lampiran i keputusan menteri energi dan...

13
439 Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1452 K/10/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000 PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI I . PENDAHULUAN 1. Data dan informasi sumber daya mineral dan energi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang kelancaran pembangunan daerah otonom dan kegiatan usaha di bidang pertambangan secara nasional; 2. Sehubungan dengan pertimbangan tersebut maka agar pengelolaannya dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif, perlu ditetapkan pedoman teknis mengenai penyelenggaraan inventarisasi sumber daya mineral dan energi. II.PENGERTIAN 1. Sumber Daya Mineral dan Energi adalah unsur- unsur kimia, mineral, bijih, dan segala macam batuan, yang merupakan endapan/suspensi alam. Termasuk di dalamnya mineral logam, mineral industri dan batuan, batubara, gambut, serpih bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. Inventarisasi sumber daya mineral dan energi adalah pencatatan atau pengumpulan data dan informasi mengenai sumber daya mineral dan energi yang meliputi jenis, lokasi, potensi, dan informasi lainnya yang terkait, termasuk di dalamnya melakukan peninjauan lapangan ke tempat-tempat yang diduga mengandung potensi sumber daya mineral. 3. Data Sumber Daya Mineral dan Energi yang selanjutnya disebut data adalah semua fakta, petunjuk, indikasi berupa tulisan, angka dan gambar baik yang berupa cetakan maupun digi- tal yang didapat dari hasil penyelidikan. Data Sumber Daya Mineral dan Energi dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok, yaitu : data primer dan data sekunder. 4. Informasi Sumber Daya Mineral dan Energi yang selanjutnya disebut informasi adalah rangkuman data yang telah mengalami proses pengolahan dan/atau interpretasi yang disajikan dalam bentuk peta dan/atau laporan baik berupa cetakan maupun digital. Informasi Sumber Daya Mineral dan Energi dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok, yaitu : informasi primer dan informasi sekunder. 5. Tahap Penyelidikan adalah urutan penyelidikan geologi yang umumnya dilaksanakan melalui dua tahap utama, yaitu : Penyelidikan umum dan eksplorasi. Penyelidikan umum terdiri dari survei tinjau dan prospeksi, sedangkan eksplorasi terdiri dari eksplorasi umum dan eksplorasi rinci. a. Survei tinjau adalah tahap penyelidikan umum untuk mengidentifikasikan daerah- daerah yang berpotensi bagi keterdapatan bahan galian pada skala regional terutama berdasarkan hasil studi regional, di- antaranya pemetaan geologi regional, pemotretan udara dan metode tidak langsung lainnya , dan inspeksi lapangan pendahuluan yang penarikan kesimpulan- nya berdasarkan ekstrapolasi. b. Prospeksi adalah tahap penyelidikan umum untuk membatasi daerah potensial bahan galian dengan kategori sumber daya tereka, yang menjadi target tahap eksplorasi umum. c. Eksplorasi umum adalah tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi, berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan awal mengenai ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas untuk mendapatkan sumberdaya terunjuk. Tingkat ketelitiannya harus dapat digunakan untuk menentukan akan dilakukannya tahap eksplorasi rinci. d. Eksplorasi rinci adalah tahap eksplorasi sebelum melakukan studi kelayakan tambang, dengan mendeliniasi secara rinci dalam 3 dimensi terhadap endapan bahan galian untuk mendapatkan sumber daya terukur. III. INVENTARISASI 1. Inventarisasi sumberdaya mineral dan energi meliputi : a. pengumpulan data dan informasi primer; b. pengumpulan data dan informasi sekunder; c. manajemen data dan informasi sumber daya mineral dan energi secara nasional dan daerah; d. penetapan neraca sumber daya mineral dan energi nasional dan daerah.

Upload: dangthuy

Post on 07-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

439

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALN O M O R : 1452 K/10/MEM/2000TANGGAL : 3 November 2000

PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI

I. PENDAHULUAN

1. Data dan informasi sumber daya mineral danenergi mempunyai peranan yang sangat pentingdalam menunjang kelancaran pembangunandaerah otonom dan kegiatan usaha di bidangpertambangan secara nasional;

2. Sehubungan dengan pertimbangan tersebutmaka agar pengelolaannya dapat dilaksanakansecara efisien dan efektif, perlu ditetapkanpedoman teknis mengenai penyelenggaraaninventarisasi sumber daya mineral dan energi.

