modul bahan campuran beton

23
MODUL PERTEMUAN KE – 10 MATA KULIAH : TEKNOLOGI BAHAN & KONSTRUKSI (4 sks) MATERI KULIAH: Definisi Bahan Tambah, Beberapa Alasan Menggunakan Bahan Tambah, Aspek Ekonomi Penggunaan Bahan Tambah, Perhatian Penting Dalam Penggunaan Bahan Tambah, Jenis Bahan Tambah, Bahan Tambah Kimia Menurut Draft Pedoman 1989. POKOK BAHASAN: BAHAN TAMBAH 1-1 DEFINISI BAHAN TAMBAH Menurut ACI Committee 212.1R-8 (Revised 1986) yang selalu diperbaiki sejak 1944, 2954, 1963, 1971, Jenis bahan tambah untuk beton dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu: accelerating, air-entraining, water reducer and set- controlling, finely devided mineral dan miscellaneous. 1-2 BEBERAPA ALASAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAH Beberapa tujuan yang penting dari penggunaan bahan tambah ini menurut manual of concrete practice dalam admixtures and concrete (ACI.212.1R-8, Revised 1986) antara lain: Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

Upload: tri-mulyanto

Post on 12-Aug-2015

110 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Bahan Campuran Beton

MODUL PERTEMUAN KE – 10

MATA KULIAH :

TEKNOLOGI BAHAN & KONSTRUKSI (4 sks)

MATERI KULIAH:

Definisi Bahan Tambah, Beberapa Alasan Menggunakan Bahan Tambah, Aspek

Ekonomi Penggunaan Bahan Tambah, Perhatian Penting Dalam Penggunaan

Bahan Tambah, Jenis Bahan Tambah, Bahan Tambah Kimia Menurut Draft

Pedoman 1989.

POKOK BAHASAN:

BAHAN TAMBAH

1-1 DEFINISI BAHAN TAMBAH

Menurut ACI Committee 212.1R-8 (Revised 1986) yang selalu diperbaiki

sejak 1944, 2954, 1963, 1971,

Jenis bahan tambah untuk beton dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu:

accelerating, air-entraining, water reducer and set-controlling, finely devided

mineral dan miscellaneous.

1-2 BEBERAPA ALASAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAH

Beberapa tujuan yang penting dari penggunaan bahan tambah ini

menurut manual of concrete practice dalam admixtures and concrete

(ACI.212.1R-8, Revised 1986) antara lain:

a) Memodifikasi Beton Segar, Mortar dan Grouting

Menambah sifat kemudahan pekerjaan tanpa menambah air atau

mengurangi kandungan air dengan sifat pengerjaan yang sama.

Menghambat atau mempercepat waktu peningkatan awal dari

campuran beton.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 2: Modul Bahan Campuran Beton

Mengurangi atau mencegah secara preventif penurunan atau

perubahan volume beton.

Mengurangi segregasi.

Mengembangkan dan meningkatkan sifat penetrai dan

pemompaan beton segar.

Mengurangi kehilangan nilai slump.

b) Memodifikasi Beton Keras, Mortar dan Grouting

Menghambat atau mengurangi ekolusi panas selama pengerasan

awal (beton muda).

Mempercepat laju pengembangan kekuatan beton pada umur

muda.

Menambah kekuatan beton (kuat tekan, kuat lentur atau kuat

geser dari beton).

Menambah sifat keawetan beton atau ketahanan dari gangguan

luar termasuk serangan garam – garam sulfat.

Mengurangi kapilaritas dari air.

Mengurangi sifat permeabilitas.

Mengontrol pengembangan yang disebabkan oleh reaksi dari

alkali termasuk alkali dalam agregat.

Menghasilkan struktur beton yang baik.

Menambah kekuatan ikatan beton bertulang.

Mengembangkan ketahanan gaya impact (berulang) dan

ketahanan abrasi.

Mencegah korosi yang terjadi pada baja (embedded metal).

Menghailkan warna tertentu pada beton atau mortar.

