kajian teori portofolio
TRANSCRIPT
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
1/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 5
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. PASAR MODAL ( Capital Market)
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain
(misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan
demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual
beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar
modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti
saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti
option, futures, dan lain-lain.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan
dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
Efek. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari
masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan
lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan
demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan
karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.
2.2. PROSES GO PUBLIK
Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal
dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam
perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan.
Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur
berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang,
maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity).
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
2/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 6
Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual
saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik.
Untuk go publik, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan
dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum,
serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM-LK.
Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran
saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go
public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.
Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:
Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh
Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk
Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai
dengan jumlah Efek yang tersedia;
Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.
Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling
awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang
saham dalam rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan,
selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi
penunjang pasar yaitu:
Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak
keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham.
Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai
dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas
penerbitan.
Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau
pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.
Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan
menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;
Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
3/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 7
Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-
perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten
menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK
menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
3. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten
menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham
tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-
kurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor
terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak
100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta
saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor
tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa
Efek.
4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
2.3. MEKANISME PERDAGANGAN EFEK
Pelaksanaan Perdagangan
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas
JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB)
yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggungjawab
terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri
maupun untuk kepentingan nasabah.
Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi
Bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum
dalam DTB, termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena:
kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam
rangka Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC yang
disediakan oleh Bursa; dan atau
kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan atau
permintaan beli ke JATS; dan atau
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
4/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 8
kelalaian atau kesalahan IT Officer-RT dalam pengoperasian Peralatan Penunjang
dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek; dan atau
adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang dan
atau aplikasi Anggota Bursa Efek.
Segmen Pasar di Bursa
Pasar Reguler;
Pasar Tunai;
Pasar Negosiasi.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya dapat diperdagangkan pada
Pasar Tunai dan di Pasar Negosiasi pada sesi I.
Penyelesaian Transaksi
Jam Perdagangan
Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan
selama jam perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada Waktu
JATS.
Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap Hari Bursa:
Jam Perdagangan Pasar Tunai:
Pesanan Nasabah
Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah hanya
pesanan terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa
sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya.
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
5/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 9
Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain HMETD hanya
boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Reguler, kecuali nasabah
menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau
permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.
Satuan Perdagangan
Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan
(round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) Efek. Perdagangan di Pasar
Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot).
Satuan perubahan harga (fraksi)
Catatan
* Jenjang maksimum perubahan harga adalah 10x fraksi harga, masih berada di
bawah batas auto rejection dan tidak berlaku pada pre-opening.
Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga di atas berlaku untuk satu Hari Bursa
penuh dan disesuaikan pada Hari Bursa berikutnya jika Harga Penutupan berada
pada rentang harga yang berbeda. Jenjang maksimum perubahan harga dapat
dilakukan sepanjang tidak melampaui batasan persentase Auto Rejection.
Auto Rejection*
Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS
adalah harga penawaran yang masih berada di dalam rentang harga tertentu. Bila
Anggota Bursa memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara
otomatis akan ditolak oleh JATS (auto rejection).
Batasan auto rejectionyang berlaku saat ini:
1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 50,- (lima
puluh rupiah);
2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga puluh lima
perseratus), di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang
harga Rp 50,- (lima puluh rupiah) sampai dengan dari Rp 200,- (dua ratus rupiah);
3. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua puluh lima
perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
6/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 10
harga Rp 200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan dari Rp 5.000,- (lima ribu
rupiah);
4. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua puluh
perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang
harga di atas Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).
Penerapan Auto Rejection terhadap Harga di atas, untuk perdagangan saham
hasil penawaran umum yang untuk pertama kalinya diperdagangkan di bursa
(perdagangan perdana), ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan
Auto Rejectionharga sebagaimana dimaksud dalam butir di atas.
Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau
terendah atas saham yang dimasukkan ke JATS dalam perdagangan saham di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai ditentukan sebagai berikut:
Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentukpada sesi Pra-
Pembukaan; atau
Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler pada Hari Bursa
sebelumnya (Previous Price) apabila Opening Pricetidak terbentuk.
Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan tindakan korporasi, maka selama 3
(tiga) Hari Bursa berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang
memuat hak (periode cum) di Pasar Reguler, Acuan Harga di atas menggunakan
Previous Pricedari masing-masing Pasar (Reguler atau Tunai).
*sesuai dengan Surat Edaran SE-00001/BEI.PSH/01-2009 yang diberlakukan pada
tanggal 19 Januari 2009.
Pra-pembukaan Pelaksanaan perdagangan di Pasar Reguler dimulai dengan Pra-
pembukaan. Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan
beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi)
dan ketentuan Auto Rejection.
Harga Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran jual dan
permintaan beli terbanyak yang dapat dialokasikan oleh JATS pada harga tertentu
pada periode Pra-pembukaan.
Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang tidak teralokasi di Pra-
pembukaan, akan diproses secara langsung (tanpa memasukkan kembali penawaran
jual dan atau permintaan beli) pada sesi I perdagangan, kecuali Harga penawaran
jual dan atau permintaan beli tersebut melampaui batasan Auto Rejection.
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
7/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 11
Pasar Reguler
Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS
diproses oleh JATS dengan memperhatikan:
1. Prioritas harga (price priority):
Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap
permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada
harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga
yang lebih tinggi.
2. Prioritas Waktu (time Priority)
Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS
memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan
terlebih dahulu.
Pengurangan jumlah Efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun pada
permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan hilangnya
prioritas waktu. Sedangkan penambahan jumlah Efek baik pada penawaran jual
maupun permintaan beli untuk tingkat harga yang sama diperlakukan sama dengan
penawaran jual maupun permintaan beli baru.
Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada saat
penawaran jual dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS.
Pasar Negosiasi
Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar
secara individual (negosiasi secara langsung) antar:
Anggota Bursa atau
nasabah melalui satu Anggota Bursa atau
nasabah dengan Anggota Bursa atau
Anggota Bursa dengan KPEI
Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS.
Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan beli
melalui papan tampilan informasi (advertising) dan bisa di ubah atau dibatalkan
sebelum kesepakatan dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai mengikat pada saat
terjadi penjumpaan antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS.
Penyelesaian Transaksi Bursa
Pasar Reguler dan Pasar TunaiPenyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan
Pasar Tunai antara Anggota Bursa jual dan Anggota Bursa beli dijamin oleh KPEI.
Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib diselesaikan pada Hari Bursa ke-3 (T+3).
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
8/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 12
Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan pada Hari Bursa yang sama
(T+0).
Penyelesaiain Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar Reguler dan Pasar
Tunai akan ditentukan oleh KPEI melalui proses Netting dan dilakukan melalui
pemindahbukuan Efek dan atau dana ke rekening Efek Anggota Bursa yang berhak
yang berada pada KSEI.
Dalam hal kewajiban Anggota Bursa untuk menyerahkan Efek tidak dilaksanakan
sesuasi dengan ketentuan, maka Anggota Bursa tersebut wajib untuk menyelesaikan
kewajibannya dengan uang pengganti (ACS= Alternate Cash Settlement) yang
besarnya ditetapkan sebesar 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga
tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di:
Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang penyelesaiannya jatuh tempo pada tanggal
yang sama; dan
Pasar Reguler pada Sesi I pada hari penyelesaian transaksi yang jatuh temponya
sebagaimana di atas.
Dalam hal Anggota Bursa tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar kepada
KPEI sebagaimana tercantum dalam DHK Netting, maka kewajiban Anggota Bursa
tersebut wajib diselesaikan sesuai dengan Peraturan KPEI.
Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya dalam penyelesaian Transaksi
Bursa dilarang melakukan kegiatan perdagangan Efek di Bursa sampai dengan KPEI
melaporkan ke Bursa bahwa semua kewajiban Anggota Bursa tersebut telah
terpenuhi dan Anggota Bursa dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan
Bursa.
Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar Negosiasi
Waktu penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara AB jual dan AB beli dan diselesaikan secara Per-transaksi (tidak
netting). Bila tidak ditetapkan, maka penyelesaian Transaksi Bursa dilakukan
selambat-lambatnya pada Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi (T+3) atau
Hari Bursa yang sama dengan terjadinya transaksi (T+0) khusus untuk Hari Bursa
terakhir perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan dengan
pemindahbukuan secara langsung oleh Anggota Bursa jual dan Anggota Bursa beli
dan tidak dijamin KPEI.
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
9/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 13
Biaya Transaksi
Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI dan KSEI yang
dihitung berdasarkan nilai pertransaksi Anggota Bursa sebagai berikut:
* Dibayarkan ke Bursa sebagai Wajib Pungut, sesuai ketentuan yang berlaku.
Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp 2.000.000,- (dua juta
Rupiah) per bulan termasuk untuk AB dalam keadaan suspensi atau SPABnya
dibekukan;Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening Bursa setiap bulan selambat-
lambatnya pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam hal hari kalender ke-12
(dua belas) di atas jatuh pada hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur maka
kewajiban dimaksud efektif pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran
dikenakan denda sebesar 1% (satu per seratus) setiap hari kalender keterlambatan.
Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya selambat-lambatnya 5 Hari
Bursa setelah lampaunya batas waktu pembayaran, maka Anggota Bursa tersebut
disamping dikenakan denda juga dikenakan suspensi sampai dengan
diselesaikannya seluruh kewajiban pembayaran biaya transaksi dan dendanya.
2.4. SAHAM (Stock Equities)
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling
popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika
memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan
instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu
memberikan tingkat keuntungan yang menarik.Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak
(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan
menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan
perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau
memiliki saham:
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
10/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 14
1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan
berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah
mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang
pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang
saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan
saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham
yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya
kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam
jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen
saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah
saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah
dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000
kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal
tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang
dijualnya.
Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:
1. Capital Loss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor
menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di
beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus
mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga
Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.
2. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan,
atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang
saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat
dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
11/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 15
hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara
proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham
tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko
yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut
untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari,
harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun
penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan
penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh
supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi
karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut
(kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun
faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan
faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
2.5. RETUN DAN RESIKO SEKURITAS
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return
realisasi (yang sudah terjadi) atau return ekspektasi ( yang belum terjadi tetapi
diharapkan akan terjadi di masa mendatang).
A. Return Realisasi ( realized return)
Return realisasi adalah return yang telah terjadi. Return realisasi dapat dihitung
berdasarkan data historis . return realisasi penting karena digunakan sebagai
salah satu pengukurkinerja dari perusahaan . selain itu return realisasi berguna
sebagai dasar penentu return ekspektasi ( Expected return ) dan resiko di masa
mendatang.
Return realisasi dapat diukur menggunakan beberapa cara antara lain :
1. Return total, return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode
tertentu. Return total terdiri dari capital gain atau Capital Loss yaitu selisih
untung (rugi) dari harga investasi sekarang realatif dengan harga periode
yang lalu.
