kumpulan materi bleaching

Upload: baja-putra-hasibuan

Post on 14-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    1/13

    KUMPULAN MATERI BLEACHING (PEMUTIHAN)

    PADA GIGI DISKOLORISASI

    Oleh :

    Aswan Subakja Putra Hasibuan

    20090340045

    Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

    Prodi Kedokteran Gigi

    Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    2/13

    I. Definisi Diskolorisasi Gigi dan Bleaching

    Diskolorisasi yaitu perubahan warna pada gigi yang di sebabkan beberapa factor,

    baik secara intrinsic maupun ekstrinsik.

    Bleaching yaitu suatu cara pemulihan kembali gigi yang berubah warna, sampai

    mendekati warna gigi aslinya. Bleaching juga dapat diartikan yaitu prosedur

    merestorasi warna normal pada gigi dengan mengubah warna noda dengan

    menggunakan bahan oksidasi atau reduksi berkekuatan tinggi.

    II. Etiologi Perubahan Warna Gigi

    A. Perubahan Warna Menurut Grossman

    Menurut Grossman (1995), etiologi dari perubahan warna dapat

    diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :

    1) Perubahan Warna Ekstrinsik

    Perubahan warna ekstrinsik ditemukan pada permukaan luar gigi dan

    biasanya disebabkan oleh faktor lokal. Faktor local tersebut meliputi

    pewarnaan karena makanan dan minimum (kopi, the dan lain-lain),

    pewarnaan karena zat-zat (rokok, inang dan lain-lain).

    2) Perubahan Warna Intrinsik

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    3/13

    Perubahan warna intrinsic adalah pewarnaan gigi yang disebabkan

    oleh noda yang terdapat di dalam email dan dentin. Penyebab- penyebabnya

    yaitu penumpukan atau penggabungan bahan-bahan di dalam struktur gigi

    misalnya stain tetrasiklin. Perubahan warna secara intrinsik dapat

    dihubungkan dengan periode perkembangan gigi misalnya pada

    dentiogenesis imperfekta atau setelah perkembangan gigi yang disebabkan

    oleh pulpa nekrosis.

    B. Perubahan Warna Gigi menurut Walton

    Menurut Walton dan Torabinejad (1996), perubahan warna pada gigi

    dapat terjadi pada saat atau setelah terbentuknya email dan dentin. Perubahan

    tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

    1) Penyebab Noda Alamiah

    Perubahan warna gigi yang disebabkan oleh sejumlah noda pada permukaan

    gii setelah erupsi. Noda alami tersebut kemungkinan berada pada permukaan

    atau berikatan di dalam struktur gigi, kadang-kadang diakibatkan defek email

    atau karena cedera trauma. Contoh dari noda alamiah

    a. Pulpa nekrosis

    Kerusakan jaringan yang dilepaskan masuk kedalam tulubus

    dentin dan mewarnai dentin disekitarnya.

    b. Pendarahan intrapulpa

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    4/13

    Hal ini dapat disebabkan oleh trauma pada gigi dan akan

    menyebabkan pendarahan serta lisi eritrosit. Produk disintegrasi darah

    diduga sebagai ion sulfide, masuk kedalam tulubus dentin sehingga

    menyebabkan perubahan warna gigi yang makin lama makin meningkat.

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    5/13

    c. Metamorfosis kalsium

    Pembentukan dentin sekunder ireguler secara ekstensif didalam

    kamar pulpa atau pada dinding saluran akar menyebabkan translusensi

    mahkota gigi berkurang atau warna gigi berubah menjadi kekuningan ata

    kuning kecoklatan.

    d. Defek perkembangan

    Perubahan warna dapat terjadi karena kerusakan pada saat

    perkembangan gigi.

    1. Fluorosis endemik

    Masuknya sejumlah flour ketika pembentukan gigi

    menyebabkan kerusakan struktur yang mengalami mineralisasi dan

    mengakibatkan terjadinya hipoplasia. Permukaan gigi menjadi porus

    dan akan menyerap warna di dalam rongga mulut.

    2. Obat-obatan sistemik

    Masuknya obat-obatan atau bahan kimia pada saat

    pembentukan gigi dapat menyebabkan perubahan warna gigi. Pada

    umumnya obat yang menyebabkan perubahan warna gigi paling

    berat adalah tetrasiklin, menyebabkan gigi berwarna kuning

    kecoklatan sampai abu-abu tua. Hal ini tergantung kepada jumlah,

    frekwensi, jenis tetrasiklin dan umur pasien saat meminum obat.

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    6/13

    3. Defek dalam pembentukan gigi

    Kerusakan dalam pembentukan gigi terjadi sebatas email

    berupa hypoplasia atau hipokalsifikasi,terlihat warna gigi kecoklatan.

