hubungan antara minat belajar dan hasil belajar pkn …
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PKn MURID DI SD INPRES
BONTOMANAI KECAMATAN
TAMALATE KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
OLEH
NUR SALHA
10540 9541 14
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU ENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PKn MURID DI SD INPRES
BONTOMANAI KECAMATAN
TAMALATE KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
NUR SALHA
10540 9541 1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU ENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
1
2
2
3
3
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKA
SURAT PERNYATAAN
Nama Mahasiswa : NUR SALHA
NIM : 10540 9541 14
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar SI
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
Dengan Judul : Hubungan antara Minat Belajar dan Hasil Belajar PKn Murid
di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil
karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila
pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Juli 2014
Yang Membuat Pernyataa
NUR SALHA
NIM. 10540 9541 14
4
4
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : NUR SALHA
NIM : 10540 9541 14
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar SI
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
Dengan Judul : Hubungan antara Minat Belajar dan Hasil Belajar PKn Murid
di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar
Dengan ini menyatakan surat perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai penyusunan skripsi, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya ( tidak dibuatkan oleh siapapun ).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2,dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Juli 2014
Yang Membuat Pernyataan
NUR SALHA
NIM. 10540 9541 14
5
5
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila
engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau
berharap.” (QS. Al-Insyirah,6-8)
“Kesuksesan tidak akan bertahan jika di lalui dengan jalan pintas,
Kegagalan terjadi karena terlalu banyak bertanya dan sedikit berfikir”
6
6
PERSEMBAHAN
Tiada pengorbanan setulus pengorbananmu
Tiada perhatian sebesar perhatianmu Tiada kasih sayang seputih kasih sayangmu
Tiada cinta kasih sesuci cinta kasihmu
Karena itu, kupersembahkan karya sederhana ini
sebagai ungkapan rasa cinta dan sayangku kepada orang tuaku,
kakakku, adikku yang telah menjadi motivasi dan inspirasi dan tiada
henti memberikan dukungan do’anya buat aku.” Tanpa keluarga,
manusia sendiri di dunia, gemetar dalam dingin”.
”Aku belajar, aku tegar dan aku bersabar hingga aku berhasil”.
Terimakasihku untuk semua
7
7
ABSTRAK
NUR SALHA, 2018. Hubungan antara Minat Belajar dan Hasil Belajar PKn
Murid di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Skripsi.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar Dibimbing oleh H. Andi Baso dan Abdul
Hamid Mattone.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
Hubungan antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar PKn Murid SD Inpres
Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Penelitian ini adalah penelitian
metode survei “mengumpulkan data sebanyaknya mengenai faktor yang
merupakan pendukung terhadap kualitas belajar mengajar” dengan pendekatan
korelasional: yaitu meneliti tentang hubungan antara dua hal atau lebih”
selanjutnya dikorelasikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Subjek
penelitian ini adalah murid kelas V dan VI SD Inpres Bontomanai Kecamatan
Tamalate Kota Makassar dengan jumlah 32 murid. Untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, pemberian angket serta
dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis
statistik deskriptif dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment untuk
mengetahui tentang hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar PKn
Murid SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Dari hasil
angket, jumlah murid yang menjawab tinggi dalam minat belajar PKn sebanyak
28,12 % dibandingkan dengan jumlah murid yang menjawab sangat rendah yakni
9,38 %. Hal tersebut juga dibuktikan melalui beberapa pengujian analisis. Hasil
penelitian ini yaitu terdapat Hubungan yang signifikan antara Minat Belajar
dengan Hasil Belajar murid dalam mata pelajaran PKn murid SD Inpres
Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar dengan koefisien sebesar 0,643.
Artinya, Interval koefisien sebesar ±0,60 – 0,799 terdapat pada tingkat hubungan
yang Kuat.
Kata kunci : Minat Belajar PKn, Hasil Belajar PKn
8
8
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
sebagai tugas akhir. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW,
keluarga beliau, para sahabatnya dan seluruh ummat-Nya yang tetap istiqamah pada
ajaran Islam.
Segala usaha dan upaya telah dilakukan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
sebaik mungkin, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari
berbagai kekurangan sebagai akibat keterbatasan kemampuan. Olehnya itu, saran dan
kritik serta koreksi dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan akan penulis
terima dengan lapang dada.
Terima kasih yang sedalam-dalamnya dan sembah sujud Ananda haturkan
kepada Ibunda dan Ayahanda yang telah mencurahkan cinta dan kasih sayangnya serta
keikhlasan dalam membesarkan, mendidik dan membiayai penulis serta doa restu yang
tak henti-hentinya untuk keberhasilan penulis.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ayahanda Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE, MM Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2. Ayahanda Dr. Andi Syukri Syamsuri. M.Hum. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
9
9
3. Ibu Sulfasyah, MA. Ph.D selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Kepada Bapak Drs. H. Andi Baso, M.Pd.I dan Bapak Drs. H. Abdul Hamid Mattone,
M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan masukan serta arahan
dalam proses penyusunan skripsi ini.
5. Ayahanda Muh. Suudi dan Ibunda Tabang Nur yang telah memberi semangat baik
secara moral maupun moril
6. Para sahabat-sahabatku Fitriani, Dewi Rosmita, Nur Afni Yusnayah dan Nur Rahayu
yang bersedia meluangkan waktunya mendengarkan keluh kesahku selama ini.
Semoga segala jerih payah kita bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Amin.
Makassar, Juli 2018
Penulis
10
10
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
D. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
TINDAKAN
A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 6
11
11
1. Hakikat Minat Belajar ................................................................... 6
2. Hasil Belajar PKn .......................................................................... 19
3. Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar PKn ..................... 25
B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 29
C. Hipotesis Tindakan .............................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 32
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 33
C. Defenisi Operasional ............................................................................ 34
D. Instrumen Penelitian ............................................................................. 35
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 35
F. Teknik Analsis Data ............................................................................. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian dan hasil Analisis Data ........................................................ 38
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 51
B. Saran ..................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
12
12
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Murid Kelas I sampai VI SD Inpres Bontomanai Kota Makassar . 34
Tabel 3.2 Sampel Murid Kelas V dan VI SD Inpres Bontomanai Kota Makassar ....... 35
Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Indeks Korelasi Product Moment ................................ 39
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Skor Minat Belajar PKn ............................................... 39
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Minat Belajar PKn SD Inpres Bontomanai
Kecamatan Tamalate Kota Makassar .................................................. 40
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar PKn ................................................. 40
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn SD Inpres Bontomanai
Kecamatan Tamalate Kota Makassar. ................................................. 41
Tabel 4.5 Data Hasil Kerja Hubungan antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar
PKn murid SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota
Makassar ............................................................................................. 43
13
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir .......................................................................... 31
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan melibatkan
berbagai komponen yaitu peserta didik, guru (pendidik), tujuan pembelajaran,
isi pembelajaran, model pembelajaran, metode mengajar, media, dan evaluasi.
Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku dan tingkah laku yang positif
dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti
perubahan yang psikologis akan muncul dalam tingkah laku yang dapat
diamati oleh alat indera orang lain, baik tutur katanya, motorik dan gaya
hidupnya. Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentunya yang optimal, untuk
itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik, salah satu
diantaranya menurut peneliti adalah model pembelajaran.Penggunaan model
pembelajaran ini sangat berpengaruh terhadap pembelajaran yang terjadi di
kelas.
Hakekat nilai PKn merupakan pendidikan nilai dan moral. Sebagai
pendidikan nilai PKnakan membantu siswa dalam mengembangkan
pertimbangan-pertimbangan ke arah objek tertentu termasuk estetika dan
estika. Mata pelajaran PKn juga dimaksudkan membekali peserta didik
dengan budi pekerti, pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan
hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan
bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan. Mata pelajaran
PKn di SD guru dalam menyampaikan materi masih bersifat teoritis,
2
2
menotonpada bacaan buku, ini dapat menimbukan komunikasi satu arah selain
itu anak cenderung pasif karena hanya mendengarkan ceramah yang di
sampaikan guru tampa ada aktifitas yang menimbulkan ke aktifan siswa. Hal
ini akan menyebabkan siswa jenuh dan merasa bosan dalam pembelajaran.
Disadari atau tidak, menurunnya kualitas pendidikan merupakan
tanggung jawab kita bersama. Walaupun seorang guru sudah berbuat yang
terbaik menurut prosedur yang ada tanpa dukungan dari berbagai pihak,
niscaya tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik. Di sinilah kita
perlu memadukan antara faktor lingkungan masyarakat dan adat istiadat
dengan faktor alami berupa potensi yang dimiliki anak itu sendiri.
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diterapkan dalam Kurikulum
2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) akan menjadi arah
sekaligus menjadi motivator bagi guru dan murid untuk bekerja keras guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan diketahui bersama. Pada standar
proses (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
41 Tahun 2007 ) dinyatakan :
“Pembelajaran memperhatikan perbedaan individu peserta
didik, maka RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan
jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma agama, moral, etika, nilai,
dan/ataulingkungan peserta didik”.
Berdasarkan standar proses di atas maka dapat dikatakan minat belajar
sangat penting dalam sebuah proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki agar guru dapat
3
3
merancang dan menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan
muridmerasa senang dan tidak bosan terhadap materi yang diajarkan sehingga
hasil belajarnya dapat meningkat. Atau dengan kata lain guru harus
menempuh proses kreatif agar murid berminat dalam mengikuti pembelajaran
atau meminati materi pelajarannya.
