laporan kimia fisika kelarutan sebagai fungsi suhu

Upload: elisabeth-tiolina-lumbantobing

Post on 06-Jul-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    1/28

    Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi SuhuBAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangKelarutan adalah jumlah zat yang dapat larut dalam sejumlah pelarut sampai membentuk

    larutan jenuh. Apabila suatu larutan suhunya diubah, maka hasil kali kelarutannya juga akan berubah. Larutan ada yang jenuh, tidak jenuh, dan lewat jenuh. Larutan dikatakan jenuh padatemperature tertentu, bila larutan tidak dapat melarutkan lebih banyak zat terlarut. Bila jumlahzat terlarut kurang dari larutan jenuh disebut larutan tidak jenuh, dan bila jumlah zat terlarutlebih dari larutan jenuh disebut larutan lewat jenuh. Daya larut suatu zat dalam zat lain,dipengaruhi oleh jenis zat pelarut, temperatur, dan sedikit tekanan.

    Pengaruh suhu terhadap kelarutan dapat dilihat pada peristiwa sederhana

    yang terjadi pada kehidupan sehari-hari yaitu kelarutan gula dalam air. ula yang dilarutkan kedalam air panas, dan satu lagi dilarutkan ke dalam air dingin, maka gula yang akan lebih !epatlarut pada air panas karena semakin besar suhu semakin besar pula kelarutannya. Aplikasilainnya yaitu pada bidang industri pada pembuatan rea!tor kimia, pada proses pemisahan dengan!ara pengkristalan integral, selain itu juga dapat digunakan untuk dasar atau ilmu dalam proses

    pembuatan grandul-grandul pada industri baja."leh karena itu per!obaan tentang kelarutan sebagai #ungsi suhu inidilakukan agar mempelajari tentang kelarutan dan pengaruh suhu terhadap kelarutan sertamengetahui aplikasi dalam kehidupan sehari-hari maupun bidang industri.

    1.2 Tujuan- $engetetahui #ungsi dari penambahan indikator PP- $engetahui konsentrasi asam oksalat dari suhu %&'(, )&'(, *&'(, +&'(- $engetahui pengaruh suhu dalam kelarutan suatu zat

    BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

    ang dimaksud dengan kelautan dari suatu zat dalam suatu pelarut adalah banyaknya

    suatu zat yang dapat larut se!ara maksimum dalam suatu pelarut pada kondisi tertentu. Biasanyadinyatakan dalam satuan mol liter. adi bila batas kelarutan ter!apai, maka zat yang dilarutkanitu dalam batas kesetimbangan, artinya bila zat terlarut ditambah, maka akan terjadi larutan yang

    belum jenuh. Dan kesetimbangan tergantung pada suhu pelarutan /0oedijono, +11&2. Dua komponen dalam larutan adalah solute dan sol3ent. 4olute adalah substansi yangterlarut. 4edangkan sol3ent adalah substansi yang melarutkan, !ontoh sebuah larutan 5a(l. 5a(ladalah solute dan air adalah sol3ent. Dari ketiga materi, padat, !air dan gas, sangatdimungkinkan untuk memiliki semblan tipe larutan yang berbeda6 padat dalam padat, padat

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    2/28

    dalam !airan, padat dalam gas, !airan dalam !airan, dan sebagainya. Dari berbagai ma!am tipeini larutan yang lazim kita kenal adalah padatan dalam !airan, !airan dalam !airan, gas dalam!airan, dan gas dalam gas / azid. 7stien, *&&82. 4uatu substansi dapat dikelompokkan sangat mudah larut, dapat larut /$oderately4oluble2, sedikit larut /4lightly 4oluble2, dan tidak dapat larut. Beberapa 3ariabel, misalnyaukuran ion-ion, muatan dari ion-ion, interaksi atara ion-ion, interaksi antara solute dan sol3ent,temperature, mempengaruhi kelarutan. Kelarutan dari solute relati# mudah diukur melalui

    per!obaan. Beberapa #aktor yang berhubungan dengan kelarutan antara lain6+. 4i#at alami dari solute dan sol3ent

    4ubstansi polar !enderung lebih mis!ible atau soluble dengan substansi polar lainnya. 4ubstansinon polar !enderung untuk mis!ible dengan substansi nonpolar lainnya, dan tidak mis!ibledengan substansi polar lainnya.

    *. 7#ek dari temperature terhadap kelarutanKebanyakan zat terlarut mempunyai kelarutan yang terbatas pada sejumlah sol3ent tertentu dan

    pada temperatur tertentu pula. 9emperature dari sol3ent memiliki e#ek yang besar dari zat yang

    telah larut. :ntuk kebanyakan padatan yang terlarut pada li;uid, kenaikkan temperatur akan berdampak pada kenaikkan kelarutan /4olubilitas2.

    ). 7#ek tekanan pada kelarutanPerubahan ke!il dalam tekanan memiliki e#ek yang ke!il pada kelarutan dari padatan dalam!airan tetapi memiliki e#ek yang besar pada kelarutan gas dalam !airan. Kelaruatn gas dalam!airan berbanding langsung pada tekanan dari gas diatas larutan. 4ehingga sejumlah gas yangterlarut dalam larutan akan menjadi dua kali lipat jika tekanan dari gas diatas larutan adalah duakali lipat.

    %. Kelajuan dari zat terlaruta. :kuran partikel

    b. 9emperatur dari sol3ent!. Pengadukan dari larutand. Konsentrasi dari larutan /4ukardjo, +11 0 hasil

    4e!ara umum ∆0 positi# untuk setiap perubahan maksroskopik yang terjadi pada tekanankonstan jika energi panas mengalir keluar. Proses dimana entalpi dalam sistem meningkat disebut

    proses endotermik, sedangkan entalpi yang mengalami penurunan disebut eksotermik. Perubahanentalpi terbatas hanya pada aliran panas jika proses tersebut terbawa keluar sehingga tekananmula-mula dan akhir adalah sama, dan sistem adalah tertutup. Pembentukan dari larutan apakahitu eksotermik atau endotermik tergantung pada temperatur dan si#at alamiah solute dan sol3entuntuk memprediksi e#ek dari perubahan temperatur. Kita dapat menggunakan prinsip Le-

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    3/28

    (hatekiers, sangatlah diperlukan untuk memperhitungkan perubahan entalpi untuk proses pelarutan dari kondisi larutan jenuh. 7ntalpi molar dari larutan / ∆0 +2 sebagai jumlah kalor darienergi panas yang seharusnya tersedia / ∆0 + positi# 2 ataupun yang seharusnya dipindahkan / ∆0 +negati# 2 untuk menjaga agar temperatur tetap konstan yang mana didalamnya terdapat satu mol zatterlarut dalam 3olume yang sangat besar yang mendekati larutan jenuh untuk menghasilkanlarutan jenuh.

    ika entalpi dari larutan adalah negati# peningkatan temperatur menyebabkan penurunankelarutan. Kebanyakan padatan solute memiliki entalpi positi# dari larutan sehingga kelarutanmereka meningkat sesuai dengan kenaikkan temperatur. 0ampir semua perubahan kimiamerupakan proses eksotermik ataupun proses endotermik. 0ampir semua perubahan kimiamerupakan proses eksotermik. Kebanyakan, tetapi tidak semua reaksi yang terjadi se!ara spontanadalah reaksi eksotermik /4ukardjo, +11

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    4/28

    enol #talein adalah indkator titras iyang lain yang sering digunakan dan #enol #talein inimerupakan bentuk asam lemah yang lain. Pada kasus ini, asam lemah tidak berwarna dan ion-ionnyaberwanra merah muda terang. Penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisikesetimbangan kearah kiri dan mengubah indikator menjadi tak berwarna. Penambahan ionhidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah kekanan untuk menggantikannya mengubah indikator menjadi merah muda. 4etelah tingkat terjadi pada p0 1,).Karena pen!ampuran warna merah muda dan tak berwarna menghasilkan warna merah muda

    pu!at, hal ini sulit untuk mendeteksinya dengan akurat.

