laporan praktikum antioksidan tari
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
1/22
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH TEKNOLOGI PANGAN FUNGSIONAL
MATERI
PENGUJIAN KOMPONEN BIOAKTIF POLIFENOL
SEBAGAI ANTIOKSIDAN
Disusun Oleh :
Anindita Hapsari 121710101128
Kelompok 3 THP C
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTNIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
2/22
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Beragam sumber radikal bebas dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, seperti asap
kendaraan bermotor, asap pabrik, radiasi,makanan, dan juga dari hasil proses oksidasi dalam
tubuh. Radikal bebas merupakan ion/atom/gugus atom/molekul yang memiliki satu atau lebih
elektron tak berpasangan (Bowen, 2003). Radikal bebas yang berlebih dapat memacu
timbulnya berbagai macam penyakit degeneratif, seperti kanker dan penyakit jantung
(kardiovaskular). Penyakit kardiovaskular diketahui merupakan salah satu penyakit paling
mematikan di Indonesia (Setiabudi, 2009). Timbulnya penyakit degeneratif oleh radikal bebas
dapat dihambat ataupun dicegah oleh senyawa antioksidan.
Berdasarkan perannya, antioksidan dibedakan dalam system pangan dan biologis.
Antioksidan dalam sistem pangan berperan untuk menghambat atau mencegah proses
oksidasi lemak/minyak sehingga mempunyai fungsi sebagai pengawet. Sedangkan dalam
sistem biologis, antioksidan berperan menangkal radikal bebas dalam tubuh sehingga
diharapkan dapat mencegah timbulnya berbagai macam penyakit degeneratif. Antioksidan
dalam tubuh seringkali tidak mampu mengatasi kerusakan oksidatif yang berlebih sehingga
diperlukan antioksidan dari luar. Antioksidan dari luar dapat diperoleh dengan mengkonsumsi
makanan maupun minuman yang kaya akan antioksidan.
Dalam praktikum yang dilakukan dimana untuk megetahui kandungan antioksidan
pada beberapa bahan segar dan olahan,secara garis besar yaitu menetukan aktifitas
antioksidan dalam beberapa bahan pangan.
2. Tujuan
Untuk mengetahui kandungan aktivitas antioksidan serta dapat mengetahui cara analisa
kandungan antioksidan pada berbagai macam sampel segar dan olahan.
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
3/22
BAB II. BAHAN DAN METODE
1. Bahan
Bahan pangan yang digunakan untuk analisa
1. Teh dan minuman teh
2. Jahe dan minuman jahe
3. Kopi sangrai bubuk dan minuman kopi sangrai
4. Anggur dan jus anggur
5. Rosella dan jus crunberry
6. Bubuk kakao dan minuman kakao
7. Kedelai dan susu kedelai
8. Kunyit dan minuman kunyit
9. Secang dan minuman kakao
10. Pala dan susu jahe
Bahan kimia yng digunakan dalam analisa
1. Etanol p.a
2. Aquades
3. DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrasi)
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
4/22
2. Analisa Antioksidan
Proses pertama untuk mengetahui kandungan antioksidan pada bahan, timbang DPPH
sebanyak 3,9 mg/100 ml, kemudian dilakukan pelarutan dengan menggunakan etanol p.a
sebanyak 50 ml. Etanaol p.a merupakan etanol murni yang digunakan untuk melarutkan DPPH.
Agar DPPH larut sempurna maka dilakukan proses stirer selama 1 jam. Selanjutnya dilakukan
peneraan hingga volumenya mencapai 100 ml. Dalam pengukuran kandungan antioksidan
Ambil 3 ml
Dimasukkan dalam @5 Tabung Reaksi
+0,5 ml Etanol p.a dan 0,5 ml sampel (Total 1 ml)
Divortex
0,003943 g/100 ml (3,9 mg/100 ml) DPPH
Penimbangan
Pelarutan dengan etanol p.a 50 ml
Stirrer 1 Jam
Ditera Hingga 100 ml
Pendiaman selama 15 menit
Absorbansi pada = 517 nm
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
5/22
hanya dibutuhkan larutan DPPH sebanyak 3 ml, dimana selanjutnya dimasukkan kedalam 5
tabung rekasi. Larutan DPPH memiliki warna ungu sebelum ditambahkan sampel. Selanjutnya
tambahkan 0,5 ml etanol p.a dan o,5 ml sampel sehingga total menjadi 1 ml. Sampel yang
digunakan adalah sampel dari bahan segar dan olahan. Sedangkan blanko tidak dilakukan
penambahan sampel, hanya saja dilakukan penambahan etanol p.a sebanyak 0,5 ml.
