laporan fix maksimal tpm 5
DESCRIPTION
tpmTRANSCRIPT
LAPORANANALISIS SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ANALISIS SISTEM DIGITAL BUSSINESS ECOSYSTEM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME PADA KOMBINASI
MESIN MIXING DAN PACKAGING DENGAN METODE OEE
OlehTotal Productivity Maintenance 5
Angga Panji Trisna (F34120051)M. Iqbal Zaenal (F34120047)Tania Panandita (F34120050)Wilda Wardaty (F34120064)Nur Amikalia (F34120066)
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR
2015
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peningkatan produktivitas sangatlah penting bagi perusahaan untuk memperoleh keberhasilan pada proses usahanya. Salah satu contoh peningkatan produktivitas adalah dengan mengevaluasi kinerja fasilitas produksi pada perusahaan. Masalah pada fasilitas produksi disebabkan beberapa faktor seperti manusia, mesin, dan lingkungan. Pemeliharaan dan perbaikan perlu dilakukan agar kondisi mesin tetap optimal. Tindakan perbaikan atau pemeliharaan yang dilakukan sering tidak tepat sasaran terhadap permasalahan yang sebenarnya, misalnya melakukan pemeliharaan setelah terjadi kerusakan.
Kerusakan mesin dapat mengakibatkan adanya downtime. Downtime adalah waktu yang terbuang, dimana proses produksi tidak berjalan seperti biasanya sehingga produktivitas menurun. Produktivitas mesin dapat diukur dengan metode Overalll Equipment Effectiveness (OEE). Adanya OEE akan memudahkan mengetahui availability, performance, dan quality mesin seperti pada mesin mixing dan packaging. Kinerja mesin dapat menurun karena umur pakai mesin yang rendah atau kurangnya warm up time,dsb., namun proses produksi harus terus berjalan seoptimal mungkin. Waktu produksi harus berjalan dengan efektif dan efisien, untuk itu sistem informasi antar stakeholder harus terhubung dengan baik. Salah satu sistem yang dapat digunakan yakni Digital Bussiness Ecosystem (DBE) akan memudahkan interaksi antar stakeholder secara cepat.Oleh karena itu, analisis sistem Digital Bussiness Ecosystem (DBE) untuk mengurangi downtime dengan metode OEE ini penting dilakukan.
Tujuan
Tujuan dari sistem yang dibuat meliputi:
1. Menganalisa sumberdaya, proses produksi, dan performa mesin yang optimal.2. Mendesain sistem yang mampu menghubungkan antar stakeholder yang
terkait dengan pemanfaatan sumberdaya, proses produksi dan performa mesin.
3. Mengorganisasikan stakeholder yang terkait4. Mengevaluasi sistem yang dibuat.
Indikator Keberhasilan
1. Downtime berkurang2. Kinerja mesin optimal3. Produktivitas mesin meningkat
Ruang Lingkup
Sistem yang digunakan yaitu DBE untuk menganalisis kinerja mesin meliputi mesin mixing dan packaging dengan menggunakan perhitungan OEE agar bisa meningkatkan produktivitas produksi kopi instan. Kinerja mesin dihitung berdasarkan nilai availability, performance, dan quality dengan input waktu-waktu operasi, data total produk dan reject productsehingga dapat diolah dan menghasilkan nilai OEE yang dapat dibandingkan dengan standar.
Tim Total Productivity Maintenance 5 ini berfokus pada 2 departemen yaitu mixing dan packaging. Departemen Mixing merupakan departemen yang berperan dalam proses pencampuran kopi bubuk dan gula. Bagian selanjutnya yaitu Filling and Sealing yang bekerja untuk mengisi kemasan dengan hasil mixing. Bagian ketiga yaitu Packaging yang berperan untuk mengemas kemasan sachet ke dalam kemasan tertiary packaged. Setiap bagian tersebut memiliki divisi Quality Control yang berperan untuk melakukan pengawasan mutu terhadap produk hasil proses. tersebut terbagi lagi menjadi Filling and sealing, Tertiary Packaging, dan Quality Control. Bagian Mixing, Filling & Seaing, dan Packaing akan melakukan perhitungan OEE. Hasil perhitungan OEE ini akan dikirm kepada Kepala Bagian. Kepala Bagian mengirimkan hasil olahan data OEE ke PPIC.
Sistem Packaging ini berhubungan dengan bagan logistik, PPIC, Maintenance, Produksi, dan Distributor. Adanya sistem informasi ini diharapkan penyebaran informasi dapat berjalan dengan baik dan cepat, sehingga setiap terdapat data yang menyimpang dapat diketahui diperbaiki atau dicegah sesegera mungkin. Dengan begitu, kondisi mesin dapat diketahui dan kerusakan mesin dapat dicegah sehingga kinerja mesin dapat dijaga tetap optimal, downtime mesin dapat diminimalisasi.
ISI
Stakeholder
Stakeholder yang berperan pada sistem packaging ini diantaranya departemen Packaging yang bertugas untuk mencampur kopi bubuk dan gula serta mengemas hasil mixing tersebut menjadi produk kopi instan, kemudian PPIC yang memberi jadwal kepada kepala bagian packaging dan menerima analisis data dan OEE departemen packaging. Selanjutnya, Logistik yang memberikan bahan gula dan kemasan kepada mixing dan packaging. Departemen Produksi yang memberikan kopi bubuk hasil produksi untuk dicampur dan dikemas menjadi produk, lalu yaitu Maintenance yang memberikan pemeliharaan dan perbaikan terhadap mesin mixing maupun packaging. Terakhir yaitu Distributor yang bertugas untuk mengirimkan produk packed coffee dari departemen packaging ke pelanggan.
Interaksi antar Stakeholder
Logistik PPIC Maintenance
Packaging Distributor
Produksi
Keterangan
Logistik – Packaging : Logistik menyediakan bahan-bahan seperti gula, bahan packaging untuk departemen packaging. Packaging mengembalikan sisa gula dan sisa kemasan kepada Logistik
Logistik – PPIC : Logistik memberikan data logistik kepada PPIC. PPIC memberikan jadwal operasi
PPIC – Packaging : Packaging memberikan data performa mesin, data output kepada PPIC. PPIC memberikan jadwal perbaikan operasi kepada departemen packaging.
PPIC – Maintenance : PPIC memberikan informasi data kerusakan atau jadwal perawatan mesin kepada departemen maintenance. Maintenance memberikan data hasil perbaikan kepada PPIC.
Maintenance–Packaging : Maintenance memberikan perawatan atau perbaikan mesin kepada departemen Packaging.
Produksi – PPIC : Produksi memberikan data produksi kepada PPIC.
Produksi – Packaging : Packaging melanjutkan proses produksi dari departemen Produksi.
Packaging – Distribusi : Packaging memberikan produk siap distribusi kepada departemen distribusi.
