hematologi analizer.docx

Upload: asti-juita

Post on 05-Mar-2016

101 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

LAPORAN ALAT LABHEMATOLOGI ANALIZER

Dosen Pembimbing :Hj Her GumiwangAriswati, ST. MT

Disusun Oleh :1. Dinda Trisakti(P27838113021)1. Skolastika Yunarni Juita(P27838113022)1. Mohamad Lutfi Hidayat(P27838113032)1. Reza Herlindawati(P27838113036)1. Yahya Nanda K(P27838113041)KELAS :3C (3,4)KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN SURABAYAJURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIKSURABAYA2015BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seorang dokter biasanya menyuruh pasiennya memeriksakan darah ke laboratorium untuk mendiagnosis penyakitnya. Di laboratorium darahnya dianalisis dan hasilnya berupa catatan mengenai jumlah sel darah merah/Red Blood Cell (RBC), sel darah putih/White Blood Cell (WBC), platelete dan parameter-parameter dalam darah lainnya. Bahkan volume rata-rata sel darah pun akan diketahui.Pemeriksaan darah atau dikenal dengan pemeriksaan hemathology tersebut menggunakan alat Hematology Analyzer atau Blood Cell Counter (penghitung sel darah).Fungsi alat ini intinya untuk menghitung jumlah sel-sel darah.Tetapi hasil pemeriksaan dari alat ini bisa bermacam-macam, seperti perhitungan volume rata-rata sel darah merah/Mean Cell Volume (MCV), rata-rata sel hemoglobin/Mean Cell Hemoglobin (MCB), konsentrasi rata-rata sel hemoglobin/Mean Cell Hemoglobin Concentration (MCHC), volume rata-rata platelete/Mean Platelete Volume (MPV) dan masih banyak parameter yang dihasilkan sesuai dengan kemampuan alatnya.

BAB IIDASAR TEORI2.1. DarahDarah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain, berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transport berbagai bahan serta fungsi homeostatis. Ada tiga macam sel dalam darah, yaitu:a. Sel darah merah/ eritrosit/ Red Blood Cell (RBC).b. Sel darah putih/ leukosit/ White Blood Cell (WBC).c. Trombosit/ Platelet (Plt).2.1.1. Sel darah merah / Eritrosit / Red Blood Cell (RBC)

2.1.1.1. Fungsi eritrositUntuk pertukaran O2 dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru- paru.Yang berperan dalam transport O2 dan CO2 ini adalah Haemoglobin (Hb),yang merupakan protein di dalam eritrosit.

2.1.1.2. Ciri-ciri- Lempeng bikonkaf tanpa inti- Diameter 7,5 m- Volume 4,5 - 5 juta/L - Membran sel yang kuat - Bentuk berubah-ubah

Gambar 2.1. Sel Darah Merah

2.1.2. Sel Darah Putih/Leukosit/White Blood Cell (WBC)2.1.2.1. Fungsi leukositMembentuk antibodi yang melawan infeksi di dalam tubuh.2.1.2.2. Jenis-jenis Leukosit1. Granulosit (bergranula)- Neutrofil (polimorfonuklear/PMNL)Merupakan sel yang langsung dapat melakukan fagositosis yang cukup efektif. Jumlah 62 % dan berukuran 7 8 m.

Gambar 2.2. Neutrofil- EosinofilMerupakan Sel fagosit yang lemah dan produksinya akan meningkat pada infeksi parasit dan alergi. Jumlah 2,3 % dan berukuran 10 12 m.

Gambar 2.3. eosinofil

- BasofilBasofil dalam sirkulasinya mirip dengan sel mast dalam jaringan, yaitu menskresi bahan farmakologik aktif seperti heparin, histamine, bradikinin, serotonin. Berukuran 9 10 m dengan Jumlah 0,4% dan akan meningkat pada peradangan kronik.

