laporan kkp jadi2

44
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi disusul dengan kenaikan harga BBM (khususnya minyak HSD/solar) dan semakin meningkatnya kebutuhan energi listrik bagi masyarakat. Mendorong PT. PLN (Persero) untuk membangun pembangkit listrik yang ekonomis dengan energi primer yang melimpah. Ada beragam cara untuk membangkitkan energi Listrik dengan memanfaatkan sumber daya bahan bakar yang bervariasi. Salah satunya adalah PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dengan energi primer yang digunakan adalah batu bara. Kalibrasi pada umumnya merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dari akurasi tertentu. Kalibrasi adalah pemastian kebenaran nilai-nilai yang ditunjukan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran atau nilai- nilai yang diabadikan pada suatu bahan dengan cara membandingkan dengan nilai konvensional yang diwakili oleh standar ukur yang memiliki kemampuan telusur ke standar nasional maupun internasional. Kalibrasi bermanfaat untuk menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesifiaksinya dan dapat mengetahui seberapa jauh perbedaan (penyimpangan) 1

Upload: satriadi

Post on 16-Jul-2016

58 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pkl pltu

TRANSCRIPT

Page 1: laporan kkp jadi2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi disusul dengan kenaikan

harga BBM (khususnya minyak HSD/solar) dan semakin meningkatnya

kebutuhan energi listrik bagi masyarakat. Mendorong PT. PLN (Persero) untuk

membangun pembangkit listrik yang ekonomis dengan energi primer yang

melimpah. Ada beragam cara untuk membangkitkan energi Listrik dengan

memanfaatkan sumber daya bahan bakar yang bervariasi. Salah satunya adalah

PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dengan energi primer yang digunakan

adalah batu bara.

Kalibrasi pada umumnya merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran

atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari

standar yang digunakan dari akurasi tertentu. Kalibrasi adalah pemastian

kebenaran nilai-nilai yang ditunjukan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran

atau nilai-nilai yang diabadikan pada suatu bahan dengan cara membandingkan

dengan nilai konvensional yang diwakili oleh standar ukur yang memiliki

kemampuan telusur ke standar nasional maupun internasional. Kalibrasi

bermanfaat untuk menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap

sesuai dengan spesifiaksinya dan dapat mengetahui seberapa jauh perbedaan

(penyimpangan) antara nilai yang sebenarnya dengan nilai yang ditunjukan oleh

alat ukur.

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Nagan Raya merupakan salah satu

Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berada di Nagan Raya Meulaboh. PT. PLN

(Persero) Sektor Pembangkitan Nagan Raya menghasilkan listrik melalui: PLTU

220 MW; PLTD 86,71 MW; dan Beli Energi 242 MW.

Kegiatan yang akan kami lakukan adalah kegiatan kerja praktek, sebagai

salah satu syarat kelulusan.

1.2. Tujuan

1

Page 2: laporan kkp jadi2

Adapun tujuan kerja praktik :

1. Bagi Mahasiswa

a) Sebagai kewajiban dari tugas perkuliahan yang sebagaimana telah

dilaksanakan untuk nilai semester.

b) Untuk mendapatkan pengalaman secara langsung didunia kerja.

c) Untuk Dapat mengenal dan mempelajari lebih dalam tentang system

kerja PLTU.

d) Untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang telah kami pelajari di

perkuliah

e) Untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan yang lebih luas didunia

industri guna mempersiapkan diri untuk penyelesaian tugas akhir

nantinya.

2. Bagi Institusi Pendidikan

a) Menjalin kerja sama antara perguruan tinggi dengan dunia industri.

b) Mendapatkan bahan masukan tentang sistem pengajaran yang lebih

sesuai dengan lingkungan kerja.

3. Bagi Perusahaan

Membina hubungan baik dengan pihak institusi perguruan tinggi dan mahasiswa

1.3. Manfaat

Kegiatan kerja praktik di PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Nagan

Raya dapat memberikan berbagai manfaat. Manfaat-manfaat yang didapat dari

kegiatan kerja praktik dibagian electrical PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan

Nagan Raya adalah sebagai berikut:

Penulis dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan kerja pabrik, serta

memperoleh suatu pengalaman kerja nyata yang berbeda dengan ruang

kuliah, sehingga memperoleh suatu pengalaman yang luar biasa yang

mungkin tidak pernah didapat sebelumnya.

Penulis dapat mempelajari bagaimana proses atau kegiatan Kalibrasi pada

alat-alat ukur seperti Pressure Transmitter Dan Differential Pressure

Transmitter Rosemount 3051.

2

Page 3: laporan kkp jadi2

Penulis dapat mempelajari metode penggunaan instrumen serta

pemeliharaannya, dan memahami kebutuhan instalasi industri akan

peralatan penunjang pekerjaan lainnya

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkit Nagan Raya

PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara disingkat

KITSBU, dibentuk pada tahun 2004 sebagai hasil reorganisasi PT PLN (Persero)

Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang didirikan pada tahun

1997. Saat ini KITSBU memiliki berbagai jenis mesin pembangkit tenaga listrik

berkapasitas daya terpasang 1.772 MW dengan 69 unit pembangkit dan daya

mampu sebesar 1.616 MW.