    BAB 3METODOLO I PE!"OBAAN

    3.1 Alat #an $a%an).+.+ Alat

    − Pipet 3olume +& ml− 9iang klem− Buret− 0ot plate− 9ermometer − Labu 7rlenmeyer − elas ukur − Labu takar +&& ml

    − (orong gelas− Pipet tetes

    ).+.* Bahan− Larutan 0 *( *" % *5− Larutan 5a"0 &,*5− ndikator pp− 7s batu− A;uades− Kertas label− 9issue

    3.2 Pr&'e#ur (er)&$aan).*.+ Kelarutan 5a"0 pada suhu %& o(

    − Dipipet +& ml asam oksalat *5 ke dalam labu takar +&& ml− Dien!erkan asam oksalat +& ml tersebut dengan a;uades hingga 3olumenya +&& ml /men!apai

    tanda batas2

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    5/28

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    6/28

    E 0 *( *" % F0 *( *" %G E 5a"0 F5a"0G 9*& ml*& ml*& ml*& ml

    * 5* 5* 5* 5

    +,+ ml+,+ ml+,& ml+,+ ml

    &,* 5&,* 5&,* 5&,* 5

    %&o

    ) &o

    *&o

    +&o

    *.2 !eak'+%.*.+ Heaksi antara 5a"0 I 0 *( *" % *5a"0 /a;2 I 0 *( *" % 5a *( *" %/a;2 I *0 *" /J2

    %.*.* Heaksi antara 5a"0 I indikator PP

    *.3 Per%+tungan%.).+ $en!ari konsentrasi asam oksalat%.).+.+ 5 + 0 *( *" % pada suhu %&o( Diketahui 6 E 0*(*"% = *& ml

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    7/28

    5 5a"0 = &,* 5 . * = &,% 5 E 0*(*"% = +,+ ml Ditanya 6 5 0*(*"% Dijawab 6 5 0*(*"% . E 0*(*"% = 5 5a"0 . - 5a"0 5 0*(*"% . *& ml = /&,% 5 +,+ ml2 *& ml 5 0*(*"% = &,&**

    aktor Pengen!eran = +&& +& = +&

    5 0*(*"% aktor Pengen!eran= &,&** +&= &,** 5

    %.).+.* 5 * 0 *( *" % pada suhu )& o( Diketahui 6 E 0*(*"% = *& ml 5 5a"0 = &,* 5 . * = &,% 5 E 0*(*"% = +,+ ml Ditanya 6 5 0*(*"% Dijawab 6 5 0*(*"% . E 0*(*"% = 5 5a"0 . - 5a"0 5 0*(*"% . *& ml = /&,% 5 +,+ ml2 *& ml 5 0*(*"% = &,&**

    aktor Pengen!eran = +&& +&= +&

    5 0*(*"% aktor Pengen!eran= &,&** +&= &,** 5

    %.).+.) 5 ) 0 *( *" % pada suhu *& o( Diketahui 6 E 0*(*"% = *& ml 5 5a"0 = &,* 5 . * = &,% 5 E 0*(*"% = +,+ ml Ditanya 6 5 0*(*"% Dijawab 6 5 0*(*"% . E 0*(*"% = 5 5a"0 . - 5a"0 5 0*(*"% . *& ml = /&,% 5 +,+ ml2 *& ml 5 0*(*"% = &,&**

    aktor Pengen!eran = +&& +&= +&

    5 0*(*"% aktor Pengen!eran= &,&** +&= &,** 5

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    8/28

    %.).+.% 5% 0 *( *" % pada suhu +& o( Diketahui 6 E 0*(*"% = *& ml 5 5a"0 = &,* 5 . * = &,% 5 E 0*(*"% = +,+ ml Ditanya 6 5 0*(*"% Dijawab 6 5 0*(*"% . E 0*(*"% = 5 5a"0 . - 5a"0 5 0*(*"% . *& ml = /&,% 5 +,+ ml2 *& ml 5 0*(*"% = &,&**

    aktor Pengen!eran = +&& +& = +&

    5 0*(*"% aktor Pengen!eran= &,&** +&= &,** 5

    *.* Pe,$a%a'an 4uatu zat dapat larut dalam pelarut tertentu, tetapi jumlahnya selalu terbatas. Batas itudisebut kelarutan. Kelarutan adalah suatu zat terlarut yang dapat melarut pada sejumlah pelarut

    pada suhu tertentu sampai membentuk larutan jenuh. Kelarutan suatu zat dapat ditentukandengan menimbang zat yang akan ditentukan kelarutannya. Kemudian dilarutkan, misalnyadalam +&& ml pelarut. umlah zat yang ditimbang harus diperkirakan dapat membentuk larutanlewat jenuh, yang ditandai masih tepatnya zat yang tidak larut. Didasar wadah setelah dilakukan

    pengo!okkan dan didiamkan. 4etelah terjadi kesetimbangan antara zat padat yang larut dan yangtidak larut.Padatan yang tidak larut lalu disaring dan ditimbang. 4elisih berat awal dan berat

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    9/28

    padatan yang tidak larut merupakan kelarutan zat tersebut dalam +&& ml. Daya larut suatu zat berbeda-beda tergantung dari si#at zat terlarut dan pelarutnya. Ada beberapa zat yang mudahlarut dan ada pula yang sukar larut. Biasanya kelarutan dinyatakan dalam gram zat tersebut per +&& ml atau per +&& gram pelarut. 4uatu larutan jika merupakan keseimbangan dinamis. Kesetimbangan tersebut akandapat bergeser bila suhu dinaikkan. Pada umumnya kelarutan zat padat dalam larutan bertambah

    bila suhu dinaikkan karena umumnya proses pelarutan bersi#at endotermik. Pengaruh kenaikkansuhu pada kelarutan zat berbeda satu dengan yang lainnya. 4uatu substansi dapat dikelompokkan sangat mudah larut, dapat larut, sedikit larut dantidak dapat larut. Beberapa 3ariable, misalnya ukuran ion-ion, interaksi antara ion-ion, interaksiantara solute dan sol3ent, temperature, mempengaruhi larutan. Kelarutan dari solute relati# mudah di ukur melaui per!obaan. Beberapa #aktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain6si#at alami dari solute dan sol3ent, merupakan substansi polar !enderung lebih mis!ible atausolube dengan substansi polar lainnya. 4ubstansi non polar !enderung untuk ber!ampur dengansubstansi non polar lainnya, dan tidak ber!ampur dengan substansi polar lainnyaM 7#ek dari

    temperatur terhadap kelarutan yaitu kebanyakan zat terlarut mempunyai kelarutan yang terbatas pada sejumlah sol3ent tertentu dan pada temperatur tertentu pula. 9emperatur dari sol3entmemiliki e#ek yang besar dari zat yang telah larut. :ntuk kebanyakan padatan yang terlarut padali;iud, kenaikkan temperature akan berdampak pada kelarutan /solubilitas2. ika kelarutan zat

    padat bertambah dengan kenaikkan suhu, maka kelarutan gas berkurang bila suhu dinaikkan,karena gas menguap dan meninggalkan pelarut. Luas permukaan sentuhan zat ke!epatankelarutan dapat dipengaruhi juga oleh permukaan /besar, ke!ilnya partikel zat terlarut2. Luas

    permukaan sentuhan zat terlarut dapat diperbesar melalui proses pengadukkan atau pengerusanse!ara mekanis. ula halus lebih mudah larut dari pada gula pasir. 0al ini karena luas bidangsentuh gula halus lebih luas dari gula pasir. 4ehingga gula halus lebih mudah berinteraksi dengan

    airM Daya hantar listrik, air murni merupakan penghantar listrik yang buruk akan tetapi jika dalaair tersebut ditambahkan zat terlarut maka si#at daya hantarnya akan berubah sesuai dengan jeniszat yang dilarutkanM 7#ek tekanan pada kelarutan yaitu perubahan ke!il dalam tekanan memilikie#ek yang ke!il pada kelarutan dari padatan dalam !airan tetapi memiliki e#ek yang besar padakelarutan gas dalam !airan. Kelarutan gas dalam !airan berbanding langsung pada tekanan darigas diatas larutan, sehingga sejumlah gas yang terlarut dalam larutan akan menjadi dua kali lipattekanan dari gas diatas larutan adalah dua kali lipatM Kelajuan dari zat terlarut, dimana zat padatterlarut dipengaruhi oleh ukuran partikel, tempeatur dari sol3ent, pengadukan dari larutan, dankonsentrasi dari larutanM pelarut yaitu kebanyakan garam anorganik lebih dapat larut dalam

