istilah fiqh

Upload: anonymous-sqncitqxqn

Post on 05-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 ISTILAH FIQH

    1/4

    Ulama fqih membunyai istilah-istilah tertentu yang sering digunakan dalamkitab- kitab mereka, diantaranya:

    A. Istilah Hukum

    1. Hukum Taklifa. FardhuAdalah apa-apa yang dituntut untuk dikerjakan oleh agama dengan tuntutanyang pasti dan harus, dengan dalil qath’i (pasti, !ontohnya, rukun "slam yanglima, yang terdapat dalam Al #uran dan $unnah muta%atirah, atau sesuatuyang termasyhur seperti memba&a Al #uran dalam shalat. 'aka jika hukum

    yang ardhu diberi pahala jika dikerjakan, dan disiksa jika ditinggalkan dandihukumi kafr jika meninggalkannya.

    b. )ajibAdalah apa-apa yang dituntut untuk dikerjakan oleh agama dengan tuntutanyang keras, dengan dalil yang *han (tidak pasti, seperti, %ajibnya *akat ftrah,shalat %itir dengan dalil dari hadits ahad (tidak muta%atir.. 'enurut qaidahlain, sesuatu yang diberi pahala jika dikerjakan, dan disiksa jika ditinggalkandan tetapi tidak dihukumi kafr jika meninggalkannya. +umhur ulamamenyamakan antara %ajib dan ardhu ke&uali 'ad*hab Al anafyah

    &. Al 'andub atau $unnahApa- apa yang dituntut untuk dikerjakan oleh syara’ tetapi tidak dengan keras,

    atau apa-apa yang diberi pahala ketika mengerjakannya tetapi tidak disiksa jika meninggalkanya. !ontohnya, menulis perjanjian utang, sahalat sunnahra%atib, puasa sunnah dan lainnya. ara ulama menamakan mandub dengannaflah, mustahab, tata%u’, muragab fhi, ihsan dan hasan, ke&uali Alanafyah, beliau membagi mandub kepada mandub muakkad seperti shalat jam’ah, mandub masyru’ seperti shaum hari senin dan kamis, mandub *aidseperti meniru asul $halallahu /Alaihi %a $allam. dalam makan dan minum.

    d. aramAdalah apa yang dituntut untuk ditinggalkan oleh agama dengan tuntutanyang keras, menurut Al anafyah, sesuatu yang harus ditinggalkanberdasarkan dalil yang qath’i seperti, haramnya membunuh, minum khamar,ber*ina dan lain sebagainya. 'aka hukumnya %ajib menjauhinya dan akan

    disiksa ketika meninggalkannya, Al anafyah menamakan haram jugadengan, ma’shiyah, d*anba, qabih, ma*jur anhu, muata%aidan alaih.

    e. 'akruh 0ahrimAdalah apa yang harus dituntut untuk ditinggalkan oleh agama dengantuntutan yang keras tetapi dengan dalil d*ani, seperti haramnya menjualdagangan orang lain, haramnya mengkhitbah yang sudah dikhitbah oleh oranglain, haramnya memakai sutra, dan emas bagi laki-laki Apa bila ulama Al

    anafyah mengatakan makruh biasanya makruh tahrim dan hal ini lkepada haram menurut mereka.

    . 'akruh 0an*ih'enurut Al anafyah, adalah sesutau yang dituntut oleh agaditinggalkan tetapi tidak keras tuntutannya dan tidak disiksa bmelakukannya, seperti %udhu dari bekas ludah ku&ing, memabuaruan burung seperti elang dan gagak dan lain sebagainya. 'enuulama makruh hanya satu jenis yaitu sesuatu yang dituntut un tuk oleh agama dengan tuntutan yang tidak keras, atau dengan kata layang diberi pahala ketika meninggalkannya tetapi tidak disk

    mengerjakannya.

    g. 'ubahAdalah apa- apa yang diperbolehkan oleh agama, baik ditinggadikerjakan, seperti makan, minum, tidur, berjalan dan lain sebagainy

    2. Hukum Wadh’i

    a. $ebabAdalah susuatu yang menjadikan hukum itu ada, apakah hal itu disyara’ atau tidak. 'isalnya, memabukan adalah yang menkeharaman khamar, saar (bepergian yang menjadi sebab diboberbuka shaum di bulan amadhan dan diperbolehlkannya me

    shalat, sedang sebab yang tidak diakui oleh syara’ misalnya, matahari yang menyebabkan di%ajibkannya shalat 1*uhur atau thilal di bulan $ya’ban menjadi sebab di%ajibkannya shaum pada eso

    b. $yaratAdalah sesuatu yang menyebabkan sahnya sesuatu tetapi bukan bsesuatu, seperti, %udhu yang menjadi syarat shahnya shalat tapi %ubagian dari shalat.