Tujuan pembentukan KITSBU sesuai Keputusan Direksi Nomor

178.K/010/DIR/2004 tanggal 24 Agustus 2004 adalah untuk meningkatkan

efektifitas pembangkitan di wilayah Sumatera Bagian Utara serta mengantisipasi

perkembangan sistem penyaluran ketenagalistrikan Sumatera sebagai upaya

peningkatan pelayanan, mutu dan keandalan tenaga listrik di Sumatera.

Seperti halnya unit PLN lain, tata nilai yang dikembangkan di lingkungan

KITSBU adalah: Saling Percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar.

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Nagan Raya merupakan salah satu

unit pelaksana PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang

bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik dengan wilayah kerja meliputi

sub unit pelaksana PT. PLN (Persero) Pusat Listrik Lueng Bata, PT. PLN

(Persero) Pusat Listrik Pulo Pisang, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Sewa

tersebar di beberapa kabupaten dan kotamadya Provinsi Aceh. Energi listrik

disalurkan kepada masyarakat luas melalui PT. PLN (Persero) Penyaluran dan

Pusat Pengatur Beban Sumatera dan PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh. Dalam

kegiatan operasional, PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Nagan Raya

membutuhkan persediaan yang sangat memadai dalam usaha penyediaan tenaga

listrik.

3

Page 4: laporan kkp jadi2

2.2 Visi dan Misi

1. Visi :

diakui sebagai Organisasi kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul

dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani

2. Misi :

a) Menjalankan usaha pembangkitan energi listrik yang efisien, andal, dan

berwawasan lingkungan.

b) Menerapkan tata kelola pembangkit kelas dunia yang didukung oleh SDM

berpengalaman dan berpengetahuan.

c) Menjadikan budaya perusahaan sebagai tuntunan di dalam pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab.

d) Menjalankan usaha-usaha lain yang menunjang bidang ketenagalistrikan.

3. Tujuan

Tujuan pembentukan KITSBU sesuai Keputusan Direksi Nomor

178.K/010/DIR/2004 tanggal 24 Agustus 2004 adalah untuk meningkatkan

efektifitas pembangkitan di wilayah Sumatera Bagian Utara serta mengantisipasi

perkembangan sistem penyaluran ketenagalistrikan Sumatera sebagai upaya

peningkatan pelayanan, mutu dan keandalan tenaga listrik di Sumatera.

2.3 Lokasi Perusahaan

PLTU Sektor Nagan Raya pembangkitan Sumatra Utara berlokasi dikota

Meulaboh, Kabupaten Nagan Raya, Propinsi Aceh Barat. Sekitar 245 km dari

Banda Aceh (5 jam perjalanan). dibangun diatas area seluas 78 Ha, berkapasitas 2

x 110 MW .

4

Page 5: laporan kkp jadi2

Gambar 2.1 Lokasi PLTU Nagan Raya

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang baik sangat diperlukan dalam suatu perusahaan,

semakin besar perusahaan tersebut semakin kompleks organisasinya. Secara

umum dapat dikatakan, struktur organisasi merupakan suatu gambaran secara

skematis yang menjelaskan tentang hubungan kerja, pembagian kerja, serta

tanggung jawab dan wewenang dalam mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan semula.

Struktur organisasi yang terdapat di PT PLN (Persero) Sektor

Pembangkitan Nagan Raya adalah sebagai berikut:

(Sumber : SK. 261.K/DIR/2012 Tanggal 30 Mei 2012)

5

Page 6: laporan kkp jadi2

2.5 Tugas Pokok Organisasi

1. Manajer Sektor

Tugas pokok Manajer Sektor adalah bertanggung jawab atas

pencapaian produksi tenaga listrik secara efisien dengan mutu dan

keandalan yang baik dengan berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan

pelanggan, mencapai kinerja perusahaan yang sesuai dengan Key

Performance Indicator serta bertanggung jawab atas pengelolaan dan

pemeliharaan seluruh aset perusahaan yang menjadi tanggung jawab

unitnya.

2. Asisten Manajer Enjiniring

Tugas pokok Asisten Manajer Enjiniring adalah merencanakan dan

mengevaluasi pengoperasian dan pemeliharaan sesuai dengan target

kinerja dan kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan, mengevaluasi

pelaksanaan keselamatan ketenagalistrikan dan pengelolaan lingkungan

serta membina sumber daya manusia di bagian Enjiniring. Untuk

melaksanakan tugas pokoknya Asisten Manajer Enjiniring dibantu oleh

staf yang terdiri dari jabatan fungsional.

3. Asisten Manajer Operasi

Tugas pokok Asisten Manajer Operasi adalah bertanggung jawab

terhadap pengoperasian dan produksi sistem pembangkitan tenaga listrik,

pengelolaan persediaan dan pemakaian bahan bakar dan pelumas,

mengawasi pengelolaan serta membina sumber daya manusia di bagian

Operasi. Untuk melaksanakan tugas pokoknya Asisten Manajer Operasi

dibantu oleh staf yang terdiri dari:

a) Supervisor Operasi

Tugas pokok Supervisor Operasi adalah melaksanakan, mengevaluasi

dan mengkoordinasikan kegiatan pengoperasian unit pembangkit serta

gangguan-gangguan yang terjadi pada mesin-mesin pembangkit dan

melakukan penormalan unit-unit pembangkit pasca gangguan dan

melaksanakan kegiatan pencapaian kinerja produksi listrik. Untuk

6

Page 7: laporan kkp jadi2

melaksanakan tugas pokoknya tersebut Supervisor Operasi dibantu oleh

staf yang terdiri dari jabatan fungsional.

b) Supervisor Analisa Kimia

Tugas pokok Supervisor Analisa Kimia adalah mengelola dan

mengevaluasi, merencanakan dan monitoring kebutuhan bahan kimia dan

peralatan laboratorium serta mengecek kualitas bahan bakar. Untuk

melaksanakan tugas pokoknya tersebut Supervisor Analisa Kimia dibantu

oleh staf yang terdiri dari jabatan fungsional.