2. Relatif return, return pengganti yang mempertahankan return total memiliki
hasil positif dengan menambah 1 pada return total
Relative return = return total + 1
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
12/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 16
3. Kumulatif return, return total yang mengukur perubahan kemakmuran yaitu
perubahan harga dari saham dan perubahan pendapatan dan deviden yang
diterima. perubahan kemakmuran ini menunjukkan tambahan kekayaan dari
kekayaan sebelumnya. Untuk mengukur indek kemakmuran kumulatif dapat
dihitung sebagai berikut :
IKK = KK0 (1+R1) (1+R2)(1+Rn)
IKK = PHK x YK
Keterangan
IKK = indek kemakmuran komulatif
KK0 = kekayaan awal
Rt = return period ke t, dari t =1 sampai t =n
PHK= Perubahan harga saham komulatif
YK = yield ( deviden) komulatif
4. Return disesuaikan, return yang disesuaikan dengan mempertimbangkan
daya beli, tingkat inflasi, dan nilai uang. Reurn ini juga sering disebut return
riel atau return yang disesuaikan dengan tingkat inflasi ( Inflation Adjusted
return) sebaga berikut :
RIA = return disesuaikan dengan inflasi
R = return nominal
IF = tingkat inflasi
RKA = return yang disesuaikan dengan kurs mata uang asing
RR = Relatif return
B. Resiko Return Realisasi
Selain menghitung return, dalam investasi juga harus memperhitungkan resiko.
Pada dasarnya return dan resiko adalah 2 hal yang tidak terpisahkan karena
pertimbangan suatu investasi merupakan trade offdari kedua factor ini.
Return dan resiko memilik hubunga positif, semakin besar resiko yang harus
ditanggung semakin besar pula return yang harus dikompensasikan.resiko sering
dihubungkan dengan penyimpangan / deviasi dari outcome yang diterima dengan
yang diekspektasi.
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
13/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 17
Van Horne dan Wanchowics Jr. (1992) mendefinisikan resiko sebagai variabilitas
return terhadap return yang diharapkan. Dalam return realisasi, resiko dapat
diukur menggunakan Deviasi standar ( standar deviation)
Keterangan :
SD = standar deviation
Xi = nilai ke i,
X rata2 = nilai rata2
n = Jumlah yang di observasi
C. Ketidakpastian (uncertainty)
Dengan adanya ketidakpastian berarti investor akan memperoleh return di masa
mendatang yang belum diketahui persis nilainya. Untuk itu return yang akan
diterima perlu diestimasi nilainya dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi.
Dengan mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi itu berarti bahwa
tidak hanya sebuah hasil masa depan (Outcome) yang akan diantisipasi, tetapi
peru diantisipasi beberapa hasil masa depan fengan kemungkinan probabilitas
terjadinya. Distribusi probabilitas dapat diperoleh dengan cara estimasi secara
subjektif atau berdasarkan rai kejadian sejenis di masa lalu.
D. Return Ekspektasi ( expected return)
Return ekspektasi adalah Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di
masa mendatang. Berbeda denga return realisasi yang sifatnya sudah terjadi,
return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return ekspektasi dapat diukur dengan
mengalikan hasil masa depan (outcome) dengan probabilita skejadian dan
menjumlah semua hasil perkalian tersebut.
Keterangan :
E (Ri) = return ekspektasi saham (sekuritas) ke i
Rj = hasil masa depan ke - j
Pj = probabilitas ke j
n = jumlah dari hasil masa depan
E. Resiko Dari Return Ekspektasi
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
14/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 18
Penyimpangan standar atau deviasi standar masih merupakan pengukuran yang
digunakan menghitung reisko yang berhubungan dengan resiko ekspektasi.
Varian merupakan kuadrat dari deviasi standar.
Deviasi standar :
F. Hubungan antara return Ekspektasi dengan resiko
Return ekspektasi dengan reisko mempunyai hubungan positif. Semakin besar
resiko sekuritas semakin besar pula return yang diharapkan. Hubungan ini haya
berlaku untuk return ekspektasi (Before the fact) yaitu return yang belum terjadi.
Untuk return realisasi hubungan ini tidak dapat terjadi. Untuk pasar tidak rasional
kadang return realsiasi tinggi, tidak mesti resikony tinggi pula. Bahkan bisa return
realisasi tinggi, resiko rendah.
