annual report - wika bitumen · 2018. 1. 25. · halal bihalal keluarga besar pt wika bitumen...

2

Annual ReportLaporan Tahunan

PT WIKA Bitumen2014

3

PT WIKA BitumenAnnual Report

Laporan Tahunan2014

menuju pertumbuhan yang berkesinambunganTOWARD A SUSTAINABLE GROWTHPerubahan adalah suatu keniscayaan di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah. Tanpa perubahan sebuah perusahaan akan stagnan dan sangat mungkin kinerjanya akan terus menurun. Perubahan dilakukan agar sebuah perusahaan lebih adaptif dan responsif memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar atau konsumen. Perubahan dilakukan untuk memastikan Perusahaan dapat terus tumbuh secara berkesinambungan dan tidak puas dengan pencapaian yang ada. Arti penting sebuah perubahan juga disadari oleh PT Wijaya Karya Bitumen atau WIKA Bitumen, sebagai produsen aspal alam Buton yang memiliki sejarah panjang.

Tahun 2014 adalah tahun pertama PT WIKA Bitumen, yang sebelumnya bernama PT Sarana Karya, berada di bawah naungan WIKA Group, salah satu perusahaan konstruksi terkemuka milik pemerintah yang sudah go public. Sebagai sebuah anak usaha WIKA Group, manajemen WIKA Bitumen berupaya untuk melakukan berbagai perubahan di berbagai lini, diantaranya memperkuat sistem operasional, melakukan restrukturisasi organisasi, melakukan sistem sentralisasi keuangan, meningkatkan kompetensi karyawan, melakukan inisiatif dengan membangun pabrik baru untuk membuat produk yang bernilai tambah seperti Granular, mengadopsi strategi marketing yang lebih agresif, dan lain-lain. Tata Kelola Usaha (GCG) Perusahaan juga ditingkatkan agar sesuai dengan standar yang diterapkan pada anak-anak usaha WIKA Group yang lain.

Langkah-langkah perubahan tersebut dilakukan agar Perusahaan memiliki dasar dan kerangka usaha yang lebih kokoh sehingga kedepan Perusahaan dapat lebih responsif dalam memenuhi kebutuhan pasar serta memiliki landasan kuat untuk bertumbuh secara berkesinambungan.

Change is a certainty in this global economic dynamism which keeps continuously changing. Without any changes a company’s growth will be stagnant and its performance most probably would decline. Changing is undertaken to ensure that the Company is more adaptive and responsive in meeting the desires and needs of the market or consumers. Change is carried out to ensure that the Company can continue to grow sustainably and will not be complacent with the existing progress. The importance of changing is also realized by PT Wijaya Karya Bitumen or PT WIKA Bitumen, as a Buton natural asphalt producer that has a long history.

The year of 2014 is the first year for PT WIKA Bitumen, which was previously called PT Sarana Karya, to be under WIKA Group, one of a leading state owned construction companies that has become a public company. As a subsidiary of WIKA Group, the management of WIKA Bitumen has tried to undertake various changes in various aspects, among others strengthening operational system, undertaking organization restructuring, adopting a centralized financial system, improving competence of employees, taking initiative to build a new plant to produce added valued product namely Granular, adopting a more aggressive marketing strategy, and others. Good Corporate Governance of the Company is also improved so to comply with the standard implemented by other subsidiaries of WIKA Group.

These changing steps are undertaken to ensure that the Company has a stronger foundation and business structure, therefore in the future the Company can be more responsive to meeting the needs of the market as well as having a stronger foundation to grow in a sustainable way.

Pabrik Granular, Buton - Sulawesi Tenggara | Granular Factory, Buton - South East Sulawesi

4


PT WIKA Bitumen2014

56. Manajemen Senior

Senior Managers

58. Sumber Daya Manusia

Human Resources

60. Komposisi Pemegang Saham

Composition of Shareholders

61. Alamat Kantor Pusat, Perwakilan

Addresses of Head Offices, Representatives

AnAliSA & PeMbAhASAn MAnAjeMenManagement Discussion & Analysis

64. Tinjauan Operasi

Operation Review

66. Prospek Usaha

Business Prospect

66. Pemasaran

Marketing

68. Analisa Keuangan

Financial Analysis

75. Kolektibilitas

Collectibility

75. Struktur Permodalan

Capital Structure

76. informasi Material yang Terjadi Setelah Tanggal laporan Keuangan

Subsequent Event

76. Kebijakan Dividen

Dividend Policy

77. Dampak Penerapan Standar Akuntansi Keuangan baru

The Impact of New Financial Accounting

Standard Implementation

TATA KelOlA PerUSAhAAnGood Corporate Governance (GCG)

80. Prinsip-prinsip dasar GCG

Basic Principles of GCG

KinerjA 2014 2014 Performance

10. ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

12. ikhtisar Usaha

Operating Highlights

13. Kilas Peristiwa 2014

2014 Event Highlights

14. jejak langkah

Milestone

16. Penghargaan

Awards

lAPOrAn MAnAjeMenManagement Report

20. laporan Dewan Komisaris

Report from Board of Commissioners

26. laporan Direksi

Report from Directors

PrOfil PerUSAhAAnCompany Profile

36. Profil PT WiKA bitumen

PT WIKA Bitumen Profile

38. Kegiatan Usaha

Business Activities

39. Struktur Organisasi

Organization Structure

42. Visi, Misi dan nilai

Vision, Mission and Values

48. Profil Komisaris

Commissioners Profile

51. Profil Direksi

Directors Profile

54. Komposisi Dewan Komisaris

Composition of Board of Commissioners

55. Komposisi Direksi

Composition of Directors

Table of ContentDaftar isi

5


Laporan Tahunan2014

81. Struktur Tata Kelola

Corporate Governance Structure

81. Rapat Umum Pemegang Saham

General Meeting of Shareholders

89. Dewan Komisaris

Board of Commissioners

93. Sekretaris Dewan Komisaris

Secretary of Board of Commissioner

94. Direksi

Directors

100. Akuntan Perusahaan

Company Accountant

101. Indikator Kunci Kinerja

Key Perfomance Indicators

104. Komite Audit

Audit Committee

107. Komite Risiko

Risk Committee

109. Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

113. Satuan Pengawasan Internal (SPI)

Internal Audit Unit

117. Perkara-Perkara Penting

Legal Matters Involving PT WIKA Bitumen

118. Manajemen Risiko

Risk Management

TAnGGUnG JAWAB SoSIAL Corporate Social Responsibility

125. Tanggung Jawab Sosial Terhadap

Lingkungan Hidup

Corporate Social Responsibility on Environment

126. Tanggung Jawab Sosial Terhadap

Ketenagakerjaan, Kesehatan dan

Keselamatan Kerja

Corporate Social Responsibility on Employment,

Health and Safety

127. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Terhadap Komunitas dan Pengembangan

Sosial Masyarakat

Corporate Social Responsibility on Community

and Social Development

LAPoRAn KEUAnGAnFinancial Statement

6


PT WIKA Bitumen2014

7


Laporan Tahunan2014

Perubahan dilakukan untuk memastikan Perusahaan dapat terus tumbuh secara berkesinambungan dan tidak puas dengan pencapaian yang ada.

Changes is carried out to ensure that the Company can continue to grow sustainably and will not be complacent with the existing progress.

Kegiatan operasional di Pasar Wajo - Sulawesi Tenggara | Operational activities in Pasar Wajo - South East Sulawesi

8


PT WIKA Bitumen2014

Kinerja 2014Laporan ManajemenProfil PerusahaanAnalisa & Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialLaporan Keuangan

kinerja 20142014 Performance

ikhtisar keuangan | Financial Highlightsikhtisar usaha | Operating Highlightskilas peristiwa 2014 | 2014 Event Highlights

Kegiatan Diskusi operasional di tambang Lawele, Buton - Sulawesi Tenggara | Operational discussion activities in Lawele mining, Buton - South East Sulawesi

9


Laporan Tahunan2014

2014 PerformanceManagement Report

Company ProfileManagement Discussion & Analysis

Good Corporate GovernanceCorporate Social Responsibility

Financial Statement

10


PT WIKA Bitumen2014


Financial Highlightsikhtisar Keuangan

neraca Keuangan 2010 2011 2012 2013 2014 Balance Sheet

Aset Lancar 21.345 49.709 67.908 84.188 63.330 Current Asset

Aset Tetap 932 1.676 2.841 13.451 27.362 Fixed Asset

Aset Tidak Lancar Lainnya 297 712 4.809 7.965 8.533 Other non-current Asset

Total Aset 22.574 52.097 75.558 105.604 99.226 Total Asset

Liabilitas Lancar 25.088 47.382 52.694 39.927 32.407 Current Liabilities

Liabilitas Tidak Lancar 2.566 2.566 2.566 18.889 12.847 Non-current Liabilities

Total Liabilitas 27.654 49.948 55.260 58.816 45.254 Total Liabilities

Ekuitas (5.080) 2.149 20.298 45.978 53.971 Equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 22.574 52.097 75.558 104.794 99.226 Total Liabilities and Equity

Laporan Laba Rugi 2010 2011 2012 2013 2014 Income Statement

Penjualan Bersih 7.236 46.591 89.128 110.361 60.831 Net Sales

Beban Pokok Penjualan (3.510) (31.261) (45.249) 43.663 30.578 Cost of Goods Sold

Laba Kotor 3.726 15.330 43.879 66.698 30.253 Gross Profit

Beban Usaha (6.998) (8.584) (19.291) 39.533 8.045 Operating Expenses

Laba Usaha (3.272) 6.746 24.588 27.165 22.208 Operating Income

Pendapatan/Beban Lain-lain 1.730 2.642 168 7.138 2.478 Other Income/Expenses

Laba sebelum Pajak Penghasilan (1.542) 9.388 24.756 34.303 24.686 Profit Before Income Tax

Beban Pajak 481 (2.159) (6.613) (8.624) (7.705) Tax

Laba Bersih (1.061) 7.229 18.143 25.679 16.981 Net profit

dalam juta Rupiah (in million Rupiah)

dalam juta Rupiah (in million Rupiah)

11


Laporan Tahunan2014




Financial Statement

Rasio Keuangan 2010 2011 2012 2013 2014 Income Statement

Profitabilitas Profitability

Imbal Hasil Terhadap Ekuitas (20,9%) 339,7% 89,4% 55,8% 31,3% Return Of Equity

Imbal Investasi (42,2%) 154,8% 79,4% 39,6% 25,6% Return On Investment

Rasio Kas 1,6% 23,6% 62,6% 131,7% 90,5% Cash Ratio

Rasio Lancar 85,1% 104,9% 128,9% 206,7% 164,6% Current Ratio

Perputaran Piutang 525,5 Hari 168,6 Hari 97,6 Hari 59,9 Hari 36,8 Hari Receivables Turn Over

Perputaran Persediaan 451,2 Hari 106,6 Hari 22,2 Hari 33,7 Hari 130,6 Hari Inventories Turn Over

Perputaran Total Aset 0,4x 1,3x 1,4x 1,2x 0,8x Total Asset Turn Over

Rasio Total Ekuitas Terhadap Total Aset (22,5%) 4,1% 26.9% 43,5% 54,4% Total Equity To Total Asset Ratio

12


PT WIKA Bitumen2014


Operating Highlightsikhtisar Usaha

Laba KotorGross Profit(dalam miliar Rupiah)(in billion Rupiah)

2010

3.726 15.330 43.879 66.698 30.253

CAGR2010-2014

68,8%

2011 2012 2013 2014

Total AsetTotal Assets(dalam miliar Rupiah)(in billion Rupiah)

2010

22.574 52.097 75.558 105.604 99.226

CAGR2010-2014

44,8%

2011 2012 2013 2014

Total EkuitasTotal Equity(dalam miliar Rupiah)(in billion Rupiah)

2.149(5.080) 20.298 45.978 53.971

CAGR2011-2014

192,8%

20112010 2012 2013 2014

Penjualan BersihNet Sales(dalam miliar Rupiah)(in billion Rupiah)

2010

60.831110.361

CAGR2010-2014

70,3%

2011 2012 2013 2014

7.236 46.591 89.128

Laba BersihNet Income(dalam miliar Rupiah)(in billion Rupiah)

2010

(1.061) 7.229 18.143 25.679 16.981

CAGR2011-2014

33,9%

2011 2012 2013 2014

13


Laporan Tahunan2014




Financial Statement

2014 Event HighlightsKilas Peristiwa 2014

30 Juni 2014 | June 30, 2014Pelaksanaan RUPSLB dengan menyetujui perubahan nama menjadi PT WIKA Bitumen dan penjualan sebagian saham milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk kepada PT WIKA Gedung.Extraordinary Shareholders Meeting. One of the decisions was an approval to change the name into PT WIKA Bitumen and approval to sell a portion of shares to PT WIKA Gedung.

15 Agustus 2014 | August 15, 2014Halal Bihalal keluarga besar PT WIKA Bitumen diadakan di Pasar Wajo.Halal Bihalal event PT WIKA Bitumen was held in Pasar Wajo.

22 oktober 2014 | October 22, 2014Peringatan Ulang Tahun yang ke-60 penambangan asbuton oleh bangsa Indonesia.Celebration of 60th Anniversar.y of natural Asphalt Buton mining by Indonesian.

23 Desember 2014 | December 23, 2014Memperoleh Sertifikat Clear and Clean dari Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral.Received a certificate from Ministry of Energy and Mineral Resources for Clear and Clean Performance.

25 oktober 2014 | October 25, 2014Peresmian logo WIKA Bitumen oleh Komisaris dan Direksi di kantor Buton.WIKA Bitumen logo inauguration by Commisisioners and Directors in Buton office.

13 Maret 2014 | March 13, 2014Pelaksanaan RUPST Tahun Buku 2013 dengan beberapa keputusan yaitu persetujuan mengubah susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan serta pengesahan Buku Laporan Tahunan 2013.The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) Fiscal Year 2013 which approved to change Board of Commissioners and Directors Composition and also approved the Report of Fiscal year 2013.

4 September 2014 | September 4, 2014Anggota Direksi PT WIKA Bitumen bertambah satu orang, yakni natal Argawan Pardede. Member of Directors of PT WIJA Bitumen was added, namely Natal Argawan Pardede.

25 oktober 2014 | October 25, 2014Perayaan Pisah sambut Direksi dan Dewan Komisaris Bitumen Periode 2008-2014.Farewell Celebration for Board of Commissioners and Directors Period of 2008-2014.

28 Februari 2014 | February 28, 2014Pengangkatan Ganda Kusuma, novias nurendra dan Sunardi Setyo Budi sebagai Dewan Komisaris dan Arifin Fahmi, Harangan P. Sianipar sebagai Direksi.Appointment as Board of Commissioners for Ganda Kusuma, Novias Nurendra, Sunardi Setyo Budi and Appointment of Arifin Fahmi, Harangan P. Sianipar as Directors.

12 September 2014 | September 12, 2014Pengapalan Aspal Curah Lawale terakhir pada tahun 2014 sebanyak 54,328 ton dikirimkan ke China.It was The Latest delivery of Lawale Bulk Asphalt in the year with a volume of 54,328 ton to China.

15 April 2014 | April 15, 2014Groundbreaking pada Konstruksi Pabrik Granular diharapkan selesai pada bulan Desember 2014.WIKA BITUMEN started the groundbreaking for Construction of Granular Plant that expected to be completed in Desember 2014.

14 April 2014 | April 14, 2014Memperoleh Piagam Penghargaan dari Kementrian Keuangan, Direktorat Jendral Pajak Sebagai Penerima Apresiasi Wajib Pajak Kategori Khusus.Achieved an Award from Ministry of Finance, Directorate General of Taxes to receive a Tax Payer Appreciation for special category.

14 Desember 2014 | December 14, 2014Pelaksanaan RUPS dengan menyetujui dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan ( RKAP 2015).General Shareholder’s Meeting on the approval of Company’s Business Plan and Budget 2015.

Februari | February

April | April

September | September

Desember | December

Juni | June

Agustus | August

Oktober | October

Maret | March

14


PT WIKA Bitumen2014


Milestonejejak langkah

1924 - 1926Kepemilikan dan pengelolaan Perseroan oleh A. Volker sebagai pemegang Kontrak Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan Aspal di Pulau Buton.The ownership and management of the Company was controlled by A. Volker as the holder of Contract for Exploration and Exploitation of Asphalt Mining in Buton Island.

2013PT Sarana Karya resmi menjadi Anak Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.PT Sarana Karya officially became a Subsidiary of PT Wijaya Karya (Persero)Tbk.

1961Didirikan perusahaan Aspal negara (PAn), dimana Bagian Butas pada Direktorat Jalan-Jalan dan Jembatan dilebur menjadi Perusahaan Aspal negara.A State Asphalt Company was established, in which the Buton Asphalt unit of the Directorate for Roads and Bridges was merged and became a State Asphalt Company.

1926 - 1954Kepemilikan dan pengelolaan dilaksanakan oleh suatu perusahaan Perseroan Belanda, yaitu n.V. Mijnbow En Cultuur Maatshapij Boeton (MMB).Ownership and management of the Company was controlled by a Dutch company, called N.V. Mijnbow En Cultuur Maatshapij Boeton (MMB).

15


Laporan Tahunan2014




Financial Statement

1984Perubahan Perusahaan Aspal negara menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dilaksanakan dengan pendirian PT Sarana Karya (Persero) pada tanggal 1 September 1984.The State Asphalt Company is changed to a Limited Company (Persero) by establishing PT Sarana Karya (Persero) on September 1, 1984.

2014Perubahan nama Perseroan dari semula bernama PT Sarana Karya berubah menjadi PT Wijaya Karya Bitumen, disingkat PT WIKA Bitumen.Company name was changed from PT Sarana Karya to PT Wijaya Karya Bitumen, or PT WIKA Bitumen

Penjualan sebagian saham milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sebanyak 50 (lima puluh) saham kepada PT Wijaya Karya Bangunan Gedung.A Portion of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk shares amounting to 50 (fifty) unit shares were sold to PT Wijaya Karya Bangunan Gedung

Konstruksi Pabrik Granular dimulai.The Commencement of Construction of Granular Plant

1954 - 1961Pengelolaan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Jawatan Jalan dan Jembatan.The Company is operated by the Ministry for Public Works, Roads and Bridges Office.

16


PT WIKA Bitumen2014


Award and CertificatesPenghargaan & Sertifikat

Pada tanggal 23 Desember 2014 PT WIKA Bitumen memperoleh Sertifikat Clear and Clean dari Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral bertempat di Jakarta, Indonesia

On Desember 23, 2014 PT WIKA Bitumen Received a certificate from Ministry of Energy and Mineral Resources for Clear and Clean Performance in Jakarta, Indonesia

17


Laporan Tahunan2014




Financial Statement

Pada tanggal 14 Maret 2014 PT WIKA Bitumen memperoleh Piagam Penghargaan dari kementrian keuangan, Direktorat Jendral Pajak Sebagai Penerima Apresiasi Wajib Pajak Kategori Khusus di Buton, Sulawesi Tenggara, Indonesia

On March 14, 2014 PT WIKA Bitumen Received an Award from Ministry of Finance, Directorate General of Taxes to receive a Tax Payer Appreciation for special category in Buton, South East Sulawesi, of Indonesia

18


PT WIKA Bitumen2014


LapOran manajemenManagement Report

Laporan Dewan komisaris | Report from Board of CommissionerLaporan Direksi | Report from Directors

Batuan aspal hasil penambangan di tambang Kapunka, Buton - Sulawesi Tenggara | Asphalt Rocked mined Kapunka mining, Buton - South East Sulawesi

19


Laporan Tahunan2014




Financial Statement

20


PT WIKA Bitumen2014


laporan Dewan Komisaris

Pemegang Saham Yang Terhormat,

Pembukaan

Perekonomian global masih mengalami perlambatan tahun 2014. Kondisi ini berdampak pada masih rendahnya harga berbagai produk komoditas, terutama produk pertambangan. Perlambatan pertumbuhan ekonomi tidak hanya dialami Eropa dan Amerika tapi juga di Asia, seperti Jepang dan China. Sektor perbankan negeri Tirai Bambu itu juga mengerem laju pinjaman untuk mencegah membengkaknya kredit macet. Akibatnya, sektor industri tidak mudah lagi memperoleh pinjaman dari sektor perbankan.

Dewan Komisaris menyadari tahun 2014 adalah tahun yang berat bagi Perseroan. namun, Direksi telah

Honorable Shareholders,

Preface

The global economy is experiencing a slowdown in 2014. This condition has an impact on the low price of a wide range of commodity products, particularly mining products. Slowing economic growth is not only experienced by the European countries and United States but also Asian countries, such as Japan and China. The China’s banking sector put the brakes on bank lending to prevent ballooning bad loans. As a result, the industrial sector found it no longer easy to obtain loans from banks.

Board of Commisioners admitted that the year of 2014 was a tough one for the Company. However, the Directors has

Report from Board of Commissioners

Drs. Ganda Kusuma, MBAKomisaris UtamaPresident Commissioner

21


Laporan Tahunan2014




Financial Statement

mengambil langkah-langkah tepat untuk menghadapi kondisi ekonomi global tersebut. Langkah yang telah diambil adalah dengan menjajaki pasar baru seperti Timor Leste dan Korea Selatan. Direksi juga, didampingi oleh Komisaris melakukan kunjungan ke pembeli-pembeli aspal alam produksi WIKA Bitumen untuk mengetahui dan memahami persoalan yang mereka hadapi, sekaligus mencoba mencari solusi untuk kemajuan Perusahaan di tahun-tahun mendatang.

Dewan Komisaris bersama Direksi juga telah mengambil langkah untuk meningkatkan nilai tambah produk dengan membangun pabrik Granular. Pembangunan pabrik Granular merupakan realisasi dari hasil diskusi antara Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tahap awal pabrik Granular memiliki kapasitas 20.000 ton per tahun dan dapat ditingkatkan kapasitasnya, bila permintaan meningkat. Pembangunan pabrik merupakan langkah maju yang telah diambil Perseroan.

PenGAWASAn DeWAn KOMiSAriS

Menyusul tuntasnya proses akuisisi PT Sarana Karya oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, yang kemudian disusul dengan pergantian nama PT Sarana Karya menjadi PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen), susunan Dewan Komisaris juga mengalami perubahan. Komisaris Utama sebelumnya dijabat oleh Dr. Ir. Boni Siahaan diganti oleh Drs. Ganda Kusuma, MBA. Untuk itu, Dewan Komisaris menghaturkan terima kasih kepada Dr. Ir. Boni Siahaan atas dedikasi dan jasa-jasa yang telah beliau berikan bagi kemajuan Perusahaan selama menjabat. Pada tahun yang sama, anggota Dewan Komisaris bertambah satu dengan diangkatnya Ir. novias nurendra, MSc. Sehingga susunan Dewan Komisaris menjadi tiga orang, yaitu Drs. Ganda Kusuma, MBA sebagai Komisaris Utama, Drs. Sunardi Setyo Budi sebagai Komisaris dan Ir. novias nurendra, MSc sebagai Komisaris.

Dewan Komisaris berharap bahwa dengan susunan yang baru ini Perusahaan akan menjadi semakin solid dan semakin maju dalam kiprahnya di industri pertambangan, khususnya industri aspal alam, sementara fungsi pengawasan yang dijalankan oleh Dewan Komisaris semakin efektif.

taken appropriate steps to deal with the global economic conditions. The steps that have been taken are through exploring new markets such as East Timor and South Korea. Directors, accompanied by Commissioner, visited the buyers of the natural asphalt products produced by WIKA Bitumen to know and understand the problems they are facing, as well as trying to find a solution for the advancement of the Company in the years to come.

Board of Commisioners with Directors had also taken steps to increase the added value of products by building a Granular Plant. Granular plant development is the realization of the discussion between the Board of Commissioners and Directors. In the early stages, the Granular Plant has a capacity to produce 20,000 ton per year. Its capacity will be increased if demand increases. The construction of the plant is a major step forward that has been undertaken by the Company.

Board of CommiSSionerS SuPerviSory

Following the completion of the acquisition of PT Sarana Karya by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, which was followed by changing the name of PT Sarana Karya to PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen), the Board of Commissioners’ composition also changed. President Commissioner which was formerly held by Dr. Ir. Boni Siahaan was replaced by Drs. Ganda Kusuma, MBA. On this occasion, the Board of Commissioners expressed their gratitude to Dr. Ir. Boni Siahaan for his dedication and services he has given to the progress of the Company during his tenure. In the same year, the Board of Commissioners added one board member by the appointment of Ir. Novias Nurendra, MSc. Therefore, members of the Board of Commissioners consist of three people, namely Drs. Ganda Kusuma, MBA as President Commissioner, Drs. Sunardi Setyo Budi, SE as Commissioner and Ir. Novias Nurendra, MSc as Commissioner.

Board of Commissioner hopes that with the new composition, the Company will become more solid and help the company to step forward in the mining industry, particularly in natural asphalt industry, while the supervisory functions done by the Board of Commissioners becomes more effective.

“ Di tahun 2014, Perusahaan telah mengalami banyak perubahan dan perbaikan secara internal, diantaranya penguatan sistem internal, baik sisi operasi, keuangan maupun Sumber Daya Manusia dan mulai diterapkannya tata kelola perusahaan. ”

“ In 2014, the Company has undergone many changes and improvements internally, including the strengthening of internal systems, both operation side , financial and Human Resources and began the implementation of good corporate governance. “

22


PT WIKA Bitumen2014


PERAN & FUNGSI PENGAWASAN DEKOM

Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas pengawasannya terhadap kinerja Direksi dalam seluruh bidang kerja yang relevan antara lain melalui rapat bersama Komisaris dan Direksi yang dilakukan secara regular, paling kurang sekali sebulan. Proses koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan secara kontinu untuk memastikan implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan going concern usaha Perusahaan dapat berlangsung lebih cepat, efektif, dan optimal dan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Perseroan telah memulai penerapan Good Corporate Governance. Salah satu Direksi WIKA Bitumen, yakni natal Pardede, SE, MM sebelumnya merupakan Corporate Secretary PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, yang memang bertanggungjawab dan peduli terhadap penerapan GCG di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Dewan Komisaris berhadap WIKA Bitumen secara perlahan dapat menerapkan praktik-praktik GCG, seperti yang juga telah diterapkan di Anak Usaha WIKA lainnya.

Untuk mengefektifkan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit dan Komite Risiko. Pada tanggal 30 Juni 2014, Dewan Komisaris telah menetapkan Drs. Sunardi Setyo Budi sebagai Ketua Komite Audit merangkap anggota dan didampingi oleh Sugeng Haryanto sebagai anggota. Dewan Komisaris juga telah membentuk Komite Risiko yang diketuai oleh Ir. novias nurendra, MSc yang juga merangkap sebagai anggota.

Komite-Komite ini berfungsi untuk meningkatkan dan mengefektifkan kegiatan pengawasan melalui berbagai pertemuan rutin dengan Direksi setiap bulan, penyusunan Rencana Kerja dengan mengacu pada Key Performance Indicators serta monitoring di lapangan.

Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan telah memberikan berbagai arahan, rekomendasi dan persetujuan berbagai aksi korporasi yang dilakukan Perusahaan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangan yang mengikat.

PENILAIAN KINERJA DEWAN DIREKSI 2014

Tahun 2014 merupakan tahun yang sulit bagi Perseroan akibat tidak kondusifnya pasar global, khususnya China yang merupakan pasar utama produk aspal alam WIKA Bitumen, sementara penggunaan aspal alam di pasar dalam negeri masih rendah. Sekitar 90 % produk raw material aspal alam Buton diekspor ke China, sementara pasar dalam negeri hanya sekitar 10 %.

SuPerviSory role and funCtion of Board of CommiSSionerSBoard of Commissioners has undertaken the task of supervising the performance of the Directors in all relevant areas of work, among others, through a joint meeting of the Board of Commissioners and Directors, which were carried out regularly, at least once a month. The coordination between the Board of Commissioners and Directors carried out continuously to ensure that the principles of Corporate Governance (GCG) are implemented well and the going concern of the Company may take place more quickly, effectively, and optimally and in accordance with the Company’s policies.

The Company has begun implementing the Good Corporate Governance principles. One of the Directors of WIKA Bitumen, namely Natal Pardede, SE, MM, was formerly the Corporate Secretary of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, who was responsible and guarded the implementation of GCG in PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Board of Commissioners is hoping that WIKA Bitumen can gradually applying the GCG practices, replicating the GCG practices that have also been applied by other WIKA Subsidiaries.

In order to make supervisory function more effective, the Board of Commissioners has established an Audit Committee and Risk Committee. On June 30, 2014, the Board has appointed Drs. Sunardi Setyo Budi as Chairman and member of the Audit Committee and was accompanied by Sugeng Haryanto as member. The Board of Commissioner also has established a Risk Committee chaired by Ir. Novias Nurendra, MSc which also acts as a member.

These Committees are serving to improve and streamline the monitoring activities through regular meetings with the Directors each month, the preparation of the Work Plan with reference to the Key Performance Indicators and monitoring in the field.

Board of Commissioners in performing supervisory functions has provided various directives, recommendation and approval of various corporate actions taken by the Company as provided in the Articles of Association of the Company and binding regulations.

evaluation of tHe Board of direCtorS 2014 PerformanCeThe year of 2014 was a difficult year for the Company as a result of non-conducive global market, especially China which is the main market of natural asphalt products of WIKA Bitumen. Meanwhile, the utilization of natural asphalt in the domestic market is still low. Approximately, 90 % of the raw materials of Buton asphalt products was exported to China, while the domestic market is only about 10 %.

23


Laporan Tahunan2014




Financial Statement

Pada tahun 2014, kinerja keuangan Perseroan tidak menggembirakan. Penjualan dan laba bersih berada di bawah target RKAP akibat rendahnya realisasi pengiriman produk raw material Asbuton Curah baik yang diproduksi di areal tambang Kabungka maupun Lawele ke pembeli-pembeli China.

Sebenarnya, kontrak pembelian yang telah ditanda-tangani dengan pembeli-pembeli dari China cukup besar. Bila kontrak pembelian tersebut terealiasi, maka penjualan Perseroan dapat berada di atas target penjualan RKAP 2014. namun, Dewan Komisaris menyadari bahwa kondisi eksternal yang tidak kondusif ini, diluar jangkauan Manajemen Perseroan.

Selama 2014, Perseroan mencatat volume penjualan sebesar 176.359 ton, atau hanya 38,3% dari total target tahun 2014, yakni sebesar 460.000 ton. Pemenuhan target ini tidak tercapai dikarenakan pesanan yang telah diterima sebesar 630.000 ton pada tahun 2014, tidak terealisasikan seluruhnya sehubungan adanya penundaan pengiriman ke pembeli dari China.

Tahun 2014, Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp60,47 miliar, dibawah target RKAP 2014 sebesar Rp131,25 miliar. PT WIKA Bitumen membukukan laba bersih sebesar Rp16,98 miliar, lebih rendah dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp25,68 miliar dan hanya mencapai 53,6% dari RKAP 2014 sebesar Rp31,66 miliar. Penurunan penjualan dan laba bersih merupakan dampak dari rendahnya realisasi ekspor ke pembeli-pembeli China.

Mengelola perusahaan dalam iklim usaha yang penuh tantangan tentu tidak mudah, karena itu kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh Karyawan yang telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menghadapi kondisi eksternal, baik global maupun nasional, yang tidak kondusif.

Di tahun 2014, Perusahaan telah mengalami banyak perubahan dan perbaikan secara internal, diantaranya penguatan sistem, baik sisi operasi, keuangan maupun Sumber Daya Manusia (SDM), mulai diterapkannya tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) sejalan dengan GCG yang diterapkan di Anak Perusahaan WIKA Group, penambahan jenis produk yang bernilai tambah (Granular) dan upaya untuk memperdalam (intensifikasi) maupun memperluas (ekstensifikasi) pasar bagi produk WIKA Bitumen.

In 2014, the Company’s financial performance was not encouraging. Sales and net income were below the target of the RKAP, as a result of the lower realization of the delivery of asphalt raw material which is produced in the Kabungka mining area as well as in Lawele to buyers in China.

Actually, the purchase contract value that has been signed by buyers from China is quite large. If the purchase contract is realized, then the sale of the Company may be above the sales target of RKAP 2014. However, the Board of Commissioners realized that the external condition is not conducive and beyond the reach of the Company Management.

During 2014, the Company recorded sales volume of 176,359 ton, or only 38.3% of the total target of 2014, which amounted to 460,000 ton. The sales were below target since the order that has been received amounted to 630,000 ton in 2014 were not entirely realized due to the delay of delivery to buyers from China.

In 2014, the Company recorded sales of Rp60.47 billion, below the RKAP 2014 target at Rp131.25 billion. PT WIKA Bitumen posted a net profit of Rp16.98 billion, lower than the previous year’s profit of Rp25,68 billion and only achieve 53,6% of RKAP in 2014 amounted to Rp31.66 billion. The decline in sales and net income resulted from the low realization of export to buyers in China.

Managing the company in a challenging business climate is certainly not easy, that is why we deliver the highest appreciation to the Directors and the entire workers who have taken strategic steps to deal with external conditions, both globally and nationally, which is not conducive.

In 2014, the Company has undergone many changes and improvements internally, including the strengthening of systems, both operation side , financial and Human Resources (HR), began the implementation of good corporate governance (GCG) in line with good corporate governance applied in Subsidiary of WIKA Group, the addition of added-value products (Granular) and efforts to deepen (intensification) and expand (extensification) market for WIKA Bitumen products.

24


PT WIKA Bitumen2014


PrOSPeK USAhA & lAnGKAh Ke DePAn

Tahun 2015 akan menjadi tahun yang penuh tantangan, terutama akibat menurunnya harga minyak dunia. namun, Dewan Komisaris yakin Perseroan akan mencatatkan kinerja yang lebih baik tahun 2015, seiring dengan langkah-langkah perbaikan dan perubahan yang dijalankan oleh Manajemen Perusahaan.

Secara internal, WIKA Bitumen memiliki kekuatan, seperti memiliki kandungan Bitumen paling tinggi diantara pemilik IUP lainnya, memiliki pelabuhan khusus yang dilengkapi fasilitas berupa Conveyor, menjadi bagian dari WIKA Group dengan brand image yang sudah dikenal oleh dunia konstruksi. Kami juga menyadari Perusahaan masih memiliki kelemahan yang akan terus diperbaiki seperti belum memiliki sistem manajemen mutu dan oHSAS, komposisi SDM dengan tingkat pendidikan rendah dan memasuki usia non-produktif, belum memiliki proses pengolahan aspal buton yang telah terbukti efisien dan kompetitif untuk menghasilkan produk bernilai tinggi dan belum memiliki sarana untuk produk yang dimiliki.

namun, kami melihat adanya peluang bagi produk-produk aspal alam WIKA Bitumen. Saat ini penggunaan aspal minyak hampir 70% diimpor sehingga terbuka peluang bagi WIKA Bitumen untuk memasok aspal alam buton sebagai material pengganti untuk pasar dalam negeri. Peluang juga terbuka karena permintaan pasar luar negeri terutama dari negeri China masih cukup besar, sementara pemerintah Indonesia juga sedang menggalakkan pemanfaatan produk dalam negeri. Dengan bersinergi dengan WIKA Group dan langkah-langkah strategis yang telah diambil, Perseroan dapat mengoptimalkan peluang-peluang itu, sehingga Perseroan dapat bertumbuh lebih kuat.

Direksi telah menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 yang berdasarkan penilaian Dewan Komisaris merupakan rencana yang realistis, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dewan Komisaris melihat penyusunan Rencana RKAP ini juga telah memperhatikan arah pengembangan Induk Perusahaan (WIKA).

Dewan Komisaris menilai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2015 ini disusun berdasarkan hasil Review Rencana Kerja Jangka Panjang (RJP) Perusahaan tahun 2014-2018 yang telah disesuaikan dengan kondisi terkini dari beberapa hal yang dianggap signifikan dalam mempengaruhi kegiatan operasional Perusahaan, antara lain aspirasi pihak Pemegang Saham, RKAP tahun 2014, evaluasi dan pembelajaran atas capaian kinerja tahun 2014, peluang dan tantangan

BuSineSS ProSPeCt & StePS forward

The Year of 2015 will be a challenging year, mainly due to the decline in world oil prices. However, the Board believes the Company will record a better performance in 2015, along with corrective measures and changes implemented by the Company’s Management.

Internally, WIKA Bitumen has the strength, such as it has the highest Bitumen content among other IUP owners, has a special port that is equipped with facilities such as conveyor, became the part of the WIKA Group with a brand image that is already known to the world of construction. We are also aware that the company still has a weakness that will continue to be improved as yet to have a quality management system and OHSAS, HR composition with low levels of education and entering the age of the non-productive, yet to have Buton asphalt processing that has been proven efficient and competitive to produce high value products and yet has a niche market for products owned.

However, we saw an opportunity for natural products of WIKA Bitumen asphalt. Today, the use of oil asphalt nearly 70% of imported, so there are opportunities for WIKA Bitumen to supply natural asphalt Buton as a substitute material for the domestic market. Opportunities are also opened for the overseas market demand, especially from China which is still quite large, while the Indonesian government also promotes the use of domestic products. By synergy with WIKA Group and strategic steps that have been taken, the Company can optimize the opportunities, so the Company can grow stronger.

The Directors has developed a Work Plan and Budget (RKAP) in 2015 which is based on the assessment of the Board of Commissioners is realistic, measurable, and accountable. Board of Commissioners saw the drafting of the RKAP has also been considering the direction of the development of the Parent Company (WIKA).

Board of Commissioners considered the Work Plan and Budget (RKAP) in 2015 has been based on the results of the Long Term Work Plan Review (RJP) of Company in 2014-2018 which has been adapted to current conditions of some of the things that are considered significant in affecting the Company’s operations, among others aspirations of the Shareholders, RKAP 2014, evaluation and learning on the performance gains in 2014, the main opportunities and challenges of market conditions both Foreign and Domestic

25


Laporan Tahunan2014




Financial Statement

utamanya kondisi pasar baik Luar negeri maupun pasar Dalam negeri, peraturan dibidang Pertambangan dan sumberdaya yang dimiliki Perusahaan.

Dewan Komisaris bersama Direksi telah melakukan diskusi dan berupaya untuk mengembangkan berbagai kemungkinan untuk menghasilkan produk olahan yang berkualitas dan kompetitif. Hasil diskusi tersebut telah dimuat dalam RKAP 2015 ini terkait penetapan strategi pengembangan usaha, pengembangan organisasi dan kebutuhan SDM serta perhitungan besaran kebutuhan investasi.

Dewan Komisaris menyambut baik rencana dan upaya Direksi untuk meraih prospek usaha Perusahaan serta rencana yang telah disusun oleh Direksi. Kami percaya bahwa pada tahun-tahun yang akan datang, pengelolaan Perusahaan akan dijalankan dengan lebih baik lagi, sehingga akan memberikan value added yang selalu meningkat kepada perusahaan.

PenUTUP

Melalui berbagai langkah strategis, inovasi dan kebijakan yang dilaksanakan serta hasil yang dicapai, pada akhirnya Perusahaan tentu ingin memberikan keuntungan dan nilai tambah bagi Pemegang Saham.

Akhir kata, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas semangat dan dedikasi Direksi, Pegawai, dan mitra usaha yang telah mendukung kegiatan Perusahaan hingga sukses yang dicapainya sekarang. Semoga pada tahun-tahun mendatang, kita semakin siap dalam menghadapi setiap tantangan.

market, the rules in the field of mining and resources owned by the Company.

Board of Commissioners and the Directors have had discussions and seeking to develop a wide range of possibilities to produce a quality product and competitive processed. The results of these discussions are included in the RKAP 2015 related to the establishment of business development strategy, organizational development and human resource needs as well as the calculation of the amount of investment needs.

Board of Commissioners welcomed the plan and efforts of the Directors to achieve the Company’s business prospects and plans that have been drawn up by the Directors. We believe that in the years to come, the company management will perform better, so it will provide ever-increasing value added to the company.

CloSing Statement

Through various strategic measures, innovations and policies implemented and the results achieved, the company would ultimately want to provide benefits and value added for shareholders

Finally, the Board of Commissioners would like to thank and appreciate for the spirit and dedication of the Directors, Employees, and business partners who have supported the activities of the Company to successfully make accomplishment. Hopefully, in the coming years, we are getting ready to encounter any challenges.

Atas nama Dewan Komisaris,On behalf Board of Commissioners,

Drs. Ganda Kusuma, MBA Komisaris Utama

President Commissioner

26


PT WIKA Bitumen2014


laporan Direksi

Pemegang Saham Yang Terhormat,

Pertama-tama izinkan kami menyampaikan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, hidayah, dan bimbingan-nya memberikan kekuatan kepada kita selama tahun silam. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, seluruh karyawan, dan seluruh Pemangku Kepentingan atas kontribusi dan masukannya sehingga kita bersama dapat melalui tahun 2014 yang penuh tantangan ini.

Sebagaimana diketahui bahwa tahun 2014 ekonomi global masih mengalami perlambatan yang ditandai dengan penurunan kegiatan bisnis dan melemahnya pertumbuhan ekonomi di berbagai negara termasuk

dear Shareholders

First of all, allow us to express our thankfulness to the Almighty God for the mercy and guidance that had given us the strength over the past year. On this occasion we would like to express our gratitude to the Shareholders, Board of Commissioner, Employees and all Stakeholders for their contributions and inputs so that we can together went through the year 2014 which was full of challenges.

As we all know, in 2014, the global economy was still slowing down, which was marked by the decline of business activities and weakening of economic growth in many countries, including Indonesia and China which

Report from Directors

Ir. Arifin Fahmi, MMDirektur UtamaPresident Director

27


Laporan Tahunan2014




Financial Statement

Indonesia serta negara China yang dikenal selama ini menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia. Kondisi ini berdampak pada menurunnya permintaan terhadap produk-produk komoditas ekspor Indonesia. Pelemahan ekonomi global yang ditandai dengan menurunnya harga produk-produk komoditas seperti produk tambang telah memaksa negara-negara tujuan ekspor Indonesia seperti China untuk melakukan kebijakan uang ketat (tight money policy).

Di dalam negeri selama tahun 2014, negara disibukkan dengan agenda politik nasional yakni Pemilihan Umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Pemilihan Umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden. Salah satu dampak dari agenda politik tersebut adalah tertundanya berbagai proyek pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan jalan, yang berdampak pada penurunan permintaan produk aspal alam yang dimiliki oleh Indonesia yakni Aspal Alam dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

Kinerja Perusahaan & Kebijakan Strategis

Kondisi eksternal tersebut sangat berdampak pada menurunnya kinerja Perseroan secara keseluruhan. Penjualan berupa ekspor raw material ke China tidak mencapai target. Tidak hanya itu, kontrak pembelian yang telah ditanda-tangani tidak terealisasi sepenuhnya, sehingga membawa dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan Perseroan tahun 2014, mengingat sekitar 90% Aspal Alam yang diproduksi WIKA Bitumen dari areal pertambangannya di Pulau Buton diperuntukkan bagi pasar ekspor, terutama China.

Selama tahun 2014, Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp60,83 miliar, dibawah target dalam Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) 2014 sebesar Rp131,25 miliar. Penurunan penjualan berdampak pada menurunnya laba bersih menjadi sebesar Rp16,98 miliar lebih rendah dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp25,68 miliar atau hanya 53,6 % dari RKAP 2014 yang di targetkan sebesar Rp31,66 miliar.

Penurunan pada laba bersih terutama diakibatkan rendahnya realisasi ekspor ke pembeli-pembeli asal China. Volume penjualan tercatat sebesar 176.359 ton atau hanya 38,3 % dari total target tahun 2014, yakni sebesar 460.000 ton. Ketidakcapaian pemenuhan target ini dikarenakan pesanan yang telah diterima sebesar 630.000 ton pada tahun 2014, tidak dapat di realisasikan seluruhnya sehubungan adanya penundaan pembelian dan penundaan realisasi pengapalan dari pihak konsumen.

have become the world’s engine of growth. This condition resulted in a slowing down in the demand of Indonesia’s export commodities. The weakening of global economy characterized by the decreasing price of commodity products such as mining products has forced countries that have become destinations of Indonesia’s exports like China to tighten their monetary policy.