II. PENGERTIAN

1. Sumber Daya Mineral dan Energi adalah unsur-unsur kimia, mineral, bijih, dan segala macambatuan, yang merupakan endapan/suspensi alam.Termasuk di dalamnya mineral logam, mineralindustri dan batuan, batubara, gambut, serpihbitumen, panas bumi dan air bawah tanah.

2. Inventarisasi sumber daya mineral dan energiadalah pencatatan atau pengumpulan data daninformasi mengenai sumber daya mineral danenergi yang meliputi jenis, lokasi, potensi, daninformasi lainnya yang terkait, termasuk didalamnya melakukan peninjauan lapangan ketempat-tempat yang diduga mengandungpotensi sumber daya mineral.

3. Data Sumber Daya Mineral dan Energi yangselanjutnya disebut data adalah semua fakta,petunjuk, indikasi berupa tulisan, angka dangambar baik yang berupa cetakan maupun digi-tal yang didapat dari hasil penyelidikan. DataSumber Daya Mineral dan Energi dapat dibagidalam 2 (dua) kelompok, yaitu : data primerdan data sekunder.

4. Informasi Sumber Daya Mineral dan Energiyang selanjutnya disebut informasi adalahrangkuman data yang telah mengalami prosespengolahan dan/atau interpretasi yang disajikandalam bentuk peta dan/atau laporan baik berupacetakan maupun digital. Informasi Sumber DayaMineral dan Energi dapat dibagi dalam 2 (dua)kelompok, yaitu : informasi primer daninformasi sekunder.

5. Tahap Penyelidikan adalah urutan penyelidikangeologi yang umumnya dilaksanakan melalui

dua tahap utama, yaitu : Penyelidikan umumdan eksplorasi. Penyelidikan umum terdiri darisurvei tinjau dan prospeksi, sedangkaneksplorasi terdiri dari eksplorasi umum daneksplorasi rinci.

a. Survei tinjau adalah tahap penyelidikanumum untuk mengidentifikasikan daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatanbahan galian pada skala regional terutamaberdasarkan hasil studi regional, di-antaranya pemetaan geologi regional,pemotretan udara dan metode tidaklangsung lainnya , dan inspeksi lapanganpendahuluan yang penarikan kesimpulan-nya berdasarkan ekstrapolasi.

b. Prospeksi adalah tahap penyelidikanumum untuk membatasi daerah potensialbahan galian dengan kategori sumber dayatereka, yang menjadi target tahap eksplorasiumum.

c. Eksplorasi umum adalah tahap eksplorasiyang merupakan deliniasi awal dari suatuendapan yang teridentifikasi, berdasarkanindikasi sebaran, perkiraan awal mengenaiukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dankualitas untuk mendapatkan sumberdayaterunjuk. Tingkat ketelitiannya harus dapatdigunakan untuk menentukan akandilakukannya tahap eksplorasi rinci.

d. Eksplorasi rinci adalah tahap eksplorasisebelum melakukan studi kelayakantambang, dengan mendeliniasi secara rincidalam 3 dimensi terhadap endapan bahangalian untuk mendapatkan sumber dayaterukur.

III. INVENTARISASI

1. Inventarisasi sumberdaya mineral dan energimeliputi :

a. pengumpulan data dan informasi primer;

b. pengumpulan data dan informasi sekunder;

c. manajemen data dan informasi sumber dayamineral dan energi secara nasional dandaerah;

d. penetapan neraca sumber daya mineral danenergi nasional dan daerah.

Page 2: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

440

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

2. Inventarisasi yang dilakukan setidak-tidaknyaharus dapat memberikan data dan informasitentang keadaan geologi, jenis sumber dayamineral dan energi, lokasi keterdapatannya,kualitas dan kuantitasnya, tahapan penyelidikan(survei tinjau, prospeksi, eksplorasi umum,eksplorasi rinci) serta data dan informasi lainyang terkait dan dapat digunakan sebagaievaluasi untuk mengetahui prospek sumber dayamineral dan energi di suatu wilayah.

