laporan praktikum kimia anorganik 1 (kimia belerang)

15
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KIMIA BELERANG Penyusun:  Nining Novia Azmil / 120!" # Kelom$o% &'( Mus)i%a *a+i / 120!"'  Nailul ,usni As-a+ / 1.0#'".  Nu+ Ul-a ,aya)i / 120!"" Tanggal 2' e+ua+i 201' osen: Mi-)aul Kai+3 *4*i3 M4*5 Asis )e n: 14 P+amu 6i Ay uman 24 Meli Menia .4 Anna Maulina LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK 1 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

Upload: nining-novia-azmil

Post on 16-Oct-2015

1.224 views

Category:

Documents


159 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1

KIMIA BELERANG

Penyusun:

Nining Novia Azmil / 1205698

Kelompok (4)

Mustika Sari / 1205694

Nailul Husni Asfar / 1308493

Nur Ulfa Hayati / 1205699

Tanggal 24 Februari 2014

Dosen: Miftahul Khair, S.Si, M.Sc

Asisten:1. Prambudi Ayuman

2. Meli Menia3. Anna MaulinaLABORATORIUM KIMIA ANORGANIK 1

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014Daftar isi

2Daftar isi

3KIMIA BELERANG

3A.Tujuan

3B.Teori Dasar

4Hydrogen Sulfida, H2S

4Belerang dioksida, SO2

5Asam Sulfat, H2SO4

8C.Alat dan Bahan

81.Alat

82.Bahan

9D.Cara kerja

91.Modifikasi belerang

102.Hidrogen sulfida

113.Sifat asam sulfat

12E.Hasil Pengamatan

121.Hydrogen sulfida

122.Sifat asam sulfat

13F.Pembahasan

131.Hydrogen sulfida

132.Sifat asam sulfat

15G.Penutup

16Daftar Pustaka

KIMIA BELERANGA. Tujuan

1. Mempelajari beberapa modifikasi belerang

2. Mempelajari sifat hydrogen sulfida dan H2SO4B. Teori Dasar

Belerang memilikisifat alotropi yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat lebih dari satu macam bentuk. Sifat fisika dari bentuk alotropi suatu unsure ini sama, tetapi berbeda dalam kimianya.

Hubungan dari berbagai bentuk alotropi belerang adalah sebagai berikut:

S960CS1200CS4450CS4450C

Rombik monoklin mobil viscous

gas

S

Plastis

(dibawah 960C)

Belerang rombik atau disebut dengan belerang terdiri dari molekul S8. Belerang ini melarut dalam alcohol, eter dan karbon sulfide dan hasil penguapan perlahan-lahan dari larutan belerang dalam pelarut-pelarut ini menghasilkan Kristal octahedral.

Belerang monoklin disebut juga belerang . Belerang bentuk ini mengkristal dari leburan belerang diatas 95,60C berbentuk jarum-jarum prisma. Molekul belerang terdiri dari cincin S8.

Jika belerang dipanaskan perlahan-lahan dalam tabung reaksi akan meleleh menjadi cairan kuningterdiri dari molekul S8. Titik leleh S- adalah 1130C dan titik leleh S- 1190C dan suhu transisi kedua modifikasi adalah 95,60C dan titik leleh yang diamati bergantung pada kecepatan pemanasan.

Jika suhu dinaikkan kekentalan berkurang sampai pada titik didih 444,60C. uap terdiri dari S6, S4 dan S2.

Apabila cairan belerang yang mendidih dituangkan kedalam air dingin, akan diperoleh belerang plastis atau disebut juga belerang berbentuk rantai spiral. Jika didiamkan bentuk rantai berubah menjadi belerang rombik bercincin S8.Belerang koloid dapat diperoleh dari:

a. Mencampurkan larutan hidrogen sulfide dingin dan belerang dioksida.

2H2S + SO22H2O + S

b. Mereaksikan larutan natrium tiosulfat dengan asam klorida pekat.

S2O32- + 2H+H2O + SO2 + S

Hydrogen Sulfida, H2SGas H2S merupakan senyawa yang penting dalam analisis kuantitatif, dapat dibuat dari reaksi antara FeS dan asam, pemanasan belerang, hidrokarbon dan asbes, serta hidrolisis thiosiamida, CH3CSNH2.Belerang dioksida, SO2

Belerang dioksida dapat dibuat dengan cara mereaksikan tembaga dengan asam sulfat pekat.

Cu + 2H2SO4

CuSO4 + 2H2O + SO2Belerang dioksida melarut dalam air membentuk asam sulfat.

