pola asuh orang tua dalam menanamkan sikap disiplin …

97
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN ANAK DIDESA PEMATANG GAJAH RT 02 KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI SITTI RAHMAH NIM. TP. 161600 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 21-Mar-2022

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP

DISIPLIN ANAK DIDESA PEMATANG GAJAH RT 02

KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA

KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

SITTI RAHMAH

NIM. TP. 161600

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 2: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP

DISIPLIN ANAK DIDESA PEMATANG GAJAH RT 02

KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA

KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

SITTI RAHMAH

NIM. TP. 161600

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 3: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …
Page 4: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …
Page 5: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …
Page 6: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …
Page 7: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

vi

PERSEMBAHAN

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang.

Dengan rasa syukur dan bahagia kupersembahkan skripsi ini untuk

Ayahanda Muhammad Yunus, dan Ibunda Indo lalak

yang selalu memperjuangkan hidupku dengan penuh kesabaran,

cinta dan kasih sayang, sebagai bukti dan rasa banggaku,

selalu ada do’a agar beliau diberikan kesehatan,

umur panjang dan terutama selalu ta’at beribadah pada Allah SWT.

Dengan didikan dan pengorbanan yang tak terhingga kepadaku,

sehingga aku bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua,

berguna bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam

menjalani kehidupan di masyarakat.

Dan juga untuk abang ku Randi Saputra yang sudah menjadi motivasi bagiku yang

juga selalu ikut mendo’akan agar selalu dipermudah dan diperlancar dalam segala

urusan, .

Serta Adikku yang Bernama Natasya Humayrah Semoga ia Bisa Mengikuti Jejakku

Kelak bahkan Lebih dari Ku.

Kuucapkan terimah kasih yang tak terhingga

atas segala yang telah diberikan dalam perjalanan hidupku

Dan untuk keluargaku yang kucinta dan kusayangi seumur hidupku.

Juga untuk sahabat-sahabat seperjuanganku, seniorku, adik-adik ku yang selalu

mendukung dan memotivasi, memberi arahan serta masukan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Dan semoga Allah memberikan berkah dan ridho-Nya. Amiiin.........

Page 8: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

vii

MOTTO

يجعل له مخرجا ويرزقه من حيث ل (2)ومن يتق الل ...

بالغ أمره فهو حسبه إن الل يحتسب ومن يتوكل على الل

لكل شيءقدرا ( 3)قد جعل الل

“.......Barang siapa bertakwa kepada Allah niccaya Dia akan

membukakan jalan keluar baginya,dan dia memberinya rezeki dari arah

yang tidak disangka-sangkanya. Dan Barang siapa bertawakal kepada

Allah,Niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya

Allah melaksanakan urusan-Nya, Sungguh, Allah telah mengadakan

ketentuan bagi setiap sesuatu......”

(QS. Ath-Thalaq 2-3)

Page 9: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

viii

Page 10: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

ix

Page 11: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

x

ABSTRAK

Nama : Sitti Rahmah

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Pola Asuh Orang Tua dalam Menanamkan Sikap Disiplin

Anak di Desa Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi luar

Kota Kabupaten Muaro Jambi.

Penelitian ini membahas tentang Pola Asuh Orang Tua dalam Menanamkan

Sikap Disiplin Anak di Desa Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi . Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui Pola

Asuh Orang Tua dalam menanamkan Sikap disiplin anak di desa pematang Gajah rt

02, ingin mengetahui Upaya orang tua dan bagaimana penerapanya dalam

menanamkan sikap Disiplin Anak di Desa Pematang Gajah rt 02 ,serta ingin

mengetahui Kendala Apa saja yang orang tua dapatkan dalam Menanamkan sikap

disiplin anak di desa pematang gajah rt 02 kecamatan Jambi luar kota kabupaten

Mauro jambi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, maka kehadiran

peneliti di lapangan sangat penting. Peneliti bertindak langsung sebagai instrument

dan sebagai pengumpul data, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Sedangkan metode

analisis data yang digunakan ialah kualitatif dengan teknik analisis domain, analisis

taksonomi, analisis komponensial.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa: 1) Pola Asuh Orang tau

dalam Menanamkan sikap disiplin anak di desa pematang gajah rt 02 kecataman

jaluko kabupaten muaro jambi dapat di katakan bahwa Bentuk pola asuh orang tua

yaitu mempunyai sikap yang berbeda-beda dalam membimbing disiplin anak,orang

tua menerapkan berbagai jenis pola asuh yaitu pola asuh permisif, otoriter dan

Demokratis, namun kebanyakan di desa orang tua menggunakan pola asuh

demokratis yang mana pola asuh ini anak diberi kebebasan namun tetap dalam

pengawasan orang tua, tetapi tidak lepas dari bimbingan dan didikan dari orang tua

serta hukuman hukuman yang sesuai di berlakukan kepada anak., 2) Kendala yang

dihadapi orang tua dalam menanamkan sikap disiplin anak adalah diantaranya: a)

adanya pengaruh besar terhadap media informasi anak terlalu terpengaruh dari gadjet,

sehingga membuat anak malas, serta pengaruh dari luar yaitu lingkungan sekitar.3)

upaya penerapan yang dilakukan orang tua dalam menanamkan sikap disiplin anak

adalah dengan keteladanan orang tua dengan cara memberi bimbingan dan binaan

kepada anak dengan baik ,memberi motivasi kepda anak agar disiplin , memberi

contoh yang baik kepada anak

Kata Kunci : PolaAsuh, Orang tua, Disiplin

Page 12: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

xi

ABSTRACT

Name : Sitti Rahmah

Major : Islamic Religious Education

Title : Parenting Parents in Instilling Children's Discipline in the Village of Pematang

Gajah Rt 02 Jambi District outside the City of Muaro Jambi Regency.

This study discusses the Parenting Practices in Instilling Discipline of Children in

Pematang Gajah Village, Rt 02, Jambi District, Outside the City of Muaro Jambi Regency.

The purpose of this study was to find out the Parenting Parents in instilling the discipline of

children in the village of Pematang Gajah rt 02, want to know the efforts of parents and how

it is applied in instilling the Discipline of Children in Pematang Gajah village rt 02, and want

to know what obstacles are there. parents get in Instilling child discipline in the village of

elephant dike rt 02 subdistrict of Jambi outside the city of Mauro jambi district.

This study uses a qualitative descriptive approach, so the presence of researchers in the

field is very important. Researchers act directly as instruments and as data collectors, data

collection is done using observation techniques, interview techniques and documentation

techniques. While the data analysis method used is qualitative with domain analysis

techniques, taxonomic analysis, compound analysis.

The results obtained showed that: 1) Parenting fostering in instilling the discipline of

children in the village of elephant dike rt 02 kecataman jaluko district muaro jambi can be

said that the form of parenting parents that have different attitudes in guiding child discipline,

parents apply various types of parenting namely permissive, authoritarian and democratic

parenting, but most in the village of parents use democratic parenting, where parenting

children are given freedom but remain under parental supervision, but cannot be separated

from the guidance and education of people parents as well as appropriate penalties applied to

children. 2) Constraints faced by parents in instilling a child's disciplined attitude include: a)

the great influence on the child's information media is too influenced by gadjet, which makes

children lazy, as well as outside influences namely the surrounding environment. 3)

implementation efforts made by parents in implanting sik ap child discipline is by exemplary

parents by giving guidance and fostering to children well, motivating children to be

disciplined, giving good examples to children

Keywords: Parenting, Parents, Discipline

Page 13: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

NOTA DINAS ............................................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................... v

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

ABSTRAK .................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................ 8

C. Rumusan Masalah ............................................................................. 9

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian....................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik ................................................................................ 10

1. Pola Asuh Orang tua ................................................................. 10

2. Eksistensi /keberadaan Orang tua ............................................. 20

3. Disiplin anak ............................................................................. 32

B. Studi Relevan .................................................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian ...................................................... 35

B. Setting dan Subjek Penelitian ....................................................... 36

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 38

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 39

E. Teknik Analisis Data .................................................................... 41

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................... 42

G. Jadwal Penelitian .......................................................................... 44

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum .............................................................................. 45

1. Historis Dan Geografis ............................................................... 45

2. Orbitasi/Jarak Ibukota ............................................................... 46

Page 14: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

xiii

3. Struktur dan Organisasi Desa ..................................................... 47

4. Data Penduduk ........................................................................... 49

5. Keadaan Sarana Dan Prasarana Desa ......................................... 52

B. Temuan Khusus ............................................................................. 53

1. Bentuk Pola Asuh Orang Tua dalam mengembangkan Sikap Disiplin

Anak ............................................................................................... 53

2. Upaya dan Penerapan yang dilakukan Orang Tua dalam

Mengembangkan Sikap Disiplin Anak .......................................... 56

3. Kendala Orang tua dalam Mengembangkan Sikap Disiplin

Anak............................................................................................... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 68

B. Saran-saran ...................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................

Page 15: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal penelitian .................................................................................. 45

Tabel 2.1 Letak Geografis ...................................................................................... 46

Tabel 3.1 Luas wilayah ........................................................................................... 47

Table 4.1 Data Penduduk Desa ............................................................................... 49

Table 5.1 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ................................................. 50

Tabel 6.1 Jumlah Penduduk Mata Pencaharian ..................................................... 51

Tabel 7.1 Sarana Pendidikan .................................................................................. 52

Tabel 8.1 Sarana Peribadatan ................................................................................. 52

Tabel 9.1 Sarana Olahraga ..................................................................................... 53

Page 16: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pematang Gajah ................. 48

Gambar 4.2 Pengurus badan Permusyawaratan Desa ............................................ 48

Page 17: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

1 Fakultas Tarbiyah Keguruan UIN STS JAMBI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi,

menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan yaitu fungsi membimbing,

mengarahkan untuk membentuk perilaku bermoral dari anakanak terhadap

perkembangan perilaku yang dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi tersebut. Jika dalam era globalisasi tidak ada upaya untuk mengantisipasi

manusia dapat larut dan hanyut di dalamnya. Berkaitan dengan hal tersebut,

perubahan yang cepat mengharuskan adanya berbagai upaya terhadap anak agar

mereka mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi, mengakomodasi dan

mewarnai arus globalisasi (tidak hanyut dan larut dalam arus global). Pelanggaran-

pelanggaran nilai moral yang dilakukan anak sekarang ini dipandang sebagai

perwujudan rendahnya disiplin diri pada anak.Situasi seperti ini sering kita dengar

ada Sebagian orang tua yang tidak peduli dengan kehidupan anak-anaknya,

disebabkan karena orang tuanya terlalu sibuk dalam mencari nafkah, sehingga orang

tua acuh tak acuh dengan segala kegiatan belajar sang anak serta bisa mengakibatkan

anak tidak termotivasi dengan belajar di sekolah, misalnya, anak tidak mengerjakan

tugas sekolah, tidak mau belajar, dan bahkan anak bolos sekolah. Hal ini juga

berpengaruh terhadap kedisiplinan anak. Begitu juga halnya dengan orang tua yang

terlalu memanjakan anak-anaknya, mengakibatkan anak selalu ingin berbuat

sekehendak hatinya. dalam membentuk sikap yang positif terhadap laki-laki maupun

perempuan. Peran ayah berpengaruh untuk membantu mengurangi stress ibu dan

seorang ibu akan bersikap lebih positif karena suaminya adalah mitra yang

mendukung dalam pengasuhan. Kurangnya pengawasan atau Monitoring terhadap

perilaku anak baik di dalam rumah maupun di luar lingkungan , kurang konsisten

dalam mendidik anak di sebabkan tidak adanya kesesuaian antara kata dengan

tindakan orang tua, karena orang tua juga sebagai contoh dari anak-anaknya.

Disinilah peran dan tanggung jawab orang tua sangat dibutuhkan dan sangat

berperan dalam memberikan pendidikan disiplin dalam keluarga. Berbagai aturan

Page 18: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

2

dasar dalam pendidikan tidaklah dibuat semaunya demi kepentingan orang tua,

namun juga dibentuk agar bermanfaat bagi anak.Abdullah bin Umar

Radhiallahu’anhuma berkata,

“Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan diminta pertanggung jawaban

mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya.dan dia

juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatan

kepadanya.”(Tuhfag al Maudud hal 123)

Mengenai pejelasan hadis di atas bahwa Hak-hak seorang anak adalah hak

untuk dilindungi, tidak saja terhadap orang lain tetapi juga terhadap dirinya sendiri,

terhadap dorongan-dorongan pribadinya yang belum terkendalikan. Mereka berhak

meminta perlindungan pada orang tua, sampai mereka siap mengadakan pilihan

berdasarkan penilaian diri sendiri. Karena itu mereka berhak diberi aturan-aturan

sampai mereka mengerti apa artinya “tanggung jawab“ penuh dan memikul sendiri

akibat suatu perbuatan atau kesalahan.

Anak yang lahir ke dunia diibaratkan seperti kertas putih yang kosong dan

yang belum diisi, atau lebih dikenal dengan istilah Tabularsa (a blank sheet od paper).

Oleh karena itu anak-anak dapat dibentuk sesuai dengan keinginan orang dewasa

yang memberikan warna pendidikannya. Anak-anak adalah anugrah terindah yang

diberikan oleh Allah SWT kepada sepasang orang tua. Anak-anak juga amanah yang

tidak kalah indah dan beratnya bagi orang tua.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: “ Tidak ada dari

seorang anak (Adam) melainkan dilahirkan atas fitrah (Islam), maka kedua orang

tuanyalah yang menjadikannya beragama Yahudi, beragama Nasrani atau beragama

Majusi. Bagaikan seekor binatang yang melahirkan seekor anak. Bagaimana

pendapatmu, Apakah didapati kekurangan? Kemudian Abu Hurairah membaca

firman Allah (Q.S. ar-Rum:30). (Tetaplah atas)fitrah Allah yang telah menciptakan

manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah (Agama Allah).

(H.R. Muttafaq Alaih).

Page 19: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

3

Dari Hadist tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa anak lahir dalam

keadaan suci, orang tua yang mengasuhnya sesuai dengan keinginan mereka masing

masing. Disinilah beban tanggung jawab yang dipikul orang tua sangat besar.

Bagaimana cara orang tua mengasuh agar anaknya menjadi pribadi yang baik dan

bertakwa kepada Allah SWT. Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya tampil

dalam aneka bentuk, di antaranya yaitu: bergembira menyambut kelahiran anak,

memberi nama yang baik, memperlakukan anak dengan lemah lembut dan kasih

saying, menanamkan rasa cinta sesame anak, memberikan pendidikan akhlak,

menanamkan akidah tauhid, membimbing dan melatih anak mengerjakan sholat,

berlaku adil, memperhatikan teman anak, menghormati anak,memberi hiburan,

mencegah dari perbuatan dan pergaulan bebas.

Seperti yang dinyatakan Erma Lestari dalam penulisanya Anak lahir dalam

pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga. Orang tua bertugas sebagai

pengasuh, pembimbing, pemelihara, dan sebagai pendidik terhadap anak-anaknya.

Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya menjadi manusia yang pandai,

cerdas dan berakhlakul karimah. Akan tetapi masih banyak orang tua yang tidak

menyadari bahwa pola asuh yang diterapkan membuat anak merasa tidak

diperhatikan, dibatasi kebebasannya, bahkan ada merasa tidak disayang oleh orang

tuanya. Perasaan-perasaan itulah yang banyak mempengaruhi sikap, perasaan, cara

berpikir, bahkan kecerdasan mereka. Prinsip serta harapan-harapan seseorang dalam

bidang pendidikan anak beraneka ragam coraknya, ada yang menginginkan anaknya

menjalankan disiplin keras, ada yang menginginkan anaknya lebih banyak kebebasan

dalam berpikir maupun bertindak. Ada orang tua yang terlalu melindungi anak, ada

yang bersikap acuh terhadap anak. Ada yang mengadakan suatu jarak dengan anak

dan ada pula yang menganggap anak sebagai teman. Suasana emosional di dalam

rumah, dapat sangat merangsang perkembangan otak anak yang sedang tumbuh dan

mengembangkan kemampuan mentalnya. Sebaliknya, suasana tersebut bisa

memperlambat perkembangan otak. Joan Beck mengungkapkan bahwa banyak

proyek riset jangka lama menunjukkan bahwa intelegensi anak akan berkembang ke

Page 20: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

4

tingkat yang lebih tinggi, bila sikap di rumah terhadap anak, hangat dan demokratis

daripada dingin dan otoritas (Erma Lestari,2013:4-5).

Namun masing-masing keluarga memiliki perlakuan yang berbeda-beda

dalam mengasuh dan membimbing anak. Dalam keluarga sering kita jumpai orang

tua yang berlaku keras terhadap anaknya. Semua aturan yang telah ditentukan oleh

orang tua harus dituruti sebab jika anak melanggar peraturan, orang tua akan marah,

akibatnya anak diancam atau dihukum. Di lain pihak, ada juga orang tua yang

memperhatikan dan menghargai kebebasan anak, namun kebebasan tersebut tidak

bersifat mutlak. Orang tua senantiasa memberi bimbingan yang penuh pengertian.

Keinginan dan pendapat anak sepanjang tidak bertentangan dengan norma-norma

yang berlaku dalam keluarga dan tidak berdampak buruk bagi anak, orang tua akan

selalu memperhatiakn dan disetujui untuk dilaksanakan. Sebaliknya terhadap

keinginan dan pendapat yang bertentangan dengan norma-norma dalam keluarga dan

masyarakat, orang tua akan memberi pengertian secara rasional dan objektif,

sehingga anak mengerti apa yang menjadi keinginan dan pendapatnya tersebut tidak

disetujui orang tuanya.

