsip dalam hal operasionalnya tidak banyak perbedaan. Beberapa alat bor

diantaranya seperti jackleg, Coal Pick, dll.

A. Jackleg

Jackleg dapat digunakan untuk pengeboran Development ataupun produksi.

Alat ini relatif mudah karena dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan maupun

kondisi operator. Dalam penggunaan. Bor jackleg (jackleg drill) adalah mesin bor

pneumatic yang dilengkapi kaki hidraulik yang dapat diatur menyesuaikan

dengan arah pemboran.Mesin ini umumnya digunakan untuk mengebor batuan

keras (hard rock). Kaki hidraulik memungkinkan operator melakukan pemboran

dalam berbagai sudut.

Foto 2.1Kegiatan Pemboran

Dari kegiatan pemboran tersebut terdapat beberapa metoda dalam

melakukan pemboran untuk peledakan. Diantaranya seperti

- Pemboran Datar (Lurus)

- Pemboran Miring Ke Atas

- Pemboran Ke Samping

- Pemboran Ke Bawah

- Pemboran Diagonal

Page 6: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

Sebelum melakukan pemboran, diawali dengan penyiapan pengeboran

seperti pemasangan selang air dan selang udara dan pengisian oli samping untuk

pelumas. Dalam pengeboran untuk peledakan terbagi menjadi pengeboran basah

dan pengeboran kering. Untuk pelatihan di BDTBT digunakan pengeboran basah

Untuk mencoba alat bor, tangan operator diletakan pada pegangan gas

(Throttle Handle) kemudian gas dapat ditarik hingga sepenuhnya untuk

mengeluarkan aliran udara sapai ke ujung depan batang bor dan meniup lubang

bor. Jika alat bor tidak digunakan pastikan posisi pegangan gas dalam posisi netral.

Selain pengaturan gas, aliran udara dan aliran air juga harus diperhatikan agar

pemboran dapat lebih cepat dengan kondisi basah (Pengeboran Basah). Untuk

mengantisipasi keadaan darurat saat sedang melakukan penaikan hydraulic dapat

menggunakan tombol air leg yang fungsinya menurunkan hydraulic kedalam posisi

normal kembali.

Pelatihan ini menggunakan metode yang diapakai yakni pemboran datar

(Breast holes).Ini dikarenakan dari beberapa metoda pemboran untuk peledakan,

pemboran datar merupakan cara yang paling mudah dan biasa dilakukan oleh

pemula. Namun tetap saja terdapat beberapa kesulitan dalam pemboran. Kesulitan

tersebut biasanya terjadi saat pengaturan hydraulic dari kaki Jackleg, ketepatan saat

melakukan Flushing dan aspek – aspek lainnya. Dalam kegiatan pemboran dapat

menghasilkan bor yang baik tetapi dapat juga menghasilkan bor yang buruk

Foto 2.2Beberapa Hasil Pemboran

Dari foto tersebut, lubang dengan panah berwarna merah merupakan hasil

bor yang buruk sedangkan pada lubang dengan panah berwarna kuning merupakan

hasil bor yang baik. Perbedaan ini terlihat dari bentuk lubang yang dihasilkan.

Page 7: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

Bentuk lubang yang baik memiliki bentuk bulat sempurna. Buruknya hasil bor dapat

disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya seperti :

- Kurangnya Flushing saat pemboran

- Posisi bor tidak datar

- Adanya kerikil atau material lain yang mengganggu pada saat pemboran, dll

2.2.2 Penyanggaan Tambang Bawah Tanah

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 9 Mei 2015. Kegiaatan penyanggaan ini

bertujuan untuk melindungi dimensi lubang bukaan yang telah dibuat dengan

komposisi penyangga yang ideal agar melindungi para pekerja dan alat – alat yang

ada di dalam tambang bawah tanah dari reruntuhan serta menciptakan rasa

nyaman, tentunya komposisi penyangga yang tepat akan menghemat cost.

Meskipun dengan adanya penyanggaan tidak dapat menjamin keselamatan

bagi para pekerja maupun prasarananya tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa dengan

penyanggaan yang tepat akan mempengaruhi tingkat produksi dan efisiensi kerja.

Berdasarkan sifatnya, penyanggaan terbagi menjadi 2 jenis penyangga.

Yaitu:

- Penyangga Aktif

Sifat dari penyangga ini memperkuat batuan secara langsung (menjadikan

batuan sebagai penyangga), contohnya seperti rockbolting, Hydraulic prop,

Power Roof Support.

- Penyangga Pasif

Penyangga ini memiliki sifat dapat mendukung batuan yang akan runtuh dan

membatasi gerakan dari batuan tersebut. Beberapa penyangga itu seperti

penyangga besi (Archies), penyangga kayu, ataupun beton.

