kelompok 3
DESCRIPTION
tyTRANSCRIPT
KELOMPOK 3
Ilmu ukur tanah untuk membuat garis lurus di lapangan
DISUSUN OLEH:
NUR ARIF MAULA (KETUA KELOMPOK)
FADEL FADILLA (YALON:A)
NUR IRFANDI (YALON:B)
DONI WARTAWAN (YALON:Q)
BERLIANTO (YALON:P)
REZKY RAMADANI(YALON:C)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini .Tujuan dari dibuat nya laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan ilmu ukur tanah. Laporan ini terdiri dari beberapa praktikum yang telah kami lakukan dalam 1 semester ini.Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepadaIBU DAN KEPADA PAK NASIR selaku guru ukur tanah. Kepada teman-teman yang telah bersama-sama bekerja selama prakter berlangsung . Semoga dengan dibuatnya laporan ini bisa berguna bagi pembaca dan mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan atau penyusunan laporan ini.
MEMBUAT GARIS LURUS DI LAPANGAN
KEGIATAN BELAJAR MEMBUAT GARIS LURUS DI LAPANGAN
1. PENGETAHUAN DASAR
Jarak antara dua titik di lapangan dikatakan lurus apabila jarak yang diukur panjangnya tidak
melebihi 3,5 km. Karena bila melebihi 3,5 km sangat dipengaruhi adanya faktor kelengkungan bumi.
Tetapi bila dalam pengukuran tidak dituntut adanya taktor keakuratan, maka pengaruh
kelengkungan bumi tersebut dapat diabaikan.
2. LEMBAR KERJA Tujuan
Siswa dapat melakukan pekerjaan membuat garis lurus di lapangan apabila dibekali dengan
beberapa peralatan.
Bahan dan AlatAlat : beberapa jalon/meteran bila perlu
Bahan : alat tulis, buku catatan
Keselamatan Kerjaa. Gunakaikan pakaian kerja lapangan dan topi pelindung kepala
b. Dalam membawa yalon di arahkan ke posisi vertikal.
c. Hindarkan alat dari kemungkinan hilang.
d. Pusatkan perhatian pada pekerjaan
Langkah Pengerjaan:
1. Tancapkan dua buah yalon di lapangan , misalnya yalon P(berlianto) dan yalon Q(doni)2. Orang pertama berdiri di belakang yalon titik P(berlianto) sejauh x cm ( ± 30 cm ) ke arah titik
Q(doni) dan memberi perintah pada orang kedua.3. Orang kedua memegang yalon dengan ibu jari dan jari telunjuk, mengikuti petunjuk orang
pertama sehingga yalon A(fadel) segaris lurus dengan P(berlianto) dan Q(doni)4. Orang kedua menancapkan yalon A(fadel) setegak mungkin dengan titik yang sudah didapat.5. Orang pertama mengincar kembali posisi yalon, sehingga benar – benar tampak yalon
P(berlianto),A(fadel) Q(doni) berimpit.6. Demikian dilakukan seperti di atas pada yalon B(irfandi), C(rezky) dan seterusnya.7. Bila pekerjaan selesai, maka titik – titik P, A, B, C,…, Q tampak seperti satu yalon, karena lurus
sekali. 8. Selanjutnya dilakukan pengukuran beserta gambar hasil pengukuran di lapangan.