3. Inventarisasi pada tahap penambangan meliputijumlah produksi dan cadangan.

IV. PENYUSUNAN LAPORAN

1. Format dan struktur data sebagaimana tercantumke dalam Tabel a terlampir dapat digunakansebagai acuan untuk menyusun laporaninventarisasi sumber daya mineral dan energi.

2. Laporan Inventarisasi Sumber Daya Mineral danEnergi yang dituangkan dalam Format danStandar, Data sebagaimana dimaksud dalamlampiran I.1 disusun sesuai sistematika sebagaiberikut :

PERSYARATAN UMUM

A. SUSUNAN DAN ISI LAPORAN

Laporan inventarisasi meliputi ringkasan,tubuh utama laporan dan informasipendukung.

B. RINGKASAN

Dalam ringkasan dituliskan uraian singkatmengenai gambaran umum dan pokokbahasan laporan secara informatif danindikatif.

C. TUBUH UTAMA LAPORAN

Tubuh utama laporan inventarisasi bahangalian meliputi pendahuluan, kegiatanpenyelidikan, hasil penyelidikan, hasilpenyelidikan dan kesimpulan. Secaragaris besar isi setiap pasal tertera di bawahini :

1. PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan dikemukakaninformasi umum mengenai daerahpenyelidikan yang diperoleh dariliteratur dan latar belakang pemilihandaerah, geografi, waktu penyelidikan,pelaksana dan peralatan yang digu-nakan, hasil penyelidikan terdahuludan geologi umum. Judul masing-masing subpasal tidak mengikat, akantetapi hal-hal yang bersifat umum

seperti disebutkan di atas harusdicantumkan.

1. Latar Belakang

Dalam subpasal ini diuraikan alasanpemilihan daerah penyelidikan dankomoditas yang diselidiki baikberdasarkan pertimbangan geologi,kebutuhan pasar maupun sosialekonomi pada saat inventarisasidilakukan.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyelidikanharus dikemukakan secara jelassehingga telihat keterkaitannyadengan tahap inventarisasi. Daerahdan bahan galian utama sertaikutannya yang menjadi targetinventarisasi juga harus diuraikan.

3. Lokasi Daerah Penyelidikan

Lokasi daerah penyelidikan baiksecara administratif maupungeografis harus diuraikan dandisertai gambar/peta berskalabeserta keterangannya dengan jelas.Luas daerah, cara pencapaian, saranadan prasarana perhubungan jugaharus dikemukakan dalam laporan.

4. Keadaan lingkungan

Dalam subpasal ini diuraikantentang kondisi sosial budaya danmata pencaharian penduduksetempat. informasi rona awallingkungan seperti iklim, topografi,vegetasi, dan tataguna lahan jugaharus diuraikan dalam laporan.

5. Waktu

Waktu berlangsungnya penye-lidikan mulai dari persiapan,kegiatan pengumpulan data,pengolahan data sampai denganpenyusunan laporan harus dikemu-kakan dengan jelas.

6. Pelaksana dan Peralatan

Subpasal ini menjelaskan jumlahtenaga kerja terutama yang terlibatdalam kegiatan inventarisasi,termasuk kualifikasi/keahliannya.Peralatan yang digunakan sepertialat ukur geofisika, pengeboran, alatukur dan lain sebagainya juga harusdicantumkan. Bila peralatan yangdipakai cukup banyak dan

Page 3: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

441

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

bervariasi daftarnya dicantumkandalam lampiran.

7. Penyelidikan Terdahulu

Pada subpasal ini harus diuraikansecara singkat mengenai parapenyelidik terdahulu dan hasilnya.Selain itu diuraikan pula secararingkas informasi hasil penyeli-dikan geologi, geofisika, geokimiaatau metode lain yang pernahdilakukan di daerah tersebut, baikoleh instansi/organisasi yang samaatau pihak lain.

Dalam hal keterdapatan sumberdayamineral/energi di daerah penyeli-dikan sudah diketahui, agardiuraikan mengenai jenis, tipeendapan/reservoar, bentuk dansebarannya.

Selain itu diuraikan juga perkiraanmengenai terbentuknya sumberdayamineral/energi dalam kaitannyadengan lingkungan geologitertentu.

8. Geologi Umum

Geologi Umum menguraikantentang keadan geologi secara re-gional yang berkaitan dengantujuan penyelidikan, dan diuraikansecara ringkas dan jelas. Datageologi umum tersebut dapatmengacu dari literatur ataupenyelidikan terdahulu.

