kelompok 6 - pemilihan portofolio yang optimal (word)
TRANSCRIPT
Pemilihan Portofolio yang Optimal
Christian Gunadhi C1C108053
Prima Agustiawan C1C108058
Made Habibie C1C108097
Dedde Bayu Wirasanjaya C1C108099
Dito Wibisono C1C108101
Fakultas Ekonomi
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
2011 / 2012
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.
2
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................... ii
BAB I
Latar Belakang Penulisan ..................................................................................................... 1
Batasan Masalah ................................................................................................................... 2
Tujuan Penulisan ...................................................................................................................2
Metode penulisan .................................................................................................................. 2
BAB II
Definisi Portopolio ................................................................................................................3
Konsep dasar pembentukan portopolio .................................................................................3
Portopolio Optimal ............................................................................................................... 3
Fungsi Utilitas & Kurva Indiferens .......................................................................................
4
Aset berisiko dan aset bebas risiko ....................................................................................... 5
Memilih Portofolio Dari Aktiva Berisiko ……………………………………………….… 5
Membentuk Portofolio Markowitz yang Efisien ………………………………………….. 6
Portofolio yang Efisien dan Portofolio yang Mungkin …………………………………….6
Memilih suatu Portofolio dalam Markowitz Efficient Frontier (MEF) …………………....8
Model Indeks Tunggal: Penyederhanaan Analisis Portofolio .............................................. 9
BAB III
Kesimpulan ………………………………………………………………………………... 13
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penulisan
Perkembangan dan pertumbuhan industri serta dunia usaha membutuhkan dukungan
di sector perbankan, dan lembaga keuangan bukan bank. Pasar modal merupakan salah satu
lembaga keuangan bukan bank yang dapat memperlancar pengelolaan aktiva financial. Pihak
perusahaan memiliki kesempatan untuk memperolah tambahan dana dengan membuat
perusahaannya menjadi perusahaan go public, sedangkan investor mempunyai kesempatan
untuk ikut memiliki perusahaan dengan membeli saham-saham dari perusahaan yang sudah
go public tersebut. Pasar modal merupakan salah satu wahana dan alternative dalam
melakukan investasi.
Investor melakukan investasi di pasar modal dengan harapan akan mendapatkan
keuntungan, berupa capital gain dan deviden. Capital gain terjadi bila harga jual saham lebih
tinggi dibandingkan harga belinya. Sedangkan deviden adalah pembagian keuntungan
perusahaan kepada para pemegang saham dan ditentukan pada saat Rapat Umum Pemegang
Saham berlangsung.
Investasi di pasar modal juga memiliki resiko, berupa kerugian yang tidak diprediksi
sebelumnya. Ini adalah resiko didalam melakukan investasi. Keuntungan dan kerugian
tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor dalam menganalisis harga saham
dilihat dari factor internal, yakni keadaan perusahaan go public, dan factor eksternal, seperti
tingkat inflasi, suku bunga, suhu politik, serta tingkat pertumbuhan ekoniomi suatu negara.
Setiap investor pada dasarnya memiliki sikap dan sifat rasional, dimana ada
kecenderungan menghindari resiko (risk averter). dan menyukai resiko (risk seeker). Hal ini
terlihat para investor menginginkan tambahan keuntungan lebih besar untuk setiap tingkat
resiko yang dihadapi. Para investor tidak mengetahui secara pasti hasil apa yang akan
diperoleh dari kegiatan investasinya, bahkan mereka tidak mengetahui dengan pasti jenis
sekuritas mana yang akan dipilih untuk mengalokasikan dananya, dan berapa besar proporsi
dana yang dialokasikan untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang maksimal dengan resiko
kerugian yang seminimal mungkin.
Strategi yang dapat dilakukan oleh para investor dalam melakukan investasi di pasar
modal adalah dengan membentuk portofolio. Dengan strategi ini, maka kerugian dapat lebih
4
tersebar karena kerugian pada salah satu saham yang dibeli dapat ditutupi oleh keuntungan
pada saham lainnya.
Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan di masa depan. Agar harapan tersebut
tercapai, maka sebelum memasuki dunia investasi diperlukan pengetahuan di bidang
investasi. Pengetahuan ini penting sebagai pegangan ketika akan memasuki dunia investasi
yang penuh resiko dan ketidakpastian.