Guru diharapkan dapat melakukan pengembangan, modifikasi,
improvisasi atau mencari strategi atau metode lain yang dipandang lebih tepat.
Karena pada dasarnya tidak ada strategi yang paling ideal/baik.Masing-masing
strategi memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri.Hal ini sangat tergantung
pada beberapa faktor, seperti tujuan yang hendak dicapai, pengguna strategi
(guru), ketersediaan fasilitas, kondisi peserta didik dan kondisi lainnya.
Sehubungan dengan masukan tersebut, Sardiman (2001: 132) juga
berpendapat bahwa terdapat tiga faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar murid. Ketiga faktor tersebut adalah:
“(1) faktor yang bersifat internal yaitu, semua faktor yang ada
dalam diri itu sendiri (minat, bakat, keseriusan); (2) faktor
yang bersifat eksternal yaitu faktor berasal dari luar diri murid
(lingkungan, orang tua, ekonomi dan politik); dan (3) faktor
fisik (jasmani) yaitu faktor yang berkaitan dengan kesehatan
badan dan kesempurnaan fisik dan mental”.
Mencermati konsep di atas, maka dapat dinyatakan bahwa minat
belajar atau minat terhadap materi atau hal yang berkaitan dengan mata
pelajaran merupakan unsur penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu,
seluruh komponen sekolah wajib menumbuhkan minat belajar murid dengan
membenahi berbagai sistem yang berpengaruh.
4
4
Slameto (2010:180) “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.Kegiatan
yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa
senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, murid tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk
belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran
yang menarik minat murid, lebih mudah dihafalkan dan disimpan, karena
minat menambah kegiatan belajar.
Demikian juga halnya pada SD Inpres Bontomanai, yang menjadi
faktor utama tercapainya hasil belajar murid salah satunya adalah minat
belajar, yang sering menjadi kendala dalam tercapainya pembelajaran
khusunya pada mata pelajaran PKn.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Hubungan antara Minat Belajar dan Hasil Belajar PKn
Murid di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate kota Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, maka dikemukakan rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu“Apakah ada Hubungan signifikan antara Minat
Belajar PKn dengan Hasil Belajar PKn Murid SD Inpres Bontomanai
Kecamatan Tamalate Kota Makassar"?
C. Tujuan Penelitian
5
5
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar Hubunganantara Minat Belajar
dengan Hasil Belajar PKn Murid SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate
kota Makassar.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat terutama sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoretis :
a. Bagi akademisi/atau lembaga, sebagai bahan informasi yang bermanfaat
dalam rangka usaha peningkatan mutu pendidikan pada umumnya.
b. Bagi peneliti, sebagai bahan perbandingan untuk mengembangkan
penelitian lebih lanjut
2. ManfaatPraktis
a. Bagi orang tua, sebagai masukan bagi orang tua menumbuhkan minat
belajar PKn dan hasil belajar PKn pada anak.
b. Bagi guru, sebagai masukan yang bermanfaat dalam meningkatkan
minat belajar dan hasil belajar PKn.
c. Bagi Sekolah, sebagai masukan bahan pertimbangan dalam
meningkatkan minat belajar dan hasil belajar PKn.
BAB II
6
6
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIRDAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
Teori-teori yang dikemukakan disini adalah teori atau konsep yang
berkaitan dengan variabel-variabel penelitian.Teori atau konsep ini merupakan
pikiran-pikiran dasar yang melandasi kerangka argumentasi suatu
penelitian.Teori yang dikemukaan diharapkan menjadi penuntun pemecahan
masalah dan menemukan jawaban yang dapat diandalkan.
1. Hakikat Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Untuk dapat melihat keberhasilan proses kegiatan
pembelajaran, seluruh faktor-faktor yang berhubungan dengan guru
dan murid harus dapat diperhatikan. Mulai dari perilaku guru dalam
mengajar sampai dengan tingkah laku murid sebagai timbal balik dari
hasil sebuah pengajaran.
Tingkah laku murid ketika mengikuti proses pembelajaran
dapat mengindikasikan akan keterkaitan murid tersebut terhadap
pelajaran itu atau sebaliknya. Ketertarikan murid inilah yang
merupakan salah satu tanda-tanda minat.MenurutSyah (2011-152)
“Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu”.Sementara itu Slameto
(2010:180) mengatakan bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh”.
7
7
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
minat akan timbul apabila mendapatkan rangsangan dari luar.
Sehingga kecenderungan untuk merasa tertarik pada suatu bidang
bersifat menetap dan merasakan perasaan yang senang apabila murid
terlihat aktif didalamnya.Meskipun perasaan senang ini timbul dari
lingkungan atau berasal dari objek yang menarik.
Menurut Slameto (2010:2) “Belajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Sedangkan menurut
suyono dan hariyanto (2012:9) “Belajar adalah suatu aktivitas atau
suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, peningkatan
keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap, dan mengkokohkan
kepribadian”. Selain itu Gagne dalam Supijono (2013:2) menyatakan
bahwa “belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang
dicapai seseorang melalui aktivitas”.
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa minat belajar adalah rasa tertarik atau kecenderungan
melakukan suatu kegiatan untuk memperoleh pengetahuan atau
perubahan perilaku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Apabila seseorang guru ingin berhasil dalam melakukan
8
8
kegiatan pembelajaran harus dapat memberikan rangsangan kepada
murid agar berminat dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran
tersebut. Apabila murid sudah merasa berminat mengikuti pelajaran,
maka ia akan menangkap dan mengerti dengan mudah apa yang
disampaikan oleh guru, begitu juga sebaliknya apabila murid
merasakan tidak berminat dalam melakukan proses kegiatan
pembelajaran ia akan merasa tersiksa, jenuh, dan bosan dalam
mengikuti pembelajaran tersebut.
Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang
erat sekali. seorang yang menaruh minat dalam mata pelajaran
tertentu,sebaiknyamenaruh perhatian secara kontinyu baik secara sadar
maupun tidak sadar pada objek tertentu. Biasanya dapat
membangkitkan minat pada objek tersebut, jika seorang murid
mempunyai minat pada pelajaran tertentu dia akanmeperhatikannya
namun sebaliknya jika murid tidak berminat,maka perhatian pada mata
pelajaranyang sedang diajarkan biasanya malas untuk
mengerjakannya. Demikian juga dengan murid yang tidak menaruh
perhatian pada mata pelajaran yang diajarkan,makasukarlah
diharapkan murid tersebut dapat belajar dengan baik.Hal ini tentu
mempengaruhi hasil belajarnya.
Minat itu dapat di ekspresikan melelui suatu pertanyaan yang
menunjukkan bahwa murid lebih menyukai suatu hal dari pada hal
lainya,dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu
9
9
aktivitas.Murid yang memiliki minat terdapat subjek tertentu cendrung
untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek
tersebut.Minat tidak dibawah sejak lahir melainkan di peroleh di
kemudian.Minat terdapat sesuatu yang dipelajari dan mempengaruhi
belajar serta mempengaruhi penerimaan minat baru, jadi minat
merupakan sesuatu hasil belajar dan menyokong belajar
selanjutnya.Walaupun minat terdapat suatu hal yang hakiki untuk
dapat dipelajari.
Minat merupakan kecendrungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan-kegiatan yang di
minatiseseorang,di perhatikan terus menerus yang di sertai dengan rasa
senang.Jadi berbeda dengan perhatian karena perhatian sifatnya
sementra (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu di ikuti
dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasaan. Minat besar
pengaruhnya terhadap belajar yang baik,karena bila bahan pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat murid, maka murid tidak
akan belajar dengan sebaik- baiknya karena tidak ada daya tarik
bagianya.Karena murid belajar tidak memperoleh kepuasan dari
pelajaran itu.Jadi bahan pelajaran yang menarik murid lebih mudah
dipelajari dan di simpan karena minat menambah kegiatan belajar.
Menurut pendapat (Hardjana, 1994:78).“Minat dapat
menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil
dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karenaitu
minat belajar adalah kecenderungan hati untuk
belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan,
10
10
kecakapan melalui usaha, pengajaran atau
pengalaman”.
Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa
kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa
ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan
sikap penolakan kepada guru. Minat merupakan salah satu faktor
pokok untuk meraih sukses dalam studi. Penelitian-penelitian di
Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari kegagalan
studi para pelajar menunjukkan bahwa penyebabnya adalah
kekurangan minat belajar murid dalam mengikuti pembelajaran.
b. Indikator Minat Belajar
Slameto (2010:180) menyatakan bahwa “Minat adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa keter tarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat.Suatu
minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa murid lebih menyukai suatu hal dari pada hal
lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu
aktivitas.Murid yang memiliki minat terhadap subjek tertentu
cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap
subjek tertentu.
Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan
11
11
indikator minat belajar yaitu rasa suka/senang dalam aktivitas belajar,
rasa ketertarikan untuk belajar, adanya kesadaran untuk belajar tanpa
disuruh, berpartisipasi dalam aktivitas belajar, memberikan perhatian
yang besar dalam belajar.Menurut Safari dalam Herlina, (2010:20) ada
beberapa indikator yang mempengaruhi minat belajar murid antara
lain:
1) Rasa tertarik
2) Perasaan senang
3) Perhatian
4) Partisipasi
5) Keinginan/kesadaran
Indikator-indikator tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Rasa tertarik
Tertarik adalah merupakan awal dari individu menaruh
minat, sehingga seseorang yang menaruh minat akan tertarik
terlebih dahulu terhadap sesuatu. Ketertarikan yang dimaksud
adalah ketertarikan terhadap pelajaran di kelas.
2) Perasaan senang
Perasaan merupakan unsur yang tak kalah penting bagi anak
didik terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Seorang
murid yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu
matapelajaran, maka murid tersebut akan terus mempelajari ilmu
12
12
yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada murid untuk
mempelajari bidang tersebut.
3) Perhatian
Menurut Gazali dalam Slameto (2010: 56)“perhatian adalah
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju
kepada suatu obyek (benda/ hal) atau sekumpulan objek”. Untuk
dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka murid harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika
bahan pelajaran tidak menjadi perhatian murid , maka timbullah
kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih
sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai
seorang guru harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak
didiknya sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran
yang diajarkan.Murid yang menaruh minat pada suatu mata
pelajaran akan memberikan perhatian yang besar. Ia akan
menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk belajar mata
pelajaran yang diminatinya. Murid tersebut pasti akan berusaha
keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar.
4) Partisipasi
Partisipasi merupakan keikutsertaan murid dalam proses
pembelajaran. Murid yang mempunyai minat terhadap suatu
pelajaran akanmelibatkan dirinya dan berpartisipasi aktif dalam
13
13
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang
diminatinya. Partisipasi murid dalam proses pembelajaran bisa
dilihat dari sikap murid yang partisipatif. Murid rajin bertanya dan
mengemukakan pendapatnya.Selain itu murid selalu berusaha
terlibat atau mengambil usaha dalam setiap kegiatan.
5) Keinginan/kesadaran
Murid yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akan
berusaha belajar dengan baik. Murid mempunyai rasa ingin tahu
yang tinggi dan mempunyai kesadaran untuk belajar tanpa ada
yang menyuruh dan memaksa.
c. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar PKn
Salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minat
terutama minat yang tinggi.
Menurut Pendapat (Nasution, dkk. 2000: 34). “Ada
beberapa yang mempengaruhi minat sesorang terhadap
mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran
PKn. Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan
dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor
yang berasal dari luar diri murid) dan faktor internal
(faktor yang berasal dari dalam diri murid)”.
Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minatmurid
dalam mata pelajaran PKn yang menjadi bahan kajian dalam penelitian
ini adalah (1)faktor kurikulum (2)faktor dari dalam diri murid (3)faktor
metode mengajar (4)faktor guru (5)faktor keluarga (6)faktor teman
pergaulan (7)faktor lingkungan (8)faktor cita-cita (9)faktor bakat
(10)faktor hobi dan (11)faktor fasilitas (sarana dan prasarana). Untuk
14
14
lebih jelasnya, pengaruh dari masing-masing faktor tersebut minat
belajar PKnmurid dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Faktor Kurikulum
Arah pengembangan pengajaran mata pelajaran PKn pada
masa mendatang tidak dapat terlepas dari tujuan dan fungsi
kurikulum yang berlaku saat ini, pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan(KTSP) terdapat beberapa fungsi pelajaran PKn
khususnya di tingkat Sekolah Dasar, adalah :
“(a) Membantu murid memahami konsep-konsep
PKn; (b) Membantu mengembangkan sikap perilaku
dan moral; (c) Memecahkan masalah yang dihadapi
sehari-hari; (d) Membantu menggunakan dan
mengembangkan keterampilan proses dalam
mempelajari konsep-konsep PKn; (e) Membantu
murid dalam menerapkan konsep-konsep PKn yang
dibantu ilmu dasar lainnya dan dikembangkan dalam
teknologi; (f) Membantu murid memahami
keteraturan kehidupan makhluk hidup sehingga
menimbulkan rasa kagum kepada Allah Yang Maha
esa; (g) Membantu persiapan murid untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi; dan (h)
Meningkatkan kesadaran murid akan pentingnya
menjaga kelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup”.
2) Faktor Dari Dalam Diri Murid
(Ali.1993: 65).“Murid adalah sekelompok manusia
yang akandiajar, dibimbing, dan dibina menuju
pencapaian tujuan belajar yang ditentukan.Murid
juga mempunyai peranan dalam proses belajar
mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar terjadi interaksi antara guru dan murid, dan
antara murid yang satu dengan murid yang lainnya,
yaitu terjadinya saling tukar informasi dan
15
15
pengalaman mengarah kepada interaksi proses
belajar mengajar yang optimal”.
Proses belajar mengajar menurut konsep ini, murid
menggunakan seluruh kemampuan dasar yang dimilikinya sebagai
dasar untuk melakukan berbagai kegiatan agar memperoleh hasil
belajar yang optimal. Dalam hal ini, fungsi guru dalam proses
belajar mengajar seperti diungkapkan oleh Sardiman (2001: 47)
adalah :
“(a) Mencari perangsang atau motivasi agar murid
mau melakukan satu tujuan tertentu; (b)
Mengarahkan seluruh kegiatan belajar kepada suatu
tujuan tertentu; (c) Memberi dorongan agar murid
mau melakukan tujuan; dan (d) kegiatan yang
mampu dilakukan untuk mencapai tujuan”.
3) Faktor Metode Mengajar
Telah dikenal berbagai metode mengajar yang dapat
digunakan di sekolah atau lembaga pendidikan tertentu terdapat
banyak mata pelajaran dan tiap mata pelajaran mempunyai
tujuan-tujuan tersendiri. Untuk mencari tujuan tersebut setiap guru
harus memilih metode mengajar yang manakah yang paling
tepat untuk mata pelajaran atau pokok bahasan yang akan
diajarkannya. Hal tersebut disebabkan mengajar atau mentransfer
ilmu dari guru kepada murid memerlukan suatu teknik atau
metode tertentu.
(Roestiyah, 1993: 87).“Metode tersebutdengan
istilah metode mengajar. Dalam dunia pendidikan
16
16
karena tidak semua pokok bahasan cocok untuk
diterapkan satu mata pelajaran atau pokok
bahasan. Oleh karena itu, guru yang mampu
menggunakan berbagai metode pengajaran dan
menerapkannya dalam proses belajar mengajar
akan dapat meningkatkan motivasi dan minat
belajar".
4) Faktor Guru
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas
untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar
bagimurid .Oleh karena itu, peranan dan kedudukan guru dalam
meningkatkan mutu dan kualitas anak didik perlu diperhitungkan
dengan sungguh-sungguh.Status guru bukan hanya sebatas pegawai
yang hanya semata-mata melaksanakan tugas tanpa ada rasa
tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang diembannya.
Dalam pendidikan menurut Slameto (2003: 97) tugas guru
berpusat pada:
“Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan
motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek
maupun jangka panjang, memberi fasilitas
pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar
memadai membantu perkembangan aspek-aspek
pribadi seperti sikap,nilai-nilaidan penyesuaian diri
demikian dalam proses belajar-mengajar guru tidak
terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan
tetapi lebih dari itu,ia bertanggung jawab akan
keseluruhan perkembangan kepribadian .ia harus
mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian
rupa sehingga dapat merangsang murid untuk belajar
secara aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan
dan menciptakan tujuan”.
5) Faktor Keluarga
17
17
Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh
karenanya keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat
seorang terhadap pelajaran. Apa yang diberikan oleh keluarga
sangat berpengaruh jiwa anak. Dalam proses perkembangan minat
diperlukan dukungan perhatian dan bimbingan dari keluarga
khususnya orang tua.
6) Faktor Teman Pergaulan
Melalui pergaulan seseorang akan dapat terpengaruh arah
minatnya oleh teman-temannya. Khususnya bagi remaja, pengaruh
teman ini sangat besar karena dalam pergaulan itulah mereka
memupuk pribadi dan melakukan aktifitas bersama-sama untuk
mengurangi ketegangan dan kegoncangan yang mereka alami.
7) Faktor Lingkungan
Melalui pergaulan seseorang akan terpengaruh minatnya.
Hal ini ditegaskan oleh pendapat yang dikemukakan oleh Crow
(1998:352) bahwa “minat dapat diperoleh dari kemudian sebagai
dari pengalaman mereka dilingkungan di mana mereka
tinggal.Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak”.Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh
dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat
tempat bergaul, juga tempat bermain sehari-hari dengan keadaan
alam dan iklimnya. Menurut Dalyono (1997:130) “besar kecilnya
pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
18
18
bergantung kepada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta
jasmani dan rohaninya”.
8) Faktor Cita-Cita
Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya,
termasuk para murid. Cita-cita juga mempengaruhi minat belajar
murid, bahkan cita-cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan
dari minat seseorang dalam prospek kehidupan di masa yang akan
datang. Cita-cita ini senantiasa dikejar dan diperjuangkan, bahkan
tidak jarang meskipun mendapat rintangan, seseorang tetap
berusaha untuk mencapainya.
