efloresensi kulit

44
EFLORESENSI KULIT (ruam kulit) Soenarto K Bag/ Dept Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin FK UNSRI/ RSUP Dr.M.Hoesin P A L E M B A N G

Upload: tutor-tujuh

Post on 15-Apr-2016

109 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

EFLORESENSI KULIT

TRANSCRIPT

Page 1: EFLORESENSI KULIT

EFLORESENSI KULIT(ruam kulit)

Soenarto KBag/ Dept Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

FK UNSRI/ RSUP Dr.M.HoesinP A L E M B A N G

Page 2: EFLORESENSI KULIT
Page 3: EFLORESENSI KULIT

Pendahuluan

• Mempelajari efl mrpkan dasar IKKK

• Siemens (1891-1969) : “he who studies skin diseases and fails to study the lesion first will never learn dermatology”.

• Kharakteristik/ sifat lesi harus dijelaskan (ukuran, warna, bentuk/ konfigurasi, batas, tepi, jumlah, susunan, gambaran, distribusi, contour),

Page 4: EFLORESENSI KULIT

Jenis-jenis efloresensi/ lesi/ ruam kulit

Klasifikasi :• Lesi yang lebih tinggi dari permukaan kulit :

1. Papula2. Plaque3. Nodul4. Kista5. Wheal/ urtika6. Jaringan parut/ scar7. Komedo

Page 5: EFLORESENSI KULIT

B. Lesi yang lebih rendah dari permukaan kulit :

1. Erosi2. Ekskoriasi3. Ulkus4. Atrofi5. Sinus6. Striae7. Terowongan/ burrow8. Fisura

Page 6: EFLORESENSI KULIT

C. Lesi yang mendatar/ sama dengan per

mukaan kulit :1. Makula 2. Patch

Page 7: EFLORESENSI KULIT

D. Lesi berupa perubahan pada permukaan

1. Skuama2. Krusta3. Likenifikasi

Page 8: EFLORESENSI KULIT

E. Lesi berisi cairan :

1. Vesikula2. Pustula3. Bula

Page 9: EFLORESENSI KULIT

• Vascular :

1. Purpura2. Telangiektasi3. Infarct

Page 10: EFLORESENSI KULIT

Klasifikasi lain

• Efl primer : makula, papula, plaque, nodul, wheal (urtika), vesikula, bula, pustul, kista, tumor.

• Efl skunder : skuama, erosi, ekskoriasi, fisura, ulkus, krusta, jaringan parut, likenifikasi.

• Lain-lain : burrow (terowongan), komedo, telangiektasis, sinus, vegetasi, purpura,

Page 11: EFLORESENSI KULIT

• Papula : efloresensi primer berupa penon- jolan padat di atas kulit, batas tegas, ukur- an < ½ cm. (banyak textbook < 1 cm).

Macam2 papul : datar, poligonal, runcing, umbilikasi, verukosa.

• Plaque : penonjolan di atas kulit, padat, datar (plateau), ukuran > ½ cm (banyak textbook > 1 cm)

Page 12: EFLORESENSI KULIT
Page 13: EFLORESENSI KULIT
Page 14: EFLORESENSI KULIT

• Nodul : penonjolan padat di atas kulit sampai di bawah kulit. Massa di bawah kulit lebih besar (seperti gunung es), ukuran > ½ cm (banyak textbook > 1 cm).

• Ada 5 macam nodul :a. epidermalb. epidermal-dermalc. dermald. dermal sebdermale. subkutaneous

Page 15: EFLORESENSI KULIT
Page 16: EFLORESENSI KULIT

• Kista : rongga berkapsul dilapisi oleh epite lium, berisi cairan/ masa semisolid.

• Wheal/ urtika/ hives : pembengkakan kulit/ edema lokal akibat lepasnya plasma dari dinding pembuluh darah, timbul mendadak dan menghilang perlahan-lahan dalam beberapa jam, tapi tdk lebih dr 24 jam.

ukuran mulai dari kecil 2 mm sp > 10 cm.

Page 17: EFLORESENSI KULIT
Page 18: EFLORESENSI KULIT

• Vesikula: efl primer berupa penonjolan di atas kulit, berisi cairan jernih, batas tegas, ukuran < 0,5 cm.

• Pustula: efl primer berupa penonjolan di atas kulit, berisi pus/ nanah, batas tegas, ukuran < 0,5 cm.

• Bula : efl primer berupa penonjolan di atas kulit berisi cairan jernih, batas tegas, ukuran > 0,5 cm.

Page 19: EFLORESENSI KULIT
Page 20: EFLORESENSI KULIT
Page 21: EFLORESENSI KULIT
Page 22: EFLORESENSI KULIT

• Ada 4 macam bula: a. Bula : isi cairan jernih/ serous. b. Bula purulen : isi pus/ nanah. c. Bula hemoragik : isi darah. d. Bula hipopion : isi nanah/ pus yang me- ngendap (misal pd impetigo bulosa).

Page 23: EFLORESENSI KULIT

• Scar/ jaringan parut : terjadi akibat prolife- rasi jaringan ikat, menggantikan jaringan kolagen normal sebelumnya akibat luka atau ulkus yg sembuh.

Struktur adneksa kulit (seperti folikel rambut) rusak.

Ada 3 bentuk : hipertrofik, eutrofik dan hipotrofik

scar.

