laporan kimia fisika - refraktometer.docx.pdf

7
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II REFRAKTOMETER Oleh : Nam a : I Ge de Dika Virga Saputra NIM : 1108105034 Ke lomp ok : IV.B JURUSAN KIMIA FAK ULT AS MATE MATIKA DAN ILMU PENGET AHUA N ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2013

Upload: dika-virga-saputra

Post on 17-Oct-2015

507 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Laporan Kimia Fisika - Refraktometer.docx.pdf

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

    REFRAKTOMETER

    Oleh :

    Nama : I Gede Dika Virga Saputra

    NIM : 1108105034

    Kelompok : IV.B

    JURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS UDAYANA

    2013

  • Laporan Praktikum Kimia Fisika 1 Refraktometer

    Oleh :

    I Gede Dika Virga Saputra (1108105034) Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

    2013

    Abstrak

    Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui prinsip kerja alat refraktometer khususnya refraktometer

    abbe, mengetahui besarnya indeks bias suatu senyawa menggunakan refraktometer abbe dan mengukur densitas suatu senyawa. Penentuan nilai indeks bias dilakukan dengan mengukur aquades

    sebagai standar pengukuran. Setelah diketahui besar indeks bias aquades kemudian dilakukan pengukuran pada zat A, zat B, zat C dan zat D. Kemudian penentuan densitas dengan menggunakan piknometer. Hasil dari pengamatan dan pengukuran menunjukkan indeks bias dan densitas yang

    berbeda-beda. Adapun urutan nilai indeks bias dari kelima zat dari yang terbesar hingga terkecil yaitu zat C > zat A > zat B > zat D > aquades dan urutan densitas kelima zat dari terbesar sampai terkecil

    yaitu zat Aquades > zat B > zat A > zat D > zat C. Faktor yang mempengaruhi indeks bias diantaranya kerapatan, sudut kritis dan kecepatan cahaya

    Kata kunci : refraktometer abbe, piknometer, indeks bias, densitas, faktor pengaruh,

    Pendahuluan

    Refraktometer adalah alat untuk

    mengukur indeks bias suatu zat. Definisi

    indeks bias cahaya suatu zat adalah kecepatan

    cahaya didalam hampa dibagi dengan

    kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks

    bias juga dapat disebut sebagai bilangan yang

    menunjukkan perbandingan sinus sudut datang

    dengan sinus sudut bias cahaya yang melewati

    suatu media. Kebanyakan obyek yang dapat

    dilihat, tampak karena obyek itu memantulkan

    cahaya kemata kita. Pada pantulan yang paling

    umum terjadi, cahaya memantul kesemua arah

    disebut sebagai pantulan baur.

    Refraktometer ada berbagai jenis

    diantaranya refraktometer Abbe.

    Refraktormeter Abbe adalah alat pengukur

    indeks bias suatu zat cair yang mempunyai

    indeks bias antara 1,3 dan1,7. Refraktometer

    Abbe dilengkapi dengan bak temostat yang

    berfungsi untuk menjaga dan mengatur suhu

    saat pengukuran indeks bias. Pengukuran

    dilakukan dengan menggunakan prisip kerja

    pada pengukuran sudut kritis. Pada

    refraktometer terdapat sinar putih dan

    kompresor Abbe yang berfungsi untuk

    menajamkan batas medan yang terang dan

    gelap, kemudian teleskop diatur untuk

    membuat batas tersebut tepat dengan

    interseksi garis silang sudut mata.

    Refraktometer Abbe terdiri dari sebuah

    teleskop dengan dua prisma pembias P dan P,

    dua prisma amici K1 dan K2 dan cermin datar

    sebagai pemantul. Objek yang akan diukur

    indeksnya diletakkan diantara prisma P dan P.

    Tiap sistem prisma K1 dan K2 terdiri dari

    masing-masing tiga prisma yang ditempelkan,

    sistem ini dinamakan kompensator. Tiga

    prisma ini terdiri dari dua buah lensa korona

    dan satu buah lensa flinta. Kompensator

    berfungsi untuk menjadikan sinar

  • polikromatik menjadi (spektrum) sinar

    monokromatik dari suatu sumber cahaya.

    Gambar 1. Pemantulan cahaya

    Indeks bias zat cair yang akan diamati

    harus lebih kecil dari indeks bias n. Besar n

    tergantung daripada panjang gelombang

    cahaya monokromatik yang digunakan.

    Cahaya yang digunakan adalah cahaya kuning.

    Cahaya kuning yang melewati kompensator

    akan diteruskan tanpa mengalami deviasi.

    Dispersi dapat menjadi nol, bila alas kedua

    prisma amici ini sejajar dan saling terbalik.

