kegawatdaruratan psikiatri

72
KELOMPOK VII: Firdha Amalia Ratna Dila Aminah Mohd Yasin Che Wan Nur Hajar Saimi

Upload: reinita-arlin-pringgoredjo

Post on 24-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Psikiatri

TRANSCRIPT

KELOMPOK VII:Firdha Amalia

Ratna DilaAminah Mohd Yasin

Che Wan Nur Hajar Saimi

Pasien rujukan

Datang sendiri

Pasien diantar oleh poliisi

Pasien gawat darurat psikiatrik

Triage

Triage psikiatrik

Evaluasi medikEvaluasi psikiatrik: organik/fungsional

RABER dengan

disiplin ilmu lain

Rawat inap psikiatrik

Rawat jalan

Tanda vitalKesadaranPemeriksaan medik, neurologikPemeriksaan laboratorium

Adanya ide-ide kekerasan disertai rencana dan sarana yang tersedia

Adanya riwayat kekerasan sebelumnya

Adanya riwayat gangguan impuls termasuk penjudi, pemabuk, penyalahgunaan zat psikoaktif,percobaan bunuh diri ataupun melukai diri sendiri, Psikosis.

Adanya masalah dalam kehidupan pribadi yang nyata

Pola perilaku atau cara berhubungan dengan orang lain yang benar-benar kaku.

Kekakuan tersebut menghalangi mereka untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan eksternal.

KELOMPOK A : orang yang dianggap aneh atau eksentrik.

PARANOID

SKIZOID

SKIZOTIPAL

KELOMPOK B : orang dengan perilaku yang terlalu dramatis, emosional atau eratik (tidak menentu)

ANTISOSIAL

BORDERLINE

HISTRIONIK

NARSISISTIK

KELOMPOK C : orang yang seringkali tampak cemas atau ketakutan

AVOIDANT

DEPENDEN

OBSESIF KOMPULSIF

Ciri utama: perasaan curiga yang berulang-cenderung untuk menginterpretasi perilaku orang lain sebagai hal yang mengancam atau merendahkan.

Sangat tidak percaya pada orang lain

Hubungan sosialnya buruk

Masih bisa bekerja

Terlalu sensitif terhadap kritikan nyata atau yang dibayangkan

Cenderung hypervigilant (sangat hati-hati) dan selalu waspada terhadap sesuatu yang mengancam

A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif (menyebar) kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam konteks, seperti yang ditunjukkan empat (atau lebih) berikut:

(1).menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan, membahayakan atau mengkhianati dirinya.

(2).preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman atau rekan kerja.

(3).enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawan dirinya.

(4).membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan atau kejadian yang biasa.

(5).secara persisten menanggung dendam yaitu tidak memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian.

(6).merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah atau balas menyerang.

(7).memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pertimbangan, tentang kesetiaan atau mitra seksual.

B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.

Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya “gangguan kepribadian paranoid (pramorbid)”.

Gangguan delusional -> pada paranoid tidak ditemukan waham yang terpaku

Skizofrenia paranoid -> pada paranoid tidak ditemukan halusinasi dan pikiran formal

Gangguan kepribadian borderline -> pada paranoid, mereka jarang mampu terlibat secara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain

Gangguan kepribadian antisosial -> pada paranoid tidak ditemukan karakter antisosial sepanjang riwayat perilaku antisosial yang muncul

Gangguan kepribadian skizoid -> mereka menarik diri dan menjauhkan diri dari orang lain tapi tidak memiliki gagasan paranoid

Ciri utama : kurangnya minat sosial, social withdrawal dan extreme loner.

