2. perancangan beton bertulang

Upload: ferdian-rafa-firdaus

Post on 05-Jul-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    1/35

    KONSEP DASAR BETON BERTULANG

    Soelarso.ST.,M.Eng

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

    STRUKTUR BETON I

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    2/35

    Perancangan Beton Bertulang

    Analisis dan Desain

    Pada beton bertulang ada dua kajian : A. Analisis.

    Diketahui : Penampang

    beton, ukuran tulangan,Kuat tekan beton (f’ c ),Kuat leleh baja tulangan (f y )

    Menghitung kapasitasdan ketahanan penampang

    Cek penampang Terhadap gaya luar

    B. Desain

    Diketahui/menghitungbeban terfaktor Mu

    Tetapkan Parameterpenampang (dimensi, kuat tekan

    Beton (f’c), kuat leleh baja Tulangan (fy)

    Menghitung kebutuhantulangan

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    3/35

    Perkembangan peraturan Beton Indonesia

    1. PBI 19552. PBI 19713. SKSNI T 15-03-19914. SNI 03 – 2847-19925. SNI 03-2847-2002

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    4/35

    Faktor Beban

    Faktor beban mengapa berbeda untuk tiap jenis beban?

    Beban SK SNI T 15-03-1991 SNI 03-2847-2002

    Beban Mati U = 1,4 D

    Beban Mati & Hidup U = 1,2 D + 1,6 L U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R)

    Beban AnginU = 0,75 (1,2 D + 1,6 L + 1,6 W )U = 0,9 D + 1,3 W

    U = 1,2 D + 1,0 L + 0,5 (A atau R) + 1,6 WU = 0,9 D + 1,6 W

    Beban GempaU = 1,05 (D + L R + E )U = 0,9 (D + E )

    U = 1,2 D + 1,0 L + 1,0 EU = 0,9 D + 1,0 E

    Tekanan Tanah U = 1,2 D + 1,6 L + 1,6 H U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R) + 1,6 H

    TemperaturU = 0,75 (1,2 D + 1,6 L + 1,2 T )U = 1,2 (D + T )

    U = 0,75 (1,2 D + 1,6 L + 1,2 T )U = 1,2 (D + T )

    Beban Dinamik Diperhitungkan pd L: Fak.Kejut x L Diperhitungkan pada L: Fak.Kejut x L

    Beban Fluida Ditambahkan: 1,2 FU = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R) + 1,2 FU = 1,4 D + 1,4 F

    Tumbukan P Ditambahkan: 1,2 P

    Faktor Keamanan

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    5/35

    Faktor Reduksi Kekuatan

    Beberapa nilai yg penting, untuk: SKSNI T-15-03-1991 SNI 03-2847-2002

    Lentur, tanpa beban aksial 0,80 0,80 Aksial tarik 0,80 0,80

    Aksial tarik dengan lentur 0,80 0,80

    Aksial desak 0,70 atau 0,65 0,70 atau 0,65

    Aksial desak dengan lentur 0,70 atau 0,65 0,70 atau 0,65Geser 0,60 0,75

    Torsi 0,60 0,75

    Tumpuan pada beton (bearing) 0,70 0,65

    Faktor reduksi kekuatan adalah untuk memperhitungkan adanya kemungkinan :Kesalahan hitung (pemodelan/penyederhanaan perilaku bahan dan perilakustruktur beton bertulang, pembulatan angka-angka)Kekurangan mutu bahanKekurangan dimensi

    Ketelitian pelaksanaan (misalnya letak/posisi baja tulangan

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    6/35

    Metode Perencanaan

    1. Semua komponen/elemen struktur harus direncanakan cukup kuat denganmemperhatikan faktor pembesaran beban dan faktor reduksi kekuatan 2. Pembebanan harus mengikuti

    a. SNI 03-1727-1989 Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dangedung

    b. SNI 03-1726-2002 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan

    gedung 3. Kontrol Lendutan

    a. Komponen/elemen struktur beton bertulang harus mempunyai kekuatanyang cukup untuk membatasi lendutan/deformasi yang membahayakan ataumemperlemah kekuatan atau kemampuan layan.