Analisa Kebutuhan Sistem
Functional Req
Tabel 1. Konstruksi sistem entitas pada sistem DBE
InputInput Range Satuan
Auxalary InputControl Ancaman Peluang
Jam operasi 1020 Menit Jadwal
Tidak sesuai jadwal (melebihi waktu seharusnya), mesin rusak -
Waktu istirahat mesin 0-60 Menit Jadwal -
Mendinginkan mesin
Mesin break 0-30 Menit/hari Alarm
Meningkatkan downtime, bottleneck -
Jadwal perbaikan .... Data mesin -
Meningkatkan performance mesin dan mesin terawat
Data performa mesin
Baik- rusak - Pengecekkan -
Mengetahui output, efektiivtas mesin
Data gula8000-15000 Kg/hari Form -
Penyesuain formula mixing
Data kopi8000-10000 Kg/hari Form -
Penyesuain formula mixing
Data output Form -
Informasi untuk distribusi
Total Product
8500-676000 Pieces Form
Jumlah tidak sesuai kebutuhan
Memenuhi permintaan distributor
Reject prodct 0-300 Pieces Form
Mengurangi nilai parameter kualitas pada OEE -
Ideal rate machine
52-1700
Piece/ Menit Data mesin
Meningkatkan downtime Mesin optimal
Structural Requirement
Konstruksi Arsitektur Sistem Tingkat Puncak
System architecturemerupakan suatu sistem yang telah dibangun lengkap dengan struktur dan kerangka kerja yang mendukung bagian-bagiannya untuk melakukan fungsi tiap bagian agar tujuan sistem dapat tercapai. Arsitektur elemen terdiri dari dua entitas utama yaitu System of Interest (SOI) dan Operating Environtment. SOI disusun dari satu atau lebih Mission System dan Support System. Mission system merupakan target yang ingin dicapai dengan adanya support system dalam lingkungan sistem terpilih. Support system merupakan sarana pedukung dalam sistem. Sedangkan Operating Environment merupakan batasan dari suatu sistem yang terdiri dari Higher Order System dan Physical Environment. Higher order system merupakan tatanan sistem yang lebih tinggi sedangkan physical environment merupakan faktor fisik yang membentuk batasan lingkungan tersebut.
Gambar 1. System of Interest (SOI) Mixing and Packaging
Business Process Modeling Notation(BPMN)
Business Process Modeling Notation (BPMN) merupakanjembatan standar antara desain proses bisnis dan proses implementasi untuk memodelkan web service dan proses web service. Interpretasi kompleksitas proses (verb) yang ada atau terjadi dalam sistem (ekosistem) digambarkan dalam sebuah pemodelan yaitu Bussiness Process Modelling. Di dalam Bussiness Process Modelling juga dapat dilihat interaksi dari sejumlah klaster dalam ekosistem. Pemodelan yang digunakan adalah dengan menggunakan aplikasi Bussiness Process Modelling Notation 2.0 (BPMN) yang terdapat dalam Power Designer, dimana BPMN ini bersifat CIM (Computer based Integrated Manufacturing). Spesifikasi ini merupakan penggabungan dari praktek terbaik dalam komunitas pemodelan bisnis untuk mendefinisikan notasi dan semantic kolaborasi diagram, diagram prose dan diagram koreografi. BPMN dimaksudkan untuk membakukan model bisnis proses dan notasi dalam menghadapi banyak notasi pemodelan dan sudut pandang yang berbeda.
Gambar 2. Bussiness Process Modelling Notations
Business Process Modeling Notation (BPMN)menyediakan cara sederhana mengkomunikasikan informasi proses bisnis pengguna, proses pelaksana, pelanggan dan pemasok memiliki tujuan utama untuk menyediakan suatu notasi yang mudah dipahami oleh semua pengguna bisnis, mulai dari bisnis analis yang membuat draft awal dari proses, para pengembang teknis yang bertanggung jawab untuk menerapkan teknologi yang akan melakukan proses-proses tersebut, hingga kepada orang-orang bisnis yang akan mengelola dan memantau proses mereka.Tujuan utama dari pemodelan proses bisnis adalah mengolah kompleksitas, merencanakan kondisi proses dalam sistem terutama resiko, serta memfasilitasi komunikasi. Selain tujuan tersebut pemodelain bisnis berfungsi untuk menunjukkan otomatisnya sistem yang dibuat serta untuk penelusuran(traceability) lingkup dari proses.
Stakeholderpada sistem produktivitas mesin yang terlibat dalam pembuatan BPMN terdiri dari dua bagian diantaranya kepala bagian dan operator. Pihak kepala bagian melakukan pengontrolan terhadap mesin produksi dan hasil produksi.Pada sub sitem pelayanan informasi, pihak kepala bagian melakukan pencarian jadwal ke kepala bagian divisi PPIC. Kepala bagian juga dapat melakukan login sebagai salah satu persyaratan untuk dapat menginput data analisis pada bagian packaging beserta memforward data OEE mesin secara lengkap. Apabila data analisis yang dimasukkan tidak lengkap akan mengalami kegagalan dalam menginput data. Data analisis yang lengkap akan masuk ke sistem PPIC hingga masuk ke serverutama berupa data packaging. Operator dalam sub sistem ini berperan untuk menginput data kegiatan proses produksi (mixing, filling and sealing, packaging) setiap harinya yang telah melakukan login ke dalam sistem. Data kegiatan proses produksi akan tersimpan dalam data kepala bagian data kegiatan packaging.