    pelarut anorganik dan garam oragnik lebih dapat larut dalam pelarut organik, ion-ion dalam

    kristal tidak memiliki gaya tarik yang lebih besar terhadap molekul pelarut organik. "leh karenaitu, biasanya kelarutannya lebih rendah dibandingkan kelarutan dalam airM Pengaruh akti3itasyaitu ternyata banyak endapan menunjukkan kelarutan yang meningkat dalam larutan yangmengandung ion-ion yang tidak bereaksi se!ara kimia dengan ion-ion endapanM Pengaruh p0yaitu ion hidrogen yang bersenyawa dengan anion suatu garam u tuk membentuk asam lemah,dengan demikian meningkatkan kelarutan garam itu. Pada larutan yang keasamannya !ukuptinggi, anion asam lemah tidak mengubah p0 se!ara berartiM Eolume yaitu 3olume berbandingterbalik dengan tekanan, karena 3olume yang besar menyebabkan kelarutannya semakin rendah,

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    10/28

    hal ini di sebabkan apabila 3olume tinggi, maka tumbukannya antara partikel yang satu denganyang lain akan semakin jarang terjadi dan reaksi akan berjalan lambat sehingga zat terlarut akansulit larut dalam zat. Pada per!obaan kelarutan sebagai #ungsi suhu, hal pertama yang kita lakukan adalahmempipet +& ml asam oksalat kedalam labu takar +&& ml, kemudian dien!erkan asam oksalat +&ml tersebut dengan a;uades hingga 3olumenya +&& ml, hingga tanda batas. Dipipet *& ml asamoksalat yang telah dien!erkan kedalam erlenmayer. Kemudian dipanaskan erlenmayer yang

    berisi asam oksalat *& ml hingga suhunya @& o(. ungsi dipanaskan adalah agar suhunyameningkat, karena apabila suhunya dinaikkan energi kinetiknya meningkat dan semakin seringterjadinya tumbukan sehingga reaksi akan berlangsung lebih !epat. Dipanaskan hingga suhu@&o(, karena suhu tersebut merupakan suhu optimum. Lalu suhu diturunkan berturut-turuthingga %&o(, )& o(, *& o(, dan +& o(. :ntuk menurunkan suhu larutan, gelas piala yang berisilarutan diletakkan didalam wadah yang berisi es batu. Disini asam oksalat sebagai solut /zatterlarut2 dan 0 *" sebagai sol3ent /zat pelarut2. ungsi penurunan suhu, agar dapat mengetahuikelarutan pada suhu yang berbeda. Larutan asam oksalat memiliki kelarutan yang tinggi seiring

    dengan kenaikan suhu. Kemudian ditambahkan +-* tetes indikator PP kedalam erlenmayer.:ntuk mengetahui konsentrasi asam oksalat pada masing-masing suhu, larutan asam oksalatditambahkan indikator PP. Penambahan indikator PP ini bertujuan untuk mengetahui titik ekui3alen dari larutan asam oksalat. Larutan asam oksalat memiliki kelarutan yang tinggi seiringdengan kenaikkan suhu. ndikator PP memiliki trayek p0 %,*-@,) dan berwarna bening padasuasana asam dan berwarna merah muda pada suasana basa. Kemudian dititrasi dengan 5a"0&,* 5. Lalu kemudian di!atat 3olume yang didapat. Pada suhu %& o(, larutan asam oksalatdititrasi dengan menggunakan 5a"0 &,* 5 dan didapat 3olume 5a"0 adalah +,+ ml, sehinggadapat dihitung 5 0 *( *" % adalah sebesar &,&** 5 dengan laju reaksi -), @

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    11/28

    BAB PENUTUP

    .1 Ke'+,(ulan- Penambahan indikator PP ber#ungsi untuk mengetahui terjadinya suatu titik eki3alen dalam

    proses pentitrasi dengan terjadinya perubahan warna pada larutan- Konsentrasi asam oksalat dari masing-masing suhu adalah pada suhu %&'( sebesar &,** 5, pada

    suhu )&'( sebesar &,* 5, pada suhu *&'( sebesar &,* 5 dan pada suhu +&' ( sebesar &,** 5.- kelarutan suatu zat akan bertambah seiring dengan semakin meningkatnya suhu. 0al ini

    disebabkan karena semakin tinggi suhu temperature tumbukan antar partikel-partikel dalam zattersebut semakin !epat sehingga akan memper!epat terjadinya reaksi /palarutan2.

    .2 Saran4ebaiknya pada praktikum selanjutnya digunakan reagen lebih dari satu tidak hanya

    0 *( *" %,misalnya 0 *4 sehingga praktikan lebih bertambah wawasannya.

    DA/TA! PUSTAKA

    smarwanto, 0oedjiono. +11&. Diktat Kuliah Kimia Analisa Bag. 1 . 4urabaya6 9 94

    4ukardjo. +11

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    12/28

    )"!*,) ) '"&") * "t (e&"$ t ("'" ! n',*, te$tent . B,"*"n/" ',n/"t"!"n '"&") *"t "n ) & &,te$. J"', ,&" "t"*!e&"$ t"n te$ "(",- )"!" +"t /"n% ',&"$ t!"n ,t '"&") "t"* !e*et,) "n%"n- "$t,n/" ,&" +"t te$&"$ t ',t") "#- )"!""!"n te$3"', &"$ t"n 3en #- ,&" +"t /"n% ',&"$ t!"n ',! $"n%,- "!"n te$3"', &"$ t"n /"n% e& ) 3en #. D"n!e*et,) "n%"n te$%"nt n% ("'" * # (e&"$ t"n 4 H e',3 n - 15506.

    Pada larutan jenuh terjadi kesetimbangan antara zat terlarut dalam larutandan zat yang tidak terlarut. Dalam kesetimbangan ini kecepatan melarutsama dengan kecepatan mengendap, yang berarti konsentrasi zat dalamlarutan akan selalu tetap. Proses kesetimbangan ini akan bergeser apabiladilakukan suatu perubahan yang dikenakan pada sistem tersebut (Supeno,2006. . !arutan jenuh merupakan larutan dimana zat terlarutnya (molekulatau ion telah maksimum pada suhu tertentu. "ntuk zat elektrolit yangsukar larut, larutan jenuhnya dicirikan oleh nilai #sp. $ilai #sp pada suhu2%0 & telah di da'tar. ika larutan mengandung zat terlarutnya melebihi

    jumlah maksimum kelarutannya pada suhu tertentu, maka dikatakan bah)a larutan telah le)at jenuh (*ulyono,200% .

    S "t * *t"n*, '"("t ',!e& )( !"n *"n%"t ) '"# &"$ t- '"("t &"$ t 4) 'e$"te&/ * & &e6- *e',!,t &"$ t 4*&,%#t&/* & &e6- '"n t,'"! '"("t &"$ t. Be e$"(" 7"$," e&-),*"&n/" ! $"n , n8, n- ) "t"n '"$, , n8, n- ,nte$"!*, "nt"$" , n8, n- ,nte$"!*, "nt"$" * & te '"n * &7ent- te)(e$"t $-)e)(en%"$ #, !e&"$ t"n. Ke&"$ t"n '"$, * & te $e&"t,9 ) '"#', ! $ )e&"& , (e$ ""n. Be e$"(" 9"!t $ /"n% e$# n%"n 'en%"n !e&"$ t"n "nt"$" &",n:1. S,9"t "&"), '"$, * & te '"n * &7ent.S *t"n*, ( &"$ en'e$ n% &e ,# ),* , &e "t" * & &e 'en%"n * *t"n*, ( &"$ &",nn/". S *t"n*, n n( &"$ en'e$ n%

    nt ! ),* , &e 'en%"n * *t"n*, n n( &"$ &",nn/"- '"n t,'"! ),* , &e 'en%"n * *t"n*, ( &"$ &",nn/".2. E9e! '"$, te)(e$"t $ te$#"'"( !e&"$ t"nKe "n/"!"n +"t te$&"$ t )e)( n/", !e&"$ t"n /"n% te$ "t"* ("'" *e3 )&"# * &7ent te$tent '"n ("'" te)(e$"t $te$tent ( &". Te)(e$"t $ '"$, * &7ent )e),&,!, e9e! /"n% e*"$ '"$, +"t /"n% te&"#. Unt ! !e "n/"!"n ("'"t"n /"n%te$&"$ t ("'" &,; ,'- !en",!!"n te)(e$"t $ "!"n e$'")("! ("'" !en",!!"n !e&"$ t"n 4* & ,&,t"*6.

