statistika kelompok 3

30
SAMPEL, TEKNIK PENGAMBILAN, DAN BESARAN SAMPEL Om Swastyastu

Upload: anon12111995

Post on 16-Dec-2015

249 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

MAKALAH

TRANSCRIPT

  • SAMPEL, TEKNIK PENGAMBILAN, DAN BESARAN SAMPELOm Swastyastu

  • Ni Gst Ayu Pradnya Dewi(P07134013034)Kadek Dwi Septini(P07134013035)I Dewa Gd Aditya Satria Darma P. (P07134013036)Suciana Chandra Dewi(P07134013037)Ayu Nur Fitriani(P07134013038)Gustyari Jadurani Giri(P07134013039)Ni Kadek Lina Winati(P07134013040)Yuni Trisna Dewi(P07134013041)Ni Made Juni Anggreni(P07134013042)Ni Putu Meri Kusuma Wati(P07134013043)Kadek Mardana(P07134013044)Putu Bandem Arista Putra(P07134013045)Putu Ratna Muliantini(P07134013046)Gst Ayu Tari Diva Pradnya D. (P07134013047)Ni Made Ita Purnamadewi(P07134013048)Marissa Thamrin(P07134013049)Anggota Kelompok

  • PENGERTIAN SAMPELMenurut Arikunto, sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

  • KEUNTUNGAN DALAM MENGGUNAKAN SAMPEL memudahkan peneliti, penelitian lebih efisien, lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data, serta penelitian lebih efektif.

  • TEKNIK SAMPLING

  • Probability sampling

  • Non Probability sampling

  • Langkah-langkah dalam menentukan sampel yang dipilih Langkah 1. Menentukan Populasidalam menentukan populasi yang sangat penting yaitu elemen, unit sampling, tempat, waktu.contoh : Rencana penelitian tingkat IQ murid SD di kota A tahun 1993, komponen populasinya dapat diuraikan :elemen (sekolah dasar), unit sampling (murid kelas I s/d VI), tempat (kota A), waktu (1993).

  • Bertujuan untuk memaparkan secara jelas dan spesifikasi dari elemen populasi, dapat dibagi menjadi 2 yaitu target populasi dan populasi sampling.contoh : Target populasi (seluruh sekolah dasar di kota A), populasi sampling (murid kelas I s/d VI).Langkah 2. Spesifikasi Sampling FrameLangkah 3. Spesifikasi Unit SamplingUnit sampling merupakan unit dasar dari elemen populasi yang akan dijadikan sampel, tetapi kadang-kadang dapat berdiri sendiri menjadi komponen populasi atau merupakan unit sampling dari elemen populasicontoh :Dari penelitian di atas unit samplingnya adalah murid kelas I s/d VI

  • Non Probability Sampling Method Luck, dkk membagi non probability sampling method menjadi empat cara yaitu :Convenience sampling Memilih sampel dengan cara seenaknya tanpa ada protokoler, misalnya seorang peneliti mengadakan interview pada setiap orang yang dijumpainya di jalan.Quota sampling Memilih sampel dengan cara menentukan kuota, misalnya seorang pewawancara ditugaskan untuk melakukan interview pada laki-laki maupun wanita dalam jumlah yang sama.Judgement sampling Memilih sampel dengan cara memakai proses seleksi bersyarat, misalnya sampel pasien hipertensi dengan kebiasaan merokok.Panel sampling Merupakan sampel semi permanen yang dipilih untuk keperluan yang berkelanjutan, metode ini sangat bermanfaat karena dapat digunakan berulang kali. Langkah 4. Seleksi Metode Sampling

  • b. Probability Sampling Method

    Simple Random SamplingSystematic sampling Stratified SamplingCluster SamplingMultistage Sampling

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran sampel yaitu:Category Outcomes, berupa katageri yang akan dihasilkan oleh data penelitian, baik itu berupa suatu variabel kuantitatif seperti persentase dan nilai rata-rata atau variabel kualitatif berupa jawaban ya atau tidak , hidup atau mati.Test Of Hypotheses, yaitu batasan-batasan untuk menerima atau menolak hipotesis Null.Langkah 5. Ukuran Sampel

  • 1. Type I error (alpha level)yaitu jika ingin menolak suatu hipotesis null, harus menentukan lebih dulu batasan kemungkinan terjadi kesalahan dari studi

    2. Type II error (beta level), yaitu jika ingin menerima hipotesis null,harus menentukan lebih dulu batasan kesalahan dari studi.

    3. Power and confidence leveltingkat kebenaran dalam menolak suatu hipotesis null pada studi disebut power of test dan tingkat probabilitas dalam menerima hipotesis null suatu studi disebut confidence level of test.

    4. Jenis studiapakah jenis studi yang dilakukan adalah deskriptif atau analitik, prospektif atau retrospektif, dan apakah sampel yang dipakai untuk penelitian itu akan dilakukan randomisasi atau tidak, kesemua ini akan mempengaruhi ukuran sampel yang ada.