Keduastakeholder tersebut akan mewakili setiap proses yang terjadi pada subsistem yang pada akhirnya membangun keseluruhan sistem penunjang sistem produktivitas mesin mulai dari menginput sejumlah bahan baku yang ada hingga jumlah dus yang dapat diproduksi setiap harinya. Data analisis packagingdikirimkan
Mixing
Lane_1
Mixing
Mengirim hasil mixing
Mengirim data OEE mesin mixing
StartEvent_1
Menerima data gula
Merenima data hasil produksi kopi
Mengirim data sisa gula
Mengirim data sample
Menerima data analisis sample
Analisis data mesin
EndEvent_1
Produksi
Lane_2
StartEvent_1
Mengirim data hasil kopi
EndEvent_1
Packaging
Lane_3
StartEvent_1
menerima data fi l l ing and sealing
Packaging
Mengirim data packaging
EndEvent_1
Mengirim data sisa kemasan II
Mengirim data sample packaging
Menerima analisis sample packaging
Mengirim data OEE mesin packaging
Analisis data mesin
Fill ing dan Sealing
Lane_4
StartEvent_1
Menerima data Mixing
Merima data kemasan
Mwngirim data mesin OEE fi l l ing and
sealing
EndEvent_1
Mengirim data fi l l ing and sealing
Mengirim data sample FS
Menerima data analisis sample FS
Analisis data mesin
Logistik
Lane_5
StartEvent_1
Mengirim data gula data gula
EndEvent_1
Menerima data sisa gula
Mengirim data kemasan
Menerima data sisa kemasan
Mengirim data kemasan II
Menerima data sisa kemasan II
PPIC
Lane_6
StartEvent_1
Mengirim jadwal mixing
EndEvent_1
Menerima data mesin
Mengirim data fi l l ing and sealing
Mengirim data packaging
Menganalisis data
Menerima analisis data
QC
Lane_7
StartEvent_1
Menerima data dan sample fi l ing and
sealing
Menerima data dan sample packaging
Mengirim data analisis sample
packaging
EndEvent_1
Menerima data sample mixing
Analisis data sample mixing
Mengirim analisis data sample mixing
Analisis data sample FS
Mengirim data analisis sample FS
Analisis data sample packaging
Distibutor
Lane_8
StartEvent_1
Menerima data packaging
EndEvent_1
Kepala Bagian
Lane_9
StartEvent_1
Menerima jadwal
Menerima data OEE Mixing
MEnerima data OEE Fill ing and Sealing
Menerima data OEE Packaging
Analisis keseluruhan data
Mengirim analisis data keseluruhan
EndEvent_1
Mixing
Mengirim hasil mixing
Mengirim data OEE mesin mixing
Menerima data gula
Merenima data hasil produksi kopi
Mengirim data sisa gula
Mengirim data sample
Menerima data analisis sample
Mengirim data hasil kopi
menerima data fi l l ing and sealing
StartEvent_1 StartEvent_1StartEvent_1StartEvent_1
StartEvent_1StartEvent_1
StartEvent_1
StartEvent_1
StartEvent_1
EndEvent_1
EndEvent_1
EndEvent_1EndEvent_1
EndEvent_1
EndEvent_1EndEvent_1
EndEvent_1
EndEvent_1
Packaging
Mengirim data packaging
Mengirim data sisa kemasan II
Mengirim data sample packaging
Menerima analisis sample packaging
Mengirim data OEE mesin packaging
Menerima data Mixing
Merima data kemasan
Mwngirim data mesin OEE fi l l ing and
sealing
Mengirim data fi l l ing and sealing
Mengirim data sample FS
Menerima data analisis sample FS
Mengirim data gula data gula
Menerima data sisa gula
Mengirim data kemasan
Menerima data sisa kemasan
Mengirim data kemasan II
Menerima data sisa kemasan II
Mengirim jadwal mixing
Menerima data mesin
Mengirim data fi l l ing and sealing
Mengirim data packaging
Menganalisis data
Menerima analisis data
Menerima data dan sample fi l ing and
sealing
Menerima data dan sample packaging
Mengirim data analisis sample
packaging
Menerima data sample mixing
Analisis data sample mixing
Mengirim analisis data sample mixing
Analisis data sample FS
Mengirim data analisis sample FS
Analisis data sample packaging
Menerima data packaging
Menerima jadwal
Menerima data OEE Mixing
MEnerima data OEE Fill ing and Sealing
Menerima data OEE Packaging
Analisis keseluruhan data
Mengirim analisis data keseluruhan
Fill ing and Sealing
Mengirim data sisa kemasan
Menerima data kemasan II
Analisis data mesin
Analisis data mesin
Analisis data mesin
pada serverutama untuk dilakukan pengecekan terhadap data produksi. Konfirmasi data produksi yang tersedia dikirimkan ke kepala bagian distributor. Pihak kepala bagiandistributor akan mengurus data packaging yang akan didistribusikan.
Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD digunakan sebagai representasi grafik dari sebuah sistem yang menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem dan aliran-aliran data asal, tujuan dan penyimpanan data tersebut. DFD juga bertujuan sebagai alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang digunakan untuk menggambarkan analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Dekomposisi adalah proses untuk menggambarkan sistem dalam hirarki dari diagram DFD.
Data Flow Diagram (DFD) biasanya disajikan dalam beberapa level diagram. DFD yang hanya terdapat 1 level terlalu komplek untuk sebuah sistem. Proses balancing diperlukan untuk menjamin informasi yang disajikan dalam satu level dari suatu DFD secara akurat direpresentasikan pada level DFD berikutnya. Sistem dalam hirarki dari diagram DFD, untuk level 0 yaitu sebagai berikut:
Hasil dan Data Produk
Pengiriman data
Kemasan
Data Hasil Produksi
Pengiriman Data Produksi
(OEE)
1
SITEM MIXING DAN PACKAGING
DistributorPPIC
Produksi Logistik
Gambar 3. DFD Level 0
Pada DFD Level 0 menunjukkan proses yang terjadi pada sistem mixing dan packaging. Pihak kepala bagianpada divisi yang diperlukan untuk proses divisi mixing dan packaging yang memiliki data akhir proses diinputkan dalam sistem ini. Data akhir tersebut akan dikirimkan atau diterimahingga menghasilkan sebuah data produksi bagi kepala bagian tertinggi. Produksi dan Logistik memberikan data kopi dan kemasan yang akan diproses pada sistem mixing dan packaging dan apabila data yang dikirimkan ke sistem mixng dan packaging sesuai kebutuhanper hari maka akan dihasilkan output sesuai target per hari. Bagi produksi dan logistik menginputkan
databahan yang dibutuhkan pada sistem tidak mengartikan divisi produksi dan logistik harus menerima output setelah proses, karena divisi yang menerima output dari sistem mixing dan packaging adalah PPIC dan Distributor.
Data OEE Mesin
Mixing, Sealing dan
Packaging
Data Mesin, OEE
Analisis Data Sampel
Data Sampel Mixing
Data Gula
Hasil Produksi
Data Produk Hasil Mixing
Data Kemasan
Data Sampel Sealing
Analisis Data Sampel Sealing
Data Kemasan Sekunder
Data Hasil Produk
Packaging
Analisis Data Sampel
Packaging
Data Produksi Fil l ing dan Sealing
Data Produk
Data Mesin dan OEE
DFD LEVEL 1
Data Sisa Gula Data Sisa
Kemasan
Data Sisa Kemasan
Data OEE Mesin
Packaging
1
Mixing And Packaging
3
Packaging
2
Fill ing And Sealing
4
Kepala Bagian
Logistik
Database Mixing
Quality Control
Database Fil l ing And Sealing
Database Packaging
Distributor
Produksi
PPIC
Gambar 4. DFD Level 1
Pada DFD Level 1 terdapat 4 turunan kata kerja dari subsistem mixing dan packaging yaitu mixing, filling and sealing, packaging dan QC. Empat kata kerja tersebut merupakan inti dari sistem ini sebagai proses mixing dan packaging. Pada sub sistem inikepala bagian sistem mixing dan packaging menerima data dari divisi produksi dan logistik. Kepala bagian mixing dan packaging mengecek ulang data yang didapat kemudian dimasukkan ke dalam database.sistem dan akan diterima oleh
operator mixing, operator filling and sealing, dan operator packaging. Analisis data adalah hal yang dilakukan oleh operator quality control untuk dapat diproses lebih lanjut sehingga mendapatkan nilai availability, performance dan quality sehingga didapatkan data OEE mesin.
Operator masing-masing bagian mengirimkan data OEE mesin masing-masing kepada kepala bagian sehingga memberikan kemudahan kepala bagian untuk dapat memberikan data ke divisi PPIC dan Distributor.Output dari sistem mixing dan packaging berupa informasi yang dapat diakses oleh bagian manajer sebagai pusat controlling.
