laporan akhir kelompok 77

Upload: ika-niswatul-chamidah

Post on 17-Oct-2015

143 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis SituasiPembangunan Nasional merupakan suatu usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan atas kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan global. Tujuan pembangunan nasional yaitu, mewujudkan masyarakat adil makmur yang merata secara material dan spiritual berdasarkan Pancasila, dalam wadah kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berkedaulatan rakyat, dalam suasana perikehidupan yang aman, tentram, tertib, dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.Pembangunan dapat dikatakan berhasil bila di dalamnya terjadi proses perubahan struktur masyarakat menuju kondisi yang adil dan makmur, serta terjadi pemerataan pembangunan di seluruh tanah air. Hal ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan nasional, yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, serta taat hukum, baik materiil maupun spirituil, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Kurangnya mutu SDM di suatu desa disebabkan karena masyarakat desa pada tahapan pembangunan nasional saat ini belum mampu secara efektif mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam upaya mencapai kesejahteraan yang penyelesaiannya selaras dengan tuntutan pembangunan. Permasalahan kesejahteraan sosial yang dihadapi oleh masyarakat desa timbul akibat upaya pemenuhan kebutuhan dasarnya, permasalahan utama karena mereka kurang mampu mengidentifikasi, menggali, mengarahkan dan mengarahkan potensi yang terdapat dalam lingkungan masyarakat baik yang bersifat alami, manusiawi, dan sosial. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan keterampilan di berbagai bidang, membina tata kehidupannya selaras dengan program dan cita-cita nasional untuk menciptakan tertib lingkungan masyarakat desa dalam upaya menciptakan kesejahteraan masyarakat.Untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat tersebut diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Mahasiswa sebagai kaum intelektual dapat memberikan perannya sebagai motivator dan dinamisator pembangunan yang harus turut serta dalam proses pembangunan tersebut. Perguruan Tinggi merupakan lembaga pendidikan tertinggi yang mencetak mahasiswa-mahasiswa yang terdidik dan terlatih, dibekali ilmu dan ketrampilan sesuai dengan disiplin ilmunya. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan terjun ke masyarakat sehingga mampu membawa perubahan menuju arah kemajuaan dan membantu suksesnya program pemerintah dalam bidang pembangunan melalui suatu program kuliah kerja sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat membantu memecahkan masalah yang ada dengan menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh di bangku kuliah dalam kehidupan nyata.Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan kuliah kerja yang melibatkan beberapa fakultas atau Program Studi setara fakultas dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar lingkungan kampus. Dalam hal tersebut dengan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah pembangunan yang dihadapi dalam upayanya meningkatkan pemahaman dan kemampuan bagi mahasiswa dan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.Kuliah Kerja Terpadu yang dilaksanakan Universitas Jember merupakan salah satu bentuk pengabdian terhadap masyarakat yakni salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kuliah Kerja Terpadu Gelombang II Universitas Jember TA 2012- 2013 ini dilaksanakan di Desa Kamal Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember dilaksanakan oleh 20 mahasiswa dari berbagai program studi dari berbagai fakultas Universitas Jember. KKN ini diharapkan mampu membawa kemajuan dan memberikan manfaat bagi semua pihak baik masyarakat Desa Kamal, mahasiswa UNEJ maupun Pihak Pemerintah.Secara geografis Desa Kamal terletak pada posisi 8 5 ' 20 Lintang Selatan dan 113 44' 40'` Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 145 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Jember tahun 2000, selama tahun 2010 curah hujan di Desa Kamal rata-rata mencapai 2501 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan desember hingga mencapai 2500 mm yang merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2000-2010.Secara administratif, Desa Kamal terletak di wilayah Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Panduman Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember Di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Candijati Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember Di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Arjasa Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember.Jarak tempuh Desa Kamal ke ibu kota kecamatan adalah 1,5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 5 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 10 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menitWilayah Desa Kamal. terdiri dari 5 Dusun yaitu : 1. Dusun Klanceng, 2. Dusun Krajan, 3. Dusun Duplang, 4. Dusun Kopang dan 5. Dusun Gumitir, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa Kamal, dari 5 dusun tersebut terbagi menjadi 10 Rukun Warga (RW) dan 45 Rukun Tetangga (RT).Tingkat kemiskinan di Desa Kamal termasuk sedang. Dari jumlah 1.928 KK di atas, sejumlah 427 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 472 KK tercatat Keluarga Sejahtera I; 359 KK tercatat Keluarga Sejahtera II; 482 KK tercatat Keluarga Sejahtera III; 188 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih 46 % KK Desa Kamal. adalah keluarga miskin. Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Kamal. dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 4.130 orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 511 orang, yang bekerja di sektor industri 325 orang, dan bekerja di sektor lain-lain 12 orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 4.978 orang.

1.2 PermasalahanDaftar peta permasalahan ini didapat dari hasil musrenbangdes penyusunan RPJM Desa Kamal yang menghadirkan masing-masing perwakilan dusun yang berkompeten dan mewakili unsur-unsur yang ada di dalamnya dengan menggunakan alat kaji Potret Desa, Diagram Venn Hubungan Kelembagaan serta Kalender Musim. Sebagai data tambahan, upaya observasi dan wawancara dengan para pihak terkait juga dilakukan, sehingga dimungkinkan tidak ada masalah, potensi dan usulan perencanaan pembangunan desa yang terlewatkan/tidak terakomodasi.Semua pandangan yang muncul diinventarisir, dicoding, dan diskoring, untuk kemudian diurutkan berdasarkan nilai permasalahan yang mendapat skoring terbanyak di masing-masing bidang. Karena begitu banyaknya masalah yang masuk maka diupayakan reduksi data, sehingga masalah di sini benar-benar masalah pokok dan penting. Dari kondisi masyarakat tersebut bisa dilakukan analisa dari berbagai persoalan yang muncul akibat berbagai keadaan, situasi dan kendala pembangunan yang selama ini masih menjadi pemikiran bagi berbagai pihak untuk mengatasinya secara bijak dengan melibatkan kepedulian penuh dari aspirasi masyarakat Desa Kamal Berdasarkan hasil Musyawarah Warga Desa Kamal dalam rangka Menggagas Masa Depan Desa (MMDD) untuk jangka menengah yaitu 5 Tahun kedepan, permasalahan Desa Kamal dapat diklasifikasikan dalam 7 bidang permasalahan yang diranking berdasarkan Kriteria tingkat kemendesakan dan potensi keberhasilan serta manfaat bagi masyarakat miskin khususnya sebagai berikut :1. Sarana dan Prasarana2. Pendidikan3. Pertanian4. Ekonomi5. Kesehatan6. Pemerintahan7. Seni, Olah raga dan KepemudaanDari 7 bidang permasalahan tersebut, Musyawarah Warga Desa merumuskan harapan-harapan untuk lima tahun kedepan yang diperjelas dengan program yang jelas dan nyata serta mengacu pada titik permasalahan yang ada di lapangan. Berikut ini adalah tabel skenario identifikasi masalah dan pola penanggulangannya kedepan. Berbagai permasalahan yang harus segera mendapat perhatian & penanganan tersebut antara lain :No.MasalahRincian MasalahPotensiYang MendukungGagasanKebutuhan

1

Sarana Prasaranaa. jalan poros dusun tidak memadai

b. Jalan becek dan mudah terkikis

c. Balai Desa yang tidak layak pakai

d. Sarana Air Bersih kurang -Badan jalan terbuat dari tanah liat shg mudah becek & berlubang pada musim hujan -Kondisi jalan yang tidak rata -Tidak adanya kemampuan masyarakat untuk membangun tanpa bantuan pemerintah

-Saluran air tidak memadai -Saluran air kecil dan Dangkal

Bangunan yang sudah lapuk dimakan usia

- Kebiasaan Masyarakat mandi cuci di sungai Pemanfaat jalanCukup tinggi Adanya swadaya masyarakat Adanya kemampuan tenaga ahli untuk membangun Bahan baku dekat dan mudah didapat

Adanya swadaya masyarakat Adanya kemampuan tenaga ahli untuk membangun

Pemanfaat Seluruh warga Desa Kamal Adanya Swadaya Masyarakat Adanya Sumber Air Adanya kemampuan tenaga ahli untuk membangun. Jalan Makadam Jalan Aspal Jalan Rabat beton

Drainase Tembok Penahan (TPT) Plengsengan Jalan RehabilitasiBalai Desa

Pembangunan Sarana Air Bersih

2Pendidikana. Sarana pendidikan kurang memadai

c. Lemahnya kesejahteraan & kurangnya SDM guru

-Atap bangunan yang sudah bocor -Fisik bangunan yang rapuh -Tidak adanya Gedung PAUD -Tidak adanya perlengkapan bermain dan belajar bagi siswa

Minimnya Pendapatan Guru Para guru kurang berkonsentrasi dalam mengajar karena disibukkan dengan usaha sampingan Adanya kemampuan tenaga ahli untuk membangun Bahan baku dekat dan mudah didapat Pemanfaat Seluruh wargaDesa kamal Adanya swadaya masyarakat Adanya kemampuan tenaga ahli Kegigihan guruUntuk membina dan mendidik Kesanggupan & kemampuan untuk mengikuti pembinaan

Rehabilitasi Balai Desa PembangunanGedung PengadaanPerlengkapan Belajar dan Bermain

PeningkatanKesejahteraan Guru Penataran dan pembinaan guru

3

pertaniana. Saluran irigasi kurang lancer pada musim kemarau sehingga produktifitas pertanian menurun

b. keterbatasan sdm dan modal petani

banyak sumbatan pada saluran air saluran air terbuat dari tanah liat sehingga mudah terkikis air mengalir tidak tepat sasaran minimnya penghasilan petani kurangnya pemahaman petani dalam budidaya pertanian modern

pemanfaat yang cukup tinggi bahan baku dekat dan mudah didapat kemampuan petani untuk bekerja keras

keinginan petani untuk lebih maju kesanggupan untuk mengikuti pembinaan

pembuatan saluran irigasi sumur bor dan pompa air

kredit usaha tani pembinaan petani

4

ekonomia. Kemiskinan dan tingkatpendapatanrendah minimnya modal usaha keterbatasan lembaga keuangan desa untuk menyediakan modal usaha lemahnya sdm masy. bunga kredit tinggi dan memberatkan adanya lembaga keuangan desa kesanggupan masyarakat untuk mengembalikan pinjaman adanya kesanggupanuntuk bekerja keras

spp penguatan lembga bkd pelatihan kerja pelatihan manajemen pemasaran produk unggulan

b. Pengangguran

Sulitnya mencari pekerjaan bagi para pemuda Banyaknya jumlah usia kerja dan minimnya kesempatan kerja baru Kemampuan untuk bekerja keras Jumlah angkatan kerja cukup banyak Adanya kemauan para pemuda untuk maju berkembang Pelatihan Wirausaha Pengadaan peralatan bengkel dan las Pengadaan peralatan menjahit

5

Kesehatana. Sarana Kesehatan Yang kurang Memadai

Pemahaman masyarakat akan kebersihan rendah Tingkat kesehatan masyarakat rendah Kurang optmalnya pelayanan medis Kerawanan mengidap penyakit Adanya kesanggupan swadaya Adanya kesanggupan untuk hidup sehat Pemanfaat yang cukup tinggi

Sarana MCK Polindes Perlengkapan Medis dan obat-obatan

6

Pemerintahana. a. Kurang optimalnya pelayanan perangkat desa ke masyarakat Minimnya APBD Desa untuk mencukupi kebutuhan desa Kurangnya perlengakapan administrasi desa Kurangnya kemampuan aparat desa dalam manajemen publik Adanya komitmen perangkat desa untuk mengabdi dan melayani masyarakat Pemanfaat yang cukup tinggi Pelatihan penyusunan PERDES Pembinaan perangkat desa mengenai manajemen pelayanan publik Penambahan Bengkok Desa