1-3 ASPEK EKONOMI PENGGUNAAN BAHAN TAMBAH

Penambahan bahan atambah dalam sebuah campuran beton atau mortar

tidak mengubah komposisi yang besar dari bahan yang lainnya, karena

penggunaan bahan tambah ini cenderung merupakan pengganti atau substitusi

dari dalam campuran beton itu sendiri.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 3: Modul Bahan Campuran Beton

Karena tujuannya memperbaiki atau mengubah sifat dan karakteristik

tertentu dari beton atau mortar yang akan dihasilkan, maka kecenderungan

perubahan komposisi dalam berat – volume tidak terasa secara langsung

dibandingkan dengan komposisi awal beton tanpa bahan tambah.

Penambahan biaya mungkin baru bisa terasa efeknya pada saat

pengadaan bahan tambah tersebut yang meliputi biaya transportasi,

penempatannya dilapangan dan biaya diluar dari biaya yang langsung tetap

menjadi perhatian dalam aspek ekonominya.

1-4 PERHATIAN PENTING DALAM PENGGUNAAAN BAHAN TAMBAH

Penggunaan bahan tambah dalam sebuah campuran beton harus

dikonfirmasikan dengan standar yang berlaku seperti SNI, ASTM, atau ACI.

Selain itu, yang terpenting adalah memperhatikan petunjuk dalam manualnya jika

menggunkaan bahan ”paten” yang diperdagangkan.

Beberapa evaluasi yang perlu dilakukan jika menggunakan bahan

tambah:

a) Penggunaan semen dengan tipe yang khusus

b) Penggunaan satu atau lebih bahan tambah

c) Petunjuk umum mengenai penggunaan atau temperatur yangt

diijinkan pada saat pengadukan dan pengecoran

Selanjutnya hal yang menjadi perhatian adalah:

a) Penggantian tipe semen atau sumber dari semen atau jumlah dari

semen yang digunakan atau memodifikasi gradasi agregat, atau

proporsi campuran yang diharapkan

b) Banyak bahan tambah mengubah lebih dari satu sifat beton, sehingga

kadang – kadang justru merugikan

c) Efek bahan tambah sangat nyata untuk mengubah karakteristik beton

misalnya FAS, tipe dan gradasi agregat, tipe dan lama pengadukan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 4: Modul Bahan Campuran Beton

1-5 JENIS BAHAN TAMBAH

Secara umum bahan tambah yang digunakan dalam beton dapat

dibedakan menjadi dua yaitu bahan tambah yang bersifat kimiawi (chemical

admixture) dan bahan tambah yang bersifat mineral (additive).

Bahan tambah admixture ditambahkan saat pengadukan dan atau saat

pelaksaaan pengecoran (placing) sedangkan bahan tambah aditif yaitu yang

bersifat mineral ditambahkan saat pengadukan dilaksanakan.

Bahan tambah ini biasanya merupakan bahan tambah kimia yang

dimasukkan lebih banyak mengubah perilaku beton saat pelaksanaan pekerjaan

jadi dapat dikatakan bahwa bahan tambah kimia (chemical admixture) lebih

banyak digunakan untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan.

Bahan tambah aditif merupakan bahan tambah yang lebih banyak bersifat

penyemenan jadi bahan tambah aditif lebih banyak digunakan untuk perbaikan

kinerja kekuatannya.

a) Bahan Tambah Kimia

Menurut standar ASTM. C.494 (1995:254) dan Pedoman Beton

1989 SKBI.1.4.53.1989 (Ulasan Pedoman Beton 1989:29), jenis bahan

tambah kimia dibedakan menjadi tujuh tipe bahan tambah.

Pada dasarnya suatu bahan tambah harus mampu

memperlihatkan komposisi dan unjuk kerja yang sama sepanjang waktu

pekerjaan selama bahan tersebut digunakan dalam racikan beton sesuai

dengan pemilihamn proporsi betonnya (PB, 1989:12). Jenis dan definisi

bahan tambah kimia ini sebagai berikut:

Tipe A ”Water – Reducing Admixtures”

Water – Reducing Admixtures adalah bahan tambah yang

mengurangi air pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan

beton dengan konsistensi tertentu.