Gambar 2.4. Basofil2. Agranulosit. - MonositMerupakan sel imatur dengan kemampuan fagosit yang lemah. Setelah masuk ke jaringan, disebut makrofag, ukurannya membesar beberapa kali lipat dan dalam sitoplasmanya banyak mengandung lisosom, dan mempunyai kemampuan hebat untuk menghancurkan agen-agen penyakit.Masa hidup dalam sirkulasi 10-12 jam, setelah masuk dalam jaringan sebagai makrofag dapat hidup berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Berjumlah 5,3 % dengan ukuran 15 20 m

Gambar 2.5. Monosit- LimfositLimfosit berada bersama dengan aliran limfe dari nodus limfatikus dan jaringan limfoid lain. Hal itu menyebabkan terjadinya sirkulasi limfoid yang terus menerus di seluruh tubuh. Berjumlah 30 % dengan ukuran 7 8 m

Gambar 2.6. Limfosit

2.1.3. Trombosit / PlateletTrombosit berperan besar di dalam proses koagulasi atau pembekuan darah apabila terjadi luka atau pendarahan. Trombosit akan mengisi dan menutup jaringan yang luka dengan jaringan fibrin untuk membatasi darah yang hilang, jaringan fibrin itu akan ditempeli sel darah yang lama kelamaan akan berubah menjadi jaringan baru.Berdiameter 2 4 m dan dan dapat bertahan hidup sekitar 8 12 hari dengan konsentrasi normal (jumlah) 150.000 400.000 /L.

Gambar 2.7. Pembentukan Jaringan Fibrin saat Luka Terjadi2.1.4. Fungsi Daraha. Pernapasan, transpor O2 Dan CO2b. Nutrisi c. Ekskresid. Pemeliharaan kadar air jaringane. Mengatur suhu tubuh Spesifik panas air, konduktivitas yang tinggi, laten penguapan yang tinggi f. Perlindungan & peraturan sistem penyangga (pH Darah 7,36)2.1.5. Darah sebagai SampelSebelum darah dijadikan sampel perlu adanya proses pemisahan komposisi didalamnya. Setelah menjadi sampel, darah terpisah menjadi dua bagian yaitu:a. Bagian Padat : Sel-sel darah WBC, RBC, dan Platelet (seperti yang telah dijelaskan diatas).b. Bagian cair : Serum & Plasma- Serum :Dari darah tanpa antikoagulan kemudian disentrifuse.- Plasma :Dari darah yang mengandung antikoagulan kemudian diendapkan.

2.2. Pegertian Hematologi Analizer

Hematologi, juga dieja hematologi (dari haima "darah" Yunani dan-o), adalah cabang kedokteran internal, fisiologi, patologi, pekerjaan laboratorium klinis, dan pediatri yang berkaitan dengan studi darah, organ pembentuk darah , dan darah penyakit. Hematologi meliputi studi tentang etiologi, diagnosis, pengobatan, prognosis, dan pencegahan penyakit darah. Pekerjaan laboratorium yang masuk ke studi tentang darah sering dilakukan oleh teknolog medis. Ahli Darah dokter juga sangat sering melakukan studi lebih lanjut di onkologi pengobatan medis kanker.Hematology Analyzer adalah alat untuk mengukur sampel berupa darah.Alat ini biasa digunakan dalam bidang Kesehatan.Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll. Prinsip kerjanya hampir sama dengan alat Fotometer namun alat ini lebih canggih.Hematologi Analyzer adalah alat yang dapat digunakan untuk pemerikasaan darah.Alat ini juga digunakan di pusat studi primata, untuk mengecek sampel darah hewan, apakah darahnya normal atau tidak (berpenyakit/tidak).The Analyzer DC bernama akhirat sebagai analyzer, adalah foto plasma darah otomatis hemostasis instrumen optik mampu melakukan pembekuan, * berkromogen * immunoassays serentak di akses acak atau mode batch dari tabung primer dan sekunder.Pemeriksaan darah lengkap umumnya telah menggunakan mesin penghitung otomatis (hematology analyzer). Pemeriksaan dengan mesin penghitung otomatis dapat memberikan hasil yang cepat. Namun, analyzer memiliki keterbatasan ketika terdapat sel yang abnormal, misalnya banyak dijumpainya sel-sel yang belum matang pada leukemia, infeksi bakterial, sepsis, dsb. Atau, ketika jumlah sel sangat tinggi sehingga analyzer tidak mampu menghitungnya. Pada keadaan seperti ini, pemeriksaan manual sangat diperlukan.