Lokasi daerah penyelidikan harustergambarkan pada Peta GeologiUmum yang digunakan.

II. KEGIATAN PENYELIDIKAN

Dalam pasal ini harus dikemukakanseluruh rangkaian kegiatan yangdilakukan selama penyelidikan, mulaidari persiapan, pengumpulan datakegiatan di lapangan sampai pengo-lahan data, temasuk analisis labora-torium, dan penyusunan laporan.Metode pengumpulan dan pengolahandata harus dicantumkan. Jenis kegiatantersebut pada umumnya sesuai dengantahap inventarisasi dan dan berkaitanerat dengan maksud dan tujuanpenyelidikan.

1. Persiapan

Dalam membahas subpasal inihendaknya diuraikan mengenaipenyediaan peta dasar untukkegiatan lapangan, misalnya petatopografi, peta geologi atau peta-peta hasil penafsiran data peng-inderaan jauh (foto udara, fotosatelit dan foto radar).

Selain itu diuraikan juga perlatanyang akan digunakan.

2, Pemetaan Geologi

Subpasal ini membahas mengenaicara-cara yang digunakan dalampemetaan geologi, misalnyapengukuran lintasan, pengamatansingkapan, pengamatan manifestasi,penelusuran bongkah dansebagainya. Untuk pemetaangeologi yang lebih terperinci, harusdicantumkan batas wilayah yangdilengkapi dengan koordinatgeografis/UTM, sekala dan luasnya.Harus dijelaskan juga mengenaicara pengambilan contoh batuan,bahan galian, air panas, uap panasatau udara tanah, dsb. Daftar contohagar dilampirkan dalam bentuktabel yang mencakup nomor contoh,lokasi dan koordinat.

Pemberian batuan, bahan galian dantipe pembentukan sumberdayamineral/energi agar disertakandalam bentuk tabel sebagailampiran.

3. Penyelidikan Geokimia

Dalam subpasal ini harus diuraikanmengenai metode yang digunakanseperti geokimia endapan sungai,tanah, batuan dan/atau pendulanganatau uap/air panas dan atau udaratanah, sesuai dengan tahapinventarisasi yang dilakukan. Poladan kerapatan pengambilan contohserta jumlahnya dibahas dengandengan rinci

Lokasi contoh harus diperlihatkandalam bentuk peta secara jelas dandisertai daftar contoh yangmenunjukkan koordinat, jeniscontoh dan hasil analisisnya.

Dalam hal pencontohan tidakdilakukan di seluruh wilayah

Page 4: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

442

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

penyelidikan, harus diuraikanmengenai daerah mana saja yangdiselidiki, batas wilayah, kordinatdan luasnya.

4. Penyelidikan Geofisika

Penyelidikan geofisika harusdisertai penjelasan mengenaimetode geofisika yang digunakan,seperti polarisasi terimbas, potensialdiri, seismik, gaya berat, geolistrikdsb. Pola dan kerapatan titikpengamatan serta pengukuranlintasan harus dikemukakan secararinci.

Dalam hal pengamatan yang tidakdilakukan diseluruh wilayahpenyelidikan, harus diuraikanmengenai daerah mana saja yangdiselidiki, batas wilayah (koordinat)dan luasnya.

5. Pengeboran, Sumur Uji, Parit Uji

Pengeboran, sumur uji dan parit ujiharus dijelaskan maksud dantujuannya.

Cara pembuatan sumur atau parit-uji harus dijelaskan dengan rincisecara manual atau mekanis. Poladan kerapatan lokasi pengeboran,parit dan/atau simur-uji harusdikemukakan dalam laporan dandisertai peta lokasi.

Dalam hal pengeboran, sumberdayapanas bumi harus dijelaskan metodeuji aliran fluida dan pengukuranlogging.

Data setiap pengebora, sumur danparit-uji yang menunjukkankedalaman jenis batuan dan bahangalian, serta informasi lain disusundalam bentuk tabel dan dimasukkansebagai lampiran.

