Mata Merah dengan Penglihatan Turun Mendadak

Gita Ayu Kusumadewi212.121.0031

Mata merah dengan penglihatan turun mendadak terdapat pada:• Keratitis dan ulkus kornea• Uveitis• Glaukoma akut

Keratitis

Merupakan suatu peradangan pada kornea yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan protozoa.

Keratitis

A. Keratitis PungtataKeratitis yang terkumpul di daerah membran bowmen, dengan infiltrat berbentuk bercak-bercak halus.

Disebabkan oleh hal yang tidak spesifik dan dapat terjadi pada moluskum kontangiosum, akne rosasea, herpes simpleks, herpes zoster, blefaristis neuropatik, infeksi virus, vaksinia, trakoma dan trauma radiasi, dry eyes, trauma, lagoftalmus, keracunan obat (seperti neomisin, tobramisin).

Keratitis

B. Keratitis MarginalMerupakan infiltrat yang tertimbun pada tepi kornea sejajar dengan limbus. Dapat ditimbulkan akibat infeksi lokal konjungtiva.

Penyakit ini biasanya terjadi pada pasien setengah umur dengan blefarokonjungtivitis. Bila tidak dapat diobati dengan baik, maka akan dapat mengakibatkan tukak kornea. Penyakit ini biasanya bersifat rekuren dengan terdapatnya Streptococcus pneumoniae.

Keratitis

C. Keratitis InterstisialMerupakan keratitis yang ditemukan pada jaringan kornea yang lebih dalam pada kedua mata. Penyakit ini dapat terjadi karena alergi atau infeksi spiroket ke dalam dalam stroma kornea dan akibat tuberkulosis.

Keratitis ini juga merupakan keratitis nonsupuratif profunda disertai dengan neovaskularisasi. Dan biasanya juga disebut dengan keratitis parenkimatosa.

Keratitis

D. Keratitis JamurKebanyakan jamur yang menyababkan penyakit ini adalah fusarium, filamentous, yeast, candida, aspergillus. Keluhan baru timbul setelah 5 hari rudapaksa atau 3 minggu kemudian.

Diagnosis pasti dibuat dengan pemeriksaan mikroskopik dengan KOH 10% terhadap kerokan kornea yang menunjukkan adanya hifa.

Keratitis

E. Keratitis AcantamoebaPenyakit ini sering memberikan rasa sakit yang berat dan sering terdapat pada pemakai lensa kontak.

Keratitis

F. FotokeratitisDisebabkan oleh karena mata terpajan sinar ultra violet, terjadi pada tempat yang terpajan sinar matahari dan pekerjaan las. Memberikan rasa sakit selama 2 hari.

Keratitis

G. Keratitis VirusVirus yang menjadi etiologi dari penyakit ini merupakan virus yang menjadi etiologi pada penyakit saluran pernafasan seperti adenovirus dan semua yang menyebabkan demam.

Gambaran dari kelainan ini adalah infiltrat halus bertitik-titik.

Keratitis

H. Keratitis HerpetikMerupakan keratitis yang disebabkan oleh herpes simpleks dan herpes zoster

Pada herpes simpleks akan dapat menyebabkan infeksi kornea kronis pada dewasa.

Keratitis

I. Keratitis DendritikMerupakan keratitis superfisial yang membentuk garis infiltrat pada permukaan kornea yang kemudian membentuk cabang.

Disebebkan oleh virus herpes simpleks.

Keratitis

J. Keratokonjungtivitis EpidemiKeratitis yang terbentuk akibat reaksi peradangan kornea dan konjungtiva yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap adenovirus tipe 8,19, atau 37.

Keluhan umum pada penyakit ini adalah demam, gangguan saluran nafas, penglihatan menurun,merasa seperti ada benda asing, berair, dan kadang disertai dengan rasa nyeri

Keratitis

K. Keratitis NumularisMerupakan keratitis yang berbentuk bundar dengan infiltrat, berkelompok, dan tepinya berbatas tegas dan memberikan gambaran halo

Keratitis

L. Keratitis FilamentosaKeratitis yang disertai adanya filamen mukoid dan deskuamasi sel epitel pada permukaan kornea, gambran khususnya berupa filamen epitel halus.

Penyebabnya belum diketahui. Dapat disertai dengan penyakit lain seperti keratokonjungtivitis sika, trakoma, pemfigoid okular, edema kornea, dll.

Keratitis

M. Keratitis AlergiKeratitis yang terjadi akibat reaksi berlebih dari sel imun yang ada dalam tubuh.

Keratitis

N. Keratitis LagoftalmusKeratitis yang terjadi akibat adanya lagoftalmus dimana kelopak mata tidak dapat menutup secara sempurna sehingga terdapat kekeringan kornea.

Keratitis

O. Keratitis NeuroparalitikMerupakan keratitis akibat kelainan saraf trigeminus, sehingga terdapat kekeruhan kornea yang tidak sensitif disertai kekeringan kornea.

Gangguan persyarafan kelima dapat terjadi karena herpes zoster, tumor fosa posterior kranium, peradangan atau keadaan lain sehingga kornea menjadi anastetis.