    b. Untuk menghindari lendutan yang berlebihan maka elemen struktur harusdirencanakan dan mengikuti ketentuan pada Pasal 11.5

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    7/35

    Beberapa istilah yang menyatakan kekuatan suatu penampang beton :Kuat Nominal (Rn) kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang

    dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikandengan nilai faktor reduksi kekuatan yang sesuai.Kuat nominal ini biasanya ditulis dengan simbol Mn, Vn, Tn, dan Pn

    Kuat Rencana (Rr) kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperoleh dari hasil perkalian antara kuat nominal Rn dan faktor reduksi kekuatan .

    Kuat rencana ini biasanya ditulis dengan simbol Mr, Vr, Tr, dan Pr

    Kuat Perlu (Ru) kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasi beban U.Kuat perlu ini biasanya ditulis dengan simbol Mu, Vu, Tu, dan Pu

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    8/35

    Faktor Aman dalam Hitungan Struktur Beton Bertulang

    Beban : D, L, W, E

    Gaya Internal ,mis.: MD, ML, M W , ME

    Kuat Perlu ,mis.: Mu = 1,2 MD + 1,6 ML

    Analisis Struktur (elastislinier)

    Faktor Beban

    Dimensi Penampang &Kuat Bahan: f´c, f y

    Hitungan Kuat Penampang :dengan asumsi-asumsi pada modelbahan& mekanik penampang

    Kuat NominalPenampang: mis.: Mn

    Faktor Reduksi Kekuatan

    Kuat Rencana Penampangmis.: Mr = 0,8 Mn

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    9/35

    Contoh Soal mencari momen perlu pada simple beam

    Balok beton dengan dimensi seperti gambar dibawah, mempunyai dimensi 300 x500 mm terletak pada tumpuan sederhana sendi-rol. Bekerja beban diatas balok berupa beban mati sebesar 2 KN/m dan beban hidup Q L = 2 KN/m. Jika beratjenis beton c = 25 KN/m 3, hitunglah momen perlu dan momen nominal untuk perencanaan balok tersebut.

    300 mm

    500 mm

    Penyelesaian

    8 m

    Q (KN/m)

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    10/35

    Beban mati :Berat balok (q balok) = 0,3 0,5 0,25 = 3,75 KN/m

    Beban mati = 2 KN/m Jumlah beban mati QD = 5, 75 KN/m

    Beban hidup (QL ) : 2 KN/m

    Momen Perlu (Mu) = 1,2.M D + 1,6 M L = 80,8 KNm

    Momen akibat beban mati (MD )MD = ⅛ .Q D L2 = 46 KNm

    Momen akibat beban hidup (ML )ML = ⅛ .Q L L2 = 16 KNm

    Nilai kuat rencana = kuat nominal Jadi Momen rencana (Mr = . Mn) Jika Mr = Mu = 80,8 KNm = 0,8 maka :Mn = Mr / = 80,8/0,8 = 101 KNm

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    11/35

    Tinggi Penampang Minimum Balok

    Dalam hal mendukung beban lentur, jika ukuran balok terlalu kecil maka akanterjadi lendutan yang besar dan berbahaya bagi struktur balok, bahkan akan timbulretak yang lebar sehingga dapat meruntuhkan struktur balok.SNI 03-2847-2002 memberikan persyaratan tinggi penampang minimal (h) balok maupun pelat sesuai tabel dibawah ini.

    Komponenstruktur

    Tebal Minimum, h

    Dua tumpuansederhana Satu ujungmenerus Kedua ujungmenerus Kantilever

    Komponen yang tidak menahan atau tidak disatukan dengan partisi ataukonstruksi lain yang mungkin akan rusak oleh lendutan yang besar

    Pelat masifsatu arah

    Ll 20 L/ 24 L/ 28 L/ 10

    Balok ataupelat rusuk satu arah

    L/ 16 L/ 18,5 L/ 21 L/ 8

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    12/35

    Perancangan Elemen Dengan Beban Lentur

    Asumsi untuk analisis/desain penampang

    1. Asas Bernoulli

    Penampang rata tetap rata dan tegak lurussumbu memanjang-nya, setelah elemenmengalami lentur.