At home, throughout 2014, the nation was preoccupied with the national political agenda of the General Election to elect members of the House of Representatives, Regional Representatives Council (DPD) and General Election to elect the President and Vice President. One of the effects of the political agenda is the delay of various infrastructure development projects, including roads, which led to the declining of the demand for natural asphalt product owned by Indonesia, namely Natural Asphalt in Buton Island, Southeast Sulawesi.

Corporate Performance and Strategic Policies

The external condition has resulted in the decline of the performance of the Company. The sales in the form of raw material exports to China failed to attain the target. Moreover, purchase contracts that have been signed were not fully realized, therefore, causing significant impact on the performance of the Company in 2014, considering that around 90% of Natural Asphalt produced by WIKA Bitumen from its mining area in Buton Island were destined for export markets, in particular China.

Throughout 2014, the Company recorded sales of Rp60.83 billion, below the target of the Work Plan & Budget of the Company (RKAP) 2014 at Rp131.25 billion. The decrease in sales dragged down the company’s net profit to Rp16.98 billion lower than the previous year’s net profit of Rp25.68 billion or only 53.6% of the 2014 RKAP amounted to Rp31.66 billion

The decline in net income mainly resulted from the low realization of export to buyers from China. Sales volume amounted to 176,359 ton, or only 38.3 % of the total target for 2014, which amounted to 460,000 ton. The target was not achieved because natural asphalt orders that have been signed earlier amounting to 630,000 ton in 2014 were not entirely realized due to the postponement of the purchase and the delay realization of shipping order from Consumers.

28


PT WIKA Bitumen2014


Penjualan yang dibawah target ini dikarenakan adanya kebijakan dari pihak pembeli dalam merealisasikan pesanannya yang disebabkan oleh berbagai hal, antara lain:

• KontrakdenganQingdaoBrightCenturyInternationalCo., Ltd dengan rencana total penjualan sekitar 300.000 ton sampai dengan akhir tahun 2014, yang baru terealiasi 1 kali pengapalan pada bulan Mei 2014, sebanyak 56.600 ton, yang disebabkan tidak dapatnya perusahaan tersebut menerbitkan L/C.

• Untuk kontrak dengan Inner Mongolia PodalaAsphalt Material Technology Co., Ltd dengan rencana pembelian sebanyak 300.000 ton, baru terealisir 1 kali pengapalan pada bulan September 2014, sebesar 54.328 ton yang disebabkan karena terkendala waktu dalam pemindahan material dari pelabuhan ke gudang, dan belum siap nya Pabrik pengelolaan produk.

Pada sisi produksi, selama tahun 2014 Perseroan menargetkan untuk memproduksi Asbuton Curah sebesar 450.000 ton dan produk Granular sebesar 10.000 ton. namun, realisasi produksi hanya mencapai 270.000 ton yang terdiri dari Asbuton Curah Kabungka (150.000 ton), Asbuton Curah Lawele (120.000 ton), akibat kondisi realisasi pemesanan yang di bawah target, sementara untuk poduk granular belum dapat di realisasikan pada tahun 2014

Pencapaian kinerja unit produksi bila ditinjau dari realisasi biaya produksi terhadap rencana Harga Pokok Produksi (HPP) masih dalam kondisi terkendali, yakni sebesar 61,4% dari nilai penjualan dibanding dengan acuan HPP yang di tetapkan pada RKAP 2014, yakni 68,2% dari penjualan.

Dapat kami laporkan bahwa pengelolaan keuangan Perseroan selama 2014 telah dilakukan penyempurnaan dengan menerapkan strategi pengelolaan keuangan secara terpusat sebagaimana yang dilaksanakan oleh Induk Perusahaan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Dari total penjualan selama 2014, sebesar Rp60.83 miliar, 99% telah dapat diterima dan selama tahun 2014 tidak terdapat saldo Piutang bermasalah yang baru.

Saat ini, penggunaan aspal alam di Indonesia sendiri masih sangat kecil dari konsumsi aspal nasional mencapai sekitar 1 juta ton per tahun. Sekitar 70% dipasok dari aspal minyak impor dan sisanya dipenuhi dari aspal minyak dalam negeri yakni produk aspal Pertamina. Hingga saat ini, produk aspal alam digunakan hanya untuk konstruksi jalan, namun masih dalam volume yang sangat terbatas.

The sales were below target due to the policy of the buyers in realizing the product purchase, due to various reasons, among others:

• As for the contract with Qingdao Bright CenturyInternational Co., Ltd. with a planned total purchase of 300.000 ton up until end 2014, there was only once shipping which was conducted in May 2014, with volume of 56,600 ton. This was due to difficulties of the buyer to open an L/C.

• As for contract with Inner Mongolia Podala AsphaltMaterial Technology Co., Ltd with a plan to buy 300,000 ton of natural asphalt, there was only one shipment realized in September 2014, with a volume of 54,328 ton due to difficulties in transporting the materials from the port to the warehouse as well as unreadiness of a product processing plant.

As for production, in 2014 the Company targets to produce Buton natural asphalt raw material amounted to 450,000 ton and 10,000 ton of Granular products. However, the realization of production only reached 270,000 ton, consisting of Kabungka Asbuton Curah (150,000 ton), Asbuton Curah Lawele (120,000 ton), due to lower realization of orders, while the Granular product had not been realized until the end of 2014.

The performance of the operational unit from the point of view of the realized production cost against the planned Basic Cost of Production (HPP) is still under control, which amounted to 61.4% of sales value compared with the HPP that has been set in the RKAP 2014, namely 68.2% of sales.

We hereby report that the financial management of the Company for 2014 has been improved by adopting a centralized financial management system as implemented by the parent company, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Of the total sales for 2014 amounting to Rp60.83 billion, 99% of which had been received, throughout 2014, therefore, there were no problems of new receivables.

At present, the utilization of natural asphalt in Indonesia is still relatively small compared to the national asphalt consumption, which reached approximately 1 million ton per year. Approximately 70 % of the supply comes from imported petroleum asphalt and the remaining come from domestic petroleum asphalt, produced by Pertamina. Until now, natural asphalt products are used only for road

29


Laporan Tahunan2014




Financial Statement

Pengembangan produk aspal alam pun belum maju seperti yang diharapkan, yang disebabkan berbagai kendala yang dimiliki aspal alam yakni homogenitas, mutu, kerumitan dalam aplikasi, harga yang belum kompetitif dan jaminan ketersediaan pasokan barang Industri.

Secara umum, Perusahaan melihat peluang bagi produk aspal alam yang dapat dipergunakan sebagai material substitusi untuk sebagian besar aspal minyak. Bilamana, dapat menyelesaikan permasalahan atau kendala sebagaimana maksud di atas, sehingga untuk kedepannya pemakaian produk Aspal Alam Buton sebagai produk yang berkualitas dapat menjadi Tuan Rumah di negeri sendiri.

Pada Tahun Fiskal ini, melalui persetujuan pemegang saham, nama perusahaan telah dirubah menjadi WIKA Bitumen yang menandakan proses transisi menjadi bagian penuh dari WIKA Group telah dapat dijalankan dan selanjutnya dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan dan penyempurnaan baik dari aspek organisasi maupun operasi dengan arah dan kebijakan strategi sesuai dengan induk usahanya. Fokus utama Manajemen pada paruh pertama 2014 lebih banyak difokuskan pada penguatan Struktur organisasi perusahaan dengan penguatan personil utama yang menjalankan fungsi penting seperti Pemasaran, Produksi, Engineering, Keuangan dan Human Capital untuk menjadi pondasi yang kuat dalam melakukan transformasi menjadi pengembang Aspal Alam yang terbaik.

Perusahaan juga telah melakukan perbaikan sistem seperti meningkatkan mutu, sistem keuangan yang lebih efisien, meningkatkan kompetensi human capital dan melakukan restrukturisasi organisasi agar lebih efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Langkah-langkah ini dilakukan dengan tujuan agar Perusahaan lebih mampu menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi pada masa yang akan datang.

Kompetensi human capital terus ditingkatkan dengan melakukan berbagai pelatihan. Selama tahun 2014, pemenuhan kebutuhan dan upaya peningkatan kompetensi telah dilakukan walaupun belum sepenuhnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan seperti bidang teknik penambangan, akibat terbatasnya sumber daya manusia yang ada.

Untuk meningkatkan nilai tambah serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi, Manajemen telah menetapkan untuk menyusun Mining Plan yang akan menjadi acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan penambangan, disamping menyiapkan dan

construction, but still with a limited volume. The development of natural asphalt was not progressing as expected due to inherent problems of natural asphalt, namely homogeneity issue, quality, complexity in application, less competitive price as well as the guarantee of supply of industry products.

In general, the Company sees an opportunity for natural asphalt to be used as a substitute material for petroleum asphalt. If these problems or hurdles could be addressed, going forward the use of Buton Natural Asphalt as a quality product can become the host in its own country.

In this Fiscal Year, with the approval of shareholders, the name of the Company has been changed to PT WIKA Bitumen, indicating that the transition process of the Company to become fully part of WIKA Group, has now been fully realized. The next step is now to make some improvements and amendment both in the organizational and operational aspects as well as direction and strategic policies in accordance with its parent company. The main focus of management in the first half of 2014 was more on strengthening the company’s Organizational Structure by strengthening the key personnel who are performing important functions such as Marketing, Production, Engineering, Finance, and Human Capital in order to create a strong foundation in carrying out the transformation to become the best Natural Asphalt Developer.

The company has also improved the system such as improving the quality, creating more efficient financial system, improving the competence of human capital and restructuring the organization to be more efficient and effective in accordance with the needs of the Company. These steps are carried out with a goal in mind that the Company is more capable in facing the challenges that will be encountered in the future.

The competence of human capital continues to be enhanced by trainings. During 2014, meeting the needs of the Company and efforts to improve the competence has been carried out, although the steps were yet to be fully attained in line with the needs of the Company such as mining engineering staff, due to the limited human resources.

To increase the added value and improve the effectiveness and efficiency of production, the Management has decided to prepare Mining Plan that will become a reference in the planning and execution of mining, in addition to preparing and improving skilled workers in mining engineering sector

30


PT WIKA Bitumen2014


meningkatkan tenaga-tenaga trampil di sektor teknik penambangan serta bagian yang bertugas melaksanakan industri pengolahan bahan tambang. Pada sektor pengolahan bahan tambang bernilai tinggi, Perseroan berencana untuk menjalin sinergi atau kemitraan dengan mitra strategis untuk mengurangi risiko.

PrOSPeK USAhA

Dengan melakukan berbagai langkah-langkah di atas, kami berharap Perusahaan akan dapat meningkatkan kinerja tahun 2015 didukung oleh harapan akan membaiknya kondisi ekonomi makro baik secara global maupun nasional. Kami berharap permintaan dari China sebagai tujuan ekspor utama produk aspal alam Perusahaan dapat pulih kembali, sehingga pesanan yang telah dilakukan dapat terealisasi. Disamping itu, Perusahaan juga berupaya melakukan penetrasi ke pasar-pasar negara lain untuk meningkatkan penjualan.

Disamping itu, Perusahaan juga mengembangkan pengolahan, yakni Granular yang memiliki nilai tambah. Saat ini, Perusahaan juga sedang menyiapkan produk pengolahan yang bernilai tambah lebih tinggi yakni Bitumen Crude dan Aspal Ekstraksi. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memperluas pasar bagi produk-produk Aspal Alam yang dihasilkan oleh WIKA Bitumen.

Untuk tahun 2015, Perusahaan telah menetapkan target penjualan yang sangat menantang sebesar Rp212,89 miliar, meningkat 350% dibandingkan dengan realisasi penjualan 2014 sebesar Rp60,83 miliar. Laba bersih ditargetkan sebesar Rp48,26 miliar, lebih tinggi 284,2% dibanding realisasi laba bersih 2014 sebesar Rp16,98 miliar.

as well as other units who will be responsible for mining product processing industry. In the sector of high-value mining product processing, the Company plans to establish synergies or partnerships with strategic partners in order to mitigate risks.

BuSineSS ProSPeCtS

By undertaking the aforementioned steps, we expect the Company will be able to improve the performance in 2015, supported by an improvement of macroeconomic condition both globally and nationally. We expect the demand from China as the major export destination for natural asphalt products of the Company can recover, so that the order that has been signed can be realized. In addition, the Company also seeks to penetrate markets in other countries to increase sales.

In addition, the Company also develops processed product, namely Granular product which has higher value-added. Currently, the company is also preparing the processing plant for higher value-added products, namely Bitumen Crude and Extraction Asphalt. This step is done as an effort to expand the market for the Natural Asphalt products produced by WIKA Bitumen.

For 2015, the Company has set a very challenging sales target of Rp212.89 billion, an increase of 352% compared with sales in 2014 amounted to Rp60.83 billion (prognosis). Net profit is targeted at Rp48.26 billion, 284.2% higher compared to net income in 2014 amounted to Rp16.98 billion

“ Dengan melakukan berbagai langkah-langkah di atas, kami berharap Perusahaan akan dapat meningkatkan kinerja tahun 2015 didukung oleh harapan akan membaiknya kondisi ekonomi makro baik secara global maupun nasional. ”

“ By undertaking the various steps, we expect the Company will be able to improve the performance in 2015, supported by an improvement of macroeconomic condition both globally and nationally. “

31


Laporan Tahunan2014




Financial Statement

Untuk mendukung target tersebut, Perseroan menetapkan anggaran investasi sebesar Rp61,45 miliar, naik 611,5% dibanding realisasi investasi tahun 2014 sebesar Rp10,54 miliar. Sebagian dari dana investasi tersebut digunakan untuk membangun pabrik Bitumen Crude dengan kapasitas 13,500 ton per tahun dengan investasi sebesar Rp16,00 miliar serta investasi lanjutan untuk pembangunan Pabrik Asbuton Granular dengan kapasitas 20.000 ton per tahun sebesar Rp9,50 miliar.

Industri aspal alam berpeluang untuk tumbuh seiring dengan fokus pemerintah untuk meningkatkan pengembangan infrastruktur, termasuk infrastruktur jalan. Perusahaan berharap penggunaan aspal alam pada konstruksi jalan di dalam negeri sebagai substitusi aspal minyak, yang sebagian besar diimpor, dapat lebih ditingkatkan lagi. Peningkatan penggunaan aspal alam, tidak hanya mendorong peningkatan industri aspal alam, tapi juga dapat menghemat penggunaan devisa untuk mengimpor aspal minyak.

PerUbAhAn KOMPOSiSi AnGGOTA DireKSi

Komposisi Direksi mengalami perubahan tahun 2014, menyusul tuntasnya akuisi PT Sarana Karya oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, yang kemudian disusul dengan pergantian nama menjadi PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen). Pada tanggal 16 April 2014, Ir. Harangan P. Sianipar, SE, MM. diangkat menjadi Direktur Perseroan, menggantikan Ir. Unang Rusnandi, MM. Direktur Utama tetap dijabat oleh Ir. Arifin Fahmi, MM. Untuk itu, Direksi mengucapkan terima kasih kepada Ir. Unang Rusnandi, MM. atas dedikasi dan kontribusinya terhadap Perseroan. Pada tanggal 4 September 2014, ada penambahan anggota Direksi dengan diangkatnya natal Argawan Pardede, SE, MM. sebagai Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia. Penambahan anggota Direksi ini diharapkan akan memperkokoh dan mengefektifkan tugas-tugas yang dilakukan oleh Direksi Perseroan sesuai dengan garis yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta Anggaran Dasar Perseroan.

PenerAPAn & TATA KelOlA PerUSAhAAn

Kinerja sebuah perusahaan erat kaitannya dengan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Untuk itu, Perseroan menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan untuk menunjang kinerja pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan.

To support these targets, the Company set a budget investment of Rp61.45 billion, increase up to 611.5% over 2014 actual investment amounted Rp10.54 billion. Portion of the investment funds will be used to build Bitumen Crude factory with a capacity of 13,500 ton per year with a planned investment of Rp16.00 billion and continued investment for the construction of Granular Asbuton factory with a capacity of 20,000 ton per year with investment of Rp9.50 billion.

Natural asphalt industry has an opportunity to grow in line with the government’s focus on improving the development of infrastructure, including roads. The Company hopes the use of natural asphalt in the construction of roads in the country as a substitution of petroleum asphalt, which is mostly imported, can be further enhanced. Increasing the use of natural asphalt, will not only boost the natural asphalt industry, but can also save the use of foreign exchanges to import petroleum asphalt.

CHangeS in ComPoSition of tHe direCtorS

The composition of the Directors changed in 2014, following the completion of the acquisition of PT Sarana Karya by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, which was followed by the change of its name to PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen). On April 16, 2014, Ir. Harangan P. Sianipar, SE, MM. was appointed as Director of the Company, replacing Ir. Unang Rusnandi, MM. President Director of the Company was still held by Ir. Arifin Fahmi, MM. Given this changing, the Directors would like to thank to Ir. Unang Rusnandi, MM. for his dedication and contribution to the Company. On September 4, 2014, there was an additional member of the Directors with the appointment of Natal Argawan Pardede, SE, MM., as Director of Finance and Human Resources. The addition of members of the Directors is expected to strengthen the Company and make the tasks performed by the Directors to be more effective in accordance with the guidelines set out in the Work Plan and Budget (RKAP) and the Articles of Association of the Company.

imPlementation & CorPorate governanCe

The performance of a company is closely related with the implementation of Good Corporate Governance. Therefore, the Company realizes the importance of the implementation of GCG to support the Company’s sustainable growth.

32


PT WIKA Bitumen2014


Atas nama Direksi,On behalf Directors,

Ir. Arifin Fahmi, MMDirektur Utama

President director

Sebagai anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, penerapan GCG PT WIKA Bitumen juga di tingkatkan agar sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Induk Perusahaan, seperti yang juga telah diterapkan di Anak Perusahaan WIKA lainnya. Pada tahun 2014, Perseroan telah mengambil langkah-langkah untuk menerapkan GCG sesuai dengan standar yang ditetapkan Induk Perusahaan. Hal ini tidak mudah akibat terbatasnya dukungan Sumber Daya Manusia. Untuk itu, Perseroan terus berupaya meningkatkan kompetensi SDM serta memperkuat sistem operasional sehingga sejalan dengan kebijakan yang telah ditetapkan Induk Perusahaan.

Akhir kata, Perusahaan optimis atas prospek produk aspal alam kedepan. Kami yakin, dengan dukungan seluruh karyawan, Pemegang Saham, Pemerintah dan para Pemangku Kepentingan, para Rekanan Bisnis dan para Pelanggan, Perusahaan akan dapat mencapai hasil yang lebih baik di tahun 2015 dan tumbuh berkesinambungan di tahun-tahun mendatang.

As a subsidiary of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, the implementation of PT WIKA Bitumen’s GCG is also adjusted to conform with the standards established by the Parent Company, as has also been applied in other WIKA subsidiaries. In 2014, the Company has taken steps to implement GCG in accordance with standards established by the Parent Company. This was not an easy task due to the limited support of Human Resources. Given this circumstance, the Company continues to improve the competence of human resources and strengthen the operational system, therefore these will be in conformity with the policies set out by the Parent Company.

Finally, the Company is optimistic about the future prospect of natural asphalt products. We believe, with the support of all Employees, Shareholders, Government and Stakeholders, Business Partners and Customers, the Company will be able to achieve better results in 2015 and record sustainable growth in the years to come.

33


Laporan Tahunan2014




Financial Statement

Pertanggungan laporan Tahunan 2014Management Responsibiiity of 2014 Annual Report

Dengan ini Dewan Komisaris dan Direksi PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) menyatakan telah menyetujui dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun 2014.

Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2014 juga memuat Laporan Keuangan untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Hereby, the Board of Commissioners and Directors of PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) declare that they approve and assume full responsibility for the accuracy of the Annual Company Report of 2014.

The Annual Company Report of 2014 also contains the Financial Reports for the years of 2013 and 2014 ending on December 31.

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiDirectors

Drs. Ganda Kusuma, MBAKomisaris Utama

President Commissioner

Drs. Sunardi Setyo BudiKomisari

Commissioner

Ir. novias nurendra, MScKomisaris

Commissioner

Ir. Arifin Fahmi, MMDirektur Utama

President Director

Ir. Harangan P. Sianipar, SE, MMDirekturDirector

natal Argawan Pardede, SE, MMDirekturDirector

34


PT WIKA Bitumen2014

Kinerja 2014Laporan ManajemenProfil PerusahaanAnalisa & Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialLaporan Keuangan Konsolidasi

prOfiL perusahaanCompany Profile

Profil PT WIKA Bitumen | PT WIKA Bitumen Profilekegiatan usaha | Business Activitiesstruktur Organisasi | Organisation StructureVisi, misi dan nilai | Vision, Mission and ValuesProfil Komisaris | Commissioners ProfileProfil Direksi | Directors Profilekomposisi Dewan komisaris | Composition of Board of Commissionerskomposisi Direksi | Composition of Directorssumber Daya manusia | Human Resourceskomposisi pemegang saham | Composition of Shareholdersalamat kantor pusat, perwakilan | Address of Head Office, Representatives

Kegiatan penambangan di tambang Kapunka, Buton - Sulawesi Tenggara | Mining activities in Kapunka mining, Buton - South East Sulawesi

35


Laporan Tahunan2014




Consolidated Financial Statement

36


PT WIKA Bitumen2014


PT WIKA Bitumen ProfileProfil PT WiKA bitumen

FOKUS USAhA

PT WIKA Bitumen bergerak dalam bidang usaha penambangan aspal alam yang terdapat di Pulau Buton atau yang dikenal dengan Aspal Buton (Asbuton) serta usaha industri pengelohan produk dari Aspal Alam tersebut. Saat ini saham PT WIKA Bitumen dimiliki oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebanyak 99% dan PT Wijaya Karya Gedung sebanyak 1%.

SEJARAh PENDIRIAN PERUSAhAAN

Penambangan Asbuton telah dimulai sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada tanggal 21 oktober 1924 saat pemberian Konsesi Penambangan Asbuton selama 30 tahun kepada seorang pengusaha Belanda bernama A. Volker. Sejak dimulainya usaha penambangan Asbuton hingga saat ini, status dan legalitas perusahaan sebagai pengelola telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu sebagai berikut:

a. Periode 21 oktober 1924 sampai 19 Agustus 1926, kepemilikan dan pengelolaan Perseroan oleh A. Volker sebagai pemegang Kontrak Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan Aspal di Pulau Buton.

b. Periode 19 Agustus 1926 sampai 21 oktober 1954, pemilikan dan pengelolaan dilaksanakan oleh suatu perusahaan Perseroan Belanda, yaitu n.V. Mijnbow En Cultuur Maatshapij Boeton (MMB).

c. Periode 21 oktober 1954 sampai 12 Mei 1961, pengelolaan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Jawatan Jalan-Jalan dan Jembatan.

d. Pada tanggal 12 Mei 1961, berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 3 Tahun 1961, didirikan

BuSineSS foCuS

PT WIKA Bitumen engages in the mining of natural asphalt located in Buton Island, known as Buton Asphalt (Asbuton) as well as product processing industry of the Natural Asphalt. Currently PT WIKA Bitumen is owned by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk with 99% share and PT Wijaya Karya Building holding 1%.

HiStory of ComPany eStaBliSHment

The Buton Asphalt mining activities began in the Dutch colonial era, from October 21, 1924 when the Asbuton Mining Concession was awarded for 30 years to a Dutch businessman, A. Volker. Since the commencement of mining operation of Asbuton until today, the statues and legality of the company as the concession holder has undergone several changes, as follows:

a. The period of October 21, 1924 until August 19, 1926, the ownership and management of the Company was controlled by A. Volker as the holder of Exploration and Exploitation Contract for Asphalt Mining on Buton Island.

b. The period of August 19, 1926 until October 21, 1954, the ownership and management of the Company was controlled by a Dutch company, called NV Mijnbow En cultuur Maatshapij Boeton (MMB).

c. The period of October 21, 1954 until May 12, 1961, the Company was managed by Bureau of Roads and Bridges at the Ministry of Public Works,

d. On May 12, 1961, based on Government Regulation No. 3 of 1961, the Asphalt State Company (PAN) was

37


Laporan Tahunan2014





perusahaan Aspal negara (PAn), dimana Bagian Butas pada Direktorat Jalan-Jalan dan Jembatan dilebur menjadi Perusahaan Aspal negara.

e. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 3 Tahun 1984 tanggal 30 Januari 1984, Perusahaan Aspal negara diubah bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Realisasi perubahan Perusahaan Aspal negara menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dilaksanakan dengan pendirian PT Sarana Karya (Persero) pada tanggal 1 September 1984.

f. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 91 Tahun 2013 tanggal 24 Desember 2013, seluruh saham PT Sarana Karya (Persero) dijual kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sejak tanggal 30 Desember 2013, melalui pengesahaan Akta Jual Beli (AJB) bersama Kementerian BUMn, PT Sarana Karya resmi menjadi Anak Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Melalui proses akuisisi ini, direncanakan Perusahaan akan dikembangkan untuk memasuki industri pengolahan Asbuton, menjadi produk bitumen bernilai tambah tinggi yang dapat dipergunakan sebagai material untuk infrastruktur jalan/perhubungan serta material penunjang industri lainnya.

g. Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Sarana Karya yang telah di-Aktakan oleh M. nova Faisal, SH., M.Kn., notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Jakarta, dengan akta no. 83 tanggal 30 Juni 2014 yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya nomor AHU-05084.40.20.2014 Tahun 2014 tanggal 07 Juli 2014, diputuskan bahwa menyetujui mengubah nama Perseroan dari yang semula bernama PT Sarana Karya berubah menjadi PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA BITUMEn) dan menyetujui penjualan sebagian saham milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sebanyak 50 (lima puluh) saham atau sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) kepada PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, yang berkedudukan di Jakarta Selatan.

established, whereby the Buton Asphalt unit at the Directorate of Roads and Bridges was merged into the State Asphalt Company.

e. Based on Government Regulation No. 3 of 1984 dated January 30, 1984, the State Asphalt Company was transformed into a Limited Liability Company (Persero). The changing of the State Asphalt Company into a Limited Liability Company (Persero) was implemented by the establishment of PT Sarana Karya (Persero) on September 1, 1984.

f. Based on the Government Regulation Number 91, Year 2013 dated December 24, 2013, all shares of PT Sarana Karya (Persero) was sold to PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Since December 30, 2013, through the Sale and Purchase Deed (AJB) signed together with the Ministry of State Enterprises, PT Sarana Karya officially became a Subsidiary of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Through the acquisition, it was planned that the Company will be developed to involve in the Buton Asphalt processing industry by producing high value-added Buton Asphalt products that can be used as material for road infrastructure/transportation and other supporting material industries.

g. Based on the Deed of Minutes of Extraordinary Shareholders General Meeting of PT Sarana Karya which has been notarized by M. Nova Faisal, SH., M.Kn., Notary and Land Title Registrar (PPAT) in Jakarta, with Deed no. 83 dated June 30, 2014 which was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-05084.40.20.2014 2014 dated July 7, 2014, it was decided to approve the change of name of the Company which was originally named PT Sarana Karya changed to PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) and approved the partial sale of shares owned by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk amounting to 50 (fifty) shares or valued at Rp 50.000.000, - (fifty million dollars) to PT Wijaya Karya Gedung, which is located in South Jakarta.

38


PT WIKA Bitumen2014


Business ActivitiesKegiatan Usaha

Sebagai bagian dari strategi pengembangan untuk mendukung dari sinergi usaha WIKA Group, posisi PT WIKA Bitumen diarahkan untuk mengembangkan usaha penyediaan produk Aspal Buton yang berkualitas secara terintegrasi mulai dari penambangan hingga industri produk yang dapat dihasilkan dari material tambang tersebut dan pada akhirnya memberi nilai tambah yang tinggi untuk usaha WIKA Group. Adapun program pengembangan produk yang sedang dan akan dilakukan, antara lain:

a. Asbuton Curah.b. Asbuton Granular.c. Asbuton Ekstraksi.

As part of the development strategy to support synergy of WIKA Group, PT WIKA Bitumen is directed to develop the business of providing quality Buton Asphalt products in an integrated way from mining to industrial products that can be produced from the mine and finally giving high value-added to the business of WIKA Group. The product development programs that are and will be carried out by the Company, among others:

a. Buton Asphalt Raw Materialb. Granular Asphalt.c. Extraction Asphalt.

“ Posisi PT WIKA Bitumen diarahkan untuk mengembangkan usaha penyediaan produk Aspal Buton yang berkualitas secara terintegrasi. ”

“ PT WIKA Bitumen is directed to develop the business of providing quality Buton Asphalt products in an integrated way from mining to industrial products. ”

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat PT Sarana Karya yang telah di aktakan oleh M. nova Faisal, SH., M.Kn., notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Jakarta dengan Akta no. 53 tanggal 16 April 2014 yang diantaranya berisi keputusan untuk melakukan perubahan kegiatan perseroan, maka Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha :

a. Mengadakan penyelidikan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan batuan aspal dan semua jenis bitumen di seluruh Pulau Buton dan sekitarnya serta wilayah lainnya di Republik Indonesia.

b. Mengolah, mengelola, dan mengembangkan batuan aspal dan semua jenis bitumen menjadi produk industri yang bernilai tambah tinggi untuk infrastruktur perhubungan serta industri lainnya.

c. Mengolah, mengelola, dan mengembangkan hasil alam dan bahan galian lainnya menjadi produk industri yang bernilai tambah tinggi untuk infrastruktur perhubungan serta industri lainnya.

Based on the Deed of Shareholders Decision Outside the Meeting of PT Sarana Karya which has been notarized by M. Nova Faisal, SH., M.Kn., Notary and Land Title Registrar (PPAT) in Jakarta with Deed No. 53 on April 16, 2014 of which containing a decision to change the Company’s activities, the Company may carry out business activities:

a. Conducting exploration study, exploitation, processing and all kinds of rock asphalt bitumen throughout Buton Island and surrounding areas as well as other areas in the Republic of Indonesia.

b. Processing, managing, and developing all kinds of rock asphalt and bitumen into products of high value-added industry to be used in the transportation infrastructure as well as other industries.

c. Processing, managing, and developing natural products and other mined materials into industrial products of high value-added for transport infrastructure as well as other industries.

39


Laporan Tahunan2014





Organization StructureStruktur Organisasi

Setelah proses akuisisi PT Sarana Karya oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menjadi efektif, maka struktur organisasi Perseroan mengalami perubahan.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Sarana Karya yang telah diaktakan oleh M. nova Faisal, SH., M.Kn., notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Jakarta, dengan akta no. 55 tanggal 16 April 2014 dan juga Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat PT Wijaya Karya Bitumen nomor: MJ.01.00/SK-A.277/2014, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT WIKA Bitumen ditetapkan sebagai berikut:

After the acquisition process PT Sarana Karya by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk becomes effective, the Company’s organization structure has changed.

Based on the Deed of PT Sarana Karya which has been notarized by M. Nova Faisal, SH., M.Kn., Notary and Land Title Registrar (PPAT) Officer in Jakarta, with Deed No. 55 on April 16, 2014 and also Decisions of the Shareholders Outside the Meeting of PT Wijaya Karya Bitumen Number: MJ.01.00 / SK-A.277 / 2014, the Board of Commissioners and Directors of PT WIKA Bitumen is as follows:

Dewan Komisaris:Komisaris Utama : Drs. Ganda Kusuma, MBAKomisaris : Drs. Sunardi Setyo BudiKomisaris : Ir. novias nurendra, MSc.

Direksi:Direktur Utama : Ir. Arifin Fahmi, MM.Direktur : Ir. Harangan P. Sianipar, SE, MM.Direktur : natal Argawan Pardede, SE, MM

Board of Commissioners:•PresidentCommissioner:Drs.GandaKusuma,MBA•Commissioner :SunardiSetyoBudi,SE•Commissioner :Ir.NoviasNurendra,MSc. directors:•PresidentDirector :Ir.ArifinFahmi,MM.•Director :Ir.HaranganP.Sianipar,SE,MM.•Director :NatalArgawanPardede,SE,MM

d. Melaksanakan usaha perdagangan dan mengembangkan jaringan distribusi untuk memperdagangkan hasil produk industri aspal dan semua jenis bitumen serta produk turunan lainnya untuk pasar dalam dan luar negeri.

e. Mengangkut hasil produksi pertambangan dan hasil produksi industri olahan batuan aspal dan semua jenis bitumen serta produk turunan lainnya.

f. Mengembangkan dan melaksanakan jasa bongkar muat untuk kapal dan/atau tongkang di pelabuhan khusus Perseroan di Wilayah Republik Indonesia.

d. Implement trade and develop a distribution network for trading of industrial products and all kinds of bituminous asphalt and other derivative products for the domestic and foreign markets.

e. Transporting mining products and industrial production of processed rock asphalt and all types of asphalt and other derivative products.

f. Develop and implement services for the loading and unloading of vessels and / or barge in the special harbor of the Company specialized in the Territory of the Republic of Indonesia.

40


PT WIKA Bitumen2014


Direktur UtamaPresident Director

Arifin fahmi

Direktur Keuangan & SDMDirector of Finance and Human Resources

natal Argawan

Manajer Biro KeuanganFianance Manager

San Oktavia hari AkbarBiro / Bureau

Manajer Biro Sumber Daya ManusiaHuman Resources Manager

(San Oktavia hari Akbar)Biro / Bureau

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

AsmawatiBiro / Bureau

KeuanganFinance

(San Oktavia hari Akbar)

KoordinatorCoordinator

(Sunardi)

AreA KAbUnGKAKABUNGKA AREA

KoordinatorCoordinator

(Sunardi)

AreA lAWeleLAWALE AREA

PengembanganDevelopment

(la Ode Dedi nurkalam)

Legal Legal

Wa Ode Yeni Wahdaniah baisu

Akuntansi & PajakAccountancy & Tax

nani rostina

RemunerasiRemuneration

la Ode Dedi nurkalam

Humas, Umum & SekretariatPR, General & Secretariat

Siti junainah

Direktur operasiDirector of Operation

harangan P. Sianipar

Manajer Divisi operasiOperation Division Manager

Mokhtar Yunus

Manajer TambangMining Manager

Sunardi

Organization StructureStruktur Organisasi

41


Laporan Tahunan2014





Manajer Biro Pengembangan UsahaBusiness Development Manager

Djoko OetomoBiro / Bureau

Manajer Biro TeknikTechnique Manager

Teguh PribadiBiro / Bureau

Manajer Biro Komersial & PengadaanComercial & Procurement Manager

Wahyudi MartonoBiro / Bureau

PemasaranMarketing

(Djoko Oetomo)

PAbriK GrAnUlArGRANULAR FACTORY

PAbriK eKSTrAKSiEXTRACTION FACTORY

QSHEQSHE

Amiruddin Maud

Komersial, Risiko & PengadaanCommercial, Risk & Procurement

Donny ramanto

Pengembangan ProdukProduct Development

(Djoko Oetomo)

EngineeringEngineering

(Teguh Pribadi)

PengirimanDelivery

Safrin

Kepala Satuan Pengawas InternHead of Internal Audit Unit

Sumiyati

Kepala PemeriksaLead Auditor

Saniah

Manajer IndustriIndustry Manager

Arfianto nugroho

42


PT WIKA Bitumen2014


Vision, Mission and ValuesVisi, Misi dan nilai

ComPany miSSionThe Company has defined it’s mission as follow:

MiSi PerUSAhAAnPerseroan telah menetapkan misi sebagai berikut:

Provide natural asphalt products to meet the customer’s demand, to support the needs of road infrastructure/transportation and other industries supporting materials.

Innovate and utilize the latest technology for Buton Natural Asphalt product development and its derivative products which has high added value.

Create sustainable growth and ensure the company sustainability through business development in the areas related to the Asbuton main business and contribute to the healthy growth of the company.

Meet the expectation of the stakeholders

Contribute to the region’s economic growth and revenue.

Menyediakan produk aspal alam yang dapat memenuhi keinginan pelanggan, untuk menunjang kebutuhan infrastruktur jalan/perhubungan serta bahan penunjang industri lainnya.

Melakukan inovasi serta memanfaatan teknologi terkini untuk pengembangan produk Asbuton serta produk turunannya yang mempunyai nilai tambah tinggi.

Menciptakan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan serta dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan melalui pengembangan usaha pada bidang-bidang yang terkait dengan bisnis utama Asbuton serta dapat memberikan konstribusi bagi pertumbuhan perusahaan yang sehat.

Memenuhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan.

Memberikan konstribusi dalam peningkatan perekonomian dan pendapatan Daerah.

ComPany viSionAs a subsidiary of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT WIKA Bitumen, which was engage in mining and processing industry of Buton Natural Asphalt, has defined it’s Vision :

ViSi PerUSAhAAnSebagai Entitas Anak dari PT Wijaya Karya (Persero) TBk, PT WIKA Bitumen yang bergerak di bidang usaha penambangan dan industri pengolahan Aspal Buton (Asbuton), telah menetapkan VISI :

“Menjadi Perusahaan Terkemuka dan Mitra Terpercaya dalam pemanfaatan Asbuton untuk keperluan sarana infrastruktur jalan/perhubungan serta bahan penunjang industri lainnya, baik untuk Dalam Negeri maupun Mancanegara.”

“To be the leading company and trusted partner in Buton Natural Asphalt utilization for the purposes of road infrastructure/transportation and other industries supporting materials, both for the domestic and international.”

43


Laporan Tahunan2014





Penjabaran nilai-nilai tersebut dilakukan dalam perilaku keseharian, menjadi ciri/kepribadian manusia WIKA Bitumen serta brand image Perusahaan.

Untuk mendukung nilai-nilai Perusahaan di atas, WIKA Bitumen juga telah menetapkan Paradigma Perusahaan. Setiap insan WIKA Bitumen diharapkan bekerja berlandaskan paradigma Perusahaan dalam menjalankan kegiatan mereka.

Paradigma Perusahaan adalah sebagai berikut:

Internalization of the above values into the daily behaviour, shall become a characteristic/personality of WIKA Bitumen people and also a brand image of the Company..

In order to support the actualization of the above Company value, WIKA Bitumen has also defined the Company Paradigm. Every WIKA Bitumen people is expected to work based on Company Paradigm in conducting their activities.

Company Paradigm is as follow:

nilAi-nilAi PerUSAhAAnWIKA Bitumen menetapkan nilai-nilai korporasi agar dapat dilaksanakan secara konsisten yang dikenal dengan nama SARAnA (Striving, Achievement , Result, All, New, Advance) yang akan meningkatkan kinerja perusahaan sebagai berikut :

ComPany valueSWIKA Bitumen adopts corporate values in order to implement consistently known as SARANA (Striving, Achievement, Result, All, New, Advance) that will enhance the performance of company as follows:

STriVinG : Best effort with high winning spirit & high motivation.

AChieVeMenT : Having high level of need for achievement.

reSUlT : Always pursue for the best result and challenging target.

All : All member shall contribute to develop a solid teamwork.

neW : Looking for a new way and innovation for improvement.

ADVAnCe : Continuous learning to adopt and utilize latest knowledge and advance technology.

Kepemimpinan dan keteladanan mendorong kinerja

ekselen.

Kecepatan, kecermatan dan efisiensi adalah faktor

esensial.

Pengetahuan dan kompetensi adalah aset utama

untuk meraih keunggulan.

Setiap aktivitas dan perubahan wajib memberikan

nilai tambah.

Inovasi dan kepuasan pelanggan adalah komitmen

setiap karyawan.

Leadership and exemplary encourage excellence

performance.

Speed, accuracy and efficiency are essentialfactors.

Knowledge and competence are prime assets to achieve

excellence.

Each activity and change shall give the value added.

Innovation and customer satisfaction is the commitment

of every employee.

44


PT WIKA Bitumen2014


Logo Bitumen memiliki filosofi sebagai berikut:Bitumen logo has philosophy as below:

1. Warna Hitam pekat pada tulisan bitumen melambangkan kemurnian dan kualitas aspal terbaik yang dihasilkan oleh WIKA Bitumen.

Black Color concentrated on bitumen writing symbolizing purity and the quality of the best asphalt produced by WIKA Bitumen

2. Warna Hitam sendiri mengandung makna ketenangan, dominasi, kekuatan, wibawa, elegan dan profesional.

Black Color itself contains meaning of tranquility, domination, strength, dignity, elegance and professional.

3. Penggunaan font sans serif (tanpa kait) bold (tebal) melambangkan kesan maskulin, kokoh, tegas & modern.

The use of sans serif font (without hooks) bold (thick) represent the masculine impression, firm, decisive & modern.

Logo bitumen dibuat dengan konsep “Tetesan Bitumen Murni” yang melambangkan Aspal Buton berkualitas.Bitumen logo made by the concept “Drops of Pure Bitumen” that symbolizing quality Buton Asphalt.

45


Laporan Tahunan2014





in 2014

NEW LOOK

NEW LOGO

NEW SPIRIT

46


PT WIKA Bitumen2014


Kantor Perwakilan jakarta | Jakarta representative officeSignature Park lantai 3 Suite 03-06Jl MT. Haryono Kav. 22, Jakarta 12820 Telp. : 021-2938 6554 Fax. : 021-2938 6826Email : [email protected] : www.wikabitumen.co.id

TRAnSFoRMASI LoGo BARU

WiKA bitumen

PT Wijaya Karya bitumen

nama Perusahaan

nama Hukum

Alamat Baru

New Logo Transformation

Company Name

Legal Name

New Address

Kantor Pusat | Head officeBanabungi, Pasarwajo, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara

47


Laporan Tahunan2014





Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

48


PT WIKA Bitumen2014


Commissioners ProfileProfil Komisaris

Warga negara Indonesia, 53 tahun kelahiran Pontianak, 9 September 1961. Menjabat Komisaris Utama PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) sejak 13 Maret 2014. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur Human Capital & Pengembangan PT Wijaya Karya Tbk dan Komisaris PT WIKA Realty.

Sebelumnya, menjabat sebagai Direktur Keuangan WIKA pada periode 2008 – 2013. Pernah menempati beberapa posisi penting lainnya di Perseroan dan Entitas Anak sejak 1986. Menjabat sebagai Komisaris PT WIKA Realty periode 2007–2010, KomisarisUtama di PT WIKA Gedung periode 2008–2009, General Manajer Keuangan WIKA pada periode 2004–2008 dan Wakil Presiden Direktur PTSinar Wijaya Eka Pratista (JV WIKA - Duta Pertiwi) periode 2004–2005.

Memperoleh gelar MBA dari Institute Management newport Indonesia, Jakarta pada tahun 1993 dan gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Islam nusantara, Bandung 1985.

Indonesian Citizen, 53 years old, was born in September 9, 1961, in Pontianak, Indonesia. He holds the position as President Commissioner of PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) since March 13, 2014. He is also currently Director for Human Capial & Development of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk and Commissioner of PT WIKA Realty.

Previously, he served as the Director of Finance of WIKA in 2008-2013. He held several other important positions in the Company and Subsidiaries since 1986. He was Commissioner of PT WIKA Reality in 2007-2010, President Commissioner of PT WIKA Gedung in 2008-2009, General Manager for Finance of WIKA in 2004- 2008 and Vice President Director of PT Sinar Wijaya Eka Prasista (JV WIKA and Duta Pertiwi) from 2004 to 2005.

He obtained Bachelor of Economics majored in Management from Islamic Nusantara University, Bandung in 1985 and Master of Business Administration from Institute Management Newport Indonesia, Jakarta in 1993.

Drs. Ganda Kusuma, MBAKomisaris UtamaPresident Commissioner

49


Laporan Tahunan2014





Warga negara Indonesia, 45 tahun, kelahiran Denpasar pada tanggal 21 november 1969. Menjabat sebagai Komisaris PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) sejak 13 Maret 2014. Saat ini juga menjabat sebagai Deputy General Manager Departemen Power Plant & Energy, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Meraih gelar sarjana (S1) di bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1993 dan gelar Master of Science (MSc) dari HTW-Berlin Jerman pada tahun 2011.

Sebelumnya, beliau menjabat beberapa posisi strategis di WIKA sebagai General Manager di Departemen Konstruksi Power (Januari 2014 - Desember 2014), Manajer Divisi di Departemen Energi (Januari 2013 - Desember 2013) dan Manager Divisi EPC di Departemen Energi (Januari 2012 - Desember 2012).

