kopi antioksidan dari tanaman krokot

7
Jurnal Penelitian Siswa 2016 SMA Negeri 3 Cilacap 1 PENDAHULUAN Tanaman krokot adalah tanaman gulma yang tumbuh liar di tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari. Tanaman ini mempunyai banyak nama. Di luar negeri, tanaman krokot disebut dengan nama purslane, common purslane, pigweed, little hogweed (Inggris), portulak (Rusia), verdilacas (Spanyol), phak bia-yai (Thailand), gulasiman (Filipina), ma chi xian (China), baqli (Turki), qulfa (Pakistan). Sedangkan di Indonesia sendiri, tanaman krokot disebut dengan nama beberapa nama daerah seperti jalu-jalu tiki (Ternate), krokot (Jawa), gelang (Sunda dan Sumatera) dan gelang pasir (Melayu). Masyarakat Indonesia jarang mengenal krokot selain sebagai gulma yang harus segera dibersihkan dari pekarangan rumahnya. Padahal krokot memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya sebagai antioksidan. Banyak racun (toksik) bertebaran di sekitar lokasi manusia beraktivitas, terhirup melalui udara, air dan makanan yang sudah terkontaminasi oleh zat-zat polutan. Sehingga manusia sangat butuh mengkonsumsi zat-zat antioksidan. Namun mengonsumsi krokot dalam bentuk jamu godhog atau sejenisnya, masih kurang diminati oleh masyarakat. Oleh karena itu kami ingin mengembangkan tanaman krokot menjadi minuman kesehatan yang digemari masyarakat. Rumusan Masalah Tanaman krokot masih dianggap sebagai tanaman gulma liar yang mengotori pekarangan, padahal banyak kandungan senyawa antioksidan di dalamnya. Bertitik tolak dari latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana membuat formulasi kopi kesehatan dari tanaman krokot ? 2. Bagaimana aktivitas antioksidan dari kopi krokot ? 3. Bagaimana tingkat kesukaan konsumen terhadap kopi krokot ? Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menemukan cara yang tepat membuat formulasi kopi krokot. KOPI ANTIOKSIDAN DARI TANAMAN KROKOT [ Jurnal Penelitian Siswa SMA Negeri 3 Cilacap ] Raihan Syabanur Rasyid dan Hidananta Rifqi Anugrah ABSTRAK Krokot sering dianggap sebagai tanaman pengganggu, padahal banyak manfaat di dalam tanaman krokot. Tujuan dari penelitian adalah membuat varian minuman kopi kesehatan berbahan utama tanaman krokot (Portulaca oleracea L.) yang terkenal dengan kandungan antioksidannya. Berdasarkan kajian literatur diperoleh data bahwa aktivitas antioksidan pada tanaman krokot ditandai dengan terdapatnya kandungan asam lemak omega 3, vitamin C, alfa tokoferol (vitamin E), betakaroten, pigmen alkaloid betalain, beta- cyanins dan beta-xanthins, serta glutation. Metode yang kami gunakan adalah kuantitatif dengan melakukan pengujian antioksidan dengan menggunakan tikus putih sebagai hewan uji dan dilengkapi dengan survei yang melibatkan 20 responden. Proses pembuatan adalah dengan mengiris-iris tanaman krokot lalu dijemur dan disangrai bersama dengan biji kopi untuk memberi sensasi rasa kopi dan beras untuk menguatkan warna hitam kopi dengan perbandingan 4 : 2 : 1. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa tikus- tikus yang diberi minum kopi krokot lebih tahan terhadap racun obat nyamuk bakar daripada tikus yang tidak diberi minum kopi krokot. Hasil survei untuk menguji respon konsumen diperoleh hasil 55 % responden menilai warna kopi krokot bagus, 75 % responden menilai bentuk kopi krokot bagus dan 85 % responden menilai rasa kopi krokot enak. Kesimpulan : Kopi krokot benar-benar mampu menjaga stamina tikus dari polutan asap beracun obat nyamuk bakar. Masyarakat pun merespon positif produk kopi krokot ini. Kata Kunci : antioksidan, kopi, krokot, stamina

