kompetensi sosial guru pai dalam menanamkan …

105
KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN NILAI SOSIAL DI SDN BUNMAS DESA PENGEMBUR KECAMATAN PUJUT TAHUN 2017/2018 Oleh Diana Zaeniyah NIM.151.141.224 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2018

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN NILAI SOSIAL DI SDN BUNMAS DESA PENGEMBUR

KECAMATAN PUJUT TAHUN 2017/2018

Oleh

Diana Zaeniyah NIM.151.141.224

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM

2018

Page 2: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

ii

KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN NILAI SOSIAL DI SDN BUNMAS DESA PENGEMBUR

KECAMATAN PUJUT TAHUN 2017/2018

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Diana Zaeniyah NIM.151.141.224

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM

MATARAM 2018

Page 3: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsioleh:Diana Zaeniyah, NIM: 151.141.224dengan judul, “Kompetensi Sosial

Guru PAI Dalam Menanamkan NilaiSosialdi SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut Tahun 2017/2018” Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk

di-munaqasyah-kan.

Disetujuipada tanggal : 26 Desember 2018

Pembimbing I,

Drs. Mustain, M.Ag NIP.196807231995031001

Pembimbing II,

Dr. AkhmadAsyari, M.Pd NIP.197806212007101001

Page 4: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Mataram, 26 Desember 2018 Hal:UjianSkripsi

Yang Terhormat Rektor UIN Mataram di Mataram

Assalamu‟alaikum, Wr.Wb.

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan

koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama Mahasiswa : Diana Zaeniyah

NIM :151.141.224

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : TarbiyahdanKeguruan

Judul : Peran Kompetensi Sosial Guru PAI Dalam

Menanamkan Nilai Sosial di SDN Bunmas Desa

Pengembur Kecamatan Pujut Tahun 2017/2018

telah memenuhi syarat untuk diajukkan dalam sidang munaqasyah skripsi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami

berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.

Wassalamu‟alaikum,Wr. Wb.

Pembimbing I, Drs. Mustain, M.Ag NIP.196807231995031001

Pembimbing II, Dr. Akhmad Asyari, M.Pd NIP.197806212007101001

Page 5: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

vi

PENGESAHAN

Skripsi oleh : Diana Zaeniyah, NIM: 151.141.224 dengan judul: Peran

Kompetensi Sosial Guru PAI dalam Menanamkan Nilai Sosial di SDN Bunmas

Desa Pengembur Kecamatan Pujut Tahun 2017/2018, telah dipertahankan di

depan dewan penguji Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam

Negeri (UIN) Mataram pada tanggal 5 Januari 2019

Dewan Penguji

Nama Keterangan

1. Drs. Mustain, M.Ag

NIP. 196807231995031001 Ketua (. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )

2. Dr. AkhmadAsyari, M.Pd

NIP. 197806212007101001 Sekretaris (. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )

3. Dr. Ismail Thoi, M.Pd Nip. 196805071994041001 Penguji I (. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )

4. Dr.Saparuddin, M.Ag

Nip.197810152007011022

Penguji II

(. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .)

Mengetahui:

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Dr. Hj. Lubna, M.Pd NIP. 196812311993032008

Page 6: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

vii

MOTTO :

Terjemahannya: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, QS. Surah Al insyirah ayat 6-81

1 Departemen Agama RI, Qur;an dan Terjemahannya (Bandung : CV J-Art Al-

Jamanaatul Ali, 2005)

Page 7: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

viii

PERSEMBAHAN :

„‟Skripsi ini aku persembahkan untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta

Zaenudin dan Zakiyah serta ketiga saudaraku Aziz, Amin dan Hilal.

Terimakasih untuk doa, usaha, pengorbanan, dukungan, cinta dan

kasih yang selamaini kalian berikan. Semoga Allah membalas semua

kebaikan kalian‟‟..Aminn.

Page 8: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam dan

shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad

SAW, juga kapada keluarga, sahabat dan semua pengikutnya. Amin.

Penulismenyadaribahwa proses menyelesaikan skripsi ini tidak akan

sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh kareana itu, penulis

menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan terutama

kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs.Mustain, M.Agselaku dosen Pembimbing I bapak Dr. Akhmad

Asyari, M.Pd selaku dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail, terus menerus, dan tanpa bosan

di tengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih

matang dan cepat selesai.

2. Bapak Prof. Dr. H. M. Taufik, M.Agselaku Wali Dosenkelas E danBapak/Ibu

Dosen UIN Mataram yang telah memberikan wawasan ilmu pengetahuan

kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di UIN Mataram.

3. BapakDr. Saparudin, M.Ag, selaku Ketua Jurusan PAI danbapakH.

Muhammad Taisir, M.Ag selaku wakil Ketua Jurusan PAI yang telah

memberikan izin bagi terlaksananya penelitian ini.

4. Dr. Hj.Lubna, M.Pd selaku Dekan FTK UIN Mataram.

5. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram.

Page 9: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

x

6. Kedua orang tuaku dan kedua saudaraku yang telah memberikan motivasi dan

memberikan dukungan sepenuhnya kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

7. Beserta teman-teman yang ikut berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini

Penulis menyadari sebagai manusia biasa tentu tidak luput dari kekeliruan

dan kesalahan, untuk itu dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna baik mengenai isi maupun penulisan. Oleh karena itu, kritikdan saran

yang sifatnya membangun dari pembaca sangat kami harapkan dalam penulis

skripsi ini.

Dengan mengharap ridha dan rahmat Allah SWT, smoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca yang budiman pada

umumnya. Amin ya rabbal alamin.

Mataram, 25 Desember2018

Penulis,

Diana Zaeniyah

Page 10: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

ABSTRAK ...................................................................................................... xvi

BABIPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 6

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ......................................... 7

E. Telaah Pustaka .............................................................................. 8

F. Kerangka Teoritik ......................................................................... 10

G. Metode Penelitian........................... ............................................... 26

H. Sistematika Pembahasan ............................................................... 39

BABII PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Profil Sekolah SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut ........................................ ................................... 40

1. Sejarah Berdirinya Sekolah Sekolah SDN Bunmas Desa

Pengembur Kecamatan Pujut ................................................... 40

2. Letak Geografis SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan

Pujut........................... .............................................................. 40

Page 11: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

xii

3. Visi dan Misi............................. ............................................... 41

4. Keadaan Guru danPegawai ...................................................... 41

5. Keadaan Siswa ......................................................................... 42

6. Sarana dan Prasarana................................................................ 43

7. Struktur Organisasi .................................................................. 44

B. Peran Kompetensi Sosial Guru PAI di SDN Bunmas Desa

Pengembur Kecamatan Pujut ......................................................... 45

C. Bentuk-Bentuk Nilai Sosial Yang Ditanamkan Oleh Guru PAI di

SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut ....... ………….. 53

BAB III PEMBAHASAN

A. Peran Kompetensi Sosial Guru PAI di SDN Bunmas Desa

Pengembur Kecamatan Pujut ......................................................... 60

B. Nilai Sosial Yang Ditanamkan di SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut ............................................................................ 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 70

B. Saran ............................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data keadaan Guru SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut.37

Tabel 2. Data Siswa SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut.38

Tabel 3. Data Sarana dan Prasarana SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan

Pujut.39

Page 13: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar4. Struktur Organisasi SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan

Pujut.41

Page 14: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara guru PAI, kepala sekolah, para guru dan

para siswa SDN Bunmas DesaPengembur Kecamatan Pujut

Lampiran 2 Transkip wawancara guru PAI

Lampiran 3 Transkip wawancara kepala sekolah dan para guru

Lampiran4 Transkip wawancara para siswa

Lampiran5 Foto-foto dokumentasi

Page 15: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

xvi

KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN NILAI SOSIAL DI SDN BUNMAS DESA PENGEMBUR

KECAMATAN PUJUT TAHUN 2017/2018

Oleh :

Diana Zaeniyah

NIM: 151.141.224

ABSTRAK

Penelitian ini mengungkapkan bagaimana Kompetensi Sosial Guru PAI Dalam Menanamkan Nilai Sosial Di SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut Tahun 2017/2018. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kompetensi sosial guru PAI dalam menanamkan nilai sosial di SDN Bunmas.

Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitataif, karena obyek kajiannya adalah peran kompetensi sosial guru. Data diperoleh melalui observasi non partisipan, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi. Triangulasi teknik, sumber dan waktu digunakan untuk memperoleh data dari dari sumber yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model miles dan huberman.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa peran kompetensi sosial guru PAI dalam menanamkan nilai sosial di SDNBunmas dikatakan sudah sangat baik, karena guru PAI membangun komunikasi dan berintraksi dengan kepala sekolah, para guru, siswa dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah dengan sangat baik. Guru PAI juga menanamkan nilai sosial di lingkungan SDN Bunmas, nilai-nilai yang ditanamkan seperti kasih sayang antar sesama seperti tolong menolong, tanggung jawab contohnya seperti kedisiplinan dan keserasian hidup seperti toleransi.

Kata kunci: Kompetensi Sosial, Guru PAI ,Nilai Sosial

Page 16: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran pendidikan sangat penting dalam membangun generasi

mendatang karena pendidikan adalah investasi sumber daya manusia yang

sampai kapanpun mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan hidup

manusia. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa

agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan

dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

memungkinkannya untuk berfungsi secara dekat dalam kehidupan

masyarakat.2 Oleh karena itu pendidikan dituntut untuk memberikan

perubahan kepada manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas

sumber daya, ketangguhan dalam iman,memiliki akhlak mulia,bertakwa,

bermoral serta berjiwa sosial.

Sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang

dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas, Pasal 3), bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

2 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar , (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009), hlm.

79.

1

Page 17: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

2

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.3 Tujuan pendidikan

tersebut sejatinya berusaha membentuk pribadi baik jasmani maupun rohani

setiap manusia.

Dalam salah tujuan pendidikan tersebut seperti beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa memiliki keterkaitan dengan nilai sosial jika

dilihat dari dua segi. Segi pertama yaitu keimanan dan ketakwaan kepada

Allah SWT (aqidah) yang tujuannya untuk memperkokoh aqidah beragama

dan mencerahkan fitrah beragama peserta didik dan segi kedua yaitu etika

dan moral (akhlak) yang tujuannya untuk melatih peserta didik berprilaku

terpuji baik dalam hubungannya dengan sesama manusia maupun

hubungannya dengan Tuhan.

Dari sekian tugas guru tersebut peran kompetensi sosial sangat

penting dalam mengubah segala prilaku, menanamkan nilai dan menjaga

moral manusia. Abduhzen dalam E. Mulyasa, mengungkapkan bahwa: Al-

Ghazali menempatkan, profesi guru pada posisi tertinggi dan termulia dalam

berbagai tingkat pekerjaan masyarakat. Menurut al-Ghazali guru mengemban

dua misi sekaligus, yaitu:

Tugas keagamaan, ketika guru melakukan kebaikan dengan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada manusia sebagai makhluk termulia dimuka bumi ini. Sedangkan yang termulia dari tubuh manusia adalah hatinya. Guru bekerja menyempurnakan, membersihkan, menyucikan, dan membawakan hati itu mendekati Allah Azza Wajalla. Kedua tugas sosio politik (ke khalifahan), dimana guru membangun, memimpin, dan menjadi teladan yang baik, menegakkan keteraturan, kerukunan, dan menjamin keberlangsungan masyarakat, yang keduanya berujung pada pencapaian kebahagian di

3 Undang-Undang RI NO. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, ( Bandung: Citra

Umbara, 2009), hlm. 64.

Page 18: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

3

akhirat.Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, disiplin.4 Guru adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak bisa

terlepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena

itu, guru dituntut untuk memiliki kompetensi sosial yang memadai, terutama

dalam kaitannya dengan pendidikan, yang tidak terbatas pada pembelajaran di

sekolah tetapi juga pada pendidikan yang terjadi dan berlangsung di

masyarakat.5 Manusia hidup di dunia ini sangat memerlukan bantuan manusia

lainnya maka dari itu dibutuhkan kemampuan dan keterampilan untuk

bersosialisasi terlebih dalam proses pembelajaran dan bergaul di lingkungan

sekolah contohnya guru harus dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien

terhadap peserta didik, sesama pendidik, orang tua atau wali peserta didik,

dan masyarakat.

Dalam pelaksanaan sebagai seorang pendidik yang professional guru

harus mengembangkan kompetensi sosialnya karena guru adalah sebagai

pemimpin pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus pusat inisiatif

pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru seharusnya mampu menjadikan

dirinya sebagai agen perubahan sosial yaitu menjadi faktor pendorong

terhadap pemahaman toleransi dan tidak hanya sekedar mencerdaskan peserta

didik, tetapi mampu mengembangkan kepribadian yang utuh, berakhlak, dan

berkarakter .

4 E.Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya 2013), hlm . 173. 5 Ibid, hlm.173.

Page 19: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

4

SDN Bunmas merupakan salah satu Sekolah Dasar Negeri yang ada di

kabupaten Lombok Tengah. Sekolah ini mempunyai satu orang guru PAI

yang bernama Zaenuddin S.Pdi dimana guru ini adalah seseorang yang

memiliki solidaritas yang tinggi dalam berteman. Dalam melakukan

kinerjanya sebagai seorang guru dia mampu menjalin hubungan kekeluargaan

baik itu dengan peserta didik, kepala sekolah, sesama pendidik, orang tua atau

wali murid dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah tersebut.

Saat melakukan observasi awal peneliti melihat guru PAI SDN

Bunmas apabila berjumpa dengan para guru yang lain selalu beliau yang

memberi salam dan menyapa terlebih dahulu, dia tidak sungkan untuk

membantu kepala sekolah dan para guru jika mereka mempunyai masalah,

mengajak para guru berdiskusi dan memberi solusi kepada guru yang lain

bagaimana mengajar menghadapi murid yang nakal.

Tidak hanya dengan sesama guru tetapi dia juga mampu

berkomunikasi secara aktif dan efektif dengan peserta didik dengan cara

memberikan perhatian ekstra dan mengajarkan kasih sayang kepada peserta

didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Hal ini jelas terlihat ketika peneliti melakukan observasi awal . Ketika

itu beliau sedang mengajar di kelas 4 yang dimana di dalam kelas tersebut ada

dua orang siswa yang bernama Galang dan Panji yang harus diberi perhatian

ekstra karena selalu membuat masalah. Keduanya sering menjahili teman-

temannya yang lain, malas belajar, selalu bertengkar, dan tidak pernah

memperhatikan gurunya jika sedang diajar sehingga nilai mereka setiap kali

Page 20: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

5

ulangan harian atau semester selalu turun. Oleh karena itu, guru Pendidikan

Agama Islam (PAI) SDN Bunmas memberikan perhatian ekstra kepada kedua

siswa ini khususnya dengan cara memberi tugas, menasehati, berkomunikasi

searah dengan mereka, menyuruh mereka berwudhu lalu mengaji pada jam

istirahat pertama dan menceritakan kisah- kisah teladan yang berkaitan

dengan masalah kedua orang murid ini supaya mereka berubah. Guru PAI

SDN Bunmas adalah sesosok guru yang lucu, murah senyum, membimbing

muridnya dengan kasih sayang dan tidak pernah berlaku kasar ataupun

memberi hukuman apabila para muridnya berlaku salah.6

Sesuai dengan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan kajian ilmiah dengan judul ‘’Peran Kompetensi Sosial Guru

PAI Dalam Menanamkan Nilai Sosial di SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut Tahun 2017/2018’’

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas tersebut maka masalah yang

dapat dirumuskan yaitu:

1. Bagaimana kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di

SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut 2017/2018?