Untuk pengeboran harus dijelaskanjenis contoh yang diambil, misalnyainti atau bukan inti. Carapencontohan dan jumlah contohhendaknya juga dikemukakandengan rinci

6. Pengukuran Topografi

Pengukuran topografi diuraikandengan rinci, meliputi metodepengukuran, peralatan ukur yangdigunakan, proses pengolahan data,dan luas daerah yang diukur,

dilengkapi dengan data koordinat.Hasil pengukuran topografi danskalanya harus dilampirkan dalambentuk peta.

7. Penyelidikan Lain

Untuk inventarisasi yang sudahmemasuki tahap rinci, penyelidikanlainnya seperti geoteknik, hidro-geologi, hidrologi, lingkungan, ujicoba penambangan, pengolahan dsb,harus dilaporkan.

8. Analisis Laboratorium

Nama laboratorium tempat analisiskimia dan fisika harus disebutkan dansedapat mungkin menggunakanlaboratorium yang telah terkreditasi.

8.1. Analisis Kimia

Harus dijelaskan mengenai metodeanalisis dan pelarutan contoh yangdigunakan. Penggunaan kontrolanalisis juga dibahas.

Jenis unsur dan jumlah contohyang dianalisis hendaknya dibahasdan disertai hasil analisisnya.Sertifikat hasil analisis sedapatmungkin dilampirkan.

8.2. Analisis Fisika

Dalam laporan harus dikemukakanjenis analisis fisika yang dilakukan,misalnya petrografi, mineragrafi,mineral berat, mineral ubahan,permeabilitas, daya hantar, gayaberat dan lainnya, serta jumlahcontoh yang dianalisis.

Khusus untuk komoditi batubarayang digunakan sebagai “steamingcoal” harus dilakukan analisis titikleleh abu batubara.

Hasil analisis dimasukkan dalamlaporan atau sebagai lampiran.

9. Pengolahan Data

Dalam subpasal ini harus diuraikansecara rinci mengenai metode/teknikpengolahan data yang digunakan.misalnya dengan cara statistik,menggunakan komputer atau manual.Dasar penafsiran yang dibuat untukmenentukan anomali geofisika,geokimia maupun data mineral beratdan perhitungan sumber daya jugadijelaskan.

Page 5: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

443

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

Cara penggambaran peta anomaliuntuk geofisika, geokimia dan petaisopah harus dijelaskan.

10.Pengelolaan Contoh

Dalam subpasal ini, selain metodepercontohan hendaknya jugadijelaskan mengenai pencontohanduplikat, cara preparasi, prosedurpengiriman dari lapangan kelaboratorium dan tempat penyim-panan. Agar dijelaskan pula mengenaipengarsipan dan penyimpanannya.

III. HASIL PENYELIDIKAN

Bab ini menguraikan seluruh hasil kegiatanpenyelidikan yang telah dilakukan, mulai daripemetaan geologi, penyelidikan geokimia,penyelidikan geofisika dan metode lain yangdilakukan, termasuk pembahasan infrastruktur.Uraian dapat dipisahkan dalam pasal, subpasalatau alinea tersendiri.

Hasil penyelidikan bukan hanya menge-mukakan data tetapi harus pula disertai analisisberdasarkan acuan yang ada.

1. Geologi

Dalam subbab ini diuraikan mengenaikarakteristika litologi, struktur, endapanbahan galian, mineralogi, ubahan batuandi daerah penyelidikan dan keter-kaitannya satu sama lain, termasuk modelpembentukan bahan galian atau sistimpanas bumi. Selain itu model geologibawah permukaan dan penarikankesimpulan yang dilakukan berdasarkanmodel ini juga harus diuraikan.Peta geologi dan penampang harusdilampirkan

2. Geokimia

Dalam subpasal ini harus diuraikanmengenai keterdapatan dan pola anomalimasing-masing unsur, keterkaitan atauhubungan antar unsur dan asosiasinya.Harus dijelaskan pula mengenai penafsirandaerah anomali dalam kaitannya dengankeadaan geologi, sehingga jelas hubunganantara anomali dengan kondisi geologiatau pembentukan bahan galian/sistimpanas bumi.

Peta anomali geokimia dan hasil analisiscontoh harus dilampirkan.

