laporan kuliah lapangan petrologi

Upload: afdal-zikri

Post on 06-Jul-2018

260 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    1/37

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Field trip merupakan salah satu metode untuk melatih seorang geologis untuk dapat

    turun langsung ke lapangan, mempelajari dan mengenali aspek aspek geologi secara

    langsung, seperti morfologi, batuan, dan gejala struktur di bumi. Akan tetapi batuan

    termasuk salah satu objek yang dapat dianalisis dari semua aspek – aspek geologi bisa

    terungkap dalam batuan, antara lain mineral yang ada pada batuan dan struktur yang

    terlihat.

    Latar belakang diadakannya kuliah lapangan (fieldtrip)  geologi ini adalah untuk 

    meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang materi-materi geologi (secara teori yangtelah diberikan dalam perkuliahan, yaitu tentang batuan dan mineral. !ehingga,

    diharapkan mahasiswa dapat mengetahui bagaimana bentuk–bentuk fisik dari suatu

    singkapan,bagaimana karakteristik suatu batuan serta bagaimana proses terjadiannya

     batuan dan mineral itu sendiri dialam,salah satu cabang ilmu geologi yang khusus

    membahas tentang batuan adalah petrologi.

    "etrologi merupakan studi tentang batuan ( batuan beku, sediman dan metamorf ,

    asal mula pembentukannya, klasifikasinya, tempat pembrntukan dan lingkungan

     pengandapannya, serta penyebarannya baik di dalam maupun dipermukaan bumi.

    #uliah lapangan dilakukan di daerah !awahLunto dan sekitarnya.

    $eori dasar yang diberikan di dalam perkuliahan pada umumnya bersifat ideal

    sehingga lebih mudah dimengerti dan dibayangkan. %amun pada kenyataan di lapangan,

    apa yang diamati tidaklah semudah yang penulis bayangkan. !ehingga,diperlukan suatu

     penelitian lebih lanjut dan secara langsung mengenai kenampakan objek-objek geologi

     batuan dan mineral agar didapatkan suatu pemahaman yang diharapkan. "enelitian

    secara langsung ini dapat dilakukan melalui kuliah lapangan (fieldtrip) yang diadakan

     pada daerah penelitian cekungan ombilin. !elain itu, penelitian di lapangan merupakan

     penelitian yang sesungguhnya. #arena pada dasarnya, sebuah teori terlahir karena

    adanya penelitian dari alam. !ehingga untuk membuktikan serta membandingkan

    kebenaran dari hasil teori yang telah ada, maka kuliah lapangan (fieldtrip) ini perlu dan

    mutlak untuk dilakukan. !ehingga, mahasiswa tidak hanya memahami teori dengan

    menerima materi tersebut secara mentah saja. %amun, mahasiswa dituntut untuk mampu

    menganalisa dengan baik apabila dihadapkan secara langsung di lapangan.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 1

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    2/37

    1.2. Maksud dan Tujuan

    #egiatan #uliah Lapangan &eologi yang dilaksanakan pada tanggal ' – ') April *+'

    ini bertujuan untuk

    '. enerapkan teori-teori tentang materi pembelajaran "etrologi, endeskripsi

     penampang batuan termasuk facies batuan maupun formasi batuan yang terdapat

    dalam singkapan.

    *. endeskripsikan batuan dengan mengamati mineral pembentuk batuan tersebut

    secara megaskopis (kasat mata.

    /. ahasiswa diharapkan mampu dalam penggunaan alat-alat geologi seperti peta,

    loupe, palu, kompas, &"!, dsb.

    0. "engukuran !trike12ip lapisan.

    1.3. Rumusan Masalah

    2.1. Gelg! reg!nal sa"ah lunt

    AFDAL ZIKRI (153610501) 2

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    3/37

    Menurut Tobler (1922) dalam an !emmelen (19"9)# $e%ara &$'ora&$

    daera *umatera Tena d'ba' men+ad' tu+u ,ona &$'ora -a'tu Dataran

    Alu'al .anta' T'mur# /eunan Ter$'er *umatera Tena# Zona Dere$'

     Tena dar' Daera !ar'$an# .eununan !ar'$an Dean# *e'$ !ar'$an atau

    Daera !ar'$an T'mur# Daera Dataran T'n' !ar'$an# Dataran Alu'al .anta'

    !arat

    *ebaa' erembanan leb' lan+ut dar' emba'an Tobler (1922)# an

    !emmelen (19"9) memba' &$'ora& daera *umatera Tena# -a'tu Zona

    .eununan T'a .ulu# Zona *e$ar *emano# Zona .eununan !u't

    !ar'$an# Zona Dataran Renda dan Zona Dataran !erelomban (ambar

    22)

    &ambar *.'. "eta 3ona Fisiografi !umatera $engah (4an 5emmelen, ')0).

    #trat!gra$! Reg!nal

    !ecara stratigrafi, berdasarkan dari resume para peneliti terdahulu (#oesoemadinata

    dan atasak, ')', #oning, ')6, !itumorang, dkk., '))', 7armanto dan Fletcher, '))/,

    5arber, dkk., *++6 cekungan 8mbilin memiliki batuan dengan umur "ra-$ersier ("erm

    dan $rias hingga batuan berumur #uarter (&ambar * dengan deskripsi dari tiap-tiap

    formasi yang ditulis oleh para peneliti terdahulu yang ditunjukkan pada (&ambar /.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 3

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    4/37

    &ambar *.*. !tratigrafi 9ekungan 8mbilin berdasarkan kompilasi #oesomadinata dan

    atasak (')', #oning (')6, !itumorang, dkk.('))', 7armanto dan Fletcher ('))/,

    5arber, dkk. (*++6.

    AFDAL ZIKRI (153610501) "

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    5/37

    &ambar *./. 2eskripsi dari tiap formasi kompilasi dari #oesomadinata dan atasak 

    (')', #oning (')6, !itumorang, dkk. ('))'.

    :ntuk mempermudah penjelasan, penulis merujuk kepada satu tata nama satuan

    litostratigrafi, yaitu yang dibuat oleh #oesomadinata dan atasak (')', yang

    dijelaskan dari tua ke muda sebagai berikut.

    A. 5atuan "ra-$ersier 

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', batuan "ra-$ersier merupakan

     batuan yang mendasari cekungan 8mbilin. 5atuan ini tersingkap di bagian barat dan

    timur dari cekungan.

    5atuan "ra-$ersier yang tersingkap di bagian barat cekungan terdiri dari

    '. Formasi !ilungkang

    $erdiri dari litologi batuan 4ulkanik batugamping koral. 5atuan 4ulkanik terdiri

    dari la4a andesitik, basaltik serta tufa. :mur formasi ini adalah "ermo- #arbon

     berdasarkan kandungan fosil Fusulinida pada batu gamping.

    *. Formasi $uhur 

    $erdiri dari litologi batusabak, anggota serpih dan anggota batugamping. :mur 

    formasi ini adalah $rias.

    !eluruh batuan ini kemudian diintrusi oleh &ranit Lassi, yang berumur *++ juta tahun

    yang lalu (#atili,')* dalam #oesoemadinata dan atasak, ')'.

    5atuan "ra-$ersier yang tersingkap di bagian timur cekungan terdiri dari

    '. Formasi #uantan terdiri dari litologi batugamping 8olit yang mengalami

    rekristalisasi, marmer, batusabak, filit serta kuarsit yang berkembang secara

    lokal.:mur dari formasi ini adalah $rias (#astowo dan !ilitonga,');/ dalam

    #oesoemadinata dan atasak, ')'

    Formasi #uantan di intrusi oleh granit masif dari Formasi !umpur (usper, ')/+

    dalam #oesoemadinata dan atasak, ')' yang berumur *++ juta tahun yang lalu

    (8brado4ich,');/ dalam #oesoemadinata dan atasak, ')'.