    &. ukun$esuatu yang menyebabkan shahnya sesuatu dan merupakan bsesuatu, , mislanya, takbiratul ihram adalah yang menyebabkashalat dan takbiraul ihram merupakan bagian dari shalat.

    d. enghalang$esutu yang apa bila ada menyebabkan hukum menjadi tidak menjadi bathal karenanya, &ontohnya, adanya najis pada pakaiasebab tidak shahnya hukum shalat, atau punya utang menjadi se%ajibnya *akat bagi seseorang.

    e. $ah

  • 8/16/2019 ISTILAH FIQH

    2/4

    Apa- apa yang terpenuhi rukun dan syaratnya menurut $yara’ misalnya, shalatyang dilakukan menurut rukun dan syaratnya, menyebabkan shalat itu sah.

    . 2atal$ebaliknya dari $hahih menurut jumhur ulama, adapun menurut ulama Alanafyah bathil adalah, sesuatu yang terdapat &a&at dalam aqad pokok, yangmerupaan rukun dari sesuatu itu. 'isalnya, kesalahan dalam akad jual beli,kesalahan pada yang melakukan aqadnya misalnya ia orang gila atau anakke&il.

    g. usak

    'enurut jumhur ulama sama dengan bathil, tetapi menurut ulama Alanafyah adalah sesuatu yang terdapat &a&at dalam satu kriteria aqad ataudalam salah satu syaratnya. 'isalnya, menjual barang dengan harga yangtidak diketahui, menikahkan tanpa saksi, maka muamalah itu menjadi asidkarena salah satu kriteria syaratnya tidak terpenuhi.

    h. Al Ada’'engerjakan suatu ke%ajiban pada %aktu yang ditentukan menurut syara’misalnya, shalat atau shaum pada %aktunya.

    i. Al "’adah (mengulang'engerjakan suatu ke%ajiban yang kedua kalinya pada %aktunya. 'isalnyamengerjakan shalat berjama’ah di masjid setelah mengerjakannya dirumah,

    atau mengulang puasa kedua kalinya karena yang pertama tidak sah karenasuatu sebab.

     j. Al #adha’'engerjakan suatu ke%ajiban setelah le%at %aktunya, seperti mengerjakanshalat yang terlupa karena tidur atau yang lainnya (tidak disengaja misalnya,mengerjakan shlat shubuh sedang matahari sudah tinggi.

    h. Al /A*imaheraturan agama yang pokok yaitu sebelum perauran itu tidak ada peraturanlain yang mendahuluinya dan beralaku umum bagi seluruh mukalla dalamsemua keadaan dan %aktu sejak dari semulanya. $eperti ke%ajiban shalat lima%aktu dengan jumlah rekaat yang ditentukan se&ara sempurna. 3a%annya

    adalah rukhsah. !ontoh lain, semua bangkai haram dimakan oleh semua orangdan dham keadaan apapun, ini disebut peraturan pokok atau a*imah.

    k. Ar ukhshaheraturan tambahan yang dijalankan berhubung ada hal-hal yangmemberatkan (masyaqqah sebagai penge&ualian dari peraturan-peraturanpokok. !ontoh, dalam keadaan terpaksa bangkai boleh dimakan asal tidakmaksud menentang dan berlebih-lebihan, maka hal itu disebut rukhshah.

    B. Istilah Ushul"sthilah ushul adalah istilah khusus yang berakaitan dengan hukum ydigunakan oleh para ulama dalam menetapkan hukum syara’

    1. Umum dan Khusus (‘amm dan khas)Umum dan khusus termasuk ke dalam salah satu aturan untuk mmaksud Al #uran dan hadits, karena ayat dengan ayat atau dengbiasanya saling menjelaskan tentang kandungan maknanya, diantalaad* yang /amm (umum dan ada juga yang khas (khusus.'enurut defnisi umum adalah, suatu laad* yang digunak

    menunjukan suatu makna yang dapat ter%ujud pada satuan-sabanyak yang tidak terhitung, misalnya dalam surat Al ujurat ayaberfrman,