2. Apa saja bentuk- bentuk nilai sosial yang ditanamkan oleh Guru

Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut Tahun 2017/2018 ?

6 Observasi, 11 September 2017

Page 21: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

6

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Peneliti

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diharapkan

tercapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana kompetensi sosial guru Pendidikan

Agama Islam (PAI) di SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan

Pujut Tahun 2017/2018.

b. Untuk mengetahui apa saja bentuk- bentuk nilai sosial yang

ditanamkan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN

Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut Tahun 2017/2018.

2. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun praktis.

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tuntunan dan

pengalaman, pengembangan ilmu, wawasan dan khazanah keilmuan

khususnya tentang kompetensi sosial yang harus dimiliki seorang guru

dalam menjalankan kewajibannya sebagai pendidik dalam

menanamkan nilai sosial sebagai bekal dalam berintraksi dengan

lingkungan dan masyarakat kepada peserta didiknya.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pelajaran penting

bagi calon guru untuk mempersiapkan diri sebelum terjun ke lapangan

Page 22: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

7

agar lebih dini mengetahui permasalahan atau kesulitan apa saja yang

dirasakan sebagai suatu hambatan bagi guru dalam melaksanakan

kompetensi sosial.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada hal-hal

yang berhubungan dengan ruang lingkup yaitu kompetensi sosial guru

PAI dalam menanamkan nilai sosial di SDN Bunmas. Penelitian ini tidak

membahas tentang yang lainnya, sehingga fokus pada permasalahan

sehingga pembahasan yang disampaikan menjadi terstruktur dan tajam.

2. Setting Penelitian

Setting penelitian ini merupakan tempat atau lokasi proses

dilakukannya penelitian untuk mendapatkan data-data yang akan menjadi

obyek penelitian. Dalam hal ini yang menjadi obyek atau tempat

penelitian ini berlangsung adalah di lingkungan SDN Bunmas Desa

Pengembur Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah .

Peneliti memilih lokasi di sini karena di lokasi ini masih dibilang

daerah terpencil dan kebanyakan anak sangat sedikit yang mendapatkan

bimbingan bersosialisasi dari orang tuanya tentang moral dengan

masyarakat, dan juga masih minimnya perhatian orang tua terhadap

pemberian ilmu tentang nilai sosial kepada anaknya, sehingga peneliti

mencoba untuk melihat seberapa kompetensi sosial guru Pendidikan

Agama Islam (PAI) sebagai pembimbing dan pengajar dalam

Page 23: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

8

memberikan pendidikan tentang nilai sosial kepada peserta didik sebagai

mahluk sosial.

E. Telaah Pustaka

Pada telaah pustaka ini, peneliti akan memaparkan penelitian-

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh peneliti.

Diantara penelitian yang berkaitan:

1. Nursaihan Utami dengan judul Skripsinya “Kompetensi Sosial Guru

Dalam Menciptakan Kegiatan Belajar Menyenangkan Kelas VIII di Mts

Darul Hikamah Darek Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Dengan fokus penelitiannya adalah upaya menciptakan kegiatan belajar

menyenangkan dengan kemampuan guru terhadap kompetensi sosial yang

dia miliki, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif, yaitu proses pengambilan data dengan teknik teknik triangulasi

(observasi, wawancara, dan dokumentasi). Dan dalam proses teknik

analisis datanya adalah teknik analisis data reduction, display, dan

conclisiondrawing/verification. Dari hasil penelitiannya ditemukan bahwa

implementasi kompetensi sosial guru dalam menciptakan kegiatan belajar

menyenangkan kelas VIII di MTs Darul Hikamah Darek sudah maksimal.

2. Penelitian yang dilakukan oleh M. Roni Sianturi dengan judul skripsinya

„‟Hubungan Kompetensi Sosial Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X

di Madrasah Aliyah Hamzan Wadi NW Gelogor Kecamatan Kediri

Lombok Barat Tahun Ajaran 2014/2015‟‟. Dengan fokus penelitiannya

adalah bagaimana hubungan dari kompetensi sosial yang dimiliki seorang

Page 24: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

9

guru dengan motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa, Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu proses

pengambilan data dengan teknik teknik triangulasi (observasi, wawancara,

dan dokumentasi). Dan dalam proses teknik analisis datanya adalah teknik

analisis data reduction, display, dan conclisiondrawing/verification, dari

hasil penelitiannya menemukan bahwa motivasi belajar atau proses

pembelajaran yang dilakukan akan semakin bergairah tergantung dengan

bagaimana cara seorang guru bersosialisai dengan kemampuannya

memiliki kompetensi sosial yang dilakukannya secara maksimal.

Berdasarkan kedua uraian telaah pustaka di atas terdapat persamaan

yang mendasar dalam penelitian ini yakni sama-sama mengangkat

permasalahan tentang kompetensi sosial guru. Namun terdapat perbedaan-

perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yakni:

1. Dari variabel kedua atau fokus penelitiannya tidak sama dimana

penelitian yang dilakukan Nursaihan Umami mengangkat masalah

bagaimana kompetensi sosial bisa membuat belajar menyenangkan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan M.Roni Sianturi meneliti tentang

hubungan kompetensi sosial dengan motivasi belajar.

2. Dari lokasi atau tempat pengambilan dari data tidak sama atau berbeda

tempat.

Page 25: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

10

F. Kerangka Teoritik

1. Peran

Peran dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah perangkat

tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di

masyarakat.7Peran merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat

dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organinsasi. Peran

juga dapat dikatakan sebagai „‟prilaku individu yang penting bagi struktur

sosial masyarakat‟‟.8Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan

diperbuat oleh seseorang sesuai dengan status sosial yang dimilikinya.

Peranan merupakan aspek dinamis dari status, karena peranan selalu

bergantung kepada status. Apabila seorang mnejalankan hak dan

kewajiban sesuai dengan kedudukannya, dikatakan ia telah menjalankan

suatu peran.9

Dalam buku lain dijelaskan bahwa peran adalah „‟pola tingkah

laku tertentu yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari pekerjaan

atau jabatan tertentu seperti wali kelas‟‟.10 Dari beberapa pengertian di

atas peneliti dapat memahami bahwa peran adalah prilaku yang

diharapkan oleh pihak lain terhadap seseorang dalam melaksanakan hak

dan kewajiban sesuai dengan status yang dimiliknya.

7 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke Tiga ,

(Jakarta :Balai Pustaka, 2002), hlm. 854. 8 Mahmud, Sosiologi Pendidikan (Bandung: Cv Pustaka Setia, 2012), hlm 147. 9 Marsono, Sosiologi Sekolah Menengah Atas Kelas XI, (Jakarta: Rajawali Cilik, 2009),

hlm. 11. 10Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2012),

hlm. 33.

Page 26: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

11

2. Kompetensi Guru PAI

Guru yang mempunyai kelayakan menyelenggarakan proses

pendidikan dan pembelajaran adalah mereka yang kompeten dengan

bidang dengan bidang yang sedang dipelajari bersama. Jika guru

kompeten atau mampu, dalam artian menguasai dan memahami setiap

aspek pembelajaran yang menjadi tugas dan kewajibannya, proses ang

diampunya pasti berjalan secara maksimal dan efektif. Tingkat kualifikasi

seorang guru dalam bidang atau mata pelajaran yang diampunya

merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelenggarakan proses

belajar. Jika tidak, proses belajar tentunya mengalami kegagalan sangat

fatal.11

Dengan mensyaratkan kualifikasi sebagai salah satu hal utama

dalam menjalankan profesi guru, setidaknya para guru benar-benar

memperhatikan kemampuan dan latar belakang pendidikannya sebelum

dan pada saat menjalani tugas dan kewajiban profesi tersebut. Seorang

guru yang memenuhi persyaratan tentunya seorang profesional unggul.

Dengan sikap dan pola profesional unggul tersebut, tugas dan kewajiban

tersebut profesi bukan sesuatu yang sulit untuk diselenggarakan.12 Untuk

bisa mencapai hal tersebut seorang guru PAI harus mempunyai empat

kompetensi, antara lain:

11 Mohammad Saroni, Personal Branding Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 163.

12 Ibid, hlm. 163.

Page 27: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

12

a. Kompetensi Pedagogik

Dalam standar nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat

(3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah

kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemhaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil hasil belajar, dan pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.13

b. Kompetensi Kepribadian

Kompeteansi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan

dengan prilaku pribadi guru yang kelak harus memiliki nilai-nilai

luhur sehingga terpancar dalam prilaku sehari-hari. Kompetensi

kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan

kperibadian yang mantap dan stabil, berakhlak mulia, dewasa, arif,

berwibawa, serta menjadi teladan bagi peserta didik.14

Fungsi kompetensi kepribadian guru adalah memberikan

bimbingan dan suri teladan, secara bersama-sama mengembangkan

kreativitas dan membangkitkan motif belajar serta dorongan untuk

maju kepada anak didik.15

c. Kompetensi profesional

Kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan

materi pembelajaran secara mendalam yang mencakup penguasaan

13 E.Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,,, hlm . 75. 14 Lalu Mukhtar dan Hully, profesi Keguruan (Mataram: Alam Tara Institute, 2012),

hlm. 28. 15 Ibid, hlm.29.

Page 28: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

13

materi, kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan

yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan

metodologi keilmuannya. Profesionalisme guru dalam proses belajar

mengajar juga merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki

oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.16

d. Kompetensi sosial

Dalam standard nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat

3 mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial

adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,

sesama pendidik, tenaga pendidikan, orang tua atau wali, dan

masyarakat sekitar. Hal tersebut diuraikan dalam RPP tentang guru,

bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian

dari masyarakat yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi

untuk:

1) Berkomunikasi secara lisan, tulisan,dan isyarat.

2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara

fungsional.

3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik sesama pendidik,

tenaga kependidikan dan orang tua wali.

4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar. 17

16 Ibid, hlm.35. 17 E.Mulyasa, Standard Kompetensi Dan Sertifikasi Guru,,,,hlm. 173.

Page 29: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

14

Adapun kompetensi sosial sebagaimana diungkapkan oleh

Maimun adalah „‟kemampuan guru untuk berkomunikasi dan

berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama

pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan

masyarakat sekitar‟‟.18

Kompetensi sosial yang dimiliki seorang guru adalah

menyangkut kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan

lingkungan mereka (seperti orangtua, tetangga, dan sesama teman).19

Suherli Kusmana mendefinisikan kompetensi sosial dengan

kompetensi guru dalam berhubungan dengan pihak lain.Sedangkan

dalam Undang Undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 14 Pasal

10 Tentang Guru dan Dosen dikatakan bahwa kompetensi sosial guru

adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara

efektif dan efisien dengan siswa, sesama guru, orang tua/wali peserta

didik, dan masyarakat.20

Pakar psikologi pendidikan Gadner mengatakan kompetensi

sosial itu sebagai social intellegence atau kecerdasan sosial.Yang

merupakan salah satu dari sembilan kecerdasan (logika, bahasa,

musik, raga, uang, pribadi, alam skuler).

Dalam skripsi ini peneliti hanya akan membahas atau

menyoroti salah satu jenis kompetensi saja yakni kompetensi sosial

18 Maimun, Menjadi Guru Yang Dirindukan: Pelita Yang Menerangi Jalan Hidup Siswa

(Yogyakarta: Kurnia Salam Semesta, 2011) , hlm. 39. 19 Hamzah, Profesi Kependidikan:Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di

Indonesia (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hlm. 19. 20 UURI No. 14 Th.2005 tentang UU Guru Dan Dosen Pasal 10.

Page 30: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

15

sebagai salah satu kompetensi yang terlihat pada diri guru PAI di

SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut sebagai patokan

guru PAI dalam melakukan penaman nilai sosial . peneliti sama sekali

tidak bermaksud untuk mengesampingkan pentingnya ketiga

kompetensi lainnya ini hanya bermaksud mengungkapkan dan

menonjolkan satu jenis kompetensi saja secara khusus, dan berusaha

meninjau lebih dalam secara konprehensif, berikut uraian tentang

kompetensi sosial:

3. Konsep Tentang Komptensi Sosial

a. Pengertian Kompetensi Sosial

Menurut Peraturan Menteri No. 16 Tahun 2007 Tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Kompetensi

Sosial ini memiliki sub kompetensi dengan indikator esensial sebagai

berikut:

1) Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman

sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan

pembelajaran.

2) Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman

sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena

perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga,

dan status sosial-ekonomi.

3) Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah

lainnya secara santun, empatik dan efektif.

Page 31: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

16

4) Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat

secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran

dan kemajuan peserta didik.

5) Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam

program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar

peserta didik.

6) Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka

meningkatkan efektivitas sebagai pendidik.

7) Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk

mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah

yang bersangkutan.

8) Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan

komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka

meningkatkan kualitas pembelajaran.

9) Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada

komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan maupun bentuk

lain.21

b. Bentuk-bentuk Kompetensi Sosial

1) Berkomunikasi secara santun

Menurut Eggen dan Kauchack sebagaimana dikutip

kembali oleh Zuna Muhamad dan Saleh Amat dan dikutip kembali

oleh Suparlan mengatakan, bahwa:

21Ranja Dewi Intani, Dkk, “Pembinaan Kompetensi Sosial Guru Pkn Pasca Sertifikasi Di

Kota Semarang”Unnes Civic Education Journal Vol.1. Nomor 1, September 2017.

Page 32: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

17

Kemahiran berkomunikasi meliputi tiga hal yaitu: (a).Model Guru, sebagai orang yang tingkah lakunya mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. (b).Kepribadian dan empati guru, empati berarti guru harus memahami orang lain dari persfektif yang bersangkutan dan guru dapat merasa apa yang dirasa oleh siswa. (c).Harapan.22

Dalam ketiga hal yang membuat kemahiran

berkomunikasi ini membuat kita tahu bahwa guru itu bisa

berkomunikasi secara santun,. Sikap komunikasi guru baik atau

buruk bisa berakibat kepada siswa dan orang lain karena setiap

tingkah laku guru sehari-sehari yang dilihat pasti akan ditiru.

2) Bergaul secara efektif

Menurut Musaheri, bergaul secara efektif mencakup

mengembangkan hubungan secara efektif dengan siswa yang

memiliki ciri mengembangkan hubungan dengan prinsip saling

menghormati, mengembangkan hubungan berasakan asah,

asih,dan asuh.23

Jika sebelumnya dikatakan bahwa kompetensi sosial guru

merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat

untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta

didik, maka setidaknya ada tujuh kompetensi sosial yang harus

dimilki oleh guru agar dapat berkomunikasi dan bergaul secara

efektif, baik di sekolah maupun di masyarakat, sebagai berikut :

22 Suparlan, Menjadi Guru Efektif, (Yogyakarta: Hikayat Publising, 2005), hlm. 129-130. 23 Musaheri, Ke PGRI-an, (Jogjakarta: DIVA press,2009), hlm. 203.