    5. 5atuan $ersier 

    AFDAL ZIKRI (153610501) 5

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    6/37

    5atuan $ersier cekungan 8mbilin dapat dibagi menjadi enam formasi menurut

    #oesomadinata dan atasak (')', sebagai berikut.

    '. Formasi 5rani

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', Formasi 5rani terdiri dari

    konglomerat berwarna cokelat keunguan, berukuran kerikil sampai kerakal, dengan

     beraneka ragam jenis fragmen berupa andesit, batugamping, batusabak dan argilit,

    granit, kuarsit, arkosic gritsand

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    7/37

    tegas yang menunjukkan suatu sekuen point bar. 5atubara umumnya berselingan

    dengan batulanau berwarna kelabu dan lempung karbonan.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')' Formasi !awahlunto ini berumur 

    ?osen berdasarkan analisa polen yang menunjukkan umur "aleosen sampai ?osen,

    sedangkan menurut Bimawan ('))' dalam !itumorang, dkk. ('))' dan 5artman

    dalam 7armanto dan Fletcher ('))/ berdasarkan analisa polen, umur formasi ini

    diperkirakan 8ligosen hingga iosen Awal.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', hadirnya serpih karbonan,

     batubara, khususnya batupasir yang bertipe point bar menunjukkan lingkungan

     pengendapan dari formasi ini merupakan suatu dataran banjir dengan sungai yang

     berkelok dimana batubara terdepositkan.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', Formasi !awahlunto terletak 

    selaras di atas Formasi 5rani dan secara setempat juga terletak selaras dengan

    Formasi !angkarewang dan juga diperkirakan menjemari dengan Formasi

    !angkarewang di beberapa tempat. enurut 9ameron, dkk (')' dalam #oning

    (')6 proses pengangkatan dan erosi yang berhubungan dengan tektonik sesar 

    mendatar terjadi pada saat pengendapan Formasi !awahlunto. "roses hiatus ini

    menurut #oning (')6 ditemukan tersingkap di beberapa tempat dan sebagai

     bukti adanya ketidakselarasan bersudut pada beberapa hasil seismik pada pinggir 

    cekungan. enurut #oesomadinata dan atasak (')', Formasi !awahlunto

    memiliki ketebalan *;0 meter. !edangkan, menurut #oning (')6 berdasarkan

    sumur bor, tebal formasi ini ';+ meter.

    0. Formasi !awah $ambang

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', formasi ini dicirikan oleh

    sekuen massif yang tebal dari batupasir berstruktur silang siur. !erpih dan

     batulanau berkembang secara setempat. 5atupasir berwarna abu-abu terang sampai

    coklat, berbutir halus sampai sangat kasar, sebagian besar konglomeratan dengan

    fragmen kuarsa berukuran kerikil, terpilah sangat buruk, menyudut tanggung, keras

    dan masif. 9iri sekuen Formasi !awahtambang terdiri dari siklus- siklus atau seri

     pengendapan dimana setiap siklus dibatasi oleh bidang erosi pada bagian dasarnya

    dan diikuti oleh kerikil yang berimbrikasi, bersilang siur dan paralel laminasi

    dengan sekuen yang menghalus keatas. "ada batupasir konglomeratan terdapat

    lensa-lensa batupasir yang bersilang-siur. !truktur silang siur umumnya berskala

     besar dan memiliki bentuk gelombang (trough crossbedded. !ecara setempat, pada

     bagian bawah Formasi !awahtambang, terdapat sisipan lapisan-lapisan

    AFDAL ZIKRI (153610501) 4

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    8/37

     batulempung atau serpih lanauan yang membentuk unit tersendiri yaitu sebagai

    Anggota Dasau. !edangkan, pada bagian atas formasi ini dengan sisipan lapisan-

    lapisan batulempung dengan kandungan laminasi batubara yang terjadi secara

    setempat, membentuk unit sendiri, yaitu Anggota "oro.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', formasi ini terletak selaras di

    atas Formasi 5rani dan memiliki hubungan selaras dan menjari dengan Formasi

    !awahlunto di beberapa tempat. enurut 9ameron, dkk. (')' dalam #oning

    (')6 berdasarkan pemetaan lapangan yang telah dilakukan oleh 9ameron, dkk.

    menunjukkan antara Formasi !awahtambang dengan Formasi !awahlunto

    memiliki hubungan ketidakselarasan bersudut. !edangkan, menurut !itumorang,

    dkk ('))' secara keseluruhan antara Formasi !awahlunto dan Formasi

    !awahtambang memiliki hubungan menjari berdasarkan lingkungan pengendapan

    dari kedua formasi tersebut yang merupakan sistem sungai, yang mana Formasi

    !awahtambang memiliki lingkungan pengendapan sungai teranyam pada bagian

    fasies proksimal yang berubah secara lateral menjadi fasies distal yang membentuk 

    endapan sungai berkelok dari Formasi !awahlunto.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')' umur dari formasi ini

     berdasarkan posisi stratigrafi di bawah Formasi 8mbilin dan hubungan yang

    selaras di atas Formasi !awahlunto diperkirakan berumur 8ligosen. enurut

    Bimawan ('))' dalam !itumorang, dkk. ('))' berdasarkan analisa polen formasi

    ini juga menunjukan berumur 8ligosen.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')' dan !itumorang, dkk. ('))',

    formasi ini diendapkan pada lingkungan sistem sungai teranyam.eenurut

    Chateley dan @ordan (')) dan Bowells (')); dalam 5arber, dkk. (*++6

    sumber sedimen dari Formasi !awahtambang ini berasal dari barat cekungan

    8mbilin. enurut 5arber, dkk. (*++6 proses pengendapan dari Formasi

    !awahtambang ini bersamaan dengan pengangkatan dari 5ukit 5arisan.enurut

    #oesomadinata dan atasak (')', Formasi !awahtambang memiliki ketebalan

    antara *6 meter sampai *6 meter, dan menunjukan terjadinya penebalan dari

    utara cekungan ke arah selatan. !edangkan, menurut (#oning, ')6 berdasarkan

    sumur bor tebal formasi ini '0*+ meter.

    6. Formasi 8mbilin

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', Formasi 8mbilin terdiri dari

    serpih atau napal berwarna kelabu gelap, karbonan dan karbonatan, bila lapuk 

    menjadi berwarna kelabu terang dan umumnya berlapis baik. $ermasuk kedalam

    AFDAL ZIKRI (153610501)

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    9/37

    sekuen ini adalah lapisan-lapisan batupasir yang mengandung glaukonit, berbutir 

    halus, berwarna kelabu kehijauan, secara umum terdapat sisa-sisa tumbuhan dan

    fosil moluska. "ada bagian bawah dari formasi ini terdapat nodul-nodul

     batugamping dan lensa batugamping foraminifera-koral, sedangkan dibagian atas

    sisipan lapisan batupasir tufaan, diselingi oleh batulanau bersifat karbonan,

    mengandung glaukonit dan fosil moluska. enurut #oesomadinata dan atasak 

    (')' napal dari formasi ini mengandung &lobigerina yang merupakan ciri

    endapan laut. :mur dari formasi ini diperkirakan berumur iosen Awal

    (#oesomadinata dan atasak, ')', Bumpreys, dkk., '))' dalam !itumorang,

    dkk., '))'.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', berdasarkan kandungan fosil

     bentonik serta kehadiran glaukonit, maka formasi ini diperkirakan diendapkan pada

    lingkungan neritik luar sampai batial atas. enurut Bowell (')); dalam 5arber,

    dkk. (*++6 Formasi 8mbilin terendapkan pada lingkungan laut, yang terdiri dari

     batupasir halus, batulanau dan batulempung yang sering kali karbonatan dengan

     batugamping secara setempat memiliki ketebalan 6+ meter sampai '++ meter yang

    termasuk ke dalam lentikuler koral dan batugamping alga. 5atupasir halus dengan

    fragmen dari batubara dan amber diperkirakan merepresentasikan pasir pantai.