Berkarya di WIKA sejak tahun 1993 dimulai dari proyek Bendung Serayu di Jawa Tengah sebagai staf teknik. Beliau berpengalaman dalam memimpin proyek di dalam dan luar negeri di antaranya sebagai Manajer Proyek East West Motorway di Aljazair-Afrika Utara (2007-2009), Manajer Proyek Jakarta Car Terminal (2006-2007), Manajer Proyek Pelebaran Jalan Tol Jagorawi ruas Cibubur s/d Cibinong (2002-2003), Manager Proyek Jalan Lingkar Utara Semarang seksi 2 (2000-2002) dan Manajer Proyek Jalan Kereta Api di niru Sumatra Selatan (1998-1999).

Indonesian citizen, 45 year old, was born in November 21, 1969 in Denpasar Bali. He holds the position as Commisioner of PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) since March 13, 2014. He is also currently Deputy General Manager of Power Plant and Energy Department at PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Earned his bachelor degree in Civil Engineering at Bandung Institute of Technology (ITB) in 1993 and Master of Science from HTW-Berlin Germany in 2011.

Previously, he held a number of position at WIKA as General Manager at Power Construction Department (January 2014 - December 2014), Division Manager at Energy Department (January 2013 - December 2013) and EPC Division Manager at Energy Department (January 2012 - December 2012).

He started his carrier in WIKA since 1993 as an engineering staff at Serayu Barrage Project in Central Java. He has a lot of experiences as project manager in Indonesia and overseas such as Project Manager for East West Motorway Project in Algeria North Africa (2007-2009), Project Manager for Jakarta Car Terminal (2006-2007), Project Manager for Jakarta Outer Ring Road section E-3 (2004-2007), Acting Project Manager for Palembang Combined Cycle Power Plant (2004), Project Manager for Widening Jagorawi Toll Road section Cibinong-Sentul (2003-2004), Project Manager for Semarang Northern Ring Road Section 2 (2000-2002) and Project Manager for Niru Connecting Railway Track in South Sumatera (1998-1999).

Ir. Novias Nurendra, MScKomisarisCommissioner

50


PT WIKA Bitumen2014


Indonesian citizen, 57 years old who was born on June 16, 1957 in Pati, Central Java. He served as the Commissioner since June 20, 2013. He earned an Undergraduate Degree (S1) in Business Management at Krisnadwipayana University.

He served at the Finance Ministry since 1989 before continuing his career at the State-Owned Enterprise Ministry, with his latest position serving at the Primary Industry Unit IIIc.1.

Based on the State-Owned Enterprises Ministerial Decree No. SK-284/MBU/2013 dated June 20, 2013, the ministry appointed Sunardi Setyo Budi as the Commissioner of PT Sarana Karya, which has changed its name to PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) after its shares were acquired by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Warga negara Indonesia, berusia 57 tahun, lahir tanggal 16 Juni 1957 di Pati, Jawa Tengah. Menjabat sebagai Komisaris sejak 20 Juni 2013. Beliau meraih gelar Sarjana (S1) di bidang Manajemen Perusahaan di Universitas Krisnadwipayana.

Jenjang karir yang sudah dijalani oleh beliau adalah bertugas di Kementerian Keuangan sejak 1989, sebelum akhirnya diteruskan di Kementerian BUMn dengan posisi terakhir di Bidang Usaha Industri Primer Unit IIIc.1.

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri negara BUMn no. SK-284/MBU/2013 tanggal 20 Juni 2013, Kementerian BUMn mengangkat Sunardi Setyo Budi sebagai Komisaris PT Sarana Karya, yang kemudian berganti nama menjadi PT Wijaya Karya Bitumen, setelah sahamnya diakuisisi oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Sunardi Setyo Budi, SEKomisarisCommissioner

51


Laporan Tahunan2014





Directors ProfileProfil Direksi

Warga negara Indonesia, usia 57 tahun, lahir tanggal 12 Agustus 1956 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 3 Juni 2013. Meraih gelar sarjana (S1) di bidang Teknik Sipil di Institute Teknologi Bandung dan meraih gelar Magister (S2) diIPPM, Jakarta pada tahun 1995.

Jenjang karir beliau untuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. diawali sebagai Staf Teknik di Divisi Bangunan, Departemen Agrikultur dan Gedung Wisma Bakrie (1983-1984), menjabat sebagai Kepada seksi Teknik untuk proyek IRC/ERC IPB dan seksi CPK/PTUP BI (1988-1989).

Terlibat Pada berbagai Proyek WIKA diantaranya, Manajer Proyek Divisi Konstruksi Industri untuk T/C 500KV powerXXI (1994) dan Manajer Teknik (1995-2002), Manajer Teknik Departemen EPC (2002-2004), Manajer Proyek untuk Cilegon CCPP Project ( 2004-2006), Manajer Manajemen Proyek (2004-2006), Manajer Proyek untuk Proyek Sulawesi Utara 2X25 MW CFSPP (2007-2008). Manajer Divisi Energi II –Departemen Energi (2003) dan Manajer Umum Sestan dan Komisaris PT Wijaya Karya Insan Pertiwi (2010-2013).

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri negara BUMn no. SK – 270/MBU/2013 tanggal 20 Juni 2013,Kementerian BUMn mengangkat Arifin Fahmi sebagai Direktur Utama PT Sarana Karya yang telah berganti nama menjadi PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) setelah saham nya di akusisi oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Indonesian citizen, 58 year old who was born on August 12, 1956 in Banjarmasin, South Kalimantan. Served as the President Director since June 3, 2013. Earned his Bachelor Degree in Civil Engineering at Bandung Institute of Technology (ITB) and Master Degree of Management at the IPPM, Jakarta in 1995.

He served for for PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. since 1983 starting in Building Division starting as a Technical Staff for Agriculture Department and Wisma Bakrie Building (1983-1984), served as Chief at Technical Sectionfor IRC/ERC IPB and CPK/PTUP BI project (1985-1987) and as chief of PPE Section (1988-1989).

he involved in a number of WIKA projects, including industrial Construction Division as Project Manager for T/C 500KV power XXI (1994) and Technical Manager (1995-2002), assigned to EPC Departement as Engineering Manager (2002-2004), Project Manager for Cilegon CCPP Project (2004-2006), Project Management Manager (2004-2006), Project Manager for Sulawesi Utara 2X25 MW CFSPP Project (2007-2008). Manager of Energy II Division – Energy Departement (2003) and General Manager of Sestan and Commissioner of PT Wijaya Karya Insan Pertiwi (2010-2013).

Based on the State-Owned Enterprises Ministerial DecreeNo. SK – 270/MBU/2013 dated June 20, 2013, the ministry appointed Arifin Fahmi as the President Director of PT Sarana Karya, which had changed its name to PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) after its share were acquired by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Ir. Arifin Fahmi, MMDirektur UtamaPresident Director

52


PT WIKA Bitumen2014


Warga negara Indonesia, usia 54 tahun, lahir di Surabaya, Jawa Timur, tanggal 12 Agustus 1960. Menjabat sebagai Direktur operasi Perseroan sejak 13 Maret, 2014. Meraih gelar sarjana (S1) di bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi 10 november Surabaya tahun 1984, S1 di bidang Manajemen di Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1998 dan memperoleh gelar S2 di bidang Manajemen dari Universitas Indonesia, Jakarta tahun 2000.

Jenjang karir diawali sebagai Staf Engineering PT Wijaya Karya sejak tahun 1986. Posisi terakhir sebagai Staf Ahli Direksi Bidang Bangunan Gedung (2014). Sebelumnya memegang beberapa posisi penting di PT Wijaya Karya, (Persero) Tbk. diantaranya General Manager Bangunan Gedung (2011-2013), Manajer Proyek PT WIKA DBG pembangunan Tower dan podium taman taman Rasuna apartemen (1999 - 2001) Manajer Proyek PT WIKA DBG pembangunan Universitas Gajah Mada Yogyakarta (Paket B) ( 2001-2001) dan Manajer Proyek PT WIKA DBG proyek pekerjaan struktur & arsitektur Gading Mediterania Residences Kelapa Gading dari (2002 - 2005).

Indonesian citizen, age 54 years, was born in Surabaya, East Java on August 12, 1960. He holds the post as Director for Operation of the Company since March 13, 2014. He obtained Undergraduate Degree (S1) on Civil Engineering at Technology Institute 10 November Surabaya in 1984, secured undergraduate (S1) degree on Management at University of Indonesia, Jakarta in 1998 and got his Master Degree (S2) on Management from University of Indonesia, Jakarta in 2000.

He developed his carier, starting from an engineering staff at PT Wijaya Karya (Persero) Tbk since 1986 and last position as Expert Staff of Board of Director on Building (2014). Previously, he held a number of important posts at Wijaya Karya, including General Manager for Building Department (2011-2013), Project Manager PT WIKA DBG for Tower and Podium development taman Rasuna apartement (1999 - 2001), Project Manager PT WIKA DBG for Gajah Mada University Yogyakarta Development (Package B) (2001-2001) and Project Manager PT WIKA DBG for Gading Mediterania Residences Kelapa Gading Structure and architecture project (2002 - 2005).

Ir. harangan P. Sianipar, SE, MMDirektur OperasiDirector

53


Laporan Tahunan2014





Warga negara Indonesia, usia 50 tahun, lahir di Sungai Liat, Bangka tanggal 24 Desember 1964. Menjabat sebagai Direktur Keuangan & Sumber Daya Manusia Perseroan sejak 4 September, 2014. Meraih gelar Diploma III di bidang Akuntansi dari Universitas Padjajaran Bandung tahun 1987, S1 Akuntansi dari UPI YAI, Jakarta tahun 2009 dan memperoleh gelar S2 di bidang Keuangan dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta tahun 2012.

Jenjang karir diawali sebagai Staf Bagian Keuangan, Divisi Bangunan Gedung di PT Wijaya Karya (Persero) tahun 1989 dan posisi terakhir sebagai Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Mei 2009-September 2014).

Sebelumnya, memegang beberapa posisi penting di WIKA, diantaranya Manajer Akuntansi di Kantor Pusat (Januari 2008 – April 2009), Kepala Biro Akuntansi, Kantor Pusat WIKA (Januari 2007-Desember 2007) dan Manajer Keuangan & Personalia di beberapa Divisi (1997-2006).

Indonesian citizen, age 50 years old, was born in Sungai Liat, Bangka on December 24, 1964. He holds the post as Director for Finance and Human Resources of the Company since September 5, 2014. He obtained Diploma III degree in Accountancy at Padjajaran University, Bandung in 1987, obtained S1 degree in Accountancy at UPI YAI, Jakarta in 2009 and secured Master Degree (S2) in Finance from Pelita Harapan University (UPH), Jakarta in 2012.

He started his carrier as Staff of Finance Unit, Building Division at PT Wijaya Karya (Persero) Tbk in 1989 and last position as Corporate Secretary of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (May2009-September 2014) before appointed to hold the current post.

Previously, he held a number of important position at WIKA including Accounting Manager at Head Office of Wijaya Karya (January 2008 – April 2009), Accounting Bureau Head, Head Office of WIKA (January 2007-December 2007) and Manager for Finance and Human Resources at several Divisions of the Company (1997-2006).

Natal Argawan Pardede, SE, MMDirektur Keuangan & SDMFinance & Human Resources Director

54


PT WIKA Bitumen2014


Composition of Board of CommissionersKomposisi Dewan Komisaris

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Sarana Karya yang telah diaktakan oleh M. nova Faisal, SH., M. Kn., notaris dan Pejabat Pembuat Akta Taah (PPAT) di Jakarta dengan akta no. 55 tanggal 16 April 2014 dan juga Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat PT Wijaya Karya Bitumen nomor: MJ.01.00/SK-A.277/2014, maka susunan Dewan Komisaris PT WIKA Bitumen ditetapkan sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Drs. Ganda Kusuma, MBAKomisaris : Sunardi Setyo Budi, SEKomisaris : Ir. novias nurendra, MSc

Based on the Deed of PT Sarana Karya that has been notarized by M. Nova Faisal, SH., M. Kn., Notary and Land Title Registrar Officer (PPAT) (PPAT) in Jakarta with Deed No. 55 on April 16, 2014 and also the Decision of Shareholders Outside the Meeting of PT Wijaya Karya Bitumen Number: MJ.01.00 / SK-A.277 / 2014, the Board of Commissioners of PT WIKA Bitumen is as follows:

Board Of CommissionersPresident Commissioner : Drs. Ganda Kusuma, MBACommissioner : Sunardi Setyo Budi, SECommissioner : Ir. Novias Nurendra, MSc

Sunardi Setyo Budi, SE Drs. Ganda Kusuma, MBA Ir. Novias Nurendra, MSc

55


Laporan Tahunan2014





Directors CompositionKomposisi Direksi

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Sarana Karya yang telah diaktakan oleh M. nova Faisal, SH., M. Kn., notaris dan Pejabat Pembuat Akta Taah (PPAT) di Jakarta dengan akta no. 55 tanggal 16 April 2014 dan juga Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat PT Wijaya Karya Bitumen nomor: MJ.01.00/SK-A.277/2014, maka susunan Direksi PT WIKA Bitumen ditetapkan sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Ir. Arifin Fahmi, MMDirektur : Ir. Harangan P. Sianipar, SE, MMDirektur : natal Argawan Pardede, SE, MM

Based on the Deed of PT Sarana Karya that has been notarized by M. Nova Faisal, SH., M. Kn., Notary and Land Title Registrar Officer (PPAT) (PPAT) in Jakarta with Deed No. 55 on April 16, 2014 and also the Decision of Shareholders Outside the Meeting of PT Wijaya Karya Bitumen Number: MJ.01.00/ SK-A.277/2014, the Directors of PT WIKA Bitumen is as follows:

Directors President Director : Ir. Arifin Fahmi, MMDirector : Ir. Harangan P. Sianipar, SE, MMDirector : Natal Argawan Pardede, SE, MM

Natal Argawan Pardede, SE, MM Ir. Arifin Fahmi, MM Ir. Harangan P. Sianipar, SE, MM

56


PT WIKA Bitumen2014


Senior ManagersManajemen Senior

SumiyatiKepala Satuan Pengawasan InternalHead of Internal Audit Unit

Asmawati, SE.Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Ir. Djoko oetomo, MT.Manajer Pengembangan UsahaBusiness Development Manager

San oktavia Hari Akbar, SE, MBA.Manajer Keuangan dan SDMFinance Manager and Human Resources

57


Laporan Tahunan2014





Arfianto nugroho, ST, MT.Manajer IndustriIndustry Manager

Ir. Mokhtar YunusManajer Divisi operasiOperation Division Manager

SunardiManager TambangMining Manager

Teguh Pribadi, ST.Manajer TeknikEngineering Manager

Wahyudi Martono, BE.Manajer Komersial & PengadaanCommercial & Procurement Manager

58


PT WIKA Bitumen2014


Sumber Daya Manusia adalah aset yang sangat bernilai bagi Perusahaan karena kualitas SDM adalah faktor yang menentukan baik buruknya produk yang dihasilkan.

Untuk itu, Perusahaan berupaya meningkatkan kemampuan dan kualitas Sumber Daya Manusia sehingga mampu mengikuti perubahan arah dan bisnis Perusahaan.

Perusahaan melakukan rekuritmen tenaga kerja baru sesuai dengan kebutuhan terutama mengisi posisi karyawan yang telah pensiun. Perusahaan telah melakukan proses rekruitmen dalam bidang Keuangan, Umum, Satpam sebagai Pekerja Harian Lepas.

Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan penguatan organisasi, termasuk melakukan penyempurnaan terkait Sumber Daya Manusia. Beberapa langkah yang dilakukan diantaranya:

Human resources (or human capital) are the most valuable assets for the Company because the quality of human resources is the key factor that determines whether a product produced is good or bad.

Therefore, the Company seeks to improve the capacity and quality of human resources so as to be able to adapt with the change of direction and the Company’s business.

The company recruits new employees according to the needs, especially to fill the position of employees who are entering the retirement age. The Company has undertaken the recruitment process in Finance, General Administration, Security Guards as freelance workers.

In 2014, the Company took steps to strengthen the organization, including making improvements related to Human Resources. Some of the measures undertaken by the Company include:

Human ResourcesSumber Daya Manusia

Penyempurnaan sistem dan prosedur, termasuk sistem penggajian dan jenjang karir. organisasi disesuaikan dengan kegiatan Perseroan.Memberikan bonus dan Jasa Produksi karena Perseroan memperoleh laba sebanyak 7 kali gaji pada tahun 2013.Mencadangkan sebagian Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Karyawan (sesuai Ketentuan PSAK 24).Mengikutsertakan karywan dalam program kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).Menyempurnakan sistem dan prosedur kerja.

Improve the systems and procedures, including the payroll system and carier. Path Organization is adjusted in line with the Company’s activities. Provide bonus and Production Services as much as 7 times of salary in 2013 because the Company recorded the profit.Set aside portion of Post Employment Benefits (in line provisions of PSAK 24).Registering employees to take part in health programs through the Social Security Agency (BPJS).

Improving the system and work procedures.

PEnDIDIKAn | EDUCATION 2014 2013

Pasca Sarjana (S2) | Post Graduate Degree 5 1

Sarjana (S1) | Bachelor’s Degree 8 4

Diploma | Diploma 1 1

SLTA | Senior High School 64 67

SLTP | Junior High School 17 24

SD | Elementary School 9 9

TOTAl 104 106

59


Laporan Tahunan2014





Pegawai Teknik | Technique Employees

Pegawai non Teknik | Non Technique Employees

Persentase Pegawai Teknik dan non TeknikPersentage of technique and non-technique employees

JABATAn | POSITION 2014 2013

Manajer Divisi | Division Manager 1 0

Manajer Biro | Bureau Manager 8 6

Kepala / Koordinator | Head / Coordinator 8 0

Kepala Bagian | Head of Department 0 14

Kepala Sub Bagian | Sub Division Head 0 28

TOTAl 17 48

Komposisi Karyawan berdasarkan jenjang jabatanComposition of employees based on the Position

60


PT WIKA Bitumen2014


PT Sarana Karya sejak tanggal 30 Desember 2013 diakuisisi oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Seluruh saham berjumlah 5.000 lembar Saham atau sebesar Rp. 5.000.000.000,- kepemilikan Sahamnya diambil alih oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Sejak tanggal 30 Juni 2014 PT Sarana Karya berubah nama menjadi PT Wijaya Karya Bitumen (“WIKA Bitumen”), sejak tanggal 7 Juli 2014 mendapat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Komposisi Kepemilikan Saham berubah menjadi :

On December 30, 2013, PT Sarana Karya was acquired by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. The ownership of all shares totaled 5,000 unit Shares or valued at Rp 5,000,000,000, - were taken over by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

On the date of June 30, 2014 PT Sarana Karya changed its name to PT Wijaya Karya Bitumen (“WIKA Bitumen”), and obtaining an approval on the change of name from the Ministry of Justice and Human Rights on July 7, 2014.

Shareholding Composition changes to:

Composition of ShareholdersKomposisi Pemegang Saham

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. berjumlah 4.950 lembar atau sejumlah Rp. 4.950.000.000,- atau 99%PT Wijaya Karya Bangunan Gedung berjumlah 50 lembar atau sejumlah Rp. 50.000.000,- atau 1%

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. amounted to 4,950 units or Rp. 4.95 billion, - or 99%PT Wijaya Karya Gedung amounted to 50 units or Rp. 50,000,000, - or 1%

KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAhAMShareholding Composition

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

61


Laporan Tahunan2014





nama PerusahaanPT Wika Bitumen (d/h PT Sarana Karya)

Kantor PusatBanabungi, Pasarwajo, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara

Kantor Perwakilan jakartaSignature Park lantai 3 Suite 03-06Jl MT. Haryono Kav. 22, Jakarta 12820Telp. : 021-2938 6554Fax. : 021-2938 6826Email : [email protected]

Kantor Perwakilan bau-bauJl. Kartini no. 1 Bau-Bau, P. Buton, Sulawesi TenggaraTelp. : 0402-2822158Fax. : 0402-2821270

Kantor Perwakilan MakassarJl. Kakatua no. 12, Makasar, Sulawesi SelatanTelp. : 0411-872859Fax. : 0411-872859

Company namePT Wika Bitumen (d/h PT Sarana Karya)

Head officeBanabungi, Pasarwajo, Pulau Buton, South East Sulawesi

Jakarta representative officeSignature Park lantai 3 Suite 03-06Jl MT. Haryono Kav. 22, Jakarta 12820Phone: 021-2938 6554Fax. 021-2938 6826Email: [email protected]

Bau-Bau representative officeJl. Kartini No. 1 Bau-Bau, P. Buton, South East SulawesiPhone. : 0402-2822158Fax. : 0402-2821270

makassar representative officeJl. Kakatua No. 12, Makasar, South SulawesiTelp.: 0411-872859Fax. : 0411-872859

Address of Head Office, RepresentantivesAlamat Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan

62


PT WIKA Bitumen2014


anaLisa & pembahasan manajemenManagement Discussion & Analysis

tinjauan Operasi | Operation Reviewprospek usaha | Business Prospectpemasaran | Marketinganalisa kinerja keuangan | Financial Performance Analysiskolektabilitas | Collectabilitystruktur permodalan | Capital Structureinformasi material yang terjadi setelah tanggal akuntan |Subsequent Eventkebijakan Dividend | Dividend PolicyDampak penerapan standar akutansi keuangan baru | The Impact of New Financial Accounting Standard Implementation

Tambang Lawele, Buton - Sulawesi Tenggara | Lawele Mining, Buton - South East Sulawesi

63


Laporan Tahunan2014





64


PT WIKA Bitumen2014


Operational ReviewTinjauan Operasi

Tahun 2014, Perusahaan memasuki era baru dengan berada di bawah grup PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.dengan selesainya proses akuisisi pada akhir tahun 2013. nama Perusahaan yang sebelumnya PT Sarana Karya berubah menjadi PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen). Perubahan nama ini juga merefleksikan berbagai perubahan yang dilakukan Perseroan, baik pada sisi operasional maupun langkah-langkah yang dilakukan dalam menyikapi kondisi eksternal.

PENGUATAN SISTEM INTERNAL

Setelah proses akuisisi selesai, kondisi internal Perseroan menjadi lebih kondusif untuk dilakukan upaya-upaya perbaikan baik aspek organisasi maupun operasi sehingga sejalan dengan arah dan kebijakan strategi induk usahanya yakni WIKA Group. Fokus utama dari perhatian Manjemen pada paruh pertama diarahkan untuk melakukan penguatan Struktur organisasi Perusahaan dengan penguatan personil utama yang memiliki fungsi penting seperti Pemasaran, Produksi, Engineering, Keuangan dan Human Capital.

Untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional, Perusahaan telah melakukan perbaikan pada proses kerja di fungsi Keuangan dan Akuntansi dengan sejumlah langkah penyempurnaan, seperti:

• Implementasi software Sistem Informasi akuntansiWIKA yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan usaha Perusahaan di bidang Pertambangan dan Industri Pengolahan Bahan Tambang.

• PenyusunanKebijakanAkuntansiyangsesuaidenganStandar Akuntansi Pertambangan

• Melakukan rekonsiliasi terhadap kondisi fisik danpembukuan serta adjustment yang diperlukan untuk mendapatkan kondisi yang lebih riil.

• PenerapankebijakanSentralisasiTransaksiKeuangan.

Di bidang Sumber Daya manusia, Perusahaan melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kompetensi karyawan di berbagai tingkatan, walaupun belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan Perusahaan, antara lain ketersediaan Kepala Teknik Tambang yang diwajibkan untuk dimiliki bagi Perusahaan yang melakukan kegiatan penambangan.

In 2014, the Company entered a new era with being under the group of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. with the completion of the acquisition by the end of 2013. The Company’s name, previously called PT Sarana Karya, was changed to PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen). The name change also reflects the changes undertaken by the Company, both on operations and measures undertaken in response to external conditions.

STRENGTHENING INTERNAL SYSTEM

Following the completion of acquisition, the internal condition of the Company is more conducive for the Company to embark on efforts to improve both the organization aspect and operation of the Company, which is in line with the strategy of its parent company policy in WIKA Group. The main focus of attention of the Management during the first half of the year was directed to strengthening the Company’s Organizational Structure with the strengthening of key personnel who have important functions such as Marketing, Production, Engineering, Finance, and Human Capital.

To support the operations, the Company has made improvements in work processes in Finance and Accounting functions with a number of improvement measures, such as:

• Implementation of Accounting Information Systemsoftware of WIKA, which was modified in accordance with the Company’s business needs in the field of Mining and Mine Materials Processing Industry.

• DevelopmentofAccountingPolicy inaccordancewithMining Accounting Standard.

• Perform reconciliation of the physical condition andbookkeeping as well as the necessary adjustments to get more real conditions.

• ImplementationoftheFinancialTransactionCentralizedpolicy.

In the field of Human Resources, the Company has taken various steps to improve the competence of employees at various levels, although it is yet to be fully in accordance with the needs of the Company, such as the limited availability of Head of Mining Engineering, which is a mandatory for a company operating in mining sector.

65


Laporan Tahunan2014





Langkah lain yang dilakukan Perseroan adalah dengan melakukan pembenahan dan optimalisasi yang dimiliki serta melakukan inventarisasi aset yang dimiliki. Aset-aset yang dimiliki Perusahaan baik lahan maupun bangunan ditata kembali agar dokumen dan statusnya jelas (clean and clear).

Secara keseluruhan, Perusahaan melakukan penguatan sistem pengendalian manajemen untuk meningkatkan kinerja operasional Perusahaan melalui Tata Kelola Perusahaan yang lebih efektif, efisien dan akuntabel. Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen akan terus dilanjutkan tahun 2015 ini dengan mengimplementasikan Sistem Mutu ISo, Manajemen Risiko yang lebih efektif serta penerapan GCG.

BIDANG PRODUKSI

Saat ini Perusahaan memiliki 2 (dua) Area Konsesi Tambang, yaitu Lawele dan Kabungka. Pada tahun 2014, Perusahaan memproduksi aspal alam dari dua area konsesi tersebut dengan total volume sebesar 270,000 ton, dibawah target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar 460.000 ton. Produksi Asbuton Curah Kabungka mencapai 150.000 ton, dibawah target yang ditetapkan sebesar 250.000 ton, sementara produksi Asbuton Curah Lawele mencapai 120.000 ton, juga berada dibawah target yang ditetapkan sebesar 200.000 ton.

Sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan Perseroan, Perusahaan tahun 2014 membangun pabrik Granular dengan kapasitas 20.000 ton per tahun. Penyelesaian pabrik tersebut yang direncanakan pada bulan oktober tertunda, sehingga produksi awal produk Granular yang ditargetkan mencapai 10.000 ton tidak terealiasi tahun 2014. Pembangunan pabrik Granular merupakan salah satu upaya Perseroan untuk meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan Perseroan serta memperluas jangkauan pemasaran produk Aspal Buton baik untuk pasar ekspor maupun dalam negeri.

Ketidakcapaian volume produksi dipengaruhi oleh menurunnya realisasi pembelian dari para pembeli terutama dari China. Perusahaan menjalankan kegiatan penambangan dengan memperhatikan kondisi pesanan dan ketersediaan persediaan barang. Kegiatan penambangan atau produksi disesuaikan dengan pemesanan dari para pembeli sehingga pemakaian modal kerja lebih efisien dan biaya untuk menyimpan produk dapat lebih efektif.

Another step that has been undertaken by the Company was to make improvements and optimization of assets owned by the Company and conduct an inventory of assets owned. The assets of the Company, both land and buildings, were reorganized in order to have proper supporting documents and ensure their status are clean and clear.

Overall, the Company is strengthening the management control system to improve the operational performance of the Company through Good Corporate Governance (GCG) which is more effective, efficient and accountable. The implementation of Management Control Systems will be continued in2015withthe implementationof ISOQualitySystem, more effective risk management and implementing GCG.

PRODUCTION SECTOR

Currently, the Company has 2 (two) Mining Concession Area, namely Lawele and Kabungka. In 2014, the Company produces natural asphalt in the two concession areas with a total volume of 270,000 ton, below the target set in the Company’s Work Plan and Budget (RKAP) of 460,000 ton. The Kabungka Bulk Buton Asphalt (Asbuton) production reached 150,000 ton, below the target set at 250,000 ton, while the Lawele Bulk Asbuton production reached 120,000 ton, which was also below the target set at 200,000 ton.

In an effort to increase the added value of products produced by the Company, the Company in 2014 built the Granular Plant with an annual capacity of 20,000 ton. The planned completion of the plant in October was delayed, so that the initial production of 10,000 ton of Granular products was not realized in 2014. The Granular plant construction is one of the Company’s efforts to increase the added value of products produced by the Company as well as expanding the marketing outreach of the Company’s Buton Asphalt products, both for exports and domestic markets.

The lower-than-target production volume was mainly due to lower realization of the purchase of the buyers, especially from China. The company carries out the mining activities by taking into consideration the order, and the availability of inventory. The mining or production activities are adjusted to the order from the buyer so that the use of working capital is more efficient and the cost of storing the products can be more effective.

66


PT WIKA Bitumen2014


Pencapaian kinerja unit produksi bila ditinjau dari realiasi biaya produksi terhadap rencana Harga Pokok Produksi (HPP) masih dalam kondisi yang terkendali, yakni sebesar 61,4% dari nilai penjualan di banding dengan RKAP 2014 yang diperkirakan mencapai 68,2% dari penjualan.

Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan. Kondisi ekonomi dunia melambat akibat penurunan harga-harga komoditas, termasuk produk aspal alam Asbuton yang diproduksi Perusahaan. Permintaan dari China, sebagai pasar utama produk Asbuton menurun. Akibatnya rencana pembelian tidak sepenuhnya terealisasi.

Disamping menurunnya permintaan dari pasar ekspor, pemakaian produk aspal alam selama tahun 2014 cenderung menurun akibat kesulitan dalam bersaing dengan produk aspal minyak yang banyak digunakan dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan di Indonesia. Saat ini, dari total konsumsi aspal nasional yang mencapai sekitar 1 juta ton per tahun, 70% dipenuhi oleh aspal minyak impor, sementara sisanya 30% dipenuhi oleh aspal minyak yang diproduksi Pertamina. Aspal alam masih belum mendapatkan porsi yang memadai, terbukti dengan pemakaian Asbuton dalam negeri yang hanya mencapai 50.000 ton per tahun. Saat ini, sebagian besar produk aspal alam Buton diekspor ke China, namun belum dalam volume besar dan berkesinambungan. Karena itu, Perusahaan terus mencari calon pembeli dari negara-negara lain.

The Year of 2014 was a year with full of challenges. The world economy slowed down due to the decline in commodity prices, including Buton natural asphalt (Asbuton) products produced by the Company. Demand from China, as the main market of Asbuton decreased. As a result, the planned purchase of the products was not fully realized.

In addition to the decline in demand from export markets, the use of natural asphalt products in 2014 also declined due to the difficulty in competing with petroleum asphalt products, which are widely used in the construction and maintenance of roads in Indonesia. Currently, out of the total national consumption of asphalt that reaches approximately 1 million ton per year, 70% are met by the imported petroleum asphalt, while the remaining 30% are met by petroleum asphalt produced by Pertamina. The utilization of natural asphalt is still not adequate yet, as evidenced by the use of domestic Asbuton which only reaches 50,000 ton per year. Currently, most of the Buton natural asphalt products are exported to China, but the exports are not in large volumes and consistent. Therefore, the Company continues to look for potential buyers from other countries.

Secara total, volume penjualan yang dicapai selama tahun 2014 sebesar 176.359 ton atau 38,3% dari total target tahun 2014 yakni sebesar 460.000 ton, ketidakcapaian pemenuhan target ini dikarenakan pesanan yang telah diterima sebesar 630.000 ton pada tahun 2014 tidak dapat direalisasikan seluruhnya sehubungan adanya penundaan realisasi pembelian dari China dan adanya

In total, the sales volume that can be achieved during the year 2014 amounted to 176,359 ton, or 38.3% of the total target of 2014 which amounted to 460,000 ton. The sales volume was below target because the order which has been accepted amounting to 630,000 ton in 2014 cannot be fully realized due to postponement of the realization of the purchase by the Chinese buyer and the delay in the

Business Prospect

Marketing

Prospek Usaha

Pemasaran

The achievement of the production unit from the point of view of the realization of the production cost to the Basic Production Cost (HPP) is still under controlled, which amounted to 61.4% of sales compared with the 2014 RKAP of 68.2% of sales.

67


Laporan Tahunan2014





Penjualan tidak mencapai target terutama karena adanya kebijakan dari pihak pembeli untuk tidak merealisasikan semua pesanannya yang disebabkan oleh berbagai hal, antara lain:

• Kontrak pembelian dengan Qingdao BrightCentury International Co., Ltd dengan rencana total penjualan sebanyak ± 300.000 ton sampai dengan akhir tahun 2014 tidak sepenuhnya direalisasi. Yang baru terealisir hanya 1 kali pengapalan pada bulan Mei 2014, sebanyak 56.600 ton yang disebabkan karena adanya kesulitan dalam penerbitan LC akibat kebijakan uang ketat di China.

• Perusahaan telahmenandatangi kontrakpembeliandengan Inner Mongolia Podala Asphalt Material Technology Co., Ltd. dengan rencana pembelian sebanyak 300.000 ton. namun, baru terealisir 1 kali pengapalan pada bulan September 2014, sebesar 54.328 ton yang disebabkan karena terkendalanya waktu dalam memindahkan material dari pelabuhan ke gudang pabrikasi.

The sales did not achieve the target mainly attributable to the policy of the buyer for decline to enirely realize the order caused by a number of factors, among others:

• The purchase contract with Qingdao Bright CenturyInternational Co., Ltd. with a total planned sales of ± 300,000 ton by the end of 2014 was not fully realized. There was once shipping to the buyer, namely in May 2014, with a volume of 56,600 ton due to the buyer’s difficulty in issuing L/C, as a result of the tight monetary policy in China.

• TheCompanyhassignedapurchasecontractwithInnerMongolia Podala Asphalt Material Technology Co., Ltd. with the planned purchase of 300,000 ton. However, there was only 1 time shipping, namely in September 2014, amounted to 54, 328 ton due to difficulties in shifting the materials from the port to the warehouse.

Jenis ProdukType of Product

RencanaPlan

RealisasiRealized

Asbuton Curah KabungkaKabungka Bulk Asbuton 200.000 ton 70.000 ton

Asbuton Curah LaweleLawele Bulk Asbuton 250.000 ton 106.359 ton

GranularGranular 10.000 ton -

Totaltotal 460.000 ton 176.359 ton

keterlambatan penyelesaian pembangunan pabrik Granular yang ditargetkan dapat melakukan produksi awal Granular sebanyak 10.000 ton selama di tahun 2014.

Kegiatan pemasaran selama tahun 2014 hanya fokus dilakukan untuk memasarkan Asbuton Curah (raw material) baik produksi tambang Kabungka maupun Lawele. Untuk produk Lawele Granular Aspalt (LGA) dan Ready Mix Asphalt (RMA) tidak dilakukan produksi dan pemasarannya berkenaan diakhirinya kerjasama operasi dengan PT TIMAH.

Gambaran angka volume penjualan selama tahun 2014 sebagai berikut :

completion of the construction of Granular plant which was targeted to begin initial production of 10,000 ton in 2014.

Marketing activities during 2014 focused only on marketing the Buton Asphalt raw material which was produced in Lawele and Kabungka mining concession areas. For Lawele Granular Asphalt (LGA) and Ready Mix Asphalt (RMA) production was not realized as the joint operation with PT Timah was ended.

The sales volume in 2014 are as follows:

68


PT WIKA Bitumen2014


Upaya peningkatan kinerja pemasaran selama tahun 2014 telah dilakukan dengan berbagai kegiatan, yakni :

The marketing efforts during 2014 that have been undertaken were as follows:

Penjajakan pasar-pasar baru dilakukan untuk mengurangi dampak penurunan permintaan produk Aspal Buton ke China, yang selama ini menjadi tujuan pasar utama produk Asbuton.

The effort to explore new markets was done to minimize the impact of the decline in demand of Buton Asphalt products to China, which has been the main market of Buton Asphalt product.

Rencana KegiatanActivities Plan

Realisasi KegiatanRealization of Activities

Promosi | Promotion

Ikut serta dalam pameran dalam rangka memperkenalkan aplikasi Asbuton untuk proyek jalan dan jembatan.

- Ikut serta pada Pameran di KRTJ tanggal 4-7 nopember 2014 di Makassar dan IRF tanggal 17-19 nopember 2014 di Denpasar, Bali.

- Menyiapkan Website dalam upaya memperkenalkan produk.

Taking part in exhibitions in order to educate industry players about the application of Buton Asphalt in road and bridge projects.

- Participating in KRTJ Exhibition on November 4-7, 2014 in Makassar and IRF on November 17-19, 2014 in Denpasar, Bali.

- Preparing Website as an effort to introduce Company products.

Seminar | workshop

Sebagai nara Sumber pada Seminar/Workshop tentang aplikasi Aspal Buton bekerjasama dengan Puslitbang Jalan Jembatan & Ditjen Bina Marga Kementerian PU.

Mengikuti Diseminasi Teknologi Asbuton-Pusjatan tgl 24 September 2014 di Semarang dan seminar IRF tgl 17-19 nopember di Denpasar.

Becoming Speaker in seminars/workshops on the application of Buton Asphalt in cooperation with the Research and Development (Pustlitbang) for Road, Bridges and Directorate General for Bina Marga at the Public Works Ministry.

Participating in Buton Asphalt-‘Pusjatan’ Technology Dissemination event on September 24, 2014 in Semarang and IRF seminar on November 17-19 in Denpasar, Bali.

Kunjungan bisnis | Business visits

Kunjungan ke Ln untuk bertemu dengan Client/Calon Buyer dan/atau Mitra Kerja.

Kunjungan ke China bertemu dengan CUC, Inner Mongolia Podala dan Sienova Technologies.

Visiting foreign countries to meet with Clients/Potential Buyers and/or Business Partners.

Visiting China to meet with Clients, namely CUC, Inner MongoliaPodalaQingdaoBrightCenturyandSienovaTechnologies.

Secara keseluruhan, kinerja Perusahaan tahun 2014 menurun dibanding tahun sebelumnya akibat kondisi eksternal yang tidak kondusif. Penjualan tidak sesuai target karena pesanan tidak terealisasi sepenuhnya. Akibatnya penjualan maupun laba bersih setelah pajak tidak mencapai target.

Overall, the performance of the Company in 2014 showed a decline compared to the previous year due to unfavorable external conditions. Sales were not on target because the product orders were not entirely realized. As a result, revenues and profit after tax did not reach the target.

Financial AnalysisAnalisa Keuangan

69


Laporan Tahunan2014





Aset dalam juta RupiahAssets (in million Rupiah)

Aset 2014 2013 (%) AssetAset Lancar 63.330 84.188 - 24,8% Current Asset

Aset Tidak Lancar 35.896 21.416 67,6% Non -Current Asset

Total Aset 99.226 105.604 - 6,0% total assets

JUMLAh ASETSeiring dengan perkembangan usaha Perusahaan di tahun 2014, jumlah aset WIKA Bitumen per 31 Desember 2014 tidak banyak berubah dibanding tahun sebelumnya. Aset Perusahaan tahun 2014 mencapai Rp99,23 miliar sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp105,60 miliar. Aset tidak lancar meningkat 67,6%, namun aset lancar turun 24,8%.

TOTAL ASSETSIn line with the business development of the Company in 2014, the amount of assets of WIKA Bitumen per December 31, 2014 did not change much from previous year. The Company’s assets in 2014 reached Rp99.23 billion, slightly down from Rp105.60 billion in previous year. Non-current assets increase by 67.6%, while current assets decline by 24.8%.

JUMLAh ASETTOTAL ASSSETS

2010

22.574 52.097 75.558 105.604 99.226

6,0%rp 6.378 juta|million

2011 2012 2013 2014

dalam juta Rupiah | in million Rupiah

PENDAPATAN USAhAPenjualan untuk tahun fiskal 2014 mencapai Rp 60,83 miliar, menurun 44,9% dibanding penjualan tahun sebelumnya sebesar Rp110,36 miliar. Penjualan menurun karena hanya sebagian rencana pembelian yang terealisasi.

Tahun 2014, total penjualan mencapai 176.359 ton, turun 65,2% dibanding tahun sebelumnya sebesar 503.429 ton.

REvENUESRevenues for the 2014 fiscal year reached Rp 60.83 billion, down 44.9% compared to the previous year’s revenues amounted to Rp110.36 billion. Sales declined because only part of the planned purchases was realized.

In 2014, total sales reached 176,359 ton, down 65.2% compared to previous year’s sales volume of 503,429 ton.

70


PT WIKA Bitumen2014


Aset Tidak Lancar dalam juta RupiahNon Current Assets (in million Rupiah)

ASET TIDAK LANCARJumlah aset tidak lancar per 31 Desember 2014 naik 67,6% menjadi Rp35,89 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp21,42 miliar. Peningkatan pada aset tidak lancar terutama disebabkan meningkatnya nilai aset tetap yang merupakan nilai investasi dalam pelaksanaan Pembangunan Pabrik Granular serta investasi lainnya dan pengakuan biaya pengupasan tanah ditangguhkan.

NON CURRENT ASSETSTotal non-current assets per December 31, 2014 increased by 67.6% to Rp35.89 billion from previous year amounted Rp21.42 billion. The increasing of non-current assets is mainly due to the increasing fix assets value which is investment cost of Granular Plant Construction and other investment and recognation of deferred land stripping cost.

Aset Tidak Lancar 2014 2013 (%) Non Current AssetsAset Pajak Tangguhan 4.418 6.939 - 36,3% Deferred Tax Assets

Aset Tetap 27.362 13.451 103,4% Fixed Assets

Biaya pengupasan tanah ditangguhkan 3.966 - - Deferred land stripping cost

Aset Lain-Lain 147 1.026 - 85,7% Other Assets

jumlah Aset Tidak lancar 35.895 21.416 67,6% total non-Current assets

JUMLAh LIABILITASTOTAL LIABILITIES

2010

27.654 49.948 55.260 59.626 45.253


2011 2012 2013 2014


Aset Lancar dalam juta RupiahCurrent Assets (in million Rupiah)

ASET LANCARJumlah aset lancar WIKA Bitumen per 31 Desember 2014 mencapai Rp63,33 miliar, turun sebesar 24,8% dibanding Rp84,19 miliar tahun sebelumnya. Penurunan aset lancar terutama disebabkan adanya penurunan pada Kas dan Setara Kas serta Piutang kepada Pihak Ketiga.

CURRENT ASSETSTotal current assets WIKA Bitumen per December 31, 2014 reached Rp63.33 billion, down by 24.8% from Rp84.19 billion a year earlier. The decline of current assets was mainly due to a decrease in cash and cash equivalents and receivables to third parties.

Asset Lancar 2014 2013 (%) Current AssetsKas dan Setara Kas 29.317 53.646 - 45,4% Cash and Cash Equivalent

Piutang Usaha Pihak Ketiga 6.136 18.111 - 66,1% Trade Receivable

Piutang Pajak 5.118 - - Pre-paid Tax

Piutang Lain-Lain 485 967 - 49,8% Other Receivable

Uang Muka dibayar 501 1.269 - 60,5% Down Payment

Persediaan 21.770 10.192 113,6% Inventories

jumlah Aset lancar 63.330 84.187 - 24,8% total Current asset

71


Laporan Tahunan2014





Liabilitas dalam juta RupiahLiability (in million Rupiah)

Liabilitas Jangka Pendek dalam juta RupiahShort Term Liabilities (in million Rupiah)

Liabilitas Jangka Panjang dalam miliar RupiahLong Term Liabilities (in billion Rupiah)

JUMLAh LIABILITASJumlah liabilitas per 31 Desember 2014 turun 13,7% menjadi Rp45,25 miliar dari Rp59,63 miliar pada tahun 2013. Penurunan jumlah liabilitas ini disebabkan oleh penurunan baik pada Liabilitas Jangka Pendek maupun penurunan pada Liabilitas Jangka Panjang.

TOTAL LIAbILITIESTotal liabilities per December 31, 2014 decreased by 13.7% to Rp45.25 billion from Rp59.63 billion in 2013. The decrease in liabilities was mainly due to decrease of both Short Term Liabilities and a decrease in Long Term Liabilities.

LIABILITAS JANGKA PENDEKLiabilitas jangka pendek per 31 Desember 2014 turun 20,5% menjadi Rp32,40 miliar dari sebesar Rp40,74 miliar pada tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan yang signifikan pada saldo hutang lain-lain dan Biaya Masih Harus Dibayar.