9) Faktor Bakat
Melalui bakat seseorang akan memiliki minat. Ini dapat
dibuktikan dengan contoh : bila seseorang sejak kecil memiliki
bakat menyanyi, secara tidak langsung ia akan memiliki minat
dalam hal menyanyi. Jika ia dipaksakan untuk menyukai sesuatu
yang lain, kemungkinan ia akan membencinya atau merupakan
suatu beban bagi dirinya. Oleh karena itu, dalam memberikan
pilihan baik sekolah maupun aktivitas lainnya sebaiknya
disesuaikan dengan bakat dimiliki.
10) Faktor Hobi
Bagi setiap orang hobi merupakan salah satu hal yang
menyebabkan timbulnya minat.Sebagai contoh, seseorang yang
memiliki hobi terhadap matematika maka secara tidak langsung
19
19
dalam dirinya timbul minat untuk menekuni ilmu matematika,
begitupun dengan hobi yang lainnya.Dengan demikian, faktor hobi
tidak bisa dipisahkan dari faktor minat.
11) Faktor Fasilitas
Berbagi fasilitas berupa sarana dan prasarana, baik yang
berada di rumah, dan di masyarakat memberikan pengaruh yang
positif dan negative.Sebagai contoh, bila fasilitas yang mendukung
upaya pendidikan lengkap tersedia, maka timbul minat anak untuk
menambah wawasannya. Tetapi apabila fasilitas yang ada justru
mengikis minat pendidikannya, seperti merebaknya tempat-tempat
hiburan yang ada di kota-kota besar , tentu hal ini berdampak
negatif bagi pertumbuhan minat tersebut.
2. Hasil Belajar PKn
a. Hasil Belajar
Hasil belajar seseorang sering tidak langsung kelihatan tanpa
orang itumelakukan sesuatu untuk memperlihatkan kemampuan yang
diperolehnya melalui belajar.Namun demikian, karena hasil belajar
adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap
dan tingkahlakunya. Wingkel (1996:87) menggolongkan kemampuan-
kemampuan yang menyebabkan perubahan sikap dan tingkah laku
tersebut yaitu;
”Kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan dan
pemahaman, kemampuan sensori-motorik yang meliputi
keterampilan melakukan rangkaian gerak badan dalam
urutan tertentu, dan kemampuan dinamik-afektif yang
20
20
meliputi sikap dan nilai yang meresapi perilaku dan
tindakan”.
Perubahan yang relatif menetap tersebut memungkinkan
pengamatan terhadap penampilan yang meskipun bervariasi akan
dapat diklasifikasi pada ciri-ciri tertentu yang demikian. Gagne
(1979)dalam Burhan Nurgiyantoro (1988) menyebutkan keadaan yang
tetap ini yaitu kapabilitas yang mengandung makna seseorang mampu
melakukan penampilan tertentu.
”Ada lima kategori hasil belajar dalam kelompok
kapabilitas tersebut sebagaimana yang diringkas sebagai
berikut:
1) Informasi verbal, berarti bahwa seseorang dapat
menyatakan dalam bentuk proporsional apa yang
telah dipelajari. Seseorang dapat menyatakan baik
secara lisan maupun tulisan, atau bentuk lain
informasi yang telah ia pelajari.
2) Ketrampilan intelektual, kemampuan
mempresentasikan konsep dan lambang.
Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip
keilmuan.
3) Strategi kognitif adalah kemampuan yang
memungkinkan seseorang mengendalikan
perilakunya sendiri dalam menghadapi
lingkungannya. Seseorang menggunakan strategi
kognitif dalam memikirkan apa yang telah ia pelajari
dalam memecahkan masalah.
4) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak
objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai
sebagai standar perilaku.
5) Keterampilan gerak adalah yang dipelajari
berdasarkan aktivitas, sehingga memungkinkan
pelaksanaan penampilan yang menggunakan faktor
fisik”.
Selain itu, menurut Syah (1977: 91) hasil belajar murid dapat
21
21
dilihat dari tiga aspek yakni:
”(1) aspek kuantitatif menekankan pada pengisian dan
pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta-fakta
yang berarti; (2) aspek institusional atau kelembagaan ,
menekankan ukuran seberapa baik perolehan belajar
murid yang dinyatakan dalam angka-angka; dan (3)
aspek kualitatif, menekankan pada seberapa baik
pemahaman dan penafsiran murid terhadap lingkungan
sekitarnya, sehingga dapat memecahkan masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari”.
Berdasarkan definisi dan uraian-uraian yang telah dikemukakan
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah:
1) Tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
2) Tingkat penguasaan yang dicapai oleh murid dalam mengikuti
program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang
ditetapkan.
3) Perubahan tingkah laku yang dapat diamati sesudah mengikuti
kegiatan belajar dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan.
Pengetahuan menunjuk pada informasi yang tersimpan dalam
pikiran, sedangkan keterampilan menunjuk pada aksi atau reaksi
yang dilakukan seseorang dalam mencapai suatu tujuan.
4) Memungkinkan dapat diukur dengan kemampuan,tetapi mungkin
juga hanya dapat diamati melalui perubahan tingkah laku. Oleh
sebab itu, hasil belajar perlu dirumuskan secara jelas, sehingga
dapat dievaluasi apakah tujuan yang diharapkan sudah tercapai
22
22
atau belum.
b. Hasil Belajar PKn
Proses belajar mengajar di kelas mempunyai tujuan yang
bersifat transaksional, artinya diketahui secara jelas dan operasional
oleh guru dan murid. Tujuan tercapai jika murid memperoleh hasil
belajar seperti yang diharapkan di dalam proses belajar mengajar
tersebut. Oleh sebab itu, hasil belajar harus dirumuskan dengan baik
untuk dapat dievaluasi pada akhir pembelajaran. Belajar adalah
aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi anak dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai. Jadi, hasil belajar adalah
tingkat penguasaan yang dicapai oleh murid dalam mengikuti program
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan
yang meliputi aspek kognitif, apektif, dan psikomotor.
Seperti telah diuraikan terdahulu, bahwa hasil belajar pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Hasil belajar PKn
tentu saja harus dikaitkan dengan tujuan pendidikan PKn yang telah
dicantumkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di
sekolah dengan tidak melupakan hakikat PKn itu sendiri. Oleh sebab
itu, tujuan pembelajaran menggambarkan hasil belajar yang harus
dimiliki murid dan cara murid memperoleh hasil belajar tersebut.
Hasil belajar PKn dikelompokkan berdasarkan hakikat PKn itu
23
23
sendiri yaitu sebagai produk dan proses. Dengan demikian, sebagai
produk hasil belajar PKn berupa pemahaman terhadap fakta, konsep,
prinsip, dan hukum PKn. Sebagai proses, hasil belajar PKn berupa
sikap, nilai, dan keterampilan . Di samping itu, Sumaji (Bundu, 2006:
18) memandang hasil belajar dari dua aspek yaitu:
”Aspek kognitif dan nonkognitif. Aspek kognitif adalah
hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan,
pemahaman, dan keterampilan intelektual lainnya.
Sedangkan aspek nonkognitif erat kaitannya dengan
sikap, emosi (apektif), serta keterampilan fisik atau kerja
otot (psikomotor)”.
Jika ditelaah tujuan pendidikan PKn di SD, dapat dikatakan
bahwa tujuan tersebut telah berorientasi pada teori hasil belajar
tersebut di atas yakni pada pencapaian PKn dari segi produk, proses,
dan sikap kewarganegaraan. Dari segi produk, murid diharapkan dapat
memahami konsep-konsep PKn dan keterkaitannya dengan kehidupan
sehari-hari di lingkungan kemayarakatan. Dari segi proses, murid
diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan
pengetahuan, gagasan dan menerapkan konsep yang diperolehnya
untuk menjelaskan dan memecahkan masalah yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, sedangkan dari segi sikap dan nilai, murid
diharapkan mempunyai minat untuk mempelajari Keutuhan Kesatuan
Negara Republik Indonesia di lingkungannya, bersikap ingin tahu,
tekun, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, dapat bekerja sama dan
mandiri, serta mengenal dan mengetahui fungsi kesatuan Negara
Republik Indonesia.
24
24
c. Pengertian Pembelajaran PKn
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menurut
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah adalah “mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak kewajiban untuk
menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”.
Menurut Zamroni (Tim ICCE, 2005: 7) pengertian Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) adalah:
“Pendidikan demokrasi yang bertujuan unuk
mempersiapkan warga masyarakat berfikir kritis dan
bertindak demokratis, melalui aktifitas menanamkan
kesadaran kepada generasi baru, bahwa demokrasi
adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling
menjamin hak-hak warga negara”.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan pendidikan
demokrasi yang berfikir kritis dan juga merupakan usaha menjadi
warga negara yang dapat diandalkan sebagaimana penjelasan menurut
Soemantri (2001:154) yang mengemukakan bahwa:
“Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk
membekali peserta didik dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar
warga negara dengan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara menjadi warga negara agar
dapat diandalkan oleh bangsa dan negara”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
25
25
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah usaha untuk membekali
peserta didik dan warga masyarakat dengan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki agar dapat berfikir kritis dan bertindak
demokratis, melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada generasi
baru.Hal ini diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi
warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).Hakikat NKRI adalah negara kesatuan modern. Negara
kebangsaan adalah Negara yang pembentuknya didasarkan pada
pembentukan semangat kebangsaan dan nasionalisme yaitu pada tekad
suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama dibawah
satu negara yang sama. Walaupun warga masyarakat itu berbeda-beda
agama, ras, etnik, atau golongannya.
3. Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar PKn
Minat merupakan bagian penting dalam mencapai hasil belajar,
termasuk PKn. Untuk memperoleh prestasi atau hasil belajar yang baik
harus dilakukan dengan baik dan pedoman cara yang tepat. Setiap orang
mempunyai cara atau pedoman sendiri-sendiri dalam belajar. Pedoman
atau cara yang satu cocok digunakan oleh seorang murid, tetapi mungkin
kurang sesuai untuk anak atau murid yang lain. Hal ini disebabkan karena
mempunyai perbedaan individu dalam hal kemampuan, kecepatan dan
kepekaan dalam menerima materi pelajaran.Faktor yang paling
menentukan keberhasilan belajar adalah para murid itu sendiri.Untuk
26
26
dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya harus mempunyai
kebiasaan belajar yang baik. Faktor yang ada pada diri murid itu sendiri
yang kita sebut faktor individu, yang termasuk ke dalam faktor individu
antara lain faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan,
motivasi, dan faktor pribadi, serta minat. Sebaliknya bagi murid yang
berada dalam kondisi belajar yang tidak menguntungkan, dalam arti tidak
ditunjang atau didukung oleh faktor-faktor di atas, maka kegiatan atau
proses belajarnya akan terhambat atau menemui kesulitan. Asrori
(2007:2) menyatakan bahwa “minat berperan sangat penting dalam
kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap
sikap dan perilaku. Murid yang berminat terhadap kegiatan belajar akan
berusaha lebih keras dibandingkan murid yang kurang berminat”.
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek.Minat adalah sesuatu
pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh
kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Dalam
belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari
dapat dipahami. Sehingga murid dapat melakukan sesuatu yang
sebelumnya tidak dapat dilakukan.Terjadilah suatu perubahan kelakuan,
perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi murid baik kognitif,
afektif maupun psikomotorik. Untuk meningkatkan minat, maka proses
pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan murid bekerja dan
mengalami apa yang ada di lingkungan secara berkelompok.
27
27
Menurut Slameto (2003:58) murid yang berminat dalam belajar
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
“Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari
secara terus menerus; (1) Ada rasa suka dan senang pada
sesuatu yang diminati; (2) Memperoleh suatu kebanggaan
dan kepuasan pada sesuatu yang diminati.Ada rasa
keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati;
(3) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya
daripada yang lainnya; dan (4) Dimanifestasikan melalui
partisipasi pada aktivitas dan kegiatan”.
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena
apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, murid
tidak akan belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Muridakan
malas belajar dan tidak akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu.
Bahan pelajaran yang menarik minat murid, lebih mudah dipelajari
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Minat terhadap sesuatu hal
tidak merupakan yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi
umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang
mempelajarinya. Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya
adalah membantu murid melihat bagaimana hubungan antara materi yang
diharapkan untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai
individu.MenurutSlameto (2003 : 180) bahwa:
“Proses ini berarti menunjukkan pada murid bagaimana
penetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya,
melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-
kebutuhannya.Bila murid menyadari bahwa belajar
merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang dianggap
penting, dan bila murid melihat bahwa hasil dari
28
28
pengalaman belajar akan membawa kemajuan pada dirinya,
ia akan lebih berminat untuk mempelajarinya”.
Jika terdapat murid yang kurang berminat dalam mata pelajaran
dapat diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar dengan cara
menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupannya serta
berhubungan dengan cita-cita yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari.Minat dapat diekspresikan melalui suatu pertanyaan yang
menunjukkan bahwa murid lebih menyukai suatu hal dari pada lainya,
dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu
aktifitasi.Murid yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung
untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut.
Minat belajar pada murid adalah dengan menggunakan minat-minat murid
yang telah ada dan membentuk minat-minat baru pada diri murid.
Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada
murid mengenai hubungan antara suatu bahan pengajar yang akan
diberikan informasi pada murid mengenai hubungan antara suatu bahan
pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang
lalu,mengurakan kegunaan bagi murid dimasa yang akan datang. Minat
dapat dibangkitkan dengan cara menghubungkan materi pelajaran dengan
cara menghubungkan materi pelajaran dengan suatu berita sensasional
yang sudah diketahui murid, indikator minat belajar murid terdiri dari
adanya perhatian, adanya ketertarikan,dan rasa senang. Indikator adanya
perhatian dijabarkan menjadi tiga bagian yaitu:perhatian terhadap bahan
pelajaran, memahaami materi pelajaran dan menyelesaikan soal-soal
29
29
pelajaran.
Ketertarikan dibedakan menjadi ketertarikan terhadap bahan
pelajaran dan untuk menyelesaikan soal-soal pelajaran.Rasa senang
meliputi bahan belajar, memahami bahan ajar dan kemampuan
menjelaskan soal-soal. Guru dalam mengajar sebaiknya menggunakan
metode belajar, yang berfariasi sehingga menimbulkan rasa ketertarikan
pada diri murid dengan adanya rasa ketertarikan ini anak akan berminat
untuk mengikuti pembelajaran anak tidak merasa jenuh, sehingga ada
semangat untuk belajar.
B. Kerangka Pikir
Slameto (2010:180) “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.Kegiatan
yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa
senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, murid tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk
belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran
yang menarik minat murid, lebih mudah dihafalkan dan disimpan, karena
minat menambah kegiatan belajar.
Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi belajar
dan hasilnya maka minat dapat mempengaruhi kwalitas pencapaian hasil
belajar murid dalam bidang-bidang tertentu. Minat belajar yang besar
cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang
30
30
kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Maka apabila seorang murid
mempunyai minat yang besar terhadap suatu bidang studi ia akan memusatkan
perhatian lebih banyak dari temannya, kemudian karena pemusatan perhatian
yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan murid tadi untuk
belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai hasil belajar yang tinggi dalam
bidang studi tersebut. Demikian pula halnya dengan minat murid terhadap
bidang studi PKn, apabila seorang murid mempunyai minat yang besar
terhadap bidang studi PKn maka murid tersebut akan memutuskan
perhatiannya terhadap bidang studi PKn dan lebih giat dalam mempelajari
bidang studi ini dan hasilnya pun akan memuaskan.
Untuk lebih jelasnya skema kerangka pikir dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan kerangka
PKn
Minat Belajar Murid (X)
Hasil Belajar Murid (Y)
Hubungan antara minat
Belajar dan hasil belajar PKn
murid
31
31
pikir, maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
Hipotesis Kerja :
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat belajar dengan hasil
belajarmuriddalam mata pelajaran PKn SD Inpres Bontomanai Kota
Makassar
Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar dengan hasil
belajarMuriddalam mata pelajaran PKn Murid.
Kriteria Pengujian Hipotesis:
Jika harga rhitung lebih kecil daripada harga r tabel pada taraf α = 0,05 berarti
terima H0, dan jika harga rhitunglebih besar daripada harga rtabelpada taraf α =
0,05 berarti tolak H0
BAB III
METODE PENELITIAN
32
32
Metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2014:3). Dengan penelitian ini
akan membantu untuk mendapatkan data yang diharapan. Pelaksanaan penelitian
pada dasarnya yaitu agar memperoleh informasi atau data yang diperlukan agar
bisa mengetahui secara akurat tentang masalah yang diteliti dengan pendekatan
yang sistematis dan ilmiah. “Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna
mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan
–pertanyaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kuantitatif.
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian metode survei “mengumpulkan data
sebanyaknya mengenai faktor yang merupakan pendukung terhadap kualitas
belajar mengajar” dengan pendekatan korelasional : yaitu meneliti tentang
hubungan antara dua hal atau lebih” selanjutnya dikorelasikan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Penelitian ini berusaha mengungkap variabel
minat belajar PKn dan hasil belajar PKn murid SD Inpres Bontomanai Kota
Makassar karena nampak hanya sebagian kecil murid yang aktif dan antusias
mengikuti pelajaran, sedangkan lainnya tidak demikian . Penelitian ini
berlokasi di SD Inpres BontomanaiKecamatan Tamalate Kota
MakassarProvinsi Sulawesi Selatan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
33
33
Populasi adalah objek penelitian yang menjadi sumber informasi
dan sumber data tentang apa yang akan diselidiki. Populasi adalah semua
jumlah responden yang akan dijadikan objek penelitian dengan membatasi
sejumlah persamaan sifat-sifatnya maka populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Murid SD Inpres Bontomanai Kota Makassar sebanyak 248
murid. Sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Populasi Murid Kelas I sampai VI SD Inpres
BontomanaiKota Makassar
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah Murid Laki-laki Perempuan
1 I 31 27 58
2 II 22 25 47
3 III 23 25 48
4 IV 31 32 63
5 V 10 6 16
6 VI 6 10 16
Jumlah 248
Sumber: Dokumen SD Inpres BontomanaiKota Makassar, Tahun Ajaran
2018
2. Sampel
Jika akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut
disebut penelitian sampel. Sedangkan sampel adalah sebagian dari
populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi. Guna
untuk menyederhanakan proses pengumpulan dan pengolahan data,
penulis menggunakan teknik sampling. Teknik sampling adalah bagian
dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan
sebagian dari populasi.Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah ½
34
34
dari jumlah keseluruhan murid kelas V dan VI dengan jumlah 32murid
sebagaimana tertera pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Sampel Murid Kelas V dan VI SD Inpres Bontomanai Kota
Makassar
No Kelas Jumlah Murid
Laki-laki Perempuan
1 V 10 6
2 VI 6 10
Jumlah 32
Sumber : Dokumen SD Inpres BontomanaiKota Makassar, Tahun ajaran
2018
C. Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap istilah-istilah yang di
gunakan dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan terlebih dahulu guna
memperjelas sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Adapun
penelitian yang di maksud yaitu:
1. Minat belajar PKnadalah kecenderungan hati yang tinggi untuk tertarik
atau terdorong untuk memperhatikan seluruh aspek berkaitan dengan mata
pelajaran PKn yang timbul karena kebutuhan. Minat ini dapat berkaitan
dengan materi pelajaran PKn, proses pembelajaran PKn yang terkait
dengan PKn.
