design thesis - digilib.its.ac.id · dipakai dalam rancangan, yakni struktur balok, beton, dan plat...

95
Design Thesis : Perancangan Apartemen di Surabaya dengan Konsep Open Building OLEH : AGUNG PERMADI 3209 207 005

Upload: vuongcong

Post on 03-Jul-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Design Thesis :

Perancangan Apartemen di Surabaya dengan Konsep Open Building

O L E H : A G U N G P E R M A D I

3 2 0 9 2 0 7 0 0 5

p g

Pendahuluan : Latar Belakangg

Arsitektur itu selalu berkenaan dengan manusia dan Arsitektur itu selalu berkenaan dengan manusia danbudayanya.

Manusia, sebagai makhluk hidup, selalu berada dalam prosesperubahan seiring dengan berjalannya waktu Dalam konteksperubahan, seiring dengan berjalannya waktu. Dalam konteksini perubahan dapat diartikan sebagai pertumbuhan, yang dapatdibedakan menjadi pertumbuhan fisik dan mental.

Hal yang mempengaruhi perancangan Arsitektur: faktor Hal yang mempengaruhi perancangan Arsitektur: faktor eksternal (Climate, site, konteks, etc) dan faktor Internal (Penghuni). Kebutuhan, pola hidup, egronomologi, danselera, termasuk dalam faktor internal yang berpengaruh, y g p gdari sebuah kegiatan perancangan arsitektur. (menurut Donna P Duerk)

Mendesain bukanlah sebuah pengalaman linier,. Melainkanp g ,adalah sebuah proses sirkular, Hal tersebut menuntut setiaprancangan arsitektur untuk tanggap terhadap Perbaikan, perubahan, atas Dampak dan kesalahan yang timbul.

Pendahuluan : Latar Belakangg

D k T O K O Dengan menerapkan Tema Open, maupun Konsep Open Building merupakan metode yang dirasa mampu menjawab permasalahan diatasmenjawab permasalahan diatas.

Open, maupun dapat diterjemahkan sebagai terbuka,sehingga Open building dipahami dengan sifatsehingga Open building dipahami dengan sifatketerbukaan bangunan dalam memfasilitasi segalaperubahan dan perbedaan faktor internal penghunip p p gdidalamnya, dengan jalan memberikan kelonggaranpilihan dalam beberapa hal, seperti: luasan, polapembagian, material penyelesaian masing masingunit ruangan didalamnya

Pendahuluan : Latar Belakangg

Gerakan Open Building merupakan salah satu bentuk Gerakan Open Building, merupakan salah satu bentukaplikasi dari model merancang dengan tema Open.

Gerakan Open-building pada awalnya dimulai daril d d d h dBelanda dan Jepang, pada tahun 1970an, dan tetap

konsisten dikembangkan hingga sekarang. Pencetusgerakan ini adalah John Habraken, dan SAR. Open-g , pBuilding

Tujuan dari Open Building adalah menghasilkan sebuahrancangan yang responsif terhadap kebutuhanrancangan yang responsif terhadap kebutuhanpenghuninya. Sebuah bangunan yang dirancang dengankonsep Open Building akan selalu membuka peluangt j di b h d d t di tik b hterjadinya perubahan, dan dapat dipastikan bahwadidalam Open Building akan menuntut partisipasi daripara calon penghuni.

Pendahuluan : Latar Belakangg

S hi d d b b l t b l k Sehingga dengan adanya beberapa latar belankangdiatas maka dalam kesempatan kali ini kami hendakmengusulkan sebuah usulan Rancangan Apartemenmengusulkan sebuah usulan Rancangan Apartemendi Surabaya, yang sesuai dengan prinsip Arsitektur, yang berkenaan dengan prinisp kemanusiaan dalamyang berkenaan dengan prinisp kemanusiaan, dalamhal ini adalah perubahan. Dengan caramenggunakan konsep Open Building yang beradamenggunakan konsep Open Building yang beradadalam lingkup tema rancangan Open.

Sketsa

Unit Hunian (+/- 70 m2)

Sketsa

P i l h d

EFISIENSI, PROFIT oriented, SERAGAM

Penataan unit apartemen oleh perencana pada umumnya

Sketsa

Rotate Mirror Move(geser) Rotate, Mirror, Move(geser)

Tipikal unit sama dengan rancangan sebelumnya

Rancangan yang dikehendaki

Sketsa

Rotate Mirror Move(geser) Rotate, Mirror, Move(geser)

Lebih User Oriented, Fleksibel, variatif,

Rancangan yang dikehendaki

Pendahuluan

RUMUSAN PERMASALAHANRUMUSAN PERMASALAHAN Bagaimanakah penjabaran konsep Open Building, dan

apa saja elemen-elemen yang akan dituangkan dalam p j y g gperancangan Apartemen ini?

Bagaimana konsep arahan rancangan untuk skala unit ruangan? Dan Bagaimana wujud gedung apartemen secara keseluruhan g j g g pyang diharapkan?

Bagaimanakah detil contoh model unit yang ditawarkan, bersama dengan variasi modelnya? Bagaimanakah g y gkemungkinan hasil akhir rancangan gedung apartemen yang akan terjadi?