3. Geofisika

Subpasal ini menguraikan secara rincimengenai pengolahan data dan dasar

penafsiran yang dibuat untuk menentukananomali. Kemungkinan mengenai adanyakesalahan dalam penafsiran juga harusdijelaskan termasuk mengenai penafsirangeologi, bahan galian dan sistim panasbumi yang dilakukan untuk mengontrolanomali geofisika.

Peta anomali geofisika dan penampangnyaharus dilampirkan.

4. Sumur-Uji, Parit-Uji, Pengeboran

Hasil pengeboran, sumur-uji, parit-uji harusdisusun dalam bentuk korelasi satu samalain. Berdasarkan data tersebut hendaknyadiuraikan mengenai geologi, bahan galianatau sistim panas bumi sehingga jelaskelihatan gambaran mengenai bentukendapan atau model panas bumi dankontinuitasnya di bawah permukaan.

Informasi mengenai jumlah lubang bor,sumur-uji, parit-uji yang memotongendapan bahan galian atau sistim panasbumi harus dikemukakan dengan jelas.

Hasil analisis contoh dan peta korelasiantara sumur-uji, parit-uji dan lubang borharus dilampirkan.

5. Endapan Bahan Galian/Sistem PanasBumi

Dalam subpasal ini dikemukakan denganrinci mengenai keadaan endapan bahangalian seperti tipe, jurus dan kemiringan,sebaran atau kontinuitasnya, bentuk,ukuran dan cara perolehan data, misalnyadari pengeboran, sumur uji, parit uji, dsb.

Dijelaskan pula mengenai kualitas bahangalian atau fluida panas bumi yangdidasarkan dari data lubang bor daninformasi contoh lain yang digunakandalam penafsiran sebaran bahan galian.Sejauh mungkin harus dijelaskanhubungannya dengan genesa bahan galian,termasuk sumber, proses dan umurketerjadian serta kadar bahan galian.

Peta sebaran endapan bahan galian atausistim panas bumi yang menggambarkanbentuk, sebaran, kemenerusan, dan ukuranendapan bahan galian atau reservoar panasbumi harus dilampirkan.

6. Estimasi Sumber Daya Bahan Galian

Dalam subpasal ini diuraikan mengenaipembahasan endapan bahan galian atausebaran sistim panas bumi yang akandiestimasikan potensi/sumber dayanya.Agar dijelaskan cara pembatasan endapan

Page 6: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

444

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

bahan galian tersebut, baik secaraintrapolasi atau ekstrapolasi sesuai dengankompleksitas dan sumberdaya panas bumi.Disamping itu juga dibahas mengenaikerapatan titik pengamatan dan contohuntuk meyakinkan kesinambunganendapan bahan galian dan untukmenyediakan data dasar yang memadaibagi keperluan korelasi.Harus dijelaskan pula metode estimasisumber daya bahan galian dan cadanganyang digunakan dan alasan penggu-naannya.Klasifikasi sumber daya bahan galian dancadangan, harus mengacu kepada tatacarayang sudah baku (SNI No. 13-4726-1998dan SNI No. 13-5014-1998). Sedangkanklasifikasi potensi energi panas bumimengacu pada SNI 03-5012-1999.Peta penghitungan sumberdaya ataucadangan harus dilampirkan

IV. KESIMPULAN

Pada kesimpulan harus dikemukakan mengenaihasil penyelidikan berdasarkan penafsiran datalapangan yang dikumpulkan, analisis, sintesis, danevaluasi. Jika dianggap perlu saran dan/atau rencanatindak lanjut dapat dicantumkan.

INFORMASI PENDUKUNG

Informasi pendukung dapat merupakan gambar (peta,sketsa, bagan alir, penampang, grafik dan sebagainya),foto, tabel; dan daftar pustaka, yang berdasarkanketerkaitannya dapat masuk ke dalam tubuh laporanatau lampiran.

Daftar masing-masing informasi pendukung, judul dannomor halamannya harus dicantumkan secara berurutansetelah Daftar Isi.

a. Gambar

Gambar yang dimaksud disini antara lain berupasketsa, diagram alir, grafik, penampang atau petayang dimasukkan dalam tubuh utama laporanmaksimal berukuran satu halaman, sedangkan yangberukuran lebih besar dimasukkan ke dalamlampiran. Gambar beserta keterangannya harus jelasterbaca.

