materi foto

17
MATERI FOTO PENGENALAN LENSA, FILM DAN ASESORIS LENSA 1. lensa normal Dalam fotografi kamera filem 135 yang menggunakan lensa berjaraktitik focus antara 45-58 mm disebut dengan lensa normal. Istilah lensa normal ini berkaitan dengan kemampuan sudut pandang lensa ini mendekati sudut pandang mata manusia dan daya menginterpretasikan prespektif. Lensa normal ini beberapa puluh tahun lalu banyak dipakai dan jadi lensa favorit karena ringan,kompak, relatif murah dan hamper setiap kita membeli kamera baru lensa normal tersebut menjadi satu paket dengan body kamera sehingga sebagaian masyarakat umum member nama juga lensa standar unatuk lensa normal. Kelebihan utama lensa ini adalah kuat. Lensa/diafragma terbesar yang dimilikinya, seperti f=1.2;1.4;18; atau 2. 2. lensa tele Lensa ini memiliki sistim kerja seperti teropong yang dapat medekatkan obyek, pada umumnya lensa ini berciri fisik panjang, berdiameter besar dan berat. Suatu lensa digolongkan kedalam lensa tele jika titik fokusnya lensa normal, yaitu: a. Tele pendek 70-100 mm b. Tele sedang 105-210 mm c. Tele panjang 300- lebih Tiga pertimbangan yang dilakukan seorang fotografer dalam penggunaan lensa tele, yaitu:

Upload: amiruddin

Post on 18-Jun-2015

1.424 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI FOTO

MATERI FOTO

PENGENALAN LENSA, FILM DAN ASESORIS LENSA

1. lensa normal

Dalam fotografi kamera filem 135 yang menggunakan lensa berjaraktitik focus antara 45-58 mm disebut dengan lensa normal. Istilah lensa normal ini berkaitan dengan kemampuan sudut pandang lensa ini mendekati sudut pandang mata manusia dan daya menginterpretasikan prespektif.

Lensa normal ini beberapa puluh tahun lalu banyak dipakai dan jadi lensa favorit karena ringan,kompak, relatif murah dan hamper setiap kita membeli kamera baru lensa normal tersebut menjadi satu paket dengan body kamera sehingga sebagaian masyarakat umum member nama juga lensa standar unatuk lensa normal. Kelebihan utama lensa ini adalah kuat. Lensa/diafragma terbesar yang dimilikinya, seperti f=1.2;1.4;18; atau 2.

2. lensa tele

Lensa ini memiliki sistim kerja seperti teropong yang dapat medekatkan obyek, pada umumnya lensa ini berciri fisik panjang, berdiameter besar dan berat.

Suatu lensa digolongkan kedalam lensa tele jika titik fokusnya lensa normal, yaitu:

a. Tele pendek 70-100 mmb. Tele sedang 105-210 mmc. Tele panjang 300- lebih

Tiga pertimbangan yang dilakukan seorang fotografer dalam penggunaan lensa tele, yaitu:

a. Memiliki sudut pandang yang sempit disbanding lensa jenis lain.b. Depht of fteld/ruang tajam yang pendek [lebih member kesan mengisolasi obyek foto].c. Mempersempit perspektif/merapatkan front ground obyek-back ground.

Lensa ini utanya dipergunakan untuk memotret obyek yang jauh atau obyek yang sulit didekati.

3. lensa wide

Yang termasuk jenis lensa wide, jika suatu lensa memiliki titik focus dibawah titik focus lensa normal yaitu berkisar antara 13-35 mm, lensa widw/sudut lebar ini memiliki sifat:

a. Memiliki sudut pandang yang luas [dapat mencakup obyek yang besar atau banyak]. b. Depht of field yang panjang

Page 2: MATERI FOTO

c. Memungkinkan sesekali terjadi distorsi bila fotografer salah dalam pemakaian atau pengambilan sudut pandang.

Lensa ini sangat cocok untuk pemotretan pemandangan dan inferior. Pada jenis lensa ini juga dikenal lensa ultra/super wide [fish eye lens] yang bertitik focus 6 sampai 16 mm berlensa cembung dan memiliki sudut pandang sampai 180 derajat.

