kajian teori portofolio

Upload: ragilyudyprasetyo4672

Post on 09-Apr-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    1/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 5

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    2.1. PASAR MODAL ( Capital Market)

    Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

    keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

    ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

    modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain

    (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan

    demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual

    beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar

    modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti

    saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti

    option, futures, dan lain-lain.

    Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal

    mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan

    Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan

    dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan

    Efek. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena

    pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

    usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari

    masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat

    digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan

    lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi

    pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan

    demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan

    karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.

    2.2. PROSES GO PUBLIK

    Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal

    dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam

    perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan.

    Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur

    berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang,

    maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity).

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    2/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 6

    Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual

    saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik.

    Untuk go publik, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan

    dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum,

    serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM-LK.

    Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran

    saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go

    public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara

    yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.

    Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:

    Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh

    Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk

    Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai

    dengan jumlah Efek yang tersedia;

    Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.

    Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan berikut:

    1. Tahap Persiapan

    Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala

    sesuatu yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling

    awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat

    Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang

    saham dalam rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan,

    selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi

    penunjang pasar yaitu:

    Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak

    keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham.

    Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai

    dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas

    penerbitan.

    Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau

    pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.

    Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan

    menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;

    Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    3/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 7

    Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-

    perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.

    2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

    Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten

    menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK

    menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.

    3. Tahap Penawaran Saham

    Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten

    menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham

    tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-

    kurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor

    terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak

    100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta

    saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor

    tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa

    Efek.

    4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek

    Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut

    dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

    2.3. MEKANISME PERDAGANGAN EFEK

    Pelaksanaan Perdagangan

    Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas

    JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB)

    yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggungjawab

    terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri

    maupun untuk kepentingan nasabah.

    Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi

    Bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum

    dalam DTB, termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena:

    kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam

    rangka Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC yang

    disediakan oleh Bursa; dan atau

    kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan atau

    permintaan beli ke JATS; dan atau

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    4/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 8

    kelalaian atau kesalahan IT Officer-RT dalam pengoperasian Peralatan Penunjang

    dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek; dan atau

    adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang dan

    atau aplikasi Anggota Bursa Efek.

    Segmen Pasar di Bursa

    Pasar Reguler;

    Pasar Tunai;

    Pasar Negosiasi.

    Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya dapat diperdagangkan pada

    Pasar Tunai dan di Pasar Negosiasi pada sesi I.

    Penyelesaian Transaksi

    Jam Perdagangan

    Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan

    selama jam perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada Waktu

    JATS.

    Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap Hari Bursa:

    Jam Perdagangan Pasar Tunai:

    Pesanan Nasabah

    Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah hanya

    pesanan terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa

    sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya.

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    5/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 9

    Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain HMETD hanya

    boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Reguler, kecuali nasabah

    menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau

    permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.

    Satuan Perdagangan

    Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan

    (round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) Efek. Perdagangan di Pasar

    Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot).

    Satuan perubahan harga (fraksi)

    Catatan

    * Jenjang maksimum perubahan harga adalah 10x fraksi harga, masih berada di

    bawah batas auto rejection dan tidak berlaku pada pre-opening.

    Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga di atas berlaku untuk satu Hari Bursa

    penuh dan disesuaikan pada Hari Bursa berikutnya jika Harga Penutupan berada

    pada rentang harga yang berbeda. Jenjang maksimum perubahan harga dapat

    dilakukan sepanjang tidak melampaui batasan persentase Auto Rejection.

    Auto Rejection*

    Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS

    adalah harga penawaran yang masih berada di dalam rentang harga tertentu. Bila

    Anggota Bursa memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara

    otomatis akan ditolak oleh JATS (auto rejection).

    Batasan auto rejectionyang berlaku saat ini:

    1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 50,- (lima

    puluh rupiah);

    2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga puluh lima

    perseratus), di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang

    harga Rp 50,- (lima puluh rupiah) sampai dengan dari Rp 200,- (dua ratus rupiah);

    3. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua puluh lima

    perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    6/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 10

    harga Rp 200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan dari Rp 5.000,- (lima ribu

    rupiah);

    4. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua puluh

    perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang

    harga di atas Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).