    > 6

    Ke&"$ t"n e$%"nt n% ("'" e$ "%", ! n',*, *e(e$t, * # - te!"n"n- ! n*ent$"*, "#"n? "#"n &",n '"&") &"$ t"n,t -'"n ("'" ! )( *,*, (e&"$ tn/". Pe$ "#"n !e&"$ t"n 'en%"n te!"n"n t"! )e)( n/", "$t, (ent,n% /"n% ($"!t,*'"&") "n&,*,* "n $%"n,! ! "&,t"t,9- !"$en" *e) " (e!e$3""n ',&"! !"n '"&") e3"n" te$ !" ("'" te!"n"n "t) *9e$@(e$ "#"n /"n% *e',!,t '"$, te!"n"n "t) *9e$ t"! )e)( n/", (en%"$ # /"n% e$"$t, "t"* !e&"$ t"n.Te$&e ,# (ent,n%"'"&"# (e$ "#"n !e&"$ t"n 'en%"n * # . U) )n/" '"("t ',!"t"!"n "# " !e&"$ t"n en'"("n e$t") "# e*"$'en%"n !en",!"n * # -)e*!,( n '"&") e e$"(" #"& /"n% ,*t,)e " 4*e(e$t, !"&, ) * &9"t6 te$3"', #"& /"n%

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    13/28

    *e "&,!n/". L"3 !en",!"n 'en%"n * # e$ e'"8 e'" '"&") e e$"(" #"& *"n%"t !e ,& *e!"&, '"&") #"&8#"& &",nn/"*"n%"t e*"$ 4V %e&-15506.

    J,!" !e*et,) "n%"n ',%"n%% - ),*"&n/" 'en%"n )e$ "# te)(e$"t $ )"!" ! n*ent$"*, &"$ t"n "!"n e$ "#.Men $ t V"n t H 99 (en%"$ # te)(e$"t $ te$#"'"( !e&"$ t"n '"("t ',n/"t"!"n *e "%, e$,! t:

    4' &n S 'T6 4 H6 4RT62' &n S 4 H6 4RT62 'TD,,nte%$"&!"n '"$, T1 !e T2 )"!" "!"n )en%"#*,&!"n-H RT ! n*t"nt" ∆&n S 8"t" -&n 4S2 S16 4 H R6 4T2 ? T16 4 T2.T16',)"n" :S2-S1 !e&"$ t"n +"t )"*,n%8)"*,n% ("'" te)(e$"t $ T2 '"n T1 4) & 1000 %$") * &7en6H ("n"* (e&"$ t"n (e$ ) & ∆R ! n*t"nt" %"*

    P"n"* (e&"$ t"n /"n% ',#,t n% ,n, "'"&"# ("n"* /"n% ',*e$"( 3,!" 1 ) & ("'"t"n ',&"$ t"!"n '"&") &"$ t"n ',)"n"&"$ t"n * '"# '"&") !e"'""n 3en #. H"& ,n, e e'" 'en%"n ("n"* (e&"$ t"n nt ! &"$ t"n en e$ /"n% ,*" te$'"("t'"&") t" &e ("n"* (e&"$ t"n te$*e t "'"&"# ("n"* (en%en e$"n '"$, !e"'""n 3en # )en3"', !e"'""n en e$.P"'" ) )n/" ("n"* (e&"$ t"n "'"&"# ( *,t,9 *e#,n%%" )en $ t V"n t H 99 *e)"!,n t,n%%, te)(e$"t $ "!"n *e)"!,n "n/"! +"t /"n% )e&"$ t 4("n"* (e&" t"n ( *,t,9 en' te$),*6. Se'"n%!"n nt ! +"t8+"t /"n% )e),&,!, ("n"*(e&"$ t"n ne%"t,9- )"!" )"!,n t,n%%, * # "!"n *e)"!,n e$! $"n% +"t /"n% '"("t &"$ t 4S (en - 200 6. A&!"&,)ete$, "'"&"# (en% ! $"n ! n*ent$"*, "*" 'en%"n )en%% n"!"n &"$ t"n "! "*")- ,*" "*") ! "t "t""*") &e)"#.T,t$"*, "'"&"# ($ *e* )en% ! $ 7 & )e &"$ t"n /"n% te$'"("t '"&") $et /"n% ',t") "#!"n !e '"&")&"$ t"n &",n /"n% ',!et"# , 7 & )en/" *")(", te$3"', $e"!*, *e)( $n".4 http://arifqbio.multiply.com/journal/item/7,3 N 7e) e$ 20056.C nt # t,t$"*, "&!"&,)et$,:T,t$"*, "*") ! "t &e# "*" ! "t

    HC& N"OH N N"C& H2OT,t$"*, "*") &e)"# &e# "*" ! "tCH

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    14/28

    ¬ E* "t¬ G"$") '"( $

    IV. PROSEDUR KERJA 1. Me)"* !!"n 0 )L &"$ t"n "*") !*"&"t 3en # !e '"&") t" n% $e"!*,.2. C.

    °Men/,"(!"n t#e$) *t"t e$ (" "'"# /"n% e$,*, ")( $"n ",$ '"n %"$") '"( $ 428< *en' ! )"!"n 6 /"n%

    ', e$, (e "#"n e* "t *e#,n%%" )en "(", * # 0. C. nt ! *et,"( te)(e$"t $e (e$ ""n (en%") ,&"n &"$ t"n )"*,n%8)"*,n% *e "n/"! 1- )L °Men%"t $t#e$) *t"t nt ! (en%")"t"n ("'" te)(e$"t $e - 10- 1 - 20- '"n 2

    V. DATA PENGAMATAN

    N"OH 0- N 0- MT" e& 2. .1. H"*,& (e$ ""n

    SUHU40C6 V & )e "*") !*"&"t V & )e N"OH /"n% ',% n"!"n *""t t,t$"*, 4)L6 V & )e $"t"8$"t" N"OH 4)&6I II III

    1- - 2-2

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    15/28

    V H2C2O= 5 M C "'"&"# 0-1>5 M °J"', ) &"$,t"* H2C2O= ("'" * #

    Pe$#,t n%"n ) & "*") !*"&"t .Te)(e$"t $ : 0 CC nt # Pe$#,t n%"n V & )e "*") !*"&"t 4V6 1- )Ln M V n 0-1>5 1-n 0-2 )) & C "'"&"# 0-2 )) & °J"', ) & H2C2O= ("'" * #

    Pe$#,t n%"n )"**" "*") !*"&"t.Te)(e$"t $ : 0 CC nt # Pe$#,t n%"n

    M"**" $e&"t,9 "*") !*"&"t 4M$6 50 %$ ) & W n M$ W 40-2 )) & 1000 )L6 50 %$ ) &

    0-02= %$

    )"**" 3en,* (e&"$ t 4",$6 /",t : ≅Be$"t &"$ t"n H2C2O= ("'" 7 & )e 1- )L 'en%"n )en%"n%%"( )"**" 3en,* &"$ t"nρ W &"$ t"n V

    1- )L 1 %$ )L 1- %$

    J"', W (e&"$ t W &"$ t"n ? W "*") !*"&"t 1- %$ ? 0-02= %$

    1-=> %$

    M &"&,t"* "*") !*"&"t 4)6 n 41000 %$ W (e&"$ t6 40-2 )) & 1000 )L6 41000 1-=> %$6 0-1 15 )