Gambar 2.1 Hubungan Positif Return Ekspektasi Dengan Resiko
Dari gambar diatas terliha tbahwa surat berharga dengan resiko terendah ( return
bebas resiko) adalah Surat berharga Indonesia ( SBI ), Obligasi RI, dan Surat
Utang negara (SUN) sehingga memiliki kecenderungen return ekspektasi dibawah
prduk investasi lainnya. Tetapi jika investor menginginkan return yang lebih tinggi
maka dapat memilih obligasi perusahaan, dengan konsekwensi resiko yang tinggi
pula. Return yang lebih tinggi terdapat pada saham, waran dan opsi tetapi tingkat
fliktuasi return lebih tinggi sehingga resiko yang ditanggung semakin tinggi pila
sebab ketidakpastian semakin besar.
RBRObligasi Perusahaan
Saham
Waran
OpsiE(Ri)
Resiko
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
15/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 19
2.6. PENGERTIAN DAN TUJUAN PORTOFOLIO
Dalam dunia bisnis, sebenarnya hampir semua investasi mengandung unsure
ketidak pastiaan atau resiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan
diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Hal lain yang dihadapi investor adalah
jika ia mengharapkan keuntungan yang tinggi maka ia harus bersedia menanggung
resiko yang tinggi pula.
Hampir semua investor tidak menginginkan kerugian pada waktu melakukan
investasi. Berbagai cara dilakukan agar terhindar dari kerugian, atau setidaknya
keuntungannya maksimal dengan resiko yang minimal. Hal ini berlaku juga di
transaksi yang berhubungan dengan kegiatan pasar modal. Sebelum melakukan
invesatsi, investor akan melihat analisis di surat-surat kabar masa yang akan datang,
bagaimana perbandingannya dengan instrumen lainnya, dsb.
Problem utama yang dihadapi setiap investor adalah menentukan sekuritas
beresiko mana yang harus dibeli. Karena satu portfolio merupakan kumpulan
sekuriatas, masalah ini bagi investor sama dengan memilih portfolio yang optimal dari
suatu portfolio yang ada.
Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas, maka dilakukan upaya meminimalisasi
kerugian dengan portfolio investasi. Istilah portfolio ini juga banyak berhubungan
dengan reksadana. Reksadana merupakan suatu perusahaan yang berfungsi
melakukan investasi dari hasil dana yang diperolehnya dari para investor. Investor
yang dilakukan biasanya bukan pada satu instrumen pasar modal, tetapi dikombinasi
dengan instrumen pasar modal lain. Atau dapat dikatakan, portofolio adalah
sekumpulan investasi atau gabungan dari 2 atau lebih surat berharga.
A. Pengertian Portofolio
Portofolio dapat didefinisikan sebagai melakukan investasi pada beberapa alat
investasi, bisa sejenis dan juga tidak sejenis, yang tujuannya adalah menghindari
resiko dan menghasilkan pendapatan sesuai dengan tujuan.
Portofolio yang efisien dapat dicapai melalui dua cara, yaitu :
1. Investor bisa menerima penghasilan tertentu, dengan bersedia pula menerima
resiko minimum.
2. Investor bisa menetukan penghasilan yang tinggi (maksimum), dengan bersedia
pula menerima resiko tertentu.
Menurut Markowitz, portofolio bisa dikatakan efisien bila memenuhi 2 persyaratan,
yaitu :
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
16/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 20
1. Portfolio yang dibentuk memberikan return yang tinggi, namun diikuti dengan
resiko tertentu.
2. Portfolio yang dibentuk memberikan resiko yang terendah, namun diikuti dengan
return tertentu.
Langkah-langkah yang disarankan oleh John Dickinson (1974:6) dalam melakukan
portfolio, yaitu :
1. Placement analysis. Dalam langkah ini, investor melakukan pengumpulan data,
baik kuantitatif maupun kualitatif dari berbagai alat investasi yang akan dijadikan
portfolio.
2. Portfolio construction. Pada langkah ini, investor mulai melakukan berbagai alat
investasi yang dapat memenuhi tujuan investasinya.