Berbagai cara pengasuhan tersebut sangat berpengaruh terhadap anak. Sebagai

gambaran anak yang selalu diawasi dan diatur yang disertai ancaman akan

menjadikan anak patuh dihadapan orang tuanya. Kepatuhan bukan atas dasar

kesadaran dari hati anak, namun atas dasar paksaan, sehingga anak dibelakang orang

tua akan memperlihatkan reaksi-reaksi melawan atau menentang orang tua.

Seperti yang dinyatakan oleh Endah Rahmawati menjelaskan Sebuah keluarga

harus menerapkan pola asuh yang baik. Pola pengasuhan orangtua yang baik akan

berpengaruh baik pada pendidikan anak, dan sebaliknya apabila pola pengasuhan

orangtua yang di ciptakan pada anak tidak baik maka akan berpengaruh buruk pula

pada pendidikan anak. Pola pengasuhan yang tepat bagi anak akan mempengaruhi

kehidupnnya kelak. Anak mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang, bermain,

beristirahat, berekreasi dan belajar dalam suatu pendidikan.

Page 21: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

5

Hal ini sejalan dengan pendapat Shochib yang menerangkan bahwa “Peran

orangtua sangat penting dalam proses perkembangan anak, karena pendidikan anak

harus dilakukan melalui tiga lingkungan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat”

Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting. Peran orangtua

bagi pendidikan anak memberikan dasar pendidikan, sikap, dan keterampilan dasar

seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa

aman, dasar-dasar untuk mematuhi peraturan dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan.

Keluarga sebagai satuan unit sosial terkecil merupakan lingkungan pendidikan yang

paling utama dan pertama. Keluarga merupakan lingkungan yang paling bertanggung

jawab untuk mendidik anak-anak (Endah,2016:47).

Kedisiplinan dalam segala hal, menjadi salah satu penentu keberhasilan orang

tua untuk menjadikan buah hatinya menjadi yang terbaik. Untuk membentuk manusia

yang disiplin membutuhkan waktu dan proses. Harus ada penerapan sejak dini agar

seseorang terbiasa melakukan hal-hal secara teratur dan terjadwal. Oleh karena itu

menerapkan kedisiplinan melalui pola asuh yang baik sejak dini pada anak sangat

penting untuk dilakukan, karena pada masa anak-anak pembentukan kedisiplinan

masih mudah untuk diterapkan. Seperti yang dinyatakan dalam buku Moh. Sochib

menyatakan bahwa tujuan disiplin diri adalah mengupayakan pengembangan minat

anak dan mengembangkan anak menjadi manusia yang baik, yang akan menjadi

sahabat,tetangga, dan warga Negara yang baik (Neli Amelia, 2013:151).

Dengan itu Orang tua Harus Mempunyai pola yang baik dalam membimbing

anak, Mengasuh anak ,dengan itu Orang tua memegang peranan dalam membentuk

sistem interaksi yang intim dan berlangsung lama yang ditandai dengan loyalitas

pribadi, dan hubungan yang penuh kasih sayang. Beberapa penelitian menunjukkan

bahwa koordinasi yang buruk, peremehan yang dilakukan orangtua, kurangnya

kerjasama dan pemutusan hubungan dari salah satu orangtua merupakan kondisi yang

membuat anak menghadapi resiko perkembangan. Sebaliknya, solidaritas orangtua,

kerjasama dan kehangatan menunjukkan ikatan yang jelas dengan perilaku prososial

dan kompetensi anak dalam hubungan dengan teman sebayanya. Ketika orangtua

Page 22: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

6

menunjukkan kerjasama, sikap saling menghormati, komunikasi yang seimbang dan

penyesuaian terhadap kebutuhan masing-masing, maka akan membantu anak. Orang

tua pun kurang konsisten dalam mendidik anak ,orang tua yang konsisten

menunjukkan kesesuaian antara kata dan tindakan. Orang tua yang aktif turut

berpartisipasi dalam kehidupan anaknya, orang tua yang atentif senantiasa menaruh

perhatian terhadap anak dan mengamati apa yang terjadi pada anak. Menjadi orang

tua yang afektif,konsisten, tidak aktif ,dan atentif merupakan hal dan dambaan bagi

setiap orang. Menjadi orang tua yang afektif maksudnya adalah perkataan dan

perilakunya mempengsruhi bagaimana seharusnya anak-anak bersikap dan berlaku.

Kurangnya pengawasan terhadap anak juga membuat anak bisa berperilaku bebas

dalam bertindak semaunya , dari itu sebagai orang tua harus selalu mengawasi setiap

apa yang dilakukan anak baik itu di dalam rumah maupun di luar rumah ataupun di

sekolah .

Di desa pematang gajah rt 02 terdapat keluarga atau orang tua yang mendidik

kedisplinan anak ,yang mana anak ini kadang tidak menuruti perkataan orang tuanya,

dikarenakan pola asuh orang tua ini yaitu yang terlalu memanjakan anaknya , anak ini

memang menuruti perkataan orang tuanya tetapi seakan-akan anak ini

mengerjakannya dengan keadaan terpaksa, dan ada juga terdapat anak yang kurang

disiplin, disiplin dalam belajar, disiplin dalam sholat dan mengaji. Dengan adanya

kemandirian pada anak maka menyebabkan anak memiliki peran baru dan mengambil

tanggung jawab baru, sehingga hal ini akan menempatkan dirinya untuk menjadi

tidak tergantung pada orang tua maupun orang lain. Namun pada kenyataannya

terkadang orang tua terlalu memanjakan anak, orang tua membiarkan anak-anaknya

melakukan apapun yang mereka inginkan. Beberapa orang tua dengan sengaja

mengasuh anak-anaknya dengan cara memanjakan mereka karena mereka

berkeyakinan bahwa kombinasi antara keterlibatan yang hangat dan sedikit kekangan

akan menghasilkan anak yang kreatif dan percaya diri. Namun hasilnya adalah anak-

anak tidak pernah belajar mengendalikan perilakunya sendiri dan selalu berharap

kemauan mereka dituruti.

Page 23: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

7

Faktor penghambat penanaman disiplin anak pada lingkungan keluarga di

Desa Pematang gajah. Kendala yang datang dari dalam diri orang tua berupa

inkonsistensi dalam melakukan atau menerapkan aturan. Terkadang orang tua kurang

konsisten dalam menanamkan nilai moral kedisiplinan. Sedangkan faktor yang datang

dari anak yaitu anak yang malas membuat orang tua susah dalam menerapkan sikap

disiplin anak.

Berdasarkan Pengamatan awal (grandtour) yang dilakukan oleh penulis,

terlihat bahwa pertama orang tua yang terlalu memanjakan anak tersebut, terlihat

adanya ,dengan anak yang masih suka tidak menuruti perkataan orang tuanya

sehingga disiplin anak tidak teratur apa lagi tentang masalah belajar dengan masalah

ibadah anak tersebut, kedua orang tua kurang konsisten dalam mendidik anak

sebabkan tidak adanya kesesuaian antara kata dengan tindakan orang tua, karena

orang tua juga sebagai contoh dari anak-anaknya Untuk itu dalam mengembangkan

dasar-dasar disiplin diri anak diperlukan pola asuh yang tepat sesuai dengan situasi

dan kondisi masing-masing keluarga. Ketiga Faktor penghambat penanaman disiplin

atau pengawasan anak dalam berperilaku dalam lingkungan Maupun di luar

lingkungan di Desa Pematang gajah. Kendala yang datang dari dalam diri orang tua

berupa inkonsistensi dalam melakukan atau menerapkan aturan Terkadang orang tua

kurang konsisten dalam menanamkan nilai moral kedisiplinan.

Bertitik dari permasalahan ini, Penulis merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian yang diangkat menjadi judul :“Pola Asuh Orang Tua dalam

Menanamkan Sikap Displin Anak di Desa Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan

Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi”

B. Fokus Penelitian

Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu “Pola asuh orang tua

dalam mengembangkan sikap Disiplin anak di Desa Pematang Gajah Rt 02

Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro jambi

Page 24: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

8

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang judul maka peneliti dapat mengindentifikasi

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa Saja bentuk pola asuh orang tua dalam menanamkan sikap disiplin anakdi

Desa Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro

jambi

2. Bagaimana kendala Pola asuh orang tua dalam menanamkan sikap disiplin anak

di Desa Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro

jambi.

3. Bagaimana Upaya dan penerapan yang dilakukan orang tua dalam Menanamkan

Sikap Disiplin Anak di Desa Pematanag Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memperoleh pengetahuan

mengenai:

1. Untuk mengetahui bentuk pola asuh orang tua dalam menanamkan sikap

disiplin anak di Desa Pematang gajah Rt 02 kecamatan jambi Luar Kota

kabupaten Muaro jambi.

2. Untuk mengetahui kendala Pola asuh orang tua dalam menanamkan sikap

disiplin anak di Desa Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro jambi.

3. Untuk mengetahui Upaya dan penerapan yang dilakukan orang tua dalam

Menanamkan Sikap Disiplin Anak di Desa Pematanag Gajah Rt 02

Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi

Page 25: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

9

E. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian Tersebut:

1. Hasil penelitian ini merupakan informasi yang menggambarkan tentang pola

asuh orang tua dalam mengembangkan sikap disiplin anak di Desa Pematang

Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro jambi

2. Hasil penelitian ini merupakan informasi yang bermanfaat untuk menambah

koleksi pustaka yang ada di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin

Jambi yang dapat digunakan sebagai sumber referensi bagi penulis atau

mahasiswa lain.

3. Sebagai syarat guna mencapai gelar Sarjana Strata (S1) Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universits islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Page 26: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

10 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pola Asuh Orng tua

1. Pengertian Pola Asuh Orang tua

Pola asuh orang tua dalam keluarga adalah sebuah frase yang menghimpun

empat unsur penting, yaitu pola, asuh, orang tua, dan keluarga. Pola adalah pola asuh

terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus Besaar Bahasa Indonesia,

Pola berarti corak, model, sistem, cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap. Ketika pola

diberi arti bentuk/Struktur yang tetap, maka hal itu semakna dengan istilah

”Kebiasaan.” Asuh yang berarti mengasuh, satu bentuk kerja yang bermakna (1)

menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil; (2) membimbing (membantu,melatih,

dan sebagainya) supaya dapat berdiri sendiri; (3) memimpin (mengepalai,

menyelanggarakan) suatu badan kelembagaan. Pola asuh orang tua dalam keluarga

berarti kebiasaan orang tua, ayah dan atau ibu, dalam emimpin, mengasuh dan

membimbing anak dalam keluaraga. Mengasuh dalam arti menjaga dengan cara

merawat dan mendidiknya. Membimbing dengan cara membantu, melatih, dan

sebgainya ( Syaiful Bahri, 2014: 50). Dalam penelitian ini yang dimaksud pola asuh

yaitu sistem, cara atau pola yang digunakan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari terhadap anak. Sistem atau cara tersebut meliputi cara mengasuh, membina,

mengarahkan, membimbing dan memimpin anak. Pola asuh adalah pengasuhan anak,

usaha memelihara, membimbing, membina, melindungi anak untuk kelangsungan

hidupnya.

Lina Agustina menyatakan pengasuhan berasal dari kata asuh (to rear) yang

mempunyai makna menjaga, merawat dan mendidik anak yang masih kecil. Lain

halnya dengan pendapat Whiting dan Child, menurut mereka dalam proses

pengasuhan anak yang harus diperhatikan adalah orang- orang yang mengasuh dan

cara penerapan larangan atau keharusan yang dipergunakan. Larangan maupun

keharusan terhadap pola pengasuhan anak beraneka ragam. Tetapi pada prinsipnya

Page 27: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

11

cara pengasuhan anak mengandung sifat pengajaran (instructing), pengganjaran

(rewarding) dan pembujukan (inciting) (Hastasari, 2015). Pola asuh orang tua

merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku orang tua dan anak dalam

berinteraksi, bekomunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Dalam

kegiatan memberikan pengasuhan ini, orang tua akan memberikan perhatian,

peraturan, disiplin, hadiah, dan hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan

anaknya.(Syaiful Bahri 2014: 51)

Pola asuh orang tua adalah suatu metode disiplin yang diterapkan orang tua

terhadap anaknya. Metode disiplin ini meliputi dua konsep, yaitu konsep positif dan

konsep negatif. Konsep positif dijelaskan bahwa disiplin berarti pendidikan dan

bimbingan yang lebih menekankan pada disiplin diri dan pengendalian diri,

sedangkan konsep negatif dijelaskan bahwa disiplin dalam diri berarti pengendalian

dengan kekuatan dari luar diri, hal ini merupakan suatu bentuk pengakuan melalui

cara yang tidak disukai dan menyakitkan.(Hurlock (2010: 82)

Berdasarkan pendapat tokoh tentang pengertian pola asuh, maka dapat

disimpulkan bahwa pengasuhan berasal dari kata asuh (to rear) yang mempunyai

makna menjaga, merawat dan mendidik anak yang masih kecil. Pola asuh merupakan

metode atau cara yang dipilih oleh orang tua untuk berinteraksi dengan anaknya, cara

tersebut dapat diartikan cara orang tua dalam memperlakukan anak mereka misalnya

dengan cara menerapkan peraturan dan membimbing atau mendidik anaknya agar

anak tersebut menjadi anak yang baik. Dalam proses pengasuhan anak harus

memperhatikan orang- orang yang mengasuh dan cara menerapkan larangan yang

dipergunakan. Larangan terhadap pola pengasuhan anak beraneka ragam. Tetapi pada

prinsipnya cara pengasuhan anak mengandung sifat pengajaran, pengganjaran, dan

pembujukan.

Orang tua memang memiliki cara dan pola asuh tersendiri dalam mengasuh

dan membimbing anaj. Cara dan pola tersebut tentu akan berbeda antara satu keluarga

dengan kelurga yang lainnya. Pola asuh orang tua emrupakan gambaran tentang sikap

dan perilaku orang tua dan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi selama

Page 28: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

12

mengadakan kegiatan pengasuhan. Dalam kegiatan memeberikan pengasuhan ini,

orang tua akan memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta

tanggapan terhadap keinginan anaknya. Sikao, perilaku, dan kebiasaan orang tua

selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua tu secara sadar

atau tidak sadar akan diterapi kemudian menjadi kebiasaan pula bagi anak-anaknya (

Syamsul Kurniawan,2017:81)

2. Jenis-Jenis Pola Asuh Orang Tua

Seperti yang dikatakan oleh Ulfaiani Rahman dalam tulisannya pola asuh

terbagi ke dalam tiga kategori yaitu: a) pola asuh otoriter; b) pola asuh demokratis;

dan c) pola asuh permisif. Pola asuh otoriter memiliki ciri kekuasaan orang tua

dominan, anak tidak diakui sebagai pribadi, kontrol terhadap tingkah laku anak sangat

ketat dan orang tua menghukum jika anak tidak patuh. Pola asuh demokratis memiliki

ciri ada kerjasama antara orang tua-anak, anak diakui secara pribadi, ada bimbingan

dan pengarahan dari orang tua, dan ada kontrol dari orang tua yang tidak kaku. Pola

asuh permisif memiliki ciri dominasi pada anak, sikap longgar atau kebebasan dari

orang tua, tidak ada bimbingan dan pengarahan dari orang tua, kontrol dan perhatian

orang tua sangat kurang ( Ulfaini Rahman,2015)

a. Pola Asuh Otoriter (Authoritarian Parenting)

Pola Asuh Otoriter adalah pola asuh orang tua yang lebih mengutamakan

membentuk Kepribadian anak dengan cara menetapkan standar mutlak harus dituruti,

biasanya dibarengi dengan Anaman-ancaman( Al.Tridhonanto 2014:12).

Pola Asuh Otoriter memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:

• Anak harus tunduk dan patuh pada kehendak orang tua

• Pengontrolan orang tua terhadap perilaku anak sangat ketat.

• Anak hamper tidak pernah memberi pujian

• Orang tua yang tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi

biasanya bersifat satu arah

Page 29: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

13

Pola asuh Otoriter menerapkan pola asuhanya dengan aspek-aspek sebgai

berikut:

• Orang tua mengekang anak untuk bergaul dan memilih-milih orang yang

menjadi teman anaknya.

• Orang tua memberikan kesempatan pada anaknya untuk berdialog,

mengeluh dan mengemukakan pendapat. Anak harus menuruti kehendak

orang tua tanpa peduli keinginan dan kemampuan anak

• Orang tua menentukan aturan bagi anak dalam berinteraksi baik dirumah

Maupun diluar rumah. Aturan tersebut harus ditaati oleh anak walaupun

tidak sesuai dengan keinginan anak.

• Orang tua memberikan kesempatan pada anak untuk berinisiatif dalam

bertindak dan menyelesaikan maslah.

• Orang tua melarang anaknya untuk berpartisipasi dalam kegiatan

kelompok.

• Orang tua menuntut anaknya untuk bertanggung jawab terhadap tindakan

yang dilakukukannya tetapi tidak menjelaskan kepada anak mengapa anak

harus bertanggung jawab.

Dampak yang ditimbulkan dari poal asuh otoriter ,anak memiliki sikap dan

sikap, seperti: (a) mudah tersinggung, (b) penakut, (c) pemurung dan merasa tidak

bahagia, (d) mudah terpengaruh, (e) mudah strees, (f) tidak mempunyai arah masa

depan yang jelas, dan (g) tidak bersahabat.

Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pola asuh otoriter adalah orang tua

sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam keluarga untuk mengekang dan

mengendalikan anak. Kebebasan anak dibatasi oleh orang tua, sehingga aturan yang

ada dalam pergaulan keluarga terasa kaku. Bila aturan-aturan yang berlaku dilanggar,

orang tua tidak segan-segan akan memberi hukuman kepada anaknya.

Page 30: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

14

b. Pola Asuh Permisif ( Permissive Parenting)

Pola asuh permisif adalah pola asuh orang tua pada anak dalam rangka

membentuk kepribadian anak dengan cara memberikan pengawasan yang sangat

longgar dan memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa

pengawasan yang cukup darinya . Adapun kecenderungan orang tua tidak menegur

atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit

bimbingan yang diberikan oleh mareka. Sikap-sikap di miliki orang tua adalah hangat

sehingga sering kali disukai oleh anak (Al.Tridhonanto&Beranda Gency 2014:14).

Pola asuh permisif memiliki ciri sebagai berikut

• Orang tua bersikap acceptance tinggi namun kontrolnya rendah, anak diizinkan

membuat keputusan sendiri dan dapat berbuat sekehendaknya sendiri.

• Orang tua memberi kebebasan kepada anak untuk menyatakan dorongan atas

keinginannya

• Orang tua kurang menerapkan hukuman pada anak, bahkan hampir tidak

menggunakan hukuman.

Pola asuh permisif menerapkan pola asuhannya dengan aspek-aspek sebagai

berikut:

• Orang tua tidak peduli terhadao pertemuan atau persahabatn anaknya.

• Orang tua kurang memberikan perhatian terhadap kebutuhan anaknya. Jarang

sekali melakukan dialog terlebih utuk mengeluh dan meminta pertimbangan.

• Orang tua tidak peduli terhadap pergaulan anaknya dan tidak pernah menentuakn

norma-norma yang harus diperhatikan dalam bertindak.

• Orang tua tidak perduli dengan masalah yang dihadapi oleh anaknya

• Orang tua tidak peduli terhadap kegiatan kelompok yang diikuti oleh anaknya

• Orang tua tidak peduli anaknya bertanggung jawab atau tidak atas tindakan yang

dilakukannya.

Adapun dampak yang ditimbulkan dari pola asuh ini membawa pengaruh atas

sikap-sifat anak, seperti: (a) bersikap implusif dan agresif, (b) suka memberontak, (c)

Page 31: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

15

kurang memiliki rasa percaya diri dan pengandalian diri, (d) suka mendominasi, (e)

tidak jelas arah hidupnya, (f) prestasinya rendah.

Dari uraian yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa pola asuh

permisif adalah orang tua yang memberikan kebebasan pada anak untuk berbuat

sekehendak hatinya. Keputusan diserahkan sepenuhnya pada anak, orang tua tidak

memberikan pertimbangan apakah tindakan yang ia kerjakan salah atau benar.

c. Pola Asuh Demokratis ( Authoritative Parenting)

Pola Asuh demokratis adalah pola asuh orang tua yang menerapkan perlakuan

kepada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak dengan cara

memprioritaskan kepentingan anak yang bersikap rasinal atau pemikiran-pemikiran

(Al.Tridhonanto&Beranda Gency 2014:16).

Pola asuh Demokratis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

• Anak diberi kesempatan untuk mandiri dan mengembangkan Kontrol internal.

• Anak diakui sebgai pribadi oleh orang tua dan turut di libatkan dlam pengambilan

keputusan.

• Menetapkan peraturan serta mengatur kehidupan anak saat orang tua

menggunakan hukuman fisik, dan diberikan jika terbukti anak secara sadar

menolak melakukan apa yang telah disetujui brsama, sehingga lebih bersikap

edukatif.

• Memprioritaskan kepentingan anak , akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan

mareka

• Bersikap relistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang

melampau kemmapuan anak.

• Memberikan kebebasan kepada anak untuk memiliki dan melakukan suatu

tindakan.

• Pendekatannya kepada anak bersifat hangat.

Pola asuh demokratis menerapkan pada asuhannya dengan aspek-aspek

sebagai berikut:

Page 32: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

16

• Orang tua bersikap acceptance dan mengontrol tinggi.

• Orang tua bersikap responsive terhadap kebutuhan anak

• Orang tua mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan.

• Orang tua memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik

dan yang buruk

• Orang tua bersikap realistis terhadap kemampuan anak.

• Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan

melakukan suatu tindakan.

• Orang tua menjadikan dirinya sebagai model panutan bagi anak

• Orang tua hangat dan berupaya membimbing anak.

• Orang tua melibatkan anak dalam membuat keputusan.

• Orang tua berwenang untuk mengambil keputusan dalam keluarga, dan

• Orang tua menghargai displin anak.

Adapun dampak dari pola asuh demokrassi ini bisa membentuk perilaku anak

seperti : (a) memiliki rasa percaya diri, (b) bersikap bersahabat, (c) mampu

mengendalikan diri (self control), (d) bersikap sopan , (e) mau bekerja sama, (f)

memiliki rasa ingin tahunya yang tinggi, (g) mempunyai tujuan atau arah hidup yang

jelas, (h) berorientasi terhadap prestasi.

Jadi dapat ditarik suatu pengertian bahwa pola asuh demokratis adalah orang

tua memposisikan anak dalam posisi yang sama dengan orang tua artinya memiliki

hak dan kewajiban yang sama, orang tua tidak harus menang dan tidak harus kalah

artinya orang tua bersikap keras, jelas dan konsekuen tetapi memaksakan kehendak.

Orang tua memberi kesempatan pada anak untuk menyampaikan pendapat, gagasan

maupun keinginannya dan belajar untuk dapat menghargai dan menanggapi oarang

lain. Orang tua bersikap hanya sebagai pemberi pendapat dan pertimbangan terhadap

aktivitas anak. Anak akan semakin termotivasi dalam melakukan kegiatan karena

adanya kepercayaan diri yang diberikan oleh orang tua, sehingga semakin

bertanggung jawab.

Page 33: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

17

B. Eksistensi keberadaan Orang tua

Seperti yang dinyatakan dalam buku Hadri Hasan Orang tua merupakan orang

yang melahirkan dan mendapatkan amanat untuk mendidik anak-anaknya.

sebgaimana dikemukakan oleh Nipan Abdul Halim bahwa orang tua adalah pedoman

dan suri tauladan bagi anak-anak mareka. Pemberian yang teladan yang baik kepada

anak-anak tetap lebih afdhal dalam menetapkan pokok-pokok pendirian kepada

mareka , termasuk dalam bimbingan ibadah sholat.

Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan

anak-anak, untuk membantu perkembangan jasmani dan rohaniahnya kearah dewasa.

Pendidikan merupakan aktivitas atau kegiatan yang selalu menyertai kehidupan

manusia, mulai dari bangsa yang sedarhana peradabannya sampai kepada bangsa

yang tinggi peradabannya.

Pendidikan dapat membentuk seseorang menjadi lebih baik sebelum ia dididik

.melalui pendidikan diajarkan bagaimana niali-nilai kebaikan kepada seseorang ,

sehingga ia mengetahui mana yang baik dabn mana yang buruk. Diantara solusi yang

perlu diperhitungkan dan diupayakan dalam membentuk kepribadian dan perubahan

tingkah laku adalah melalui pendidikan dalam keluarga. Keluarga sangat berperan

dalam mengasuh anak, keluarga menjadi salah satu institusi pendidikan bagi anak.

Segala norma-norma yang berlaku di dalam lingkungan masyarakat dan budaya dapat

diteruskan oleh orang tua kepada anaknya dari generasi yang disesuaikan dengan

perkembangan masyarakat itu sendiri. Seorang anak harus bisa mencontoh sikap dan

perilaku kedua orang tuanya, guna dijadikan pedoman hidupnya di masa yang akan

datang, terutama saat anak mulai menginjak usia dewasa dan telah melakukan

pernikahan, sebagaimana firman Allah At-Tahrim ayat 6 sebagai berikut :

”Hai orang-orang yang beriman , peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan , penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap

apa yang diperintahkan-Nya kepada mareka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan oleh-Nya” (Q.S. At-Tahrim:6)

Page 34: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

18

Berdasarkan ayat diatas Allah Swt memerintahkan setiap muslim untuk

mendidik diri dan kwlurganya dengan baik, sehingga menjadi sebuah keluarga yang

benar-benar menjadikan syari’at islam (keluarga muslim). Orang tua hendaknya bisa

memberikan teladan dengan contoh pribadi. Orang tua berkewajiban untuk menyuruh

anaknya mengerjakan ibadah sholat lima waktu serta menanamkan nilai keimanan

yaitu beriman kepada allah dan Nabi Muhammad adalah utusannya dari orang tualah

anak mulai mengenal kaidah-kaidah pendidikan. (Hadri Hasan,2017:10-12)

1. Fungsi Orang tua

Rumayulis , dalam bukunya Pendidikan islam dalam keluarga merincikan

bahwa sekuran-kurangnya ada lima fungsi kelurgaa. Yang bisa dilihat dari segi

pendidikan yaitu:

a. Keluraga dibentuk untuk reproduksi, memberikan keturunan, ini merupakan tugas

suci agama yang dibebankan kepada manusia.

b. Perjalanan keluarga selanjutnya mengahruskan ia bertanggung jawwab dalam

bentuk pemeliharaan yang harus diselanggarakan demi kesejahteraan keluarga.

c. Orang tua perlu memiliki freferensi yaitu tindak lanjut dari sosialisasi. Orang

memberikan preferensi jalan mana yang harus ditempuh dalam kehidupan anak.

d. Pewarisan nilai kemanusiaan yang cintai dami, anak shaleh atau shalehah yang

suka mendoakan kepada orang tua secara teratur.(Hadri hasan,2017: 15)

(Syaiful Bahri,2014:22) Dalam rangka utnuk membangin keluarga yang

berkualitas tidak terlepas dari usaha anggota keluarga utnuk mengembangkan

keluarga yang berkualitas yang diarahkan pada terwujudnya kualitas keluarga yang

bercirikan kemandirian keluarga dan ketahanan keluarga. Sedangkan funhsi keluarga

itu sendiri berkaitan dengan aspek-aspek keagaan, budaya, cinta kasih, melindungi,

reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan

Fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian dan mendidik anak dirumah.

a) Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak

b) Menjamin kehidupan emosial anak

c) Menanamkan dasar pendidikan moral anak

Page 35: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

19

d) Memberikan dasar pendidikan social

e) Meletakkan daar-dasar pendidikan agama

f) Bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak.

Anak Shaleh tidak dilahirkan begitu saja, akan tetapi melalui pembinaan dan

pendidikan. Secara kodrati anak memerlukan pendidikan atau bimbingan dari orang

dewasa. Dasar pokok ini dapat dimengerti dari kebutuhan-kebutuhan dasar yang

dimiliki oleh setiap anak yang hidup di dunia ini. Baik buruknya tigkah laku agar

tergantung bagaimana cara mendidiknya. Seperti yang telah dijelaskan dalam sebuah

hadits Nabi sebagai berikut : “ Sesungguhnya setiap anak pada dasarnya terlahir

dalam keadaan Fithroh (suci), dan yang menjadikannya seorang yahudi, atau kafir

majusi, atau nasrani adalah tergantung dari orang taunya (al-Hadits).

Tangggng jawab orang tua dalam memberikan pendidikan bagi anak-anaknya

harus benar-benar sesuai dengan tujuan akhir dari pendidikan tersebut yaitu insan

kamil atau manusia seutuhnya. Maksudnya adalah agar si anak benar-benar mampu

menerapkan ilmu yang diterimanya untuk keselamatan dunia dan di akhirat (Hadri

Hasan,2017:16-19).

Dari penjelasan hadist diatas jelas sekali bahwa fungsi orang tua sangat

mempengaruhi perkembangan anak, karena bagi anak orang tua adalah model yang

harus di tiru dan diteladani. Sebagi model, Orang tua seharusnya memebrikan contoh

yang terbaik bagi anak dalam keluarga, sikap Orang tua harus Mencerminkan akhlak

yang mulia. Oleh karena itu, islam Mengajarkan kepada orang tua agar selalu

mengajarkan sesuatu yang baik baik saja kepada anak mareka. Dalam satu hadist nya

yang di riwayatkan olrh Abdur Razzaq Sa’id bin Mansur, Rasulullah saw,

bersabda:”Ajarkan Kebaikan kepada anak-anak kamu dan didiklah mareka dengan

budi Pekerti yang baik”

Keluarga adalah suatu institusi yang terbentuk karena ikatan perkawinan

antara sepasanh suami-istri untuk hidup bersama, setikala, seiring, dan setujuan,

dalam membina mahligai ruamh tangga untuk mencapai keluarga sakinah dalam

Page 36: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

20

lindungan dan rida Allah swt. Didalamnya selain ada ayah dan ibu , juga ada anak

yang menjadi tanggung jawab orang tua.Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya

tampil dalam aneka macam bentuk. Menurut Thalib dalam bukunya Empat Puluh

Tanggung jawab orang tua terhdap Anaknya, Tanggung jawab orang tua itu di

antaranya, bergembira menyambut kelahiran nak, memberi nama baik,

memperlakukan anak dengan baik dengan lemah lembut, dan kasih sayang,

menanamkan rasa cinta sesama anak, memberikan pendidikan akhlah, menanamkan

akidah tauhid, membimbing dan mlatih anak mengerjakan sholat karena sholat adalah

tiang agama, berlaku adil, memperhatiakn teman anak, menghormati anak, memberi

hiburan, mencegah dari perbuatan dan pergaulan bebas, menajuhkan anak dari hal-hal

porno (pornoaksi, pornografi, pornowicara), menempatkan dalam lingkungan yang

baik, memperkenal kerabat kepada anak, mendidik bertetangga dan bermasyarakat.

Menurut Abdullah Nashih Ulwan, di antra tanggung jawab besar yang jelad di

perhatikan dan disoroti oleh islam dan penalaran logika, adalah tanggung jawab

seorang pendidik. Ini bukan persoalan kecil atau ringan, karena tanggung jawab

dalam persoalan ini telah dituntut sejak seorang anak di lahirkan hingga ia mencapai

usia remaja, bahkan ia menginjak usia dewasa yang sempurna.

C. Disiplin

1. Pengertian Disiplin

Secara Etimologi disiplin berasal dari bahasa latin “disibel” yang berarti

pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman,kata tersebut mengalami perubahan

menjadi “dipine” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Disiplin

memerlukan integritas emosi dalam mewujudkan keadaan. Disiplin diri juga bisa

dilihat dengan contoh sedarhana yaitu mengerjakan pr dengan dan dikumpulkan tepat

pada waktunya (Hasan, 2017: 1).

Hal yang penting untuk mengajarkan anak agar disiplin:

a. Orang tua harus tegas.

b. Berikan hadiah agar anak termotivasi.

c. Jika memberi hukuman, harus disesuaikan dengan kondisi anak.

d. Buka ruang diskusi dengan anak untuk menyatakan keberatan.

Page 37: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

21

e. Hindari hukuman fisik.

f. Orang tua harus jadi teladan.

Berdasarkan UU peradilan anak. Anak dalam UU No.3 tahun 1997 tercantum

dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi: “anak adalah orang dalam perkara anak nakal

yang telah mencapai umur 8 tahun tetapi belum mencapai umur 18 tahun belum

pernah menikah.” 3 Faktor yang tidak kecil pengaruhnya bagi perkembangan seorang

anak yaitu lingkungan keluarga. Peran ibu meliputi hal-hal seperti mengasuh dan

menjaga anak, memberikan perlindungan, memberikan rangsangan dan pendidikan.

Ayah dan ibu seharusnya bahu membahu dalam mengasuh anak, karena konsep diri

anak akan dipengaruhi oleh model orang tuanya. Tugas seorang ayah secara

tradisional yaitu, melindungi keluarga (protecsion) dan mencari nafkah

(breadwinning) namun kemudian diperluas dalam hal- hal yang menyangkut child

management dan pendidikan. Ayah biasanya menegakan disiplin bagi anak-

anaknya. Orangtua juga harus dapat membentuk dan menerapkan kedisiplinan anak

dengan cara melatihnya, sehingga diharapkan anak bisa melaksanakan kedisiplinan

secara intens, yang hasilnya akan bisa membekas dan meningkat terus sampai anak

mencapai kedewasaan. Melatih dan mendidik anak dalam keteraturan hidup

kesehariannya akan memunculkan watak disiplin.(Amelia Guntur,2016:146)

Kedisiplinan sangatlah penting, guna membentuk kejiwaan anak untuk

memahami peraturan. Anak akan dapat mengerti kapan saat yang tepat untuk

melaksanakan peraturan dan kapan pula harus mengesampingkan.

2. Tujuan Disiplin

Menurut Sobur (1991: 35), bahwa tujuan pemberian disiplin adalah agar anak

bisa bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkan oleh lingkungannya. Menurut

Shochib (1997: 3), tujuan disiplin diri adalah mengupayakan pengembangan minat

anak dan mengembangkan anak menjadi menusia yang baik, yang akan menjadi

sahabat, tetangga dan warga negara yang baik. Dari kedua batasan tentang tujuan

disiplin di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan disiplin adalah mengajarkan

Page 38: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

22

kepada individu (anak) untuk dapat berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh

lingkungannya (keluarga) sehingga menjadi manusia dan warga negara yang baik.

Gunarsa (1995: 137) menjelaskan bahwa disiplin diperlukan dalam mendidik

anak supaya dengan mudah anak dapat :

a. Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenai hak

milik orang lain.

b. Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban serta secara

langsung mengerti larangan-larangan.

c. Mengerti tingkah laku yang baik dan yang buruk.

d. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa

terancam oleh hukuman.

e. Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain.