Page 33: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

18

a) Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun

agama.

b) Memiliki pengetahuan tentang budaya dan tradisi.

c) Memiliki pengetahuan tentang inti demokrasi.

d) Memiliki pengetahuan tentang estetika.

e) Memiliki apresiasi dan kesadaran sosial.

f) Memilki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan

pekerjaan.

g) Setia terhadap harkat dan martabat manusia.24

3) Memiliki pengetahuan tentang hubungan antar manusia.

Dalam interaksi dengan siswa maka guru harus memiliki

pengetahuan antar manusia itu sendiri. Hal inilah yang terkadang

disebut sebagai interaksi sosial.dimana interaksi sosial merupakan

suatu hubungan antar dua individu atau lebih dimana kelakuan

individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki

kelakuan individu yang lain.25

4) Menguasai psikologi sosial.

Dalam proses pembelajaran berkaitan erat dengan

psikologi sosial dimana psikologi sosial merupakan ilmu

pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia.26

24 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Stratifikasi Guru,..., hlm. 176. 25 Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), hlm. 44. 26 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1990), hlm. 23.

Page 34: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

19

5) Memiliki keterampilan bekerjasama dalam kelompok.

Berkaitan dengan proses belajar mengajar, guru juga

dituntut untuk memiliki keterampilan bekerja sama dalam

kelompok sehingga guru dapat mengembangkan keterampilannya

dalam mengajar.

c. Fungsi dan Manfaat Kompetensi Sosial.

Suparlan menyatakan setidaknya ada tiga fungsi kompetensi

sosial yaitu, : (1) Motivator bagi siswa, (2) Sebagai orang yang

mengajarkan tentang makna pengabdian diri, dan ( 3) Sebagai seorang

yang mengajarkan arti keikhlasan yang sebenarnya.27

Dalam kegiatan pembalajaran interaksi dan komunikasi

berperan penting guna kelancaran kegiatan pembelajaran tersebut.

Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi sosial

karena guru merupakan teladan bagi siswa-siswanya, sebab selain

kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, siswa juga perlu

diperkenalkan dengan kecerdasan sosial (socialintelligence). Hal

tersebut bertujuan agar siswa memilikin hati nurani, rasa peduli,

empati, dan simpati kepada sesama.

d. Upaya Meningkatkan Kompetensi Sosial Guru.

Sebagai seorang guru perlu memperhatiakan hubungan sosial

dengan siswa, karena hubungan keduanya berlangsung didalam dan

diluar kelas. Dimana hal itu berpengaruh langsung terhadap tujuan

27 Suparlan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006), hlm. 17.

Page 35: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

20

pembelajaran, sealain itu hubungan sosial guru dengan siswa akan

mendukung suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Terkait dengan hubungan sosial guru dengan siswa maka guru

dirasa perlu melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan kompetensi

sosialnya diantaranya melalui upaya-upaya sebagai berikut:

1) Mengembangkan kecerdasan sosial. Mengembangkan kecerdasan

sosial merupakan keharusan bagi guru, hal tersebut bertujuan agar

hubungan guru dengan siswa berjalan dengan baik.

2) Mengikuti pelatihan-pelatihan berkaitan dengan kompetensi sosial

guru. Dalam kaitannya dengan mengembangkan kompetensi

sosial guru juga dituntut untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang

berkaitan dengan kompetensi sosial guru dengan harapan dengan

kompetensi sosial yang dimiliki oleh guru dapat memperlancar

proses pembelajaran serta dapat menghilangkan kejenuhan siswa

dalam belajar.

4. Konsep Guru PAI

a. Pengertian Guru PAI

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah orang dewasa

yang bertanggung jawab untuk memberi pertolongan pada peserta

didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai

tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tingkat

kedewasaannya, mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai

Page 36: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

21

hamba Allah SWT, serta mampu melaksanakan tugas sebagai

makhluk sosial dan sebagai makhluk individu yang mandiri28

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang profesional adalah

orang yang menguasai ilmu pengetahuan (agama Islam) sekaligus

mampu melakukan transfer ilmu/pengetahuan (agama Islam),

internalisasi, serta amaliah (implementasi), mampu menyiapkan

peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang kecerdasan dan

daya kreasinya untuk kemashlahatan diri dan masyarakatnya. Mampu

menjadi model atau sentral identifikasi diri dan konsultan bagi peserta

didik, memiliki kepekaan informasi, intelektual dan moral-spiritual

serta mampu mengembangkan bakat, minat dan kemampuan peserta

didik, dan mampu menyiapkan peserta didik untuk bertanggung jawab

dalam membangun peradaban yang diridhai oleh Allah SWT.29

Dari beberapa pengertian di atas dapat didimpulkan bahwa

guru Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah orang yang menguasai

ilmu pengetahuan (agama Islam) yang bertanggung jawab untuk

memberi pertolongan pada peserta didiknya dalam perkembangan

jasmani dan rohaninya sekaligus mampu melakukan transfer

ilmu/pengetahuan (agama Islam), internalisasi, serta amaliah

(implementasi), mampu menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh

28 Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), hlm.

87. 29 Rizki Amalia, „‟ Peran Guru Pai Dalam Pembinaan Perilaku Sosial Anak Tunagrahita

Di Sdn Kuripan Kidul 02 Pekalongan‟‟, dalam http// www. nafiatulkhasanah.blogspot.com/rizki,

diakses tanggal 14 Januari 2019, pukul 21.00.

Page 37: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

22

dan berkembang kecerdasan dan daya kreasinya untuk kemashlahatan

diri dan masyarakatnya dan mampu menyiapkan peserta didik untuk

bertanggung jawab dalam membangun peradaban yang diridhai oleh

Allah SWT.

5. Konsep Nilai Sosial

a. Pengertian Nilai Sosial

George Spindler menyebutkan bahwa nilai sosial atau Core

Values Of A Culture adalah pola-pola, sikap, dan tindakan yang

menjadi acuan bagi individu dan masyarakat. Adapun Charles F.

Adrin mengartikan nilai sosial sebagai konsep-konsep yang sangat

umum mengenai sesuatu yang ingin dicapai serta memberikan arah

tindakan-tindakan mana yang harus diambil. Dan Koentjaraningrat

mendifinisikan nilai sosial sebagai konsepsi yang hidup di dalam alam

pikiran (abstrak) sebagian besar anggota masyarakat mengenai hal-hal

yang harus mereka anggap penting dalam hidup. 30

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai

sosial adalah konsep-konsep yang sangat umum yang hidup dalam

alam pikiran masyarakat yang menjadi acuan bersikap dan bertindak

para anggotanya.

b. Bentuk-Bentuk Nilai Sosial

Nilai sosial terdiri dari beberapa sub nilai , yaitu: 1) loves (

kasih sayang) yang terdiri atas pengabdian, tolong-menolong,

30 Marsono. Sosiologi Untuk SMA Kelas X, ( Jakarta: Rajawali Cilik, 2010 ). hlm. 21.

Page 38: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

23

kekeluargaan, kesetiaan, dan kepedulian; 2) responsibility (tanggung

jawab) yang terdiri atas nilai rasa memiliki, disiplin, dan empati; 3)

life harmony (keserasian hidup) yang terdiri atas nilai keadilan,

toleransi, kerjasama, dan demokrasi.31 Berikut uraiannya:

1) Loves (kasih sayang) yang terdiri atas:

a) Pengabdian

Memilih diantara dua alternative yaitu merefleksikan

sifat-sifat Tuhan yang mengarah menjadi pengabdi pihak-

pihak lain (Ar-rahman dan Ar-rahim) atau pengabdi diri

sendiri. Pengabdi dipihak lain, bukan berarti tidak ada

perhatian sama sekali terhadap diri sendiri. Tapi senantiasa

berusaha mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiri. 32

b) Tolong Menolong

Tolong menolong merupakan perbuatan saling

membantu. Allah Ta'ala memerintahkan seluruh manusia agar

tolong menolong dalam mengerjakan kebaikan dan takwa

yakni sebagian kita menolong sebagian yang lainnya dalam

mengerjakan kebaikan dan takwa, dan saling member

semangat terhadap apa yang Allah perintahkan serta beramal

dengannya. Sebaliknya, Allah melarang kita tolong menolong

dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.

31 Zubaedi, Pendidikan Berbasis Masyarakat, ( Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012), hlm.

13. 32 Muhamad Basri, „‟Kompetensi Sosial Guru PKN Dalam Menanamkan Nilai-Nilai

Sosial Pada Siswa Jurusan Ips di Madrasah Aliyah Al-Raisiyah Sekarbela Mataram, (Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram,2016), hlm. 26.

Page 39: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

24

c) Kekeluargaan

Kekeluargaan merupakan interaksi antar manusia yang

membentuk rasa saling memiliki dan terhubung satu sama

lain. kekeluargaan sangat dibutuhkan oleh setiap indvidu

dengan adanya kekeluargaan kita akan merasakan kedamaian

dan kebahagiaan.

d) Kesetiaan

Kesetian adalah sebuah kata yang harus dilakukan

dengan perbuatan, seperti kesetian kita menjalankan perintah

Allah dan menjauhi larangannya.

e) Kepedulian

Kepedulian sosial dalam Islam terdapat dalam bidang

akidah dan keimanan, tertuang jelas dalam syari‟ah serta jadi

tolok ukur dalam akhlak seorang mukmin

2) Responsibility (tanggung jawab)

a) Nilai Rasa Memiliki

Pendidikan nilai membuat anak tumbuh menjadi pribadi

yang tahu sopan santun, memiliki cita rasa, dan mampu

menghargai diri sendiri dan orang lain, bersikap hormat

terhadap keluhuran martabat manusia, memiliki cita rasa

moral dan rohani.

Page 40: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

25

b) Disiplin

Disiplin di sini dimaksudkan cara kita mengajarkan

kepada anak tentang perilaku moral yang dapat diterima

kelompok. Tujuan utamanya adalah memberitahu dan

menanamkan pengertian dalam diri anak tentang perilaku

mana yang baik dan mana yang buruk.33

c) Empati

Empati adalah kemampuan kita dalam mendengarkan

perasaan orang lain tanpa harus larut. Empati adalah

kemampuan kita dalam merespon keinginan orang lain yang

tak terucap.

3) Life Harmony (keserasian hidup)

a) Nilai Keadilan

Keadilan adalah membagi sama banyak, atau

memberikan hak yang sama kepada orang-orang atau

kelompok dengan status yang sama. Keadilan dapat diartikan

memberikan hak seimbang dengan kewajiban, atau memberi

seseorang sesuai dengan kebutuhannya.

b) Toleransi

Toleransi artinya menahan diri, bersikap sabar,

membiarkan orang berpendapat lain, dan bergati lapang

terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda.

33 Ibid, hlm. 29.

Page 41: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

26

c) Demokrasi

Demokrasi adalah komunitas warga yang meghirup

udara kebebasan dan bersifat egaliteran, sebuah masyarakat

dimana setiap indivdu amat dihargai dan diakui oleh suatu

masyarakat yag tidak terbatas oleh perbedaan-perbedaan

keturunan, kekayaan, atau bahkan kekuasaan yang tinggi.

Salah satu ciri penting demokrasi sejati adalah adanya jaminan

terhadap hak memilih dan kebebasan menentukan pilihan.34

4) Kerjasama

Kerjasama adalah melakukan segala sesuatu dengan cara

musyawarah tidak mengandalkan kemampuan masing masing.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian

deskriptif kualitatif dimana penelitian metode kualitatif merupakan

penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai

lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen

kunci, pengambilan sample sumber data dilakukan secara purposive dan

snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis

34 Ibid, hlm. 31.

Page 42: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

27

data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna daripada generalisasi.35

Bogdan dan Tylor oleh Lexy J. Moleong menyatakan

„‟metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

data diskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

prilaku yang dapat diamati‟‟.36 Pendekatan kualitatif diarahkan pada latar

individu tersebut secara holistik tidak boleh mengisolasikan individu atau

organisasi ke dalam variable tetapi perlu memandangnya sebagai dari

suatu keutuhan.37

Alasan peneliti menggunakan metode kualitatif ini karena data

yang dicari berupa Kompetensi Sosial Guru PAI Dalam Menanamkan

Nilai Sosial di SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrument

sekaligus sebagai pengumpul data sehingga keberadaannya di lokasi

penelitian mutlak diperlukan.38 Peneliti sebagai orang yang melakukan

observasi mengamati dengan cermat terhadap obyek penelitian. Untuk

memperoleh data tentang penelitian ini, maka peneliti terjun langsung di

lapangan dan melibatkan diri dalam kehidupan subyek dalam waktu

35 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&

D, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15. 36 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2011), hlm. 6. 37 Ibid, hlm. 3. 38Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram, (Mataram : IAIN Mataram, 2017), hlm.38.

Page 43: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

28

penelitian yang sudah ditetapkan peneliti untuk memperoleh data sesuai

dengan ciri penelitian kualitatif.

Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,

menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.39

Untuk itu kehadiran peneliti di lapangan bertujuan untuk mencari

dan mendapatkan data yang akurat, valid, lengkap dan dapat

dipertanggungjawabkan dengan terfokus pada permasalahan yang

diangkat pada penelitian. Berkenaan dengan hal itu, adapun hal-hal yang

akan dilakukan peneliti di lapangan seperti:

a. Melakukan observasi secara mendetail tentang objek penelitian.

b. Memiliki izin dari pihak yang berwenang dan orang-orang yang

berpegaruh yang dijadikan objek penelitian, berupa izin penelitian

dengan membuat proposal.

c. Melakukan wawancara secara langsung ke lokasi penelitian baik itu

kepada guru dan peserta didik terkait „„Kompetensi Sosial Guru PAI

Dalam Menanamkan Nilai Sosial di SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut Tahun 2017/2018.

d. Mendokumentasi dan pencatatan data terkait dengan sarana dan

prasarana, keadaan guru, keadaan siswa serta keadaan lingkungan

sekolah berkaitan dengan penelitian.

39 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&

D,… hlm. 306.

Page 44: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

29

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SDN Bunmas desa Pengembur

kecamatan Pujut kabupaten Lombok tengah.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah subjek penelitian

atau informan, atau subjek dari mana data diperoleh.40 Dari uraian

tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber data merupakan orang atau

informan serta dokumentasi yang dapat dijadikan sebagai tempat

mendapat informasi atau data yang diperlukan dalam penelitian. Sesuai

metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain

metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi, maka

dibutuhkan informan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

Maka yang akan menjadi sumber data untuk kelengkapan dalam

penelitian ini adalah :

a. Guru bidang studi pendidikan agama islam (PAI)

Guru bidang studi memiliki peran yang sangat penting dalam

mempengaruhi prilaku siswa terkait wewenang dan tugas yang

diberikan oleh kepala sekolah sebagai tenaga pendidik.

b. Kepala sekolah sebagai pemberi kebijakan atas wewenang yang

diberikan kepada guru bidang studi untuk mengemban tugas sebagai

seorang guru dalam proses intraksi pada lingkungan sekolah.