    Penerapan Auto Rejection terhadap Harga di atas, untuk perdagangan saham

    hasil penawaran umum yang untuk pertama kalinya diperdagangkan di bursa

    (perdagangan perdana), ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan

    Auto Rejectionharga sebagaimana dimaksud dalam butir di atas.

    Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau

    terendah atas saham yang dimasukkan ke JATS dalam perdagangan saham di Pasar

    Reguler dan Pasar Tunai ditentukan sebagai berikut:

    Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentukpada sesi Pra-

    Pembukaan; atau

    Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler pada Hari Bursa

    sebelumnya (Previous Price) apabila Opening Pricetidak terbentuk.

    Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan tindakan korporasi, maka selama 3

    (tiga) Hari Bursa berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang

    memuat hak (periode cum) di Pasar Reguler, Acuan Harga di atas menggunakan

    Previous Pricedari masing-masing Pasar (Reguler atau Tunai).

    *sesuai dengan Surat Edaran SE-00001/BEI.PSH/01-2009 yang diberlakukan pada

    tanggal 19 Januari 2009.

    Pra-pembukaan Pelaksanaan perdagangan di Pasar Reguler dimulai dengan Pra-

    pembukaan. Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan

    beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi)

    dan ketentuan Auto Rejection.

    Harga Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran jual dan

    permintaan beli terbanyak yang dapat dialokasikan oleh JATS pada harga tertentu

    pada periode Pra-pembukaan.

    Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang tidak teralokasi di Pra-

    pembukaan, akan diproses secara langsung (tanpa memasukkan kembali penawaran

    jual dan atau permintaan beli) pada sesi I perdagangan, kecuali Harga penawaran

    jual dan atau permintaan beli tersebut melampaui batasan Auto Rejection.

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    7/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 11

    Pasar Reguler

    Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS

    diproses oleh JATS dengan memperhatikan:

    1. Prioritas harga (price priority):

    Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap

    permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada

    harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga

    yang lebih tinggi.

    2. Prioritas Waktu (time Priority)

    Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS

    memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan

    terlebih dahulu.

    Pengurangan jumlah Efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun pada

    permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan hilangnya

    prioritas waktu. Sedangkan penambahan jumlah Efek baik pada penawaran jual

    maupun permintaan beli untuk tingkat harga yang sama diperlakukan sama dengan

    penawaran jual maupun permintaan beli baru.

    Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada saat

    penawaran jual dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS.

    Pasar Negosiasi

    Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar

    secara individual (negosiasi secara langsung) antar:

    Anggota Bursa atau

    nasabah melalui satu Anggota Bursa atau

    nasabah dengan Anggota Bursa atau

    Anggota Bursa dengan KPEI

    Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS.

    Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan beli

    melalui papan tampilan informasi (advertising) dan bisa di ubah atau dibatalkan

    sebelum kesepakatan dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai mengikat pada saat

    terjadi penjumpaan antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS.

    Penyelesaian Transaksi Bursa

    Pasar Reguler dan Pasar TunaiPenyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan

    Pasar Tunai antara Anggota Bursa jual dan Anggota Bursa beli dijamin oleh KPEI.

    Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib diselesaikan pada Hari Bursa ke-3 (T+3).

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    8/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 12

    Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan pada Hari Bursa yang sama

    (T+0).

    Penyelesaiain Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar Reguler dan Pasar

    Tunai akan ditentukan oleh KPEI melalui proses Netting dan dilakukan melalui

    pemindahbukuan Efek dan atau dana ke rekening Efek Anggota Bursa yang berhak

    yang berada pada KSEI.

    Dalam hal kewajiban Anggota Bursa untuk menyerahkan Efek tidak dilaksanakan

    sesuasi dengan ketentuan, maka Anggota Bursa tersebut wajib untuk menyelesaikan

    kewajibannya dengan uang pengganti (ACS= Alternate Cash Settlement) yang

    besarnya ditetapkan sebesar 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga

    tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di:

    Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang penyelesaiannya jatuh tempo pada tanggal

    yang sama; dan

    Pasar Reguler pada Sesi I pada hari penyelesaian transaksi yang jatuh temponya

    sebagaimana di atas.