Di lokasi kegiatan training. Penyangga yang digunakan adalah penyangga

pasif yang terdiri dari penyangga besi, beton, juga kayu. Namun instruktur

menjelaskan bahwa di lokasi kegiatan tidak begitu serupa dengan keadaan aslinya

(dilapangan) karena di tempat kegiatan dibuat dengan tujuan pelatihan, yang maka

umur dari tunnel tempat kegiatan dibuat dengan umur jangka panjang. Sedangkan

bila dalam aslinya (lapangan) umur tunnel baik pada sistem penyangga maupun

yang lainnya hanya dibuat sesuai dengan umur tambang. Dalam penyanggaan

bawah tanah diperlukan cara tersendiri agar lebih mudah dalam pemasangannya.

Page 8: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

Foto 2.3Lokasi Penyanggaan

Dalam penyanggaan, bentuk dan susunan dari penyangga khusunya pada

penyangga kayu dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan, antara lain cribbing,

Three Piece set, Square set, dll. Untuk pemasangan penyangga ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan, yakni :

- Sebelum memasang penyangga besi atau penyangga utama, baiknya

memasang kerangka penyangga pada sisi dinding agar terhindar dari

kecelakaan juga bertindak sebagai penguat.

- Kaki penyangga lebih baik berada di ujung dengan penampang besar

berada diatas dan ujung dengan penampang yang kecil berada dibawah.

- Kayu penyangga atas digunakan yang lebih besar dari tiang.

- Kayu yang bengkok digunaan pada bagian luar (sisi dinding).

- Jika terpaksa untuk memotong hayu, potong bagian ujung yang

penampangnya lebih kecil.

- Jika penguat atau penyangga bergeser atau terlepas baiknya dipasang

kembali.

- Jika penyanggaan / pemasangan tiang telah dipasang sesuai rencana,

lakukan penggalian sedalam 10 – 15 cm untuk alas.

Kegiatan penyanggaan biasanya dilakukan seletah pemeriksaan secara teliti

baik pada atap maupun dinding dari lubang bukaan. Selain itu untuk mencegah

batuan runtuhan baiknya memasang penahan pada bagian atap untuk sementara,

setelah itu pekerjaan dapa dilakukan.

Page 9: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

Foto 2.4Kegiatan penyanggaan

Dalam lokasi penambangan, biasanya berbagai system penyanggaan dapat

dilakukan sesuai dengan kondisi kerja. Baik hydraulic prop, Power Roof Support,

ataupun dengan penyanggaan kayu dan besi selalu digabungkan karena kondisi

lapangan yang kompleks atau bahkan jika ada struktur

2.2.3 Keselamatan Tambang (OBA & First Aid)

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 10 September 2014. Tujuan dari

kegiatan ini karena Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tambang merupakan

bagian dari proses kegiatan tambang dan mempunyai peranan penting di dalam

pencapaian tujuan perusahaan tambang, seperti pengendalian rugi dari efisiensi

kerja perusahaan tersebut. Alasan ini adalah tepat mengingat penerapan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam suatu kegiatan tambang betujuan

mencegah, mengurangi dan menanggulangi setiap bentuk kecelakaan yang

dapat menimbulkan kerugian – kerugian yang tidak dikehendaki. Dalam kegiatan

keselamatan tambang terbagi dalam dua sesi pelatihan, yakni pengenalan First

Aid dan OBA (Oxygen Breathing Apparatus).

A. First Aid

Tindakan penyelamatan pada kondisi darurat dalam halnya medis

dilakukan secara sementara kepada orang tang mengalami kecelakaan

dengan cedera atau kerusakan dilakukan hingga penyerahan kepada

dokter. Tindakan medis ini dapat dilakukan oleh siapa saja sekalipun

Page 10: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

orang tersebut tidak profesional asalkan orang tersebut memiliki

pengetahuan yang benar khususnya dalam P3K.

Foto 2.5Kegiatan First Aid

Pada tindakan penyelamatan orang bermacam – macam tergantung pada

kondisi kerusakan yang dialami oleh orang yang mengalami bencana. Maka

diperlukan cara yang berbeda – beda pula. Tetapi untuk prosedur

penyelamatannya secara umum sama

- Danger (lihat kondisi sekitar)

- Respone (Tunggu Respon Korban)

- Send ( Cari Bantuan)

- Airways (Buka dan Jaga jalannya Nafas)

- Breathing (Periksa Nafas)

- CPR

- Defibrilation

Setelah mengikuti prosedur, dapat dilanjutkan dengan tindakan

penyelatan. Dalam penyelamatan korban luka, pada pelatihan ini instruktur

pemberikan pembelajaran tentang penggunaan kain mitela. Kain ini adalah kain

segitiga yang biasanya dibentuk hingga membentuk “Titik Puncak” dimana

bentuknya seperti selendang yang biasa dipakai untuk membalut luka

Page 11: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

Gambar 2.1

Prosedur Pembentukan Kain Mitela

Setelah pembentukan kain mitela lalu dapat dipakai untuk membalut luka

pada bagian yang cedera. Selain pembalutan ada juga kegiatan penggotongan

korban dengan cara tertentu sesuai dengan kondisi korban. Pada tindakan

penggotongan ini dapat dilakukan oleh dua orang ataupun ada yang bias

dilakukan hanya dengan seorang.

