laporan kimia

12

Click here to load reader

Upload: dita-nurfitri

Post on 31-Jul-2015

332 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kimia

K I M I ADita Nurfitri Zahir XII IPA 8

Laporan Praktikum Kimia sel volta, daya desak logam, elektrolisis, dan korosi

12/5/2011

Page 2: Laporan Kimia

Kata Pengantar

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya, saya dapat

melakukan praktik mengenai sel volta, elektrolisis, dan korosif serta mengerjakan laporan ini.

Saya ucapkan terimakasih kepada ibu Anie Heryani, S.Pd selaku guru pembimbing yang

telah membimbing saya dalam melakukan penelitian. Tak lupa saya ucapkan terimakasih

kepada orangtua saya yang telah memberi dukungan baik secara moral maupun materi, serta

teman-teman saya yang telah membantu selama praktikum berlangsung.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas kimia kelas 12 semester pertama mengenai sel

volta, daya desak logam, elektrolisis, dan korosi. Laporan ini juga dibuat untuk menambah

pengetahuan pembacanya mengenai hal tersebut.

Laporan ini terbagi menjadi 4 bagian yang masing-masing membahas sel volta, daya

desak logam, elektrolisis, dan korosi. Laporan praktikum ini mencakup bab 1 pendahuluan

yang berisi latar belakang, tujuan, rumusan masalah, manfaat, metode pengumpulan data.

Bab 2 landasan teori berisi dasar teori dan hipotesis. Bab 3 percobaan berisi alat bahan,

langkah kerja. Bab 4 hasil berisi hasil percobaan dan analisa data. Dan bab 5 berisi

kesimpulan.

Saya berharap laporan ini dapat berkenan di hati guru pembimbing dan dapat memberi

manfaat yang besar kepada pembacanya. Saya mengetahui laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan, namun saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuatnya. Lebih

kurangnya saya mohon maaf, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Tangerang Selatan, 10 Januari 2012

Dita Nurfitri Zahir

Page 3: Laporan Kimia

Sel VoltaLatar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan berbagai proses yang ditimbulkan dari reaksi kimia. Reaksi-reaksi kima yang berlangsung tersebut dapat memudahkan kehidupan manusia. Salah satu reaksi kimia yaitu dapat menimbulkan reaksi listrik. Reaksi kimia yang bisa menghantarkan arus listrik berhubungan dengan sel elektrokimia. Di dalam sel elktrokimia terjadi reaksi antara ion anoda dan ion katode. Dalam percobaan kami kali ini, kami mengamati satu jenis sel elektrokimia, yaitu sel volta. Dalam sel volta, energi kimia dari reaksi redoks spontan diubah menjadi energi listrik.

Rumusan masalah - Bagaimanakah cara merakit sel volta?- Berapakah beda potensial yang dihasilkan dari:

a. Logam Cu dalam larutan CuSO4

b. Logam Zn dalam larutan ZnSO4

- Mengetahui reaksi yang dapat berlangsung spontan dari :a. Logam Cu dalam larutan ZnSO4

b. Logam Zn dalam larutan CuSO4

Tujuan dan manfaat penelitianA. 1. Mempelajari cara merakit sel volta.

2. Mengukur aliran beda potensial yang dihasilkan dari :a. Logam Cu dalam larutan CuSO4

b. Logam Zn dalam larutan ZnSO4

B. Mengetahui reaksi yang dapat berlangsung spontan dari :a. Logam Cu dalam larutan ZnSO4

b. Logam Zn dalam CuSO4

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan Penelitian :- 2 buah gelas kimia- Jembatan garam (KNO3)- Voltmeter- Kabel- Larutan ZnSO4 ( Seng Sulfat )- Larutan CuSO4 ( Tembaga Sulfat )- Lempengan logam Zn ( Seng )- Lempengan logam Cu ( Tembaga )

Langkah kerja 1. Menyiapkan 2 buah gelas kimia.

2. Memasukkan 30ml larutan CuSO4 ke gelas kimia 1,kemudian memasukkan 30ml larutan ZnSO4 ke gelas kimia 2.3. Memasukkan lempengan logam Zn yang salah satu ujungnya telah dihubungkan dengan kabel ke dalam gelas kimia 1 yang berisi larutan CuSO4 dan lempengan logam Cu yang salah satu ujungnya

Page 4: Laporan Kimia

telah dihubungkan dengan kabel ke dalam gelas kimia 2 yang berisi larutan ZnSO4.4. Menghubungkan kedua larutan dalam gelas kimia dengan

jembatan garam.5. Menghubungkan kedua ujung kabel dari logam Cu dan logam Zn

ke voltmeter seperti gambar berikut:6. Mengamatinya selama 10 menit dan mencatat beda potensial

yang dihasilkan.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian

Pada percobaan,menghasilkan beda potensial sebesar 1 volt. Beda

potensial tetap terjadi dan dapat diukur dengan adanya jembatan garam.