    Dalam hal Anggota Bursa tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar kepada

    KPEI sebagaimana tercantum dalam DHK Netting, maka kewajiban Anggota Bursa

    tersebut wajib diselesaikan sesuai dengan Peraturan KPEI.

    Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya dalam penyelesaian Transaksi

    Bursa dilarang melakukan kegiatan perdagangan Efek di Bursa sampai dengan KPEI

    melaporkan ke Bursa bahwa semua kewajiban Anggota Bursa tersebut telah

    terpenuhi dan Anggota Bursa dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan

    Bursa.

    Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar Negosiasi

    Waktu penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi ditetapkan berdasarkan

    kesepakatan antara AB jual dan AB beli dan diselesaikan secara Per-transaksi (tidak

    netting). Bila tidak ditetapkan, maka penyelesaian Transaksi Bursa dilakukan

    selambat-lambatnya pada Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi (T+3) atau

    Hari Bursa yang sama dengan terjadinya transaksi (T+0) khusus untuk Hari Bursa

    terakhir perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

    Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan dengan

    pemindahbukuan secara langsung oleh Anggota Bursa jual dan Anggota Bursa beli

    dan tidak dijamin KPEI.

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    9/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 13

    Biaya Transaksi

    Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI dan KSEI yang

    dihitung berdasarkan nilai pertransaksi Anggota Bursa sebagai berikut:

    * Dibayarkan ke Bursa sebagai Wajib Pungut, sesuai ketentuan yang berlaku.

    Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp 2.000.000,- (dua juta

    Rupiah) per bulan termasuk untuk AB dalam keadaan suspensi atau SPABnya

    dibekukan;Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening Bursa setiap bulan selambat-

    lambatnya pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam hal hari kalender ke-12

    (dua belas) di atas jatuh pada hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur maka

    kewajiban dimaksud efektif pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran

    dikenakan denda sebesar 1% (satu per seratus) setiap hari kalender keterlambatan.

    Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya selambat-lambatnya 5 Hari

    Bursa setelah lampaunya batas waktu pembayaran, maka Anggota Bursa tersebut

    disamping dikenakan denda juga dikenakan suspensi sampai dengan

    diselesaikannya seluruh kewajiban pembayaran biaya transaksi dan dendanya.

    2.4. SAHAM (Stock Equities)

    Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling

    popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

    memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan

    instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu

    memberikan tingkat keuntungan yang menarik.Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

    (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan

    menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan

    perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum

    Pemegang Saham (RUPS).

    Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau

    memiliki saham:

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    10/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 14

    1. Dividen

    Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan

    berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah

    mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang

    pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang

    saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan

    saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham

    yang berhak mendapatkan dividen.

    Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya

    kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam

    jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen

    saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah

    saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah

    dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

    2. Capital Gain

    Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain

    terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

    Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000

    kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal

    tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang

    dijualnya.

    Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:

    1. Capital Loss

    Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor

    menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di

    beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus

    mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.

    Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga

    Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

    2. Risiko Likuidasi

    Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan,

    atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang

    saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat

    dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    11/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 15

    hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara

    proporsional kepada seluruh pemegang saham.

    Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham

    tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko

    yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut

    untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.

    Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari,

    harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun

    penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan

    penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh

    supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi

    karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut

    (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun

    faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan

    faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.

    2.5. RETUN DAN RESIKO SEKURITAS

    Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return

    realisasi (yang sudah terjadi) atau return ekspektasi ( yang belum terjadi tetapi

    diharapkan akan terjadi di masa mendatang).

    A. Return Realisasi ( realized return)

    Return realisasi adalah return yang telah terjadi. Return realisasi dapat dihitung

    berdasarkan data historis . return realisasi penting karena digunakan sebagai

    salah satu pengukurkinerja dari perusahaan . selain itu return realisasi berguna

    sebagai dasar penentu return ekspektasi ( Expected return ) dan resiko di masa

    mendatang.

    Return realisasi dapat diukur menggunakan beberapa cara antara lain :

    1. Return total, return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode

    tertentu. Return total terdiri dari capital gain atau Capital Loss yaitu selisih

    untung (rugi) dari harga investasi sekarang realatif dengan harga periode

    yang lalu.

