kegawatdaruratan sistem muskulo skeletal(1)

49
KEGAWATDARURATAN SISTEM KEGAWATDARURATAN SISTEM MUSKULO SKELETAL MUSKULO SKELETAL Kartika Wijayanti Kartika Wijayanti

Upload: dian-cahyo-wibowo

Post on 19-Jan-2016

68 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bahan ajar keperawatan gadar

TRANSCRIPT

Page 1: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

KEGAWATDARURATAN SISTEM KEGAWATDARURATAN SISTEM MUSKULO SKELETALMUSKULO SKELETAL

Kartika WijayantiKartika Wijayanti

Page 2: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

ANFIS SISTEM MUSKULO SKELETALANFIS SISTEM MUSKULO SKELETAL

SISTEM MUSKULOSKELETAL SISTEM MUSKULOSKELETAL

Sistem musculoskeletal meliputi :Sistem musculoskeletal meliputi :1. Tulang1. Tulang2. Persendian2. Persendian3. Otot3. Otot4. Tendon 4. Tendon 5. Bursa5. Bursa

Page 3: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25 % berat badan. kurang lebih 25 % berat badan.

Struktur tulang memberikan perlindungan Struktur tulang memberikan perlindungan terhadap organ – organ penting dalam terhadap organ – organ penting dalam tubuh seperti :tubuh seperti :

1. Jantung1. Jantung

2. Paru2. Paru

3. Otak3. Otak

Page 4: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Fungsi tulang yang lain adalah :Fungsi tulang yang lain adalah :

1. memberikan bentuk serta tempat 1. memberikan bentuk serta tempat

melekatnya otot sehingga tubuh kita melekatnya otot sehingga tubuh kita

dapat bergerakdapat bergerak

2. sebagai penghasil sel darah merah dan 2. sebagai penghasil sel darah merah dan

sel darah putih ( tepatnya di sumsum sel darah putih ( tepatnya di sumsum

tulang ) tulang ) disebut hematopoesis. disebut hematopoesis.

Page 5: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Tubuh kita tersusun dari kurang lebih 206 Tubuh kita tersusun dari kurang lebih 206 macam tulang, dalam tubuh kita ada 4 macam tulang, dalam tubuh kita ada 4 katagori yaitu tulang panjang, tulang pipih, katagori yaitu tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak beraturan.tulang pendek, dan tulang tidak beraturan.

Page 6: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Menurut pergerakan yang ditimbulkan sendi Menurut pergerakan yang ditimbulkan sendi dapat dibagi 3 yaitu :dapat dibagi 3 yaitu :

1. Sendi fibrous/ sinatrosis/ sendi tidak bergerak1. Sendi fibrous/ sinatrosis/ sendi tidak bergerak2. Sendi tulang rawan / amfiartrose/ sedikit gerak2. Sendi tulang rawan / amfiartrose/ sedikit gerak3. Sendi sinovial / diartrose3. Sendi sinovial / diartrose

bentuk sendi diartrose ada beberapa macam : bentuk sendi diartrose ada beberapa macam : sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid, sendi sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid, sendi berporos, sendi pelana.berporos, sendi pelana.

Page 7: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Bentuk bentuk sendi beserta contohnyaBentuk bentuk sendi beserta contohnya

1.1. Sendi putar : sendi bahu dan sendi panggulSendi putar : sendi bahu dan sendi panggul

2.2. Sendi engsel : sendi siku, sendi antara ruas-Sendi engsel : sendi siku, sendi antara ruas-ruas jariruas jari

3.3. Sendi kondiloid : hampir sama dengan sendi Sendi kondiloid : hampir sama dengan sendi engsel tapi dapat bergerak dalam 2 bidang engsel tapi dapat bergerak dalam 2 bidang seperti pada pergelangan tangan.seperti pada pergelangan tangan.