Emosinya tampak dangkal atau tumpul (“dingin”), dalam kadar yang lebih rendah dari skizofrenia

Mereka jarang marah, bahagia atau sedih dalam taraf yang kuat

Mereka tampak menjaga jarak

Wajahnya jarang menampilkan ekspresi emosional, jarang tersenyum atau salam kepada orang lain

Tidak terpengaruh dengan kritik atau pujian

Kontak dengan realitas mereka lebih baik dibanding skizofrenia

A. Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang pengalaman emosi yang terbatas dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat (atau lebih) berikut:

(1).tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat, termasuk menjadi bagian dari keluarga

(2).hampir selalu memilih aktivitas seorang diri

(3).memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami pengalaman seksual dengan orang lain

(4).merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada, aktivitas

(5).tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat pertama

(6).tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik orang lain

(7).menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran afektivitas

B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain atau suatu gangguan perkembangan pervasif dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.

Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya “gangguan kepribadian skizoid (pramorbid)”.

Skizofrenia -> pasien skizoid tidak memiliki sanak saudara skizofrenik, dan mereka memiliki riwayat pekerjaan yang berhasil. Pasien juga tidak memiliki waham atau halusinasi.

Gangg.Keprib.Paranoid -> pasien paranoid lebih menunjukkan keterlibatan sosial, riwayat perilaku agresif verbal & cenderung melakukan proyeksi atas perasaan mereka.

OCPD -> pasien OCPD memiliki riwayat hubungan objek yang lebih banyak di masa lalu dan tidak terlibat lamunan autistik.

Gangg.Kepr.Skizotipal -> pasien ini lebih mirip dengan pasien skizofrenik dalam hal keanehan persepsi, pikiran, perilaku dan komunikasi.

Gangg.Kepr.Menghindar -> sama-sama terisolasi, tapi pasien memiliki masih minat sosial.

Mengembangkan ideas of reference: sebuah bentuk pikiran delusional dimana seseorang membaca makna pribadi dari perilaku orang lain atau peristiwa eksternal, seperti keyakinan bahwa orang lain sedang membicarakan mereka.

Mereka bisa terlibat dalam “pikiran magis”, seperti keyakinan bahwa mereka memiliki indera keenam atau bahwa orang lain dapat merasakan perasaan mereka.

Pembicaraan mereka sering tidak jelas atau abstrak dalam artian yang tidak biasa, sehingga sulit dipahami

A. Pola pervasif defisit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh ketidaksenangan akut dengan, dan penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan juga oleh penyimpangan kognitif atau persepsi dan perilaku eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:

(1).gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference) (kecuali waham yang menyangkut diri sendiri)

(2).keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi perilaku dan tidak konsisten dengan norma kultural (misalnya, percaya takhyul, percaya dapat melihat apa yang akan terjadi, telepati, indera keenam, pada anak-anak dan remaja, khayalan atau preokupasi yang kacau)

(3).pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh

(4).pikiran dan bicara yang aneh (misalnya samar-samar, sirkumstansialitas, metaforik, terlalu berbelit-belit atau stereotipik)

(5).kecurigaan atau ide paranoid

(6).afek yang tidak sesuai atau terbatas

(7).perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau janggal

(8).tidak memiliki teman akrab atu orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat pertama

(9).kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang dengan keakraban dan cenderung disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan negatif tentang diri sendiri

B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain atau suatu gangguan perkembangan pervasif.

Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya “gangguan kepribadian skizotipal (pramorbid)”.

Gangg.Kepr.Skizoid ->pasien skizotipal memiliki keanehan dalam perilaku, pikiran, persepsi dan komunikasi dan memiliki riwayat keluarga skizofrenik

Skizofrenia -> pasien skizotipal tidak memiliki ciri-ciri psikosis

Gangg.Kepr.Paranoid -> pasien paranoid memiliki tanda kecurigaan tetapi tidak memiliki perilaku aneh

Ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak bertanggung jawab serta kurangnya penyesalan untuk kesalahan mereka

Secara berulang melakukan pelanggaran terhadap hak orang lain dan sering melanggar hukum

Mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif dan gagal membina komitmen interpersonal dan pekerjaan

Sering pula menunjukkan kharisma dalam penampilan mereka

IQ minimal rata-rata

Ciri yang menonjol : kurangnya kecemasan saat berhadapan dengan situasi yang mengancam, kurang rasa bersalah dan penyesalan atas kesalahan mereka

