glaukoma sudut tertutup primer (crs)
DESCRIPTION
OphtalmologyTRANSCRIPT
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP PRIMER
Oleh Rahminanda Khairani
Rifa Nezty Silvy Novy Faulina
PreseptorDr. M Hidayat, Sp.MDr. Hendriati, Sp.M
TINJAUAN PUSTAKADefinisiGlaukoma suatu penyakit mata dimana terdapat suatu kelompok kelainan yaitu cukup tingginya takanan intraokular yang merusak serabut saraf optik, sehingga terjadi kelainan lapangan pandang dan kelainan tajam penglihatan yang dapat berakhir dengan kebutaan.
EPIDEMIOLOGI• Glaukoma penyebab kebutaan irreversibel yang
paling sering di dunia. • Di Indonesia Angka kebutaan mencapai 1,5%
dan glaukoma menjadi penyebab kedua kebutaan setelah katarak.
• Glaukoma primer sudut tertutup terbanyak pada
orang Asia Timur.
• Prevalensi meningkat dengan meningkatnya umur
Anatomi dan Fisiologi
Gambar 1. Struktur Segmen Anterior.
Komposisi akuos humor
• Cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan posterior mata
• Volumnya sekitar 250 µL, dan kecepatan pembentukannya 1,5-2 µL/menit
• Komposisi serupa dengan plasma tetapi cairan ini memiliki komposisi askorbat,piruvat, dan laktat yang lebih tinggi dan protein,urea, dan glukosa yang lebih rendah.
• Aliran keluar akuos humor
Gambar 2. Sirkulasi dan drainase Humor Akuos
Pembentukan akuos
Gambar 3. Proses pembentukan akuos humor oleh epitel siliaris
Klasifikasi glaukoma berdasarkan etiologi
1. Glaukoma primer2. Glaukoma kongenital3. Glaukoma sekunder4. Glaukoma Absolut
Klasifikasi menurut AAO (American Association of Ophtalmology) :
1. Glaukoma sudut terbuka2. Glaukoma sudut tertutup 3. Kombinasi4. Gangguan perkembangan sudut COA
(Camera Oculi Anterior)
Etiologi
• Glaukoma primer tidak diketahui etiologi pastinya
• Glaukoma sekunder sebagian diketahui etiologi pastinya, seperti kel.lensa, kel.traktus uvea, pasca operasi, trauma atau akibat steroid dll
Patogenesis• TIO ditentukan oleh kecepatan pembentukan
akuos humor dan tahanan terhadap aliran keluarnya air mata.
• Mekanisme peningkatan TIO adalah gangguan aliran keluar humor akueus
• Pada glaukoma sudut tertutup akut terjadi apabila terbentuk iris bombe yang menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer.
Lanjutan…• Glaukoma sudut tertutup terjadi pada mata yang
sudah mengalami penyempitan anatomik sudut kamera anterior (dijumpai terutama pada hipermetrop)
• Pada glaukoma sudut tertutup akut, tekanan intra-okuler mencapai 60-80 mmHg, sehingga terjadi kerusakan iskemik pada iris yang disertai edema kornea.
• TIO kerusakan diskus opticus gangguan lapangan pandang
DIAGNOSA
1. Anamnesis2. Pemeriksaan Fisik3. Pemeriksaan Penunjang
Tonometri Gonioskopi Optic disc Pemeriksaan Lapangan Pandang
Pemeriksaan Penunjang Glaukoma
TONOMETRI
• Applanasi • Indentasi Schiotz tonometer
Gonioscopy• Menentukan struktur sudut• Memperkirakan lebar sudut• Struktur yang dilihat :