  • Langkah 6. Mempersiapkan Sampling Planyaitu merencanakan bagaimana keputusan-keputusan yang telah diambil dapat dilaksanakan secara baik dilapangan, meliputi kelengkapan perangkat lunak dan perangkat keras, misalnya kuesioner, pewawancara, alat transportasi, jadwal penelitian, dan lain sebagainyaLangkah 7. Memilih SampelMelaksanakan pemilihan sampel di lapangan sesuai dengan protokol penelitian yang telah disiapkan.

  • CARA MENGHITUNG BESAR SAMPEL

  • Cross-sectionalRumus Issac dan MichaelRumus SlovinCase Control dan KohortRumus Sampling Fraction Per ClusterCara menghitung besar sampel suatu penelitian sangat ditentukan oleh desain penelitian yang digunakan dan data yang diambil.

  • CROSS-SECTIONALUntuk penelitian survei, biasanya rumus yang bisa dipakai menggunakan proporsibinomunal (binomunal proportions). Jika besar populasi (N) diketahui, maka dicaridengan menggunakan rumus berikut:

    Dengan jumlah populasi (N) yang diketahui, maka peneliti bisa melakukan pengambilansampel secara acak).

    Rumus Sampel Cross Sectional

  • Namun apabila besar populasi (N) tidak diketahui atau (N-n)/(N-1)=1 maka besarsampel dihitung dengan rumus sebagai berikut :

    Rumus Lemeshow

  • KETERANGAN :n = jumlah sampel minimal yang diperlukanZ = derajat kepercayaanp = proporsi anak yang diberi ASI secara eksklusifq = 1-p (proporsi anak yang tidak diberi ASI secara eksklusifd = limit dari error atau presisi absolutJika ditetapkan =0,05 atau Z1- /2 = 1,96 atau Z21- /2 = 1,962 atau dibulatkanmenjadi 4, maka rumus untuk besar N yang diketahui kadang-kadang diubah menjadi:

    Penyederhanaan Rumus Lemeshow

  • Rumus yang digunakan untuk mencari besar sampel baik case control maupunkohort adalah sama, terutama jika menggunakan ukuran proporsi. Hanya saja untukpenelitian khohor, ada juga yang menggunakan ukuran data kontinue (nilai mean).Besar sampel untuk penelitian case control adalah bertujuan untuk mencarisampel minimal untuk masing-masing kelompok kasus dan kelompok kontrol. Kadang kadangpeneliti membuat perbandingan antara jumlah sampel kelompok kasus dankontrol tidak harus 1 : 1, tetapi juga bisa 1: 2 atau 1 : 3 dengan tujuan untuk memperolehhasil yang lebih baik. Adapun rumus yang banyak dipakai untuk mencari sampel.Case Control dan Kohort

  • minimal penelitian case-control adalah sebagai berikut:

  • Pada penelitian khohor yang dicari adalah jumlah minimal untuk kelompokexposure dan non-exposure atau kelompok terpapar dan tidak terpapar. Jika yangdigunakan adalah data proporsi maka untuk penelitian khohor nilai p0 pada rumus di atassebagai proporsi yang sakit pada populasi yang tidak terpapar dan p1 adalah proporsiyang sakit pada populasi yang terpapar atau nilai p1 = p0 x RR (Relative Risk).

  • Jika nilai p adalah data kontinue (misalnya rata-rata berat badan, tinggi badan,IMT dan sebagainya) atau tidak dalam bentuk proporsi, maka penentuan besar sampeluntuk kelompok dilakukan berdasarkan rumus berikut:

    Rumus Sampel Case Control dan Kohort 2

  • Metode Slovin

    Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai berikut:

    dimana :n: jumlah sampelN: jumlah populasie: batas toleransi kesalahan (error tolerance)

  • Dalam menggunakan rumus diatas, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.

  • RUMUS ISSAC DAN MICHAELDimana s = Jumlah sampleN = Jumlah populasi2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%d = 0,05P = Q = 0,5

  • Rumus Sampling Fraction Per Cluster

    Kemudian didapat besarnya sample per cluster ni = fi x

    Keterangan :fi = sampling fraction clusterNi = banyaknya individu yang ada dalam clusterN = banyaknya populasi seluruhnyan = banyaknya anggota yang dimasukkan sampelni = banyaknya anggota yang dimasukkan menjadi sub sampelMenurut Sugiyono pada perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan ke atas.

  • Sugiono mengemukakan cara menentukan ukuran sampel yang sangat praktis, yaitu dengan tabel Krejcie. Dengan cara tersebut tidak perlu dilalukan perhitungan yang rumit. Krejcie dalam melakukan perhitungan sampel didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi.

  • N = Populasi S = Sampel (Sugiono, 2005:63)Tabel Krejcie

  • TERIMA KASIHOm Santhi, Santhi, Santhi Om