Dan ada pun konsep disiplin yang harus di lakukan oleh orang tua yaitu

pengajaran, bimbingan, dan dorongan agar anak selalu bersemangat dalam

mengerjakan sesuatu hal yan baik. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa disiplin

adalah modal utama atau kunci kesuksesan seseorang. Mengingat betapa pentingnya

disiplin bagi setiap orang, maka setiap keluarga hendaknya menanamkan kedisiplinan

pada anggota keluarganya. Keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang

tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di

hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya

masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

3. Unsur-Unsur Disiplin

Menurut Amiatul dalam tulisannya ,Hurlock menyebutkan empat unsur pokok

yang digunakan untuk mendidik anak agar berperilaku dengan standar dari norma

kelompok sosial mereka yaitu :

a. Peraturan.

Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku oleh orang tua, guru

atau teman bermain. Peraturan mempunyai tujuan untuk membekali anak dengan

Page 39: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

23

pedoman perilaku yang disetujui dalam situasi tertentu. Peraturan berfungsi untuk

memperkenalkan pada anak bagaimana harus berperilaku sesuai dengan perilaku

yang disetujui oleh anggota kelompok mereka dan membantu anak mengekang

perilaku yang tidak diinginkan anggota kelompok tersebut.

b. Hukuman.

Hukuman berarti menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu

kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran atau pembalasan. Hukuman

digunakan supaya anak tidak mengulangi perbuatan yang salah dan tidak diterima

oleh lingkungannya. Dengan adanya hukuman tentunya anak dapat berpikir manakah

tindakan yang benar dan manakah yang salah sehingga anak akan menghindari

perbuatan yang menimbulkan hukuman.

c. Penghargaan.

Penghargaan berarti setiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik,

tidak perlu berbentuk materi tetapi dapat berupa pujian, senyuman atau tepukan

dipunggung. Penghargaan berfungsi supaya anak mengetahui bahwa tindakan yang

dilakukannya disetujui oleh lingkungannya. Dengan demikian anak akan mengulangi

perbuatan tersebut sehingga mereka termotivasi untuk belajar berperilaku sesuai

norma atau aturan yang berlaku.

d. Konsisitensi.

Konsistensi berarti tingkat keseragaman atau stbilitas, yaitu suatu

kecenderungan menuju kesamaan. Konsistensi harus ada dalam peraturan, hukuman

dan penghargaan. Disiplin yang konsistensi akan memungkinkan individu (anak)

menghadapi perubahan kebutuhan perkembangan dalam waktu yang bersamaan dan

anak tidak akan bingung. Penyebab dari disiplin yang tidak konsisten adalah adanya

perbedaan pendapat antara ayah dan ibu atau orang tua yang tidak diselesaikan

sehingga anak menjadi tidak mengerti mana yang harus ditaati. Anak-anak

memerlukan suatu gambaran yang jelas dengan segala batasan tentang perbuatan

yang diijinkan dan yang dilarang.

Page 40: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

24

4. Jenis-jenis Disiplin dalam lingkungan keluarga

Hal ini tercermin dari 4 disiplin yang perlu diterapkan di lingkungan keluarga:

a. Disiplin belajar Anak pada usai sekolah, tidak hanya belajar di sekolah. Ketika

anak berada di lingkungan keluarga, anak juga mempunyai kewajiban untuk

belajar.

b. Disiplin bermain. Bermain sangat penting artinya bagi anak usai sekolah. Namun

demikian bermain itu hanya sekedar menghilangkan kejenuhan oleh aktivitas

sehari-hari. Orangtua perlu mengatur azas bermain seperti kapan waktu bermain,

dengan siapa kapan bermain dan bagaimana bentuk permainannya.

c. Disiplin ibadah. Ibadah wajib yang harus lakukan anak adalah shalat 5 waktu

sehari semalam. Aturan beribadah ini adalah mengerjakan shalat di awal waktu.

Jangan melalaikan shalat dan hal lain yang mengakibatkan shalat terlupakan. Ini

harus dipantau oleh orang tua terutama ketika anak berada di rumah.

d. Disiplin terhadap azas selama di rumah. Waktu anak lebih banyak berada di

rumah ketimbang di sekolah. Selama berada di rumah, anak melakukan banyak

aktivitas, mulai dari bangun pagi. Kemudian aktivitas sebelum berangkat sekolah,

sepulang sekolah dan aktivitas malam hari sebelum tidur.(Amelia

Guntur,2016:147-148)

5. Fungsi Disiplin

a. Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain hak milik orang

lain.

b. Mengerti dan segera menurut, untuk menjalankan kewajiban dan secara

langsung mengerti larangan larangan.

c. Mengerti tingkah laku baik dan buruk.

d. Menjaga anak-anak tetap terjaga dan aman

e. Mengajarkan anak untuk memikirkan orang lain, termasuk orang tuanya.

f. Memebrikan sebuah kondisi yang bisa di prediksi dan karenanya aman

bagi mareka jika berada di sana.

g. Membantu anak-anak mengembangkan kemandirian yang Konstruktif.

h. Memperjelas perbedaan antara perilaku yang diterima dan yang diterima.

Page 41: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

25

i. Menunjukkan bahwa setiap perbuatan memiliki akibat.

j. Membantu agar anak dengan mudah berhadapan dengan beragam

kelompok, misalnya keliarga atau sekolah .

Oleh Karena itu kedisplinan memiliki banyak manfaat praktis. Kedisplinan

jangan dipandang sebgai konsep negative atau bersifat menghukum tetatp sebgai

konsep positif yang memungkinkan terwujudnya berbagai piranti untuk membentuk

konsistensi, prediktabilitas, keamanan dan lingkungan yang benar untuk pengajaran

dan pendidikan.

(Hadri hasan, 2017:12-13) Tanggung jawab orang tua dalam menanamkan

sikap disiplin anak adalah :

a. Menanamkan dan melaksanakan pembinaan akidah dan akhlah . mengingat

keluarga dalam hal ini lebih dominan adalah seorang anaj dengan dasar-dasar

keimanan,keislaman,sejak mulai mengerti dan dapat memahami sesuatu, maka

Al-Ghazali memberikan beebrapa metode dalam rangka menanamkan aqidah dan

keimanan dengan cara memebrrikan hafalan. Sebab proses pemahaman diawali

dengan hafalan terlebih dahulu(al fahmu ba’d al-hifdzi). Inilah proses yang

dialami anak pada umumnya. Bukanlah mareka tau anak-anak adalah tanggung

jawab setiap orang sebagaimana yang telah allah peringatkan dalam Al-Qur’an

yang berbunyi: Artinya: jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari panasnya api

neraka. Muhammad nur Hafidz merumuskan empat pola berdasarkan bukunya.

Pertama, senantiasa membcakan kalimat tauhid pada anaknya.

Kedua,menanamkan kecintaan pada allah dan rasulnya. Ketiga mengajarkan Al-

Quran dan keempat menanamkan nilai-nilai pengorbanan dan perjuangan.

b. Membentuk dan mengimplementasikan pembinaan intelegnesia. Karena manusia

yang berkualitas akan mendapat derajat yang tinggi di sisi allah sebagaimna

firman-Nya dalam surat al-mujadalah yang Artinya: Allah akan mengangkat

derahat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu di antara kalian.

Page 42: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

26

c. Membentuk keprinadian dan sosial anak

Pembentukan kepribadian dan sosial anak adalah usaha yang perlu dilakukan

secara simultam dan bermakna. Kenalkan kepada anak bahwa setiap mnusia

sangat tergantung kepada manusia lain, untuk itu pribadinya di tengah masyarakat

perlu mengedepankan saling menghormati.

6. Bentuk Kedisiplinan Pada Anak

Menurut Amnatul dalam tulisannya Kedisiplinan pada anak merupakan aspek

utama dan essensial pendidikan dalam keluarga yang diemban oleh orang tua, karena

mereka bertanggung jawab secara kodrati dalam meletakkan dasar-dasarnya pada

anak. Upaya orang tua sebagai pendidik sekaligus pemimpin akan tercapai bila anak

telah mampu mengontrol perilakunya sendiri dengan acuan nilainilai moral,

peraturan, tata tertib, adat, kebudayaan dan sebagainya. Kedisiplinan anak jelas akan

mempengaruhi perilakunya dilingkungan apapun termasuk didalamnya adalah

lingkungan keluarga (rumah), lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Kedisiplinan anak mencakup :

a. Kedisiplinan di rumah seperti ketaqwaan terhadap Tuhan YME, melakukan

kegiatan secara secara teratur, melakukan tugas-tugas pekerjaan rumah tangga

(membantu orang tua), menyiapkan dan membenahi keperluan belajarnya,

mematuhi tata tertib yang berlaku di rumah dan sebagainya.

b. Kedisiplinan dilingkungan sekolah dimana anak sedang melakukan kegiatan

belajarnya. Di lingkungan sekolah kedisiplinan ini diwujudkan dalam

pelaksanaan tata tertib sekolah.

c. Kedisiplinan dilingkungan masyarakat, bisa berupa ketaatan terhadap

ramburambu lalu lintas, kehati-hatian dalam menggunakan milik orang lain

dan kesopanan dalam bertamu.

d. Disiplin waktu, banyak orang mengeluh susah sekali memanajemen waktu,

padahal sebenarnya hanya satu poin utama yang perlu mereka perhatikan yaitu

disiplin waktu. Oleh karena itu orang tua harus mengajarkan kedisiplinan

kepada anak-anaknya. Orang tua juga harus memberikan teladan jika ingin

anaknya memilikisikap disiplin.

Page 43: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

27

e. Disiplin berpakaian, adanya perubahan nilai-nilai di masyarakat juga

mempengaruhi gaya hidup seseorang, salah satunya adalah cara berpakaian.

Banyak sekali remaja wanita atau wanita dewasa yang berpakaian mini,

mereka tanpa malu sedikitpun mengenai pakaian yang minim. Hal tersebut

wajar karena memang terpengaruh oleh perubahan-perubahan nilai budaya

tersebut

f. Disiplin berprilaku santun.orang tua memang telah mendidik, membiasakan,

mendisiplinkan dan yang paling terpenting memberikan contoh perilaku nyata

untuk bersikap ramah dan santun bertegur sapa pada orang lain sejak dia kecil.

Kita perlu hati-hati dalam memberikanlabel kurang ramah pada diri anak-

anak. Pengertian kurang ramah bisa diartikan sebagai sikap diam, tidak mau

menyapa, engan beramah tamah dan tidak mau berbaur.

Uraian tersebut memberikan suatu kejelasan bahwa kedisiplinan itu memang

merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembinaan dan penyiapan anak

untuk mengarungi kehidupannya dimasa yang akan datang atau demi masa depan

anak.

Page 44: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

28

E. Studi Relevan

Penelitian tentang Pola Asuh Orang tua sudah sangat Banyak, Pada bagia ini

perlu menyebutkan beberapa diantaranya yakni:

Endah Rahmawati, Meneliti Tentang “Hubungan Pola Asuh Ayah dengan

Perilaku Disiplin anak di Ra Muslimat”. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini

adalah Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting. Peran

orangtua bagi pendidikan anak memberikan dasar pendidikan, sikap, dan

keterampilan dasar seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika,

kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi peraturan dan menanamkan

kebiasaankebiasaan. Ayah adalah kepala keluarga yang bertanggung jawab dalam

pendidikan anak. Pola asuh merupakan keseluruhan interaksi antara orangtua dengan

anak dimana orangtua menstimulusi anaknya dengan mengubah tingkah laku,

pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat menurut orangtua agar anak

dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.

Nur Shufiyati, Tahun 2017 Program Studi Program Studi Pendidikan Agama

Islam tentang “Upaya Orang Tua dalam meningkatkan kedisiplinan shalat lima waktu

pada anak di dusun pulosari Karangasem Rt 04/03 Desa Sroyo Jaten Karanganyar

2016/2017”. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta. Dari hasil penelitian

yang dilakukan peneliti tentang Upaya Orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan

shalat lima waktu pada anak di desa Pulosari Karangasem meliputi : 1. Perintah. Dari

hasil penelitian di tiga keluarga mereka memerintahkan anak untuk segera

melaksanakan shalat. 2. Keteladanan. Maksud dari keteladanan disini adalah ketika

para orang tua memerintah anak untuk segera melaksanakan shalat atau mengajak

shalat berjama‟ah. 3. Nasehat. Para orang tua dalam penelitian ini selalu memberikan

nasehat-nasehat agar anak-anak mereka mengerti dan faham pentingnya shalat.

Amanatul Latifah, Meneliti tentang “Pola asuh orang tua dalam mendidik

disiplin anak di Desa margorukun kecamatan muara sugihan Kabupaten banyuasin”

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu berdasarkan fakta

Page 45: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

29

lapangan, dengan masalah bagaimana pola asuh orang tua dalam mendidik disiplin

anak, serta apa saja faktor pendukung dan penghambat pola asuh orang tua dalam

mendidik anak di Desa Margorukun Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten

Banyuasin. Yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pola asuh yang

diterapkan dalam mendidik disiplin anak serta faktor apa saja yang menjadi

penghambat dan pendukung penerapan pola asuh tersebut. Jenis data dalam penelitian

ini adalah data kualitatif dengan informan utama yaitu 10 orang tua yang mempunyai

anak usia sekolah dasar atau usia 6-12 tahun, dan informan pendukungnya ialah

kepala desa dan warga setempat. Untuk menmperoleh data yang akurat maka peneliti

menggunakan alat pengumpulan data yang berupa observasi, interview, dan

dokumensi. Analisis penelitian dilaksanakan dengan “reduksi data,penyajian data,

dan verifikasi/penyimpulan”. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai

berikut: Pertama, pola asuh yang diterapkan orang tua dalam meningkatkan disiplin

pada anak yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikan orang tua dan usia

anak, masyarakat desa di Margorukun sebagian besar lebih banyak menggunakan

pola asuh demokratis dengan alasan bahwa pola asuh demokratis sangat cocok untuk

mendidik disiplin anak. Kedua, faktor penghmabat dan pendukung yang

mempengaruhi penerapan pola asuh orang tua di desa Margorukun yaitu pertama,

faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam keluarga mislanya usia orang tua,

keterlibatan orang tua, kesibukan orang tua. Kedua, faktor eksternal ialah faktor yang

berasal dari luar misalnya lingkungan tempat tinggal, pesatnyaarus globalisasi seperti

televise dan game, serta kultur budaya yang ada di desa Margorukun Kecamatan

Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin.

Page 46: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

30 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIS STS JAMBI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Berdasarkan dengan judul yang penulis ambil, Kirk dan Miller dalam

Moleong mendefinisikan bahwa ”penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam

ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada

manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

dalam bahasannya dan dalam peristilahannya (Lexy J Moleong, 2011: 3). Metode

deskriptif juga dapat didefinisikan sebagai suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun

suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya untuk

memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan, karena sifatnya

menggunakan penekatan analisis deskriptif. Dengan kata lain penelitian ini berupaya

menggambarkan, menguraikan suatu keadaan yang sedang berlangsung berdasarkan

fakta dan informasi yang diperoleh dari lapangan dan kemudian dianalisis

beradasarkan variable yang satu dengan lainnya sebagai upaya untuk memberikan

solusi tentang Pola Asuh Orang Tua dalam Menanamkan Sikap disiplin anak di Desa

Pematang gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi

Fokus penelitian ini adalah:

1. Seperti Apa bentuk-bentuk Pola Asuh Orang tua dalam Menanamkan Sikap

Disiplin Anak

2. Kendala-kendala yang dihadapi orang tua dalam Menanamkan Sikap disiplin

anak, Dengan Indikator:

a. Pengaruh Negatif Media Informasi

b. Kurangnya Konsisten

c. Anak Yang malas

d. Kurangnya minat belajar anak di karnakan asik sering bermain

e. Pengaruh lingkungan sekitar

Page 47: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

3. Bagaimana upaya dan Penerapan yang dilakukan orang tua dalam menanamkan

sikap Disiplin anak, dengan indikator :

a. Keteladanan Orang Tua

b. Bimbingan dan Binaan kepada anak

c. Melatih Tanggung Jawab Anak

Pemilihan metode ini didasarkan atas beberapa pertimbangan. Pertama,

menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan

kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan

antara peneliti dengan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan lebih bisa

menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap

pola-pola nilai yang dihadapi (Lexy J Moleong, 2011: 5).

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan,

beserta jalan dan kotanya. Lokasi Penelitian tersebut merupakan tempat penelitian

yang diharapkan mampu memberikan informasi yang peneliti butuhkan dalam

penelitian yang diangkat. Adapun Lokasi Penelitian ini akan dilakukan di Desa

Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi ,

atas berbagai pertimbangan; banyaknya fenomena-fenomena yang terjadi pada

anak didesa Pematang Gajah Rt 02 dalam pola asuh orang tua ,orang tua tersebut

selalu memanjakan anak sehingga anak tersebut suka tidak mendengarkan

perkataan orang tua, kadang anak ini memang menuruti perkataan orang tuanya

tetapi seakan-akan anak ini mengerjakan apa kata orang tuanya dengan keadaan

terpaksa. Sehingga Mareka tersebut kurang mengamalkan program dan

melaksanakan apa yang di suruh oleh orang tuanya itu tidak dengan keinginan

sendiri, Orang tua pun terlihat kurang konsisten dalam mendidik anak , sesuai

dengan hal ini terlihat dari tingkah laku para anak tersebut dalam kehidupan

sehari-hari yang cenderung kadang-kadang tidak mengerjakan sholat wajib, tidak

disiplin dalam ibadah yaitu masih suka bermalas-malasan serta pada saat belajar

mareka pun tidak serius masih suka main-main dan ketika waktu sholat sudah

Page 48: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

datang mereka pun masih asik bermain, sering bermain gadget dan sering pada

saat sholat berjama’ah bahkan mereka suka mengganggu teman yang lain.