    "roses pengendapan Formasi 8mbilin pada cekungan 8mbilin ini terjadi akibat

    adanya proses transgressi yang terjadi pada cekungan 8mbilin yang berhubungan

    dengan fase transgressi pada cekungan busur belakang !umatra (!itumorang, dkk.,

    '))'., Bastuti, dkk., *++', 5arber, dkk., *++6.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', Formasi 8mbilin terletak 

    selaras di atas Formasi !awahlunto dan terletak secara tidak selaras di beberapa

    tempat. !edangkan, Formasi 8mbilin terletak selaras di atas Formasi

    !awahtambang. enurut #oning (')6 antara Formasi 8mbilin dan Formasi

    !awahtambang memiliki hubungan tidak selaras berdasarkan reflektansi 4itrinit

    terhadap kedalaman pada sumur bor di subcekungan !inamar yang

    mengindikasikan terdapatnya bagian !awahtambang yang telah tererosi.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', Formasi 8mbilin memiliki

    ketebalan antara '00* meter, sedangkan menurut #oning (')6 berdasarkan data

    seismik, tebal formasi ini *;0+ meter.

    . Formasi Danau

    enurut 4an 5emmelen (')0/ pada beberapa lokasi di 9ekungan 8mbilin,

    didapatkan formasi berupa tufa yang disebut sebagai $ufa Danau. $ufa ini

    AFDAL ZIKRI (153610501) 9

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    10/37

    dianggap menjadi deposit 4olkanik berumur "leistosen (#oesomadinata dan

    atasak, ')', sedangkan menurut 5ellon, dkk. (*++0 dalam 5arber, dkk. *++6

    umur dari formasi ini diperkirakan antara 6,6 hingga *,0 juta tahun yang lalu

    ("liosen.

    Adanya perbedaan urutan litostratigrafi terhadap umur dari tiap peneliti-

     peneliti sebelumnya (&ambar .*, diakibatkan oleh sukarnya penentuan umur yang

    tepat dari tiap formasi pada cekungan 8mbilin bagian bawah yang berupa endapan

    darat. "enentuan umur yang memiliki rentang umum dari endapan-endapan darat

    tersebut, dibatasi oleh endapan berlingkungan laut Formasi 8mbilin yang terdapat

    foraminifera dari iosen Awal, yang memberikan batas umur paling muda untuk 

    formasi-formasi yang lebih tua (&ambar 0.

    "roses penambangan batubara pada saat ini terletak di bagian barat cekunganombilin dan terdapat pada formasi sawahlunto yang terdiri dari batu lempung ( clay

    stone , batu pasir ( sand stone , dan batu Lanau ( silkstone dengan sisipan

     batubara. Formasi sawahlunto ini terletak pada dua jalur yang terpisah yaitu jalur 

    yang menjurus dari !awahlunto sampai ke !awahrasau dan dari $anah Bitam terus

    ke timur dan kemudian kea rah utara yang disebut "arambahan.

    Tatanan Tektn!k dan #truktur Gelg! Reg!nal

    "erkembangan struktur pada cekungan 8mbilin dikontrol oleh pergerakan !istem

    !esar !umatera yang membuat sesar tua yang telah terbentuk ditimpa oleh sesar yang

    lebih muda oleh sistem sesar yang sama (!itumorang, dkk., '))'

    enurut !itumorang, dkk.('))' keseluruhan geometri cekungan 8mbilin

    memanjang dengan arah umum barat laut

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    11/37

    &ambar *.0. "ola struktur regional cekungan 8mbilin, !umatera 5arat (!itumorang, dkk.,

    '))'.

    enurut !itumorang, dkk. ('))' secara umum, cekungan 8mbilin dibentuk oleh

    dua terban berumur "aleogen dan %eogen, dibatasi oleh !esar $anjung Ampalu berarah

    utara- selatan.

    enurut !itumorang, dkk.('))' secara lokal ada tiga bagian struktur yang bisa

    dikenal pada cekungan 8mbilin.

    '. !esar dengan jurus berarah baratlaut-tenggara yang membentuk bagian dari sistem

    sesar !umatera. 5agian utara dari cekungan dibatasi oleh !esar !itangkai dan !esar 

    $igojangko. !esar $igojangko memanjang ke arah tenggara menjadi sesar $akung.

    5agian selatan dari cekungan dibatasi oleh !esar !ilungkang.

    *. !istem sesar dengan arah umum utara-selatan dengan jelas terlihat pada timur laut dari

    cekungan. !istem sesar ini membentuk sesar berpola tangga (step-like fault, dari

    utara ke selatan !esar #olok, !esar $igotumpuk, dan !esar $anjung Ampalu.

    "erkembangan dari sesar ini berhubungan dengan fase tensional selama tahap awal

    dari pembentukan cekungan dan terlihat memiliki peranan utama dalam e4olusi

    cekungan.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 11

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    12/37

    /. @urus sesar dengan arah timur-barat membentuk sesar antitetik mengiri dengan

    komponen dominan dip-slip.

    enurut !itumorang, dkk.('))' pola struktur keseluruhan dari cekungan 8mbilin

    menunjukkan sistem transtensional atau pull-apart yang terbentuk di antara offset

    lepasan dari !esar !itangkai dan !esar !ilungkang yang berarah baratlaut-tenggara

    yang mana sistem sesar yang berarah utara-selatan dapat berbaur dengan sistem sesar 

    yang berarah baratlaut-tenggara.

    enurut !itumorang, dkk.('))' adanya fase ekstensional dan kompresional yang

    ditemukan pada jarak yang sangat dekat merupakan fenomena umum untuk cekungan

    8mbilin yang merupakan cekungan strike-slip. 9ekungan ini mengalami pergantian

    fase ekstensional pada satu sisi yang diikuti oleh pemendekkan pada sisi yang lain.

    Bastuti, dkk. (*++' mengemukakan bahwa terdapat 6 fase tektonik yang bekerja

     pada 9ekungan 8mbilin yang mempengaruhi pola struktur pada 9ekungan 8mbilin

    (&ambar *.; dan &ambar *.. Lima fase tektonik yang terjadi pada cekungan 8mbilin

    menurut Bastuti, dkk. (*++', yaitu

    • Fase tektonik pertama (F/grnt berlangsung awal $ersier berupa fase tektonik 

    ekstensif bersamaan dengan terbentuknya sistem tarik pisah berarah baratlaut-

    tenggara yang merupakan awal terbentuknya cekungan 8mbilin. 5ersamaan dengan

    membukanya cekungan, terbentuk endapan kipas alu4ium Formasi 5rani menempati

    lereng-lereng tinggian batuan dasar dan terbentuk endapan rawa Formasi

    !angkarewang di bagian tengah cekungan.