    Tiap kali pengukuran n, kompensator disetel

    sedemikian rupa sehingga batas terang dan

    gelap dalam teleskop tidak terlihat adanya

    warna lagi. Bila suatu bahan dengan indeks

    bias n ditempelkan pada gelas prisma yang

    mempunyai indeks bias ng dan sudut bias A

    seperti yang di tunjukkan pada gambar 2 :

    Pada suhu tertentu, indeks bias air

    memiliki nila nD tertentu. Pada suhu 30C

    nilai nD air adalah 1,3320.

    Bahan dan Metode Percobaan

    Pada percobaan kali ini alat-alat yang

    digunakan diantaranya refraktometer Abbe,

    pipet tetes, piknometer dan neraca digital.

    Bahan-bahan yang digunakan seperti aquades,

    Zat A, Zat B, Zat C dan Zat D.

    a. Cara Kerja Refraktometer

    Percobaan ini dilakukan dengan

    mengukur indeks bias aquades sebagai

    standar. Aquades diteteskan pada prisma

    sebanyak 1-2 tetes kemudian prisma ditutup

    lalu indeks biasnya di ukur melalui lensa,

    karena aquades sudah diketahui indeks

    biasnya maka tinggal mengukur angka tidak

    pasti dari aquades. Dengan memutar knop

    logam knurled, batas antara medan terang dan

    gelap dapat terlihat jelas pada teleskop.,

    kemudian atur agar batas daerah terang dan

    gelap tepat berimpitan dengan titik potong

    dari garis silang, indeks refraksi dapat dibaca

    dari skala (nD). Untuk senyawa zat A, B, C

    dan D dilakukan hal sama.

    b. Pengukuran Densitas

    Untuk zat A, B, C dan D dilakukan

    pengukuran densitas dengan piknometer,

    dilakukan dengan menimbang berat kosong

    piknometer kemudian diisi dengan senyawa

    yang akan diukur lalu ditimbang sehingga

    diperoleh berat piknometer dan senyawa.

    Gambar 2. Pembiasan cahaya

  • Data Pengamatan

    Pengukuran Refraktometer

    Percobaan

    Percobaan

    I II III

    Zat A 1,3346 1,3346 1,3346

    Zat B 1,3333 1,3333 1,3333

    Zat C 1,4851 1,4851 1,4851

    Zat D 1,3323 1,3323 1,3323

    Zat standar aquades dengan suhu 30 C

    = 1,3323

    Pengukuran Densitas dengan

    Piknometer

    Percobaan

    Percobaan

    I II III

    Zat A 22,54 22,54 22,54

    Zat B 22,59 22,59 22,59

    Zat C 21,61 21,61 21,61

    Zat D 22,42 22,42 22,42

    Berat kosong piknometer 10 mL = 12,60 g

    Hasil Perhitungan

    Aquades

    a. Menentukan tingkat ketelitian pengukuran

    =1 + 2 + 3

    3

    = 1,3323 + 1,3323 + 1,3323

    3

    = 1,3323

    ( )2

    1,3323 1,3323 0 0

    1,3323 1,3323 0 0

    1,3323 1,3323 0 0

    ( )2 0

    = ( )

    2

    (1)

    = 0

    3(31)

    = 0

    6

    = 0

    =

    = 1,3323 0

    Dengan cara yang sama didapat hasil sebagai

    berikut:

    Jenis Zat

    Aquades 1,3323 0 1,3323 0

    A 1,3346 0 1,3346 0

    B 1,3333 0 1,3333 0

    C 1,4851 0 1,485 0

    D 1,3323 0 1,3323 0

    b. Ralat Keraguan =

    100%

    = 0

    1,3321 100%

    = 0%

    Kebenaran praktikum = 100% 0%

    = 100%

    Dengan cara yang sama didapat sebagai

    berikut:

    Jenis Zat Ralat

    Keraguan

    Kebenaran

    Aquades 0% 100%

    A 0% 100%

    B 0% 100%

    C 0% 100%

    D 0% 100%

    c. Densitas

    =

    =10 ,00

    10

    = 1,000 /

    Dengan cara yang sama didapat sebagai

    berikut

  • Hasil dan Pembahasan

    Dalam percobaan yang berjudul

    Refraktometer Abbe bertujuan untuk

    mengetahui prinsip kerja alat refraktometer

    khususnya refraktometer abbe, mengetahui

    besarnya indeks bias suatu senyawa

    menggunakan refraktometer abbe dan

    mengukur densitas suatu senyawa. Langkah

    pertama dilakukan dengan mengukur indeks

    bias aquades sebagai standar. Aquades

    diteteskan pada prisma sebanyak 1-2 tetes

    kemudian prisma ditutup lalu indeks biasnya

    di ukur melalui lensa, karena aquades sudah

    diketahui indeks biasnya maka tinggal

    mengukur angka tidak pasti dari aquades.

    Dengan memutar knop logam knurled, batas

    antara medan terang dan gelap dapat terlihat

    jelas pada teleskop, kemudian atur agar batas

    daerah terang dan gelap tepat berimpitan

    dengan titik potong dari garis silang, indeks

    refraksi dapat dibaca dari skala (nD) dan

    diperoleh indeks bias aquades sebesar 1,3323.

