jurnal anestesi

Upload: messias-fir

Post on 05-Nov-2015

58 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

xxx

TRANSCRIPT

Fentanyl Intratekal Mencegah Menggigil Pasca Anestesi Spinal pada Seksio Sesaria

Presentasi Jurnal ReadingOlehI Putu Mirza Juanda09.06.0053

Fentanyl Intratekal Mencegah Menggigil Pasca Anestesi Spinal pada Seksio Sesaria1AbstrakMenggigil pasca-anestesia dapat merugikan metabolisme tubuh. Salah satu cara yang diduga efektif secara farmakologis adalah dengan penambahan fentanyl intratekal saat dilakukan anestesi spinal.Pasien yang menjalani operasi seksio sesaria sebanyak 40 orang, dibagi secara acak berdasarkan kelompok fentanyl 20 g ditambahkan pada bupivacaine 0,5%H 10 mg dan kelompok bupivacaine 0,5%H 10 mg murniSetelah dilakukan anestesi spinal, pasien dievaluasi dan dicatat tiap 5 menit sampai menit ke 60

Kejadian dan intensitas menggigil diukur dengan skala Crossley dan Mahajan.Kejadian dan intensitas menggigil diukur dengan skala Crossley dan Mahajan. Hasil kedua kelompok dibandingkan menggunakan uji t tidak berpasangan, uji korelasi waktu pengukuran dan kejadian menggigil, uji fisher exact test, serta uji ANOVA dan Post Hoc untuk mengevaluasi masing-masing derajat menggigil.Hasil uji t menunjukkan kejadian menggigil pada kelompok kontrol lebih tinggi daripada kejadian menggigil pada kelompok perlakuan (p=0,002). Uji Fisher exact test menunjukkan hubungan signifikan (p=0,006) antara perlakuan dengan kejadian menggigil. Kelompok kontrol risiko untuk mengalami kejadian menggigil bila dibandingkan kelompok perlakuan (OR=10,99; 95% CI= 2,0058,82)Uji ANOVA menunjukkan perbedaan signifikan kejadian menggigil selama operasi antara kelompok kontrol dan perlakuan berdasarkan setiap derajat menggigil (p=0,000).Simpulkan bahwa penambahan fentanyl intratekal dapat menurunkan risiko menggigil dengan efek samping mual dan muntah yang minimalKata Kunci: Anestesi spinal, fentanyl, post anesthetic shiveringPendahuluan Menggigil merupakan komplikasi yang umum dijumpai pada anestesia modern. Mekanisme terjadinya menggigil pada anestesia umum dan neuraksial hampir sama, yaitu terjadinya redistribusi panas tubuh dari kompartemen inti ke kompartemen perifer. 5-65% pasien dengan anestesi umum 33-56,7% pasien dengan anestesia regional.Gangguan pengaturan suhu anestesia spinal > berat anestesia epidural.Efek vasodilatasi perifer perpindahan panas dari kompartemen sentral menuju kompartemen perifer hipotermiSemakin tinggi blok yang dihasilkan maka ambang menggigil pasien akan semakin rendah.Menggigil pasca anestesia merupakan mekanisme kompensasi tubuh.Menggigil meningkatkan produksi CO2, konsumsi O2, pelepasan katekolamin, peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan curah jantung nyeri pada luka operasi, peningkatan TIK, dan peningkatan TIO

Dapat diatasi dengan beberapa cara: konduksi panas, pethidin, klonidin, tramadol, ondansetron, neostigmin, dan fentanyl.

Penambahan fentanyl pada anestesi spinal menyebabkan onset lebih cepat, blok yang lebih baik, dan waktu pemulihan fungsi motorik lebih cepat.

Metode Merupakan uji klinis acak tersamar ganda untuk mengetahui efek penambahan fentanyl 20 g pada bupivakain 0,5 % 10 mg intratekal terhadap penurunan kejadian dan intensitas menggigil pasca anestesia spinal. Dilakukan di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr. Saiful Anwar, dalam 2 bulan. Subjek adalah pasien yang menjalani operasi seksio sesaria berencana dan operasi SC emergensi dengan anestesia spinal. Sampel 40 orang dibagi dua kelompok, yang mendapatkan tambahan fentanyl dan yang tidak.Kriteria inklusiPasien yang menjalani operasi seksio sesaria dengan anestesi spinalUsia 18-40 tahunTB > 150 cmBB sebelum hamil dengan BMI 20-30ASA I-IIBersedia menjadi peserta penelitian & menandatangani informed consentKriteria putus ujiTimbul penyulit seperti alergi sistemikReaksi anafilaktikHenti jantungPerdarahan > 20%Jika operasi berlangsung 120 menitKetinggian blok> vertebra torakal 5Gagal spinalAlat yang digunakanNIBPMonitor EKGPulse OksimetriAlat pengukur suhu timpani (omron/apex dengan kalibrasi)StopwatchFormulir penelitian

Hasil Peningkatan kejadian menggigil dengan semakin bertambahnya waktu pada kedua kelompok. Lebih tinggi pada kelompok yang tidak diberikan fentanyl (90% sejak menit ke 45)Kelompok dengan pemberian fentanyl presentasi menggigil maksimal 45% pada menit ke 40Kejadian menggigil selama operasi berdasarkan waktu pengukuran

Tanpa pemberian fentanyl, kejadian menggigil timbul lebih cepat dan lebih banyak.Tabulasi silang kejadian mengigil dan perlakuan

Distribusi frekuensi derajat kejadian menggigil selama operasi berdasarkan waktu pengukuranEfek samping yang mungkin: mual dan muntah.Tidak ditemukan selama proses operasi, namun pada pengamatan post operasi ditemukan 25% pada kelompok penambahan fentanyl (uji t).Diskusi Dengan adanya penambahan fentanyl intratekal, kejadian menggigil yang terjadi berkurang seiring dengan waktu pengukuran.Diduga disebabkan oleh efek fentanyl yang ditambahkan pada ruang subarachnoid pada termoregulator dan dapat mempengaruhi input termal aferen pada medulla spinalis. Karena sifatnya yang lipofilik fentanyl dapat mencapai otak melalui jalur serebrospinal dan tidak mengganggu kontrol termoregulasi oleh hipotalamus.Kerugian: meningkatnya risiko dari hipotermia karena temperatur inti yang rendah tidak dapat menginisiasi respon protektif otonom.Kesimpulan Pemberian fentanyl 20 g intratekal terbukti secara bermakna menurunkan kejadian menggigil pasca anestesi spinal pada pasien seksio sesaria dengan efek samping minimal.