    • Fase tektonik ke dua (F0brn berlangsung sejak ?osen berupa fase kompresif dengan

    terbentuknya sesar-sesar berarah utara-selatan. !elain fase kompresif dibeberapa

    tempat terdapat daerah ekstensif yang menyebabkan penurunan dasar cekungan yang

    cepat dan diimbangi pula oleh pengendapan sedimen yang seimbang, menyebabkan

     pelongsoran- pelongsoran endapan alu4ium Formasi 5rani pada tepi cekungan dan

    sebagian masuk ke dalam endapan rawa Formasi !angkarewang, sehingga kedua

    formasi berhubungan menjari- jemari.

    • Fase tektonik ke tiga berupa fase kompresif (F6swl. Fase ini mengakibatkan proses

     pengangkatan dengan terbentuknya endapan sungai berkelok Formasi !awahlunto.

    2i beberapa tempat fase kompresif diikuti oleh fase ekstensif dengan terbentuknya

    endapan batubara di daerah limpah banjir. !elain itu, pada fase ini terjadi

    AFDAL ZIKRI (153610501) 12

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    13/37

     pengaktifan kembali sesar- sesar yang sudah terbentuk dan sesar minor berupa sesar 

    naik yang terjadi bersamaan dengan pengendapan Formasi !awahlunto.

    • Fase tektonik yang ke empat berupa fase kompresif (Fswtk berarah relatif utara-

    selatan. Akibat fase kompresif ini sesar-sesar berarah utara-selatan dan baratlaut-

    tenggara yang terbentuk awal mengalami reaktifasi menjadi sesar naik dan sesar 

    mendatar. 5ersamaan dengan fase ini (Fswtk terjadi pula fase ekstensif (Fswte

     berarah relatif baratlaut- tenggara yang mengakibatkan dibeberapa tempat terjadi

    genangan rawa dan penumpukan sedimen yang membentuk endapan tipis batubara.

    • Fase tektonik yang ke lima berupa fase ekstensif (F;omben yang berarah relatif 

    utara- selatan berlangsung sejak iosen awal. Fase ini mengakibatkan terbentuknya

    sesar-sesar berarah barat-timur. !elain itu, fase ekstensif ini mengakibatkan

    terjadinya !esar $anjung Ampalu berarah utara-selatan yang kemudian diikuti

    dengan fase genanglaut. "ada iosen Akhir terjadi fase kompresif (F;ombek

     berarah relatif barat-timur yang menghasilkan sesar- sesar berarah timurlaut-

     baratdaya dan sesar-sesar yang terbentuk awal aktif kembali.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 13

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    14/37

    &ambar *.6. $ektonikstratigrafi cekungan 8mbilin menurut penjelasan Bastuti, dkk.

    (*++'.

    &ambar *.. !kema e4olusi tektonik cekungan tarik pisah 8mbilin, !umatera 5arat

    menurut Bastuti, dkk. (*++'. (A #apur-$ersier Awal (5 "aleosen (9 iosen Awal (2"lio-"leistosen.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 1"

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    15/37

    2.1.1. %rmas! Tuhur

    $erdiri dari litologi batusabak, anggota serpih dan anggota batugamping. :mur 

    formasi ini adalah $rias.!eluruh batuan ini kemudian diintrusi oleh &ranit Lassi, yang berumur *++ juta tahun yang lalu (#atili,')* dalam #oesoemadinata dan atasak,

    ')'.

    2.1.2. %rmas! Beran!

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', Formasi 5rani terdiri dari

    konglomerat berwarna cokelat keunguan, berukuran kerikil sampai kerakal, dengan

     beraneka ragam jenis fragmen berupa andesit, batugamping, batusabak dan argilit,

    granit, kuarsit, yang berbutir kasar, massif dan umumnya tidak berlapis. :mur formasi

    ini berdasarkan hubungan yang menjemari dengan Formasi !angkarewang diduga

    "aleosen hingga ?osen. Formasi 5rani diperkirakan diendapkan sebagai endapan kipas

    alu4ial.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', formasi ini dicirikan oleh sekuen

    massif yang tebal dari batupasir berstruktur silang siur. !erpih dan batulanau

     berkembang secara setempat. 5atupasir berwarna abu-abu terang sampai coklat,

     berbutir halus sampai sangat kasar, sebagian besar konglomeratan dengan fragmen

    kuarsa berukuran kerikil, terpilah sangat buruk, menyudut tanggung, keras dan masif.

    9iri sekuen Formasi !awahtambang terdiri dari siklus- siklus atau seri pengendapan

    dimana setiap siklus dibatasi oleh bidang erosi pada bagian dasarnya dan diikuti oleh

    kerikil yang berimbrikasi, bersilang siur dan paralel laminasi dengan sekuen yang

    menghalus keatas. "ada batupasir konglomeratan terdapat lensa-lensa batupasir yang

     bersilang-siur. !truktur silang siur umumnya berskala besar dan memiliki bentuk 

    gelombang (trough crossbedded. !ecara setempat, pada bagian bawah Formasi

    !awahtambang, terdapat sisipan lapisan-lapisan batulempung atau serpih lanauan yang

    membentuk unit tersendiri yaitu sebagai Anggota Dasau. !edangkan, pada bagian atas

    formasi ini dengan sisipan lapisan- lapisan batulempung dengan kandungan laminasi

     batubara yang terjadi secara setempat, membentuk unit sendiri, yaitu Anggota "oro.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', formasi ini terletak selaras di atas

    Formasi 5rani dan memiliki hubungan selaras dan menjari dengan Formasi !awahlunto

    di beberapa tempat. enurut 9ameron, dkk. (')' dalam #oning (')6 berdasarkan

     pemetaan lapangan yang telah dilakukan oleh 9ameron, dkk. menunjukkan antara

    Formasi !awahtambang dengan Formasi !awahlunto memiliki hubunganketidakselarasan bersudut. !edangkan, menurut !itumorang, dkk ('))' secara

    AFDAL ZIKRI (153610501) 15

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    16/37

    keseluruhan antara Formasi !awahlunto dan Formasi !awahtambang memiliki

    hubungan menjari berdasarkan lingkungan pengendapan dari kedua formasi tersebut

    yang merupakan sistem sungai, yang mana Formasi !awahtambang memiliki

    lingkungan pengendapan sungai teranyam pada bagian fasies proksimal yang berubah

    secara lateral menjadi fasies distal yang membentuk endapan sungai berkelok dari

    Formasi !awahlunto.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')' umur dari formasi ini berdasarkan

     posisi stratigrafi di bawah Formasi 8mbilin dan hubungan yang selaras di atas Formasi

    !awahlunto diperkirakan berumur 8ligosen. enurut Bimawan ('))' dalam

    !itumorang, dkk. ('))' berdasarkan analisa polen formasi ini juga menunjukan

     berumur 8ligosen.

    2.1.&. %rmas! #a"ahTam'angenurut #oesomadinata dan atasak (')', formasi ini dicirikan oleh sekuen

    massif yang tebal dari batupasir berstruktur silang siur. !erpih dan batulanau

     berkembang secara setempat. 5atupasir berwarna abu-abu terang sampai coklat,

     berbutir halus sampai sangat kasar, sebagian besar konglomeratan dengan fragmen

    kuarsa berukuran kerikil, terpilah sangat buruk, menyudut tanggung, keras dan masif.