    Untuk senyawa zat A, B, C dan D dilakukan

    hal sama dengan indeks bias zat A sebesar

    1,3346, zat B sebesar 1,3333, zat C sebesar

    1,4851 dan zat D sebesar 1,3323.

    Perbedaan nilai indeks bias dipengaruhi

    oleh sudut kritis yang terbentuk dari kerapatan

    yang berbeda. Dalam praktikum

    refraktometer ini, suhu yang digunakan dalam

    percobaan ini sama dengan suhu standar yaitu

    29 . Berdasarkan pengukuran indeks bias

    dengan refraktometer, nilai indeks bias

    terbesar adalah indeks bias zat C dengan nilai

    indeks biasnya yaitu 1,4851. Adapun urutan

    nilai indeks bias dari kelima zat dari yang

    terbesar hingga terkecil yaitu zat C > zat A >

    zat B > zat D > aquades. Perbedaan kerapatan

    dan indeks disebabkan karena adanya

    perbedaan konsentrasi dari masing-masing zat,

    jika zat cair memiliki konsentrasi lebih besar

    akan mempunyai kerapatan antar molekul

    yang lebih kecil, sehingga indeks biasnya

    semakin besar dan begitu juga sebaliknya.

    Selain kerapatan, sudut kritis juga merupakan

    salah satu faktor yang mempengaruhi indeks

    bias. Faktor-faktor yang menyebabkan

    perbedaan indeks bias yaitu konsentrasi,

    kerapatan, sudut kritis dan kecepatan cahaya.

    Selain itu, dilakukan juga pengukuran

    densitas dengan menggunakan piknometer.

    Densitas atau massa jenis adalah pengukuran

    massa setiap satuan volume benda. Setelah

    dilakukan pengukuran densitas maka

    didapatkan densitas terbesar yaitu zat B.

    Adapun urutan densitas kelima zat dari

    terbesar sampai terkecil yaitu zat Aquades >

    zat B > zat A > zat D > zat C. Massa

    jenis/kerapatan suatu fluida dapat bergantung

    pada banyak faktor seperti temperatur fluida

    dan tekanan yang mempengaruhi fluida. Akan

    tetapi pengaruhnya sangat sedikit sehingga

    massa jenis suatu fluida dinyatakan sebagai

    konstanta/bilangan tetap. Dari densitas yang

    diperoleh maka dapat diketahui jenis zat dari

    beberapa zat seperti zat C dengan indeks bias

    0,901 gr/mL adalah minyak goreng, zat D

    yaitu aseton.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil percobaan yang telah

    dilakukan dapat disimpulkan bahwa Indeks

    bias suatu senyawa cair dapat diukur dengan

    Jenis Zat Massa

    Zat

    (gram)

    Volume

    Piknometer

    (mL)

    Densitas

    (gr/mL)

    Aquades 10,00 10 1,000

    A 9,94 10 0,994

    B 9,99 10 0,999

    C 9,01 10 0,901

    D 9,82 10 0,982

  • menggunakan Refraktometer yang prinsip

    kerjanya dari pengukuran sudut kritis. Faktor

    yang mempengaruhi indek bias setiap zat

    berbeda satu dengan yang lainnya yaitu sudut

    kritis, kecepatan cahaya, kerapatan dan

    konsentrasi. Nilai indeks bias yang lebih besar

    dari satu menunjukkan bahwa kecepatan

    cahaya di dalam medium (prisma) lebih kecil

    daripada kecepatan cahaya dalam ruang hampa.

    Adapun urutan nilai indeks bias dari kelima zat

    dari yang terbesar hingga terkecil yaitu zat C >

    zat A > zat B > zat D > aquades dan urutan

    densitas kelima zat dari terbesar sampai

    terkecil yaitu zat Aquades > zat B > zat A > zat

    D > zat C.

    Daftar Pustaka

    Anonim. 2008. Tegangan Muka dan

    Kapilaritas.http://aktifisika.wordpress.c

    om/2008/11/25/refraktometer. Diakses

    pada 25 April 2013.

    Anonim, 2012, Refraktometri,

    http://winchemistry.blogspot.com/2012/

    04/refraktometri.html. Diakses pada 24

    April 2013.

    Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik untuk

    Universitas. Alih Bahasa: Kwee Ie

    Tjen.Jakarta: PT Gramedia Pustaka

    Utama

    Novalita, Friska. 2010. Refraktometer Abbe.

    Jurusan Fisika, Fakultas MIPA,

    Universitas Padjadjaran

    Tim Laboratorium Kimia Fisika. Penuntun

    Praktikum Kimia Fisika II. 2013.

    Jurusan Kimia, Fakultas MIPA,

    Universitas Udayana : Bukit Jimbaran