Upload: agus-darwanto

Post on 12-Apr-2017

31 views

Category:

Food


1 download

TRANSCRIPT

Jurnal Penelitian Siswa 2016

SMA Negeri 3 Cilacap 1

PENDAHULUAN

Tanaman krokot adalah tanaman gulma yang

tumbuh liar di tempat-tempat terbuka yang

terkena sinar matahari. Tanaman ini

mempunyai banyak nama. Di luar negeri,

tanaman krokot disebut dengan nama

purslane, common purslane, pigweed, little

hogweed (Inggris), portulak (Rusia),

verdilacas (Spanyol), phak bia-yai

(Thailand), gulasiman (Filipina), ma chi xian

(China), baqli (Turki), qulfa (Pakistan).

Sedangkan di Indonesia sendiri, tanaman

krokot disebut dengan nama beberapa nama

daerah seperti jalu-jalu tiki (Ternate), krokot

(Jawa), gelang (Sunda dan Sumatera) dan

gelang pasir (Melayu).

Masyarakat Indonesia jarang mengenal krokot

selain sebagai gulma yang harus segera

dibersihkan dari pekarangan rumahnya.

Padahal krokot memiliki banyak manfaat bagi

kesehatan, di antaranya sebagai antioksidan.

Banyak racun (toksik) bertebaran di sekitar

lokasi manusia beraktivitas, terhirup melalui

udara, air dan makanan yang sudah

terkontaminasi oleh zat-zat polutan. Sehingga

manusia sangat butuh mengkonsumsi zat-zat

antioksidan. Namun mengonsumsi krokot

dalam bentuk jamu godhog atau sejenisnya,

masih kurang diminati oleh masyarakat. Oleh

karena itu kami ingin mengembangkan

tanaman krokot menjadi minuman kesehatan

yang digemari masyarakat.

Rumusan Masalah

Tanaman krokot masih dianggap sebagai

tanaman gulma liar yang mengotori

pekarangan, padahal banyak kandungan

senyawa antioksidan di dalamnya. Bertitik

tolak dari latar belakang di atas dapat

dirumuskan permasalah penelitian sebagai

berikut :

1. Bagaimana membuat formulasi kopi

kesehatan dari tanaman krokot ?

2. Bagaimana aktivitas antioksidan dari

kopi krokot ?

3. Bagaimana tingkat kesukaan

konsumen terhadap kopi krokot ?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Menemukan cara yang tepat membuat

formulasi kopi krokot.

KOPI ANTIOKSIDAN DARI TANAMAN KROKOT

[ Jurnal Penelitian Siswa SMA Negeri 3 Cilacap ]

Raihan Sya’banur Rasyid dan Hidananta Rifqi Anugrah

ABSTRAK Krokot sering dianggap sebagai tanaman pengganggu, padahal banyak manfaat di dalam tanaman krokot.

Tujuan dari penelitian adalah membuat varian minuman kopi kesehatan berbahan utama tanaman krokot

(Portulaca oleracea L.) yang terkenal dengan kandungan antioksidannya. Berdasarkan kajian literatur

diperoleh data bahwa aktivitas antioksidan pada tanaman krokot ditandai dengan terdapatnya kandungan

asam lemak omega 3, vitamin C, alfa tokoferol (vitamin E), betakaroten, pigmen alkaloid betalain, beta-

cyanins dan beta-xanthins, serta glutation. Metode yang kami gunakan adalah kuantitatif dengan melakukan

pengujian antioksidan dengan menggunakan tikus putih sebagai hewan uji dan dilengkapi dengan survei

yang melibatkan 20 responden. Proses pembuatan adalah dengan mengiris-iris tanaman krokot lalu dijemur

dan disangrai bersama dengan biji kopi untuk memberi sensasi rasa kopi dan beras untuk menguatkan

warna hitam kopi dengan perbandingan 4 : 2 : 1. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa tikus-

tikus yang diberi minum kopi krokot lebih tahan terhadap racun obat nyamuk bakar daripada tikus yang

tidak diberi minum kopi krokot. Hasil survei untuk menguji respon konsumen diperoleh hasil 55 %

responden menilai warna kopi krokot bagus, 75 % responden menilai bentuk kopi krokot bagus dan 85 %

responden menilai rasa kopi krokot enak. Kesimpulan : Kopi krokot benar-benar mampu menjaga stamina

tikus dari polutan asap beracun obat nyamuk bakar. Masyarakat pun merespon positif produk kopi krokot

ini.