Bagaimanakah rancangan dapat menunjukkan kelebihannya aga a a a a ca ga dapat e u ju a e eb a ya dalam menjawab prinsip Arsitektur, yang selalu berkenaan dengan prinsip kemanusiaan, dalam hal ini adalah perubahan.

Pendahuluan

TUJUAN DESIGN THESISTUJUAN DESIGN THESIS Mempelajari lebih lanjut konsep dan ide tentang Mempelajari lebih lanjut konsep dan ide tentang

Konsep Open Building yang nantinya akan dituangkankan dalam sebuah kegiatan g gperancangan apartemen di Surabaya.

Mendapatkan sebuah model rancangan p gapartemen, bersama dengan kelebihan yang ditawarkannya, yang sesuai dengan prinsip A i k d l b k b b Arsitektur dalam bentuk gambar beserta penjelasannya.

Pendahuluan

MANFAAT DESIGN THESISMANFAAT DESIGN THESIS Penelitian ini utamanya adalah untuk kepentingany p g

pengembangan pengetahuan tentang teori, konsep, dan metode merancang sebuah model perumahan

l d l h l i i d l h t d tmassal, dalam hal ini adalah apartemen, dengan temafleksibel di Surabaya. Yang kemudian untukdituangkan dalam aplikasi proses merancangnya. dituangkan dalam aplikasi proses merancangnya.

Design thesis ini dilakukan untuk kepentingan praktisdalam hal mendapatkan ide baru dalam kegiatanp gperancangan sebuah model Apartemen yang dirancangdengan tema fleksibel.

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

Pengertian ApartemenPengertian Apartemen Apartemen, atau flat diartikan sebagai sebuah perumahan yang terdiri

dari beberapa kamar, yang menempati dalam sebuah gedung. Dan dalam hal ini dapat berarti dimiliki oleh penghuni maupun hanyab if d fl i di i b kbersifat menyewa. Kata apartemen dan flat itu sendiri bermakna sama, hanya pemakainya saja yang berbeda. Apartemen umumnya dipakaioleh orang Amerika, sedangkan Flat banyak dipakai oleh orang Eropa.Pengertian KondominiumPengertian Kondominium

Sebuah kondominium, atau kondo, adalah bentuk hak guna perumahan dimana bagian tertentu real estat (umumnya kamar apartemen) dimiliki secara pribadi sementara penggunaan dan akses apartemen) dimiliki secara pribadi sementara penggunaan dan akses ke fasilitas seperti lorong, sistem pemanas, elevator, eksterior berada dibawah hukum yang dihubungkan dengan kepemilikan pribadi dan dikontrol oleh asosiasi pemilik yang menggambarkan kepemilikan

l h b i S b t i i i di k t k j k d it seluruh bagian. Sebutan ini sering digunakan untuk merujuk pada unit itu sendiri menggantikan kata "apartemen".

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Rumah susunPengertian Rumah susun

Pengertian dasar dari rumah susun sebenarnya adalah rumah bertingkat, namun dalam keseharian kita di di gIndonesia, kata ini dipakai secara umum dalam pengertian sebuah model perumahan massal yang disusun secara vertikalvertikal.

Rumah Susun atau Rusun merupakan kategori resmi pemerintah Indonesia untuk tipe hunian bertingkat seperti p p g papartemen, kondominium, flat, dan lain-lain. Namun pada perkembangannya kata ini digunakan secara umum untuk menggambarkan hunian bertingkat kelas bawah Dan dari menggambarkan hunian bertingkat kelas bawah. Dan dari sini, Rumah susun itu sendiri dikategorikan lagi menjadi 2 yakni Rusunami, dan Rusunawa.

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

Permasalahan yang dihadapi di Indonesia adalah Permasalahan yang dihadapi di Indonesia adalahpemakaian istilah-istilah tersebut memiliki konotasiyang berbeda.S i d i i b k h b h Sampai pada saat ini terbentuk suatu pemahaman bahwaistilah rumah susun, merupakan sebuah perumahanvertikal untuk golongan masyarakat kelas bawah. g g ySedangkan apartemen merupakan perumahan vertikaluntuk golongan masyarakat kelas atas.

Oleh pemiliknya Apartemen bisa jadi tidak Oleh pemiliknya, Apartemen bisa jadi tidakdimanfaatkan sebagai hunian utama, melainkan sebagaihunian sekunder. Apartemen hanya dipakai sebagait t i h t t h d tempat singgah sementara, ataupun rumah cadangan, yang dipakai sewaktu-waktu apabila diperlukan.

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

LANG menulis tentang Perubahan yang LANG menulis tentang Perubahan yang dimungkinkan terjadi pada Bangunan

“Banyak perilaku manusia bisa terjadi pada Banyak perilaku manusia bisa terjadi padasatu rancangan lingkungan bangunan yang sama Kadang kala beberapa lingkungansama. Kadang kala beberapa lingkunganbangunan dapat memfasilitasi beberapamacam jenis aktifitas tanpa merubahmacam jenis aktifitas tanpa merubahstrukturnya melalui proses restrukturisasi, adapula yang berubah untuk memenuhi kebutuhanpula yang berubah untuk memenuhi kebutuhanberaktifitas manusia tersebut”

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

Ad t bl L bih d k d ti Adaptable : Lebih cenderung kepada pengertian yang pertama diatas, dimana sebuah rancangan lingkung binamampu menampung atau memfasilitasi berbagaimampu menampung atau memfasilitasi berbagaimacam pola aktifitas dan perilaku (besertaperubahannya) manusia yang dinaunginya. p y ) y g g y

Flexible : Lebih cenderung kepada pengertian yang kedua, yakni sebuah lingkung bina dalam memfasilitasi, y g gpola aktifitas dan perilaku manusia, ia menyesuaikandirinya dengan cara mengubah struktur pembentuknya, sesuai dengan kebutuhan dan aktifitas yang berlangsungpadanya.