    9iri sekuen Formasi !awahtambang terdiri dari siklus- siklus atau seri pengendapan

    dimana setiap siklus dibatasi oleh bidang erosi pada bagian dasarnya dan diikuti oleh

    kerikil yang berimbrikasi, bersilang siur dan paralel laminasi dengan sekuen yang

    menghalus keatas. "ada batupasir konglomeratan terdapat lensa-lensa batupasir yang

     bersilang-siur. !truktur silang siur umumnya berskala besar dan memiliki bentuk 

    gelombang (trough crossbedded. !ecara setempat, pada bagian bawah Formasi

    !awahtambang, terdapat sisipan lapisan-lapisan batulempung atau serpih lanauan yang

    membentuk unit tersendiri yaitu sebagai Anggota Dasau. !edangkan, pada bagian atas

    formasi ini dengan sisipan lapisan- lapisan batulempung dengan kandungan laminasi

     batubara yang terjadi secara setempat, membentuk unit sendiri, yaitu Anggota "oro.enurut #oesomadinata dan atasak (')', formasi ini terletak selaras di atas

    Formasi 5rani dan memiliki hubungan selaras dan menjari dengan Formasi !awahlunto

    di beberapa tempat. enurut 9ameron, dkk. (')' dalam #oning (')6 berdasarkan

     pemetaan lapangan yang telah dilakukan oleh 9ameron, dkk. menunjukkan antara

    Formasi !awahtambang dengan Formasi !awahlunto memiliki hubungan

    ketidakselarasan bersudut. !edangkan, menurut !itumorang, dkk ('))' secara

    keseluruhan antara Formasi !awahlunto dan Formasi !awahtambang memiliki

    hubungan menjari berdasarkan lingkungan pengendapan dari kedua formasi tersebut

    AFDAL ZIKRI (153610501) 16

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    17/37

    yang merupakan sistem sungai, yang mana Formasi !awahtambang memiliki

    lingkungan pengendapan sungai teranyam pada bagian fasies proksimal yang berubah

    secara lateral menjadi fasies distal yang membentuk endapan sungai berkelok dari

    Formasi !awahlunto.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')' umur dari formasi ini berdasarkan

     posisi stratigrafi di bawah Formasi 8mbilin dan hubungan yang selaras di atas Formasi

    !awahlunto diperkirakan berumur 8ligosen. enurut Bimawan ('))' dalam

    !itumorang, dkk. ('))' berdasarkan analisa polen formasi ini juga menunjukan

     berumur 8ligosen.

    enurut #oesomadinata dan atasak (')' dan !itumorang, dkk. ('))',

    formasi ini diendapkan pada lingkungan sistem sungai teranyam.eenurut Chateley

    dan @ordan (')) dan Bowells (')); dalam 5arber, dkk. (*++6 sumber sedimen dariFormasi !awahtambang ini berasal dari barat cekungan 8mbilin. enurut 5arber, dkk.

    (*++6 proses pengendapan dari Formasi !awahtambang ini bersamaan dengan

     pengangkatan dari 5ukit 5arisan.enurut #oesomadinata dan atasak (')',

    Formasi !awahtambang memiliki ketebalan antara *6 meter sampai *6 meter, dan

    menunjukan terjadinya penebalan dari utara cekungan ke arah selatan. !edangkan,

    menurut (#oning, ')6 berdasarkan sumur bor tebal formasi ini '0*+ meter.

    2.1.(. %rmas! #angkare"ang

    enurut #oesomadinata dan atasak (')', Formasi !angkarewang terdiri dari

    serpih berlapis tipis berwarna kelabu gelap kecoklatan sampai hitam, plastis,

    gampingan mengandung material karbon, mika, pirit, dan sisa tumbuhan. Formasi ini

    memiliki sisipan berupa lapisan- lapisan batupasir dengan tebal yang umumnya kurang

    dari ' m, terdapat fragmen kuarsa dan feldspar, gampingan berwarna abu-abu sampai

    hitam, matriks lempung terpilah buruk mengandung mika dan material karbon dan

    terdapatnya struktur nendatan (slump. !isipan batupasir ini menunjukan pola

    menghalus ke atas. 5erdasarkan analisa polen umur dari formasi ini diperkirakan berumur ?osen atau pra-?osen (@9A, ');) dalam #oesomadinata dan atasak, ')',

     berumur ?osen Awal (#oning, ')6, berumur ?osen Atas (Bimawan, '))' dalam

    !itumorang, dkk.,'))', berumur "aleosen-?osen (!irumorang, dkk., '))', berumur 

    "aleosen- ?osen Awal (7armanto dan Fletcher, '))/, berumur ?osen-8ligosen

    (Chateley dan @ordan, ')), Bowells, ')); dalam 5arber, *++6. enurut

    #oesomadinata dan atasak (')' berdasarkan hubungannya dengan Formasi

    !awahlunto yang berada di atasnya yang berdasarkan analisa polen Formasi

    !awahlunto menunjukkan umur "aleosen sampai ?osen diperkirakan Formasi

    AFDAL ZIKRI (153610501) 14

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    18/37

    !angkarewang ini berumur "aleosen. Formasi !angkarewang diperkirakan terendapkan

     pada lingkungan danau.

    2.1.). Gran!t Perm * Tr!as

    &ranit merupakan batuan beku asam yang tergolong batuan plutonik dan batuan

    gang dalam bentuk batolit atau stock. &ranit dapat didefinisikan dari tiga sudut pandang

    yaitu definisi sederhana, definisi menurut data petrologi, dan definisi komersil, granit

    didefinisikan sebagai batuan beku berwarna cerah berukuran butir kasar berkomposisi

    mineral dominan feldspar dan kuarsa, komposisi mineral minor mika dan amfibol.

    2efinisi menurut ilmu petrologi granit adalah batuan beku yang mengandung

    kuarsa berkisar dari '+ – 6+ dan seluruh mineral felsik, dan mengandung alkali

    feldspar 6 – )+ . untuk dapat menetapkan definisi ini diperlukan kemampuan

    identifikasi mineral.

    &ranit memiliki tekstur faneritik artinya memiliki butiran –butiran kristal yang

    ukurannya relatif seragam dan besar – besar, struktur batuannya masif sehingga batuan

    tidak mempunyai retakan atau lubang-lubang gas (4esikular. &ranit kebanyakan

     berbntuk besar, keras, dan kuat, oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk 

    konstruksi. #epdatan rata-rata granit adalah *,;6 gr1cm/ dengan jangkuan antara ',;0

    dan *,+. #ata granit berasal dari bahasa latin granium.

    &ranit terbentuk di daerah kontinen atau benua sebagai batuan beku intrusif.

    :kuran butir kristal mineral penyusunnya yang berukuran kasar menunjukkan granit

    terbentuk melalui proses pembekuan magma yang sanagt lambat. &ranit terbentuk 

    karena pembekuan magma yang terjadi jauh didalam bumi sehingga ganesa batuan ini

    adalah batuan beku intrusif dalam. 2ijumpainya granit di permukaan bumi sekarang

    menunjukkan bahwa kerak bumi telah mengalami erosi yang sangat dalam.

    5atuan granit di sekitar sumatera memilki usia dari paloeGoic (silur-tersier. 5atuan

    granit tersebut merupakan produk dari sejarah dari geologi yang kompleks dari pulau

    sumatera granitoid mesoGoikum-paleoGoikum hadir sebagai pegunungan yang sebagian

     besar ditutupi oleh batuan yang lebih muda yang mengakibatkan kualitas untuk 

    menentukan sabuk, granitoid dianggap sebagai kelanjutan dari sabuk granit yang ada di

    Asia tenggara.

    BAB +++

    MET,DEL,G+ DAN PENEL+T+AN

    etode penelitian yang kami lakukan adalah dengan cara penelitian langsung kelapangan

    ( fieldtrip , dengan metode pagambilan sampel dilapangan. 2aerah penelitian yang kami

    teliti merupakan daerah dalam kawasan cekungan ombilin (!awah Lunto dan sekitarnya.

