fisio-anatomi korteks otak

Upload: laura1705

Post on 14-Jul-2015

1.474 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Korteks SerebriPermukaan korteks serebri superficial terdiri dari 6 lapisan. Kortek motorik frontal terutama terdiri sel pramidal ( = kortek piramidal ). Kortek sensoris parietal terutama lapisan granular ( = kortek granular ). Korteks serebri mempunyai fungsi-fungsi motorik = gerakan (pre sentralis), sensorik = perasaan (post sentralis), bicara (area Broca), auditorik = pendengaran (temporalis) dan visual = penglihatan (oksipitalis). Pergerakan berpusat di korteks presentralis (motorik), mulai dari sel-sel yang berada di lamina ke-3 dan ke-5 (lamina piramidalis eksterna dan interna). Dari sel-sel motorik dilanjutkan oleh traktus piramidalis yang menuju ke subkorteks dan batang otak, menyilang garis tengah di medula oblongata akhir, kemudian menuju ke otot tubuh sisi kontralateral (kontralateral).

Fungsi hemisfer kanan dan kiri Kerusakan otak unilateral akan memberikan gejala berbeda. Hemisfer kiri merupakan hemisfer dominan untuk orang tangan kanan (right handed). Orang kidal 80% hemisfer dominan tetap dikiri. Kerusakan hemisfer kiri akan memberi gejala gangguan bahasa / aphasia, sedang hemisfer kanan terutama visuospatial.

Proyeksi asosiasi Ada 2 jenis korteks asosiasi : 1. Korteks yang berhubungan dengan talamus (daerah asosiasi oksipitalis, parietalis, dan sebagian temporalis). 2. Korteks yang tidak dipengaruhi thalamus (daerah asosiasi temporalis bagian neokorteks yang merupakan tempat penyimpanan memori). Semua rangsangan sensorik dari perifer diterima di masing-masing korteks primer untuk dikenal (sensasi), diteruskan ke korteks asosiasi yang berada di sekitar korteks primer, dilanjutkan ke korteks temporalis lewat berkas-berkas asosiasi untuk ditafsirkan.

Lobus Frontalis

Fungsi lobus frontal : 1. Presental gyrus merupakan area motor kontralateral dari wajah, lengan, tungkai, batang. 2. Area Brocca's merupakan pusat bicara motorik pada lobus dominan. 3. Suplementari motor area untuk gerakan kontralateral kepala dan lirikan mata. 4. Area prefrontal merupakan area untuk kepribadian dan inisiatif. 5. Lobulus parasental merupakan pusat kontrol inhibisi untuk miksi dan defikasi. Gangguan fungsi lobus frontal : 1. Presentral gyrus : monophlegi atau hemiphlegia. 2. Area Brocca : disfasia 3. Suplementari motor area : paralysis kepala dan gerakan bola mata berlawanan arah lesi, sehingga kepala dan mata kearah lesi hemisfer. 4. Area prefrontal: kerusakan sering bilateral karena gangguan aneurisma a.communican anterior, mengakibatkan gangguan tingkah laku / kehilangan inhibisi. Ada 3 sindroma prefrontal : - Sindroma orbitofrontal : disinhibisi. fungsi menilai jelek, emosi labil. - Sindroma frontal konveksitas : apati. indiferens. pikiran abstrak. - Sindroma frontal medial: akineti, inkontinen, sparse verbal output. 5. Lobulus parasentral : inkontinentia urin at alvi. Lobus Parietalis

Fungsi lobus parietal : 1. Gyrus postcentral : merupakan kortek sensoris yang menerima jaras afferent dari posisi, raba dan gerakan pasif. 2. Gyrus angularis dan supramarginal : hemisfer dominan merupakan bagian area bawah Wernics, dimana masukkan auditori dan visual di integrasikan. Lobus non dominan penting untuk konsep " body imge", dan sadar akan lingkungan luar. Kemampuan untuk kontruksi bentuk, menghasilkan visual atau ketrampilan proprioseptik. Lobus dominan berperan pada kemampuan menghitung atau kalkulasi. Jaras visual radiatio optika melalui bagian dalam lobus parietal. Gangguan fungsi lobus parietal : 1. Gangguan korteks sensoris dominan / non - dominan menyebabkan kelainan sensori kortikal berupa gangguan : sensasi postural, gerakan pasif, lokalisasiakurat raba halus, " two points discrimination", astereognosia," sensory inattention". 2. Gyrus angularis dan supramarginal : aphasia Wernicke's. 3. Lobus non - dominan : anosognosia (denies), dressing apraksia, geografikal agnosia, konstruksional apraksia. 4. Lobus dominan : Gerstsman sindroma left & right disorientasi, finger agnosia, akalkuli dan agrafia. 5. Gangguan radiasio optika : homonim kuadrananopsi bawah. Lobus Temporalis Fungsi lobus temporal : 1. Kortek auditori terletak pada permukaan gyrus temporal superior ( = gyrus Heschl). Hemisfer dominan penting untuk pendengaran bahasa, sedang hemisfer non - dominan untuk mendengar nada, ritme dan musik. 2. Gyrus temporalis media & inferior berperan dalam fungsi belajar & memori. 3. Lobus limbic : terletak pada bagian inferior medial lobus temporal, termasuk hipokampus & gyrus parahipokampus. Sensasi olfaktoris melalui jaras ini, juga emosi / sifat efektif. Serabut olfaktori berakhir di uncus. 4. Jaras visual melalui bagian dalarn lobus temporal sekitar cornu posterior ventrikel lateral. Gangguan fungsi lobus Temporal : 1. Kortek auditori : tuli kortikal. Lobus dominan : ketulian untuk mendengar pembicaraan atau amusia pada lobus non dominan. 2. Gyrus temporal media & inferior : gangguan memori / belajar. 3. Kerusakan lobus limbic : halusinasi olfaktori seperti pada bangkitan parsia komplek. Agresif / kelakuan antisosisal, tidak mampu untuk menjaga memori baru. 4. Kerusakan radiasio optika : hemianopsi homonim kuadranopia bagian atas.

Lobus Oksipitalis Fungsi lobus oksipital: Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Gangguan fungsi lobus oksipital : -Lesi Kortikal Lesi kortikal memberikan gejala homonim dengan / tanpa kelainan macula. Bila hanya kutub occipital terkena maka kelainan macula dengan penglihatan perifernormal. Buta kortikal : Karena lesi kortikal yang luas, reflek pupil normal &persepsi cahaya (- ). Anton's sindroma : Kerusakan striata dan para striatamenyebabkan kelainan interpretasi visual. Pasien tidak sadar buta dan menyangkal. Karena kelainan arteri cerebri posterior, juga dapat mengikuti hipoksia & hipertensi ensefalopati. Balin sindroma : tidak bisa melirikkan mata volunteer disertai visual agnosia, karena lesi parieto-occipital bilateral. -Halusinasi visual Halusinasi karena lesi occipital biasanya sederhana, tampak sebagai pola (zigzag, kilatan) dan mengisi lapangan hemianopsi, sedang halusinasi karena lobus temporal berupa bentuk komplek clan mengisi seluruh lapang pandang.