SHORT TERM LIAbILITIESShort Term Liabilities per December 31, 2014 decreased 20.5% to Rp32.40 billion from Rp40.74 billion in 2013. The decrease was caused by a significant decline in Other Liabilities and Accrued Expenses.

LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas jangka panjang per 31 Desember 2014 tercatat sebesar Rp12,85 miliar, turun sebesar 32,0% dari Rp18,88 miliar tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena menurunnya saldo Kewajiban Imbalan Pasca Kerja sebesar 37,0%

LONG TERM LIAbILITIESLong-term liabilities per December 31, 2014 amounted to Rp12.85 billion, declined by 32.0% from Rp18.88 billion in previous year. The decline was driven by a reduction of Employee Benefits Liabilities by 37.0%.

Liabilitas 2014 2013 (%) LiabilityJumlah Liabilitas Jangka Pendek 32.407 40.738 - 20,5% Short term Liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 12.846 18.888 - 32,0% Long Term Liabilities

jumlah liabilitas 45.253 59.626 - 24,1% total liabilities

Liabilitas Jangka Pendek 2014 2013 (%) Short Term LiabilitiesHutang Usaha 6.630 6.675 - 0,7% Account Payables

Hutang Lain-lain 3.539 10.854 - 67,4% Other Liabilities

Hutang Pajak 13.377 13.285 0,7% Tax Payables

Hutang Iuran Produksi 3.424 2.337 46,5% Production-related debts

Biaya masih harus dibayar 5.304 7.296 - 27,3% Accrued Expenses

Pendapatan diterima dimuka 133 291 - 54,3% Advanced Sales Received

jumlah liabilitas jangka Pendek 32.407 40.738 - 20,5% total Short term liabilities

Liabilitas Jangka Panjang 2014 2013 (%) Long Term LiabilitiesKewajiban Imbalan Pasca Kerja 10.280 16.322 - 37,0% Employee Benefit Liabilities

Pinjaman dari Pemerintah RI 2.566 2.566 0,0% Goverment Loans

jumlah liabilitas jangka Panjang 12.846 18.888 - 32,0% total long term liabilities

72


PT WIKA Bitumen2014


Jumlah Ekuitas dalam juta RupiahTotal Equity (in million Rupiah)

JUMLAh EKUITASPada tanggal 31 Desember 2014, jumlah ekuitas Perseroan meningkat 17,4% menjadi Rp53,97 miliar dari Rp45,98 miliar dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan saldo laba sebesar 16,3% menjadi Rp38,68 miliar dari Rp33,25 miliar tahun sebelumnya.

TOTAL EqUITIESOn December 31, 2014, the Company’s total equity increased by 17.4% to Rp53.97 billion from Rp45.98 billion in the previous year. This increase was mainly driven by an increase in retained earnings by 16.3% to Rp38.68 billion from Rp33.25 billion in previous year.

PENJUALANSepanjang tahun 2014, PT WIKA Bitumen membukukan penjualan sebesar Rp60,83 miliar, turun 44,9% dari tahun sebelumnya sebesar Rp110,36 miliar. nilai penjualan tahun 2014 tidak memenuhi target penjualan RKAP 2014 sebesar Rp131,25 miliar karena rencana pesanan dari pembeli, terutama dari China tidak sepenuhnya terealisasi. Beberapa pembeli utama Asbuton dari China kesulitan membuka Letter of Credit (L/C) akibat kebijakan uang ketat di China, sehingga hanya sebagian pesanan yang terealiasi.

BEBAN POKOK PENJUALANSepanjang tahun 2014, beban pokok mencapai Rp30,58 miliar, lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar Rp43,66 miliar. Perusahaan berupaya untuk menjaga agar Harga Pokok Produksi (HPP) berada dalam kondisi terkendali. Tahun 2014, HPP dapat dijaga pada level 61,4% dari nilai penjualan lebih rendah dibanding RKAP 2014 yang diperkirakan mencapai 68,2% dari Penjualan.

SALESThroughout 2014, PT WIKA Bitumen posted sales of Rp 60.831 billion, down 44.9% from the previous year amounted to Rp110.36 billion. The sales value in 2014 did not meet sales targets as stated in the RKAP 2014 at Rp131.25 billion, because the planned purchases from buyers, especially from China, were not fully realized. Some of the major buyers of Buton Asphalt (Asbuton) raw materials were experiencing difficulties in opening Letter of Credits (L/C) as a result of tight monetary policy in China, so that only a portion of the orders were realized.

COST Of GOODS SOLDThroughout 2014, the cost of goods sold reached Rp30.58 billion, lower than the previous year amounted to Rp43.66 billion. The company strives to keep the cost of production (HPP) to be under control. In 2015, the Cost of Production was kept at 61.4% of sales lower than estimated level in RKAP 2014 which was set at 68.2% of sales.

Ekuitas 2014 2013 (%) EquityModal Saham 5.000 5.000 0,0% Shares

Modal Sumbangan Pemerintah 7.431 7.431 0,0% Capital Contribution of the Government

Cadangan Umum 2.860 292 879,5% General Reserves

Saldo Laba 38.678 33.253 16,3% Retained Earning

jumlah ekuitas 53.971 45.978 17,4% total equity

JUMLAh EKUITASTOTALEQUITIES

2010

(5.080) 2.149 20.298 45.978 53.971


2011 2012 2013 2014


73


Laporan Tahunan2014





LABA KOTORPerseroan membukukan laba kotor sebesar Rp30,25 miliar tahun 2014, menurun 54,6% dari laba kotor tahun sebelumnya sebesar Rp66,69 miliar. Penurunan laba kotor seiring dengan menurunnya penjualan bersih pada tahun 2014.

GROSS PROfITCompany posted gross profit of Rp30.25 billion, declined 54,6% from previous year’s gross profit of Rp66.69 billion. The decline of gross profit was in line with the decline of sales in 2014.

Laba Kotor dalam juta RupiahGross Profit (in million Rupiah)

Laba Kotor 2014 2013 (%) Gross ProfitPenjualan 60.831 110.360 - 44,9% Sales

Beban Pokok Penjualan 30.577 43.662 - 30,0% Cost of Goods Sold

laba Kotor 30.253 66.69 - 54,6% gross income

Beban Usaha dalam juta RupiahOperating Expenses (in million Rupiah)

Laba Usaha dalam miliar RupiahOperating Income (in billion Rupiah)

BEBAN USAhA Pada tahun 2014, Beban Usaha Perusahaan menurun sebesar 79,7% menjadi Rp8,04 miliar, dari Rp39,53 miliar tahun sebelumnya, terutama didorong oleh menurunnya beban umum dan administrasi yang cukup signifikan. Perusahaan tidak memiliki beban keuangan karena Perusahaan tidak memiliki pinjaman bank atau dari institusi non-bank.

OPERATING ExPENSESIn 2014, the Company’s Operating Expenses decreased by 79.7% to Rp8.04 billion, from Rp39.53 billion previous year, mainly driven by a significant decrease in general expenses and administration. The Company does not have financial burden because the Company does not have loans from banks or from non-bank financial institutions.

LABA USAhA Perseroan membukukan laba usaha tahun 2014 sebesar Rp22,20 miliar atau turun 18,2% dari laba usaha tahun 2013 sebesar Rp27,16 miliar.

OPERATING INCOMECompany posted operating income of Rp22.20 billion in 2014 or declined by 18.2% from 2013 operating profit of Rp27.16 billion.

Beban Usaha 2014 2013 (%) Operating ExpensesBeban Penjualan 116 340 - 65,9% Sales Cost

Biaya Umum dan administrasi 7.928 39.192 - 79,8% Administration & General Cost

Beban Keuangan - - - Interest Costs

jumlah beban Usaha 8.044 39.532 - 79,7% total operating expenses

Laba Usaha 2014 2013 (%) Operating IncomePenjualan 60.831 110.361 - 44,9% Sales

Beban Pokok Penjualan 30.578 43.663 - 29,9% Cost of Good Sold

Laba Kotor 30,253 66.698 - 54,6% Gross Profit

Beban Usaha 8.044 39.533 - 79,7% Operating Expenses

laba (rugi) Usaha 22.209 27.165 -18,2% operating income

74


PT WIKA Bitumen2014


Laba Bersih dalam juta RupiahNet Income (in million Rupiah)

Laba Bersih 2014 2013 (%) Net IncomeLaba Sebelum Pajak 24.686 34.303 - 28,0% Profit Before Income Tax

Pajak Penghasilan (7.705) (8.624) - 10,7% Income Tax

laba bersih 16.981 25.679 - 33,9% net income

LABA BERSIhPada tahun 2014, Perseroan mencatat penurunan laba bersih akibat turunnya nilai Penjualan yang signifikan. Laba bersih tercatat sebesar Rp16,98 miliar, menurun 33,9% dari tahun sebelumnya sebesar Rp25,68 miliar. Laba bersih berada di bawah target yang ditetapkan dalam RKAP 2014 sebesar Rp31,66 miliar.

NET INCOME In 2014, the Company recorded a decline in net income due to significant declining amount of sales. Net income amounted to Rp16.98 billion, down 33.9% from previous year’s net income which amounted to Rp25.68 billion. The net profit was below the target set in 2014 RKAP at Rp31.66 billion.

ARUS KASPada akhir periode 2014, Perseroan membukukan saldo akhir kas dan setara kas sebesar Rp29,32 miliar dibanding saldo pada akhir tahun 2013 sebesar Rp53,65 miliar atau turun sebesar 45,4%.

Arus Kas yang digunakan untuk Aktivitas operasi pada tahun 2014 tercatat defisit Rp4,61 miliar turun 116,8% dibanding tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar Rp27,46 miliar.

Arus Kas yang digunakan untuk Aktivitas Investasi pada tahun 2014 mencapai Rp10,75 yang berarti mengalami kenaikan sebesar 57,1% dibanding posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,83 miliar. Pendanaan untuk aktivitas Investasi digunakan terutama untuk pembangunan pabrik Granular.

Arus Kas untuk aktivitas Pendanaan pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp8,98 miliar dibanding tahun sebelumnya. Seluruhnya digunakan untuk pembayaran Dividen.

CASH fLOwAt the end of 2014 period, Company posted a ending balance of cash and cash equivalents amounting to Rp29.32 billion compared to the ending balance at the end of 2013 amounted to Rp53.65 billion which was decrease by 45.4%.

Cash Flow used for Operating Activities during 2014 recorded a deficit of Rp4.61 billion decrease 116.8% over the previous year which recorded surplus amounted of Rp27.46 billion.

Cash Flow which used for investment activities in 2014 was reach to Rp10.75 billion, increase 57.1% compared to previous year amount to Rp6.83 billion. The cash flow for investment was mainly used for the construction of Granular Plant.

Cash Flow for Financing activities during 2014 increase amounting Rp 8.98 billion compare to last year. All amount of financing activities used for Dividen Payment.

Pendapatan (Beban) Lain-Lain dalam juta RupiahOther Income (Expenses) (in million Rupiah)

Pendapatan (beban) Lain-lain 2014 2013 (%) Other Income (expenses)Pendapatan lain-lain 10.177 16.199 - 37,2% Other Income

Beban lain-lain (7.699) (9.060) - 15,0% Other expense

jumlah Pendapatan (beban) lain-lain 2.478 7.139 65,3% net other income (expenses)

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain bersih tahun 2014 tercatat sebesar Rp2,48 miliar, turun sebesar 65,3% dari Rp7,13 miliar tahun 2013. Hal ini didorong oleh turunnya Pendapat Lain-Lain sebesar 37,2% menjadi Rp10,19 miliar dari Rp16,20 miliar tahun sebelumnya.

OTHER INCOME (ExPENSES) Net Other Income in 2014 amounted to Rp2.48 billion, a decline of 65.3% from Rp7.13 billion in 2013. This was due to the decline in Other Income of 37.2% to Rp10.19 billion from Rp16.20 billion a year earlier.

75


Laporan Tahunan2014





Pada tahun 2014, tingkat kolektibilitas piutang adalah selama 36,8 hari, lebih cepat dibanding tahun 2013 yakni 59,9 hari. Kinerja kolektibilitas piutang ini juga masih lebih rendah dibanding target yang ditetapkan dalam RKAP 2014, yaitu 30 hari.

In 2014, the receivables collection period was reached 36,8 days, faster than previous year throughout 59,9 days. Collectibility of receivables below than the target set in RKAP 2014 for 30 days.

Perusahaan memiliki kebijakan untuk menjaga struktur permodalan pada tingkat yang sehat. Pada tahun 2014, Perusahaan membiayai pertumbuhan asetnya dengan menggunakan liabilitas 45,6% dan ekuitas 54,4%. Porsi liabilitas pada tahun 2014, lebih rendah dibanding tahun 2013, sementara jumlah ekuitas tahun 2014 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

The Company has a policy to maintain the capital structure at a healthy level. In 2014, the Company financed its assets with level of liabilities of 45.6% and equity at 54.4%. The portion of liabilities in 2014 was lower than in 2013, while the amount of equity in 2014 is higher than the previous year.

Collectibillity

Capital Structure

Kolektibilitas

Struktur Permodalan

Struktur Permodalan dalam juta RupiahCapital Structure (in million Rupiah)

Struktur Permodalan2014 2013

Capital StructureRp. % Rp. %

Jumlah Liabilitas 45.253 45,6% 59.626 56,5% Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 53.971 54,4% 45.978 43,5% Total Equities

jumlah liabilitas & ekuitas 99.225 100,0% 105.604 100,0% total liabilities and equities

Arus Kas dalam juta RupiahCash Flow (in million Rupiah)

Arus Kas 2014 2013 (%) Cash FlowArus Kas dari Aktivitas operasi (4.614) 27.464 - 116,8% Cash flow from Operation Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (10.726) (6.827) - 57,1% Cash flow from investment Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (8.987) - - Cash flow from Financing Activities

Kenaikan/Penurunan Bersih Kas & Setara Kas (24.328) 20.636 - 217,9% Increase/decrease Net Cash & Cash Equivalent

Kas dan Setara Kas pada Awal Periode 53.646 33.009 62,5% Begining Balance of Cash & Cash Equivalent

Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 29.317 53.646 - 45,4% ending Balance of Cash & Cash equivalent

76


PT WIKA Bitumen2014


PT WIKA Bitumen memiliki kebijakan dividen dengan memperhatikan hak para pemegang saham tanpa mengabaikan kondisi keuangan Perusahaan. Keputusan pembagian dividen dibuat dengan mempertimbangkan laba bersih yang diperoleh tahun fiscal, kewajiban Perseroan mengalokasikan dana cadangan sesuai dengan aturan yang berlaku serta kondisi keuangan Perusahaan. Perseroan juga mempertimbangkan rencana investasi dan pengembangan Perseroan kedepan.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahun tanggal 13 Maret 2014, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham untuk membagikan Dividen sebagaimana tersebut dalam tabel berikut:

PT WIKA Bitumen has a dividend policy by considering the rights of the shareholders without ignoring the Company’s financial condition. Dividend is decided after taking into account the net income in the fiscal year, the mandatory to allocate reserve funds in accordance with the applicable rules and financial condition of the Company. The Company is also considering the Company’s investment plans and future development.

In the Shareholders Annual General Meeting dated March 13, 2014, the Company has received approval from shareholders to pay dividend as elaborated as follows:

Tidak ada peristiwa/kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan interim yang berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.

There are no significant events after the date of the interim financial reporting that have significant effect on the Financial Statement.

Dividen Policy

Subsequent Event

Kebijakan Dividen

informasi Material Yang TerjadiSetelah Tanggal laporan Keuangan

Pembagian Dividen 2014 2013 Dividend Distribution

Tanggal Pembayaran Paling lambat satu bulan setelah RUPS Tahunan

nA Payment Date

Rasio Pembayaran 35% nA Pay-out Ratio

Jumlah Pembayaran Dividen 8.987.892.465 nA Total Dividend Payment

Pembagian Dividen dalam RupiahDividend Payment In Rupiah

77


Laporan Tahunan2014





The Impact of the New Financial AccountingStandard Implementation

Dampak PenerapanStandar Akuntansi Keuangan baru

Penerapan standar akuntansi keuangan baru tersebut memberikan dampak sebagai berikut:

PSAK 38 “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi seperti yang di syaratkan sesuai dengan ketentuan transisi Perusahaan menetapkan PSAK38 ini secara prospektif.

PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan” mengatur dalam keadaan tertentu jika laporan keuangan disajikan kembali, maka entitas harus menyajikan tambahan laporan posisi keuangan awal periode komparatif yang disajikan.

The implementation of the new financial accounting standard resulted in the following impact:

PSAK 38 “Business Combination of Entities under Common Control” The company has been applied an accountant policy as required in accordance with the transitional position. The Company implement PSAK 38 prospectively.

PSAK1 “Presentation of Financial Statement” regulated in certain circumstances if the financial statement is restated, the entity must present an additional report of financial position at the beginning of comparative period.

78


PT WIKA Bitumen2014


tata keLOLa perusahaanGood Corporate Governance

prinsip-prinsip dasar gCg | Basic Principles of GCGstruktur tata kelola | Corporate Governance Structurerapat umum pemegang saham | General Meeting of ShareholdersDewan komisaris | Board of CommissionersDireksi | Directorssekretaris komisaris | Secretary of Board of Commissionerakuntan perusahaan | Company Accountantindikator kunci kinerja | Key Performance Indicatorsrapat Direksi | Directors Meetingrapat Dewan pengurus | Board of Executiveskomite audit | Audit Committeesekretaris perusahaan | Corporate Secretarysatuan pengawasn internal (spi) | Internal Audit Unitperkara-perkara penting | Material Litigation Involving WiKA Bitumenmanajemen risiko | Risk Management

Karyawan kantor perwakilan Jakarta PT WIKA Bitumen di Jakarta | PT WIKA Bitumen Employes Jakarta representative office

79


Laporan Tahunan2014





80


PT WIKA Bitumen2014


Dalam menerapkan GCG, PT WIKA Bitumen mengacu pada 5 (lima) prinsip dasar berikut :

In implementing the GCG, SAKA refers to five basic principles as follows:

Basic Principles of GCGPrinsip-Prinsip Dasar GCG

TransparencyKeterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi matriil yang relevan mengenai perusahaan.

AccountabilityKejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung-jawaban organisasi, sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

ResponsibilityKesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan dan perundang-undangan.

IndependencyKemandirian pengelola perusahaan untuk bertindak tanpa terpengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

FairnessKeadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan yang berlaku.

TransparencyTransparency in carrying out the decision making process and transparency in expressing the relevant information about the company.

AccountabilityClarity of organizational function, enforcement and responsibility, so that the company’s management could be done effectively.

ResponsibilitySuitability in corporate management towards regulation and law.

IndependencyIndependency of the company’s organizers to act without influence or pressure from any party which is against the valid regulation and law and principles of a healthy corporation.

fairnessFairness and equality in fulfilling the rights of stakeholders arising under existing treaty and regulation.

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

DireksiDirectors


Komite AuditAudit Committee

Komite ResikoRisk Committee

Satuan Pengawas InternalInternal Control (SPI)

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

81


Laporan Tahunan2014





Sesuai dengan Undang-undang no. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas, organ Perseroan terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. organ Perseroan tersebut memainkan peranan kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan terbaik Perusahaan.

In accordance with the Law No. 40 Year 2007 on Limited Corporation, the structure of the company comprised Shareholders General Meeting (RUPS), Board of Commissioners and Directors. Those organs of the company play key role in the success of the GCG implementation. The organ of the company carry out its function in accordance with the regulations, company’s statute and other rules based on principle that each of the organ has independence in carrying out its duties, functions and responsibilities for the best benefit of the company.

Corporate Governance StructureStruktur Tata Kelola

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai kewenangan yang tidak dapat diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang atau anggaran dasar. Kewenangan tersebut antara lain adalah meminta pertanggung-jawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenangpengurusan di antara Direktur dan lain-lain. Perseroan menjamin untuk memberikan dan menyediakan segala informasi yang berkaitan dengan Perseroan kepada RUPS, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan peraturan perundang-undangan.

Agar RUPS yang diselenggarakan memberikan manfaat optimal serta agar semua keputusan yang diambil selama RUPS berlangsung merupakan keputusan yang matang dan didasari pertimbangan yang layak, maka Perseroan wajib menyediakan semua informasi dan penjelasan terkait dengan jalannya Perusahaan, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan peraturan perundang-undangan.

Sepanjang tahun 2014, PT WIKA Bitumen telah menyelenggarakan 2 (dua) kali Rapat Umum Pemegang Saham dan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), sebagai berikut:

General Meeting of Shareholders (GMS) has the authority that cannot be transferred to Directors or Board of Commissioners, which is limited by the Law and Articles of Association. The authorities are including requesting the accountability report from the Board of Commissioners and Directors in relation to the operation of the Company, changing of the Company’s Statue, appointing and dismissing Directors or Members of the Board of Commissioners, deciding on the division of tasks and authorities among Directors and Others. The Company guarantees it gives and provides all information related with the Company to the GMS, as long as they are not in opposition with the interest of the Company and the applicable laws.

In order to ensure that AGM gives the optimum benefits as well as to ensure that all decisions undertaken during the AGM are decided after thorough considerations and are based on justified considerations, therefore the Company is mandated to provide all information and explanations related with the ongoing operation of the Company, as long as it is not in contradiction with the Company’s interest and the applicable laws.

In 2014, PT WIKA Bitumen has conducted 2 (twice) General Meeting of Shareholders and 1 (one) Shareholders Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), as follows:

General Meeting of Shareholders rapat Umum Pemegang Saham

82


PT WIKA Bitumen2014


I. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 1

Pada tanggal 13 Maret 2014, PT Sarana Karya mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dan yang diaktakan oleh M. nova Faisal, SH., M. Kn., notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Jakarta dengan akta no. 55 tanggal 16 April 2014.

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Hasil tersebut adalah sebagai berikut:

A. Keputusan Pertama rUPS adalah sebagai berikut:(1) Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun

2013 termasuk Laporan Tahunan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Krisnawan, Busroni, Achsin & Alamsyah.

(2) Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (voledig acquit a de charge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan.

b. Keputusan Kedua rUPS adalah sebagai berikut: (1) Menyetujui dan menetapkan penggunaan

laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, yaitu Rp25.679.692.756, sebagai berikut: a. Sebesar 35% atau senilai Rp8.987.892.465

ditetapkan sebagai dividend tunai Tahun Buku 2013 untuk Pemegang Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

b. Sebesar 10% atau sebesar Rp2.567.969.275 ditetapkan sebagai Cadangan Wajib untuk memenuhi Ketentuan pasal 70 Undang Undang Perseroan Terbatas no. 40 Tahun 2007, yang penggunaannya sesuai dengan pasal 28.

c. Sebesar 55% atau sebesar Rp14.123.831.016 ditetapkan sebagai Cadangan yang belum ditentukan penggunaannya.

(2) Dividen sebesar Rp8.987.892.465 dibayarkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan RUPS Tahunan ini.

I. Annual General Meeting of Shareholders

On March 13, 2014, PT Sarana Karya held an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) which has been notarized by M. Nova Faisal, SH., M. Kn., Notary and Land Deed Official (PPAT) in Jakarta with Deed No. 55 dated April 16, 2014.

The results of the General Annual Meeting of Shareholders (AGMS) are as follows:

A. The first Decision of the AGMS is as follows:

(1) Approving the Annual Report 2013 including the Annual Report of the Directors and Supervisory Report of the Board of Commissioners as well as approving the Financial Statements of the Company for Fiscal Year 2013 that have been audited by Public Accounting Firm (KAP) Krisnawan, Busroni, Achsin & Alamsyah.

(2) Granting release and discharge for full responsibility (voledig acquit a de charge) to the members of the Directors and Board of Commissioners for the management activities and supervision that have been implemented in the fiscal year ended December 31, 2013, as long as the actions are not criminal acts and are reflected in the Annual Report and Financial Statements of the Company.

B. the Second decision of the agmS is as follows:

(1) Approving and determining the use of net profit of the Company for the year ended December 31, 2013, which reached Rp25,679,692,756, as follows:a. 35% of Net Profit or equivalent to

Rp8,987,892,465 is allocated as cash dividend for financial year 2013, to shareholders of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

b. 10% of Net Profit or equal to Rp2,567,969,275 is allocated as compulsory reserves to meet the provisions of article 70 of Law on Limited Company No. 40 Year 2007, the use of which is in accordance with Article 28.

c. 55% or equal to Rp14,123,831,016 is set aside as General Reserves, the use of which has yet to be determined.

(2) Dividends of Rp8,987,892,465 will be paid no later than 1 (one) month after the General Annual Meeting of Shareholders.

83


Laporan Tahunan2014





C. Keputusan Ketiga rUPS adalah sebagai berikut:

(1) Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) HLB Hadori Sugiaro Adi & Rekan untuk melakukan pekerjaan Audit sebagai berikut: a) Audit Umum atas Laporan Keuangan

untuk Tahun Buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014.

b) Audit Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dan Pengendalian intern sebagai wujud penerapan Pernyataan Standar Auditing (PSA) no. 62.

c) Evaluasi Kinerja Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan SK Menteri BUMn no. KEP=100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 dan Evaluasi Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014 tanggal 23 Desember 2013.

(2) Memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan publik (KAP) HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan ketentuan yang berlaku.

D. Keputusan Keempat rUPS adalah sebagai berikut:

Memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan Tantiem Tahun 2013 serta Gaji, Honorarium dan tunjangan lainnya untuk Tahun 2014 bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris selambat-lambatnya tanggal 30 April 2014.

e. Keputusan Kelima rUPS adalah sebagai

berikut:(1) Pada prinsipnya menyetujui pelepasan aset

berupa tanah dan kantor yang berlokasi di Jl. Kakatua no. 12 dan Jl. Bangau no. 26 Makassar melalui kerjasama optimalisasi aset dengan WIKA Group untuk dibangun perkantoran dan komersial (strata title) dan untuk selanjutnya dilakukan penghapusbukuan.

(2) Kerjasama optimalisasi aset ersebut agar dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama dengan memberikan keuntungan yang

C. the third decision of the agmS is as follows:

(1) Approving the appointment of the Public Acountant (KAP) HLB Hadori Sugiaro Adi & Partners to undertake audit works as follows:

a) A General Audit on the Financial Statement for the year ended December 31, 2014.

b) Audit on Compliance of the Company toward the laws and regulations and internal control as a form of adoption of Statement on Auditing Standards (PSA) No.62.

c) Evaluation of Performance for the fiscal year ended December 31, 2014 with reference to the Decree of Ministry of State Enterprise No. KEP=100/MBU/2002 dated June 4, 2002 and Evaluation of Key Performance Indicator (KPI) as set out in the General Meeting of Shareholders on the Ratification of the Work Plan and Budget 2014 dated December 23, 2013.

(2) Granting an Authority to the Board of Commissioners to appoint a Public Accounting Office as Replacement, in this case Public Accountant Office (KAP) HLB Hadori Sugiarto Adi & Partners, in the event that the Public Accountant Office can not carry out or perform its duties for any reasons based on the applicable regulations.

d. the fourth decision of the agmS is as follow:

Granting the authority and power to the Majority Shareholder to establish performance bonus in 2013 as well as Salaries, Honorarium and other benefits for the Year 2014 to the Directors and Board of Commissioners no later than April 30, 2014.

e. the fifth decision of the agmS is as follows:

(1) In principle approving the divestment of land and offices assets located on Jl. Kakatua No. 12 and Jl. Bangau No. 26 Makassar through asset optimization cooperation with WIKA Group to build office and commercial (strata title) and later the assets will be written-off.

(2) Cooperation on the asset optimization shall be put forth in the Cooperation Agreement to provide optimal benefits for the Company with

84


PT WIKA Bitumen2014


optimal bagi Perseroan dengan mengacu pada Prinsip-Prinsip Good Corporate Goverance (GCG).

(3) Direksi dalam hal penghapusbukuan dan pelaksanaan kerjasama tersebut diminta untuk menyampaikan secara tertulis dalam bentuk kajian berikut penyampaian Pakta Integritas dari Direksi Perseroan.

f. Keputusan Keenam rUPS adalah sebagai berikut:

(1) Memberhentikan dengan hormat nama-nama di bawah ini:a) Sdr. Boni Siahaan sebagai Komisaris Utamab) Sdr. Unang Rusnandi sebagai Direktur

Dengan ucapan terimakasih atas pengabdiannya selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan pemberian pembebasan tanggungjawab secara penuh kepada yang bersangkuan (voledig acquit a de charge).

(2) Perseroan akan memberikan santunan Purna Jabatan sesuai ketentuan yang berlaku.

(3) Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini:a) Sdr. Ganda Kusuma sebagai Komisaris Utamab) Sdr. novias nurendra sebagai Komisarisc) Sdr. Harangan P. Sianipar sebagai Direktur

Terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan yang bersangkutan sewaktu-waktu.

(4) Pembagian tugas dan wewenang Direksi ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi Perseroan dan dikonsultasikan dengan Dewan Komisaris.

(5) Dengan dilakukannya perubahan Dewan Komisaris dan Direksi, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris:Komisaris Utama : Drs. Ganda Kusuma, MBAKomisaris : Sunardi Setyo Budi, SEKomisaris : Ir. novias nurendra, MSc

Direksi:Direktur Utama : Ir. Arifin Fahmi, MMDirektur : Ir. Harangan P. Sianipar, SE, MM

(6) Berdasarkan permintaan Sdr. Ganda Kusuma selaku Komisaris Utama, bahwa dalam

reference to the Principles of Good Corporate Goverance (GCG).

(3) The Directors with regard to the write-off and the implementation of such cooperation shall submit in written statement in the form of studies as well as submit the Integrity Pact of the Directors of the Company.

f. the Sixth decision of the agmS is as follows:

(1) To dismiss with honors the following names:

a) Boni Siahaan as President Commissionerb) Unang Rusnandi as Director

With thanks for their service during their tenure as a member of the Board of Commissioner and a member of Directors of the Company and granting exemptions for full responsibility for them (voledig acquit a de charge).

(2) The Company will provide compensation Post Job according to applicable regulations.

(3) To appoint the names below: a) Ganda Kusuma as President Commissioner b) Novias Nurendra as Commissioner c) Harangan P. Sianipar as Director

Starting from the conclusion of the General Meeting of Shareholders for a period of 5 (five) years, without prejudice to the rights of the General Meeting of Shareholders to dismiss the concerned parties at any time.

(4) The division of duties and authorities of the Directors is determined based on the Decision of the Directors, in consultation with the Board of Commissioners.

(5) With the effective of the changes in the Board of Commissioners and Directors, the composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company are as follows:

Board of Commissioners:President Commissioner: Drs. Ganda Kusuma, MBACommissioner : Sunardi Setyo Budi, SECommissioner : Ir. Novias Nurendra, MSc

Directors:President Director : Ir. Arifin Fahmi, MMDirector : Ir. Harangan P. Sianipar, SE, MM

(6) Based on request of Ganda Kusuma as President Commissioner that in carrying out his duties as

85


Laporan Tahunan2014





melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai Komisaris Utama Perseroan, tidak diberikan honorarium dan/atau tunjangan, hanya diberikan fasilitas dalam melaksanakan tugasnya;

(7) Memberi wewenang dan kuasa kepada Direktur Utama Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan dalam akta tersendiri dan memberitahukan susunan Dewan Komisaris dan Direksi yang baru kepada pihak yang berwenang dan segala sesuatu yang diperlukan guna keperluan tersebut.

II. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

Pada tanggal 30 Juni 2014, PT Sarana Karya mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Hasil RUPSLB tersebut telah diaktakan oleh M. nova Faisal, SH., M.Kn,, notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Jakarta, dengan akta no. 83 tanggal 30 Juni 2014, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya nomor AHU-05084.20.2014 Tahun 2014 tanggal 07 Juli 2014,

Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menyetujui perubahan nama Perseroan dari semula bernama PT Sarana Karya berubah menjadi PT Wijaya Karya Bitumen disingkat WIKA Bitumen.

2. Menyetujui penjualan sebagian saham milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebanyak 50 (lima puluh) saham atau sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) kepada PT Wijaya Karya Bangunan Gedung yang disingkat PT WIKA Gedung yang berkedudukan di Jakarta Selatan.

III. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2

Pada tanggal 16 Desember 2014, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tentang Persetujuan dan Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015, bertempat di Ruang Rapat Besar Lantai 3 Gedung WIKA, Jalan D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta Timur 13340

Berdasarkan Penjelasan Direksi, tanggapan Dewan Komisaris, serta pembahasan dan tanya jawab atas RKAP Tahun 2015, maka Pemegang Saham memutuskan:

1. Menyetujui dan mengesahkan RKAP Tahun 2015

President Commissioner of the Company, he will not be given honorarium and/or benefits, but will only be given facility in performing his duties;

(7) Giving the authority and power to the President Director of the Company with the right of substitution to declare in its own certificate and notify the new Board of Commissioners and Directors to the authorities and everything necessary for that purpose.

II. Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)

On June 30, 2014, PT Sarana Karya held an Extraordinary General Meeting Shareholders (EGMS). The results of the EGMS have been notarized by M. Nova Faisal, SH., M. Kn,, Notary and Land Deed Official (PPAT) in Jakarta, with Deed No. 83 dated June 30, 2014, and has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Stipulation No. AHU-05084.20.2014 dated July 7, 2014.

The results of Extraordinary General Meeting Shareholders are as follows:

1. Approve the change of the name of the Company from PT Sarana Karya previously to PT Wijaya Karya Bitumen, which is shortened as WIKA Bitumen.

2. Approve the sale of the portion of shares of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk as many as 50 (fifty) shares or valued at Rp 50,000,000, - (fifty million Rupiah) to PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, which is shortened as PT WIKA Gedung located in South Jakarta.

III. Annual General Meeting of Shareholders 2

On December 16, 2014, the Company held an Annual General Meeting of Shareholders on the Approval and Ratification of the Work Plan and Budget 2015, located at the 3rd Floor Meeting Room of the WIKA Building, Jalan DI Panjaitan Kav. 9 East Jakarta 13340.

Based on the explanation of Directors, comments from Board of Commissioners, as well as discussion and question and answer with regard to the RKAP 2015, the Shareholders decided:

1. Approve and authorize RKAP 2015

86


PT WIKA Bitumen2014


2. Rekomendasi dan Persetujuan Pemegang Saham atas aksi Korporasi Perseroan:

2.1. Menyetujui plafon pinjaman kredit investasi berupa Cash Loan sebesar Rp40 miliar. Untuk penggunaan pinjaman tersebut di atas, Direksi Perseroan agar memperhatikan kehati-hatian pemanfaatannya dengan mengutamakan keamanan pengembaliannya dan dilakukan seefisien mungkin.

2.2. Memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk mengagunkan aset tetap berupa tanah dan bangunan serta piutang dalam rangka memenuhi persyaratan kredit dan penerbitan surat hutang yang diperlukan Perusahaan.

2.3. Melimpahkan kewenangan proses pemilihan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku sampai dengan 31 Desember 2015 kepada Dewan Komisaris Perseroan.

2.4. Pada prinsipnya Pemegang Saham menyetujui rencana optimalisasi Aset Tetap melalui kerjasama operasi dengan WIKA Group berupa tanah dan bangunan yang berlokasi:a. Jalan Kakatua nomor 12 Makassar, Sulawesi

Selatan sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) nomor: 20021 dengan:

o Luas Tanah : 1.157 m2 o nilai Buku : Rp134.750.385b. Jalan Bangau nomor 26 Makassar, Sulawesi

Selatan sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) nomor: 20020 dengan:

o Luas Tanah : 206 m2 o nilai Buku : Rp12.037.000

Untuk pelaksanaannya terlebih dahulu dilengkapi dengan kajian secara komprehensif dan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

2.5. Pada prinsipnya Pemegang Saham menyetujui rencana penjualan aset tetap berupa ruangan kantor yang berlokasi:

Apartemen Signature park Lantai 3, Suite 03-06, Jl. MT Haryono kav. 22 Jakarta Selatan sebagaimana diuraikan dalam surat Perjanjian Jual Beli nomor: 725/TSM/RT/03/06/VII/2013 dengan:

o Luas Semi Gross : 180,45 m2, net 151,30 m2 o nilai Buku : Rp. 3.864.824.425

Dalam pelaksanaan agar terlebih dahulu dilengkapi dengan hasil penilaian Lembaga

2. Recommendation and Approval of Shareholders on Company’s corporate actions:

2.1. Approve credit limit for investment of Rp40 billion in Cash Loan. In utilizing the above loan, the Directors are required to be prudent with an emphasis on the assurance of the repayment of the loan and using the loan as efficient as possible.

2.2. Give an approval to the Directors to collateralize fixed assets such as land and buildings as well as receivables in order to meet the requirements of loan and debt issuance for the Company.

2.3. Delegate the authority on the selection process of Public Accountant Firm (KAP) to conduct an audit on the financial statements for financial year ending December 31, 2015 to the Board of Commissioners.

2.4. In principle, the shareholders approved the Optimization of Fixed Assets through cooperation with WIKA Group units in the form of land and buildings, which are located:a. Jalan Kakatua nomor 12 Makassar, South

Sulawesi, as described in the Certificate of the Rights to Use Land (HGB) Number: 20021 with following details:

o Land area : 1,157 m2 o Book Value : Rp134,750,385 b. Jalan Bangau Nomor 26 Makassar 6, Makassar,

South Sulawesi, as described in the Certificate of the Rights to Use Land (HGB) Number: 20020, with following details:

o Land Area : 206 m2 o Book Value : Rp12,037,000

In the implementation the plan, a comprehensive study shall be conducted and submitted to the Board of Commissioners and Shareholders.

2.5. In principle, the Shareholders approved the proposed sale of fixed assets in the form of office space located at:

Signature Park Apartment 3rd Floor, Suite 03-06, Jl. MT Haryono kav. 22, South Jakarta as described in the letter of the Sale and Purchase Agreement No. 725 / TSM / RT / 03/06 / VII / 2013 with:

o Semi Gross Size : 180.45 m2, 151.30 m2 Net o Book Value : Rp 3,864,824,425

In the implementation of the plan, an appraisal from an independent Instiution shall be carried out,

87


Laporan Tahunan2014





Independen, nilai jual objek pajak dan nilai buku mana yang lebih tinggi sebagai harga minimum penjualan.

2.6. Pada prinsipnya Pemegang Saham menyetujui rencana investasi dan pengembangan usaha Perseroan sebesar Rp61.45 miliar. Pemegang Saham melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk memberikan persetujuan pelaksanaannya dan melaporkan hasilnya kepada Pemegang Saham.

2.7. Pada prinsipnya Pemegang Saham menyetujui rencana kerjasama operasi/pembentukan usaha patungan dengan mitra usaha baik dalam maupun luar negeri untuk mengembangkan pabrik Aspal Ekstraksi. Dalam pelaksaannya agar dilakukan kajian terlebih dahulu dan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

2.8. Pada prinsipnya Pemegang Saham menyetujui usulan rencana pembentukan Anak Perusahaan dalam rangka mendapatkan izin Usaha Pertambangan (IUP) baru dan mempertahankan IUP yang telah ada sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah nomor: 24 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor : 23 Tahun 2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral batubara. Dalam pelaksanaannya agar dilakukan kajian terlebih dahulu dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

3. Menyatakan bahwa dokumen berikut ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Risalah RUPS ini:a. Buku RKAP 2015;b. Tanggapan Dewan Komisaris atas RKAP 2015;

c. Paparan RKAP 2015; dand. Kontrak Manajemen Tahun 2015

the taxable object and the book value needs to be assessed, whichever is the higher that will be used as reference for minimum selling price.

2.6. In principle, the Shareholders approved the investment and development plans of the Company amounted to Rp61.45 billion. The Shareholder delegate authority to the Board of Commissioners to approve its implementation and report the results to the Shareholders.

2.7. In principle, the Shareholders approved a Joint Operation Scheme /establishment of joint venture companies with business partners inside as well as outside the country to develop Asphalt Extraction Plant. In the implementation of the plan, a thorough study shall be carried out prior the establishment of the cooperation and submits the study to the Board of Commissioners and shareholders.

2.8. In principle, the Shareholders approved the proposed plan of the formation of subsidiaries in order to obtain new Mining Permit (IUP) and maintain the existing IUP in accordance with Government Regulation No. 24 of 2012 concerning the amendments to the Government Regulation No. 23 Year 2010 regarding the implementation of the mineral and coal mining activities. In the implementation of the plan, a thorough study shall be carried out prior the establishment of the cooperation and submits the study to the Board of Commissioners and shareholders.

3. Declaring that the following documents are integral and inseparable parts of the Minutes of the AGM:

a. RKAP Book 2015;b. The Comments from the Board of Commissioners on

the RKAP 2015;c. Presentation Material of the RKAP 2015; andd. Contract Management Year 2015

88


PT WIKA Bitumen2014


WiKA bitumen melihat ada peluang besar bagi aspal alam bilamana dapat dipergunakan sebagai material subtitusi untuk sebagian penggunaan aspal minyak.

WIKA Bitumen sees big oppurtunities for natural asphalt if the products are also used as substitution material for part of oil based asphalt consumption.

Batuan Aspal Tambang Lawele, Buton - Sulawesi Tenggara | Asphalt Rock Lawele Mining, Buton - South East Sulawesi

89


Laporan Tahunan2014





Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang secara kolektif bertugas mengawasi pengelolaan Perusahaan yang dijalankan oleh Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi bila dipandang perlu, demi kepentingan Perusahaan. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan agar Direksi memiliki kemampuan menjalankan tugasnya.

UrAiAn PelAKSAnAAn TUGAS DeWAn KOMiSAriS

Tugas dan fungsi Dewan Komisaris, yaitu pelaksanaan rapat, pemberian rekomendasi yang merupakan tindak lanjut dari hasil pembahasan dalam Rapat Koordinasi Dewan Komisaris dan Direksi, maupun juga dengan melakukan peninjauan langsung ke wilayah operasi pertambangan.

TUGAS DeWAn KOMiSAriS

• Dewan Komisaris bertugasmelakukan pengawasanterhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi, termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

• Dalammelaksanakantugastersebut,setiapanggotaDewan Komisaris harus :- Memenuhi Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung-jawaban serta kewajaran.

- Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan

Board of Commissioners is an organ of the Company which collectively oversees the operation of the Company which is performed by the Directors and provide advice to the Directors if deemed necessary for the best interest of the Company. The Board of Commissioners is responsible for ensuring that the members of the Directors carry out their duties.

deSCriPtion of tHe dutieS of Board of CommiSSionerS

The duties and roles of the Board of Commissioners are conducting meetings, providing recommendations as a follow-up of the results of the discussion during the Coordination Meeting of the Board of Commissioners and Directors, and also conducting the field / site observation in the area of the Company’s mining operations.

dutieS of Board of CommiSSionerS

• TheBoardofCommissionershavethedutytosuperviseCompany’s operational policy, the implementation of the operations, both about the Company and the business activities of the Company performed by Directors as well as providing advice to Directors, including supervision on the implementation of the Long Term Plan of the Company, the Work Plan and Budget (RKAP) of the Company, the provisions of the Statutes and Decisions of the AGM as well as the applicable laws and regulations for the interest of the Company and in accordance with the aims and objectives of the Company.

• Inperformingtheseduties,eachmemberoftheBoardofCommissioners shall :- Comply with the Statute of the Company and

laws and regulations as well as the the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, responsibility and fairness.

- Showing goodwill, upholding prudent principles and responsible in carrying out the task of monitoring and providing advice to the Directors for the interest of the Company in accordance with the aims and objectives of the Company

Board of CommissionersDewan Komisaris

90


PT WIKA Bitumen2014


KeWAjibAn DeWAn KOMiSAriS

• Memberikan nasehat kepada Direksi dalammelaksanakan pengurusan Perseroan.

• Meneliti, menelaah dan menanda-tangani sertamemberikan persetujuan atau pengesahan terhadap Recana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disiapkan oleh Direksi, selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sebelum dimulainya tahun anggaran.

• Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan,memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan Perseroan.

• Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabilaterjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan yang menimbulkan dampak material/signifikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Menelitidanmenelaah laporanberkaladan laporantahunan yang disiapkan Direksi serta menanda-tangani laporan tahunan.

• Membuat risalah rapat Dewan Komisaris danmenyimpan salinannya.