2. Hasil belajar PKnadalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
dimiliki murid yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor yang
diperoleh murid setelah melalui proses pembelajaran PKn.
D. Instrumen Penelitian
35
35
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk menjaring
data yang sesuai dengan variabel penelitian.Instrument penelitian memiliki
peran yang amat penting. Ketika terjadi kesalahan instrument penelitian maka
akan mempengaruhi hasil penelitian. Adapun instrumen penelitian yang
digunakan yaitu: angket (kuesioner), dan dokumentasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan Teknik
sebagai berikut:
1. Angket (Kuesioner)
Kuesioner/angket sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang diketahui.Teknik ini termasuk untuk
memperoleh data mengenai tingkat minat belajar PKn murid.
Instruksi angket yang digunakan dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Jumlah angket yang di gunakan dalam penelitian ini untuk
mengumpulkan data tentang Minat Belajar PKn adalah 25 item
b. Bentuk angket setiap pernyataan item angket terdiri dari 4 alternatif
jawaban yaitu sangat setuju (SS) dengan skor: 4, Setuju (S) dengan
skor: 3, Ragu-Ragu (RR) Dengan skor :2, Tidak Setuju (TS) dengan
skor:1.
2. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil
belajar PKn murid. Nilai/ Hasil Belajar PKn murid dilihat dari hasil belajar
setelah mengikuti pelajaran PKn tahun pelajaran 2016.
36
36
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
statistik deskriptif dan analisis statistik korelasi Product moment untuk
pengujian hipotesis, yang sebelumnya didahului dengan uji persyaratan
analisis uji normalitas data.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti
melalui data sampel dan populasi sebagaimana adanya.
Analisis Deskriptif ini untuk menggambarkan minat belajar dan
hasil belajar PKn murid SD Inpres Bontomanai Kota Makassar dengan
membuat tabel distribusi frekuensi dan persentase dengan rumus
persentase untuk memperoleh gambaran mengenai minat belajar dan hasil
belajar murid SD Inpres Bontomanai Kota Makassar . Maka dilakukan
perhitungan rata-rata skor keduavariabel dengan rumus sebagai berikut :
(Sugiyono 2004:95)
Keterangan :
Me : Mean (rata-rata)
: Epsilon (Jumlah) Xi : Nilai X ke I sampai n
n : Jumlah sampel
37
37
2. Analisis Data
Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi
Product Moment untuk mengetahui tentang hubungan antara minat
belajar dengan hasil belajar PKn Murid SD Inpres BontomanaiKota
Makassar. Dengan rumus sebagai berikut :
rxy=
n ( )( )
√n 2 ( )2√n 2 ( )2
Keterangan :
: Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
n : Jumlah responden sebagai sampel
X : Minat Belajar PKn
Y : Hasil Belajar PKn
x : Jumlah skor variabel x
y : Jumlah skor variabel y
: Jumlah perkalian variable X dan Y
(Sugiyono 2004:136). “Untuk mengetahui hubungan minat belajar
(X) terhadap hasil belajar PKn (Y). Maka dapat menggunakan tabel
Interpretasi Indeks Korelasi Product Moment sebagai berikut” :
Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Indeks Korelasi Product Moment
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
±0,80-1,00
±0,60-0,799
±0,40-0,599
±0,20-0,399
±0,00-0,199
Sangat Kuat
Kuat
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian dan Hasil Analisis Data
Bab ini menguraikan hasil penelitian dengan memaparkan bukti
empiris yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Pemaparan ini
merujuk pada rumusan masalah yang telah dikemukakan pada Bab I sebagai
berikut:
Untuk menjawab masalah tersebut, maka data dalam penelitian ini
dianalisis sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan pada bab III, dengan
terlebih dahulu membuat hipotesis perbanding, yaitu hipotesis nol (Ho).
Hipotesis nol tersebut berbunyi: Tidak ada Hubungan antara Minat Belajar
dengan Hasil Belajar Murid dalam mata pelajaran PKn murid SD Inpres
Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Cara pengujian hipotesis
dengan mengorelasikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan
prestasi belajar murid. Analisis korelasi yang digunakan adalah uji ”r”
Product Moment dengan taraf signifikansi 0,05. Khusus analisis data
minat belajar dan hasil belajar murid hanya menggunakan analisis statistik
deskriptif.
Adapun data yang dianalisis adalah minat belajar PKn murid (X) dan
hasil belajar PKn murid (Y). Hasil analisis data tersebut terbagi, yaitu data
minat belajar PKn, data hasil belajar PKn murid, dan korelasi antara minat
39
39
belajar dan prestasi belajar murid.Untuk lebih jelasnya, diuraikan sebagai
berikut.
1. Minat Belajar PKn
Hasil analisis deskriptif yang berkaitan dengan skor variabel minat
belajar PKn murid, dapat dilihat pada tabel berikut (Lampiran 1)
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Skor Minat Belajar PKn
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 32
Skor Tertinggi 95
Skor Terendah 69
Rentang Skor 26
Skor rata-rata 80,9
Standar Deviasi 81,8
Jumlah (Sum) 2589
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata minat belajar PKn
adalah 80,9 dari skor total yang mencapai 100 atau secara kualitatif
dikategorikan tinggi, skor tertinggi yang dicapai 95, skor terendah 69
dengan standar deviasi 81,8 dan rentang skornya 26 . Jadi, berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar murid SD Inpres
Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar dikategorikan tinggi
dalam mengikuti pelajaran PKn.
Hasil distribusi frekuensi minat belajar PKn murid SD Inpres
Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar, maka diklasifikasikan
atas lima kategori yaitu, Sangat tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah dan Sangat
rendah. Terdapat pada tabel berikut :
40
40
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Minat Belajar PKn SD Inpres Bontomanai
Kecamatan Tamalate Kota Makassar
Interval Nilai Minat Belajar Frekuensi Persentase%
88 – 100 Sangat tinggi 5 15,62 %
83 – 87 Tinggi 9 28,12 %
78 – 82 Sedang 7 21,88 %
73 – 77 Rendah 8 25 %
68 – 72 Sangat rendah 3 9,38 %
Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel 4.2 di atas di peroleh distribusi frekuensi minat
belajar PKn murid SD Inpres Bntomanai Kecamatan Tamalate Kota
Makassar yaitu sangat tinggi berada pada interval 88 – 100 dengan
frekuensi murid 5 (15,62%) , tinggi dengan jarak interval 83 – 87 dengan
frekuensi murid 9 (28,12%) , sedang dengan jarak interval 78 – 82 dengan
frekuensi murid 7 (21,88%) , rendah dengan jarak interval 73 - 77 dengan
frekuensi murid 8 (25%) dan sangat rendah dengan jarak interval 68 – 72
dengan frekuensi 3 (9,83 %). Ini berarti dari hasil distribusi frekuensi nilai
minat belajar murid berada pada kategori tinggi yang memiliki frekuensi
terbanyak dari nilai belajar PKn murid.
2. Hasil belajar PKn
Hasil analisis deskriptif yang berkaitan dengan skor variabel hasil
belajar PKn murid, dapat dilihat pada tabel berikut (Lampiran 1)
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar PKn
Statistik Deskriptif
Ukuran Sampel 32
Skor Tertinggi 92
Skor Terendah 71
Rentang Skor 21
Skor Rata-rata 80,7
41
41
Standar Deviasi 80,9
Jumlah (Sum) 2583
Pada tabel 4.3. menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar PKn
adalah 80,7 dari skor total yang mencapai 100 atau secara kualitatif
dikategorikan tinggi dan skor tertinggi yang dicapai 92, skor terendah 71
dengan standar deviasi 80,9 dan rentang skornya 21. Jadi, berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar murid PKn murid
SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar dikategorikan
tinggi dalam mengikuti pelajaran PKn.
Hasil distribusi frekuensi hasil belajar PKn Murid SD Inpres
Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar, maka diklasifikasikan
atas lima kategori yaitu, Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah dan
Sangat rendah. Terdapat pada tabel berikut :
Tabel 4.4.