Water – Reducing Admixture digunakan antara lain untuk

dengan tidak mengurangi kadar semen dan nilai slump untuk

memproduksi beton dengan nilai perbandingan atau rasio faktor

air semen (wer) yang rendah.

Atau dengan tidak mengubah kadar semen yang

digunakan dengan faktor air semen yang tetap maka nilai slump

yang dihasilkan dapat lebih tinggi. Hal lain juga dimaksudkan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 5: Modul Bahan Campuran Beton

dengan mengubah kadar semen tetapi tidak mengubah faktor air

semen dan slump. Pada kasusu pertama dengan mengurangi

faktor air semen secara tidak langsung akan meningkatkan

kekuatan tekannya karena dalam banyak kasus dengan faktor air

semen yang rendah akan meningkatkan kekuatan beton.

Pada kasus kedua dengan tingginya nilai slump yang

didaptkan akan memudahkan penuangan adukan (placing) atau

dengan hal ini waktu penuangan adukan dapat diperlambat. Pada

kasus ketiga dimasukkan untuk mengurangi biaya karena

penggunaan semen yang lebih kecil (marther, Bryant., 1994:494-

495).

Bahan tambah pengurang air dapat berasal dari bahan

organik ataupun campuran anorganik untuk beton tanpa udara

(non-air-entrained) atau dengan udara dalam hal mengurangi

kandungariair campuran.

Selain itu bahan tambah ini dapat digunakan untuk

memodifikasi waktu pengikatan beton atau mortar sebagai

dampak perubahan faktor air semen. Komposisi dari campuran

bahan tambah ini diklasifikasikan secara umum menjadi 5 kelas:

1. Asam lignosulfonic dan kandungan garam-garam.

2. Modifikasi dan turunan asam lignosulfonic dan

kandungan garam-garam.

3. Hydroxylated carboxylic acids dan kandungan

garamnya.

4. Modifikasi hydroxylated carboxylic acids dan

kandungan garamnya.

5. Material lain seperti:

Material inorganik seperti seng, garam-garam,

barak, posfat, klorida.

Asam amino dan turunannya,

Karbonhidrat, polisakarin dan gula asam.

Campuran polimer, seperti eter, turunan melamic,

naptan, silikon, hidrokarbon-sulfat.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 6: Modul Bahan Campuran Beton

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bahan

tambah ini adalah air yang dibutuhkan, kandungan air,

konsistensi, bleeding dan kehilangan air pada saat beton segar,

laju pengerasan, kekuatan tekan dan lentur, ketahanan terhadap

perubahan volume, susut pada saat pengeringan. Berdasarkan

hal tersebut, menjadi penting untuk melakukan pengujian sebelum

pelaksanaan pencampuran terhadap bahan tambah tersebut.

Tipe B ”Retarding Admixture”

Retarding Admixtures adalah bahan tambah yang

bermngsi untuk menghambat waktu pengikatan beton.

Penggunanya untuk menunda waktu pengikatan beton {setting

time) misalnya karena kondisi cuaca yang panas, atau

memperpanjang waktu untuk pemadatan untuk menghindari cold

joints dan menghindari dampak penurunan saat beton segar pada

saat pengecoran dilaksanakan.

Tipe C ”Accelerating Admixture”

Accelerating Admixtures adalah bahan tambah yang

bermngsi untuk mempercepat pengikatan dan pengembangan

kekuatan awal beton. Bahan ini digunakan untuk mengurangi

lamanya waktu pengeringan (hidrasi) dan mempercepat

pencapaian kekuatan pada beton. Accelerating Admixtures yang

paling terkenal adalah kalsium klorida. Bahan kimia lain yang

berfungsi sebagai pemercepat antara lain adalah senyawa-

senyawa garam seperti klorida, bromida, karbonat, silikat dan

terkadang senyawa organik lainnya seperti tri-etanolamin. Perlu

ditekankan bahwa kalsium klorida jangan digunakan jika korosi

progresif dari tulangan bajadapat terjadi. Dosis maksimum adalah

2 dari berat semen yang digunakan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 7: Modul Bahan Campuran Beton