• Memberikan laporan tentang tugas pengawasanyang telah dilakukan selama tahun buku sebelumnya kepada RUPS.

• Melaksanakankewajibanlainnyadalamrangkatugaspengawasan dan pemberian nasehat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.

• MengangkatSekretarisDewanKomisaris.

KeGiATAn DeWAn KOMiSAriS TAhUn 2014

Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah melakukan kegiatan tugas pengawasan dan pemberian nasehat, telah menyampaikan pendapat dan persetujuan kepada Direksi. Tugas Dewan Komisaris ini didukung oleh organ pendukung, Sekretaris Dewan Komisaris. Kegiatan Dewan Komisaris PT WIKA Bitumen selama tahun 2014 adalah sebagai berikut :

a. Penyampaian tanggapan Dewan Komisaris atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT WIKA Bitumen tahun 2014.

b. Penyampaian Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris PT WIKA Bitumen Tahun Buku 2014.

c. Penunjukan KAP untuk mengaudit laporan keuangan PT WIKA Bitumen untuk Triwulan I tahun 2014.

d. Penunjukan KAP untuk mengaudit laporan keuangan PT WIKA Bitumen untuk Triwulan II tahun 2014.

reSPonSiBilitieS of tHe Board of CommiSSionerS

• Giving advice to the Directors in running the Company’s management.

• Conducting research, analysis, and giving approval or endorsement of the Work Plan and Budget prepared by the Directors of the Company, no later than sixty (60) calendar days before the start of the budget year.

• Monitoring the business activities of the Company, giving opinions and suggestions to the AGMS with regards to any issues that are important for the operation of the Company.

• Providing immediate report to the AGMS if there are indications that the company’s performance declining that could have material/significance impact on the Company, in accordance with the provisions of the applicable regulations.

• Studying and reviewing periodic reports and annual reports of the Company prepared by the Directors and signing the Annual Report.

• Providing the minutes of meetings of the Board of Commissioners and keep a copy for documentation.

• Presenting reports on monitoring tasks that have been performed during the previous financial year to the AGMS.

• Performing other responsibilities within the framework of the Board’s supervisory and advisory duties, as long as they are not conflicting with the applicable laws and regulations, the Articles of Association and/or the decision of the AGMS.

• Appointing Secretary of the Board of Commissioners.

Board of CommiSSionerS aCtivitieS in 2014

During 2014, the Board of Commissioners has been conducting monitoring and advisory duties, and giving the opinion and approval to the Directors. Duties of the Board of Commissioners were supported by the supporting organs of the Company and the Secretary of the Board of Commissioners. Activities of the Board of Commissioners of PT WIKA Bitumen for 2014 are as follows:

a. Submission of the comments of the Board of Commissioners about the Work Plan and Budget 2014 (RKAP) of PT WIKA Bitumen.

b. Submission of the Report of the supervisory activities of PT WIKA Bitumen Board of Commissioners for Fiscal Year 2014.

c. Appointing a Public Accountant (KAP) to audit the financial statements of PT WIKA Bitumen for First Quarter2014.

d. Appointing a Public Accountant to audit the financial statements WIKA Bitumen second quarter 2014.

91


Laporan Tahunan2014





e. Penyampaian tanggapan Dewan Komisaris atas laporan Semester I tahun 2014 PT WIKA Bitumen.

f. Penyampaian tanggapan Dewan Komisaris atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT WIKA Bitumen tahun 2015.

g. Pemberian rekomendasi program investasi PT Sarana Karya sebagaimana surat Dewan Komisaris nomor: 10/DK/SAKA/VI/2014.

h. Penyampaian tanggapan Dewan Komisaris terhadap usulan struktur organisasi sebagaimana surat Dewan Komisaris nomor: 01A/DK/SAKA/II/2014.

KebijAKAn PeneTAPAn reMUnerASi DeWAn KOMiSAriS

Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris diputuskan oleh Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham (RUPS). Pada RUPS Perusahaan tanggal 13 Maret 2014, pemegang saham memutuskan untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan Tantiem Tahun 2013 serta Gaji, Honorarium dan tunjangan lainnya untuk tahun 2014 bagi Anggota Dewan Komisaris selambat-lambatnya tanggal 30 April 2014.

KOMPOSiSi DAn PerUbAhAn SUSUnAn DeWAn KOMiSAriS 2014

Pengurus Dewan Komisaris mengalami perubahan pada tanggal 16 April 2014 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Sarana Karya yang telah diaktakan oleh M. nova Faisal, SH., M.Kn., notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Jakarta, dengan akta no. 55 tanggal 16 April 2014 dan juga Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat PT Wijaya Karya Bitumen nomor: MJ.01.00/SK-A.277/2014, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT WIKA Bitumen ditetapkan sebagai berikut:

Komisaris BaruKomisaris Utama : Drs. Ganda Kusuma, MBA.Komisaris : Drs. Sunardi Setyo BudiKomisaris : Ir. novias nurendra, MSc

Posisi Komisaris Utama yang sebelumnya dijabat oleh Boni Siahaan diganti oleh Komisaris Utama baru, yakni Drs. Ganda Kusuma, MBA. Anggota Komisaris lama

e. Submission of comments of the Board of Commissioners about the First Semester 2014 financial report of PT WIKA Bitumen.

f. Submission of comments of the Board of Commissioners about the Work Plan and Budget (RKAP) 2015 of PT WIKA Bitumen.

g. Recommendation granted regarding PT Sarana Karya investment program in Board of commissioner letter Number: 10/DK/SAKA/VI/2014

h. Submission of the comments of the Board of Commisioners regarding organization structure as Board of Comissioner letter Number : 01A/DK/SAKA/II/2014.

remuneration PoliCy for Board of CommiSSionerS

The remuneration policy for the Board of Commissioners is decided by the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS). At the AGMS of the Company on March 13, 2014, shareholders of the Company decided to give authority and power to the Majority Shareholder to determine the performance bonus (Tantiem) for 2013 as well as salaries, Honorarium and other allowances for the year 2014 for Members of Board of Commissioners no later than April 30, 2014

amendment of Board of CommiSSionerS 2014 ComPoSition

The composition of Board of Commissioners was amended on April 16, based on the Deed of the Decisions of PT Sarana Karya Meeting that has been legalized by M. Nova Faisal, Sh., M. Kn., Notary and Land Registrar Officer (PPAT) in Jakarta, with Certificate No. 55 dated April 16, 2014 and also the the Decision of Shareholders Outside of the Meeting of PT Wijaya Karya Bitumen Number: MJ.01.00/SK-A.277/2014, the Board of Commissioners and Directors of PT WIKA Bitumen is defined as follows:

New Commissioners Board CompositionPresident Commissioner : Drs. Ganda Kusuma, MBA.Commissioner : Drs. Sunardi Setyo BudiCommissioner : Ir. Novias Nurendra, MSc

The President Commissioner post which was previously held by Boni Siahaan was replaced by the President Commissioner, namely Drs. Ganda Kusuma, MBA.

92


PT WIKA Bitumen2014


Drs. Sunardi Setyo Budi dipertahankan dan ada satu penambahan Komisaris, yaitu Ir. novias nurendra, MSc.

Dewan Komisaris lama:

Komisaris Utama : Dr. Ir. Boni SiahaanKomisaris : Drs. Sunardi Setyo Budi

rAPAT DeWAn KOMiSAriS DAn PerSenTASe KehADirAn SeTiAP KOMiSAriS TAhUn 2014

Dewan Komisaris mengadakan rapat 9 kali selama 2014. Berikut rekapitulasi Rapat Dewan Komisaris serta persentase kehadiran setiap komisaris.

Pada periode bulan Januari hingga Maret, 2014, komisaris terdiri dari Boni Siahaan sebagai Komisaris Utama dan satu anggota Dewan Komisaris yakni Bpk. Drs. Sunardi Setyo Budi. Sejak April 2014, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Komisaris BaruKomisaris Utama : Drs. Ganda Kusuma, MBA.Komisaris : Drs. Sunardi Setyo BudiKomisaris : Ir. novias nurendra, MSc

Perusahaan memberikan program pelatihan yang diikuti setiap Komisaris setiap tahun. Pada tahun 2014, Perusahaan menjalankan program pelatihan sesuai dengan kebutuhan.

In the period of January to March, 2014, Commissioners Board of the Company consisted of Boni Siahaan as President Commissioner and Drs. Sunardi Setyo Budi as commissioner. Since April 2014, the Board of Commissioners composition is as follows:

Previous Commissioners Board Composisition:President Commissioner : Drs. Ganda Kusuma, MBA.Commissioner : Drs. Sunardi Setyo BudiCommissioner : Ir. Novias Nurendra, MSc

The Company provides training programs for members of Board of Commissioners every year. In 2014, the Company carried out training programs in line with the needs.

BULAn

Month

KoMISARIS UTAMA

President CommissionerDrs. Ganda Kusuma, MBA.

KoMISARIS(SUnARDI)

CommissionerDrs. Sunardi Setyo Budi

KoMISARIS

CommissionerIr. Novias Nurendra, MSc

Januari / January - - -

Februari / February - - -

Maret / March 1 1 -

April / April 1 1 1

Mei / May 1 1 1

Juni / June 1 1 1

Juli / July 1 1 1

Agustus / August - 1 1

September / September 1 1 1

oktober / October 1 1 1

november / November 1 1 1

Desember / December - 1 1

The previous commissioner Drs. Sunardi Setyo Budi maintained his post and one new member, namely Ir. Novias Nurendra, MSc was added to the Commissioners’ Board.

Previous Board of Commissioners:

President Commissioner : Dr. Ir. Boni SiahaanCommissioner : Drs. Sunardi Setyo Budi

CommiSSionerS Board meeting and PerCentage of attendanCe of eaCH CommiSSionerS 2014

Board of Commissioners conduct 9 times of meeting in 2014. Following is the summary of the Commissioners’ Board meeting as well as the percentage of attendance of each commissioner.

93


Laporan Tahunan2014





no TGL KEBERAnGKATAn nAMA TUJUAn ACARA

1Pertengahan Agustus 2014

Mid August 2014

Ganda Kusuma

Ganda Kusuma

Jakarta-ChinaJakarta-China

Bertemu dengan Sienova Technology Shanghai untuk produk Bitumen Crude dan menyaksikan penandatanganan MoU dengan CUC untuk trading BRA dan Raw Material

Meeting with Sienova Technology Shanghai MOU for Bitumen Crude product and witness the signing of MOU with CUC for BRA and Raw Material Trading

23 Desember 2014

December 3, 2014

Ganda Kusuma

Ganda Kusuma

Jakarta-ChinaJakarta-China

Bertemu dengan Sienova Technology Shanghai

Meeting with Sienova Technology Shanghai

KeGiATAn KOMiSAriS 2014 | CommiSionerS aCtivitieS 2014

Mohamad Zaini diangkat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris pada tanggal 13 Maret 2014. Bekerja di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. lebih dari 20 tahun, diawali dengan bekerja sebagai Pelaksana Proyek Pengendalian Banjir Krueng Aceh Paket D tahun 1989 hingga 1992. Menjabat berbagai posisi di WIKA, yakni Pelaksana Proyek Petrokimia-Gresik (1992-1993), Pelaksana Proyek WKSPP-Riau & Jambi (1993-1994), Pelaksana Utama PLTU ombilin-Padang (1994-1997), Pelaksana Utama PLTU omblin-Padang (1994-1997), Pelaksana Utama Proyek Irigasi Komering-Sumsel (1997-2000), Manajer Proyek Jembatan Suramadu Sisi Surabaya (2003-2008), Manajer Quantity Survey - Departemen Sipil Umum (2008 –2010),ManajerQuality ,HealthandEnvironment-DeptSipil Umum (2010-2012), Manajer Safety Health and Environment – Dept SHE (2012-Sekarang).

Mohamad Zaini was appointed as Secretary to the Board of Commissioners on March 13, 2014 . He has worked at PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. for more than 20 years, starting as Project Supervisor for Krueng Aceh Package D Flood Control from1989 to 992. After that, he held various positions in WIKA, namely Project Supervisor for Petrochemicals - Gresik (1992-1993), Project Supervisor for Riau and Jambi - WKSPP (1993-1994), Superintendent for PLTU Ombilin - Padang (1994-1997), Superintendent for Komering, South Sumatra Irrigation project (1997-2000) , Project Manager for Madura Bridge for Surabaya section (2003-2008), Manager for Quantity Survey, General CivilDepartment (2008-2010) , Manager for Quality, Healthand Environment, Department of Civil Works (2010-2012), Manager for Safety Health and Environment - SHE Department (2012 - Present) .

Secretary of Board Commissioners Profile’sProfil Sekretaris Dewan Komisaris

Mohamad Zaini ST., M.MTSekretaris Dewan KomisarisSecretary of Board Commissioners

94


PT WIKA Bitumen2014


Directors Direksi

KOMPOSISI DEWAN DIREKSI 2014

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 13 Maret 2014, Komposisi Direksi PT Sarana Karya adalah sebagai berikut:Direksi:Direktur Utama : Ir. Arifin Fahmi, MMDirektur : Ir. Harangan P. Sianipar, SE. MM

Direksi baru menggantikan Direksi lama, yaitu:Direksi lama:Direktur Utama : Ir. Arifin Fahmi, MMDirektur : Ir. Unang Rusnandi, MM

Dengan demikian, posisi Direktur Utama tetap dijabat oleh Ir. Arifin Fahmi, MM., sementara posisi Direktur, yang sebelumnya dijabat oleh Unang Rusnandi, diganti oleh Ir. Harangan P. Sianipar, SE. MM.

Penambahan Anggota Direksi:Pemegang Saham PT Wijaya Karya Bitumen melalui Keputusan Di Luar Rapat dengan nomor : MJ.01.00/SK.A.277/2014 tanggal 4 September 2014 mengangkat Sdr. natal Argawan Pardede, SE, MM sebagai Direktur Perusahaan yang bertanggungjawab atas fungsi Keuangan dan Sumber Daya Manusia Perseroan untuk masa jabatan 5 (lima) tahun.

Dengan demikian, susunan anggota Direksi PT WIKA Bitumen terhitung sejak ditandatanganinya Keputusan Pemegang Saham ini menjadi sebagai berikut:Direktur Utama : Ir. Arifin Fahmi, MMDirektur : Ir. Harangan P. Sianipar, SE, MMDirektur : natal Argawan Pardede, SE, MM

TUGAS DEWAN DIREKSI

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, Tugas Direksi adalah sebagai berikut:

1) Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-

COMPOSITION Of DIRECTORS 2014

Based on the results of the Shareholders Annual General Meeting dated March 13, 2014, the Composition of Directors of PT Sarana Karya was as follows:Directors:President Director : Ir. Arifin Fahmi, MMDirector : Ir. Harangan P. Sianipar, SE. MM

New Directors replaced the previous Directors, namely:Previous Board Directors:President Director : Ir. Arifin Fahmi, MMDirector : Ir. Unang Rusnandi, MM

Therefore, Ir. Arifin Fahmi, MM, maintained his job as the President Director, while the director post which was previously held by Unang Rusnandi, was replaced by Ir. Harapangan P. Sianipar, SE, MM.

Additional Member of Directors:Shareholders of PT Wijaya Karya Bitumen through the Decision Outside of the Shareholders Meeting with Number MJ.01.00/SK.A.277/2014 dated September 4, 2014 appointed Natal Argawan Pardede, SE, MM as Director of the Company which is responsible for Finance and Human Resources of the Company for a period of 5 (five) years.

Therefore, the composition of Directors of PT WIKA Bitumen since the signing of the Shareholders Decision is as follows:

President Director : Ir. Arifin Fahmi, MMDirector : Ir. Harangan P. Sianipar, SE, MMDirector : Natal Argawan Pardede, SE, MM

bOARD Of DIRECORS DUTIES

In accordance with the Company’s Articles of Association, the Directors Duties are as follows:

1) The Directors carry out all actions relating to the management of the Company for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company and represent the Company both in and outside the court about all things and all events with the limitation set forth in the applicable

95


Laporan Tahunan2014





pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, maka:Direksi berwewenang untuk:a) Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan;b) Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi

untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi;

c) Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan;

d) Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e) Mengangkat seorang Sekretaris Perseroan;f ) Melakukan segala tindakan dan perbuatan

lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

3) Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran dan perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Perseroan.

4) Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran.

(5) Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan perundang-undangan yang berlaku.

6) Setiap anggota Direksi bertanggungjawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

7) Tindakan yang dilakukan anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung

Laws , Articles of Association and/or the General Meeting of Shareholders.

2) In carrying out the duties referred to in paragraph 1 of this article, then, the Directors has the authority as follows:a) Establish management policies of the Company;b) Arrange the handover of authorities of the Directors

to represent the Company in and out of court to one or more Directors members;

c) Set the terms of employment of the Company;

d) Appoint and dismiss employees of the Company based on the Company’s employment regulations and applicable laws;

e) Appoint a Corporate Secretary;f) Perform all works and actions regarding the

maintenance and ownership of the Company’s assets, enter into binding agreement with other parties and/or other parties with the Company, as well as representing the Company in and out of court on all matters and events, with limitations as set forth in the applicable laws, Articles of Association and/or the General Meeting of Shareholders.

3) In carrying out its duties, the Directors shall devote their energy, mind and attention on the duties, obligations and in achieving the objectives of the Company.

4) In carrying out their duties, members of the Directors must comply with the company’s Articles of Association and regulations and shall implement the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, responsibility and fairness.

5) Each member of Directors shall in good faith and full responsibility in carrying out their duties for the interests of the Company by complying the applicable laws and regulations.

6) Each member of the Directors is fully responsible personally if the concerned director is guilty or negligent in performing his/her tasks for the interests and the Company’s business.

7) The actions taken by members of the Directors which are not based on the Directors decision are the responsibility

96


PT WIKA Bitumen2014


jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi.

KEWAJIBAN DIREKSI

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, kewajiban Direksi adalah sebagai berikut:

1) Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya;

2) Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Dasar Perseroan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham;

3) Memberikan penjelasan kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan;

4) Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan Risalah Rapat Direksi;

5) Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan;

6) Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit;

7) Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada Rapat Umum Pemegang Saham untuk disetujui dan disahkan;

8) Memberikan penjelasan kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Laporan Tahunan;

9) Menyampaikan neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham kepada Menteri yang membidangi Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

10) Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi,

of the individual director until the action is approved by the Directors meeting.

ObLIGATIONS Of DIRECTORS

In accordance with the Articles of Association of the Company, the Board of Directors have the obligations as follows:

1) Seek and guarantee the implementation of the Company’s business and activities in accordance with the purpose and goals as well as business activities;

2) In due time, preparing the Long Term Plan of the Company, the Working Plan and Budget of the Company, and the changes and submit them to the Board of Commissioners and the Shareholders for approval by the General Meeting of Shareholders;

3) Provide explanations to the General Meeting of Shareholders about the Company’s Long-Term Plan and Work Plan and Budget of the Company;

4) Make a list of Shareholders, the Special List, Minutes of the General Meeting of Shareholders, and the Minutes of Meeting of Directors;

5) Prepare an Annual Report as a form of accountability management of the Company, as well as financial documents of the Company as referred to in the Law on Corporate Documents;

6) Prepare Financial Statements based on the Financial Accounting Standards and submit it to the Public Accountant to be audited;

7) Present the Annual Report including the Financial Statements to the General Meeting of Shareholders to be approved and ratified;

8) Provide an explanation to the General Meeting of Shareholders regarding the Annual Report;

9) Presenting the Balance Sheet and Income Statement that have been approved by the General Meeting of Shareholders to the Ministry in charge of Justice and Human Rights in accordance with the provisions of the legislations.

10) Maintaining the List of Shareholders, the Special List, Minutes of the General Meeting of Shareholders, Minutes of Meeting of Commissioners and Board of

97


Laporan Tahunan2014





Laporan Tahunan dan dokumen Keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud pada huruf b butir 4) dan 50 ayat ini, dan dokumen perseroan lainnya;

11) Menyimpan di tempat kedudukan Perseroan;

Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perseroan serta dokumen perseroan lainnya sebagaimana dimaksud pada huruf b butir 10) ayat ini;

12) Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Laporan Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsipnya.

13) Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham;

14) Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian dan tugasnya;

15) Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham;

16) Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Disamping tugas pokok tersebut, berikut kegiatan Direksi tahun 2014:

Directors, the Annual Report and financial documents of the Company as well as other documents, referred to in point (4) and (5) of this verse;

11) Store (the following documents) in the domicile of the Company:

List of Shareholders, Special List, the Minutes of the General Meeting of Shareholders, Minutes of Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors, the Annual Report and other financial documents referred to in point (10) of this verse;

12) Develop an accounting system in accordance with Financial Accounting Standards and based on the principles of internal control, especially the management function, documentation, records and supervision.

13) Provide regular reports in the manner and time in accordance with applicable regulations, as well as other reports whenever requested by the Board of Commissioners and/or Shareholders;

14) Setting up the comprehensive organizational structure of the Company with details and duties;

15) Provide an explanation about everything which are asked or requested by the members of the Board of Commissioners and Shareholders;

16) Carrying out other obligations in accordance with the provisions set forth in the Articles of Association and determined by the General Meeting of Shareholders by applicable laws.

Apart from the above main duties, Directors also in 2014 carried out following activities:

98


PT WIKA Bitumen2014


noTAnGGAL

KEBERAnGKATAnDate of Departure

nAMAName

TUJUAnRoute

ACARAAgenda

1

Pertengahan Maret 2014

Mid March 2014

Arifin Fahmi(Direktur Utama)Djoko oetomo

(Manajer Pengembangan Usaha)

Arifin Fahmi(President Director)

Djoko Oetomo(Business Development

Manager)

Jakarta-China

Jakarta-China

Bertemu dengan CUC di Hang Zhou dan BAI di Hefei.

Meeting with CUC in Hang Zhou dan BAI in Hefei.

226 Mei 2014 – 30 Mei 2014

May 26 – 30, 2014

Arifin Fahmi

Arifin Fahmi

Jakarta-new Delhi

Jakarta-New Delhi

Bertemu dengan EIL perihal perancangan Bitumen Plant

Meeting with EIL for Engineering Design of Bitumen Plant

3

Pertengahan Agustus 2014

Mid August 2014

Arifin FahmiHarangan P. Sianipar


Jakarta-China

Jakarta-China

Bertemu dengan Sienova Technology Shanghai untuk produk Bitumen Crude dan menandatangani MoU dengan CUC untuk perdagangan BRA dan Raw Material.

Meeting with Sienova Technology Shanghai regard to Bitumen Crude product and sign the MOU with CUC for BRA and Raw Material trading.

4

23 September 2014 -25 September 2014

September 23-25, 2014



Jakarta-Semarang

Jakarta-Semarang

Menghadiri Diseminasi Teknologi Asbuton

Attend the Dissemination of Buton Asphalt Technology

5

14 -19 november 2014

November 14 - 19, 2014



Jakarta-Denpasar

Jakarta-Denpasar

Menghadiri IRF (seminar dan pameran) di Denpasar.

Attend the IRF (seminar and exhibition) in Denpasar.

6

3 Desember 2014

December 3, 2014



Jakarta-China

Jakarta-China

Bertemu dengan Sienova Technology Shanghai, Sinochem Hongrun PetrochemicaldanQingdaoBrightCentury.

Meeting wih Sienova Technology Shanghai, Sinochem Hongrun Petrochemical and QingdaoBrightCentury.

KeGiATAn DireKSi 2014 | directors activities 2014

99


Laporan Tahunan2014





BULAn

Month

DIRUT

Director

DIREKTUR oPERASI

Operation Director

DIREKTUR KEUAnGAn & SDM

Financial & Human Resources Director

Januari / January 1 nA 1

Februari / February 1 nA 1

Maret / March 1 nA 1

April / April 1 1 nA

Mei / May 1 1 nA

Juni / June 1 (-) nA

Juli / July 1 1 nA

Agustus / August (-) (-) nA

September / September 1 1 1

oktober / October 1 1 1

november / November 1 1 1

Desember / December 1 1 1

rapat Direksi 2014 | directors meeting 2014

Keterangan :- nA : Belum ada- (-) : Tidak hadir

Notes:- NA : Not Available- (-) : Absent

KEBIJAKAN PENETAPAN REMUNERASI DEWAN DIREKSIKebijakan Remunerasi Direksi diputuskan oleh Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham (RUPS). Pada RUPS Perusahaan tanggal 13 Maret 2014, pemegang saham memutuskan untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan Tantiem Tahun 2013 serta Gaji, Honorarium dan tunjangan lainnya untuk tahun 2014 bagi Anggota Direksi selambat-lambatnya tanggal 30 April 2014.

PROGRAM PELATIhAN BAGI DIREKSI

Perusahaan memberikan program pelatihan yang diikuti oleh setiap Anggota Direksi setiap tahun. Pada tahun 2014, Perusahaan menjalankan program pelatihan sesuai dengan kebutuhan Direksi dan Perusahaan.

REMUNERATION POLICY fOR bOARD Of DIRECTORS

The remuneration policy for the Directors is decided by the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS). At the AGMS of the Company on March 13, 2014, shareholders of the Company decided to give authority and power to the Majority Shareholder to determine the performance bonus (Tantiem) for 2013 as well as salaries, Honorarium and other allowances for the year 2014 for the Directors no later than April 30, 2014.

TRAINING PROGRAM fOR DIRECTORS

The Company provides training programs which are attended by all members of Directors every year. In 2014, the Compnay carried out training programs that are in line with the needs of the Directors and the Company.

100


PT WIKA Bitumen2014


Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Wijaya Karya Bitumen tanggal 13 Maret 2014, RUPS memutuskan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan untuk melakukan pekerjaan Audit sebagai berikut:

a) Audit umum atas Laporan Keuangan untuk Tahun Buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014.

b) Audit kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dan Pengendalian Intern sebagai wujud penerapan Pernyataan Standar Auditing (PSA) no. 62.

c) Evaluasi Kinerja Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan SK Menteri BUMn no. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 dan Evaluasi Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014 anggal 23 Desember 2013.

Nama Kantor Akuntan publik (KAP):Kantor Akuntan Publik (KAP) HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan

Alamat:Wisma Sttaco Lantai III Suite 3 DJl. Casablanca Kav. 18Jakarta Selatan 12870

Telp: +62 (021) 8317046, +62 (021) 8317047, +62 (021) 8317048, +62 (021) 8317049

Fax: +62 (021) 8317050

Ijin Kantor Akuntan Publik Nomor: 116/KM.1/2009

Email: [email protected]

The Annual General Meeting of Shareholders of PT Sarana Karya dated March 13, 2014 decided to appoint Public Accountant (KAP) HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan to perform Audit works as follows:

a) Conducting general audit on Financial Report for the Fiscal Year ending 31 December 2014.

b) Conducting audit on the compliance of the Company towards the Regulations and Internal Control as a form of the implementation of the Statement on the Auditing Standard (PSA) No. 62.

c) Evaluating the Performance of the Company for the year ended December 31, 2014 with reference to the Decree of Ministry of State Enterprise No. KEP-100/MBU/2002 dated June 4, 2002 and evaluating the Key Performance Indicator (KPI) which has been set out in the Annual General Meeting of Shareholders on the Approval of the Work Plan and Budget 2014 (RKAP 2014) dated December 23, 2013.

name of Public accountant (KaP):Kantor Akuntan Publik (KAP) HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan

address:Wisma Staco Lantai III Suite 3 DJl. Casablanca Kav. 18South Jakarta 12870

Phone: +62 (021) 8317046, +62 (021) 8317047, +62 (021) 8317048, +62 (021) 8317049

Fax: +62 (021) 8317050

Public accountant Permit number: 116/KM.1/2009

Email: [email protected]

Company AccountantAkuntan Perusahaan

101


Laporan Tahunan2014





Key Performance Indicatorsindikator Kunci Kinerja

Indikator Pengukuran Kinerja, yang bertujuan untuk mengukur kinerja Direksi WIKA Bitumen tahun 2014, ditetapkan dalam Kontrak Manajemen Tahun 2014 antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham, yang ditanda-tangani dan disahkan pada saat pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham tentang Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2014.

Kontrak Manajemen Direksi-Komisaris WIKA Bitumen, terdiri dari 5 (lima) parameter yang meliputi 14 (empat belas) Key Performance Indicator (KPI). Kelima parameter tersebut meliputi, Kepemimpinan (5 KPI), Fokus Pelanggan dan Pasar (3 KPI), Perbaikan Kinerja Pegawai (2 KPI), Pengelolaan Proses Produksi (2 KPI), dan Hasil Capaian Kinerja Perusahaan (3 KPI).

KPI Perusahaan Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Key Performance Indicators, which were aimed at measuring the performance of WIKA Bitumen Directors in 2014, was set out in the Management Contract 2014 between Directors and Board of Commissioners with Shareholders, which were signed during the Shareholders Annual General Meeting on the Working Plan and Budget (RKAP) 2014.

The Management Contract of Directors and Commissioners of WIKA Bitumen consists of 5 (five) paramaters which cover 14 (fourteen) Key Performance Indicators (KPI). The five parameters covers Leadersship (5 KPIs), Customer and Market Focus (3 KPIs), Employee Performance Improvement (2 KPIs), Production Process Management (2 KPIs) and Achievement of Company Performance (3 KPIs).

Company’s Key Performance Indicators for 2014 as follows:

102


PT WIKA Bitumen2014


no.KPIKPI

SatuanUnit

RencanaPlanning

(Ra)

RealisasiRealization

(Ri)

Ri/Ra %nilaiValue

BobotWeight

Skor (Ra)Score Target

Skor (Ri)Actual Score

1.Kepemimpinanleadership

1.1.Temuan FatalFatal Findings

BuahNo

0 0 100,0% 8 4 32 32

1.2.Laporan BulananMonthly Report

BuahNo

9 12 133,3% 10 3 24 30

1.3.Kepuasan MasyarakatSociety Satisfaction

% 90,0% 90,0% 100,0% 8 3 24 24

1.4.FatalityFatality

KejadianEvent

0 0 100,0% 8 5 40 40

1.5.Realisasi CAPEXActual CAPEX

% 75,0% 74,4% 99,2% 8 5 40 40

20 160 166

2.fokus PelangganCustomer focus

2.1.Pertumbuhan PenjualanSales Growth

% 30,0% 0,0% 0,0% 0 10 80 0

2.2.Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction

% 85,0% 75,0% 88,2% 7 5 40 35

2.3.Response TimeResponse Time

BuahNo

0,00 0,00 100,0% 8 5 40 40

20 160 75

3.Kinerja PegawaiEmployee Performance

3.1.Produktivitas PegawaiEmployee Productivity

miliar Rp. billion Rp

1,50 0,70 46,6% 5 10 80 50

3.2.Terpenuhi Pegawai IntiAvailability of Key Personnel

% 90,0% 90,0% 100,0% 8 5 40 40

15 120 90

4.Proses ProduksiProduction Procees

4.1.Realisasi HPP*Actual COGS

% 68,2% 50,3% 135,7% 10 10 80 100

4.2.Pencapaian ProduksiAchievement of Production

ton 10.000 2.000 20,0% 0 5 40 0

15 120 100

5.Capaian Kinerja PerusahaanAchievement of Company Performance

5.1.Capaian Laba KotorAchievement of Gross Profit

% 31,6% 16,9% 53,5% 6 15 120 83

5.2.Return on EquityReturn on Equity

% 90,2% 45,9% 50,9% 6 10 80 55

5.3.Capaian Target PenjualanAchievement of Sales Target

miliar Rp. billion Rp

131,20 60,80 46,3% 5 5 40 25

30 240 163

TOTAl SKOrTOTAL SCORE

100 800 594

indikator Kunci Kinerja 2014Key Performance Indicator Year 2014

103


Laporan Tahunan2014





no.PRoGRAM KERJA

Work ProgramTARGET

IndicatorBoBoT

FormulaREAL

TargetSKoR

Weight

ASPeK PenGAWASAn & PenGArAhAn :monitoring & Supervision aspect :

40 30

1.

Review / analisis kinerja perusahaan dan memberi nasehat/ saran kepada DireksiReview / analysis of company performance and advice / recommendation to Directors

12 Kali

12 Times

15.0

15.0

11 kali

11 Times

13.8

13.8

2Rapat Dewan Komisaris dengan DireksiMeeting of Board of Commissioners with Directors

12 Kali12 Times

15.015.0

11 kali11 Times

13.813.8

3.Monitoring / evaluasi lapanganMonitoring/ field evaluation

2 Kali2 Times

10.010.0

2 kali2 Times

10.010.0

ASPeK PelAPOrAn :Report Aspect :

45 50

4.Menyusun & menyampaikan program kerja tahunanPreparing and delivering annual work program

1 Kali1 Times

15.015.0

1 kali1 Times

15.015.0

5.Menyampaikan laporan/pendapat / saran kepada Pemegang Saham / RUPSSubmitting report / suggestion / advice to the shareholders / RUPS

3 Surat3 Letters

15.015.0

3 Surat4 Letters

15.020.0

6.Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasanSubmitting report on monitoring duty

1 Kali1 Times

15.015.0

1 kali1 Times

15.015.0

ASPeK DinAMiS/lAin-lAin :dynamic aspect/etc :

15 15

7.Penentuan KAPKAP determination

1 Kali1 Times

15.015.0

1 kali1 Times

15.015.0

jumlahtotal

100.0 97.5

indikator Kunci Kinerja Dewan Komisaris Tahun 2014Board of Commissioners Key Performance Indicator Year 2014

Realisasi total skor KPI tahun 2014 adalah sebesar 594 dari skor maksimum 1.000. Tingkat capaian realisasi skor terhadap target RKAP adalah sebesar 74,19%.

Actual total score of KPI in 2014 equal to 594 from maximun score of 1.000. Achievement level of actual score to plan (RKAP) target is 74.19%

104


PT WIKA Bitumen2014


Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT WIKA Bitumen nomor 002/RIS-KoM/SAKA/V/2014 tanggal 21 Mei 2014, maka dibentuk Komite Audit pada tanggal 30 Juni 2014 dengan susunan sebagai berikut:

Ketua merangkap Anggota : Drs. Sunardi Setyo BudiAnggota : Sugeng Haryanto

Fungsi, Tugas, Kewenangan dan Tanggungjawab Komite Audit

1. fungsiFungsi Komite Audit sebagai kepanjangan tangan Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi supervisi /pengawasan. Dalam hubungan kerja, Komite Audit mempunyai hubungan kerja langsung dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris serta hubungan kerja tidak langsung dengan Auditor Internal.

2. Tugas Komite Audit bertugas untuk :

a. Membantu Dewan Komisaris dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor;

b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Auditor Internal maupun auditor eksternal;

c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya;

d. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris serta tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Komisaris.

3. Kewenangana. Dalam melaksanakan wewenang, Komite Audit

wajib bekerja sama dengan Auditor Internal;b. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris calon

auditor eksternal disertai alasan pencalonan dan besarnya honorarium/imbal jasa yang diusulkan untuk auditor eksternal tersebut;

c. Mengawasi pelaksanaan audit dan memantau pembahasan temuan audit yang dilakukan oleh auditor eksternal dengan Manajemen;

Following the Decision of Board of Commissioners of PT WIKA Bitumen Number 002/RIS-KOM/SAKA/V/2014 dated May 21, 2014, Audit Committee was formed on June 30, 2014 with composition as follow:

Head who is also a member : Drs. Sunardi Setyo BudiMember : Sugeng Haryanto

function, Duties, Authorities and Responsibilities of the Audit Committee

1. functionAudit Committee functions as the armed-length of the Board of Commissioners in performing the function of supervision/surveillance. With regard to working relations, the Audit Committee has a direct working relationship and responsibility to the Board of Commissioners and has indirect working relationship with the Internal Auditor.

2. duties The Audit Committee’s Duties are as follows:

a. Assist the Board of Commissioners in ensuring the effectiveness of the internal control system and the effectiveness of the implementation of the tasks of internal auditors and external auditors;

b. Assess the implementation of activities and results of the audit conducted by the Internal and external auditors;

c. Provide recommendations on the improvement of management control system and its implementation;

d. Identify matters that requiring the attention of the Board of Commissioner as well as other tasks given by the Commissioner.

3. authoritiesa. In exercising the authority, the Audit Committee

shall work closely with the Internal Auditor;b. Propose to the Board candidates for nomination of

external auditors and the reasons and the amount of honorarium / fee proposed for the external auditors;

c. Oversee the implementation of audit and monitor discussions on audit findings conducted by an external auditor with Management;

Audit CommitteeKomite Audit

105


Laporan Tahunan2014





4. TanggungjawabTanggungjawab Komite Audit mencakup hal-hal sebagaimana diuraikan di bawah ini :a. Laporan Keuangan Komite Audit bertugas untuk memantau dan

mendorong agar laporan keuangan Perseroan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

b. Pengendalian Internal Pengendalian internal adalah suatu proses yang

dijalankan oleh Manajemen dan karyawan yang dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai dalam mencapai efisiensi dan efektivitas operasi, keandalan pelaporan keuangan, dan ketaatan pada peraturan dan perundangan yang berlaku.

c. Internal Audit1. Menelaah bersama-sama dengan Manajemen

dan kepala Internal Audit mengenai Piagam Internal Audit, aktivitas Intenal Audit, jumlah auditor, dan struktur organisasi Internal Audit;

2. Komite Audit menyetujui rencana kerja tahunan serta setiap perubahannya;

3. Meyakinkan bahwa Internal Audit diberi kebebasan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, mempunyai acuan kerja yang jelas dan dapat bekerja secara independen, obyektif, mandiri dan transparan;

d. Eksternal AuditKomite Audit melakukan supervisi audit untuk, antara lain:1. Meyakinkan bahwa auditor eksternal

menerapkan Standar Profesi Akuntan Publik dan Prinsip-Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;

2. Memastikan bahwa auditor eksternal bersikap obyektif serta independen dalam melaksanakan tugas audit;

3. Membahas temuan dan hal-hal lain yang mengandung indikasi mengenai kelemahan pengendalian internal, inefisiensi operasi perusahaan, kekeliruan penerapan standar akuntansi, dan pelanggaran terhadap peraturan perundangan yang berlaku secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan;

4. responsibilitiesResponsibilities of the Audit Committee cover the following matters:a. Financial Statements The Audit Committee has a duty to monitor and

encourage the Company to ensure that its financial statement is prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards applicable in Indonesia.

b. Internal Control Internal control is a process that is performed by the

Management and employees, which are designed to obtain sufficient confidence in achieving the efficiency and effectiveness of operations, reliability of financial reporting, and compliance with applicable laws and regulations.

c. Internal Audit1. Underaking a review with Management and

the head of Internal Audit on Internal Audit Charter, the Internal Audit activity, the number of auditors, and organizational structure of Internal Audit;

2. The Audit Committee approves the annual work plan and budget (RKAP) and any amendments thereto;

3. Ensure that the Internal Auditors are given the freedom in carrying out their duties and responsibilities, and have a clear reference work and can work independently, objectively, accountability and transparently;

d. External AuditThe Audit Committee supervises audits to, among others:1. Ensure that the external auditor implement

Public Accountants Professional Standards and Accounting Principles which are generally accepted in Indonesia;

2. Ensure that the external auditors are objective and independent in carrying out their duties in conducting the audit;

3. Discuss the findings and other things that contain indications of internal control weaknesses, inefficiencies in the operation of the Company, misapplication of accounting standards, and violation of applicable laws and regulations on a regular basis at least once a month;

106


PT WIKA Bitumen2014


e. Kepatuhan1. Komite Audit menelaah efektifitas sistem

untuk memonitor kepatuhan terhadap hukum serta peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tindak lanjut atas hasil investigasi adanya ketidakpatuhan;

2. Membahas temuan regulator dan hal-hal lain yang mengandung indikasi adanya ketidakpatuhan dan pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku;

3. Menerima laporan dari Manajemen dan departemen terkait mengenai adanya masalah hukum serta pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Pelaporan1. Pertanggungjawaban Komite Audit kepada

Dewan Komisaris disampaikan dalam laporan tahunan pelaksanaan tugas Komite Audit;

2. Komite Audit bertanggungjawab menjaga kerahasian dokumen, data dan informasi Perseroan;

3. Melaporkan secara berkala kepada Dewan Komisaris mengenai temuan- temuan yang didiskusikan dalam rapat Komite Audit.

e. Compliancea. The Audit Committee reviews the effectiveness

of the system to monitor compliance with the applicable laws and regulations and follow up on the results of investigation in the event of non-compliance;

b. Discussing the findings of regulators and other things that contain indications of non-compliance and violation of applicable laws and regulations;

c. Receive reports from Management and the relevant departments regarding any legal issues as well as violations of applicable laws and regulations.

f. Reporting1. The accountability of the Audit Committee to

the Board of Commissioners is presented in the form of annual report of the implementation of the duties of the Audit Committee;

2. Audit Committee is responsible for maintaining the confidentiality of documents, data and information of the Company;

3. Delivering report periodically to the Board of Commissioners on the findings, which are then discussed in the meeting of the Audit Committee.

PROFIL KOMITE AUDITaudit Committee Profile’S

Drs. Sunardi Setyo Budi

Warga negara Indonesia, usia 57 tahun, lahir tanggal 16 Juni 1957 di Pati, Jawa Tengah. Menjabat sebagai Komisaris sejak 20 Juni 2013. Meraih gelar Sarjana (S1) di bidang Manajemen Perusahaan di Universitas Krisnadwipayana. Jenjang karir yang sudah dijalani oleh beliau adalah bertugas di Kementerian Keuangan sejak 1989, sebelum akhirnya diteruskan di Kementerian BUMn dengan posisi terakhir di Bidang Usaha Industri Primer Unit IIIc.1.

Indonesian citizen, age 56 year, who was born on June 16, 1957 in Pati, Central Java. He served as the Commissioner since June 20, 2013. He earned a Undergraduate Degree (S1) in Business Management at Krisnadwipayana University. He served at the Finance Ministry since 1989 before continuing his career at the State-Owned Enterprise Ministry, with his latest position serving at the Primary Industry Unit IIIc.1.

Kepala Komite AuditHead of Audit Committee

107


Laporan Tahunan2014





Warga negara Indonesia, usia 49 tahun. Lahir di Malang, tanggal 19 Januari 1965 memiliki pengalaman yang cukup lama di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Masuk sebagai pegawai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. bulan Januari 1989 dengan posisi sebagai staf Bagian Teknik DSU dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Pemeriksa I Kantor Pusat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, yang telah dijabatnya sejak 1 Januari 2011.

Indonesian citizen, age 49 years. Born in Malang on January 19, 1965 has had a quite a long experience in PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. He joined the Company in January 1989 wih a position as staff of technical section in DSU Dvision wih the last job as the Head Auditor I, Head Office of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. He held the post since January 1, 2011.

Anggota Komite AuditMember of Audit CommitteeSugeng Haryanto

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri negara BUMn no. SK-284/MBU/2013 tanggal 20 Juni 2013, Kemenerian BUMn mengangkat Sunardi Setyo Budi sebagai Komisaris PT Sarana Karya, yang kemudian berganti nama menjadi PT Wijaya Karya Bitumen, setelah sahamnya diakuisisi oleh PT Wijaya Karya Tbk (Persero).

Based on the State-Owned Enterprises Ministerial Decree No. SK-284/MBU/2013 dated June 20, 2013, the ministry appointed Sunardi Setyo Budi as the Commissioner of PT Sarana Karya, which has changed its name to PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) after its shares were acquired by PT Wijaya Karya Tbk (Persero).

Risk CommitteeKomite risiko

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT WIKA Bitumen pada rapat Komisaris, nomor 02/RIS-KoM/SAKA/V/2014, maka dibentuk Komite Risiko dengan susunan sebagai berikut:

Ketua merangkap Anggota : Ir. novias nurendra, MSc

Fungsi, Tugas, Kewenangan dan Tanggungjawab Komite Risiko

1. fungsi Membantu Dewan Komisaris dalam menyusun

kebijakan penilaian resiko dan pengelolaan resiko serta dalam mengkaji kecukupan, kelengkapan dan

Following the Decision of Board of Commissioners of PT WIKA Bitumen on Board of Commisioner Meeting Number 002/RIS-KOM/SAKA/V/2014. The Risk Committee was formed with composition as follow:

Head who is also a member : Ir. Novias Nurendra, MSc

function, duties, authorities and responsibilities ofthe risk Committee

1. Function Assist the board of commissioners in preparation of risk

assessment policy and risk management also in analysis of coverage, depth and effectivity of risk management

108


PT WIKA Bitumen2014


efektivitas penerapan yang dilakukan Perusahaan, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang dianggap perlu.