Modal dan pengetahuan belumlah cukup untuk membuat investasi berhasil sesuai
dengan yang diharapkan. Satu hal lain yang diperlukan adalah ketepatan dan strategi dalam
pemilihan berbagai instrumentinvestasi yang ada.
Batasan Masalah
Dalam makalah yang kami tulis ini, dengan judul ”Pemilihan portopolio optimal” hanya akan
membahas mengenai pemilihan portopolio yang optimal.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis dalam meyusun makalah ini, antara lain:
Memenuhi tugas matakuliah manajemen investasi.
Sebagai bahan pembelajaran bersama mengenai pemilihan portopolio yang optimal.
Sebagai bahan diskusi bersama agar lebih memahami mengenai pemilihan portopolio
yang optimal.
Metode penulisan
Dalam melakuan penulisan makalah ini kami melakukan metode penulisan dengan metode
pengumpulan data melalui media internet dan metode keperpustakaan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Portopolio
Sebelum membahas mengenai pemilihan portopolio yang optimal kita sebaiknya
memahami terlebih dulu mengenai portopolionya sendiri. Portofolio merupakan investasi
pada beberapa alat investasi, bisa sejenis, bisa juga tidak sejenis, yang tujuannya adalah
menghindari resiko dan menghasilkan pendapatan sesuai dengan tujuannya. Sedangkan pada
intinya portofolio adalah suatu kegiatan investasi yang dilakukan pada lebih dari satu asset,
dimana gabungan dari berbagai asset tersebut bertujuan mengurangi resiko dari investasi,
tanpa mengurangi hasil atau keuntungan.
Dan sedangkan bila dalam portofolio yang efisien dapat diartikan sebagai portofolio
yang memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan pada tingkat optimal dengan suatu
tingkat resiko tertentu, atau portofolio yang memberikan suatu tingkat resiko minimal, pada
tingkat pengembalian yang diharapkan.
Konsep dasar pembentukan portopolio
Sebelum memahami pembentukan portopolio sebaiknya kita memahami konsep dasarnya
terlebih dahulu. Ada tiga konsep dasar yang harus diketahui untuk mempermudah
memahami dalam pembentukan portopolio yaitu :
Portofolio yang efisien dan optimal
Fungsi kegunaan dan kurva indiferens
Aktiva beresiko dan aktiva bebas resiko
Dalam pembentukan portofolio investor berusaha memaksimalkan pengembalian yang
diharapkan dari investasi dengan tingkat resiko tertentu yang dapat diterima – portofolio yang
efisien.
Portopolio Optimal
Secara inti Portofolio optimal adalah portofolio yang efisien yang memberikan
manfaat maksimal bagi investor. Portofolio yang optimal adalah portofolio yang dipilih dan
disukai oleh investor karena memberikan manfaat tertinggi, jadi dari berbagai portofolio yang
efisien namun hanya ada satu portofolio yang optimal.
6
Didalam suatu kumpulan portofolio yang efisien, terdapat satu portofolio yang
optimal, yaitu portofolio yang dapat memberikan keuntungan yang maksimal dengan resiko
yang seminimal mungkin.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan suatu portofolio agar
dapat dikatakan optimal. Salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan Sharpe
Ratio dan Treynor Ratio.
Kegunaan dari Sharpe Ratio adalah:
a. Mengukur return per unit dari total resiko yang diterimanya.
b. Semakin tinggi nilai Sharpe ratio, maka makin baik pula performa dari suatu
portofolio, sehingga dapat dikatakan optimal.
c. Portofolio dapat diperingkatkan dari yang terbaik (Sahrpe Ratio besar) sampai yang
terburuk (Sharpe Ratio kecil)
Dengan menggunakan rumus Sharpe tersebut, maka dapat dipilih saham-saham apa
saja yang akan diportofoliokan. Demikian pula dalam hal menentukan berapa besar proporsi
saham-saham dalam portofolio yang optimal. Sehingga dapat dikatakan bahwa portofolio
yang memiliki nilai Sharpe Ratio tertinggi merupakan portofolio yang optimal.