SO2 + H2O

H2SO3

Asam Sulfat, H2SO4Asam sulfat dapat dibuat dengan kamar timbal dan proses kontak. Sifat asam sulfat antara lain berikut:

1. Sebagai zat pengoksidasi

Asam sulfat pekat dapat mengoksidasi tembaga (lihat reaksi diatas), karbon dan belerang. Pada reaksi ini asam sulfat direduksi menjadi dioksidasi.2. Sebagai zat pengering

Biasanya gas sebelum ditampung dialirkan melalui asam sulfat pekat. Cara ini tidak dapat digunakan untuk gas yang dapat bereaksi dengan H2SO4 seperti ammonia H2S.

3. Sebagai zat dehidrasi yaitu zat dapat menghilangkan air dari senyawa.

CuSO4 . 5H2O H2SO4CuSO4 + 5H2O4. Sebagai katalis dalam pembentukan esterCH3COOH + C2H5OH H2SO4 CH3COOC2H2 + H2O5. Jika dicampur dengan garam nitrat atau klorida akan menghasilkan asamNaNO3 + H2SO4 KHSO4 + HNO3NaCl + H2SO4

NaHSO4 + HCl(Tim Kimia Anorganik, 2014)Bentuk Kristal belerang yang umumnya yaitu orto rombik dan monoklin termolekul S8 yang berstruktur cincin. Pada suhu 250C, belerang berbentuk elektrorubik berwarna kuning dan pada suhu 95,20C berubah menjadi monoklin. Pada suhu diatas 2000C cincin S8 terbuka sehingga membentuk rantai terbuka dan menjadi air.

SSS

S

S

S

S

SS

SS

S

S

S

SS

Kegunaan sulfur:

1. Industry pupuk, kertas , cat, plastic, bahan sintetik.

2. Pengolahan minyak bumi

3. Industry karet dan ban

4. Industry gula pasir

5. Accu

(Petrucci Ralph H, 1985)Belerang terdapat dikerak bumi sebagai unsurnya mineral sulfat dan sulfat. Gas H2S dalam asam dan sebagai senyawa belerang organic dalam batu bara dan minyak. Belerang dapat ditimbang berdasarkan proses frinsch yaitu campuran air super panas dan uap air 1600C dan 6 atm.Dipompakan kedalam tanah daerah mineral belerang melalui pipa besar pertama dan menyebabkan belerang mencair.

Udara yang dingin dengan tekanan tekanan 20-250C atm dipompakan melalui pipa kedua lebih keras yang terdapat dalam pipa besar pertama sehingga mengakibatkan belerang cair keluar melalui pipa ketiga untuk kemudian dikumpulkan sebagai padatanya.

(Sugiyarto, 2003)Belerang dioksida (SO4) dibentuk dengan pembakaran belerang atau senyawa belerang-belerang dioksida ini merupakan gas beracun (65-1000C) dan merupakan gas emisi industry yang menyebabkan masalah lingkungan, namun pada saat yang sama gas ini sangat penting karena merupakan umber belernag, belerang dioksida merupakan senyawa berwujud dan telah ditunjukkan sebagai organ dalam logam transisi akan menghasilakan modus berbagai koordinasi. SO2 juga merupakan elarut non polar sama dengan air seperti ammonia.

(Salto Tavo, 1996)Sulfur mempunyai kandungan kuat untuk katalisan dan membentuk senyawa tanpa analog dengan O, Se, Te contohnya Xsn, x dimana sulfida SO2- , anion politionat O3, Sn, Sn32- dan senyawa Ksnx dimana x= H, Cl, CN dan NR2. Perubahan sifat senyawa bila perjalanan dari S ke Po, padat dihubungkan dengan kenaikkan ukuran asam. Penurunan keelektronegatifan beberapa contoh adalah:1. Penurunan termal H2X

2. Kenaikkan cenderung membentuk ion kompleks seperti SeBr22-3. Merupakan beberapa sulfat mirip logam Te dan Po

Jadi oksidasi Mo2 adalah ionic dan bereaksi dengan HCl menghasilkan klorida.