    2. Asas Navier

    Regangan pada penampang terdistribusisecara linier (berbanding lurus terhadapjaraknya dari garis netral)

    garis netralDistribusil inier

    e

    Tidak berlaku untuk struktur lentur tinggibentang sederhana : h/L 4/5Balok menerus : h/L 2/5

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    13/35

    3. Regangan desak maksimum untuk beton pada serat tepi desak ecu = 0,003

    4. Distribusi tegangan desak beton dapat dianggap berbentuk : parabola,trapesium atau empat persegi panjang (E.P.P)

    garis netral

    ecu = 0,003 Tepi desak Digunakandalam

    ACI 318 danSNI

    Parabola Trapesium E.P.P.

    5. Bagian tarik beton diabaikan

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    14/35

    6. Tegangan tarik baja dianggap elastis linier – plastis

    ES = 200 000 MPa

    Regangan tarik bajaes

    f y

    eu

    T e g a n g a n t a r i

    k b a

    j a f s

    ey

    es < ey f s = es . E s

    es e y f s = f y

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    15/35

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    16/35

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    17/35

    Mn = T. (d-a/2)

    T = A s . f yCc = 0,85.f´ c.a.b

    T = C c b)f (0,85

    f Aa ´

    c

    ys

    Mr = . Mn

    Mr = 0,80 . Mn

    c

    garis netral

    b

    h

    d

    As

    Analisis Balok Tampang Empat Persegi Panjang dengan Tulangan Tunggal

    0,85 f ć

    a = β1 c

    T

    (d – a/2)

    Cc

    ecu = 0,003

    es e y

    Asumsi: Tegangan Baja Tulanganmencapai tegangan leleh f y

    ds

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    18/35

    Jenis Keruntuhan Lentur

    Beberapa jenis keruntuhan yang terjadi pada balo lentur tergantung pada sifat-sifat

    penampang balok ada 3, yaitu :1. Keruntuhan Tekan ( Brittle Failure )2. Keruntuhan Seimbang ( Balance )3. Keruntuhan Tarik ( Ductile Failure )

    garis netralh d

    As

    ecu = 0,003

    es = ey

    ds

    bes < ey

    es > ey

    Penampang balokbertulang tunggal

    Distribusi regangan

    es < ey Keruntuhan Tekanes = ey Keruntuhan seimbanges > ey Keruntuhan Tarik

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    19/35

    Keruntuhan TekanBalok yang mengalami keruntuhan seperti ini terjadi pada penampang rasio

    tulangan ( ) yang besar dan disebut overreinforced . Hal ini berarti regangan tekanbeton sudah melampaui regangan batas 0,003 tetapi regangan tarik baja tulanganbelum mencapai leleh.

    Keruntuhan SeimbangBalok yang mengalami keruntuhan seperti ini terjadi pada keadaan beton hancur

    dan baja tulangan leleh terjadi bersamaan. Hal ini berarti regangan tekan betonmencapai regangan batas 0,003 dan regangan tarik baja tulangan mencapai lelehpada saat yang sama. Balok yang mengalami keruntuhan seperti ini terjadi padapenampang beton dengan rasio seimbang ( balance ) ( b )

    Keruntuhan Tarik

    Penampang beton dengan keruntuhan tarik, baja tulangan sudah leleh sebelumbeton hancur. Ini berarti regangan tarik baja tulangan sudah mencapai titik lelehtetapi regangan tekan beton belum mencapai regangan batas 0,003. keadaan inidisebut juga dengan underreinforced .