2. SubjekPenelitian

Istilah subyek penelitian menunjuk pada orang atau individu atau kelompok

yang dijadikan unit atau satuan (kasus) yang diteliti. (Sanapiah Faisal, 2012:109)

maka yang akan dijadikan sebagai informan (Subjek penelitian) ini adalah:

a) Orang tua

Yang dimaksud orang tua dalam penelitian ini yaitu 20 keluarga atau

kk, ayah dan ibu atau salah satu dari mereka yang mempunyai anak berumur 6

sampai 12 tahun yang masih bersekolah SD/MIN, bertempat tinggal di Desa

pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro jambi.

b) Anak

Yang dimaksud dengan anak dalam penelitian ini yaitu seorang anak

yang masih bersekolah di Sekolah dan berusia 6 sampai 12 tahun bertempat

tinggal di Desa pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro jambi.

c) Informan,

Dalam hal ini adalah keterangan dari tokoh masyarakat, yaitu Kepala

Desa dan Ketua RT di Lingkungan Desa pematang Gajah Rt 02 Kecamatan

Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro jambi.

d) Dokumen,

Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan berupa buku buku yang

ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti, jurnal, buletin, majalah

ilmiah, laporan penelitian, dokumen pribadi dan dokumen resmi. Hal itu

dimaksudkan untuk mempertajam metodologi dan memperdalam kajian

teoritis.

Penentuan subjek didasarkan dengan tekhnik purposive sampling.

Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan

persyaratan sampel yang di perlukan.Dalam bahasa sederhana purposive sampling

Page 49: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

itu dapat dikatakan secara sengaja mengambil sampel tertentu (jika orang maka

berarti orang-orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat),(Yetti,2019: 23).

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Ada pun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber

utama melalui observasi dan wawancara di lapangan. Sedangkan data

sekunderyaitu data yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur sertas umber-

sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini, dengan kata lain data

sekunder dapat diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi serta peristiwa

yang bersifat lisan atau tulisan. Data sekunder ini digunakan sebagai data

pelengkapatau data pendukungdari data primer.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti kepada

sumbernya, tanpa adanya perantara. (Mukhtar, 2010: 86) Yakni data yang

diperoleh secara langsung melalui wawancara dan pengamatan (observasi)

terhadap perkembangan permasalahan Desa pematang Gajah Rt 02 Kecamatan

Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro jambi.

b. Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya

oleh peneliti misalnya dari dokumentasi (profil sekolah dan struktur organisasi)

atau publikasi lainnya. (Mukhtar, 2010: 90) Data sekunder adalah data yang

diperoleh melalui dokumentasi yang meliputi profil Desa Keluarga di desa

Pematang gajah Rt 02.

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari

mana data diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2002: 207). Sedangkan menurut

Suharsimi Arikunto, yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek dari mana

data-data diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2002: 106). Sumber data yaitu

berbentuk perkataan maupun tindakan, yang didapat melalui wawancara. Sumber

Page 50: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

data peristiwa (situasi) yang didapat melalui observasi. Dan sumber data dari

dokumen didapat dari instansi terkait. “menurut Lof land sumber data utama

dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Jam’an Satori, 2009: 105).

Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh yaitu :

a. Sumber data berupa manusia, yakni orang tua, dan anak di dalam

keluarga tersebut

b. Sumber data berupa suasana, dan kondisi anak dan keluarga di desa

Pematang gajah

c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip

dokumentasi resmi yang berhubungan dengan keberadaan anak , baik

sikap anak , dan bentuk kehidupan para anak dalam keluarga

tersebut.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk mendapatkan

data/fakta yang terjadi pada subjek penelitian untuk memperoleh data yang valid.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode

observasi, wawancara, dokumentasi.

1. Metode Observasi

Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengamatan secara langsung (Lexy

J Moleong, 2011: 125). Metode ini dilakukan dengan jalan terjun langsung

kedalam lingkungan dimana penelitian itu dilakukan disertai dengan pencatatan

terhadap hal-hal yang muncul terkait dengan informasi data yang dibutuhkan.

Penulis menggunakan metode ini untuk mengamati secara langsung data yang ada

dilapangan, terutama tentang data yang ada di desa pematang gajah.

Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data yang mana secara

langsung dapat mengamati hal-hal yang berhubungan dengan menanamkan nilai-

nilai keagamaan di lingkungan sekitar.

Page 51: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

Langkah-langkah yang dilakukan:

a. Mengamati pola asuh orang tua dalam menanamkan sikap disiplin anak di

Desa Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar kota Kabupaten Muaro

Jambi.

b. Mengamati Bentuk bentuk sikap orang tua dalam Menanamkan

kedispilinan anak di Desa Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar

kota Kabupaten Muaro Jambi.

c. Memperhatikan strategi yang diterapkan orang tua dalam mengatasi

masalah anak di Desa Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar kota

Kabupaten Muaro Jambi.

d. Memperhatikan upaya orang tua dalam Menanamkan sikap disiplin anak di

Desa Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar kota Kabupaten Muaro

Jambi.

2. Metode Wawancara / interview

“interview atau wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal

semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi”(Nasution, 2006:

113). Metode wawancara ini penulis lakukan untuk mengambil data, dengan

mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan responden dan mendengarkan

langsung serta mencatat dengan teliti apa yang diterangkan oleh responden,

Metode ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi dari beberapa

sumber data yang bersangkutan yaitu,orang tua Sebelum penulis melalukan

wawancara, penulis sudah mempersiapkan seperangkat pertanyaan yang berkaitan

dengan penelitian.

Adapun datanya meliputi:

a) Metode yang digunakan dalam bentuk pelaksanaan dan kegiatan dalam orang

tua dalam menanamkan sikap kedisplinan anak di Desa Pematang Gajah Rt 02

Kecamatan Jambi Luar kota Kabupaten Muaro Jambi.

b) Strategi yang digunakan di dalam mengatasi permasalahan anak di Desa

Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.

c) Sejauh mana pencapaian yang diperoleh dari bentuk metode yang digunakan.

Page 52: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

Interview ditinjau dari segi pelaksanaannya, maka dibedakan menjadi:

a. Interview bebas (inguided interview) dimana pewancara bebas

menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan

dikumpulkan.

b. Interview terpimpin (guided interview) yaitu interview yang dilakukan

oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan

terperinci seperti, yang dimaksud dalam interview terstruktur.

c. Interview bebas terpimpin yaitu kombinasi antara interview bebas dan

interview terpimpin. (SuharsimiArikunto, 2002: 132)

3. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah suatu cara mencari data terhadap hal-hal

seluk beluk penelitian baik berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, prasasti,

majalah, agenda dan lain sebagainya. (Sugiono, 2012: 138) Data tersebut antara

lain :

1) Historis dan geografis Desa

2) Struktur Organisasi Desa

3) Keadaan Anak dan Orang Tua

4) Keadaan sarana dan prasarana Desa

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini yang akan di analisis adalah melalui pendekatan

kualitatif dengan menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah suatu proses

berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat umum kemudian

dibahas kepada permasalahan yang bersifa tkhusus. Analisis data meliputi:

1. Reduksi Data

“Proses analisis data di mulai dengan menelaah seluuh data yang tersedia

dari berbagai sumber yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi”. Setelah

dibaca, dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah reduksi data.

Reduksi data merpakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian dan

penyedarhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data-data kasar yang mucul

Page 53: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Reduksi data di lakukan selama

penelitian berlangsung.

2. Penyajian data

Setelah melalui reduksi data langkah selanjutnya dalam analisa data adalah

penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan peneliti

melalukan penarikan kesimpulan.

3. Verifikasi / penarikan kesimpulan

Setelah data terkumpul direduksi yang selanjutnya disajikan. Maka

langkah terakhir dalam penganalisa data adalah menarik kesimpulan atau

verifikasi dan analisanya menggunakan analisa model interaktif,artinya analisa ini

dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama tersebut.

F. Uji Keterpercayaan Data (Trushwortnines)

Untuk menetapkan keterpercayaan data, maka diperlukan tehnik

pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu,

ada beberapa tehnik yang digunakan dalam pengecekan keabsahan temuan,

diantaranya :

1. Perpanjang keikut sertaan

Perpanjang keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di lapangan

sehingga kejenuhan pengumpilan data tercapai. Jika hal ini dilakukan maka

membatasi membatasi gangguan dari dampak peneliti pada konteks, membatasi

kekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan pengaruh dari kejadian atau

peristiwa yang memilik pengaruh sesaat. Perpanjangan waktu di lapangan akan

memungkinkan penungkatan derajat kepercayaan data yang dikumpul. (Sugiono,

2012: 219)

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan dalam pengamatan berarti menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari dan kemudian memusatkan diri terhadap hal-hal tersebut secara rinci

berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. (Sugiono, 2012: 99)

Hal ini diharapkan dapat mengurangi distorsi data yang timbul akibat peneliti

Page 54: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

terburu-buru dalam menilai suatu persoalaan, ataupun kesalahan responden yang

tidak benar dalam memberikan informasi.

3. Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik pemerikasaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu diluar data pokok. Untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu, terdapa tempat macam teknik

pemerikasaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori (Lexy J

Moleong, 2011: 178).

Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang

dikatakannya secara pribadi

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang seperti rakyat biasa, dan orang berpendidikan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan

Page 55: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 7 bulan mulai dari Juli 2019 sampai

Mei 2020, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah

No Kegiatan

Bulan Ke, Tahun 2019 dan 2020

Juli

2019

November

2019

Januari

2020

Februari

2020

Maret

2020

April

2020

Mei

2020

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul X

2 Menyusun proposal x

3 Mengajukan judul

ke Fakultas x

4 Konsultasi dengan

dosen pembimbing x

5 Seminar proposal x

6 Izin atau perintah

riset x

7 Pelaksanaan riset x x x x x

8 Penulisan konsep

skripsi x x x

9 Konsultasi kepada

dosen pembimbing x x x x

10 Penggandaan

skripsi x

11 Munaqasah dan

perbaikan X

12 Wisuda

Page 56: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

40 Fakultas Tarbiyah Keguruan UIN STS JAMBI

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Historis dan Geografis

Desa pematang Gajah adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan

Jambi Luar Kota Kabupaten Provinsi Jambi . Secara administratif Desa Pematang

Gajah terdiri dari 2 Kadus yaitu 1 kadus dusun ( Kalioaro ) terdapat 6 rt , Yang

satunya dusun (Kalibatas) Terdapat 9 RT (Rukun Tetangga) dengan jumlah

penduduk laki laki 1.700 jiwa, Perempuan sebnayak 1.625 jiwa luas wilayah 2.434

Ha, dengan permukaan tanah berbentuk datar sampai berombak, berombak sampai

berbukit, berbukit sampai bergunung.

RT 02 terletak sekitar 3 Km dari Ibu kota Kecamatan jambi luar Kota dan

berjarak 6 Km dari Ibu kota Kabupaten Muaro jambi , Letak Geografis Secara

geografis Desa Pematang gajah berbatasan wilayah dengan :

Tabel 2

Letak Geografis

BATAS DESA KECAMATAN

Sebelah Utara Desa Mendalo darat,Mendalo

Indah

Jambi Luar Kota

Sebelah Selatan Desa Sungai Bertam

Sebelah Timur Kota Jambi

Sebelah Barat Desa Simpang Sungai Duren,

Kelurahan Pijoan

Jambi Luar Kota

Sumber: Kantor Kepala Desa Pematang Gajah 2020

Luas wilayah Desa Sumber Sari menurut penggunannya adalah ± 2.434 Ha yang

terdiri dari :

Page 57: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

Tabel 3

Luas Wilayah

Luas Tanah Pemukiman Perkarangan Rakyat 624 H

Luas Tanah Persawahan Rakyat - H

Luas Tanah Perkebunan Rakyat 1800 H

Luas Tanah Kuburan -H

Luas Tanah Perkantoran ¼ H

Luas Tanah Desa 10 H

Luas Tanah Lainnya -H

Sumber: Kantor Kepala Desa Pematang Gajah 2020

2. Orbitasi/Jarak ibu kota

Uraian Keterangan

Desa/kelurahan terjauh 5 km

Ibu kota Kecamatan 9 km

Pusat Kedudukan Wilayah Kerja Pembantu

Bupati

Ibukota Kabupaten Kota 35 km

Sumber: Kantor Kepala Desa Pematang Gajah 2020

3. Struktur dan Organisasi Desa

Dari luas wilayah Desa Pematang Gajah diatas untuk luas tanah lahan hanya

perkiraan oleh karena belum di ukur secara akurat. Dilihat secara umum keadaannya

merupakan daerah dataran rendah dan tidak berbukit - bukit, beriklim tropis hal

tersebut mempengaruhi pola perekonomian penduduk setempat.

Struktur Organisasi Pemerintahan Terorganisasi suatu pemerintahan

merupakan salah satu faktor berjalannya dengan baik serta berhasilnya suatu

pemerintahan dan kepemimpinan sebagaimana yang diharapkan.Selain merupakan

peraturan pemerintah bahwa suatu organisasi harus ada susunan pengurus secara

Page 58: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

Sistematis, hal ini juga merupakan gambaran aktivitas kerja objektif.

Organanisasi yang baik dan teratur merupakan ujung tombak dan keberhasilan

pembangunan.Suatu wilayah keluaran biasanya mempunyai tiga persyaratan unsur

penting yaitu ada rakyat, pimpinan dan daerah. Maka demikian juga halnya dengan

Desa Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi .Desa

Pematang Gajah dipimpin oleh seorang Kepala Desa, berjalan atau tidaknya suatu

pemerintahan Desa Pematang Gajah sangat bergantung pada kemampuan, kemauan

dan kecakapan dari pemimpinnya. Kondisi Pemerintahan Desa Pematang Gajah

sebagai berikut :

Page 59: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

43

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH

DESA PEMATANG GAJAH

KEPALA DESA

Drs.H, Rohmat

KAUR KEUANGAN

MARISA HASTUTI,S.Pd

KAUR TATA USAHA

DESI SUSANTI

KAUR PERENCANAAN

LUTHFI ZARYADI,ST

SEKRETARIS

AHMAS KHAIRI

KASI PEMERINTAHAN

SUPRAPTO

KASI KESEJAHTERAAN

AGUS WAHYUDI,SE

KASI PELAYANAN

SITI ROHANI

DUSUN SATU (KALIARO)

SUKARMAN

DUSUN DUA (KALI BATAS)

AGUS BUDI WIBOWO

KEPALA WILAYAH

Page 60: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

44

PENGURUS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

(BPD)

DESA PEMATANG GAJAH

Sumber : Dokumen kantor Kepala Desa Pematang Gajah Tahun 2020

KETUA

HAMDANI,S.Hi

WAKIL KETUA

KASNO,S.Pd

SEKRETARIS

LENI LISTIAWATI,SE

ANGGOTA

Drs.AMAT MUKLAS

ANGGOTA

RUSLAN,S.Pd

ANGGOTA

EKA SETIAWAN

ANGGOTA

DEVI AGUSTRIANI

Page 61: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

45

4. Penduduk

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Desa

Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro jambi, Provinsi

Jambi pada tahun 2019 adalah 3.325 Jiwa, yang terbagi dalam 1452 Kepala

Keluarga. Dari jumlah tersebut terbagi menjadi Jiwa berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 1.700 sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 1.625 Jiwa.

Berdasarkan data monografi antara jenis laki-laki dan jenis perempuan adalah lebih

banyak jenis kelamin Laki-laki. Di bawah ini adalah deskripsi penduduk Desa

Pematang Gajah Kecamatan Jambi Laur Kota Kabupaten Muaro jambi berdasarkan

data yang diperoleh dari kantor Desa Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi serta dari beberapa Ketua RT di lingkungan Desa Pematang

Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.