    2. Relatif return, return pengganti yang mempertahankan return total memiliki

    hasil positif dengan menambah 1 pada return total

    Relative return = return total + 1

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    12/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 16

    3. Kumulatif return, return total yang mengukur perubahan kemakmuran yaitu

    perubahan harga dari saham dan perubahan pendapatan dan deviden yang

    diterima. perubahan kemakmuran ini menunjukkan tambahan kekayaan dari

    kekayaan sebelumnya. Untuk mengukur indek kemakmuran kumulatif dapat

    dihitung sebagai berikut :

    IKK = KK0 (1+R1) (1+R2)(1+Rn)

    IKK = PHK x YK

    Keterangan

    IKK = indek kemakmuran komulatif

    KK0 = kekayaan awal

    Rt = return period ke t, dari t =1 sampai t =n

    PHK= Perubahan harga saham komulatif

    YK = yield ( deviden) komulatif

    4. Return disesuaikan, return yang disesuaikan dengan mempertimbangkan

    daya beli, tingkat inflasi, dan nilai uang. Reurn ini juga sering disebut return

    riel atau return yang disesuaikan dengan tingkat inflasi ( Inflation Adjusted

    return) sebaga berikut :

    RIA = return disesuaikan dengan inflasi

    R = return nominal

    IF = tingkat inflasi

    RKA = return yang disesuaikan dengan kurs mata uang asing

    RR = Relatif return

    B. Resiko Return Realisasi

    Selain menghitung return, dalam investasi juga harus memperhitungkan resiko.

    Pada dasarnya return dan resiko adalah 2 hal yang tidak terpisahkan karena

    pertimbangan suatu investasi merupakan trade offdari kedua factor ini.

    Return dan resiko memilik hubunga positif, semakin besar resiko yang harus

    ditanggung semakin besar pula return yang harus dikompensasikan.resiko sering

    dihubungkan dengan penyimpangan / deviasi dari outcome yang diterima dengan

    yang diekspektasi.

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    13/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 17

    Van Horne dan Wanchowics Jr. (1992) mendefinisikan resiko sebagai variabilitas

    return terhadap return yang diharapkan. Dalam return realisasi, resiko dapat

    diukur menggunakan Deviasi standar ( standar deviation)

    Keterangan :

    SD = standar deviation

    Xi = nilai ke i,

    X rata2 = nilai rata2

    n = Jumlah yang di observasi

    C. Ketidakpastian (uncertainty)

    Dengan adanya ketidakpastian berarti investor akan memperoleh return di masa

    mendatang yang belum diketahui persis nilainya. Untuk itu return yang akan

    diterima perlu diestimasi nilainya dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi.

    Dengan mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi itu berarti bahwa

    tidak hanya sebuah hasil masa depan (Outcome) yang akan diantisipasi, tetapi

    peru diantisipasi beberapa hasil masa depan fengan kemungkinan probabilitas

    terjadinya. Distribusi probabilitas dapat diperoleh dengan cara estimasi secara

    subjektif atau berdasarkan rai kejadian sejenis di masa lalu.

    D. Return Ekspektasi ( expected return)

    Return ekspektasi adalah Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di

    masa mendatang. Berbeda denga return realisasi yang sifatnya sudah terjadi,

    return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return ekspektasi dapat diukur dengan

    mengalikan hasil masa depan (outcome) dengan probabilita skejadian dan

    menjumlah semua hasil perkalian tersebut.

    Keterangan :

    E (Ri) = return ekspektasi saham (sekuritas) ke i

    Rj = hasil masa depan ke - j

    Pj = probabilitas ke j

    n = jumlah dari hasil masa depan

    E. Resiko Dari Return Ekspektasi

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    14/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 18

    Penyimpangan standar atau deviasi standar masih merupakan pengukuran yang

    digunakan menghitung reisko yang berhubungan dengan resiko ekspektasi.

    Varian merupakan kuadrat dari deviasi standar.

    Deviasi standar :

    F. Hubungan antara return Ekspektasi dengan resiko

    Return ekspektasi dengan reisko mempunyai hubungan positif. Semakin besar

    resiko sekuritas semakin besar pula return yang diharapkan. Hubungan ini haya

    berlaku untuk return ekspektasi (Before the fact) yaitu return yang belum terjadi.