7

Seni, Olah RagaDan Kepemudaana. Sarana olah raga dan kesenian yang kurang memadai

b. Kenakalan Remaja

Minimya kemampuan masyarakat untuk mengadakan perlengkapan sendiri Kurangnya perhatian pemerintah terhadap kreatifitas pemuda dalam bidang oleh raga dan seni

Rendahnya pemahaman pemuda akan budi pekerti luhur Banyaknya pengaruh luar yang negatif dan dikonsumsi oleh para pemuda Peredaran miras dan obat terlarang yang merajalela Adanya keinginan untuk berkreatiftas Kesanggupan untuk berswadaya

Adanya kesanggupan untukberubah lebih baik Adanya dukungan dari orang tua terhadap perkembangan mental anak Adanya lembaga dan kegiatan keagamaan rutin desa Lapangan sepak bola Perlengkapan olah raga Peralatan Musik (karawitan) Pembinaan Kesenian Lokal / Desa

Pembinaan mental pemuda dan remaja Pengajian Akbar

Di bawah ini adalah daftar masalah yang secara kualitatif dirasakan oleh masyarakat di masing-masing dusun.1. Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah Dusun KlancengNoBidangMasalah

1Pendidikan1. Sarana dan prasarana Gedung PAUD tidak memadahi2. Rendah dan kurangnya kesadaran pendidikan agama di kalangan warga masyarakat

2Kesehatan dan Lingkungan1. Kurangnya kesediaan air bersih, terutama di musim kemarau2. Kurangnya kesadaran warga untuk hidup bersih

3Sarana dan Prasarana

1. Terbengkalainya pembangunan Masjid/Mushola dusun Klanceng2. Sarana transportasi (jalan) per-RT yang rusak3. Belum ada pembuangan air di kanan dan kiri jalan (drainase)

4Politik, Sosial, dan Budaya1. Kurang kompaknya pemuda, sehingga sering menimbulkan gesekan dan konflik kepentingan 2. Kurangnya alat kesenian3. Budaya jawa kurang diminati pemuda

5Koperasi dan Usaha Masyarakat1. Banyak warga yang tidak mempunyai pekerjaan tetap2. Penghasilan pertanian kurang3. Pembelian pupuk pada masa tanam sulit4. Banyaknya pengangguran

2. Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah Dusun KrajanNoBidangMasalah

1Pendidikan1. Biaya sekolah mahal (SPP, buku, dll)2. Sarana dan prasarana sekolah kurang (komputer dll)3. Warga kurang sadar akan pentingnya pendidikan4. Kurikulum terlalu membebani5. Kualitas Guru kurang handal

2Kesehatan dan Lingkungan1. Pelayanan dokter kurang baik2. Biaya berobat terlalu mahal3. Terjadi gizi buruk4. Kurang peralatan penyemprotan nyamuk5. MCK belum memenuhi standar minimal kesehatan

3Sarana dan Prasarana

1. Pembuangan limbah (sampah) belum baik dan teratur2. Jalan dusun banyak yang rusak3. Tempat pembuangan sampah tidak ada4. Kekurangan air bersih

4Politik, Sosial, dan Budaya1. Adat istiadat mulai luntur 2. Kurangnya pelatihan kesenian tradisional yang banyak peminatnya3. Kurangnya alat kesenian4. Ada konflik kesenjangan karena bantuan sosial pemerintah kurang merata ke warga miskin5. Ada konflik karena kesenian disalahgunakan

5Koperasi dan Usaha Masyarakat1. Banyak warga yang tidak mempunyai pekerjaan tetap2. Penghasilan dari pertanian lebih rendah daripada harga pupuk dan obat-obatan3. Banyak pengangguran4. Kurang bantuan modal

3. Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah Dusun DuplangNoBidangMasalah

1Pendidikan1. Sarana dan prasarana MI Awaliyah kurang memadai2. Kualitas guru rendah dan kurang

2Kesehatan dan Lingkungan1. MCK belum memadai2. Partisipasi imunisasi warga rendah dan sarana air bersih kurang3. Kurangnya pemberantasan sarang nyamuk menyebabkan banyak warga yang kena demam berdarah

3Sarana dan Prasarana

1. Pembuangan limbah belum teratur2. Sarana jalan dusun banyak yang rusak3. Sarana ibadah banyak yang rusak4. Jalan penghubung antara desa

4Politik, Sosial, dan Budaya1. Munculnya kesenjangan dan konflik sosial dari program bantuan sosial semacam BLT, PKH, dan lainnya2. Tawuran dan konflik warga dalam acara seni dan budaya

5Koperasi dan Usaha Masyarakat1. Banyaknya warga yang tidak punya pekerjaan tetap menyebabkan tidak mempunyai penghasilan tetap dan menentu2. Problematika sektor pertanian meliputi: rendahnya wawasan pertanian alternatif, pupuk mahal, irigasi sulit, permaianan harga panen oleh tengkulak 3. Lapangan kerja terbatas dan banyak pengangguran

4. Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah Dusun KopangNoBidangMasalah

1Pendidikan1. Sarana sekolah kurang ( Komputer )2. Tidak adanya sekolah kejuruan semisal SMK

2Kesehatan dan Lingkungan1. Asuransi kesehatan tidak merata2. Saluran kurang lancar3. MCK kurang memadai4. Kurangnya air bersih

3Sarana dan Prasarana

1. Jembatan rusak 2. Jalan bergelombang ( Rusak )3. Penerangan jalan kurang

4Politik, Sosial, dan Budaya1. Budaya dan adat jawa hampir lenyap2. Hilangnya rasa gotong royong

5Koperasi dan Usaha Masyarakat1. Tidak adanya Koperasi dusun2. Tidak mempunyai pekerjaan tetap3. Kurangnya modal4. Banyak pengangguran

5. Hasil Musrenbangdes untuk identifikasi masalah Dusun GumitirNoBidangMasalah

1Pendidikan1. Tingginya biaya pendidikan (SPP, Buku)2. Sarana sekolah yang kurang (Komputer)3. Kurang sadar pentingnya pendidikan4. Fasilitas gedung sekolah yang kurang sehat5. Kurangnya program bimbingan belajar

2Kesehatan dan Lingkungan1. MCK yang masih kurang / belum memadai2. Kurangnya air bersih (karena kadar zat kapur besar yang bisa mengakibatkan penyakit kencing batu)3. Asuransi kesehatan yang kurang merata4. Masih banyaknya buang sampah kesungai/ sampah belum dikelola 5. saluran- saluran yang kurang sehat

3Sarana dan Prasarana

1. Banyaknya jalan produksi yang rusak 2. Pembuangan limbah yang belum teratur3. Kurangnya lampu penerangan jalan4. Sungai kering/ tidak cukup air irigasi5. Lingkungan yang masih kumuh

4Politik, Sosial, dan Budaya1. Adat semakin luntur2. Kurang kompaknya pemuda antar pedukuhan3. Budaya jawa kurang diminati pemuda4. Sering terjadinya tawuran saat ada keramaian5. Ada konflik turunnya BLT pada masyarakat

5Koperasi dan Usaha Masyarakat1. Hasil pertanian kurang2. Banyaknya pengangguran3. Mahalnya biaya operasional industri kecil4. Kurangnya modal usaha warga 5. Banyaknya masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan tetap/ penghasilan tetap

1.3 Tujuan dan Manfaat1.3.1 TujuanSetiap program yang akan dilaksanakan dalam KKN-PPM ini memiliki tujuan umum yaitu untuk membantu meningkatkan derajat kesejahteraan sosial suatu masyarakat Desa Kamal, sehingga masyarakat Desa Kamal khususnya dapat lebih sadar akan pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah yang baik sehingga tercapai suatu kehidupan masyarakat yang bersih, sehat, dan sejahtera.

1.3.2 Manfaat Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat sadar akan masalah yang dihadapinya dan mampu mengatasi masalah tersebut dengan baik dan benar, diantaranya yaitu: Masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan Masyarakat sadar akan pentingnya pengelolaan sampah Masyarakat tahu dan mengerti tentang kesehatan Masyarakat memperoleh informasi mengenai cara mengelola sampah menjadi kerajinan tangan, pupuk dan sebagainya Dapat membentuk Koordinator sampah dan kerajinan tangan yang diharapkan mampu memberdayakan masyarakat Desa Kamal.

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Tempat dan WaktuTempat pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata ( KKN) gelombang II tahun ajaran 2012/2013 mahasiswa Universitas Jember yang berkerjasama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat ini bertempat di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Tempat kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan kegiatan yang akan dilaksanakan.Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Desa Kamal Kecamatan Arjasa ini direncanakan dilaksanakan sekurang- kurangnya selama 70 hari. Terhitung mulai tanggal 18 Juni 2013 sampai pada tanggal 24 Agustus 2013. Pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan jenis kegiatan dan lokasi kegiatan.

2.2. Khalayak SasaranSasaran dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) gelombang II tahun ajaran 2013/2014 mahasiswa Universitas Jember yang berkerjasama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember yang mempunyai potensi untuk berkembang sebagai desa yang maju dan sejahtera. Namun karena kurangnya kesadaran akan pengelolaan sampah maka desa menjadi kurang berkembang menjadi lebih baik.

2.3 Jenis Kegiatan dan MetodeAdapun teknik kegiatan atau cara yang digunakan agar masyarakat dapat aktif, mengerti, menghayati serta mengamalkan apa yang telah kita lakukan bersama sebelumnya terbagi menjadi dua pendekatan, yaitu :a) Pendekatan formal, meliputi : Penyuluhan Pelatihan b) Pendekatan Nonformal, meliputi : Pendekatan Dilaksanakan dengan melakukan perbincangan sebelum dan setelah melakukan pelatihan. Metode persuasifYaitu metode yang dilakukan dengan cara mengajak dan memotivasi peserta pelatihan untuk meningkatkan pamahaman serta manfaat pengamalan program ini dalam kehidupan sehari-hari.

2.4 Kendala dan PemecahanKendala-kendala saat kami melakukan KKN di desa Kamal adalah :a. Bahasa. Saat melakukan observasi, kami kesulitan berkomunikasi karena sebagian besar masyarakat menggunakan bahasa Madura dan tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia atau pun bahasa jawa. Sehingga terkadang komunikasi hanya berjalan satu arah. Pemecahan masalah ini adalah dengan meminta tolong beberapa teman KKN yang mampu berbahasa Madura, sehingga dia bisa menerjemahkan maksud kami. Lalu kami juga meminta bantuan penduduk sekitar yang dapat berbahasa Indonesia sehingga dapat membantu kami.b. Medan yang ditempuhKondisi medan yang sulit diakses, jalan yang rusak dan kurangnya penerangan jalan. Contohnya untuk menempuh Dusun Kopang Bawah RW 8, harus melewati sawah sawah dan jalan yang terjal. Tidak ada dan tidak bisa dilewati kendaraan, sepedapun tidak bisa melewati medan ini. Sehingga harus jalan kaki kurang lebih 5-6 km untuk berjalan kaki.