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

K d ll d l b k “R id ti l O B ildi ”Kendall dalam bukunya “Residential Open Building”menulis beberapa elemen kunci untuk Konsep O B ildi k iOpen-Building yakni:

Level

Support

InfillInfill

Unbundling Decision making

C it Capacity

Sustainability

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

L lLevel

Tingkatan yang muncul

dalam suatu lingkungan

UrbanPerubahan yang terjadi di tingkat yang lebih tinggi berpengaruh pada

Tissue

Support

berpengaruh pada tingkat yang dibawahnya,

Support

InfillPerubahan yang terjadi di tingkat yang lebih rendah tidak berpengaruh pada tingkat yang p g y gdiatasnya,

Jika dikaitkan dalam konteks perancangan kali ini Jika dikaitkan dalam konteks perancangan kali ini, konsep ini dipakai sebagai dasar pemahaman bahwa rancangan yang kita lakukan adalah berdiri pada g y g ptingkatan bangunan (building), yang harus tunduk pada batasan-batasan yang ditentukan oleh tingkatan tissue, kapling dan selubung bangunankapling dan selubung bangunan.

Dan perlu untuk disadari pula bahwa karena hasil rancangan kita berdiri pada posisi building, yang masih rancangan kita berdiri pada posisi building, yang masih berada diatas infill, maka perlu adanya penentuan batasan-batasan yang berfungsi sebagai pengikat k l h i fill iliki j d d b k keseluruhan infill yang memiliki wujud dan bentuk yang bermacam-macam.

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

S tSupport Sebuah support adalah setting fisik yang

menawarkan kemungkinan penataan ruang untukmenawarkan kemungkinan penataan ruang untukbertinggal. Sebuah support bersifat permanen, dan didalamnya mencakup infill.dan didalamnya mencakup infill.

Infill Merupakan bagian yang berada didalam sebuah Merupakan bagian yang berada didalam sebuah

support. Dia bersifat fleksibel berubah, berdasar keinginan user. Ia harus terdiri dari banyak variasig ysehingga pengguna dapat memlilih sesuai dengankebutuhan dan seleranya.

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

infill Supportinfill Support

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

U b dli d i i kiUnbundling decision making Yakni pemisahan pengambilan keputusan p p g p

berdasarkan tingkatan (level) masing-masing, apakah Tissue, Support, atau Infill. Dalam hal ini i l l iliki d i i k di i tiap levelnya memiliki decision maker tersendiri.

dengan demikian kita dapat membuat penghuni individual maupun kelompok untuk penghuni individual maupun kelompok untuk turut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atas huniannya dan keputusan atas huniannya, dan mempertanggung jawabkan atas keputusannya

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

Conventional Desc.Making Open Building Desc.MakingKonvensional Open Building

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

C iCapacity penganalisaan kapasitas adalah kompleks,

membutuhkan latihan dan pembelajaran lebih lanjutdalam menuju inti dari konsep Open Building. Seorangperancang harus benar-benar mengerti akan kapasitasperancang harus benar-benar mengerti akan kapasitasyang dapat ditampung oleh support.

SustainabilitySustainability Konsep ini mendukung pula terhadap prinsip

ketahanan lingkungan dimana terkait kepadaketahanan lingkungan, dimana terkait kepadapemakaian produk pabrikasi, dan disarankan untukmereka yang bersifat re-useable.y g

BAB 2:KAJIAN PUSTAKA

Sebuah sistem support hendaknya bersifat adaptable Sebuah sistem support hendaknya bersifat adaptable dikarenakan sifatnya yang harus tetap namun mampumemfasilitasi segala perubahan pola aktifitas danperilaku manusia yang terjadi didalam dan diluarperilaku manusia yang terjadi didalam dan diluarrancangan lingkung bina. Perubahan aktifitas danperilaku manusia ditunjukkan dengan perubahan infill.

Dengan adanya aplikasi dari adaptable-support danflexible-infill diatas maka diharapkan usia usulanrancangan nantinya akan bertahan lebih lama dalamrancangan nantinya akan bertahan lebih lama dalammelawan, perubahan cuaca, iklim, aktifitas pengguna, pola perilaku pengguna, dan yang paling parah adalahperubahan selera dan persepsi pengguna dalam jangkaperubahan selera dan persepsi pengguna, dalam jangkawaktu yang panjang.