40 Pedoman Penulisan Sekripsi IAIN Mataram, 2011, hlm. 45.

Page 45: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

30

c. Guru-guru lainnya.

Guru-guru lainnya merupakan sumber informasi lainnya dalam

rangka memperoleh data yang dibutuhkan.

d. Para siswa di SDN Bunmas tahun ajaran 2018.

e. Masyarakat sekitar SDN Bunmas

Dipilihnya sumber data di atas karena peneliti menganggap

bahwa dari sumber data yang disebutkan sudah mewakili untuk

mampu memberikan sumber informasi yang dibutuhkan oleh peneliti

untuk melakukan penelitian ini.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa teknik atau metode

yang dapat digunakan untuk mencari, memperoleh, dan mengumpulkan

data sesuai dengan apa yang diteliti. Untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa

teknik, antara lain:

a. Observasi

Menurut Margono yang dikutip oleh Nurul Zuriah menyatakan

observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.41

Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan

dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan

secara sistematis.42

41Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial Dan Pendidikan: Teori-Aplikasi, (Jakarta:

PT.Bumi Aksara, 2009), hlm. 173.

Page 46: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

31

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, obsevasi

dapat dibedakan menjadi participant observation ( observasi berperan

serta) dan non participant observation ( observasi nonpartisipan).43

1) Participant observation ( observasi berperan serta)

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan

sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan

sebagai sumber data penelitian.

2) Non Participant observation (observasi nonpartisipan)

Dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan

hanya sebagai pengamat independen.Adapun jenis observasi yang

dilakukan oleh peneliti adalah observasi non partisipan yakni

peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.

Pelaksanaan observasi ini adalah dimana obsever (pengamat)

tidak ikut serta ambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang

diobservasi. Artinya observer (pengamat) di sini murni hanya

sebagai pengamat dalam penelitian ini bukan sebagai pengajar

dilapangan atau lokasi penelitian tersebut.

Metode observasi ini digunakan peneliti untuk

mendapatkan data tentang peran kompetensi soaial guru PAI dan

juga tingkah laku siswa terhadap pengajaran nilai sosial dan

agama yang diajarkan oleh guru Pendidikan Agama Islam.

42 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2013),

hlm. 45. 43Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2014), hlm. 145.

Page 47: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

32

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.44

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak

terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tahap tatap muka (face to

face) maupun dengan menggunakan telpon.45

1) Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang diproleh.

Dalam melakukan wawancara ini pengumpul data telah

menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan

tertulis alternatif jawabannya pun telah disiapkan.

2) Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak struktur adalah wawancara yang bebas di

mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan

datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-

garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

44 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,…. hlm. 186 . 45 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,...hlm. 138-140.

Page 48: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

33

Berdasarkan uraian di atas metode wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara tidak

struktur dimana peneliti mengadakan wawancara dengan

membawa pedoman yang berisi pokok atau garis besar hal-hal

yang akan dipertanyakan secara bebas namun tidak menyimpang

dari permasalahan yang sebenarnya.

Metode wawancara ini dipergunakan sebagai metode utama

untuk menggali informasi dari semua sampel tentang kompetensi

sosial yang dimiliki guru pendidikan agama islam di SDN Bunmas

Desa Pengembur Kecamatan Pujut dalam menanamkan nilai

sosial.

c. Dokumentasi

Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai

sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data

dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk

meramalkan.46

Dalam hal ini metode dokumentasi digunakan peneliti untuk

mengetahui sejarah berdirinya SDN Bunmas data keadaan guru,

keadaan siswa, sarana dan prasarana dan sebagainya.

Ketiga teknik di atas (triangulasi) dalam penelitian digunakan

untuk menutupi kelemahan masing masing pendekatan sehingga

46 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,….hlm. 217 .

Page 49: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

34

dalam pelaksanaanya data dikumpulkan dan dianalisis secara

menyeluruh.

6. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang

lain.47

Dalam penelitian kualitatif analis data biasanya dilakukan sewaktu

peneliti berada di lapangan. Bersama dengan proses pengumpulan data

dan juga setelah menggunakan lapangan, setelah data dikumpulkan

dengan metode di atas, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa

data yang sudah didapatkan. Analisa data merupakan upaya untuk

mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara,

dan dokumentasi untuk menjaga pemahaman peneliti tentang masalah

yang diteliti dan menjadikan sebagai temuan yang terbaru.

Miles and Huberman dalam sugiyono mengemukakan bahwa

„‟aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

47 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&

D…, hlm.335.

Page 50: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

35

jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display,

dan conclusion drawing/verification‟‟.48

a. Data reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya jika

diperlukan.49

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data biasa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan

Huberman dalam Sugiyono menyatakan „‟yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif‟‟.

c. Conclusion Drawing (verifikasi)

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles

and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

48 Ibid., hlm. 337. 49 Ibid., hlm.338.

Page 51: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

36

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-

bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.50

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif

mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak

awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan

bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif

masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian

berada di lapangan.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Tujuan keabsahan data ini untuk membuktikan apa yang sudah

diamati peneliti apakah sudah sesuai dengan kenyataan atau tidak. Oleh

karena itu, peneliti berusaha membuktikan data-data yang sudah

ditemukan dengan pengecekan data. Dengan demikian diperlukannya

teknik-teknik pemeriksaan terhadap data yang diperoleh.

Dalam penelitian ini teknik pemeriksaan yang digunakan peneliti

adalah dengan teknik ketekunan pengamatan, triangulasi dan

menggunakan bahan referensi.

50 Ibid., hlm.341-345.

Page 52: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

37

a. Ketekunan pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan personal atau

isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal

tersebut secara rinci.

Dalam hal ini adalah bagaimana peneliti mengamati hal-hal

yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan. Sehingga permasalahan

yang ingin diteliti dapat ditemukan solusinya.

1) Observasi yang mendalam

Pengamatan yang mendalam sangat dibutuhkan dalam

penelitian kualitataif. Hal ini bertujuan untuk menghindari data

yang diperoleh tidak benar dari responden, sebab kemungkinan

bisa saja responden menutupi fakta yang sebenarnya bersifat

internal akan tetapi itu menjadi tujuan dari penelitian serta dapat

mendukung keobjektifannya.

2) Kecakupan Referensi

Penggunaan berupa alat-alat pendukung dalam pengambilan

data misalnya tape recorder, video, foto.

3) Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain.51

51Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,…hlm.330.

Page 53: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

38

a) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh

melalui beberapa sumber.52 Dalam hal ini hasil wawancara

yang sudah di dapatkan akan disesuaikan dengan hasil

observasi dan dokumentasi.

b) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda.53 Dalam penelitian ini

peneliti melakukan observasi terlebih dahulu kemudian

mewawancarai para guru dan para murid yang terlibat.

c) Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data.

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari

pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah,

akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih

kredibel.54 Peneliti akan mewawancarai guru dengan waktu

yang berbeda-beda.

52 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&

D…, hlm.373. 53 Ibid, hlm.373. 54 Ibid, hlm.374.

Page 54: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

39

H. Sistematika Pembahasan

Pada BAB I merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari Latar

Belakang Masalah, Rumusan Masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Ruang

Lingkup dan Setting Penelitian, telaah pustaka, Kerangka Teori, Metode

penelitian, dan Sistematika Pembahasan.

BAB II yaitu bab Paparan data dan temuan yang membahas tentang

SDN Bunmas , Gambaran singkat tentang kompeten sosial Guru PAI SDN

Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut dan pembahasan singkat tentang

bentuk-bentuk nilai sosial yang ditanamkan oleh Guru PAI di SDN Bunmas

Desa Pengembur Kecamatan Pujut.

BAB III Pembahasan, Hasil Analisis kompeten sosial Guru PAI SDN

Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut dan pembahasan singkat tentang

bentuk-bentuk nilai sosial yang ditanamkan oleh Guru PAI di SDN Bunmas

Desa Pengembur Kecamatan Pujut.

BAB IV penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran serta di

akhiri oleh daftar pustaka.

Page 55: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

40

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Profil Sekolah SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut

Untuk mengetahui dan memperoleh data tentang gambaran umum

lokasi penelitian, pada bagian ini penulis membahas tentang hal-hal yang

berkaitan dengan keberadaan lokasi penelitian tersebut. Hal-hal yang

dimaksud antara lain sebagai berikut:

1. Sejarah Berdirinya Sekolah SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut

Sekolah SDN Bunmas terletak di dusun Bunmas desa Pengembur

kecamatan Pujut kabupaten Lombok Tengah. Awal berdiri pada tanggal 1

januari 1976 oleh pemerintah yang pembangunannya dibantu oleh semua

warga masyarakat di dusun Bunmas. Sekolah ini berdiri di atas tanah

milik pemerintah daerah dengan luas tanah 1064 m2. 55

2. Letak Geografis SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut

Secara geografis SDN Bunmas terletak di jalan raya Sengkol -

Pengembur kecamatan Pujut kabupaten Lombok Tengah. Adapun batasan

wilayah yang dimiliki oleh SDN Bunmas desa Pengembur Kecamatan

Pujut yakni :

a. Sebelah utara : Jalan raya sengkol-pengembur

b. Sebelah selatan : Perbukitan dan kebun warga

55 Profil SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut, Dokumentasi, Di Kutip 20

September 2018.

40

Page 56: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

41

c. Sebelah timur : Perumahan warga dusun bunmas

d. Sebelah barat : Perkebunan warga56

3. Visi dan Misi

Menjadikan SDN Bunmas sebagai SDN berprestasi melalui misi:

tertib masuk, tertib belajar, tertib mengajar ,tertib administrasi. Demi

terwudnya imtaq yang ber iptek, cerdas terampil, berbudi pekerti luhur.

4. Keadaan Guru dan Pegawai

Guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalam proses

belajar mengajar dan pegawai merupakan orang yang bertugas dan

bertanggung jawab melaksanakan bidang administrasi, kepegawaian dan

keuangan sekolah yang dibantu oleh staf dan jajarannya yang mempunyai

fungsi khusus sehingga semua urusan keadminstrasian dapat dilaksanakan

secara optimal. Adapun data-data guru SDN Bunmas dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel. 1 Daftar Tenaga Guru dan Pegawai di SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut Tahun 201857

No Nama Guru Jabatan Jenjang Pendidikan Status

1 Puri S.Pd Kepala sekolah

SI PNS

2 H.Sumindar S.Pd Guru umum SI PNS 3 Muzakkir M.Pd Guru umum S2 PNS 4 H.L. Khairil Anwar S.Pd Guru pjok S1 PNS 5 Giniatun S.Pd Guru umum SI PNS 6 Zaenuddin S.Pdi Guru PAI SI PNS 7 Bq. Rahma yuningsih

S.Pd Guru umum SI GTT

56 Profil SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut, Dokumentasi, Di Kutip 20

September 2018. 57Profil SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut, Dokumentasi, Di Kutip 20

September 2018.

Page 57: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

42

No Nama Guru Jabatan Jenjang Pendidikan Status

8 Bq. Sri Maharani S.Pd Guru umum SI GTT 9 Mustianah S.Pd Guru umum SI GTT 10 Bq. Silva Jayanti S.Pd Guru umum SI GTT 11 L. Zaenal Ansyari

S.Pd Tata Usaha SI GTT

12 Lalu Juliarta S.Pd Guru pjok SI GTT 13 Bq. Ratna Dewi S.Pd G Guru umum SI GTT

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa jumlah tenaga guru dan

staf yang ada di SDN Bunmas pada tahun 2018 sebanyak 13 orang guru,

ditambah dengan 1 penjaga sekolah, dengan rincian 6 guru laki-laki dan 6

guru perempuan.

5. Keadaan Siswa

Peserta didik merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu

pendidikan yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan dari proses belajar

mengajar. Pada tahun 2018 siswa di SDN bunmas berjumlah :

Tabel. 2 Keadaan Siswa di SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut

Tahun 201858

Kelas

Jumlah siswa Jumlah Laki-laki Perempuan

I 8 11 19 II 8 6 14 III 5 4 9 IV 4 8 12 V 4 9 13 VI 8 10 18

Jumlah 37 48 85

58 Profil SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut, Dokumentasi, Di Kutip 20

September 2018.

Page 58: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

43

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang ada di

SDN Bunmas pada tahun 2018 yaitu sebanyak 85 siswa yang terdiri dari

37 anak laki-laki dan 48 anak perempuan, dengan rincian siswa kelas I

sebanyak 19, kelas II sebanyak 15, kelas III sebanyak 9, kelas IV

sebanyak 12 siswa, kelas V sebanyak 13 siswa, dan kelas VI sebanyak 18

siswa.

6. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang proses belajar mengajar dan tercapainya sistem

pendidikan secara optimal dan sesuai, maka tidak bisa terlepas terhadap

sarana dan prasarana. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

SDN Bunmas adalah sebagai berikut:

Tabel. 3 Sarana dan Prasarana di SDN Bunmas Desa Pengembur

Tahun201859

No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan 1 Ruang Kepala sekolah 1 Lokal Baik 2 Ruang Guru 1 Lokal Baik 3 Ruang Tata Usaha 1 Lokal Baik 4 Ruang Belajar 6 Lokal Baik 5 Ruang Perpustakaan 1 Lokal Baik 6 Ruang Musolla 1 Lokal Baik 7 WC Siswa 2 lokal Baik 8 WC Siswa 2 Lokal Baik 9 Ruang Koperasi 1 Lokal Baik

Dari keadaan sarana dan prasarana di atas, dapat dilihat bahwa

jumlah ruangan dan bangunan sudah cukup memadai, terdiri dari ruang

kepala sekolah sebanyak 1 ruangan, ruang guru 1 ruangan, ruang tata

59 Profil SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut, Dokumentasi, Di Kutip 20

September 2018.

Page 59: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

44

usaha 1,ruang belajar 6 ruangan,ruang perpustakaan 1, ruang musolla,WC

siswa 2 ruangan,WC guru 2 ruangan,ruang koperasi 1 ruangan.

7. Struktur Organisasi

Dalam sebuah lembaga baik swasta maupun negeri, tentu memiliki

struktur organisasi untuk menunjang proses terlaksananya segala bentuk

pekerjaan dengan baik sehingga setiap tugas tidak tumpang tindih. Untuk

lebih jelasnya struktur osganisasi di SDN Bunmas desa Pengembur dapat

dilihat pada struktur di bawah ini:

Gambar .1 Struktur Organisasi SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut

Tahun 201860

60 Profil SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut, Dokumentasi, Di Kutip 20

September 2018.