B. OBA (Oxygen Breathing Apparatus)

OBA merupakan alat yang sering digunakan pada tim mine rescue. Pada

alat ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

- Masker

- Konektor Selang Udara

- Selang Udara

- Tabung Pembersih

- Kantung Pernafasan

- Katup Buang Otomatis

- Katup Tekanan Rendah

- Tabung Pendingin

- Pengatur Tekanan Udara

- Selang Pernafasan

- Katup Buang

- Tabung Oksigen

- Penurun Tekanan

- Bodyguard

Page 12: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

Foto 2.6OBA (Oxygen Breathing Apparatus)

2.2.4 Kunjungan PT BA UPO

Kegiatan kunjungan dilakukan pada tanggal 11 Mei 2015. Kegiatan ini

dilakukan bertujuan untuk mengenali lingkungan secara langsung, khususnya

pada tambang bawah tanah. Dari kunjungan ini menjelaskan kegiatan pada saat

berada di BDTBT. PT BA UPO menggunakan metode penambangan room and

pillar yang dimana metode ini merupakan metode tambang bawah tanah

(Underground Minning). Tipe penyanggannya diantaranya menggunakan archies

dan pada daerah penambangannya menggunakan archies dari baja dengan

kombinasi wire mesh yang berupa kayu, selain itu ada juga penyanggaan –

penyanggaan lain seperti cribbing ataupun yang lainnya

PT BA UPO menggelompokan seam – seam batubara menjadi 3

kelompok perlapisan, yaitu :

- Seam A setebal 6 meter dengan kandungan kalori 6200 - 6500

- Seam B setebal 0,5 meter (untuk sekarang belum ditambang)

- Seam C setebal 12 meter dengan kandungan kalora 7200 – 7500

Dalam kegiatan kunjungan ini mahasiswa dibimbing oleh 2 instruktur dari

PT BA UPO

2.2.5 Kunjungan PT Semen Padang

Kunjungan PT Semen Pada dilakukan pada tanggal 12 September 2014.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengenali kondisi sebenarnya pada tambang

terbuka. PT Semen Padang merupakan perusahaan pembuat semen yang pada

lokasinya perusahaan ini menambang batu kapur dan batu silika, sedangkan

Page 13: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

untuk bahan lainnya mereka membeli ke produsen lain. Perusahaan ini

memproduksi 20 ribu ton/hari dengan jam kerja kurang lebih 18 jam.

Foto 2.7Kegiatan Penambangan dan Pengolahan

Kegiatan penambangan di PT Semen Padang menggunakan berbagai

macam alat berat seperti Dump Truck, Excavator, dll juga alat pengolahan

seperti Impact Crusher. Pemilihan alat pengolahan ini didasarkan oleh sifat dari

batuan yang ditambangnya karena batuan di aerah tersebut cenderung keras.

Page 14: LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 2012.docx

BAB III

KESIMPULAN

Dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan pada mahasiswa dibuat untuk

mengenali keadaan tambang yang sebenarnya agar pada saat telah kerja

dilapangan minimal para mahasiswa tau apa yang dikerjakan oleh para operator.

Selain itu untuk meningkatkan nilai kompetensi mahasiswa khususnya pada saat

melakukan pendidikan dan pelatihan di BDTBT Sawahlunto. Beberapa hasil dari

pelatihan ini diantaranya :

- Mengetahui cara melakukan pemboran untuk peledakan

- Mengenali kondisi Penyanggaan pada Tambang Bawah Tanah

- Mengetahui penyelamatan pada saat terjadi kecelakaan baik dalam

kondisi darurat maupun saat menjadi tim Mine Rescue

- Mengetahui kondisi sebenarnya saat kunjungan ke perusahaan –

perusahaan

Dari hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan mahasiswa diharapkan terbuka

wawasannya akan kehidupan (kerja) asli di dunia tambang. Selain itu juga

mahasiswa akan tau kegiatan yang akan dilakukan oleh operator (pekerja)

tambang agar mengendalikan tingka efisiensi kerja pada suatu perusahaan. Juga

mahasiswa tau akan bahaya yang ada pada lokasi tambang dan tau cara

meminimalisir bahaya.

Selain hal tersebut diatas adanya perkembangan dan kemajuan bidang

pertambangan yang menuntut seorang mahasiswa pertambangan memahami

dan mengikuti perkembangan kemajuan, maka dengan adanya tambahan bekal

sebagai penunjang khususnya kaitannya dengan profesi yang akan dihadapi di

masa mendatang.