Sedangkan metode Treynor Ratio adalah metode yang menggunakan pendekatan ratio
antara excess return terhadapa beta. Yang dimaksud dengan excess return adalah kelebihan
return suatu saham terhadap tingkat pengembalian dari aktiva bebas resiko.
Proses pemilihan portofolio mungkin dibagi menjadi dua tingkat. Tingkat pertama
dimulai dengan observasi serta pengalaman dan diakhiri dengan keyakinan mengenai kinerja
masa depan saham-saham yang tersedia. Tingkatan yang kedua dimulai dengan kepercayaan
mengenai kinerja masa depan dan diakhiri dengan pemilihan portofolio.
Fungsi Utilitas & Kurva Indiferens
Dalam ilmu ekonomi, fungsi utilitas sering diartikan sebagai suatu fungsi matematis
yang menunjukkan nilai dari semua alternative pilihan yang ada.
Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif tersebut.
Dalam konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang
investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan tingkat
return yang diharapkan.
Aset berisiko dan aset bebas risiko
7
Investor bisa memilih salah satu atau kombinasi dari keduanya
Aset berisiko : aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih mengandung
ketidakpastian
Misal : investor membeli saham P.T. Aneka Tambang, pada masa satu tahun ke depan
, investor tersebut masih belum tahu berapa return yang didapatnya
Aset yang bebas risiko, tingkat return sudah bisa dipastikan, misal SBI
Bila investor menginvestasikan dananya dalam bentuk obligasi jangka panjang
pemerintah misal dalam jangka waktu 20 tahun
Ada risiko yang terkandung di dalamnya yaitu penurunan tingkat suku bunga.
MENENTUKAN EFISIEN SET UNTUK MEMPEROLEH PORTOFOLIO YANG
OPTIMAL BERDASARKAN MODEL MARKOWITZ
Memilih Portofolio Dari Aktiva Berisiko
Diversifikasi yang disarankan oleh Markowitz mengacu pada pembentukan
portofolio yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi pada tingkat risiko tertentu.
Portofolio semacam itu disebut Markowitz Efficient Portofolio (MEP). Untuk membentuk
MEP, teori ini menggunakan beberapa asumsi dasar mengenai perilaku pemilihan aktiva.
Pertama, diasumsikan hanya ada dua parameter yang mempengaruhi keputusan investor,
yaitu pengembalian yang diharapkan dan varians. Maka, investor membuat keputusan
dengan menggunakan model dua parameter yang dirumuskan oleh Markowitz.
Kedua, diasumsikan investor cenderung menghindari risiko (yaitu jika menghadapi
pilihan dua pilihan investasi dengan tingkat pengembalian yang sama, maka dipilih
investasi dengan risiko yang lebih kecil).
Ketiga, diasumsikan investor akan memilih portofolio yang menawarkan pengembalian
tertinggi dengan tingkat risiko tertentu.
Keempat, diasumsikan selurh investor memiliki pengharapan yang sama dalam hal
pengembalian diharapkan, varians dan kovarians bagi aktiva berisiko. Asumsi ini disebut
dengan asumsi pengharapan sama.
Kelima, diasumsikan bahwa selurh investor memiliki periode waktu investasi yang sama.
Membentuk Portofolio Markowitz yang Efisien
8
Teknik pembentukan MEP dari sejumlah besar saham membutuhkan sejumlah besar
perhitungan. Dalam portofolio sekuritas G, ada kovarians unik (G2-G)/2. Oleh karena itu,
untuk portofolio dari 50 sekuritas, ada 1.224 kovarians yang harus diperhitungkan.
Sedangkan bagi 100 sekuritas, ada 4.950 kovarians. Lebih jauh lagi, untuk mencari portofolio
dengan risiko terkecil pada setiap tingkat pengembalian, harus digunakan tehnik perhitungan
matematis yang disebut program pengkuadratan(quadratic programming = QP) dan pakai
computer. Tehnik QP sendiri tidak akan dibahas. Bagaimanapun, masih dimungkinkan untuk
mengilustrasikan gambaran umum pembentukan MEP dengan menggunakan portofolio dua
aktiva yang terdiri dari saham C dan saham D.
Ingat kembali bahwa bagi dua aktiva, saham C dan D pada Tabel 4-1.