Penggunaan bahan tambah pemercepat laju pengerasan

harus didasarkan atas pertimbangan ekonomi dengan

membandingkan pada penggunaan bahan tambah lain seperti,

bandingkan dengan penggunaan semen Tipe III, penggunaan

semen yang lebih banyak, penggunaan metode perawatan dan

proteksi yang berbeda, penggunaan bahan air dan agregat yang

panas. Secara umum, kelompok bahan tambah ini dibagi menjadi

tiga: (1). Larutan garam organik, (2). Larutan campuran organik,

(3). Material miscellaneous.

Tipe D ”Water Reducing and Retarding Admixture”

Water Reducing and Retarding Admixtures adalah bahan

tambah yang berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air

pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan

konsistensi tertentu dan menghambat pengikatan awal.

Water Reducing and Retarding Admixtures yaitu

pengurang air dan pengontrol pengeringan (Water Reducing

Admixture). Bahan ini digunakan untuk menambah kekuatan

beton. Bahan ini juga akan mengurangi kandungan semen yang

sebanding dengan pengurangan kandungan air. Bahan ini hampir

semuanya berwujud cair.

Air yang terkandung dalam bahan ini akan menjadi bagian

dari air campuran beton. Jadi, dalam perencanaan air ini hams

ditambahkan sebagai berat air total dalam campuran beton. Perlu

ditekankan bahwa perbandingan antara mortar dengan agregat

kasar tidak boleh berubah.

Perubahan kandungan air, atau udara, atau semen, harus

diatasi dengan perubahan kandungan agregat halus sehingga

volume tidak berubah.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 8: Modul Bahan Campuran Beton

Tipe E ”Water Reducing and Accelerating Admixture”

Water Reducing and Accelerating Admixtures adalah

bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air

pencampur yang diperlukan untuk menghasilan beton yang

konsistensinya tertentu dan mepercepat pengikatan awal.

Bahan ini digunakan untuk menambah kekuatan beton.

Bahan ini juga akan mengurangi kandungan semen yang

sebanding dengan pengurangan kandungan air artinya FAS yang

digunakan tetap dengan mengurangi kadar air. Bahan ini hampir

semuanya berwujud cair. Air yang terkandung dalam bahan ini

akan menjadi bagian dari air campuran beton. Jadi, dalam

campuran perencanaan air ini harus di tambahkan sebagai berat

air total dalam campuran beton. Perlu ditekankan bahwa

perbandingan antara mortar dengan agregat kasar tidak boleh

berubah. Perubahan kandungan air, atau udara, atau semen,

harus diatasi dengan perubahan kandungan agregat halus

sehingga volume tidak berubah Pemercepat waktu pengikatan

didalam bahan tambah kimia ini untuk mempercepat sehingga

untuk beton yang menggunakan bahan tambah ini akan dihasilkan

waktu pengikatan cepat dan kadar air yang rendah dalam FAS.

Kondisi yang dikehendaki adalah kuat tekan beton yang tinggi

tetapi kecepatan pengikatan yang dinginkan dapat lebih tinggi.

Tipe F ”Water Reducing, High Range Admixture”

Water Reducing, High Range Admixtures adalah bahan

tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur

yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi

tertentu, sebanyak 12% atau lebih.

Fungsinya untuk mengurangi jumlah air pencampur yang

diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu,

sebanyak 12% atau lebih. Kadar pengurangan air dalam bahan ini

lebih tinggi sehingga diharapkan kekuatan beton yang dihasilkan

lebih tinggi dengan air yang sedikit, tetapi tingkat kemudahan

pekerjaan juga lebih tinggi. Jenis bahan tambah ini dapat berupa

superplasticizer. Bahan jenis ini pun termasuk dalam bahan kimia

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 9: Modul Bahan Campuran Beton

tambahan yang baru, dan disebut sebagai "bahan tambahan kimia

pengurang air". Tiga jenis plastisizer yang dikenaladalah (1).