KEPALA SEKOLAH

Puri,S.Pd

KETUA KOMITE

Rahim,A.Ma

Tata Usaha

Zaenal Ansyari

Guru Kelas I

Guru Kelas II

Guru Kelas III

Guru Kelas IV

Guru Kelas

V

Guru Kelas VI

Penjaga

Page 60: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

45

B. Kompetensi Sosial Guru PAI di SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut

Guru pendidikan agama islam ( PAI) SDN Bunmas menyadari betul

bagaimana pentingnya seorang guru itu harusnya memiliki kompetensi sosial

yang baik karena guru bukan hanya mengandalkan bisa mengajar di depan

kelas saja namun guru itu juga harus bisa menjadi panutan dalam kehidupan

sehari-hari untuk orang lain, dengan memiliki kepribadian dan komunikasi

yang baik. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh bapak Zaenuddin

selaku guru pendidikan agama islam ( PAI ) dalam kutipan wawancara yang

mengatakan:

Kompetensi sosial itu menurut saya adalah salah satu kompetensi yang wajib dimiliki. Tidak boleh guru itu dinilai oleh orang lain menjadi guru yang tidak baik kita harus membuktikan bahwa sebagai guru itu mempunyai sikap yang ramah, sopan, santun, dan baik dimata setiap orang karena guru itu adalah panutan. Jadi guru itu tidak boleh diam hanya bisa berbicara di depan kelas saja namun di luar kelas cuek dan tidak banyak bicara kalau guru begitu bagaimana bisa membangun komunikasi. 61 Dalam hasil wawancara di atas terlihat bapak Zaenuddin menyadari

betul betapa pentingnya kompetensi sosial, ini terlihat dengan bagaimana cara

bapak Zaenuddin dalam berintraksi di sekolah. Saat beliau berada di sekolah

bapak Zaenuddin termasuk guru yang banyak bicara tidak hanya di depan

kelas saja namun juga di luar kelas disaat beliau dan guru-guru yang lain

berkumpul. Kepala sekolah SDN Bunmas bapak Puri juga menilai

61 Zaenuddin (Guru PAI),Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan

Pujut, 21 September 2018.

Page 61: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

46

kompetensi sosial yang dimiliki oleh bapak Zaenuddin sudah cukup baik,

seperti yang diungkapkan oleh beliau dalam kutipan wawancara, bahwa:

Kompetensi sosial itu harus ada pada setiap guru, agar guru memahami bagaimana cara untuk berintraksi yang baik dengan sesama guru, dengan siswa sekaligus masyarakat agar terjalin hubungan yang baik. Saya dan bapak Zaenuddin sudah kenal sejak lama, beliau lebih dulu mengajar di sekolah ini. Kompetensi sosial yang beliau miliki sangat baik dan bagus, saya suka gayanya berbicara, guru-guru di sini belajar bahasa halus sasak dari beliau dan mengajarkan murid-murid disini cara berakhlak yang baik.62 Guru yang lain juga berpendapat bahwa hubungan mereka dengan

bapak Zaenuddin di sekolah sangat baik, mereka menganggap bapak

Zaenuddin sebagai guru yang humoris dan murah senyum. Seperti yang

dikatakan oleh guru kelas 3 Bapak Sumindar bahwa:

Sebagai seseorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan atau menjadi guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik, jika kompetensi sosial yang dimiliki baik pasti kepribadiannya juga, begitulah yang diperlihatkan oleh bapak Zaenuddin. Beliau mempunyai kepribadian yang baik gaya berpenampilannya rapi tidak pernah lupa memakai peci,di sini kami memanggilnya dengan panggilan ustaz. 63 Kompetensi sosial itu penting dimiliki oleh setiap guru untuk

membentuk kepribadian yang baik agar dalam proses intraksi dengan

lingkungan sekolah berjalan dengan harmonis tanpa suatu kendala yang dapat

menghambat proses dalam pendidikan yang ada. Hal ini dibenarkan dalam

kutipan wawancara yang dikatakan oleh ibu Giniatun guru kelas 4 dari

kutipan wawancara:

62 Puri (Kepala Sekolah), Wawancara ,SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut,

24 September 2018. 63 Sumindar (Guru kelas 3), Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan

Pujut, 25 September 2018.

Page 62: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

47

Menjadi guru itu kita diamati oleh kepala sekolah, teman-teman guru dan para murid, jika kepribadian dan sosial kita sebagai guru baik insyaallah kita pasti diamati dan dinilai baik oleh orang-orang. bapak Zaenuddin menjadi seorang teladan yang baik bagi kita, banyak murid-murid di sini yang meniru gayanya bapak seperti gayanya ketika ceramah. 64 Berdasarkan hasil observasi, maka peneliti dapat mengatakan bahwa

memang benar apa yang dikatakan oleh para guru SDN Bunmas tentang

bapak Zaenuddin sudah memiliki kompetensi sosial yang baik. Ini terlihat

dari prilaku bapak Zaenuddin dari mulai dating ke sekolah sampai pulang

sekolah. Seperti yang terlihat pada hari itu bapak Zaenuddin datang ke

sekolah jam setengah 8 ketika saat masuk ke sekolah beliau mengucapkan

salam,lalu beliau menghampiri guru-guru yang sudah datang dengan raut

muka tersenyum, yang duduk di bangku panjang itu ada bapak Sabur, ibu

Nining, bapak Muzakkir dan saya sendiri. Bapak Zaenuddin bersalaman

dengan kami semua yang ada di sana sambil bertanya bagaimana kabar kami

masing-masing. Bapak Zaenuddin selalu menggunakan bahasa yang sopan

beliau memanggil rekan-rekan gurunya dengan sebutan semeton yang artinya

saudara sedangkan saya dan siswa perempuan dipanggil dengan sebutan

dinde yang artinya anak perempuan dan untuk siswa laki-laki dengan sebutan

lalu yang berarti anak laki-laki.65

Kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sudah

dilakukan dan dijalankan secara baik, yang bisa dilihat dengan bagaimana

cara guru itu berintraksi dan menjalin hubungan dan komunikasi dengan

64 Giniatun (Guru Kelas 4),Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan

Pujut, 25 September 2018. 65 Observasi, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut , 21 September 2018

Page 63: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

48

semua pihak yang ada di sekolah, baik itu dengan, kepala sekolah sesama

rekan guru, semua siswa dan juga terhadap orang-orang yang ada di

lingkungan sekolah tersebut.

Dengan hubungan yang baik itu mebuat guru PAI dipercaya untuk

menyelesaikan masalah yang terjadi dengan para guru dengan cara mencoba

untuk mengajak para guru untuk menyelesaikan masalah mereka dengan cara

duduk bersama dan berdiskusi. Hal ini dibenarkan dalam kutipan wawancara

dari bapak Zaenuddin sebagai berikut:

Komunikasi dan kebersamaan yang terjalin antara saya dan guru-guru yang lain berjalan dengan baik dan harmonis, apabila ada masalah yang terjadi, saya mengajak para guru untuk diselesaikan dengan cara duduk bersama dan berdikusi untuk menyelesaikan masalah yang di alami guru tersebut, untuk mencari solusi agar kegiatan dalam melaksanakan tugas sebagai guru itu berjalan dengan baik66 Dari hasil observasi, peneliti menyaksikan pada hari ke dua

penelitian seorang guru kelas 2 bernama ibu Kanah yang bertengkar dengan

bendahara sekolah yang bernama ibu Anti yang disebabkan karena ibu

Kanah meminta uang kepada ibu Anti untuk membeli buku paket bahasa

indonesia kelas 2 namun tidak dikasih dengan alasan uang simpanan sekolah

sedang menipis. Perdebatan yang dilakukan semakin memanas bapak

Zaenuddin dipanggil oleh kepala sekolah untuk melerai pertengkaran kedua

guru tersebut. Bapak Zaenuddin melerai mereka dengan menyuruh mereka

berdua mengucapkan astagfirullah lalu mengajak kedua guru itu duduk

66 Zaenuddin (Guru PAI), Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut,

21 September 2018.

Page 64: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

49

bersama dalam menyelasaikan masalah dan menasehati kedua guru tersebut

agar tidak terulang lagi, dengan mengatakan„‟ kita tidak boleh begini, jangan

memakai emosi kita harus duduk bersama, berdiskusi, bicara dengan baik.

Guru itu panutan, dengan cara kalian yang bertengkar pasti dituruti oleh

Anak-anak kita‟‟. Seperti halnya juga bapak Zaenuddin tidak pernah sungkan

dalam hal tolong menolong jika ada teman-teman gurunya jika yang

mempunyai masalah. Salah satu rekan guru bernama bapak Khairil yang

belum paham dalam cara penyusunan RPP 2013 beliau meminta tolong

kepada bapak Zaenuddin dengan senang hati bapak Zaenuddin langsung

membantu beliau padahal pada waktu itu beliau sedang sibuk membuat

jadwal untuk ujian tengah semester. 67

Hubungan antara guru PAI dengan guru yang lain sudah terjalin

dengan baik begitu pula hubungan antara guru PAI dengan siswa yang ada di

SDN Bunmas juga berjalan dengan sangat baik, dapat dilihat dengan

bagaimana cara mereka berkomunikasi, baik dalam proses belajar maupun di

luar kelas. Hal ini juga senada dengan yang disampaikan oleh bapak

Zaenuddin saat di wawancara, beliau mengatakan bahwa:

Hubungan yang terjalin antara saya dengan para siswa sudah berjalan sangat baik, seperti bagaimana seorang anak dengan bapaknya, sehingga tidak ada ketakutan yang terlihat terhadap siswa-siswa tersebut, dalam proses belajar mengajar dengan cara yang menyenangkan dan tidak ada kecanggungan dalam berintraksi dengan mereka hal yang sama juga saya lakukan di luar jam pelajaran.68

67 Observasi, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut , 21 September 2018 68 Zaenuddin (Guru PAI), Wawancara, SDN Bunmas desa pengembur kecamatan pujut,

21 September 2018.

Page 65: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

50

Sama halnya yang dikatakan Adelia siswa kelas 6 SDN Bunmas, dia

mengatakan: „‟Bapak Zaenuddin adalah orang yang menyenangkan, saya

senang diajar oleh bapak Zaenuddin, dalam belajar pendidikan agama saya

mudah mengerti karena diajar secara praktik langsung seperti sholat‟‟.69

Tidak hanya belajar yang menyenangkan bapak Zaenuddin pun

sangat menjaga murid-muridnya, demi keamanan murid-muridnya beliau

selalu menjadi „‟satpam‟‟ penunggu gerbang setiap hari, mengawasi murid-

muridnya agar selamat datang dan pulang sekolah. Hal ini senada dengan

yang disampaikan oleh Izam salah satu siswa yang berada di kelas 4, dia

mengatakan bahwa :

Bapak Zaenuddin sangat sayang dan menjaga kami, setiap hari beliau berjaga di pintu gerbang, ketika kami datang beliau menyambut kami dengan senyum, selalu mengajarkan kami untuk mengucapkan salam, bersalaman dengan guru-guru dan teman-teman. Ketika kami pulang bapak Zaenuddin membantu kami untuk menyebrangi jalan supaya kami selamat untuk pulang.70 Dari hasil observasi, peniliti mengikuti bapak Zaenuddin mengajar di

kelas 4, ketika membuka pembelajaran beliau menyuruh siswa untuk

membaca doa sebelum belajar kemudian selesai berdoa para murid

diceritakan tentang kisah teladan para Nabi Allah, tidak ada kecanggungan,

tidak ada ketakutan yang terlihat di muka para siswa, diantara para siswa ada

yang bertanya seperti Adelia,Disti, Sauki dan Idris, kemudian bapak

Zaenuddin menjawab semua pertanyaan murid-murid tersebut dengan kata-

kata yang bijak dan memberikan teladan yang baik dengan gayanya yang lucu

69 Adelia (Siswa Kelas 6), Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut, 27 September 2018

70 Izam (Siswa Kelas 4), Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut, 27 September 2018

Page 66: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

51

membuat para siswa terlihat tersenyum bahagia diajar oleh bapak Zaenuddin.

Seperti kata Izam peneliti juga melihat ketika waktu jam pulang sekolah

bapak Zaenuddin berjalan menuju gerbang beliau berdiri di sana menjadi

satpam, karena sekolah SDN Bunmas terletak di jalan raya yang dilewati oleh

kendaraan bermotor jadi bapak Zaenuddin khawatir akan keselamatan para

muridnya, sehingga beliau membantu para muridnya menyebrangi jalan dan

mengantarkan mereka sampai ketepi jalan.71

Sedangkan hubungan antara guru Pendidikan Agama Islam (PAI )

dengan masyarakat yang ada di sekitar lingkungan SDN Bunmas juga terjalin

dengan sangat baik, yang dapat dilihat dari bagaimana cara beliau mengayomi

dan berintraksi dengan masyarakat dengan penuh keharmonisan dan saling

menghormati, bagaimana mereka bergaul dan saling bercerita baik itu tentang

masalah sosial, masalah agama yang terjadi di masyarakat tersebut baik

secara umum dan pribadi. Peran beliau juga sangat baik di masyarakat,

dimana beliau ditempatkan sebagai tokoh agama yang dihormati oleh

masyarakat di sekitarnya, biasa dilihat bagaimana peran di dalam masyarakat

sebagai salah satu ustaz dan tetua yang dihormati.Seperti hal yang dikatakan

oleh penjaga sekolah yang ada di SDN Bunmas bapak Sabur, beliau

mengatakan: „‟Zaenuddin merupakan ustaz yang sangat dihormati di

lingkungan sekolah ini dan di lingkungan masyarakat Bunmas beliau

71 Observasi, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut , 21 September 2018

Page 67: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

52

merupakan salah satu orang tetua dan beliau selalu diundang jika ada acara

seperti tahlilan untuk memimpin acara-acara tersebut.‟‟72

Hal ini juga disampaikan oleh bapak Zenuddin yang

mengungkapkan bagaimana hubungannya dengan masyarakat,Adapun hasil

wawancara yang dilakukan kepada bapak Zaenuddin selaku guru Pendidikan

Agama Islam (PAI) di SDN Bunmas, beliau mengungkapkan :

Pergaulan di masyarakat itu harus baik, dan saling menghormati baik itu sama orang tua dan yang lebih muda dari kita, karna di dalam bermasyarakat harus saling membantu dan tidak saling bermusuhan. Karena kalau komunikasi atau kebersamaan kita tidak berjalan dengan baik, maka segala sesuatu tidak bisa di selesaikan73. Adapun bentuk hubungan sosial antara guru Pendidikan Agama

Islam (PAI) di SDN Bunmas yaitu Bapak Zaenuddin dengan masyarakat

yang ada di sekitar SDN Bunmas dengan masyarakat khususnya orang tua

wali sudah memenuhi aspek yang telah diuraikan oleh peneliti tentang

bagaimana berkomunikasi dengan santun dengan masyarakat, yang sudah

dicerminkan dengan bagaimana mereka bersama-sama berdiskusi dalam

memecahkan masalah yang dialami siswa baik secara formal dan nonformal,

baik itu dengan mengundang orang tua wali ke sekolah atau langsung

menemui mereka di rumahnya masing-masing. Hal ini dibenarkan oleh bapak

Puri dalam kutipan wawancara bahwa:

Hubungan antara guru pendidikan agama islam (PAI) dengan para guru, siswa dan masyarakat setempat sangat dekat, contohnya dimasyarakat bapak Zaenuddin merupakan orang yang sangat dihormati dilingkungannya karena beliau merupakan salah satu

72 Sabur (Penjaga Sekolah), Wawancara,SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan

Pujut, 26 September 2018 73 Zaenuddin (Guru PAI), Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut,

21 September 2018.

Page 68: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

53

tokoh agama yang menjadi pembimbing bagi masyarakat sekitar, karena itulah dilingkungan sekolah ini juga kami selaku guru- guru sangat bangga memiliki guru PAI seperti beliau.74 Dari hasil observasi peneliti melihat bapak Zaenuddin menyapa

salah satu warga Bunmas yang kebetulan lewat di depan sekolah SDN

Bunmas bernama amak Selamet, dengan sapaan „‟ mbe yak lumbar, mentelah

juluk amak‟‟ yang artinya „‟ mau kemana, mampir dulu‟‟ lalu beliau

menghampiri bapak itu dan bersalaman dengan wajah tersenyum. Pada hari

itu juga ada warga masyarakat lagi yang datang namanya bapak Ridwan

beliau bermaksud untuk mengundang bapak Zaenuddin datang ke acara

beliau dan bapak Zaenuddin berkata „‟ insyaallah tiang datang‟‟ yang artinya

insyaallah saya akan datang.75

Dari pernyataan-pernyataan di atas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Bunmas yaitu bapak

Zaenuddin sudah memiliki kompetensi sosial yang sudah sesuai dengan yang

tertera dalam Undang-Undang Guru dan Dosen no. 14 tahun 2005 yang

meliputi hubungan guru dengan murid, hubungan guru dengan sesama guru,

hubungan guru dengan orang tua atau wali murid, dan hubungan guru dengan

masyarakat, Sudah berjalan dengan baik dan harmonis.