    Untuk return realisasi hubungan ini tidak dapat terjadi. Untuk pasar tidak rasional

    kadang return realsiasi tinggi, tidak mesti resikony tinggi pula. Bahkan bisa return

    realisasi tinggi, resiko rendah.

    Gambar 2.1 Hubungan Positif Return Ekspektasi Dengan Resiko

    Dari gambar diatas terliha tbahwa surat berharga dengan resiko terendah ( return

    bebas resiko) adalah Surat berharga Indonesia ( SBI ), Obligasi RI, dan Surat

    Utang negara (SUN) sehingga memiliki kecenderungen return ekspektasi dibawah

    prduk investasi lainnya. Tetapi jika investor menginginkan return yang lebih tinggi

    maka dapat memilih obligasi perusahaan, dengan konsekwensi resiko yang tinggi

    pula. Return yang lebih tinggi terdapat pada saham, waran dan opsi tetapi tingkat

    fliktuasi return lebih tinggi sehingga resiko yang ditanggung semakin tinggi pila

    sebab ketidakpastian semakin besar.

    RBRObligasi Perusahaan

    Saham

    Waran

    OpsiE(Ri)

    Resiko

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    15/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 19

    2.6. PENGERTIAN DAN TUJUAN PORTOFOLIO

    Dalam dunia bisnis, sebenarnya hampir semua investasi mengandung unsure

    ketidak pastiaan atau resiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan

    diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Hal lain yang dihadapi investor adalah

    jika ia mengharapkan keuntungan yang tinggi maka ia harus bersedia menanggung

    resiko yang tinggi pula.

    Hampir semua investor tidak menginginkan kerugian pada waktu melakukan

    investasi. Berbagai cara dilakukan agar terhindar dari kerugian, atau setidaknya

    keuntungannya maksimal dengan resiko yang minimal. Hal ini berlaku juga di

    transaksi yang berhubungan dengan kegiatan pasar modal. Sebelum melakukan

    invesatsi, investor akan melihat analisis di surat-surat kabar masa yang akan datang,

    bagaimana perbandingannya dengan instrumen lainnya, dsb.

    Problem utama yang dihadapi setiap investor adalah menentukan sekuritas

    beresiko mana yang harus dibeli. Karena satu portfolio merupakan kumpulan

    sekuriatas, masalah ini bagi investor sama dengan memilih portfolio yang optimal dari

    suatu portfolio yang ada.

    Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas, maka dilakukan upaya meminimalisasi

    kerugian dengan portfolio investasi. Istilah portfolio ini juga banyak berhubungan

    dengan reksadana. Reksadana merupakan suatu perusahaan yang berfungsi

    melakukan investasi dari hasil dana yang diperolehnya dari para investor. Investor

    yang dilakukan biasanya bukan pada satu instrumen pasar modal, tetapi dikombinasi

    dengan instrumen pasar modal lain. Atau dapat dikatakan, portofolio adalah

    sekumpulan investasi atau gabungan dari 2 atau lebih surat berharga.

    A. Pengertian Portofolio

    Portofolio dapat didefinisikan sebagai melakukan investasi pada beberapa alat

    investasi, bisa sejenis dan juga tidak sejenis, yang tujuannya adalah menghindari

    resiko dan menghasilkan pendapatan sesuai dengan tujuan.

    Portofolio yang efisien dapat dicapai melalui dua cara, yaitu :

    1. Investor bisa menerima penghasilan tertentu, dengan bersedia pula menerima

    resiko minimum.

    2. Investor bisa menetukan penghasilan yang tinggi (maksimum), dengan bersedia

    pula menerima resiko tertentu.

    Menurut Markowitz, portofolio bisa dikatakan efisien bila memenuhi 2 persyaratan,

    yaitu :

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    16/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 20

    1. Portfolio yang dibentuk memberikan return yang tinggi, namun diikuti dengan

    resiko tertentu.

    2. Portfolio yang dibentuk memberikan resiko yang terendah, namun diikuti dengan

    return tertentu.