2. TugasKomite Risiko bertugas untuk :a. Melakukan evaluasi atas langkah langkah yang

diambil oleh Direksi dalam rangka memenuhi ketentuan-ketentuan dari Pemegang Saham dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian, khusus nya dalam aspek Manajemen Risiko.

b. Melakukan evaluasi terhadap laporan pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan penyelenggaraan manajemen risko termasuk identifikasi awal dan proses Pelaksanaan Kegiatan

c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penyempurnaan Sistem Pengendalian Risiko dan memberikan laporan kepada Dewan Komisaris atas berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan Manajemen Risiko.

3. Kewenangana. Dalam melakukan tugas-tugasnya Komite Risiko

berhak untuk mendapatkan akses informasi secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan aset-aset dan sumber daya Perusahaan .

b. Komunikasi secara langsung dengan pihak terkait termasuk informasi, kegiatan operasional, keuangan dan manajemen Perusahaan

c. Komite Risiko bekerja sama dengan Komite Audit.

d. Atas Persetujuan Dewan Komisaris dapat mencari masukan dari para professional diluar perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas atas beban perusahaan.

4. TanggungjawabTanggungjawab Komite Audit mencakup hal-halsebagaimana diuraikan di bawah ini :a. Melakukan review dan evaluasi penetapan area

risiko bisnis Perseroan yang dilakukan oleh Direksi untuk disepakati bersama dengan Dewan Komisaris.

b. Menelaah secara bersama-sama dengan satuan kerja Manajemen Risiko atas upaya pencegahan risiko sistemik dan non-sistemik atas aktivitas investasi perusahaan dan memberi masukan kepada Dewan Komisaris sebelum kebijakan yang dimaksud dilaksanaan.

c. Memastikan proses implementasi Manajemen Risiko telah dijalankan oleh manajemen yang di rancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai dalam mencapai efektivitas pengendalian risiko perusahaan,

process implementation, which had been done by the Company and giving the recommendation for required improvement.

2. duties The risk Committee’s duties are as follows :

a. Evaluation the steps taken by the Directors in order to comply with the direction of shareholders in the implementation of prudence principle, especially in risk management aspect.

b. Evaluating the accountability report of Directors on the implementation of risk management including initial identification and activity execution process.

c. Giving recommendation to the Board of Commisioners regarding the improvement of Risk Control System and reporting to the Board of Commissioners on any risks facing by the Company during implementation of Risk Management by the Company.

3. authoritiesa. During execution of duties, the Risk Committee has

the right to get full access to information, free and unlimited towards the file’s on asset and resources of the Company.

b. Direct communication with related parties, including information, operational activities, financial condition and company management.

c. Risk Committee coorporate with the Audit Committee.

d. Upon agreement of Board of commissioners can get the input from professional outside the company in relation with the execution of duties, on company account.

4. responsibilities Responsibility of the Risk Committee cover the following

matters: a. Conducting review and evaluation of risk area

identification of the Company businesss defined by the directors to be agreed with the board of Commissioners.

b. Conducting analysis together with risk management unit in order to avoid the systemic and non-systemic risk of the company’s investment activities and providing input to the Board of Commissioners prior to the implementation of the policy.

c. Ensuring that the implementation process of Risk Management has applied by management, which has designed to get enough confident to achieve the effectivity in the company risk control.

109


Laporan Tahunan2014





Corporate SecretarySekretaris Perusahaan

Dengan mempertimbangkan pentingnya hubungan yang baik antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi serta hubungan dengan stakeholders, maka Perusahaan mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi no. SK. 129/KPTS/SAKA/2014 tanggal 01 April 2014, Sdri. Asmawati diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan. Sebelumnya, Asmawati memegang posisi sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 1 September 2006 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT Sarana Karya nomor: 62/KPTS/SAKA/2006. Sebelumnya Asmawati menjabat sebagai Staf Direksi. Masuk di Perusahaan sejak tahun 1996.

Considering the importance of a good relationship between the Shareholders, the Board of Commissioners and Directors as well as relations with Stakeholders, the Company appointed a Corporate Secretary.

Based on the Directors Stipulation No. SK. 129/KPTS/SAKA/2014 dated April 1, 2014, Ms. Asmawati was appointed as Corporate Secretary. Ms. Asmawati has held position as Corporate Secretary since September 1, 2006 based on the Stipulation of President Director of PT Sarana Karya Number: 62 / KPTS / SAKA / 2006. Previously, Asmawati served as a Directors’ staff. She joined the Company in 1996.

Warga negara Indonesia, 45 tahun, kelahiran Denpasar pada tanggal 21 november 1969. Menjabat sebagai Komisaris PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) sejak 13 Maret 2014. Saat ini juga menjabat sebagai Deputy General Manager Departemen Power Plant & Energy, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Meraih gelar sarjana (S1) di bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1993 dan gelar Master of Science (MSc) dari HTW-Berlin Jerman pada tahun 2011.

Indonesian citizen, 45 year old, was born in November 21, 1969 in Denpasar Bali. He holds the position as Commissioner of PT Wijaya Karya Bitumen (WIKA Bitumen) since March 13, 2014. He is also currently Deputy General Manager of Power Plant and Energy Department at PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Earned his bachelor degree in Civil Engineering at Bandung Institute of Technology (ITB) in 1993 and Master of Science from HTW-Berlin Germany in 2011.

Anggota Komite RisikoMember of Risk CommitteeIr. Novias Nurendra, MSc

PROFIL KOMITE RISIKOriSK Committee Profile’S

110


PT WIKA Bitumen2014


Tugas Sekretaris Perusahaan, antara lain:

1. Perencanaan:a. Memonitor perumusan dan tinjauan Rencana

Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) lingkup sekretariat Perusahaan.

b. Menyelenggarakan rapat dalam rangka perumusan dan peninjauan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) lingkup Sekretariat Perusahaan.

c. Menetapkan prosedur dalam rangka pengelolaan kesekretariatan, kehumasan, promosi, GCG, komunikasi internal dan eksternal Perusahaan.

d. Menyajikan agenda kerja Perusahaan secara tahunan.

2. Pelaksanaan:a. Terlaksananya monitoring kepatuhan

pelaksanaan peraturan Good Corporate Governance (GCG), koordinasi pertemuan antara direksi/komisaris/pemegang saham, arsip aktif terkait dengan dokumen hasil pertemuan antara direksi/komisaris/pemegang saham, kendali administrasi dokumen masuk dan keluar perusahaan Pelaksanaan Promosi Perusahaan, Pameran Perusahaan, Pendaftaran keanggotaan organisasi profesi atau klub profesional, pelanayanan kesekretariatan tingkat perusahaan, jasa sekretaris direksi, komunikasi intern Perusahaan, publisitas perusahaan, upacara terkait dengan protokoler Perusahaan.

b. Tersusunnya standar pelayanan dan penyediaan fasilitas bagi pemegang saham, komisaris, dan pihak-pihak terkait.

c. Terlaksananya kendali terhadap kepatuhan Undang-Undang, peraturan dan etika berusaha di seluruh unit kerja Perusahaan.

d. Terselenggaranya pertemuan direksi, pertemuan dengan komisaris, pemegang saham, masyarakat yang terkait dengan perusahaan sehingga dapat menghasilkan pertemuan secara optimal.

e. Tersusunnya susunan kebijakan Perusahaan dan kebijakan pokok serta anggaran Perusahaan lingkup sekretariat Perusahaan.

f. Terlaksananya sebagai fungsi pusat informasi Perusahaan untuk umum yang terkait dengan bidang usaha/aktivitas Perusahaan.

g. Terlaksananya kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan berkoordinasi dengan perusahaan induk.

h. Terselenggaranya pengelolaan aset tetap perusahaan berupa tanah, gedung, rumah dinas secara efisien dan optimal.

the tasks of Corporate Secretary are as follows:

1. Planninga. Monitoring the formulation and reviewing the

Company’s Work Plan & Budget (RKAP) are the scope of the Company secretariat.

b. Organizing meetings to formulate and review the Company’s Work Plan and Budget (RKAP) are the scope of the Company Secretariat.

c. Setting up procedures in order to manage secretarial works, public relations, promotions, corporate governance, internal and external communications of the Company.

d. Presenting the annual agenda of the Company.

2. implementationa. Monitoring the compliance over the

implementation of of Good Corporate Governance (GCG), coordination of meetings between Directors / Commissioners / Shareholder, documentation of the outcome of the meeting between Directors/Commissioners/Shareholders, administrative control of incoming and outgoing documents, implementation of Promotional Activities, Company Exhibition, Registration for membership in professional organizations or professional clubs, company secretariat services, secretarial services for directors, internal communication of the Company, publicity, ceremonies associated with company protocol.

b. Setting up of standardized services and the provision of facilities for shareholders, directors, and the parties concerned.

c. Implementation of control over compliance to the Laws, regulations and business ethics in all working units of the Company.

d. Organizing meetings of Directors, meetings with Commissioners, Shareholders and communities therefore they generate optimum meeting results.

e. Formulating policies of the Company, key policies as well as budget within the scope of the Company secretariat.

f. Ensuring the Corporate Secretary functions as the center for the Company’s information related to the field of business/activities of the Company.

g. The implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) programs in coordination with the parent company.

h. The implementation of the management of the Company’s fixed assets such as land, buildings, home offices efficiently and optimally.

111


Laporan Tahunan2014





i. Terlaksanya tugas-tugas keprotokoleran bagi pihak intern dan ekstern, acara-acara Perusahaan dan rapat Perusahaan, serta jasa pelayanan akomodasi.

j. Terlaksananya promosi Perusahaan.k. Terlaksananya pameran Perusahaan.l. Terlaksannya pendaftaran asosiasi profesi dan

klub professional.m. Terlaksananya peredaran dokumen/surat-surat

masuk/keluar secara tertib dan tepat waktu penyampaiannya kepada yang berkepentingan.

n. Terlaksananya pengetikan dan penggandaan surat-surat untuk kepentingan Perusahaan secara efektif dan efisien.

o. Terlaksananya pengarsipan dokumen-dokumen Perusahaan secara aman dan tertib.

p. Terlaksananya pelayanan dan penyediaan sarana kesekretariatan secara efektif dan efisien.

q. Terlaksananya koordinasi sekretaris direksi sehingga dapat optimal dalam mendukung operasional direksi.

r. Terbinanya hubungan dengan pihak-pihak yang berkaitan secara efektif dan efisien dengan bidang tugasnya.

s. Terlaksananya Support, Assist, Service, Advice dan Audit (SASAA) di seluruh unit kerja/organ Peruasahaan lingkup sekretariat Perusahaan.

t. Terlaksananya tertib administrasi sesuai dengan tanggungjawabnya.

u. Terlaksananya pembinaan fungsi di lingkungannya dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan arah perkembangan Perusahaan.

3. Pengukuran Kerjaa. Menyelenggarakan koordinasi dengan pihak

eksternal dalam rangka mendeteksi akurasi hasil publisitas Perusahaan.

b. Menyelenggarakan koordinasi dengan pihak internal dalam rangka mendeteksi proses komunikasi internal, GCG.

c. Menyelenggarakan gladi resik dalam setiap persiapan suatu kegiatan Perusahaan yang menyangkut aspek keprotokoleran, pameran untuk mendeteksi kesiapan panitia penyelenggara.

d. Memeriksa kelengkapan administrasi dalam rangka pendaftaran perusahaan dalam keanggotaan asosiasi profesi atau klub-klub profesional.

e. Memastikan terlaksananya program CSR Perusahaan.

i. The implementation of protocol for internal and external parties, company events and meetings, as well as accommodation services.

j. Conducting company promotional activities.k. Conducting Company exhibitions.l. Register the Company with professional associations

and professional clubs.m. Assuring the circulation of documents / letters

of entry/exit in an orderly and timely delivery to stakeholders.

n. Typing and copying letters for the interest of the Company effectively and efficiently.

o. Assuring that Company’s documents are stored safely and orderly.

p. Providing secretarial services and the provision of effective and efficient secretarial works.

q. Coordinate the secretarial works for directors so that it supports the activities of the Directors optimally.

r. Building relationships with related parties effectively and efficiently with their tasks.

s. Implementation of Support, Assistance, Service, Advice and Audit (SASAA) in all work units/organs of the Company within the Secretariat unit.

t. Assuring the administration procedures are in accordance with responsibilities.

u. Implementation of supervision role within the Secretariat unit and Human Resources (HR) which becomes its responsibilities in accordance with the direction of Company development.

3. work measurementa. Coordinate with external parties in order to detect

the accuracy of the results of the Company’s publicity activities.

b. Coordinate with internal parties in order to detect the internal communication process and GCG.

c. Conducting a rehearsal for preparation of the activities of the Company related with the protocol and rehearsal for exhibition to detect readiness.

d. Checking the administrative documents in order to check the completeness of registration of companies as a member in professional associations or professional clubs.

e. Ensure the implementation of the Company’s CSR programs

112


PT WIKA Bitumen2014


4. Tindakan lanjuta. Mengupayakan kesamaan persepsi dengan

pihak eksternal mengenai informasi Perusahaan yang dipublikasi dalam rangka menjaga citra Perusahaan.

b. Mengupayakan kesamaan persepsi dengan pihak internal mengenai informasi Perusahaan yang dipublikasikan dalam rangka menjaga ketenagakerjaan dan berusaha.

c. Mengupayakan aspek keprotokoleran selalu sesuai dengan standar yang berlaku di Perusahaan.

d. Memperbaiki susunan kalimat dalam edaran/selebaran yang dapat menimbulkan salah pengertian di antara pegawai.

e. Mengupayakan kelancaran dan ketertiban dalam pelaksanaan kegiatan Perusahaan secara nasional dan internasional sehingga citra Perusahaan selalu terjaga.

f. Menyelaraskan kegiatan antar direksi.g. Evaluasi program CSR Perusahaan serta

rekomendasi usulan perbaikan.

4. follow-upsa. Seek common perception with external parties with

regard to the Company’s published information in order to maintain the company’s positive image.

b. Maintaining a common perception within internal parties of the Company regarding the published information in order to maintain work and operational environment.

c. Maintaining the protocol to be always in accordance with the applicable standards of the Company.

d. Fixing the wording of circulars / flyers which can cause misunderstanding among employees.

e. Promoting fluency and order in the implementation of Company activities on national and international scale therefore the Company’s image is well guarded.

f. Harmonize activities of directors.g. Evaluate the Company’s CSR programs and propose

recommendations for improvements.

PROFIL SEKRETARIS PERUSAhAANCorPorate SeCretary Profile’S

Asmawati

Warga negara Indonesia, lahir tanggal 24 Juli 1963 di Medan, Sumatera Utara. Ia Lulus Akademi UPn, Jakarta Jurusan Akuntansi tahun 1986 dan memperoleh gelar S1 dari STIAMI Jakarta tahun 2008. Asmawati bergabung di Perusahaan (PT Sarana Karya) sejak tahun 1996 sebagai staf akuntansi. Pada periode 1997-2002, menjabat sebagai Kepala Seksi Keuangan Perusahaan dan staf Direksi pada periode 2002-2006. Pada tahun 2006, diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan hingga saat ini.

Indonesian citizen, was born on July 24, 1963 in Medan, North Sumatra. She graduated from UPN Jakarta, majoring in Accountancy in 1986 and obtained S1 degree from STIAMI Jakarta in 2008. Asmawati joined the Company (PT Sarana Karya) in 1996 as accounting staff. In the period fo 1997-2002, she held position as Financial Unit Head of the Company and Directors staff in the period of 2002-2006. In 2006, she was appointed as the Corporate Secretary of the Company until now.


113


Laporan Tahunan2014





Internal Audit UnitSatuan Pengawasan internal (SPi)

Satuan Pengawasan Internal (SPI) menjalankan fungsi nya sebagai audit internal yang dipimpin oleh seorang Kepala SPI dan dibantu oleh 1 orang auditor dan 1 orang staff.

SPI berwenang meminta penjelasan baik secara lisan maupun tertulis, dari setiap aparat organisasi Perusahaan mengenai kegiatan ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan yang telah, sedang atau yang akan dilaksanakan sesuai Rencana Biro/Divisi.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan no. Sk.116/KPTS/SAKA/2014 tanggal 01 April 2014, Direksi Perusahaan PT Sarana Karya mengangkat Sdr. Sumiyati sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT Sarana Karya.

Satuan Pengawasan Intern memiliki tugas-tugas pokok sebagai berikut:

1. Perencanaana) Menyajikan Program Kerja Pengawasan Tahunan

(PKPT) Perusahaan untuk diterapkan dan merekomendasikannya kepada Direksi.

b) Menyusun Program Pokok Pemeriksaan (P3) bagi Kepala Pemeriksa.

c) Menyajikan data Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) sebagai dasar perhitungan anggaran biaya pemeriksaan tahunan.

d) Menyajikan program pembinaan hubungan dengan auditee, pemeriksa eksternal dan pengembangan Kepala Pemeriksa.

e) Mengusulkan jadwal pelaksanaan program pemeriksaan internal kepada Direksi.

f ) Mengevaluasi sistem, teknik, prosedur dan instruksi kerja pemeriksaan.

2. Pelaksanaana) Mengkoordinasikan tugas-tugas Kepala

Pemeriksa.b) Melaksanakan Program Kerja pengawasan

Tahunan.c) Menyajikan rancangan pemeriksaan untuk setiap

unit kerja Perusahaan.d) Memberikan usulan rekomendasi atas hasil

pemeriksaan.e) Menyusun hasil temuan dan membuat analisa

sebab akibat.

Internal Audit Unit also performs its function as an internal audit led by the Head of Internal Audit Unit and assisted by one auditor and one staff.

SPI has the authorities to ask for an explanation, either non-writing or in writing, of any officer of the Company or other matters relating to the activities that have been, are being or will be implemented according to plan of the Bureau/Division.

Based on the Directors Stipulation No. Sk.116/KPTS/SAKA/2014 dated April 1, 2014, the Directors of PT Sarana Karya appointed Ms. Sumiyati as the Head of Internal Audit Unit (IAU) of PT Sarana Karya.

Internal Audit Unit has the principal duties as follows:

1. Planninga) Present the Annual Auditing Work Program (PKPT)

of the Company in order to be implemented and recommends it to the Directors.

b) Develop Basic Audit Program (P3) for the Lead Auditor.

c) Presenting Annual Auditing Work Program as the basis for calculating the annual auditing fee budget.

d) Presenting the program to maintain relationship with the auditee, the external auditor and the development of the Lead Auditor.

e) Propose the implementation schedule of the internal inspection program schedule to Directors.

f ) Evaluate systems, techniques, procedures and work instructions for the Inspection.

2. Implementationa) Coordinate the duties of Lead Auditor

b) Carrying out Annual Auditing Work Program.

c) Presenting the draft of auditing work for each working unit of the Company.

d) Provide the proposed recommendations on the results of the auditing.

e) Develop a report on the findings and conduting a cause-and-effect analysis.

114


PT WIKA Bitumen2014


f ) Menyusun saran perbaikan/tindak lanjut untuk temuan negatif.

g) Mengkonfirmasi kepada auditee atas pelaksana tindak lanjut hasil pemeriksaan di unit kerja/organ Perusahaan.

h) Menyusun dan melaksanakan program pemeriksaan.

3. Pengukuran Kinerjaa) Melakukan koordinasi dengan Kepala Pemeriksa

dalam rangka pengecekan realisasi program pemeriksaan dibandingkan dengan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan.

b) Melakukan koordinasi dengan unit kerja/organ Perusahaan terkait, dalam rangka monitoring tindak lanjut perbaikan hasil pemeriksaan dengan status open/close.

c) Mengevaluasi antara rencana dengan realisasi anggaran biaya pemeriksaan.

4. Tindak Lanjuta) Melakukan verifikasi atas tindak lanjut perbaikan

dengan unit kerja/organ Perusahaan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

b) Melaksanakan program pemeriksaan sesuai dengan program kerja yan telah ditetapkan.

c) Mengupayakan laporan hasil pemeriksaan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

d) Mengupayakan bank data hasil pemeriksaan tersimpan dengan baik dalam rangka menjaga tingkat kerahasiaan Perusahaan.

5. WewenangSatuan Pengawasan Internal (SPI) memiliki wewenang sebagai berikut:a. Menyajikan Program Kerja Pengawasan Tahunan

(PKPT) Perusahaanb. Menyusun Program Pokok Pemeriksaan (P3)c. Menyusun teknik dan langkah pemeriksaand. Mengusulkan Auditor eksternal dengan keahlian

khusus diluar SPI bila diperlukane. Mengusulkan Konsultan di bidang pemeriksaan

intern sampai dengan nilai yang ditetapkan Perusahaan.

f. Mengusulkan jadwal perjalanan dinas pemeriksaan.

f ) Providing suggestions for improvements/follow-up actions on the the negative findings.

g) Confirming the auditee on follow-up actions of the audit results at the units/supporting organs of the Company.

h) Develop and conduct the audit program.

3. work Measurementa) Coordinate with the Lead Auditor in order to check

the realization of the audit program compared with the Annual Audit Work Program.

b) Coordinate with the working units/organs of the Company, in order to and related to the monitoring of the follow-up improvement actions based on the audit results with open/close status.

c) Evaluate the plan and realization of the audit fee budget.

4. follow-upa) Conducting verification of the improvements in

the work units/organs of the Company in line with agreed schedule.

b) Carrying out audit program in accordance with the work program that has been set.

c) Assuring that the audit report can be completed in accordance with the predetermined schedule.

d) Ensuring that bank data of the audit results are stored properly in order to maintain the Company’s level of confidentiality.

5. Authorities Internal Audit Unit (IAU) has the following authorities:

a. Presenting the Annual Audit Work Program (PKPT) of the Company

b. Develop Basic Audit Program (P3)c. Develop the techniques and inspection measuresd. Propose external auditors with specialized skills that

are not members of SPI when needede. Proposes Consultant in the field of internal audit as

well as the values determined by the Company.

f. Propose official travel schedule in conducting audit.

laporan hasil Pemeriksaan/Audit

Laporan Kerja dan Rekomendasi, selama tahun 2014 SPI telah melaksanakan pemeriksaan/audit pada beberapa unit produksi pada cakupan berikut:

examination report / audit

Progress report and Recommendations over 2014, SPI had carry out examination / audit in several production units at the following scope:

116


PT WIKA Bitumen2014


Program Pelatihan SPi

Untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT. Wika Bitumen dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya, sepanjang tahun 2014 dan 2013 SPI telah terlibat dalam pelatihan-pelatihan berikut ini:

training Program for SPi

To improve competencies and the capacity of Internal Audit Unit (IAU) PT. Wika Bitumen in conducting duties and responsibilities, along 2014 and 2013 SPI had involved in training following below :

WAKTU TRAInInGDate

PELATIHAn / SEMInARTraining / Seminar

PEnYELEnGGARAOrganizer

PESERTA TRAInInGParticipant

10 Desember 2014December 10, 2014

Peningkatan Kapabilitas Internal Audit dengan Risk & KontrolInternal Audit Improvement Capabilities with Risk & Control

Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (fkspi)SPI Communication Forum (fkspi)

Sumiyati

9 - 13 oktober 2013October 9 - 13, 2013

Seminar dan Pengukuhan PIAPIA Seminar and Inauguration

Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPA&K)Center of Development Accounting and Finance (PPA&K)

Saniah

13 - 19 Juni 2013June 13 - 19, 2013

Diklat Khusus Bagi Kepala SPISpecial Training For Head of SPI

Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPA&K)Center of Development Accounting and Finance (PPA&K)

Saniah

KEPALA SATUAN PENGAWAS INTERN (SPI)Head of SPi Profile’S

SumiyatiSatuan Pengawasan Intern (SPI)Internal Audit Unit

Warga negara Indonesia, lahir di Wabula, 22 Desember 1960. Saat ini memegang jabatan sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern (SPI), yang sejak 2014. Sebelumnya, menjabat sebagai penanggung jawab pembukuan PT Sarana Karya tahun 1999-2002, Kepala Sub Bagian Pengolahan Data PT Sarana Karya tahun 2002-2005 dan Kepala Bagian Akuntansi di PT Sarana Karya pada period 2006-2008. Sebelum menjadi Kepala SPI, Sumiyati menjabat sebagai Manajer Biro Keuangan Perusahaan pada periode 2008-2014.

Indonesian citizen, was born in Wabula, on December 22, 1960. At present he holds the post as the Head for Internal Supervisory Unit (SPI), a position that she holds since 2014. Previously, she was in charge of accounting of PT Sarana Karya for the period of 1999-2002, Head for Data Processing Sub Unit of PT Sarana Karya in 2002-2005 and Head for Accounting Section of PT Sarana Karya in 2006-2008. Prior to holding the current post as Head of SPI, Sumiyati held the post as Manager for Finance Bureau of the Company for the period of 2008-2014.

117


Laporan Tahunan2014





Legal Matters Involving PT WIKA BitumenPerkara Perkara Penting

oBYEKObjects

PERMASALAHAnDisputes

Lahan Pelabuhan seluas 21.105M2

Port Area 21,105 M2

1. Tanah pelabuhan milik Saka di Banabungi P. Buton diclaim oleh sebahagian orang (13 orang) milik mereka2. Sesuai Akta Perdamaian Perkara Pengadilan negeri Pasarwajo nomor : 23/Pdt.G/2011/Pn.BB, maka proses

pembayaran oleh Pemda pada SAKA dan masyarakat telah dilakukan tgl 10 Februari 2014.3. Pembayaran dari Pemda untuk hal masyarakat ditangani oleh Pengadilan.4. Pemda Buton belum menyelesaikan proses pembelian sisa lahan seluas 60.949 M2 dari 82.054 M2.5. Pemecahan sertifikat untuk lahan 21.105 m2 belum dilakukan Pemda

1. A port land owned by Saka in Banabungi, Buton Island was claimed by a number of people (13 people) as their land.

2. In line with a Peaceful Deed of te Pasarwajo District Court No: 23/Pdt.G/2011/PN.BB, the payment process by the Regional Government to Saka and the community has been made on February 10, 2014.

3. Payment made by the Regional Government (Pemda) for the community was handled by the Court.4. Buton Regency Government (Pemda Buton) has yet to settle the purchase of remaining land, covering 60,949

M2 out of total 82,054 M2.5. Separation of land certificate of 21.105 m2 has yet to be done by Pemda.

Rumah Rumah Dinas di Buton yang masih ditempati oleh Mantan Karyawan PT Saka

Company official house in Buton, which is still inhabited by former employees of PT Saka

1. Jumlah Rumah Dinas di Buton ± 75 unit ditempati oleh : - Aktif : 35 unit - Pensiun : 28 unit - Sudah Meninggal : 4 unit - Ditempati pihaklain : 8 unit2. Terdapat 11 orang mantan karyawan yang menuntut Perusahaan di Pengadilan negeri Pasarwajo, karena

mereka akan membeli rumah2 Dinas tersebut.3. Sesuai Hasil Keputusan Pengadilan negeri Pasarwajo pada tanggal 12 Desember 2013 Mereka kalah.4. Perusahaan telah menunjuk Jaksa Pengacara negara Abdul Salam, SH sebagai Kuasa Hukum.

1. There are ± 75 units of Company official houses in Buton that are inhabited: - Active : 35 units - Resided by retired employees : 28 units - The inhabitant has passed away : 4 units - Resided by other parties : 8 units2. There are 11 former employees who have filed lawsuit against Company at Pasarwajo District Court as they

want to buy the Company’s houses.3. In accordance with the verdict of the Pasarwajo District Court on December 12, 2013, they lost.4. PT Saka appointed State Prosecutor Abdul Salam, SH as the Attorney of PT Saka.

118


PT WIKA Bitumen2014


Risk ManagementManajemen resiko

A. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO Penerapan kebijakan manajemen risiko di lingkungan

PT WIKA Bitumen dilakukan berdasarkan kebijakan Risiko yang telah ditetapkan Perusahaan. Kebijakan Manajemen Risiko ini digunakan sebagai acuan dalam mencapai target jangka pendek dan sasaran jangka menengah panjang Perusahaan.

B. RISIKO-RISIKO YANG DIhADAPI PERUSAhAAN Berdasarkan pengalaman selama ini, beberapa

risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. risiko Pemasaran (Persaingan Usaha)a. Produk Bahan Mentah Pesaing utama untuk produk bahan mentah

yang sama-sama menyasar pasar China, adalah Pemasok Aspal Alam dari Iran yang pada beberapa tahun terakhir ini juga mencatat penjualan ke China ± 25.000 ton/bulan. Sekitar 80% dari penjualan ke China diserap oleh produsen aspal alam Granular. Pesaing dalam negeri relatif masih sedikit, namun tetap perlu diwaspadai seperti PT Integrito Glonex Pratama dan PD Mainawa.

b. Produk Buton Granular Asphalt Untuk produk ini, produk yang dihasilkan oleh

PT WIKA Bitumen masih tertinggal dibandingkan pesaing seperti PT BAI (Buton Asphalt Indonesia) yang sudah berproduksi dan sudah melakukan ekspor ke negara China, serta pemain baru PT Bumi Mitra Buton Abadi yang memproduksi RMA Ready Mix Asphalt (RMA). Sementara PT WIKA Bitumen baru mau memulai lagi produksi BGA pada tahun 2015 yang akan datang setelah pernah berproduksi saat Kerja Sama operasi (KSo) dengan PT Timah, dan telah dihentikan.

Untuk memenangkan persaingan, beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan adalah:

• BerupayamemenuhikeinginanPembelidarinegara China seperti: Delivery FoB Mother Vessel, pembayaran 100% dengan L/C, peningkatan serta adanya opsi pemilihan kualitas asbuton dan lain-lain.

A. RISk MANAGEMENT POLICY The implementation of risk management policies within

PT WIKA Bitumen is carried out based on the risk policy that has been set by the Company. The Risk Management Policy is used as a reference in achieving the short-term as well as medium to long-term objectives of the Company.

b. RISkS ENCOUNTERED bY THE COMPANY Based on the experience of the Company so far, some

of the business risks encountered by the Company in running its business operation can be identified as follows:

1. marketing risks (Business Competition)a. Raw Material Product The main competitor of the Company for the raw

material products which is also targeting the Chinese market is the Natural Asphalt Supplier from Iran which in recent years had also marketed around 25,000 ton month. Approximately 80% of sales to China are absorbed by the Granular natural asphalt producer. Competitors in domestic market are still relatively small, however, the Company still needs to watch out, such as PT Integrito Glonex Primary and PD Mainawa.

b. Buton Granular Asphalt Product As for this type of material, the product produced by

PT WIKA Bitumen is still lagging behind competitors such as PT BAI (Buton Asphalt Indonesia), which has already been in production stage and has been exporting its products to the Chinese market, as well as the new player PT Bumi Mitra Buton Abadi which produces RMA Ready Mix Asphalt (RMA). While PT WIKA Bitumen is starting to revive its BGA production in 2015 after previously produced the product through the Joint Operation (KSO) with PT Timah. The cooperation has been ended.

To win the competition, followings are several strategic steps that need to be undertaken by the company:• Strive tomeet theneedsof theChineseBuyers

such as: Delivery based on FOB Mother Vessel, 100% payment by L/ C, the improvement as well as the availability of an option to get higher quality Asbuton product and others;

119


Laporan Tahunan2014





• Memberikan pelayanan terbaik oleh seluruhtingkatan manajemen baik di pusat maupun di lapangan.

• Mengembangkan produk BGA dengankualitas terbaik dan mutu yang konsisten.

• MenjajagipeluangKSOdenganMitraDalamdan Luar negeri untuk pemanfaatan Aspal Buton.

• Menjalin hubungan dengan lembagaPenelitian seperti Pusjatan, laboratorium PU DKI, laboratorium Balai Besar PU, Dinas PU serta Universitas untuk pengembangan produk Aspal Buton.

• MelakukansinergidenganWIKAInduk,dalamhal ini Departemen Sipil Umum/Wilayah dan Departemen Luar negeri.

2. risiko Pembayaran Resiko keterlambatan pembayaran atau tidak dibayar

oleh Pembeli yang berakibat pada tingginya piutang serta munculnya piutang macet, perlu diantisipasi melalui langkah-langkah berikut :• Mengaplikasikan Kontrak Jual Beli yang

konservatif dan prudent, khususnya dalam hal cara pembayaran.

• Mengenali karakteristik atau perilaku sertakekuatan atau ketersediaan pendanaan pihak Pembeli.

• Menerapkan back to back contract dengansubcontractor, bilamana memungkinkan.

3. risiko Kebijakan Pemerintaha. Pemerintah Pusat Risiko terberat bagi Perusahaan adalah dengan

telah dikeluarkannya UU no. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Juncto Peraturan Menteri ESDM no. 7 Tahun 2012 tentang Peningkatan nilai Tambah Mineral yang mengharuskan pengolahan terhadap bahan mineral yang konsekuensinya ekspor bahan mentah harus dihentikan.

Untuk mengantisipasi hal ini, Perusahaan akan menyiapkan pabrik BGA yang sebelumnya sudah pernah dioperasikan oleh KSo dengan Timah, untuk dapat berproduksi pada tahun 2015 yang akan datang.

• Provide the best service by all levels ofmanagement both at the head office as well as in the field.

• DevelopBGAproductswiththebestqualityandconsistent quality.

• Exploring opportunities for Joint Operation(KSO) with potential domestic and foreign partners in order to increase the use of Buton Asphalt.

• Cooperate with research institutes suchas Pusjatan, the DKI Jakarta Public Works laboratories, laboratory of the Public Works Ministry, Public Works Ministry and universities to develop Buton Asphalt products.

• DevelopingasynergywiththeparentfirmWIKAGroup, in this case the General Civil Works Unit and Overseas Business Unit of the WIKA Group.

2. Payment risks The risk of late payment or not paid by the Buyer which

result in high as well as the emergence of bad debt receivables, should be anticipated through the following steps: • Adopting a conservative and prudent Sale and

Purchase Contract, particularly realated with payment issues.

• Identifying the characteristics, behavior, thestrength as well as the availability of financing of the buyer.

• Implement a back-to-back contract scheme withthe subcontractor, where possible.

3. risks of government Policiesa. Central Government The biggest risk being encountered by the Company

is the enactment of the Law No. 4, Year 2009 on Mineral and Coal Mining, the Regulation of the Energy and Mineral Resources Ministry Juncto Number 7, Year 2012 on Increasing Value Added of Mineral Products that require the processing of minerals inside the country, which consequently leads to the prohibition of the exports of mineral raw materials.

In order to anticipate the consequence of this regulation, the Company is reviving the Buton Granular Asphalt (BGA) plant which was previously operated by a joint operation entity (KSO) with PT Timah. The BGA plant is expected to start commercial operation in 2015.

120


PT WIKA Bitumen2014


b. Pemerintah Daerah Hingga saat ini Kebijakan Pemerintah Daerah

(Pemda) Kabupaten Buton yang mengenakan beban biaya kontribusi sebesar Rp 30.000/ton kepada seluruh Pembeli baik dari dalam maupun luar negeri telah memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap penurunan penjualan.

Untuk itu perlu digalang kerjasama yang lebih baik dengan seluruh Pembeli agar beban biaya kontribusi ini dapat diturunkan atau dihilangkan.

4. risiko Perubahan nilai Tukar Mata Uang Asing Tahun 2014, perubahan nilai Tukar USD terhadap

Rupiah telah memberikan pengaruh positif terhadap perusahaan dengan diperolehnya pendapatan lain-lain akibat selisih kurs karena melemahnya Rupiah terhadap USD yang berakibat pada peningkatan pendapatan.

namun, hal ini tetap perlu diwaspadai dan valuta asing tetap di manajemeni dengan baik agar tidak terjadi opportunity loss atau kerugian akibat menguatnya kembali mata uang Rupiah.

5. risiko Kenaikan harga Material yang sangat berpengaruh sebagai input

harga adalah BBM, yang saat ini harus menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi. Kenaikan serta fluktuasi harga BBM di pasar internasional perlu diwaspadai, karena akan berdampak langsung terhadap biaya produksi. Dalam hal beban biaya sudah sulit untuk ditanggung, untuk antisipasi terakhir adalah dengan melakukan penyesuaian harga jual.

6. risiko investasi Biaya investasi untuk pembangunan Pabrik Granular,

senilai lebih kurang Rp 15 miliar, perlu dikelola dengan baik agar dapat menghasilkan laba sesuai dengan ekspetasi yang tertuang pada tahapan Studi Kelayakan.

Proses pembelajaran dan program pembaikan secara terus menerus perlu di upayakan untuk mencapai produktifitas, kualitas produk serta HPP yang direncanakan.

b. Regional Government Until today, the policy of the Buton Regency

government to impose levy of Rp 30,000 per ton to all buyers, both within and outside of the country, has led to a significant decline of sales.

Therefore, there is a need to establish better cooperation with all buyers to ensure that the costs of this levy can be reduced or scrapped.

4. risks of foreign Currency fluctuation In 2014, the flucation of the Rupiah Exchange Rate to the

USD has resulted in a positive impact on the Company, as the Company posted foreign exchange gain due to the weakening of the Rupiah against the US dollar resulting. The foreign exchange gain was obtained as the Company sells its products in US dollar.

However,the Company still needs to be careful and manages the foreign exchanges properly in order to avoid opportunity loss if the Rupiah strengthened.

5. risks of Price increase The material that has a significant impact on the

production cost is the fuel price, which is currently not subsidized. The rise and the fluctuations in fuel prices in the international market should be monitored closely, because it will have a direct impact on production costs. In the event that the company finds it difficult to bear the costs, the last option is to make adjustments on the sale price.

6. investment risk The investment cost for the development and

construction of Granulat Plant, amounted approximately Rp 15 Billion, were need to be managed carefully to gain the profit as expected during the Feasibility Study stage.

The learning process and Improvement Program was continously need to be done to achieve the productivity, product quality and cost of production as previously planned.

121


Laporan Tahunan2014





Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

122


PT WIKA Bitumen2014


TANGGUNG JAWAB sOsiaLCorporate Social Responsibility

tanggung jawab sosial terhadap Lingkungan hidup | Corporate Social Responsibility Related with Environmenttanggung jawab sosial terhadap ketenagakerjaan, kesehatan dankeselamatan kerja | Corporate Social Responsibility Related with Employeement, Health and Safety at Worktanggung jawab sosial perusahaan terhadap komunitas danpengembangan sosial masyarakat | Corporate Social Responsibility Related with Community and Community Social Development

Kegiatan Pendidikan di Yayasan TK Putra Pasarwajo, Buton | The Educaton Activity of TK Putra Foundation in Pasar Wajo, Buton

123


Laporan Tahunan2014





124


PT WIKA Bitumen2014


Sejalan dengan Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007, Bab V Pasal 74 ayat (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

PT WIKA Bitumen bergerak dalam bidang pertambangan, dan merupakan Anak Perusahaan dari sebuah BUMn, yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Karena itu, program-program Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) yang dilakukan Perseroan terkait dengan kegiatan usaha yang dilakukan. Perseroan juga mendasarkan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dengan mengacu pada Peraturan Menteri BUMn no. Per – 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMn dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Pada tahun 2014, alokasi dana CSR yang sudah terealisasi mencapai ± Rp 246 juta.

Dalam upaya untuk melaksanakan tanggung jawab sosial sebagaimana diatur dalam undang-undang dan Peraturan yang berlaku, PT WIKA Bitumen tahun 2014 telah melaksanakan beberapa kegiatan Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) sebagai berikut:

In accordance with the Law Number 40 Year 2007, Chapter V, Article 74, verse (1), companies that are carrying out their business in the field and, or, related with natural resources are required to implement the Corporate Social and Environmental Responsibility.

PT WIKA Bitumen engages in mining, and a subsidiary of a State Owned Company (SOE), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Therefore, the Corporate Social Responsibility (CSR) programs conducted by the Company are related to its business activities. The Company also carried out its Social and Environmental Responsibility programs based on the Regulation of Ministry of State Enterprise Number Per-05/MBU/2007 on SOE Partnership Program with Small Businesses and Community Development Program.

In 2014, the allocation of CSR funds that has been realized reached ± Rp246 million.

In an effort to fulfill its social responsibility as stipulated in the applicable laws and regulations, PT WIKA Bitumen in 2014 has carried out several CSR activities, as follows:

Kegiatan di fasilitas olahraga milik Perusahaan di Pasarwajo, Buton | Activity at Company’s sport facility in Pasar Wajo, Buton

125


Laporan Tahunan2014





Penanaman PohonPerusahaan berencana melakukan penanaman pohon sebanyak 3.500 pohon. namun, karena di area WIKA Bitumen di Buton, kondisi penghijauan dan hutan sangat bagus, maka kegiatan penanaman pohon mencapai ± 200 pohon untuk area Bitumen Plant dengan menelan biaya Rp. 700.000,-

Lingkungan, pembuatan jalan di PasarwajoDana CSR digunakan juga untuk perbaikan lingkungan melalui program pembuatan jalan di daerah Desa Banabungi Pulau Buton dengan biaya sebesar Rp. 80 juta. Selain itu, Perusahaan juga menyediakan penerangan bagi masyarat di desa nambo Lawele dengan biaya Rp. 73 juta.

trees PlantingThe Company planned to plant trees as many as 3,500 trees. However, since in the WIKA Bitumen area in Buton, reforestation and forest condition is very good, then the tree planting activity of approximately 200 trees was carried out in Bitumen Plant area at a cost of Rp 700.000, -

environment, road construction in PasarwajoCSR funds were also used for the improvement of the environment through the construction of roads program in Banabungi Village, Buton Island at a cost of Rp 80 million. In addition, the Company also provided electricity for the communities in Lawele Nambo village at a cost of Rp. 73 million.

Corporate Social Responsibility Related with Environment

Tanggung jawab SosialTerhadap lingkungan hidup

Pemeliharaan fasilitas air bersih di Pasarwajo, Buton yang didanai oleh kegiatan CSR Perusahaan | Well water maintenance facility in Pasar Wajo, Buton which funded through CSR activities.

126


PT WIKA Bitumen2014


Terkait program Tanggung Jawab Sosial Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Perseroan melakukan Program Kesehatan Pembinaan Posyandu di Pasarwajo.

Dalam program ini, Perusahaan membina ibu-ibu yang aktif di kegiatan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam melakukan pembinaan Posyandu bagi Ibu Hamil dan Balita. Kegiatan ini dilakukan 1 bulan sekali dengan kegiatan : memperbaiki gizi bayi dan balita serta ibu hamil

Program Kemitraana. Bekerja sama dengan mitra usaha lokal dalam

pelaksanaan kegiatan usaha seperti angkutan-angkutan material dari lokasi tambang ke stockpile, persewaan alat dan lain – lain.

b. Mendukung keberadaan Serikat Pekerja (SP) dengan menyediakan fasilitas untuk kegiatan organisasi.

c. Mengupayakan Pemberdayaan SDM Lokal Tenaga kerja perusahaan 96 % merupakan masyarakat sekitar/lokal.

As for the Social Responsibility Programs related with Labor, Health and Safety, the Company carried out a Program to Give Guidance to Community Health Post (Posyandu) in Pasarwajo.

In this program, the Company gave training to mothers who are active in the Family Welfare Education (PKK) that enabled them in helping pregnant women and infants. This activity was carried out once a month with a focus on: improving nutrition of infants and toddlers and pregnant women.

Partnership programa. Working in partnership with local business entities in

various business activities such as transportation of material from the mine area to the stockpile, renting equipment and others.

b. Supporting the existence of Workers Union (SP) by providing facilities for the organization’s activities.

c. Empowering local workforce who are working with the Company. About 96% of the Company’s workers are local community

Corporate Social Responsibility Related withEmployeement, Health and Safety at Work

Tanggung jawab SosialTerhadap Ketenagakerjaan,

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

127


Laporan Tahunan2014





Bidang Pendidikan Kegiatan pendidikan oleh Yayasan TK Putra Pasarwajo Kabupaten Buton telah ada sejak Perusahaan menjadi Perusahaan Aspal negara (PAn) tahun 1967, sampai saat ini perusahaan berubah nama menjadi PT Wijaya Karya Bitumen. Jumlah murid pada tahun 2014 sebanyak 55 orang dengan Guru Pengajar berjumlah 5 orang. Perusahaan membelanjakan kurang lebih Rp78 juta untuk membiayai kegiatan CSR bidang pendidikan ini.