Selanjutnya dilakukan vortex yang bertujuan agar semua bahan dapat bercampur sempurna
atau homogen. Proses selanjutnya adalah pendiaman selama 15 menit yang bertujuan agar
sampel yang digunakan dapat bereaksi dengan larutan DPPH. Setelah 15 menit proses terakhir
adalah menghitung nilai absorbansi sampel dan blanko dengan menggunakan panjang
gelombang 517 nm.
3. Prosedur Analisa
DPPH merupakan senyawa radikal bebas yang stabil dalam penyimpanannya, disimpan
dalam bentuk kering dan dalam kondisi penyimpanan yang baik. Metode ini cukup sederhana
dan mudah dikerjakan (Windono dkk, 2001). Salah satu metode yang telah dikembangkan
untuk menguji aktivitas antioksidan dari bahan makanan adalah penggunaan radikal 1,1-
Diphenyl-2-Picrylhydrazyl (DPPH). Elektron yang tidak berpasangan pada radikal DPPH
memberikan serapan maksimum pada 517 nm dan berwarna ungu. Warnanya akan berubah
dari ungu menjadi kuning lemah ketika elektron tersebut berpasangan dengan atom hidrogen
yang berasal dari antioksidan tertentu (Prakash, 2001). Pada metode DPPH sebaiknya
digunakan standard atau kontrol positif. Standard yang umum digunakan adalah asam askorbat
(vitamin C). Standard ini digunakan untuk memastikan bahwa prosedur yang dilakukan telah
sesuai (Molyneux, 2004). DPPH atau 2,2 difenil-1-pikrilhidrazil adalah radikal bebas yang stabil
pada suhu kamar, dengan bentuk serbuk, warna kehitaman dan cepat teroksidasi oleh
temperatur dan udara. Metode pembentukan radikal DPPH merupakan metode pengukuran
aktivitas antioksidan yang hanya menggunakan sampel dalam jumlah sedikit dan waktu yang
sangat singkat. Aktivitas antioksidan dari suatu senyawa ditunjukan oleh hambatan serapan
DPPH terkuat pada panjang gelombang maksimumnya (Molyneux, 2004).
Rumus % penghambat DPPH
% Penghambat = (ABS. BlankoAbs. Sampel) / Abs. Blanko x 100%
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
6/22
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Tabel 1. Hasil pengujian antioksidan
Baha Sampel % Penghambat Rata-Rata Total
AntoiksidanUlangan A Ulangan B
Segar
Teh 91,786 86,548 89,167
Jahe 97,112 77,377 87,244
Kopi bubuk 78,929 73,452 76,190Anggur 94,378 94,617 94,498
Rosella 86,700 90,025 88,362
Bubuk kakao 87,345 84,615 85,980
Kedelai -44,375 -20,625 -32,500
Kunyit 61,369 63,570 62,469
Secang 75,721 68,269 71,995
Pala 90,385 90,288 90,337
Olahan
Minuman teh 76,548 76,905 76,726
Minuman jahe 24,067 26,474 25,271
Minuman kopi sangrai -70,595 -43,333 -56,964
Jus anggur 86,842 76,675 81,758
Jus crunberry 80,419 89,286 84,852
Minuman kakao 35,732 55,335 45,533
Susu kedelai -894,375 -348,750 -621,563
Minuman kunyit 90,709 89,487 90,098
Minuman kakao 43,510 41,106 42,308
Susu jahe 30,048 27,644 28,846
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
7/22
2. Pembahasan
Grafik 1. Kandungan Antioksidan
Pada gambar grafik diatas menujukan bahwa total aktifitas antioksidan pada bahan
segar lebih tinggi dari pada bahan olahan,hal ini dikarenakan sebagian besar kandungan
antioksidan pada bahan olahan sudah berkurang akibat proses pemasakan.Dimana karaktristik
dari polifenol dalam suatu bahan dapat berkurang akibat suhu,pH,Tekanan,dll.