Page 8: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

3. Sendi berporos : sendi antara kepala 3. Sendi berporos : sendi antara kepala dengan tulang leher pertamadengan tulang leher pertama

4. Sendi pelana : sendi metacarpal 4. Sendi pelana : sendi metacarpal pertama, yang memungkinkan ibu jari pertama, yang memungkinkan ibu jari bergerak bebasbergerak bebas

Page 9: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

MACAM KEGAWATAN SISTEM MACAM KEGAWATAN SISTEM MUSKULOSKELETALMUSKULOSKELETAL

FRAKTURFRAKTUR

Adalah rAdalah rusaknya/terputusnya kontinuitas usaknya/terputusnya kontinuitas tulang. Putusnya tulang dapat disebabkan tulang. Putusnya tulang dapat disebabkan oleh tindakan yang berulang pada tulang oleh tindakan yang berulang pada tulang atau kekuatan yang signifikan pada tulang, atau kekuatan yang signifikan pada tulang, atau mungkin akibat dari tekanan yang atau mungkin akibat dari tekanan yang berulang tiap hari pada sebuah tulang berulang tiap hari pada sebuah tulang yang mengalami kelemahan akibat proses yang mengalami kelemahan akibat proses patologis(fraktur patologis). patologis(fraktur patologis).

Page 10: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Fraktur diklasifikasikan menjadi fraktur Fraktur diklasifikasikan menjadi fraktur terbuka dan tertutup. terbuka dan tertutup.

Trauma merupakan faktor utama penyebab Trauma merupakan faktor utama penyebab fraktur. fraktur.

Mekanisme injury meliputi kecelakaan lalu Mekanisme injury meliputi kecelakaan lalu lintas, pejalan kaki tertabrak kendaraan, lintas, pejalan kaki tertabrak kendaraan, tabrakan motor, jatuh dan olah raga. tabrakan motor, jatuh dan olah raga.

Page 11: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Fraktur terbuka memungkinkan pasien Fraktur terbuka memungkinkan pasien menghadapi masalah kontaminasi luka, menghadapi masalah kontaminasi luka, infeksi yang menyebabkan kerusakan infeksi yang menyebabkan kerusakan pada vaskulerisasi tulang. pada vaskulerisasi tulang.

Page 12: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Injury yang hancur menjadi perhatian Injury yang hancur menjadi perhatian khusus karena terdapat kerusakan yang khusus karena terdapat kerusakan yang hebat pada sekitar jaringan lunak. hebat pada sekitar jaringan lunak.

Anak-anak mempunyai resiko fraktur yang Anak-anak mempunyai resiko fraktur yang sedikit karena elastisitas dari struktur sedikit karena elastisitas dari struktur tulang mereka. tulang mereka.

Page 13: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Lansia lebih beresiko terhadap fraktur Lansia lebih beresiko terhadap fraktur karena struktur tulang berubah berkaitan karena struktur tulang berubah berkaitan dengan proses penuaan dan penyakit dengan proses penuaan dan penyakit metabolik.metabolik.

Tujuan dari pengobatan fraktur adalah Tujuan dari pengobatan fraktur adalah untuk memperbaiki kelurusan tulang dan untuk memperbaiki kelurusan tulang dan fungsi serta mengurangi kecacatan.fungsi serta mengurangi kecacatan.

Page 14: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

PENGKAJIANPENGKAJIAN

1.1.          SURVEY PRIMER (RESUSITASI)SURVEY PRIMER (RESUSITASI)

2.2.          SURVEY SEKUNDERSURVEY SEKUNDER

D : disability/ neurologicalD : disability/ neurological

E : exposureE : exposure

F : freezing/fahrenheitF : freezing/fahrenheit

G : get vitalsG : get vitals

H : head to toe historyH : head to toe history

I : Inspect the posterior surfaceI : Inspect the posterior surface

Page 15: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

3.3.    PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN

FAKTOR LINGKUNGANFAKTOR LINGKUNGAN

a.  Riwayat  syndrom overusea.  Riwayat  syndrom overuse

Aksi / kegiatan yang berulang-ulangAksi / kegiatan yang berulang-ulang

Penggunaan kekuatan yang berlebihPenggunaan kekuatan yang berlebih

TTekanan langsung (pada siku, lutut)ekanan langsung (pada siku, lutut)