3. Portfolio selection. Pada langkah ini, investor mulai melakukan kombinasi diantara
alat investasi yang sudah dipilih tadi. Tujuan kombinasi ini jelas adalah
mendapatkan portfolio yang efisien, sesuai dengan kaidah Markowitz.
B. Tujuan Portofolio
Tujuan utama dari kombinasi ini adalah rencana investasi yang paling aman dengan
keuntungan yang maksimal dan resiko yang minimal. Semakin banyak jenis
instrument yang diambil, maka risiko kerugian dapat dinetralisir atau ditutup oleh
keuntungan yang diperoleh dari jenis instrument yang lain. Melakukan kombinasi
yang tepat dalam melakukan investasi bukanlah hal yang mudah. Diperlukan suatu
ketelitian dan analisis yang cermat, sehingga hasil yang diharapkan bisa tercapai.
C. Proses Investasi Portofolio
Dalam melakukan investasi portfolio perlu dilakukan sbb:
1. Menetapkan Kebijakan Investasi
Manajer investasi perlu mengenali tujuan investasi dari kliennya, terutama yang
menyangkut sikapnya terhadap trade off antara resiko dengan return.
2. Melakukan Analisis Sekuritas
Dilakukan analisis untuk membandingkan antara market value dengan intrinsic
value, degan maksud untuk mengetahui apakah terjadi situasi mispriced.
3. Membentuk Portfolio
Memilih sekuritas-sekuritas mana yang akan dibeli dan berapa banyak dana
yang akan diinvestasikan pada sekuritas-sekuritas tersebut.
4. Merivisi Portfolio
Menentukan mana sekuritas dalam portfolio yang akan diganti, dan sekuritas
mana yang akan dibeli sebagi penggantinya.
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
17/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 21
5. Menilai Kinerja Portfolio
Apakah tingkat keuntungan yang diperoleh dari portfolio tersebut sesuai dengan
resiko yang ditanggung? Pembandingnya perlu dilakukan dengan benchmark
yang dipilih.
D. Tingkat Keuntungan
Tingkat keuntungan yang diperoleh dari pemilik suatu portfolio dipengaruhi oleh daya
sumber, yaitu :
1. Kemungkinan adanya perubahan harga sekuritas-sekuritas yang membentuk
portfolio tersebut.
2. Pembayaran dividen ( atau juga bunga kalau dalam portfolio tersebut terdapat
obligasi ).
Portofolio adalah komposisi asset yang menjadi pilihan seorang investor. Asset
tersebut dapat berupa financial assets seperti saham (stock), obligasi (bond), dan
opsi (option) maupun real assets seperti tanah, gedung, kendaraan, dan perusahaan.
Dana yang diniatkan untuk diinvestasikan akan ditanamkan oleh investor ke asset-
asset tersebut dengan proposisi tertentu.
2.7. RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO
Sebelum pemodal melakukan investasi pada sekuritas, ia perlu merumuskan
terlebih dahulu kebijakan investasinya. Berapa resiko yang perlu ditanggung, berapa
jumlah dana yang diinvestasikan, merupakan pertanyaan-pertanyaan yang harus ia
jawab terlebih dahulu. Setelah itu baru melakukan analisis sekuritas, membentuk
portfolio, melakukan revisi portofolio apabila dianggap perlu dan mengevaluasi
portfolio tersebut.