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    20/35

    Kebijakan/policy diambil berdasarkan kondisi underreinforced agar pada saat

    tulangan leleh, maka beton masih belum mengalami kerusakankondisi diatas terpenuhi jikamin < < maks

    Cara menemukan penampang agar dalam kondisi balance adalah sebagai berikut :

    Rasio tulangan yang diperlukan

    ymin f

    1,4ρ

    yy

    1c b f 600

    600.

    f .β0,85.f'

    ρ

    bmaks 0,75.ρρ

    min maks

    As = .b.d

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    21/35

    Mnb = T b. (d - a b/2)

    Tsb = A sb . f y

    Ccb = (0,85.f´ c).a b.b

    Keadaan Seimbang ( BalanceCondition): regangan beton mencapai ecu = 0,003

    regangan tarik baja tepat mencapai tegangan lelehey

    Keadaan Seimbang ( Balance Condition )

    garis netral

    b

    h

    d

    Asb

    Keadaan ini hanya teoritik sajadi atas kertas !

    dε0,003

    0,003c

    y b

    SFH = 0

    Tsb = C cb

    = ?

    y

    b´c

    sb f baf 0,85A

    0,85 f´c

    a b = b 1 c b

    T sb

    a b

    (d – ab/2)

    C cbc b

    ec = 0,003

    es = ey Tegangan Baja Tulangan tepatmencapai teg. leleh f y

    ds

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    22/35

    Contoh Soal

    h = 600

    4D16

    Sebuah balok beton bertulang ukuran 400 600 mm2mempunyai tulangan 4D16 (804 mm2 ) dengan mutubeton f ’c = 25 Mpa dan mutu tulangan fy = 300 Mpa.Evaluasi apakah tulangan dalam kondisi overinforcedatau underinforced

    b = 400

    Penyelesaian

    f ’c = 25 Mpa β = 0,85

    d = 550

    Kondisi balance

    0401,0300600

    600.300

    85,0.25.85,0f 600

    600.f

    .β0,85.f'ρyy

    1c b

    Asb = b.b.d = 0,0401.400.550 = 8822 mm2

    = A s/b.d = 804 / (400.550) = 0,00365

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    23/35

    Sehingga :

    maks = 0,75 . b = 0,75 0,0401 = 0,0301min = 1,4 / f y = 1,4 / 300 = 0,00467

    Karena

    < maks 0,00365 < 0,0301 As < A sb 804 < 8822

    Penampang underrinforced, luastulangan perlu ditambah sampai

    > min

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    24/35

    Keadaan Under Reinforced (Penampang Daktail) jika As < 0,75 A sb (pada penampang dengan tulangan tunggal)

    jika (As - As´) < 0,75 Asb (pada penampang dengan tulangan rangkap)

    Under Reinforced dan Over Reinforced

    b

    h

    As

    A´ sPenampang beton tidak mengalami kegagalanstruktural (misal patah, hancur) secaramendadak , melainkan didahului oleh tanda-tandaawal yang berupa retak-retak pada beton sisitertarik dan lendutan struktur yang besar.

    Jika syarat tsb tidak terpenuhi Over Reinforced (Penampang Tidak Daktail)

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    25/35

    Jika = As/bd, sebagai rasio tulangan tarik, makac

    y2n f

    f 0,59 ρ1ρ.b.dM

    Dengan mendefinisikanc

    y2n

    n 0,85.f'

    f mdan

    bdM

    R

    Maka kapasitas penampang empat persegi adalah :

    c

    yy

    c

    yy2

    nn 0,85.f'

    f 0,59.0,851ρ.f

    f'

    f 0,591ρ.f

    bdM

    R

    0,50. ρ,51ρ.f bdM

    R y2n

    n

    y

    n

    f 2.m.R

    11m1

    ρ

    R n disebut juga koefisien kapasitas

    penampang.