    “Dan Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.”Ayat ini umum menunjukan bah%a semua amal baik ke&il besataupun tidak, baik jelek ataupun baik pasti diketahui oleh Allah, mapa-apa termasuk dalam laad* umum karena tidak terbatas.'enurut defnisi khusus adalah, suatu laad* yang digunakan menunorang, satu benda nama tempat atau yang lainnya. 6atika ada dua lumum satu khas maka laad* umum harus di ke&ualikan (ditakhsiskhas tadi. 'isalya ketika Allah berfrman dalam surat Al 2aqarah aya

    “Dialah Allah yang telah menjadikan apa-apa yang ada di muka bumkalian…”

    berarti kita boleh meman aatkan segala apa yang ada dimukatermasuk daging babi, khamar (arak dan lain sebagainya, karena dlain Allah mengharamkan khamar dan daging babi berarti kita tak memakai dalil umum untuk memakan daging babi atau minum khmayatnya sudah dike&ualikan.

    1engan demikina dapat dikatakan bah%a khas adalah tasir atau puntuk menegaskan batas yang dimaksud oleh kata-kata yang umum

    2. Muthlaq dan Muqayyad

    'uthlaq adalah, la ad* yang menunjukan suatu hal atau barang atertentu tanpa ikatan (batasan yang tersendiri. !ontoh frman Alsurat Al 'aidah ayat: 91iharamkan atas kalian bangkai darah, dbabi.

    2erarti semua darah dan daging babi haram dimakan. 'uqayyad adalaad* yang menunjukan sesuatu barang atau barang tidak tertenikatan (batasan yang tersendiri berupa perkataan, bukan isyarat.

  • 8/16/2019 ISTILAH FIQH

    3/4

    !ontoh frman Allah dalam ayat berikut:“Katakanlah,”Aku tidak peroleh di dalam wahyu yang diturunkan kepadakusesuatu makanan yang diharamkan kecuali bangkai, darah yang mengalir dandaging babi…” !" Al Anam# $%&'2erarti kalimat darah dalam ayat Al 'aidah sudah dibatasi (ditaqyid oleh ayatAl Anam yaitu kaimat 9yang mengalir

    'enurut jumhur ulama apabila ada laad* muthlaq dan muqayyad yang samahukum dan sebabnya, maka laad* muthlaq harus diba%a kepada muqayyadyang menjadi penjelasan bagai laad* muthlaq, bararti yang haram adalahdarah yang mengalir saja bukan semua darah.

    3. Mumal dan Mu!ayyan'ujmal adalah laad* atau perkataan yang belum jelas maksudnya, sepertikalimat, 91irikanlah oleh kalian 9shalat;, maka kata shalat dalam Al #uranini masih mujmal sebab shalat bisa berarti berdo’a atau perbuatan, belumdijelaskan apa maksudnya.

    'ubayyan adalah suatu perkataan yang terang maksudnya tanpa memerlukanpenjelasan lainnya. 2isa dari ayat itu sendiri atau dari hadits usu: 57

    'aka se&ara d*ahir yang ditanya itu kampung tapi ini bukan maksudsebenarnya karena kampung tidak bisa ditanya oleh karena itu ayat inimemerlukan tak%il atau penjelasan diiantara dengan dengan kaidah bahasaatau maja*.

    'ahum ialah hukum yang tidak ditunjukan oleh laad* itu seberdasarkan pemahaman terhadap laad*. 'isalnya, frman Allah suayat 7?:

    “)anganlah mengucapkan kata-kata “u*+” kepada kedua orang jananlah menghardik keduanya.”  (#$ Al "sra’: 7?

    2erarti memukul kedua orang tua lebih diharamkan karena mekata-kata kasar sudah tidak boleh apalagi memukul.

    !ontoh lain, frman Allah dalam ayat berikut ini:9ereka yang memakan harta benda anak-anak yatim dengasebenarnya memakan api ke dalam perutnya.”  (#$ An

  • 8/16/2019 ISTILAH FIQH

    4/4

    b. $yarat-syarat masalah yang ditaqlid

     ukum akal1alam hkum akal tidak boleh bertaqlid kepada orang lain, seperti mengetahuiadanya *at yang menjadikan alam serta siat-si atang kedua masalah-masalah yangdengan penyelidikan dan men&ari dalil, seperti ibadah uru’iyah.

    &. 0aqlid yang diharamkan

    4. 0aqlid kepada orang lain dengan tidak memperdulikan Al #urasunnah7. 0aqlid kepada orang yang tidak diketahui keahliannya untuk ditaql