4. Asisten Manajer Pemeliharaan

Tugas pokok Asisten Manajer Pemeliharaan adalah bertanggung

jawab terhadap pemeliharaan sistem pembangkitan serta keandalan tenaga

listrik dan menyusun rancangan anggaran biaya pemeliharaan

pembangkita serta membina sumber daya manusia di bagian Pemeliharaan.

Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut Asisten Manajer

Pemeliharaan dibantu oleh staf yang terdiri dari:

a) Supervisor Pemeliharaan Turbin

Tugas pokok Supervisor Pemeliharaan Turbin adalah mengevaluasi

dan merancang teknik pemecahan masalah-masalah pemeliharaan turbin,

mengusahakan agar pelaksanaan rencana pemeliharaan benar-benar sesuai

dengan anggaran pemeliharaan turbin yang diusulkan dari jadwal yang

telah ditentukan, serta mengawasi pekerjaan pemeliharaan turbin

pembangkit. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut Supervisor

Pemeliharaan Turbin dibantu oleh staf yang terdiri dari jabatan fungsional.

b) Supervisor Pemeliharaan Boiler

Tugas pokok Supervisor Pemeliharaan Boiler adalah mengevaluasi

dan merancang teknik pemecahan masalah-masalah pemeliharaan boiler,

mengusahakan agar pelaksanaan rencana pemeliharaan benar-benar sesuai

dengan anggaran pemeliharaan boiler yang diusulkan dari jadwal yang

telah ditentukan, serta mengawasi pekerjaan pemeliharaan boiler

pembangkit. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut Supervisor

Pemeliharaan Boiler dibantu oleh staf yang terdiri dari jabatan fungsional.

7

Page 8: laporan kkp jadi2

c) Supervisor Pemeliharaan Listrik

Tugas pokok Supervisor Pemeliharaan Listrik adalah mengevaluasi

dan merancang teknik pemecahan masalah-masalah pemeliharaan listrik,

mengusahakan agar pelaksanaan rencana pemeliharaan benar-benar sesuai

dengan anggaran pemeliharaan listrik yang diusulkan dari jadwal yang

telah ditentukan, serta mengawasi pekerjaan pemeliharaan listrik

pembangkit. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut Supervisor

Pemeliharaan Listrik dibantu oleh staf yang terdiri dari jabatan fungsional.

d) Supervisor Pemeliharaan Kontrol Dan Instrumen

Tugas pokok Supervisor Pemeliharaan Kontrol dan Instrumen adalah

mengevaluasi dan merancang teknik pemecahan masalah-masalah

pemeliharaan kontrol instrumen, mengusahakan agar pelaksanaan rencana

pemeliharaan benar-benar sesuai dengan anggaran pemeliharaan kontrol

instrumen yang diusulkan dari jadwal yang telah ditentukan serta

mengawasi pekerjaan pemeliharaan kontrol instrumen serta membuat

laporan secara periodik. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut

Supervisor Pemeliharaan Kontrol dan Instrumen dibantu oleh staf yang

terdiri dari jabatan fungsional.

5. Asisten Manajer SDM & Keuangan

Tugas pokok Asisten Manajer SDM & Keuangan adalah bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan dan pembinaan kegiatan kesekretariatan dan

rumah tangga kantor, pelaksanaan pembinaan dan administrasi sumber

daya manusia, pengelolaan sistem manajemen unjuk kerja pegawai,

merencanakan pendidikan dan pelatihan pegawai, mengendalikan

anggaran dan pendanaan serta analisis penyerapannya, analisis

neraca/laporan laba rugi, mengelola perbekalan dan pergudangan. Dalam

melaksanakan tugas pokoknya Asisten Manajer Keuangan, SDM, dan

Administrasi dibantu oleh:

a) Supervisor K3 Dan Umum

Tugas pokok Supervisor K3 dan Umum adalah mengelola dan

mengawasi pelaksanaan administrasi K3 dan keamanan, serta pembinaan

tentang K3 dan keamanan di lingkungan karyawan, mitra kerja sesuai

8

Page 9: laporan kkp jadi2

dengan target yang telah diterapkan. Mengelola administrasi SDM dan

kesejahteraan pegawai serta pengelolaan emolumen pegawai termasuk

membantu penyusunan anggaran biayanya, mengidentifikasi potensi

pengembangan pegawai di unit, merencanakan kebutuhan diklat bagi

pegawai untuk menunjang kinerja perusahaan. Mengelola administrasi

kesekretariatan dan rumah tangga kantor, pemeliharaan kendaraan dinas

dan pengadaan fasilitas atau sarana kantor serta pemeliharaannya serta

pelaksanaan kehumasan. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut

Supervisor K3 dan Umum dibantu oleh staf yang terdiri dari jabatan

fungsional.