Sebelumnya disebut PSIKOPAT -> patologis pada fungsi psikis

Lalu SOSIOPAT -> patologis pada fungsi sosial

Terdapat 2 dimensi psikopati yaitu:

DIMENSI KEPRIBADIAN

Ciri kepribadian: kharisma di luar, egois, self centeredness, kurang empati, keji, tidak menyesal atas kesalahan, tidak menghargai perasaan dan kesejahteraan orang lain, tidak bertanggung jawab, tidak peka dengan kebutuhan orang lain,

DIMENSI PERILAKU

Gaya hidup tidak stabil dan antisosial, sering berhadapan dengan hukum, riwayat kerja yang minim dan hubungan tidak stabil, impulsif, memiliki masalah perkawinan, tidak memiliki rencana jangka panjang, melakukan kekerasan, penyalahgunaan obat dan alkohol

A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang terjadi sejak usia 15 tahun,seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) berikut:

(1).gagal untuk mematuhi norma sosial dengna menghormati perilaku sesuai hukum seperti yang ditunjukkan dengan berulang kali melakukan tindakan yang menjadi dasar penahanan

(2).ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh berulang kali berbohong, menggunakan nama samaran, atau menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan atau kesenangan pribadi

(3).impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan

(4).iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh perkelahian fisik atau penyerangan yang berulang

(5).secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain

(6).terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti ditunjukkan oleh kegagalan berulang kali untuk mempertahankan perilaku kerja atau menghormati kewajiban finansial

(7).tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh acuh tak acuh terhadap atau mencari-cari alasan telah disakiti, dianiaya atau dicuri oleh orang lain

B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun

C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi dengan onset sebelum usia 15 tahun

D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata selama perjalanan skizofrenia atau suatu episode manik

Perilaku ilegal -> gangg.kepr.antisosial melibatkan banyak bidang dalam kehidupan seseorang.

Penyalahgunaan zat dan gangg.kepr.antisosial-> jk dimulai pada masa anak-anak dan terus memasuki kehidupan dewasa, kedua diagnosis harus didiagnosis.

Diagnosis gangg.kepr.antisosial tidak diperlukan jika terdapat diagnosis MR, skizofrenia atau mania

Ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan, citra diri dan mood serta kurangnya kontrol atas impuls

Perilakunya berada pada batas(ambang) antara NEUROSIS dan PSIKOSIS

Hampir selalu berada dalam keadaan krisis

Pergeseran mood sangat sering. Pasien dapat bersifat argumentatif di satu waktu dan depresif di lain waktu serta selanjutanya mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya

Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas sampai pada depresi dan kecemasan yang masing-masing berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari

Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra diri dan afek dan impulsivitas yang jelas pada masa dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:

(1).usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yang nyata atau khayalan.Catatan:tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5

(2).pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat yang ditandai oleh perubahan antara ekstrim-ekstrim idealisasi dan devaluasi

(3).gangguan identitas:citra diri atau perasaan diri sendiri yang tidak stabil secara jelas dan persisten

(4).ide paranoid yang transien dan berhubungan dengan stres, atau gejala disosiatif yang parah

(5).impulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang membahayakan diri sendiri (misalnya berbelanja,seks,penyalahgunaan zat,ngebut gila-gilaan,pesta makan).Catatan:tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5

(6).perilaku,isyarat atau ancaman bunuh diri yang berulangkali, atau perilaku mutilasi diri

(7).ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas (misalnya disforia episodik kuat,iritabilitas,atau kecemasan biasanya berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari beberapa hari)

(8).perasaan kosong yang kronis

(9).kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau kesulitan dalam mengendalikan kemarahan(misalnya sering menunjukkan temper,marah terus menerus,perkelahian fisik berulangkali)

Skizofrenia -> BPD tidak ada episode psikotik, gangguan pikiran dan tanda skizofrenik lain yang berkepanjangan

Skizotipal -> BPD tidak menunjukkan gagasan yang aneh, dan pikiran yang sangat aneh

Ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan perhatian, pujian, dukungan berulang dan persetujuan

Melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan yang besar untuk menjadi pusat perhatian

Cenderung dramatis dan emosional namun emosi mereka tampak dangkal, dibesar-besarkan dan mudah berubah

Mereka dapat menunjukkan keriangan yang berlebihan saat bertemu dengan seseorang atau menjadi sangat marah saat seseorang tidak menyadari gaya rambut mereka yang baru

Mereka sangat tertarik pada mode, dan menjadikan penampilan fisik sebagai daya tarik bagi orang lain

Pria -> berpakaian macho untuk menarik perhatian

Perempuan -> berpakaian feminin disertai banyak aksesoris

Bila mereka tidak diperhatikan, mereka akan sedih, kecewa dan marah.

Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang berlebihan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan pada lima (atau lebih) berikut:

(1).tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak merupakan pusat perhatian

(2).interaksi dengan orang lain seringkali ditandai oleh godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau perilaku provokatif

(3).menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi emosi yang dangkal

(4).secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian kepada dirinya

(5).memiliki gaya bicara yang sangat impresionistik dan tidak memiliki perincian

(6).menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal dan ekspresi emosi yang berlebihan

(7).mudah disugesti yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain dan situasi

(8).menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan sebenarnya

BPD -> sulit dibedakan dengan histrionik, cuma pada BPD lebih sering ditemukan usaha bunuh diri, difusi identitas dan episode psikotik singkat

Somatisasi -> bisa terjadi bersama-sama dengan histrionik

Gangg.Psikotik singkat dan disosiatif -> mungkin perlu mendapatkan diagnosis penyerta gangg.kepr.histrionik

Memiliki rasa bangga atau keyakinan yang berlebihan terhadap diri mereka sendiri dan kebutuhan yang ekstrem akan pemujaan

Mereka membesar-besarkan prestasi mereka dan berharap orang lain menghujaninya dengan pujian

Mereka berharap orang lain akan melihat kualitas khusus mereka, meskipun prestasinya biasa saja

Mereka sangat peka terhadap kritik. Cenderung marah jika dikritik

Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), membutuhkan kebanggan, dan tidak ada empati, dimulai pada dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:

(1).memiliki rasa kepentingan diri yang besar (misalnya pencapaian dan bakat yang dilebih-lebihkan, berharap terkenal sebagai superior tanpa usaha yang sepadan)

(2).preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantiakn atau cinta ideal yang tidak terbatas

(3).yakin bahwa ia adalah “khusus” dan unik dan dapat dimengerti hanya oleh atua harus berhubungan dengan orang lain (atau insitusi) yang khusus atau memiliki status tinggi

(4).membutuhkan kebanggaan yang berlebihan

(5).memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan yang tidak beralasan akan perlakuan khusus atau kepatuhan otomatis sesuai harapannya

(6).eksploitatif secara interpersonal yaitu mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri

(7).tidak memiliki empati:tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan dan kebutuhan orang lain

(8).sering merasa iri dengan orang lain atau yakin bahwa orang lain iri kepada dirinya

(9).menunjukkan perilaku yang congkak atau sombong

Gangg.Kepr.Borderline, Histrionik dan Antisosial seringkali ditemukan bersama-sama Narisisistik.

BPD -> pasien memiliki kecemasan yang lebih tinggi dan kehidupannya lebih kacau disertai usaha bunuh diri, sedangkan narsisistik cenderung lebih terarah pikiran dan perilakunya

Antisosial -> memiliki riwayat perilaku impulsif, seringkali ditandai dengan penyalahgunaan obat dan berurusan dengan hukum

Histrionik -> menunjukkan ciri-ciri ekshibisionisme dan manipulatif yang mirip, namun narsisistik cenderung lebih membanggakan diri mereka dan kurang mendramatisir keadaan

Penghindaran terhadap hubungan sosial karena takut akan penolakan dan kritik -> tetap memiliki minat sosial