    J"', nt ! !e&"$ t"n "*") !*"&"t 4H2C2O=6 "'"&"# *e "%", e$,! t :S 4) M$6 V

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    16/28

    40-1 15 ) 50 %$ ) &6 1- )L 10-51= %$ 1000 %$ (e&"$ t

    C *e "%", nt #.°P"'" (e$#,t n%"n ',"t"* #"n/" )en%") ,& (e$#,t n%"n !e&"$ t"n H2C2O= ("'" * #

    T" e& 2 10- 5

    )*- '"n &n )* ,Τ/1 T" e&

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    17/28

    Ke&"$ t"n H2C2O= ',n/"t"!"n *e "%", 3 )&"# ) & H2C2O= *et,"( 1000 %$") &"$ t"n.Sete&"# )en%et"# , 7 & )e N"OH /"n% ',(e$& !"n nt ! )en,t$"*, 1- )& H2C2O= )"!" !e) ',"n !,t" ,*")enent !"n #"$%" * 4!e&"$ t"n6 *e "%", 3 )&"# ) & H2C2O= '"&") 1000 %$") &"$ t"n .Ke) ',"n ', "t %$"9,!# n%"n "nt"$" 1 T 4K816 ("'" * ) '"n &nS ("'" * ) /. Pe$*")""n %"$,*n/" "'"&"# *e %", e$,! t:

    &nS 8 H R 1 T C / )

    D"$, %$"9,! te$*e t )en n3 !!"n "# " !e&"$ t"n e$ "n',n% te$ "&,! 'en%"n * # - #"& ,n, t,'"!&"# *e* ", 'en%"n&,te$"t $- ',)"n" ("'" (e$ ""n- #"$%" !e&"$ t"n "*") !*"&"t n,&",n/" &e ,# $en'"# '"$, &,te$"t $. H"& ,n, te$3"',!"$en" !e) n%!,n"n ("'" ($ *e* t,t$"*, ! $"n% te&,t, '"&") )e&,#"t t,t,! e! ,7"&en *e$t" t,'"! e9e!t,9n/" '"&"))en,t$"*, !"$en" )e)"!", t" n% $e"!*, *""t )e&"! !"n t,t$"*, #"& ,n, te$3"', !"$en" te$ "t"*n/" (e$"&"t"n &" /"n%',),&,!,. Se$t" ("'" *""t (en%") ,&"n &"$ t"n "*") !*"&"t /"n% "!"n ',tent !"n ! n*ent$"*,n/" 'en%"n "$" t,t$"*,te$'"("t *e3 )&"# en'"("n !$,*t"& !*"&"t /"n% te$") ,& *e#,n%%" "!"n )e)(en%"$ #, n,&", ! n*ent$"*, "*") !*"&"t("'" &"$ t"n- !"$en" !$,*t"& !*"&"t te$*e t "!"n )e&"$ t !e) "&, *e* ", 'en%"n !en",!"n te)(e$"t $ '"n "!"n)e)(en%"$ #, !e&"$ t"n.

    T" e&

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    18/28

    H6 "*") !*"&"t "'"&"# 82.=0= J ) & K ∆P"n"* (e&"$ t"n 4

    Ke&"$ t"n !*"&"t e$*,9"t e!* te$),* !"$en" ("n"* (e&"$ t"n e$n,&", ne%"t,9

    I . PERTANYAAN

    1. Se t!"n 9"!t $89"!t $ /"n% '"("t )e)(en%"$ #, #"$%" !e&"$ t"n * "t +"t¬ S,9"t "&"), '"$, * & te '"n * &7ent.¬ E9e! '"$, te)(e$"t $ te$#"'"( !e&"$ t"n¬ E9e! te!"n"n ("'" !e&"$ t"n¬ Ke&"3 "n '"$, +"t te$&"$ t

    2. Te$"n%!"n (en%"$ # t,"(8t,"( 9" t $ 43" " "n n ) $ 16 te$#"'"( ($ *e* !e&"$ t"n

    S,9"t "&"), '"$, * & te '"n * &7ent.S *t"n*, ( &"$ en'e$ n% &e ,# ),* , &e "t" * & &e 'en%"n * *t"n*, ( &"$ &",nn/". S *t"n*, n n( &"$ en'e$ n%

    nt ! ),* , &e 'en%"n * *t"n*, n n( &"$ &",nn/"- '"n t,'"! ),* , &e 'en%"n * *t"n*, ( &"$ &",nn/".

    E9e! '"$, te)(e$"t $ te$#"'"( !e&"$ t"nKe "n/"!"n +"t te$&"$ t )e)( n/", !e&"$ t"n /"n% te$ "t"* ("'" *e3 )&"# * &7ent te$tent '"n ("'" te)(e$"t $te$tent ( &". Te)(e$"t $ '"$, * &7ent )e),&,!, e9e! /"n% e*"$ '"$, +"t /"n% te&"# &"$ t. Unt ! !e "n/"!"n ("'"t"n /"n% te$&"$ t ("'" &,; ,'- !en",!!"n te)(e$"t $ "!"n e$'")("! ("'" !en",!!"n !e&"$ t"n 4* & ,&,t"*6.E9e! te!"n"n ("'" !e&"$ t"nPe$ "#"n !e ,& '"&") te!"n"n )e),&,!, e9e! /"n% !e ,& ("'" !e&"$ t"n '"$, ("'"t"n '"&") ",$"n tet"(, )e),&,!,e9e! /"n% e*"$ ("'" !e&"$ t"n %"* '"&") ",$"n. Ke&"$ t"n %"* '"&") ",$"n e$ "n',n% &"n%* n% ("'" te!"n"n '"$,%"* ',"t"* &"$ t"n. Se#,n%%" *e3 )&"# %"* /"n% te$&"$ t '"&") &"$ t"n "!"n )en3"', ' " !"&, &,("t 3,!" te!"n"n '"$,%"* ',"t"* &"$ t"n "'"&"# ' " !"&, &,("t.Ke&"3 "n '"$, +"t te$&"$ t

    Ke&"3 "n ',)"n" +"t ("'"t te$&"$ t ',(en%"$ #, &e# :e. U! $"n ("$t,!e&9. Te)(e$"t $ '"$, * &7ent%. Pen%"' !"n '"$, &"$ t"n.#. K n*ent$"*, '"$, &"$ t"n.

    . DAFTAR PUSTAKA

    I*)"$ "nt - Hoedijono.1990 . D,!t"t K &,"# K,)," An"&,*" B"%,"n I. S $" "/": J $ *"n Te!n,! K,)," FTI8ITS V %e&- 1550- An"&,*,* An $%"n,! K "&,t"t,9 M"!$ '"n Se),),!$ - J"!"$t": PT K"&)"nMe'," P *t"!".Pet$ ,- R"&(# H- 1552- K,)," D"*"$ P$,n*,( '"n Te$"("n M 'e$n- J"!"$t": E$&"n%%".

    S (en - 200 - Pet n3 ! P$"!t,! ) K,)," F,*,!" I- J"/"( $": Un,7e$*,t"* Cen'$" "*,#.S !"$'3 . 15>>. K,)," F,*,!". J"!"$t": PT. Ane!" C,(t"HAM- M &/ n - 200 - K") * K,),"- J"!"$t": B ), A!*"$". An n,)- 2011- http://arifqbio.multiply.com/journal/item/7 - ', "!*e* 1= Me, 2011- ( ! & 1 .

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    19/28

    KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

    I.TUJUAN PERCOBAANMemahami pengertian lar tan !en h"menent #an harga #elar tan $an mengetah i pengar h temperat r terha$ap#elar tan % at &at'apat menent #an pana% pelar tan % at &at

    II.'ASAR TEORIKelar tan &at terlar t $i#etah i $ari #(n%entra%i $alam lar tan !en hn)a "*ia%an)a $in)ata#an $alam *an)a#n)a m(l&at terlar t per liter lar tan !en h +Petr ,,i $an S minar"- /0.Kelar ta+%0 % at en$apan men r t $e1eni%i a$alah %ama $engan #(n%entra%i m(lar $ari lar tan !en hn)a +2(gel "- 30.Lar tan !en h mer pa#an lar tan $imana &at terlar tn)a +m(le# l ata i(n0 telah ma#%im m pa$a % htertent .Unt # &at ele#tr(lit )ang % #ar lar t "lar tan !en hn)a $i,iri#an (leh nilai K%p .Nilai K%p pa$a % h /43 Ctelah $i$a1atar.Ji#a lar tan mengan$ ng &at terlar tn)a mele*ihi ! mlah ma#%im m #elar tann)a pa$a % h tertent "ma#a $i#ata#an *ah5a lar tan telah le5at !en h+M l)(n("/3340.Kelar tan *ergant ng pa$a *er*agai #(n$i%i %eperti% h " te#anan "#(n%entra%i *ahan 6 *ahan lain $alam lar tan it "$an pa$a #(mp(%i%i pelar tn)a.

