kematian mendadak

6
NATURAL SUDDEN DEATH (KEMATIAN MENDADAK) Kriteria : 1. Sebab kematian wajar atau natural. 2. Kematian bersifat mendadak 3. Dalam jangka waktu pendek (24 jam) tidak ada orang yang mengetahui penyebab kematian tersebut, bahkan tetangga atau orang terdekatnya. Bermasalah karena : 1. Kematian-kematian yang bersifat natural lebih banyak daripada kematian karena homocide atau suicide atau accident 2. Bila salah diagnosa tentang penyebab kematian korban (misalnya karena penyakit alamiah), akan menimbulkan kerugian pada orang lain. 3. Muncul kecurigaan-kecurigaan tentang sebab kematian mendadak dan kecurigaan tentang orang-orang yang terlibat dalam kematian tersebut 4. Untuk mendiagnosa NSD pada keadaan tertentu sangat sulit karena harus melakukan pemeriksaan laboratorium. Pada prinsipnya bila menemukan jenazah natural sudden death : 1. Identifikasi usia korban untuk memperkirakan sebab kematian : Usia lanjut penyakit-penyakit degeneratif Usia muda/anak-anak kelainan kongenital.

Upload: cahyo-wisnugroho

Post on 08-Aug-2015

36 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Kedokteran Forensik

TRANSCRIPT

Page 1: Kematian Mendadak

NATURAL SUDDEN DEATH

(KEMATIAN MENDADAK)

Kriteria :

1. Sebab kematian wajar atau natural.

2. Kematian bersifat mendadak

3. Dalam jangka waktu pendek (24 jam) tidak ada orang yang mengetahui penyebab kematian

tersebut, bahkan tetangga atau orang terdekatnya.

Bermasalah karena :

1. Kematian-kematian yang bersifat natural lebih banyak daripada kematian karena homocide

atau suicide atau accident

2. Bila salah diagnosa tentang penyebab kematian korban (misalnya karena penyakit alamiah),

akan menimbulkan kerugian pada orang lain.

3. Muncul kecurigaan-kecurigaan tentang sebab kematian mendadak dan kecurigaan tentang

orang-orang yang terlibat dalam kematian tersebut

4. Untuk mendiagnosa NSD pada keadaan tertentu sangat sulit karena harus melakukan

pemeriksaan laboratorium.

Pada prinsipnya bila menemukan jenazah natural sudden death :

1. Identifikasi usia korban untuk memperkirakan sebab kematian :

Usia lanjut penyakit-penyakit degeneratif

Usia muda/anak-anak kelainan kongenital.

Usia dewasa penyakit infeksi, keracunan.

2. Data yang didapat sangat minimal karena tidak mungkin atau sulit dilakukan autopsi,

sehingga untuk menghindari kesalahan diagnosa harus diperhatikan:

Anamnesa yang teliti untuk mengarahkan kemungkinan sebab kematian, misalnya DM,

hipertensi, dli.

Bila memungkinkan autopsi, harus segera dilakukan jenazah segera dimasukkan ke

dalam lemari pendingin agar tidak terjadi proses pembusukan pada sel jaringan.

Page 2: Kematian Mendadak

Siap dengan peralatan yang akan dipergunakan untuk memeriksa penyakit penyebab

kematian, contoh : perforasi thypoid perlu pemeriksaan limpa, tes Widal, dll.

Faktor autopsi menentukan dapat atau tidaknya penyakit diagnosa. Misalnya, orang

dengan keluhan nyeri dada karena pneumothorax tidak dapat didiagnosa dengan

pemeriksaan thorax saja namun harus dilakukan pemeriksaan lain. Begitu pula pada

penderita P3K (Penyakit Jantung Koroner), leukemia, perlu pemeriksaan sumsum tulang,

dll.

Pemeriksaan yang harus dilakukan :

1. Seluruh organ harus difiksasi dengan formalin sebelum dilakukan pemeriksaan histopatologi.

2. Kultur darah (dan jantung dengan spuit steril, kemudian dimasukkan ke dalam media steril).

3. Persiapan pemeriksaan toksikologi (bila tidak dapat didiagnosa dengan pemeriksaan PA).

4. Pengambilan jaringan untuk kasus-kasus yang disebabkan oleh reaksi imunologis, misalnya

untuk membuktikan sebab kematian seperti shock anafilaktik :

Pemeriksaan immunologis yang dapat dilakukan :

Pada daerah suntikan ambil jaringan ukuran 5x5x5 cm untuk memeriksa apa yang telah

disuntikkan.