Tabel 4-1. Pengembalian Diharapkan dari Portofolio dan Deviasi Standar pada Berbagai
Proporsi Saham C dan D
Berdasarkan kombinasi saham C dan D yang ada, selanjutnya akan dimungkinkan
pengenalan terhadap gagasan pemikiran dari portofolio yang mungkin dan portofolio yang
efisien.
Portofolio yang Efisien dan Portofolio yang Mungkin
Portofolio yang mungkin adalah portofolio yang dapat dibentuk oleh investor dari
aktiva yang tersedia. Kumpulan portfolio yang mungkin disebut dengan serangkaian
portofolio yang mungkin digambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kombinasi risiko
dan pengembalian yang dapat dicapai dengan jalan membentuk portofolio dari kombinasi dua
aktiva yang tersedia. Dalam Gambar 4-1 serangkaian portofolio yang mungkin dinyatakan
sebagai kombinasi saham C dan D dengan E(Rp) dan SD (Rp) ditunjukkan pada Tabel 4-1
dan ditunjukkan oleh kurva 1-5
9
Jika dipertimbangkan untk membuat kombinasi lebih dari dua aktiva, maka rangkaian
portofolio yang mungkin tidak lagi berbentuk garis kurva, namun akan ditunjukkan sebagai
wilayah berbayang-bayang dalam gambar 4-2.
Berlawanan dengan portofolio yang mungkin, portofolio efisien Markowitz adalah
portofolio yang memberikan tingkat pengembalian tertinggi di antara portofolio yang
memberikan tingkat pengembalian tertinggi di antara portofolio yang ada dengan tingkat
risiko yang sama. Portofolio efisien Markowitz disebut juga mean-variance efficient
Markowitz. Jadi untuk setiap tingkat risiko terdapat portofolio efisien Markowitz. Kumpulan
dari seluruh portofolio efisien disebut kumpulan portofolio yang efisien Markowitz.
Hal ini dapat ditunjukkan secara grafis pada Gambar 4-1. Kombinasi saham C dan D
terletak pada bagian kurva 2-5 dalam gambar. Kombinasi saham C dan D yang efficient
Markowitz ini menawarkan pengembalian tertinggi dengan tingkat risko tertentu.
Gambar 4-3 juga menunjukkan kumpulan portofolio efisien Markowitz. Seluruh
portofolio pada kumpulan portofolio efisien Markowitz mengalahkann portofolio pada
wilayah berbayang-bayang.
10
Kumpulan portofolio efisien Markowitz disebut kumpulan portofolio efisien
Markowitz karena secara grafis seluruh portofolio tersebut terletak pada batas serangkaian
portofolio yang mungkin yang memiliki pengembalian maksimal untuk tingkat risiko
tertentu. Setiap portofolio di atas kumpulan portofolio efisien Markowitz tidak dicapai.
Sedangkan portofolio di bawah kumpulan portofolio efisen Markowiz tidak sebaik portofolio
pada kumpulan portofolio Markowitz.
Memilih suatu Portofolio dalam Markowitz Efficient Frontier (MEF)
Setelah pembentukan MEF, langkah selanjutnya adalah menentukan portofolio yang
optimal. Seorang investor ingin mengelola salah satu portofolio dari MEF. Perhatikan bahwa
portofolio-portofolio pada MEF menunjukkan adanya timbal balik antara risiko dan
pengembalian. Jika suatu portofolio pada MEF berada semakin ke kanan, maka semakin
meningkat risiko yang dihadapinya demikian pula dengan pengembalian yang diharapkan.
Portofolio terbaik untuk dikelola adalah portofolio yang optimal.
Portofolio optimal seharusnya bergantung pada preferensi investor yang berkaitan
dengan trade-off antara risiko dan pengembalian yang dimilikinya. Sebagaimana yang
dijelaskan pada bagian awal bab ini, preferensi ini dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi
kegunaan.
Dalam gambar 4-3, ada tiga kurva indiferen menunjukkan kombinasi risiko dan
pengembalian yang diharapkan yang memberikan tingkat kegunaan yang sama. Semakin jauh
kurva indiferen dari suatu sumbu horizontal, semakin tinggi kegunaan/kepuasan.