Lensa ini sangat cocok untuk pemotretan pemandangan dan inferior. Pada jenis lensa ini juga dikenal lensa ultra/super wide [fish eye lens] yang bertitik focus 6 sampai 16 mm berlensa cembung dan memiliki sudut pandang sampai 180 derajat.

4.lensa vario/zoon

Seperti namanya lensa ini berarti memiliki beberapa macam titik pokus dengan hanya memutar/menarik gelang beberapa macam ada pada lensa tersebut. Dengan lensa ini seseorang fotografer dapat mendekati atau menjahui obyek tanpa harus berpindah tempat.

Sebuah lensa zoom dapat mencakup satu macam lensa atau lebih, lensa zoom dapat saat ini sangat popular karena sangat praktis dan memiliki kwalitas mendekati/sama dengan lensa fix.

One touch zoom dalam pemakaiaannya lebih praktis disbanding dengan two-touch zoom, tetapi untuk pemfcusan obyek pada saat zooming atau framing harus lebih berhati-hati.

Contoh lensa zoom antara lain:

a. 20-35 mm - wb. 28-70 mm – w + n + tpdc. 28 – 105 mm – w + n +tpd + tsd. 70 – 210 mm – tpd + tse. 100 – 300 mm – ts + tpf. 60 – 300 mm – tpd + ts + tpjg. 35 – 300 mm – w + n + tpd + ts + tpj

Catatan:

W = wide N = normal tpd = tele pendek ts = tele sedang tpj = tele panjang

Film

Film merupakan salh satu media fotografi yang terbuat dari bahan plastic dan larutan kimia peka cahaya, karena sensitifitasnya film terhadap cahaya maka kita perlu berhati-hati dalam memakainya. Kode yang digunakan dalam menandai kepekaan film terhadap cahaya dikenal dengan istilah ASA [Amerika standart Association], DIN [ Deutshe industry Norm] dan ISO [Inteernational Standart Organization]

Dipasarkan film dibedakan atas beberapa hal yaitu:

Page 3: MATERI FOTO

1. Berdasarkan kepekaan film terhadap cahaya;a. Film lambat (ASA 25 – ASA 64)

Film ini dalam pengunaanya membutuhkan relatif lebih banyak cahaya di bandingkan film yang lain.

b. Film sedang (ASA 100 – ASA 400)c. Film cepat (ASA 800-1600)d. Film ini didalam pengunaannya peka terhadap cahaya atau dapat digunakan pada situasi

cahaya yang minim.2. Berdasarkan hasil akhir Gambar

a. Film negatif (BW, dan Color) berupa gambar negative dengan proses pencucian C41.b. Film positif (BW, dan Color) berupa gambar positif/slide dengan pencucian E6.

3. Berdasarkan bentuk kemasan :a. Roll berisi 12, 20 dan 36 exp.b. Sheet berisi 10, 12, dan 24 expc. Gulungan dengan panjang beberapa meter.

4. Berdasarkan ukuran filma. 8 x 11 mm (filom Kaset)b. 24 x 36 mmc. 24 x 25 mmd. 50 x 120 mme. 6 x 6 (untuk kamera format medium)f. 6 x 7g. 6 x 9h. 6 x 12 (untuk kamera besar)

5. Berdasarkan tempat pemotretan.a. Daylight film/out door film

Film siang hari / luar ruangan dengan kemampuan merekam pada suhu 9000 – 10.000 derajat Kelvin.

b. TungstenFilm dalam ruangan memiliki kemampuan merekam suhu 3000 – 2000 derajat Kelvin.

. Asesoris

1. Flash / bliltsAlat ini berfungsi sebagai alat bantu sumner cahaya buatan, flash yang ada yang terpasang paten dalam kamera (built in) ada juga yang terpisah sendiri. Kekuatan pancaran cahaya yang dihasilkan flash disebut GN (guide number) dan ini berkaitan erat dengan kepekaan film yang dipergunakan untuk menghasilkan foto yang baik:a. Memiliki fasilitas sensor dedikasi elektrik.b. Besarana pilihan manual/otomatis untuk merubah sudut pancar cahaya.c. Memiliki kemampuan menyala secara berutun.