    Per *ahan #elar tan $engan te#anan ta# memp n)ai arti penting )ang pra#ti% $alam anli%i% an(rgani## alitati1"#arena %em a pe#er!aan $ila# #an $alam *e!ana ter* #a pa$a te#anan atm(%1er 7 per *ahan )ang %e$i#it$ari te#anan atm(%1er ta# memp n)ai pengar h )ang *erarti ata% #elar tan.Terle*ih penting a$alah per *ahan#elar tan $engan % h .Um mn)a $apat $i#ata#an *ah5a #elar tan en$apan *ertam*ah *e%ar $engan #enai#an

    % h "me%#ip n $alam *e*erapa hal )ang i%time5a +%eperti #ali m % l1at0 ter!a$i hal )ang %e*ali#n)a. La! #enai#an$engan % h *er*e$a8*e$a$alam *e*erapa hal %angat #e,il %e#ali $%alam hal8hal lainn)a %angat *e%ar+2(gel"- 30.Secara matematis hubungan antara suhu dan kelarutan diberikan dalam persamaan Van’t Hoff sebagai:dlnS/dT=∆H/ RT ^dlnS=∆H/ RT ^ dT!"S#^S $ dlnS=!"T#^T $∆H/ RT ^ dTln S /S#=∆H/R %/T &%/T#' 'ln S /S#=∆H/R %#/T#/T 'ln S /S# =∆H/R %%T &T#'/T T#'

    Al#alimeteri a$alah peng # ran #(n%entra%i *a%a $engan mengg na#an lar tan *a# a%am" *i%a a%am # at ataa%am lemah.Titra%i a$alah pr(%e% meng # r 9(l me lar tan )ang ter$apat $alam * ret )ang $itam*ah#an #e $alamlar tan lain )ang $i#etah i 9(l men)a %ampai ter!a$i rea#%i %emp rna.+ http:;;ari1

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    20/28

    Air pana%

    I2.CARA KERJA

    a -43 ml a%am (#%alat $ima% ##an $alam ta* ng rea#%i* Term(%tat *er pa 5a$ah )ang *eri%i ,amp ran air le$eng"garam $ap r" $an *at e%

    , P(%i%i ta* ng rea#%i $iat r %ehingga %el r h *agian lar tan !en h ter,el p

    $ Lar tan $ia$ # %ampai ter,apai #e%etim*angan "mi%aln)a pa$a % h 33C

    e -3 ml a%am (#%alat $iam*il +pengam*ilan $iat r %ehingga ti$a# a$a a%am (#%alat )ang i# t teram*il0

    1 'ititra%i $engan lar tan 3"4 M NaO? $engan in$i#at(r pp +titra%i $ila# #an %e*an)a# /

    g -3 ml a%am (#%alat $iam*il $an $ititra%i %e*an)a# / pa$a % h 4"-3"-"/3"/4"$an >33C

    2.?ASIL PERCOBAAN 'AN PEMBA?ASAN'ata ?a%il Per,(*aan

    Kenai#an Temperat r

    N( T+K0 2-+ml0 2/+ml0 2 NaO? 2 rata8rata+ml0

    - /= .-4 />.4 />.4 />.4/ / >.-4 /4.4 /D /4.=4> / .-4 >/ >>./ >/.D

    / >.-4 > ./ > . >D.444 / .-4 > ./ > .4 > .>4D >3>.-4 > . > . > .>4

    ? -4D 3./3 !( le;m(l -4.D # !( le;m(l

    Pen r nan Temperat r N( T+K0 2-+ml0 2/+ml0 2 rata8rata+ml0

    - >3>.-4 -= //.4 - .=4/ / .-4 /> /- //> / >.-4 / .4 >/ >3.=4

    / .-4 >D >D.4 >D./44 / >.-4 > >D.> >4.-4D /= .-4 / /.- /.34

    ? /-=4=.=> !( le;m(l /-.=D # !( le;m(l

    Pem*aha%an

    Per,(*aan )ang *er! $ l #elar tan %e*agai 1 ng%i temperat r ini *ert ! an nt # memahami pengertian lar tan !en h" menent #an harga #elar tan $an mengetah i pengar h temperat r terha$ap #elar tan % at &at %erta $apatmenent #an pana% pelar tan % at &at. Pana% pelar tan ata entalpi pelar tan mer pa#an entalpi )ang $iperl #anata $ilepa%#an !i#a - m(l &at $ila# #an $alam %e! mlah pelar t %ehingga $iper(leh #(n%entra%i tertent $arilar tan.'alam per,(*aan ini #ita a#an menent #an pana% pelar tan $ari a%am (#%alat.A%am (#%alat mer pa#an

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    21/28

    a%am $i#ar*(#%ilat $engan r m % #imia ?/C/O +ata $apat $it li% +COO?0//?/O0 7pa$atan #ri%tal"ta# *e5arna"$an *er%i1at ra, n. 'ig na#an $alam la*(rat ri m %e*agai perea#%i analiti# +lar tan *a# 0" nt # *ahanpengelantang" pem*er%ih l(gam" $an nt # pem* atan %en)a5a (rgani#.

    Pa$a per,(*aan ini #ita melihat *agaimana #elar tan $ari ?/C/O pa$a *er*agai temperat r .Term(%tat mer pa#an5a$ah )ang *eri%i garam" air le$eng" $an *at e% )ang *er1 ng%i nt # men r n#an % h ?/C/O %ehingganantin)a #ita ! ga $apat melihat #elar tan ?/C/O pa$a % h ren$ah.T ! an penam*ahan NaCl a$alah nt #

    men r n#an titi# *e# ,amp ran $i$alam term(%tat agar $apat men,apai % h )ang ren$ah )ait $i*a5ah titi# *e#air.Pa$a per(*aan ini $i*agi men!a$i $ a #el(mp(# .Kel(mp(# )ang pertama mengamati per *ahan #elar tan ?/C/O

    !i#a % h n)a $inai##an $an #el(mp(# #e$ a mengamati per *ahan #elar tan ?/C/O !i#a % h n)a $it r n#an.Kel(mp(# )ang pertama mengamati #elar tan ?/C/O pa$a % h 4"-3"-4"/3"/4" >33C $an #el(mp(# #e$ a%e*ali#n)a ")ait )ait mengamati per *ahan #elar tan pa$a % h >3"/4"/3"-4"-3"43C. -3 ml lar tan a%am (#%alat$iam*il pa$a pa$a %etiap % h $iata% .Kem $ian lar tan $ititra%i $engan lar tan NaO? 3.4 M .Titra%i ini mer pa#antitra%i a%am lemah (leh *a%a # at )ang *ia%a $i%e* t %e*agai titra%i al#alimetri.A$ap n rea#%in)a a$alah %e*agai*eri# t:?/C/O? @ NaO? Na?C/O @ ?/O

    Se*el m ?/C/O $ititra%i (leh NaO? "terle*ih $ah l #e$alam lar tan ?/C/O $itam*ah#an in$i#at(r pp+1en(l1talein0. Fen(l1talein mer pa#an %en)a5a (rgani# )ang memp n)ai r m % m(le# l C/3?- 3 7 pa$atan#ri%tal "ta# *e5arna "lar t $alam al#(h(l $an pelar t (rgani# 7 rentang per *ahan p? n)a a$alah "/ 6 -3. Pemilihanin$i#at(r pp ini a$alah #arena titra%i ini mer pa#an titra%i a%am lemah (leh *a%a # at )ang memili#i titi# e# i9alen

    $iata% =. ?al it ,(,(# $engan rentang per *ahan p? $ari in$i#at(r pp .In$i#at(r pp ti$a# *e5arna $alam % a%anaa%am $an *e5arna merah m $a $alam % a%ana *a%a.