2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya KK/KKN

a) Rincian Biaya Penyuluhan BANK SAMPAH

NoTanggal KeteranganJumlahHarga satuanKreditJumlah

115/06/2013BP. Standard1 Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 1.000

buku kas kwarto1 Rp 4.500 Rp 4.500 Rp 5.500

217/06/2013plastik sampah2 Rp 4.000 Rp 8.000 Rp 13.500

317/06/2013banner1 Rp 35.000 Rp 35.000 Rp 48.500

320/06/2013plastik kantong sampah1 Rp 11.000 Rp 11.000 Rp 59.500

428/06/2013fc materi80 Rp 125 Rp 10.000 Rp 69.500

528/06/2013air mineral kardus 2 Rp 12.000 Rp 24.000 Rp 93.500

628/06/2013roti multi rasa ( duplang)22 Rp 2.800 Rp 61.600 Rp 155.100

728/06/2013roti campur ( klanceng )50 Rp 1.500 Rp 75.000 Rp 230.100

830/06/2013roti campur ( kopang )60 Rp 1.700 Rp 102.000 Rp 332.100

901/07/2013roti kepang coklat ( krajan )15 Rp 1.700 Rp 25.500 Rp 357.600

roti campur ( krajan )4 Rp 1.500 Rp 6.000 Rp 363.600

1002/07/2013fc materi5 Rp 4.000 Rp 20.000 Rp 383.600

1104/07/2013buku tabungan75 Rp 400 Rp 30.000 Rp 413.600

BP. Standard5 Rp 1.300 Rp 6.500 Rp 420.100

buku tulis sekolah5 Rp 2.500 Rp 12.500 Rp 432.600

1212/07/2013fc laporan108 Rp 150 Rp 16.200 Rp 448.800

Total pengeluaranRp 448.800,00

b) Rincian Biaya Penyuluhan KERAJINAN

NoTanggal KeteranganJumlahHarga satuanKreditJumlah

113/07/2013plester1 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000

plastik4 Rp 1.000 Rp 4.000 Rp 9.000

213/07/2013mie sedap1 Rp 60.500 Rp 60.500 Rp 69.500

sabun colek2 Rp 15.500 Rp 31.000 Rp 100.500

313/07/2013pita & manik-manik Rp 34.550 Rp 135.050

414/07/2013jarum2 Rp 1.500 Rp 3.000 Rp 138.050

gantungan kunci2 Rp 3.500 Rp 7.000 Rp 145.050

514/07/2013transport kader penyuluhan3 Rp 50.000 Rp 150.000 Rp 295.050

614/07/2013fc materi40 Rp 120 Rp 4.800 Rp 299.850

720/07/2013mika1 Rp 11.000 Rp 11.000 Rp 310.850

820/07/2013renda15 Rp 2.500 Rp 37.500 Rp 348.350

lem tembak6 Rp 4.000 Rp 352.350

pita5 Rp 2.000 Rp 10.000 Rp 362.350

gantungan kunci24 Rp 250 Rp 6.000 Rp 368.350

monte3 Rp 3.000 Rp 9.000 Rp 377.350

925/07/2013tali kawat1 Rp 5.500 Rp 5.500 Rp 382.850

tali emas1 Rp 9.500 Rp 9.500 Rp 392.350

plastik 24x111 Rp 17.500 Rp 17.500 Rp 409.850

total pengeluaran Rp 409.850

c) Rincian Biaya Penyuluhan ke SEKOLAH

NoTanggal KeteranganJumlahHarga satuanKreditJumlah

117/07/2013nuvo liq soap10 Rp 1.760 Rp 17.600 Rp 17.600

Total pengeluaran Rp 17.600,00

d) Rincian Biaya Pembangunan MCK

NoTanggal KeteranganJumlahHarga satuanKreditJumlah

116/07/2013pasir sungai1 Rp 325.000 Rp 325.000 Rp 325.000

216/07/2013batu pondasi1 Rp 225.000 Rp 225.000 Rp 550.000

316/07/2013batu merah1500 Rp 450 Rp 675.000 Rp 1.225.000

416/07/2013gamping1 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 1.325.000

semen gresik10 Rp 52.000 Rp 520.000 Rp 1.845.000

pintu tsunami1 Rp 170.000 Rp 170.000 Rp 2.015.000

asbes (240x80)6 Rp 41.600 Rp 249.600 Rp 2.264.600

kran plastik2 Rp 7.500 Rp 15.000 Rp 2.279.600

pvc 3"maspion aw1 Rp 25.500 Rp 25.500 Rp 2.305.100

pvc 3"maspion C.1 Rp 51.500 Rp 51.500 Rp 2.356.600

keni 3"5 Rp 2.000 Rp 10.000 Rp 2.366.600

kabel NYA 1,530 Rp 3.000 Rp 90.000 Rp 2.456.600

Skakel engkel tempel2 Rp 13.000 Rp 26.000 Rp 2.482.600

ongkos kirim1 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 2.557.600

516/07/2013kayu ukuran (8x12x3)2 Rp 95.000 Rp 190.000 Rp 2.747.600

ongkos kirim1 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 2.767.600

619/07/2013ember4 Rp 5.500 Rp 22.000 Rp 2.789.600

paku reng0,5 Rp 14.000 Rp 7.000 Rp 2.796.600

benang wol1 Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 2.799.600

kenni 3"2 Rp 6.000 Rp 12.000 Rp 2.811.600

719/07/2013kenni 1/2 dim3 Rp 8.500 Rp 25.500 Rp 2.837.100

822/07/2013talang 1 Rp 72.500 Rp 72.500 Rp 2.909.600

fiting1 Rp 3.500 Rp 3.500 Rp 2.913.100

922/07/2013kayu1 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 2.953.100

1022/07/2013T31 Rp 8.000 Rp 8.000 Rp 2.961.100

paku seng0,5 Rp 20.000 Rp 10.000 Rp 2.971.100

karet 2 Rp 2.500 Rp 5.000 Rp 2.976.100

Y (3x4)1 Rp 13.000 Rp 13.000 Rp 2.989.100

lem pvc1 Rp 5.500 Rp 5.500 Rp 2.994.600

talang karpet3,5 Rp 9.500 Rp 33.250 Rp 3.027.850

pasir sungai1 Rp 140.000 Rp 140.000 Rp 3.167.850

semen gresik2 Rp 52.000 Rp 104.000 Rp 3.271.850

ongkos kirim1 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 3.321.850

1123/07/2013klem hng kotak4 Rp 4.000 Rp 16.000 Rp 3.337.850

1226/07/2013semen gresik1 Rp 52.000 Rp 52.000 Rp 3.389.850

1327/07/2013tutup lantai1 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 3.394.850

kenni & suk urat1 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 3.399.850

1427/07/2013rokok7 Rp 6.500 Rp 45.500 Rp 3.445.350

kopi1 Rp 16.000 Rp 16.000 Rp 3.461.350

gorengan u/ 7 hari1 Rp 90.000 Rp 90.000 Rp 3.551.350

Total pengeluaran

Rp 3.551.350,00

BAB 3. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Minggu Pertama3.1.1 Dusun Klancenga) Nama Kegiatan: Observasi Pembuangan Sampah dan Sanitasib) Tanggal Kegiatan: 20-21 Juni 2013c) Lokasi Pelaksanaan: Dusun Klancengd) Rincian Kegiatan: Kegiatan kelompok observasi Dusun Klanceng melakukan pengamatan terhadap kebiasaan warga dalam melaksanakan bersih diri meliputi kegiatan mandi cuci kakus (MCK) di dusun tersebut. Pengamatan dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada warga Dusun Klanceng . Warga ditanyai mengenai:a. Siapa nama kepala keluarga tersebut?b. Berapa jumlah anggota keluarga?c. Apakah rumah tersebut memiliki kamar mandi dan sumber air atau sumur sendiri?d. Dimana warga biasanya melakukan kegiatan MCK?e. Bagaimana keluarga tersebut mengolah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan sehari-hari?Selain pertanyaan dasar diatas, diajukan juga beberapa pertanyaan mengenai keadaan ekonomi keluarga tersebut, keadaan rumah, serta bagaimana warga memanfaatkan sungai di sekitar mereka. Setelah melakukan wawancara pada warga, kelompok observasi Dusun Klanceng juga melakukan dokumentasi dengan cara melakukan pengambilan gambar atau memotret kondisi dari kamar mandi, sumber air dan pembuangan sampah warga.Kelompok observasi Dusun Klanceng juga menanyakan mengenai jumlah kepala keluarga, jumlah RT dan RW yang masuk dalam wilayah tersebut kepada kepala dusun. Kelompok juga menanyakan apakah sudah ada kegiatan pengolahan sampah di dusun ini baik pada kepala dusun dan warga.e) Output :Dusun Klanceng memiliki 450 KK dengan jumlah RW sebanyak dua dan jumlah RT sebanyak sepuluh. Mata pencaharian sebagian besar penduduk klanceng adalah sebagai petani. Berdasarkan penuturan warga, hasil dari usaha pertanian di Dusun Klanceng cukup bagus. Untuk pembuangan dan pengolahan sampah, para warga sebagian besar masih membuang sampah dengan cara ditumpuk di pekarangan lalu dibakar dan ada juga yang dibuang ke sungai. Padahal, di Dusun Klanceng ini juga sudah ada pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos. Mayoritas warga dusun klanceng tidak memiliki WC. Kalaupun ada WC, mereka jarang memakainya karena ada yang rusak dan tidak punya dana untuk membetulkannya. Sebagian besar warga lebih memilih melakukan aktifitas MCK (Mandi Cuci Kakus) di sungai yang berada di sekitar halaman rumah mereka. Alasannya karena banyak warga yang lelah untuk menimba air di sumur setelah bekerja penuh seharian dari pagi hingga sore hari. Selain itu, bak mandi yang ada di rumah mereka sering dipakai bermain oleh anak-anak kecil sehingga orang tua lebih memilih untuk pergi ke sungai jika ingin mandi, dll. Terdapat dua buah kamar mandi umum di dusun Klanceng, lengkap dengan jambannya, tetapi tidak terawat, tidak ada septic tank, dan tidak ada airnya. Kamar mandi tersebut sudah dibangun oleh pemerintah daerah dengan menggunakan dana APBD sejak 3 bulan yang lalu berbarengan dengan kampanye calon kepala desa.Berikut adalah nama-nama keluarga yang kami observasi yang ada di dusun Klanceng :a. MustarumAnggota keluarga: 3 Orang (1 istri dan 2 orang anak)RT/RW: 3/2Pekerjaan: Kepala Dusun KlancengSanitasi Rumah: Kamar mandi rusak parah dan tidak ada jamban dan bak mandi.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungaib. KadiAnggota Keluarga: 1 istriRT/RW: 6/2Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Tidak punya bak mandi hanya ada tempat cuci piring.Sampah: dibuang di pekarangan lalu dibakar.c. HarunAnggota Keluarga: 1 istriRT/RW: 4/2Pekerjaan: Buruh TaniSanitasi Rumah: tidak memiliki kamar mandiSampah: langsung dibakard. Abdus SakurAnggota Keluarga: 1 istriRT/RW: 3/2Pekerjaan: Buruh TaniSanitasi Rumah: hanya sumur dan tempat cuci piringSampah: dibuang ke selokan.e. SuyanaAnggota Keluarga: tidak adaRT/RW: 2/1Pekerjaan: Buruh TaniSanitasi Rumah: kamar mandi ada tapi jarang di fungsikanSampah: ditumpuk di pekarangan lalu dibakar.f. JumaiyahAnggota Keluarga: tidak adaRT/RW: 1/2Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: tidak memiliki kamar mandiSampah: langsung dibakarg. Santoso W.Anggota Keeluarga: tidak adaRT/RW: 3/1Pekerjaan: WiraswastaSanitasi Rumah: memiliki kamar mandi yang cukup baikSampah: dikumpulkan di pekarangan lalu dibakarh. Sutina Anggota Keluarga: tidak adaRT/RW: 1/1Pekerjaan: Buruh TaniSanitasi Rumah: tidak memiliki kamar mandiSampah: dibuang di pekarangani. BuyadiAnggota keluarga: 3 Orang (1 istri dan 2 orang cucu)RT/RW: 3/2Pekerjaan: tidak bekerjaSanitasi Rumah: Kondisi kamar mandi cukup buruk dan sudah rusak parah, serta tidak memiliki jamban.Sampah: Pembuangan sampah dibakar di halaman rumah.j. SaridanAnggota Keluarga: 1 istri dan dua anakRT/RW: 6/2Pekerjaan: Buruh TaniSanitasi Rumah: tidak memiliki kamar mandiSampah: langsung dibakark. NisaAnggota Keluarga: 1 anak dan 1 cucuRT/RW: 6/2Pekerjaan: Buruh TaniSanitasi Rumah: bilik bambu dan sumur, air ditampung bak kecilSampah: dibuang di sungail. SaribaAnggota Keluarga: 1 anak dan 2 cucuRT/RW: 6/2Pekerjaan: Buruh TaniSanitasi Rumah: tidak memiliki kamar mandiSampah: dibuang di pekarangan.m. BuaminAnggota Keluarga: 1 istriRT/RW: 5/2Pekerjaan: Buruh TaniSanitasi Rumah: Kamar mandi cukup bagus tapi tanpa jambanSampah: langsung dibakarn. JumiAnggota Keluarga: 1anak, 1 menantu dan 2 cucuRT/RW: 5/2Pekerjaan: Pembantu rumah tanggaSanitasi Rumah: tidak memiliki kamar mandiSampah: dibuang di selokan dan pekarangan.o. BudiAnggota Keluarga: 1 istri dan 1 anakRT/RW: 5/2Pekerjaan: tukang batuSanitasi Rumah: kamar mandi cukup bagus tapi tidak ada jambanSampah: langsung dikumpulkan lalu dibakarp. EtiAnggota Keluarga: tidak adaRT/RW: 6/2Pekerjaan: Buruh TaniSanitasi Rumah: kamar mandi berupa bilik bambu dan rusakSampah: dibuang ke sungaiq. JamaludinAnggota Keluarga: 1 istriRT/RW: 5/2Pekerjaan: Buruh TaniSanitasi Rumah: kamar mandi berupa bilik, tapi jarang dipakaiSampah: dibakarr. KipliaAnggota Keluarga: 1 anakRT/RW: 5/2Pekerjaan: Buruh LepasSanitasi Rumah: tidak memiliki kamar mandiSampah: langsung dibakars. SlamaAnggota Keluarga: tidak adaRT/RW: 5/2Pekerjaan: Buruh TaniSanitasi Rumah: tidak memiliki kamar mandiSampah: dikumpulkan lalu dibakart. TipaAnggota Keluarga: tidak adaRT/RW: 4/2Pekerjaan: Buruh TaniSanitasi Rumah: tidak memiliki kamar mandiSampah: langsung dibakaru. M. Saeful A.Anggota keluarga: 1 istri dan 2 anakRT/RW: 4/2Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: cukup bagus dan ada jambanSampah: dikumpulkan di pekaranganv. RindangAnggota keluarga: 2 orang anakRT/RW: 3/2Pekerjaan: ibu rumah tanggaSanitasi Rumah: Kondisi kamar mandi hanya berdinding di sisi yang menghadap jalan. Terdapat jamban yang menyatu dengan lantai kamar mandi.Sampah: Pembuangan sampah dibuang di belakang rumah.w. M. TohariAnggota keluarga:1 istri dan 2 orang anakRT/RW: 3/2Pekerjaan: buruh lepasSanitasi Rumah: Tidak memiliki kamar mandiSampah: langsung ke sungai