Page 4: MATERI FOTO

d. Dapat mengukur pantulan cahaya yang mengenai obyek.e. Memiliki fasilitas diffuser/reflector pelunak cahaya.f. Memilki lubang synchro.g. Kepala flsh yang dapat di putar dan naik turun.h. Kekuatan pancaran cahaya dapat dikurangi ½,1/4, atau lebih

2. Tripot (kaki tiga), penyangga kamera untuk menghindari geteran.3. Momopod, penyangga kamera, flash dan lensa.4. Slave unit, rangkaian elektronik peka cahaya yang berfungsi sebagai penghubungan otomatis

dua/lebih flash.5. Release Cable, kabel pengunci tombol shutter.6. Bracket, alat penyangga flash yang dipasang pada badan kamera.7. Motor drive, alat bantu penggerak film pada kamera manual.8. Conventer, sejenis lensa yang berfungsi segaai penambah jarak titik focus sebuah lensa, misalnya

sebuah lensa normal 50 mm dengan kepekaan lensa turun 2stop.9. Lensa slose up, lensa ini berpungsi untuk memperpendek jarak jangkuan lensa, dengan obyek foto

benda kecil.10. Synchron cable, kabel penghubung antara flash dengan badan kamera.11. Filter

Merupakan alat tambahan yang sangat penting dalam fotografi karena berfunsi sebagai sinar, pelindung lensa dan member warna serta efek-efek khusus pada hasil pemotertan.a. Filter pelindung : UV (ultra violet), Sky laigtb. Filter dengan funsi khusus.

Pl (polarizing) : mengkontraskan warna langit dan awan serta menghilangkan refleksiND (neutral density) : mengurangi kekuatan sinar matahari

c. 0Filter kreatif : filter warna misalnya biru, kuning coklat hijau merah orange dll.Filter gradual : filter berwarna separuhFilte diffuser/soft : memperlunak hasil gambarFilter star/cross screen : memberikan efek bintang pada fotoFilter double image : membuat obyek foto jadi dua

PENGENAL KAMERA Pengantar

Pada dasarnya sebuah kamera adalah sebuah kotak yang rapat, dimana pada again belakangnya terdapat body untuk menempelkan film. Dan pada bagian depat terdapat sebuah lubang yang ditutup rapat dengan sebuah lensa. Dengan demikian maka sebuah kamera pada prinsipnya terjadi dari dua bagian utama yaitu “bodi kamera” dan “lensa”. Dalam beberapa hal, kamera foto pada prinsipnya sama dengan indera mata. Di alam mata terdapat bola mata yang bening, dan dibelakangnya terdapat kamera yang member kemungkinan untuk mempokuskan bayangan benda pada film.

Page 5: MATERI FOTO

Untuk memproduksi foto dengan baik, terlebih dahulu harus diketahui bagian-bagian penting dari kemera foto meliputi lensa dan bodi kamera serta cara kerja masing-masing komponen tersebut.

System viewfinder (jendela pengintai).Setiap jenis kamera memiliki bentuk “viewfinder” yang berbeda. Bentuk yang paling sederhana berupa sebuah tabung optik untuk melihat, yang menjadi satu dengan bodi kamera dan letaknya berdekatan dengan lensa. Fotografer lansung dapat melihat obyek yang difoto melalui lubang tersebut. Oleh karena itu viewfinder dari jenis ini disebut “direct vision viewfinder”, maksudnya fotografer melihat langsung obyek yang di poto tanpa melalui lensa. Viewfinder jenis ini biasanya terdapat pada compact camera.Kelebihan jenis “Direct vision viewfinder” ini adalah:1. Pengambilan obyek kurang tepat dan tidak dapat dipakai untuk pengambilan obyek yang

jaraknya terlalu dekat dengan kamera, sebab obyek yang dilihat melalui viewfinder berbeda dengan yang dilihat melalui lensa.