Data Sampel Mixing
Analisa Data Sampel Mixing
Hasil OEE
Data Gula
Data Sisa Gula
Data Hasil Mixing
1
Formulasi Mixing
3
Kepala Bagian
4
Fill ing Dan Sealing
DatabaseProduksi
Logistik
Quality Control
Gambar 5. DFD Level 2 Sub Mixing
Pada DFD Level 2 Sub Mixing terdapat tiga breakdown dari subsistem mixing yaitu pengumpulan data, proses, dan hasil.Pada pengumpulan data, input yang masuk dari produksi dan logistic adalah informasi data kopi dan kemasan yang kemudian diproses sehingga didapatkan data gula dan gula sisa. Data kopi dan gula yang telah ada diproses dengan mesin mixing sehingga diterima output berupa berat campuran kopi gula. Campuran kopi gula dikirimkan datanya ke filiing and sealing. Data sampel dari mixing dikirim ke QC untuk dianalisis sehingga mendapatkan nilai OEE yang akan dikirim ke kepala bagian.
Gambar 6. DFD Level 2 Sub Filling and Sealing
Pada DFD Level 2 Sub filling and sealing terdapat duabreakdownberupa proses dan hasil. Pada proses, input yang masuk terdapat dari hasil mixing yang kemudian diproses sedemikian rupa sehingga masuk kedalam sachetan dan disealing dengan baik. Hasil yang diperoleh berupa produk kopi yang siap untuk dipaketkan pada subsistem packaging. Sampel dari hasil dikirimkan ke QC untuk dianalisis sehingga didapatkan nilai OEE yang akan dikirim ke kepala bagian. Data sisa kemasan dikembalikan ke logistik agar jelas dan terstruktur.
Hasil Fill ing dan Sealing
Data Kemasan
Analisa Data Sampel
Packaging
Data Analisis Produk
Hasil OEE
Data Sisa Kemasan
Data Hassil Packaging
1
Penyusunan Fill ing dan Sealing
2
Packaging
3
Kepala Bagian
Logistik
Quality Control
Distributor
Gambar 7. DFD Level 2 Sub Packaging
Pada DFD Level 2 Sub Packaging terdapat satu breakdown proses. Input sachet yang masuk sudah diatur sedemikian rupa untuk menjadi satu paket/dus dengan isi masing-masing dus yang sama banyak. Satu dus sampel seperti subsistem lainnya juga dikirimkan ke QC untuk dianalisis sehingga mendapatkan nilai OEE yang akan dikirim ke kepala bagian. Output dari packaging dikirim ke distributor.
Hasil Mixing
Data Mesin
Analisa Data Sampel Sealing
Data Kemasan
Data Sampel Sealing
Hasil Fill ing Dan Sealing
Data Sisa Kemasan
1
Formulasi Mixing
2
Penyusunan Fill ing dan Sealing
4
Kepala Bagian
5
Packaging
Database
Logistik
Quaity Control
Menerima Data OEE
Mesin Mixing
Menerima Data OEE
Mesin Sealing
Mengirirm Data OEE
Mesin Mixing,
Sealing Dan Packaging
Menerima Data OEE
Mesin Packaging
1
Process_1
2
Packaging
3
MIxing4
Fill ing Dan Sealing
PPIC
Gambar 8. DFD Level 2 Sub Kepala Bagian
Pada DFD Level 2 Sub Kepala Bagian terdapat suatu breakdown yang menerima data OEE masing-masing mesin dari setiap subsistem yang kemudian melakukan pengecekan dan penyusunan bagaimana mengendalikan, mencegah, dan mengatur produksi sehingga sesuai dengan kebutuhan dan tidak menyiakan bahan yang ada.
Use Case Diagram
Use case adalah pola perilaku sistem dan urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor. Diagram ini bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna (Sulistyorini 2009). Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem dan kebutuhan sistem dari sudut pandang user serta menggambarkan hubungan antara use case dan actor. Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirement sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap design, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku sistem saat diimplementasikan. Kebutuhan atau requirements system adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case) dan yang mengelilinginya (actor) serta hubungan antara actor dengan use case (use case diagram) itu sendiri. Komponen yang membentuk use case diagram adalah actor, use case, relationship, system boundary boxes, dan packages. Pada dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram. Namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan beberapa actor. Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem
lain) yang berinteraksi dengan sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use case tetapi tidak memiliki control atas use case. Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem sehingga user dapat memahami dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. Use case merupakan “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor. Beberapa jenis relasi yang biasa timbul pada use case diagram adalah (1) association antara actor dan use case, (2) association antara use case, (3) generalization antara use case, dan (4) generalization antara actors.
Kepala Bagian
Mixing
Menerima Data OEE Mesin MIxing
Kepala Bagian
Fill ing Dan Sealing
Packaging
PPIC
Menerima Data OEE Mesin Fil l ing Dan Sealing
Menerima Data OEE Mesin Packaging
Mengirim Data OEE Mesin MIxing, Sealing Dan Packaging
Gambar 9. Use case Kepala Bagian
Pada sistem packagingterdapat 2 actors yang terlibat yaitu kepala bagian dan operator. Pada gambar diatas yaitu use case kepala bagian terlihat bahwa kepala bagian divisi ini berhubungan langsung dengan operator masing-masing subsistem
seperti mixing, filling and sealing dan packaging. Kepala bagian sebagai pengontrol kegiatan yang dilakukan setia operator sebelum dilihat kinerjanya oleh manajer.
MIXING
Operator mixing
Logistik
QC
ProduksiMeneima Kopi Bubuk
Menerima Gula
Proses Mixing
Mengirim Data Sisa Gula
Mengirim Hasil Mixing
Mengirim Data Sampel
Menerima Analisis Data Sampel
Kepala Bagian
Analisis Data Mesin Mixing
Mengirim Data OEE Mesin Mixing
Gambar10. Use case MixingPada bagian use case mixing terjadi penerimaan data kopi dari bagian produski
dan penerimaan gula kepada operator mixing dari logistik serta penerimaan data analisis dari QC untuk perhitungan OEE. Selain itu terjadi pengiriman data hasil
mixing kepada operator filling and sealing dan pengiriman data OEE kepada kepala bagian.
FILLING DAN SEALING
Operator Fil l ing n Mixing
Mixing
Logistik2
Menerima Kemasan Plastik
Menerima Hasil Mixing
Proses Fill ing Dan Sealing
Mengirim Sisa Data Kemasan
Mengirim Hasil Sealing
Analisis Data Mesin Fil l ing dan Sealing
Memgirim Data OEE Mesin Fil l ing Dan Sealing
Packaging
QC2
Kepala Bagian2
Mengirim Data Sampel Proses
Menerima Data Analisis Sampel
Gambar11. Use case Filling and SealingPada bagian use case fillling and sealing terdapat interaksi antara bagian
mixing, logistik, QC dan kepala bagian. Terjadi penerimaan data hasil mixing dari operator mixing dan kemasan dari logistik. Selain penerimaan data juga terdapat
pengiriman data berupa hasil fillinf and sealing dan hasil OEE mesin kepada kepala bagian.