VVibrasi ibrasi

Page 16: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

b.     Penyakit yang diderita saat inib.     Penyakit yang diderita saat ini

Infeksi (kemungkinan menyebabkan Infeksi (kemungkinan menyebabkan

septik artritis atau osteomyelitisseptik artritis atau osteomyelitis

Page 17: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

STRAIN DAN SPRAINSTRAIN DAN SPRAIN

Strain : Strain : Injuri pada struktur di sekitar sendi Injuri pada struktur di sekitar sendi biasanya karena regangan yang berlebih biasanya karena regangan yang berlebih atau adanya kekuatan yang tiba-tiba. Hal atau adanya kekuatan yang tiba-tiba. Hal ini mengakibatkan penarikan terhadap ini mengakibatkan penarikan terhadap struktur yang menyebabkan robeknya otot struktur yang menyebabkan robeknya otot atau tendon. atau tendon.

Page 18: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Sprain merupakan regangan, lepasnya, Sprain merupakan regangan, lepasnya, atau robeknya ligament pelindungatau robeknya ligament pelindung

Strain merupakan lepasnya atau robeknya Strain merupakan lepasnya atau robeknya otot/tendon dari tulang.otot/tendon dari tulang.

Injuri dapat menimbulkan nyeri, Injuri dapat menimbulkan nyeri, ketidakmampuan menahan beban berat, ketidakmampuan menahan beban berat, bengkak pada daerah yang terkena. bengkak pada daerah yang terkena.

Page 19: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Strain dan sprain biasanya jarang terjadi Strain dan sprain biasanya jarang terjadi pada bayi/anak. pada bayi/anak.

Atlit dan pasien obesitas yang melakukan Atlit dan pasien obesitas yang melakukan latihan fisik beresiko terhadap jenis injuri latihan fisik beresiko terhadap jenis injuri ini. ini.

Page 20: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Tingkat pertama : robekan minor pada Tingkat pertama : robekan minor pada serabut, bengkak minimal, serabut, bengkak minimal, ketidaknyamanan minimal, tidak ketidaknyamanan minimal, tidak ada/minor eccymosisada/minor eccymosis

Tingkat kedua: robekan sebagian, sendi Tingkat kedua: robekan sebagian, sendi masih intack, bengkak lebih berat, masih intack, bengkak lebih berat, tampak eccymosistampak eccymosis

Page 21: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Tingkat ketiga: kerusakan sempurna pada Tingkat ketiga: kerusakan sempurna pada ligament, sendi mungkin terbuka, bengkak ligament, sendi mungkin terbuka, bengkak minimal sampai berat, terpisahnya otot minimal sampai berat, terpisahnya otot dengan otot, otot dengan tendon, tendon dengan otot, otot dengan tendon, tendon dengan tulang.dengan tulang.

Page 22: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Perencanaan/IntervensiPerencanaan/IntervensiRICERICE : rest, ice, compression, elevation : rest, ice, compression, elevation

a.  Istirahatkan sendi yang terkenaa.  Istirahatkan sendi yang terkenab.  Lakukan kompres es sekitar 20 menitb.  Lakukan kompres es sekitar 20 menitc.  Gunakan balutan elastis verban untuk c.  Gunakan balutan elastis verban untuk

mengurangi bengkakmengurangi bengkakd. d.  TinggikaTinggikann daerah yang terkena untuk daerah yang terkena untuk

mengurangi bengkakmengurangi bengkake.  e.  PPengobatan sesuai indikasi: analgetik, engobatan sesuai indikasi: analgetik,

antiinflamasiantiinflamasi

Page 23: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

DISLOKASIDISLOKASI

Dislokasi terjadi ketika bagian  permukaan Dislokasi terjadi ketika bagian  permukaan artikular tulang yang membentuk sendi artikular tulang yang membentuk sendi tidak lagi tersambung dan kehilangan tidak lagi tersambung dan kehilangan posisi anatomisnya. posisi anatomisnya. Ujung tulang dapat bergerak karena Ujung tulang dapat bergerak karena kelemahan secara kongenital, penyakit kelemahan secara kongenital, penyakit yang mempengaruhi struktur artikular dan yang mempengaruhi struktur artikular dan periartikular, dan berkaitan dengan periartikular, dan berkaitan dengan trauma. trauma.