2. Kemungkinan terjadi pengambilan gambar pada saat lensa tertutup.Sedang jenis viewfinder yang lain yaitu dengan cara “reflek” atau dipantilkan, maksunya untuk melihat obyek yang di foto bayangan benda yang dilihat dipantulkan oleh cermin yang ditempatkan di obyek, yaitu viewfinder sehingga jenis vriewfinder ini obyek tidak dapat dilihat bila lensa tertutup. Vriewfinder jenis ini biasanya terdapat pada kamera yang disebut “single lens reflex” kamera atau sering disingkat SLR.Disamping kamera compact dan SLR terdapat satu llagi jenis kamera yang dilengkapi dengan dua viewfinder atau sering disebut dengan singkatan TLR (twin lens reflects). Pada jenis kamera TLR obyek bias dilihat melalui dua lensa.Kelebihan dan kelemahana. Compact camera

kelebihan 1. gambar yang di hasilkan cukup terang, meskipun cahayanya minim.2. bentuknya kecil, ringan dan mudah dibawa.3. Otomatis penuh sehingga sesuai untuk pengambilan dimana saja.4. Karena tidak memakai cermin maka tidak menimbul suara yang berisik.5. Biasa dioperasikan dengan menggunakan “flash” dengan pengaturan kecepatan

beberapa saja.6. Harga leabih murah.

Kelemahan 1. Paralex error yaitu ketidak samaan gambar obyek yang dilihat melalui Viewfinder dan

melalui lensa, terutama untuk pengambilan dengan close Up.2. Flash yang built in pada bodi kamera dapat menyebabkan foto orang hasilnya

menjadi berwarna merah.3. Karena obyek yang difoto dilihat melalui viewfinder yang terpisah lensa sehingga ada

kemungkinan lensa tertutup pada pengambilan gambar.4. Pengaruh pemakaian filter tidak tampak jika dilihat melalui viewfinder.

Page 6: MATERI FOTO

5. Karena lensa menjadi satu dengan bodi kamera , maka lensa tidak dapat diganti dengan jenis lensa yang lain.

b. Kamera SLR Kelebihan.

1. Komposisi dapat lebih tepat, karena yang tampak pada viewfinder itulah yang terekam oleh film.

2. Pengaturan jarak pada focus dapat lebih teliti karena cahaya diukur hanya melalui lensa.

3. Karena banyaknya kepingan lensa yang dipakai, maka lebih mudah pengaturan focus dengan menggerakkan kamera ke depan dan kebelakang.

4. Lensa dapat dengan mudah dilepas dan diganti Kelemehan.

1. Suara yang dikeluarkan pada saat dioperasikan lebih berisik,karena gerakan membuka dan menutup cermin.

2. Karena komponennya kompleks maka sering mengakibatkan kegagalan dalam pengambilan gambar.

3. Harga lebih mahal4. Sinkronisasi flash dibatasi hanya pada skala “shutter speed”.

Bagian Bodi Kamera dan FungsiSeperti yang telah disebutkan diatas, bahwa bagian kamera ytang penting yaitu bodi

kamera dan lensa pada bodi kamera jenis SLR terdapat beberapa komponen dan fungsinya sebagai berikut : 1. Jendela pengintai atau viewfinder fungsinya sebagai jendela untuk melihat obyek

yang akan difoto.2. Skala kecepatan atau shutter speed fungsinya untuk mengatur kecepatan membuka

dan menutupnya rana.3. Skala penunjuk ASA/ISO Film pada kamera Analog fungsinya menunjukkan ASA film

yang dipakai.4. Tombol penembak atau shutter release fungsinya untuk menembak secara manual.5. Tombol penembak atau shutter release otomatis.6. Tuas untuk memajukan film pada kamera analog.7. Tuas untuk menggulung film pada kamera analog.8. Lubang untuk memasukkan kabel sinkronisasi fungsinya untuk menghubungkan

kamera dengan flash.9. Tombol pelepas lensa fungsinya bila ditekan, lensa yang terpasang bisa dilepas.10. Flash hot shoe fungsinya meletakkan flash tambahan.11. Film counter pada kamera analog berfungsi untuk menunjukkan film yang dipakai.12. Tempat baterai untuk bodi kamera.13. Tombol pelepas film fungsinya bila ditekan film dengan mudah digulung kembali.14. Cermin, fungsinya pemantul bayangan obyek ke viewfinder.15. Rana fungsinya membuka dan menutup pada saat shutter release ditekan.