    Adapun daerah penelitiannya sebagai berikut

    AFDAL ZIKRI (153610501) 1

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    19/37

    '. !tasiun ' 5ukit "agias

    *. !tasiun * 5ukit "agias

    /. !tasiun / 5ukit "agias

    0. !tasiun 0 5ukit "agias

    6. !tasiun 6 5ukit "agias

    . !tasiun 5ukit "agias;. !tasiun ; orfologi 5ukit "agias

    . !tasiun "enangkaran 5uaya

    ). !tasiun ) !awahLunto

    '+. !tasiun '+ !awahLunto

    ''. !tasiun '' #olok %an $uo

    '*. !tasiun '* #olok %an $uo

    '/. !tasiun '/ 5ukit "inus

    Alat lapangan

    - "eta lintasan

    - #ompas geologi ( 5runton dan !unto

    - "alu geologi ( 5eku dan !edimen - &"! ( &lobal "ositiong !ystem

    - #antong sampel

    - Larutan B9L

    - 9lip board

    -  #ertas kuarto

    -  5uku Lapangan

    - A$#  

    -  eteran ( 6+ meter

    - Lup

    - #omparator  

    -  "ita meter 

    Langkah kerja

    '. !etelah sampai dilapangan peserta fieldtrip membuat sketsa singkapan,disertai

     pengukuran panjang serta tebalnya (tinggi suatu lapisan. #emudian diambil foto dari

     jarak jauh.

    *. !elanjutnya, pengambilan sampel disertai dengan pengambilan data penting

    dilapangan seperti kenampakan 4ein pada lapisan batuan,milonit dan breksiasi pada

    singkapan.kemudian poto sampel yang sudah disampling dan dideskripsikan.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 19

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    20/37

    BAB +-

    HA#+L DAN PEMBAHA#AN

    (.1. Penjelasan Perstas!un

    A. #tas!un 1 Buk!t Pag!as # //&/0(2.&3 E 1//(10&.12 4

    "ada stasiun ini dicirikan terbentuknya batupasir dengan ukuran butir coarsed sand dilapisan

     paling bawah, dan dilapisan atasnya terbentuk batupasir dengan ukuran butir yang lebih

    halus. "ada batuan ini terdapat / lapisan yakni batupasi, konglomerat lalu pada bagian

    atasnya ada batupasir kembali

    AFDAL ZIKRI (153610501) 20

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    21/37

     

    B. #tas!un 2 Buk!t Pag!as # //&/0((.)53 E 1//(10)6.17 4"ada stasiun ini ditemukan intrusi batugranit berumur "erm-#arbon yang masih

     bagian dari basement ombilin, batugranit yang mengintrusi batuan yang ada

    diatasnya, fenomena ini terjadi akibat granit yang seharus berada di bawah formasi

     berani terangkat (uplift akibat adanya pengaruh dari aktifitas tektonik yakni sesar 

    normal, sehingga batu granit intrusif tersebut lebih tua dari yang di intrusi.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 21

    #enampakan dari singkapan pada stasiun ' yang dicirikakan dengan

     perlapisan batupasir dan konglomerat

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    22/37

    &ambar 0.*. 5atu &ranit ntrusif 

    8. #tas!un & Buk!t Pag!as # //&/0)1.5/3 E 1//(10)6.61 4

    "ada stasiun ini ditemukan adanya perlapisan antara konglomerat dan batu pasir.

    Lapisan setelah konglomerat terdapat perubahan bentuk butir yaitu coarsed sand.

    2isini menunjukkan adanya !truktur graded bedding yang mana merupakan struktur 

    yang khas sekali dimana butiran makin ke atas makin halus.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 22

    Kenamaan batu ran't 'ntru$'# d'mana $'naan batu ran't

    -an $e+a+ar denan orma$' beran' 'n' mem'l'' %'r' -an'

    mem'l'' e'n 7uart, ( urat uar$a )

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    23/37

     

    D. #tas!un ( Buk!t Pag!as # //&10/1.613 E 1//(20/).&7 4

    "ada stasiun ini ditemukan struktur sedimen biogenik, terdapat burrow akibat

    adanya aktifitas organisme, lingkungan pengendapan laut (marine, ditandai dengan

    dijumpai batuan bersifat karbonatan yang merupakan penciri lingkungan laut. Formasi

    yang berada pada stasiun ini adalah bagian dari formasi tuhur.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 23

    Kenamaan dar' batuan

    onlomerat# 8arna lau abuabueut'an# 8arna $ear# be$ar but'r

    ebble# ebundaran $rounded

    rounded# ema$ terbua# em'laan

    oorl- $orted# ermeab'l'ta$ ba'#

    t'da arbonatan# eomaan

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    24/37

    &ambar 0.0. #enampakan singkapan staiun 0

     

    E. #tas!un ) Buk!t Pag!as # //&10/./23 E 1//(20/7.6) 4

    "ada stasiun ini terdapat bongkahan batugamping dari umur yang lebih tua. 7ang

    mana hampir keseluruhan komposisinya yaitu mudstone dengan ciri-ciri grain H '+.

    $erdapat juga struktur aliran pada bongkahan batugamping tersebut.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 2"

    erupakan kenampakan dari batulempung gampingan yang memiliki

    struktur masif ( terlihat seragam ,  5atuan pada daerah ini merupakan

     batuan sedimen biogenik. 2imana 5atuanbiogenik merupakan batuan yang

    mengandung karbonatan yang tinggi. !edimen karbonat sebagian besar 

    merupakan hasil proses biogenik dan biokimia

    $erlihat kenampakan trace fossil ( fosil jejak yaitu struktur biogenik  berupa burrow

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    25/37

    &ambar 0.6. #enampakan bongkahan batugamping

    %. #tas!un 5 Buk!t Pag!as # //&101.173 E 1//(201/.(( 4

    "ada stasiun ini batu granit sangat lapu berumur "ermo-#arbon yang merupakan

     bagian dari basement ombilin. 5atu granit ini memiliki mineral musko4it, dimana

    mineral jenis ini merupakan mineral sekunder (tambahan plagioklas, mineral jenis ini

    merupakan jenis mineral yang tidak resisten. "lagiokals yang lebih banyak dari pada

    AFDAL ZIKRI (153610501) 25

    #enampakan dari batugamping yang memiliki ciri butiran kurang dari '+

    yang disebut mudstone, batugamping pada stasiun ini bersifat

    karbonatan

     Terdaat $trutur al'ran ada batuam'n# al 'n' d'arenaan

    ter+ad'n-a elarutan dar' batuam'n

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    26/37

    alkali feldspar sehingga mineral yang tidak resisten ini menyebabkan batu granit

    menjadi mudah lapuk 

    &ambar 0. !ingkapan 5atu &ranit Lapuk 

    G. #tas!un 7 Mr$lg! Buk!t Pag!as # //&102&.113 E 1//(205&.&6 4

    "ada stasiun ini diamati morfologi bukit pagias yang berbentuk positif,

    merupakan bagian dari basement dimana dominan batuannya adalah batuan keras. 

    2aerah bukit pagias ini merupakan daerah dengan morfologi perbukitan.Iegetasi

    mengikuti arah pelapisan.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 26

    Kenamaan dar' $'naan batu ran't -an $anat lau# al

    'n' d'$ebaban arena m'neral en-u$un batuan adala m'neral

    -an t'da re$'$ten# $e'na men-ebaban batuan -an 

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    27/37

    &ambar 0.; orfologi 5ukit "agias

    H. #tas!un Penangkaran Bua9a # //&70)(.1)3 E 1//()0&6.1( 4

    "ada stasiun ini ditemukan perlapisan batulempung, batu pasir, dan batubara.