2.3. Blok Diagram Hematologi Analizer

Gambar 2.8. blok diagram hematologi analaizer

Cara kerja blok diagramSampel darah yang sudah dicampur dengan reagent didilusi sebanyak 200x dan melalui proses hemolyzing untuk mengukur kadar jumlah hemoglobin dengan cara fotometri dan mengukur kadar jumlah sel darah putih, serta didilusi lagi sebanyak 200x (jadi 40.000x) untuk mengukur kadar jumlah sel darah putih dan platelet. Kemudian diproses pada blok data processing dan hasilnya akan ditampilkan pada display dan print out.

2.4. Prinsip Kerja Hematologi AnalyzerPengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau sampel yang dilewatinya.Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer . Flow cytometri adalah metode pengukuran (=metri) jumlah dan sifat-sifat sel (=cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (=flow) melalui celah sempit Ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel dan ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler, termasuk inti sel.Prinsip impedansi listrik berdasarkan pada variasi impedansi yang dihasilkan oleh sel-sel darah di dalam mikrooperture (celah chamber mikro ) yang mana sampel darah yang diencerkan dengan elktrolit diluents / sys DII akan melalui mikroaperture yang dipasangi dua elektroda pada dua sisinya (sisi sekum dan konstan ) yang pada masing masing arus listrik berjalan secara continue maka akan terjadi peningkatan resistensi listrik (impedansi) pada kedua elektroda sesuai dengan volume sel (ukuran sel) yang melewati impulst / voltage yang dihasilkan oleh amplifier circuit ditingkatkan dan dianalisa oleh elektonik system lalu hemoglobin diukur dengan melisiskan Red Blood Cels (REC) dengan sys. LYSE membentuk methemoglobin , cyanmethemoglobin dan diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm pada chamber. Has yang didapat diprintout pada printer berupa nilai lain grafik sel. Prinsip light scattering adalah metode dimana sel dalam suatu aliran melewati celah dimanaberkas cahaya difokuskan ke situ (sensing area). Apabila cahaya tersebut mengenai sel, diletakkan pada sudut-sudut tertentu akan manangkap berkas-berkas sinar sesudah melewati sel itu. Alat yang memakai prinsip ini lazim disebut flow cytometri.2.5. Metode Pengukuran Sel

Ada beberapa macam metode pengukuran yang digunakan pada alat Hematology Analyzer, antara lain sebagai berikut.

2.5.1. Elektrikal Impedance (Mengukur jumlah WBC, RBC, dan Platlet)

Gambar 2.9 Metode Electrical Impedance

Instrumen ini menggunakan metode pengukuran sel yang disebut Volumetric Impedance. Pada metode ini , larutan elektrolit (diluent) yang telah dicampur dengan sel-sel darah dihisap melalui Aperture. Pada bilik pengukuran terdapat dua electrode yang terdiri dari Internal Elektrode dan Eksternal Elektrode, yang terletak dekat dengan Aperture. Kedua elektroda tersebut dilewati arus listrik yang konstan.Ketika sel-sel darah melalui aperture, hambatan antara kedua elektroda tersebut akan naik sesaat dan terjadi perubahan tegangan yang sangat kecil sesuai dengan nilai tahanannya dan diterima Detection Circuit. Kemudian sinyal tegangan tersebut dikuatkan atau diperbesar pada rangkaian amplifier, lalu dikirim ke rangkaian elektronik. Pada rangkaian elektronik terdapat rangkaian Treshold Circuit Yang berfungsi untuk menghilangkan sinyal noise yang diakibatkan oleh :