PACKAGING
Operator Packaging
logistik2
Menerima Kemasan Karton
Menerima data fi l l ing dan sealing
Packaging
Mengirim Packaging
Operator Fill ing dan Sealing
QC
Kabag
Distributor
Mengirim sisa karton
Mengirim data sampel
Menerima analisis sampel
Analisis data packaging
Mengirim OEE packaging
Gambar12. Use case PackagingUse case packaging menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh operator
packaging terhadap stakeholder lain pada aplikasi. Interaksi yang dilakukan oleh operator packaging yaitu penerimaan data dari hasil filling and sealing dan kemasan
sekunder serta data analisa produk dari QC. Selain penerimaan data operator packaging melakukan pengiriman data hasil produk QC untuk dianalisis dan pengiriman data OEE kepada kepala bagian untuk lihat kerusakan mesin.
QUALITY CANTROL
Analisis sampel mixing
Operator Miixing
Operator QC
Operator Fil l ing dan Sealing2
Operator packaging
Menerima dan Melihat Sempel Mixing
Menerima data Lini Fil l ing dan Sealing
Menerima sampel data packaging
Mengirim analisis data sampel packaging
Mengirim analisis data sampel mixing
Analisis data sapel fi l l ing and sealing
Mengirim analisis data sampel fi l l ing and sealing
Analisis data sampel packaging
Gambar 13 . Use case Quality Control
Use Case setiap sub sistem diatas baik mixing, filling and sealing dan packaging menggunakan 1 nama actor yaitu operator. Operator masing-masing subsistem dalam hal ini saling berkaitan untuk memberikan informasi data dan hasil untuk keberlangsungan produksi.Use Case mixing, flling and sealing dan packaging masing-masing memperlihatkan hubungan yang lebih jelas dan terperinci untuk dapat menghasilkan sebuah sistem.
State Chart
State chart diagram adalah diagram yang bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan sate-state pada sistem memuat state, transisi, event serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif (Sulistyorini 2009).
[ID tidak sesuai]
[ID sesuai]
STATE CHART MIXING
[Proses selesai]
[Pengaturan sudah diisi]
[Pengaturan sudah diisi]
[Pengaturan sudah diisi]
Login
entry / Show login pagedo / Get IDexit / Go to home page
Show User Pgae
do / Get user's info datado / Display user's infoexit / Go to clinked link
Process mixing
do / mendapat perbandingan komposisiexit / Go to process
Hasil Proses Page
entry / Show weight of Productdo / Send info to operatorexit / Go to info page
Info Page
do / Do display % APQexit / Go to clinked link
OEE Page
do / Mendapat kondisi esinexit / Go to home page
Menu Page
do / Show Menuexit / Go to clinked link
Data Mesin Page
do / Mendapat data mesinexit / Go to clinked link
Maintenance Page
do / Mendapat data maintenanceexit / Go to clinked link
Gambar14. State Chart Mixing
Pada bagian state chart mixing hal yang pertama dilakukan yaitu melakukan login sebagai operator mixing. Login akan membawa operator ke halaman selanjutnya untuk memperoleh data kopi dari lini produksi sehingga operator mixing dapat menentukan jumlah gula yang dapat digunakan untuk melakukan mixing gula. Data mixing gula akan dikirimkan ke pada bagian fealing and sealing namun sebelumnya dilakukan pengecekan produk oleh QC sehingga data yang dikirimkan kepada bagian fealing and sealing merupakan data dengan good produk. Dari data tersebut kita dapat mengetahui hasil maintanance dan hasil OEE. Dari state chart di atas operator dapat melakukan log out setelah melakuan akses data lini mixing.
State Chart Fill ing and
Sealing
[ID tidak sesuai]
[ID tidak sesuai]
[ID sesuai]
[Proses belum selesai]
Loggin2
entry / Show login pagedo / Get IDexit / Go to home page
Show User's page2
do / Get user's info datado / Display user's infoexit / Go to clinked link
Page Process Fil l ing and Sealing
do / Display data mixing and packagingexit / Go to Menu Page
Hasil Proses Menu Page
entry / Show display pagedo / Get data isido / Get data kemasanexit / Go to Klicked link
Data Mesin page
do / Mendapat data mesinexit / Go to clinked link
Maintenance page
do / Display data Maintenanceexit / Go to klicked link
Hasil Process Page
do / Display jumlah produkdo / Send info to Kabagexit / Go to Info Page
Info page
do / display %APQexit / Go to clinked link
OEE page
do / Mendapat kondisi mesinexit / Go to home page
Gambar15. State Chart Filling and Sealing
Bagian state chart pada aplikasi filling and sealing dimulai dengan melakukan login oleh operator. Setelah berhasil melalukan login operator dapat mengakses data dari mixing. Sehingga operator dapat menentukan jumlah kemasan yang digunakan untuk melakukan filling and sealing. Dari hasil proses yang diperoleh dari filling and sealing data dikirimkan kepada QC untuk di analisa dan mendapatkan data good produk. Data yang dikirimkan QC kepada filling and sealing merupakan data analisa sehingga pada aplikasi atau state chart dapat digunakan sebagai komponen menghitung OEE dan maintanance.
Setelah bagian filling and sealing terdapat state chart packaging yang dimulai dengan melakukan login oleh operator packaging. Setelah berhasil melakukan login operator dapat mengakses data dari filling and sealing sehingga dapat menentukan jumlah kemasan yaang dibutuhkan oleh lini packaging brdasarkan hasil filling and sealing. Pada state chart atau aplikasi dapat dilihat hasil dari packaging sehingga dapat menghitung komponen dalam menghitung OEE mesin packaging.
[ID tidak sesuai]
[ID sesuai]
State Chart Tertiary
Packaging
Login3
entry / Show login pagedo / Get IDexit / Go to home page
Show User Pgae3
do / Get user's info datado / Display user's infoexit / Go to clinked link
Page Tertiary Packaging Info
do / Get tertiary packaging and data fi l l ingexit / Go to Menu Page
Process Menu page
entry / Show display pagedo / Get data fi l l ing and sealingdo / Get data tertiary packagingexit / goto klicked link
Data mesin page
do / mendapat daa mesinexit / Go to clinked link
maintenance page
do / Display datamaintenance pageexit / Go to clinked link
Hasil proses Page
do / Display data tertiary packagingdo / Send data to Kabagexit / Go toinfo page
info page
do / display %APQexit / Go to clinked link
OEE PAGE
do / Mendapat kondisi mesinexit / Go to homepage
Gambar16. State Chart Tertiary Packaging
Setelah bagian mixing, fealing and sealing, dan packaging terdapat state chart quality control. Pada state chart QC berisi penerimaan data dari bagian-bagian proses yaitu mixing, filling and sealing dan packaging. Data dari proses terebut diolah pada state chart atau aplikasi QC untuk dilakukan analisa yang akan menentukan nilai komponen pada perhitungan OEE pada setiap lini produksi. Data analisis dikirimkan oleh QC kepada setiap bagian lini melalui aplikasi sehingga pada setiap lini dapat mengakses data analisis dari QC.