    2imana terdapat sisipan batulempung pada perlapisan batupasir. 2aerah penangkaran

     buaya ini merupakan daerah dengan formasi sawahlunto dengan ciri-ciri 5agian atas

    dari formasi ini adalah penghasil batubara. "ada stasiun ini terdapat batu pasir dengan

    struktur pappering. 2imensi dari singkapan ini sendiri kurang lebih ;+ m lebar dan 0m tinggi.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 24

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    28/37

     

    +. #tas!un 6 #a"ahLunt # //(10(&.(13 E 1//(50)7.& 4

    "ada stasiun ini terdapat singkapan formasi tuhur berumur pre tersier yang lebih

    tua, 2aerah kota sawahlunto ini merupakan perlapisan batupasir sisipan batulempung

    dengan formasi sawahtambang. 7ang mana terdapat ciri-ciri terdapatnya singkapan

     batugamping dengan formasi tuhur pada bagian bawah, dan kontak tidak selaras

    dengan perlapisan batu pasir dan batulempung pada formansi sangkarewang di bagian

    atas.

    "ada stasiun ini juga terdapat paleo soil (tanah purba, stasiun ini mencirikan

     perubahan dari lingkungan laut ke lingkungan darat, ditandai dengan adanya lapisan batulempung karbonatan di lapisan bawah, lalu semakin keatas menjadi batu pasir 

    AFDAL ZIKRI (153610501) 2

    #enampakan dari singkapan yang memperlihatkan adanya struktur 

     pappering pada batupasir.

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    29/37

    yang menandai lingkungan darat. "ada singkapan ini juga ditemukan struktur 

     biogenik yakni salah satu dari trace fossil (fosil jejak berupa burrow.

    :. #tas!un 1/ #a"ahLunt # //(10(&./(3 E 1//(50)).) 4

    "ada stasiun ini didapati batugamping karbonatan formasi tuhur dengan umur 

    tersier yang lebih tua, ada lapisan muda yang diatasnya sliken slide (garis gores

    akibat pergeseran sesar.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 29

    #emanpakan dari singkapan batupasir sisipan batulempung,

    menunjukkan terjadinya perubahan lingkungan pengendapan dari laut

    ke darat, dimulai dari lapisan paling bawah yakni batu lempung

    karbonatan lalu di ikuti dengan batupasir yang ada di bagian atasnya

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    30/37

    ;. #tas!un 11 ;lk Nan Tu # //&/0(2.&3 E 1//(10&.12 4

    "ada stasiun terdapat singkapan batugamping kristalin, pada stasiun ini

    ditemukan adanya goa yang menandakan terjadinya pelarutan pada batugamping,

    didalam goa terdapat stalakti dan stalakmit

     

    AFDAL ZIKRI (153610501) 30

    #enampakan dari baugamping karbonatan, batugamping ini memiliki sliken

    slide yang menandakan bahwa batuan ini mengalami proses tektonik yakni

    sesar normal

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    31/37

    L. #tas!un 12 ;lk Nan Tu # //&/0(2.&3 E 1//(10&.12 4

    AFDAL ZIKRI (153610501) 31

    !atuam'n

    r'$tal'n# 8arna

    $ear e'+auan#

    8arna lau abuabu

    'la# uuran but'r

    $'lt$and# em'laan

    8ell $orted#

    ebundaran

    rounded8ell

    rounded# onta

    t'da terl'at# ema$

    tertutu

    La'$an :#denan

    batuan lemun

    arbonan terdaat

    adan a mud%ra%

    La'$an %

    !atua$'r

    denan

    $trutur$ed'men

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    32/37

    Gam'ar 2&

    Lapisan A batubara sub bitumen

    Lapisan 5 batu lempung dengan warna lapuk abu-abu kekuningan dan warnasegar abu

    abu,wellrounded,kemas tertutuppermeabilitas buruk,agak keras, non karbonatan,well

    sorted,berbutir clay.

    Lapisan 9 batu pasir,warna lapukdan segar berupa orangekecoklatan,butiran pasir 

    halus,rounded,kemas tertutup,well sorted,permeabilitas sedang,keras – agakkeras,kontak 

    erasional.adanya struktur sedimen load cast terjadiakibat pembebanan batuan diatasnya

     berdensitastinggi daripada dibawahnyaserta adanya crosslaminasi.Lapisan 2 batu lanau dengan warna lapuk abu-abu kekuningan dan warnasegar abu

    abu,wellrounded,kemas tertutuppermeabilitas buruk,agak keras, non karbonatan,well

    sorted,berbutir silt.

    Lapisan ? batu lempung dengan warna lapuk abu-abu kekuningan dan warnasegar 

    abu abu,wellrounded,kemas tertutuppermeabilitas buruk,agak keras, non karbonatan,well

    sorted,berbutir clay adanya mud crack.

    Lapisan fbatu pasir halus

    M. #tas!un 1& Buk!t P!nus # //&/0(2.&3 E 1//(10&.12 4

    Formasi di stasiun terakhir adalah formasi berani dengan fragmen lempung yang

    karbonatan yang menunjukkan fragmennya berasal dari endapan laut yakni formasi

    tuhur yang terkikis dari batuan dasar, dan diendapkan secara longsoran di daerah flute

     plate yang menandai awal muka air laut pada cekungan ombilin. @enis batuan yang

    dijumpai pada stasiun terakhir ini adalah konglomerat polimik yang mempunyai

    fragmen batulempung, granit, andesit dan kuarsit.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 32

    La'$an

    F#beruabatua$'r

    alu$

    La'$an b#batu

    lemun

    La'an d#batulanau

    La'$an

    A#beruabatubara $ub

    b'tumen

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    33/37

    0.*. Litologi dan !egitiga 5atuan

    A. !tasiun '

    Lapisan '

    5atupasir kasar,warna lapuk coklat kehijauan, warna segar abu-abu, butir coarse sand

    (pasir kasar, kemas tertutup, pemilahan mediun sorted, permeabilitas baik, tidak 

    karbonatan, kekompakkan keras, kontak tajam.

    Lapisan *

    #onglomerat polimik, warna lapuk abu-abu kehitaman, warna segar abu-abu

    kecoklatan, besar butir coarse sand, kebundaran sub rounded-rounded, kemas terbuka,

     pemilahan poorly sorted, permeabilitas baik, tidak karbonatan, kekompakkan keras,

    kontak tajam.

    Lapisan /

    AFDAL ZIKRI (153610501) 33

    #enampakan dari fragmen konglomerat polimik yang dijumpai pada stasiun

    terakhir, terlihat fragmen yang beragam naik dari batuan beku, dan batuan sedimenitu sendiri.

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    34/37

    5atupasir sedang, warna lapuk coklat keabuan, warna segar abu-abu, besar butir 

    medium sand (pasir sedang, kebundaran rounded, kemas tertutup, pemilahan well

    sorted, permeabilitas sedang, tidak karbonatan, kekompakkan keras, kontak tajam.