    Langkah-langkah yang disarankan oleh John Dickinson (1974:6) dalam melakukan

    portfolio, yaitu :

    1. Placement analysis. Dalam langkah ini, investor melakukan pengumpulan data,

    baik kuantitatif maupun kualitatif dari berbagai alat investasi yang akan dijadikan

    portfolio.

    2. Portfolio construction. Pada langkah ini, investor mulai melakukan berbagai alat

    investasi yang dapat memenuhi tujuan investasinya.

    3. Portfolio selection. Pada langkah ini, investor mulai melakukan kombinasi diantara

    alat investasi yang sudah dipilih tadi. Tujuan kombinasi ini jelas adalah

    mendapatkan portfolio yang efisien, sesuai dengan kaidah Markowitz.

    B. Tujuan Portofolio

    Tujuan utama dari kombinasi ini adalah rencana investasi yang paling aman dengan

    keuntungan yang maksimal dan resiko yang minimal. Semakin banyak jenis

    instrument yang diambil, maka risiko kerugian dapat dinetralisir atau ditutup oleh

    keuntungan yang diperoleh dari jenis instrument yang lain. Melakukan kombinasi

    yang tepat dalam melakukan investasi bukanlah hal yang mudah. Diperlukan suatu

    ketelitian dan analisis yang cermat, sehingga hasil yang diharapkan bisa tercapai.

    C. Proses Investasi Portofolio

    Dalam melakukan investasi portfolio perlu dilakukan sbb:

    1. Menetapkan Kebijakan Investasi

    Manajer investasi perlu mengenali tujuan investasi dari kliennya, terutama yang

    menyangkut sikapnya terhadap trade off antara resiko dengan return.

    2. Melakukan Analisis Sekuritas

    Dilakukan analisis untuk membandingkan antara market value dengan intrinsic

    value, degan maksud untuk mengetahui apakah terjadi situasi mispriced.

    3. Membentuk Portfolio

    Memilih sekuritas-sekuritas mana yang akan dibeli dan berapa banyak dana

    yang akan diinvestasikan pada sekuritas-sekuritas tersebut.

    4. Merivisi Portfolio

    Menentukan mana sekuritas dalam portfolio yang akan diganti, dan sekuritas

    mana yang akan dibeli sebagi penggantinya.

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    17/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 21

    5. Menilai Kinerja Portfolio

    Apakah tingkat keuntungan yang diperoleh dari portfolio tersebut sesuai dengan

    resiko yang ditanggung? Pembandingnya perlu dilakukan dengan benchmark

    yang dipilih.

    D. Tingkat Keuntungan

    Tingkat keuntungan yang diperoleh dari pemilik suatu portfolio dipengaruhi oleh daya

    sumber, yaitu :

    1. Kemungkinan adanya perubahan harga sekuritas-sekuritas yang membentuk

    portfolio tersebut.

    2. Pembayaran dividen ( atau juga bunga kalau dalam portfolio tersebut terdapat

    obligasi ).

    Portofolio adalah komposisi asset yang menjadi pilihan seorang investor. Asset

    tersebut dapat berupa financial assets seperti saham (stock), obligasi (bond), dan

    opsi (option) maupun real assets seperti tanah, gedung, kendaraan, dan perusahaan.

    Dana yang diniatkan untuk diinvestasikan akan ditanamkan oleh investor ke asset-

    asset tersebut dengan proposisi tertentu.

    2.7. RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO

    Sebelum pemodal melakukan investasi pada sekuritas, ia perlu merumuskan

    terlebih dahulu kebijakan investasinya. Berapa resiko yang perlu ditanggung, berapa

    jumlah dana yang diinvestasikan, merupakan pertanyaan-pertanyaan yang harus ia

    jawab terlebih dahulu. Setelah itu baru melakukan analisis sekuritas, membentuk

    portfolio, melakukan revisi portofolio apabila dianggap perlu dan mengevaluasi

    portfolio tersebut.