Page 7: MATERI FOTO

Pada kamera compact camera bagian-bagiannya tidak selengkap yang ada pada kamera SLR maupun kamera TLR.

TEKNIK PENYINARANFotografi yang kita pelajari mengenal dua macam sumber cahaya, yaitu :”1. Natural lighting (cahaya matahari)2. Artificial lighting (cahaya buatan)

Dari dua macam sumber cahaya ini perlakuan dalam pemanfaatan untuk keperluan pemotretan akan berbeda.1. Natural Lightimg, dapat dibagi menjadi :

a. Direct Lighting (cahaya matahari langsung).Pada pengertian ini fotografer memanfaatkan sumber matahari untuk menyinari obyek pemotretanya.

b. Indirect Lighting (cahaya tidak langsung).Sumber pemantulan matahari digunakan untuk menyinari obyek pemotretan.Fotografer yang melakukan pemotretan dengan memanfaatkan sumber cahaya matahari, baik yang langsung maupun tidak langsung, untuk waktu tertentu memerlukan alat bantu pengarah cahaya berupa replektor.Pemanfaatan cahaya matahari untuk keperluan pemotertan merupakan sarana yang paling ekonomis dan praktis, tetapi yang perlu diperhatikan dalam pemotretan ini kemampuan memilih waktu pemotretan dan kemampuan membaca atau memperkirakan kekuatan cahaya yang ada dengan tepat.

2. Artificial LightingPada bagian cahaya ini cahaya yang dipergunakan fotografer ada dua macam, yaitu:a. Lampu studio/lampu foto.

Dengan jenisflood dan spot yang terdiri dari bulb dan reflektorsebagai pengontrol cahaya.

b. Lampu kilat/blitztPemotertan dengan lampu butan ini merupakan ketrampilan yang lebih rumit dibandingkan dengan pemotretan yang menggunakan cahaya matahari, minimal dalam hal ini diperlukan kemampuan menggunakan suber cahaya tersebut (lampu studio/blizt).

A. Lampu studio/fotoMemiliki beberapa macam, antara lain:

Barndoor : lampu studio yang memiliki beberapa reflector sebagai pengontrolcahaya.

Snoot : lampu studio berbentuk kerucut dengan fungsi cahaya pada bagian tertentu.

Honeycomb : lampu studio dengan filter berbentuk sarang lebah Soft box : lampu studio dengan tudung kain sebagai pelunak cahaya.

Page 8: MATERI FOTO

Fungsi lampu studio berkaitan dengan arah cahaya terdapat obyek potret lain di antara lain:

Min light : berpungsi sebagailampu utama pencahayaan pada obyek. Fil in laight : berfunsi sebagai pengisi bagian tertentu obyek. Hair laight : lampu studio yang diarahkan pada rambut atau bagian atas

kepala obyek. Back laight : lampu studio yang di arahkan langsung pada bagian

belakang obyek. Spot light : lampu studio yang khusus diarahkan pada titik tertentu

obyek. Side light : lampu studio yang mencahayai saping obyek. Background light: lampu studio yang mengarah pada background.

Untuk pemotretan studio terdapat tiga system dasar pencahayaan yang biasdipergunakan setiap fotografer yaitu:

Pencahayaan standar, penataan cahaya ini paling banyak dipergunakan karena fotografer hanyan perlu satu lampu yang datangnya 45 derajat dari obyek. Pencahayaan setandar ini dianggap paling alami atau sesuia dengan jatuhnya cahaya matahari. Dalam pencahayaan ini penenmpatan lampu harus tepat karena bila lampu terlalu tinggi dengan obyek akan memunculkan bayangan kuat dibawah dagu, disamping dibawah hidumg dan telinga. Sedangkan untuk pemotretan wajah jika posisi lampu terlalu tinggi dan menghilangkan bintik dimata sehingga akan mengurangi keindahan fotonya.

Pencahayaan rembrant, pencahayaan ini menempatkan posisi lampu mendekat 45 derajat tepat disamping obyek. Pencahayaan ini sangat pas jika fotografer mengiginkan obyek terlihat keras dan kuat, bagi obyek yang memiliki cacat dan harus ditutupi, atau untuk obyek wanita gemuk agar terlihat ramping dengan warna bayu gelap. Pencahayaan rembrant ini memiliki kemampuan seperti itu karena hanya sebagian obyek yang tercahayai sedang sebagian lainnya dalam bayangan.