Untuk pengelolaan sampah menjadi nilai jual, di Dusun Klanceng ada kelompok pembuatan pupuk kompos dari sampah kotoran sapi dan sampah organik warga. Ketua kelompok kompos ini adalah bapak M. Zainuri. Kegiatan ini diawali dari pembinaan dan pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja atau Disnaker. Angoota kelompok ini sebanyak 30 orang. Kelompok ini mulai terbentuk sekitar akhir tahun 2012. Kegiatan ini didanai awal oleh Disnaker dan diberikan bantuan berupa mesin rajang dan mesin panghancur daun. Proses pembuatan kompos sendiri kurang lebih memakan waktu selama 2 minggu. Tiap proses minimal membuat 1 ton pupuk. Bahan dasarnya dari sampah kotoran sapi yang dicampur dengan serbuk gergaji, daun-daun kering dimana hasilnya akan lebih baik bila dicampur arang sekam, daun mahoni, serta sampah organik dari warga. Biasanya sampah organik atau sampah sayur dari warga masih tercampur dengan sampah plastik sehingga pengelola kegiatan pembuatan pupuk kompos terpaksa harus memisahkannya terlebih dahulu.Untuk penjualan pupuk masih terbatas dibeli warga sekitar karena terkendala masalah perijinan. Tapi dulu siswa SMA Pahlawan pernah membeli kompos dari kelompok ini. harga jual kompos dari kelompok ini adalah 25.000 rupiah per kilogram.Ibu-ibu warga Dusun Klanceng pernah mengikuti pelatihan kegiatan pembuatan kerajinan bernama YSW singkatan dari Yayasan Sahabat Wanita. YSW merupakan pusat pelatihan untuk ketrampilan warga terletak di dusun Duplang di Timur SD Kamal 2. Di sana, warga diberi berbagai pelatihan seperti pembuatan bros dari barang bekas, ketrampilan menjahit, dan komputer. Namun kini kegiatan YSW mulai terhenti karena ibu-ibu kurang merasakan hasil dari kegiatan ini.f) Kendala yang dihadapi saat melakukan observasi :a. Bahasa. Saat melakukan observasi, kami kesulitan berkomunikasi karena sebagian besar masyarakat menggunakan bahasa Madura dan tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia atau pun bahasa jawa. Sehingga terkadang komunikasi hanya berjalan satu arah.b. Kepala dusun sewaktu ditemui masih sibuk sehingga tidak bisa meluangkan waktu lebih banyak.

g) Catatan KegiatanPak Mustarum menjabat sebagai Kasun (Kepala Dusun) Klanceng. Beliau tinggal bersama istri dan 2 orang anaknya. Kondisi kamar mandi milik Pak mustarum sudah rusak dan tidak layak pakai. Bak mandi dan jamban tidak ada sehingga Pak Mustarum selalu pergi ke sungai jika ingin MCK. Padahal disana ada sumur tapi tetap tidak difungsikan. Menurut beliau, beliau tidak butuh perbaikan kamar mandi, tetapi membutuhkan penutup yang terbuat dari anyaman bambu untuk menutupi ketika mandi di sungai.Mbah Buyadi merupakan seorang lansia berusia 80 tahun. Beliau tidak bersekolah dan sudah tidak bekerja. Beliau tinggal bersama seorang isteri dan 2 orang cucu. Kondisi kamar mandi cukup buruk dan rusak parah. Atap kamar mandi sudah runtuh karena tertiup angin kencang. Kondisi sumur juga tidak terpakai. Sumur terletak di samping Untuk kondisi rumah dari mbah Buyadi kayu penahan genting sudah mulai rapuh. Mbah Buyadi dan keluarga sebenarnya sudah membeli bambu untuk menggantikan kayu penahan genting, tapi belum bisa terlaksana karena masalah biaya. Ventilasi rumah mbah Buyadi sebenarnya cukup baik namun rusak dimakan rayap. Kebutuhan sehari-hari mbah Buyadi ditanggung oleh putrinya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Untuk biaya sekolah cucu mbah Buyadi dibantu oleh majikan putrinya.Bu Rindang adalah seorang janda yang memiliki dua orang anak. Anak pertama tamat SMP tetapi tahun ini tidak bisa melanjutkan ke SMA karena biaya tidak mencukupi. Sedangkan anak kedua saat ini telah naik kelas empat. Mantan suami bu Rindang sudah tidak menafkahi anaknya lagi. Dahulu, bu Rindang pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga tapi saat ini sudah berhenti bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Bu Rindang hanya mengandalkan uang tabungan semasa kerja. Beliau bingung ingin kerja apa, karena jika bekerja lagi, tidak ada orang yang akan merawat anaknya. Dinding rumah beliau terbuat dari bambu, berlantai karpet, tidak ada ventilasi, dan tidak ada dapur. Ada kamar mandi yang ditutupi satu dinding yang menghadap ke jalan. Terdapat jamban yang ada di lantai kamar mandi yang dilubangi. Sedangkan sampah dibuang ke sungai di belakang rumah. Ada beberapa cerita menarik lain selama observasi yang didapatkan anggota kelompok dari warga. Salah satunya tentang sejarah kamar mandi umum yang diceritakan oleh warga yang kebetulan sedang mencuci didepannya. Sebenarnya dulu pernah ada mahasiswa-mahasiswi KKN yang membangun kamar mandi dari bambu dan di beri terpal untuk atapnya. Tetapi dibongkar dan dibangun lagi kamar mandi yang baru. Saat ini, kamar mandi yang baru tersebut tidak digunakan lagi karena alasan yang telah dijelaskan di atas. Seorang warga mengatakan bahwa pembangunan kamar mandi itu tidak selesai dan sebagian besar warga lebih menyukai kamar mandi bambu yang dibuat dulu. Warga tidak mengetahui kunci kamar mandi tersebut dipegang oleh siapa saat ini. jadi warga tidak pernah sama sekali merawat kebersihan kamar mandi tersebut.

3.1.2 Dusun Krajana) Nama Kegiatan: Observasi Lingkungan b) Tanggal Kegiatan: 18 Juni 21 Juni 2013c) Lokasi Observasi: Dusun Krajan, Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jemberd) Rincian :1. Melakukan kegiatan wawancara survey dan mendokumentasikan sarana sanitasi rumah warga yang ada di dusun Krajan desa Kamal2. Melakukan kegiatan wawancara survey dan mendokumentasikan tempat dan cara pembuangan sampah warga dusun Krajan desa Kamal3. Mendiskusikan sasaran tempat yang nantinya akan mendapatkan perbaikan sanitasi dari program ini.