Elektrik Noise (Gangguan listrik). Debu. Sisa-sisa cairan. Partikel yang lebih kecil atau lebih besar dari sel darah yang diukur. Untuk mendapatkan nilai puncak, sinyal dikirim ke A/D Converter,

kemudian data yang diperlukan disimpan pada memori untuk setiap nilai maksimum. Data tersebut akan dikoreksi oleh CPU dan akan ditampilkan pada layar LCD.Jumlah sinyal untuk setiap ukuran sel disimpan pada memori dalam bentuk histogram. Sel RBC dan PLT yang dihitung memiliki ukuran yang berbeda sehingga CPU dapat membedakan penghitungan untuk setiap jenis sel. Sedangkan ketiga jenis sel WBC yang dihitung memiliki ukuran sel yang hampir sama sehingga CPU menggunakan histogram untuk membedakan populasi ketiga jenis sel WBC.Terkadang terdapat dua sel atau lebih yang melewati aperture secara bersamaan. Peristiwa ini disebut Coincidence Apabila larutan sampel sudah cukup diencerkan dan dicampur, Coincidence ini dapat diprediksi secara statistik dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Pada perangkat lunak terdapat tabel koreksi untuk kompensasi hal ini.

2.5.2. Fotometri (Mengukur jumlah Hb)Fotometri adalah pengukuran yang hanya digunakan untuk mengukur Hb saja dengan prinsip kerja berdasarkan absorbasi cahaya oleh foto detektor.

Gambar 2.10 Metode Fotometri

Sinar Polikromatik yang berasal dari lampu (Wolframat, Tungstan, Mercury), akan dilewatkankan pada sebuah filter, dan menjadi sinar Monokromatik Sinar Monokromatik ini melalui kuvet yang berisi sampel yang akan diperiksa. Beberapa sinar akan diserap oleh sampel tersebut, dan sebagian akan diteruskan. Sinar yang diteruskan ini akan diterima detektor Kemudian nilai yang didapat akan diproses pada rangkaian pemroses data.

2.5.3. Flowcytometry (Sistem Optik )

Gambar 2.11 Metode Flowcytometry

Sel melalui sebuah chamber flowcell, kemudian ditembakkan sumber cahaya (laser) yang difokuskan. Cahaya yang diterima sel akan dipendarkan saat laser ditembakkan. Foto detektor menangkap cahaya dari berbagai sudut spesifik yang dapat membedakan jenis sel darah. FS untuk membedakan ukuran, FLS untuk membedakan complexity-nya (komposisi inti), dan SDS untuk membedakan granularity-nya (komposisi granula). Informasi tentang jumlah dan ukuran sel yang telah didapat diproses dan dikonversikan dalam bentuk digital.

2.5.4. Histrogram/Kalkulasi pengukuran Parameter parameter selain yang diatas. Metode pengukuran ini berdasarkan penjumlahan dari hasil hasil yang didapat dari pengukuran oleh dua metode diatas. Metode ini dikenal dengan Complete Blood Count (CBC).Complete Blood Count (CBC) adalah suatu penghitungan untuk menganalisis berbagai macam komponen darah : RBC: Red blood cell / Sel Darah Merah HGB:Hemoglobin Concentration HCT:Hematocrit MCV : Mean Corpuscular Volume / Rata-rata volume sel darah. MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin / rata-rata sel hemoglobin. MCHC: Mean Corpuscular Hemoglobin Honcentration/ Rata-rata konsentrasi sel hemoglobin RDW:Red blood cell Distribution Width / lebar distribusi sel darah merah. PLT : Platelet Count / perhitungan trombosit PCT : Platelet crit MPV : Mean platelet volume / Kelompok volume trombosit. PDW : Platelet Distribution Width/ lebar distribusi trombosit