C. Bentuk- Bentuk Nilai Sosial yang Ditanamkan Oleh Guru PAI di SDN

Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut

Bentuk-bentuk dari Nilai-nilai yang akan menjadi kajian dari

penelitian dalam skripsi ini adalah nilai-nilai yang sudah diuraikan dalam

74Puri (Kepala Sekolah), Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut, 23 September 2018

75 Observasi, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut , 25 September 2018

Page 69: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

54

pengantar dalam proposal yaitu ada tiga bentuk dari nilai sosial tersebut,

seperti: penanaman rasa kasih sayang (love), penanaman rasa tanggung jawab

(responsibility), dan penanaman rasa keserasian hidup (life harmoni).

Bukan hanya nilai agama saja akan tetapi juga rasa kasih sayang dan

tolong menolong antar sesama juga ditanamkan diterapkan oleh bapak

Zaenuddin selaku guru PAI yang ada di SDN Bunmas, beliau menerapkan

kehidupan sosial di sekolah ini sebagai pembentukan sopan santun di dalam

bergaul dan berintraksi dengan orang lain. Seperti kutipan hasil wawancara

yang dilakukan peneliti terhadap bapak Zaenuddin, beliau mengatakan :

Dalam memperlakukan para siswa itu harus sama dan jangan saling pilih kasih, walaupun siswa itu bukan anak kita sendiri, tetap diberlakukan dengan cara yang sama, mengajarkan, memperhatikan, dan menjaga mereka di lingkungan sekolah, dan memberikan mereka hukuman yang sesuai dengan tingkat kenakalan mereka, dan di luar sekolah kita ajarkan bagaiman cara menghormati guru dan orang tuanya, seperti mengucapkan salam dan menyalami mereka. Dan walaupun di luar sekolah jika menemukan siswa kita yang membuat kenakalan, kita menasehatinya dengan cara yang baik dan mengajarkan mereka apa yang benar dan yang salah.76 Dari hasil observasi,peneliti melihat bapak Zaenuddin memperlakukan

semua muridnya sama. Saat itu ada dua siswa bernama Rifki dan Rama

bertengkar bapak Zenuddin melerai mereka dan merangkul mereka berdua

sambil berkata „‟ jangan bertengkar, kalau kita bertengkar nanti Allah marah

nak, ayok salaman dan berjanji kpeda bapak untuk tidak mengulanginya

lagi‟‟. Bapak Zaenuddin tidak menghukum mereka berdua malah sebaliknya

bapak Zaenuddin menasehati mereka.77

76 Zaenuddin (Guru PAI), Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut,

21 September 2018. 77 Observasi, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut , 25 September 2018

Page 70: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

55

Di dalam proses belajar mengajar guru, bukan hanya memberikan

ilmu saja, tetapi juga bagaimana mendidik dan menjaga siswanya baik itu

sesudah proses belajar mengajar di dalam kelas, seperti di lingkungan sekolah

dan masyarakat. Agar mereka selalu terjaga dalam pergaulannya dan merasa

selalu mempraktekkan apa yang sudah diajarkan oleh gurunya, supaya tidak

melakukan kenakalan yang merugikan orang lain. Seperti hasil wawancara

yang dilakukan kepada salah satu siswa yang bernama Galang kelas 6 , dia

mengatakan bahwa:‟‟Jika kita disekolah kita dijaga dengan baik oleh bapak

Zaenuddin kita tidak boleh keluar dari lingkungan sekolah selama jam

sekolah dan di dalam kelas kita selalu dijaga dan diawasi oleh beliau agar

tidak melanggar aturan seperti bolos maupun berkelahi dengan teman.‟‟78

Dari hasil observasi, peneliti melihat bapak Zaenuddin sedang

mengawasi salah satu siswa bernama Aditya yang terkenal sangat nakal.

Siswa ini seperti yang saya dengar dari bapak Zaenuddin dia sering bolos,

suka mengganggu teman-temannya, dan suka jahil sehinnga bapak Zaenuddin

memberikan perhatian ekstra kepadanya dengan cara menyuruh atau

menghukumnya. Hukuman yang diberikan adalah menyuruh aditya

berwudhu,mengaji, dan menghafal bacaan-bacaan islami pada jam istirahat

dengan tujuan dia bisa berubah dari kebiasaan buruknya.79

Sikap kasih sayang yang ada pada guru Pendidikan Agama Islam

(PAI) di SDN Bunmas yaitu bapak Zaenuddin membantu siswa-siswanya

yang sedang mengalami kesusahan baik secara materi dan juga kesusahan

78 Galang (Siswa Kelas 6), Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut, 27 September 2018

79 Observasi, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut , 26 September 2018

Page 71: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

56

lainnya. Hal ini dibenarkan oleh bapak Zaenuddin dari hasil wawancara,

bahwa:” Jika salah satu dari siswa mengalami musibah seperti siswa itu

mengalami sakit atau ada salah satu orang tuanya meninggal, kami semua

guru akan pergi kerumah siswa tersebut untuk melayat dan memberikannya

bantuan”.80

Apa yang disampaikan oleh bapak Zaenuddin di atas dibenarkan pula

oleh Bapak Muzakkir yaitu guru kelas 6 di SDN Bunmas dalam wawancara

yang dilakukan oleh peneliti, beliau mengatakan bahwa: „‟Menurut saya

bapak Zaenuddin jiwa sosialnya sangat baik, contohnya apabila ada salah satu

siswa yang mengalami musibah beliau selalu terdepan dalam mengingatkan

kami untuk pergi kerumah siswa tersebut.‟‟81

Dari hasil observasi, peneliti juga mengatakan bahwa benar dengan

apa yang disampaikan oleh bapak Muzakkir dalam kutipan wawancara di atas

karena ketika bapak Zaenuddin masuk ke kelas 5 untuk mengajar salah satu

murid menghampiri beliau bernama Amelia dengan membawa surat dari

Panji salah satu siswa kelas 5 yang meminta izin untuk tidak masuk sekolah

dikarenakan ayahnya meninggal, ketika selesai membaca surat tersebut bapak

Zaenuddin mengajak salah satu siswa bernama Agus untuk membantunya

mencari kardus. Kardus itu digunakan beliau untuk mengumpulkan uang dari

para guru dan siswa dan dimana uang itu digunakan untuk membantu Panji.

Bapak Zaenudddin mengajak para guru dan siswa untuk pergi melayat

80 Zaenuddin (Guru PAI), Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut,

21 September 2018 81 Muzakkir (Guru Kelas 6), Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan

Pujut, 26 September 2018

Page 72: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

57

kerumah Panji pada jam pulang sekolah. Sesampai kami di sana bapak

Zaenuddin lansung menemui Panji dengan mengucapkan „‟yang sabar ya nak,

kamu yang kuat,rajin-rajin ibadah dan selalu doakan ayahmu‟‟. Ketika para

guru dan siswa pulang bapak Zaenuddin tidak ikut pulang bersama-sama

beliau tinggal dan ikut memandikan jenazah ayahnya Panji sampai pergi ke

pemakaman. 82

Penanaman nilai kasih sayang harus diberikan sejak dini agar siswa

mengatahui arti sebuah kasih sayang terhadap sesama agar terjalin hubungan

yang baik dan harmonis dan saling membantu sesama. Selain dari kasih

sayang, dalam bentuk penanaman nilai tanggung jawab juga dicerminkan

bagaiman guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Bunmas,

mengajarkan siswanya untuk selalu bertanggung jawab baik itu dalam proses

belajar mengajar atau tidak. Contohnya dalam memberikan tugas rumah

untuk mengerjakan secara sendiri tanpa dikerjakan oleh orang lain atau

mencontek. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Zaenuddin, bahwa:‟‟Dalam

mendidik mereka harus dengan sunggu-sungguh, dan bertanggung jawab

sampai mereka mengerti mana yang baik dan mana yang buruk‟‟.83

Bentuk tanggung jawab yang dilakukan di luar sekolah dapat

dicerminkan dengan bagaimana beliau mendatangi rumah para wali siswa

untuk menanyakan perkembangan dari siswa tersebut, baik itu masalah

sekolah seperti bagaimana cara siswa tersebut belajar dan bergaul di rumah

kepada orang tua siswa. Sedangkan di dalam sekolah bapak Zaenuddin

82 Observasi, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut , 26 September 2018 83 Zaenuddin (Guru PAI), Wawancara,SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut,

21 September 2018

Page 73: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

58

membimbing para muridnya untuk bersikap dan berprilaku yang baik.

Seperti salah satu siswa yang jarang masuk dan suka bolos, beliau medatangi

rumahnya untuk bertemu dengan orang tuanya untuk menanyakan penyebab

dari kemalasan dan kenakalan siswa tersebut.84

Dalam kehidupan sehari-hari karena manusia disebut dengan mahluk

sosial yang selalu berintraksi dengan orang lain, yang pada akhirnya akan

menuntut kita untuk saling hidup bersama secara baik dan saling

membutuhkan agar terciptanya pergaulan yang nyaman dan tentram. Terkait

dengan ini nilai-nilai sosial yang ditanamkan kepada siswa atau anak didik

harus diberikan seusia dini mungkin, sepertinya saat masih SD dan mulai

beranjak remaja. Yang biasa dituangkan atau dilaksanakan dalam keserasian

hidup dalam bergaul dengan teman, guru, dan masyarakat yang dicerminkan

dalam sikap saling toleransi dan saling menghormati. Hal ini juga

disampaikan oleh bapak Zaenuddin, beliau mengatakan:

Kita sebagai guru harus menghargai pendapat-pendapat dari anak didik kita, namun kita sebagai guru harus secara bijak untuk memberikan nilai dan pembahasan terhadap apa yang menjadi permasalahn tersebut, seperti melakukan kegiatan siraman rohani, untuk memberikan nasehat dan penanaman nilai agama, sosial dan motivasi agar menumbuhkan keyakinan kepada anak didik kita hal itu juga yang dilakukan kepada sesama guru.85

Dari hasil observasi, peneliti melihat setiap hari jumat bapak

Zaenuddin memimpin yasinan, berceramah, dan memimpin doa dalam

kegiatan imtaq yang diiukuti oleh para guru dan siswa. Ketika berceramah

bapak Zaenuddin memberikan siraman rohani untuk para guru dan murid,

84 Observasi, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut , 27 September 2018 85 Zaenuddin, Wawancara, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut, 21

September 2018

Page 74: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

59

selalu kisah teladan para Nabi yang disampaikan karena bagi beliau dari kisah

teladan para Nabi terkandung nilai-nilai sosial yang banyak untuk diteladani86

Atas dasar penemuan dan hasil-hasil dari wawancara dan observasi

inilah peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam penanaman nilai

sosial yang di tanamkan oleh guru-guru yang ada di SDN Bunmas khususnya

guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam proses penanaman nilai sosial

sudah bisa dikatakan mencakup semua dari nilai-nilai sosial yang terdapat

dalam kompetensi sosial yang dimiliki oleh seorang guru, yang sudah di

jelaskan sebelumnya seperti penanaman nilai kasih sayang yang bisa

cerminkan dalam sikap seperti tolong menolong, menjaga dan mendidik

siswa secara maksimal bahkan terhadap masyarakat. Selanjutnya keterkaitan

dengan penanaman nilai tanggung jawab yang bisa dicerminkan dalam sikap

saling memiliki, menjalankan tugas dengan baik, kedisiplinan dan saling

menjaga. Selanjutnya dalam penanaman nilai sosial yang bersangkutan

dengan nilai keserasian hidup yang tertuang dalam kebersamaan, toleransi,

dan kerjasama dengan siswa, antar guru dan masyarakat.

86 Observasi, SDN Bunmas Desa Pengembur Kecamatan Pujut , 28 September 2018

Page 75: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

60

BAB III

PEMBAHASAAN

A. Peran Kompetensi Sosial Guru PAI di SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut

Dalam pembahasaan tentang kompetensi sosial yang harus dimiliki

seorang guru, di sini peneliti menjelaskan beberapa hal seperti yang sudah di

paparkan di kerangka toritik tentang kompetensi sosial guru yang tertera

dalam standard nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3

mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah

kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan

bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

pendidikan, orang tua atau wali, dan masyarakat sekitar. Hal tersebut di

uraikan dalam RPP tentang guru, bahwa kompetensi sosial merupakan

kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya

memiliki kompetensi untuk: Bergaul secara efektif dengan peserta didik

sesama pendidik, orang tua wali dan Bergaul secara santun dengan

masyarakat sekitar. 87

1. Memiliki kepribadian yang baik

Tindakan baik dan buruk seorang guru akan ditiru oleh orang lain

khususnya para siswa. Kepribadian guru yang baik akan membuat pola

intraksi dengan lingkungan sekolah berjalan harmonis . Ungkapan yang

sering dikemukakan adalah bahwa „‟ guru bisa digugu dan ditiru‟‟.

87 E.Mulyasa, Standard Kompetensi Dan Sertifikasi Guru,…,hlm. 173.

Page 76: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

61

Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa

dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau

diteladani.88

Sama halnya yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan di

Indonesia adalah guru yang dapat menjadi tauladan bagi siswa dan

lingkungannya. Dalam Kompetensi Standar Guru diungkapkan bahwa

guru harus berkepribadian utuh, berbudi luhur, jujur, dewasa, beriman,

bermoral, disiplin, tanggung jawab, berwawasan luas, dan lain-lain.