Kata Kunci : antioksidan, kopi, krokot, stamina

Jurnal Penelitian Siswa 2016

SMA Negeri 3 Cilacap 2

2. Menguji tingkat efektivitas aktivitas

antioksidan kopi krokot.

3. Mengukur tingkat kesukaan

masyarakat terhadap kopi krokot.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Memperkenalkan varian baru

minuman kesehatan.

2. Meningkatkan nilai ekonomis dari

tanaman krokot.

3. Sebagai salah satu upaya

meningkatkan kesehatan dan

keselamatan kerja para pekerja dan

buruh pabrik.

KAJIAN PUSTAKA

Farmakologi Krokot

Menurut The Scientific World Journal, dalam

tanaman krokot terkandung di dalamnya beta

karoten (vitamin A), vitamin B kompleks

seperti riboflavin, niasin, dan piridoksin,

vitamin C, alfa tokoferol (vitamin E),

glutation dan juga mengandung kandungan

mineral, seperti kalium, kalsium, magnesium,

fosfor, dan zat besi.

Selain itu, krokot juga menjadi sumber yang

sangat baik dari asam alfa-linolenat. Alfa

linolenat adalah asam lemak omega-3 yang

memainkan peran penting dalam

pertumbuhan dan perkembangan manusia dan

pencegahan penyakit. Krokot telah terbukti

mengandung lima kali lebih tinggi asam

lemak omega 3 dari bayam. Asam lemak

omega-3 memiliki kelompok asam lemak tak

jenuh ganda yang penting untuk pertumbuhan

manusia, pengembangan, pencegahan

berbagai penyakit kardiovaskular, dan

pemeliharaan sistem kekebalan tubuh. (Kamal

Uddin, 2014).

Menurut data yang diambil dari USDA

National Nutrient, dalam 100 gram tanaman

krokot terkandung di dalamnya:

Tabel 1. Kandungan tanaman krokot

Principle Nutrient

value

Percentage of

RDA

Energy 16 Kcal 1.5%

Carbohydrates 3.4 g 3%

Protein 1.30 g 2%

Total Fat 0.1 g 0.5%

Cholesterol 0 mg 0%

Vitamins    

Folates 12 μg 3%

Niacin 0.480 mg 3%

Pantothenic acid 0.036 mg 1%

Pyridoxine 0.073 mg 5.5%

Riboflavin 0.112 mg 8.5%

Thiamin 0.047 mg 4%

Vitamin A 1320 IU 44%

Vitamin C 21 mg 35%

Electrolytes    

Sodium 45 mg 3%

Potassium 494 mg 10.5%

Minerals    

Calcium 65 mg 6.5%

Copper 0.113 mg 12.5%

Iron 1.99 mg 25%

Jurnal Penelitian Siswa 2016

SMA Negeri 3 Cilacap 3

Magnesium 68 mg 17%

Manganese 0.303 mg 13%

Phosphorus 44 mg 6%

Selenium 0.9 μg 2%

Zinc 0.17 mg 1.5%

Sumber : USDA National Nutri

Antioksidan Krokot

Antioksidan adalah kelompok senyawa yang

membantu melindungi tubuh dari

pembentukan dan penghapusan radikal bebas.

Radikal bebas yang terbentuk dari paparan

sinar matahari dan polusi (2010, Food, Health

and Wellness). Radikal bebas berbahaya bagi

tubuh. Radikal bebas menyebabkan terjadinya

pembentukan katarak, penuaan, pikun,

aterosklerosis, dan penyakit pernapasan yang

disebabkan oleh polusi udara (Hans R.

