portulacae herba (herba krokot)

6
Nama Simplisia: Portulacae Herba (Herba Krokot) Keterangan: Herba Krokot merupakan bagian tanaman d atas tanah dari Portulaca oleracea L., suku Portulacaceae Pemerian: Warna kecoklatan atau coklat tua, tidak berbau, dan idak berasa. Makroskopik: Merupakan tanaman dengan berdaun tunggal, tersebar atau berhadapan, umunya rontok, dalam keadaan segar berdaging warna hijau. Helaian daun bentuk bundar telur atau bundar telur terbalik, ujung dan pangkal membundar atau tumpul, panjang helaian sampai 10 mm, lebar samapai 4 mm. batang bercabang pendek, berbentuk serupa benang-benang bergaris tengah kurang lebih 1,5 mm, warna coklat kelabu. Buah, berupa buah kotak, panjang lebih kurang 4 mm, warna coklat muda pucat, bagian-bagian kulit buah terdapat pada ujung cabang atau lepas. Biji, banyak, warna hitam, bentuk bundar, garis tengah lebih kurang 1mm. Mikroskopik: Daun: epidermis atas terdiri dari selapis sel bentuk empat persegi panjang, pada pengamatan tangensial berbentuk polygonal. Epidermis bawah serupa dengan epidermis atas. Mesofil hanya berupa jaringan bunga karang, beberapa sel

Upload: berto888

Post on 02-Feb-2016

229 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

monografi dari MMI

TRANSCRIPT

Page 1: Portulacae Herba (Herba Krokot)

Nama Simplisia:

Portulacae Herba (Herba Krokot)

Keterangan:

Herba Krokot merupakan bagian tanaman d atas tanah dari Portulaca oleracea L., suku

Portulacaceae

Pemerian:

Warna kecoklatan atau coklat tua, tidak berbau, dan idak berasa.

Makroskopik:

Merupakan tanaman dengan berdaun tunggal, tersebar atau berhadapan, umunya rontok, dalam

keadaan segar berdaging warna hijau. Helaian daun bentuk bundar telur atau bundar telur

terbalik, ujung dan pangkal membundar atau tumpul, panjang helaian sampai 10 mm, lebar

samapai 4 mm. batang bercabang pendek, berbentuk serupa benang-benang bergaris tengah

kurang lebih 1,5 mm, warna coklat kelabu. Buah, berupa buah kotak, panjang lebih kurang 4

mm, warna coklat muda pucat, bagian-bagian kulit buah terdapat pada ujung cabang atau lepas.

Biji, banyak, warna hitam, bentuk bundar, garis tengah lebih kurang 1mm.

Mikroskopik:

Daun: epidermis atas terdiri dari selapis sel bentuk empat persegi panjang, pada

pengamatan tangensial berbentuk polygonal. Epidermis bawah serupa dengan epidermis

atas. Mesofil hanya berupa jaringan bunga karang, beberapa sel berisi Kristal kalsium

oksalat bentuk roset. Berkas pembuluh tipe kolateral, di kelilingi oleh seludang parenkim.

Stomata tipe parasitik.

Batang: epidermis terdiri dari sel kecil bentuk segi panjang. Korteks terdiri dari

parenkim, ukuran sel besar dan makin ke dalam makin kecil; beberapa sel beisi Kristal

kalsium oksalat bentuk roset. Berkas pembuluh tipe kolateral, tersebar pada bagian dalam

korteks. Empelur terdiri dari sel parenkimatik, besar, beberapa sel berisi Kristal kalsium

oksalat bentuk roset.

Page 2: Portulacae Herba (Herba Krokot)

Gamabar 1. Penmpang melintang daun herba krokotKet: 1. Epidermis atas 2. Berkas pembuluh 3. jaringan bunga karang 4. Epidermis bawah 5. Kristal kalsium oksalat roset 6. Stomata

Gambar 2. Serbuk herba krokotKet: 1. Kulit bawah 2. Polen sel 3. Endokarp dari buah 4. Epidermis daun dengan stomata 5. Endokarp dari buah 6. Mesofil daun dengan Kristal kalsium oksalat berbentuk roset 7. Trakea dari batang 8. Parenkim dari batang dengan Kristal kalsium oksalat

Page 3: Portulacae Herba (Herba Krokot)

Gambar 3. Penampang melintang batang herba krokotKet: 1. Epidermis 2. Parenkim 3. Kristal kalsium oksalat bentuk roset 4. Berkas pembuluh