Tabel 4

Data Penduduk Keseluruhan Desa Pematang Gajah

No Penduduk dan Keluarga Jumlah Satuan

1 Jumlah Penduduk laki-laki 1.700 Jiwa

2 Jumlah Penduduk Perempuan 1.625 Jiwa

3 Jumlah Kepala Keluarga 1.452 Kk

Sumber: Kantor Kepala Desa Pematang Gajah 2020

Sesuai dengan hal tersebut Maka si Peneliti Memfokuskan data Penduduk Rt

02, Desa Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota Kbaupaten Muaro Jambi

Yang mana disana terdapat 75 Kepala Keluarga dengan Jumlah Penduduk 259 dari

jumlah tersebut terbagi menjadi jiwa berjenis laki-laki sebanyak 120 sedangkan yang

berjenis perempuan sebanyak 135 Berdasarkan data Monografi antara jenis Laki-laki

dan Perempuan adalah Lebih Banyak Perempuan, dibawah ini adalah Deskripsi

penduduk Rt 02 Desa Pematang gajah

Page 62: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

46

Penduduk Rt 02 Desa Pematang Gajah Menurut Kelompok Umur

No Kelompok Umur Jumlah

1 0-5 tahun 22

2 5-7 tahun 20

3 7-12 tahun 35

4 12-15 tahun 25

5 15-20 tahun 28

6 20-25 tahun 30

7 25-45 tahun 25

8 45-56 tahun 40

9 56 keatas 24

Sumber: Kantor Kepala Desa Pematang Gajah 2020

Tabel 5

Jumlah Penduduk desa menurut Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Satuan

1. Lulusan Sarjana S-1 keatas 1 Jiwa

2. Lulusan Sarjana S-1 57 Jiwa

3. Lulusan Sarjana D3-D1 89 Jiwa

4. Lulusan SMU 511 Jiwa

5. Lulusan SMP 522 Jiwa

6. Lulusan SD 811 Jiwa

7. Tidak Sekolah 170 Jiwa

8. Belum Tamat SD/Masih Bersekolah 535 Jiwa

9. Belum Sekolah 323 Jiwa

Sumber: Kantor Kepala Desa Pematang Gajah 2020

Page 63: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

47

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa penduduk Desa Pematang

Gajah yang bersekolah berjumlah 535 orang yang terbagi dalam berbagai jenjang

pendidikan. Untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Desa Pematang Gajah

kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro jambi, maka para orang tua menganjurkan

kepada anak-anaknya agar masuk sekolah ke jenjang berikutnya ke kota , ke kota

kabupaten atau ke kota lain sesuai dengan cita-cita dan kemampuan masing-masing

Tabel 6

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah

1 Petani 180

2 Buruh Industri 20

3 Pengusaha 30

4 Pedagang 180

5 Pengangkrutan -

6 PNS 125

7 TNI/POLRI 17

8 Karyawan Swasta 80

9 Pensiunan 45

10 Lain-lain -

Sumber: Kantor Kepala Desa Pematang Gajah 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mata pencaharian penduduk

Desa Pematang Gajah secara keseluruhan beragam, tetapi persentase terbesar adalah

sebagai petani . Usia produktif penduduk Desa Pematang Gajah sebagian besar bekerja

sebagai Petani , Pedagang, TNI/POLRI, karyawan swasta, pedagang dan lain lain.

Page 64: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

48

5. Sarana dan Prasarana Desa

Sarana dan prasarana yang tersedia di Peumahan Muria Indah dapat dilihat

pada tabel di bawah ini, yaitu sebagai berikut :

Tabel 7

Sarana Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah

1 Tk 4

2 Taman Pendidikan Al-Qur’an 2

3 SD/MIN 4

4 SLTP/MtS 2

5 SLTA/MA 1

6 Akademik/Perguruan Tinggi -

Sumber: Kantor Kepala Desa Pematang Gajah 2020

Tabel 8

Sarana Peribadatan

No Jenis Sarana Jumlah

1 Masjid 6

2 Mushola 5

3 Gereja -

4 Kuil -

5 Wihara -

Sumber: Kantor Kepala Desa Pematang Gajah 2020

Dari tabel di atas dapat diperoleh keterangan bahwa sarana peribadatan yang

ada di Pematang Gajah hanya masjid dan mushola saja. Hal ini sesuai dengan kondisi

penduduk yang hampir 100% beragama Islam.

Page 65: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

49

Tabel 9

Sarana Olahraga

No Jenis Sarana Jumlah

1 Lapangan Sepak Bola 1

2 Lapangan Volly 1

3 Lapangan Bulu Tangkis 1

4 Lapangan Tenis -

5 Tenis Meja 1

Sumber: Kantor Kepala Desa Pematang Gajah 2020

Sarana olah raga yang terdapat pada perumahan Muria Indah sudah cukup.

Hal ini terbukti dengan tersedianya lapangan-lapangan olah raga terutama lapangan

sepak bola yang merupakan olah raga kegemaran sebagian besar pemuda.

B. Temuan Khusus

1. Bentuk Pola Asuh Orang Tua Dalam Menanamkan Sikap Disiplin Anak

Pola asuh orang tua dalam keluarga berarti kebiasaan orang tua,ayah dan tau

ibu, dalam memimpin, mengasuh dan membimbing anak dalam keluarga . Mengasuh

anak dan membimbing anak dalam keluarga . Mengasuh dalam artian menjaga

dengan cara merawat dan mendidiknya. Membimbing dengan cara membantu

,melatih dan sebagainya. Pola asuh orang adalah pola perilaku yang diterapka pada

anak bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat di

rasakan oleh anak dan bisa memberi efek negative maupun positif. Begitu juga

dengan definisi disiplin yaitu sesuatu yang harus di lakukan setiap waktu dengan

beratur ,tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan anak dengan belajar, Patuh

terhadap orang tua karena demi kepentingan anak , Apabila anak sudah berdisiplin

maka dalam kehidupan anak bakal menjadi pola kehidupan yang teratur dengan baik

karena disiplin adalah kunci sukses, sebab disiplin akan tumbuh sifat yang teguh

dalam memegang Prinsip, tekun dalam usaha maupun belajar, pantang mundur dalam

kebenaran, dan rela bekorban untuk kepnetingan agama dan jauh dari sifat putus asa,

Page 66: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

50

jadi betapa pentingnya disiplin dan betapa besarnya pengaruh kedisplinan dalam

kehidupan, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun kehidupan

bernegara.

Dari itu orang tua di Desa Pematang Gajah ini Mempunyai cara pola Asuh

yang berbeda-beda mareka mempunyai cara tersendiri dalam mengembangkan sikap

disiplin anak, Orang tua mempunyai sikap yang berbeda-beda dalam membimbing

disiplin anak dengan baik, orang tua mempunyai berbagai jenis pola asuh yang

diterapkan. Sesuai dengan teori yang ada bahwa orang ua menerpakan berbagai jenis

pola asuh yaitu pola asuh permisif,otoriter dan Demokratis , namun kebanyakan di

desa ini orang tua menggunakan pola asuh demokratis yang mana pola asuh ini anak

diberi kebebasan namun tetap dalam pengawasan orang tua, tetapi tidak lepas dari

bimbingan dan didikan dari orang tua serta hukuman hukuman yang sesuai di

berlakukan kepada anak. seperti yang dikatakan ibu junaida sebagai berikut:

“Saya dalam mendidik anak khususunya dalam disiplin yaitu dengan cara

memanjakan anak tetapi tidak terlalu berlebihan, saya menuruti anak saya

contohnya kalo bermain, saya membolehkan tetapi ada batas waktu untuk ia

bermain, begitu juga dengan belajar , kalo belajar waktunya belajar, kalo mau

nonton waktunya nonton karena kalo dengan menonton ataupun bermain juga

saya batasi, (wawancara,24 Februari 2020)

Pernyataan di atas juga diungkapkan oleh putranya yaitu adik iqbal,berkata bahwa :

“Kalau saya dipanggil Papa atau Mama, saya langsung pulang karena kalau

tidak pintu pagar dikunci Mama”. (Wawancara,24 februari 2020).

Sama halnya dengan ibu kiki maharani

“anak saya ada 2 yang satu umur 7 tahun dan yang satu umur 10 tahun , saat

hp saya saya tidak pegang ada anak saya lngsung mengambil nya saya gak

marah saya perbolehkan bermain tetapi hanya sebentar, begitu sudah habis

waktunya saya hanya menatap kedua matanya, dia langsung menuruti apa kata

saya”(wawancara, 24 Februari 2020)

Page 67: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

51

Pernyataan diatas merupakan bentuk pola asuh Demokratis yang mana orang

tua tidak terlalu mengekang anak, orang tua memberi kebebasan pada anak,tetapi

tetap dalam pengawasan orang tua.

Berbeda halnya yang dikatakan oleh ibu safina:

“saya tidak terlalu mengekang anak , karena apabila iya di takutin dengan cara

apabila iya tidak pulang saya akan tutup pintu rumah, dia akan takut sendiri

dan pulang kerumah lngsung, serta ia langsung menuruti apa kata orang

tuanya, dsruh mandi iya langsung mandi”(wawancara 24 Februari 2020)

Seperti dikatakan oleh anak yang bernama andreano:

“saya kalau disuruh pulang saya langsung pulang karena takut tidak di

perbolehkan bermain lagi besoknya”( wawancara 24 februari 2020)

Sama halnya yang di katakana ibu erawati cara ia mendidik anak sebagai berikut:

“anak saya saya didik contohnya dalam disiplin, saya sering membanding-

membandingkan dia sama teman yang lainnya, tetapi di bandingkan dengan

teman yang rajin dan pintar, supaya iya dapat termotivasi melihat temannya

yang rajin tetapi dibolehkan bermain asal ada waktu dan batas”, (wawancara

,24 Februari 2020)

Lain halnya seperti yang dikatakan ibu suratmi

“saya membolehkan anak saya menonton tv, tetapi menonton film film yang

membuat anak saya termotivasi contohnya dalam film upin dan ipin disitu

bnyak sekali contoh yang baik untuk anak,” (wawancara, 24 Februari 2020).

Berbeda halnya dengan ibu Purwety yang mengatakan sebagai berikut:

“ apa bila anak saya tidak menuruti perkataan saya , saya langsung

melaporkan kepada ayah nya, Karen ia takut pada ayahnya, misalnya dengan

apabila anak saya susah di atur contohnya saat pergi mengaji apa bila iya

malas, dia tidak akan di beri hadiah oleh ayahnya” (wawancara warsinem 24

februari 2020).

Pernyataan diatas merupakan bentuk pola asuh otoriter yang mana kontrol

orang tua terhadap anak sangat ketat, orang tua akan sering menghukum jika anak

tidak patuh kepada orang tua.

Page 68: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

52

Orang tua di Desa Pematang gajah dalam menanamkan sikap disiplin anak

dengan menerapkan pola asuh yang berbeda-beda sesuai dengan situasi dan keadaan

anak-anak masing-masing. Dalam memberikan dasar-dasar pendidikan pada anak,

orang tua di Desa pematang Gajah menerapkan unsur-unsur disiplin diantaranya

adanya peraturan dalam keluarga, adanya hukuman, adanya penghargaan, dan adanya

perbandingan perbandingan yang membuat anak termotivasi dan semua itu termasuk

dari jenis-jenis pola asuh yang sesuai dengan teori, yang mana pola asuh yang

diterapkan ada yang memakai jenis pola asuh demokratis, Permisif serta otoriter.

Dari kesimpulan diatas dapat dikatakan bahwa pola asuh yang diterapkan oleh

orang tua berbeda-beda ada yang menggunakan pola asuh permisif, otoriter serta ada

yang menggunakan pola asuh demokratis tergantung bagaimana orang tua menyikapi

anaknya tersebut. Dapat saya katakan baik karena pola asuh yang mareka terapkan

begitu baik untuk perkembangan disiplin anak.

2. Kendala Orang tua dalam Menanamkan Sikap Disiplin Anak

Pada umumnya kendala-kendala yang ditemui dilapangan ialah anak-anak

masih sering bermain-main, sering mengulang kesalahan yang sama, bermacam

alasan yang disampaikan mereka kepada orang tuanya alah satunya agar tidak

mengaji. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan penulis di Desa

Pematang Gajah RT 02, berikut ini dipaparkan beberapa kendala yang dihadapi

Orang tua dalam mengembangkan sikap Disiplin anak, yaitu:

a. Konsistensi/kurangnya konsisten antara orang tua

Kurangnya konsisten antra kedua orang tua menyebabkan anak kurang

disiplin. Penyebab dari disiplin yang tidak konsisten adalah adanya perbedaan

pendapat antara ayah dan ibu atau orang tua yang tidak diselesaikan sehingga anak

menjadi tidak mengerti mana yang harus ditaati. Anak-anak memerlukan suatu

gambaran yang jelas dengan segala batasan tentang perbuatan yang diijinkan dan

yang dilarang.

Page 69: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

53

Sebagaimana Hasil Wawancara saya dengan ibu ida:

“saya sebenarnya sangat baik dalam mendidik anak khususnya dalam disiplin

anak, saya kadang melarang anak untuk tidak selalu bermain diluar,tetapi

malah ayahnya acuh tak acuh terhadap anaknya, ayahnya malah kadang

berbicara terserah dialah apa yang mau dibuat”(Wawancara 20 Februari 2020)

Tidak lain yang dikatakan dengan ibu wati :

” pulang sekolah biasanya anak itu langsung makan, namun anak menjadi

malas apabila ada orang bertamu dirumah saya, ketika ia biasanya pulang

kerumah langsung makan, tetapi ia malah langsung nonton tv . Karena saya

tidak enak kalau mau memarahi anak depan tamu”(wawancara 20 Februari

2020)

Hasil Obervasi memang di buktikan bahwa kurangnya konsisten antara orang

tua dalam menerapkan aturan, dan berbedanya antara tindakan orang tua dan

perkataanya ,serta berbedanya pendapat anatara ayah dan ibu, jadi semua itu bisa

meyebabkan anak menjadi bingung dan kurang paham saat melihat orang tua

tersebut.

Sebagaimana yang dikatakan ibu sarini:

“ Biasanya saya sering memberikan anak saya hadiah ketika mendapatkan

nilai pada saat disekolah, namun kadang saya hanya sering memberikan janji,

dan kemudian lupa , ketika anak itu menagih baru saya ingat” (wawancara 20

Februari 2020)

Hal ini dibuktikan yang dikatakan oleh anaknya saskia:

“saya sering diberi hadiah ketika saya mendapat nilai bagus, namun ibu

kadang lupa memberinya langsung, pas saya minta langsung deh dikasih”

(wawancara 20 Februari 2020) .

Hasil Wawancara diatas sangat membuktikan sekali bahwa kurangnya

konsisten antara perkataan ibu terhadap anaknya, sehingga anak kadang bingung dan

kadang bahagia juga karena ia diberi hadiah kepada ibu nya.

b. Kurangnya minat dan semangat belajar anak

Minat belajar sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Dengan

membangun minat anak, maka anak menganggap hal yang dipelajarinya sebagai

Page 70: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

54

sesuatu yang sangat penting baginya sehingga mereka rela melakukan kegiatan

tersebut dengan baik.

Orang tua juga tidak bisa sepenuhnya dan tidak bisa mengelak bahwa anak

juga lebih banyak menghabiskan waktunya dengan teman-temannya, dan pengaruh

teman-teman juga merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh orang tua dalam

meningkatkan disiplin.

Sebagaimana hasil wawancara dengan ibu suratmi:

“Saya memahami bahwa minat belajar anak terkadang berubah-ubah, karena

anak dihadapkan pada permasalahan yang tidak bisa mereka pecahkan

biasanya anak tersebut ada yang tidak berminat dan bahkan ada yang merasa

tertantang, tetapi dalam belajar memang anak yang merasa kesulitan

dikarnakan pikirannya tercampur oleh lingkungan luar ingin terus bermain .”

(Wawancara, 20 februari 2020)

Kemudian ditambahkan lagi oleh ibu novi:

“Kesusahan untuk meningkatkan kemampuan terhadap anak kami, terkadang

terpengaruh dengan semangat mereka, sehingga tidak jarang omongan kami

selaku orang tua tidak didengarnya. Terlebih lagi mereka sering meniru

temannya .”

Senada dengan ibu jasmi mengatakan:

“anak kami sangat susah kalau dikasih tahu, terkadang tidak jarang mereka

melawan dan membantah perkataan kami. Kadang mereka lebih memilih

bermain bersama teman-temannya. Sering juga mereka bergaul dengan anak-

anak sekitar rumah dan meniru perbuatan yang sangat tidak mendidik.”

(Wawancara, 20 februari 2020)

Hasil observasi, peneliti memang melihat, anak yang minat belajarnya kurang,

rata-rata yang mengalami kesulitan karna pengaruh dari lingkungan. Meskipun hanya

terjadi pada beberapa anak tetapi keadaan tersebut juga bisa mempengaruhi anak

yang lain yang semangat menjadi ikut-ikutan kurang berminat belajar dan sering

mengikuti dan melihat teman-temannya bermalas-malasan.

Page 71: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

55

Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah seorang anak :

“Saya sering kurang paham dalam belajar, kadang-kadang saya terpengaruh

ingin terus bermain di luar, Oleh karena itu kadang-kadang saya menjadi lesu

dan kurang semangat dalam belajar .” (Wawancara, 20 februari 2020 ).

Berdasarkan penjelasan dan hasil wawancara peneliti dengan beberapa

sumber, maka dapat dipahami bahwa keadaan minat dan semangat anak dalam

belajar, sangat kurang karena di pengaruhi oleh lingkungan dan teman-temannya

c. Anak yang Malas

Satu lagi kendala yang dihadapi orang tua , yakni faktor dari anak itu yaitu

karena malas untuk mengaji dan sholat salah satunya . Hal ini bisa jadi karena anak

tersebut bisa jadi karena terlalu dimanjakan oleh orang tuanya, atau dia juga melihat

orang-orang sekitarnya atau teman-teman sepermainannya yang juga tidak mengaji.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh ibu tuminah sebagi berikut:

“Saya selaku orang tua rasanya sudah sering menasehati anak saya untuk

rajin mengaji, dari awal masuk dia sudah saya didik untuk terus mengaji,

tetapi sampai saat ini sepertinya dia sangat malas untuk belajar, karena

semakin sering bolos, dan ada orang tua yang terlalu memanjakannya. Jadi,

walaupun saya marah, dia tidak merasa takut, karena ada yang akan

membelanya.” (Wawancara, 20 februari 2020)

Lain halnya dengan yang diungkapkan oleh ibu safina:

“Sewaktu pertama masuk, dia sudah saya bimbing mengaji dengan baik,

saya latih. Tetapi sekarang ini, dia sangat malas untuk mengaji, walaupun

sudah saya perintahkan, tetapi tetap saja jawabannya malas atau capek.