Larsen, Alpha-tocopherol : The Great

Protector). Antioksidan menghentikan reaksi

berantai pembentukan radikal bebas dan

bermanfaat untuk kesehatan kita dengan

meningkatkan sistem kekebalan tubuh

(Solmaz Barazesh, 2008). Kandungan

antioksidan dalam tanaman krokot berasal

dari beta karoten (vitamin A), vitamin C, alfa

tokoferol (vitamin E), dan glutation (Kathy

Griffiths, The Benefits of The Use of Purslane

in Herbal Preparations).

Farmakologi Kopi

Kopi mengandung beberapa jenis asam, di

antaranya termasuk dalam kelompok kolektif

yang disebut asam klorogenat (Sandi Busch,

2015). Asam klorogenat atau CGAs paling

banyak dalam kopi adalah asam 5 -

caffeoylquinic. Tubuh manusia dapat

memetabolisme asam klorogenat menjadi

bahan kimia yang termasuk ke dalam

komponennya, yaitu asam quinic dan asam

caffeic. CGAs lain dalam kopi termasuk asam

dicaffeoylquinic, feruloylquinic dan

coumaroylquinic (Tina M. St. John, 2012).

Asam klorogenat seperti semua polifenol,

dikenal sebagai antioksidan biologis. Efek

antioksidan dari kopi masih diteliti, namun

asam klorogenat dan polifenol lainnya secara

luas dikenal mampu menangkal efek merusak

dari oksidasi berlebih di tubuh manusia.

Penelitian telah menghubungkan konsumsi

asam ini dalam kopi dengan perlambatan

penyerapan glukosa dalam usus manusia,

yang memiliki implikasi kesehatan potensial

(Emma Sage, 2014).

Kafein Dalam Kopi

Kafein adalah senyawa alkaloid xantina

berbentuk kristal dan berasa pahit yang

bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif

dan diuretik ringan. Kafein dijumpai secara

alami pada bahan pangan seperti biji kopi,

daun teh, buah kola, guarana, dan maté.

Pada tumbuhan, kafein berperan sebagai

pestisida alami yang melumpuhkan dan

mematikan serangga-serangga tertentu yang

memakan tanaman tersebut. Kafein umumnya

dikonsumsi oleh manusia dengan

mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh.

Kafein merupakan obat perangsang sistem

pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir

rasa kantuk secara sementara. Minuman yang

mengandung kafein seperti kopi, teh, dan

minuman ringan, sangat digemari oleh

masyarakat.

Kafein merupakan zat psikoaktif yang paling

banyak dikonsumsi di dunia. Tidak seperti zat

psikoaktif lainnya, kafein itu legal dan tidak

diatur oleh hukum hampir diseluruh yuridiksi

di dunia. Kafein dapat mengikat reseptor

adenosina di otak. Adenosina ialah nukleotida

yang mengurangi aktivitas sel saraf pada saat

tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosina,

molekul kafein juga tertambat pada reseptor

yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafein

tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf

Jurnal Penelitian Siswa 2016

SMA Negeri 3 Cilacap 4

atau otak. Sebaliknya, justru malah

menghalangi adenosina untuk berfungsi.

Dampak yang ditimbulkan ada;ah aktivitas

otak meningkat dan mengakibatkan hormon

epinefrin terlepas. Hormon tersebut akan

menaikkan detak jantung, meninggikan

tekanan darah, menambah penyaluran darah

ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke

kulit dan organ dalam, dan mengeluarkan

glukosa dari hati. Lebih jauh, kafein juga

menaikkan permukaan neurotransmiter

dopamin di otak.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode

kualitatif dengan melakukan pengujian

antioksidan menggunakan tikus putih dan

survei menggunakan angket untuk

mendapatkan respon dari masyarakat.