Page 24: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Dislokasi berkaitan dengan kondisi Dislokasi berkaitan dengan kondisi emergensi karena bahaya injury terhadap emergensi karena bahaya injury terhadap kerusakan saraf dan pembuluh darah kerusakan saraf dan pembuluh darah dalam bentuk kompresi, peregangan dan dalam bentuk kompresi, peregangan dan iskemia. iskemia.

Dislokasi digambarkan dalam istilah Dislokasi digambarkan dalam istilah segment distal dalam kaitannya dengan segment distal dalam kaitannya dengan segment proximal. segment proximal.

Page 25: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

SUBLUKSASISUBLUKSASI

Subluksasi sendi terjadi ketika Subluksasi sendi terjadi ketika beberapa permukaan artikular masih beberapa permukaan artikular masih menempel tapi tidak sempurna. menempel tapi tidak sempurna. Seseorang yang di duga atau Seseorang yang di duga atau diketahui adanya injury ortopedik diketahui adanya injury ortopedik sebaiknya dikaji dengan hati-hati sebaiknya dikaji dengan hati-hati apakah fraktur atau dislokasi. apakah fraktur atau dislokasi.

Page 26: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Jika seseorang diduga subluksasi, Jika seseorang diduga subluksasi, maka sebaiknya dibebat, pengkajian maka sebaiknya dibebat, pengkajian neurovasuler dilakukan, radiografik, neurovasuler dilakukan, radiografik, dan injuri di kurangi sesegera dan injuri di kurangi sesegera mungkin.mungkin.

Page 27: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

PERDARAHAN AKIBAT FRAKTURPERDARAHAN AKIBAT FRAKTUR

Perdarahan mungkin nampak (fraktur Perdarahan mungkin nampak (fraktur terbuka) atau tersembunyi, kecuali terbuka) atau tersembunyi, kecuali pada tanda pembengkakan jaringan pada tanda pembengkakan jaringan lunak, dan mungkin berlangsung 24 lunak, dan mungkin berlangsung 24 – 72 jam setelah injury. – 72 jam setelah injury.

Page 28: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Jika pasien telah hypovolemi dari Jika pasien telah hypovolemi dari penyebab lain atau cenderung perdarahan penyebab lain atau cenderung perdarahan karena disfungsi pembekuan, kehilangan karena disfungsi pembekuan, kehilangan darah akan menjadi sangat besar.darah akan menjadi sangat besar.

Page 29: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

1.1.    PengkajianPengkajian

a.  Data subjektifa.  Data subjektif

1)  1)  RRiwayat frakturiwayat fraktur

2)  Riwayat medis: kemungkinan 2)  Riwayat medis: kemungkinan

meningkatnya kehilangan darah: meningkatnya kehilangan darah:

gangguan perdarahan, anemia, gangguan perdarahan, anemia,

pengobatan(antikoagulan)pengobatan(antikoagulan)

3) Hypothermia, faktor lingkungan 3) Hypothermia, faktor lingkungan 

Page 30: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

b. b. Data objektif Data objektif

Pemeriksaan fisiPemeriksaan fisikk

Lamanya injuryLamanya injury

Pemeriksaan vaskuler pada extremitasPemeriksaan vaskuler pada extremitas

Page 31: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Perencanaan/intervensiPerencanaan/intervensi

a. Immobilisasia. Immobilisasi

b. Pemakaian anti shockb. Pemakaian anti shock

c. Pertahankan pemberian cairan ivc. Pertahankan pemberian cairan iv

d. Meninggikan bagian fraktur untuk d. Meninggikan bagian fraktur untuk

mengurangi bengkakmengurangi bengkak

e. e. GGunakan kompres dingin untuk unakan kompres dingin untuk

bengkakbengkak

Page 32: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Jika fraktur terbuka, cegah infeksiJika fraktur terbuka, cegah infeksi dengan, dengan, antibiotik, tutup dengan balutan steril, antibiotik, tutup dengan balutan steril,