Secara sangat sederhana guru diharapkan menjadi pribadi yang baik yang

dapat diteladani oleh anak didik.89

Seorang guru tidak hanya sebatas mengetahui materi-materi yang

akan diajarkan kepada siswanya, tetapi yang sangat penting ialah

bagaimana seorang guru itu memiliki sikap dan kepribadian yang baik

dalam berintraksi dan bergaul dengan orang lain.

Dari uraian di atas peneliti dapat memahami bahwa kepribadian

seorang guru akan ditiru dan akan menjadi tauladan bagi orang lain. Guru

harus memiliki berkepribadian utuh, berbudi luhur, jujur, dewasa,

beriman, bermoral, disiplin, tanggung jawab, berwawasan luas dan

sederhananya guru diharapkan menjadi pribadi yang baik yang dapat

diteladani oleh anak didik.

Dalam hal ini guru PAI di SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut sudah memiliki kepribadian yang baik hal ini dapat

88 E. Mulyasa, Standard Kompetensi Dan Sertifikasi Guru,..., hlm.175 89 Baharudin, Sosiologi Pendidikan, (Mataram: Sanabil 2016). hlm.240

Page 77: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

62

terlihat bapak Zaenuddin yang sudah memahami dan mengerti bagaimana

cara mengaplikasikan kompetensi sosisal yang dia miliki, untuk

dipraktekkan dan di pegang kuat sebagai seorang pendidik dengan pribadi

yang baik, santun dan bermasyarakat. Seperti yang terlilihat dari

kepribadian guru PAI, beliau membentuk komunikasi yang baik dengan

sesama guru, dan siswanya dengan cara yang sopan, santun dan ramah

tamah.

2. Berkomunikasi yang Baik

Sosiologi menjelaskan komunikasi sebagai sebuah proses

memaknai yang dilakukan oleh seseorang terhadap informasi, sikap, dan

prilaku orang lain yang berbentuk pengetahuan ,pembicaraan, gerak-

gerik, atau sikap, perilaku, dan perasaan-perasaan sehingga seseorang

membuat reaksi-reaksi terhadap informasi, sikap, dan perilaku tersebut

berdasarkan pada pengalaman yang pernah dia alami.90

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan

berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik

dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di

pasar dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada.91

Komunikasi adalah suatu proses karena merupakan suatu seri

kegiatan yang terus menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau

akhir dan selalu berubah-ubah.92

90 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenadamedia, 2006),

hlm.57. 91 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 20141),hlm.1. 92 Ibid, hlm.19.

Page 78: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

63

Komunikasi juga melibatkan suatu variasi saling berhubungan

yang kompleks yang tidak pernah ada duplikasi dalam cara yang persis:

saling hubungan diantara orang, lingkungan, keterampilan, sikap, status,

pengalaman, dan perasaan, semuanya menentukan komunikasi yang

terjadi pada suatu waktu tertentu.93

Dari beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan

bahwa komunikasi adalah suatu aktivitas manusia untuk berhubungan

dengan manusia yang lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Bapak Zaenuddin sudah berhasil menciptakan komunikasi yang

baik antara sesama guru, siswa, orang tua wali dan masyarakat sekitar

SDN Bunmas, sebagaimana peneliti bahas pada bab sebelumnya. Dengan

cara berintraksi dengan orang-orang disekolah,tidak pendiam, dan

humoris.

3. Menjalin Hubungan Baik dengan Sesama Guru

Guru merupakan salah satu terma yang banyak dipakai untuk

menyebut seorang yang dijadikan panutan. Penggunaan istilah ini tidak

hanya dipakai dalam dunia pendidikan, tetapi hamper semua aktivitas

yang memerlukan seorang pelatih, pembimbing dan sejenisnya.94

Dengan menjalin hubungan yang baik dapat memotivasi dalam hal

melakukan tugas dengan baik dan selalu menciptakan suasana kondusif

dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik yang bijaksana, baik

dalam mengajar, melaksanakan tugas sebagai guru, maupun untuk

93 Ibid, hlm.19. 94 Lalu Mukhtar dan Hully, profesi Keguruan,…, hlm. 70.

Page 79: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

64

menyelesaikan permasalahan-permasalahan dengan cara berdiskusi

dengan semua guru dan kepala sekolah.

Hubungan yang baik diciptakan oleh bapak Zaenuddin selaku guru

PAI sehingga dipercaya oleh para guru untuk menyelesaikan masalah

yang terjadi. Guru PAI menyelesaikan masalah dengan cara duduk

bersama dan berdiskusi untuk mencari solusi dan jalan keluar.

4. Menjalin Hubungan Komunikasi Yang Baik dengan Peserta didik

Peserta didik adalah tiap orang atau sekelompok orang yang

menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang

menjalankan kegiatan pendidikan. Dalam Undang-Undang NO. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab I pasal 1 ayat 4,

dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan peserta didik yaitu anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses

pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta

didik juga dapat didefinisikan sebagai anak yang sedang tumbuh dan

berkembang, baik secara fisik maupun psikologis yang memerlukan orang

lain untuk menjadi dewasa.95

Sebagai seorang guru harus mampu menjadi fasilitator dalam

proses pembelajaran serta selalu memberikan motivasi dan semangat

kepada peserta didik hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan

mereka pujian, apresiasi, memperhatikan dan mendengarkan pendapat

mereka.

95 Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hlm.

52.

Page 80: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

65

Jadi Sebagai seorang guru mempunyai kompetensi sosial yang

baik dicerminkan dari bagaimana kemampuan menjadi fasilitator dalam

proses belajajar mengajar serta selalu memberikan semangat dan motivasi

kepada peserta didiknya dalam memberikan mereka apresiasi, pujian dan

memperhatikan dan mendengarkan pendapat mereka.

Dengan sikap bapak Zaenuddin selaku guru Pendidikan Agama

Islam (PAI) yang ramah, humoris dan tidak arogan terhadap apa saja yang

dilakukan siswanya dan selalu berusaha untuk mengembangkan sikap

positif pada diri siswa serta berkomunikasi dengan baik dan santun yang

senan tiasa selalu terjalin antara mereka.

5. Menjalin Hubungan Baik Dengan Para Orang Tua Wali dan

Masyarakat

Dalam pandangan masyarakat, guru memiliki tempat tersendiri

karena fakta menunjukkan bahwa ketika sesorang guru berbuat kurang

senonoh, menyimpang dari ketentuan atau kaidah-kaidah masyarakat dan

menyimpang dari apa yang diharapkan masyarakat, langsung saja

masyarakat memberikan suara sumbang kepada guru itu. Demikianlah

atas dasar analisis sepintas ternyata kedudukan guru bukan hanya terbatas

pada keempat dinding kelas di sekolah, bergeser jauh menembus batas

halaman sekolah dan berada langsung di tengah-tengah masyarakat.

Untuk itu guru harus memiliki kompetensi sebagai berikut:96

96 E. Mulyasa, Standard Kompetensi dan Sertifikasi Guru,..., hlm.183.

Page 81: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

66

a. Mampu berkomunikasi dengan masyarakat

b. Mampu bergaul dan melayani masyarakat

c. Mampu mendorong dan menunjang kreativitas masyarakat

d. Menjaga emosi dan prilaku yang kurang baik.

Kompetensi sosial bapak Zaenuddin mengenai hubungan dan

komunikasi yang baik dengan masyarakat dicerminkan dalam bentuk

bagaimana sang guru ini menempatkan dirinya di dalam masyarakat.

yaitu cara menjalin hubungan yang senantiasa dipraktekkan dengan cara

yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat yaitu

dengan cara yang responsive, bergaul dengan baik, saling toleran, saling

tolong menolong dan melayani masyarakat sesuai dengan

kemampuannya.

Kemudian hal mengenai hubungan dengan orang tua atau wali

siswa, kompetensi sosial yang ada pada diri guru Pendidikan Agama

Islam (PAI) di SDN Bunmas diaktualisasikan dengan cara menjalin

hubungan dengan baik, harmonis dan kekeluargaan, dengan cara selalu

menjalin komunikasi baik secara formal dan non formal dalam

memusyawarahkan permasalah-permasalahan yang terjadi pada peserta

didik dan mengenai sekolah.

Jadi Apabila hubungan sosial antara guru dan masyarakat sekitar

sekolah sudah berjalan dengan baik maka akan tumbuh kepercayaan dan

menghindari kesalah pahaman dan pikiran-pikiran yang negatif mengenai

Page 82: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

67

program yang ada di sekolah sehingga kesenjangan tidak akan terjadi dan

selalu mendapatkan dukungan dari masyarakat.

B. Nilai Sosial Yang Ditanamkan di SDN Bunmas Desa Pengembur

Kecamatan Pujut

Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach) adalah suatu

pendekatan yang memberi penekanan pada penanaman nilai-nilai sosial

dalam diri peserta didik. Nilai-nilai sosial perlu ditanamkan kepada peserta

didik karena nilai-nilai sosial berfungsi sebagai acuan bertingkah laku dalam

berintraksi dengan sesama sehingga keberadaannya dapat diterima

masyarakat.97

Guru PAI di SDN Bunmas menanamkan beberapa nilai sosial

dilingkungan sekolah SDN Bunmas seperti peneliti jelaskan dipembahasan

sebelumnya, nilai-nilai tersebut diantaranya:

1. Penanaman Rasa Kasih Sayang

Penanaman rasa kasih sayang dilakukan dengan memperlakukan

siswa dengan sama tanpa ada perbedaan. Dengan cara mengajarkan,

memperhatikan, menjaga dan menumbuhkan rasa sopan santun terhadap

orang tua.

Sikap kasih sayang juga ditanamkan dengan cara mengajarkan

kepada para siswa dan para guru sikap tolong menolong contohnya

seperti memberikan bantuan materi dan tenaga baik itu kepada siswa atau

guru yang tertimpa musibah. Dengan adanya sikap tolong menolong ini

97 Zubaedi, Pendidikan Berbasis Masyarakat,....hlm. 12.

Page 83: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

68

maka akan terjalin kerjasama dan terciptanya harmonisasi yang membuat

segala bentuk permasalahan dan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh

guru, siswa, dan masyarakat dapat diselesaikan dengan bersama-sama.

2. Penanaman Rasa Tanggung Jawab

Berkaitan dengan tanggung jawab guru harus mengetahui, serta

memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha berprilaku dan

berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus

bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di

sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat.98

Mengajari peserta didik rasa tanggung jawab adalah hal yang tidak

mudah untuk dilakukan oleh guru manapun. Namun, hal itu sangat

penting untuk dilakukan karena pentingnya bagi seseorang untuk

memiliki sifat dan sikap ini dalam menjalani kehidupannya. Karena

pentingnya sifat tanggung jawab pada diri seseorang maka sifat tersebut

penting untuk ditanamkan sejak dini pada peserta didik di lingkungan

sekolah.99

Bentuk tanggung jawab yang ditanamkan oleh bapak zaenuddin

dalam bab sebelumnya adalah dalam bentuk sikap kedisiplinan dalam

bersikap dan berprilaku yang baik, mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru dengan cara mengerjakan sendiri dan tidak boleh mencontek.

Kedisiplinan adalah cermin kehidupan suatu masyarakat atau

bangsa. Maknanya, dari gambaran tingkat kedisiplinan suatu bangsa akan

98 E.Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,),…hlm. 174. 99 Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter,...hlm.158.

Page 84: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

69

dapat dibayangkan seberapa tingkatan tinggi rendahnya budaya bangsa

yang dimilikinya.100

3. Penanaman Sikap Keserasian Hidup

Nilai sosial yang ditanamkan terhadap siswa di SDN Bunmas

Desa Pengembur juga tercermin melalui sikap keserasian hidup dalam

bermasyarakat yang senantiasa tertuang dalam sikap toleransi.

Toleransi adalah kemampuan seorang untuk menerima perbedaan

dari orang lain.101

Sikap toleransi yang dimaksud di sini adalah menahan diri,

bersikap sabar, memberikan orang berpendapat lain, dan berhati lapang

terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda dalam artian

mengakui kebebasan serta hak-hak asasi. Dengan adanya sikap toleransi

yang terjalin antara guru dengan siswa dapat menumbuh kembangkan

kecerdasan sosial yang dimiliki oleh siswa pada umumnya.

100 Ibid, hlm. 136. 101 Ibid, hlm. 86.

Page 85: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

70

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan uraian-uraian di atas serta hasil penelitian terhadap peran

guru kompetensi sosial guru PAI dalam menanamkan nilai sosial, maka

penulis mengambil suatu kesimpulan, dari beberapa bentuk kompetensi

sosial guru yakni: hubungan guru PAI dengan sesama rekan kerja yang

diaktualisasikan dalam bentuk keteladanan sikap serta kemampuan

berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain, hubungan guru PAI

dengan siswa yang direalisasikan dalam bentuk penggunaan bahasa lisan

dan tulis secara baik dan benar dan menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon dan tanggapan siswa, hubungan guru PAI dengan orang tua/wali

siswa, senantiasa direalisasikan dalam bentuk mengadakan pertemuan

dengan orang tua/wali siswa secara formal maupun nonformal, hubungan

guru PAI dengan masyarakat sekitar senantiasa direalisasikan dalam

bentuk kemampuan bergaul dan melayani masyarakat dengan baik, dapat

menempatkan diri serta dapat menyesuaikan diri dengan adat kebiasaan

masyarakat setempat.

2. Nilai-nilai sosial yang ditanamkan oleh guru PAI di SDN Bunmas Desa

Pengembur Tahun Pelajaran yaitu tercermin melalui sikap kasih sayang

yang senantiasa tertuang dalam sikap memperlakukan semua siswa dengan

sama dan sikap tolong menolong. Kemudian sikap tanggung jawab yang

tertuang dalam sikap kedesiplinan dan sikap sosial yang diaktualisasikan

70

Page 86: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

71

dalam bentuk sikap keserasian hidup yang senantiasa dicerminkan dalam

sikap toleransi.

B. Saran

Melalui skripsi ini peneliti ingin menyampaikan beberapa saran-saran

tekait dengan hasil penelitian yang dilakukan, dan semoga kiranya dapat

bermanfaat bagi semua pihak, adapun saran-saran tersebut sebagai berikut:

1. Kepada kepala sekolah

Mengharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih baik dalam

mengelola dan mengiplimintasikan terhadap penanaman nilai-nilai sosial

baik terhadap bawahan dan siswa yang ada, dengan melalui

pengembangan dan pelatihan-pelatihan kompetensi sosial yang lebih aktif.

2. Kepada guru-guru

Untuk lebih serius dalam menangani dan mengajarkan arti dari

nilai-nilai sosial, agar bisa menjadi pedoman dan bekal siswa dalam

melakukan pergaulan yang lebih baik.

3. Saran kepada peneliti

Diharapkan kepada peneliti agar hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan dan acuan untuk menjadi guru yang

kompeten dibidangnya dan sekaligus dapat dijadikan acuan dalam

penelitian selanjutnya.