    A. RETURN PORTOFOLIO

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada return dan resiko sekuritas,

    dalam return portofolio terdiri dari 2 return yaitu :

    1. Return realisasi Portofolio adalah rata rata tertimbang dari return return

    realisasi masing masing sekuritas di dalam portofolio. Secara sistematis

    return realisasi portofolio dapat dinyatakan sebagai berikut :

    Keterangan:

    Rp : return realisasi porfolio

    Ri : return realisasi sekuritas ke -i

    Wi : proporsi dari seluruh sekuritas diinvestasikan pada portofolio

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    18/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 22

    2. Return Ekspektasi Portofolio adalah rata-rata tertimbang (ditimbang

    berdasarkan proporsi nilai modalnya dalam portofolio) dari ekspektasi return

    masing-masing asset yang ada dalam portfolio. Formula untuk menghitung

    ekspektasi return suatu portfolio, E(Rp) adalah sebagai berikut:

    RUMUS :

    Keterangan:

    E(Rp) = tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu porfolio

    E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas

    Ri = satu outcome dari sekuritas

    Wi = proporsi asset / dana yang diinvestasikan pada saham i

    Karena investasi yang dilakukan mempunyai unsur ketidakpastian, investor

    hanya dapat mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Mereka

    tidak dapat mengetahui dengan pasti tingkat keuntungan yang akan diperoleh.

    Ketidak-pastian atau resiko investasi tersebut diukur dengan penyebaran nilai

    tingkat tinggi keuntungan di sekitar nilai tingkat keuntungan yang diharapkan.

    Ekspektasi return suatu portofolio adalah rata-rata tertimbang ekspektasi return

    dari asset-asset yang ada dalam portofolio.

    B. RESIKO PORTOFOLIO

    Resiko portofolio tidak merupakan rata-rata tertimbang dari resiko asset-

    asset dalam portofolio tersebut. Resiko portofolio dipengaruhi oleh kovarian

    (covariance) antar asset yang ada di portofolio, dan komponen utama dari

    kovarian adalah koefisien korelasi (correlation coefficient).

    Konsep resiko portofolio yang diperkenalkan oleh Harry M. Markowitz

    menunjukkan bahwa secara umum reesiko mungkin dapat dikurangi dengan

    menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio.

    Persyaratan utama untuk dapat mengurangi resiko di dalam portofolio adalah

    return masing masing sekuritas tidak berkorelasi positif dan sempurna.

    Resiko Portofolio adalah varian dari sekuritas sekuritas yang membentuk

    portofolio tersebut.. salah satu pengukur resiko adalah standar deviation atau

    varian yang merupakan kuadrat dari deviasi standar. resiko portofolio dapat

    diukur dengan besarnya deviasi standar atau varian dari nilai-nilai return

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    19/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 23

    sekuritas yang ada di dalam portofolio. Formula untuk menghitung Resiko

    Portofolio adalah sbb :

    RUMUS :

    Var (Rp) = p2 = E [Rp E(Rp)]2

    Keterangan :

    Var ( Rp) : varian portfolio

    p2 : Varian Resiko Portofolio

    Rp : Return Portofolio

    E(Rp) : Return Ekspektasi portofolio

    Para pemodal melakukan diversifikasi investasi karena mereka ingin

    mengurangi risiko yang meraka tanggung. Sementara tingkat keuntungan yang

    diharapkan dari portfolio merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan

    yang diharapkan dari masing-masing saham yang membentuk portfolio tersebut.

    Deviasi standar portfolio lebih kecil dari rata-rata tertimbang sejauh koefisien

    korelasi antar saham yang menbentuk portfolio tersebut lebih kecil dari 1.

    Semakin rendah rendah koefisian korelasi, semakin efektif penurunan deviasi

    standar.

    Dengan memperbesar jumlah saham pada portfolio, akhirnya deviasi standar

    portfolio tersebut akan tergantung pada covariance saham-saham yang

    membentuk portfolio tersebut. Hal inilah yang menyebabkan mengapa dengan

    menambah jumlah saham dalam portfolio, deviasi standar portfolio akan semakin

    berkurang, tetapi tidak pernah bisa dihilangkan.

    Untuk mengurangi resiko investasi, kita juga bisa melakukan analisis melalui

    tingkat korelasi antara instrumen dalam suatu portfolio. Menurut J.Supranto kau

    tidaknya hubungan antar variabel diukur dengan suatu nilai yang disebut

    Koefisien Korelasi. Nilai Koefisien Korelasi berkisar antar -1 sampai 1

    (J.Supranto, Statistik, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994).