State chart QC
[ID tidak sesuai]
[ID sesuai]
Login4
entry / Show loggin pagedo / Get IDexit / Go to home page
Menu Process
do / Show process mixingdo / Show process fi l l ing and sealingdo / Show process Packagingexit / Go to klicked link
Process Mixing Page
do / Display data mixingdo / Get data reject mixingexit / Go to Klicked link
Show User Pgae4
do / Get user's info datado / Display user's infoexit / Go to clinked link
Process Fil l ing and Sealing
do / Display data Fil l ing and Sealingdo / Get data reject fi l l ing and sealingexit / Go to clinked link
Process Packaging
do / Display data Packagingdo / Get data reject Packagingexit / Go to clinked link
Gambar17. State ChartQuality Control
Sequence
Diagram sequence merupakan salah satu yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan, message (pesan) apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut.
Diagram sequence menampilkan interaksi antar objek dalam dua dimensi. Dimensi vertikal adalah poros waktu, dimana waktu berjalan ke arah bawah. Sedangkan dimensi horizontal merepresentasikan objek-objek individual. Tiap objek (termasuk actor) tersebut mempunyai waktu aktif yang direpresentasikan dengan kolom vertikal yang disebut dengan lifeline. Pesan (message) direpresentasikan sebagai panah dari satu lifeline ke lifeline yang lain. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.
Diagram sequence ini biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah – langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan ouput tertentu, dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan ouput apa yang dihasilkan.
Gambar18. Sequence Kepala Bagian
Gambar19. Sequence Mixing
SequenceDiagram Kepala Bagian
Memilih Departemen dan Melihat Data
Melihat Data
Melihat Data
Username and password
Memilih Departemen, Melihat Data, dan Mengirim Data
Memilih Departemen
Memilih Departemen
Go to Home PageBerhasil Login
Kepala Bagian
Home Page Login Home page Packaging PPIC Logistik Operator Mixing Operator Fil l ing and Sealing Operator Packaging QC
SequenceDiagram Mixing
Berhasil LoginGo to Home Page
Mengirim Hasil Analisa QC
Memilih Departemen dan Mengirim Data Produk
Memilih Departemen dan Mengirim Data Hasil Mixing
Memilih Departemen dan Melihat Data Gula
Memilih Departemen dan Melihat Jadwal
Username and password
Operator Mixing
Home Page Login Home page PPIC Logistik Fill ing and Sealing QC
Gambar20. Sequence Packaging
Gambar 21 . Sequence Filling and Sealing
Username and password
Memilih Departemen dan Melihat Jadwal
Memilih Departemen dan Melihat Data Kemassan
Memilih Departemen dan Mengirim Data Hasil Fill ing and Sealing
Memilih Departemen dan Mengirim Data Hasil Fill ing and Sealing
Mengirim Hasil Analisa QC
Go to Home PageBerhasil Login
SequenceDiagram Fill ing and Sealing
Actor_1
Home Page Login Home page PPIC Logistik Packaging QC
SequenceDiagram Packaging
Mengirim Hasil Analisa QC
Berhasil LoginGo to Home Page
Memilih Departemen dan Mengirim Data Hasil Packaging
Meelakukan Proses Packaging
Memilih Departemen dan Melihat Data Kemasan
Username and password
Operator Packaging
Home Page Login Home page Logiatik Operator QC
Class Diagram
Class diagram adalah diagam yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang sedang kita gunakan.Class diagram memberi kita gambaran (diagram statis) tentang sistem/perangkat lunak dan relas-relasi yang ada didalamnya.Class Diagram dideefinisikan sebagai kumpulan objek-objek dengan dan yang mempunyai struktur umum, behavior umum, relasi umum, dan semantic/kata yang umum. Class-class ditentukan/ditemukan dengan cara memeriksa objek-objek dalam sequence diagram dan collaboration diagram. Sebuah class digambarkan seperti sebuah bujur sangkar dengan tiga bagian ruangan. Class sebaiknya diberi nama menggunakan kata benda sesuai dengan domain/bagian/kelompoknya.
Elemen-eleman class diagram dalam pemodelan UML terdiri dari: Class-class, struktur class, sifat class (class behavior), perkumpulan/gabungan (association), pengumpulan/kesatuan (agregation), ketergantungan (dependency), relasi-relasi turunannya, keberagaman dan indikator navigasi, dan role name (peranan/tugas nama).
Gambar22. Class Diangram Mixing
0..1
0..*0..1
0..*
0..10..*
0..1
0..*
0..10..*
Sistem Login
--
User IDPassword
: String: String
- Get data user () : java.lang.String
Setting Process Mixing
++
KopiGula
: int: int
+ Set Data Setting Process Mixing () : int
Data Mesin
---
Kondisi MesinKecepatanWaktu
: String: int: int
+ Set Data Mesin (): java.lang.String () : java.lang.String
OEE
-------
Jam KerjaBreakJam IstirahatDowntimeTotal PieceReject PieceGood Piece
: int: int: int: int: int: int: int
+ Get Data OEE () : int
Hasil Proses
++
Kopi+ gulaGula sisa
: int: int
+ Set Data Setting Hasil Proses () : int ()
: int
Maintenance
- Downtime : int
+ Set Data Maintenance () : java.lang.String ()
: int
0..1
0..*
0..1
0..*
0..10..*
0..1
0..*
0..10..*
Sistem Login
--
User IDPassword
: String: String
- Get data user () : java.lang.String
Setting Process Fil l ing and Sealing
++-
Kopi + gulaKemasanNetto
: int: int: int
+ Set Data Setting Process Fill ing and Sealing ()
: int
Data Mesin
---
Kondisi MesinKecepatanWaktu
: String: int: int
+ Set Data Maintenance () : java.lang.String
OEE
-------
Jam KerjaBreakJam IstirahatDowntimeTotal PieceReject PieceGood Piece
: int: int: int: int: int: int: int
+ Get Data OEE () : int
DAta Hasil Mixing
+ Jumlah Bahan : int
+ Get Data Bahan () : int
Maintenance
- Downtime : int
+ Set data maintenance (): Java.lang.String ()
: int
Gambar23. Class Diagram Filling and Sealing
0..1
0..*
0..1
0..*
0..10..*
0..1
0..*
0..10..*
Sistem Login
--
User IDPassword
: String: String
- Get data user () : java.lang.String
Setting Process Mixing
+-
Data hasil Fil l ing and SealingAttribute_Jumlah Kemasan tersier
: int: int
+ Set Data Setting Process Packaging () : int
Data Mesin
---
Kondisi MesinWaktuKecepatan
: String: int: int
+ Set Data Maintenance () : java.lang.String
OEE
-------
Jam KerjaBreakJam IstirahatDowntimeTotal PieceReject PieceGood Piece
: int: int: int: int: int: int: int
+ Get Data OEE () : int
Kemasan
+ Kemasan : int
+ Set Data Setting Komposisi () : int
Maintenance
- Downtime : int
+ Set Data Maintenace () : java.lang.String ()
: int
Gambar24. Class Diagram Tertiary Packaging
0..1
0..*
0..1
0..*
Sistem Login
--
User IDPassword
: String: String
- Get data user () : java.lang.String
Hasil Produk
----
DowntimeTotal PieceReject PieceGood Piece
: int: int: int: int
+ Get Data OEE () : intHasil Proses
+++
Produk mixingProduk Fill ing & SealingProduk Packaging
: int: int: int
+ Set Data Setting Hasil Proses () : int
Gambar . Class Diagram Quality Control
Desain Sistem
Sistem Informasi Pendekatan Tertstruktur didefinisikan sebagai penggambaran dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Desain sistem dibuat untuk memperjelas bentuk sebuah sistem dengan lima kegiatan. Lima kegiatan tersebut diantaranya menentukan secara tepat dan terperinci kebutuhan dan bentuk-bentuk informasi yang sebenarnya diperlukan untuk menunjang, mengatur semua kebutuhan serta membaginya secara sistematis pada beberapa tahap dan bagian, yang nantinya akan dioperasikan secara standar untuk menghemat waktu dan biaya. Menentukan cara pelaksanaan tiap-tiap tugas tersebut, menentukan tingkat ukuran mutu untuk menilai keberhasilan dan ketidakberhasila dari tiap-tiap performa tugas-tugas tersebut, dan menghilangkan sebanyak mungkin pekerjaan yang akan menghambat implementasi sistem, seperti terjadinya duplikasi (pengulangan yang tidak perlu) mengenai fungsi, tujuan operasi, data, formulir-formulir data masukan, dan laporan-laporan yang sejenis. Selain itu, mengurangi sebanyak mungkin hal-hal yang tidak bermanfaat yang mungkin terdapat dalam sistem dan prosedur, aliran data yang tidak efesien, dan laporan-laporan yang kurang bermanfaat atau bahkan tidak berguna.