(Wikson Cotton A, 1989)C. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Pembakarb. Penjepit tabung reaksic. Gelas ukur 25 mld. Kaca arlojie. Sendok plastic kecilf. Cawan penguap 9 cmg. Gelas kimia 250 ml

h. Corong

i. Tabung reaksi

j. Rak tabung reaksi

2. Bahan

a. Paraffin b. Belerangc. Asbesd. FeSe. HCl 2Mf. (CHCOO)2g. Pb 1Mh. Tembagai. H2SO4j. K2Cr2O7k. H2SO4 2Ml. Gula pasirm. CH3COOHn. C2H5OHo. Na2SO3 1Mp. BaCl2 1Mq. Air bromD. Cara kerja

1. Modifikasi belerang

tuangkan

perhatikan Kristal yang terbentuk

panaskan, jangan sampai belerang cair

berwarna coklat

hentikan pemanasan

panaskan dan cermati warna

tuangkan2. Hidrogen sulfida

panaskan

periksa gas

reaksikan dalam tabung reaksi

dilengkapi pipa yang ujungnya lancipa. Periksab. Bakar , catat pengamatan

3. Sifat asam sulfat

Panaskan, tidak mendidihLetakkan dan catat pengamatan

AmatiMasukkan dalam tabung reaksi

Panaskan dengan memasukkan

dalam air panas

E. Hasil Pengamatan1. Hydrogen sulfida

PerlakuanPengamatan

Campuran paraffin( bening kental ) + belerang (serbuk kuning) + asbes(padatan putih kecoklatan) dipanaskan Dengan kertas timbale asetat berwarna hitam Gas yang dihasilkan H2S yang menyebakan kertas jadi hitam dan endapan hitam

Bau tidak sedap

Sebutir FeS (padatan hitam) dan HCl encer (bening) Gas yang keluar dibakar Lebih cepat membentuk warna hitam dari pada percobaan pertama Ada letupan saat dibakar

2. Sifat asam sulfat

PerlakuanPengamatan

Sekeping tembaga (coklat kemerahan) + 1 ml H2SO4 pekat (bening) Larutan jadi biru, ada gas, dan endapan abu-abu Cu + 2H2SO4 CuSO4 + 2H2O + SO2

Kertas saring yang dibasahkan dengan K2Cr2O7 (kuning) Kertas jadi berwarna kuning kehijauan

Gula + asam sulfat pekat Campuran berwarna hitam (arang)

2 ml asam asetat + 2 ml alcohol + asam sulfat pekat Proses esterifikasi dengan adanya bau harum yaitu bau balon CH3COOH + C2H5OH H2SO4 CH3COOC2H2 + H2O

F. Pembahasan1. Hydrogen sulfidaPada saat pencampuran paraffin, belerang dan asbes yang ditutupi dengan kertas timbale asetat terjadi perubahan warna pada kertas timbale asetat yaitu warna hitam ini disebabkan karna gas H2S bereaksi dengan timbale asetat dan menimbulkan bau yang tidak enak dari gas H2S. Dimana H2S dapat dibuat dari FeS dan asam, pemanasan belerang, hidrokarbon dan asbes. Jadi yang menjadi hidrokarbon disini yaitu paraffin (lilin) yang mempunyai affinitas kecil atau disebut juga sedikit reaktif dan dapart menyimpan panas. Sehingga gas hydrogen sulfida akan terdeteksi oleh kertas saring yang dibasahi dengan timbale asetat.Kemudian kita mendeteksi hydrogen sulfida dengan mencampurkan FeS dengan HCl karna salah satu cara membuat gas hidrodgen sulfida yaitu dengan cara demikian maka hasilnya yaitu gas hydrogen sulfida lebih cepat terbentuk dari pada cara pertama tadi karna disini kita mencampurkan HCl encer yang dapat mempercepat terbentuknya gas hydrogen sulfida.

Setelah itu gas yang keluar tadi kita bakar dengan api terjadi letupan karna gas hydrogen bereaksi dengan api sehingga gas ini sangat berbahaya. Gas hydrogen sulfida (sulfana atau sulfur hibrida atau gas limbah) mudah terbakar makanya terjadi letupan saat dibakar. Dalam kadar tinggi gas ini dapat merusak indra penciuman karna baunya yang tidak enak. Jadi apabila kadar H2S terlalu banyak diudara akan menyebkan penyakit dan mudah terbakar.

2. Sifat asam sulfatPada percobaan ini kita mereaksikan logam Cu dengan asam sulfat pekat yang larutannya berwarna biru dan adanya gas atau gelembung dari logam Cu yang menandakan adanya reaksi antara logam Cu dengan asam sulfat pekat. Larutam berwarna biru karena CuSO4 bersifat hidrat dan mengandung air dan ada endapan hitam dari tembaga yang tidak larut dalam air. Kemudian jika keringkan nantinya molekul air tadi akan keluar dan tinggal warna putih pada yang telah dikeringkan. Gas yang dihasilkan dari reaksi ini yaitu Cu + 2H2SO4 CuSO4 + 2H2O + SO2Gas ini sangat berbahaya. Dimana Cu teroksidasi dan S tereduksi.