KAJIAN PRESEDEN

Pipe stairwell Adaptable Housing Pipe-stairwell Adaptable Housing (1994)

Arsitek : Ma Yunye dan Zhang Qinnan, M & A Architects and C lt t i t ti l C B ijiConsultant international Co., Beijing

Lokasi : Cuiwei Residential Quarter, Beijing, China

Unit Hunian : 99 Support construction : Lantai plat

beton, kolom beton , dinding pemikul batu bata, saft vertikal untuk keperluan elektrikal dan mekanikal keperluan elektrikal dan mekanikal pada bagian ruang tangga

Infill construction : Penataan Ruang dalam dengan banyak varian model eksperimenmodel eksperimen

KAJIAN PRESEDEN

Unit variation Plan

Support Plan

KAJIAN PRESEDEN

VVO/Laivalahdenkaari 18 VVO/Laivalahdenkaari 18 (1995)

Arsitek : Arkkitehtuuri Oy Kahri & Co.& Co.

Unit Hunian : 97 unit sewa Lokasi : Helsinski, Finlandia Support Construction : lantai, Support Construction : lantai,

dinding, kolom, balok beton, posisi kamar mandi tetap, namun finishing material adalah pilihan.I fill C t ti ilih Infill Construction : pilihan material pada seluruh ruang seperti pada balkon, partisi yang dapat dibongkar pasang, p g p g,kelonggaran dalam hal penempatan dapur

KAJIAN PRESEDEN

Unit variation Plan

KAJIAN PRESEDEN

bi / / l i ki i l di Arabianranta / 2001 / Helsinski Finlandia

Architect : Esko Kahri

Developer : Sato Development Company

KAJIAN PRESEDEN

Unit variation Plan

KAJIAN PRESEDEN

S pport frame orks ada bebe apa pilihan nt k Support frameworks : ada beberapa pilihan untuk dipakai dalam rancangan, yakni struktur balok, beton, dan plat lantai beton konvensional, yang dibangun dengan sistem pre cast Ataupun bentuk ‘tunnel’ yang umum dengan sistem pre-cast. Ataupun bentuk tunnel yang umum dipakai di eropa. Bahkan di Jepang terdapat berapa jenis pilihan lain seperti: inverterted slab/beam/cloumn, thickened voided flat slab and coloumn bearing wall thickened-voided flat slab and coloumn, bearing wall structure, z-beam/slab/coloumn type.

Sub sistem mekanikal dapat dimasukkan dalam kelompok support maupun infill. Jalur pipa dan kabel horizontal dapat digolongkan pada infill, karena menyesuaikan lokasi yang d d b b d k j l

g g p f y y gdituju, dab bervariasi antara tiap unitnya. Sedangkan jalur vertikal digolongkan sebagai support, yang biasanya dijadikan satu dalam saluran shaft mekanikal-elektrikal d l bdalam bangunan.

KAJIAN PRESEDEN

Infill : demi pemenuhan jumlah variasi yang akan terjadi Infill : demi pemenuhan jumlah variasi yang akan terjadi sebanyak mungkin, maka sebaiknya dapur dan kamar mandi dalam rancangan nantinya tidak dalam kondisi tetap (fixed). Perlu adanya penerapan sistem raised-floor guna Perlu adanya penerapan sistem raised floor guna mempermudah pemipaan dan pengabelan.Keleluasaan dalam pemilihan bentuk fasad juga hendaknya diturut sertakan sebagai bagian dari infill, dan menjadi bagian diturut sertakan sebagai bagian dari infill, dan menjadi bagian dari keputusan penghuni, sehingga fasad yang terjadi bervariasi antara unit satu dengan yang lainnya. Seperti yang diaplikasikan dalam papendrecht, Belanda.Dikarenakan teknologi dan industri infill di Indonesia tidak semaju di negara lain yang lebih lama menerapkan Open-building sebelumnya, maka penyelesaiannya menggunakan k t k i k i l j N t t t k konstruksi konvensional saja. Namun tetap mengutamakan material yang bersifat cepat-pasang seperti dinding memakai partisi gipsum dengan rangka hollow, lantai karpet, parquet dsbparquet, dsb.

KAJIAN PRESEDEN

P l i Parcelation system : adalah sistem pembagian unit hunian dalam hal penjualan kepada calon penghuni. dimana dalam penjualannya pengelola memberikan keleluasaan bagi penghuni yang h d k b h t i l hendak menambah ataupun mengurangi luasan huniannya, menyesuaikan dari kebutuhan dan dana yang dimiliki Konsep ini seperti diterapkan pada preseden dimiliki. Konsep ini seperti diterapkan pada preseden apartemen di arabianranta di Helsinski Finlandia. Sehingga dengan memakai sistem ini diharapkan varian gg g pyang terjadi semakin banyak, dan bangunan kita dapat dikatakan semakin fleksibel.

BAB III:Metode Design Thesisg

Adapun jenis penelitian yang terjadi proses dalam Adapun jenis penelitian yang terjadi proses dalam design thesis ini tergolong pada tipe penelitianeksploratif. eksploratif.

Hal tersebut meliputi mengidentifikasi unsur-unsur Hal tersebut meliputi mengidentifikasi unsur-unsur dalam rancangan sebuah apartemen yang berkonsep fleksibel. Termasuk program ruang, tekhnologi baru, p g g, g ,detail-detail khusus, komposisi tampang dan massa, dsb. Menentukan lahan yang cocok untuk

i i l l i i b k l bih rancangan ini melalui pertimbangan atas kelebihan dan kekurangan dari beberapa alternatif pilihan.