Sampel segar yang menunjukan aktifitas antioksidan tertinggi terdapat buah anggur,jahe
segar,dan teh dimana hasil yang ditunjukan melebihi nilai 80% . Pada bahan anggur yang
menujukan nilai tertinggi ,hal ini dikarenakan anggur banyak mengandung senyawa yang
berperan sebagai antioksidan seperti flavanoid ,kandunagn polifenol tertinggi pada buah anggur
terdapat pada kulitnya. fungsi antioksidannya bergantung pada struktur molekulnya, posisi
gugus hidroksil memiliki peranan dalam fungsi antioksidan dan aktivitas menyingkirkan radikal
bebas. Selain itu tannin sebagai antioksidan bekerja dengan cara menangkal radikal bebas.
Tannin juga sebagai antimikroba, melalui beberapa penelitian tannin terbukti efektif terhadap
-700
-600
-500
-400
-300
-200
-100
0
100
200
teh jahe kopi
bubuk
anggur rosella bubuk
kakao
kedelai kunyit secang pala
totalKandunganAnt
ioksidan
Sampel
GRAFIK KANDUNGAN ANTIOKSIDAN
PERLAKUAN SEGAR
PERLAKUAN OLAHAN
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
8/22
Clostridium difficile dan Clostridium perfringens, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus,
Escheria colidan Citrobacter freundii, Listeria monocytogenes. Antosianin merupakan pigmen
yang tersebar luas dalam tumbuhan. Pigmen ini berfungsi sebagai alat peredam cahaya guna
melindungi sel-sel tanaman dari kerusakan akibat cahaya, dan sebagai antioksidan yang
membantu melindungi tumbuhan dari radikal-radikal bebas yang dihasilkan oleh sinar UV.
Pada sampel teh segar menunjukan aktifitas antioksidan cukup tinggi sebesar
89,167%. Sedangkan pada sampel olahan memiliki aktifitas antioksidan sebesar 76,267%.
Dimana pada teh mengandung senyawa polifenol, alkaloid (kafein, teofilin, dan teobromin),
asam amino, karbohidrat, protein, klorofil, mineral dan komponen lainnya. Diantara senyawa-
senyawa tersebut, polifenol merupakan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yang
paling kuat (Madejon et al., 2003). Teh mengandung lebih dari 36 persen polifenol, sekalipun
jumlah ini masih dipengaruhi cuaca (iklim), varietas, jenis tanah dan tingkat kemasakan
(Sibuea, 2003).
Selain itu juga sampel segar kakao memiliki kandungan antioksidan yang cukup besar
yaitu 76,190%,namun tidak melebihi angka 80%. Kakao merupakan salah satu jenis pangan
yang mengandung senyawa polifenol, yang dapat bertindak sebagai antioksidan yang
bermanfaat bagi kesehatan manusia. Kandungan total polifenol pada kakao lebih tinggi
dibandingkan dari anggur, teh hitam, teh hijau. Kelompok senyawa polifenol yang banyak
terdapat pada kakao adalah flavonoid golongan flavanol. Flavanol umumnya terdapat dalam
bentuk senyawa tunggal seperti katekin dan epikatekin dan juga berbentuk senyawa oligomer
seperti prosianidin (Susanto, 1994).
Grafik diatas sampel yang menunjukan hasil total aktifitas antioksidan paling rendah
dari bahan segar maupun bahan olahan yaitu pada kedelai .Hal ini dikarenakan nilai blanko
dari sampel kedelai kecil sebesar 0,160 sehingga nilai %penghambat antioksidan menjadi
minus. Menurut Erickson et al. (1980) biji kedelai kering mengandung senyawa fosfolipid sekitar
2 persen. Cephalin berperan dalam meningkatkan aktivitas antioksidan, sehingga semakin lama
hidrolisis, maka fosfolipid yang terekstrak dalam kedelai semakin banyak, yang berarti semakin
meningkat aktivitas antioksidan.