Pemeriksaan PA pada daerah bekas suntikan, bila reaksi immunologis tepat maka akan

didapat peninggian jumlah eosinofil dan peningkatan serum IgE (terutama karena

pengaruh histainin dan serotonin).

Karakteristik orang yang mati mendadak umumnya berhubungan dengan penyakit jantung, paru-

paru atau susunan saraf pusat

Kelainan yang terdapat pada orang yang mati mendadak :

1. Penyumbatan a. coronaria terutama karena kalsifikasi.

2. Ruftur aorta, aneunisma.

3. Ruftur aneunsma cordis (terjadi hemoperikarditis yang tertimbun dalam ruang jantung, bila

jumlah cairan mencapai 300 cc bisa terjadi tamponade jantung).

4. Miokarditis:

Lakukan pemeriksaan histipatologi dan miokardium.

Page 3: Kematian Mendadak

Terutama ditujukan di daerah katup jantung, sekaligus memeriksa adanya kemungkinan

rhematik fever.

Kultur diperlukan untuk mendeteksi adanya endokarditis bacterialis.

Pada penyakit jantung, bila ditemukan bekuan darah harus dibedakan antara Irombus

dengan blood dote. Trombus ditandai dengan plasma berwarna kuning seolah-olah lemak ayam.

(chiken fat thrombus).

Penyakit traktus respiratorlus yang dapat menyebabkan kematian mendadak ialah :

1. Bila disertai corpus alienum pada traktus respiratorius bagian atas.

2. Edema karena alergi atau trauma.

3. Bronchogenik carcinoma.

4. Pneumothorax karena empisema yang pecah, DD/ MCI.

5. Cayenne tbc yang pecah, berbahaya

Darah menjadi corpus alienum sehingga menyebabkan apsme bronchus yang makin

berat.

Perdarahan arterial sulit dihantikan.

6. Astma Bronchiale.

7. Ithksi paru-paru (pneumonia).

Penyakit traktus gastrointestinal :

1. Pecahnya varices esofagus hematemesis, karena komplikasi Ca-gaster dan ulcus veniriculi.

Untuk mendiagnosa vanices esofagus peRlu pemeriksaan terhadap :

Mukosa esofagus bagian luar terlihat merah karena dilatasi pembuluh darah arteri.

Mukosa esofagus bagian dalam terlihat pelebaran pembuluh vena (seperti hemoroid).

2. Perforasi usus karena thypoid/abses amuba/ulcus ventriculi.

3. Pankreatitis akuta -3 shock hemoragik kematian. Banyak terjadi pada peminum alkohol

kronis.

4. Abses hati karena amuba : soliter, besar, dengan pemeriksaan mikroskop didapat amuba.

(beda dengan abses hati bactenialis : kecil-kecil, multiple).

5. Kolesistits/kolelitiasis harus diperhatikan ada tidaknya sumbatan saluran empedu (caranya

dengan membuka duodenum pada bagian ampula vateri).

Page 4: Kematian Mendadak

Penyakit Susunan Saraf Pusat :

1. Perdarahan intracerebral karena hipertensi atau arteniosiderosis.

2. Ruftur spontan pembuluh darah otak

3. Rufturkista Echinococcus.

4. Meningoencephalitis bakterialis (terutama yang disebabkan oleh Meningococcus).

5. Tumor-tumor ganas otak.

6. Penyumbatan Aquaductus cerebri Sylvii.

7. Malaria cerebri (banyak terjadi di daerah trofis).

8. Epilepsi.

Penyakit Traktus Urogenitalis :

1. Ruftur spontan vesicauninania.

2. Hiperplasia prostat.

3. Carcinaoma prostat

4. Aloholisme.

5. Kehamilan ektopik yang diikuti perdarahan.

6. Vasovagal refleks, faktor psikis.