    2) Perubahan warna Iatrogenik

    Perubahan warna sebagai akibat prosedur perawatan gigi atau dapat

    disebabkan oleh berbagai bahan kimia dan bahan yang dipakai di bidang

    kedokteran gigi.

    a. Perubahan Warna Gigi karena Perawatan Endodontik

    Perubahan warna gigi akibat perawatan endodontik dapat

    disebabkan oleh beberapa hal yaitu bahan obturasi, sisa-sisa jaringan

    pulpa dan obat-obatan intra kanal (Walton & Torabinejab, 1996).

    b. Perubahan Warna Gigi karena Restorasi Korona

    Restorasi yang dipakai biasanya ada dua tipe, yaitu restorasi

    logam dan restorasi komposit (Walton & Torabinejab, 1996).

    III. Bahan Bahan dan Mekanisme Bleaching

    A. Bahan bahan bleaching

    Menurut Grossman (1998) serta Walton dan Torabinejab (1996),

    Macam-macam bahan pemutih gigi yaitu :

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    7/13

    1) Hidrogen peroksida

    Hidrogen peroksida adalah oksidator kuat dan bahan ini tersedia

    dalam berbagai konsentrasi, yang paling umum di pakai adalah konsentrasi

    30-35 %. Contoh dari larutan hidrogen peroksida adalah superoxol,

    perhidrol. Cairan ini merupakan cairan bening tidak berwarna dan tidak

    berbau.

    2) Pirozon

    Pirozon merupakan larutan hidrogen peroksida 25 % dalam eter 75

    %. Larutan ini bersifat kaustik, mudah menguap juga baunya merangsang

    menyebabkan rasa mual pada pasien.

    3) Natrium perborat

    Natrium perborat dapat diperoleh dalam bentuk bubuk. Bahan yang

    masih baru mengandung kira-kira 95 % perborat dalam 9,9 % oksigen.

    Bahan ini bersifat alkali, lebih mudah dikontrol dan lebih aman daripada

    cairan hidrogen pekat.

    4) Karbamid peroksida

    Karbamid peroksida dikenal sebagai urea hidrogen peroksida, dapat

    diperoleh dalam berbagai konsentrasi antara 3-15 %. Umumnya preparat ini

    mempunyai pH 5 - 6,5 % dan mengandung kira-kira 10 % karbamid

    peroksida, biasanya mengandung gliserin atau propilen glikol, natrium

    stannat, asam fosfat atau asam sitrat dan aroma.

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    8/13

    5) Larutan Mc. Innes

    Larutan ini terdiri atas 5 bagian asam klorida 36 %, 5 bagian

    hidrogen peroksida 30 % dan 1 bagian eter, biasanya digunakan untuk

    menghilangkan noda pada kasus fluorosis.

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    9/13

    6) Natrium peroksiborat monohidrat

    Contoh dari bahan ini adalah amosan, yang melepaskan oksigen

    lebih banyak daripada natrium perborat, diindikasikan untuk pemutihan gigi

    secara internal.

    B. Mekanisme Bleaching

    Hidrogen peroksida merupakan suatu zat yang mempunyai kemampuan

    untuk menembus email yang mencapai email dan dentin yang terkena

    pewarnaan. Penembusan ini terjadi karena berat molekul hidrogen peroksida

    yang rendah dan mempunyai kemampuan denaturasi protein sehingga dapat

    meningkatkan gerakan ion-ion melalui gigi.

    Menurut beberapa pakar, terjadinya pemutihan gigi ini disebabkan oleh

    adanya reaksi oksidasi. Noda-noda yang ada di email dan dentin akan dioksidasi

    oleh hydrogen peroksida yang bersifat sebagai oksidator kuat. Bahan oksidator

    ini mempunyai kemampuan untuk merusak molekul-molekul zat warna, melalui

    reaksinya dengan oksigen bebas yang dilepaskan, sehingga warna menjadi netral

    dan menyebabkan terjadinya efek pemutihan.

    Hidrogen peroksida adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan radikal

    bebas, HO2* + O* yang sangat reaktif. Pada proses pemutihan gigi, hidrogen

    peroksida berdifusi melalui matriks organik email dan dentin. Radikal bebas

    bermuatan merupaka radikal yang tidak stabil dan akan bereaksi dengan molekul

    organik atau radikal bebas lainnya terutama molekul-molekul zat warna di dalam

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    10/13

    gigi setelah zat warna dirusak sehingga terjadi efek pemutihan (Feinman, 1987;

    Goldstein and Garber, 1995).

    IV. Teknik Bleaching (Pemutihan) Gigi

    A. Teknik Bleaching eksternal

    Pada teknik ini gigi masih vital dan biasanya pewarnaan disebabkan oleh

    faktor ekstrinsik, missal karena makanan atau minuman, fluorosis dan lain-lain.

    Pada teknik ini terdapat 2 cara yaitu termokatalitik dan mouth guard bleach.

    Prosedur teknikmouth guard bleach :

    Teknik ini biasanya dipakai pada perubahan yang ringan, dianjurkan

    sebagai teknik pemutihan di rumah, biasa disebut juga tehnik pemutihan

    dengan matriks. Teknik ini dapat dilakukan pada malam hari saat tidur disebut

    night guard vital bleachingatau dipakai pada siang hari.