b) Supervisor Keuangan

Tugas pokok Supervisor Keuangan adalah mengelola dan

mengendalikan kas kecil, administrasi perpajakan, dan tagihan pihak

ketiga. Melaksanakan kegiatan akuntansi meliputi akuntansi umum,

akuntansi biaya, akuntansi persediaan, akuntansi pekerjaan dalam

pelaksanaan dan akuntansi aktiva tetap serta menganalisa dan membuat

neraca, laba rugi, dan laporan keuangan secara periodik. Untuk

melaksanakan tugas pokoknya tersebut Supervisor Keuangan dibantu oleh

staf yang terdiri dari jabatan fungsional.

c) Supervisor Logistik

Tugas pokok Supervisor Logistik adalah mengelola permintaan

pengadaan barang dan jasa, memonitor rencana anggaran biaya dan harga

pokok satuan yang telah disahkan oleh Manajer Sektor, memeriksa

kontrak-kontrak pengadaan barang dan jasa, mengelola persediaan serta

administrasi pergudangan. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut

Supervisor logistik dibantu oleh staf yang terdiri dari jabatan fungsional.

6. Manajer Pusat Listrik

Tugas pokok Manajer Pusat Listrik adalah bertanggung jawab atas

pengoperasian dan pemeliharaan unit pembangkit agar sesuai dengan

target kinerja perusahaan, membantu pencapaian produksi tenaga listrik

secata efisien dengan mutu dan keandalan yang baik serta menjaga seluruh

aset perusahaan yang menjadi tanggung jawab unitnya. Untuk

9

Page 10: laporan kkp jadi2

melaksanakan tugas pokoknya, Manajer Pusat Listrik dibantu oleh staf

yang terdiri dari jabatan struktural dan fungsional.

Setiap perusahaan pada umumnya membuat struktur organisasi dengan

maksud tertentu karena tanpa adanya struktur tersebut tujuan dari perusahaan

tidak akan tercapai. Organisasi merupakan kumpulan dari individu-individu yang

saling bekerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini berarti bahwa

suatu perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang tersusun dengan baik

agar masing-masing individu yang berada dalam organisasi tersebut dapat

mengetahui dengan jelas mengenai tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan

perusahaan.

10

Page 11: laporan kkp jadi2

BAB III

JADWAL DAN METODE KEGIATAN

3.1 Tempat Kegiatan

KKP ini dilaksanakan pada PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Nagan

Raya yang beralamat di jalan Meulaboh-Medan. Adapun kegiatan ini

dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, terhitung mulai tanggal 11 Januari

sampai 11Febuari dengan 2016. Rincian KKP dapat dilihat pada lampiran (Kartu

Kendali Kuliah Kerja Praktikum).

3.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 1 Rencana jadwal kegiatan KKP PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan

Nagan Raya

No KegiatanJadwal

KeteranganDesember Januari Februari Maret

1 Pembimbingan di Program Studi

2 Pengajuan berkas di Program Studi

3 Persetujuan di Program Studi

4 Persetujuan di Fakultas

5 Pengajuan surat ke instansi

6 Proses persetujuan di Instansi

7 Surat Persetujuan dari Instansi

8 Pelaksanaan KKP

9 Pembimbingan di instansi

10 Penyusunan Laporan KKP

11 Seminar Hasil KKP

12 Revisi Laporan KKP

13 Pengumpulan Laporan KKP

11

Page 12: laporan kkp jadi2

3.3 Metode Kerja Praktek

3.3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam Kuliah Kerja Praktik (KKP) ini di

tunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 3.2 Alat dan Bahan

No Keterangan Nama Alat jumlah

1 Perlengkapan safety Helm Pengaman 1 buah

Sepatu 1 buah

Penutup Telinga 1 pasang

Masker 1 buah

2 Kalibras PRESSURE

TRANSMITTER

Dan

DIFFERENTIAL

PRESSURE

TRANSMITTER

ROSEMOUNT 3051

Hart Communicator 1 buah

Obeng +/- 1 buah

Kunci pas 1 buah

3.2.2 Metode Dan Proses Kerja

Melaksanakan pekerjaan bersama petugas industri atau pembimbing lapagan yang

di tugaskan oleh Supervisor control instrument untuk

Melakukan kalibrasi deffrensial transmitter bersama pembimbing lapagan

Melakukan konsultasi laporan pada pembimbing lapagan

12

Page 13: laporan kkp jadi2

BAB IV

HASIL KEGIATAN DAN PEMBELAJARAN

4.1. Kegiatan pada minggu pertama

Pada minggu pertama, penulis menjumpai Kepala Bagian Safety untuk

mendapat pengarahan tentang safety (perlengkapan keamanan) selama di PT. PLN

(Persero) PLTU Nagan Raya. Hal ini menjadi tolak ukur bagi penulis sebagai

mahasiswa D3 Teknik Elektronika untuk senantiasa turut dan patuh pada

peraturan-peraturan yang diterapkan pada PT. PLN (Persero) PLTU Nagan Raya.

Selama pengarahan safety penulis diberi penjelasan tentang keamanan dan

kesehatan dalam melakukan pekerjaan. Setiap karyawan harus menggunakan

perlengkapan Safety termasuk mahasiswa yang sedang KKP di PT. PLN

(Persero) PLTU Nagan Raya. Pengarahan Sefety diberikan selama satu hari pada

hari pertama melakukan KKP di PT. PLN (Persero) PLTU Nagan Raya.

Selanjutnya setelah pengarahan safety penulis diberikan perlengkapan safety.

Gambar 4.1 Perlengkapan Safety (keamanan)

1. Kaca Mata

Kaca mata digunakan untuk menghindari debu.