kondensi sulfonat melamin formadehid dengan kandungan klorida

sebesar 0.005%, (2). sulfonat nafthalin formaldehid dengan

kandungan klorida yang dapat diabaikan dan (3). modifikasi

lignosulfonat tanpa kandungan klorida. Ketiga jenis bahan

tambahan tersebut dibuat dari sulfonat organik dan disebut

superplastisizer, karena dapat mengurangi pemakaian air pada

campuran beton dan meningkatkan slump beton sampai 8 inch

(208 mm) atau lebih. Dosis yang disarankan adalah 1% sampai

2% dari berat semen. Dosis yang berlebihan akan menyebabkan

menurunnya kekuatan tekan beton.

Tipe G ”Water Reducing, High Range Retarding

Admixture”

Water Reducing, High Range Retarding Admixtures adalah

bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air

pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan

konsistensi tertentu, sebanyak 12% atau lebih dan juga untuk

menghambat pengikatan beton. Jenis bahan tambah ini

merupakan gabungan superplasticizer dengan menunda waktu

pengikatan beton. Biasanya digunakan untuk kondisi pekerjaan

yang sempit karena sedikitnya sumber daya yang mengelola

beton yang disebabkan oleh keterbatasan ruang kerja.

b) Bahan Tambah Mineral (additive)

Bahan tambah mineral ini merupakan bahan tambah yang

dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja beton. Pada saat ini, bahan

tambah mineral ini lebih banyak digunakan untuk memperbaiki kinerja

tekan beton, sehingga bahan tambah mineral ini cenderung bersifat

penyemenan. Beberapa bahan tambah mineral ini adalah pozzollan, fly

ash, slag, dan silica fume. Beberapa keuntungan penggunaan bahan

tambah mineral ini antara lain (Cain, 1994: 500-508):

memperbaiki kinerja workability

mengurangi panas hidrasi

mengurangi biaya pekerjaan beton

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 10: Modul Bahan Campuran Beton

mempertinggi daya tahan terhadap serangan sulfat

mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali-

silika

mempertinggi usia beton

mempertinggi kekuatan tekan beton

mempertinggi keawetan beton

mengurangi penyusutan

mengurangi porositas dan daya serap air dalam beton.

Abu Terbang Batu Bara

Menurut ASTM C.618 (ASTM, 1995:304) abu terbang (fly

ash)didefinisikan sebagai butiran halus hasil residu pembakaran

batubara atau bubuk batu bara. Fly ash dapat dibedalkan menjadi

dua, yaitu abu terbang yang normal yang dihasilkan dari

pembakaran batubara antrasit atau batubara bitomius dan abu

terbang kelas C yang dihasilkan dari batubara jenis lignite atau

subbitumeus. Abu terbang kelas C kemungkinan mengandung

kapur (lime) lebih dari 10% beratnya. Kandungan kimia yang

dibutuhkan dalam fly ash tercantum dalam Tabel 5 1 (ASTM

C.618-95:305).

Tabel 5.1. Kandungan Kimia Fly Ash

SenyawaKimia Jenis F Jenis COksidaSilika(SiO2)+OksidaAlumina(Al2O3)+

Oksida Besi (Fe2O3), minimum %70.0 50.0

Trioksida Sulfur (SO3), maksimum % 5.0 5.0Kadar Air, maksimum % 3.0 3.0

Kehilangan Panas, maksimum % 6.0^ 6.0^ Penggunaan smapai dengan 12% masih diijinkan jika ada perbaikan kinerja atau hasi test laboratotium meunjukkaj demikian.

Slag

Slag merupakan hasil residu pembakaran tanur tinggi.

Definisi slag dalam ASTM. C.989, "Standard spesification for

ground granulated Blast-Furnace Slag for use in concrete and

mortar", (ASTM, 1995: 494) adalah produk non-metal yang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 11: Modul Bahan Campuran Beton

merupakan material berbentuk halus, granular hasil pembakaran

yang kemudian didinginkan, misalnya dengan mencelupkannya

dalam air.