Apabila jembatan garam dilepaskan dari rangkaian sel volta tersebut,

maka beda potensial yang ditunjukkan pada voltmeter menjadi nol.

PembahasanPada percobaan sel volta ini, Anoda bersifat negatif dan katoda

bersifat positif. Pada anoda, larutan ZnSO4 terurai menjadi Zn2+ dan SO42-,

sedangkan pada katoda, CuSO4 terurai menjadi Cu2+ dan SO42-. Pada

Jembatan garam juga terjadi penguraian, dimana NO3- bercampur pada

larutan ZnSO4, dan K+ bercampur dengan larutan CuSO4. Berikut reaksi yang terjadi:

A : Oksidasi Zn -> Zn2+ + 2eK : Reduksi Cu2+ + 2e -> Cu

——————————————————+Zn + Cu2+ -> Zn2+ + Cu

KESIMPULANKesimpulan

- Sel volta merupakan sel elektrokimia yang melibatkan reaksi redoks spontan.

- Dalam sel volta, reaksi oksidasi berlangsung di anoda, reaksi reduksi di katoda.

Page 5: Laporan Kimia

- Pada rangkaian sel volta, katoda bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif

Page 6: Laporan Kimia

Daya Desak Logam

TujuanUntuk membuktikan pengaruh deret volta (harga potensial) terhadap daya desak logam, dengan menggunakan larutan FeSO4, Pb(NO3) 2, CuSO4, ZnSO4, MgSO4 dan kepingan Zn, Cu, Fe, Mg, Pb.

Alat dan Bahan Penelitian 5 buah Tabung reaksi larutan FeSO4, Pb(NO3) 2, CuSO4, ZnSO4, MgSO4

kepingan atau sampel Zn, Cu, Fe, Mg, Pb

Langkah Kerja1. siapkan tabung reaksi, lalu tuangkan larutan-larutan yang sudah

ditentukan pada masing-masing tabung2. masukkan salah satu sampel yang ingin diujicobakan terlebih

dahulu3. lalu amati perubahan yang terjadi pada sampel ditiap tabung4. lakukan secara berurutan pada sampel lainnya

Pembahasan1. Pada percobaan pertama yang kami ujicobakan adalah sampel Zn.

Pada larutan FeSO4, pada Zn muncul gelembung yang cukup banyak, sedangkan pada Pb(NO3) 2 dan CuSO4 terdapat pengkristalan atau korosi.Zn + CuSO4 -> ZnSO4 + CuZn + Pb(NO3)2 -> Zn(NO3)2 + PbZn + FeSO4 -> ZnSO4 + Fe

2. Pada percobaan pertama yang kami ujicobakan adalah sampel Cu. Pada larutan ZnSO4 muncul sedikit gelembung, sedangkan pada larutan lainnya tidak terjadi perubahan.Cu + ZnSO4 -> CuSO4 + Zn

3. Pada percobaan pertama yang kami ujicobakan adalah sampel Fe. Pada larutan FeSO4 ditemukan gelembung yang cukup banyak dan terjadi pengkristalan, pada larutan ZnSO4 juga ditemukan gelembung yang cukup banyak, sedangkan pada CuSO4 terjadi perubahan warna menjadi kuning.Fe + FeSO4 -> FeSO4 + FeFe + ZnSO4 -> FeSO4 + Zn

4. Pada percobaan pertama yang kami ujicobakan adalah sampel Mg. Pada larutan FeSO4 dan MgSO4 ditemukan buih yang cukup banyak, pada larutan Pb(NO3) 2 dan CuSO4 terjadi pengkristalan, sedangkan pada ZnSO4 gelembung dan pengkristalan terjadi.Mg + FeSO4 -> MgSO4 + Fe

Page 7: Laporan Kimia

Mg + Pb(NO3)2 -> Mg(NO3)2 + PbMg + CuSO4 -> MgSO4 + CuMg + ZnSO4 -> MgSO4 + ZnMg + MgSO4 -> MgSO4 + Mg

5. Pada percobaan pertama yang kami ujicobakan adalah sampel Pb. Pada larutan Pb(NO3) 2 ditemukan gelembung yang cukup banyak, sedangkan pada CuSO4 terjadi pengkristalan.Pb + Pb(NO3)2 -> Pb(NO3)2 + PbPb + CuSO4 -> PbSO4 + Cu

KesimpulanDari penelitian atau percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa daya desak logam sesuai dengan deret volta yang dipengaruhi harga potensial suatu unsur.

Page 8: Laporan Kimia

Elektrolisis

Tujuan

Untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam

Natrium sulfat dan Kalium yodida.