2. Baju

Baju yang digunakan sesuai dengan biadang di instrumes pada. PT. PLN

(Persero) PLTU Nagan Raya.

13

Page 14: laporan kkp jadi2

3. Sepatu

Sepatu digunakan untuk melindungi kaki dan dilengkapi dengan besi

pengaman dibagian depan sepatu

4. Sarung Tangan

Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan pada saat bekerja

5. Helm

Helm digunakan untuk melindungi kepala dari benda-benda keras

6. Penutup Telinga

Penutup telinga digunakan pada saat bekerja ditempat yang bising.

Setelah mendapatkan perlengkapan safety, penulis memasuki ruang Kontrol

dan Instrument untuk diperkenalkan dengan kepala bagian control dan Instrument.

Kemudian kepala bagian memperkenalkan penulis dengan karyawan bagian

control dan instrument. Pada minggu pertama penulis juga mendapatkan badge

dari kantor.

Gambar 4.2 Badge PKL

4.2 Kegiatan pada minggu kedua

Pada kegiatan di minggu kedua, penulis sering mendapat masukan dari

pembimbing lapangan pada saat mempelajari Kegiatan atau cara kalibrasi alat

ukur. Disamping itu penulis tetap harus memperkaya pengetahuan dari segi

praktik maupun segi teori yang dikondisikan pada saat pembimbing lapangan

melakukan pemeliharaan dan perbaikan pada alat-alat ukur. Disamping itu penulis

14

Page 15: laporan kkp jadi2

dan pembimbing membahas suatu masalah yang ditimbulkan oleh alat-alat ukur,

hal ini akan menunjang keingintahuan penulis dalam menyelesaikan masalah-

masalah yang kerap timbul pada saat pemeliharaan dan perbaikan alat-alat ukur,

mendapat penjelasan beserta masukan dalam tahap penyelesaian perkara tersebut

4.3 Kegiatan pada minggu ketiga

Pada minggu ketiga, penulis ke lapangan (ke bagian pressure deffrensial

transmitter) bersama pembimbing untuk melakukan kegiatan Kalibrasi, pada saat

itu pembimbing menjelaskan bagaimana proses kegiatan kalibrasi alat-alat ukur.

Kegiatan kalibrasi pada alat-alat ukur sangat penting untuk menjaga kinerja dari

alat alat ukur untuk mampu telusur ke standar yang lebih tinggi. Dengan adanya

kegiatan kalibrasi diharapkan kerugian kerugian yang ditimbulkan akibat salah

penunjukan hasil pengukuran dapat dihilangkan atau dapat dihindari.

Gambar 4.3 Proses kalibrasi pressure transmitter

4.4 Kegiatan pada minggu keempat

Pada minggu keempat, penulis melakukan konsultasi pada pembimbing

lapangan, dilakukan konsultasi untuk kemudahan dalam perancangan laporan

bersama dengan pembimbing lapangan, disamping itu juga penulis membaca-baca

15

Page 16: laporan kkp jadi2

kembali referensi yang perlu disisipkan selama berada di PT PT. PLN (Persero)

PLTU Nagan Raya.

Hal ini perlu dibahas karena tahapan - tahapan saling bersangkutan dalam

penyusunan laporan sehingga bisa menjadi karangan utuh dan penyempurnaan

terhadap teori yang diperoleh oleh penulis yang bersangkutan. Salah satu kegiatan

karyawan bagian control dan instrument adalah malakukan kegiatan pengamatan,

pemeliharaan, dan kalibrasi terhadap pressure transmitter serta peralatan yang

berbungan dengan instrumentasi.

4.5 Hasil Pembelajaran

4.5.1.Pengenalan Diffrential Pressure Transmitter dan Pressure Transmitter

Rosemount 3051

A. Diffrential Pressure Transmitter

Differential Pressure Transmitter adalah salah satu peralatan

pengukur aliran fluida maupun uap yang dipergunakan untuk mengukur

besarnya jumlah fluida yang mengalir dalam pipa, dan Differential

Pressure Transmitter juga berfungsi sebagai alat untuk penghasil

keluaran dari pengukuran dan perantara penghubung antara yang ada

dilapangan dengan ruang kontrol.

Differential Pressure Transmitter ini berfungsi untuk mengirimkan

data yang diukur dilapangan ke unit penerima pada ruang kontrol

(Control Room). Transmitter ini menggunakan sistem dua kabel

transmisi, dimana kabel tersebut berfungsi sebagai pengiriman sinyal

dan sebagai sumber tenaga, Differential Pressure Transmitter ini

mengukur sinyal proses (input) yang dikirim dari lapangan

kemudian diubah menjadi sinyal instrument dengan range 4mA s/d

20mA, dengan indikasi sebanding dengan 0% s/d 100%.

16

Page 17: laporan kkp jadi2

Gambar 4.4 Bentuk fisik Diffrential Pressure Transmitter

Differential Pressure Transmitter merupakan peralatan yang

digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan yang terjadi pada bagian

hulu dan hilir pelat orifis secara fisis dan dihubungkan dengan masing-

masing sistem membrane selanjutnya dihubungkan dengan Amplifier

Board dan kemudian diterjemahkan atau diubah keluarannya menjadi

sinyal standar 4-20 mA DC. Terdapat ZERO dan SPAN untuk menadjust

(menambah atau mengurangi) jika mengalami peubahan besaran angka

yang dibandingkan dengan hasil besaran listrik yang dikeluarkan oleh

Multimeter pada saat kalibrasi. Ada fasilitas mengubah range atau

kemampuan dari transmitter akan lebih rendah atau lebih tinggi, namun

tidak boleh lebih dari batasan (range) spesifikasi yang ditentukan oleh

pabrik yang tertera pada peralatan tersebut.