e) Output :Dusun Krajan desa Kamal, adalah dusun ke 2 yang ada di Desa Kamal kecamatan Arjasa, jumlah penduduk kurang lebih 377 Kepala Keluarga. Jumlah RT yang terdapat di dusun Krajan Sebanyak 4 RT(RT01-RT04) dan jumlah RW nya sebanyak 2 RW( RW03 dan RW04). Dusun krajan adalah dusun terpadat di desa Kamal. Yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan buruh tani. Bahasa sehari-hari yang digunakan penduduk dusun Krajan adalah bahasa Madura sebagai bahasa mayoritas dan bahasa Indonesia sebagai bahasa minoritas. Masyarakat yang sudah mempunyai KTP sekitar 890 Orang.Nama Kepala dusun Krajan : Pak SLAMOData nama RT di Dusun Krajan :1. RT01/RW03: Kusalim2. RT02/RW03: Sayidi3. RT03/RW03: Johan4. RT04/RW03: Yon Maryono5. RT01/RW04: Misrawi6. RT02/RW04: Niwar7. RT03/RW04: Mujiyasi8. RT04/RW04: Hamid9. RT05/RW04: Rahmad IrawanBerikut adalah nama-nama keluarga yang kami observasi yang ada di dusun Krajan :1. MisnadiAnggota keluarga: 2 Orang ( Misra dan Jumani)RT/RW: 01/03Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Terdapat sumur dan WC di dalam rumah, jika musim kemarau keluarga melakukan kegiatan MCK di sungaiSampah: Pembuangan sampah di buang di sungai2. AdiAnggota keluarga: 2 Orang ( Jumalia dan Moch. Sanusi)RT/RW: 01/0Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Terdapat sumur dan WC di dalam rumah, jika musim kemarau keluarga melakukan kegiatan MCK di sungaiSampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan Jurang3. SalimAnggota keluarga: 2 Orang ( Rusna dan Rudi Hartono)RT/RW: 01/03Pekerjaan: Belum BekerjaSanitasi Rumah: Terdapat sumur dan WC di dalam rumah, jika musim kemarau keluarga melakukan kegiatan MCK di sungaiSampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan Dibakar4. UsmanAnggota keluarga: 2 Orang ( Hayani dan Babun Purwanto)RT/RW: 01/03Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Sumur Terdapat di Luar namun tidak ada Kamar Mandi, sumur ini digunakan untuk minum sedangkan kegiatan MCK dilakukan di SungaiSampah: pembuangan sampahnya ditempat Sampah.5. MiskumAnggota keluarga: 3Orang ( Marina, Machfud dan Kusyati)RT/RW: 02/03Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, jika musim kemarau keluarga melakukan kegiatan MCK di sungaiSampah: Pembuangan sampah di buang di sungai6. EndenAnggota keluarga: 3Orang ( Muriya, Muhammad dan Jamila)RT/RW: 02/03Pekerjaan: Buruh taniSanitasi Rumah: Terdapat sumur dan WC di dalam rumah, jika musim kemarau keluarga melakukan kegiatan MCK di sungaipagi di sungai, malam di jamban dalam rumah. Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai7. SupiansoriAnggota keluarga: 2Orang ( Misyani dan sofiyanatul H)RT/RW: 03/03Pekerjaan: konstruksiSanitasi Rumah: Terdapat sumur diluar rumah untuk mencuci piring dan memasak, buang air besar dilakukan disungai.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan.8. ArgopuroAnggota keluarga: 2Orang ( Misnadi dan Sakdiah)RT/RW: 03/03Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat MCK, Semua kegiatan MCK dilakukan di sungai.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai.9. SulastriAnggota keluarga: 2Orang ( Abd Rochman dan Moch Hasyim)RT/RW: 04/03Pekerjaan: Buruh taniSanitasi Rumah: Tidak terdapat MCK, Semua kegiatan MCK dilakukan di sungai.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai10. MisduAnggota keluarga: 3Orang ( Selati, Tiha dan Sariba)RT/RW: 04/03Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Terdapat MCK didalam rumah, tapi kegiatan MCK masih sering dilakukan di sungai.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan di pekarangan.11. JuhariahAnggota keluarga: 3Orang ( Marina dan Kusyati)RT/RW: 02/03Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan disungai.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai12. MarianiAnggota keluarga: 3Orang ( Marina dan Kusyati)RT/RW: 02/03Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, semua kegiatan MCK dilakukan disungai.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan dipekarngan kosong.13. AsminAnggota keluarga: 2Orang ( Mistri dan Ach. Sauki Ali)RT/RW: 01/04Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai, terkadang dibakar dan dibuang ke pekarangan kosong.14. AhmadAnggota keluarga: 3Orang ( Murtasia, Sofiatun Hasanah dan Meme Haniah)RT/RW: 01/04Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan disungai.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan.15. Zainal hofiAnggota keluarga: 2Orang ( Imroati ningsih dan Babur Rohman)RT/RW: 04/04Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.16. AsmuniAnggota keluarga: 2Orang ( Salmiatun Hasanah dan Slamet)RT/RW: 04/04Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai, terkadang dibakar.17. ArbaenaAnggota keluarga: 1Orang (Buadi)RT/RW: 03/04Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai.18. BahriAnggota keluarga: 1Orang (Sayani)RT/RW: 03/04Pekerjaan: PetaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.19. KardionoAnggota keluarga: 2Orang (Sri Anik dan Moch. Fila Ardianto)RT/RW: 05/04Pekerjaan: WiraswastaSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai, kegiatan memasak dan mencuci piring dilakukan di sumur didepan rumah.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.20. MarzukiAnggota keluarga: 2Orang ( Heni dan Maulid Hamzah)RT/RW: 05/04Pekerjaan: Tukang BatuSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai, kegiatan memasak dan mencuci dilakukan di sumur didepan rumah.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.21. SuariAnggota keluarga: 3 Orang ( Yani, Suyitno, Sucid Indiati)RT/RW: 05/04Pekerjaan: buruh taniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai, kegiatan memasak dan mencuci dilakukan di sumur didepan rumah.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.22. Ahmad mukidAnggota keluarga: 2Orang ( Helmuntatul Jannah dan Muhammad Ali Hanafi)RT/RW: 01/08Pekerjaan: wiraswastaSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai, kegiatan memasak dan mencuci dilakukan di sumur didepan rumah.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.23. SlametAnggota keluarga: 3 Orang ( Halimastus Sakdiah, Edi Siswanto, Sundari)RT/RW: 01/03Pekerjaan: petaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai, kegiatan memasak dan mencuci dilakukan di sumur didepan rumah.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.24. SlamoAnggota keluarga: 2 Orang ( Isrohaini dan Muhammad Ifan)RT/RW: 02/01Pekerjaan: petaniSanitasi Rumah: terdapat sumur dan WC di luar rumah, kegiatan MCK dilakukan di kamar mandi di depan rumah, kegiatan memasak dan mencuci dilakukan di sumur didepan rumah.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.25. SutiknoAnggota keluarga: 4 Orang ( Fatriatilah, Lukman Wahid, Dian Asih, Diki Wafaid)RT/RW: 04/03Pekerjaan: petaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai, kegiatan memasak dan mencuci dilakukan di sumur didepan rumah.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.26. Abdul muisAnggota keluarga: 2 orang (Halimah,Rifki) RT/RW: 02/03Pekerjaan: cleaning serviceSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai, kegiatan memasak dan mencuci dilakukan di sumur didepan rumah.Sampah: Pembuangan sampah di buang di selokan, di sungai atau dibakar.27. SumaAnggota keluarga: 2 orang (Asiah, Anshori)RT/RW: 02/03Pekerjaan: petaniSanitasi Rumah: sumur di dalam, kegiatan MCK dilakukan di sungai, kegiatan memasak dan mencuci dilakukan di sumur didepan rumah.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.28. BahriAnggota keluarga: 2 (Rohimah, Sofie)RT/RW: 02/03Pekerjaan: petaniSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai, kegiatan memasak dan mencuci dilakukan di sumur didepan rumah.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.29. MarijahAnggota keluarga: 3 orang ( Fitasari, Mia Damiati, Farhan) RT/RW: 02/03Pekerjaan: serabutanSanitasi Rumah: Tidak terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK dilakukan di sungai, kegiatan memasak dan mencuci dilakukan di sumur didepan rumah.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.30. SaifulAnggota keluarga: 2 orang (Bu Saiful, Ike)RT/RW: 02/03Pekerjaan: petaniSanitasi Rumah: terdapat sumur dan WC di dalam rumah, kegiatan MCK pada pagi dan siang hari dilakukan di sungai, sedangkan pada malam hari dilakukan di WC dlm rumah. Keadaan jamban juga memprihatinkan karena lokasi jamban berada di daerah dapu. Bersebalahan dengan alat2 dapur seperti wajan,panic,piring dsb dan tidak dibatasi sekat. Sedangkankegiatan memasak dan mencuci dilakukan di sumur didepan rumah.Sampah: Pembuangan sampah di buang di sungai dan pekarangan kosong.f) Kendala yang dihadapi saat melakukan observasia. Bahasa, sebagian besar masyarakat menggunakan bahasa madura dan tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia atau pun bahasa jawa. Sehingga terkadang komunikasi hanya berjalan satu arah.b. Kepala dusun kurang kooperatif dikarenakan adanya masalah internal dalam keluargag) Catatan KegiatanMasyarakat pada umumnya meskipun mempunyai MCK dirumah, masih sering melakukan kegiatan MCK di sungai, karena masyarakat menganggap melakukan MCK disungai lebih praktis, sekalian mencuci, mandi dan buang air dapat dilakukan sekali jalan.Dusun Krajan sebenarnya dapat membangun sumur di setiap rumah, tetapi untuk pembuatannya itu harus menggali sedalam 12 meter karena sumber airnya sangat dalam. Jika musim kemarau dan sungai mulai kering, masyarakat mengambil air dari sumur-sumur tetangga dan sumber mata air.Jarang sekali 1 sumur dipakai hanya untuk 1 keluarga, biasanya 1 sumur dipakai beramai-ramai. Jika musim kemarau maka sumur akan kering, maka kegiatan MCK dan mencuci dilakukan di sungaiPembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi sudah pernah dilakukan tetapi lama kelamaan masyarakat malas dan hanya membuang kotoran sapi didalam tanah galian, namun masih ada masyarakat yang sadar akan manfaat kotoran sapi tersebut dan membawanya ke sawa sebagai pupuk. Ada juga masyarakat yang tidak mengerti akan manfaat pupuk kompos, padahal jika menggunakan pupuk kompos hasil pertaniannya jauh lebih banyak.Untuk pemanfaatan sumber mata air, sebenarnya masyarakat sudah pernah mengajukan bantuan agar pemerintah membantu memberdaya gunakan sumber mata air tersebut namun sampai sekarang masih belum ada tanggapan.Di dusun krajan sudah pernah dibuatkan kamar mandi umum lengkap ada bak mandi dan WCnya, tetapi tidak digunakan karena saluran airnya masih belum terpasang. Karena MCK umum tidak pernah digunakan, maka lampu atau perlengkapan-perlengkapan di MCK umum sering dicuri warga.Di dusun krajan juga sudah terbentuk kelompok-kelompok yang memberdayakan sampah anorganik sebagai kerajinan tangan yang dibuat menjadi gantungan kunci dan bros tetapi masih terkendala pemasarannya, sudah pernah di ikutkan Jember Expo tetapi tidak laku. Dan akhirnya para anggotanya banyak yang keluar dan yang bertahan hanya 3 tiga orang.Di dusun Krajan terdapat mata air yang cukup banyak, salah satu yang sering dipakai warga adalah mata air yg fotonya kami lampirkan di lampiran foto. Mata air tersebur walaupun musim kemara tetap mengalir walaupun debitnya kecil. Oleh karena itu masyarat mengharapkan adanya bantuan pembuatan bak air yg besar untuk menampung air ketika musim kemarau, darpada air itu dibuang percuma lebih baik ditampung agar pada musim kemarau mata air tetap dapat digunakan secara maksimalh) MCK umumMerupakan satu-satunya MCK umum yang berada di Dusun Krajan, Kondisinya sendiri sangat memprihatinkan karena tidak pernah dipakai, selain itu disekitar MCK banyak sekali sampah yang beeserakan. Permasalahan MCK umum : air tidak ada, terutama pada musim kemarau septic tank ada, tapi tidak begitu dalam, lalu pipa penyambung dirusak oleh warga yang usil kondisi MCK baud an kotor, setelah BAB (buang air besar) masayarakat jarang menyiram jamban karena tidak tersedia air. Banyak sekali sampah, tidak adanya tempat sampah untuk menampung sisa bungkus sabun pencuci pakaian, dan sampah-sampah lainnya. Akhirnya selokan dan genangan air di sekita penuh sampah karena air tidak ada, maka msyarakat lebih suka ke sungai karena air hamper selalu ada walaupun musim kemarau.

3.1.3 Dusun Duplanga) Nama Kegiatan: Observasi Lingkunganb) Tanggal Kegiatan: 19Juni 21 Juni 2013c) Lokasi Observasi: Dusun Duplang, Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jemberd) Rincian :a. Melakukan observasi dan mendokumentasikan sarana sanitasi rumah warga yang ada didusun Duplang desa Kamal.b. Melakukan kegiatan wawancara survey dan mendokumentasikan tempat dan cara pembuangan sampah warga dusun duplang desa Kamal.c. Melakukan observasi untuk mendapatkan satu warga yang akan diperbaiki sanitasinya.e) Output :Luas daerah dari Dusun Duplang sendiri adalah 51 hektar. Saat ini dusun Duplang dipimpin oleh Bapak Said Umar sebagai Pejabat sementara. Dusun Duplang sendiri terdiri dari 2 RW dan 8 RT, yaitu RW 05 (RT 01, 02, 03, dan 04) dan RW 06 (RT 01, 02, 03, dan 04).