Bila gambar merupakan peta atau yangmenunjukkan adanya ukuran tertentu harus disertaiskala garis atau benda berukuran tertentu sebagaipembanding.

Gambar dalam bentuk peta harus disertai peta indeksdan koordinat.

Judul gambar dan nomor urutnya diletakkan dibawah gambar bagian tengah, penomoran dimulaidengan angka 1 (satu).

b. Foto

Foto harus jelas dan terkait dengan uraian dalamteks, serta mencantumkan lokasi foto. Foto harusmenunjukkan adanya ukuran tertentu dengan skalagaris atau benda berukuran tertentu sebagaipembanding.

Judul foto dan nomor urutnya diletakkan di bawahfoto bagian tengah, penomoran dimulai denganangka 1 (satu)

c. Tabel

Tabel harus dibuat dengan jelas. Tabel yangberjumlah banyak (misalnya hasil analisislaboratorium) diletakkan dalam lampiran.Judul tabel diletakkan di atas tabel atau diberi nomorurut dimulai dengan angka 1 (satu)

d. Lampiran

Lampiran diberi tanda urut berupa huruf kapital.Bila lampiran berupa peta yang harus dilipat, nomorlampiran dan judul peta hendaknya dapat terbaca/terlihat tanpa membuka lipatan.

e. Daftar pustaka

Daftar pustaka disusun berdasarkan abjad penyusun.Penulisan acuan dimulai dengan nama penyusun,tahun, judul, tempat pemuatan artikel (majalah), danpenerbit.

PERSYARATAN TAMBAHAN

Secara berurutan Laporan Inventarisasi beturut-turutterdiri dari halaman judul, keterangan, daftar isi, tubuhutama laporan, daftar acuan, dan lampiran.

Halaman judul laporan harus jelas menunjukkankomoditas dan daerah yang diselidiki, penyusunlaporan,perusahan atau instansi pelapor, dan tahunpelaporan.

Daftar isi harus memuat isi laporan secara keseluruhanberturut-turut mulai dari keterangan, pasal dan sub-pasaldalam tubuh laporan, daftar tabel, daftar gambar, daftarfoto, dan daftar lampiran.

Mulai ringkasan sampai dengan daftar isi dicantumkanhalaman urut dengan angka Romawi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

ttd.

Purnomo Yusgiantoro

Page 7: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

445

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

Lampiran I.1.

FORMAT DAN STRUKTUR DATA LAPORAN INV ENTARISASI

PERSYARATAN UMUM

A. Susunan dan Isi Laporan

B. Ringkasan

C. Tubuh Utama Laporan

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Maksud dan Tujuan

3. Lokasi daerah penyelidikan

4. Keadaan lingkungan

5. Waktu

6. Pelaksana dan peralatan

7. Penyelidikan terdahulu

8. Geologi Umum

II. KEGIATAN PENYELIDIKAN

1. Persiapan

2. Pemetaan geologi

3. Penyelidikan geokimia

4. Penyelidikan geofisika

5. Pengeboran, sumur uji, parit uji

6. Pengukuran topografi

7. Penyelidikan lain.

8. Analisis laboratorium

9. Pengolahan data

10. Pengelolaan contoh

III. HASIL PENYELIDIKAN

1. Geologi

2. Geokimia

3. Geofisika

4. Pengeboran, sumur-parit, parit-uji

5. Endapan bahan galian

6. Estimasi sumber daya bahan galian

IV. KESIMPULAN

INFORMASI PENDUKUNG

a. Gambar

b. Fotoc. Tabeld. Lampirane. Acuan

PERSYARATAN TAMBAHAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Penomoran Gambar

Lampiran A1 Penomoran Foto

Lampiran B Contoh Tabel

Lampiran C Sampul Depan Laporan Inventarisasi BahanGalian

Lampiran D Contoh Daftar Isi Laporan Inventarisasi BahanGalian

Lampiran E Ukuran kertas dan batas pengetikan

Lampiran F Contoh Daftar Lampiran

Page 8: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

446

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

G A M B A R

Lampiran A

Penomoran gambar

Gambar 1 Peta Lokasi Daerah Penyelidikan

Lampiran A1Penomoran foto

Page 9: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

447

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

Lampiran B

Contoh TabelTabel 1 Hasil Analisis Contoh Batuan

No. ConKordinat

East North

Hasil analisis

Au Ag Cu Pb Zn As

Keterangan

Page 10: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

448

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

Lampiran C

(Normatif/informatif)Contoh Sampul Depan

LAPORAN INVENTARISASIBAHAN GALIAN EMAS

DI DAERAH CIEMAS JAWA BARAT

PenulisMohamad Ramadhan

Nama InstansiTahun 2000

Page 11: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

449

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

Lampiran D

Contoh Tabel Isi Laporan

RingkasanDaftar IsiDaftar TabelDaftar GambarDaftar FotoDaftar Lampiran (peta, tabel hasil analisis, dsb.)