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
9/22
BAB IV. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum pengujian kandungan antioksidan terhadap 20 macam sampel
dapat disimpulan sebagai berikut :
1. Total aktifitas antioksidan pada bahan segar lebih tinggi dari pada bahan olahan.
2. Kandungan antioksidan pada bahan olahan sudah berkurang akibat proses
pemasakan.
3. Sampel segar yang menunjukan aktifitas antioksidan tertinggi terdapat buah
anggur,jahe segar,dan teh dimana hasil yang ditunjukan melebihi nilai 80% .
4. Selain itu juga sampel segar kakao memiliki kandungan antioksidan yang cukup
besar yaitu 76,190%,namun tidak melebihi angka 80%.
5. Sampel yang menunjukan hasil total aktifitas antioksidan paling rendah dari
bahan segar maupun bahan olahan yaitu pada kedelai .
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
10/22
DAFTAR PUSTAKA
Bowen, R. 2003. Free Radicals and Reactive Oxygen.
http://www.vivo.colostate.edu/hbooks/pathphys/misc_topics/radicals .html (18 Februari
2012)
Erickson DR, Pryde EH, Brekke OL, Mounts TL, dan Falb RA, 1980. Handbook of Soy Oil
Processing and Utilization. American Soybean. Association and the American Oil
Chemists Society, St. Louis, Missouri and Champaign, Illinois..
Madejon, E., P. Burgos, R. Lopez, and F. Cabrera. 2003. Agricultural use of three organic
residues: effect on orange production and on properties of a soil ofthe Comarca Costa
de Huelva (SW Spain). Nutr. Cycl. in Agroecosys. 65: 281-288.
Molyneux, P., 2004. The use of the stable free radical diphenyl picrylhydrazyl (DPPH) for
estimating antioxidant activity. J. Sci. Technol., 26(2) : 211-219.
Prakash, A, 2001, Antioxidant Activity, Heart of Giant Recource, 19 (2), 1-4.
Setiabudi. 2009. Jantung Koroner Penyakit Paling Mematikan Di Indonesia.
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=29643:jantu
ng-koroner-penyakit-palingmematikan-di-indonesia&catid=14&Itemid=98 (8 September
2011)
Sibuea, P. 2003. Minuman Teh dan Khasiatnya bagi Kesehatan.
http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2004/0528/kes2.html [12 September
2009].
Susanto, F.X., 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil. PenerbitKanisius, Yogyakarta.
Windono, T., Soediman, S., Yudawati, U., Ermawati, E., Srielita, Erowati, T. I. Uji Peredam
Radikal Bebas terhadap 1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl (DPPH) dari Ekstrak Kulit Buah
dan Biji Anggur (Vitis vinifera L.) Probolinggo Biru dan Bali. Artocarpus. 2001, 1, 34-43.
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
11/22
LAMPIRAN PERHITUNGAN
KELOMPOK 1 (Teh dan Minuman Teh)
1. Teh
Absorbansi Blanko : 0,840
Absorbansi A1 : 0,069
Absorbansi B1 : 0,113
Rumus :
Teh A1
91,786%
Teh B1
86,548%
89,167%
2. Minuman Teh
Absorbansi Blanko : 0,840
Absorbansi A1 : 0,197
Absorbansi B1 : 0,194
Rumus :
Minuman Teh A1
76,548%
Minuman Teh B1
76,905%
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
12/22
76,726%
KELOMPOK 2 (Jahe dan Minuman Jahe)
1. Jahe
Absorbansi Blanko : 0,381
Absorbansi A1 : 0,024
Absorbansi B1 : 0,188
Rumus :
Teh A1
97,112%
Teh B1
77,377%
87,244%
2. Minuman Jahe
Absorbansi Blanko : 0,381
Absorbansi A1 : 0,631
Absorbansi B1 : 0,611
Rumus :
Minuman Jahe A1