Nama Kepala Dusun Duplang (lama):Pak SUWANDI.Daftar nama RT/RW di dusun Duplang:RW 05 dipimpin oleh Bapak Asbun RT 01 dipimpin oleh Bapak Sarimo RT 02 dipimpin oleh Bapak Lasnan RT 03 dipimpin oleh Bapak Syaiful RT 04 dipimpin oleh Bapak Didik RW 06 dipimpin oleh Bapak Sunaryo RT 01 dipimpin oleh Bapak Bahro RT 02 dipimpin oleh Bapak Naim RT 03 dipimpin oleh Bapak Rotib RT 04 dipimpin oleh Bapak Zainari

Hasil Observasi1.Narasumber:Pak Arifin dan Ibu Ike(RT:3 /RW: adanya kamar mandi tapi kaskus atau BAB nya di sungai, pembuangan sampah disaluran got Tidak adanya pengolahan limbah Pekerjaannya sebagai petani.2. Narasumber : Bu Tikna (RT 02/ RW 06) Tidak adanya kamar mandi, sehingga Bu Tikna mani, cuci, dan BAB disaluran sumber-sumber air. Tidak ada pengolahan limbah Pembuangan sampah ditimbun dibelakang rumah atau dibuat ditempat yang jauh dari rumah dan ada juga yang bibakar. Pekerjaanya sebagai petani3. Narasumber : Bu Fandi ( RT:02/ RW:06) Tidak ada kamar mandi . Kondisi kamar mandinya juga jauh dari kriteria layak pakai. Pegolahan limbah tidak ada Pembuangan sampahnya dibuang dan dibakar juga ada yang ditimbun. Pekerjaanya yaitu wiraswasta.4. Narasumber : Bu Imroatul ( RT:05/RW04) Ada kamar mandi umum yang digunakan oleh 30 KK, selain itu kondisinya juga jauh dari kriteria layak paka, sehat dan bersih. Pembuangan sampahnya diselokan Air yang digunakan untuk MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan oleh warga sekitar disungai Pembuangan sampahnya dibuang diselokan dan dibakar Pekerjaanya sebagai petani5. Narasumber : Pak Sofyan ( RT:05/RW04) Ada kamar mandi umum yang digunakan oleh 30 KK, selain itu kondisinya juga jauh dari kriteria layak paka, sehat dan bersih. Pembuangan sampahnya diselokan Air yang digunakan untuk MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan oleh warga sekitar disungai Pembuangan sampahnya dibuang diselokan dan dibakar Pekerjaanya sebagai petani6. Narasmber :Pak Akmal (RT:04/RW:05) Ada kamar mandi umum Pembuangan sampahnya diselokan Air yang digunakan untuk MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan oleh warga sekitar disungai Pembuangan sampahnya dibuang diselokan dan dibakar Pekerjaanya sebagai petani7.Narasumber:Pak kholiq (RT:04/RW:06) Jumlah keluarga 3 orang (Sulip,Ana,dan Putri) Ada kamar mandi umum Pembuangan sampahnya diselokan Air yang digunakan untuk MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan oleh warga sekitar disungai Pembuangan sampahnya dibuang diselokan dan dibakar Pekerjaanya sebagai petani8.Narasumber:Pak Asto (RT:03/RW:05) Jumlah keluarga 4orang (Suliha,Solihin,Jugi dan Misni) Ada kamar mandi umum Pembuangan sampahnya diselokan Air yang digunakan untuk MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan oleh warga sekitar disungai Pembuangan sampahnya dibuang diselokan dan dibakar Pekerjaanya sebagai petani9.Narasumber:Pak Totok (RT:04/RW06) Jumlah keluarga 2 orang (Sami dan Tomi) Ada kamar mandi umum Pembuangan sampahnya diselokan Air yang digunakan untuk MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan oleh warga sekitar disungai Pembuangan sampahnya dibuang diselokan dan dibakar Pekerjaanya sebagai petani10.Narasumber:Pak Tosan (RT:04/RW:06) Jumlah keluarga 3 orang (Lisiati,Sadn,dan Tuni) Ada kamar mandi umum Pembuangan sampahnya diselokan Air yang digunakan untuk MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan oleh warga sekitar disungai Pembuangan sampahnya dibuang diselokan dan dibakar Pekerjaanya sebagai petani11.Narasmber:Pak Rahmat (RT:02/RW:06) Jumlahkeluarga 1 orang (Subaria) Ada kamar mandi umum Pembuangan sampahnya diselokan Air yang digunakan untuk MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan oleh warga sekitar disungai Pembuangan sampahnya dibuang diselokan dan dibakar Pekerjaanya sebagai petani12.Narasumber:Pak Zainuri (RT:01/RW:06) Jumlah keluarga 2 orang (Bobun dan A.Fajar) Ada kamar mandi umum Pembuangan sampahnya diselokan Air yang digunakan untuk MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan oleh warga sekitar disungai Pembuangan sampahnya dibuang diselokan dan dibakar Pekerjaanya sebagai petani13.Narasumber:Pak Suwarso (RT:03:RW:05) Jumlah keluarga 3 orang (Eni,Rian,Miskian) Ada kamar mandi umum Pembuangan sampahnya diselokan Air yang digunakan untuk MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan oleh warga sekitar disungai Pembuangan sampahnya dibuang diselokan dan dibakar Pekerjaanya sebagai petani14.Narasumber:Pak Sub.Bumiati (RT:03/RW:05) Ada kamar mandi umum Pembuangan sampahnya diselokan Air yang digunakan untuk MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan oleh warga sekitar disungai Pembuangan sampahnya dibuang diselokan dan dibakar Pekerjaanya sebagai petani15. narasumber : Pak Budi Harsono (RT 1/ RW 5) Jumlah keluarga 4 ( Budi Harsono, Julia, Tutut, Hafi) Pekerjaan sebagai petani Ada kamar mandi umum namun kondisinya juga jauh dari kriteria layak pakai, sehat dan bersih Air yang digunakan untuk MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampahnya dibuang diselokan dan dibakar16. narasumber : Manan (RT 1/ RW 6) Jumlah keluarga 2 orang (Manan dan Siti Aminah) Pekerjaan sebagai petani Ada kamar mandi umum namun kondisinya terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar17. Narasumber : Ilyas (RT 1/RW 6) Jumlah keluarga 4 orang ( ilyas,Pati, Kholifah, dan Rika) Pekerjaan sebagai petani Ada kamar mandi umum namun kondisinya terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar18. narasumber : Sarjo (RT4/ RW 5) Jumlah keluarga 2 orang (Sarjo dan Surati) Pekerjaan wiraswasta Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar19. narasumber : Sadiah (RT 4/ RW 5) Jumlah keluarga 1 orang (Sadiah) Pekerjaan buruh tani Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar20. narasumber : Sunan (RT 2/ RW 5) Jumlah keluarga 3 orang (Sunan, Siani dan Iin) Pekerjaan petani Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar21. narasumber : Tima (RT 2/ RW 5) Jumlah keluarga 2 orang (Tima dan Misnawan) Pekerjaan petani Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar22. narasumber : Dulalim (RT 2/ RW 5) Jumlah keluarga 3 orang (Dulalim, Raudatul jannah dan M. Rofi) Pekerjaan petani Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar23. narasumber : Uwi (RT 3/ RW 6) Jumlah keluarga 5 orang (Uwi, Ami, Rina, Heru dan Ida) Pekerjaan petani Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar24. narasumber : Abd. Hafid (RT 4/RW 6) Jumlah keluarga 4 orang (Abd. Hafid, Sulastri, Ulul Albab dan Ibnu Arwan) Pekerjaan petani Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar25. narasumber : Kartono ( RT 3/ RW 5) Jumlah keluarga 2 orang (Kartono dan Sulis) Pekerjaan petani Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar26. narasumber : Jumadin (RT 3/ RW 5) Jumlah keluarga 4 orang (Jumadin. Astuti, Idah Ayu dan Miskina) Pekerjaan buruh tani Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar27. narasumber : Drasma (RT 3/ RW 5) Jumlah keluarga 2 orang (Drasma dan Johan) Pekerjaan wiraswasta Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar28. narasumber : Buyan (RT 3/RW 6) Jumlah keluarga 3 orang (Buyan, Jahariyah dan Miyati) Pekerjaan petani Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar29. narasumber : Salim (RT 1/RW 6) Jumlah keluarga 4 orang (Salim, Jasiyah, Sumiati dan Misrani) Pekerjaan buruh tani Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar30. narasumber : Sabar (RT 1/ RW 6) Jumlah keluarga 3 orang (Sabar, Siti Nursiyah dan Salam) Pekerjaan petani Ada kamar mandi umum dengan kondisi terbuka dan tidak layak pakai Air yang digunakan MCK berasal dari air sumber BABnya dilakukan warga disungai Pembuangan sampah dibuang diselokan dan ada juga yang dibakar

f) Catatan kegiatan Di dusun Duplang sendiri terdapat 1 sekolah dasar, yaitu Sekolah Dasar Negeri 02 Kamal. Jumlah penduduk yang berada di dusun Duplang sebanyak 825 jiwa, dengan 425 KK. Komoditas utama dari dusun ini adalah Tembakau raja, hortikultur dan sayuran (masih dikembangkan), dan palawija (jagung dan kacang tanah).Pengairan di dusun Duplang berasal dari sumber mata air dan Daerah Aliran Sungai, yang selanjutnya digunakan untuk kebutuhan irigasi dan lain-lain (masak, mandi,dll). Sehingga dapat dikatakan irigasi di dusun Duplang lancar dan sejauh ini belum ada masalah yang serius. Tetapi meskipun pengairan di dusun ini lancar, ada sebagian masyarakat yang masih menggunakan air sungai dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini disebabkan karena budaya yang sudah melekat dan turun menurun sejak dulu. Berdasarkan keterangan dari Bapak Suwandi (mantan Ketua dusun), di dusun Duplang terdapat 8 MCK yang tersebar di masing-masing RT, tetapi faktanya MCK tidak tersebar secara merata di 8 RT yang ada di Dusun Duplang. Sedangkan MCK yang telah dibangun, tidak dipergunakan sebagaimana mestinya, dikarenakan adanya beberapa faktor, yaitu: Tidak adanya septic tank Tidak adanya saluran air Jarak MCK yang jauh dari rumah penduduk Budaya BAB dan mandi di sungai yang telah melekat di masyarakatSehingga yang terjadi adalah warga lebih memilih sungai sebagai tempatBAB dan aktivitas lainnya (mandi, masak, dan mencuci baju). Ironisnya, ada sebagian warga yang terdiri dari 30 KK, yang menggunakan 1 MCK buatan sendiri untuk melakukan aktivitas seperti cuci baju dan mandi, dimana kondisi dari MCK tersebut jauh dari kriteria MCK yang layak, bersih, dan sehat.Tingkat pencemaran air di dusun Duplang sendiri tidak terlalu parah, karena dusun ini terletak di dataran tinggi, sehingga aliran airnya deras yang nantinya dapat memberihkan sampah yang telah dibuang di aliran sungai.Secara umum, pembuangan sampah di Dusun Duplang dibuang di sembarang tempat, seperti selokan, sungai, lubang galian. Selain itu, sampah yang telah terkumpul sebagian pula ada yang dibakar. Tetapi ada pula sebagian masyarakat di Dusun Duplang, yaitu di RW 06, mampu mengolah sampah anorganik seperti plastik menjadi suatu handycraft yang bernilai ekonomis. Hanya saja kendala yang terjadi saat ini, sulitnya menemukan pasar, sehingga kegiatan mengolah handycraft menjadi vakum. Sedangkan untuk sampah organik, diolah menjadi pupuk kompos.