Jika fraktur tertutup, reduksi di lakukan di Jika fraktur tertutup, reduksi di lakukan di bagbagiian emergencyan emergency

Berikan pengobatan sesuai indikasi: Berikan pengobatan sesuai indikasi: analgetikanalgetik

Page 33: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Perkiraan kehilangan darah pada frakturPerkiraan kehilangan darah pada fraktur

Area tubuh Kehilangan volume (Liter)

Humerus 1-2

Siku 0,5-1,5

Lengan bawah 0,5-1

Pelvis 1,5-4,5

Hip 1,5-2,5

Femur 1-2

Lutut 1-1,5

Tibia 0,5-1,5

Ankle 0,5-1,5

Page 34: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Perencanaan/IntervensiPerencanaan/Intervensi

a.a.  Memelihara jalan nafas, pernafasan, dan Memelihara jalan nafas, pernafasan, dan

sirkulasisirkulasi

b.b.  Tambahan oksigen Tambahan oksigen

c.  c.  BBerikan cairan IVerikan cairan IV

  

  

  

  

Page 35: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

d. d.  Immobilisasi untuk mengurangi Immobilisasi untuk mengurangi

darahdarah

e.  e.   Pakai anti shockPakai anti shock

f. f.  Tinggikan untuk mengurangi kehilangan Tinggikan untuk mengurangi kehilangan

darahdarah

g.  g.  GGunakan es untuk membantu unakan es untuk membantu

vasokonstriksivasokonstriksi

Page 36: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

SYNDROME EMBOLI LEMAKSYNDROME EMBOLI LEMAK

Setelah fraktur atau pembedahan tulang, Setelah fraktur atau pembedahan tulang, percikan lemak kecil mungkin nampak percikan lemak kecil mungkin nampak pada darah.pada darah.

Awalnya lemak tidak diketahui, tetapi Awalnya lemak tidak diketahui, tetapi secara teori hal ini diakibatkan dari tempat secara teori hal ini diakibatkan dari tempat fraktur atau dari perubahan fraktur atau dari perubahan sstabilitas tabilitas lemak berkaitan dengan stress trauma. lemak berkaitan dengan stress trauma.

Page 37: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Percikan lemak dapat masuk kedalam Percikan lemak dapat masuk kedalam sirkulasi dan menyebabkan sumbatan sirkulasi dan menyebabkan sumbatan pembuluh darah otak, ginjal, paru, atau pembuluh darah otak, ginjal, paru, atau organ lainnya. organ lainnya.

Pasien yang mengalami fraktur pada Pasien yang mengalami fraktur pada tulang yang panjang dan fraktur pelvis tulang yang panjang dan fraktur pelvis beresiko terhadap syndrom emboli lemak beresiko terhadap syndrom emboli lemak yang umumnya terjadi pada 24-48 jam yang umumnya terjadi pada 24-48 jam setelah injury. setelah injury.

Page 38: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Insiden emboli lemak pada fraktur tulang Insiden emboli lemak pada fraktur tulang panjang sekitar 0,5-2% dan 5-10% pada panjang sekitar 0,5-2% dan 5-10% pada multiple fraktur berkaitan dengan fraktur multiple fraktur berkaitan dengan fraktur pelvis. pelvis.

Syndrom emboli lemak merupakan Syndrom emboli lemak merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas penyebab utama mortalitas dan morbiditas setelah trauma muskuloskeletal.setelah trauma muskuloskeletal.

Page 39: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

SYNDROMSYNDROMAA KOMPARTEMEN KOMPARTEMEN

Ekstremitas memiliki banyak Ekstremitas memiliki banyak kompartemen yang membungkus otot, kompartemen yang membungkus otot, saraf, dan pembuluh darah. saraf, dan pembuluh darah.

Semuanya dibungkus oleh fascia yang Semuanya dibungkus oleh fascia yang merupakan membran kuat dan tidak merupakan membran kuat dan tidak elastis. elastis.