B. Pressure Transmitter

Pressure Transmitter adalah instrument atau alat yang berfungsi

mengubah besaran ukur (dalam hal ini tekanan) menjadi besaran lain

sesuai dengan besaran standard instrumentasi. (besaran ini bisa berupa

pressure : KPA, electronic : 4 - 20 mA, dll) dan prinsip dasarnya

pressure/tekanan adalah sebentuk gaya/force yang dibutuhkan untuk

menahan gas atau fluida keluar, biasanya ditetapkan sebagai besarnya

gaya per unit area,sensor pressure digunakan untuk mengukur tekanan

17

Page 18: laporan kkp jadi2

tersebut dan mengirimkannya berupa signal yang biasanya berupa

electrical signal (bisa juga optical signal, visual signal, atau auditory

signal).sensor pressure digunakan untuk mengukur tekanan itu sendiri,

flow, level, altitude.

Pressure Transmitter merupakan Peralatan yang digunakan untuk mengukur

tekanan alir gas dengan sistem membrane dan dihubungkan dengan

Amplifier Board yang selanjutnya mengubah satuan tekanan menjadi sinyal

output berupa sinyal standar 4-20 mA DC. Terdapat ZERO dan SPAN

untuk menadjust (menambah atau mengurangi) jika mengalami peubahan

besaran angka yang dibandingkan dengan hasil besaran listrik yang

dikeluarkan oleh Multimeter pada saat kalibrasi. Ada fasilitas mengubah

range atau kemampuan dari transmitter akan lebih rendah atau lebih tinggi,

namun tidak boleh lebih dari batasan (range) spesifikasi yang ditentukan

oleh pabrik yang tertera pada peralatan tersebut.

4.5.2. Pembahasan Khusus Kalibrasi

Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan nilai-nilai yang ditunjukan

oleh instrumen ukur/sistem pengukuran atau nilai-nilai yang diabadikan pada

suatu bahan dengan cara membandingkan nilai yang sebenarnya (Konvensional)

yang diwakili oleh standar ukur yang memiliki kemampuan telusur ke standar

Nasinal atau Internasional. Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary

of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk

hubungan antara nilai yang ditnjukan oleh instrumen ukur/sistem pengukuran,

atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui

berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain :

Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran Konvensional nilai

penunjukan alat ukur.

Kalibrasi sangat penting dalam dunia perindustrian, setiap perindustrian

kewajibannya untuk menjaga dan meningkatkan mutu alat ukur untuk

mendapatkan hasil yang terbaik, faktor umur bisa mempengaruhi kinerja dari alat

ukur, kinerja dari alat ukur yang sudah lama menjadi kurang maksimal,

kekurangan (drift) yang terjadi pada alat ukur tidak bisa dihilangkan tetapi bisa

18

Page 19: laporan kkp jadi2

dipulihkan dengan kalibrasi. Kalibrasi dilakukan untuk menjamin nilai yang

ditunjukan oleh alat ukur karena setiap alat ukur mngandung kesalahan tidak ada

satupun alat ukur yang tidak mengandung kesalahan sebelum alat ukur dikalibrasi

nilai atau penunjukan alat ukur harus dianggap salah. Kalibrasi merupakan istilah

yang telah dibakukan dalam bahasa Indonesia sebagai terjemahan dari istilah

Calibration dalam bahasa inggris. Dengan kalibrasi ini diharapkan kerugian-

kerugian yang terjadi akibat salah indikasi atau penyimpangan penunjukan dan

pembacaan pada alat ukur dapat dihindari. Mengingat kebenaran penunjukan alat

ukur mempunyai arti yang sangat penting dalam hampir semua kegiatan manusia

maka pelaksanaan kalibrasi harus mengikuti cara-cara yang telah dibakukan

prosedurnya, baik mengikuti aturan standar maupun rekomendasi dari pabrikan

pembuat alat tersebut. Kalibrasi suatu alat ukur dilakuakan dengan cara

membandingkan penunjukan alat ukur yang dikalibrasi dengan alat ukur standar

yang lebih tinggi dan telah diketahui kesalahan ukurnya. Dengan melakukan

kalibrasi pada setiap alat ukur, dapat ditentukan penyimpangan atau deviasi

penunjukan alat ukur tersebut, sehingga ketelitian atau akurasi alat yang telah

dikalibrasi terhadap alat ukur standar dapat dijamin. Alat alat ukur yang perlu

dikalibrasi adalah alat ukur untuk besaran-besaran dasar dan turunan.

Dalam metrologi dikenal adanya metrologi legal dan metrologi teknis.

Semua jenis alat ukur yang digunakan untuk transaksi menyangkut kuantitas suatu

komoditas (seperi timbangan, literan dan sebagainya) termasuk metrology legal.

Sedang semua pengukuran diluar ketentuan masuk dalam alat ukurnya, untuk

kategori legal, pelaksanaan dan periode kalibrasinya ditentukan oleh peraturan

yang berlaku di suatu negara secara nasional.