Pencahayaan butterfly, pencahayaan ini memberikan perusahaan-enguatan pada bagian-bagian tertentu obyek dengan menggunakan lampu spot. Pencahayaan ini akan bagus untuk memotret produk dengan berbagai macam pernak-perniknya sehingga memunculkan kesan dimensi.

B. Lampu kilat/Blizt.Perangkat pemotretan berfungsi sebagai sumber cahaya buatan yang memiliki kekuatan cahaya menyerupai sinar matahari. Bliz ini sangat praktis untuk dibawa dan dipergunakan karena betuknya yang kecil tetapi dengan kekuatan cahaya yang besar.Blis dapat digunakan diluar ruangan atau didalam ruangan yang perlu diperhatikan pada saat fotografer menggunakan bliz harus megerti betul karekter alat tersebut . untuk pemotertan diluar ruangan blitz meskipun merupakan sumbercahaya buatan

Page 9: MATERI FOTO

tetapi dapat dijadikan cahaya utama atau sebagai cahaya pengisi untuk memunculkan tekstur dan detail dalam pemotretan karena kekuatan cahayanya yang menyamai sinar matahari. Bila sebagai cahaya utama pemotretan di dalam ruangan dilakukan diluar ruangan, blitz yang dipergunakan sebagai cahaya pengisi jika tepat dalam perhitungan penggunaannya akan dapat menghasilkan foto yang indah dengan nuansa ruangan yang alami.

FOTOGRAFI HITAM PUTIHDari sudut pandang sejarah, fotografi hitam putih memegang peranan sangat penting mengingat saat ditemukannya fotografi dua warna ini, berarti telah lahir pula fotografi lengkap. “lengkap” disini berarti imaji yang kita lihat tidak berupa santiran di bidang gambar saja seperti saat ditemukannya pinhole (lubsng jsrum) kamera, tetapi imaji sudah dapat direkam pada bidang film dan awet.

Awalnya fotografi memang hanya dianggap sebagai kemajuan teknologi saja, baik dan optic maupun di kimia di sekitar tahun 1830-an. Tetapi lambat taun penggakuan fotografi sebagai salah satu dari cabang seni maki mendapat kemampuan diawal – awal 20. Dunia fotografi makin marak ketika pertama kali potografi berwarna milai terkenal. Tahukah rekan-rekan bahwa foto berwarna sudah ada sejak tahun 1940-an? Di dunia barat saat materi fotografi semakin murah harganya. Di Indonesia foto berwarna dipakai secara missal baru pada akhir 1970-an.

Cuci cetak film hitam putihwalaupun film hitam putih dapat diproses dengan menggunakan mesin, tetapi seiring dengan makin menyurutnya pemakean film hitam putih secara masal maka pengembangan teknologi di bidang fotografi hitam putih kembali malambat. Bersyukur kita bahwa pada saat ini, tidak berbeda dengan keadaan seabad yang lalu, pemprosesan dengan percetakan foto-foto hitam putih kembali dilakukan secara manual, sehingga teknik-teknik cuci cetak amatlah penting bagi siapa saja yang ingin mendalami seni fotografi mulai dasar.

Kertas fotoSetelah film selesei dikembangkan maka pekerjaan selajutnya adalah mencetak diatas kertas foto. Pada dasarnya kertas foto sama dengan film, yaitu kertas yang dilapisi lapisan perak halide. Dalam proses pengembangan, perak holida diubah menjadi perak dan senyawa klorida. Perak halida yang terkena cahaya akan menjadi hitam putih, dan yang tidak terkena cahaya (diklise hitam) akan menjadi putih. Perbedaan terbentuklah gambar positive.Dalam proses percetakan tahap-tahap yang harus dilakukan sama dengan pengembangan film. Yaitu pengembangan, perhentian penetap. Setelah kertas di sinari pada enlarger maka celupkan pada larutan developer (pada cetakan kita boleh menggunakan safe lamp/lampu merah lemah) dengan waktu tertentu, kemudian masuk stop bath. Lalu fixer.