A. RETURN PORTOFOLIO
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada return dan resiko sekuritas,
dalam return portofolio terdiri dari 2 return yaitu :
1. Return realisasi Portofolio adalah rata rata tertimbang dari return return
realisasi masing masing sekuritas di dalam portofolio. Secara sistematis
return realisasi portofolio dapat dinyatakan sebagai berikut :
Keterangan:
Rp : return realisasi porfolio
Ri : return realisasi sekuritas ke -i
Wi : proporsi dari seluruh sekuritas diinvestasikan pada portofolio
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
18/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 22
2. Return Ekspektasi Portofolio adalah rata-rata tertimbang (ditimbang
berdasarkan proporsi nilai modalnya dalam portofolio) dari ekspektasi return
masing-masing asset yang ada dalam portfolio. Formula untuk menghitung
ekspektasi return suatu portfolio, E(Rp) adalah sebagai berikut:
RUMUS :
Keterangan:
E(Rp) = tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu porfolio
E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas
Ri = satu outcome dari sekuritas
Wi = proporsi asset / dana yang diinvestasikan pada saham i
Karena investasi yang dilakukan mempunyai unsur ketidakpastian, investor
hanya dapat mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Mereka
tidak dapat mengetahui dengan pasti tingkat keuntungan yang akan diperoleh.
Ketidak-pastian atau resiko investasi tersebut diukur dengan penyebaran nilai
tingkat tinggi keuntungan di sekitar nilai tingkat keuntungan yang diharapkan.
Ekspektasi return suatu portofolio adalah rata-rata tertimbang ekspektasi return
dari asset-asset yang ada dalam portofolio.
B. RESIKO PORTOFOLIO
Resiko portofolio tidak merupakan rata-rata tertimbang dari resiko asset-
asset dalam portofolio tersebut. Resiko portofolio dipengaruhi oleh kovarian
(covariance) antar asset yang ada di portofolio, dan komponen utama dari
kovarian adalah koefisien korelasi (correlation coefficient).
Konsep resiko portofolio yang diperkenalkan oleh Harry M. Markowitz
menunjukkan bahwa secara umum reesiko mungkin dapat dikurangi dengan
menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio.
Persyaratan utama untuk dapat mengurangi resiko di dalam portofolio adalah
return masing masing sekuritas tidak berkorelasi positif dan sempurna.
Resiko Portofolio adalah varian dari sekuritas sekuritas yang membentuk
portofolio tersebut.. salah satu pengukur resiko adalah standar deviation atau
varian yang merupakan kuadrat dari deviasi standar. resiko portofolio dapat
diukur dengan besarnya deviasi standar atau varian dari nilai-nilai return
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
19/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 23
sekuritas yang ada di dalam portofolio. Formula untuk menghitung Resiko
Portofolio adalah sbb :
RUMUS :
Var (Rp) = p2 = E [Rp E(Rp)]2
Keterangan :
Var ( Rp) : varian portfolio
p2 : Varian Resiko Portofolio
Rp : Return Portofolio
E(Rp) : Return Ekspektasi portofolio
Para pemodal melakukan diversifikasi investasi karena mereka ingin
mengurangi risiko yang meraka tanggung. Sementara tingkat keuntungan yang
diharapkan dari portfolio merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan
yang diharapkan dari masing-masing saham yang membentuk portfolio tersebut.
Deviasi standar portfolio lebih kecil dari rata-rata tertimbang sejauh koefisien
korelasi antar saham yang menbentuk portfolio tersebut lebih kecil dari 1.
Semakin rendah rendah koefisian korelasi, semakin efektif penurunan deviasi
standar.
Dengan memperbesar jumlah saham pada portfolio, akhirnya deviasi standar
portfolio tersebut akan tergantung pada covariance saham-saham yang
membentuk portfolio tersebut. Hal inilah yang menyebabkan mengapa dengan
menambah jumlah saham dalam portfolio, deviasi standar portfolio akan semakin
berkurang, tetapi tidak pernah bisa dihilangkan.
Untuk mengurangi resiko investasi, kita juga bisa melakukan analisis melalui
tingkat korelasi antara instrumen dalam suatu portfolio. Menurut J.Supranto kau
tidaknya hubungan antar variabel diukur dengan suatu nilai yang disebut
Koefisien Korelasi. Nilai Koefisien Korelasi berkisar antar -1 sampai 1
(J.Supranto, Statistik, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994).
Korelasi positif menunjukkan keduanya bergerak dalam arah yang searah.