Serbuk:

Berwarna hiaju kecoklatan. Fragmen pengenal adalah epidermis dengan stomata tipe parasitik,

fragmen mesofil dengan trakea dan Kristal kalsium oksalat bentuk roset, fragmen trakea batang,

fragmen batang dimana beberapa selnya berisi Kristal kalsium oksalat berbentuk roset, butir-

butir pollen (tepng sari/serbuk sari), endocarp, kulit buah

Identifikasi:

a. Pada 2 mg serbuk herba ditambahkan 5 tetes asm sulfat P terjadi warna hitam

b. Pada 2 mg serbuk herba ditambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N terjadi warna bitnik-bintik

hitam

c. Pada 2 mg serbuk herba ditambahkan 5 tetes asam klorida terjadi warna hitam

d. Pada 2 mg serbuk herba ditambahkan 5 tetes ammonia (25%) P terjadi warna kuning

e. Pada 2 mg serbuk herba ditambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v dalam

etanol P terjadi warna kuning

f. Pada 2 mg serbuk herba ditambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 5% b/v terjadi

warna kuning

g. Pada 2 mg serbuk herba ditambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v terjadi

warna hijau kuning

Page 4: Portulacae Herba (Herba Krokot)

h. Pada 2 mg serbuk herba ditambahkan 5 tetes larutan timbal (II) asetat P 5% b/v terjadi

warna hijau kuning

i. Timbang 1 g serbuk herba lalu dimaserasi menggunakan 20 mL eter selama 2 jam.

Disaring 5 mL filrat lalu diuapkan dengan cawan penguap hingga diperoleh residu.

Residu yang didapatkan ditambhakan 2 tetes asam asetat anhidrat P dan 1 tetes asam

sulfat P. hasil akan menunjukkan warna hijau.

j. Ditimbang 300 mg serbuk herba lalu dicampurkan dengan 5 mL etanol P, dipanaskan

dalam penangas air selama 2 menit. Lalu didinginkan, disaring kemudian endapan dicuci

dengan methanol P hingga didapat filtrate 5 mL. pada titik pertama dan kedua lempeng

KLT ditutulkan 25 µL filtrate dan pada titik ketiga ditutulkan 10 µL zat warna I LP. Elusi

dengan diklorometan P dengan jarak rambat 15 cm. Lempeng dikeringkan diudara selama

10 menit, lalu dilakukan elusi lagi menggunakan benzene P dengan arah elusi dan jarak

rambat yang sama. Hasil elusi diamatai dengan sinar biasa dan sinar ultra violet 366 nm.

Kemudian lempeng disemprot dengan anilsaldehida-asam sulfat LP, lalu dipanaskan pada

suhu 110oC selama 10 menit. Diamati dengan sinar biasa dan sinar ultra violet 366 nm.

Pada kromatogram tampak bercak dengan warna dan hRx sebagai berikut:

No. hRxDengan sinar biasa Dengan sinar UV 355 nmTanpa pereaksi

Dengan pereaksi

Tanpa pereaksi

Dengan pereaksi

1. 12-16 - - Jingga Kuning2. 30-35 Hijau muda - Jingga Jingga3. 39-43 - Coklat merah - Floresensi hijau muda

4. 58-63 - Coklat merah -Floresensi kuning kehijauan

5. 68-71 - - -Floresensi kuning kehijauan

6. 109-114 - - -Floresensi kuning muda kehijauan

Catatan : harga hRx dihitung terhadap bercak warna kuning . harga hRf warna kuning lebih

kurang 77.

Kadar abu : tidak lebih dari 18%

Kadar abu yang larut dalam asam : tidak lebih dari 1%

Page 5: Portulacae Herba (Herba Krokot)

Kadar abu yang larut dalam air : tidak lebih dari 9%

Kadar abu yang larut dalam etanol: tidak lebih dari 5,5%

Penyimpanan: disimpan dalam wadah tertutup baik

Isolasi saponin, steroid/triterpenoid, karoten, vit. C, B1,B2, Ca, Mg, asam organic, glikosida

glikoretin

Penggunaan sebagai obat oral, memperbaiki pencernaan.

Nama daerah :

Sumatera : Gelang

Jawa : Krokot, gelang

Madura : Reserejan

Ternate : Jalu-jalu kiki