Rasanya saya sudah kewalahan juga mengahadapi anak saya, mungkin yang

menyebabkannya begitu, dia melihat temannya yang tidak mengaji, sehingga

dia pun menjadi ikut-ikutan tidak mengaji.itu juga yang membuat anak saya

kurang disiplin” (Wawancara, 20 februari 2020)

Memang ada saja hambatan atau masalah yang dihadapi oleh orang tua dalam

membimbing anak-anak mereka, terhadap masalah yang dihadapi oleh orang tua ini,

para orang tua mencoba dan terus mencoba mengatasinya sehingga apabila telah

sampai pada saatnya nanti. Supaya mereka tidak disalahkan oleh anak-anak mereka.

Page 72: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

56

Dari observasi yang dilakukan penulis terlihat bahwa para orang tua di desa

pematang gajah khusunya rt 02 tetap mendorong dan memotivasi anak-anak mereka

untuk memembinanya walaupun itu dilakukan dengan memberikan hukuman kepada

anak karena mereka menganggap bahwa anak sekarang ini jika dibiarkan tanpa

hukuman mereka tidak akan menurut dalam belajar. Di lain pihak ada juga orang tua

yang hanya memberikan nasehat saja, tanpa memberi cntoh yang baik kepada anak

Untuk mengetahui penyebab anak yang seperti ini dapat dilihat dalam hasil

wawancara saya khusus anak yang kurang disiplin dalam sholat penulis dengan ibu

yang bernama junaida berikut ini :

“Saya selaku orang tua rasanya sudah cukup sering menasehati mungkin bisa

saya katakan sendiri bahwa saya disiplin dalam mendidik anak saya salah

satunya untuk melaksanakan sholat, dari kecil dia sudah saya didik untuk

melaksanakan sholat, sepertinya sampai saat ini sepertinya dia sangat malas

untuk melaksankan sholat, mungkin semakin menariknya acara-acara yang

ditawarkan di televisi dan juga karena bapaknya yang terlalu memanjakan dia,

jadi walaupun saya marah, dia tidak merasa takut, karena bapaknya akan

membelanya.” (Wawancara,27 Februari 2020)

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua yang bernama tuminah

memberikan komentar berbeda :

“Dalam melaksanakan sholat di rumah kepada anak yang merupakan

hambatan bagi saya yaitu anak tidak pernah serius dan malas untuk belajar

sholat, selain itu juga dia tidak menghiraukan saya.”(Wawancara, 27 Februari

2020).

Dapat juga dikatakan hambatan dalam pelaksanaan pendidikan sholat

terhadap anak yaitu kurangnya keseriusan anak belajar sholat di rumah. Memang ada

saja hambatan atau masalah yang dihadapi oleh orang tua dalam mendidik anak-anak

mereka, terhadap masalah yang dihadapi oleh orang tua ini, para orang tua mencoba

dan terus mencoba mengatasinya sehingga apabila telah sampai pada saatnya nanti,

mereka tidak disalahkan oleh anak-anak mereka, untuk mengetahui tindakan orang

tua terhadap anak yang malas melaksanakan sholat dapat dilihat pada hasil observasi

yang penulis lakukan sebagai berikut : Penulis melihat bahwa orang tua tetap

Page 73: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

57

mendorong anak untuk melakukan sholat walaupun itu dilakukan dengan memberi

hukuman kepada anak, karena mereka menganggap bahwa anak sekarang ini jika

dibiarkan tanpa hukuman mereka tidak akan menurut dalam melaksanakan sholat,

dilain pihak ada juga orang tua yang memberikan nasehat saja dengan harapan agar

anak terbuka hatinya untuk melaksanakan sholat dengan tanpa kekerasan. (Observasi,

27 februari 2020)

Ini semua menunjukkan bahwa orang tua memperhatikan anak-anak mereka

untuk melaksanakan sholat tetap berusaha memberikan dorongan masih sangat tinggi,

karena orang tua harus bersikap sabar dalam menghadapi anak-anaknya.

d. Pengaruh Negatif Media Informasi

Seperti canggihnya alat komunikasi seperti yang diketahui saat sekarang ini,

sangat memberikan pengaruh yang besar bagi anak. Media elektronik seperti

Handphone, Televisi dan lain sebagainya sangat berpengaruh terhadap kesehatan

akhlak anak. Hasil observasi di lapangan diperoleh suatu data maupun gambaran

bahwa ada anak yang memiliki pola hidup yang belum islami seperti tidak taat

beribadah tidak disiplin .Hal ini disebabkan pengaruh tontonan yang marak saat ini.

(Observasi, 20 februari 2020)

Selanjutnya hasil wawancara dengan endriyan orang tua di Desa Pematang Gajah

yang mengatakan :

“Faktor lain yang mempengaruhi pendidikan terhadap disiplin anak di Desa

Pematang Gajah rt 02 karena dampak negatif media elektronik seperti TV. Dimana

melalui TV ini didukung dengan adanya parabola, video, film-film, terutama dari luar

sehingga para anak keasyikan nonton akhirnya lupa dan malas untuk

beribadah.”(Wawancara,20 februari 2020).

Seperti di katakana ibu sarini dalam wawancara saya:

“Bahwa Pengaruh negative media informasi sangat besar di era zaman

sekarang, jadi yang menjadi kendala saya dalam menerapkan disiplin anak

adalah anak saya sangat begitu susah di atur” (wawancara, 20 februari 2020)

Page 74: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

58

Masalah ini memang dapat dirasakan bersama para orang tua di desa, dimana

pengaruh media massa menghambat bagi orang tua dalam mengembangkan sikap

disiplin anak di Desa pematang gajah rt 02.

e. Pengaruh lingkungan sekitar

Hal ini diungkapkan oleh dan Ibu salawati :

“Saya memang ketat kalau masalah waktu Indah harus belajar dan waktu

Indah latihan sholat, kapan dia boleh bermain keluar rumah. Kok Indah

mainnya lama ya saya panggil, saya suruh pulang. Terkadang saya marah,

kenapa Indah suka main di rumah temannya, Indah menjawab karena rumah

dek Dani punya mainan bagus dan boneka barbienya banyak. Kadang malah

Indah sudah menurut saya main di rumah saja, eh ada teman-temannya

manggil-manggil. Kalau tidak diijinkan jadi ngambek tidak mau makan

akhirnya tidak mau belajar”. (Wawancara 27 februari 2020 ).

Pernyataan dari ibu semiati putrinya Indah sebagai berikut:

“Saya sebel sama Mama, lagi enak-enak maen dipanggil disuruh belajar,

disuruh ngaji. Saya seneng maen di rumah dek Dani , punya maenan boneka

barbie banyak”. (Wawancara 27 februari 2020).

Begitu juga yang dikatakan ibu ningsih sebagai berikut:

“Saat saya menyuru pulang dari bermain ,anak saya tidak mau karena ia

melihat temannya masih bermain-main di luar jadi dia masih mau main, dia

kadang tidak mau pulang kalo temannya tidak pulang juga”. (Wawancara 27

februari 2020).

Yang dikatakan oleh ibu Ningsih dibenarkan oleh anaknya yaitu:

“saya tidak mau pulang kalau teman saya juga tidak mau pulang kerumah”

(Wawancara,28 februari 2020)

Pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa pengaruh lingkungan sekitar juga

bisa membuat anak terpengaruh dari teman-temannya khusunya. Dari ungkapan para

ibu-ibu diatas dapat dimengerti bahwa kedisiplinan anak dalam belajar juga dapat

dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya, misalnya anak malas belajar karena lebih

tertarik dengan ajakan teman-temannya untuk bermain. Jadi orang tua di Desa

Page 75: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

59

Pematang Gajah rt 02 dalam mengembangkan sikap disiplin pada anak terhambat

oleh perkembangan jaman yang semakin modern seperti adanya tayangan TV berupa

film kartun yang menarik perhatian anak, permainan play station dan adanya game

centre serta terhambat oleh pengaruh lingkungan sekitar yaitu tertarik ajakan teman

untuk bermain.

3. Upaya dan penerapan orang tua dalam Menanamkan sikap Disiplin anak

Harapan setiap orang tua adalah menginginkan putra-putrinya menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki masa depan yang

cerah, dan menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, agama, bangsa dan negara.

Untuk mewujudkan semua itu diperlukan adanya upaya orang tua dalam

meningkatkan disiplin pada anak. Upaya-upaya yang dilakukan oleh para orang tua

dalam menanamkan atau memasukkan nilai-nilai, norma-norma ke dalam diri anak

sehingga anak memiliki disiplin diri, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Keteladanan Orang Tua

Orang tua yang menjadi teladan bagi anak adalah orang tua yang pada saat

bertemu atau bersama anak senantiasa berperilaku yang taat terhadap nilai-nilai

moral. Keteladanan orang tua tidak mesti harus berupa ungkapan kalimat-kalimat,

namun memerlukan suatu contoh nyata dari orang tua. Dari contoh tersebut anak akan

melaksanakan suatu perbuatan seperti yang dicontohkan orang tua pada anak. Dalam

memberikan keteladanan pada anak, orang tua juga dituntut mentaati terlebih dahulu

nilai-nilai yang akan diupayakan pada anak.

Keteladanan diri tersebut dicontohkan oleh Bapak dan Ibu Haniyatun kepada

putrinya m.hilal, yaitu:

“Setiap akan melaksanakan suatu kegiatan, kami sekeluarga membiasakan

untuk berdoa terlebih dahulu. Misalnya sebelum kami makan, saya memimpin

doa dan anak-anak mengikutinya begitu juga setelah makan mengakhiri

dengan mengucapkan puji syukur pada Tuhan. Dengan begitu anak akan

Page 76: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

60

terbiasa dan mereka akan melakukan seperti itu walaupun saya tidak

dirumah”. (Wawancara tanggal 24 februari 2020).

Sama halnya dengan yang dikatakan oleh Ibu Sarini ,yaitu:

“Saya dan Papanya selalu bangun pagi, begitu mendengar suara adzan subuh,

untuk menjalankan sholat subuh berjamaah. Ini kami lakukan supaya anak

terbiasa untuk menjalankan ibadah sholat tepat pada waktunya”. (Wawancara

tanggal 24 Februari 2020).

Berdasarkan ungkapan di atas dapat diketahui bahwa keteladanan diri

dari orang tua yang ditunjukkan secara langsung atau kongkrit akan mudah ditiru oleh

anak. Oleh karena itu semua perbuatan dan tingkah laku orang tua haruslah

merupakan contoh-contoh yang baik untuk diterapkan oleh anak dalam diri dan

kehidupannya, karena anak dapat merasakan bahwa apa yang dilakukan oleh orang

tuanya itu adalah sifat sifat yang baik.

b. Bimbingan dan Binaan

Yang dilakukan oleh orang tua memulainya dengan mendidik mereka dari hal

yang terkecil, dengan memberikan contoh, menyuruh belajar, menyuruh sholat tepat

waktu dan menirukan orang tuanya atau teman-temannya yang sering sholat dan

mengaji. Seperti yang dikatakan oleh ibu warsinem :

“Di rumah binaan saya, saya mengajarkan sendiri anak saya, mulai dari yang

terkecil yaitu mulai dari mengenal apa itu disiplin, saya mengajarkan anak

tentang tepat waktu dan konsisten dalam mengerjakan mulai dari mengarjan

anak sholat tepat waktu, waktu nya ngaji-ngaji, waktu nya main main dan

waktunya makan- ya makan .” (Wawancara, 24 Februari 2020)

Senada dengan ibu erawati mengatakan:

“Saya memulai dengan memberikan dan mengenalkan pengetahuan awal

tentang disiplin itu apa , karena dengan adanya pengetahuan awal tentang

disiplin tersebut kita bisa lebih mudah mengajarkan kepada anak cara-cara

berdisilplin dengan baik.” (Wawancara, 24 Februari 2020).

Page 77: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

61

Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa orang tua dengan cara

membimbing dan membina merupakan salah satu bentuk pelaksanaan pembelajaran

yang baik kepada anak, karena orang tua sang pendidik di dalam keluarga.

Salah satu perhatian orang tua yang berada didesa Pematang Gajah Rt 02 ini

setelah dengan diajari dan dibimbing, mereka melanjutkannya dengan ketauladanan,

karena dengan demikian tentunya anak akan mendapat kesan positif dari orang tua

dan secara tidak langsung akan memberikan pengaruh yang baik terhadap anak, besar

kemungkinan anak akan tertarik untuk belajar disiplin, karena melihat orang tuanya

memberikan contoh yang baik, hal ini sebagaimana hasil wawancara penulis dengan

sarini sebagai berikut:

“Memang pada pertama-tama saya lakukan adalah memberikan contoh

kepada anak. Dalam hal ini mengenai cara saya sholat tepat waktu salah

satunya , tujuan saya agar tumbuh keinginan dalam diri anak untuk sholat

tepat waktu juga dengan kaidah yang benar dan anak menjadi lebih

termotivasi lagi untuk belajar.” (Wawancara, 24 februari 2020)

Kemudian ditambahkan lagi oleh ibu sariini dan kakaknya nya bernama nursafitri

mengatakan:

“Saya memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak, untuk melakukan hal-

hal yang selalu disiplin contohnya ketika saya ingin mengaji di masjid dan

sholat berjamaah di masjid, jadi anak mengikuti yang baik dan supaya lebih

mudah anak untuk menirukan, setiap saya mengaji baik biasa maupun dalam

shalat, anak melihat apa yang dilakukan orang tuanya sehingga anak bisa

mencontohnya .” (Wawancara, 24 februari 2020)

Orang tua juga ada yang berpendapat bahwa dalam mendidik anak supaya

menjadi anak yang baik, patuh pada norma dan hukum yang berlaku, sebagai orang

tua berkewajiban untuk mengajarkan nilai-nilai moral pada anak. Pendapat tersebut

diungkapkan oleh ibu warsinem , yaitu:

“Untuk mendidik anak supaya berperilaku baik, saya selalu memberikan

contoh kepada anak saya seperti selalu berkata jujur, saling tolongmenolong,

Page 78: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

62

berkata yang lemah lembut dan teguran yang sopan terhadap semua tetangga”.

(Wawancara 24 februari 2020 ).

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Bapak walio :

“Dalam kesehariannya Ayu selalu saya latih untuk berbuat baik dengan

temannya, kalau dia baru makan sesuatu kebetulan ada temannya, saya

menyuruh Ayu untuk berbagi dengan temannya. Saya juga melatih Ayu

supaya berkata sopan dan membungkukkan badan apabila berjalan di depan

orang yang lebih tua”. (Wawancara, 24 februari 2020).

Dengan orang tua mengajarkan nilai-nilai moral pada anak, maka anak akan

belajar mempelajari norma-norma yang berlaku dalam lingkungannya dan anak dapat

diterima dengan baik oleh lingkungan tersebut dan mengenai mendidik dan

pembinaan melalui ketaudalanan ternyata dengan memberikan contoh yang baik

kepada anak akan memberikan pengaruh positif kepada anak-anak di dalam

Mengembangkan sikap disiplin anak.

C. Mendidik melalui pembiasaan dan latihan/ konsisten

Melaui pembiasaan dan latihan anak lebih terbiasa dengan apa yang di

laukannya , kedisplinan anak jadi bisa lengket pada diri anak itu sendiri , disebabkan

sering dilakukan pembiasaan dan latihan kepada anak, seperti yang di lakukan ibu

haniyatun dalam wawancara , sebagai berikut:

“Saya mengajarkan anak melalui pembiasaan dan merupakan pekerjaan saya

sebagai orang tua. Saya melakukan pembiasaan dengan cara membiasakan

anak melakukan pekerjaan pekerjaan yang mudah dahulu, misalnya

membiasakan dengan mengerjakan contohnya dalam berangkat sekolah

mengambil tas sendiri saat ingin pergi sekolah , saat pulang sekolah

meletakkan tas ketempatnya, .” (Wawancara, 24 februari 2020)

Lain halnya dengan pendapat ibu kiki maharani berikut ini:

“Kami selaku orang tua memang senantiasa mengajarkan anak melalui

latihan, dengan memperbanyak latihan anak akan terbiasa, misalnya dalam

shalat 5 waktu, saya selaku orang tua selalu meluangkan waktu untuk melatih

anak untuk disiplin dengan baik.” (Wawancara, 24 Februari 2020)

Page 79: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

63

Hasil pengamatan penulis yang dilakukan pada guru menunjukkan bahwa

Anak didesa pematang gajah rt 02 memang melakukan pembiasaan dan latihan

kepada anak mereka, terutama terlihat ketika mereka melihat dan mendengar orang

tuanya menyuruh ataupun melihat anaknya sedang ingin berangkat sekolah ataupun

mengaji, ia langsung pergi dam mengambil keperluan sekolah nya sendiri terutama

hal-hal yang kecil atau mudah misalnya dalam mengambil tas ataupun lainnya Para

orang tua sangat antusias melakukan pembiasaan dan latihan kepada anak walaupun

terlihat sesekali adanya paksaan dari orang tua, hal ini diakui oleh salah seorang dari

orang tua bahwa sesekali anak dipaksa atau diberi hukuman apa bila ia tidak

menuruti, agar mereka mau melaksanakan apa yang di sruh orang tuanya sehingga

anak bisa disiplin .

Dari hasil wawancara dan observasi tersebut, maka dapat dipahami bahwa

mengajarkan melalui pembiasaan dan latihan terhadap anak dalam pembinaan

ataupun bimbingan disiplin anak berhasil walaupun diakui ada unsur paksaan dari

orang tua.