Ide sistem secara umum dibuat menggunakan konsep Total Productive Maintenance (TPM).Total Productive Maintenance (TPM) mengikutsertakan pekerja dari bagian produksi untuk ambil bagian dalam kegiatan maintenance tersebut.Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kerusakan semaksimal mungkin.Kegiatan TPM mencakup operator mesin ikut bertanggung jawab terhadap kondisi mesinnya sehingga dapat dianalisa siklus kualitas dari masalah yang timbul pada mesin dan tetap dapat mempertahankan jumlah produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar.Desain sistem dapat berupa Data Flow Diagram (DFD), Use case, State Chart, Sequence, Class Diagram dan PDM sebagai data penggambaran atau pemodelan untuk memenuhi tujuan sistem yang diinginkan.
Detailed Design
Tabel 2. Kebutuhan Input Interface
Input Nama Interface Isi Swinlane1. Welcome Username, Password, Sign
UpKepala Bagian
2. Login Username, Password, Shift dan Login
Kepala Bagian
3. Home Page Mixing
Username, Password, Sign Up
Mixing
4. Login Mixing Username, Password, Shift dan Login
Mixing
5. Home Operator Mixing
Tanggal dan Shift Mixing
6. Menu pada Mixing
Data Mesin, Maintance, Hasil Proses dan OEE
Mixing
7. Data Mesin ID Mesin, Jumlah Kemasan, Kecepatan Filling and Sealing
Mixing
8. Maintance Downtime dan Error Mixing9. Hasil Proses Total Product, Reject
Product, Good Product dan Sisa Kemasan
Mixing
10. Home Page Filling and
Sealing
Username, Password, Sign UP
Filling and Sealing
11. Login Filling and Sealing
Username, Password, Shift dan Login
Filling and sealing
12. Home Operator Filling and
Sealing
Tanggal, Shift Filling and Sealing
13. Menu pada Filling and Sealing
Data Mesin, Maintance, Hasil Proses dan OEE
Filling and Sealing
14. Data Mesin ID Mesin, Jumlah Kemasan, Kecepatan Filling and Sealing
Filling and Sealing
15. Maintance Downtime dan Error Filling and Sealing16. Hasil Proses Total Product, Reject
Product, Good Product dan Sisa Kemasan
Filling and Sealing
17. Home Page Packaging
Username, Password, Sign UP
Packaging
18. Login Packaging Username, Password, Shift dan Login
Packaging
19. Home Operator Packaging
Tanggal, Shift Packaging
20. Menu pada Data Mesin, Maintance, Packaging
Packaging Hasil Proses dan OEE21. Data Mesin ID Mesin, Jumlah
Kemasan, Kecepatan Filling and Sealing
Packaging
22. Maintance Downtime dan Error Packaging23. Hasil Proses Total Product, Reject
Product, Good Product dan Sisa Kemasan
Packaging
24. Home Page Quality Control
Username, Password, Sign UP
Quality Control
25. Login Quality Control
Username, Password, Shift dan Login
Quality Control
26. Home Operator Quality Control
Tanggal, Shift Quality Control
27. Daftar Sistem Mixing, Fiiling and Sealing, Packaging
Quality Control
28. Hasil Proses Total Product, Reject Product, Good Product
Quality Control
Tabel 3. Kebutuhan Process Interface
Input Nama Interface Isi Swinlane1. Tabel OEE Avaibiity, Performance dan
Quality [View Text]Mixing, Fixing
dan Sealing, Packaging
2. Data Bahan Baku dan
Kebutuhan Mixing
Data Kopi, Data Konversi Gula, Data Kebutuhan Mixing
Produksi, Mixing
3. Data OEE Avaibility, Performance dan Quality
Mixing
4. Data Bahan Baku dan
Kebutuhan Filling and
Sealing
Data Mixing, Data Kemasan, Data Kebutuhan Filling and
Sealing
Mixing, Filling and Sealing
5. Data OEE Avaibility, Performance dan Quality
Filling and Sealing
6. Data Bahan Baku dan
Kebutuhan Filling and
Sealing
Data Filling and Sealing, Data Kemasan II, Data Kebutuhan
Packaging
Filling and Sealing,
Packaging
7. Data OEE Avaibility, Performance dan Quality
Packaging
8. Data OEE Avaibility, Performance dan Quality
Quality Control
Tabel 4. Kebutuhan Output Interface
Input Nama Interface Isi Swimlane1. Data Bahan Baku Mixing, Filling and Sealing Kepala Bagian2. Home Page
OperatorNama Operator dan ID Mixing
3. Data Mesin ID Mesin, Jumlah Kemasan, Kecepatan Filling and Sealing
Mixing
4. Maintance Downtime dan Error Mixing5. Hasil Proses Total Product, Reject
Product, Good Product dan Sisa Kemasan
Mixing
6. Data OEE Avaibility, Performance dan Quality
Mixing
7. Home Page Operator Filling
and Sealing
Nama Operator dan ID Filling and Sealing
8. Data Mesin ID Mesin, Jumlah Kemasan, Kecepatan Filling and Sealing
Filling and Sealing
9. Maintance Downtime dan Error Filling and Sealing
10. Hasil Proses Total Product, Reject Product, Good Product dan
Sisa Kemasan
Filling and Sealing
11. Data OEE Avaibility, Performance dan Quality
Filling and Sealing
12. Home Page Operator Filling
and Sealing
Nama Operator dan ID Packaging
13. Data Mesin ID Mesin, Jumlah Kemasan, Kecepatan Filling and Sealing
Packaging
14. Maintance Downtime dan Error Packaging15. Hasil Proses Total Product, Reject
Product, Good Product dan Sisa Kemasan
Packaging
16. Data OEE Avaibility, Performance dan Quality
Packaging
17. Home Page Quality Control
Username, Password, Sign UP
Quality Control
18. Login Quality Control
Username, Password, Shift dan Login
Quality Control
19. Home Operator Quality Control
Tanggal, Shift Quality Control
20. Daftar Sistem Mixing, Fiiling and Sealing, Packaging
Quality Control
(Lanjutan). Tabel 4. Kebutuhan Output Interface
21. Hasil Proses Total Product, Reject Product, Good Product
(mengirim Hasil)
Quality Control
22. Data OEE Avaibility, Performance dan Quality
Quality Control
Fitur Utama
Fitur utama yang disajikan pada aplikasi ini diantaranya konversi kebutuhan gula dan kemasan dari data bubuk kopi, nilai OEE, dan penampilan grafik hasil perhitungan OEE. Kebutuhan gula disesuaikan dengan jumlah bubuk kopi yang diterima oleh bagian mixing dari departemen produksi. Pada apikasi ini, jumlah gula dapat diketahui secara otomatis dengan konversi jumlah bubuk kopi menjadi jumlah gula. Aplikasi ini juga mampu menghitung nilai OEE pada setiap mesin yang digunakan pada bagian mixing, filling and sealing, dan packaging.Nilai OEE ini dapat dihitung secara otomastis setelah memasukkan beberapa input data. Selain itu, hasil perhitungan OEE pun disajikan dalam bentuk grafik. Grafik ini akan memudahkan pengguna untuk membaca dan memahami nilai OEE yang dihasilkan.