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn SD Inpres Bontomanai
Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
Interval Nilai Interprestasi Frekuensi Presentase%
86 – 100 Sangat tinggi 8 25 %
82 – 85 Tinggi 7 21,88 %
78 – 81 Sedang 8 25 %
74 – 77 Rendah 1 3,12 %
70 – 73 Sangat rendah 8 25 %
Jumlah 32 100
Sumber: Hasil analisis dokumentasi
Berdasarkan tabel 4.4 di atas di peroleh distribusi frekuensi hasil
belajar PKn murid SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota
Makassar yang dijadikan sampel dalam penelitian yaitu sangat tinggi
berada pada interval 86 – 100 dengan frekuensi murid 8 (25%) , tinggi
42
42
dengan jarak interval 82 – 85 dengan frekuensi murid 7 (21,88%) , sedang
dengan jarak interval 78 – 81 dengan frekuensi murid 8 (25%) , rendah
dengan jarak interval 74 - 77 dengan frekuensi murid 1 (3,12%) dan sangat
rendah dengan jarak interval 70 – 73 dengan frekuensi 8 (25 %). Dengan
demikian dapat disumpulkan bahwa hasil belajar PKn murid SD Inpres
Bontomanai dalam kategori baik.
3. Pengujian Hipotesis
Data untuk penghitungan kofisien korelasi yang menyangkut
hubungan antara minat belajar PKn murid adalah variabel (X) dan hasil
belajar PKn murid adalah variabel (Y) antara lain jumlah sampel (N),
Jumlah skor ( Χ) jumlah kuadrat skor ( Χ²), jumlah skor ( ),
jumlah kuadrat skor ( 2) dan Jumlah perkalian antara skor X dan Y
( ).
Analisis korelasi adalah analisis keeratan hubungan antara dua variabel
sehingga hasil analisis ini sebagai salah satu metode untuk menguji
hipotesis (Hı) maka terlebih dahulu hipotesis penelitian (Ha) atau hipotesis
alternative di ubah menjadi hipotesis nol (Hо) yang menyatakan sebagai
berikut: “Tidak ada Hubungan yang signifikan antara minat belajar dengan
hasil belajar PKn Murid SD Inpre Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota
Makassar”
43
43
Tabel 4.5
Data Hasil Kerja Hubungan antara Minat Belajar dengan Hasil
Belajar PKn murid SD Inpres Bontomanai
Kecamatan Tamalate Kota Makassar
Kode
Sampel Kelas X Y X
2 Y
2 XY
1 V 78 73 6084 5329 5694
2 V 82 87 6724 7569 7134
3 V 83 72 6889 5184 5976
4 V 88 73 7744 5329 6424
5 V 88 90 7744 8100 7920
6 V 71 73 5041 5329 5183
7 V 79 81 6241 6561 6399
8 V 73 71 5329 5041 5183
9 V 87 90 7569 8100 7830
10 V 89 82 7921 6724 7298
11 V 76 80 5776 6400 6080
12 V 82 79 6724 6241 6478
13 V 76 84 5776 7056 6384
14 V 75 79 5626 6241 5925
15 V 86 90 7396 8100 7740
16 V 79 81 6241 6561 6399
17 VI 95 82 9025 6724 7790
18 VI 78 81 6084 6561 6318
19 VI 91 90 8281 8100 8190
20 VI 91 92 8281 8464 8372
21 VI 78 81 6084 6561 6318
22 VI 73 72 5329 5184 5256
23 VI 85 82 7225 6724 6970
24 VI 86 79 7396 6241 6794
25 VI 75 74 5625 5476 5550
26 VI 88 90 7744 8100 7920
27 VI 74 79 5476 6241 5846
28 VI 69 72 4761 5184 4968
29 VI 74 80 5476 6400 5920
30 VI 71 72 5041 5184 5112
31 VI 81 89 6561 7921 7298
32 VI 88 83 7744 6889 6391
Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada tabel 4.5 dapat
diketahui sebagai berikut :
44
44
N : 32
: 2589
: 2583
: 210958
: 209819
: 209884
Selanjutnya, menggunakan rumus Product Moment untuk uji hipotesis
dengan koefisien korelasi ( r ) . Perhitungan selengkapnya sebagai berikut
:
rxy=
n ( )( )
√n 2 ( )2√n 2 ( )2
( )( )
√ √
√( ) √( )
√
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui koefisien korelasinya
yaitu : variabel minat belajar (X) dengan variabel hasil belajar PKn (Y).
Dari hasil pengolahan data diperoleh korelasi yang Kuat antara variabel
minat belajar (X) dengan variabel hasil belajar PKn (Y) sebesar 0,643 .Ini
45
45
menunjukkan bahwa hasil prestasi murid pada mata pelajaran PKn sangat
baik.
Setelah koefisien korelasi (rxy) telah diketahui maka langkah
selanjutnya yaitu melakukan uji hipotesis, pengujian hipotesis dilakukan
agar dapat diketahui bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima atau
ditolak. Untuk maksud tersebut teknik yang akan digunakan dalam
pengujian ini adalah dengan menggunakan test signifikan yaitu
membandingkan indeks korelasi anatarartabel (rtb).
Untuk mengetahui apakah hipotesis yang digunakan diatas dapat
diterima atau ditolak , maka berikut ini dilakukan pengujian sebagai
berikut :
Df = N – 2
Df = 32 – 2
= 30
Dengan memeriksa tabel nilai “r” Product Moment dapat diketahui
bahwa df sebesar 30 pada taraf signifikan 5 % = 0,361 dan pada taraf
signifikan 1 % = 0,463.
Oleh karena itu, rhitungsebesar 0,643 ternyata ≥ (lebih besar) dari
rtabelsebesar 0,361 pada taraf signifikan 5 % dan sebesar 0,463 pada taraf
signifikan 1 % maka hipotesis berbunyi :
46
46
“Terdapat Hubungan yang Kuat antara Minat Belajar dengan Hasil
Belajar Murid pada Mata Pelajaran PKn di SD Inpres Bontomanai
Kecamatan Tamalate Kota Makassar, dinyatakan “dapat diterima”
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdesakan permasalahan penelitian dan kajian pustaka di atas, bahwa
minat belajar PKn dengan hasil belajar PKn mempunyai hubungan yang kuat.
Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian penulis dari hasil angket dan hasil
belajar PKn. Dari hasil angket, jumlah murid yang menjawab tinggi dalam
minat belajar PKn sebanyak 28,12 % dibandingkan dengan jumlah murid yang
menjawab sangat rendah yakni 9,38 %.Hal tersebut juga dibuktikan melalui
beberapa pengujian analisis.
Untuk menjelaskan karakteristik responden menggunakan analisis
persentase, sedangkan untuk menjelaskan analisis penelitian yang berkaitan
dengan hipotesis dianalisis dengan menggunakan analisis Korelasi Product
Moment.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa Hubungan minat belajar PKn
(X), dan hasil belajar PKn (Y) yang ditunjukkan dengan nilai koefisien
korelasi sebesar 0,643. Sedangkan untuk uji signifikan uji r diperoleh bahwa
rhitungyang diperoleh adalah lebih besar dari rtabel(0,643 ≥ 0,361), pada taraf
signifikan 5%. Sehingga terlihat bahwa nilai rhitunglebih besar dari pada nilai
rtabel, maka hipotesis dalam penelitian ini “diterima” dan Terdapat Hubungan
yang signifikan antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar Murid dalam Mata
47
47
Pelajaran PKn Murid SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota
Makassar.
Jika memperhatikan teori yang ada ternyata benar bahwa ada
kecenderungan minat belajar berhubungan dengan hasil belajar.Hal ini
ditemukan oleh Asrori (2007) menyatakan bahwa “minat berperan sangat
penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar
terhadap sikap dan perilaku.Murid yang berminat terhadap kegiatan belajar
akan berusaha lebih keras dibandingkan murid yang kurang berminat”.Minat
adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek
atau menyenangi sesuatu objek.Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian
yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang
tergantung dari bakat dan lingkungan. Dalam belajar diperlukan suatu
pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat dipahami. Sehingga murid
dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.Terjadilah
suatu perubahan kelakuan, perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi
murid; baik kognitif, afektif maupun psikomotor.Untuk meningkatkan minat,
maka proses pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan murid
bekerja dan mengalami apa yang ada di lingkungan secara berkelompok.
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, murid tidak akan belajar
dengan baik sebab tidak menarik baginya. Murid akan malas belajar dan tidak
akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik
minat murid, lebih mudah dipelajari sehingga dapat meningkatkan hasil
48
48
belajar. Minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan yang hakiki untuk dapat
mempelajari hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan
membantu seseorang mempelajarinya. Membangkitkan minat terhadap
sesuatu pada dasarnya adalah membantu murid melihat bagaimana hubungan
antara materi yang diharapkan untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai
individu.
Pengertian hasil penelitian adalah seseorang yang dilakukan secara
sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara
sistematis, dikontrol dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat
dengan gejala yang ada.Pengertian Penelitian menurut Kerlinger (1986)
“adalah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol
empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban
sementara”.Beberapa karakteristik penelitian sengaja ditekankan oleh
Kerlinger agar kegiatan penelitian memang berbeda dengan kegiatan
profesional lainnya.Penelitian berbeda dengan kegiatan yang menyangkut
tugas-tugas wartawan yang biasanya meliput dan melaporkan berita atas dasar
fakta. Pekerjaan mereka belum dikatakan penelitian, karena tidak dilengkapi
karakteristik lain yang mendukung agar dapat dikatakan hasil penelitian, yaitu
karakteristik mendasarkan pada teori yang ada dan relevan dan dilakukan
secara intensif dan dikontrol dalam pelaksanaannya.