Keuntungan penggunaan slag dalam campuran beton

adalah sebagai berikut (Lewis, 1982).

1. Mempertinggi kekuatan tekan beton karena

kecenderungan melambatnya kenaikan kekuatan

tekan.

2. Menaikkan ratio antara kelenturan dan kuat tekan

beton.

3. Mengurangi variasi kekuatan tekan beton.

4. Mempertinggi ketahanan terhadap sulfat dalam air laut.

5. Mengurangi serangan alkah-silika.

6. Mengurangi panas hidrasi dan menurunkan suhu.

7. Memperbaiki penyelesaian akhir dan memberi wama

cerah pada beton.

8. Mempertinggi keawetan karena pengaruh perubahan

volume.

9. Mengurangi porositas dan serangan klorida.

Faktor-faktor untuk menentukan sifat penyemenan

(cementious) dalam slag adalah komposisi kimia, konsentrasi

alkali dan reaksi terhadap sistem, kandungan kaca dalam slag,

kehalusan, dan temperatur yang ditimbulkan selama proses

hidrasi berlangsung (Cain, 1994: 505).

Silika Fume

Menurut standar "Spesificationfor Silica Fume for Use in

Hydraulic Cemen Concrete and Mortar" (ASTM.C. 1240,1995:

637-642) silica fume adalah material pozzollan yang halus,

dimana komposisi silika lebih banyak yang dihasilkan dari tanur

tinggi atau sisa produksi silikon atau alloy besi silikon (dikenal

sebagai gabungan antara microsilika dengan silika fume).

Penggunaan silica fume dalam campuran beton

dimaksudkan untuk menghasilkan beton dengan kekuatan tekan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 12: Modul Bahan Campuran Beton

yang tinggi. Beton dengan kekuatan tinggi digunakan, misalnya,

untuk kolom struktur atau dinding; geser, pre-cast atau beton pra-

tegang dan beberapa keperluan lain. Kriteria kekuatan beton

berkinerja tinggi saat ini sekitar 50-70 MPa untuk umur 28 hari.

Penggunaan silica fume berkisar antara 0 – 30% untuk

memperbaiki karakteristik kekuatan dan keawetan beton dengan

faktor semen sebesar 0.34 dan 0.28 dengan atau tanpa bahan

superplastisizer dan nilai slump 50 mm (Yogendran, et al,

1987:124-129).

Tabel 5.2. Komposisi Kimia Silica Fume

Kimia Berat dalam persen

SiO2

Karbon92-94

3-5Fe2 O3

CaO0.10-0.500.10-0.15

Al2O3

MgOMnO

0.20 - 0.300.10-0.20

0.008K2O

Na2O0.100.10

Fisika Berat dalam PersenBerat Jenis 2.02

Rata-rata ukuran partikel, u.m,Lolos ayakan No.325 dala,

Keasaman pH (10 air dalam slurry)

0.199.00

7.3Sumbe: Yogendran., et al., ACI Material Journal, Maret/April, 1987:125

Selain dari Tabel 5.2, komposisi kimia dan fisika yang

dibutuhkan silica fume dapat dilihat di Tabel 1 sampai Tabel 4

ASTM.C.1240.

Peghalus Gradasi (finely divided mineral admixture)

Bahan ini berupa mineral yang dipakai untuk memperhalus

perbedaan-perbedaan pada campuran beton dengan memberikan

ukuran yang tidak ada atau kurang dalam agregat. Selain itu juga

dapat dipergunakan untuk menaikan mum dari beton yang akan

dibuat. Kegunaan lainnya adalah untuk mengurangi permeabilitas

atau expansi dan juga mengurangi biaya produksi beton. Contoh

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 13: Modul Bahan Campuran Beton

bahan ini adalah kapur hidrolis, semen slag, fly ash, dan pozollan

alam yang sudah menjadi kapur atau mentah.

c) Bahan Tambah Lainnya

Air Entraining

Bahan tambah ini membentuk gelembung-gelembung udara

berdiameter 1 mm atau lebih kecil di dalam beton atau mortar selama

pencampuran, dengan maksud mempermudah pengerjaan beton

pada saat pengecoran dan menambahkan ketahanan awal pada

beton. Hampir semua bahan air entraining admixture berwujud cair,

tetapi ada yang berbentuk serbuk, lapisan-lapisan atau gumpalan.