    Korelasi positif menunjukkan keduanya bergerak dalam arah yang searah.

    Artinya variabel satunya naik, maka variabel yang lain juga mengalami kenaikan.

    Sementara korelasi negative menujukkan arah pergerakan yang saling

    berlawanan antar variabel. Jika tidak ada korelasi antara variabel, maka koefisien

    korelasinya = 0.

    Setelah kita mengetahui hasil korelasi antar variabel, hubungannya dengan

    strategi investasi, maka kita akan memilih portfolio yang mempunyai hubungan

    antar variabel adalah negative.

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    20/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 24

    Efektifitas pengurangan risiko tersebut disebabkan oleh :

    1. Banyaknya jumlah saham yang tersedia di pasar-pasar modal tersebut.

    2. koefisien korelasi antar tingkat keuntungan saham-saham yang terdaftar di

    bursa tersebut. Semakin rendah koefisien korelasi tingkat keuntunagan,

    semakin efektif pengurangan resiko.

    Hal ini menujukkan bahwa kemungkinan seluruh resiko bisa dikurangi.

    Setelah portfolio dipelajari dalam masalah potensi hasil dan resikonya,

    investor berada pada posisi untuk memilih satu portfolio yang paling mnarik

    baginya dan keberanian investor dalam menghadapi resiko investasi. Ada 3

    macam sikap investor terhadapa resiko investasi :

    1. Risk Averse --- mengindari resiko

    2. Risk Seeker --- menyenangi resiko

    3. Risk Indefferent --- tidak menyukai resiko

    Kurva indifferent menunjukkan serangkaian kombinasi resiko dan return yang

    diharapkan yang memberi investor jumlah utilitas yang sama. Para investor

    dikatakan berada pada kondisi indifferent (tidak lebih memilih salah satu) antara

    kombinas-kombinasi resiko dan return yang diharapkan yang berada pada kurva

    indifferent yang sama.

    2.8. PEMILIHAN PORTOFOLIO

    Portofolio merupakan kombinasi / gabungan / sekumpulan assets, baik berupa

    real assets maupun finansial assets yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan

    portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi, yaitu

    mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi

    negative,

    A. PEMILIHAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN

    Suatu portofolio dikatakan efisien apabila portofolio tersebut bila dibandingkan

    dengan portofolio lain memenuhi kondisi berikut : Memberikan expected return

    terbesar dengan resiko yang sama Memberikan risk terkecil dengan expected

    return yang sama. Selain itu, Portofolio yang efisien adalah portofolio yang

    memberikan pengembalian yang diharapkan terbesar untuk tingkat resiko tertentu

    atau kata lain, tingkat resiko terendah untuk tingkat pengembalian tertentu.

    Efficient frontier : garis yang menunjukkan sejumlah portofolio yang efisien , dan

    semua portofolio dibawah garis dinyatakan tidak efisien.

  • 8/8/2019 kajian teori portofolio

    21/21

    Return & resiko portofolio Model Indeks Tunggal Page 25

    1. Short Selling Diperkenankan

    Short selling : menjual saham yang bukan miliknya. Misal : meminjam

    saham pada brokernya dengan harapan harga saham akan turu. Sehingga

    investor akan memperoleh keuntungan. Hasil short selling selanjutnya

    digunakan untuk membeli saham lain. Dengan demikian jumlah dana yang

    diinvestasikan bisa lebih besar dari 100% , & bisa juga lebih kecil dari 0% (

    negatif )

    2. Short Selling tidak diperkenankan

    Jika short salling tidak diperkenankan & investor menginvestasikan semua

    dananya, maka jumlah dana yang diinvestasikan maksimum sebesar 100% &

    minimum sebesar 0%

    B. PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

    Model indeks tunggal adalah penyederhanaan dari model Markowitz. Untuk medel

    indeks tunggal hanya dibutuhkan perhitungan sebanyak n buah return, n buah

    dan n buah varian dari kesalahan residual dan sebuah varian return indeks pasar

    M2. Jika hanya resiko portofolio yang akan dihitung model indeks tunggal hanya

    membutuhkan n buah untuk dan n buah untuk varian kesalaha residual e2 dan

    sebuah varian indeks pasar M2.