Page 40: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Syndrom kompartemen terjadi ketikaSyndrom kompartemen terjadi ketika meningkatnya tekanan kompartemen meningkatnya tekanan kompartemen karenkarenaa kekuatan dari dalam atau dari luar. kekuatan dari dalam atau dari luar.

Meningkatnya tekanan internal akibat dari Meningkatnya tekanan internal akibat dari perdarahan didaperdarahan didallam kompartemen dan am kompartemen dan pembengkakan jaringan lunak.pembengkakan jaringan lunak.

Page 41: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Tekanan external meliputi balutan yang Tekanan external meliputi balutan yang kaku, anti shock. kaku, anti shock.

Bila tekanan intrakompartemen Bila tekanan intrakompartemen meningkat maka struktur vaskuler dan meningkat maka struktur vaskuler dan saraf jadi terganggu.saraf jadi terganggu.

Diawali oleh rendahnya aliran, Diawali oleh rendahnya aliran, microsirkulasi tersumbat, edema, microsirkulasi tersumbat, edema, selanjutnya meningkatkan tekanan intra selanjutnya meningkatkan tekanan intra kompartemen. kompartemen.

Page 42: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Syndrom kompartemen cenderung terjadi Syndrom kompartemen cenderung terjadi lebih sering pada lengan bawah, tangan, lebih sering pada lengan bawah, tangan, tungkai bawah, dan kaki. tungkai bawah, dan kaki.

Jarang terjadi pada lengan atas dan Jarang terjadi pada lengan atas dan tungkai atas karena besarnya ukuran tungkai atas karena besarnya ukuran komparemen yang mengakomodasi komparemen yang mengakomodasi besarnya volume.besarnya volume.

Page 43: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

PengkajianPengkajian

a.  Data subjektifa.  Data subjektif

1) Riwayat kondisi saat ini1) Riwayat kondisi saat ini

Injury pada extremitas: fraktur, kompresi Injury pada extremitas: fraktur, kompresi yang lama, injury vaskuler, luka bakar, yang lama, injury vaskuler, luka bakar, hypothermia, hypothermia,

Pembedahan terbaruPembedahan terbaru

Pengguanaan balutan antishockPengguanaan balutan antishock

StatusStatus hidrasi: hidrasi turun cenderung hidrasi: hidrasi turun cenderung syndrom kompartemensyndrom kompartemen

          

Page 44: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

2) Riwayat medis2) Riwayat medis

HemophiliaHemophilia

Nefrotik syndrom Nefrotik syndrom

Disfungsi sarafDisfungsi saraf

Page 45: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

b. Data objektif b. Data objektif

1) Pemeriksaan fisik1) Pemeriksaan fisik

NyeriNyeri

ParestesiaParestesia

ParalisisParalisis

PucatPucat

Page 46: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Prosedur diagnostikProsedur diagnostik

Pengukuran tekanan kompartemen: Pengukuran tekanan kompartemen: tekanan sampai 10 mmtekanan sampai 10 mmHHg (N) , 30-40 g (N) , 30-40 mmmmHHg cenderung menimbulkan gejala g cenderung menimbulkan gejala klinikklinik

Laboratorium: urin untuk myoglobinuria, Laboratorium: urin untuk myoglobinuria, enzim darah: kreatine kinase, laktate enzim darah: kreatine kinase, laktate dehidrogenase, SGOTdehidrogenase, SGOT

Page 47: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Perencanaan/IntervensiPerencanaan/Intervensi

Hilangkan selruh bentuk penekanan  luarHilangkan selruh bentuk penekanan  luar

Hindari intervensi yang akan Hindari intervensi yang akan mengganggu sirkulasimengganggu sirkulasi

Hidari pemakaian esHidari pemakaian es

Page 48: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Hindari tindakan meninggikan tungkai Hindari tindakan meninggikan tungkai yang berlebihyang berlebih

Persiapkan dan bantu untuk mereduksi Persiapkan dan bantu untuk mereduksi frakturfraktur

Berikan analgetik sesuai indikasi Berikan analgetik sesuai indikasi

Page 49: Kegawatdaruratan Sistem Muskulo Skeletal(1)

Thank QyuThank Qyu