Percobaan selanjutnya yaitu meletakkan kertas saring yang telah dibasahi dengan K2Cr2O7 dan kertas berubah menjadi warna orange kehijauan dan ini terjadi karena gas SO2 bereaksi dengan K2Cr2O7 sehingga mempengaruhi warna dari kerta yang dibasahi tersebut. Oksigen dilepaskan oleh K2Cr2O7 sehingga ia menarik electron kearah dirinya. Asam sulfat pekat ini sangat berbahaya. Disini ion kromat akan tereduksi dan asam sulfat akan teroksidasi.Percobaan berikutnya yaitu gula yang ditetesi dengan asm sulfat pekat. Kristal gula yang tadinya berwarna kuning berubah menjadi hitam setelah kita tetesi dengan asam sulfat pekat. Larutan ini menjadi arang karbon karena molekul air lepas oleh adanya asam sulfat pekat yang ditetesi ke gula tersebut. Molekul air tereduksi dan lepas dari Kristal gula.Dan percobaan terakhir yaitu proses esterifikasi dimana timbul aroma yang enak dari larutan asam asetat + alcohol + asam sulfat pekat dalam tabung reaksi dengan cara memasukkan kedalam gelas kimia yang berisi air dan dipanaskan. Setelah beberapa menit tercium aroma balon dari campuran tersebut. Ini menandakan proses esterifikasi kita berhasil. Disini asam sulfat pekat berfungsi sebagai katalis terbukti dari pereaksian asam asetat dan alcohol belum terbentuk aroma khas ester tetapi setelah penambahan asam sulfat pekat maka reaksi menjadi cepat ditambah dengan pemanasan dan terbentuk aroma khas dari ester. Karena pemanasan dapat juga mempercepat terjadinya reaksi disbanding dengan perlakuan tanpa pemanasan.G. Penutup

1. Kesimpulana. Belerang atau sulfur adalah unsure kimia dalam table periodic yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang dalam bentuk aslinya adalah sebuah zat padat Kristal kuning. Di alam belerang dapat ditemukan sebagai unsure murni atau sebagai mineral sulfida dan sulfat.b. Percobaan hydrogen sulfida menghasilkan gas H2S yang tidak enak dan kertas timbale asetat berubah warna menjadi hitam. Percobaan yang kedua lebih cepat karena kita menggunakan HCl dalam pereaksiannya.c. Percobaan asam sulfat yaitu logam Cu dengan asam sulfat menghasilkan larutan biru dengan endapan hitam dari tembaga.Cu teroksidasi dan S tereduksi. Kemudian gula dengan asam sulfat yang menyebakan gula menjadi karbon karena oksigenya lepas. Dan yang terakhir proses esterifikasi dari asam asetat dan alcohol dengan katalis asam sulfat pekat menghasilkan bau balon.Daftar PustakaPetrucci Ralph H. (1985). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern (p. 201). Bandung: Erlangga.

Salto Tavo. (1996). Kimia Anorganik (p. 76). Tokyo: Iwanami Shoten.

Sugiyarto, K. H. (2003). Kimia Anorganik II (Edisi Revi., p. 106). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Tim Kimia Anorganik. (2014). Penuntun Praktikum Anorganik 1 (pp. 2426). Padang: Universitas Negeri Padang.

Wikson Cotton A. (1989). Kimia Anorganik Dasar (p. 362). Jakarta: UI Press.

0,5 gram serbuk belerang dalam 5 ml CS2

Dalam kaca arloji, tutup dengan kertas saring sebagian

1 sendok serbuk belerang dalam cawan penguap

Belerang melebur berwarna kuning coklat, membeku, garis kristal

Serbuk belerang dalam tabung reaksi,dari meleleh sampai melebur

Belerang mendidih ke dalam gelas kimia yang berisi air

Campuran paraffin, belerang dan asbes

Dengan kertas timbale asetat

Sebutir FeS dan HCl encer

Gas yang keluar dengan kertas timbale

Gas yang keluar dari ujung pipa, cawan penguap diatas nyalanapi

Sekeping tembaga + H2SO4 pekat

Kertas saring pada mulut tabung yang dibasahi K2Cr2O7

Gula + tetes H2SO4 pekat

2 ml CH2COOH + 2 ml alcohol

Tambahkan 2 ml H2SO4 pekat