    Tahapan mouthguard bleaching adalah sebagai berikut (Walton &

    Torabinejab, 1996) :

    a. Pasien diberi penjelasan, lakukan profilaksis, dibuat foto permulaan dan

    selama perawatan.

    b. Gigi dicetak, dibuat model lengkung rahang dari gips batu. Dua lapis

    relief die diulaskan pada bagian bukal cetakan gigi untuk membentuk

    reservoir bagi bahan pemutih.

    c. Matriks plastik lunak setebal 2 mm dibuat dan dirapikan dengan gunting

    sampai 1 mm melewati tepi ginggiva.

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    11/13

    d. Mouthguard dicoba pada mulut, lalu diangkat dan bahan pemutih

    dimasukkan ke dalam ruangan dari setiap gigi yang akan diputihkan.

    Kemudian mouthguard dipasang atas gigi dalam mulut dan kelebihan

    bahan pemutih gigi dibuang.

    e. Pasien harus dibiasakan menggunakan prosedur ini, biasanya 3-4 jam

    sehari dan bahan pemutih diisi kembali setiap 30-60 menit.

    f. Perawatan dilanjutkan selama 4-24 minggu, pasien diperiksa setiap 2

    minggu.

    B. Teknik bleaching Internal (intrakoronal)

    Perawatan ini pada gigi non vital dan biasanya pada gigi yang telah

    dirawat endodontic dengan baik. Pada teknik ada dua cara yaitu dengan cara

    termokatalitik, walking bleach dan kombinasi.

    1) Teknik termokatalitik

    Tahapan teknik termokatalitik adalah sebagai berikut (Grossman, 1998;

    Walton & Torabinejab, 1996) :

    a. Isolasi gigi yang akan dirawat dengan karet isolator. Lindungi jaringan

    lunak dengan petrolium jelly atau cocoabutter.

    b. Buang bahan pengisi dari kamar pulpa 2-3 mm ke apikal dibawah gusi.

    c. Buang dentin dibagian labial kamar pulpa dengan bor bulat yang

    berputar secara perlahan.

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    12/13

    d. Bersihkan kamar pulpa dengan kloroform atau xylene, kemudian

    keringkan dengan hembusan udara.

    e. Lindungi jaringan lunak dan gigi tetangga dari panas yang berasal dari

    sumber panas. Letakkan kasa yang telah dibasahi air di bawah karet

    isolator untuk menutup bibir dan jaringan lunak.

    f. Letakkan sebuah kapas dalam kamar pulpa yang dibasahi hydrogen

    peroksida 30-35 %, tutup permukaan labial gigi dengan kapas yang telah

    dibasahi bahan pemutih. Arahkan sumber panas pada gigi yang telah

    disiapkan. Basahi lagi kapas dengan hidrogen peroksida segar. Ulangi

    langkah ini 4-5 kali.

    g. Evaluasi efek pemutihan,bila belum berhasil pertemuan berikutnya

    dilakukan seminggu kemudian setelah kavitas ditutup tumpatan

    sementara.

    h. Apabila hasilnya sudah memuaskan, bersihkan kamar pulpa dengan

    kloroform xylene atau alkohol, kemudian lapisi dengan semen yang

    berwarna putih sebelum dilakukan tumpatan tetap dengan resin

    komposit.

    2) Teknik walking bleach

    Teknik ini memakai campuaran superoxol dan natrium perborat,

    prosedurnya adalah sebagai berikut (Grossman, 1998; Walton &

    Torabinejab, 1996) :

  • 7/30/2019 Kumpulan Materi Bleaching

    13/13

    a. Jaringan sekitar gigi yang akan dirawat dilindungi dengan vaselin.

    b. Isolasi gigi dengan karet isolator (rubberdam).

    c. Kamar pulpa dan tanduk pulpa dibersihkan, kemudian dentin bagian

    labial dalam kamar pulpa dikurangi 0,5 mm dengan bor kecepatan

    rendah.

    d. Kurangi gutaperca dengan plugger panas sebanyak 2 mm ke arah apikal.

    e. Daerah orifis ditutup dengan semen seng oksida eugenol setebal 1 mm.

    f. Bersihkan kamar pulpa dengan xylene atau isopropil alkohol 70 %,

    kemudian keringkan dengan aliran udara. Menurut Hyess (1986) dapat

    juga dipakai asam fosfat 37 % yang dioleskan dalam kamar pulpa selama

    1 menit, kemudian bilas dengan air dan keringkan.

    g. Letakkan pasta campuran natrium perborat dengan superoxol di dalam

    kamar pulpa, tekan dengan kapas ke arah dinding labial kemudian tutup

    dengan tumpatan sementara seng oksida eugenol.

    h. Kujungan berikutnya dilakukan 3-7 hari kemudian. Bila pemutihan gigi

    belum berhasil, ulangi prosedur di atas, tetapi bila sudah berhasil,

    bersihkan gigi kemudian lakukan tumpatan tetap dengan resin komposit.