Indikator Penelitian

Dari kajian pustaka di atas, dapat diturunkan

menjadi beberapa indikator. Indikator ini

merupakan landasan kami melakukan studi

laboratorium dan survey. Data yang akan

kami kumpulkan adalah :

1. Teknik pembuatan kopi antioksidan.

Indikator yang kami tetapkan adalah

sebagai berikut :

a. Cara ekstraksi yaitu dengan mengiris-

iris tanaman krokot, lalu dijemur

hingga kadar air di bawah 10 %.

b. Sensasi kopi yaitu dengan

menambahkan sedikit kopi.

c. Penguat warna hitam dengan

menggunakan beras.

d. Penyangraian dilakukan dengan

perbadingan 4 : 2 : 1.

2. Uji aktivitas antioksidan.

Indikator yang kami tetapkan adalah

sebagai berikut :

a. Hewan uji, dalam hal ini kami

menggunakan tikus putih.

b. Toksik ( racun ), dalam hal ini kami

menggunakan asap obat nyamuk

bakar.

c. Efektivitas yang ditandai dengan

keaktifan tikus setelah diasap dengan

racun obat bakar.

3. Survei tingkat kesukaan konsumen

Indikator yang kami tetapkan adalah

sebagai berikut :

a. Kualitas kopi dengan melakukan uji

organoleptis.

b. Tingkat kesukaan konsumen terhadap

warna, bentuk dan rasanya.

Lokasi Penelitian

Penelitian yang meliputi pembuatan kopi

dilakukan di Jalan Sulawesi Cilacap.

Sedangkan pengujian dilakukan di

Laboratorium SMA Negeri 3 Cilacap

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data-data penelitian dilakukan

dengan statistik hasil pengujian aktivitas

antioksidan dan hasil survei menggunakan

angket.

Sample uji aktivitas antioksidan adalah 2 ekor

hewan uji berupa tikus putih yang diberi

minum kop krokot dan 1 ekor hewan control

untuk membandingkan hasil uji aktivitas

antioksidan.

Survei kami lakukan dengan melibatkan 20

responden baik laki-laki maupun wanita

dengan variasi umur yang beragam.

Metode Analisis Data

Analisa data menggunakan tabel pembanding

dalam uji antioksidan dan grafik pembanding

dalam survei responden.

Hipotesis

Kopi krokot dapat dibuat dengan diformulasi

bersama biji kopi dan beras. Kandungan

antioksidan dalam krokot membuat kami

berhipotesis bahwa kopi krokot efektif

digunakan untuk meninggkatkan stamina para

pekerja.

HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan pada tanggal 29 Januari

2016 di Laboratorium SMA Negeri 3 Cilacap.

Berikut data-data hasil penelitian yang

Jurnal Penelitian Siswa 2016

SMA Negeri 3 Cilacap 5

meliputi uji organoletis dan uji aktivitas

antioksidan.

Tabel 2. Hasil Uji Organoleptis

Item Bubuk Kopi Minuman Kopi

Bentuk Serbuk Cair

Rasa Kopi berasa

krokot

Kopi berasa

krokot

Warna Hitam

kecokatan

Hitam

Bau Agak berbau

krokot

Agak berbau

krokot

Sedangkan uji antioksidan dilakukan dengan

menggunakan 3 ekor tikus putih yang diberi

pengasapan dengan obat nyamuk bakar

selama 10 menit. Sebelum pengasapan

dilakukan, 2 ekor tikus diberi minum kopi

krokot 3 ml dan yang 1 ekor tidak diberi

minum kopi krokot. Setelah pengasapan,

tikus-tikus tersebut diberi rangsangan dengan

sentuhan untuk mengetahui reaksi yang

timbul.

Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan

Tikus Perlakuan Reaksi setelah

pengasapan

1 Diberi minum

kopi krokot

Memberi reaksi

dengan bagus

2 Diberi minum

kopi krokot

Memberi reaksi

dengan bagus

3 Tidak diberi

minum kopi

krokot

Tidak member

reaksi (cenderung

diam saja)

Tabel di atas menunjukkan bahwa tikus yang

diberi minum dengan kopi krokot lebih tahan

terhadap racun dalam asap obat nyamuk

daripada yang tidak diberi minum kopi

krokot.