Page 87: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

72

DAFTAR PUSTAKA

Mujib Abdul, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006) Ahmadi Abu, Psikologi Sosial, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1990) ________, Sosiologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004) Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 20141) Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenadamedia, 2006) Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke Tiga ,

(Jakarta :Balai Pustaka, 2002) E.Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya 2013) Hamzah, Profesi Kependidikan:Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di

Indonesia (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012) Lalu Mukhtar dan Hully, profesi Keguruan (Mataram: Alam Tara Institute, 2012) Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2011) Mahmud, Sosiologi Pendidikan (Bandung: Cv Pustaka Setia, 2012) Maimun, Menjadi Guru Yang Dirindukan: Pelita Yang Menerangi Jalan Hidup

Siswa (Yogyakarta: Kurnia Salam Semesta, 2011) Marsono, Sosiologi Sekolah Menengah Atas Kelas XI, (Jakarta: Rajawali Cilik,

2009) _______. Sosiologi Untuk SMA Kelas X, ( Jakarta: Rajawali Cilik, 2010 ) Saroni Mohammad, Personal Branding Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), Basri Muhamad „‟Kompetensi Sosial Guru PKN Dalam Menanamkan Nilai-Nilai

Sosial Pada Siswa Jurusan Ips di Madrasah Aliyah Al-Raisiyah Sekarbela Mataram, (Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram,2016)

Musaheri, Ke PGRI-an, (Jogjakarta: DIVA press,2009), Zuriah Nurul, Metode Penelitian Sosial Dan Pendidikan: Teori-Aplikasi, (Jakarta:

PT.Bumi Aksara, 2009)

Page 88: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

73

Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar , (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009) _______, Psikologi Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2012) Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram, (Mataram : IAIN Mataram, 2017) Intani Dewi Ranja, Dkk, “Pembinaan Kompetensi Sosial Guru Pkn Pasca

Sertifikasi Di Kota Semarang”Unnes Civic Education Journal Vol.1. Nomor 1, September 2017.

Amalia Rizki, „‟ Peran Guru Pai Dalam Pembinaan Perilaku Sosial Anak Tunagrahita Di SDN Kuripan Kidul 02 Pekalongan‟‟, dalam http// www.

nafiatulkhasanah.blogspot.com/rizki, diakses tanggal 14 Januari 2019, pukul 21.00.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2014) _______, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan

R& D, (Bandung: Alfabeta, 2013) Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara,

2013) Suparlan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006) _______, Menjadi Guru Efektif, (Yogyakarta: Hikayat Publising, 2005) Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016) Undang-Undang RI NO. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, ( Bandung:

Citra Umbara, 2009) UURI No. 14 Th.2005 tentang UU Guru Dan Dosen Pasal 10. Zubaedi, Pendidikan Berbasis Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012)

Page 89: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

74

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 90: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

75

Lampiran 1:

A. PEDOMAN WAWANCARA GURU PAI

1. Apa yang bapak pahami tentang kompetensi sosial? 2. Seperti apa hubungan guru PAI dengan sesama pendidik di SDN

Bunmas ? 3. Bagaimana hubungan guru PAI dengan peserta didik di SDN Bunmas?

4. Bagaimana cara guru PAI berkomunikasi dengan masyarakat sekitar ?

5. Bagaimanakah cara guru PAI dalam memperlakukan siswa di sekolah

dan di luar sekolah ?

6. Bagaimana guru PAI terhadap siswa yang mendapatkan musibah?

7. Bagaimana cara guru PAI dalam menghargai pendapat siswa dan para

guru?

8. Bagaimanakah cara bapak mendidik para siswa di SDN Bunmas?

B. PEDOMAN WAWANCARA PARA GURU SDN BUNMAS

1. Apa yang bapak/ibu pahami tentang kompetensi sosial dan bagaimana

pendapat anda tentang tentang kompetensi sosial yang dimiliki oleh

bapak Zaenuddin selaku guru PAI di SDN Bunmas?

C. PEDOMAN WAWANCARA SISWA

1. Bagaimana pendapat anda tentang bapak Zaenuddin selaku guru PAI di

SDN Bunmas?

Page 91: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

76

Lampiran: 1

Transkip Wawancara Guru PAI

Informan : Zaenuddin S.Pd.i

Guru : PAI

Tanggal : 21 September 2018

Pertanyaan Jawaban 1. Apa yang bapak pahami

tentang kompetensi sosial?

Kompetensi sosial menurut saya adalah salah satu kompetensi yang wajib dimiliki. Tidak boleh guru itu dinilai oleh orang lain menjadi guru yang tidak baik kita harus membuktikan bahwa sebagai guru itu mempunyai sikap yang ramah, sopan, satun dan baik di mata setiap orang karena guru itu adalah panutan. Jadi guru itu tiak boleh diam haya bisa berbicara di depan kelas saja namun di luar kelas cuek dan tidak banyak bicara kalau guru begitu bagaimana bisa membangun komunikasi

2. Bagaimana hubungan bapak dengan Guru-guru di SDN Bunmas ?

Komunikasi dan kebersamaan yang terjalin antara saya dan guru-guru yang lain berjalan dengan baik dan harmonis, apabila ada masalah yang terjadi, saya mengajak para guru untuk diseleseikan dengan cara duduk bersama dan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang dialami guru tersebut untuk mencari solusi agar kegiatan dalam melaksanakan tugas sebagai guru itu berjalan dengan baik

3. Bagaimana hubungan bapak dengan peserta didik di SDN Bunmas?

Hubungan yang terjalin antara saya dengan para siswa sudah berjalan sangat baik, seperti bagaimana seorang anak dengan bapaknya, sehingga tidak ada ketakutan yang terlihat terhadap siswa-siswa tersebut, dalam proses belajar mengajar dengan cara yang menyenangkan dan tidak ada kecanggungan dalam berintraksi dengan mereka hal yang sama juga saya lakukan di luar jam pelajaran

4. Bagaimana cara bapak Pergaulan di masyarakat itu harus baik, dan

Page 92: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

77

berkomunikasi dengan masyarakat sekitar ?

saling menghormati baik itu sama orang tua dan yang lebih muda dari kita, karna di dalam bermasyarakat harus saling membantu dan tidak saling bermusuhan. Karena kalau komunikasi atau kebersamaan kita tidak berjalan dengan baik, maka segala sesuatu tidak bisa di selesaikan

5. Bagaimanakah cara bapak dalam memperlakukan siswa di sekolah dan di luar sekolah ?

Dalam memperlakukan para siswa itu harus sama dan jangan saling pilih kasih, walaupun siswa itu anak kita sendiri, tetap diberlakukan dengan cara yang sama, mengajarkan, memperhatikan, dan menjaga mereka di lingkungan sekolah, dan memberikan mereka hukuman yang sesuai dengan tingkat kenakalan mereka, dan di luar sekolah kita ajarkan bagaiman cara menghormati gurunya, seperti mengucapkan salam dan menyalami gurunya. Dan walaupun di luar sekolah jika menemukan siswa kita yang membuat kenakalan, kita menasehatinya dengan cara yang baik dan mengajarkan mereka apa yang benar dan yang salah.

6. Bagaimana bapak terhadap siswa yang mendapatkan musibah?

Jika salah satu dari siswa mengalami musibah seperti siswa itu mengalami sakit atau ada salah satu orang tuanya meninggal, saya dan guru-guru yang lain akan pergi kerumah siswa tersebut untuk memberikannya bantuan, baik itu secara materi, motivasi dan tenaga.

7. Bagaimana cara bapak dalam menghargai pendapat siswa dan para guru?

Kita sebagai guru dengan siswa harus menghargai pendapat-pendapat dari anak didik kita, namun kita sebagai guru harus secara bijak untuk memberikan nilai dan pembehasaan terhadap apa yang menjadi permasalahn tersebut, seperti melakukan kegiatan siraman rohani, untuk memberikan nasehat dan penanaman nilai agama, sosial dan motivasi agar menumbuhkan keyakinan kepada anak didik kita hal itu juga yang

Page 93: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

78

dilakukan kepada sesama guru. 8. Bagaimanakah cara bapak

mendidik para siswa di SDN Bunmas?

Dalam mendidik mereka harus dengan sunggu-sungguh, dan bertanggung jawab sampai mereka mengerti mana yang baik dan mana yang buruk

Page 94: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

79

Lampiran 2:

Transkip Wawancara Para Guru

Informan : Puri S.Pd Jabatan : Kepala sekolah Tanggal : 24 September 2018

Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak/ibu pahami

tentang kompetensi sosial dan

bagaimana pendapat anda tentang

tentang kompetensi sosial yang

dimiliki oleh bapak Zaenuddin

selaku guru PAI di SDN

Bunmas?

1. Kompetensi sosial itu harus ada

pada setiap guru, agar guru

memahami bagaimana cara untuk

berintraksi yang baik dengan

sesama guru, dengan siswa

sekaligus masyarakat agar terjalin

hubungan yang baik. Saya dan

bapak Zaenuddin sudah kenal sejak

lama, beliau lebih dulu mengajar di

sekolah ini. Kompetensi sosial yang

beliau miliki sangat baik dan bagus,

saya suka gayanya berbicara, guru-

guru di sini belajar bahasa halus

sasak dari beliau dan mengajarkan

murid-murid disini cara berakhlak

yang baik

Page 95: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

80

Informan : Sumindar S.Pd Jabatan : Guru kelas 3 Tanggal : 25 September 2018

Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak/ibu pahami

tentang kompetensi sosial dan

bagaimana pendapat anda tentang

tentang kompetensi sosial yang

dimiliki oleh bapak Zaenuddin

selaku guru PAI di SDN

Bunmas?

Sebagai seseorang yang berkecimpung

dalam dunia pendidikan atau menjadi

guru harus memiliki kepribadian yang

mencerminkan seorang pendidik, jika

kompetensi sosial yang dimiliki baik

pasti kepribadiannya juga, begitulah

yang diperlihatkan oleh bapak

Zaenuddin. Beliau mempunyai

kepribadian yang baik gaya

berpenampilannya rapi tidak pernah

lupa memakai peci,di sini kami

memanggilnya dengan panggilan ustaz

Informan : Giniatun S.Pd Jabatan : Guru kelas 5 Tanggal : 25 September 2018

Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak/ibu pahami

tentang kompetensi sosial dan

bagaimana pendapat anda tentang

tentang kompetensi sosial yang

dimiliki oleh bapak Zaenuddin

selaku guru PAI di SDN

Bunmas?

Menjadi guru itu kita diamati oleh

kepala sekolah, teman-teman guru dan

para murid, jika kepribadian dan sosial

kita sebagai guru baik insyaallah kita

pasti diamati dan dinilai baik oleh

orang-orang. Bapak Zaenuddin menjadi

seorang teladan yang baik bagi kita,

banyak murid-murid di sini yang

meniru gayanya bapak seperti gayanya

ketika ceramah

Page 96: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

81

Informan : Muzakkir S.Pd Jabatan : Guru kelas 6 Tanggal : 26 September 2018

Pertanyaan Jawaban

A. Apa yang bapak/ibu pahami

tentang kompetensi sosial dan

bagaimana pendapat anda tentang

tentang kompetensi sosial yang

dimiliki oleh bapak Zaenuddin

selaku guru PAI di SDN

Bunmas?

Menurut saya bapak Zaenuddin jiwa

sosialnya sangat baik, contohnya

apabila ada salah satu siswa yang

mengalami musibah beliau selalu

terdepan dalm mengingat kami untuk

pergi kerumah siswa tersebut.

Informan : Sabur Jabatan : penjaga sekolah Tanggal : 26 September 2018

Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pendapat anda

tentang bapak Zaenuddin selaku

guru PAI di SDN Bunmas?

Zaenuddin merupakan ustaz yang

sangat dihormati di lingkungan sekolah

ini dan dilingkungan masyarakat beliau

merupakan salah satu orang tetua dan

beliau selalu diundang jika ada acara

seperti tahlilan untuk memimpin acara-

acara tersebut.

Page 97: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

82

Lampiran 3:

Transkip Wawancara Siswa

Informan : Izam

Siswa : Kelas 4

Tanggal : 27 September 2018

Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pendapat anda

tentang bapak Zaenuddin selaku

guru PAI di SDN Bunmas?

Bapak zaenuddin sangat sayang dan

menjaga kami, setiap hari beliau

berjaga di pintu gerbang, ketika kami

datang beliau menyambut kami

dengan senyum, selalu mengajarkan

kami untuk mengucapkan salam,

bersalaman dengan guru-guru dan

teman-teman. Ketika kami pulang

bapak Zaenuddin membantu kami

untuk menyebrangi jalan supaya kami

selamat untuk pulang

Page 98: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

83

Informan : Adelia

Siswa : Kelas 6

Tanggal : 27 September 2018

Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pendapat anda

tentang bapak Zaenuddin

selaku guru PAI di SDN

Bunmas?

Bapak Zaenuddin adalah orang yang

menyenangkan, saya senang diajar

oleh bapak Zaenuddin, dalam belajar

pendidikan agama saya mudah

mengerti karena diajar secara praktik

langsung seperti sholat

Informan : Galang

Jabatan : siswa kelas 6

Tanggal : 27 September 2018

Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pendapat anda

tentang bapak Zaenuddin selaku

guru PAI di SDN Bunmas?

Jika kita disekolah kita dijaga dengan

baik oleh bapak Zaenuddin kita tidak

boleh keluar dari lingkungan sekolah

selama jam sekolah dan di dalam kelas

kita selalu di jaga dan diawasi oleh

beliau agar tidak melanggar aturan

seperti bolos maupun berkelahi

dengan teman.

Page 99: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

84

Informan : Idris

Jabatan : siswa kelas 6

Tanggal : 28 September 2018

Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pendapat anda

tentang bapak Zaenuddin selaku

guru PAI di SDN Bunmas?

‟Bapak Zaenuddin orang yang bijak

dalam menyelesaikan masalah, seperti

jika kami bertengkar dengan teman

yang lain, bapak Zaenuddin tidak

pandang siapa yang salah, tetapi

mendengarkan pendapat kami dulu

kemudian memberikan nasehat agar

tidak mengulanginya

Page 100: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

85

Lampiran 4:

Foto-foto Dokumentasi

Gambar 1

Gambar 2

Dalam gambar ke 1 danke 2 ini memperlihatkan bagaimana hubungan baik yang

dibina oleh ZaenuddinS.Pdi selaku guru PAI di SDN Bunmas dengan kepala

sekolah dan para guru

Page 101: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

86

Gambar 3

Gambar4

Guru PAI SDN Bunmas memberikan kasih sayang kepada murid-muridnya

dengan cara memperhatikan kerapian dalam berpakaian salah satu siswanya

seperti di gambar ke 3 dan juga membantu salah satu siswa yang sedang

kesusahan dalam pelajaran seperti gambar ke 4

Page 102: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

87

Gambar 5

Fotowawancara Guru PAI SDN Bunmas

Gambar 6

Foto wawancara kepala sekolah SDN Bunmas

Page 103: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

93

Page 104: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

94

Page 105: KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DALAM MENANAMKAN …

95