Program Air BersihMasyarakat yang tinggal di Pasarwajo sangat membutuhkan Air bersih karena air dari Perusahaan Air Minum (PAM) sangat terbatas. Karena itu, Perseroan mengambil inisiatif untuk melaksanakan program pengadaan air bersih. Dalam melaksanakan program ini, Perseroan telah membangun Sarana Air Bersih di Pasarwajo, Pulau Buton dengan biaya sebesar Rp 35 juta. Program air bersih merupakan program CSR unggulan yang dilakukan oleh induk perusahaan PT Wijaya Karya, WIKA Bitumen mendapat bagian air bersih 1 unit.

Kegiatan KeagamaanUntuk membantu warga setempat, Perusahaan membantu melakukan perbaikan Rumah Ibadah.

education Sector The education activity by the TK Putra Foundation in Pasarwajo Buton has been in operation since the Company became a State Asphalt Company (PAN) in 1967 up until the Company changed its name to PT Wijaya Karya Bitumen. The number of students in 2014 reached 55 students and teachers totaled 5 people. The Company allocated approximately Rp78 million in 2014 to help this CSR education program.

Clean water ProgramThe communities in Pasarwajo really needed clean water because the water from the Water Provider Company (PAM) is very limited. Therefore, the Company took the initiative to carry out water supply programs. In implementing this program, the Company has built up clean water facilities in Pasarwajo, Buton Island at a cost of Rp35 million. The clean water program is part of the CSR program conducted by the parent firm Wijaya Karya, in which WIKA Bitumen gets 1 unit of clean water program.

religious activitiesTo help local residents, the Company renovated a House of Worship.

Corporate Social Responsibility Related withCommunity and Community Social Development

Tanggung jawab SosialPerusahaan Terhadap Komunitas

dan pengembangan Sosial Masyarakat

Taman Kanak - Kanak Putra I di Pasarwajo, Buton sebagai salah satu CSR Perusahaan| Kindergarten Putra I in Pasar Wajo, as one of Company CSR.

128


PT WIKA Bitumen2014


Kegiatan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCoorporate Social Responsibility Activities

2.

3.

129


Laporan Tahunan2014





tanggung jawab sosial terhadap Lingkungan hidupCorporate Social Responsibility Related with EnvironmentPenanaman sebanyak 3500 pohon untuk area bitumen plant.Planting of 3500 trees in bitumen plant area.

tanggung jawab sosial terhadap ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerjaCorporate Social Responsibility Related with Employeement, Health and Safety at WorkProgram pembinaan Posyandu bagi Ibu Hamil dan Balita dengan ibu ibu PKK di Pasar Wajo.Empowerment program that enabled them in helping pregnant women and infants with Family Welfare Education (PKK) in Pasar Wajo.

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap komunitas dan pengembangan sosial masyarakatCorporate Social Responsibility Related with Community and Community Social DevelopmentKegiatan pendidikan oleh Yayasan TK Putra Pasarwajo Kabupaten Buton.Education activity by TK Putra Foundation in Pasarwajo Buton.

Pembangunan jalan aspal dilokasi Pasar Lawele yang di manfaatkan dan digunakan untuk masyarakat sekitar Desa Nambo Kawele.Asphalt road development in Lawele Traditional market was being used and utilized for communities of Nambo Lawele Village.

2.

1.

3&4.

3

4

1.

4.

130


PT WIKA Bitumen2014

LapOran keuanganFinancial Statement

Rapat bulanan karyawan kantor pusat PT WIKA Bitumen di Pasar Wajo, Buton - Sulawesi Tenggara | Employees Monthly meeting in head office, Buton

131


Laporan Tahunan2014

132


PT WIKA Bitumen2014

133


Laporan Tahunan2014

PT WIJAYA KARYA BITUMEN

LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 DAN / AND

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

Nomor/Number : 019/LAI-WKB/II/2015OBE/II/2015 Tanggal/Date : 19 Februari / 19 February 2015

134


PT WIKA Bitumen2014

135


Laporan Tahunan2014

136


PT WIKA Bitumen2014

DAFTAR ISI/ TABLE OF CONTENTS

Halaman/ Pages

PERNYATAAN DIREKSI / DIRECTOR STATEMENT

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT………….

1

LAPORAN KEUANGAN / THE FINANCIAL STATEMENTS……………………………… 3

• LAPORAN POSISI KEUANGAN / STATEMENT OF FINANCIAL POSITION..................................................................... 4

• LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF / STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME………………………………………… 6

• LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS / STATEMENTS OF CHANGE IN EQUITIES……………………………………………… 7

• LAPORAN ARUS KAS / STATEMENTS OF CASH FLOW…………………………………………………………... 8

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN / NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS………………………………………………………. 9

137


Laporan Tahunan2014

DAFTAR ISI/ TABLE OF CONTENTS

Halaman/ Pages

PERNYATAAN DIREKSI / DIRECTOR STATEMENT

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT………….

1

LAPORAN KEUANGAN / THE FINANCIAL STATEMENTS……………………………… 3

• LAPORAN POSISI KEUANGAN / STATEMENT OF FINANCIAL POSITION..................................................................... 4

• LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF / STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME………………………………………… 6

• LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS / STATEMENTS OF CHANGE IN EQUITIES……………………………………………… 7

• LAPORAN ARUS KAS / STATEMENTS OF CASH FLOW…………………………………………………………... 8

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN / NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS………………………………………………………. 9

138


PT WIKA Bitumen2014

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

139


Laporan Tahunan2014

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

140


PT WIKA Bitumen2014

141


Laporan Tahunan2014

142


PT WIKA Bitumen2014

LAPORAN KEUANGAN /

THE FINANCIAL STATEMENTS

143


Laporan Tahunan2014

LAPORAN KEUANGAN /

THE FINANCIAL STATEMENTS

144


PT WIKA Bitumen2014

145


Laporan Tahunan2014

146


PT WIKA Bitumen2014

147


Laporan Tahunan2014

148


PT WIKA Bitumen2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN /

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

149


Laporan Tahunan2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN /

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

150


PT WIKA Bitumen2014

PT WIJAYA KARYA BITUMEN PT WIJAYA KARYA BITUMENCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTSUntuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 For the years ended December 31, 2014 and 2013(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM GENERALPendirian Perusahaan The Company's Establishment

b. b. The scope of activities of the Company

Kegiatan Perusahaan meliputi : Company activity :a. a.

a. a.1.1.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan

Perubahan terakhir dinyatakan dalam akta No. 57 tanggal30 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Notaris M.Nova Faisal. SH, MKn, yang menjelaskan mengenaipenjualan saham oleh Pemerintah Republik Indonesia pada PT Sarana Karya (Persero) kepada PT Wijaya Karya(Persero) Tbk. Penjualan saham ini dilakukan berdasarkanPeraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 91 Tahun2013 tanggal 24 Desember 2013 dan Surat Menteri BadanUsaha Milik Negara (BUMN) No. S-632/MBU/D5/2013tanggal 24 Desember 2013 mengenai persetujuan MenteriBUMN selaku RUPS atas rencana privatisasi PT SaranaKarya (Persero). Atas perubahan ini, belum ada suratpersetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia karena sedang dalam proses.

Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang SahamLuar Biasa PT Sarana Karya yang telah diaktakan oleh M.Nova Faisal, SH., M.Kn., Notaris dan Pejabat PembuatAkta Tanah (PPAT) di Jakarta, dengan akta no. 83 tanggal30 Juni 2014 yang telah mendapat persetujuan dari MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia denganSurat Keputusannya Nomor AHU-05084.40.20.2014 Tahun2014 tanggal 07 Juli 2014, diputuskan bahwa menyetujuimengubah nama Perseroan dari yang semula bernama PT.Sarana Karya berubah menjadi PT. Wijaya Karya Bitumen(WIKA BITUMEN) dan menyetujui penjualan sebagiansaham milik PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk sebanyak 50(lima puluh) saham atau sebesar Rp. 50.000.000,- (limapuluh juta Rupiah) kepada PT. Wijaya Karya BangunanGedung, berkedudukan di Jakarta Timur.

PT Sarana Karya, sebelumnya bernama PT Sarana Karya(Persero), selanjutnya disebut "Perusahaan" berkedudukandi Desa Banabungi, Kecamatan Pasar Wajo, KabupatenButon, Sulawesi Tenggara didirikan berdasarkan PeraturanPemerintah No. 3 Tahun 1984 yang dinyatakan dalam aktapendirian yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah,SH No. 1 tanggal 1 September 1984 dan telah mendapatpersetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesiadalam Surat Keputusan No. C2-931.HT.01.01.TH 1986tanggal 7 Februari 1986. Akta notaris telah mengalamibeberapa perubahan.

Penyelidikan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan batuanaspal dan semua bitumen, baik padat maupun cair diseluruh Pulau Buton dan sekitarnya serta di tempatlainnya dalam wilayah Republik Indonesia.

PT Sarana Karya was named PT Sarana Karya(Persero), located in Desa Banabungi, KecamatanPasar Wojo, Buton, Southeast Sulawesi establishedbased on Government Regulation No. 3 of 1984 statedin the deed of Notary Imas Fatimah, SH 1 on 1September 1984 and has been approved by theMinister of Justice of the Republic of Indonesia inDecree No. C2-931.HT.01.01.TH 1986 dated February7, 1986. The deed has several changes

The last changes expressed in the deed No. 57,December 30, 2013 the Notary M. Nova Faisal. SH,Mkn, which explains the sale of shares by theGovernment of the Republic of Indonesia on PT SaranaKarya (Persero) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Thestock sale was conducted by the IndonesianGovernment Regulation No. 91 Year 2013 datedDecember 24, 2013 and the letter of the Minister ofState Owned Enterprises (SOEs) No. S-632 / MBU /D5 / 2013 dated December 24, 2013 regarding theapproval of the Minister of SOEs as the AGM overplans to privatize PT Sarana Karya (Persero). Of thischange, there is no letter of approval of the Minister ofJustice and Human Rights of the Republic of Indonesiaas being in the process.Based on the Deed of Minutes of General MeetingExtraordinary Shareholders of PT Sarana Karyanotarized by M. Nova Faisal, SH., M.Kn., Notary andLand Deed Officer (PPAT) in Jakarta, with deed no. 83dated June 30, 2014 which was approved by theMinister of Law and Human Rights of the Republic ofIndonesia in his decision letter No. AHU-05084.40.20.2014 2014 dated July 7, 2014, it wasdecided that agreed to change the name of theCompany from the originally named PT. SARANAKARYA turned into PT. Wijaya Karya Bitumen (WIKABITUMEN) and approved the partial sale of sharesowned by PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk as many as50 (fifty) shares or Rp. 50.000.000, - (fifty millionRupiah) to PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung,located in East Jakarta.

Investigations exploration, exploitation, processingand all the rock asphalt bitumen, both solid andliquid at all Buton Island and surrounding areas aswell as in other places in the territory Republic ofIndonesia.

9

151


Laporan Tahunan2014


UMUM (Lanjutan) GENERAL (Continued)

b. b.

c. c.

d. d.

e. e.

a. a.

b. b.

c. d. Company Address

Kantor Pusat : Head Office :

Kantor Perwakilan : :

: :

1.

Representative Office

Alamat Perusahaan

Eksploitasi Lawele, Kecamatan Lasalimu seluas 100 Hadengan kode wilayah KW97PP.0127, sesuai denganSurat Keputusan Bupati Buton Nomor 79 Tahun 2011tanggal 24 Januari 2011 selama 10 tahun yang berlakusurut dari tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tahun2021.

Eksploitasi Kabungka seluas 318.526 Ha dengan kodewilayah DU6/Sultra sesuai dengan Surat KeputusanDirektur Jenderal Pertambangan Umum No.479/DUP/1970 tanggal 10 Oktober 1970 yang telahdiperbarui dengan Keputusan Bupati Buton No.177tahun 2011 tanggal 1 Maret 2011 yang berlaku surutdari tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tahun 2021.

1.

Pekerjaan konstruksi pengaspalan jalan dalam rangkapeningkatan penggunaan aspal.Perdagangan dan pengangkutan hasil produksi aspalserta pengembangan jaringan distribusi untuk pasardalam dan luar negeri. Jasa bongkar/muat untuk kapal-kapal/barge dipelabuhan khusus Perusahaan di Banabungi, PulauButon.

Perusahaan saat ini mempunyai dua wilayah kuasapertambangan yaitu:

Pengolahan dan pemanfaatan hasil alam lainnya yangterkandung dalam batuan aspal dan bahan galianlainnya yang berhubungan dengan pekerjaanpembangunan jalan serta pekerjaan lainnya dan atautempat lainnya.

Sampai dengan saat ini eksploitasi aspal telahdilaksanakan di dua lokasi tersebut, dengan hasil produksiberupa aspal Buton bentuk curah dan halus. Selain ituPerusahaan telah mengembangkan produk baru yangdiberi nama Buton Granular Asphalt (BGA) dengan kualitasyang lebih baik untuk memenuhi permintaan pasar.

Banabungi, Pasar Wajo, PulauButon, Sulawesi Tenggara

Signature Park Lantai 3 Suite03-06, Jl. MT Haryono, Kav.22, Jakarta 12820,Tlp (021) 29386554 / fax (021)29386826

Tambang

The Company currently has two areas of mining rights,namely:

Kabungka and Lawele, PulauButon, Sulawesi Tenggara

Banabungi, Pasar Wajo, PulauButon, Southeast Sulawesi

Mine SiteKabungka dan Lawele, PulauButon, Sulawesi Tenggara

Signature Park Lantai 3 Suite 03-06, Jl. MT Haryono, Kav. 22,Jakarta 12820,Tlp (021) 29386554 / fax (021)29386826

Processing and utilization of other natural productscontained in rock asphalt and other minedmaterials related to road construction work andother work or other places.

Asphalting of road construction work in order toincrease the use of asphalt.Trade and transport of bitumen production and thedevelopment of distribution networks for domesticand foreign markets.Services of loading / unloading of ships / cargo inthe port of specialized company in Banabungi,Buton Island.

Exploitation Kabungka covering 318,526 ha witharea code DU6 / Sultra accordance with theDecree of the Director General of General MiningNo. 479 / DUP / 1970 dated October 10, 1970which has been updated by Decree 177 of 2011Regent Buton March 1, 2011, retroactive fromJanuary 1, 2011 until 2021.

Exploitation Lawele, Kecamatan Lasalimu area of100 hectares with KW97PP.0127 area code, inaccordance with the Decree of Buton No. 79 of2011 dated January 24, 2011 for 10 yearsretroactive from January 1, 2011 until 2021.

Up to now the exploitation of asphalt has been carriedout in two locations, with output in the form of asphaltand refined Buton bulk form. In addition, the Companyhas developed a new product named Buton GranularAsphalt (BGA) with better quality to meet marketdemand.

10

152


PT WIKA Bitumen2014


UMUM (Lanjutan) GENERAL (Continued)

d. c.

Dewan Komisaris Board of CommissionerKomisaris Utama Ganda Kusuma President CommissionerKomisaris Novias Nurendra CommissionerKomisaris Sunardi Setyo Budi Commissioner

Dewan Direksi : Board of DirectorDirektur Utama Arifin Fahmi President DirectorDirektur Harangan P. Sianipar DirectorDirektur Natal Argawan Pardede Director

Dewan Komisaris Board of CommissionerKomisaris Utama Boni Siahaan President CommissionerKomisaris Sunardi Setyo Budi Commissioner

Direksi : Board of DirectorDirektur Utama Arifin Fahmi President DirectorDirektur Unang Rusnandi Director

Karyawan Employee

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Kepatuhan terhadap standar a. Compliance to standards

b. b. Basis of preparation of financial statements

1.

Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsipakuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporankeuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsunganusaha serta atas dasar akrual.

The financial statements are prepared in conformitywith accounting principles generally accepted inIndonesia. Financial statements prepared on the goingconcern basis as well as on the accrual basis.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013,jumlah karyawan masing-masing 184 orang dan 166 orang(tidak diaudit).

On December 31, 2014 and December 31, 2013,respectively the number of employees 184 people and166 people (unaudited).

Based on the Deed of PT Sarana Karya that has beennotarized by M. Nova Faisal, SH., M.Kn., Notary inJakarta, with certificate no. 55 dated 16 April 2014Board of Commissioners and Directors of the Company31 December 2014 is as follows:

Based on the Minister of SOEs Number: SK-270 / MBU/ 2013 dated June 3, 2013 and Number: SK-284 / MBU/ 2013 dated June 20, 2013. The Board ofCommissioners and Board of Directors datedDecember 31, 2013 are as follows:

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : SK-270/MBU/2013 tanggal 3 Juni 2013 dan Nomor : SK-284/MBU/2013 tanggal 20 Juni 2013. Susunan Komisarisdan Direksi tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagaiberikut :

Laporan keuangan Perseroan disusun oleh manajemenberdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku diIndonesia.

Susunan Dewan Komisaris dan Dewan DireksiPerusahaan

2.

1.

Dasar penyajian laporan keuangan

The financial statements prepared by management arebased on financial accounting standards in force inIndonesia.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang telahdiaktakan oleh M. Nova Faisal, SH., M.Kn., Notaris diJakarta dan Keputusan Pemegang Saham di Luar RapatNomor : MJ.01.00/SK-A.277/2014 dengan akta no. 55tanggal 16 April 2014 susunan Dewan Komisaris danDireksi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagaiberikut :

Board of Commissioners and Board of Directors ofthe Company

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai Standarakuntansi Keuangan di Indonesia.

The financial statements prepared and presented inaccordance with Indonesian Financial AccountingStandarts

2.

11

153


Laporan Tahunan2014


b. b.

Standar yang berlaku efektif pada tahun 2015 Effective Standards in current year 2015

- PSAK 66 : Pengaturan Bersama -- -

- PSAK 68 : Pengukuran Nilai Wajar - PSAK 68 : Fair Value Measurement- -

- -

- -

- PSAK 24 (Revisi 2013) : Imbalan Kerja - PSAK 24 (Revised 2013) : Employee Benefits- PSAK 46 (Revisi 2014) : Pajak Penghasilan -- PSAK 48 (Revisi 2014) : Penurunan Nilai Aset - PSAK 48 (Revised 2014) : Impairment of Assets- -

- -

- -

- -

d. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing d

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metodelangsung dengan mengelompokkan arus kas dalamaktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Statements of cash flows prepared using the directmethod by classifying cash flows into operating,investing and financing activities.

Dasar penyajian laporan keuangan (Lanjutan)

Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uangRupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku padatanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan,aset dan liabilitas dalam mata uang asing dijabarkandengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.

PSAK 46 (Revised 2014) : Accounting for IncomeTaxPSAK 50 (Revised 2014) : Financial Instrument :PresentationPSAK 55 (Revised 2014) : Instrumen Keuangan :Recognition and Measurement

PSAK 60 (Revised 2014) : Financial Instrument :DisclosuresISAK 26 (Revised 2014) : Remeasurement ofEmbeded Derivative

PSAK 67 : Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas lain

c.Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkandan akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulaipada tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut :

Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkintimbul atas penerbitan standar akuntansi keuangantersebut diatas.

c.

New standards, revised and interpretations issued andwill become effective for the financial year beginning 1January 2015 are as follows:

The Group is still evaluating the possible impact on theissuance of the Company and its subsidiaries

PSAK 66 : Joint Arrangements

PSAK 1 (Revised 2013) : Presentation of FinancialStatementsPSAK 4 (Revised 2013) : Separate FinancialStatementsPSAK 15 (Revised 2013) : Investment in Associatesand Joint Ventures

2. 2.

Angka-angka yang disajikan dalam catatan atas laporankeuangan disajikan dalam Rupiah penuh.

PSAK 1 (Revisi 2013) : Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 4 (Revisi 2013) : Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 15 (Revisi 2013) : Investasi Pada Entitas Asosiasidan Ventura Bersama

PSAK 55 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Pengakuandan Pengukuran

ISAK 26 (Revisi 2014) : Penilaian Kembali Derivatif

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

PSAK 50 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Penyajian

PSAK 60 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan :Pengungkapan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(Continued)

PSAK 67 : Disclosure of interests in Other Entities.

Basis of preparation of financial statements(Continued)

The figures presented in the notes to the financialstatements are presented in the full amount.

Transactions and balances denominated in foreigncurrencies.The financial statements were translated into Rupiah.

Transactions in foreign currencies are translated intoRupiah at the exchange rate prevailing on the date ofthe transaction. On the statement of financial position,assets and liabilities denominated in foreign currenciesare translated at exchange rates prevailing at thebalance sheet date.

12

154


PT WIKA Bitumen2014


d. d

31 Des 2014 / / Dec 31, 2013Dolar Amerika Serikat United States Dollar

e. e

1 1

2 2

3 3

Entities and rapporteur entity is a member of agroup of the endeavor to equal (meaning entityinduk, an entity son, and entity offspringsubsequent associated with another entity).

Both of these entities is a joint venture of thirdparties are the same.One entity is a joint venture of the third entity andanother entity is the entity of the Association ofthird entity.The entity is a reward program to work in postemployment from one entity or entities thatreporters associated with the entity making thereport. If the entity is the entity which holds itsreporters that program, then the sponsor entitiesare also closely related to the entity making thereport.

12,440

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(Continued)

Transactions and balances denominated in foreigncurrencies (Continued)

Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (Lanjutan)

31-Dec-14 31 Des 2013

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (1) memilikipengaruh signifikan atas entitas atau personilmanajemen kunci entitas (atau entitas induk darientitas).

People identified in letter (a) (1) have significantinfluence over an entity or an entity keymanagement personnel (or the parent entities ofthe entity).

Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitaspelapor atau entitas yang terkait dengan entitaspelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yangmenyelenggarakan program tersebut, maka entitassponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

The person or family member has the closestrelationship to the entity the complainant if the personis :

Have control or joint control over the entity makingthe report;Has a significant influence upon the rapporteur orentity;Key management personnel or parent entity entityrapporteur reporters.

An entity closely with reporters entity if it meets oneof the following :

a) a)

b) b)

Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyairelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut :

Satu entitas adalah entitas asosiasi atau venturabersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atauventura bersama yang merupakan anggota suatukelompok usaha, yang mana entitas lain tersebutadalah anggotanya).

One entity is the entity associations or jointventure of any other entity (or entities associatedor joint venture that is a member of a group effort,which other entities are members).

12,189

Memiliki pengendalian atau pengendalian bersamaatas entitas pelapor;Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelaporatau;Personil manajemen kunci entitas pelapor atauentitas induk pelapor.

Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jikamemenuhi salah satu hal berikut :

Entitas dan entitas pelapor adalah anggota darikelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkaitdengan entitas lain).

Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama daripihak ketiga yang sama.Satu entitas adalah ventura bersama dari entitasketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasidari entitas ketiga.

Pihak-pihak Berelasi Related Parties

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihakberelasi. Sesuai dengan Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (PSAK) No.7, "Pengungkapan atas Pihak-pihak Berelasi" diartikan sebagai berikut :

Companies making transactions with parties closely. Inaccordance with Statement of Financial AccountingStandards (PSAK) No. 7, "The release of closelyrelated parties" is defined as follows :

Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersamaoleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

An entity that controlled or ruled jointly by one whoidentified in letter ( a ).

13

155


Laporan Tahunan2014


e. e

f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents

g. Piutang usaha g. Accounts Receivable

2.

All transactions with related parties, be conducted withor not with the interest rate or price, the same termsand conditions as is done by a third party, disclosed inthe financial statements.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(Continued)

Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan) Related Parties (Continued)

Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili olehmenteri negara BUMN merupakan pemegang sahammayoritas perusahaan induk. Oleh karena itu secaratidak langsung perusahaan dan BUMN lain memilikihubungan afiliasi melalui penyertaan modal pemerintahRepublik Indonesia.

Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yangdilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atauharga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimanadilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalamlaporan keuangan.

Perusahaan mengadakan perjanjian dalam rangkausaha perusahaan dengan BUMN-BUMN lain maupunanak perusahan serta lembaga-lembaga pemerintahyang berwenang.

The company held a Covenant in order of companybusiness with other State Owned Enterprise andsubsidiary and the institutions of governmentauthorities.

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta depositojangka pendek yang penempatannya tidak lebih dari 3(tiga) bulan, serta tidak dibatasi penggunaannya.

Reserved for Impairment is provided based on thecondition of each employer at the end of the period, theallowance made by the method of Discounted Cashflow(DCF). The Company believes that the allowance is tocover possible losses from uncollectible accounts.

The company has a loan fund of funds and has onthe banks the Government or banks that are ownedby the State Owned Enterprise with normalrequirements and interest rate as applicable at anythird party.

Penyisihan penurunan nilai ditetapkan berdasarkanpenelaahan terhadap kondisi masing-masing pemberi kerjapada akhir periode, penyisihan penurunan nilai dilakukansecara invidual dengan metode Discounted Cashfow(DCF). Perusahaan berpendapat bahwa dengan penyisihanpenurunan nilai tersebut dapat menutupi kemungkinankerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar,setelah dikurangi dengan cadangan penurunan nilaipiutang. Cadangan penurunan nilai piutang usaha dibentukberdasarkan evaluasi manajemen terhadap status piutang.usaha Piutang usahadihapuskan pada saat piutangtersebut dipastikan tidak akan tertagih setelah mendapatpersetujuan.

Perusahaan memiliki dana dan memiliki pinjaman danapada bank-bank pemerintah atau bank-bank yangdimiliki oleh BUMN dengan persyaratan dan tingkatbunga normal sebagaimana berlaku pada pihak ketiga.

Sifat berelasi yang terjadi pada perusahaan adalahsebagai berikut :

1) 1)

2)2)

3) 3)

Trade receivables are recognized initially at fair value,net of allowance for impairment of receivables.Allowance for impairment of trade receivables is formedbased on management's evaluation of receivables.usahadihapuskan receivables Trade receivables whenthey are determined to be uncollectible after approval.

Cash and cash equivalents consist of cash on handand in banks and short-term deposits that placement isnot more than 3 (three) months, and is not restricted.

The Government of the Republic of Indonesia whichwas represented by Minister of State OwnedEnterprise is the majority shareholder of the parentcompany. Therefore indirectly other companies andState Owned Enterprise has an affiliate connectionthrough the inclusion of government capital of theRepublic of Indonesia.

Properties relate that happens in to the company are as follows :

14

156


PT WIKA Bitumen2014


g. Piutang usaha (Lanjutan) g. Accounts Receivable (Continued)


i. i.

ii.

iii. iii. Loans and receivablesLoans and receivables are non-derivative financialassets with fixed or determined payments, which donot have quotations in an active market. Financialassets are measured at amortized cost using theeffective interest method, less any impairment invalue. Gains and losses are recognized in the incomestatement when the loans granted and receivablesderecognized or impaired, as well as through theamortization process.

Non-derivative financial assets with fixed ordetermined payment and maturities have beenestablished are classified as HTM when theCompany has the positive intention and ability tohave financial assets to maturity. After initialmeasurement, HTM investments are measured atamortized cost using the effective interest methodless impairment. Gains or losses are recognized inthe income statement when the investment isderecognized or impaired, as well as through theamortization process.

Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetapatau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkandiklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaanmempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memilikiaset keuangan hingga jatuh tempo. Setelah pengukuranawal, investasi HTM diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode suku bungaefektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan ataukerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saatinvestasi tersebut dihentikan pengakuannya ataumengalami penurunan nilai, serta melalui prosesamortisasi.

Klasifikasi aset keuangan antara lain sebagai asetkeuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajarmelalui laba rugi (Fair Value Through Profit and Lost) , investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Hold to Maturity),pinjaman yang diberikan dan piutang (Loans andReceivables) serta aset keuangan yang siap untuk dijual(Available for Sale) . Perusahaan menetapkan klasifikasiaset keuangannya pada pengakuan awal dan sepanjangdiperbolehkan dan memadai, ditelaah ulang penetapanasetnya setiap tanggal laporan posisi keuangan.

Classification of financial assets such as financialassets are set to be measured at fair value throughprofit or loss (Fair Value Through Profit and Lost),investments held to maturity (Hold to Maturity), loansgranted and receivables (Loans and Receivables) andasset financial ready for sale financial (Available forsale). Companies set classification on initial recognitionfinancial asset and all the possible and appropriate, re-establishment of its assets are reviewed each.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL jika asetkeuangan diperoleh untuk diperdagangkan atauditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal.Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompokdiperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual ataudibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif jugadiklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkankecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yangditetapkan sebagai FVTPL disajikan dalam neraca padanilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dariperubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi.Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporanlaba rugi termasuk dividen atau bunga yang diperolehdari aset keuangan.

Financial assets classified as FVTPL if financialassets acquired for trading or designated as FVTPLupon initial recognition. Financial assets classified astrading if acquired for the purpose of sale orrepurchase in the near future. Derivative assets arealso classified as a group unless the asset is tradedderivative is designated as effective hedginginstruments. Financial assets that are designated asFVTPL presented in the balance sheet at fair valuewith gains or losses from changes in fair valuerecognized in profit or loss. Gains and losses arerecognized in profit or loss, including dividends orinterest earned from financial assets.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) Investments held to maturity (HTM)

Pinjaman yang diberikan dan piutangPinjaman yang diberikan dan piutang adalah asetkeuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atautelah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasaraktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai.Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugipada saat pinjaman yang diberikan dan piutangdihentikan pengakuannya atau mengalami penurunannilai, serta melalui proses amortisasi.

ii.

15

157


Laporan Tahunan2014


g. Piutang usaha (Lanjutan) g. Accounts Receivable (Continued)

h. Persediaan h. Inventory

i. Aset tetap i. Fixed Asset

Masa manfaat/The useful life Percentage

BuildingInstalation, road and bridge

Heavy equipmentTools

Vehicle


iv. iv.

Instalasi, jalan dan jembatan

Fixed assets are stated at cost less accumulateddepreciation.

Kendaraan bermotor

Persediaan aspal (Asbuton) dicatat menurut harga pokokproduksinya, sedangkan persediaan di luar stock yardBanabungi Buton ditambah dengan biaya angkutan.Pembebanan ke beban pokok penjualan dicatatberdasarkan metode First In First Out (FIFO) . Persediaanbarang gudang dicatat berdasarkan biaya perolehan,sedangkan pengeluarannya berdasarkan metode First InFirst Out (FIFO) .

Depreciation on fixed assets is calculated by themethod of fixed percentage of the cost (straight-linemethod), based on the estimated useful lives of fixedassets, as follows:

Penyusutan terhadap aset tetap dihitung dengan metodepersentase tetap dari biaya perolehan (straight-linemethod), berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetapyang bersangkutan, sebagai berikut :

Persentase/

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelahdikurangi akumulasi penyusutan.

Alat besar

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)

Estimasi nilai wajarNilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidakdiperdagangkan dipasar ditentukan denganmenggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaanmenggunakan metode Discounted Cash flow, mana yanglebih besar, dengan menggunakan asumsi-asumsiberdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggallaporan keuangan untuk menentukan nilai wajar dariinstrumen keuangan lainnya.

Estimated fair valueThe fair value of financial instruments that are nottraded on the market is determined using valuationtechniques. The Company uses Discounted CashFlow method, whichever is greater, usingassumptions based on market conditions existing atthe date of the financial statements to determine thefair value of financial instruments.

Bangunan

Financial assets available for sale (AFS)Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatifyang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yangtidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukurdengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugianyang belum terealisasi diakui dalam komponen ekuitassampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannyaatau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yangsama keuntungan atau kerugian kumulatif yangsebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalamlaporan laba rugi. Aset keuangan ini diklasifikasikansebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebutditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulandari tanggal laporan posisi keuangan.

AFS financial assets are non-derivative financialassets that are designated as available for sale or not classified in the three previous categories. After initialrecognition, AFS financial assets are measured atfair value with gains or losses recognized inunrealized component of equity until the financialasset is derecognized or until reduced in value and atthe same time the cumulative gain or loss previouslyrecognized in equity should be recognized in theprofit and loss. Financial assets are classified asnoncurrent assets unless the assets are intended tobe released within twelve months from date ofstatement of financial position.

Peralatan5 Tahun 5 Tahun 20%

5-10%

Inventory asphalt (Asbuton) recorded according to thecost of production, while supplies outside stock yardBanabungi Buton plus the cost of transportation.Charges to cost of sales accounted for under the FirstIn First Out (FIFO). Warehouse inventories are statedat cost, while expenditures based methods First In FirstOut (FIFO).

5-10%20%

20%

10-20 Tahun 10-20 Tahun

5 Tahun

16

158


PT WIKA Bitumen2014


i. Aset tetap (Lanjutan) i. Fixed Asset (Continued)

j. j. Deferred stripping costs

k. Aset lain-lain k. Other assets


Ketika Rasio Pengupasan Aktual lebih tinggi dari RasioPengupasan "Life of Mine ", kelebihan rasio pengupasanlapisan tanah yang ditangguhkan. Aset tersebut akandibebankan pada periode dimana Rasio PengupasanAktual secara signifikan lebih rendah daripada RasioPengupasan "Life of Mine ".

When the Actual Stripping Ratio is significantly higherthan the Life of Mine Stripping Ratio, the excessstripping costs are recognised as a deferred strippingcost asset. These assets are expensed in periodswhere the Actual Stripping Ratio is significantly lowerthan the Life of Mine Average Stripping Ratio.

Aset lain-lain dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung berdasarkantaksiran manfaat ekonomis aset lain-lain denganmenggunakan metode garis lurus (straight-line method ) yang disesuaikan dengan kelompok aset lain-lain, dengantarif 25 % per tahun.

Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkanBiaya pengupasan lapisan tanah terdiri dari penghapusanover burden dan limbah yang dihasilkan dari suatutambang. Biaya pengupasan lapisan tanah yang terjadipada tahap pengembangan tambang sebelum produksiberlangsung diakui sebagai bagian biaya konstruksitambang dan selanjutnya disusutkan selama masa operasi.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan padalaporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya,pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikandikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagiatau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannyadikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutandan laba rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan labarugi komprehensif tahun yang bersangkutan.

Perubahan pada rasio pengupasan lapisan tanah yangdirencanakan merupakan perubahan estimasi danditerapkan secara prospektif. Biaya pengupasan lapisantanah yang ditangguhkan disertakan dalam dasar biayaperolehan aset dalam menentukan unit penghasil kas untuk tujuan pengujian penurunan nilai.

Stipping costs comprise the removal of overburden andother waste products from a mine. Stripping costsincurred in the development of a mine beforeproduction commences are capitalised as part of thecost of constructing the mine and are subsequentlydepreciated over the life of the operation.The ongoing stripping costs are normally expensed asproduction costs based on the Life of Mine StrippingRatio (which is the ratio of the estimated overburden tothe estimated amount of coal stated in units ofquantity).

Other assets are stated at cost less accumulatedamortization. Amortization is calculated based on theestimated economic benefits of other assets using thestraight-line method (straight-line method) that isadapted to other asset classes, with a rate of 25% peryear.

In situations where the Actual Stripping Ratio (which isthe ratio of the estimated overburden which has beenstripped for a certain period to the quantity of coalproducedfor the same period) is not significantlydifferent from the Life of Mine Stripping Ratio, thestripping costs incurred during the period arerecognised as an expense.

Changes in the planned stripping ratio are consideredas changes in estimates and are accounted for on aprospective basis. Deferred stripping costs areincluded in the cost base of assets when determining acash generating unit for impairment assessmentpurposes.

The cost of maintenance and repairs are charged to thestatement of comprehensive income as incurred,renewals and significant amounts capitalized. Fixedassets are retired or otherwise disposed of, the costand accumulated depreciation are removed from theaccounts and any resulting gain or loss is reflected inthe statement of comprehensive income for the year.

Biaya pengupasan lapisan tanah lanjutan umumnyadibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan RasioPengupasan "Life of Mine " (yaitu perbandingan antarataksiran kandungan batu bara yang dinyatakan dalamsatuan unit kuantitas).

Dalam keadaan dimana Rasio Pengupasan Aktual (yaiturasio antara kuantitas bagian batubara yang diproduksiuntuk periode yang sama) tidak berbeda secara signifikandengan Rasio Pengupasan "Life of Mine ", maka biayapengupasan lapisan tanah yang terjadi selama periodetersebut seluruhnya dapat diakui sebagai beban.

17

159


Laporan Tahunan2014


l. Imbalan kerja l. Employee benefits

m. Pengakuan pendapatan dan beban m. Recognition of income and expenses

n. Pajak penghasilan n. Income tax

o.


Earnings Per Share

Net Earning per share of each calculated by dividingnet income by the weighted average number of sharesoutstanding during the year

Under the Employment Act No. 13/2003, the Companyis required to pay the severance, gratuity andseverance payment for the conditions specified in theAct are met. The Company has complied with thebacking of employee benefits in the statement offinancial position.

Laba per Saham

Laba bersih per saham masing-masing dihitung denganmembagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbangsaham yang beredar pada tahun yang bersangkutan

Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003, Perusahaan diharuskan untuk membayar uangpesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pisahselama persyaratan yang ditentukan pada Undang-Undangtersebut dipenuhi. Perusahaan telah memenuhi ketentuanini dengan mencadangkan imbalan kerja di dalam laporanposisi keuangan.

Beban pajak suatu periode terdiri dari pajak kini dan pajaktangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalamlaporan laba rugi komprehensif, kecuali untuk pajakpenghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yanglangsung diakui ke aset neto. Dalam hal ini, pajakpenghasilan diakui dalam aset neto. Pajak penghasilan kinidihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlakuatau yang telah subtantif berlaku pada tanggal pelaporan.Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakanmetode balance sheet liability, untuk semua perbedaantemporer antara dasar pengenaan pajak atas aset danliabilitas dengan nilai tercatatnya.

Pendapatan dan transaksi penjualan barang diakui padasaat invoice dikirimkan kepada pembeli. Beban dicatatsebagai beban pada saat terjadinya pengeluaran.

Revenue and the sale of goods is recognized when theinvoice is sent to the buyer. Expenses are recorded asexpenses when incurred expenditure.

o.

Tax expense comprises a period of current tax anddeferred tax. Current tax and deferred tax is recognizedin the statement of comprehensive income, except forincome tax arising from transactions or events that aredirectly recognized to net assets. In this case, theincome tax is recognized in net assets. Current incometax is calculated using tax rates that have beenenacted or substantive effect on the reporting date.Deferred income tax is recognized using the balancesheet liability method, for all temporary differencesarising between the tax bases of assets and liabilitiesand their carrying values.

18

160


PT WIKA Bitumen2014


KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENT

Kas Cash

Bank BankRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT BPD Sulawesi Tenggara PT BPD Southeast Sulawesi

Dolar Amerika Serikat United States DollarPT BNI (Persero) Tbk PT BNI(Persero) TbkSub Jumlah Sub Total

Deposito DepositsPT BRI (Persero) Tbk PT BRI (Persero) TbkPT BNI (Persero) Tbk PT BNI(Persero) Tbk

Jumlah

PIUTANG USAHA

Saldo piutang usaha adalah sebagai berikut : Accounts Receivables details are as follows:

Pihak Ketiga Third partiesAkumulasi Penurunan Nilai Allowance for impairment

Jumlah Total

Pihak ketiga Third partiesPT Integrito Glonex Pratama PT Integrito Glonex PratamaKonsorsium Bina Prima Indonesia Konsorsium Bina Prima IndonesiaPT Asbumix Harapan Abadi PT Asbumix Harapan AbadiPT. LUKY HORSE PT. LUKY HORSEPT Mastick Utama PT Mastick UtamaPT Sang Bima Ratu PT Sang Bima RatuCV. MITRA BERSAMA INDONESIA CV. MITRA BERSAMA INDONESIAAlternet Technology Ptd Alternet Technology PtdPT Hutama Prima PT Hutama Prima

PT Senopati Indo Perkasa PT Senopati Indo PerkasaHerman Rich Industry Herman Rich Industry

Deposito berjangka dengan tingkat bunga per tahun berkisarantara 9% - 10% per 31 Desember 2014 dan jangka waktuberkisar antara 1-3 bulan, sedangkan per 31 Desember 2013memiliki suku bunga sebesar 8.25% dengan jangka waktuselama 3 (tiga) bulan.

Time deposits with interest per annum ranging from 9% -10% as of December 31, 2014 and periode of the time 3(three) month as of December 31, 2013 Time deposit hasinterest per annum 8.25% with period of time 3 (three)month.

4.

Carried Forward

70,641,106 14,032,956,385

302,190,122

53,646,310,127

PT BNI (Persero) Tbk

PT BRI (Persero) Tbk 1,457,572 PT BRI (Persero) Tbk

PT BNI (Persero) Tbk426,411,591

Qingdao Bright Century International Co.LtdSaldo Dipindahkan 11,852,213,543 25,663,719,584

1,440,888

1,788,248

Hebei Huang Huang Yanjie SpecialAsphalt

2014

41,167,300

Total

11,960,518,333

8,588,097,563

9,276,827,651

29,317,994,951

3.

4.

3.

4,446,448,913 1,362,780,000 1,264,134,000 1,033,902,642 986,797,808

2014

768,750,000 504,750,000

1,788,24811,272,545,878

10,000,000,00010,000,000,000

454,805,000 322,644,206

5,834,292,317 1,362,780,000 1,264,134,000

-986,797,808 768,750,000

4,047,214,03116,130,052,627

37,500,000,000-

684,043,380

262,295,216 72,074,530

262,295,216 72,074,530

2013

16,257,500

382,092,879

302,190,122

ACCOUNT RECEIVABLES

(5,823,701,141) 6,136,817,192

-454,805,000

201325,772,024,373 (7,660,381,913) 18,111,642,460

322,644,206

Qingdao Bright Century International Co. Ltd

Hebei Huang Huang Yanjie Special Asphalt

19

161


Laporan Tahunan2014


PIUTANG USAHA (Lanjutan) ACCOUNT RECEIVABLES (Continued)

Saldo Pindahan Brought ForwardCV Anugerah Jaya CV Anugerah JayaPT Garungga PT GarunggaCV Tiga Jaya CV Tiga JayaCV Graha Prima Cipta CV Graha Prima CiptaPT Taruna Bumi PT Taruna BumiAnugerah Julu Borita Anugerah Julu BoritaLa Hidi La HidiCV Setia Makti Makassar CV Setia Makti MakassarFormal Venture Corporation Formal Venture CorporationSub Jumlah Sub Total

Cadangan penurunan nilaiTotal Total

Piutang usaha berdasarkan umurnya adalah sebagai berikut:

dibawah 1 bulan under 1 months1 sampai dengan 3 bulan 1 up to 3 months4 sampai dengan 6 bulan 4 up to 6 months7 sampai dengan 12 bulan 7 up to 12 monthsDiatas 12 bulan up to 12 monthsJumlah Total

Saldo awal

Pemulihan PiutangSaldo akhir

PIUTANG LAIN-LAIN OTHER RECEIVABLES

Piutang lain-lain

Jumlah Total

5.

4.

11,852,213,543 25,663,719,584 2014 2013

Accounts Recevables based on aging:

Allowance for impairmentCadangan penurunan nilai

4.

20,087,100 15,272,400 9,000,000

Beban cadangan penurunan nilai

1,836,680,772

Expense allowance for impairment of receivables

5,923,832

Ending balance

5.

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun masing-masingpelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaanberpendapat bahwa cadangan penurunan nilai atas piutangusaha adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkintimbul dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.