Artinya variabel satunya naik, maka variabel yang lain juga mengalami kenaikan.
Sementara korelasi negative menujukkan arah pergerakan yang saling
berlawanan antar variabel. Jika tidak ada korelasi antara variabel, maka koefisien
korelasinya = 0.
Setelah kita mengetahui hasil korelasi antar variabel, hubungannya dengan
strategi investasi, maka kita akan memilih portfolio yang mempunyai hubungan
antar variabel adalah negative.
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
20/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 24
Efektifitas pengurangan risiko tersebut disebabkan oleh :
1. Banyaknya jumlah saham yang tersedia di pasar-pasar modal tersebut.
2. koefisien korelasi antar tingkat keuntungan saham-saham yang terdaftar di
bursa tersebut. Semakin rendah koefisien korelasi tingkat keuntunagan,
semakin efektif pengurangan resiko.
Hal ini menujukkan bahwa kemungkinan seluruh resiko bisa dikurangi.
Setelah portfolio dipelajari dalam masalah potensi hasil dan resikonya,
investor berada pada posisi untuk memilih satu portfolio yang paling mnarik
baginya dan keberanian investor dalam menghadapi resiko investasi. Ada 3
macam sikap investor terhadapa resiko investasi :
1. Risk Averse --- mengindari resiko
2. Risk Seeker --- menyenangi resiko
3. Risk Indefferent --- tidak menyukai resiko
Kurva indifferent menunjukkan serangkaian kombinasi resiko dan return yang
diharapkan yang memberi investor jumlah utilitas yang sama. Para investor
dikatakan berada pada kondisi indifferent (tidak lebih memilih salah satu) antara
kombinas-kombinasi resiko dan return yang diharapkan yang berada pada kurva
indifferent yang sama.
2.8. PEMILIHAN PORTOFOLIO
Portofolio merupakan kombinasi / gabungan / sekumpulan assets, baik berupa
real assets maupun finansial assets yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan
portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi, yaitu
mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi
negative,
A. PEMILIHAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN
Suatu portofolio dikatakan efisien apabila portofolio tersebut bila dibandingkan
dengan portofolio lain memenuhi kondisi berikut : Memberikan expected return
terbesar dengan resiko yang sama Memberikan risk terkecil dengan expected
return yang sama. Selain itu, Portofolio yang efisien adalah portofolio yang
memberikan pengembalian yang diharapkan terbesar untuk tingkat resiko tertentu
atau kata lain, tingkat resiko terendah untuk tingkat pengembalian tertentu.
Efficient frontier : garis yang menunjukkan sejumlah portofolio yang efisien , dan
semua portofolio dibawah garis dinyatakan tidak efisien.
-
8/8/2019 kajian teori portofolio
21/21
Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 25
1. Short Selling Diperkenankan
Short selling : menjual saham yang bukan miliknya. Misal : meminjam
saham pada brokernya dengan harapan harga saham akan turu. Sehingga
investor akan memperoleh keuntungan. Hasil short selling selanjutnya
digunakan untuk membeli saham lain. Dengan demikian jumlah dana yang
diinvestasikan bisa lebih besar dari 100% , & bisa juga lebih kecil dari 0% (
negatif )
2. Short Selling tidak diperkenankan
Jika short salling tidak diperkenankan & investor menginvestasikan semua
dananya, maka jumlah dana yang diinvestasikan maksimum sebesar 100% &
minimum sebesar 0%
B. PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL
Model indeks tunggal adalah penyederhanaan dari model Markowitz. Untuk medel
indeks tunggal hanya dibutuhkan perhitungan sebanyak n buah return, n buah
dan n buah varian dari kesalahan residual dan sebuah varian return indeks pasar
M2. Jika hanya resiko portofolio yang akan dihitung model indeks tunggal hanya
membutuhkan n buah untuk dan n buah untuk varian kesalaha residual e2 dan
sebuah varian indeks pasar M2.