Banyaknya bahan tambahan yang diperlukan untuk memperoleh

gelembung udara ini tergantung pada bentuk dan gradasi agregat

yang digunakan. Semakin halus ukuran agregat, semakin besar

persentase bahan tambah yag diperlukan. Persentase ini dipengaruhi

juga oleh beberapa faktor lain seperti jenis dan kondisi pencampur,

apakah memakai fly-ash ataukah pozollan lain, juga derajat agitasi

campuran. Penambahan udara ini dapat mengurangi kekuatan udara,

tetapi dengan mempertahankan kandungan semen dan kemudahan

kerja, pengurangan kekuatan ini dapat dicegah karena faktor air

semennya berkurang.

Beton Tanpa Slump

Beton tanpa slump didefinisikan sebagai beton yang

mempunyai slump sebesar 1 inch (25.4 mm) atau kurang, sesaat

setelah pencampuran. Pemilihan bahan tambah ini tergantung pada

sifat-sifat beton yang diinginkan terjadi, seperti sifat plastisnya, waktu

pengikatan dan pencapaian kekuatan, efek beku-cair, kekuatan dan

harga dari beton tersebut.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 14: Modul Bahan Campuran Beton

Polimer

Ini adalah produk bahan tambah yang baru yang dapat

menghasilkan kekuatan tekan beton yang tinggi sekitar 15.000 psi

(1.000 psi = 6,9 MPa) atau lebih, dan kekuatan belah tariknya sekitar

1.500 Psi atau lebih. Beton dengan kekuatan tinggi ini biasanya

diproduksi dengan menggunakan polimer dengan cara (1).

memodifikasi sifat beton dengan mengurangi air di lapangan atau (2).

menjenuhkan dan memancarkannya pada temperatur yang sangat

tinggi di laboratorium.

Beton dengan modifikasi polimer (PMC=Polimer Modified

Concrete) adalah beton yang ditambah resin dan pengeras sebagai

bahan tambahan. Prinsipnya adalah menggantikan air pencampur

dengan polimer sehingga dihasilkan beton yang berkekuatan tinggi

dan mempunyai mutu yang baik. Faktor polimer beton yang optimum

adalah berkisar 0.3 sampai 0.45 dalam perbandingan berat, untuk

mencapai kekuatan tinggi tersebut.

Bahan Pembantu Untuk Mengeraskan Permukaan Beton

(hardener concrete)

Permukaan beton yang harus menanggung beban-beban yang

berat dan hidup serta selalu dalam keadaan berputar atau berpindah-

pindah, seperti lantai untuk bengkel-bengkel alat alat berat (heavy

equiment), dan lainnya. Pembebanan ini akan menyebabkan

pengausan pada permukaan beton, yang seiring dengan

bertambahnya waktu akan menyebabkan rusaknya permukaan beton

tersebut. Untuk menghindari hal ini dapat digunakan dua jenis bahan

untuk mengeraskan permukaan beton. Yaitu (1) agregat beton terbuat

dari bahan kimia, dan (2) agregat metalik, terdiri dari butiran-butiran

yang halus. Untuk memperkeras permukaan beton, harus dipilih salah

satu dari bahan pengeras tersebut dan kemudian ditambahkan

kedalam campuran beton saat pengeijaan beton berlangsung.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 15: Modul Bahan Campuran Beton

Bahan Pembantu Kedap Air

Jika beton terletak di dalam air atau berada di dekat

permukaan air tanah (misalnya beton yang digunakan pada

pembuatan tunnel) maka beton tersebut tidak boleh mengalami

rembesan sehingga harus diusahakan agar kedap air. Salah satu

bahan yang dapat digunakan adalah bahan yang mempunyai partikel-

partikel halus dan gradasi yang menerus dalam campuran beton.