2.6. Sampel yang diperiksa 1. Pada sampel darah1. Leukosit (White Blood Cells)1. Eritrosit (Red Blood Cells)1. Trombosit (Platelet)1. Urine

2.7. SOP Hematologi Analizr2.7.1. Pengoperasian1. Hubungkan kabel power ke stabilisator (stavo)1. Hidupkan alt (saklar on/off ada du sisi kanan atas alat)1. Alat akan self check, pesan please wait akan tampil di layar1. Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background check 1. Pastikan alat pada readyCara kerja Pemeriksaan sampel Darah1. Sampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan 1. Tekan tombol Whole Blood WB pada layar1. Tekan tombol ID dan masukkan no sampel, tekan enter1. Tekan bagian atas dari temapt sampel yang berwarna ungu untuk membuka dan letakkan sampel dalam adaptor1. Tutup temapt sampel dan tekan RUN1. Hasil akan muncu pada layar secara otomatis1. Mencatat hasil pemeriksaan 2.7.2. Pemeliharaan Hematologi AnalizerInilah yang harus diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat-alat yang bisa dikatakan bandel. Namun sebandel-bandelnya alat tersebut, tetap saja harus mendapatkan perhatian khusus seperti :1. Menjaga Suhu ruangan2. Lakukan control secara berkala3. Selalu cek reagen : Diliuent, Rinse, Minidil, Minilyse, dsb.4. Sampel jangan smapai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal karena akan merusak hasil jika terisap.

2.8. Fungsi dari Hematologi AnalyzerAlat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan.Mengukur sampel berupa darah.Alat ini biasanya digunakan dalam bidang kesehatan.Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll.Pemeriksaan hematologi rutin seperti meliputi pemeriksaan hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung jumlah sel trombosit.

2.9. Macam-macam Alat Hematology AnalyzerBerikut ini akan ditampilkan macam-macam dan jenis Hematology Analyzer dengan fitur pengukuran yang berbeda:a. Jenis Semi Otomatis (dilusi dilakukan manual).- Merk Celtac- Tipe MEK-5208- Buatan Nihon Kohden- Menghitung WBC, RBC, Platelet, dan Hb.

Gambar 2.12. Hematology Analyzer Merk Celtac MEK-5208b. Jenis Otomatis WBC 3-Part(dilusi, hemolyzing, count, display, dan print out dilakukan secara otomatis).- Merk Celtac Alpha- Tipe MEK-6318- Buatan Nihon Kohden- Menghitung 3 jenis WBC, RBC, Platelet, dan Hb.

Gambar2.13 Hematology Analyzer Merk Celtac Alpha MEK-6318c. Jenis Otomatis WBC 5-Part (pengambilan sampel, dilusi, hemolyzing, count, display, dan print out dilakukan secara otomatis).- Merk Celtac F- Tipe MEK-8222- Buatan Nihon Kohden- Menghitung 5 Jenis WBC, RBC, Platelet, dan Hb.

Gambar 2.13. Hematology Analyzer Merk Celtac F MEK-8222

2.10. Kalibrasi Hematologi AnalyzerKalibrasi instrumen diperlukan untuk beberapa CBC parameter-Ters.Terutama HGB dan MCV dipengaruhi oleh perubahanreagen.Panduan kalibrasi disebutkan di bawah ini :1) Menghitung rata untuk parameter WBC, RBC, HGB,MCV dan PLT dari sampel yangdiukur dengan reagen Mindray asli(nilai-nilai referensi)2) Mengukur sampel yang sama, tapi sekarang dengan JT Bakerreagen.3) Menghitung rata untuk parameter WBC, RBC, HGB,MCV dan PLT dari sampel yang sekarangdiukur dengan reagen JT Baker.4) "Main" menu, klik ikon "Kalibrasi" untukmemasuki layar "Kalibrasi". Cetak lamafaktor-faktor kalibrasi5) Menghitung untuk setiap parameter baru kalibrasi. Sebagai contoh: MCVmindray = 92, MCVJ.T.Baker = 88 danfaktor kalibrasi yang lama adalah 99,0maka MCVmindray baru Faktor Baru =Rata-rata nilai tes97,2 x 89= ------------------ = 100,6%86