24,067%
Minuman Jahe B1
26,474%
25,271%
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
13/22
KELOMPOK 3 (Kopi Bubuk dan Minuman Kopi Sangrai)
1. Kopi Bubuk
Absorbansi Blanko : 0,840
Absorbansi A1 : 0,177
Absorbansi B1 : 0,223
Rumus :
Kopi Bubuk
78,929%
Kopi Bubuk
73,452%
76,190%
2. Minuman Kopi Sangrai
Absorbansi Blanko : 0,840
Absorbansi A1 : 1,433
Absorbansi B1 : 1,204
Rumus :
Minuman Kopi Sangrai A1
-70,595%
Minuman Kopi Sangrai B1
-43,333%
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
14/22
-56,964%
KELOMPOK 4 (Anggur dan Jus Anggur)
1. Anggur
Absorbansi Blanko : 0,836
Absorbansi A1 : 0,047
Absorbansi B1 : 0,045
Rumus :
Anggur
94,378%
Anggur
94,617%
94,498%
2. Jus Anggur
Absorbansi Blanko : 0,836
Absorbansi A1 : 0,110
Absorbansi B1 : 0,195
Rumus :
Jus Anggur A1
86,842%
Jus Anggur B1
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
15/22
76,675%
81,758%
KELOMPOK 5 (Rosella dan Jus Crunberry)
1. Rosella
Absorbansi Blanko : 0,812
Absorbansi A1 : 0,108
Absorbansi B1 : 0,081
Rumus :
Rosella
86,700%
Rosella
90,025%
88,362%
2. Jus Crunberry
Absorbansi Blanko : 0,812
Absorbansi A1 : 0,159
Absorbansi B1 : 0,087
Rumus :
Jus Anggur A1
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
16/22
80,419%
Jus Anggur B1
89,286%
84,852%
KELOMPOK 6 (Kakao dan Minuman Kakao)
1. Kakao
Absorbansi Blanko : 0,403
Absorbansi A1 : 0,051
Absorbansi B1 : 0,062
Rumus :
Kakao
87,345%
Kakao
84,615%
85,980%
2. Minuman Kakao
Absorbansi Blanko : 0,403
Absorbansi A1 : 0,259
Absorbansi B1 : 0,180
Rumus :
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
17/22
Minuman Kakao A1
35,732%
Minuman Kakao B1
55,335%
45,553%
KELOMPOK 7 (Kedelai dan Susu Kedelai)
1. Kedelai
Absorbansi Blanko : 0,160
Absorbansi A1 : 0,231
Absorbansi B1 : 0,193
Rumus :
Kedelai
-44,375%
Kedelai
-20,625%
-32,500%
2. Susu Kedelai
Absorbansi Blanko : 0,160
Absorbansi A1 : 1,591
Absorbansi B1 : 0,718
Rumus :
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
18/22
Susu Kedelai A1
-894,375%
Susu Kedelai B1
-348,750%
621,563%
KELOMPOK 8 (Kunyit dan Minuman Kunyit)
1. Kunyit
Absorbansi Blanko : 0,409
Absorbansi A1 : 0,158
Absorbansi B1 : 0,149
Rumus :
Kunyit
61,369%
Kunyit
63,570%
62,469%
2. Minuman Kunyit
Absorbansi Blanko : 0,409
Absorbansi A1 : 0,038
Absorbansi B1 : 0,043
Rumus :
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
19/22
Minuman Kunyit A1
90,709%
Minuman Kunyit B1
89,487%
90,098%
KELOMPOK 9 (Secang dan Minuman Kakao)1. Secang
Absorbansi Blanko : 0,416
Absorbansi A1 : 0,101
Absorbansi B1 : 0,131
Rumus :
Secang
75,721%
Secang
68,269%
71,995%
2. Minuman Kakao
Absorbansi Blanko : 0,416
Absorbansi A1 : 0,235
Absorbansi B1 : 0,245
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
20/22
Rumus :
Minuman Kakao A1
43,510%
Minuman Kakao B1
41,106%
42,308%
KELOMPOK 10 (Pala dan Susu Jahe)
1. Palam
Absorbansi Blanko : 0,416
Absorbansi A1 : 0,040
Absorbansi B1 : 0,040
Rumus :
Pala
90,385%
Pala
90,288%
90,337%
2. Susu Jahe
Absorbansi Blanko : 0,416
Absorbansi A1 : 0,291
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
21/22
Absorbansi B1 : 0,301
Rumus :
Susu Jahe A1
30,048%
Susu Jahe B1
27,644%
28,846%
LAMPIRAN FOTO
-
8/10/2019 Laporan Praktikum Antioksidan Tari
22/22