Semua alat ukur untuk metrologi legal sebelum dijual wajib ditera. Kalibrasi

untuk metrologi teknis bersifat anjuran, pelaksanaan dan periode kalibrasinya

tergantung pada keperluan dan tingkat frekuensi penggunaannya. Dapat juga

disesuaikan dengan rekomendasi dari masing-masing pabrikan pembuat alat

tersebut. Makin tinggi ketelitian yang dipersyaratkan pada pembacaan atau

penunjukan suatu alat ukur, terutama apabila alat itu berfungsi sebagai alat

kontrol, maka periode pelaksanaan kalibrasinya akan lebih pendek atau lebih

ketat. Bila dianggap perlu, missal penunjukannya diragukan, alat ini harus

19

Page 20: laporan kkp jadi2

dikalibrasi ulang upaya melakukan tindakan korektif. Hasil pengukuran suatu

besaran harus tepat, benar, dan dapat dipecaya.

4.5.3 Pengamatan dilapangan

Sebelum melakuakan Kalibrasi pada perangkat Differential Pressure

Transmitter dan Pressure Transmitter, langkah pertama yang harus dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pembersihan pada area Differential Pressure Transmitter dan

Pressure Transmitter.

2. Melakukan pemeriksaan koneksi dan kondisi pada Differential Pressure

Transmitter dan Pressure Transmitter. Untuk memastikan masih bekerja

dengan baik. Atau sudah eror

3 Membukan pada level low

4 Membukan pada level hight

5 Membuka bagian baot nya

6 Membuka bagian belakangnya

7 Pemasagan kabel kawat vabriasi

Setelah siap melakukan pemeliharaan pada alat ukur baru proses atau

kegiatan kalibrasi dilakukan,langkah-langkah melakukan kalibrasi sebagai

berikut:

Catat tipe/model pressure transmitter, range dari pressure

transmitter, span pressure transmitter, dan batas maksimum

pressure kerja dari pressure transmitter (MWP) di software SI

DETIK.

Buat koneksi seperti gambar di bawah ini.

20

Page 21: laporan kkp jadi2

Gambar 4.5 Skema rangkaian Kalibrasi

Gambar 4.6 Differential pressure transmitter dan HART communicator

Pastikan nilai batas bawah pressure kerja dari pressure

transmitter (LRV) dan batas bawah span (4 mA) melalui

HART communicator sudah sesuai.

Pastikan nilai batas atas pressure kerja dari pressure transmitter

(URV) dan batas atas span (20 mA) melalui HART

communicator sudah sesuai

Lakukan pengujian dengan lima titik pengujian, yaitu 0%,

25%, 50%, 75%, dan 100% dari input span (4-20 mA) atau

range pressure kerja dari pressure transmitter. Besarnya output

harus sama dengan input, yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, dan

100% dari output span (4-20 mA) atau range pressure kerja

dari pressure transmitter dengan tingkat akurasi 0.2 %. Kurva

hubungan antara input dan output ditunjukkan pada gambar di

bawah ini

21

Page 22: laporan kkp jadi2

Gambar 4.7 Hubungan kurva antara input dan ouput

Catat hasil pengujian di software SI DETIK sebagai as found.

Jika pada saat pengujian terdapat error pada LRV dan URV

yang melebihi batas akurasi, maka perlu dilakukan adjustment

pada pressure transmitter. Jika pada saat pengujian tidak

terdapat error pada LRV dan URV yang melebihi batas

akurasi, maka pressure transmitter dapat dinyatakan baik.

Lakukan pengujian dengan besarnya sama dengan batas bawah

pressure kerja (LRV) atau dengan cara buka venting pada

pressure transmitter

Tekan tombol CLEAR (ZERO) sampai penunjukkan sama

dengan 4 mA atau batas bawah pressure kerja (LRV) dengan

akurasi 0.2 %.

Lakukan pengujian dengan besarnya sama dengan batas atas

pressure kerja (URV).

Tekan tombol SPAN sampai penunjukkan sama dengan 20 mA

atau batas atas pressure kerja (URV) dengan akurasi 0.2 %.

Lakukan pengujian pressure transmitter seperti langkah 3.5

Catat hasil pengujian di software SI DETIK sebagai as left.

Proses kalibrasi pressure transmitter

22

Page 23: laporan kkp jadi2

4.5.4 Poses Kalibrasi Dilapagan

Pada umumnya untuk mengkalibrasi instrumen dibutuhkan pemeriksaan

spesifikasi dari peralatan itu sendiri, jadi sebelum melakukan kalibrasi perlu

dibuat sebuah data-data dari alat yang dikalibrasi misalnya outputnya, input atau

range antara keduanya.