D. Memberikan motivasi dan Hukuman

Upaya yang dilakukan oleh orang tua untuk mengmbangkan sikap disiplin

anak adalah dengan cara memberi motivasi dan hukuman kepada anak. Memberikan

motivasi adalah merupakan salah satu cara untuk menimbulkan semangat belajar

anak semangat disiplin anak, tanpa adanya motivasi dari anaknya, maka semangat

belajar anak tidak akan tumbuh, oleh sebab itu motivasi dari orang tua sangat

dibutuhkan oleh anak dalam keberhasilan belajarnya, karena makin bersemangat anak

untuk giat dan melakukan hal-hal dengan disiplin maka akan berpengaruh baik

terhadap masa depannya , seperti kata pepatah apa yang kita lakukan hari ini akan

berpengaruh pada masa depan kita, sesuai dengan keterangan yang diperoleh dari

wawancara dengan Orang tua kartini:

“Kami sebagai orang tua selalu berusaha memberikan dorongan untuk selalu

disiplin contohnya dalam belajar mengaji sholat , membina, membimbing dan

Page 80: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

64

memberikan saran serta nasehat dan pujian yang berguna bagi anak. Dengan

harapan dapat menimbulkan semangat anak.” (Wawancara, 24 februari 2020).

Semangat yang dimiliki santri berubah-ubah, tekadang rajin, terkadang malas,

oleh karena itu sebagai orang tua senantiasa memberikan motivasi agar anak memiliki

semangat yang tinggi untuk belajar disiplin. Adakalanya motivasi timbul dari

kesadaran anak sendiri, dan ada juga atas dorongan atau pengaruh dari luar yang

bersifat nasehat-nasehat, bimbingan, hadiah dan hukuman. Seperti yang diungkapkan

oleh ibu sri sebagai berikut:

“Saya dalam mendidik anak selain memberikan dorongan, nasehat dan

bimbingan kadang-kadang dengan hukuman agar anak tetap disiplin dalam

mengaji. Karena dengan nasehat, dorongan, bimbingan saja terkadang anak

anaki tidak takut dan tetap malas, oleh sebab itu dengan hukuman seperti

tidak boleh main, diberi hukuman berdiri, nampaknya berhasil memotivasi

anak untuk berdisiplin agar mengaji sholat dan lain-lainya.” (Wawancara, 25

februari 2020)

Seperti yang dikatakan oleh salah satu anak yang bernama Novi, sebagai berikut:

“Saya sering mendapatkan hukuman kalau saya tidak menuruti kata orang tua

, atau tidak disiplin, misalnya hukuman yang sepadan anak tidak boleh main

di luar, anak apa bila nakal akan di laporkan ke pada ayahnya ,karena ia takut

pada ayahnya,.” (Wawancara, 25 februari 2020).

Dari wawancara di atas dapat dipahami bahwa orang tua di desa pematang

gajah Rt 02 pada umumnya telah berusaha semaksimal mungkin mendidik dan

mengembangkan sikap disiplin anak, tergnntung bagaimana cara nya untuk

mempertahankan pola asuh yang ia terapkan kepada anak , agar anak bisa lebih

disiplin lagi , tidak hanya disiplin dalam belajar,sholat ,mengaji . tetatpi disiplin

dalam semua segi agar anak bisa berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh

orang tuanya masing-masing.

Page 81: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

65 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIS STS JAMBI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang penulis paparkan di atas, maka sebagai bab

akhir dapat diambil beberapa pemahaman dan kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Bentuk pola asuh orang tua dalam menanamkan sikap disiplin anak

Bentuk Pola Asuh Orang tau dalam Menanamkan sikap disiplin anak di desa

pematang gajah rt 02 kecataman jaluko kabupaten muaro jambi dapat di katakan

bahwa mempunyai sikap yang berbeda-beda dalam membimbing disiplin anak.

Orang tua menerapkan berbagai jenis pola asuh yaitu pola asuh permisif, otoriter

dan demokratis, namun kebanyakan di desa tersebut orang tua menggunakan pola

asuh demokratis yang mana pola asuh ini anak orang tua memberi kebebasan

kepada anak namun tetap dalam pengawasan orang tua, tetapi tidak lepas dari

bimbingan dan didikan dari orang tua serta hukuman hukuman yang sesuai di

berlakukan kepada anak. orang tua di desa menerapkan menerapkan unsur-unsur

disiplin diantaranya adanya peraturan dalam keluarga, adanya hukuman, adanya

penghargaan, dan adanya perbandingan perbandingan yang membuat anak

termotivasi. Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa pola asuh yang diterapkan

oleh orang tua berbeda-beda dan tergantung bagaimana orang tua menyikapi

anaknya tersebut.

2. Kendala orang tua dalam menanamkan sikap disiplin anak Yaitu suatu hambatan

yang dihadapi oleh orang tua karena pengaruh dari luar yaitu lingkungan sekitar

dan pesatnya arus globalisasi seperti TV, game center dan play station. Jadi

orang tua di desa tersebut dalam menanamkan sikap disiplin kepada anaknya

terhambat oleh pengaruh lingkungan sekitar yaitu pengaruh teman bermain si

anak di lingkungannya dan perkembangan jaman yang semakin modern seperti

adanya tayangan TV berupa film kartun yang menarik perhatian anak, permainan

play station dan adanya game centre sehingga membuat anak malas.

Page 82: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

66

3. Upaya dan penerapan yang dilakukan orang tua adalah dengan harapan setiap

orang tua adalah menginginkan putra-putrinya menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki masa depan yang cerah, dan

menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, agama, bangsa dan negara. Untuk

mewujudkan semua itu diperlukan adanya upaya orang tua dalam

mengembangkan sikap disiplin pada anak. Upaya-upaya yang dilakukan oleh

para orang tua dalam memberi keteladanan yang baik sehingga anak memiliki

disiplin diri, yaitu adanya keteladanan diri dari orang tua kepada anak-anaknya,

bimbingan dan binaan ke pada anak, mendidik dengan pembiasan dan talihan

kepada anak agar dapat konsisten itulah disebut dengan disiplin, memberikan

motivasi kepada anak agar lebih baik lagi.

B. SARAN-SARAN

Ada beberapa saran dan masukan penulis kepada semua pihak dalam menulis

skripsi ini di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kepada pihak Orang tua untuk selalu mengupayakan inovasi menanamkan

disiplin anak dengan baik agar dapat sesuai dengan tujuan yang orang tua

inginkan

2. Menurut saya berdasarkan permasalah-permasalan yang saya lihat dalam

penelitian ini keseluruhannya orang tua harus lebih konsisten lagi dalam

mengembangkan sikap disiplin anak dalam mendidik anak, karena konsisten itu

merupakan cara salah satu menanamkan disiplin anak, kalo mendidik tidak

konsisten itu bisa berakibat fatal untuk kedepannya atau untuk masa depan anak

tersebut.

3. Kepada semua orang tua dan yang ada dalam lingkungan Desa Pematang gajah rt

02 jangan putus asa dan pantang menyerah terus bersabar dengan kasih sayang

dalam membimbing, menasehati anak dan lebih meluangkan waktunya untuk

mendengarkan keluhan-keluhan anak. Dengan seperti itu mudah-mudahan akan

Page 83: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

67

terciptalah anak-anak yang cerdas karena pendidikan pertama pada anak berada

di orang tua, maka orang tua dalah pendidik.

C. Kata Penutup

Dengan mengucapkan kata Alhamdulillah dan memanjatkan rasa puja

dan puji syukur kepada Allah SWT., maka akhirnya penulis dapat menyelesaikan

penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya dengan harapan

agar semua pihak dapat memberikan sumbangan dan saran-saran demi

kesempurnaan karya tulis ini sehingga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis

maupun bagi kita semua.

Jambi, April 2020

Sitti Rahmah

TP 161600

Page 84: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Al-farih. (2017). Upaya Orang Tua dalam Meningkatkan Disiplin

Ibadah Shalat Fardhu pada Anak, UIN Muhammadiyah Surakarta.

Amiatul Latifah. (2019). Pola Asuh Orang tua dalam Mendidik Disiplin Anak, UIN

Raden Fattah Palembang.

Ali Idrus,. (2012). Pola Asuh Orang Tua dalam Mmemotivasi Belajar Siswa sekolah

Dasar.

Dewi Rafiah Pakpahan. (2017). Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Terhadap

Perilaku Masyarakat.

Erma Lestari,.(2013). Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi

Belajar Siswa Konsentrasi Patiseri, Universitas Negeri Yogyakarta.

Endah Rahmawati. (2016). Pola Asuh Orang Ayah dengan Perilaku Disiplin Anak.

Herlin Prasetyanti. (2015). Pola Asuh Orang tua dalam Meningkatkan Disiplin Anak.

Hadri Hasan. (2017). Penerapan Disiplin dalam Perspektif Al-Qur’an. Jambi: Salim

Media Indonesia.

Helmawati, (2014). Pendidkan Keluarga : Teori dan Praktis. Bandung: Pt Remaja

Rosdakarya Offset.

Lina Agustina. (2014). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Tipe Pola Asuh Orang

Tua dan Penerimaan Siswa.

Moh Sochib. (1998). Pola Asuh Orang tua dalam Membantu Anak Mengembangkan

Disiplin diri. Jakarta: Pt Rineka Cipta.

Nurul Fitri. (2016). Pengaruh sikap Kedisplinan dan Kejujuran Peserta didik.

Rahmawati Setya Wulandari. (2016). Pola Asuh Anak Usia Dini.

Page 85: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

69

Rahmaul Listyana & Yudi Hartono. (2015). Persepsi dan Sikap Masyarakat

Terhadap Penanggalan Jiwa Dalam Penentuan Waktu Pernikahan.

Syifa Afiatul,.(2015). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Kedisplinan

siswa, UIN Walisongo Semarang.

Syaiful Bahri Djamarah. (2014), Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam

Keluarga, jakarta: Rineka Cipta.

Syamsul Kurniawan, (2017). Pendidikan Karakter : konsepsi & implementasinya

secara terpadu di lingkungan keluarga,sekolah, perguruan tinggi, & Masyarakat.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Tyas Palupi. (2017). Hubungan Antara Sikap dengan Perilaku Pro Lingkungan

Ditinjau dari Perspektif Theory Of Planned Behavior.

Tridhonanto & Beranda Argency. (2014). Mengembangkan Pola Asuh Demokratis.

Jakarta: Pt Alex Komputende.

Ulfiani Rohman.(2015). Hubungan antara Pola Asuh Permisif Orang tua dan

Kecerdasan Emosional siswa dengan Hasil Belajar.

Page 86: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

JUDUL : POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP

DISIPLIN ANAK DI DESA PEMATANG GAJAH RT 02 KECAMATAN JAMBI

LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI

A. OBSERVASI

Tekmik pengumpulan data dilakukan menjangkau data-data yang

dimungkinkan untuk diamato secara mendalam dengan teknik observasi

tersebut, peneliti melakukan hal-hal berikut:

1. Peneliti mendatangi tempat yang di observasi

2. Peneliti mengamati aktivitas orang tua dalam mendidik dan megasuh

anaknya di lingkungan desa pematang gajah khususnya rt 02

3. Peneliti mengamati keseharian orang tua dan anaknya terkait dengan pola

asuh orang tua dalam mengembangkan sikap disiplin anak di desa

pematang gajah rt 02 kecamatan jambi luar kota Kabupaten Muaro Jambi

4. Peneliti mengamati keadaan anak di dalam keluarga

5. Peneliti mengamati Pola Asuh yang si terapkan orang tua terhadap

anaknya di Desa Pematang Gajah Rt 02 Kecamatan jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi

6. Peneliti Mengamati faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya

kesalahan dalam pola asuh

7. Peneliti mengamati anggota keluarga yang mendidik anak dengan pola

asuh yang berbeda-beda

8. Peneliti mengumpulkan data mengenai keadaan lingkungan, keadaan

keluarga tersebut

Page 87: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

B. Wawancara

WAWANCARA BERSAMA KEPALA DESA PEMATANG GAJAH RT 02

KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI

NO PERTANYAAN

1. Berapa lama bapak Menjadi Kepala Desa

2. Periode Keberapakah sekarang yang Menjabat Kepala desa di desa ini

3. Bagaimana Sejarah Desa ini Berdiri

4. Bagaiana struktur Kepemimpinan di Desa

5. Apa Visi dan Misi Desa i

6. Berapa jumlah RT Keseluruhan di Desa Peatang Gajah

7. Berapa Jumlah Keseluruhan Penduduk di Desa Peatang Gajah

8. Berapa Jumlah KK Keseluruhan di Desa Pematang Gajah

WAWANCARA BERSAMA KETUA RT 02 DESA PEMATANG GAJAH RT 02

KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI

NO PERTANYAAN

1. Berapa lama Bapak Menjabat sebagai Ketua RT 02

2. Bagaimana Pandangan Bapak terhadap Pola Asuh Orang Tua di RT 02 ini?

3. Bagaimana Perilaku Anak-Anak di Rt 02 ini dalam Kesehariannya?

4. Pola Asuh yang Seperti apa yang sering diterapkan orang tua dalam Mendidik

Anaknya

5. Apakah Masih Ada Anak yang Kurang Disiplin contohnya dalam Sholat

6. Apakah masih ada orang tua yang sering terlalu Memanjakan Anaknya

Page 88: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

WAWANCARA BERSAMA ORANG TUA DESA PEMATANG GAJAH RT 02

KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI

NO RESPONDEN PERTANYAAN

1

ORANG TUA

a. Bagaimana bentuk Pola Asuh ibu dalam

Menanamkan Sikap Disiplin anak

b. Bagaimana upaya dan penerapan yang ibu

lakukan dalam Menanamkan Sikap Disiplin

Anak

c. Apa kendala ibu dalam Menanamkan Sikap

Disiplin anak

C. Dokumentasi

Hal-hal yang diteliti dalam dokumentasi antara lain:

1. Data warga Rt Desa Pematang gajah kecamatan jambi luar kota

kabupaten muaro jambi

2. Foto saat pelaksanaan penelitian

Page 89: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

DOKUMENTASI

Page 90: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …
Page 91: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …
Page 92: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …
Page 93: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …
Page 94: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

DAFTAR INFORMAN

NO NAMA KETERANGAN

1. Drs. H, Rohmat Kepala Desa Pematang Gajah

2. Herman Ketua Rt 02

Page 95: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

DAFTAR RESPONDEN

No. Nama Orang Tua Nama anak yang sekolah

SD/MIN Ayah Ibu

1. Suroso Sarini Saskia

2. Imran Erawati Agung

3. Nurhamid Haniyatun Zakirah

4. Walio Warsinem Wafa izati

5. Dancik Suratmi Ridwan

6. Arbain Safina Andreano

7. Ismail Kartini Musdalifah

8. Endriyan Junaida Iqbal

9. M. solikin Tuminah Asar winata

10. Dedi kurniadi Kiki Maharani Al-farizi

11. Herman Purwety Habibi

12. Istanto Aftuh Solekah Salsabila

13. Afrianto Sriwahyuningsih Zubaidah

14. Daldiri Novi Rahma

15. Supiah Jasmini Maulana

16. Andri Sandra Neli Hasanah Faiz

17. Tumijah Ningsih Sadewo

18. Edi sugianto Salawati Miftahul

19. Ibrahim Yusniar Dea humayra

20. Yanto Lidya Pratama

Page 96: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

Data orang tua yang menggunakan pola asuh Permisif

No Nama Orang Tua Nama Anak

Ayah Ibu

1. Imran Wati Agung

2. Suroso Sarini Saskia

3. M.Solikin Tuminah Asar Winata

4. Afriano Sri Zubaidah

5. Daldiri Novi Rahma

6. Endriyan Ida Iqbal

Data orang tua yang menggunakan pola asuh demokratis

No Nama Orang Tua Nama Anak

1. Junaidah Endriyan Iqbal

2. Maharani Dedi Kuniadi Al-Farizi

3. Safina Arbain Andreano

4. Erawati Imran Agung

5. Haniyatun Nurhamid Zakirah

6. Sarini Suroso Saskia

7. Warsinem Walio Wafa Izati

8. Suratmi Dancik Ridwan

9. Ningsih Tuminah Asar Winata

10. Sri Afrianto Zubaidah

11. Yusniar Ibrahim Dea Humayra

12. Salawati Edi Miftahul

13. Lidya Yanto Pratama

Data orang tua yang menggunakan pola asuh Otoriter

No Nama Orang Tua Nama Anak

1. Purwety Herman Habibi

2. Aftuh Istanto Salsabila

3. Ida Endriyan Iqbal

Page 97: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP DISIPLIN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURICULUM VITAE)

Nama : Sitti Rahmah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl Lahir : Kampung Singkep, 08 Agustus 1998

Alamat : Parit 08 Rt 07 desa Siau dalam kec. Muara Sabak timur Kab.

Tanjung Jabung Timur Prov. Jambi

Alamat Email : [email protected]

No. Kontak : 082275559553

Pengalaman-Pengalaman Pendidikan Formal

SD/MI, tahun tamat : SD N 76 Muara Sabak Timur, 2010

SMP/MTs, tahun tamat : SMP N 1 Muara Sabak Timur , 2013

SMA/MA, tahun tamat : SMA N 2 Tanjung Jabung Timur, 2016

Sarjana Strata I, tahun tamat : S1 PAI UIN STS Jambi, 2020

Pengalaman Organisasi

1. Anggota devisi Kesenian HMP PERIODE 2018-2019

2. BENDAHARA HMP PAI PERIODE 2019-2020

3. KETUA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN GEMASABA JAMBI 2017-2018

4. Anggota ADVOKASI Forum Silaturahmi Mahasiswa PAI SE-INDONESIA

(FORSIMA PAI) 2018-2019

Jambi, 18 April 2020

Sitti Rahmah