Keratitis

P. Keratokunjungtivitis SikaAdalah suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva. Pasien pada kasus ini akan mengeluhkan mata gatal, berpasir, silau, dan dapat pengelihatan kabur.

Pada mata akan didapatkan sekresi mukus yang berlebihan , sukar menggerakkan kelopak mata. Mata kering diakibatkan adanya erosi kornea.

Keratitis

Q. Keratitis SklerotikanKekeruhan berbentuk segitiga pada kornea yang menyertai radang skera atau skleritis. Samapai saat ini belum diketahui penyebab terjadinya proses ini. namun, diduga karena terjadi perubahan susunan serat kolagen yang menetap.

Ulkus Kornea

Merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Terbentuknya ulkus pada kornea karena banyak ditemukan adanya kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel baru dan sel radang.

Ulkus Kornea

A. Ulkus MarginalMerupakan peradangan kornea bagian perifer berbentuk khas yang biasanya terdapat daerah jernih antara limbus kornea dengan dengan tempat kelainannya.

Ulkus yang terdapat, terutama di bagian perifer darikornea yang biasanya terjadi akibat alergi, toksik, infeksi, dan penyakit kolagen vaskuler.

Ulkus Kornea

B. Ulkus MoorenAdalah suatu ulkus menahun superfisial yang dimulai dari tepi kornea dengan bagian tepinya tergaung dan berjalan progresif tanpa kecenderungan perforasi atau hipopion. Lambat laun ulkus ini akan mengenai seluruh kornea.

Penyebab ulkus mooren sampai saat ini belum diketahui.

Ulkus Kornea

C. Ulkus sentralPenyebab ulkus ini adalah bakteri (pseudomonas, pneumokok, moraxela liquefenciens, streptokok beta hemolitikus, klabsiela pneumoni, e. Coli, proteus) virus (herpes simpleks, herpes zoster) Jamur (kandida albikan, fusarium solani, spesies nokardia, sefalosporium, dan aspergilus)

Mikroorganisme di atas tidak dapat dengan mudah masuk ke dalam kornea sehat, jadi ada faktor yang mendasarinya seperti erosi kornea, keratitis neurotropik, dll.

Ulkus Kornea

D. Ulkus NeuroparalitikUlkus yang terjadi akibat gangguan saraf kelima atau ganglion gaseri yang ditemukan pada herpes zoster.

Pada keadaan ini kornea atau mata menjadi anastetik dan reflek berkedip hilang.

Ulkus Kornea

E. Ulkus Serpens AkutBerbentuk tukak kornea sentral yang menjalar dengan bentuk khusus seperti binatang melata pada kornea. Ulkus ini adalah ulkus kornea sentral yang berjalan cepat dan kebanyakan disebabkan oleh kuman pneumokok.

Ulkus Kornea

F. Ulkus Kornea Pseudomonas AerugenosaMerupakan infeksi yang paling sering terjadi dan paling berat dari infeksi kuman patogen batang gram negatif pada kornea.

Ulkus ini terlihat gambaran infiltrat kelabu atau kuning pada epithel kornea.

Ulkus Kornea

G. KeratomikosisMerupakan infeksi kornea yang disebabkan oleh jamur.

Gambaran ulkus terlihat menonjol di tengah kornea dan bercabang-cabang dengan endothelium plaque. Pada kornea terdapat lesi gambaran satelit dan lipatan descemet disertai hipopion.

Ulkus Kornea

H. Ulkus AteromatosisMerupakan ulkus yang terjadi pada jaringan parut kornea. Jaringan parut yang ada pada kornea atau sikatrik sangatlah rentan terhadap infeksi.

Ulkus ini merupakan ulkus yang perkembangannya cepat ke segala arah.

Glaukoma Akut

Glaukoma sudut tertutup akut, ditandai dengan tekanan intra okuler yang meningkat secara mendadak, dan terjadi pada usia lebih dari empat puluh tahun dengan sudut bilik mata sempit.

Serangan glaukoma akut yang yang terjadi secara tiba-tiba dengan rasa sakit hebat di mata dan di kepala, perasaan mual dengan muntah, bradikardia akibat reflek okulokardiak, mata menunjukkan tanda-tanda kongestif dengan kelopak mata bengkak, mata merah, TIO sangat tinggi, pupil melebar, kornea suram dan edem, iris sembab dan meradang, papil saraf optik hiperemis, edem dan lapang pandang mata menciut berat.

Uveitis

Radang uvea dapat terjadi hanya pada bagian depan uvea saja atau selaput pelangi (iris) dan keadaan ini disebut sebagai iritis. Bila mengenai bagian tengah uvea maka keadaan ini disebut dengan siklitis. Biasanya iritis akan disertai dengan siklitis dan disebut dengan uveitis anterior. Bila mengenai selaput hitam bagian belakang akan disebut sebagai koroiditis

Uveitis

A. Uveitis AnteriorAdalah peradangan yang terjadi pada iris dan jaringan badan silier. Biasanya unilateral dengan onset akut.

Penyebab iritis tidak dapat diketahui hanya dengan melihat gambaran kliniknya saja. Iritis dan iridosiklitis dapat merupakan suatu manifestasi dari respons imun yang terlambat, dini, atau sel mediated terhadap jaringan uvea anterior.

Terimakasih