Langkah langkah kalibrasi sebagai berikut

Melihat batas ukur yang digunakan di deffrensial transmitter

Membukan port bagian low pada deffrensial transmitter yang berfungsi

untuk membuang udara atau tekanan yang ada di dalam deffrensial

transmitter

Gambar 4.8 Membukan port bagian low pada deffrensial

transmitter

Membukan port bagian hight pada deffrensial transmitter yang berfungsi

untuk membuang udara atau tekanan yang ada di dalam deffrensial

transmitter

Membukan port bagian tengah pada deffrensial transmitter yang berfungsi

untuk membuang udara atau tekanan yang ada di dalam deffrensial

transmitter

23

Page 24: laporan kkp jadi2

Gambar 4.9 Membukan port bagian tengah pada deffrensial

transmitter

Membukan port bagian belakang pada deffrensial transmitte yang

berfungsi untuk pemasagan kabel kawat vabriasi

Gambar 4.10 Pemasagan kabel variasi pada deffrensial

transmitter

Seteleh selasai pemasagan kabel kawat variasi pada deffrensial transmitter

baru kita nyalakan alat ukur hart communicator

24

Page 25: laporan kkp jadi2

Gambar 4.11 Hart communicator

Tunggu sampai hart communicator di baca di lcd nya

Seteleh proses pembacaan nya selesai baru kita pilih HART,akan muncul

beberapa tampilan gambar seperti dibawah ini

Gambar 4.12 Beberapa tampilan hart communicator

Setelah proses tampilan seperti gambar di atas selanjut nya tekan tombol

kanan ,Maka akan muncul beberapa tampilan di laya lcd hart

communicator sebelum di lakukan kalibrasi seperti nilai analog ouput nya

dan batas lower range value nya seperti gambar dibawah ini

25

Page 26: laporan kkp jadi2

Gambar 4.13 Hart communicator sebelum di lakukan kalibrasi

Setelah proses tampilan gambar sepertidi atas selanjut tekan tombol

kanan,maka akan muncul beberapa pilihan.setelah muncul pilihan baru

kita memilih service tools Seperti gambar di bawah ini

Gambar 4.14 Memilih service tools

26

Page 27: laporan kkp jadi2

Setelah proses tampilan gambar seperti di atas selanjut tekan tombol

kanan,maka akan muncul beberapa pilihan.setelah muncul pilihan baru

kita memilih maintenance Seperti gambar di bawah ini

Gambar 4.15 Memilih Maintenance

Setelah proses tampilan gambar seperti di atas selanjut tekan tombol

kanan,maka akan muncul beberapa pilihan.setelah muncul pilihan baru

kita memilih pressure calibration Seperti gambar di bawah ini

Gambar 4.16 memilih pressure calibration

27

Page 28: laporan kkp jadi2

Setelah proses tampilan gambar seperti di atas selanjut tekan tombol

kanan,maka akan muncul beberapa pilihan.setelah muncul pilihan baru

kita memilih zero Seperti gambar di bawah ini

Gambar 4.17 Memilih zero

Setelah proses tampilan gambar seperti di atas selanjut nya tekan tombol

kanan,maka akan mencul peringatan seperti ini warning –this will affect

sensor calibration di layar lcd hart communicator ,sesudah peringatan nya

keluar di layar lcd maka pilih OK.

Setelah kita selesai memilih tombol ok maka akan muncul peringatannya

seperti ini di layar lcd Apply 0 input to sensor ,dan pilih lah ok maka akan

muncul peringatan di layar lcd ,Note-loop may be returned to automatic

control maka pilih lah ok

Maka proses kalibrasi pun selesai seperti gambar dibawah ini

28

Page 29: laporan kkp jadi2

Gambar 4.18 proses kalibrasi selesai

4.5.5 Pinsip Kerja Diffrensial pressure transmitter

Prinsip kerja Differensial Pressure Transmitter merupakan Transmitter

yang menggunakan perbandingan tekanan. Yaitu perbandingan tekanan rendah

dan tekanan yang tinggi. Perbandingan tekanan inilah yang akan diubah menjadi

arus 4-20 mA agar sinyal pembacaan dapat terbaca oleh kontrolle

29

Page 30: laporan kkp jadi2

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Untuk menjaga alat ukur agar tetap bekerja sesuai standar nasional maupun

internasional, alat ukur harus dikalabrasi, karena setiap alat ukur mengandung

kesalahan tidak ada satupun alat ukur yang tidak mengandung kesalahan, setiap

penggunaan alat ukur yang belum dikalibrasi hasil pengukurannya harus dianggap

salah atau eror. Kalibrasi dilakukan agar Diffrential Pressure Transmitter dan

Pressure Transmitter Rosemount 3051 yang ada dilapangan sama dengan yang

ada pada monitor CCR operator dan untuk mengetahui kondisi eror atau tidak

nya. Dengan adanya kalibrasi diharapkan kerugian-kerugian yang terjadi akibat

salah penunjukan alat ukur dapat dihindari.

Selama penulis melaksanakan KKP di PT. PLN Persero Sektor

Pembangkitan Nagan Raya penulis banyak mendapatkan pengetahuan khususnya

dibidang instrumen tentantang kalibrasi. Setiap karyawan atau mahasiswa yang

melakukan KKP harus melaksanakan peraturan yang sudah ditetapkan di PT. PLN

Persero Sektor Pembangkitan Nagan Raya. Bagi penulis kinerja karyawan PT.

PLN Persero Sektor Pembangkitan Nagan Raya sangat disiplin, salah satunya

pada bagian keamanan dan kesehatan (Safety). Kegiatan kerja praktik di PT. PLN

Persero Sektor Pembangkitan Nagan Raya dapat memberikan berbagai manfaat.

Manfaat-manfaat yang didapat dari kegiatan kerja praktik di PT. PLN Persero

Sektor Pembangkitan Nagan Raya. Penulis bisa memperoleh suatu pengalaman

kerja nyata yang berbeda dengan ruang kuliah, Penulis juga dapat mempelajari

metode penggunaan instrumen, pemeliharaannya serta dapat mempelajari

bagaimana proses atau kegiatan Kalibrasi pada alat-alat ukur seperti Pressure

Transmitter dan Differential Pressure Transmitter Rosemount 3051.

5.2 Saran

Jagalah peralatan instrument ukur dengan sebaik baiknya

30