Gambar 4-4. Pemilihan Portofolio yang Optimal dengan Kurva Indeferen yang Berbeda
11
U1,U2,U3 = kurva-kurva yang tidak berbeda dengan U1<U2<U3
PMEF = portofolio yang optimal pada MEF
Ketidakmampuan dalam mengukur fungsi kegunaan bukan berarti teori yang ada
tidak baik. Maksudnya adalah pada saat investor membentuk MEF, investor secara subyektif
akan menentukan portofolio mana yang sesuai dengan toleransi risiko yang bersedia
dihadapinya.
MODEL INDEKS TUNGGAL: PENYEDERHANAAN ANALISIS PORTOFOLIO
Setelah membahas Markowitz, tentang bagaimana teori-teori portfolio modern,
efficient Frontier, dan pemilihan portfolio optimal, disini akan dibicarakan penyederhanaan
teori portfolio modern yang dikemukakan oleh Harry Markowitz pada tahun 1956.
penyederhanaan bukan hanya dalam artian input yang dipergunakan, tetapi juga bagaimana
menaksir input yang diperlukan untuk analisis.
Mean variance model mempunyai kelemahan dalam 2 hal. Pertama kita perlu
menaksir variabel yang sangat banyak kalau kita memebentuk portfolio dengan jumlah
sekuritas yang memadai. Sebgaia misal kalau portfolio kita terdiri dari 20 sekuritas, maka
kita perlu menaksir 20(20-1)/2 – 190 covariances. Kedua, nilai koefisien korelasi (yang
sangat penting untuk penentuan risiko portfolio) sangat sulit ditaksir dengan menggunakan
data historis. Artinya, koefisien korelasi periode yang lalu mungkin sekali sangat berbeda
dengan koefisien korelasi saat ini.
Model indeks tunggal mencoba mengatasi hal tersebut, model indeks tunggal
mendasarkan diri pada pemikiran bahwa tingkat keuntukngan suatu sekuritas dipengaruhi
oleh suatu tingkat keuntungan portfolio pasar. Dengan menggunakan model indeks tunggal
12
bisa diredusir jumlah varibel yabg ditaksir. Asumsikan perubahan pasar bisa dinyatakan
sebagai tingkat keuntungan indeks pasar, maka tingkat keuntungan suatu saham bisa
dinyatakan sebagai berikut :
Ri = ai + βi Rm
Dalam hal ini:
Ri Adalah bagian dari tingkat keunutangan saham I yang tidak dipengaruhi oleh
perubahan pasar. Variabel ini merupakan variabel acak.
Rm Adalah tingkat keuntungan indeks pasar. Variabel ini merupakan variabel acak.
βi Adalah beta, yaitu parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada R i
kalau terjad perubahan pada Rm
Persamaan tersebut hanyalah memecah tingkat keuntungan suatu sahammenjadi 2
bagian, yaitu independen dari perubahan pasar dan yang dipengaruhi oleh pasar. βi
menunjukkan kepekaan tingkat suatu saham terhadap tingkat keuntungan indeks pasar. βi
sebesar 2 berarti bahwa kalau terjadi kenaikan (penurunan) tingkat keuntungan indeks pasar
sebesar 10% maka akan terjadi kenaikan (penurunan) Ri sebesar 20%.
Parameter ai menunjukkan komponen tingkat keuntungan yang tidak terpengaruhi
oleh perubahan indeks pasar. parameter ini bisa dipecah menjadi dua, yaitu αi (alpha) yang
menujukkan nilai pengharapan dari ai dan ei yang menunjukkan elemen acak dari ai. Dengan
demikian maka
ai = αi + ei
dan ei mempunyai nilai pengharapan sebesar nol. Persamaan tingkayt keuntungan suatu
saham sekarang dapat dinyatakan sebagai
Ri = ai + βi Rm+ ei
Persamaan di atas merupakan persamaan regresi linier sedrehana yang dihitung
dengan Ri sebagai variabel tergantung dan Rm sebagai variabel independen. Perhatikan sekali
lagi bahwa Rm dan ei adalah variabel random. Karena itu cov (ei , Rm) = 0. kemudian
13
diasumsikan bahwa ei independen terhadap ei untuk setiap nilai i dan j, tau secara formal bisa
dinyatakan bahwa E(ei, ej) = 0.