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    26/35

    Desain Balok Dengan Tulangan Tunggal

    Mulai

    Diketahui : Data struktur & pembebanan(Mu, , f ’c, f y , Es, ds )

    As = .b.dDidapat jumlah tulangan

    Selesai

    c

    y

    0,85.f'

    f m 2

    nn

    bd

    MR

    y

    n

    f 2.m.R

    11m1

    ρ

    ymin f

    1,4ρ

    yy

    c1 balance f 600

    600f

    .0,85.f'βρ

    bmax 0,75.ρρ

    Syaratmin maks

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    27/35

    Analisis Balok Dengan Tulangan TunggalMulai

    Diketahui : dimensi balok (b,h,d,ds )Mutu bahan(f’ c, f y ,Es ), luas tulangan (As )

    Mr = .MnMencari blok tekan beton (a)

    .b0,85.f'

    .f Aa

    c

    ys Selesaisc TC

    1

    ac

    b

    es < ey f s = es.Ey

    Mn = A s.f s (d-a/2)

    es > ey f y = ey .Ey

    Mn = A s.f y (d-a/2)

    Cek regangan tulangan

    cs εccd

    ε

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    28/35

    Contoh Soal

    250 mm

    500 mm

    Diketahui balok seperti gambardiatas dengan mutu beton f ’c= 30 Mpa, dengan tulangan fy = 400 Mpa, E = 200000 MPa.Balok tersebut menerimabeban merata q sebesar 2,5t/m. tebal selimut beton 50mm

    Hitung luas tulangan yang dibutuhkan

    Penyelesaian

    8 m

    q = 2,5 t/m

    Menghitung dimensi balok

    Tinggi penampang balok (h) > L/16> 800/16 = 50 cmdiambil h = 50 cmb = 2 5 c m

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    29/35

    Perhitungan momen nominal

    tm20.2,5.88

    1.q.l

    8

    1M 2u 2

    Nmm250000000KNm250tm250,820

    0,8M

    M un

    Perhitungan kebutuhan tulangan

    y

    n

    f 2.m.R 11m1ρ

    01385,0400

    9382.15,68.4,11

    15,681

    ρ

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    30/35

    As = .b.d = 0,01385 . 250. 450 = 1558,125 mm2

    0,00354001,4

    f 1,4

    ρy

    min

    yy

    c1 balance f 600

    600f

    .0,85.f'βρ

    0325,0400600

    600400

    300,85.0,85.

    0,024450,75.0,0320,75. ρρ bmax

    Jika digunakan tulangan D19, dimana (As = 283,529 mm2), maka jumlahtulangan yang diperlukan adalah

    buah65,49283,385

    1558,125n

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    31/35

    500 d= 450

    6D19

    250

    ec = 0,003

    cgaris netral

    0,85 f´c

    a

    T s

    Cc

    Cc = Ts0,85.f’c.a.b = A s.f y 0,85.30. a. 250 = 1700,31 . 400a = 106,68 mm

    Penampang balokbertulang tunggal

    Distribusi regangan Distribusi tegangan

    c = a/ β1 = 106,68/0,85 = 125,51 mm

    esds= 50

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    32/35

    Cek regangan tulangan baja

    d= 450

    ec = 0,003

    c

    es

    0,002200000

    400E

    f ε

    s

    yy

    00775,0003,0.58,12558,125450

    εccd

    ε cs

    Asumsi tulangan telah leleh, f s=f y = 400 MPa

    es (0,00775) > ey (0,002) Asumsi benar, leleh !!!

    Mencari momen nominal (Mn) dan momen rancang (Mr)

    Mn

    = Cc.(d-a/2) = 0,85.f’

    c.a.b (d-a/2)

    = 0,85.30.106,74.250 (450 – 106.74/2)= 269 893 824,525 Nmm= 269, 893 KNm > 250 KNm Aman !!!!!

    Mr = .Mn = 0,8. 269,893 = 215,9144 KNm

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    33/35

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    34/35

  • 8/16/2019 2. Perancangan Beton Bertulang

    35/35

    Contoh Soal

    garis netral

    b

    h d

    As

    A´ s

    d´s

    ds

    a

    0,85 f´ c

    a = b 1 c

    T

    C s

    (d – a/2)

    Ccc

    ec = 0,003

    es

    e´s