Mereka menghindari percakapan dengan orang lain, dan menyendiri

Mereka takut dipermalukan di depan publik, berpikiran bahwa orang lain akan melihat mereka merona, menangis atau bertindak gugup

Teman mereka cenderung sedikit

Sifat dasarnya adalah malu-malu

Pola pervasif hambatan sosial, perasaan tidak cakap dan kepekaan berlebihan terhadap penilaian negatif dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut:

(1).menghindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan kontak interpersonal yang bermakna, karena takut akan kritik, celaan atau penolakan

(2).tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin akan disenangi

(3).menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim karena rasa takut dipermalukan atau ditertawakan

(4).preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak dalam situasi sosial

(5).terhambat dalam situasi interpersonal yang baru karena perasaan tidak adekuat

(6).memandang diri sendiri sebagai janggal secara sosial, tidak menarik secara pribadi atau lebih rendah dari orang lain

(7).tidak biasanya enggan untuk mengambil resiko pribadi atau melakukan aktivitas baru karena dapat membuktikan penghinaan

Skizoid -> pasien gangg.kepr.avoidance tetap memiliki minat sosial

Borderline & Histrionik -> pasien avoidance tidak menuntut, tidak mudah marah

Dependen -> secara klinis dianggap serupa dengan avoidance, cuma pasien gangg.kepr.dependen dianggap memiliki ketakutan yang lebih tinggi akan penelantaran atau tidak dicintai

Ditandai oleh kesulitan dalam membuat keputusan yang mandiri dan perilaku bergantung pada orang lain yang berlebihan, pesimis, peragu, pasif dan tidak teguh hati

Anak-anak atau remaja dengan gangguan ini meminta orang tuanya untuk memilihkan pakaian, makanan, sekolah bahkan teman-teman mereka

Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh yang menyebabkan perilaku tunduk dan menggantung dan rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:

(1).mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari tanpa sejumlah besar nasehat dan penenteraman dari orang lain

(2).membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam sebagian besar bidang utama kehidupannya

(3).memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan:tidak termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi

(4).memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal dengan diri sendiri (karena tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau kemampuan ketimbang tidak memiliki motivasi atau energi)

(5).berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan

(6).merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri sendiri

(7).segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan dekatnya berakhir.

(8).secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal untuk merawat dirinya sendiri

Histrionik & Ambang -> sama-sama tergantung orang lain, cuma pasien dependen biasanya memiliki hubungan jangka panjang dengan orang pada siapa mereka tergantung, bukannya pada sejumlah orang dan mereka tidak manipulatif

Agorafobia -> juga tergantung, cuma agorafobia memiliki tingkat kecemasan yang jelas atau bahkan panik

Ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain yang kaku, kecenderungan perfeksionis, kurangnya spontanitas dan perhatian yang berlebihan pada detail, sangat teratur dan sulit mengekspresikan perasaan

Karena mereka sangat terpaku dengan kebutuhan akan kesempurnaan, mereka tidak dapat menyelesaikan segala sesuatunya tepat waktu

Apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi harapan mereka dan mereka selalu memaksa diri untuk mengerjakan ulang pekerjaan mereka

Mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun prioritas tugas-tugas mereka namun mereka tidak pernah tampak mulai bekerja

Pola pervasif denga urutan, perfeksionisme dan pengendalian mental dan interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan dan efisiensi, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih)berikut:

(1).terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai tingkat di mana aktivitas utama hilang

(2).menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas (misalnya tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat)

(3).secara berlebihan setia pada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan persahabatan(tdk disebabkan oleh kebut.ekon yg besar)

(4).terlalu berhati-hati, teliti dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius)

(5).tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai sentimentil

(6).enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal itu.

(7).memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain;uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana masa depan

(8).menunjukkan kekakuan dan keras kepala

Gangguan Obsesis-Kompulsif -> memiliki sifat obsesif dan kompulsif

Gangguan Delusional -> seringkali muncul bersamaan dengan gangguan kepribadian