The management believes that allowance for impairmentwere adequate to cover the possibility of losses on tradereceivables

Beginning balance

20,087,100 44,358,000

2,671,963,050 -

352,000 25,772,024,373

(7,660,381,913)18,111,642,460

2013

1,145,249,951 (177,696,685)

2014 7,660,381,913

44,358,000

Recovery Receivable

Other Receivables

20133,241,977,471

2013

25,772,024,373

Movements of allowance for impairment of tradereceivables is :

Mutasi cadangan penurunan nilai piutang usaha adalahsebagai berikut:

2014

504,750,000 11,455,768,333 11,960,518,333

- - -

-

5,823,701,141

2014

663,067,083 (177,696,685)

485,370,398 967,553,266

11,960,518,333 (5,823,701,141) 6,136,817,192

15,272,400 9,000,000 8,577,367 8,577,367

352,000

7,660,381,912

3,636,363 1,097,728

5,923,831 3,636,363

17,578,902,304 -

5,521,159,019

1,097,728

4,418,404,441

Allowance for impairment

20

162


PT WIKA Bitumen2014


PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) OTHER RECEIVABLES (Continued)

Rincian piutang lain-lain terdiri dari :

Pihak ketigaPT Asuransi Tugu Mandiri PT Asuransi Tugu MandiriPT Asbumix Harapan Abadi PT Asbumix Harapan AbadiCV. Anugrah Teknik CV. Anugrah TeknikPT Kharisma Antasan Abadi PT Kharisma Antasan AbadiPT Buton Aspal Indonesia PT Buton Aspal IndonesiaLain-lain OthersSub Jumlah Sub Total

Cadangan penurunan nilai piutang lain-lain

Pihak BerelasiPiutang KaryawanJumlah Total

PERSEDIAAN INVENTORIES

Persediaan aspal Inventories Asphalt

Aspal Buton hamparan Buton's asphalt expanseAspal Lawele selesai Lawele's Asphalt finishedAspal Lawele dalam proses Lawele's Asphalt on progress

Persediaan barang gudang Inventories in warehouseBahan bakar/pelumas Fuel / lubricants

Bahan bangunan Building materialSub JumlahJumlah Total

UANG MUKA DIBAYAR ADVANCES

Pembelian barang dan alat berat Purchase of heavy equipmentPanjar kerja Advance to employeeKontrak pembangunan Advance to contractorsPerjalanan dinas Business tripJumlah Total

5.

Material pemeliharaan alat besar danpengangkutan

695,813,191 10,012,450,585

Allowance for impairment of other receivables

81,173,800 967,553,266

2013

6,802,277,603 2,514,359,791

2014 2013

5.

7.

68,592,583

39,444,170

6.

7.

Related PartiesEmployee receivables

6.

64,337,363 14,538,302

180,359,934

93,625,235 -

133,069,405

Material maintenance of heavy equipment and transport

-

96,305,000 343,044,000 140,100,000 172,000,000 -199,397,000

Sub Total

101,484,269

391,089,000 177,697,000

-

Details of other recevables :

113,230,151 1,064,076,151 (177,696,685) 886,379,466

10,192,810,519

2013

823,438,997 224,366,244 202,900,000 18,975,000

1,269,680,241

The company not insure inventories and there is no inventories as collateral.

2014

637,378,583 (177,696,685) 459,681,898

25,688,500 485,370,398

14,711,601,328 6,925,593,000

- 21,637,194,328

- -

501,134,355

21,770,263,733

Perusahaan tidak mengasuransikan persediaannya dan tidak ada persediaan yang dijadikan jaminan.

2014

448,376,355 52,758,000

Third parties

21

163


Laporan Tahunan2014


ASET TETAP FIXED ASSETS

Harga perolehan Acquisition costTanah LandrightsBangunan BuildingInstalasi, jalan Installation, road anddan jembatan bridgeAlat besar Heavy equipmentPeralatan ToolsKendaraan bermotor Vehicle

Jumlah Nilai Tercatat Carrying amount

Akumulasi penyusutan Acc. depreciationBangunan BuildingInstalasi, jalan Installation, roaddan jembatan and bridgeAlat besar Heavy equipmentPeralatan ToolsKendaraan bermotor Vehicle

Nilai buku Net Book Value

Harga perolehan Acquisition costTanah LandrightsBangunan BuildingInstalasi, jalan dan Installation, road and Jembatan bridgeAlat besar Heavy equipmentPeralatan ToolsKendaraan bermotor Vehicles

Akumulasi penyusutan Acc. depreciationBangunan BuildingInstalasi, jalan dan Installation, road and Jembatan bridgeAlat besar Heavy equipmentPeralatan ToolsKendaraan bermotor Vehicles

Nilai buku

692,097,756 6,219,426,418

2,841,225,735

2014

2013

6,732,815,227

13,451,259,976

Saldo AwalBeginning Balance

1,259,793,654 499,850,225

3,150,312,364 2,069,837,634

511,205,713 1,569,652,563

184,318,346

140,732,600 6,368,157,900

-9,060,652,153

1,157,658,286

2,330,616,276 1,854,735,754

Investasi Dalam Pengembangan

1,970,950,730 487,081,453

499,850,225

14,994,412,991

5,181,866,854

3,291,044,964 8,437,995,534

735,965,063

-

2,037,352,563

20,184,075,203

1,211,957,240

2,377,829,709 1,914,434,760 205,028,622 1,023,564,896

7,815,972,976

8,437,995,534 735,965,063 2,037,352,563 20,184,075,203

13,449,604,362 - 13,449,604,362

56,515,970 282,052,831 512,831,574

-

1,343,946,230

5,181,866,854 499,850,225

35,178,488,194

-

-

Book Value

27,362,515,218

-3,922,073,200

Investment in development

---

-

---

-

-

-

3,291,044,964

10,239,675 10,239,675

8.

131,988,990

110,008,059

Penambahan PenguranganAddition Deductions

663,022,740

350,311,000 346,761,309 -

-

Addition

2,487,837,768

1,526,156,795

Beginning Balance

Saldo Awal

2,037,352,563

Pengurangan Deductions

3,641,355,964

8.

8,784,756,843

5,844,889,594

Saldo Akhir

499,850,225

920,678,643

--

-

Ending Balance

1,093,397,424

184,713,580

54,298,954

224,759,350 467,700,000

11,123,423,050

47,213,433 59,699,006 20,710,276 331,467,140 513,388,809

13,451,259,976

6,732,815,227

PenambahanEnding Balance

Saldo Akhir

1,211,957,240

2,377,829,709 1,914,434,760 205,028,622 1,023,564,896

22

164


PT WIKA Bitumen2014


ASET TETAP (Lanjutan) FIXED ASSET (Continued)

ASET LAIN-LAIN OTHER ASSETS

Biaya perolehan Acquisition costAset tetap non produktif Non productive fixed assetBiaya penelitian dan pengembangan Research and development costHak konsesi Concessions RightsPersediaan gudang non produktif Non productive inventoriesBiaya eksplorasi Exploration cost

Akumulasi amortisasi Accumulated amortizationNilai buku

HUTANG USAHA ACCOUNT PAYABLES

Pihak ketigaPT Satria Jaya Sultra PT Satria Jaya SultraPT Bambu Tirta Engineering PT Bambu Tirta EngineeringKoperasi karyawan Koperasi karyawanPT Sucifindo PT SucifindoPT Sumber Sarana Mas PT Sumber Sarana MasCV Titian Segar CV Titian SegarPT Serbaguna Mandiri PT Serbaguna MandiriPT Mitra Sempurna Abadi PT Mitra Sempurna AbadiHamdan HamdanUD Sarana Bakti Butuni UD Sarana Bakti ButuniAngkatan laut Angkatan lautPT Interjaya Surya PT Interjaya SuryaAswan F Aswan FSarman SarmanPT Sinar Cahaya Mulia PT Sinar Cahaya MuliaPT Altrak 1978 PT Altrak 1978Departemen Pekerjaan Umum Departemen Pekerjaan UmumDinas Perhubungan Kabupaten Buton Dinas Perhubungan Kabupaten ButonSaldo Dipindahkan Carried Forward1,154,761,369 5,781,270,992

8.

Book Value

2013

3,000,039,313 1,513,428,269

274,777,964 196,839,848 50,860,175

5,035,945,569

9.

(4,009,597,133)

5,035,945,569

Other assets include the costs are still pending for thedevelopment of areas that are still in the process offeasibility study and investment a new product such asButon Granular Asphalt (BGA), with the following details :

9.

10.

Aset tetap tidak diasuransikan terhadap resiko kebakaran danresiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu untukmenutupi kemungkinan kerugian atas resiko kebakaran danresiko lainnya. Berdasarkan hasil penelahaan keadaan akunmasing-masing jenis aset tetap pada akhir tahun, manajemenPerusahaan berpendapat tidak terjadi penurunan nilai asettetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Aset lain-lain meliputi biaya-biaya yang masih ditangguhkanuntuk pengembangan produk yang masih dalam proses studikelayakan dan investasi pembaharuan fasilitas untukpengembangan produk baru seperti produk Buton GranularAsphalt (BGA), dengan rincian sebagai berikut :

78,092,000

The fixed assets are not insured against fire and otherrisks under certain blanket policies to cover possiblelosses from the risk of fire and other risks. Based on theresults of review of the state of the account of each typeof fixed assets at the end of the year, the Company'smanagement believes that a decline in the value of fixedassets of the Company on December 31, 2014 and 2013.

2014

8.

10.

1,026,348,436

60,750,000

74,018,805 -

65,256,000

2014

1,337,700,000 835,278,200 639,179,928 564,401,726 418,999,000 327,890,300

74,018,805 65,256,000

153,396,950

--

680,831,196 -

---

147,030,823 ---

132,615,000 87,280,000

316,787,500 273,200,537

2013

--

126,874,545

80,018,788

147,030,823

189,375,435

3,000,039,313 1,513,428,269 274,777,964 196,839,848 50,860,175

(4,888,315,683) 147,629,886

60,750,000

23

165


Laporan Tahunan2014


HUTANG USAHA (Lanjutan) ACCOUNT PAYABLES (Continued)

Saldo Pindahan Brought ForwardPT Dahana/Perum Dahana Jakarta PT Dahana/Perum Dahana JakartaCV Usaha Kamal CV Usaha KamalLa Subu La SubuPT Satelite PT SatelitePT Dharma Surya Mandiri PT Dharma Surya MandiriCV Megah Surya Kencana CV Megah Surya KencanaPT Art-land Solution PT Art-land SolutionCV Nugrah CV NugrahKreditur lain-lain (dibawah Rp 50 juta) Other creditors (under 50 million)Jumlah Total

HUTANG LAIN-LAIN OTHER PAYABLE

Pihak ketiga Third partiesPT Trade International PT Trade InternationalPT Tolandona Putra PT Tolandona PutraPT Star Pratama Cakrawala PT Star Pratama CakrawalaPT Aneka Rimba Nusantara PT Aneka Rimba NusantaraPT Olah Bumi PT Olah BumiPT Hutama Karya PT Hutama KaryaPT Timah Explorin PT Timah ExploinHutang uang titipan Deposit moneyUang muka Down paymentHutang bonus pegawai dan jasa produksi BonusLain-lain OthersSub Jumlah Sub Total

Related partiesPT. WIJAYA KARYA Tbk

Jumlah Total

PERPAJAKAN TAXES

Pajak dibayar Dimuka Prepaid TaxesPajak Pertambahan Nilai - Keluaran Output VATPPh Pasal 29 (28a) Income tax article 29 (28a)Jumlah Total

Hutang Pajak Taxes PayablesPajak Penghasilan Pasal 21 Income tax article 21Pajak Penghasilan Pasal 23 Income tax article 23Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran Output VATTaksiran hutang Pajak Penghasilan Pasal 29 Surat Tagihan Pajak Tax BillJumlah Total

10. 10.

2014 2013

5,781,270,992 1,154,761,369

680,858,602

1,112,854 1,112,854

39,250,000

13,284,710,783

39,250,000

2014 2013

1,300,000,000 1,300,000,000

1,226,988,241 -

12,445,552,019 -

149,941,322

10,854,415,765

150,486,434

12.

11.

Pihak berelasi

12.

11.

7,523,650,709 13,376,956,086

- 5,021,960,341

257,879,575 431,337,867

--

3,539,009,032

7,496,623,602 891,236,105 728,338,300

333,221,504 -

60,497,000 ---

2,306,657,769 1,708,014,890

946,204,680 249,864,318 248,689,569

6,674,689,595

54,890,000 -

2013

37,500,000 18,180,000 18,180,000 8,953,400 8,953,400

2013

-

6,630,061,616

-

1,983,433,267 3,135,288,770 5,118,722,037

2014

- -

907,024,537 2,312,020,791

2014

---

618,370,581

37,500,000

10,854,415,765

60,497,000 59,288,000 55,745,043

PT. WIJAYA KARYA Tbk

Estimated income tax payable Artic 29

24

166


PT WIKA Bitumen2014


PERPAJAKAN (Lanjutan) TAXES (Continued)

a. Perhitungan PPh Pasal 29 a. Calculation Income Tax article 29

Laba sebelum pajak Income before taxBeda tetap: Permanent Differences:Biaya yang tidak diperkenankan Costs are not allowedBeban STP Tax bill expense

Income subject to final tax

Jumlah TotalBeda waktu: Times Differences:Imbalan kerja Employee benefitsPenyisihan (pemulihan) piutang usaha Allowance (recovery)for receivablesPenyusutan aset tetap Depreciation of fixed assetsJumlah Total

Taxable income

Current tax expenseDikurangi : Reduced:Pembayaran pajak dimuka : Prepaid income tax:PPh Pasal 22 Tax Article 22PPh Pasal 23 Tax Article 23PPh Pasal 25 Tax Article 25Kurang (lebih) PPh Pasal 29 More (less) Tax Article 29

b. Pajak Tangguhan b. Deferred Tax

Aset pajak tangguhan Deferred tax assetsImbalan kerja Employee benefitsPenyisihan piutang Allowance receivablesPenyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets

Amortisasi amortization

Jumlah Total

(382,607,917) -

4,418,407,906

Dibebankan kelaporan laba rugi/

Credited to statement of comprehensive

income (1,510,486,114) (459,170,193) (514,181,519) (36,813,347)

(2,520,651,173)

1-Jan-14

4,855,576,652 1,915,095,478

12. 12.

3,345,090,538 1,455,925,285

131,573,602 36,813,347

6,939,059,079

A reconciliation between income before provision forincome taxes, as presented in the statement of incomeand the estimated tax loss in 2014 and 2013 are asfollows:

2013

(3,117,616,481) - -

12,445,552,019

This account is a backup temporary differencesbetween the recognition of revenues and expensesbased on commercial and fiscal, as well as therecognition of deferred tax assets as follows:

Akun ini merupakan pencadangan perbedaan temporerantara pengakuan pendapatan dan beban menurutkomersial dan fiskal, serta pengakuan aset pajaktangguhan dengan rincian sebagai berikut:

Beban pajak kini

454,156,679 -

(261,520,612) 192,636,067

Penghasilan yang dikenakan pajakbersifat final

24,686,172,603

468,702,474

Laba kena pajak

7,523,650,709

2014

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang disajikandalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiranpajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir 31Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:

(8,312,291,524) (3,135,288,770)

(4,152,750) (2,845,970)

34,303,802,177

19,422,306,607

15,563,168,500

31-Dec-14

(2,007,168,585) 5,985,184,598

(6,041,944,457) (1,836,680,772) (2,056,726,075) (9,935,351,304)

20,736,005,897

5,184,001,474

7,660,381,913 673,547,797

27,756,236,317

62,252,674,561

25

167


Laporan Tahunan2014


PERPAJAKAN (Lanjutan) TAXES (Continued)

Aset pajak tangguhan Deferred tax assetsImbalan kerja Employee benefitsPenyisihan piutang Allowance receivablesPenyusutan aset tetap Depreciation of fixed assetsAmortisasi amortizationJumlah Total

HUTANG IURAN PRODUKSI DUES PRODUCTION PAYABLE

BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR ACCRUED EXPENSES

Bonus BonusTunjangan AllowenceLembur OvertimeLain-lain OthersJumlah Total

PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA PREPAID REVENUE

Bpk. Suryamin Chandra Mr. Suryamin ChandraPT Bumi Mitra Buton PT Bumi Mitra ButonBpk. Boby - Jakarta Mr. Boby - JakartaBpk. Awaludin Mr. AwaludinLain-lain OthersJumlah

KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES

Efektif mulai 1 Januari 2012, Perusahaan mengakui liabilitasyang diestimasi atas imbalan kerja secara retrospektif sesuaidengan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.Imbalan kerja sehubungan dengan uang pensiun, uangkompensasi, uang pisah dan hak-hak lainnya diakuiberdasarkan sejak jasa diberikan oleh karyawan sampaidengan tanggal laporan posisi keuangan dihitung berdasarkanmanfaat yang lebih tinggi antara UU No. 13 Tahun 2003 danperaturan Perusahaan. Perhitungan imbalan kerja dilakukanoleh aktuaris independen oleh PT Konsul Penata ManfaatSejahtera di dalam laporannya dengan nomor0885/I/KPMS/2015/RPT tanggal 31 Desember 2014 dannomor 0955/KPMS/2014/DRF tanggal 31 Desember 2013dengan metode projected unit credit.

Effective from January 1, 2012, the Company recognizesthe estimated liability for employee benefits retrospectivelyin accordance with Law No. 13 of 2003 on Labour.Employee benefits with respect to pensions,compensation, severance pay and other rights recognizedby since the services provided by employees up to thebalance sheet date is calculated based on the benefits ofthe higher of the Law 13 of 2003 and the Company's rules.Employee benefit calculations performed by anindependent actuary PT Consul Stylists Welfare Benefitsin the report with the number 0885/I/KPMS/2015/RPTdated December 31, 2014 and number 0955 / KPMS /2014 / DRF dated December 31, 2013 with the projectedunit credit method.

---

- 250,000,000 - 36,250,000 - 2,000,000

12. 12.

-

31-Dec-13

4,855,576,652 1,915,095,478

131,573,602 36,813,347

6,939,059,079

Dibebankan kelaporan laba rugi/

Credited to statement of comprehensive

income

4,855,576,652 1,915,095,478

131,573,602 36,813,347

6,939,059,079

31-Dec-12

39,250,000 3,000,000 2014

-

13.

Akun ini merupakan hutang iuran produksi kepadaKementerian Energi Sumber Daya dan Mineral atas produksiaspal yang terjual masing-masing pada tanggal 31 Desember2014 dan 2013 adalah sebesar Rp. 3.423.751.414 dan Rp2.336.714.222.

This is the account of the levy debt ministry of energy andmineral resources on producing bitumen sold each inDecember 31, 2014 and 2013 was Rp.3.423.751.414 andRp. 2.336.714.222.

5,429,224,491 1,750,000,000

1,573,332 115,362,382

14. 14.

Total

15.

93,838,300

2013

13.

16.

20143,537,574,895

7,296,160,205

16.

2013

5,304,242,108

- 291,250,000

15.

1,507,964,853 26,716,284

231,986,076

133,088,300

26

168


PT WIKA Bitumen2014


KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (Continued)

Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut: The assumptions used are as follows:

Mortalita CSO - 1980 MortalityUsia Pensiun normal 55 Tahun / 55 years Normal Pension ageTingkat Cacat 0,01 % pertahun / per year Disability RateTingkat Pensiun Dipercepat 0,05 % pertahun / per year Accelerated Retirement RateTingkat Pengunduran Diri 0,05-1% per tahun / per year Resignation RateKenaikan Gaji Yang Diharapkan 10% per tahun / per year Expected Salary IncreaseBunga Teknis 8,5% per tahun /per year Technical Interest

(2014) dan (and ) 8,5 % per tahun / per year (2013)

Metode Projected Unit Credit Method

Long-Term EmployeeJumlah Total

Beban Imbalan Kerja Jk.Panjang Long-Term Employee Expense

Nilai Kini Dari Kewajiban Present Value Of ObligationsNilai Wajar Dari Aset Program Fair Value Of Plan AssetsBiaya Jasa Lalu Yang Belum Diakui Unrecognised Past Service CostKeuntungan Aktuarial Yang Belum Diakui Unrecognised Actuarial Gains

Total

Pada Awal Tahun At The Beginning Of The YearBeban Tahun Berjalan (net) Expense For The Year-NetIuran yang dibayarkan Employer's Contribution

Jumlah Total

Biaya Jasa Kini Present Value Of ObligationsBiaya Bunga Fair Value Of Plan AssetsHasil Aset Program Yang Diharapkan Results Expected Return On Plan AssetsKeuntungan Aktuarial Bersih Unrecognized Actuarial Gainsyang Diakui Selama Tahun Berjalan Biaya Jasa Lalu Past Service CostIuran yang dibayarkan Benefits payment

Jumlah Total

16. 16.

-(7,850,779,919)

(6,041,944,457)

The employee benefits obligation recognised in thestatements of financial position is determined as follows:

Net expenses recognised in the statement ofcomprehensive income is as follows :

Kewajiban imbalan kerja yang diakui di laporan keuanganadalah sebagai berikut :

(3,159,186,062) (2,882,758,395) 10,280,761,288

748,783,349

Jumlah

Jumlah Total

- 15,234,274,949

11,330,081,104 - -

(1,049,319,816) 10,280,761,288

2013

16,322,705,745 16,322,705,745

2013

806,586,665 31,375,335

16,322,705,745 16,322,705,745

2013

-

Kewajiban imbalan kerja yang diakui di laporan posisikeuangan adalah sebagai berikut:

Imbalan Kerja Jangka Panjang

Biaya bersih yang diakui di laporan laba rugi komprehensifadalah sebagai berikut :

Employee benefit liabilities recognized in the financialstatements is as follows:

2014

Net expenses recognised in the consolidated profit or lossis as follows:

Biaya bersih yang diakui dalam laba rugi komprehensif adalahsebagai berikut:

2014

970,873,462

2013

339,647,447

17,595,056,650 - -

(1,272,350,905) 16,322,705,745

201315,234,274,948 1,088,430,797

-16,322,705,745

16,322,705,745

201410,280,761,288 10,280,761,288

2014(6,041,944,457)

(6,041,944,457)

2014

16,322,705,745

27

169


Laporan Tahunan2014


KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (Continued)

Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut:

Pada awal tahun At Beginning Of The YearBiaya jasa kini Current Service CostBiaya bunga Interest CostImbalan yang dibayarkan Benefits PaidKerugian aktuarial bersih yang Net Actuarial Losses Recogniseddiakui selama tahun berjalan During The Year

Jumlah Total

PINJAMAN DARI PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA LOAN FROM REPUBLIC OF INDONESIA GOVERNMENT

EKUITAS EQUITY

Modal Dasar / Authorized CapitalModal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid in Capital- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk- PT Wijakaya Karya Bangunan Gedung

Jumlah / TotalSaham dalam Portepel / Portfolio Stock

16. 16.

17.

The movement in the present value of obligations are as follows :

18.

17.

18.

(2,882,758,395)

(5,159,677,278) 11,330,081,104

This account represents the Company's loan from theGovernment of the Republic of Indonesia through theSecretariat of State of the Republic of Indonesia in 1991for investment and working capital needs for the yearsended December 31, 2014 and 2013 is Rp 2.566.000.000.

Akun ini merupakan pinjaman Perusahaan dari PemerintahRepublik Indonesia melalui Sekretariat Negara RepublikIndonesia pada tahun 1991 untuk kebutuhan investasi danmodal kerja untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 2.566.000.000.

201316,872,515,203

339,647,447 748,783,349

-

(365,889,349) 17,595,056,650

201417,595,056,650

970,873,462 806,586,665

Based on government regulation no 91 2013 onDecember, 24, 2013 all shares of the company ( persero )sold to PT Wijaya Karya ( persero ) tbk. Since December,30, 2013, ratification through certificates sale-purchase(AJB) together with ministry of soe PT Sarana Karyameans of becoming formally subsidiary PT Wijaya Karya(persero) Tbk.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2013tanggal 24 Desember 2013 seluruh saham PT Sarana Karya(Persero) dijual kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sejaktanggal 30 Desember 2013, melalui pengesahan Akta JualBeli (AJB) bersama Kementerian BUMN, PT Sarana Karyaresmi menjadi Anak Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero)Tbk.Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang SahamLuar Biasa PT Sarana Karya yang telah diaktakan oleh M.Nova Faisal, SH., M.Kn., Notaris dan Pejabat Pembuat AktaTanah (PPAT) di Jakarta, dengan akte no. 83 tanggal 30 Juni2014, diputuskan bahwa menyetujui penjualan sebagiansaham milik Perusahaan Perseroan (Persero) PT WijayaKarya Tbk disingkat PT WIKA (Persero) Tbk yaitu sebanyak50 (lima puluh) saham atau sebesar Rp. 50.000.000,- (limapuluh juta Rupiah) kepada PT Wijaya Karya BangunanGedung disingkat PT WIKA GEDUNG, berkedudukan diJakarta Timur.

According to the minutes of the general meeting of thecompany shareholders extraordinary work has deed by M.Said Faisal, SH. , M.Kn. The notarial deed and the makersof land (PPAT) in Jakarta with a certificate no. 83 datedJune 30, 2014, the company agreed to sell the shares toliability company (Persero), PT Wijaya Karya Tbk with 50(fifty) shares or Rp.50.000.000, - (fifty million rupiah) to PTWijaya Karya Bangunan Gedung, based on east jakarta.

Nilai Nominal / Par Value of Rp 1.000.000 per share

%

Therefore, its ownership to become as follows:

99%1%

100%

Sehingga dengan demikian komposisi kepemilikan sahamPerusahaan menjadi sebagai berikut :

Pemegang Saham / Shareholders Saham / Shares Rupiah penuh / Full in Rupiah

7,431 7,431,982,660

4,950 4,950,000,000 50 50,000,000

5,000 5,000,000,000 2,431 2,431,982,660

28

170


PT WIKA Bitumen2014


PENJUALAN SALES

Asphalt LaweleAsphalt Kabungka

PENJUALAN BERSIH NET SALES

Inner Mongolia Podala Asphalt Material Inner Mongolia Podala Asphalt MaterialQingdao Bright Century International Co. Ltd Qingdao Bright Century International Co. LtdPahala Dharma Mulia Pta.Ltd Pahala Dharma Mulia Pta.LtdPT. Alternet Technologi Ltd PT. Alternet Technologi LtdPT. Luky Horse PT. Luky HorseHunan Yi Tong Buton Aspal Hunan Yi Tong Buton AspalCV Mitra Bersama Indonesia CV Mitra Bersama IndonesiaPT Karya Mega Buton PT Karya Mega ButonPT Buton Cemerlang PT Buton CemerlangDinas Pekerjaan Umum Kabupaten Buton Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten ButonFeed Flavors Asia (FFA) Co Ltd Feed Flavors Asia (FFA) Co LtdPT. Bintang Nusantara Wolio PT. Bintang Nusantara WolioPT Garungga PT GarunggaCV. Bumi Persada Laos CV. Bumi Persada LaosPT Buton Cemerlang PT Buton CemerlangCV. Faris Putra CV. Faris PutraPT. Bumi Aspal Indonesia PT. Bumi Aspal IndonesiaDinas Pekerjaan Umum Kota Baubau Dinas Pekerjaan Umum Kota BaubauPT SNVT Pembangunan PT SNVT Pembangunan CV.Dewi Rahmat CV.Dewi RahmatTuan Maxi Mantong Tuan Maxi MantongTuan Hamdan Tuan HamdanToko Bandung Toko BandungTuan Rudi Martubong Tuan Rudi MartubongPDAM Kab. Buton PDAM Kab. ButonPT Sinar Seir Peren PT Sinar Seir PerenHebei Huang Huang Yanjie Special Hebei Huang Huang Yanjie Special Formal Venture Corporation Formal Venture CorporationPD Mainawa PD MainawaCV Art-land Solution CV Art-land SolutionHerman Rich Industry Herman Rich Industry PT Aston Adhi Jaya PT Aston Adhi JayaPT Adita Persada PT Adita PersadaPT Bumi Mitra Abadi Buton PT Bumi Mitra Abadi ButonCV Graha Prima Cipta CV Graha Prima CiptaPT Surabaya Indah Maju Abadi PT Surabaya Indah Maju AbadiInstitut Teknologi Sepuluh November Institut Teknologi Sepuluh NovemberDarfin Rawu Darfin RawuDavid DavidJumlah Total

Details of net sales based on the company's main product groups are as follows:

19.

Rincian penjualan bersih Perusahaan berdasarkan kelompok produk utama perusahaan adalah sebagai berikut:

Penjualan berdasarkan pembeli untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

19.

- 112,187,362

201372,231,717,794 38,129,075,235

110,360,793,029

201437,138,411,915 23,692,788,268 60,831,200,183

2013

Sales by customer for the years ended December 31, 2014 and 2013 were as follows:

Aspal curah LaweleAspal curah Kabungka

3,037,665,000 2,197,582,569 1,841,009,367

-

110,360,793,029 1,547,639

- -

4,389,545 17,353,272

- - -

7,177,500,000 2,826,053,115

- - -

66,780,011,913 11,943,293,010

581,590,907 -

112,991,997

13,923,517,549 - - -

481,590,909

- -

908,645,523

1,140,390,909

68,016,000 43,895,454 43,017,545 40,520,273 26,763,636

2,306,657,769 1,463,093,005 1,059,499,980

273,445,451 220,603,630

8,404,363 8,170,910

485,273 242,636

- - - -

18,197,726 15,058,181 10,982,181 10,972,363 9,705,454 9,305,454

125,647,636 30,329,545 8,221,818 2,621,454

-

485,272,728 267,636,360 90,346,908

- - - - - - - - - -

60,831,200,183

201420,462,326,941 18,221,250,000 12,773,981,952

29

171


Laporan Tahunan2014


BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD

Aspal curah Lawele Asphalt LaweleAspal curah Kabungka Asphalt Kabungka

Jumlah Total

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Beban penjualan Sales ExpenseEntertaimen EntertainmentIklan AdvertisementPromosi PromotionSub Jumlah

Beban umum dan administrasi General and administrative expensesUmum GeneralGaji dan tunjangan Salaries and allowancesPenyusutan dan amortisasi Depreciation and amortizationPemeliharaan dan jasa Maintenance and servicesBahan MaterialBonus dan jasa produksi Bonus and production serviceSub Jumlah

Jumlah Total

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSE)

Pendapatan lain-lain Others Profit and Loss- NetLaba selisih kurs Gain on exchange ratesPemulihan piutangBunga deposito dan Jasa giroLain-lain Others

Beban lain-lain Other expensesBeban Pajak Tax ExpenseLain-lain OthersJumlah Total

IKATAN, PERJANJIAN DAN KOMITMEN BONDING, AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a. Perjanjian Jual Beli Aspal Buton a. Buton's asphalt purchase agreement1. 1.

22. 22.

43,662,708,449

2014

Deposits Interest and giro servicesRecovery of receivables

20.

21.

16,127,255,651 14,450,737,367

- 478,469,000

-

Perjanjian jual beli aspal alam antara PT Sarana Karya(Persero) dengan PT Integrito Glonex Pratama No.043/Asphalt/SAKA-IGP/X-10 tanggal 15 Oktober 2010untuk pemuatan dari pelabuhan Nambo di Teluk Lawele,jangka waktu 5 (lima) tahun total sebanyak 12.000.000MT, harga komoditas USD 21 per MT FOBT di atastongkang.

Natural asphalt purchase agreement between PTSarana Karya (Persero) PT Pratama No. IntegritoGlonex 043 / Asphalt / SAKA-IGP / X-10 datedOctober 15, 2010 for the loading of the port in theGulf Lawele Nambo, a period of 5 (five) years, a totalof 12,000,000 MT, commodity price of USD 21 perMT FOBT on a barge.

30,577,993,018

2,090,493,654 1,822,273,105

23.

20.

21.

17,401,658,349

2013

47,658,370 57,962,055

23.

1,836,680,772 2,007,168,585 2,581,484,311

10,177,298,668

7,523,650,709 176,110,642

3,751,965,000

2013

175,000,000 3,500,000

161,781,625 340,281,625

2013

26,570,046,857 6,354,607,242

2,477,537,317

2014

5,000,000,000

10,140,800 115,761,225

2013

9,547,814,977 - 888,397,266 5,763,020,100 16,199,232,343

- 9,060,644,526 7,138,587,817

39,532,870,220

2014

3,537,574,895 7,928,810,654 8,044,571,879

2014

673,547,797 498,847,569 95,539,130

39,192,588,595

26,261,050,100

30

172


PT WIKA Bitumen2014


2.

b. b.

c. c.

d. d.

e.

NILAI WAJAR ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Aset Keuangan Financial assetKas dan setara kas Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade receivablesPiutang lain-lain others receivables

Jumlah Total

Liabilitas Keuangan Financial liabilitiesHutang usaha Trade payablesBiaya yang masih harus dibayar Accrued expenseHutang Lain-lain Others payables

Jumlah Total

e.

11,960,518,333

23. 23. BONDING, AGREEMENTS AND COMMITMENTS(Continued)

2.

IKATAN, PERJANJIAN DAN KOMITMEN (Lanjutan)

Joint Operation Agreement between PT Sarana Karya(Persero) PT Trada International No. HK 020301-148 /NKB / SAKA-IT / 2011, dated December 27, 2010. JointOperating activities include the production andmarketing operations Asbuton and development ofappropriate technologies for producing Asbutonextraction.

2014

Recorded value Nilai wajar/

29,317,994,951 6,136,817,192

485,370,398

6,630,061,616 5,304,242,108

Here is the carrying value and estimated fair value offinancial instruments are stated in the balance:

Perjanjian jual beli aspal alam antara PT Sarana Karya(Persero) dengan PT Glonex Pratama No. HK 0203021-004/IGP/II-2011 tanggal 14 Februari 2011 untukpemuatan dari pelabuhan Banabungi di Teluk Pasarwajo,jangka waktu 5 (lima) tahun total sebanyak 6.000.000MT, harga komoditas USD 23 per MT FOBT diatas kapal.

Natural asphalt purchase agreement between PTSarana Karya (Persero) PT Glonex Pratama No. HK0203021-004 / IGP / II-2011 dated February 14, 2011for the loading of the port in the Gulf BanabungiPasarwajo, a period of 5 (five) years, a total of6,000,000 MT, commodity price of USD 23 per MTFOBT on board.

41,941,580,367

15,473,312,756

35,940,182,541

Purchase agreement between PT Sarana Karya(Persero) with PT Adhi Jaya Aston No. HK 01 03 01-156 / SAKA-AAJ / XII / 2012. Total asbuton the resaletransform in 2011 of 120,000 tonnes at a price FOBbarge port Buton Lawele Rp 168,000 / ton.

6,630,061,616 5,304,242,108 3,539,009,032

15,473,312,756

Perjanjian Kerja Sama Operasi antara PT Sarana Karya(Persero) dengan PT Trada Internasional No. HK 020301-148/NKB/SAKA-TI/2011 tanggal 27 Desember 2010. KerjaSama Operasi meliputi kegiatan operasi produksi danpemasaran Asbuton dan pengembangan teknologi tepatguna untuk memproduksi Asbuton ekstraksi.

Perjanjian jual beli antara PT Sarana Karya (Persero)dengan PT Aston Adhi Jaya No. HK 01 03 01-156/SAKA-AAJ/XII/2012. Jumlah asbuton yang dijual belikan unuktahun 2011 sebanyak 120.000 ton dengan harga FOBtongkang pelabuhan Lawele Buton sebesar Rp168.000/ton.

Perjanjian jual beli antara PT Sarana Karya (Persero)dengan CV Graha Prima Cipta No. HK 02 03 01 -196/SAKA-GPC/XI/2013. Jumlah asbuton yang dijualbelikan unuk tahun 2013 sebanyak 400 ton dengan hargaFOB tongkang pelabuhan sebesar Rp 240.000/ton.

3,539,009,032

29,317,994,951

663,067,083

24. 24.

Berikut ini nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrumenkeuangan Perusahaan yang dinyatakan dalam laporan posisikeuangan :

Nilai tercatat /Fair value

Purchase agreement between PT Sarana Karya(Persero) with Prima Cipta Graha CV No. HK 02 03 01-196 / SAKA-GPC / XI / 2013. Total asbuton the resaletransform and in 2013 as much as 400 tons at a priceFOB barge port of Rp 240,000 / ton.

Perjanjian jual beli antara PT Sarana Karya (Persero)dengan PD Mainawa No. HK 02 03 01 - 221/SAKA-PDM/X/2013. Jumlah asbuton yang dijual belikan unuktahun 2013 sebanyak 12.000 ton dengan harga FOBtongkang pelabuhan sebesar Rp 250.000/ton.

Purchase agreement between PT Sarana Karya(Persero) PT Mainawa No. HK 02 03 01-221 / SAKA-PDM / X / 2013. Total asbuton the resale transform andin 2013 some 12,000 tonnes at a price FOB barge portof Rp 250,000 / ton.

31

173


Laporan Tahunan2014


Aset Keuangan Financial assetKas dan setara kas Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade receivablesPiutang lain-lain others receivables

Jumlah Total

Liabilitas Keuangan Financial liabilitiesHutang usaha Trade payablesBiaya yang masih harus dibayar Accrued expenseHutang Lain-lain Others payables

Jumlah Total

- -

KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO RISK MANAGEMENT POLICY

- -

25.

24. 24.NILAI WAJAR ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN(Lanjutan)

FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES(Continued)

Manajemen resiko dijalankan oleh Dewan Direksi Perusahaan.Dewan Direksi melakukan identifikasi, eafaluasi dan lindungnilai terhadap resiko-resiko keuangan, apabila dianggap perlu.Komite menentukan prinsip manajemen resiko secarakeseluruhan, termasuk resiko pasar, kredit dan likuiditas.

6,674,689,595 6,674,689,595 7,296,160,205 7,296,160,205

10,854,415,765 10,854,415,765 24,825,265,565 24,825,265,565

2013Nilai tercatat / Nilai wajar/

Recorded value Fair value

53,646,310,127 53,646,310,127 25,772,024,373 18,111,642,460 1,145,249,951 967,553,266

The various actiavities undertaken to the Company isexposed to various financial risks, including the impact offoreign currency exchange rates, commodity prices andthe leafel of interest rates. Overall risk managementprogram aimed at the Company's commodity priceuncertainty and to minimize the adverse impact isexpected on the Company's financial performance.

Risk management is run by a Board of Directors of theCompany. Board of Directors of the identification,eafaluation and hedging of financial risks, if deemednecessary. The Committee determines the overall riskmanagement principles, including market risk, credit andliquidity.

80,563,584,451 72,725,505,853

The entire carrying value of financial instruments close tothe fair value of financial instruments. Here is a methodand assumptions used in estimating the fair value of eachclass of financial instrument:

Cash and cash equivalents, retention receivables, otherreceivables and other assets, all financial assets areshort-term financial assets that will mature in 12 monthsso that the carrying value of financial assets has beenreflected in the fair value of financial assets.

Trade payables, accrued expenses and other payables,all noted that financial liability is a short-term obligationsthat will mature in 12 months so that the carrying value offinancial assets has been reflected from the financialobligations.

Hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan hutanglain-lain, seluruh kewajiban keuangan tersebut merupakankewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo dalamwaktu 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangantersebut telah mencerminkan dari kewajiban keuangan.

Berbagai aktifitas yang dilakukan membuat Perusahaanterekspos terhadap berbagai resiko keuangan, termasukdampak nilai tukar mata uang asing, tingkat harga komoditasdan tingkat suku bunga. Program manajemen resikokeseluruhan yang dimiliki Perusahaan ditujukan untukmenghadapi ketidakpastian harga komoditas dan untukmeminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerjakeuangan Perusahaan.

25.

Seluruh nilai tercatat instrumen keuangan mendekati nilaiwajar dari instrumen keuangan tersebut. Berikut ini adalahmetode dan asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilaiwajar dari setiap golongan instrumen keuangan Perusahaan:

Kas dan setara kas, piutang retensi, piutang lain-lain dan aset lain-lain, seluruh aset keuangan tersebut merupakan asetkeuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut telahmencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut.

32

174


PT WIKA Bitumen2014


KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) RISK MANAGEMENT POLICY (Continued)

a. Resiko pasar a. Market risk1) Resiko mata uang asing 1) Foreign exchange risk

2) Resiko harga 2) Price risk

3) Resiko Suku Bunga 3) Interest rate risk

b. Resiko Kredit b. Credit risk

c. Resiko Likuiditas c. Liquidity risk

25. 25.

Eksposure terhadap suku bunga perusahaan dinilai rendahapabila ditinjau dari sisi neraca, namun perusahaan terusmemonitor hal ini untuk meminimalkan dampak negatifterhadap perusahaan. Pinjaman yang dikeluarkan padatingkat suku bunga afariabel mengekspose perusahaanterhadap arus kas dari resiko tingkat suku bunga.

Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasidari Perusahaan, dilakukan dalam mata uang rupiah, olehkarena itu Perusahaan memiliki eksposur yang signifikanterhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing (USD).

Revenue, funding and most of the operating costs of theCompany, made in rupiah, therefore the Company hassignificant exposure to fluctuations in foreign currencyexchange rate (USD).

Price risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in market prices, regardlessof whether the change was caused by factors specific toindividual instruments or the issuer or factors affecting allinstruments traded in the market.

Liquidity risk (also known as funding risk) is the risk thatcompanies will haafe difficulty in obtaining funds to meetcommitments associated with financial instruments.liquidity risk may arise from the inability of firms to sellfinancial assets quickly at a price close to fair value.

Credit risk is the risk that one of the parties on a financialinstrument will fail to meet its obligations and caused theother party suffered financial losses.

The company's general policy for sales to new customersand existing customers are selected that have a strongfinancial condition and good reputation.

Management believes its ability to continue to control and sustain minimal exposure to credit risk given the company has a clear policy in the selection of customers, using a legally enforceable agreement at the time of the sale, and the historical low level of bad debts.

Resiko likuiditas (juga dikenal resiko pendanaan) adalahresiko dimana perusahaan akan mengalami kesulitan dalammemperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkaitdengan instrumen keuangan. resiko likuiditas mungkin timbulakibat ketidakmampuan perusahaan untuk menjual asetkeuangan secara cepat dengan harga yang mendekati nilaiwajarnya.

Resiko kredit adalah resiko dimana salah satu fihak atasinstrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebakan pihak lain mengalami kerugian keuangan.

Kebijakan umum perusahaan untuk penjualan ke pelangganbaru dan yang sudah ada adalah menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat sertareputasi yang baik.

Resiko harga adalah resiko fluktuasi nilai instrumenkeuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepasdari apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen indiafidual atau penerbitnyaatau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumentyang diperdagangkan di pasar.Perusahaan tidak memiliki instrumen keuangan yangterekspos terhadap perubahan harga pasar, dimanaperusahaan secara aktif melakukan penyesuaian yangdiperlukan untuk mengatasi dampak perubahan hargapasar.

Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terusmengontrol dan mempertahankan exposure yang minimalterhadap resiko kredit mengingat perusahaan memilikikebijaksanaan yang jelas dalam pemilihan pelanggan,menggunakan perjanjian yang berkekuatan hukum pada saatmelakukan transaksi penjualan, dan sejarah tingkat kreditmacet yang rendah.

The Company has no financial instruments exposed tochanges in market prices, where the company is actiafelymake the necessary adjustments to cope with the impactof changes in market prices.

Interest on the cash flow risk is the risk that future cashflows of a financial instrument will fluctuate due tochanges in market interest rates.

Exposure to interest rate undervalued firms when viewedfrom the side of the balance sheet, but the companycontinues to monitor this case to minimize the negatiafeimpact on the company. Loans are issued at variablerates expose the company to cash flow interest rate risk.

Resiko bunga atas arus kas adalah resiko dimana arus kasmasa datang suatu instrumen keuangan akan berfluktuasiakibat perubahan suku bunga pasar.

33

175


Laporan Tahunan2014


KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) RISK MANAGEMENT POLICY (Continued)

d. Nilai Wajar d. Fair Value

26. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN SUBSEQUENT EVENTS

Tidak ada peristiwa penting setelah tanggal pelaporan yangmempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.

27. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORANKEUANGAN

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan isilaporan keuangan yang disetujui untuk terbit tanggal 19Februari 2015.

25. 25.

Management is responsible for preparation and contentsof the financial statements which are approved forissuance on February 19, 2015.

26.

27.

No significant events after the reporting date which affectthe overall financial statements.

MANAGEMENT RESPONSIBILITY FOR FINANCIALSTATEMENTS

Liquidity risks arise in situations of difficulty obtainingfinancing company. Liquidity risk management policycarefully carried out by maintaining adequate cash andcash equivalents. The Company manages liquidity bymonitoring risikio cash flow forecast and actual cashflows and adjust the maturity profile of financial assetsand liabilities.

Management believes that book value of assets andliabilities are approaching fair value of financial assetsand financial liabilities at the date of December 31, 2014

Resiko likuiditas muncul dalam situasi perusahaan kesulitanmemperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen resikolikuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjagakecukupan kas dan setara kas. Perusahaan mengelola risikiolikuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kasaktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dankewajiban keuangan.

Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dankewajiban keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dankewajiban keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember2014

34

176


PT WIKA Bitumen2014

177


Laporan Tahunan2014