1. Garis Schwalbe 2. Trabekulum3. Scleral Spur4. Prosesus IrisSudut terbuka: poin 2,3,4
terlihatSudut tertutup: hanya 1
terlihat
PEMERIKSAAN OPTIC DISC• Oftalmoskop direk/
indirek• Slit lamp kombinasi dgn
Hruby lens, lensa 60,78 atau 90D
• Foto Optik disk
N. Opticus yang glaucomatous: Pembesaran cup yang concentric Notching Pemunculan “ Acquired Pit ” Munculnya kepucatan.
Teknik konfrontasi kinetik perimetri statik perimetri Manual / Automatik
PEMERIKSAAAN VISUAL FIELD
Glaukoma Primer Sudut Tertutup
• Ditandai oleh kontak iris perifer dengan trabekulum sementara / permanen
• Akibatnya terhambat aliran akuos
• Bisa akut, subakut, kronik
1. Glaukoma sudut tertutup akut
Terbentuk iris bombe sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer
menyumbat aliran akuos humor dan TIO meningkat dengan cepat
Gejala klinis :• Kekaburan penglihatan mendadak dengan
daerah halo• Nyeri hebat• Mual serta muntah• TIO meningkat secara mencolok • COA dangkal• Kornea berkabut• Pupil terfiksasi dan berdilatasi sedang• Injeksi siliaris
2. Glaukoma sudut tertutup subakut Pada pemeriksaan ditemukan:• Riwayat serangan nyeri unilateral berulang• Kekaburan penglihatan disertai daerah halo di
sekitar cahaya• Serangan sering terjadi malam hari dan sembuh
dalam semalam• penyempitan sudut COA• Pada kasus yang telah lanjut, akan terdapat sinekia
anterior perifer berbercak dan peningkatan TIO kronik
3. Glaukoma sudut tertutup kronik
Pada pemeriksaan dijumpai :
• peningkatan TIO• sudut COA yang sempit disertai sinekia
anterior dengan tingkatan yang bervariasi• kelainan diskus optikus dan lapangan
pandang
Terapi : Hentikan serangan biasanya dengan terapi obat
maksimal, yaitu: Oral atau IV acetazolamid 500 mg Topical akuos supresant Pilokarpin 1-2% tiap 30 menit Hiperosmotik agent Topikal kortiko steroid
Tanda serangan berhenti : Sudut terbuka Pupil mengecil TIO ↓
• Setelah TIO dapat dikontrol, dilakukan iridektomi perifer untuk membentuk hubungan permanen COA dan COP sehingga kekambuhan iris bombe dapat dicegah
Komplikasi• Bila tidak ditangani secara cepat
dan tepat pasien dengan glaucoma dapat mengalami kebutaan.
Prognosa
• Prognosis akan baik bila glaucoma didiagnosis dengan cepat dan ditangani dengan tepat.
GLAUKOMA ABSOLUT
• merupakan stadium akhir glaukoma (sempit / terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanana bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut.
• kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan ekskavasi glaukomatosa, mata keras seperti batu, dan dengan rasa sakit.
Lanjutan… Dapat disertai keadaan seperti :• Injeksi siliar• Edema kornea • Bilik mata depan yang dangkal • Pupil lebar• Iris ektropion • Penggaungan dan atrofi papil saraf optik
yang total, Rubeosis iris, Keratopati bula
Pengobatan glaukoma absolut
• sinar beta pada badan siliar (diberikan 100-150 Rad dalam 4-5 kali penyinaran) untuk menekan fungsi badan siliar
• suntikan alkohol retrobulbar 90% sebanyak 0,5 ml.
• melakukan pengangkatan bola mata (enukleasi) karena mata telah tidak berfungsi dan memberikan rasa sakit.
LAPORAN KASUS
• Seorang pasien wanita berusia 59 tahun dirawat di Bangsal Mata RS. Dr. M. Djamil Padang tanggal 24 November 2009 dengan:
Keluhan Utama: • Mata kiri sakit dan kabur sejak 4 bulan
yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang : • Mata kiri terasa sakit dan penglihatan nya
semakin kabur sejak 4 bulan yang lalu • Sakit terasa berat, mendenyut, hilang timbul,
dan waktu munculnya tidak menentu.• Mata kiri semakin kabur perlahan- lahan ,
saat ini pandangan berupa bayang-bayang.• Terdapat riwayat pandangan seperti melihat
asap.
Lanjutan….• Riwayat mata merah berulang pada
kedua mata dan sakit kepala ada dalam tahun ini, meningkat dalam 4 bulan ini.