    'alam rea#%i titra%i ini #ita menghit ng *erapa *an)a# 9(l me NaO? )ang $i* t h#an nt # menitra%i -3 ml lar tan?/C/O .M(l NaO? mer pa#an ha%il #ali antara #(n%entra%in)a $engan 9(l me NaO? )ang $i* t h#an.Kelar tan?/C/O $in)ata#an %e*agai ! mlah m(l NaO? %etiap -333 gram lar tan .Setelah mengetah i 9(l me NaO? )ang $iperl #an nt # menitra%i -3 ml ?/C/O ma#a #em $ian #ita *i%amenent #an harga %+#elar tan0 %e*agai ! mlah m(l NaO? $alam -333 gram lar tan .Kem $ian $i* at gra1i#h * ngan antara -;T +K8-0 pa$a % m* H $an lnS pa$a % m* ). Per%amaan gari%n)a a$alah %e*gai *eri# t:lnS 8 ?;R -;T@C) m H

    R #(n%tanta ga% m m + .>- !( le m(l8-K8-0m 8 ?;R

    ? 8mR

    'ari gra1i# h * ngan antara -;T 9% lnS #ita $apat menent #an nilai m %a*agai #emiringan gari%n)a. 'enganmengetah i harga m #ita *i%a menent #an pana% pelar tan + ?0 n)a. 'alam hal ini #ita a#an men$apat#an $ a * ahgra1i# )ait gra1i# h * ngan antara -;T 9% lnS !i#a % h n)a $inai##an %erta gra1i# -;T 9% lnS !i#a % h n)a $it r n#an .'ari gra1i# h * ngan antara -;T 9% lnS !i#a % h n)a $inai##an $i$apat#an nilai m n)a 8- D. 'an ? n)a -4D 3./3

    !( le;m(l ata -4.D # !( le;m(l. Se$ang#an $ari gra1i# h * ngan antara -;T 9% lnS !i#a % h n)a $it r n#an$i$apat#an nilai m n)a 8/D-=. 'an ? n)a /-=4=.=> !( le;m(l ata /-.=D # !( le;m(l. ?arga ? $ari #e$ aper,(*aan $iata% *ernilai p(%iti1 "hal it *erarti #elar tan a%am (#%alat *er%i1at en$(termi%.Selain $ari gra1i# ha%ilper,(*aan" %i1at #elar tan a%am (#%alat ! ga $apat $ilihat $ari $ata ha%il per,(*aan. 'ata ha%il per,(*aanmen n! ##an *ah5a 9(l me NaO? )ang $i* t h#an nt # menitra%i -3 ml ?/C/O *ertam*ah !i#a % h n)a$inai##an $an *er# rang !i#a % h n)a $it r n#an. J mlah 9(l me NaO? )ang $i* t h#an *er*an$ing l r % $engan#elar tan ?/C/O .?arga ? nt # #e$ a per,(*aan $iata% ti$a#lah %ama *e%ar" hal it $i%e*a*#an (leh *er*agai 1a#t(r" $iantaran)ating#at #etelitian $alam penent an titi# e# i9alen $an ! mlah 9(l me NaO? )ang terpa#ai *er*e$a #arena pra#ti#an)ang mela# #an per,(*aan pertama *er*e$a $engan pra#ti#an )ang mela# #an per,(*aan #e$ a .

    2I.KESIMPULANLar tan !en h mer pa#an lar tan $imana ! mlah &at terlar tn)a +m(le# l ata i(n0 telah ma#%im m pa$a % htertent .Unt # lar tan ?/C/O %ema#in tinggi temperat r ma#a #elar tann)a ! ga a#an %ema#in *e%ar.

    ? nt # per,(*aan pertama a$alah -4.D # !( le;m(l? nt # per,(*aan #e$ a a$alah /-.=D # !( le;m(l

    Kelar tan a%am (#%alat+?/C/O 0 *er%i1at en$(termi%

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    22/28

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    23/28

    Kelarutan adalah jumlah zat yang dapat larut dalam sejumlah pelarut

    sampai membentuk larutan jenuh. Apabila suatu larutan suhunya diubah,

    maka hasil kelarutannya juga akan berubah.Larutan dikatakan jenuh pada

    temperatur tertentu, bila larutan tidak dapat melarutkan lebih banyak zat

    terlarut. Bila jumlah zat terlarut kurang dari larutan jenuh disebut larutan

    tidak jenuh. Dan bila jumlah zat terlarut lebih dari larutan jenuh disebut

    larutan lewat jenuh. Daya larut suatu zat dalam zat lain, dipengaruhi leh

    jenis zat pelarut, temperatur dan sedikit tekanan.

    Aplikasi kelarutan dalam dunia industri adalah pada pembuatan

    reakt r kimia, pada pr ses pemisahan dengan !ara pengkristalan integral,

    selain itu juga dapat digunakan untuk dasar atau ilmu dalam pr ses

    pembuatan granul "granul pada industri baja. #leh karena aplikasi kelarutan

    yang berman$aat dan adanya $akt r"$akt r yang mempengaruhi kelarutan

    maka praktikum kelarutan zat padat dalam !airan perlu dilakukan.

    %.& Tujuan 'er! baan

    (enentukan kelarutan zat pada berbagai suhu dan menentukan kal r

    pelarutan di$erensial.

    %.) 'rinsip 'er! baan

    %ro e penentuan !elarutan &at pada berba$ai uhu dapat dila!u!an

    den$an men$amati pri ti'a larutnya a am o! alat pada berba$ai uhu yan$di$una!an dalam percobaan ()0 o*, 30 o* dan +0 o* . -edan$!an penentuan

    !alor pelarutan diferen ial dapat dila!u!an den$an berda ar!an ha il

    percobaan yan$ a!an dibuat dalam bentu! $ra ! antara lo$ m terhadap 1/

    dan apabila tida! ter$antun$ pada uhu, ma!a $ra ! lo$ m terhadap 1/

    a!an linier ehin$$a !alor diferen ial pelarutan dapat ditentu!an.

    &*a#+ + ) - ) # + *a ) - ) # + &+ ) #

    BAB II . TINJAUAN PUSTAKA&.% Kelarutan dan Kal r 'elarutan

    Suatu zat dikatakan tak larut, jika zat tersebut larut dalam jumlah

    yang sangat sedikit. Kelarutan suatu zat akan tergantung pada temperatur

    dan tekanan yang diberikan. umlah maksimal zat terlarut dalam sejumlah

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    24/28

    tertentu pelarut dan pada suhu tertentu merupakan ukuran kelarutan suatu

    zat yang larut tersebut /-hang, &0012.

    #anya!nya !alor yan$ dilepa !an pada aat pro e pencairan di ebut

    !alor pelarut. -uatu !alor pelarut bia a diberi!an imbol pelarutannya.

    efeni i lain men$ata!an bah'a !alor pelarutan merupa!an perbedaan

    antara ener$i etelah berupa cairan dan ener$i !omponen larutan ebelum

    dicampur!an, dapat dituli !an eba$ai beri!ut: (#rady, 1999 .

    pelarut H pelarut 2 H !omponen

    &.& Larutan enuh dan 'ersamaan 3an4t + $$

    "arutan jenuh adalah larutan yan$ !andun$an olutenya udah

    mencapai ma! imal ehin$$a penambahan olute dalam larutan lebih lanjut

    tida! dapat larut.Kon entra i olute dalam larutan jenuh di ebut !elarutan.

    ntu! olute padat ma!a larutan jenuhnya terjadi !e etimban$an dimana

    mole!ul fa e padat menin$$al!an fa enya dan ma u! !e fa e cairan den$an

    !ecepatan ama den$an mole!ul 2 mole!ul ion den$an fa e cair yan$

    men$!ri tal menjadi fa e padat. (*han$, )004 .