START

Fenomena perubahan faktor/kekuatan Proses Merancang

Arsitektur itu selalu berhubungan dengan Manusia dan Budayanya

Fenomena perubahan faktor/kekuataninternal dalam proses merancang,yang berkaitan dengan penghuniyakni manusia.

Proses Merancangmerupakan proses sirkular,selalu ada perbaikan danPerubahan.

Tahap awal

Perlu sifat terbuka (Open) dalamRancangan,

Belum adanya rancangan Apartemendi Surabaya yang mengeterapkan sifatterbuka (Open) maupun konsep Openbuilding Permasalahan

Mengusulkan rancangan Apartemendi Surabaya yang menerpkan konsepOpen building Usulan Topik

Dilanjutkan dengan

Proses Pengumpulan data

Usulan Topik

HasilProses Pengumpulan Data

STUDI LITERATUR PUSTAKA,mengkaji teori, tulisan, ide, dan konsep-konsep mengenai Open Building

DATA

STUDI LITERATUR PRESEDEN,mengkaji studi kasus rancangan yang

k O

DATADi pakai untuk acuan

menganut tema ataupun konsep OpenBuilding

DATA

DATA

FIELD RESEARCH, mengunjungilokasi, dan mempelajari kondisi fisik,sosial buadaya dan regulasi mengenai DATA

DATA

sosial, buadaya, dan regulasi mengenaitapak yang hendak dipakai dalamperancangan

DATA

DATA

Pengumpulan Data

PEMILAHAN DATA

Pengumpulan Data

l

DATA

DATA

STUDI LITERATUR

STUDI PRESEDEN

Pengumpulan Data

DATA

DATA

STUDI PRESEDEN

FIELD REASEARCH

PEMILAHAN DATAAnalisa Data

KONSEP / IDE RANCANGAN

PROGRAM RUANG DATA LAHAN INFO. PENUNJANG

PERANCANGANPERANCANGAN

EVALUASI

Sintesa

Evaluasi

PROSES PENCARIAN/PENGUMPULAN DATAPROSES PENCARIAN/PENGUMPULAN DATA

STUDI LITERATUR STUDI LITERATURStudi literatur adalah kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara pencarian segala informasi dari sumber dengan cara pencarian segala informasi dari sumber tertulis seperti buku, media cetak, maupun internet.

STUDI LITERATURSTUDI LITERATURmengenai teori-teori perancangan arsitektur, diutamakan mereka yang menunjukkan perhatian terhadap konsep y g j p p pfleksibilitas

STUDI PRESEDENobyek studi kasus yang memiliki keterkaitan terhadap obyek rancangan maupun tema rancangan

PROSES PENCARIAN/PENGUMPULAN DATAPROSES PENCARIAN/PENGUMPULAN DATA

FIELD RESEARCH FIELD RESEARCHField Reascerch adalah peneleitian yang dilakukan di lapangan,dapat berupa survey lokasi, pemotretan situasi, interview kepada pihak-pihak yang terkait dengan proyek dsb pihak pihak yang terkait dengan proyek, dsb.

SURVEI LOKASI/SITEobjek pengamatan adalah kondisi fisik lahan, b b l h j i d k k d i batas-batas lahan, jenis dan karakter dari tanah lahan, serta ditambah dengan kondisi sosial dari lingkungan sekitar lahan tersebut. Kegiatan ini d di j d bil f h ddapat ditunjang dengan pengambilan foto terhadap informasi yang berkaitan dari lahan.

SURVEY PERATURAN BANGUNAN DAN TATA SURVEY PERATURAN BANGUNAN DAN TATA GUNA LAHANKegiatan ini dilakukan dengan jalan mengunjungi pihak yang berwenang, tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi be e g, j y d e d p o as peraturan bangunan seperti, GSB, KSB, KDB, dsb.

ANALISA DATA

D i d t t l h dik lk dil k k Dari data yang telah dikumpulkan dilakukan proses pengelompokan dalam beberapa kategori, seperti komponen ide konsep dsb dan kategori tersebut komponen, ide, konsep dsb. dan kategori tersebut bertindak sebagai variabel dalam desain tesis ini.

Setiap data yang dianggap penting dapat diberikan Setiap data yang dianggap penting dapat diberikan analisa khusus, dalam rangka penyesuaian terhadap rancangan.g

Dapat memulai proses modifikasi variabel, meskipun sebenarnya proses tersebut terus menerus p y pakan dilakukan pada kegiatan sintesa maupun evaluasi.

SINTESA

Dimana komponen unsur atau variabel dari hasil analisa Dimana komponen, unsur, atau variabel dari hasil analisa data-data yang telah diperoleh bangunan yang didapat dituang sebagian, ataupun seluruhnya dalam rencana lahan.

Disela-sela penggabungan komponen atau variabel tersebut dapat diikuti dengan penyesuaian melalui modifikasi komponen unsur yang dapat membentuk rancangan komponen, unsur, yang dapat membentuk rancangan.