Model indeks tunggal dapat kita ringkas sebagai berikut:
Persamaan dasar
Ri = ai + βi Rm+ ei Untuk setiap saham I = 1,…,N
Berdasarkan pembentukan persamaan
E(ei) = 0 Untuk setiap saham I = 1,…,N
Berdasarkan asumsi
(1) indeks tidak berkorelasi dengan unique return:
E[ei (Rm –E(Rm))] = 0 Untuk setiap saham I = 1,…,N
(2) Sekuritas hanya dipengaruhi oleh pasar
E(ei, ej) = 0 Untuk setiap saham I = 1,…,N dan j =1,…N
tetapi i ≠ j
Per definisi
(1) variance ei = E(ei)2 = σ ei2 Untuk semua saham I = 1,…,N
(2) variance Rm = σ m2
untuk sekuritas, penggunaan model indeks tunggal menhasilkan tingkat keuntungan
yang diharapkan, deviasi standar tingkat keuntungan dan covarinace antar saham sebagai
berikut
(1) Tingkat keuntungan yang diharapkan
E(Ri) = σ i + βi E(Rm)
(2) Variance tingkat keuntungan
14
σ i2 = βi 2 σ m
2 + σ ei2
(3) Covariance tingkat keuntungan sekuritas i dan j
σ ij = βi βj σ m2
Perhatikan bahwa model tersebut menujukkan bahwa tingkat keuntungan yang
diharapkan terdiri daro dua komponen; bagian yang unik, yaitu dan σ i bagian yang
berhubungan dengan pasar, yaitu βi E(Rm). demikian juga Variance tingkat keuntungan terdiri
dari 2 bagian, yaitu risiko yang unik (σ ei2) dan risiko yang berhubungan dengan pasar βi 2 σ
m2. sebaliknya Covariance semata-mata tergantung pada risiko pasar.ini berarti model indeks
tunggal menunjukkan bahwa satu-satunya alasan mengapa saham-saham “bergerak bersama”
adalah bereaksi terhadap gerakan pasar.
Dengan menggunakan model indeks tunggal bisa diredusir jumlah variabel yang
ditaksir, karena tidak perlu lagi ditaksir koefisien korelasi untuk menaksir deviasi standar
portfolio. Disamping itu, betajuga merupakan variabel yang relatif stabil. Dengan
menggunakan modifikasi tertentu, beta historis nampaknya bisa dipergunakan untuk
memperkirakan beta di masa yang akan datang dengan cukup baik. Akhirnya, beberapa
variabel fundamental nampaknya bisa diidentifikasikan sehingga lebih memudahkan untuk
memperkirakan beta di masa yang akan datang.
BAB III
15
PENUTUP
Kesimpulan
Alternatif investasi modal sangat dipengaruhi oleh faktor kondisi pasar modal yang
mencakup berbagai informasi yang berhubungan dengan harga saham yang terjual belikan.
Rationalitas investor dapat diukur sejauhmana mereka dapat menentukan pilihannya untuk
mendapatkan hasil yang maksimum pada tingkat risiko tertentu. Para investor secara rasional
akan mencari portofolio yang memberikan Return maksimal pada risiko minimal.
Dengan menghitung koefisien beta yang mencerminkan tingkat risiko dan tingkat
return masing-masing saham yang diamati, dengan diketahuinya tingkat return saham dan
koefisien beta, kita dapat menentukan exess returns to beta (ERB) yang. mencerminkan
tingkat keuntungan yang sangat mungkin dapat dicapai. Langkah selanjutnya untuk
mendapatkan kandidat portofolio kuat, diperoleh dengan membandingkan antara ERB dengan
Cut off Rate untuk menghasilkan saham-saham yang memiliki tingkat return yang tinggi dan
risiko yang minimal untuk mengeliminir risiko tidak sistematis. Dari analisis portfolio
tersebut, kita dapat menentukan proporsi dana vang diinvestasikan, dengan cara membagi
persentase tingkat return dengan total proporsi investasi.
16
Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/2560873/Menentukan-Efisien-Set-Untuk-Memperoleh-
Portofolio-Yang-Optimal-Berdasarkan-Model-Markowitz-
http://artikel.staff.uns.ac.id/2009/01/05/pembentukan-portofolio-saham-yang-optimal-
dengan-menggunakan-beberapa-model-analisis/
17