    Persamaan Van’t Hof meru a!an suatu "entu! ersamaan

    umum #an$ men#ata!an tentan$ %u"un$an teta an !eset&m"an$an

    suatu roses 'en$an su%u a'a te!anan teta ( A'a un ersamaan

    terse"ut 'a at '&tu)&s!an se"a$a& "er&!ut* +At!&ns, -../0(&.) Titrasi dan 5ndikat r

    itra i merupa!an ba$ian dari anali !imia yan$ dida ar!an pada

    metode 5olumetri. %ro e titra i dila!u!an den$an mela!u!an penambahan

    ecara hati6hati ejumlah &at tertentu !epada &at lain hin$$a terjadi titi!

    e!ui5alen dan titi! a!hir tittra i. alam pra!te!nya, titi! e!ui5alen dan titi!

    a!hir titra i terjadi ecara ber amaan ( ay dan nder'ood, )00) .

    'r ses titrasi akan selalu menggunakan larutan standar primer dan

    larutan standar sekunder. Larutan standar primer merupakan larutan yangk nsentrasinya sudah diketahui saat penimbangan. Sedangkan larutan

    standar sekunder adalah larutan yang k nsentrasinya akan diketahui setelah

    dititrasi bersama larutan standar perimer. 5ndikat r merupakan suatu zat

    warna yang larut dengan perubahan warnanya tampak jelas dalam rentang

    p+ tertentu / Brady, %6662.

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    25/28

    &.7 Analisa Bahan

    &.7.% !uade (H ) 8

    Akuades merupakan pelarut tidak berwarna dengan k nstanta

    dielektrik yang tinggi. + ) # berguna sebagai pelarut dalam beberbagai reaksi

    kimia. Akudes memiliki titik didih pada suhu %00 0 - dan titik lebur yang

    men!apai suhu 0,0 0- /Kusuma, %68)2.

    &.7.&. am 8! alat (H ) * ) 8 +

    Asam ksalat merupakan padatan kristal dengan rumus umum

    + ) - ) # + yang sedikit larut dalam air. Asam ksalat menjadi anhidrat jika

    dipanaskan pada suhu %%0 o-, termasuk asam yang sangat bera!un. Asam

    ksalat memiliki berat m lekul /B(2 sebesar 60,01 gr9m l /Daintith, %6672.

    &.7.) ndi!ator %% (* ) H1+8 +

    5ndikat r '' merupakan suatu indikat r yang umum digunakan

    dalam tittasi asam"basa. 5ndikat r '' sangat mudah larut dalam alk h l dan

    pelarut rganik lainnya. - ) + 1+ # + tidak memberikan perubahan warna pada

    k ndisi di bawah p+:8 dan mamberikan warna di atas p+:6,; /Daintith,

    %6672.

    &.7.7 atrium Hidro! ida ( a8H

    atrium hidro! ida mudah larut dalam etanol maupun pelarut air.

    a8H ber'arna putih, lembab dan dapat menyerap $a *8 ) dari udarabeba . a8H 40; pada temperatur tertentu dapat eba$ai media o! ida

    anodi! yan$ tumbuh pada baja (#urlei$h, d!!, )00

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    26/28

    menyerap pana dari lin$!un$an !e i tem, temperatur dari campuran rea! i

    a!an turun dan ener$i poten ial dari &at6 &at !imia yan$ ber an$!utan a!an

    nai!.

    "arutan jenuh yaitu uatu larutan yan$ men$andun$ ejumlah olute

    yan$ larut dan men$ada!an !e etimban$n den$an olut

    padatnya. efeni i lain, adalah larutan yan$ parti!el6 parti!elnya tepat habi

    berea! i den$an perea! i (&at den$an !on entra i ma! imal . "arutan jenuh

    terjadi apabila bila ha il !on entra i ion K p berarti larutan tepat

    jenuh. Kelarutan dipen$aruhi oleh beberapa hal, mi alnya temperatur yan$

    tin$$i berbeda !elarutan den$an temperatur rendah, banya!nya &at ju$a

    berbeda den$an &at yan$ jumlahnya edi!it dilarut!an dan te!anan rendah

    ju$a a!an berbeda !elarutannya den$an te!anan tin$$i.

    'r ses penentuan kal r pelarutan di$erensial dilakukan dengan !ara

    menjenuhkan larutan asam ksalat tersebut hingga tidak dapat melarutkan

    lebih banyak zat terlarut lagi, pelarutan dengan menggunakan akuades pada

    suhu tertentu. Lalu dilakukan penyesuaian suhu terhadap larutan asam

    ksalatnya yang sudah dijenuhkan sebelumnya guna untuk melihat

    perbedaan kelarutan asam ksalat tersebut pada setiap suhu yang

    diinginkan. Kemudian bentuk suhu asam ksalat dalam suhu yang ber

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    27/28

    iti! a!hir titra i merupa!an uatu titi! yan$ berlan$ un$ aat !ondi i

    !e etimban$an antara titran dan titer terjadi dan menanda!an bah'a

    bera!hirnya pro e titra i. -edan$!an titi! e!ui5alen merupa!an titi! yan$

    terjadi aat mol titran tan titrat mencapai !e imban$an ecara empurna.

    -ecara teoriti , titi! e!ui5alen a!an terjadi terlebih dahulu yan$ !emudian

    dii!uti oleh titi! a!hir titra i. amun, berda ar!an fa!ta yan$ terjadi bah'a

    titi! e!ui5alen dan titi! a!hir titra i dalam pra!ti!nya berlan$ un$

    ber amaan 'a!tu. -etelah titra i berlan$ un$, catat 5olume a8H yan$

    di$una!an dalam titra i ter ebut untu! memuatnya !e dalam data ha il

    pra!ti!um yan$ dila!u!an, !emudian data ter ebut a!an diolah menjadi

    bentu! $ra ! $una untu! di$una!an eba$ai media dalam menentu!an nilai

    !alor pelarutan diferen ial dari percobaan.

    Kal r pelarutan merupakan perbedaan antara energi setelah berupa

    !airan dan energi k mp nen larutan sebelum di!ampurkan tersebut. +asil

    untuk per! baan menunjukkan bahwa suhu yang tinggi sangat berpengaruh

    terhadap kelarutan asam ksalat. Kal r pelarutan di$erensial merupakan

    suatu pristiwa perubahan panas pelarutan yang timbul bila ditambahkan

    sebanyak % m l zat terlarut dalam larutan dengan < lume banyak.

    alam percobaan ini, !elarutan a am o! alat terbu!ti menunju!an

    bah'a ema!in tin$$i uhu yan$ di$una!an (+0o

    * , ma!a !elarutannya a!anema!in tin$$i ji!a dibandin$!an pada !ondi i yan$ men$una!an uhu

    rendah ()0 o* dan 30 o* . Kelarutan pada uhu 30 o* ju$a lebih tin$$i

    dibandin$!an pada uhu )0 o*. en$an demi!ian, pen$aruh uhu terhadap

    !elarutan terbu!ti berbandin$ luru . -edan$!an, banya!nya !alor diferen ial

    yan$ diha il!an dalam percobaan ini adalah ebe ar631+0,37 ?/mol.

    DAFTAR PUSTAKA

    Atkins, '.=. %660. >Kamus Lengkap Kimia?. Rineka -ipta. akarta.Burleigh, T., D., S!hmuki. '., 3irtanen, S. &008. >'r perties #$ The *an p rus

    An di! #@ide lektr !hemi!ally r wn #n Steel 5n + t 10C *a#+ >

    (aterials and (etalluargi!al ngineering Departement. *ew (e@i! Te!h.

    A!ta. 71"1).

    Brady, . %666. >Kimia Eni

  • 8/16/2019 Laporan Kimia Fisika Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

    28/28

    -hang, R. &001. >K nsep"k nsep 5nti Kimia Dasar?. rlangga. akarta.

    Day, R., A. Dan Enderw d, A. L. &00&. ?Analisis Kimia Kuantitati$?. disi Ke";.

    rlangga. akarta.

    Daintith, . %667. >Kamus Lengkap Kimia #@p rt?. rlangga. akarta.

    Kusuma, S. %68). >'engetahuan Bahan"Bahan?. rlangga. jakarta.