Penelitian selanjutnya ini telah dilanjutkan oleh peneliti yang berjudul
hubungan antara intensif perhatian orang tua dan minat belajar PKn terhadap
hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara
49
49
intensitas perhatian orang tua dan hasil belajar PKn (2) hubungan minat
belajar dan hasil belajar PKn dan (3) hubungan secara bersama-sama
intensitas perhatian orang tua dan minat belajar dengan hasil belajar PKn.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Expost-facto. Populasi penelitian ini
adalah siswa kelas IV SD Negeri Kelurahan Yangapi tahun pelajaran
2012/2013.Teknik pengambilan sampel adalah proposional random sampling
dengan jumlah sampelnya 148.Data di ambil dengan menggunakan
kuesioner.Data penelitian dianalisis dengan teknik statistik yaitu regresi
sederhana, Product Moment, dan regresi ganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan antara intensitas perhatian orang tua terhadap
hasil belajar yaitu rhitung=6,445 >ttabel= 1,664. Hubungan minat belajar dan
hasil belajar yaitu thitung = 14,238 >ttabel= 1664. Hubungan secara bersama-
sama antara intensitas perhatian orang tua dan minat belajar terhadap hasil
belajar PKnFhitung=36,55>Ftabel = 3,09 , yang berarti ada hubungan yang
signifikan anatara variabel-variabel tersebut.
Hasil penelitian selanjutnya ini dengan judul pengaruh minat belajar
terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS MAN Se-Kota Pontianak Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar
siswa kelas XI IPS MAN Se-Kota Pontianak. Metode penelitian dalam
penelitian ini adalah metode asosiatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah
155 orang , hasil penelitian menunjukkan (1) terhadap pengaruh signifikan
minat belajar terhadap hasil belajar ditunjukkan nilai thitung sebesar – 2,859
>ttabel sebesar -1,975, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. (2) Perhitungan
50
50
regresi linear sederhana diperoleh persamaan Y= 80,83 – 0,331 X, artinya
nilai konstanta adalah 80,83 , jika minat belajar bernilai 0, maka hasil belajar
bernilai 80,83. Nilai koefisien regresi variabel minat belajar yaitu -0,331.
Artinya setiap peningkatan minat belajar sebesar 1, maka hasil belajar akan
mengalami penurunan sebesar 0,331. Ini menunjukkan terhadap koefisien
regresi negatif antara minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS
MANSe-KotaPontianak. (3) Koefisien Determinasi penelitian ini
menunjukkan konstribusi pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar
sebesar 5,1 % sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dikemukakan beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Hubungan minat belajar PKn (X),
dan hasil belajar PKn (Y) yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi
sebesar 0,643. Sedangkan untuk uji signifikan uji r diperoleh bahwa
rhitung yang diperoleh adalah lebih besar dari rtabel (0,643 ≥ 0,361), pada
taraf signifikan 5%. Sehingga terlihat bahwa nilai rhitung lebih besar dari
pada nilai rtabel, maka hipotesis dalam penelitian ini “diterima” dan
Terdapat Hubungan yang signifikan antara Minat Belajar dengan Hasil
Belajar Murid dalam Mata Pelajaran PKn Murid SD Inpres Bontomanai
Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
2. Minat belajar PKn dengan hasil belajar PKn mempunyai hubungan yang
kuat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian penulis dari hasil angket
dan hasil belajar PKn. Dari hasil angket, jumlah murid yang menjawab
tinggi dalam minat belajar PKn sebanyak 28,12 % dibandingkan dengan
jumlah murid yang menjawab sangat rendah yakni 9,38 %.Hal tersebut
juga dibuktikan melalui beberapa pengujian analisis.
52
52
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan
diatas maka dapat diberikan beberapa saran :
1. Hendaknya murid meningkatkan minat belajarnya dengan cara aktif dalam
kegiatan pembelajaranPKn serta melakukan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan mata pelajaran tersebut seperti mengerjakan PR dan
mendengarkan penjelasan guru.
2. Guru diharapkan dapat menggunakan strategi pembelajaran yang menarik
dan bervariasi pada pelajaran PKn baik metode maupun media, sehingga
murid tertarik dalam mengikuti pelajaran PKn.
3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih mendalam tentang
faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar murid dengan
menambahkan faktor – faktor selain minat belajar dan hasil belajar murid.
53
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 1993. Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Asrori, Mohammad, 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Prima.
Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Dalam
Pembelajaran PKn Di Sekolah Dasar.Jakarta : Depdiknas.
Dikti.Direktorat ketenagaan.
Dalyono.(1997:130) Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Gagne.1988. Bimbingan dan penyuluhan di sekolah .Jakarta :andi offset.
Hardjana.1994. Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.
Indra. 2009. Hasil dalam Belajar. Jakarta : Perpustakaan Nasional
Kaelan.2006 Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi Berdasarkan
SK Dirjen Dikti No.43/Dikti/Kep/2006.Yogyakarta : Paradigma.
Kerlinger. 1986. Asas-asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga,TerjemahanDrs.
Landung R.Simatupang. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Nasution, Noehi, dkk. 2000. Pendidikan PKn di SD. Jakarta :Depdikbud.
Direktorat Dikti.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Isi Satuan
Pendidikan Dasar
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses
Pusat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2006. Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Puskur
Ressa. 2014. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS
MAN Se-Kota Pontianak. PTS
Roestiyah.(1993:87). Motivasi dan Minat Belajar Murid.Jakarta: Gramedia
Ruminiati,dkk. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta
54
54
Sardiman (2007:95). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Soemantri (2001:154). Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Jakarta:
Perpustakaan Nasional.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitati,
dan R&D. Bandung:Alfabet
Sumardi. 2015. Hubungan antara intensif perhatian orang tua dan minat
belajar PKn terhadap hasil belajar.
Suyono, Hariyanto (2012:9). Peningkatan Pembelajaran Siswa. Jakarta :
Perpustakaan Nasional
Syah, Muhibin. 1977. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Wingkel (1993:87) Perubahan Sikap dan Tingkah Laku : Jakarta : Gramedia
Zamroni (Tim ICCE, 2005: 7) Pendidikan Kewarganegaraan : Perpustakaan
55
55
56
56
57
57
NAMA :
KELAS :
JENIS KELAMIN :
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1. Isilah pernyataan ini sesuai dengan keadaan adik-adik dengan memberi
tanda ( )
2. Jawaban yang adik-adik berikan tidak ada yang salah. Alternatif jawaban
adalah:
SS : Jika adik-adik Sangat Setuju dengan pernyataan
S : Jika adik-adik Setuju dengan pernyataan
TS : Jika adik-adik Tidak Setuju dengan pernyataan
STS : Jika adik-adik Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan
NO. Item Pernyataan
SS S TS STS
1. Saya sangat tertarik dengan mata pelajaran
PKn
2. Saya selalu bersemangat mengikuti proses
pembelajaran PKn
3. Saya merasa sangat senang mengikuti
pelajaran PKn
4. Saya selalu bersungguh-sungguh mengikuti
pelajaran PKn
5. Saya merasa sangat senang jika
mendapatkan tugas PKn
6. Saya merasa kecewa jika Guru PKn tidak
hadir
7. Saya tetap hadir di kelas walaupun Guru PKn
tidak ada
8. Saya selalu mengikuti Test maupun ujian
PKn
9. Saya sangat senang mengikuti test maupun
ujian PKn
10. Saya sangat nyaman belajar PKn
11. Saya selalu memahami pelajaran saat
pembelajaran sedang berlangsung
12. Saya selalu bertanya kepada Guru PKn jika
mendapatkan kesulitan
13. Saya selalu antusias ketika guru PKn
58
58
memberi pertanyaan di kelas
14. Saya mengerjakan tugas PKn yang di berikan
guru dengan baik
15. Saya selalu mengerjakan tugas PKn tanpa
mencontek
16. Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam
pembelajaran ini, karena itu sya belajar
dengan sungguh-sungguh
17. Saya berusaha memperoleh nilai yang bagus
agar tidak kalah dengan teman yang lain
18. Saya asyik dengsan pikiran sendiri ketika
guru sedang menerangkan
19. Saya mengikuti ajakan teman membolos jika
ada kesempatan
20. Setiap ada kesalahan saya perbaiki dan di
ulang kembali di rumah
21. Saya belajar setiap hari tanpa paksaan
22. Saya merasa bosan saat pelajaran PKn
berlangsung
23. Saya merasa senang apabila guru
membatalkan ulangan
24. Saya mengerjakan latihan soal di rumah
meskipun tidak ada tugas dari guru
25 Saya merasa senang apabila tugas dari guru
tidak jadi di kumpul
59
59
RIWAYAT HIDUP
NUR SALHA, lahir di Ujung, 23 Juni 1997 Kecamatan
Pasimasunggu Timur Kabupaten Kepulauan Selayar
Provinsi Sulawesi Selatan.Merupakan anak ke empat dari
empat bersaudara Pasangan dari Muhammad Suudi dan
TabangNur. Pendidikan Sekolah Dasar di SDN No. 21
Ujung selesai Tahun 2008 selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP
Negeri 2 Pasimasunggu Timur dan Tamat pada Tahun 2011 kemudian Penulis
melanjutkan SMA Negeri 1 Pasimasunggu Timur dan Tamat pada Tahun 2014
selanjutnya Penulis melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Program
S1 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar
pada Tahun 2014 sampai sekarang.