6) Faktor-faktor baru masuk layar kalibrasi.7) Untuk verifikasi mengukur sampel samalagi dan membandingkan rata-rata dengannilai-nilai referensi8) Jika nilai masih tidak ok, ulangi langkah 5 untuk 7MCVJ.T.Baker92dan 88.

2.11. Keuntungan dan Kerugian dari Hematologi Analizer2.11.1. Keuntungan Hematologi Analyzer

1. Efisiensi WaktuLlebih cepat dalam pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 menit dibandingkan dilakukan secara manual dan lebih tanggap dalam melayani pasien.1. Sampel Pemeriksaan hematologi rutin secara manual misalnya, smapel yang dibutuhkan lebih banyak membutuhkan smapel darah (Whole Blood).Manual prosedur yang dilakukan dalam pemeriksaan leukosit membutuhkan sampel darah 10 mikro, juga belum pmeriksaan lainnya.Namun pemeriksaan hematologi analyzer ini hanya menggunakan sampel sedikit saja.1. Ketepatan HasilHasil yang dikeluarkan oleh alat hematologi analyzer ini biasanya sudah melalui quality control yang dilakukan oleh intern laboratorium tersebut, baik di institusi Rumah Sakit atupun Laboratorium Klinik pratama.

2.11.2. Kerugian Hematologi Analyzer

1. Tidak dapat menghitung sel abnormalPemeriksaaan oleh hematologi autoanalyzer ini tidak selamanya mulus namun pada kenyataannya alat ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti dalam hal menghitung sel-sel abnormal . Seperti dalam pemeriksaan hitung jumlah sel, bisa saja nilai dari hasil hitung leukosit atau trombosit bisa saja rendah karena ada beberapa sel yang tidak terhitung dikarenakan sel tersebut memiliki bentuk yang abnormal.1. Perawatan Inilah yang harus diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat-alat yang bisa dikatakan bandel. Namun sebandel-bandelnya alat tersebut, tetap saja harus mendapatkan perhatian khusus seperti :-Suhu ruangan-Lakukan control secara berkala-Selalu cek reagen : Diliuent, Rinse, Minidil, Minilyse, dsb.- Sampel jangan smapai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal karena akan merusak hasil jika terisap.

BAB IIISIMPULAN DAN SARAN3.1. SimpulanHematology Analyzer adalah alat untuk mengukur sampel berupa darah.Alat ini biasa digunakan dalam bidang Kesehatan.Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll. Prinsip kerjanya hampir sama dengan alat Fotometer namun alat ini lebih canggih.

3.2. SaranSemoga makalah ini dapat bermnfaat bagi kami selaku penyusun dan untuk yang membaca makalah ini.

DAFTAR PUSTAKAhttp:\\www.wordpress.com\Validasi Analitik Hematology Analyzer : Upaya untuk mengkoreksi alat hematology analyzer merupakan sebuah upaya yang baik karena kita tahu bahwa tidak semua alat luput dari kesalahan danketidaktelitian.html http:\\www.google.com\search\manual book Hematologi Analyzer.pdfhttp://andyrezkysulfajri.blogspot.co.id/2015/01/hematologi-analizer.htmlhttp://mohamadsofie.blogspot.co.id/2014/09/hematologi-analyzer.htmlhttp://jennypedaaakkendari2012.blogspot.co.id/2013/06/autoanalyzer.htmlhttp://sasmedica.blogspot.co.id/