Page 10: MATERI FOTO

Dalam percetakan ada masalah yang timbul karena kontras klise yang tidak sama/stadart. Dalam hal ini macam kertas yang disesuaikan dengan klise dan hasil akhir yang dikehendaki.

Berbagai jenis kertas foto

Page 11: MATERI FOTO

MATERI KEORGANISASIANIKATAN SISWA PENGGEMAR FOTOGRAFI

(ISFO)SMA NEGERI 1 TARAKAN

I. Sekilas Tentang ISFOISFO adalah sebuah Ekskul karir alternative di lingkungan SMA Negeri 1 Tarakan yang didirikan pada tanggal 11 Juli 2007 yang juga merupakan Ekskul fotografi pertama di Kota Tarakan.Tujuan didirikannya ISFO adalah sebagai wadah pengembangan bakat dan minat dibidang fotografi bagi siswa SMA Negeri 1 Tarakan.Dari tujuan utama itu kita bias melihat fungsi ISFO sebagai :

Tempat untuk belajar/mengembangkan bakat dibidang fotografi. Tempat tukar menukar informasi tentang fotografi. Sarana memperkenalkan fotografi kepada masyarakat umum. Tempat belajar organisasi. Suatu karir alternative. Dll.

II. Struktur Keorganisasian ISFO

Seperti halnya organisasi yang lain. Pimpinan tertinggi di pegang oleh ketua umum yang dalam kerjanya dibantu oleh ketua I, ketua II, sekretaris, bendahara dan bidang-bidang. Dalam melaksanakan kegiatan badan pengurus berkonsultasi dengan Pembina atau dengan bagian kemasyarakatan.1. Ketua I membawahi bidang usaha dan RT. Tugas/kerjanya.

a. Bidang usaha :

Pembina

Ketua Umum

Page 12: MATERI FOTO

Mengadakan jual beli guna memenuhi kebutuhan organisasi.

b. Bidang rumah tangga :

Mengadakan peralatan yang dibutuhkan ISFO

Memelihara peralatan ISFO.

Mengatur pemakaian peralatan ISFO bagi anggota.

Mengadakan jasa cetak dan pemotretan.

2. Ketua II membawahi bidang DIKBANG dan HUMAS, tugasnya;

3. Sekretaris bertugas mengelola secara terpadu administrasi dan kesekretariatan ISFO mulai dari pemrosesan surat keluar dan surat masuk sampai penyimpanan dokumen/arsip.

4. Bendahara bertugas;- membuat rencana anggaran keuangan penerimaan dan pengeluaran daridari suatu kegiatan yang diprogramkan dalam satu kali periode kepengurusan.- menyelenggarakan adminitrasi dan menejemen keuangan untuk setiap pengeluaran dan penerimaan dengan baik.- mendistribusikan keuangan sesuai dengan kebutuhan.

III. keanggotaan.Status keanggotaan ISFO ada 3 yaitu:

1. Anggota penuh yaitu pelajar yang memcatatkan diri sebagai anggota.2. Anggota warga yaitu non pelajar yang mencatatkan diri sebagai anggota.3. Anggota kehormatan yaitu oarng yang dianggap berjasa terhadap organisasi yang

ditetapkan dalam rapat anggota atas usulan badan pengurus atau anggota ISFO dengan persetujuan.

Hak dan kewajiban anggota:1. Anggota penuh

- Berhak dan berkewajiban mengikuti kegiatanyang telah ditetapkan.- Berhak menggunaka pasilitas ISFO.- Berkewajiban merawat investaris ISFO.- Berkewajiban menjaga nama baik organisasi dan berhak membatu kegiatan

organisasi.2. Anggota warga, berhak membantu kegiatan organisasi dan berkewajiban menjaga

nama baik organisasi.3. Anggota kehormatan, berkewajiban menjaga nama baik organisasi dan berhak

membantu kegiatan organisasi.

Page 13: MATERI FOTO

Kedaulatan tertinggi yang ada ISFO terletak ditangan anggota yang dilakukan dalam rapat anggota yang dilakukan minimal satu kali dalam satu periode.

SELAMAT BERGABUNG DI ISFO!!