Data Survei Tingkat Kesukaan

Untuk mengetahui tingkat kesukaan

masyarakat terhadap kopi krokot, kami

mengadakan survei pada tanggal 1 Februari

2016 di lokasi RSI Fathimah Cilacap.

Pelaksanaan survey tersebut dimaksudkan

untuk menghimpun pendapat dan respon

masyarakat terhadap produk kopi krokot. Dari

survey tersebut kami berhasil mendapatkan 20

orang responden yang berkenan mencoba

minum kopi krokot dan memberikan

penilaiannya seputar warna, bentuk dan rasa

kopi krokot. Responden dimaksud memiliki

latar belakang usia dan jenis kelamin yang

berbeda-beda. Usia responden adalah di

antara 16 – 40 tahun dengan rincian 12 orang

perempuan dan 8 orang laki-laki.

Tabel 4. Tingkat kesukaan bentuk dan warna

ITEM Baik Cukup Kurang

Warna 11 8 1

Bentuk 15 5 0

Grafik 1. Tingkat kesukaan bentuk dan warna

Tabel 5. Tingkat kesukaan rasa kopi

ITEM Sangat

Enak

Enak Kurang

Enak

Tidak

Enak

RASA 3 14 3 0

Grafik 2. Tingkat kesukaan rasa kopi krokot

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Warna Bentuk

Baik

Cukup

Kurang

15%

70%

15%

0%

Sangat Enak

Enak

Kurang Enak

Tidak enak

Jurnal Penelitian Siswa 2016

SMA Negeri 3 Cilacap 6

Pembahasan Krokot masih dianggap sebagai tanaman gula

oleh kebanyakan masyarakat, padahal krokot

kaya akan kandungan antioksidan. Fungsi

antioksidan pada tanaman krokot ditandai

dengan terdapatnya kandungan asam lemak

omega 3, vitamin C, alfa tokoferol,

betakaroten dan glutation.

Krokot mengandung asam lemak omega-3

tertinggi di antara berbagai sayuran yang

pernah diteliti (Simopoulos, 2004). Asam

lemak omega-3 mencegah radikal bebas

dengan cara menyumbangkan sebuah elektron

pada lipid biomembran sehingga

meningkatkan integritas fungsional membran

sel.

Vitamin C mampu menghambat pembentukan

radikal superoksida, radikal hidroksil, radikal

peroksil, oksigen singlet, dan hidrogen

peroksida. Oleh karena itu, vitamin C penting

untuk menjaga integritas membran sel. (

Jurup, 2011 )

Sedangkan alfa tokoferol, betakaroten dan

glutation dapat menghentikan reaksi berantai

pembentukan radikal bebas dan bermanfaat

untuk kesehatan kita dengan meningkatkan

sistem kekebalan tubuh.

Hasil uji aktivitas antioksidan yang kami

lakukan terhadap beberapa ekor tikus putih

menunjukkan bahwa efek antioksidan dalam

kopi krokot mampu membuat tikus-tikus yang

diberi minum kopi krokot tetap bertahan

dengan stamina yang baik setelah dilakukan

pengasapan pekat dengan obat nyamuk bakar

selama 10 menit. Sedangkan tikus yang tidak

diberi minum kopi krokot, staminanya

menurun akibat racun pengasapan pekat

tersebut.

Dengan demikian, kopi krokot akan

memberikan dampak yang baik kepada para

pekerja yang bertugas di lokasi yang pekat

dengan polusi. Demikian pula kopi krokot ini

cocok dikonsumsi oleh masyarakat yang

tinggal di daerah kawasan industri.

Dari uji organoleptis didapatkan hasil bahwa

kopi krokot memiliki bentuk, rasa, baud an

warna yang baik tidak jauh berbeda dengan

kopi pada umumnya. Hanya saja aroma dan

rasa krokot agak sedikit terasa. Namun hal ini

tidak mengganggu para penikmat kopi ketika

mengkonsumsi kopi krokot. Hasil survei

responden menunjukkan bahwa tingkat

kesukaan konsumen terhadap kopi krokot ini

terbilang cukup tinggi. 55 % responden

menyukai warna kopi krokot, 75 % responden

menyukai bentuk kopi krokot dan 85 %

responden menyatakan bahwa kopi krokot

rasanya enak.