3.1.4 Dusun Kopanga) Nama Kegiatan: Observasi Lingkunganb) Tanggal Kegiatan: 13 Juni 2013 21 Juni 2013c) Lokasi: Dusun Kopang, Kecamatan Arjasa Kabupaten Jemberd) Rincian Kegiatan Melakukan observasi di lingkungan Dusun Kopang, Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember Melakukan wawancara kepada beberapa warga di lingkungan Dusun Kopang, Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember Melakukan dokumentasi mengenai sanitasi lingkungan, pembuangan sampah, dan keadaan warga di Dusun Kopang Kecamatan Arjasa. Melakukan pengamatan mengenai sanitasi lingkungan, pembuangan sampah, kebersihan lingkungan dan MCK warga di Dusun Kopang Kecamatan Ajasa Kabupaten Jember.

e) Output Kegiatan Observasi Lingkungan Dusun Kopang, Kecamatan Arjasa Kabupaten JemberDari hasil observasi, Dusun Kopang dibagi dalam Kopang atas dan Kopang bawah, yang masing masing terdapat Rukun Tetangga dan Rukun Warga masing masing. Rata rata pekerjaan warga di sana adalah buruh bangunan dan petani. (terlampir) Sanitasi warga lingkungan Dusun Kopang, Kecamatan Arjasa Kabupaten JemberHampir semua sanitasi warga di Dusun Kopang Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember ini melakukannya di Sungai, dari mandi, mencuci pakaian, masak dan membuang air besar.f) Kendala KegiatanAdapun kendala kendala melakukan observasi di Dusun Kopang Kecamatan Arjasa adalah : BahasaHampir semua warga menggunakan bahasa daerah Madura dalam berkomunikasi, mereka tidak bisa bahasa daerah yang lainnya, juga tidak bisa bahasa Indonesia. Medan yang ditempuhUntuk menempuh Dusun Kopang Bawah RW 8, harus melewati sawah sawah dan jalan yang terjal. Tidak ada dan tidak bisa dilewati kendaraan, sepedapun tidak bisa melewati medan ini. Sehingga harus jalan kaki kurang lebih 5-6 km untuk berjalan kaki.g) Catatan Kegiatan Hampir semua warga Dusun Kopang dari keadaan sandang, pangan dan papan masih sangat kurang. Dari Sandang, kebanyakan dari mereka keluar hanya menggunakan baju dalam saja, bahkan ada yang tidak pakai Papan, Rumah warga disana tergantung Dusun kopang sebelah mana. Untuk kopang bawah, sangat tidak layak. Kebanyakan rumahnya terbuat dari anyaman bamboo, dan alas tanah. Untuk tidur tidak ada kasur hanya tikar saja. Pangan, mereka sangat mengandalkan hasil pertanian mereka. Mereka untuk membeli kebutuhan pokok harus jalan berkilo kilo meter. Terdapat beberapa sumur, tetapi sumur tersebut selalu kering dan hanya musim penghujan saja ada airnya itupun jauh dari rumah warga.

NoNama KKRT/RWTempat BABKondisi JambanSaluran BuangTempat Mandi dan cuciSampah

1B. Mar3/8SungaiTidak Ada JambanSungaiSungaiDitimbun, dibakar2

2Misal/Misri3/8SungaiTidak Ada JambanSungaiSungaiDitimbun, Dibakar

3Miaden3/8SungaiTidak Ada JambanSungaiSungaiDitimbun, Dibakar

4Asmin3/8SungaiTidak Ada JambanSungaiSungaiDitimbun, Dibakar

5Suina/Rebut3/8SungaiTidak Ada JambanSungaiSungaiDitimbun, Dibakar

6Asmat3/8SungaiTidak Ada JambanSungaiSungaiDitimbun, Dibakar

7Said2/7sungaiTidak Ada JambansungaisungaiDitimbun, Dibakar

8Johan1/8sungaiTidak ada jambansungaiSungaiDitimbun, Dibakar

9Hari1/8sungaiTidak ada jambansungaiSungaiDitimbun, Dibakar

10Toha2/7sungaiTidak Ada JambansungaisungaiDitimbun, Dibakar

11Suarti4/7KM umumTidak layakKM umumKM umumDitimbun, Dibakar

12Eles2/7KM umumTidak layakKM umumKM umumDitimbun, Dibakar

13Sana2/7sungaiTidak Ada JambansungaisungaiDitimbun, Dibakar

14Sarini4/2sungaiTidak Ada JambansungaisungaiDitimbun, Dibakar

15Mulyadi1/8sungaiTidak ada jambansungaiSungaiDitimbun, Dibakar

16Dur4/8sungaiTidak ada jambansungaisungaiDitimbun, Dibakar

17Buani4/2KM umumTidak layakKM UmumKM umumDitimbun, Dibakar

18Busan1/7sungaiTidak ada JambansungaisungaiDitimbun, Dibakar

19Senardi4/8sungaiTidak ada jambansungaiSungaiDitimbun, Dibakar

20Samiti4/8sungaiTidak ada jambansungaiSungaiDitimbun, Dibakar

21Baher1/7sungaiTidak ada jambansungaisungaiDitimbun, Dibakar

22Sano1/8sungaiTidak ada jambansungaiSungaiDitimbun, Dibakar

23Suina2/8SungaiTidak ada jambanSungaiSungaiDitimbun, Dibakar

24Elleng1/8sungaiTidak ada jambansungaiSungaiDitimbun, Dibakar

25Supia3/8sungaiTidak ada jambansungaiSungaiDitimbun, dibakar

26Erap5/9sungaiTidak ada jambansungaiSungauDitimbun, Dibakar

27Karya3/8sungaiTidak ada jambansungaiSungaiDitimbun, dibakar

28Saliman1/8sungaiTidak ada jambansungaiSungaiDitimbun, Dibakar

29Endi1/8SungaiTidak ada jambansungaiSungaiDitimbun, Dibakar

30Junaidi1/8sungaiTidak ada jambansungaiSungaiDitimbun, Dibakar

Sumber dari aliran sungai untuk MCK warga

3.1.5 Dusun Gumitir a) Nama kegiatan : observasi lingkunganb) Tanggal kegiatan : 18 juni 2013 22 juni 2013c) Lokasi pelaksanaan : Dusun Gumitir, Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jemberd) Rincian kegiatan :1) Observasi lingkungan Dusun Gumitir2) Melakukan wawancara pada beberapa warga, ketua RT dan RW Dusun Gumitir3) Observasi Kondisi Sanitasi Keluarga dan Sekolah Dusun Gumitir, Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember.4) Observasi Pola Pembuangan Sampahe) Output kegiatan: Dari hasil wawancara pada beberapa warga dapat diperoleh informasi mengenai pekerjaan warga adalah sebagai buruh tani. Potensi Dusun Gumitir lebih cenderung ke arah hasil pertanian salah satunya padi.

f) Data geografis desaA. Luas : 689.589 HektarB. Batas Wilayah: 1. Utara: Desa panduman2. Selatan: Desa Arjasa3. Barat: Desa Darsono4. Timur: Desa CandijatiC. Kondisi GeografisKetinggian tanah : 145 DplD. Jumlah penduduk gumitir : 289 jiwa

g) Profil dusun gumitirDusun gumitir dipimpin oleh kasun Bpk. KikiJumlah RT: 06Jumlah RW: 2 ( RW 9 dan 10)RW 09 : Bpk. SamsulRW 10: Bpk. RianKasun Gumitir: Bpk. KikiMata pencaharian warga: Petani & buruh taniHasil prtanian: Padi, Jagung dan ubi-ubianKelompok tani: Gumitir JayaKegiatan warga: kerajinan tetapi terpusat di dusun Duplang kecamatan ArjasaKemampuan berbahasa: bahasa utama bhasa madura & sedikit yang mampu berbahasa Indonesia

h) Data Warga Dusun Gumitir ( Sampel 30 Kepala Keluarga)NoNama Kepala KeluargaJumlah Anggota KeluargaNama Anggota KeluargaRT/RWPendidikanPekerjaan

1Muhammad wakik5Muhammad wakikTuyamiMuh. GilangEdo saputraYuliya ningsih001 / 009Tamat SDTamat SDBlm tamat SDBlm tamat SDTamat SD

Buruh taniIbu RTPelajarBlm bekerjaKaryawana

2Liati3LiatiBudi haryonoSutini001 / 009Blm tamat SDTamat SDBlm tamat SDIbu RTBuruh taniBlm bekerja

3Satik3SatikTotok trediantoAstutik001 / 009Tamat SDTamat SDTamat SD

KaryawanBlm bekerjaBlm bekerja

4Suharno3SuharnoSiti fatimahM. alfian004 / 009Tamat SDTamat SDBlm sekolah

Buruh taniIbu RTBlm bekerja

5Siadi3SiadiMaatiHani004 / 009Tdk sekolahTdk sekolahTdk sekolah

Buruh taniBuruh taniBlm sekolah

6Sa.i3Sa.iMaiMela004 / 009Tdk sekolahTdk sekolahBlm tamat SD

Buruh taniBuruh tanipelajar

7Pocet3PocetMarsiaSahrul001 / 009Tdk sekolahTdk sekolahTdk sekolahBuruh taniBuruh taniwiraswasta

8Emat4EmatSuryatiNanang kosimAbdul maoliq001 / 009Tdk sekolahTamat SDSLTPBlm sekolah

Buruh taniIbu RTPelajarBlm bekerja

9Muhammad3MuhammadRomlaRusmiati003 / 009Tamat SDTamat SDBlm tamat SD

Buruh taniIbu RTpelajar

10Sai3SaiNisaBunitro003 / 009Tdk sekolahTdk sekolahSLTP

Buruh taniBuruh tanipelajar

11Muji

4MujiSariArifinHosnaimi003 / 009Tdk sekolahTdk sekolahTamat SDTamat SD

Buruh taniBuruh taniPelajarpelajar

12Tohari3TohariSumiatiAyu wulandari005 / 009Tdk sekolahTdk sekolahBlm tamat SD

Buruh taniIbu RTpelajar

13Bahrul3BahrulRomsilfakunsiatun005 / 009Tamat SDTamat SDBlm sekolahWiraswastaIbu RTBlm bekerja

14Asbar4AsbarMisnaRomlaSiti rahayu005 / 009Tdk sekolahTdk sekolahTamat SDBlm sekolahBuruh taniIbu RTBlm bekerjaBlm bekerja

15Sulis5SulisBuhariHamidahJepriHalimatus005 / 009Tdk sekolahTdk sekolahSLTPBlm tamat SDBlm tamat SDTukang batuIbu RTPelajarPelajarpelajar

16Sugianto4SugiantoSutiaSulihinSulihati006 / 009Tdk sekolahTamat SDBlm tamat SDBlm tamat SDBuruh taniBuruh taniPelajarPelajar

17Sukadi

2SukadiBia002 / 010Tdk sekolahTdk sekolahBuruh taniBuruh tani

18Satimah1Satimah002 / 010Tdk sekolahBuruh tani

19Alam3AlamToriyaMuh. Muslimin009 / 010Tdk sekolahTamat SDTamat SDBuruh taniBuruh taniPelajar

20Saniman

2SanimanSije001 / 010Tdk sekolahTdk sekolahBuruh taniBuruh tani

21Saiful3SaifulBuhamiSulpiya001 / 010Tamat SDTamat SDBlm tamat SDWiraswastaPedagangPelajar

22Sreadi2SreadiDaai002 / 009Tdk sekolahTdk sekolahPetaniIbu RT

23Saini1Saini002 / 009Tdk sekolahBuruh tani

24Asmawi4AsmawiMiswaItaFathoni003 / 010Tdk sekolahTdk sekolahBlm tamat SDBlm sekolahBaruh taniBuruh taniPelajarBelum bekerja

25Abdul Munir3Abdul munirTumiatiFadliatul005 / 010Tamat SDTdk sekolahBlm tamat SDPetaniIbu RTPelajar

26Holim1Holim003/010Tamamt SDPetani

27Abdul Azis1Abdul azis003/010Tamat SDPetani

28Rian1Rian

002 / 010Tamat SD

29Adin P.mis2Adin P.MisAmi B.Ati003/009Tamat SDTamat SD

30Surika3SurikaSutianaTitin003/009Belum Tamat SDTidak sekolahTamat SD

i) Kendala1. Kondisi medan yang sulit diakses, jalan yang rusak dan kurangnya penerangan jalan.2. Bahasa : Kebanyakan warga menggunakan bahasa madura sehingga banyak missed komunikasi dengan mahasiswa KKN yang kebanyakan tidak bisa memakai bahasa madura.