Setelah itu dilanjutkan dengan proses analisa pertimbangan kecocokan hubungan antar variabel,

lih d h b i i i b l H l i i melihat pada hubungan antar masing-masing variabel. Hal ini dilakukan pada media gambar rancangan berupa denah, tampak, potongan, maupun perspektif.Sehingga sampai p , p g , p p p gg pterjadi sebuah rancangan apartemen yang memiliki karakter fleksibel.

PERMASALAHAN PENELITIANPERMASALAHAN PENELITIAN

• Bagaimana konsep perancangan apartemen open‐building di Surabaya?p g y

• Bagaimana wujud hasil akhir rancangan?B i i i b h d b d• Bagaimana variasi perubahan dan perbedaan yang ditawarkan? dalam skala mikro maupun makro

• Apakah rancangan telah menjawab prinsip• Apakah rancangan telah menjawab prinsip kemanusiaan dalam arsitektur

Konsep Open Building (pada rancangan)Konsep Open Building (pada rancangan)Fleksibel Pada:Fleksibel Pada:• Perubahan atau penambahan luasan unit ruangan• Penataan dan pembagian kamar dalam unit (termasuk pada• Penataan dan pembagian kamar dalam unit (termasuk pada 

ukuran balkon) • Pemilihan material ruangan dalam• Pemilihan material ruangan dalam• Pemilihan perabot ruangan

Ditunjukkan rancangan berupa:• Kaya Variasi bentuk rupa Tampang (bentuk tampang fleksibel, 

namun dengan penyelesaian akhir yang telah ditetapkan oleh developer)K i i b t k i i• Kaya variasi bentuk organisasi ruangan

Perubahan LuasanD bl it/S

Double unit/SpaceHorizontally Oriented

Double unit/SpaceHorizontally Oriented

Method of

Conventional 

Method of joining 

units/Spaces w/ Slabstick Syst.

joining units/Spaces method

w/ Slabstick Syst.

Single unit/SpaceMulti unit/Space/ pMulti Orientation

Perubahan Luasan

Transforming Process: Joining Single units/SpacesJoining Single units/Spaces

Composition of Single unit/Space

Perubahan luasan unit ruangan apartemen dapat

unit/Space

apartemen dapat dilakukan  secara horizontal maupun vertikalComposition of multi p

transformed unit/Space

Perubahan LuasanPerubahan Luasan

Perubahan luasan unit ruangan apartemen dapatapartemen dapat dilakukan  secara horizontal maupun vertikal

Organisasi Ruangan

TIPE 69/70 Dua unit tipe 69/70Dua unit tipe 69/70 yang didesain dengan fitur  berbeda, dalam hal penataan ruang,hal penataan ruang, dan desain tampang

Organisasi Ruangan

TIPE 69/70penggabungan

TIPE 69/70 Sebanyak 2 buah yang berdempetan  di samping kiri ataudi samping kiri atau kanan  

Rupa dan Bentuk TampangRupa dan Bentuk Tampang

Bentuk tampang yang terjadi y g jmenyesuaikan pada pengorganisasian  ruangan masing‐masing unit hunian.

Material, dan elemen pembentuk tampang diseragamkan

Variasi 1 tipe70c•1 Kamar Tidur

Tampang

1 Kamar Tidur•1 Kamar keluarga•1 Kamar Makan•1 Dapur1 Dapur•1 Kamar Mandi•1 Balkon

Denah

Pengaturan gRuangan (Modul)

Variasi 2 tipe 70m•1 Kamar Tidur•1 Kamar keluarga

Tampang

1 Kamar keluarga•1 Kamar Makan•1 Dapur•1 Kamar Mandi•1 BalkonDenah

Pengaturan R (M d l)Ruangan (Modul)

Variasi 3 tipe 70m•2 Kamar Tidur

Tampang2 Kamar Tidur

•1 Kamar keluarga•1 Kamar Makan•1 Dapur1 Dapur•1 Kamar Mandi•1 BalkonDenah Pengaturan

Ruangan (Modul)

Rupa dan Bentuk Tampang

Dinding ekspos Batu BataBatu Bata

Dinding cat warna Putih

Dinding penyekat kaca/ Jendela rangkaJendela rangka alumunium warna natural, kaca tinted

Pintu Jendela  

kaca tinted 

Pabrikan

Railing Besi TempaTempa

RancanganRancangan

Rancangang

Rancangang

Rancangang

Rancangang

Rancangang

Rancangang

Rancangang

Rancangang

Rancangang

Rancangang

RancanganKekayaan model Rupa dan Bentuk 

g

tampang unit hunian

Menunjukkan salah satu sifat pada konsep Open‐Building

Denah Lantai LG

Lobbyl lKantor Pengelola

MinimarketKafe

Denah Lantai UG

Kantor PengelolalKantor Developer

Kantor Konsultan

Denah Lantai 1‐4

Tipe 54  = 0Tipe 70 = 10Tipe 81 = 2Tipe 108 = 1

Denah Lantai 5‐7

Tipe 54  = 3Tipe 70 = 2Tipe 81 = 0Tipe 108 = 1

Denah Lantai 8

Tipe 54  = 4Tipe 70 = 0Tipe 81 = 0Tipe 108 = 0

Denah Lantai 9‐10

Tipe 54  = 1Tipe 70 = 2Tipe 81 = 1Tipe 108 = 0

Denah Lantai 11‐13

Tipe 54  = 3Tipe 70 = 1Tipe 81 = 0Tipe 108 = 0

Sistem StrukturSistem StrukturS i t t kt t d l h i t t kt• Secara umum sistem struktur apartemen adalah sistem strukturrangka, yang terdiri dari kolom, balok, dan plat lantai