Kesimpulan

Pembuatan kopi dari tanaman krokot dapat

dilakukan dengan mengiris kecil-kecil lalu

menjemurnya. Kemudian krokot disinergikan

dengan biji kopi dan beras dengan

perbandingan 4 : 2 : 1 lalu disangrai.

Hasil uji aktivitas aktioksidan terbukti bahwa

tikus-tikus yang diberi minum dengan kopi

krokot lebih tahan terhadap racun asap obat

nyamuk bakar daripada tikus yang tidak

diberi minum kopi krokot.

Hasil uji organoletis menunjukkan kualitas

kopi krokot adalah bagus dan hasil survei

responden menunjukkan bahwa tingkat

kesukaan konsumen terhadap kopi krokot

cukup tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2013. Purslane: Has Many

Names and Grows All Over

the World.

https://wildlettucegal.wordpress.com/

2013/07/03/purslane-the-many-

named-weed-you-can-find-it-around-

the-globe/

Jacobsen, Maryann Tomovich. 2015. Super

Foods for Optimal Health.

http://www.webmd.com/food-

recipes/antioxidants-your-immune-

system-super-foods-optimal-health

Jurnal Penelitian Siswa 2016

SMA Negeri 3 Cilacap 7

Anonymous. Antioxidants and Free radicals.

http://www.rice.edu/~jenky/sports/an

tiox.html

Anonymous. Antioxidants, Vitamin E, Beta

Carotene, and Cardiovascular

Disease.

http://my.clevelandclinic.org/services

/heart/services/vitamin_e

Anonymous. Alpha-linolenic acid.

http://pennstatehershey.adam.com/co

ntent.aspx?productId=107&pid=33&

gid=000284

Anonymous. 2011. BETA-CAROTENE.

http://www.nutri-

facts.org/eng/carotenoids/beta-

carotene/health-functions/

Anonymous. Portulaca Oleracea (Purslane,

Ma Chi Xian).

http://www.chineseherbshealing.com/

portulaca-oleracea/

Burton,GW. 1984. beta-Carotene: an unusual

type of lipid antioxidant. http://science.sciencemag.org/content

/224/4649/569

Griffiths, Kathy. THE BENEFITS OF THE

USE OF PURSLANE IN HERBAL

PREPARATIONS.

http://www.herballegacy.com/Griffit

hs_Chemical.html.

Hyman, Mark. 2011. Glutathione: The

Mother of All Antioxidants.

http://www.huffingtonpost.com/dr-

mark-hyman/glutathione-the-mother-

of_b_530494.html

Jusup, S. Andhi. 2011. Aktifitas Antioksidan

Ekstrak Metanol 70 % Daun Krokot

(Portulaca oleracea L.). Fakultas

Kedokteran, Universitas Sebelas

Maret, Surakarta.

Larsen, Hans R. Alpha-tocopherol: The Great

Protector.

http://www.yourhealthbase.com/toco

pherol.htm

Manfredi, Theodorus. Health Benefits of

Purslane.

http://www.healthguidance.org/entry/

15622/1/Health-Benefits-of-

Purslane.html

Nordqvist, Christian. 2014. What is beta-

carotene? What are the benefits of

beta-carotene?.

http://www.medicalnewstoday.com/a

rticles/252758.php

Uddin, Kamal. 2014. Purslane Weed

(Portulaca oleracea): A Prospective

Plant Source of Nutrition, Omega-3

Fatty Acid, and Antioxidant

Attributes.

http://www.hindawi.com/journals/ts

wj/2014/951019/

Roizman, Tracey. Origins and Nutrition of

Purslane.

http://healthyeating.sfgate.com/origi

ns-nutrition-purslane-8948.html

Vis, Mol. 2009. Alpha-tocopherol: looking

beyond an antioxidant.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art

icles/PMC2672149/

Whitaker, Julian. 2014. Reap the Benefits of

Glutathione.

http://www.drwhitaker.com/reap-the-

benefits-of-glutathione/