    5. !tasiun *5atu &ranit, warna lapuk abu-abu kecoklatan, warna segar abu-abu kehitaman,

    kristalisasi hipokristalin, granulitas faneritik, eJuigranular, panidiomorf, sturktur 4ein

    JuartG (urat kuarsa, kenampakan intrusi, komposisi mineral kuarsa + , alkali

    feldspar *+ , plagioklas *+

    9atatan :rat kuarsa terjadi akibat adanay rekahan pada batuan granit pada saat terjadi

    intrusi, rekahan pada batuan lalu terisi oleh mineral kuarsa.

    9. !tasiun /

    Lapisan '#onglomerat "olimik, warna lapuk coklat kemerahan, warna segar abu-abu, besar 

     butir "ebble (kerakal, kebundaran sub rounded-rounded, kemas terbuka, pemilahan

     poorly sorted, permeabilitas baik, tidak karbonatan, kekompakkan kompak, fragmen

    andesit dan granit.

    Lapisan *

    5atupasir kasar, warna lapuk coklat kemerahan, warna segar abu-abu, besar butir 

    coarse sand (pasir kasar, kebundaran sub rounded-rounded, kemas tertutup,

     pemilahan medium sorted, permeabilitas sedang, tidak karbonatan, kekompakkan

    keras.

    Lapisan /

    5atupasir sedang, warna lapuk coklat kemerahan, warna segar abu-abu kecoklatan,

     besar butir medium sand (pasir sedang, kebundaran rounded, pemilahan well sorted,

     permeabilitas sedang, tidak karbonatan, kekompakkan keras.

    2. !tasiun 0

    5atulanau, warna lapuk abu-abu, warna segar abu-abu kehitaman, besar butir silt,kebundaran well rounded, kemas tertutup, struktur sedimen biogenik (burrow,

     pemilahan well sorted, permeabilitas buruk, karbonatan, kekompakkan agak keras.

    ?. !tasiun 6

    5atugamping mudstone, warna lapuk abu-abu keputihan, warna segar putih keabuan,

    ukuran butir clay, pemilahan well sorted, kebundaran well rounded, kontak tidak 

    terlihat, kemas tertutup, kekompakkan kompak.

    F. !tasiun

    5atu &ranit (sangat lapuk, warna lapuk coklat kekuningan, warna segar coklatkekuningan, kristalisasi holokristalin, granulitas faneritik, eJuigranular, allotriomorf,

    AFDAL ZIKRI (153610501) 3"

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    35/37

    struktur berlembar, kenampakan intrusi, komposisi mineral kuarsa 0+ , Alkali

    feldspar /+ , plagioklas *+ , biotit 6 , milonit 6 .

    9atatan 5atu &ranit ini menjadi sanagt lapuk dikarenakan mineral penyusun batuan

    adalah mineral yang tidak resisten sehingga batuan menjadi mudah untuk 

    terlapukkan.

    &. !tasiun ;

    orfologi 5ukit "agias 

    B. !tasiun

    Lapisan '

    5atulempung, warna lapuk abu-abu, warna segar abu-abu, besar butir clay (lempung,

    kebundaran well rounded, kemas tertutup, pemilahan well sorted, permeabilitas

     buruk, tidak karbonatan, kekompakkan lunak.

    Lapisan *

    5atupasir halus, warna lapuk abu-abu , warna segar kuning kecoklatan, besar butir 

    finesand (pasir halus kebundaran rounded, kemas tertutup, pemilahan well sorted,

     permeabilitas sedang, tidak karbonatan, kekompakkan agak keras.

    Lapisan /

    5atulanau (sisipan batubara, warna lapuk abu-abu kecoklatan, warna segar abu-abu

    keputihan, besar butir silt (lanau, kebundaran well rounded, kemas tertutup,

     pemilahan well sorted, permeabilitas buruk, tidak karbonatan, kekompakkan agak 

    keras.

    . !tasiun )

    Lapisan '

    5atulempung, warna lapuk abu-abu kehitaman, warna segar abu-abu keputihan, besar 

     butir clay (lempung, kebundaran well rounded, kemas tertutup, pemilahan well

    sorted, permeabilitas buruk, karbonatan, kekompakkan agak keras.

    Lapisan *

    5atupasir kasar, warna lapuk abu-abu kecoklatan, warna segar abu-abu kemerahan,

     besar butir coarse sand (pasir kasar kebundaran s.rounded, kemas tertutup, pemilahanmedium sorted, permeabilitas baik, tidak karbonatan, kekompakkan agak keras.

    Lapisan /

    5atulempung, warna segar abu-abu, warna lapuk abu-abu, besar butir clay (lempung,

    kebundaran well rounded, kemas tertutup,, pemilahan well sorted, permeabilitas

     buruk, tidak karbonatan, kekompakkan agak keras.

    Lapisan 0

    5atupasir halus, warna lapuk abu-abu kecoklatan, warna segar abu-abu kekuningan,

     besar butir fine sand (pasir halus, kebundaran rounded, kemas tertutup, pemilahan

    well sorted, permeabilitas sedang- buruk, tidak karbonatan,kekompakkan agak keras.

    AFDAL ZIKRI (153610501) 35

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    36/37

    Lapisan 6

    5atupasir sedang, warna lapuk kuning kemerahan, warna segar kuning kecoklatan,

     besar butir medium sand, kebundaran rounded, kemas tertutup, pemilahan well sorted,

     permeabilitas sedang, tidak karbonatan, kekompakkan agak keras.

    @. !tasiun '+

    5atugamping karbonatan, warna lapuk putih keabuan, warna segar putih, ukuran butir 

    clay, pemilahan well sorted, kebundaran well rounded, kontak tidak terlihat, kemas

    tertutup, kekompakkan kompak 

    #. !tasiun ''

    5atugamping kristalin, warna lapuk putih kehijauan, warna segar abu-abu kilap,

    ukuran butir silt-sand, pemilahan well sorted, kebundaran rounded-well rounded,

    kontak tidak terlihat, kemas tertutup, jenis porositas non fabric (fracture,

    kekompakkan kompak 

    L. !tasiun '*

    Lapisan '

    5atulempung, abu-abu, abu-abu kehitaman, besar butir clay (lempung, kebundaran

    well rounded, kemas tertutup, pemilahan well sorted, permebealitas buruk, non

    karbonatan, kekompakan lunak hingga dapat diremas, kontak tajam.

    Lapisan *

    5atupasir sedang, kuning kecoklatan, kuning kecoklatan, besar butir medium sand

    (pasir sedang, kebundaran rounded, kemas tertutup, pemilahan medium sorted, permeabilitas sedang, non karbonatan, kekompakan keras.

    Lapisan /

    5atulanau, abu-abu, abu-abu, besar butir silt, kebundaran well rounded, kemas

    tertutup, pemilahan well sorted, permeabilitas buruk, non karbonatan, kekompakan

    agak keras.

    Lapisan 0

    5atulempung, kecoklatan, abu-abu, besar butir clay, kebundaran well rounded, kemas

    tertutup, pemilahan well sorted, permeabilitas buruk, non karbonatan, kekompakan

    agak keras

    Lapisan 6

    5atupasir halus, abu-abu, abu-abu kehitaman, besar butir fine sand, kebundaran

    rounded hingga well rounded, kemas tertutup, pemilahan well sorted, permeabilitas

    sedang, non karbonatan, kekompakan keras hingga agak keras, kontak erosional.

    . !tasiun '/

    AFDAL ZIKRI (153610501) 36

  • 8/17/2019 Laporan Kuliah Lapangan Petrologi

    37/37

    #onglomerat polimik, warna lapuk, warna segar, besar butir cobble, kebundaran, sub

    rounded-rounded, kemas terbuka, pemilahan poorly sorted, permeabilitas baik, tidak 

    karbonatan, kekompakkan kompak.