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang1.2. Maksud dan Tujuan1.3. Lokasi Daerah Penyelidikan1.4. Keadaan Lingkungan1.5. Waktu1.6. Pelaksanan dan Peralatan1.7. Penyelidikan Terdahulu1.8. Geologi Umum

2. KEGIATAN PENYELIDIKAN

2.1. Persiapan2.2. Penyelidikan Lapangan

2.2.1. Pemetaan Geologi2.2.2. Penyelidikan Geokimia2.2.3. Penyelidikan Geofisika2.2.4. Pengeboran, sumur uji, parit uji

2.3. Penyelidikan Laboratorium

2.3.1. Analisis Kimia2.3.2. Analisis Fisika

2.4. Pengolahan Data

2.4.1. Penghitungan Statistik Unsur2.4.2. Penghitungan Statistik Bahan

Galian Berat

3. HASIL PENYELIDIKAN

3.1. Geologi3.2. Geokimia3.3. Geofisika3.4. Pengeboran3.5. Bahan Galian3.6. Estimasi Sumber Daya/Cadangan

4. KESIMPULAN

DAFTAR ACUAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Analisis Contoh BatuanTabel 2 Data Statistik Unsur dalam Contoh Endapan

Sungai AktifDst.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Lokasi Daerah PenyelidikanGambar 2. Peta Geologi Panas Bumi Daerah MatalokoGambar 3. Peta Fisiografi Regional Sumatera TengahDst.

DAFTAR FOTO

Foto 1. Singkapan granit batu granit di S. Indragiri HuluFoto 2. Retas pegmatit dalam granit di S. AkarFoto 3. Singkapan Batuan Ubahan Daerah Panas Bumi

Ulumbudst

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Analisis Kimia Unsur pada ContohEndapan Sungai Aktif.

Lampiran 2. Hasil Analisis Mineral Butir ContohKonsentrat Dulang.

Lampiran 3. Hasil Analisis Kimia Unsur Hg daerahPanas Bumi Margabayur

Lampiran 4. Peta Lokasi Pengambilan ContohDst.

Page 12: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

450

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

Lampiran E

Ukuran kertas A4 (210 mm x 297 mm) dengan batas pengetikan(mengacu pada BSN Pedoman 08 - 2000)

Pias atas 30 mm

Pias kiri 30 mm

Lebar dalam 160 mm

Tinggi bagian dalam 246,9 mm

Pias kana 20 mm

Page 13: LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/KEPMEN-1452-LAMP-1.pdf · bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. 2. ... prospeksi, eksplorasi umum,

451

������������� �������� ����������������������������������������������������������

��� !"��������!#�� ���$�%�!�� & ����! �

Lampiran F

Contoh Daftar Lampiran

1. Peta Lokasi/Kesampaian Daerah, peta ini juga dapat dicantumkan sebagai gambar dalam teks sub bahasan LokasiDaerah Penyelidikan

2. Peta Geologi

3. Peta Pebahan galianan

4. Peta Ubahan

5. Peta Lokasi Titik Pengamatan

6. Peta Lokasi Contoh

7. Peta Sebaran Lapisan Batubara

8. Peta dan Penampang Perhitungan Sumberdaya, Metode Penghitungan, dsb.

9. Peta Struktur Kontur Lapisan Batubara

10. Peta Isopach Lapisan Batubara

11. Iso - overburden

12. Iso - kandungan abu

13. Iso - sulfur

14. Peta Anomali Geokimia

15. Peta Anomali Geofisika

16. Peta Sebaran Bahan Galian

17. Penampang Geologi, Sumur uji, Parit uji, Penampang bor

18. Hasil Analisis Contoh