• Saat serangan mata silau melihat cahaya• Kadang-kadang mual dan muntah• Sebelum nya sudah pernah berobat ke
R.S.M DJAMIL 4 bulan yang lalu.dinyatakan menderita glaukoma dan dianjurkan untuk operasi tapi pasien menolak karna alasan biaya
• Mata kanan tidak bisa melihat sejak 2 tahun yang lalu,dan tidak ada berobat ke spesialis mata di kerinci
• Dahulunya mata kanan juga mengalami hal yang sama dengan mata kiri sekarang.
Riwayat penyakit dahulu : • Diabetes melitus tidak ada. Hipertensi
kadang-kadang dengan tekanan darah berkisar antara 120 mmHg – 150 mmHg.
Riwayat penyakit keluarga : • Tidak ada keluarga yang mengalami
penyakit seperti ini.
Status oftalmikus OD OS
Visus tanpa koreksi O 1/300
Visus dengan koreksi - -
Refleks fundus - +
Silia/supersilia Trichiasis [-]Madarosis [ - ]
Trichiasis [ - ]Madarosis [ - ]
Palpebra superior Edema (-) Edema (-)
Palpebra inferior Edema (-) Edema (-)
Margo palpebra Tanda radang (-)skuama (-)
Tanda radang (-)skuama (-)
Aparat lakrimalis Lakrimasi normal Lakrimasi normal
STATUS OFTALMIKUS OD OS
Konjungtiva tarsalis Hiperemis (-) folikel (-) papil (-)
Hiperemis (-)folikel (-) papil (-)
Konjungtiva forniks Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva (+)Injeksi siliar (+)
Injeksi konjuktiva (-)Injeksi siliar (-)
Sclera Putih Putih
Kornea Oedem (+) Bening
Kamera okuli anterior Agak dangkal Dangkal
Iris Coklat, rugae (+) Coklat, rugae (+)
Pupil Ireguler, Sinekia posterior di jam 5 dan 7
Bulat, Diameter 4 mm, refleks + menurun
Lensa Keruh sub-kapsular posterior Keruh sub-kapsular posterior
STATUS OFTALMIKUS OD OS
Fundus:
• Papil optikus Tidak tembus Bulat, Batas tegas, c/d 0,8
• Retina Tidak tembus Eksudat (-)
• Makula Tidak tembus Reflek (+)
• aa / vv retina Tidak tembus 2 : 3
Tekanan bulbus okuliapplanasi
0/5,5 ; 0/7,5 ; 0/10 60 mmHg
0/5,5 ; 0/7,5 ; 0/1045 mmHg
Posisi bola mata Ortho Ortho
Gerakan bulbus okuli Bebas Bebas
Pemeriksaan penunjang gonioskopi
OD OS
superior inferior nasal temporal superior inferior nasal temporal
SL + + + + + + + +
TM - - - - - - - -
SS - - - - - - - -
PI - - - - - - - -
Kesan sudut tertutup
Laboratorium :Dalam batas normal
Diagnosis Kerja:
Glaukoma absolut OD + PCAG OS Katarak supkapsular posterior ODS
Terapi : • Glaukon 4x1; • Timolol 0,5 % 2x1 ODS• AsparK 2x1• Rencana Trabekulektomi
Follow Up• 25 November 2009– TIO : OD 0/5,5 3/7,5 6/10 ~ 31,8
OS 1/5,5 4/7,5 ~ 30,4• 26 November 2009– OD : Inj. Silier (-), Inj. Konjungtiva (-)
TIO 0/5,5 0/7,5 2/10– OS : COA agak dangkal
TIO 0/5,5 4/7,5 ~ 30,4• 28 November 2009– TIO : OD : 0/5,5 0/7,5 3/10 ~ 50,6
OS : 2/5,5 4/7,5 ~ 30,4
• 1 Desember 2009– TIO : OD : 0/5,5 0/7,5 3/10 ~ 50,6
OS : 4/5,5 ~ 20,5– Trabekulektomi
• 2 Desember 2009– OS : Konjungtiva Bleb (+) ;
Iris Iridektomi (+) ; TIO N-1 (palp)
– OD : TIO 0/5,5 0/7,5 1/10
TERIMA KASIH