Page 24: EFLORESENSI KULIT

• Komedo : adalah infundibulum folikel rambut yang mengalami dilatasi dan diisi kera- tin atau lemak.

Komedo putih : komedo tertutup tampak keratin berwarna putih (white comedo).

Komedo hitam : komedo terbuka sehingga isi ko

medo mengalami oksidasi -----> berwarna hitam (black comedo).

Page 25: EFLORESENSI KULIT

• Erosi : kerusakan kulit berupa hilangnya sebagian atau seluruh epidermis/ mukosa epitelium, klinis ditandai keluarnya cairan jernih.

• Ekskoriasi : kerusakan kulit berupa hilang- nya lapisan kulit sampai stratum papilare, klinis ditandai adanya bintik-bintik darah.

Page 26: EFLORESENSI KULIT
Page 27: EFLORESENSI KULIT

• Ulkus : kerusakan kulit minimal sampai stratum papilare, yang mempunyai dinding dasar dan tepi. Jika sembuh dapat mening galkan scar/ jaringan parut.

• Sinus : saluran yg menghubungkan rong- ga supurative yg dalam satu sama lain a- tau menghubungkan rongga tersebut ke permukaan kulit.

Page 28: EFLORESENSI KULIT
Page 29: EFLORESENSI KULIT
Page 30: EFLORESENSI KULIT

• Striae : depresi linear pada kulit akibat pe rubahan kolagen retikular, biasanya karena regangan kulit yg cepat.

Contoh: efek samping steroid sistemik/ topikal yang diberikan jangka panjang.

• Burrow : saluran menyerupai terowongan berkelok-kelok pada bagian luar epidermis yang dibuat oleh parasit (contoh pada sca bies).

Page 31: EFLORESENSI KULIT

• Makula : efloresensi berupa perubahan warna kulit semata, ukuran kurang dari ½ cm (banyak textbook < 1 cm) tanpa peru- bahan pada permukaan kulit (baik menon jol/ mencekung).

Makula eritematosa : kulit jadi merah. hiperpigmentasi : kulit jadi hitam. hipopigmentasi : kulit jadi putih.

Page 32: EFLORESENSI KULIT

• Patch : adalah perubahan warna kulit se- mata yg berukuran > ½ cm (banyak text- book > 1 cm).

• Skuama : efl skunder berupa penglepasan stratum korneum terluar. Skuama : halus, sedang, kasar.

Contoh: skuama halus pada TV, skuama sedang pada dermatitis, skuama kasar pada psoriasis.

Page 33: EFLORESENSI KULIT
Page 34: EFLORESENSI KULIT

• Krusta : efl skunder berupa pengeringan dari eksudat, pus, darah & bahan dari luar (bedak, dll). Warna krusta : kuning (dari serum), coklat-hitam (dari darah).

• Likenifikasi : efl skunder berupa penebalan kulit disertai adanya garis-garis kulit yang lebih jelas, biasanya akibat garukan berulang. Contoh: pada neurodermatitis.

Page 35: EFLORESENSI KULIT
Page 36: EFLORESENSI KULIT
Page 37: EFLORESENSI KULIT

• Purpura : kemerahan pada kulit akibat ektravasasi darah ke jaringan sekitar.

Page 38: EFLORESENSI KULIT

• Telangiektasis : dilatasi pembuluh darah kapiler kecil kulit persisten yang terlihat linier atau seperti jala, merah terang, non pulsatil.

• Infarct: adalah daerah kulit nekrosis akibat oklusi pembuluh darah di kulit.

Page 39: EFLORESENSI KULIT

Kharakteristik/ sifat lesi• Ukuran: milier, lentikuler, numular, plakat.• Bentuk: anular (seperti cincin), berarti bagian

tepi beda dg tengah, misal tepinya dpt meninggi, bersisik atau beda warna. Oval: bentuk lonjong (ada axis panjang/ pendek). Bulat: bagian tengah dan pinggir sama.

• Polisiklis, bagian tepi seperti kembang, akibat bergabungnya beberapa lingkaran. Arcuata: akibat penggabungan yg tidak lengkap dari lesi anular (bulan sabit)..

Page 40: EFLORESENSI KULIT

• Susunan: berkelompok/ herpetiformis. Tersebar : distribusi ireguler.

• Distribusi lesi mumltipel: dermatomal/ zosteriformis - unilateral, misal pd herpes zoster. Blaschkoid, mengikuti garis migrasi sel kulit selama embriogenesis.

• limfangitik:terdapat sepanjang aliran limfe.• Sun-expose: pada daerah terpajan

matahari.

Page 41: EFLORESENSI KULIT

• Akral: terdapat di lokasi distal• Bilateral: terdapat di kiri-kanan garis

tengah badan.• Simetris: terdapat di kiri-kanan badan

seperti bayangan kaca.• Generalisata: terdapat di hampir seluruh

tubuh (>90%)• Universal: terdapat di seluruh tubuh, tidak

ada lagi kulit sehat.

Page 42: EFLORESENSI KULIT

• Linier : tersusun lurus seperti garis, misalnya pada reaksi Koebner.

• Retikuler (seperti jala): misal pd cutis marmorata.

• Serpiginosa: seperti ular, misal pada cutaneous larva migrans.

• Lesi terget: seperti sasaran tembak.

Page 43: EFLORESENSI KULIT
Page 44: EFLORESENSI KULIT