Bahan-bahan semacam itu akan mengurangi permeabilitas air.

Bahan Tambah Pemberi Warna

Beton yang diexpose permukaannya biasanya memerlukan

keindahan. Bahan yang digunakan untuk memberi wama pada

permukaan beton ini cat (coating), yang dilapiskan setelah pengerjaan

beton selesai. Cara lainnya adalah menambahkan bahan wama,

misalnya oker atau umber (pewama coklat), kedalam permukaan

beton selagi beton masih segar. Bahan-bahan ini biasanya

dicampurkan dalam suatu adukan yang mutunya terjamin baik. Cara

ini merupakan cara yang terbaik. Selain itu dapat pemberian wama

dapat pula dilakukan dengan cara menaburkan pasir silika atau

agregat metalik selagi permukaan beton masih dalam keadaan segar.

Bahan Tambah Untuk Memperkuat Ikatan Beton Lama

Dengan Beton Baru (bonding agent for concrete)

Penuangan beton segar di atas permukaan beton lama sering

mengalami kesulitan dalam pengikatan (penyatuannya). Untuk

mengatasinya, perlu ditambahkan suatu bahan tambah agar terjadi

ikatan yang menyatu antara permukaan yang lama dengan

permukaan yang baru jenis bahan tambah tersebut biasnya di sebut

bonding agent yang merupakan larutan polimer.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 16: Modul Bahan Campuran Beton

1-6 BAHAN TAMBAH KIMIA MENURUT DRAFT PEDOMAN BETON 1989

a) Syarat Umum Mutu Bahan Tambah

1. Beton yang pembuatannya menggunakan jenis-jenis bahan

tambah yang disebutkan di atas, harus memenuhi persyaratan

fisika seperti yang termuat dalam ASTM C.494, Standard

Spesification for Chemical Admixture for Concrete.

2. Atas pennintaan pembeli/pemakai, produsen bahan tambah harus

menyatakan secara tertulis bahwa bahan yang disediakan untuk

suatu pekerjaan beton adalah sama dalam segala halnya dengan

bahan yang diujikan untuk memenuhi persyaratan mutu.

3. Atas permintaan pembeli/pemakai, produsen bahan tambah yang

akan dipakai untuk beton pra-tekan hams menyatakan secara

tertulis kadar klorida di dalam bahan tambah tersebut dan bahwa

kadar klorida sudah ditambahkan selama pembuatannya.

b) Keseragaman dan Kesamaan (Komposisi)

Apabila ditentukan oleh pembeli/pemakai bahwa perlu dilakukan

uji teseragaman terhadap jumlah bahan tambah, maka uji ini dilakukan

dengan ketentuan sebagai berikut:

Pengujian dilakukan terhadap contoh awal (initial sample) dan

hasil uji dijadikan referensi untuk membandingkan hasil-hasil

uji atas contoh yang diambil dari sembarang kumpulan bahan

(lot).

Analisis infra-red, hasil spektra absorbsi sejauh mungkin harus

sama antara contoh awal dengan contoh dari suatu lot.

Residu pengeringan di dalam oven, bila diuji dengan cara dan

ketentuan dalam ASTM C.494, variasinya antara nilai contoh

awal dengan contoh yang diambil dari lot harus berada pada

batas variasi di mana 5% untuk bahan tambah cair dan 4%

untuk bahan tambah non cair.

Berat jenis untuk bahan tambah cair perbedaan untuk contoh

awal dengan air suling dan dengan contoh dari lot tidak boleh

lebih besar dari 10%.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI

Page 17: Modul Bahan Campuran Beton

Latihan

1. Jelaskan definisi bahan tambah!

2. Apa yang dimaksud dengan bahan fambah kimia dan bahan tambah mineral?

Bagaimana proses pencampuran untuk bahan tambah kimia dan mineral?

3. Jelaskan beberapa alasan mengapa digunakan bahan tambah!

4. Jelaskan jenis-jenis bahan tambah kimia menurut SNI!

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T TEKNOLOGI BAHAN

KONSTRUKSI