Alat dan Bahan :

Alat dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah

Tabung U - 1

Elektroda karbon dan

kabel

0,5 m 2/2

Statif dan klem - 1/1

Tabung reaksi dan

rak

- 4/1

Pipet tetes - 1

Gelas kimia 100 cm3 3

Larutan Natrium

sulfat

0,5 M 50 cm3

Larutan Kalium

yodida

0,5 M 50 cm3

Fenoftalein - Sebotol

Larutan kanji/amilum

LANGKAH KERJAPercobaan 1:

- Isilah pipa U dengan larutan Na2SO4 0,5 M. - Hubungkan kedua elektroda karbon dengan kabel.- Masukkan kedua elektroda karbon pada bagian kiri dan kanan pipa

U.- Hubungkan kabel dengan batu baterai.- Teteskan 2 tetes phenophtalin pada masing2 ujung pipa.- Amati perubahan pada larutan dan elektroda.

Page 9: Laporan Kimia

Percobaan 2:- Isilah pipa U dengan larutan KI 0,5 M.- Hubungkan kedua elektroda karbon dengan kabel.- Masukkan kedua elektroda karbon pada bagian kiri dan kanan pipa

U.- Hubungkan kabel dengan batu baterai.- Teteskan 2 tetes phenophtalin pada masing2 ujung pipa.1) Tetesi anoda dengan 4 tetes amilum.2) Amati perubahan warna pada anoda.

A. Hasil PengamatanElektrolisis larutan Na2SO4 O,5M

Elektrolisis larutan KI 0,5M

Anoda-Terdapat gelembung gas-Berwarna merah muda

Anoda-Terdapat gelembung gas-Larutan berwarna cokelat dan keruh

Katoda-Terdapat gelembung gas

Katoda-Terdapat gelembung gas-Berwarna merah muda

B. KesimpulanPada elektrolisis Na2SO4 warna larutan pada ruang katoda merah muda karena mengandung ion OH- (basa) dan warna larutan pada ruang anoda tetap bening karena mangandung ion H+ (asam). Pada elektrolisis KI warna larutan pada ruang katoda merah muda karena mengandung ion OH- (basa) dan warna larutan pada ruang anoda berubah keunguan.

Page 10: Laporan Kimia

KorosiTujuan

Korosi merupakan proses degradasi, deteorisasi, pengerusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekelilingnya. Adapun prosesnya yakni merupakan reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat disekelilingnya tersebut. Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut dengan perkaratan. Kata korosi berasal dari bahasa latin “corrodere” yang artinya pengrusakan logam atau perkaratan. Jadi jelas korosi dikenal sangat merugikan.

Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Oleh karena itu, percobaan ini bertujuan untuk mengamati proses korosi pada besi (paku).

Alat dan BahanBahanAdapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah NaCl, larutan H2SO4 2 M, agar-agar, K3Fe(CN)6 0,01 M, aquadest, tissue roll, dan paku.

AlatAdapun alat-alat yang dipergunakan pada percobaan kali ini, adalah tabung reaksi, gelas piala 250 mL, kasa asbes, pembakar gas, batang pengaduk,dan pipet tetes

Prosedur Kerja1. Dipanaskan kira-kira 100 mL air dalam gelas piala 250 mL sampai

mendidih2. Ditambahkan 2 g agar-agar ke dalam air dan dipanaskan sambil

diaduk hingga larut.3. Ditambahkan 5 g NaCl ke dalam larutan panas dan larutan tersebut

diaduk4. Ditambahkan 2 mL indikator pp dan 1 mL K3Fe(CN)6 0,1 M, diaduk

dan dihentikan pemanasan. Larutan dibiarkan sampai hangat sebelum digunakan.

5. Ditempatkan paku besi pada tabung reaksi yang berisi 15 mL H2SO4

2 M selama beberapa menit.6. Didihkan air dalam gelas piala 250 mL didekantasi asam dari paku

dalam langkah 1 dibilas dengan air dan dengan hati-hati dimasukkan paku tersebut dalam air panas. Paku dipindahkan pada waktu diperlukan dengan menggunakan gegep yang bersih

PembahasanPada percobaan ini, mula-mula paku dibenamkan dalam larutan

asam sulfat selama beberapa menit, untuk mempercepat terjadinya korosi.

Pada percobaan ini digunakan agar-agar yang berfungsi sebagai medium indikator, juga digunakan untuk mengetahui tempat-tempat

Page 11: Laporan Kimia

reaksi anoda dan katoda terjadi. Terlebih dahulu, agar-agar dilarutkan dalam air mendidih, karena agar-agar tidak larut dalam air dingin. Camouran kemudian ditambahkan NaCl yang berfungsi sebagai jembatan garam yang dapat dinetralkan. Larutan kemudian ditambahkan dengan indikator PP yang menyebabkan adanya warna merah muda dengan adanya OH-, warna merah muda dalam gel menunjukkan tempat dimana reduksi. Selanjutnya dilakukan penambahan K3Fe(CN)6 yang bertujuan untuk menunjukkan tempat dimana Fe teroksidasi yang ditandai dengan adanya warna biru.