j) Catatan kegiatan Sanitasi Untuk sanitasi warga dusun Gumitir, warga menggunakan sumber mata air yang berasal dari daerah aliran sungai sumber candi, perbatasan Kamal. Warga Dusun Gumitir sebagian besar memanfaatkan aliran sungai tersebut untuk aktivitas sehari- hari seperti mencuci baju, mencuci piring termasuk kegiatan MCK. Sebagian besar warga kurang memanfaatkan fasilitas MCK yang sudah dibangun pemerintah setempat dikarenakan sulitnya merubah kebiasaan yang sudah ada. Untuk air sendiri, warga dusun Gumitir tidak mengalami kesulitan karena dusun Gumitir merupakan dusun yang terdekat dengan Gunung, sehingga sumber air cukup lancar. Budaya BAB dan mandi di sungai yang telah melekat di masyarakat sulit diubah. Pendidikan rendah dan kurangnya kesadaran akan kebersihan membuat warga dusun tersebut tidak menggunakan fasilitas yang sudah ada. Pembuangan air limbah rumah tangga sebagian warga yang sudah memiliki kamar mandi biasanya dibuang pada septik tank. Namun masih banyak warga yang membuang air limbah rumah tangga di ladang atau sungai sehingga dapat mencemari aliran sungai. Pola Pembuangan Sampah Pengolahan limbah sendiri di dusun tersebut belum terkelola dengan baik. Masih banyak warga yang mmbuang sampah tidak pada tempatnya dan tidak memisahkan sampah- sampah tersebut sesuai jenisnya. Warga yang tinggal disekitar aliran sungai membuang sampah di aliran sungai yang ada sehingga, membuat sampah menumpuk di alirang sungai. Tidak hanya membuang sampah di aliran sungai, warga juga membuang sampah di juglangan atau tempat yang digali sendiri oleh warga untuk menumpuk sampah, namun ada juga sampah yang langsung dibakar. Pemanfaatan atau pengolahan akan sampah rumah tangga sudah pernah dilakukan, namun terkendala pada pemasaran terhadap hasil pengolahan sampah tersebut.

3.2 Minggu Kedua3.2.1 Dusun Klancenga) Nama Kegiatan: Sosialisasi program ecopreneur dan bank sampahb) Tanggal Kegiatan: 29 Juni 2013 c) Lokasi Observasi: Balai Desa Dusun Klanceng, Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jemberd) Rincian Kegiatan:a. Memberikan pandangan bagaimana mengolah sampah yang baik dan benar.b. Memberikan penyuluhan mengenai pengertian ecopreneur dan aplikasinya.c. Memberikan gambaran mengenai pengertian dan mekanisme bank sampah.e) Output :Pada tanggal 29 Juni 2013 pukul 15.00, kami memberikan penyuluhan mengenai program ecopreneur dan bank sampah yang dihadiri oleh 17 warga dusun Klanceng Desa Kamal Kecamatan Arjasa yang terdiri dari ibu-ibu kader PKK, POSYANDU, dan juga beberapa remaja putri. Selama penyuluhan ini berlangsung, kami memberikan materi mengenai pengertian dan jenis-jenis sampah apakah yang termasuk sampah organik dan anorganik serta bagaimana cara memilah dan bagaimana mengelolah sampah-sampah tersebut termasuk memberikan pemahaman dampak yang akan terjadi ketika sampah-sampah tersebut tidak dapat dikelola dengan baik dan benar, seperti banjir, penyakit, serta berbagai pencemaran. Dalam pengolahan sampah organik, kami memberikan pemahaman bahwa sebaiknya sampah organik dikelola dengan cara dimasukkan ke kantong plastik dan dibuang atau dengan cara dibuat menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos ini sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah dan tanaman. Tentu saja pemanfaatan pupuk kompos ini akan sangat berguna ketika dimanfaatkan oleh warga Dusun Klanceng Desa Kamal, mengingat sebagian besar warga dusun Klanceng memiliki mata pencaharian sebagai petani, sehingga ketika warga dapat membuat pupuk kompos sendiri, warga sekitar dapat meminimalkan biaya operasional dan mendapat keuntungan tambahan berupa hasil pertanian yang lebih baik karena pupuk kompos lebih aman daripada pupuk kimia.Sedangkan dalam pengolahan sampah anorganik, kami memberikan pemahaman tentang eco preneur yang memiliki pengertian tentang berwirausaha dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di lingkungan sekitar kita seperti sampah. Sampah anorganik pun memiliki manfaat karena ada beberapa sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomis dapat dimanfaatkan kembali ataupun dijual. Pemanfataan kembali sampah anorganik dapat diaplikasikan dengan pembuatan kerajinan tangan sesuai dengan minat yang dikombinasikan dengan kreativitas yang dimiliki warga Dusun Klanceng. Contohnya saja kita dapat memanfaatkan sampah botol plastik menjadi kerajinan seperti bros jilbab yang pada nantinya, kerajinan tersebut dapat dijual dan ketika ditekuni akan memberikan penghasilan tambahan warga dusun Klanceng. Selain pemanfaatan sampah anorganik menjadi kerajinan, kami juga memberikan penyuluhan mengenai pemanfaatan sampah anorganik melalui bank sampah. Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan memiliki manajemen layaknya perbankan, tetapi yang ditabung adalah sampah. Warga yang menabung (nasabah) memiliki buku tabungan. Setelah jatuh tempo hari yang telah disepakati, nasabah tersebut mendapatkan uang sesuai dengan jumlah sampah yang telah dia kumpulkan dan yang telah dihargai oleh pengepul. Adapun mekanisme dari bank sampah adalah sebagai berikut : Sampah anorganik dikumpulkan oleh pengelola bank sampah

Pengelola sampah mendatangi pengepul untuk menjual hasil sampah yang sudah dikumpulkan

Pengepul menimbang berat sampah anorganik kemudian ditentukan nilai jualnya

Pengepul mencatat nilai jual sampah dalam buku tabungan nasabah

Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang dan diberikan kepada nasabah

Setelah kami memberikan penyuluhan, kami pun menanyakan kepada peserta penyuluhan mengenai bagaimana mereka mengelola sampah selama ini, baik yang organik maupun anorganik. Ternyata mayoritas Warga Dusun Klanceng Desa Kamal dalam mengelola sampah selama ini belum memiliki kesadaran untuk memilah sampah organik atau anorganik. Mereka beralasan bahwa pemilahan sampah merupakan hal yang tidak praktis dan merepotkan sehingga selama ini mereka hanya membuang sampah begitu saja di pekarangan begitu saja tanpa dipilah. Tetapi disisi lain, untuk sampah plastik yang menurut mereka memiliki nilai jual secara langsung, beberapa orang menyisihkannya dan menjualnya kepada pengepul yang biasanya berkeliling di Dusun Klanceng ini untuk ditukar dengan peralatan dapur. Jadi pada intinya warga dusun Klanceng secara tersirat sudah memiliki bank sampah sendiri tetapi masih belum memiliki manajemen yang baik dalam mekanismenya karena belum memiliki pencatatan di dalam buku tabungan. Dan dalam penyuluhan ini setelah kami memberikan wacana mengenai bank sampah dengan manajemen yang lebih baik, salah seorang warga bernama Ibu Aminah mengajukan diri sebagai koordinator untuk menjadi tempat menampung sampah warga sebelum dijual kepada pengepul. Menurut Ibu Aminah, jika program bank sampah yang kami tawarkan dianggap lebih menguntungkan dari bank sampah warga sebelumnya, warga pun akan lebih tertarik untuk mengikuti program bank sampah yang kami tawarkan. Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan masyarakat Dusun Klanceng ini dapat memiliki kesadaran untuk lebih berkawan dengan sampah. Dengan pola ini maka warga dapat mengerti dan disiplin dalam mengolah dan memanfaatkan sampah yang ada di sekitar mereka sehingga pada akhirnya pemanfaatan sampah tersebut akan berguna untuk lingkungan dan diri mereka sendiri seperti lingkungan menjadi bersih, dan sehat serta dapat memberikan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.

3.2.2 Dusun Krajana) Nama Kegiatan: Penyuluhan Ecopreneur dan Bank Sampah b) Tanggal Kegiatan: 01 Juli 2013c) Lokasi Observasi: Dusun Krajan, Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jemberd) Rincian :a. Memberikan penyuluhan mengenai pengertian ecopreneur dan aplikasinya.b. Memberikan pandangan bagaimana mengolah sampah yang baik dan benarc. Memberikan gambaran mengenai mekanisme BANK SAMPAHe) Output :Pada minggu pertama kegiatan KKN, kami telah melakukan observasi tentang pengelolaan sampah pada dusun Krajan, hasilnya warga tidak memiliki kesadaran tentang kebersihan dan tidak memiliki pengetahuan tentang cara mengolah sampah dengan baik. Pada umumnya warga di dusun Krajan tidak memilah sampah tidak menjadi sampah organik dan anorganik, tetapi langsung dijadikan satu lalu dibuang di sungai atau di pekarangan. Ada juga yang dibakar atau ditimbun di dalam tanah. Pada minggu kedua kami bertemu dengan Kader yang ada di wilayah Krajan yaitu Ibu Kasiyati. Beliau kemudian dengan senang hati membantu kami untuk mengumpulkan warga dalam rangka mengadakan penyuluhan tentang pengelolaan sampah.Pada hari Senin tanggal 1 Juli 2013 pukul 15.00 WIB bertempat di rumah Kader Ibu Kasiyati telah berkumpul 10 orang warga yang terdiri atas ibu rumah tangga. Kemudian kami melakukan penyuluhan mengenai pengolahan sampah yang baik dan benar. Hal pertama yang kami jelaskan dalam pengolahan sampah yang baik dan benar yaitu dengan memilah mana sampah organik dan mana sampah anorganik. Dalam penyuluhan ini, kami juga memberikan pengertian, jenis, kegunaan, dan kerugian dari sampah organik ataupun anorganik. Sehingga warga dapat mengerti dan memahami betul mengenai apa yang harus dilakukan terhadap sampah organik ataupun anorganik.Setelah memilah antara sampah organik dan sampah anorganik, warga dusun Krajan kami menganjurkan warga di dusun Krajan untuk mengolah sampah tersebut lebih lanjut sesuai dengan jenisnya. Misalnya saja sampah organik bisa digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk kompos ataupun kandang, kemudian sampah anorganik yang dapat diolah lebih lanjut menjadi suatu handycraft yang telah dijalankan oleh warga sebelumnya. Untuk pembuatan handycraft di Dusun Krajan sebenarnya sudah cukup baik, warga banyak yang ikut berpatisipasi. Namun karena tidak adanya pasar untuk penjualan, pembuatan handycraft terhenti sehingga sekarang hanya tersisa 3 orang dari 80 anggota. Kami mengutarakan ide untuk membantu penjualan handycraft dengan bekerjasama dengan toko kerajinan tangan dan souvenir di Jember. Dengan adanya kerjasama ini, kami harapkan dapat membantu penjualan kerajian dusun Krajan, sehingga pembuatan handycraft yang sempat terhenti dapat aktif kembali.Selanjutnya kami menjelaskan tentang Program Bank Sampah, kami sebutkan keuntungan mengikuti program Bank Sampah. Warga cukup antusias dengan adanya program ini dan Bu Kasiayati selaku kader bersedia untuk menjadi koordinator. Setelah melakukan penyuluhan tentang pengelolaan sampah, baik pemilahan sampah organik atau anorganik, pembuatan handycraft, pupuk dan juga bank sampah, tidak lupa kami mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan. Seperti di pekarangan, sungai ataupun di selokan. Kami juga menjelaskan dampak membuang sampah sembarangan seperti bisa menyebabkan banjir, menyebabkan sakit dan sebagainya.Kami harapkan dengan adanya penyuluhan ini, warga menjadi sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan, warga menjadi tahu akan pentingn