Demo dan Evaluasi
Demo Sistem
Demo Sistem dapat berupa Mock Up dan tampilan android yang siap digunakan. Mock up merupakan suatu software yang dapat digunakan untuk merancang suatu interface dari android atau smartphone. Mock up digunakan untuk memudahkan user untuk merancang apa yang akan ditampilkan di aplikasi android tersebut. Mock up dapat juga disebut sebagai pra interface karena user dapat bermain-main dan menggunakan daya imajinasinya untuk mendesain sebuah interface.
Gambar . Prototype
Tampilan halaman pertama adalah adanya menu login. Pada menu login ketika dimasukkan ID dan password yang tepat sebagai operator akan muncul halaman baru untuk pengisian tanggal dan shift operator. Halaman berikutnya data bahan masuk, pada halaman ini terdapat data kopi yang telah diterima datanya.Data lainnya yaitu data gula yang harus diinput sesuai perhitungan formulasi sehingga diperoleh data kebutuhan mixing. Halaman selanjutnya yaitu halaman menu yang terdapat 4 tombol yaitu tombol data mesin, maintance, hasil proses, dan OEE. Halaman yang keluar selanjutnya sesuai dengan tombol yang diklik baik untuk mendapatkan informasi pada data mesin dan maintance, dan menginput informasi pada hasil proses dan OEE.
Android adalah tempat dimana sistem bisa dijalankan. Aplikasi sistem Packaging di Android akan ditampilkan seperti penampakan berikut.
Evaluasi Kinerja Sistem
Android
a. Verifikasi
Formulasi Input Proses Output Status Memasukkan data operator, mixing, packaging and sealing
Operator login dengan ID dan password
Penyimpanan data
Data kinerja V
Memasukkan data bahan
Kopi dan kemasan serta perhitungan konversi gula
Penyimpanan data
Database V
Mengonfirmasi proses yang telah dilakukan
Data hasil proses, dan nilai OEE
Penyimpanan data
Database V
b. Validasi
Stakeholder Proses Utama Output yang Diterima
Format
Kepala Bagian - Memberikan jasa informasi pada sistem divisi Packaging
- Melakukan pengecekan nilai OEE yang diterima dan menentukan tindakan lanjutan terhadap hasil yang diperoleh
Produk yang bermutu dan Keuntungan Produksi
Services
Operator Mixing - Menginputkan data gula yang akan diformulasikan dengan data kopi yang ada
- Kepuasan- Campuran yang
baik
Data
Opeator Filling and Sealing
- Menginputkan data hasil mixing
- Komposisi yang sesuai
Data
Operator Packaging
- Menginputkan data hasil Filling and Sealing
- Produk siap dipasarkan
Data
(Lanjutan). Validasi
Operator Quality Control
- Menginputkan sampel dari hasil setiap proses
- Availibility- Performance- Quality- Kondisi Mesin
Data
PENUTUP
Simpulan
Sistem Mixing dan Packaging merupakan sebuah sistem yang dibuat berdasarkan analisis dan desain yang berbasis Digital Bussiness Ecosystem. Sistem ini dijalankan dengan menggunakan aplikasi mobile berbasis android. Aplikasi ini memuat informasi data mesin, maintenace, hasil proses, dan OEE. Aplikasi ini memuat serta penyebaran informasi antar stakeholder menjadi lebih mudah dan cepat. Adanya informasi yang tersebar secara praktis mengakibatkan deteksi kinerja mesin yang menurun dapat diketahui dan diberikan perawatan sebelum terjadi kerusakan sehingga downtime mesin dapat diminimalisasi dan kondisi mesin tetap optimal.
Aplikasi ini memiliki beberapa kelebihan seperti penghitungan konversi secara otomatis, minimal input data, tampilan yang menarik dengan adanya grafik dan background. Selain itu, kelebihan aplikasi ini yaitu akses iformasi yang cepat antar stakeholder dan kemudahan dalam pengoperasian aplikasi sehingga produktivitas Mixing dan Packaging pun tetap optimal. Namun, aplikasi ini masih memiliki kekurangan yaitu kurangnya integrasi antara android operator dan manajer masih serta belum dapat dilanjutkan pada metode relief.
Saran
Aplikasi ini perlu diperbaiki agar integrasi antara android operator dan manajer dapat ditingkatkan serta perlu penembangan lanjut metode OEE ke tahap metode relief.
DAFTAR PUSTAKA
Dtajna Taufik, Hadi Zaki, dan Ihsan MR. 20115. Buku Pegangan Responsi Analisis Sistem dan Pengambilan Keputusan dengan Pendekatan Digital Business Eco – System. Departemen Teknologi Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Edhy S. 1995. Sistem Pengolahan Basis Data Konsep dan Peranannya Dalam Informasi Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta : Penerbit Andi.
Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman, System Analysis and Design Methods 5 th Edition, Mc. Graw-Hill.
Jogiyanto H.M 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi,Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi Pertama. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.
Purnamasari E.2013. Activity Diagram (UML). [Terhubung Berkala] creatly.com/diagram/example/hia2092u2/jurnal [Diakses tanggal 1 Juni 2015]
Sulistyorini P. 2009. Pemodelan Visual dengan Menggunakan UML dan Rational Rose. Jurnal Teknologi Informasi Dinamik 16(1): 23-29.