• Kolom dan balok bersifat tetap, dalam hal ini berperan sebagaip, p gsupport dalam konsep open building, 

• Plat lantai adalah berupa sistem pre‐cast disusun dengan menataplat beton batangan berjajar dan ditumpukan pada 2 balok platplat beton batangan berjajar, dan ditumpukan pada 2 balok plat yang berseberangan seperti pada gambar, namun tidak diikat dengan pengecoran, dan didesain dengan lebar yang lebih kecil 

l bih i d ki k t k t j di b hsupaya lebih ringan dan memungkinkan untuk terjadi perubahan. 

Alur PenghunianAlur PenghunianPemiilihan unitPemiilihan unit

Perencanaan Modul B&Q Material Std

PenyesuaianB&Q Material Std.++

B&Q Material Cust.Berbeda/Baru

Pemesanan

Pelaksanaan 

Unit ApartemenMaterial  Drop Off Area

Freight Elevator PelaksanaanRenovasi

Instalasi

Pos Gudang Mtrl.

Pos Gudang Mtrl.

Unit Apartemen

Renovasi

PembersihanFreight Elevator

Drop Off AreaPembuangan Limbah

Drop Off Area

Prinsip PelaksanaanPrinsip Pelaksanaan• P i i j it it t d l h t l k j• Prinsip pengerjaan unit‐unit apartemen adalah tergolong pekerjaan

konstruksi ringan. Sebisa mungkin tidak memakai peralatankonstruksi berat. Sebagian besar merupakan pekerjaan instalasiatau pemasangan beserta penyesuaiannya dan sisanya adalahatau pemasangan beserta penyesuaiannya, dan sisanya adalahpekerjaan pembersihan. Sedangkan pekerjaan pembuatandilakukan dipabrik atau bengkel pertukangan.

• Konsultan melakukan ‘pembedahan’ kebutuhan material atas• Konsultan melakukan  pembedahan  kebutuhan material atas rancangan yang telah disepakati oleh calon penghuni, setelah itu dilanjutkan dengan pemesanan dan proses pelaksanaan.

• Pengelola telah menyiapkan modul dasar yang lengkap dengan BQ• Pengelola telah menyiapkan modul dasar yang lengkap dengan BQ hasil ‘pembedahan’ rancangan modul tersebut. Penghuni dapat merubah dan mengkostumisasi modul tersebut dengan konsekuensi waktu pengerjaan yang bertambah seiringkonsekuensi waktu pengerjaan yang bertambah seiring bertambahnya waktu perencanaan.

Prinsip PelaksanaanPrinsip Pelaksanaan

Contoh proses p‘Pembedahan’ suatu bidang dinding menjadi beberapa bagian material

Transportasi MaterialTransportasi Material

Transportasi MaterialTransportasi Material

Metode PelaksanaanMetode PelaksanaanPerbedaan dan Perubahan Material Finishing (Lantai)

Sistem Rised‐Floor

g ( )

KeramikKarpet

Parquet

Metode PelaksanaanMetode PelaksanaanPerbedaan dan Perubahan Material Finishing (dinding)g ( g)

W llWallpaper Cat Dinding

Metode PelaksanaanMetode PelaksanaanPerbedaan dan Perubahan Material Finishing (Langit‐Langit)g ( g g )

GypsumGypsum

Tanpa finishing (ekspos)

Kayu

Metode PelaksanaanMetode Pelaksanaanb d d b h O i iPerbedaan dan Perubahan Organisasi Ruang

Sistem Partisi rangka kayu/alumunium dengan penutup gypsum, kalsium, multiplek.

Metode PelaksanaanMetode Pelaksanaanb d d b h iPerbedaan dan Perubahan Luasan Unit Ruang

Horizontal

VertikalVertikal

Gangguan KenyamananGangguan Kenyamanan • Gangguan Kenyamanan dalam pekerjaan• Gangguan Kenyamanan dalam pekerjaan

Rancangan kelompok hunian yang mengaplikasikan konsep Open‐buildingakan menimbulkan beberapa konsekuensi gangguan kenyamanan. Hal initimbul karena selama dalam proses penghunian kegiatan konstruksitimbul karena selama dalam proses penghunian, kegiatan konstruksirenovasi pada unit tetangga dimungkinkan akan sering terjadi. Gangguankebisingan, limbah pekerjaan, tidak akan dapat dihindari pada setiappekerjaan konstruksi. Untuk itu diperlukan metode pengerjaan yang 

l bmampu meminimalisir gangguan tersebut.• Kebisingan

Sifat pekerjaan adalah instalasi, proses produksi dilakukakan diluar lokasi apartemen

• Pembuangan Limbahmerupakan tanggung jawab pekerja, harus ditempatkan pada wadah 

b kh h di k k ik k j l i ipembuangan khusus, yang harus diangkut ketika perkerjaan selesai tiap hari, melalui lift barang.

Prinsip Kemanusiaan denganRancangan yang dihasilkan

Manusia terkait Perbedaan dan PerubahanManusia terkait Perbedaan dan PerubahanKodrat manusia yang selalu mengalami perbedaan dan perubahan. Manusia, dengan budi pekerti dan akal pikirannya, melakukan perbaikan‐perbaikan atas kesalahan yang terlanjur dilakukannya dimasa lampauperbaikan atas kesalahan yang terlanjur dilakukannya dimasa lampau. Adanya perbaikan atas kesalahan sebelumnya tersebut menunjukkanadanya proses perubahan yang terjadi dalam tiap manusia. 

Sebuah rumah adalah kebutuhan dasar bagi hidup seorang manusiabersama keluarganya. Kehadiran sebuah tempat tinggal yang aman dannyaman merupakan syarat utama dalam meningkatkan kualitas hidup dank j h d l k hidkesejahteraan dalam kehidupan

Sehingga dalam merancang sebuah hunian, maupun kelompok hunian, di j k k i h d k h ik b d dyang ditujukan untuk manusia, hendaknya memperhatikan perbedaan dan

perubahan yang akan terjadi pada para penghuninya.

Prinsip Kemanusiaan denganRancangan yang dihasilkan

Fit r rancangan ang tanggap terhadap Perbedaan dan Per bahanFitur rancangan yang tanggap terhadap Perbedaan dan PerubahanFleksibel Pada:• Perubahan atau penambahan luasan unit ruangan• Penataan dan pembagian kamar dalam unit (termasuk pada bentuk 

dan ukuran balkon) • Pemilihan material ruangan dalamPemilihan material ruangan dalam

Dengan adanya fitur‐fitur tersebut tiap calon penghuni dapatmengkostumisasi unit hunian miliknya sesuai dengan kebutuhanmengkostumisasi unit hunian miliknya sesuai dengan kebutuhan, selera, dan kemampuan finansialnya, serta merubahnya ketika suatu saat diperlukan. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa rancangan iniSehingga dengan demikian, dapat dikatakan bahwa rancangan ini telah menjawab prinsip kemanusiaan dalam arsitektur, yang terkait dengan perbedaan dan perubahan.

KESIMPULAN dan SaranKESIMPULAN dan Saran• B h A t dib d k• Bahwa rancangan Apartemen yang dibangun dengan konsep open‐

building ini sudah dapat diterapkan di Surabaya, karena SDA, SDM, dan teknologi bangunan dari rancangan telah dikondisikan dengan yang dimiliki dan tersedia saat iniyang dimiliki dan tersedia saat ini.

• Dengan diaplikasikannya konsep open‐building dalam rancangan ini, maka Prinsip kemanusiaan dalam Arsitektur, dalam hal ini adalah kebutuhan manusia yang memiliki perbedaan dan perubahankebutuhan manusia, yang memiliki perbedaan dan perubahan dalam berhidup dan bertinggalnya telah terjawab. 

• Perlu adanya penelitian dan perencanaan lebih lanjut tentang prosedur kegiatan renovasi unit apartemen yang lebih kuat danprosedur kegiatan renovasi unit apartemen yang lebih kuat dan matang.

• Perlu adanya konsultasi lebih lanjut mengenai detil perhitungan kekuatan struktur demi didapatnya rancangan yang lebih aplikatifkekuatan struktur, demi didapatnya rancangan yang lebih aplikatif.

Kelebihan dan Kekurangan

+Kelebihan dan Kekurangan

Fl k ib l h d b d d b h h i+++

• Fleksibel terhadap perbedaan dan perubahan penghuni• Kaya Variasi organisasi ruang dan tampang, yang 

h ilk b k l k++menghasilkan rupa bangunan yang kompleks.

b h b d h k_• Gubahan massa bangunan yang sederhana, terkesan monoton dan ketinggalan jaman.P l d d l k i_ _• Perlu adanya rencana prosedur pelaksanaan renovasi unit yang kuat dan matang.

• Perlu adanya tambahan sistem rised floor supaya plat_

• Perlu adanya tambahan sistem rised‐floor supaya plat batang lantai tetap terhindar dari kerusakan  _

T i K ihTerima KasihBallantyne, Andrew ;(2002) What is Architecture. Routledge; London D k D P (1993) “A hit t l P i I f ti M t fDuerk, Donna P (1993) “Architectural Programming:Information Management for Design” Von Nostrad Reinhold, New York. Habraken, John ;The Uses of Levels , Open House International vol 27 no.2(2002)Habraken John N (1972) “Supports : an alternative to mass housing” TheHabraken, John N (1972)   Supports : an alternative to mass housing  The Architectural Press, LondonKendall, Sthepen and Jonathan Teicher; (2000) Residential Open Building; E & FN Spon; New YorkSpon; New YorkLang, John; (1987) Creating Architectural Theory; Von Nostrand Reinhold Company; New YorkLoch Sigrid ;Flexible Housing Type (2007); GermanyLoch, Sigrid ;Flexible Housing Type (2007); Germany Mangunwijaya,  YB. (1988); Wastu Citra; Gramedia Pustaka Utama; JakartaKertas Kerja, kuliah tamu Stephen Kendall “Introduction to Open‐Building” diRg.Jelantik Arsiteyktur ITS, Surabayag y , y